PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT

advertisement
PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT HM SAMPOERNA TBK.
TANGGAL 9 OKTOBER 2015
Sehubungan dengan rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT HM
Sampoerna Tbk. (“Perseroan“) pada hari/tanggal Jumat, 9 Oktober 2015 (“RUPSLB”),
Perseroan telah mengumumkan melalui harian Bisnis Indonesia:


Pengumuman mengenai rencana RUPSLB pada tanggal 2 September 2015.
Pemanggilan atau Undangan menghadiri RUPSLB pada tanggal 17 September 2015.
Agenda RUPSLB beserta penjelasannya adalah sebagai berikut:
dengan ini Perseroan menyampaikan penjelasan untuk setiap agenda RUPST sebagai berikut:
Mata Acara Rapat 1
Persetujuan Penawaran Umum Terbatas Perseroan dalam rangka Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu (”HMETD”)
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan pasal 6 Peraturan Bapepam No. IX.D.1, Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang HMETD, dan ketentuan Pasal 4
Anggaran Dasar Perseroan, dalam hal Perseroan bermaksud untuk menambah modal sahamnya
melalui penawaran umum terbatas dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“PUT”), maka Perseroan wajib mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui
rencana PUT dimaksud.
1.2. Penjelasan
PUT ini dilakukan Perseroan dalam rangka untuk memenuhi persyaratan pencatatan dimana
jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang
saham utama paling kurang 50.000.000 (lima puluh juta) saham dan paling kurang 7,5% (tujuh
koma lima persen) dari jumlah saham dalam modal disetor berdasarkan Ketentuan V.1 Peraturan
Bursa Efek Indonesia No.I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham
Yang diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.
PUT akan dilakukan untuk sebanyak-banyaknya 269.723.076 (dua ratus enam puluh sembilan
juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu tujuh puluh enam) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100
(seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 65 (enam puluh lima) saham lama yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 1 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB
berhak atas 4 (empat) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan antara
Rp63.000 (enam puluh tiga ribu Rupiah) per saham sampai dengan Rp99.000 (sembilan puluh
sembilan ribu Rupiah) per saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir
Pemesanan dan Pembelian Saham.
Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT dengan cara penerbitan HMETD ini adalah jumlah
maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PUT ini adalah sebanyak-banyaknya
Rp26.702.584.524.000 (dua puluh enam triliun tujuh ratus dua miliar lima ratus delapan puluh
empat juta lima ratus dua puluh empat ribu Rupiah). Saham dari PUT memiliki hak yang sama
dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen yang telah disetor penuh lainnya. Setiap
HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).
Sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku, Perseroan telah mengumumkan rencana
PUT ini sebagaimana termuat dalam Prospektus Ringkas yang diumumkan pada surat kabar
Bisnis Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2015. Prospektus Ringkas dapat diakses pada situs
Perseroan www.sampoerna.com
Mata Acara Rapat 2
Perubahan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan tentang modal ditempatkan
dan disetor Perseroan.
2.1 Latar Belakang
Sesuai dengan ketentuan (i) Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas (“UUPT”),
perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Pemegang Saham (“RUPS”) dan (ii) Pasal 41
UUPT penambahan modal Perseroan harus dilakukan berdasarkan persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham.
2.2 Penjelasan
Penambahan modal Perseroan melalui PUT akan mengakibatkan peningkatan modal ditempat
dan disetor Perseroan dari 4.383.000.000 (empat miliar tiga ratus delapan puluh tiga juta)
saham atau 69,57% (enam puluh sembilan koma lima puluh tujuh persen) dengan nilai nominal
seluruhnya sejumlah Rp 438.300.000.000 (empat ratus tiga puluh delapan miliar tiga ratus juta
rupiah) menjadi Rp .652.723.076 (empat miliar enam ratus lima puluh dua juta tujuh ratus dua
puluh tiga ribu tujuh puluh enam) saham atau 73,85% (tujuh puluh tiga koma delapan puluh lima
persen) dengan nilai nominal seluruhnya sejumlah Rp 465.272.307.600 (empat ratus enam puluh
lima miliar dua ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus tujuh ribu enam ratus rupiah).
Dikarenakan adanya peningkatan modal ditempat dan disetor Perseroan yang didapatkan dari
PUT, maka sesuai dengan ketentuan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, perlu dilakukan
perubahan terhadap Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan Perubahan Pasal 4 ayat 2
Anggaran Dasar Perseroan.
Adapun perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan adalah:
RANCANGAN PERUBAHAN PASAL 4(2)
ANGGARAN DASAR
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Saat ini:
Dari modal dasar tersebut sebanyak 4.383.000.000 (empat miliar tiga ratus delapan puluh tiga
juta) saham atau 69,57% (enam puluh sembilan koma lima puluh tujuh persen) dengan nilai
nominal seluruhnya sejumlah Rp 438.300.000.000 (empat ratus tiga puluh delapan miliar tiga
ratus juta rupiah) telah ditempatkan kepada, diambil bagian dan dibayar penuh oleh para
pemegang saham yang bersangkutan kepada Perseroan.
Rancangan Perubahan:
Dari modal dasar tersebut sebanyak 4.652.723.076 (empat miliar enam ratus lima puluh dua juta
tujuh ratus dua puluh tiga ribu tujuh puluh enam) saham atau 73,85% (tujuh puluh tiga koma
delapan puluh lima persen) dengan nilai nominal seluruhnya sejumlah Rp 465.272.307.600
(empat ratus enam puluh lima miliar dua ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus tujuh ribu enam
ratus rupiah) telah ditempatkan kepada, diambil bagian dan dibayar penuh oleh para pemegang
saham yang bersangkutan kepada Perseroan
Mata Acara Rapat 3
Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan serta pemberian
kuasa kepada Direksi Perseroan.
3.1. Latar Belakang
Menurut ketentuan Pasal 117 UUPT, dalam anggaran dasar dapat ditetapkan pemberian
wewenang kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan atau bantuan kepada
Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
3.2. Penjelasan
Pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan keputusan Rapat dalam
rangka HMETD serta memberikan kuasa kepada Direksi untuk membuat dan menandatangani
Akta Notaris sehubungan dengan Keputusan Rapat tersebut.
Download