Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages ISSN 2302-0164 pp. 76- 84 PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DAN AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH 1) Muhammad Ichlas, 2) Dr. Hasan Basri. M.Com, Ak, 3) Dr. Muhammad Arfan. SE, M.Si, Ak, CA 1) Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staff Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: This study aims to; (1) examine the effect of the implementation of the Government Accounting Standards, Government Internal Control System, and the accessibility of the financial statements together towards financial accountability Government of Banda Aceh. (2) examine the implementation of Governmental Accounting Standards for financial accountability of the Government of Banda Aceh. (3) examine the application of the Internal Control System of financial accountability of the government to the Government of Banda Aceh. (4) examine the accessibility of the financial statements for the financial accountability of the Government of Banda Aceh. The object of this research is all the institutions / agencies in the Government of Banda Aceh. Source of data used in this study include primary data and secondary data. While research data collection techniques done with documentation techniques. The analytical method used is Multiple Linear Regression Analysis. The results showed that; (1) the application of the Government Accounting Standards, Internal Control System of the Government, and financial accessibility jointly influence the financial accountability of the Government of Banda Aceh. (2) the implementation of Governmental Accounting Standards influence the financial accountability of the Government of Banda Aceh. (3) the application of the Internal Control System Government influence on the Government's financial accountability of Banda Aceh. (4) accessibility of financial statements affect the financial accountability of the Government of Banda Aceh. Keyword: Government Accounting Standards, Government Internal Control System, Accessibility of Financial Statements, Financial Accountability Government. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk; (1) menguji pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan aksesibilitas laporan keuangan secara bersama-sama terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. (2) menguji penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. (3) menguji penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. (4) menguji aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. Objek penelitian ini adalah seluruh instansi/lembaga di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik dokumentasi. Metode analisis yang digunakan yaitu Analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan aksesibilitas keuangan secara bersama-sama berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. (2) penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. (3) penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. (4) Aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. Kata kunci: Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Aksesibilitas Laporan Keuangan, Akuntabilitas Keuangan Pemerintah. Volume 3, No. 4, November 2014 - 76 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penyimpangan dana dan anggaran yang tidak PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus menetapkan pemberian dana otonomi khusus bagi daerah hanya sampai 20 tahun (2008-2027). Namun tujuan utama dari otonomi daerah belum terpenuhi secara signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah. Hal tersebut ditandai dengan munculnya berbagai fenomena dalam perkembangan pemerintahan di Indonesia dengan menguatnya tuntutan akuntabilitas keuangan terhadap pemerintah. Oleh karena itu Pemerintah Daerah berkewajiban untuk memberikan informasi sebagai hal tersebut, Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, maka dapat dinilai bahwa Pemko Banda Aceh belum sepenuhnya menerapkan prinsip akuntabilitas keuangan. Untuk mengukur akuntabilitas keuangan suatu daerah dapat dilihat dari beberapa faktor, diantaranya penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan aksesibilitas laporan keuangan. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan aksesibilitas bentuk pemenuhan hak-hak publik. Berdasarkan dipertanggungjawabkan Pemko Banda Aceh. Pemerintah Indonesia merespon tuntutan akuntabilitas dengan ditetapkannya Undang Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan payung hukum tersebut, mulai tahun 2005 pemerintah menyusun laporan keuangan sebagai bentuk akuntabilitas kepada rakyat terhadap pengelolaan laporan keuangan secara bersama-sama terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. Menguji penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. Menguji penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. Menguji aksesibilitas laporan keuangan terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh. keuangan negara khususnya atas hak dan kewajiban negara/daerah yang dapat dinilai dengan uang. Fenomena yang terjadi saat ini mengenai akuntabilitas keuangan ketidakpatuhan terhadap yaitu temuan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berdampak finansial yang mengakibatkan kerugian pada laporan keuangan pemerintah Kota Banda Aceh, potensi kerugian keuangan Negara yang terjadi di Aceh yang disebabkan oleh tindak korupsi, serta 77 - Volume 3, No. 4, November 2014 KAJIAN KEPUSTAKAAN Akuntabilitas Akuntabilitas bermakna pemberian informasi dan pengungkapan (disclosure) atas aktivitas dan kinerja finansial kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Schiavo-Campo dan Tomasi, 1999). Selain itu, akuntabilitas juga bermakna sebagai bentuk kewajiban mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran pelaksanaan dari Undang-Undang nomor 17 Tahun yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu 2003 tentang Keuangan Negara pasal 32 ayat (2) media pertanggungjawaban yang dilaksanakan menyatakan “SAP disusun oleh suatu komite secara periodik (Stanbury, 2003:12). standar yang independen dan ditetapkan dengan Mardiasmo (2004:26) mendefinisikan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu akuntabilitas sebagai “kewajiban pihak pemegang mendapat pertimbangan dari badan Pemeriksa amanah Keuangan (BPK)”. (agen) untuk memberikan pertanggungjawaban, dan mengungkapkan segala SAP merupakan landasan hukum bagi aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung aparatur Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) mengelola penerimaan dan penggunaan dana secara yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta transparan, pertanggungjawaban tersebut”.. dipertanggungjawabkan sehingga tujuan utnuk efisien, dan dapat mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dapat tercapai. Akuntabilitas Keuangan Daerah Menurut LAN (2000:43) “akuntabilitas Sesuai dengan amanat Undang-Undang keuangan daerah merupakan pertanggungjawaban Keuangan Negara tersebut, Pemerintah telah mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP Sasarannya adalah mencakup penerimaan, keuangan yang tersebut menggunakan basis kas untuk pengakuan penyimpanan dan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan pengeluaran keuangan instansi pemerintah daerah”. basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan Berdasarkan laporan penjelasan atas Peraturan ekuitas dana. Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pemerintah bagian pertama (umum) menyebutkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 “dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dilingkungan pemerintah mengharuskan setiap telah mendefinisikan sistem pengendalian intern pengelola keuangan Negara untuk menyampaikan selanjutnya disingkat SPI sebagai: “Proses yang laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu”. secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan Standar Akuntansi Pemerintahan Standar Akuntansi Pemerintahan yang yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan selanjutnya disingkat SAP merupakan wujud keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan Volume 3, No. 4, November 2014 - 78 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terhadap peraturan perundang-undangan”. pertanggungjawaban publik (Mardiasmo, 2006). Lebih lanjut yang dimaksud dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang selanjutnya METODE PENELITIAN disingkat SPIP adalah SPI yang diselenggarakan Penelitian ini mempunyai tujuan studi untuk secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat mengetahui sifat dan hubungan antara variabel maupun pemerintah daerah. Penyelenggaraan SPIP dalam suatu pengujian hipotesa, yaitu untuk bertujuan untuk memberikan keyakinan yang mengetahui pengaruh variabel independen terhadap memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi variabel dependen. Unit analisis penelitian ini pencapaian tujuan organisasi. adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPKD) pada seluruh instansi/lembaga di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Aksesibilitas Laporan Keuangan Pengertian aksesibilitas dalam kamus besar Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahasa Indonesia adalah hal yang dapat dijadikan institusi/lembaga yang meliputi