PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG DOKUMEN PRIBADI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS II MI MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Oleh: SITI NUR FADLILAH 115 10 047 FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 \ MOTTO من جدَّ وجد ” Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil ” Dan “Setiap kesulitan pasti ada kemudahan” PERSEMBAHAN tulisan ini kupersembahkan Untuk Bapak dan Simbokku tersayang Yang kasih sayangnya tak berhenti mengalir untuk anak-anaknya Tanpa kalian aku takan menjadi seperti sekarang ini. Untuk kakak-kakakku dan adikku Mbak sri dan suami trimakasih atas nasehat-nasehat, doa, dan semangatnya Mas try dan dx yani terimakasih atas segala hal di 5 tahun ini yang tak mungkin satu persatu aku tulis Adikku tersayang terimakasih doannya Untuk my big familly Mbah dok, mbah nang, dan seluruh keluarga trimakasih semua atas doa dan suportnya untuk sahabat-sahabatku bersama kalian kuisi hari-hariku semasa kuliyah ini dengan penuh canda dan tawa, terimakasih sahabat Dan untuk semua.... thank's all KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumWr. Wb Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Dokumen Pribadi Melalui Metode Index Card Match Pada Siswa Kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” dapat diselesaikan dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingan dalam pembuatan tugas akhir skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir skripsi ini tepat waktu. Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd.,selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Ibu Miftachur Rif’ah, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si Selaku Ketua Program Studi PGMI. 4. Pembimbing skripsi, Bapak Suwardi, M.Pd yang selalu membimbing dan memberikan semangat serta inspirasi. 5. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini. 6. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan khususnya keluarga besar PGMI B angkatan 2010. 7. Bapak Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru serta keluarga besar MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga. 8. Sahabat-sahabatku (faizah, sitkom, dias, ariyan, syarif, afi, umi) terimakash atas segalanya. 9. Terima kasih mas Irmawan yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk mengantar sertifikat-sertifikatnya dan segala supportnya, semoga kau pun lekas menyelesaikan skripsimu pula. 10. Mas endri rekan kerja yang banyak waktunya terganggu olehku, terimakasih. 11. Serta keluarga besar yang selalu menjadi penerang dan semangat dalam hidupku. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Wassalamu’alaikumWr. Wb Salatiga, 11 Maret 2015 Penulis Siti Nur Fadlilah 11510047 ABSTRAK Fadlilah, Nur, 2015. Peningkatan hasili belajar IPS melalui metode index card match pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun 2014/ 2015. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing: Suwardi, M.Pd. Kata Kunci: prestasi belajar, metode index card match, IPS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan menjawab permasalahan “apakah penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga tahun 2014/2015?” Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melaui tiga siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi pre tes dan post test, lembar pengamatan dan dokumentasi. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan metode index card match, dapat meningkatkan prestasil belajar IPS pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga. Dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu pada siklus I nilai rata-rata pre tes siswa 64,21. Sedangkan nilai rata-rata dari post test siswa yaitu 75,78 dan 94,74% telah tuntas secara KKM. Pada siklus II dari nilai pre tes 70. Sedangkan hasil post test siswa dengan rata-rata kelas 83,6 dan tuntas secara KKM sebanyak 100%. Oleh kaena itu terjadi peningkatan ratarata pre test ke post test secara signifikan dari siklus I ke siklus II. Maka peneliti tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................i HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING............................ iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. v MOTTO..................................................................................................... vi PERSEMBAHAN..................................................................................... vii KATA PENGANTAR............................................................................. viii ABSTRAK................................................................................................ x DAFTAR ISI............................................................................................ xi DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN…………………………….....…………............xiv BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………...... 1 B. Rumusan Masalah………………………………..............…. . 3 C. Tujuan Penelitian………………………………...................... 3 D. Hipotesis Tindakan………………………………. ...… 3 E. Manfaat Penelitian………………………………..…….…...... 3 F. Definisi Operasional………………………………...................4 G. Metode Penelititian……………………………..................... 6 H. Sistematika Penulisan….………..…………............................ 14 BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar……….…………….………..…………….........15 1. Pengertian Belajar……………………...………..................15 2. Pengertian Hasil Belajar…….…..…....................................15 3.Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar................16 4. Macam-Macam Hasil Belajar...............................................17 B. Pembelajaran IPS…………………………………….…...... 18 1. Pengertian Pembelajaran.................................................... 18 2. Pengertian IPS…..………………………………….…..... 19 3. Hakikat IPS……………………………………………..... 20 4. Tujuan IPS…………………………….……….…….........21 C. Metode Index Card Match……………………….…..……....22 1. Pengertian Metode………………………..........................22 2. Macam-Macam Metode ...……………………………......22 3. Faktor yang Memepengaruhi Metode………..……….......23 4. Pengertian Metode Index Card Match…………………....26 D. Standar Keberhasilan Pembelajaran..........................................30 BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian.................................................................31 B. Deskripsi Siklus I.................................................................32 C.Deskripsi Siklus II.................................................................40 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………………………………….................47 B.Pembahasan .........................................................................49 BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan……………………….………………………..54 B. Saran ……………………………………..……..................55 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kriteria dan Skala Penilaian................................................. 30 Tabel 3.1. Lembar hasil Pengamatan Siklus I........................................ 39 Tabel 3.2 Lembar Hasil Pengamatan Siklus II.......................................... 44 Tabel 4.1 Daftar Nilai Rata-Rata Pre Tes dan Post Tes Siklus I....................... 48 Tabel 4.2 Daftar Nilai Rata-Rata Pre Tes dan Post Tes Siklus II.............. 49 Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I dan Pembahasan....... 50 Tabel 4.5 Daftar Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus II dan Pembahasan...... 