peningkatan hasil belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG DOKUMEN
PRIBADI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA
SISWA KELAS II MI MA’ARIF DUKUH
KOTA SALATIGA TAHUN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)
Oleh:
SITI NUR FADLILAH
115 10 047
FAKULTAS TARBIYAH dan ILMU KEGURUAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2015
\
MOTTO
‫من جدَّ وجد‬
” Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil ”
Dan
“Setiap kesulitan pasti ada kemudahan”
PERSEMBAHAN
tulisan ini kupersembahkan
Untuk Bapak dan Simbokku tersayang
Yang kasih sayangnya tak berhenti mengalir untuk anak-anaknya
Tanpa kalian aku takan menjadi seperti sekarang ini.
Untuk kakak-kakakku dan adikku
Mbak sri dan suami trimakasih atas nasehat-nasehat, doa, dan semangatnya
Mas try dan dx yani terimakasih atas segala hal di 5 tahun ini yang tak mungkin satu
persatu aku tulis
Adikku tersayang terimakasih doannya
Untuk my big familly
Mbah dok, mbah nang, dan seluruh keluarga trimakasih semua atas doa dan
suportnya
untuk sahabat-sahabatku
bersama kalian kuisi hari-hariku semasa kuliyah ini dengan penuh
canda dan tawa, terimakasih sahabat
Dan untuk semua....
thank's all
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Dokumen Pribadi Melalui Metode Index Card
Match Pada Siswa Kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015” dapat
diselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan bimbingan
dalam pembuatan tugas akhir skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas
akhir skripsi ini tepat waktu. Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd.,selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Ibu Miftachur Rif’ah, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si Selaku Ketua Program Studi PGMI.
4. Pembimbing skripsi,
Bapak Suwardi, M.Pd yang selalu membimbing dan
memberikan semangat serta inspirasi.
5. Segenap dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, turut
memperlancar proses penyusunan skripsi ini.
6. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan khususnya keluarga besar PGMI B
angkatan 2010.
7. Bapak Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru serta keluarga besar MI Ma’arif Dukuh Kota
Salatiga.
8. Sahabat-sahabatku (faizah, sitkom, dias, ariyan, syarif, afi, umi) terimakash atas
segalanya.
9. Terima kasih mas Irmawan yang telah meluangkan waktu ditengah kesibukannya
untuk mengantar sertifikat-sertifikatnya dan segala supportnya, semoga kau pun lekas
menyelesaikan skripsimu pula.
10. Mas endri rekan kerja yang banyak waktunya terganggu olehku, terimakasih.
11. Serta keluarga besar yang selalu menjadi penerang dan semangat dalam hidupku.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan guna
menyempurnakan laporan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Salatiga, 11 Maret 2015
Penulis
Siti Nur Fadlilah
11510047
ABSTRAK
Fadlilah, Nur, 2015. Peningkatan hasili belajar IPS melalui metode index card match
pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun 2014/ 2015.
Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing: Suwardi,
M.Pd.
Kata Kunci: prestasi belajar, metode index card match, IPS.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan menjawab
permasalahan “apakah penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota
Salatiga tahun 2014/2015?”