kantor, dinas dan akses atau hal dapat dikaitkan. Pentingnya badan pada Pemerintah Kota Banda Aceh. Sumber penerapan akuntansi keuangan yang baik dan data penelitian diperoleh dari data primer dan data mudahnya masyarakat mendapatkan informasi sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data tersebut sangat menentukan tingkat transparansi dan dilakukan dengan teknik dokumentasi. akuntabilitas keuangan daerah. Aksesibilitas merupakan keadaan atau ketersediaan hubungan Operasionalisasi Variabel dari suatu tempat ke tempat lainnya atau Akuntabilitas Keuangan Daerah (X1) kemudahan seseorang atau kendaraan untuk Menurut LAN (2000:43), akuntabilitas bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dengan keuangan daerah “merupakan pertanggungjawaban aman, nyaman, serta kecepatan yang wajar mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan (Rohman, 2009) ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan”. Aksesibilitas keuangan merupakan Indikator akuntabilitas keuangan berdasarkan kemudahan bagi seseorang untuk memperoleh Shende dan Bennet (2004) dalam Mulyana (2006) informasi mengenai laporan keuangan (Mulyana, adalah anggaran pemerintah daerah, data yang 2006). Laporan keuangan harus dapat dimengerti secara periodik dipublikasikan, laporan tahunan dan dan tersedia bagi mereka yang tertarik dan mau hasil investigasi, serta laporan umum lainnya yang berusaha untuk memahaminya (Henly et al, 1992). disiapkan oleh agent yang independen. Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul sebagai konsekuensi konsep 79 - Volume 3, No. 4, November 2014 Standar Akuntansi Pemerintahan (X2) Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 pada BAB I Ketentuan Umum, yang dimaksud Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala SAP “adalah prinsip-prinsip akuntansi yang dikuantitatifkan diterapkan dalam menyusun dan menyajikan menghasilkan keluaran-keluaran berupa angka yang laporan keuangan pemerintah”. selanjutnya dianalisis melalui program SPSS Indikator SAP berdasarkan PP Nomor 71 terlebih dahulu sehingga (Statistical Package for Social Science). tahun 2010 yaitu kerangka konseptual, komponen Untuk menganalisis data dilakukan pengujian dan unsur laporan keuangan, pemahaman terhadap data dan pengujian hipotesis. Setelah kuesioner pengakuan unsur-unsur dalam laporan keuangan, terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dan pengukuran unsur laporan keuangan. dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (X3) Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Berdasarkan output komputer setelah yaitu “suatu sistem yang diselenggarakan secara dilakukan menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat pernyataan yang diajukan pada kuisioner telah maupun pemerintah daerah”. valid (27 item pernyataan) dan memenuhi Indikator SPIP berdasarkan PP Nomor 60 pengujian persyaratan untuk validitas melakukan seluruh pengujian Tahun 2008 yaitu lingkungan pengendalian, selanjutnya, dimana nilai koefisien korelasinya penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi sudah lebih dari 0.388 (nilai kritis korelasi r dan komunikasi, dan pemantauan. product-moment untuk n = 27). Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian Aksesibilitas Laporan Keuangan (X4) Menurut Mulyana (2006) reliabilitas terhadap variabel dalam penelitian aksesibilitas ini menunjukkan bahwa pengukuran keandalan keuangan merupakan “kemudahan bagi seseorang untuk masing-masing variabel untuk memperoleh informasi mengenai laporan variabel terikat memenuhi persyaratan α > 0.50. bebas dan keuangan”. Indikator aksesibilitas berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yaitu keterbukaan, kemudahan, aksesibilitas. HASIL PENELITIAN Unit Analisis dan Lokasi Penelitian Unit analisis penelitian ini adalah seluruh instansi/lembaga di lingkungan Pemerintah Metode Analisis Kota Banda Aceh. Responden penelitian yaitu Untuk menganalisis data digunakan metode Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah kuantitatif. Pada metode kuantitatif, semua data (PPKD). Jumlah responden dalam menjawab yang kualitatif kuesioner penelitian ini sebanyak 26 responden, berdasarkan pendapat para ahli sebagai landasan dan yang kembali juga 26 kuesioner. Artinya teori. Kuesioner yang telah diisi oleh responden kuesioner dari responden penelitian kembali terkumpul dianalisis secara Volume 3, No. 4, November 2014 - 78 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 100%. Lokasi penelitian dilakukan pada lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan aksesibilitas hasil program secara parsial berpengaruh terhadap akuntabilitas keuangan. Hasil