52 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Kegiatan Siklus I dan II Lampiran 2. RPP Siklus I dan II Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4. Nota Pembimbing Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 7. Daftar SKK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam berbangsa dan bernegara, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan bangsa itu sendiri. Hal ini dikarenakan bahwa pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya. Ilmu sosial dapat dipelajari secara langsung dalam lingkungann masyarakat, sehingga mampu dipahami dan diketahui makna yang seutuhnya dari ilmu sosial secara nyata. Dengan menegtahu secara nyata diharapkan dapat mengambil pengalaman langsung dan adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan kehidupan masyarakat. Menurut Ahamadi dkk (1997:2), Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di Sekolah Dasar dan Menengah. Begitu pentingnya ilmu sosial bagi kehidupan masyarakat dapat dilihat dari manfaat yang ditimbulkan, diantaranya sabagai bekal bagi siswa di Sekolah Dasar untuk kehidupan kelak dimasyarakat., untuk memecahkan berbagai masalah yang timbul dimasyarakat (masalah sosial), untuk membekali kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan lain sebagainya. Melihat kondisi saat ini mata pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang diminati siswa, hal itu disebabkan pandangan siswa yang menganggap IPS merupakan pelajaran menghafal.Apalagi guru dalam menyampaikan materi selalu menggunakan metode ceramah tanpa adanya variasi dalam mengajar.Akibatnya perhatian dan semangat siswa menurun yang akhirnya hasil belajar siswa juga semakin menurun. Berdasarkan survei sementara yang penulis lakukan di MI Ma’arif Dukuh Salatiga menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya nilai pada mata pelajaran IPS kelas II yaitu: 1) Alokasi waktu atau jam mata pelajaran IPS dalam seminggu hanya tiga jam, sehingga guru kurang dalam menyampaikan materi, 2) Rendahnya siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPS, 3) Metode pengajaran IPS selama ini dengan menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi. Berdasarkan faktor-faktor di atas, penulis terdorong melakukan penelitian dengan menggunakan metode index card match pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi peranan anggota keluarga dengan tujuan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga. Dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG DOKUMEN PRIBADI MELAUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS II MI MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015 ”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas II MI Ma’arif tahun ajaran 2014/2015?”. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga tahun ajaran 2014/2015. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah:“Penggunaan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IIMI Ma’arif Dukuh tahun ajaran 2014/2015”. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat memiliki beberapa manfaat, diantaranya yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran. b. Memberikan solusi sebagai upaya perbaikan mutu proses pendidikan khususnya mata pelajaran IPS. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Meningkatkan kompetensi pengetahuan dan kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik khususnya mata pelajaran IPS. b. Bagi Guru Memberikan arahan dalam proses pembelajaran dan memberi solusi untuk mengajarkan mata pelajaran IPS sesuai dengan situasi yang terjadi pada suatu kelas. c. Bagi Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatnya pembelajaran, karena dengan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberika definisi operasional sebagai berikut: 1. Peningkatan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1345) pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf, mempertinggi, memperhebat produksi, proses cara perbuatanmeningkatkan usaha. Dalam pembelajaran perlunya meningkatkan pembelajaran terutama mata pelajaran IPS agar tercapai hasil yang maksimal. 2. Hasil Belajar Menurut Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) sebagai hasil dari kegiatan belajar.Dalam hal ini hasil belajar siswa dilihat dari keaktifan dan hasil balajar siswa atau nilai siswa. 3. Metode Index Card Match Slameto (1988,84) menjelaskan bahwa metode adalah cara atau jalan yang hurus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Djamarah dalam Ahmad Susanto (2013:153) metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Marwan, Bona.2011metode index card matchadalah metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. (http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-indexcard-match.html) diakses pada tanggal 06 November2014 pada pukul 12:30. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), PTK yaitu Class Room Action Research, yang berarti action research (penelitian dengan tindakan menurut beberapa pendapat berikut (Suyadi, 2010: 18): a. Arikunto Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto (2006) yang menjelaskan pengertian PTK secara sistematis. 1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang halhal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. 2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-silkus kegiatan untuk peserta didik. 3) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. Pengertian PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. b. Carr dan Kemmis Sedikit berbeda dengan Arikunto, Carr dan Kemmis (McNiff, 991) mendefinisikan PTK sebagai berikut: Penelitian tindakanadalah suatu bentukpenyelidikandirireflektifdilakukan oleh peserta(guru, siswa, ataukepala sekolah, untuk contoh) dalamsituasisosial(termasuk pendidikan) meningkatkanrasionalitasdan keadilandaripraktiksosial dalam rangka ataupendidikanmereka sendiri, pemahaman mereka terhadap praktisini, dansituasidi manapraktekpraktekyang dilakukan. Berdasar pengertian Carr dan Kemmis, dapat di garis bawahi beberapa hal penting mengenai PTK, yakni: 1) PTK adalah bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. 2) PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang teliti, seperti guru, peserta didik, atau kepala sekolah. 3) PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan . 4) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga praktik tersebut dilakukan. 2. okasi, Subjek, dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di MI Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga b. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II di MI Ma’arif Dukuh yang berjumlah 19 anak, pada tahun 2013/2014. c. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun ajaran baru 2013/2014 yaitu pada 27 Oktober 2014 sampai selesai. 3. Langkah-langkah Penelitian Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perencanaan (Planning) Pada tahap ini penelitian menyiapkan beberapa hal yang dapat mendukung proses perbaikan pembelajaran, diantaranya yaitu: 1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang dijadikan sebagai bahan penelitian, 2) Menemukan masalah dalam materi, yang dijadikan sebagai bahan untuk melaksanakan metode index card match. 3) Menyiapkan perangkat pembelajaran metode index card match. 4) Menyiapkan lembar observasi dengan metode index card match 5) Menyiapkan alat evaluasi metode index card match b. Pelaksanaan (Acting) Tahap ini, penelitian membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. c. Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk metode index card match mengajar dengan menggunakan lembar observasi index card match. Demi untuk menjaga keabsahan data yang akan diperoleh, dalam melakukan peneliti dibantu oleh teman sejawat. d. Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi tersebut guru melakukan refleksi diri tentang kegiatan yang telah dilakukan, untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu peneliti akan mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, ketika tindakan dilaksanakan begitu pola observasi juga harus dilaksanakan. Untuk lebih lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk desainnya. Siklus I Planing Refleksi Acting Observasi Planing Siklus II Refleksi Acting Observasi . Siklus III ? Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis& McTaggart Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 4. Instrumen Penelitian Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah: a. Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran IPS melalui metode index card match. b. Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur hasil belajar IPS, terkait materi dokumen pribadi. c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui metode index card match. 5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. (Nazir, 1983: 211). Dalam penelitian ini cara peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah "Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis", (Arikunto, 1990: 27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode index card match. b. Soal Tes/ Evaluasi Test Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80 % dari target pembelajaran. c. Dokumentasi Adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar.. 6. Analisis data Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut pengolahan dan analisis data. Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan. Keterangan : t = harga t untuk sampel berkorelasi D = perbedaan antara skor tes akhir untuk setiap individu D = rerata dari nilai perbedaan D² = kuadrat dari D N = Banyak subyek penelitian H. Kriteria Keberhasilan Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS melalui metode index card match. I. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika: BAB I: Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: Kajian Pustaka Berisi prestasi belajar, mata pelajaran IPS, metode index card match. BAB III: Pelaksanaan dan Penelitian Berisi gambaran situasi umum MI Ma’arif Dukuh subjek penelitian dan karakteristik objek penelitian serta deskripsi persiklus. BAB IV: Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi hasil penelitian tiap siklus,dan pembahasan. BAB V: Penutup Berisi kesimpulan dan saran. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Slameto (1991: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melaui pengalaman, menurut pengertian ini belajar merupakan proses, suatu kegiatan,dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dari pengertian belajar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. 2. Pengertian Hasil Belajar Nana Sudjana (2009: 3) menjelaskann hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) juga menyebutkan hasilbelajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognifif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. (1) Aspek kognitif, kemampuan kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Aspek afektif, kemampuan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik, kemampuan psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas (Hamalik, 2003: 160). 3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Menurut Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009: 23), secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.Faktor internal tediri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. 2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang sedang belajar.Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. 1) Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. 2) Faktor sosial Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif (menghambat).Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor ini antara lain yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 4. Macam-Macam Hasil Belajar Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). a. Pemahaman konsep Pemahaman menurut Bloom (1979:89) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. b. Keterampilan proses Usman dan setiawati (1993:77) megemukakan bahwwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Menurut Indrawati ada enam aspek yang tedapat dapat keterampilan proses, yang meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan dan melakukan eksperimen. c. Sikap Menurut sardiman (1996:275), sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan seseuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. B. Pembelajaran IPS 1. Pengertian Pembelajaran Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Munif Chatib “ Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi” Pembelajaran di sekolah dasar diusahakan untuk terciptanya suasan yang konusif dan menyenangkan. Untuk itu, guru perlu memerhatikan beberapa prinsip pembelajaran yang diperlukan agar tercipta suasana yang kondusif dan menyenangka. Adapun prinsip dari pembelajaran tersebut diantaranya yaitu: prinsip motivasi, prinsip latar belakang, prinsip pemusatan perhatian, prinsip keterpaduan, prinsip pemecahan masalah, prinsip menemukan, prinsip belajar sambil bekerja, prinsip belajar sambil bermain, prinsip perbedaan individu, prinsip hubungan sosial. Pembelajaran di sekolah dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar ang beranfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP. 2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya ditingkat dasar dan menengah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generellisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1993, disebutkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata negara. Sedangkan menurut Nasution (1975) IPS adalah suatu program pendidikan yang meupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi. 3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut Zuraik dalam Djahiri (1984), hakikat IPS adalah harapan untuk mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab, sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai (ahmad susato, 2013.137-138). Hakikat IPS disekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena pendidikan IPS tidak memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada keyataan kehidupan sosial masyarakat sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa dimasyarakat. 4. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan bahwa pendidikan IPS merupaka bentuk pengetahuan, keterampila, nilai, dan sikap yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman bemain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa, dan negara. Sedangkan tujuan dari pembelajaran IPS itu sendiri adalah memngembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil menghadapi masalah yang terjadi setiap hari baik yang menimpa dirinya maupun menimpa masyarakat. Menurut Fenton (1967) Secara umum tujuan utama IPS ada 3 yaitu: a. Mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik. b. Mengajar anak didik berkemampan berfikir. c. Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya. C. Metode Index Card Match 1. Pengertian metode Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang ipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Syaiful B. Djamarah dkk (1995), metode memiliki kedudukan sebagai alat motivasi ekstrinsik alam kegiatan belajar mengajar, menyiasati perbedaan individual anak didik, untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semakin tepat metode yang digunakan oleh guu dalam mengajar, diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lain pun juga harus diperhatikan juga, seperti faktor guru, faktor anak, faktor situasi (lingkungan mengajar), media, dan lain-lain. 2. Macam-macam metode Berikut beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, diantaranya: a. Metode ceramah b. Metode tanya jawab c. Metode diskusi d. Metode kisah / cerita e. Metode demonstrasi f. Metode karyawisata g. Metode tutorial 3. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Pada prinsipnya tidak ada satu pun metode mengajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok untuk semua bidang studi. Karena itu guru tidak boleh sembarang dalam memilih serta menggunakan metode. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode menurut Pupuh Fathurrohman antara lain: a. Tujuan yang hendak dicapai Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Setiap guru hendaknya memperhatikan tujuan pembelajaran. Karakteristik tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode, sebab metode tunduk pada tujuan bukan sebaliknya. b. Materi pelajaran Materi palajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik. c. Peserta didik Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik minat, kebiasaan, motifasi, situasi sosial, psikologis, lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya.Semua perbedaan tadi akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran. d. Situasi Situasi kegiatan belajar mengajar merupakan setting lingkungan pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. Oleh karena itu, pada waktu tertentu guru melakukan proses pembelajaran di luar kelas atau di alam terbuka. e. Fasilitas Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu pemilihan metode yang tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk praktek, jelas kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau demonstrasi. Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna berjalannya proses pembelajaran yang efektif. f. Guru Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar biasanya dipengaruhi oleh pula oleh latar belakang pendidikan. Guru yang berlatar belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya. Sedangkan guru yang latar belakangnya kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan metode, namun sering mengalami hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru pada intinya harus memiliki jiwa yang profesional. Dengan meliliki jiwa keprofesionalan dalam menyampaikan pelajaran atau dalam proses pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. 4. Metode Index Card Match (Mencari Jodoh Kartu Tanya Jawab) a. Pengertian Menurut Marwan, Bona.2011metode Index Card Matchadalah metode pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. (http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaranindex-card-match.html) diakses pada tanggal 06 November 2014 pada pukul 12:30. Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Dalam metode ini siswa harus mengerjakan banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah.Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras.Dengan demikian metode ini membuat siswa terbiasa aktif mengikuti pembelajaran sehingga aktivitas siswa meningkat. Metode pembelajaran Index Card Match dapat melatih pola pikir siswa karena dengan metode ini siswa dilatih kecepatan berpikirnya dalam mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau kartu soal, setiap siswa pasti mendapat pasangan kartu yang cocok lalu mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah dicocokkan oleh siswa bersama pasangannya dan siswa lainnya. Dengan mendiskusikan bersama pasangannya maka siswa akan lebih mengerti dengan konsep materi yang sedang dipelajari. Karena pembelajaran ini dilakukan dalam suasana yang menyenangkan, maka diharapkan dapat meningkatkan semangat dan aktivitas siswa dalam belajar siswa dalam kegiatan belajar. Berdasarkan pendapat di atas, metode pembelajaran Index Card Match merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling bekerja sama dan saling membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi. Dengan demikian metode pembelajaran Index Card Match adalah suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik menyenangkan. b. Langkah-langkah Penerapan Metode Index Card Match dalam suasana 1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas. 2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama. 3) Tulislah pertanyaan tentang materi yang telah diterangkan sebelumnya pada setengan bagian kertas yang telah dipersiapkan. Setiap kertas berisi satu pertanyaan. 4) Pada separoh kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. 5) Kocoklah semua kertas hingga akan tercampur antara soapatkanl dan jawaban. 6) Beri setiap siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separoh siswa lainnya akan mendapatkan jawaban. 7) Minta siswa menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang menemukan pasangan, minta mereka untuk berdekatan. Terangkan juga agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain. 8) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain. 9) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulaan. c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match 1) Kelebihan Metode Index Card Match a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar. b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa. c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenagkan. d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar. 2) Kelemahan Metode Index Card Match a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan prestasi. b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih. c) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas. d) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas. D. Standar Keberhasilan Pembelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai terendah dalam penilaian peserta didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan nilai di atas KKM maka dianggap peserta didik tersebut telah tuntas atau menguasai kompetensi yang dipelajari. Sebaliknya jika ditemukan peserta didik mendapat nilai di bawah KKM berarti perlu adanya perbaikan. Dalam menentukan KKM mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya: tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran. a. Aspek Kompleksitas Semakin komplek (sulit) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Ini bisa dilihat dari indikator atau tujuan pembelajaran dari kompetensi tersebut. b. Aspek Sumber Daya Pendukung Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi, sebaliknya jika sumber daya pendukung seperti sarana dan prasarana tidak mendukung nilainya semakin rendah c. Aspek intake Intake adalah kemampuan awal peserta didik, bisa dilihat dari hasil sebelumnya atau pre test. Semakin tinggi rata-rata kemampuan awal peserta didik maka nilainya semakin tinggi. Nilai KKM setiap KD diperoleh dari rata-rata nilai ketiga aspek di atas. Misalnya sebuah KD ditentukan nila kompleksitasnya 70, sumber daya pendukung 60, dan intakenya 80 maka nilai KKM dari KD tersebut adalah 70 [(70+60+80)/3=70]. Sedangkan untuk menentukan KKM mata pelajaran yaitu dengan menjumlahkan seluruh KKM KD, lalu dibagi dengan jumlah KD (rataratanya).KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi peserta didik. Begitu pun juga dengan setiap kelas, tidak sama dan ditentukan oleh masing-masing guru kelas.Berikut merupakan tabel kriteria dan skala penilaian penentu KKM. 2.1 Tabel Kriteria dan Skala Penilaian Kriteria dan Skala Penilaian Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-79 Daya dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Intake peserta didik Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah 80-100 Rendah < 65 Rendah < 65 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian Gambaran umum MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga. a. Lokasi penelitian Tempat penelitian : MI Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga b. Alamat penelitian : Jl. Wisnu No. 04 Dukuh Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Materi pokok : Dokumen Pribadi Kelas/semester : II/I Karakteristik Siswa Kelas II Siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh berjumlah 19 Siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. c. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial semester I tahun ajaran 2014/2015.Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran IPS sesuai dengan jadwal pelajaran IPS kelas II MI Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Waktu pelaksanaan sebagai berikut: No Kegiatan Pelaksanaan 1. Observasi 25 Oktober 2014 2. Siklus I 29 Oktober 2014 3. Siklus II 05 November 2014 4. Pembuatan Laporan 05 November 2014 - selesai B. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2014 b. Menyiapkan RPP Menyiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: Standar Kompetensi : Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologi Kompetensi Dasar : Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya Indikator Kompetensi : Mengenal dokumen diri. Menyebutkan macam-macam dokumen pribadi. c. Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran. 2. Tindakan Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka (2 x 35 menit).Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah mengenal dokumen pribadi.Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode index card match.Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus I. a. Kegiatan Awal (Pendahuluan) 1) Salam 2) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan) 3) Absensi 4) Apersepsi 5) Guru mengingatkan tentang macam-macam dokumen pribadi. 6) Siswa mengerjakan Pre Tes b. Kegiatan Inti 1) Mengamati Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh guru di depan kelas. 2) Menanya Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:benda apa yang bu guru pegang ini anak-anak? 3) Melakukan Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi. Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen pribadi tersebut. Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi pertanyaan dan jawaban tentang dokumen pribadi dengan jumlah sama kepada seluruh siswa. Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut didepan kelas secara kompetisi. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru. 4) Asosiasi/ menghubungkan Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang mereka miliki dirumah. 5) Komunikasi. Siswa diminta maju ke depan untuk menyebutkan contoh dokumen dan bagaimana cara memeliharanya. c. Kegiatan Akhir (Penutup) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. Guru mengucapakan salam. 3. Observasi Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap dokumen pribadi dan contoh-contoh dokumen pribadi. Tabel 3.1 Lembar hasil pengamatan siklus I Kegiatan No 1 Pembelajaran Pengaruh Penghambat Pendukung Guru membuka Anak-anak pembelajaran dalam berdoa Perbaikan dengan salam dan sudah baik berdo’a bersama 2 Guru mengajukan Anak-anak pertanyaan yang sangat mengaitkan materi antusias pelajaran saling berebut untuk menjawab pertanyaan 3 Guru menjelaskan Siswa kurang Untuk tujuan memperhatikan penyampaia pembelajaran materi diusahakan suara yang keras dan jelas 4 Guru menjelaskan Suara kurang Diusahakan cakupan materi keras suara lebih keras agar siswa memperhatikan 5 Guru meminta Benda yang siswa mengamati digunakan benda yang sebagai media ditunjukkan oleh sudah tepat guru di depan kelas 6 Guru mendorong Siswa kurang Hendaknya siswa untuk memperhatikan guru lebih tegas mengajukan guru agar siswa lebih pertanyaan yang memperhatikan terkait dengan guru benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa 7 Guru memberikan Siswa sangat contoh-contoh antusias dokumen pribadi menebak maupun keluarga akan media yang ditunjukkan oleh guru 8 Anak-anak Siswa ramai Usahakan ada menyebutkan apa sendiri perjanjian jika saja contoh dari siswa ramai dokumen pribadi dan keluarga tersebut 9 Guru membagikan Siswa masih Siswa potongan kartu asyik dengan dipersiapkan sejumlah anak kegiatan sendiri terlebih dahulu yang berisi dikendalikan pertanyaan dan jawaban tentang dokumen dengan jumlah sama kepada seluruh siswa 10 Siswa - Siswa belum Masalah tempat menjodohkan mengetahui duduk antara pertanyaan antara dipinggirkan dan jawaban pertanyaan dan dahulu, supaya tersebut didepan jawaban anak lebih kelas secara - Tempat yang leluasa mencari kompetisi kurang luas teman yang membawa jawaban 11 Siswa diminta Siswa belum Guru menyebutkan bisa membaca membantu contoh dokumen membacakan pribadi atau keluarga yang mereka miliki dirumah 12 Siswa diminta Siswa yang Hendaknya ada maju ke depan tidak maju ketegasan bagi untuk ramai sendiri mereka yang menyebutkan ramai contoh dokumen dan bagaimana cara memeliharanya 13 Guru menanyakan Sudah bagus apa manfaat dari dan siswa mengetahui antusias dokumen pribadi menjawab dan keluarga. pertanyaan meski beberapa masih belum tepat 14 Guru menutup Sudah tepat pelajaran dengan dan bagus berdoa yang dipimpin salah satu siswa 4. Refleksi a. Hal – hal yang mendukung pelaksanaan siklus I Ditinjau dari aspek penelitian terhadap guru dan siswa maka dapat diperoleh data yang berupa hal-hal yang mendukung dalam siklus I, antara lain: - Siswa sangat antusias dengan saling berebut untuk menjawab pertanyaan dari guru. - Dengan adanya media yang digunakan oleh guru perhatian siswa tertuju pada guru, sehingga siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. b. Hal-hal ang menghambat pelaksanaan siklus I - Siswa kurang memperhatikan guru ketika menyampaikan materi karena suara yang kurang jelas dan kurang keras. - Kurang tegasnya guru ketika anak bermain sendiri mengurangi perhatian siswa terhadap proses pembelajaran. - siswa belum memahami antara pertanyaan dan jawaban ketika bermain menjodohkan kartu, sehingga mereka masih banyak yang tertukar antara jawaban dengan pertanyaan. - Tempat yang kurang luas karena kurang persiapan guru membuat siswa kurang leluasa dalam mencari teman yang membawa pertanyaan atau jawabannya. - Terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan dalam membaca. c. Ide Perbaikan - Untuk penyampaian materi hendaknya suara yang jelas dan keras. - Agar siswa lebih fokus pada pembelajaran guru hendaknya lebih tegas terhadap siswa, dengan adanya perjanjian jika siswa ramai mendapatkan hukuman yang bersifat ringan. - Siswa dipersiapkan terlebih dahulu dan dikondisikan agar mereka siap untuk pembelajaran. - Untuk tempat duduk hendaknya dipinggirkan terlebih dahulu agar ketika anak mencari pasangannya lebih leluasa. - Guru membantu membaca kartu yang dibawa anak yang masih belum dapat membaca. C. Diskripsi Siklus II 1. Perencanaan Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada tanggal 05 November 2014 2) Menyiapkan RPP Menyiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah: Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi : Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologi : Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya. : Menjelaskan cara memelihara kerapian dan kebersihan dokumen pribadi. 2. Penyiapan Perangkat Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal.Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran. 3. Tindakan Tindakan kelas siklus II berlangsung sekali tatap muka (2 x 35 menit).Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah mengenal dokumen pribadi.Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode index card match.Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus II. a. Kegiatan Awal (Pendahuluan) a) Salam dengan suara yang keras b) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan) c) Absensi d) Apersepsi e) Guru mengkondisikan siswa agar siap melakukan pembelajaran f) Guru dan siswa bersama-sama membuat perjanjian jika siswa ramai sendiri akan mendapatkan hukuman g) Guru mengingatkan tentang contoh-contoh dokumenn pribadi h) Siswa mengerjakan Pre Tes b. Kegiatan Inti 1) Mengamati Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh guru di depan kelas. 2) Menanya Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:benda apa yang bu guru pegang ini anak-anak? Bagaimana cara merawatnya? 3) Melakukan a) Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi. b) Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen pribadi tersebut dan bagaimana cara merawatnya. c) Guru bersama siswa mempersiapkan tempat untuk bermain kartu dengan cara semua meja kursi dipinggirkan terlebih dahulu. d) Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi pertanyaan dan jawaban tentang dokumen dengan jumlah sama kepada seluruh siswa. e) Guru membantu membacakan kartu terlebih dahulu bagi siswa yang belum dapat membaca. f) Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut didepan kelas secara kompetisi. g) Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru. 4) Asosiasi/ menghubungkan Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang mereka miliki dirumah dan bagaimana cara merawatnya. 