PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN SepriantiI, Fazri Zuzano1, Erwinsyah SatriaI I) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail : [email protected] Abstrack This study was motivated by the low of student V learning outcomes in learning mathematics in grade student 23 Tampunik South Pesisir. The purpose of this study to increase student learning outcomes Mathematics at fifth grade students by using Guided teaching in SD 23 Tampunik South Pesisir District. The type of this research is a classroom action research. The instrument of this research used in the form of teacher activity observation sheet and learning outcomes test sheot. This research was conduct in 2 cycles that consisting of two meetings. The subjects of this research is students V grade student SD Negeri 23 Tampunik which amounted to 26 person. Based on the end of test results at the end of a learning cycle obtained that average percentage of completeness in the first cycle ie 61,54% and the second cycle which is 88.46%. It can be concluded that the use of models in Guided Teaching Mathematics can improve learning outcomes at Elementary School fifth grade students 23 Tampunik South Pesisir District. It is suggested that teachers can use the Guided Teaching models in other learning materials in order to improve mathematic learning outcomes in elementary school. Keywords: Learning Outcomes, Mathematics, Model Guided Teaching berkualitas PENDAHULUAN yang mampu dan proaktif Pendidikan merupakan usaha sadar menjawab tantangan zaman yang selalu dan terencana untuk mewujudkan suasana berubah, dan manusia terdidik yang beriman belajar dan proses pembelajaran agar peserta dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, didik secara aktif mengembangkan potensi berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, dirinya. Kurikulum merupakan salah satu mandiri, unsur yang memberikan kontribusi yang demokratis, dan bertanggung jawab. signifikan untuk mewujudkan proses serta Pendidikan warga sangat negara yang mempengaruhi berkembangnya kualitas potensi peserta masyarakat sebagaimana yang dikemukakan didik. dikembangkan oleh Hamalik (2007:3) : Pendidikan adalah dengan berbasis pada kompetensi sangat suatu proses dalam rangka mempengaruhi diperlukan untuk peserta didik supaya mampu menyesuaikan mengarahkan peserta didik menjadi manusia diri sebaik mungkin dengan linkungannya, Kurikulum sebagai yang instrumen 1 dan dengan demikian akan menimbulkan bisa menyebabkan hasil belajar siswa tidak perubahan meningkat dalam dirinya yang kalau pembelajaran masih memungkinkannya untuk berfungsi secara menggunakan cara yang dilakukan guru adekwat dalam kehidupan bermasyarakat. kelas V SD Negeri 23 Tampunik. Kabupaten Berdasarkan observasi yang peneliti Pesisir Selatan sebelumnya. Untuk dapat lakukan pada tanggal 7 dan 9 Januari 2015 di meningkatkan kelas V SD Negeri 23 Tampunik Kabupaten siswa, maka diperlukan solusi salah satunya Pesisir Selatan, ditemukan masih banyak dengan siswa yang sulit memahami materi perkalian Teaching. pada pecahan sehingga banyak siswa yang tidak mengerti dalam belajar menggunakan Model Guided Matematika model Guided Teaching dapat proses meningkatkan hasil belajar siswa. Istarani pembelajaran ada sebagian siswa bercerita (2012:226) mengatakan, “Guided teaching dengan tulis, merupakan rangkaian penyampaian materi bermenung bahkan ada yang berjalan-jalan ajar yang diawali dari suatu pertanyaan yang kemeja temannya. Pada saat itu, guru dijadikan dasar untuk menyampaikan materi menjelaskan materi pembelajaran dengan berikutnya”. metode ceramah dan tanya jawab. Keadaan (2009:116) mengatakan,“Guided Teaching tersebut belajar (pembelajaran terbimbing) merupakan suatu yang perubahan “cantik” dari ceramah secara teman, bahkan hasil memainkan mengakibatkan alat hasil Matematika siswa masih banyak rendah. langsung Sedangkan dan Silberman memungkinkan anda Dari data yang diperoleh di SD mempelajari apa yang telah diketahui dan Negeri 23 Tampunik Kabupaten Pesisir dipahami peserta didik sebelum membuat Selatan menunjukan bahwa hasil belajar poin-poin pembelajaran”. Matematika siswa masih rendah, masih Kelebihan Guided Teaching menurut banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Istarani (2012:227) sebagai berikut (1) dapat