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melaui tiga siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan meliputi
pre tes dan post test, lembar pengamatan dan dokumentasi.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran
menggunakan metode index card match, dapat meningkatkan prestasil belajar IPS
pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga. Dapat dilihat dari hasil
pembahasan yaitu pada siklus I nilai rata-rata pre tes siswa 64,21. Sedangkan nilai
rata-rata dari post test siswa yaitu 75,78 dan 94,74% telah tuntas secara KKM. Pada
siklus II dari nilai pre tes 70. Sedangkan hasil post test siswa dengan rata-rata kelas
83,6 dan tuntas secara KKM sebanyak 100%. Oleh kaena itu terjadi peningkatan ratarata pre test ke post test secara signifikan dari siklus I ke siklus II. Maka peneliti tidak
perlu melanjutkan ke siklus berikutnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................i
HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii
HALAMAN NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING............................ iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. v
MOTTO..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN..................................................................................... vii
KATA PENGANTAR............................................................................. viii
ABSTRAK................................................................................................ x
DAFTAR ISI............................................................................................ xi
DAFTAR TABEL.................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………….....…………............xiv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………...... 1
B. Rumusan Masalah………………………………..............…. . 3
C. Tujuan Penelitian………………………………...................... 3
D. Hipotesis Tindakan………………………………. ...…
3
E. Manfaat Penelitian………………………………..…….…...... 3
F. Definisi Operasional………………………………...................4
G. Metode Penelititian……………………………..................... 6
H. Sistematika Penulisan….………..…………............................ 14
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar……….…………….………..…………….........15
1. Pengertian Belajar……………………...………..................15
2. Pengertian Hasil Belajar…….…..…....................................15
3.Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar................16
4. Macam-Macam Hasil Belajar...............................................17
B. Pembelajaran IPS…………………………………….…...... 18
1. Pengertian Pembelajaran.................................................... 18
2. Pengertian IPS…..………………………………….…..... 19
3. Hakikat IPS……………………………………………..... 20
4. Tujuan IPS…………………………….……….…….........21
C. Metode Index Card Match……………………….…..……....22
1. Pengertian Metode………………………..........................22
2. Macam-Macam Metode ...……………………………......22
3. Faktor yang Memepengaruhi Metode………..……….......23
4. Pengertian Metode Index Card Match…………………....26
D. Standar Keberhasilan Pembelajaran..........................................30
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian.................................................................31
B. Deskripsi Siklus I.................................................................32
C.Deskripsi Siklus II.................................................................40
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………….................47
B.Pembahasan .........................................................................49
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan……………………….………………………..54
B. Saran ……………………………………..……..................55
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria dan Skala Penilaian.................................................
30
Tabel 3.1. Lembar hasil Pengamatan Siklus I........................................
39
Tabel 3.2 Lembar Hasil Pengamatan Siklus II..........................................
44
Tabel 4.1 Daftar Nilai Rata-Rata Pre Tes dan Post Tes Siklus I.......................
48
Tabel 4.2 Daftar Nilai Rata-Rata Pre Tes dan Post Tes Siklus II..............
49
Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I dan Pembahasan....... 50
Tabel 4.5 Daftar Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus II dan Pembahasan...... 52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Kegiatan Siklus I dan II
Lampiran 2. RPP Siklus I dan II
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 4. Nota Pembimbing
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 7. Daftar SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam berbangsa
dan bernegara, pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan bangsa itu
sendiri. Hal ini dikarenakan bahwa pendidikan adalah upaya yang terorganisasi,
berencana dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak
didik menjadi manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya.
Ilmu sosial dapat dipelajari secara langsung dalam lingkungann masyarakat, sehingga
mampu dipahami dan diketahui makna yang seutuhnya dari ilmu sosial secara nyata.
Dengan menegtahu secara nyata diharapkan dapat mengambil pengalaman langsung dan
adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan
kehidupan masyarakat.
Menurut Ahamadi dkk (1997:2), Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu-ilmu sosial
yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di Sekolah Dasar
dan Menengah. Begitu pentingnya ilmu sosial bagi kehidupan masyarakat dapat dilihat
dari manfaat yang ditimbulkan, diantaranya sabagai bekal bagi siswa di Sekolah Dasar
untuk kehidupan kelak dimasyarakat., untuk memecahkan berbagai masalah yang timbul
dimasyarakat (masalah sosial), untuk membekali kemampuan berkomunikasi dengan
masyarakat dan lain sebagainya.
Melihat kondisi saat ini mata pelajaran IPS merupakan pelajaran yang kurang
diminati siswa, hal itu disebabkan pandangan siswa yang menganggap IPS merupakan
pelajaran menghafal.Apalagi guru dalam menyampaikan materi selalu menggunakan
metode ceramah tanpa adanya variasi dalam mengajar.Akibatnya perhatian dan semangat
siswa menurun yang akhirnya hasil belajar siswa juga semakin menurun.