5) Komunikasi. Siswa diminta maju ke depan untuk menyebutkan contoh dokumen dan bagaimana cara memeliharanya. c. Kegiatan Akhir (Penutup) 1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran dengan suara yang keras. 2) Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran. 3) Guru mengucapakan salam. 4. Observasi Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap dokumen pribadi dan contoh-contoh dokumen pribadi. Tabel 3.2 Lembar hasil pengamatan siklus II Kegiatan Pembelajaran No 1 2 Pengaruh Penghambat Perbaikan Pendukung Guru membuka pembelajaran Anak-anak dengan salam dan berdo’a dalam berdoa bersama sudah baik Guru mengajukan pertanyaan Anak-anak yang mengaitkan materi sangat antusias pelajaran saling berebut untuk menjawab pertanyaan 3 Guru menjelaskan tujuan Siswa kurang Hendaknya pembelajaran fokus siiswa agar diam memperhatikan memperhatikan dahulu 4 Guru menjelaskan cakupan Sudah materi menguasai materi 5 6 Guru meminta siswa Media yag mengamati benda yang digunakan ditunjukkan oleh guru di Sudah bagus dan depan kelas tepat Guru mendorong siswa untuk Suara krang Lebih keras lagi mengajukan pertanyaan yang keras agar anak fokus terkait dengan benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa 7 8 Guru memberikan contoh- Sesuai dengan contoh dokumen pribadi materi dan siswa maupun keluarga sangat antusias Anak-anak menyebutkan apa Beberapa siswa Lebih tegas, bila saja contoh dari dokumen sibuk dengan perlu beri pribadi dan keluarga tersebut dirinya hukuman tetapi yang mendidik 9 Guru membagikan potongan Siswa sudah kartu sejumlah anak yang lebih siap untuk berisi pertanyaan dan jawaban menggunakan tentang dokumen dengan kartu jumlah sama kepada seluruh siswa 10 Siswa menjodohkan antara Beberapa siswa Seharusnya guru pertanyaan dan jawaban kesulitan dalam membacakan tersebut didepan kelas secara membaca terlebih dahulu Siswa diminta menyebutkan Siswa belum Guru membantu contoh dokumen pribadi atau bisa membaca membacakan kompetisi 11 keluarga yang mereka miliki dirumah 12 Siswa diminta maju ke depan Siswa masih untuk menyebutkan contoh ragu-ragu dalam dokumen dan bagaimana cara menjawab memeliharanya 13 Guru menanyakan apa Sudah bagus dan manfaat dari mengetahui siswa antusias dokumen pribadi dan menjawab keluarga. pertanyaan meski beberapa masih belum tepat 14 Guru menutup pelajaran Sudah tepat dan dengan berdoa yang dipimpin bagus salah satu siswa 5. Refleksi Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran IPS melalui metode index cardmatchuntuk dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Adapun hal-hal yang mendukung, menghambat dan ide perbaikan siklus II adalah sebagai berikut: 1) Hal-hal yang menghambat - Siswa masih ramai dan sibuk dengan kegiatan mereka sendiri, karena kurang ketegasan dari guru. - Beberapa siswa masih kesulitan dalam membaca, sehingga mereka tidak dapat menemukan pasangan saat bermain kartu secara mandiri. 2) Hal-hal yang mendukung - Dengan adanya media yang digunakan oleh guru dalam mencontohkan macam-macam dokumen pribadi, siswa dapat menyebutkan contoh dari dokumen pribadi. - Siswa sudah dapat menggunakan kartu yang diberikan oleh guru (membedakan antara pertanyaan dengan jawaban) 3) Ide perbaikan - Agar siswa lebih fokus dengan pembelajaran hendaknya guru memberikan hukuman ringan terhadap siswa. - Sebelum permainan dimulai terlebih dahulu guru menyuruh semua siswa membaca kartu yang telah mereka pegang, agar lebih mudah mencari pasangannya. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil tes pre tes dan pos tes diperoleh data sebagai berikut: 1. Siklus I Tabel 4.1 Daftar Nilai Rata-rata Pre-test dan Pos-test Siklus I No Nama Nilai KKM Pre Tes Pos Tes Individual Nasional 1 A 70 80 2 B 70 70 3 C 60 80 4 D 50 70 5 E 60 70 6 F 70 80 7 G 80 90 8 H 70 80 9 I 60 80 10 J 60 70 11 K 80 90 12 L 60 70 13 M 50 60 14 N 50 70 15 O 60 80 16 P 70 70 17 Q 70 80 18 R 70 80 19 S 60 70 Jumlah 1220 1440 94.74% 52,63% Rata –Rata 64.21 75.78 Keterangan: KKM Individual : 70 KKM Nasional : 75 Berdasarkan persentase di siklus I, KKM individual ini telah terdapat 18 siswa dari 19 siswa telah tuntas mencapai KKM (94,74%), berarti telah melewati KKM kelas (85%), maka PTK ini telah “berhasil” 2. Siklus II Tabel 4.2 Daftar Nilai Rata-rata Pre-test dan Pos-test Siklus II No Nama Nilai KKM Pre Tes Pos Tes Individual Nasional A 60 80 B 70 90 C 70 80 D 60 80 E 70 80 F 70 70 G 80 90 H 70 70 I 70 80 J 80 90 K 60 90 L 70 90 M 70 80 N 60 90 O 70 80 P 70 70 Q 80 100 R 80 90 S 70 90 Jumlah 1330 1590 Rata –Rata 70 83.6 Keterangan: KKM Individual KKM Nasional 100% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 84,21% : 70 : 75 Dari hasil persentase di KKM individual siklus II ini telah mencapai KKM (100%), berarti KKM kelas (85%) berarti telah terlampaui. Oleh karena itu PTK ini dinyatakan “sangat berhasil”(100%). Sedangkan berdasarkan persentase KKM Nasional (84,21%) menunjukkan bahwa hasil belajar di MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga ini termasuk sekolah unggulan dalam hal peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas B. PEMBAHASAN Siklus I Tabel 4. 4 Daftar nilai pre tes dan pos tes siklus I dan pembahasan No 1 2 3 Nama A B C Pre tes 70 70 60 Pos tes 80 70 80 D 10 0 20 100 0 400 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Pembahasan D= D = 11,5 t = 8,32 D E F G H I J K L M N O P Q R S 50 60 70 80 70 60 60 80 60 50 50 60 70 70 70 60 70 70 80 90 80 80 70 90 70 60 70 80 70 80 80 70 20 10 10 10 10 20 10 10 10 10 20 20 0 10 10 10 220 400 100 100 100 100 400 100 100 100 100 400 400 0 100 100 100 3200 Hasil penghitungan t diperoleh8,32dan t tabel dengan db=N-1 maka N=18; taraf signifikan 5% t tabel = 2,101. Berdasarkan hubungan tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa antara pre tes dan pos tes mengalami peningkatan. Pada siklus satu hasil rata rata pre tes 64,21sedangkan hasil rata rata pos tes adalah 75,78.Dari hasil rata-rata antara pre tes dan pos tes mengalami peningkatan. Peningkatan nilai rata-rata pos tes tersebut menunjukkan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaranIPS. Siklus II Tabel 4.5 Daftar nilaipre tes dan pos tes siklus II dan pembahasan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Nama A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S Pembahasan: D= Pre tes 60 70 70 60 70 70 80 70 70 80 60 70 70 60 70 70 80 80 70 Pos tes 80 90 80 80 80 70 90 70 80 90 90 90 80 90 80 70 100 90 90 D 20 20 10 20 10 0 10 0 10 10 30 20 10 30 10 0 20 10 20 260 400 400 100 400 100 0 100 0 100 100 900 400 100 900 100 0 400 100 400 5000 D = 13,68 t = 6,67 Hasil penghitungan t diperoleh 6,67dan t tabel dengan db=N-1 maka N=18; taraf signifikan 5% t tabel = 2,101. Berdasarkan hubungan tersebut berarti terdapat perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa antara pre tes dan pos tes mengalami peningkatan. Pada siklus dua hasil rata-rata pre tes 70 sedangkan hasil rata rata pos tes adalah 83,6.Dari hasil rata-rata antara pre tes dan pos tes mengalami peningkatan. Peningkatan nilai rata-rata pos testersebut menunjukkan bahwa metode index card matchsangat dapat meningkatkan hasilbelajar siswa pada mapel IPS. Dilihat dari nilai pre tes dan post tes antara siklus I dan siklus II yang semakin meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa metode index card matchsangat dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan tentang dokumen pribadi siswa kelas II di MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga. Sehingga peneliti pun tidak harus melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Metode