Ketuntasan meningkatkan motivasi belajar siswa sebab Minimal (KKM ) yang ditetapkan sekolah 70. pembelajaran diawali dengan pertanyaan, (2) Dari hasil observasi dan wawancara melatih siswa berfikir untuk menjawab yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pertanyaan rendahnya hasil belajar Matematika siswa meningkatkan kerjasama siswa karena dalam salah proses belajar dibentuk kelompok–kelompok kecil. menerapkan Dengan model Guided Teaching tentang satunya pembelajaran model dipengaruhi yang belum pembelajaran oleh yang baik. Permasalahan ini jika dibiarkan berlarut-larut secara benar, (3) dapat pemahaman siswa akan materi Matematika diharapkan dapat ditingkatkan. 2 Berdasarkan permasalahan di atas, telah mencapai acuan standar Kriteria peneliti melakukan penelitian tindakan kelas Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar oleh sekolah tempat penelitian yaitu 70. Matematika Siswa kelas V dengan Model Penelitian ini berhasil apabila indikator pada Guided Teaching di SD Negeri 23 Tampunik hasil belajar siswa meningkat 75% siswa Pesisir Selatan” mencapai KKM. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Data yang digunakan merupakan data Matematika kualitatif yang diperoleh berupa data hasil siswa kelas V dengan model Guided observasi dan wawancara penulis dengan Teaching di SD Negeri 23 Tampunik Pesisir Jasmaliarni, Ama. Pd selaku guru kelas V Selatan. SD Negeri 23 Tampunik Pesisir Selatan. Teknik penelitian data pada penelitian ini adalah tes, observasi dan METODOLOGI PENELITIAN Jenis Pengumpulan digunakan dokumentasi sedangkan Instrumen penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). adalah alat yang dapat digunakan untuk “Penelitian mengumpulkan data penelitian. tindakan sebagian proses yang kelas merupakan pengkajian masalah Instrumen yang digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi penelitian ini yaitu : diri 1. Lembar tes hasil belajar dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan Tes digunakan untuk mendapatkan berbagai tindakan yang terencana dalam data hasil belajar pada setiap siklus. situasi 2. Lembar nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Sanjaya, observasi aktivitas guru digunakan untuk Observasi 2012:26). Observasi ini PTK ini dilaksanakan dengan metode mengetahui kesesuaian tindakan guru dengan siklus. Siklus tersebut terdiri dari empat perencanaan yang telah disusun sebelumnya. tahapan. Sebagaimana Arikunto dkk Analisis data yang dilakukan (2008:16) mengatakan secara garis besar terhadap data yang telah dikumpulkan adalah terdapat empat tahapan yang lazim dilalui sebagai berukut: dalam PTK yaitu : (1) Perencanaan, (2) 1. Analisis Data Tes Hasil Belajar Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi. Indikator keberhasilan pada Tes hasil belajar yang berupa soal essay dihitung dengan menggunakan penelitian ini diukur dengan menggunakan pedoman penskoran. Jika siswa memperoleh KKM. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai 70 atau lebih, maka siswa tersebut 3 dikatakan mencapai ketuntasan belajar, sebaliknya jika nilai yang diperoleh kurang dari 70, maka siswa tersebut dikatakan belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk menentukan persentase hasil belajar siswa secara klasikal dapat digunakan P= x 100% Kriteria Keberhasilan 80% − 100% = Sangat Baik 70% − 79% = Baik 60% − 69% = Cukup <59% = Kurang rumus oleh Desfitri, dkk (2008:43). TB = ×100% HASIL PENELITIAN DAN Keterangan: PEMBAHASAN TB = Tuntas Belajar A. Hasil Penelitian S = Jumlah siswa yang memperoleh nilai atau sama dengan 70 Pada bab ini dikemukakan hasil penelitian tentang hasil belajar siswa dalam N = Jumlah Siswa pembelajaran Matematika dengan model Nilai rata-rata hasil belajar siswa Guided Teaching kelas V di SD Negeri 23 dapat dihitung dengan rumus oleh Thoha Tampunik. Penelitian ini telah dilakukan (2003:94) yaitu: melalui pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dideskripsikan M dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri Keterangan: dari M = Besarnya rata-rata yang dicari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksaan/tindakan, pengamatan dan refleksi. = Jumlah nilai Deskripsi Siklus I N = Jumlah siswa a. Tahap Perencanaan 2. Analisis Data Observasi Keberhasilan Mengajar Guru Lembaran pembelajaran