Pengujian Hipotesis Melalui keuangan SPSS maka diperoleh persamaan regresi linier berganda Pembahasan sebagai berikut: Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan Aksesibilitas Keuangan terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh Y = 0,171 + 0,105 X1 + 0,480 X2 + 0,405 X3 + e Dimana nilai koefisien regresi (β) masingmasing variabel adalah, 0,105 untuk variabel Standar Akuntansi Pemerintahan (β1), 0,480 Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk variabel Sistem Pengendalian Intern terdapat pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (β2) dan 0,405 untuk variabel Pemerintahan, aksesibilitas laporan keuangan (β3). Nilai Pemerintah, dan aksesibilitas keuangan secara Sistem Pengendalian Intern 2 bersama-sama terhadap akuntabilitas keuangan. Hasil pengujian bersama dari regresi linear Pengaruh tersebut juga dapat dilihat dari nilai Koefisien Determinasi (R ) sebesar 0,566. berganda menunjukkan nilai koefisien regresi (β) masing-masing variabel adalah, 0,105 untuk Koefisien Determinasi (R2) sebesar 0,566. Nilai tersebut bermakna bahwa variabel Standar Akuntansi Pemerintahan (β1), akuntabilitas 0,480 untuk variabel Sistem Pengendalian Standar Intern Pemerintah (β2), dan 0,405 untuk Pengendalian variabel aksesibilitas laporan keuangan (β3). aksesibilitas laporan keuangan sebesar 56,6%, Penentuan hipotesis menyebutkan jika paling sedangkan sebesar 43,4% dipengaruhi oleh sedikit ada satu βi ≠ 0 (i=1,2,3) : Ha diterima, variabel lain yang tidak dimasukkan dalam artinya penelitian ini. Standar Akuntansi Pemerintahan, keuangan Akuntansi dipengaruhi Pemerintahan, Intern Pemerintah, oleh Sistem dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan aksesibilitas laporan keuangan secara bersamaakuntabilitas Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh Hasil pengujian terpisah regresi linear Penerapan SAP mewajibkan setiap entitas berganda menunjukkan bahwa nilai koefisien pelaporan, yang dalam hal ini termasuk regresi β1 = 0,105, β2 = 0,480, dan β3 = 0,405. Pemerintah Penentuan hipotesis menyebutkan jika βi melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan (i=1,2,3) ≠ 0 : Ha2, Ha3, Ha4 diterima. Artinya serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan sama berpengaruh terhadap keuangan. 79 - Volume 3, No. 4, November 2014 Kota Banda Aceh untuk Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada intern di lingkungan pemerintahan secara suatu periode pelaporan untuk kepentingan menyeluruh, akuntabilitas, transparansi, dan akuntabilitas. manajemen, transparansi, untuk meningkatkan kinerja, keseimbangan antara generasi dan evaluasi kinerja. Melalui disusun penerapan laporan SAP keuangan akan yang dapat useful. Kegunaan laporan keuangan ditentukan oleh isi informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut. Agar laporan keuangan berisi informasi yang bermakna maka laporan keuangan harus disusun berpedoman pada SAP (Adhi dan Suhardjo, 2013). Pengaruh Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh Akuntabilitas kepada akses yang publik efektif tergantung terhadap laporan pertanggungjawaban maupun laporan temuan yang dapat dibaca dan dipahami. Dalam demokrasi yang terbuka, akses ini diberikan oleh media seperti surat kabar, majalah, radio, stasiun televisi, website (internet), dan forum yang memberikan perhatian langsung atau Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kota Banda Aceh Penerapan SPIP di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh telah dijalankan sesuai dengan PP No. 60 Tahun 2008. Berdasarkan PP tersebut, terdapat 5 komponen utama yang terkait dengan pengendalian; SPIP, penilaian yaitu risiko; lingkungan kegiatan pengendalian; informasi dan komunikasi; dan pemantauan pengendalian intern. Pada dasarnya, usaha untuk meningkatkan dan membangun sistem pengendalian intern, merupakan salah satu upaya dalam mencegah terjadinya kecurangan atau korupsi. Oleh peranan yang mendorong akuntabilitas pemerintah terhadap masyarakat (Shende dan Bennet dalam Mulyana, 2006). Di Pemerintah Kota Banda Aceh, aksesibilitas informasi telah dilakukan dengan baik. Salah satu bukti Pemko ikut menerapkan prinsip akuntabilitas publik dengan adanya website Pemko Banda www.bandaacehkota.go.id. tersebut publik dapat Aceh Pada mengakses yaitu website banyak informasi seperti profil kepemrintahan dan organisasi, pendidikan dan pariwisata, layanan ekonomi dan kesehatan, laporan keuangan daerah, serta qanun. karena itu, UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara dalam Pasal 58, dengan sangat tepat mengamanatkan kepada Presiden RI selaku Kepala Pemerintahan, agar mengatur dan menyelenggarakan