Index card match dapat meningkatkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang dokumen pribadi pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh, Salatiga pada Siklus I sampe siklus II. Pada siklus I, KKM individual ini telah terdapat 18 siswa dari 19 siswa telah tuntas mencapai KKM (94,74%), berarti telah melewati KKM kelas (85%), maka PTK ini telah “berhasil”. Pada siklus II ini telah mencapai KKM (100%), berarti KKM kelas (85%) berarti telah terlampaui. Oleh karena itu PTK ini dinyatakan “sangat berhasil”(100%). Sedangkan berdasarkan persentase KKM Nasional (84,21%) menunjukkan bahwa hasil belajar di MI Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga ini termasuk sekolah unggulan dalam hal peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas. Maka dari itu peneliti tidak melanjutkan ke siklus berikutnnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Penggunaan metode Index Card Match mampu meningkatkan hasil belajar secara signifikan pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Salatiga tahun ajaran 2014/2015” B. Saran 1. Kepada guru mata pelajaran IPS di MI Ma’arif Dukuh khususnya dan kepada semua guru untuk senantiasa menggunakan metode index card match dalam pembelajaran IPS tentang dokumen pribadi agar hasil belajar siswa dapat meningkat. 2. Bagi Sekolah hendaknya selalu mendorong para guru yang berusaha menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan kreatif dengan memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan selain itu juga melatih para guru agar kompetensinya meningkat. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV Darmuin. 2013. Pendidikan Latihan Profesi Guru Kelompok Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah. Semarang: LPTK IAIN Walisongo. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers. Marwan, Bona. 2012. Pengertian Metode Index Card Match (http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-cardmatch.html) diakses pada tanggal 06 November 2014 pada pukul 12:30. Pupuh dan Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: TrusMedia Publishing. Rusyan, A. Tabrani dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya. Saepudin, Edi. 2002. Pedoman Guru Mata Pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Agama RI. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi, Arikunto.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Susanto, Ahmadi. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Kegiatan Siklus I dan II Lampiran 2. RPP Siklus I dan II Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4. Nota Pembimbing Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian Lampiran 7. Daftar SKK Gambar Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Index Card Match di MI MA’ARIF Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Gambar siswa menerima kartu dan mencari pasangan Gambar siswa sedang berdiskusi mencari kartu sesuai pasangan 63 Gambar siswa yang telah mendapatkan pasangan dan maju ke depan secara kompetisi Gambar siswa sedang membaca kartu pertanyaan dan jawaban sesuai pasangannya 64 R.P.P (Siklus 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : MI Ma’arif Dukuh Salatiga Kelas/ Semester : II / I Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Waktu : 2 X 35 menit A. STANDAR KOMPETENSI 1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologi. B. KOMPETENSI DASAR 1.1. Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya. C. INDIKATOR 1.1.1. Mengenal dokumen diri. 1.1.2. Menyebutkan macam-macam dokumen pribadi. D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan guru menunjukkan beberapa contoh dokumen diri dan keluarga, siswa dapat mengenal macam-macam dokumen pribadi. 2. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menyebutkan macam-macam dokumen pribadi. E. MATERI BELAJAR Dokumen adalah surat tertulis atau gambar yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan. Dokumen yang dimiliki keluarga bisa berbentuk kartu keluarga, akta kelahiran, ijazah dan rapor. Adapun yang termasuk dokumen pribadi contohnya: a. Akta kelahiran, yaitu surat bukti kelahiran. b. Foto diri, yaitu foto diri kita sendiri. 65 c. Rapor, adalah berisi laporan hasil belajar selama sekolah yang diberikan sekali dalam satu semester. d. Ijazah, adalah tanda bukti lulus sekolah. e. Kartu Tanda Penduduk (KTP), adalah sebagai bukti diri. f. SIM (Surat Ijin Mengemudi), merupakan surat izin untuk mengemudi. F. METODE PEMBELAJARAN - Ceramah - Index Card Match G. LANGKAH PEMBELAJARAN No Kegiatan Waktu 1. 15 menit Pendahuluan a. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; b. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?” Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran a. Siapa yang punya rapor? b. Rapor itu termasuk apa? Menjelaskan tujuan pembelajaran a. Anak-anak nanti setelah selesai kalian harus bisa menyebutkan macam-macam dokumen. b. Nanti anak-anak juga akan dapat menjelaskan cara merawat dokumen-dokumen tersebut. c. Siswa mengerjakan soal pre test Menjelaskan cakupan materi a. Hari ini kita akan belajar tentang dokumen pribadi. 2. Kegiatan Inti 50 menit 66 6) Mengamati d. Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh guru di depan kelas. 7) Menanya e. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa: -benda apa yang bu guru pegang ini anak-anak? 8) Melakukan f. Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi. g. Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen pribadi tersebut. h. Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi pertanyaan dan jawaban tentang dokumen dengan jumlah sama kepada seluruh siswa. i. Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut didepan kelas secara kompetisi. j. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru. 9) Asosiasi/ menghubungkan k. Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang mereka miliki dirumah. 10) Komunikasi. l. Siswa diminta maju ke depan untuk menyebutkan contoh dokumen dan bagaimana cara memeliharanya. 3. Penutup 5 menit Menemukan manfaat dari materi a. Guru menanyakan apa yang telah dilakukan hari ini 67 b. Guru menanyakan apa manfaat dari mengetahui dokumen pribadi. Memberi umpan balik Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini. Misalnya komentar hal baik/buruk Tindak lanjut a.meminta siswa untuk mulai setelah pembelajaran ini untuk merawat dokumen pribadi mereka. Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran a.Besok kita akan belajar tentang dokumen keluaga. b.Guru menutup pelajaran dengan berdoa yang dipimpin salah satu siswa H. ALAT DAN SUMBER BAHAN AJAR - Alat : - Sumber : Kartu Buku IPS “Ilmu Pengetahuan Sosial” SD kelas 2, Esis. Buku Smart IPS “Ilmu Pengetahuan Siswa” SD kelas 2, pendamping BSE. I. PENILAIAN - Tes tertulis (terlampir) 68 Salatiga , 29 Oktoberr 2014 69 Lampiran NAMA NO ABSEN : : Isilah titik dibawah ini dengan dengan jawaban yang tepat dan benar! 1 . Setelah anak itu lahir perlu dibuatkan.......................... 2 . Tono menyimpan foto di........................ 3 . Surat dimasukkan ke dalam...................... 4 . KTP adalah kepanjangan dari.................. 5 . Dokumen penting harus..............................dengan baik. 6 . Dokumen adalah........................... 7 . Surat Izin Mengemudi merupakan kependekan dari................... 8 . Nama – nama keluarga dicantumkan di dalam................... 9 . Kartu pelajar berisi identitas............... 10 . Buku rapor berisi laporan hasil......... Nilai = 10 x 10 (jumlah soal) 70 R.P.P (Siklus II) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Nama Sekolah : MI Ma’arif Dukuh Salatiga Kelas/ Semester : II / I Mata Pelajaran : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Waktu : 2 X 35 menit J. STANDAR KOMPETENSI 2. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologi. K. KOMPETENSI DASAR 2.1. Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya. L. INDIKATOR 2.1.1. Menjelaskan cara memelihara kerapian dan kebersihan dokumen pribadi. M. TUJUAN PEMBELAJARAN 3. Dengan menggunakan metode index card match siswa dapat menjelaskan cara memelihara kerapian dan kebersihan dokumen pribadi. N. MATERI BELAJAR Dokumen adalah surat tertulis atau gambar yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan. Dokumen yang dimiliki keluarga bisa berbentuk kartu keluarga, akta kelahiran, ijazah dan rapor. Adapun yang termasuk dokumen pribadi contohnya: g. Akta kelahiran, yaitu surat bukti kelahiran. h. Foto diri, yaitu foto diri kita sendiri. i. Rapor, adalah berisi laporan hasil belajar selama sekolah yang diberikan sekali dalam satu semester. j. Ijazah, adalah tanda bukti lulus sekolah. k. Kartu Tanda Penduduk (KTP), adalah sebagai bukti diri. l. SIM (Surat Ijin Mengemudi), merupakan surat izin untuk mengemudi. Cara merawat dokumen pribadi yaitu dengan disampuli, dilaminating. 71 O. METODE PEMBELAJARAN - Ceramah - Index Card Match P. LANGKAH PEMBELAJARAN No Kegiatan Waktu 1. 15 menit Pendahuluan c. Membuka pembelajaran dengan salam dengan suara yang keras dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat; d. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?” Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran c. Siapa yang punya rapor? d. Biar rapornya awet, tidak lusuh bagaimana cara merawatnya? Menjelaskan tujuan pembelajaran d. Nanti anak-anak akan menyebutkan cara merawat dokumendokumen pribadi. e. Guru mengkondisikan siswa agar siap melakukan pembelajaran f. Guru dan siswa bersama-sama membuat perjanjian jika siswa ramai sendiri akan mendapatkan hukuman g. Siswa mengerjakan pre tes Menjelaskan cakupan materi b. Hari ini kita akan belajar tentang cara merawat dokumen pribadi.(suara keras) 2. Kegiatan Inti 11) 50 menit Mengamati m. Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh guru di depan kelas. 12) Menanya 72 n. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa: -benda apa yang bu guru pegang ini anak-anak? Bagaimana cara merawatnya? 13) Melakukan o. Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi dan menjelaskan cara merawat dokumen tersebut. p. Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen pribadi tersebut dan bagaimana cara merawatnya. q. Guru bersama siswa mempersiapkan tempat untuk bermain kartu dengan cara semua meja kursi dipinggirkan terlebih dahulu. r. Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi pertanyaan dan jawaban tentang dokumen dengan jumlah sama kepada seluruh siswa. s. Guru membantu membacakan kartu terlebih dahulu bagi siswa yang belum dapat membaca. t. Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut didepan kelas secara kompetisi. u. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru. 14) Asosiasi/ menghubungkan v. Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang mereka miliki dirumah dan bagaimana mereka merawatnya dirumah. 15) Komunikasi. w. Siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan bagaimana cara memelihara dokumen pribadi. 3. Penutup 5 menit x. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar 73 y. Guru dan siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran z. Guru menutup pelajaran dengan berdoa yang dipimpin salah satu siswa Q. ALAT DAN SUMBER BAHAN AJAR - Alat : - Sumber : Kartu Buku IPS “Ilmu Pengetahuan Sosial” SD kelas 2, Esis. Buku Smart IPS “Ilmu Pengetahuan Siswa” SD kelas 2, pendamping BSE. R. PENILAIAN - Tes tertulis (terlampir) Salatiga,05 November 2014 74 75 76 77 78 DAFTAR NILAI SKK Nama : Siti Nur Fadlilah Rif’ah, M.Pd Dosen PA 79 : Miftakhur NIM : 11510047 Tarbiyah/PGMI NO 1. PELAKSANAAN 25-27 Agustus 2010 Jurusan/Progdi NAMA KEGIATAN Opak STAIN Salatiga “ : KETERANGAN NILAI Peserta 3 20-25 September UPT Perpustakaan USER Peserta 3 2010 EDUCATION Optimalisasi Nalar Kritis Mahasiswa : Upaya Mengawal Perubahan Bangsa ke Arah yang Lebih Baik” 2. (Pendidikan Pemakai) 3 29 Nopember 2010 Seminar Tafsir Tematik Peserta 3 Peserta 2 Peserta 6 Peserta 2 Peserta 3 Surat Al A’raf 96-100 Dan Ar Rum 41-42 “ Indonesia Menangis Darah” (JQH) 4 03 Desember 2010 Ceramah dan Dialog Muslimah “ Muslimah 24 Karat” (Silmi Community) 5 19 Desember 2010 “National Workshop Of Entrepreneurship And Basic Coopration 2010” (Kopma Fatawa) 6 30 Januari 2011 Bedah Novel Bumi Cinta “ Tingkatkan Iman Dengan Persaudaraan Menuju Pemimpin Insan Terdepan” (Ski Fair) 7 19 Maret 2011 Seminar CEC “Heal The 80 Word With Voluntury Service” 8 13 Mei 2011 Bedah Buku “ Ijinkan Peserta 2 Peserta 3 Peserta 3 SK Ketua Jurusan Pengurus HMJ 3 Tarbiyah Stain Salatiga Tarbiyah 2011- Aku Menikah Tanpa Pacaran Karya Burhan Shodiq” (Milad IX LDK) 9 17 Mei 2011 Seminar Keperempuanan SEMA “ Menumbuhkan Jiwa Kekartinian Dalam Ranah Kampus” 10 24 September 2011 Grand Opening Nisa’ LDK “Concentrate Your Mind, Get Your Achivement) 11 06 Januari 2012 2012 12 06 Mei 2012 Whorshop Parenting Peserta 3 Peserta 6 Peserta 3 Rumah Keluarga Indonesia Bersama LDK “ Merajut Cinta Mengokohkan Dakwah” 13 06 Juni 2012 Seminar Nasional Pendidikan Hmj Tarbiyah “ Pendidikan Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa” 14 02 Juni 2012 Seminar Bahasa Arab ITTAQO “ Musykilat Ta’lim Al Lughoh” 81 15 23 Juni 2012 Seminar Nasional Dema Peserta 6 Peserta 2 SK Ketua Stain Salatiga Panitia Opak 3 “ Panitia Opak Jurusan Tarbiyah 2012 “ Mewaspadai Garis Islam Keras di Perguruan Tinggi” 16 29 Juni 2012 Bimbingan Belajar Menghadapi Uas Siba Bhs. Inggris dan Bhs. Arab” Meningkatkatkan Khasanahkeilmuan Mutakhir Dengan Bahasa Inggri dan Bahasa Arab” Oleh Cec dan Ittaqo. 17 04 September 2012 Tarbiyah STAIN Salatiga” 18 01 Desember 2012 Tabligh Akbar JQH Peserta 3 Peserta 3 Peserta 3 “Tafsir Tematim dalam Upaya Menjawab Persoalan Israel dan Palestina Landasan QS. Al Fath: 26-27” 19 30 April 2013 Seminar Nasional “Perjuangan Kaum Perempuan Dalam Kesetaraan Hukum Islam di Indonesia” oleh Lembaga Percik Salatiga dan STAIN Saltiga. 20 05 Juni 2013 Peserta Lomba Cerpen 82 Islami Milad LDK STAIN Salatiga XI 21 09 Oktober 2013 Seminar Nasional Bahasa Peserta 6 Arab Inovasi Pembelajran Bahasa: “Upaya Menjaga Eksistensi dan Masa Depan Pembelajaran Bahasa Arab” Oleh ITTAQO. 22 23 Oktober 2013 MTQ Mahasiswa “ MTQ Peserta 3 Peserta 6 Panitia 3 Peserta 6 Wahana Apresiasi untuk Mencetak Insan Qurani” oleh JQH STAIN Salatiga. 23 24 Oktober 2013 Sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar RI 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika” oleh MPR RI. 24 18 November 2013 Seminar Nasional HMJ Tarbiyah Stain Salatiga “Guru Kreatif Dalam Implementasi Kurikulum2013” 25 13 November 2013 Seminar Nasional HMJ 83 Tarbiyah “ Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui Profesionalitas Pendidikan” 27 23-24 November Penerimaan Anggota 2013 Baru JQH 2013 “ Peserta 3 Panitia 2 Kristalisasi Nilai Qurani Menuju Insan Yang Penuh Hikmah. 28 02-03 Juli 2014 Festival Ramadhan 1435 H Se Desa Ngablak, Kec. Srumbung, Kab. Magelang. 29 15 Oktober 2014 Piagam Pengahargaan Relawan Negara Republik 4 Indonesia “ Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD Serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014” 30 13 November 2014 Seminar Nasional “ Peserta 3 Perbaikan Mutu Pendidikan Melalui Profesionalitas Pendidikan” oleh HMJ Tarbiyah Jumlah 101 Salatiga, 3 Maret 2015 Wakil Ketua III 84 Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Moh. Khusen, M.Ag. M. A. NIP. 19741212 199903 1 003 85 86 PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI NAMA : SITI NUR FADILAH NIM : 115-10-047 JURUSAN : PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan untuk dipublikasikan oleh pihak perpustakaan STAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun. Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika dikemudian hari terbukti karya saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua konsekuensinya. Salatiga, 23 April 2015 87