keberhasilan pada setiap kali pertemuan atau pada setiap siklus, yang dilakukan dengan cara memberi ceklis pada setiap kegiatan yang dilakukan. Rumus dipakai untuk dalam merencanakan tindakan membuat persiapan yang terdiri dari observasi mengajar guru, digunakan untuk melihat proses peneliti dari dan materi pembelajaran Instrumen pembelajaran yang akan pengumpulan serta media digunakan. data yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan lembar tes hasil belajar siswa. Desfitri (2008:40) menghitung persentase aktivitas guru, adalah: rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) b. Tahap Pelaksanaan Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 8 Mei 2015 dan pertemuan 2 4 pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015. pelaksanaannya mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan model Guided Teaching. c. Tahap Pengamatan Tahap pengamatan dilakukan saat berlangsungnya proses pembelajaran. 1) Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Tabel 2. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Matematika Siklus I dengan Model Guided Teaching Hasil Belajar Siklus I No KKM Jumlah Rata- Ketuntasan belajar nilai rata T BT 1 70 1960 75,38 16 10 orang orang (61,54%) (38,46%) Tabel 1. Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Dari uraian Tabel 2 terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa Pertemuan skor 1 12 2 13 Rata-rata Persentase Kategori 75% Baik 81,25% Sangat baik 78,13% adalah 61,54%. melewati target Persentase yang ini belum ditetapkan yaitu sebesar 75%. dapat Berdasarkan refleksi atau diskusi proses yang dilakukan dengan peneliti dan observer pembelajaran yang dilakukan guru pada ditemukan beberapa kekurangan pada siklus kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan I yaitu : penutup pada pertemuan 1 memperoleh skor 1. Peneliti Berdasarkan dideskripsikan data Tabel 1 bahwa tidak menyampaikan tujuan 12 dengan persentase 75% sedangkan pada pembelajaran sehingga siswa kesulitan pertemuan II meningkat jumlah skor menjadi memahami tujuan yang akan dicapai. 13 dengan petsentase mencapai 81,25%. 2. Peneliti tidak melakukan tanya jawab pada tentang apa yang kurang dipahami siswa siklus I sudah mencapai 78,13%. Hal ini sehingga siswa kesulitan dalam menjawab menunjukan bahwa taraf keberhasilan guru tes hasil belajar siklus I. Rata-rata persentase pembelajaran selama kegiatan pembelajaran termasuk 3. Peneliti tidak memberikan PR kepada dalam kategori baik. siswa sehingga banyak siswa yang tidak d. Tahap refleksi belajar dirumah mengakibatkan siswa Berdasarkan tes hasil belajar pada siklus I hanya 10 orang siswa yang tuntas. kesulitan menjawab tes hasil belajar siklus I. Berdasarkan Persentase ketuntasan hasil belajar siswa analisis yang telah kelas V SD 23 Tampunik pada pembelajaran dilakukan, dapat disimpulkan pada siklus I matematika siklus I dapat dilihat pada Tabel belum 2. ditetapkan yaitu ketuntasan diatas 75% siswa melampaui terget yang telah 5 mencapai KKM. Untuk itu penelitian terjadi pada siklus I. Pertemuan pertama dilanjutkan pada siklus berikutnya. dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 15 Deskripsi Siklus II mei 2015. a. Tahap Perencanaan c. Tahap Pengamatan Pada siklus II proses pembelajaran Tahapan pengamatan pada siklus II tetap menggunakan model Guided Teaching sama dengan siklus I yaitu pengamatan dalam pembelajaran Matematika dengan terhadap aktivitas guru. mengatasi kekurangan yang terdapat dalam 1) Data Hasil Observasi Aktivitas guru siklus I. Hasil observasi aktivitas guru dalam Berdasarkan pengamatan siklus I kegiatan pembelajaran pada siklus II maka pembelajaran pada siklus II perlu berlangsung sesuai rencana yang telah diperhatikan hal sebagai berikut : disusun. 1. Peneliti harus menyampaikan tujuan pembelajaran supaya siswa mengetahui tujuan yang ingin dicapai. 2. Peneliti hendaknya melakukan tanya jawab tentang apa yang kurang dipahami siswa supaya siswa tidak kesulitan dalam menjawab tes hasil belajar. 3. Peneliti harus memberikan PR supaya Tabel 3. Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Jumlah skor Persentase Kategori 1 14 87,5% Sangat Baik 2 15 93,75% Sangat Baik Rata-rata 90,63% Berdasarkan Tabel data 3 bahwa dapat siswa belajar dirumah untuk memperkuat dideskripsikan proses pemahaman siswa. pembelajaran yang dilakukan guru pada merencanakan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan tindakan membuat persiapan yang terdiri dari penutup pada pertemuan I memperoleh skor rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 14 dengan persentase 87,5% sedangkan pada dan media pertemuan II meningkat jumlah skor menjadi digunakan. 15 dengan persentase mencapai 93,75%. Peneliti materi pembelajaran Instrumen dalam pembelajaran yang akan pengumpulan serta data yang Rata-rata persentase pembelajaran pada digunakan adalah lembar observasi aktivitas siklus II meningkat dari siklus I sudah guru dan lembar tes hasil belajar siswa. mencapai 90,63%. Hal ini menunjukan b. Tahap pelaksanaan bahwa taraf Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan model Guided kegiatan keberhasilan guru selama pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik. Teaching serta melakukan kekurangan yang 6 pembelajaran guru perlu menyusun rencana d. Tahap refleksi Berdasarkan Hasil Tes Siklus II dapat pelaksanaan pembelajaran (RPP) dilihat pada Tabel 4 berikut ini: Hasil Tabel 4. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran Matematika Siklus II dengan Model Guided Teaching. No KKM 1 70 Hasil Belajar Siklus I Jumlah Rata Ketuntasan belajar nilai -rata T BT 2175 83,65 23 3 orang Orang (11,54%) (88,46%) melakukan Belajar tes Tujuan diakhir untuk siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa. Disamping itu juga untuk menentukan apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dari hasil belajar yang telah diperoleh siklus I dan siklus II. hasil belajar pada siklus I belum dikatakan baik karena hanya 61,54% siswa yang mencapai KKM mengenai dan belum mencapai indikator keberhasilan analisis data hasil belajar tes pada siklus II hasil belajar 75% siswa yang mencapai persentase siswa yang mencapai 88,46%. Hal KKM. ini berarti sudah melebihi target yang persentase siswa yang tuntas 88,46% siswa ditetapkan sebesar 75%. yang mencapai KKM dan dapat dikatakan Berdasarkan Tabel 4 Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II, peneliti menganggap bahwa baik Sementara karena itu sudah pada mencapai siklus II indikator keberhasilan 75% siswa yang tuntas. penelitian ini telah memadai pada siklus II. Dengan demikian penelitian ini dihentikan KESIMPULAN DAN SARAN pada siklus II. 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini terdiri pembahasan maka peneliti dapat dari dua siklus yang setiap siklusnya terdapat menyimpulkan Model Guided Teaching 2 kali pertemuan dan 1 kali tes hasil belajar dapat pada akhir siklus. Pelaksanaan pembelajaran Matematika siswa kelas V di SD Negeri 23 dilaksanakan menggunakan model Guided Tampunik Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini Teaching. Penelitian menggunakan beberapa terlihat dari persentase ketuntasan hasil instrumen penelitian berupa lembar aktivitas belajar siswa dari siklus I yaitu 61,54% guru dan lembar tes hasil belajar. siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata meningkatkan hasil belajar Dari hasil penelitian pelaksanaan 75,38 sedangkan pada siklus II meningkat pembelajaran Matematika terungkap bahwa menjadi 88,46% siswa mencapai KKM untuk dengan nilai rata-rata 83,65. keperluan pelaksanaan proses 7 2. Saran Sehubungan diperoleh, maka dengan hasil disarankan yang dalam pelaksanan pembelajaran dengan model Guided Teaching sebagai berikut: 1. Bagi siswa, diharapkan aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga bisa meningkatkan hasil belajar. 2. Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran dengan model Guided Teaching dijadikan DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Desfitri, Rita, dkk 2008. Peningkatan Aktivitas Motivasi dan Hasil Matematika Siswa kelas VIII 2 MTSN Model Padang Melalui pendekatan Kontekstual.” Laporan Pengembangan Inovasi di Sekolah”. Padang: Universitas Bung Hatta. hasil Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara. 3. Bagi peneliti selanjutnya, pelaksanaan Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. alternatif untuk meningkatkan belajar siswa. model Guided Teaching dilaksanakan lebih baik lagi. dapat Sanjaya, Wina. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Silberman, Mel. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani 8