Berdasarkan survei sementara yang penulis lakukan di MI Ma’arif Dukuh Salatiga
menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya nilai pada mata pelajaran
IPS kelas II yaitu: 1) Alokasi waktu atau jam mata pelajaran IPS dalam seminggu hanya
tiga jam, sehingga guru kurang dalam menyampaikan materi, 2) Rendahnya siswa dalam
mengikuti mata pelajaran IPS, 3) Metode pengajaran IPS selama ini dengan
menggunakan metode ceramah tanpa ada variasi.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, penulis terdorong melakukan penelitian dengan
menggunakan metode index card match pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi
peranan anggota keluarga dengan tujuan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS
pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga. Dengan judul “PENINGKATAN HASIL
BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG
DOKUMEN PRIBADI MELAUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA
KELAS II MI MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015 ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Apakah metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas II MI Ma’arif tahun ajaran 2014/2015?”.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode index card match dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas II MI Ma’arif Dukuh
Salatiga tahun ajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian
hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah:“Penggunaan metode index card
match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
kelas IIMI
Ma’arif Dukuh tahun ajaran 2014/2015”.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapakan dapat memiliki beberapa manfaat,
diantaranya yaitu:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran.
b. Memberikan solusi sebagai upaya perbaikan mutu proses pendidikan khususnya
mata pelajaran IPS.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Meningkatkan kompetensi pengetahuan dan kemampuan kognitif, afektif,
psikomotorik khususnya mata pelajaran IPS.
b. Bagi Guru
Memberikan arahan dalam proses pembelajaran dan memberi solusi untuk
mengajarkan mata pelajaran IPS sesuai dengan situasi yang terjadi pada suatu
kelas.
c. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatnya pembelajaran,
karena dengan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman antara yang dimaksud peneliti dengan persepsi
yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberika definisi operasional sebagai
berikut:
1. Peningkatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1345) pengertian peningkatan secara
epistemologi adalah menaikkan derajat taraf, mempertinggi, memperhebat produksi,
proses
cara
perbuatanmeningkatkan
usaha.
Dalam
pembelajaran
perlunya
meningkatkan pembelajaran terutama mata pelajaran IPS agar tercapai hasil yang
maksimal.
2. Hasil Belajar
Menurut Susanto (2013: 5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) sebagai hasil
dari kegiatan belajar.Dalam hal ini hasil belajar siswa dilihat dari keaktifan dan hasil
balajar siswa atau nilai siswa.
3. Metode Index Card Match
Slameto (1988,84) menjelaskan bahwa metode adalah cara atau jalan yang
hurus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Djamarah dalam
Ahmad Susanto (2013:153) metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Marwan, Bona.2011metode index card matchadalah metode
pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa.
(http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-indexcard-match.html) diakses pada tanggal 06 November2014 pada pukul 12:30.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
PTK yaitu Class Room Action Research, yang berarti action research (penelitian
dengan tindakan menurut beberapa pendapat berikut (Suyadi, 2010: 18):
a. Arikunto
Seorang ahli di bidang ini, yaitu Arikunto (2006) yang menjelaskan pengertian
PTK secara sistematis.
1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara
dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang halhal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.
2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-silkus
kegiatan untuk peserta didik.
3) Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam
waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Pengertian PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan
belajar
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan.
b. Carr dan Kemmis
Sedikit berbeda dengan Arikunto, Carr dan Kemmis (McNiff, 991)
mendefinisikan PTK sebagai berikut:
Penelitian tindakanadalah suatu bentukpenyelidikandirireflektifdilakukan oleh
peserta(guru,
siswa,
ataukepala
sekolah,
untuk
contoh)
dalamsituasisosial(termasuk
pendidikan)
meningkatkanrasionalitasdan
keadilandaripraktiksosial
dalam
rangka
ataupendidikanmereka
sendiri, pemahaman mereka terhadap praktisini, dansituasidi manapraktekpraktekyang dilakukan.