sistem pengendalian KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diambil setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini adalah, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Volume 3, No. 4, November 2014 - 78 Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Intern Pemerintah, dan aksesibilitas keuangan (teoretis), bagi peneliti selanjutnya disarankan secara bersama-sama berpengaruh terhadap untuk menambahkan variabel lain yang diduga akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda memiliki Aceh. Penerapan pengaruh terhadap akuntabilitas Standar Akuntansi keuangan, seperti penyajian laporan keuangan berpengaruh terhadap daerah, kualitas aparatur pemerintah daerah, akuntabilitas keuangan Pemerintah Kota Banda maupun kualitas laporan keuangan pemerintah Aceh. Penerapan Sistem Pengendalian Intern daerah. Penambahan objek penelitian juga Pemerintah berpengaruh terhadap akuntabilitas dirasa perlu, tidak hanya dari satu wilayah keuangan Aceh. SKPD saja, namun lebih luas baik jenis SKPD- Aksesibilitas laporan keuangan berpengaruh nya maupun wilayahnya sehingga jumlah terhadap akuntabilitas keuangan Pemerintah responden penelitian dapat lebih banyak dan Kota Banda Aceh. dapat dibandingkan antar daerah. Disarankan Pemerintahan Pemerintah Kota Banda Saran yang dapat diberikan dari penelitian juga untuk mempertimbangkan metode dalam ini dapat disimpulkan dalam beberapa hal. pengambilan data, yaitu tidak hanya dengan Pertama, menggunakan berdasarkan saran praktis kuesioner akan tetapi juga (operasional), bagi Pemerintah Kota Banda menggunakan metode wawancara sehingga data Aceh disarankan agar menyajikan dengan yang diperoleh bisa lebih akurat. lengkap laporan keuangan daerah yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Kota Banda Aceh pengkajian juga ulang sebaiknya mengenai Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dalam hal aksesibilitas laporan keuangan, Pemerintah Kota Banda Aceh diharapkan untuk lebih mempertanggung jawabkan penyampaian laporan keuangan pemerintah daerah sebagai informasi penting yang berhak diperoleh publik. Bagi SKPD terkait, diharapkan untuk terus menerapkan prinsip akuntabilitas publik dalam pengelolaan keuangan maupun informasi kinerja SKPD lainnya. Kepada perangkat daerah lainnya, disarankan untuk melengkapi regulasi yang berkaitan dengan transparansi dan akuntabilitas publik. Kedua, saran akademis 79 - DAFTAR KEPUSTAKAAN melakukan Volume 3, No. 4, November 2014 Adhi, Daniel Kartika danYohanes Suhardjo. 2013. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal STIE Semarang. Vol 5. No 3:93-111. Committee of Sponsoring of the Treadway Commission (COSO). 1992. Internal Control Integrated Framework. New York: AIGPA’s Publications Division. Henley, D. A, Likierman. J. Perrin, M. Svans, I. Lapsley, & J. Whiteoak. 1992. Public Sector Accounting and Financial Control Fourth Edition. London: Chapman & Hall. LAN, BPKP. 2000. Pengukuran kinerja instansi pemerintah, Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pemerintah (AKIP). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Mardiasmo. 2006. Pewujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintahan. Vol. 2, No. 1: 1–17. Mulyana, Budi. 2006. Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Jurnal Akuntansi Pemerintahan Vol. 2 No. 1:1-13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan --------. 2011. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan --------. 2008. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Artikel Online. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2014 melalui ejournal.unp.ac.id. Schiavo-Campo, S., dan D. Tomasi. 1999. Managing Government Expenditure. Asia Development Bank. Manila. Steccolini, Ileana. 2002. Local Government Annual Report: an Accountability Medium. EIASM Conference on Accounting and Auditing in Public Sector Reforms, Dublin. Stanbury, W.T. 2003. Accountability to Citizens in the Westminster Model of Government: More Myth Than Reality. Canada Fraser Institute Digital Publications. Shende, Suresh dan Tony Bennett. 2004. Concept Paper 2: Transparancy and Accountability in Public Financial Administration. UN DESA. http://www.unpan.org. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. --------. 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah --------. 2006. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Rohman, Abdul. 2009. Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol. 9, No. 1:21-32. Sande, Peggy. 2013. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan dan Aksesibilitas Laporan Keuangan terhadap Volume 3, No. 4, November 2014 - 78