BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah bagian penting dalam kehidupan dunia karena merupakan bahasa universal yang melepaskan simpul-simpul perbedaan untuk bersama-sama berkumpul menikmati emosi yang sama, mengekspresikan diri dan saling berkomunikasi. Secara umum musik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu musik modern dan musik tradisional. Musik modern adalah musik yang sudah mendapat sentuhan-sentuhan teknologi baik dari segi instrumen maupun penyajian, musik modern selalu berkembang dan ada pembaharuan seiring berkembangnya zaman. Musik modern bersifat universal serta menyeluruh sehingga semua orang bisa saja mengerti, memahami, dan menikmati musik modern tersebut. Sedangkan musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah-daerah yang selain digunakan sebagai sarana hiburan musik juga bisa dijadikan sebagai cerminan kebudayaan yang berkembang di wilayah setempat. Indonesia adalah negara kepulauan dengan berbagai macam suku dan seni budaya termasuk seni musik yang tercipta sebagai sarana berekspresi bagi masyarakat. Salah satu seni musik yang menjadi identitas bangsa Indonesia yaitu gamelan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984:251), gamelan didefinisikan sebagai berikut, yaitu: “Seperangkat alat musik Jawa, Sunda, Bali dan lain-lain”. Gamelan merupakan salah satu musik tradisional dari Indonesia yang memiliki khas tersendiri dari pembuatannya dan nada atau larasnya. Terdapat dua laras pada gamelan yaitu laras slendro dan laras pelog. Tidak banyak orang yang mampu melakukan pelarasan instrumen musik gamelan. Pelarasan merupakan hal yang sulit dalam pembuatan gamelan karena standard baku laras gamelan tidak ada. Kebanyakan para ahli gamelan hanya mengandalkan pendengarannya dalam melakukan pelarasan nada. Oleh karena itu, dimungkinkan ada perbedaan frekuensi nada antara wilahan yang satu dengan wilahan yang lain. Penelitian secara ilmiah tentang gamelan pertama kali dilakukan pada tahun 1969 oleh Wasisto Surdjodiningrat dkk dalam karyanya “Penjelidikan 1 2 dalam pengukuran nada gamelan-gamelan Djawa terkemuka di Jogjakarta dan Surakarta” yang menyelidiki tentang frekuensi getar gamelan laras slendro dan laras pelog pada berbagai gamelan. Disusul dengan budayawan-budayawan maupun pemerhati musik gamelan. Gamelan juga mendapat perhatian serius dari para ahli kebudayaan luar negeri. Pada tahun 1884 seorang fisiologis dari Inggris A. J. Ellis melakukan penelitian mengenai swantara atau selang suara. Kemudian pada tahun 1993 musikolog berkebangsaan Belanda Dr. Jaap Kunst telah melakukan penyelidikan sistem nada pada gamelan secara intensif dengan mengukur frekuensi getar wilahannya. Alat yang digunakan adalah monochord yang ketelitiannya hanya mengandalkan pada kemampuan pendengaran (telinga) seseorang (Surdjodiningrat, 1969). Penelitian yang dilakukan di era tersebut dilakukan dengan peralatan yang relatif sederhana dibandingkan peralatan modern yang ada sekarang. Perkembangan teknologi dalam dunia komputer menciptakan program-program komputer atau perangkat lunak untuk memudahkan pengukuran besaran-besaran fisis dengan lebih teliti dan akurat. Perkembangan ini memudahkan siapa saja untuk mengkaji secara ilmiah tentang karakteristik bunyi. Dengan demikian dalam penelitian ini memanfaatkan perangkat lunak SpectraPlus dengan analisis Fast Fourier Transform (FFT) untuk mengukur frekuensi diri dari salah satu jenis perangkat gamelan, yaitu Gender Barung Laras Slendro. Dari hasil penelitian yang diberi judul “Pengukuran Frekuensi Bunyi Gender Barung Laras Slendro Menggunakan Perangkat Lunak SpectraPlus” ini nantinya dapat dikembangkan untuk upaya penyeragaman atau standardisasi frekuensi bunyi gamelan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dipelajari pada penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Berapakah nilai rata-rata frekuensi diri dan nilai ketidakpastian setiap wilahan pada tujuh pangkon Gender Barung Laras Slendro? 3 2. Apakah yang menjadi faktor penyebab perbedaan frekuensi diri setiap wilahan? 3. Bagaimana spektrum karakter bunyi Gender Barung Laras Slendro? 4. Apakah frekuensi diri setiap wilahan pada tujuh pangkon Gender Barung Laras Slendro terbukti menunjukkan ketidakseragaman? 1.3 Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian akustik spektrum bunyi dari masing masing wilahan Gender Barung Laras Slendro yang dianalisis menggunakan perangkat lunak SpectraPlus. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui nilai rata-rata frekuensi diri dan nilai ketidakpastian setiap wilahan pada tujuh pangkon Gender Barung Laras Slendro. 2. Mencari faktor penyebab perbedaan frekuensi diri setiap wilahan. 3. Mengetahui spektrum karakter bunyi Gender Barung Laras Slendro. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapakan dari adanya penelitian ini yaitu: 1. Mengembangkan pengetahuan masyarakat tentang karakteristik bunyi Gender Barung Laras Slendro. 2. Mengembangkan pengetahuan instrumentasi tentang gamelan terutama pada proses pembuatannya agar dapat ditera dengan pasti tidak hanya menggunakan perasaan pembuatnya. 3. Tinjauan penelitian selanjutnya mengenai frekuensi bunyi gamelan khususnya Gender Barung Laras Slendro. 1.5 Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SpectraPlus. 2. Obyek yang diteliti adalah gamelan jawa yaitu Gender Barung Laras Slendro. 3. Sampel obyek yang diteliti yaitu: 1) Gender Barung Laras Slendro dari UKM Kamasetra UNY, 2) Gender Barung Laras Slendro dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, 4 3) Gender Barung Laras Slendro dari Fakultas PGSD Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), 4) Gender Barung Laras Slendro dari Jurusan Karawitan SMK 1 Kasihan Bantul dan Karawitan Balai Desa Condong Catur. 4. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik penabuhan gembyang di setiap wilahan. 5. Penabuhan dilakukan dengan tekanan yang relatif sama. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini yaitu: 1. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan dengan mempelajari kembali pengetahuan yang diperoleh selama kuliah, pengetahuan pustaka, dan mempelajari buku, jurnal karya ilmiah dan artikel-artikel baik dari sumber asli maupun situssitus internet yang valid yang dapat menjadi acuan dalam penelitian yang akan dilakukan. 2. Konsultasi, Diskusi dan Wawancara Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing tugas akhir, diskusi dengan beberapa orang yang pernah melakukan penelitian tentang gamelan, dan wawancara dengan beberapa orang yang berkompeten dan memiliki pengetahuan tentang gamelan jawa khususnya Gender Barung Laras Slendro untuk mendapat informasi, masukan dan saran yang bermanfaat untuk jalannya penelitian. 3. Penelitian dan Analisa Melakukan penelitian terhadap obyek yaitu gamelan jawa Gender Barung Laras Slendro menggunakan perangkat lunak SpectraPlus dan menganalisa hasil spektrum dan frekuensi bunyi yang ditampilkan pada SpectraPlus. 5 4. Penulisan Laporan Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan tugas akhir secara lengkap mengenai penelitian yang telah dilakukan sesuai panduan penulisan tugas akhir.