Berdasar pengertian Carr dan Kemmis, dapat di garis bawahi beberapa hal
penting mengenai PTK, yakni:
1) PTK adalah bentuk inquiry atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi
diri.
2) PTK dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang teliti, seperti guru,
peserta didik, atau kepala sekolah.
3) PTK dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan .
4) Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari
praktik-praktik belajar mengajar, memperbaiki pemahaman dari praktik belajar
mengajar, serta memperbaiki situasi atau lembaga praktik tersebut dilakukan.
2. okasi, Subjek, dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di MI Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga
b. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II di MI Ma’arif Dukuh yang
berjumlah 19 anak, pada tahun 2013/2014.
c. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada tahun ajaran baru 2013/2014 yaitu
pada 27 Oktober 2014 sampai selesai.
3. Langkah-langkah Penelitian
Tahapan-tahapan
dalam
melaksanakan
PTK
adalah:
perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini penelitian menyiapkan beberapa hal yang dapat mendukung
proses perbaikan pembelajaran, diantaranya yaitu:
1) Menyiapkan materi sesuai dengan kurikulum yang dijadikan sebagai bahan
penelitian,
2) Menemukan masalah dalam materi, yang dijadikan sebagai bahan untuk
melaksanakan metode index card match.
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran metode index card match.
4) Menyiapkan lembar observasi dengan metode index card match
5) Menyiapkan alat evaluasi metode index card match
b. Pelaksanaan (Acting)
Tahap ini, penelitian membuat rencana pembelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti melakukan tindakan untuk metode index card match
mengajar dengan menggunakan lembar observasi index card match. Demi untuk
menjaga keabsahan data yang akan diperoleh, dalam melakukan peneliti dibantu
oleh teman sejawat.
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan
dianalisis berdasarkan presentase. Dari observasi tersebut guru melakukan refleksi
diri tentang kegiatan yang telah dilakukan, untuk selanjutnya dari hasil refleksi itu
peneliti akan mengetahui adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pembelajaran
yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan
pada siklus berikutnya.
Komponen acting (tindakan) dengan observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu
kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan
bahwa antara penerapan acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak
terpisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu,
ketika tindakan dilaksanakan begitu pola observasi juga harus dilaksanakan.
Untuk lebih lebih tepatnya, berikut dikemukakan bentuk desainnya.
Siklus I
Planing
Refleksi
Acting
Observasi
Planing
Siklus II
Refleksi
Acting
Observasi
.
Siklus III
?
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis& McTaggart
Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya
berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat tersebut
dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah putaran
kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
4. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah:
a. Pedoman atau lembar pengamatan (observasi bagi siswa digunakan untuk
mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
IPS melalui metode index card match.
b. Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk
mengukur hasil belajar IPS, terkait materi dokumen pribadi.
c. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam
proses pembelajaran melalui metode index card match.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan. (Nazir, 1983: 211). Dalam penelitian ini cara
peneliti mengumpulkan data yaitu menggunakan metode sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah "Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis", (Arikunto, 1990:
27). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa
dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode index card match.
b. Soal Tes/ Evaluasi Test
Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi
ajar. Tes ini diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini peneliti gunakan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa
dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal
80 % dari target pembelajaran.
c. Dokumentasi
Adalah untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang
berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa,
dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk
mengetahui
dan
menggali
informasi
tentang
pemahaman
siswa
yang
implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar..
6. Analisis data
Proses penyusunan, pengaturan, pengolahan data agar dapat digunakan untuk
membenarkan atau menyalahkan hipotesis disebut pengolahan dan analisis data.
Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya untuk menguji
atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan
melalui data yang kita peroleh dari lapangan. Oleh sebab itu pada tahap ini data
sebagaimana adanya harus dianalisa, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga
bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.
Keterangan :
t
= harga t untuk sampel berkorelasi
D
= perbedaan antara skor tes akhir untuk setiap individu
D
= rerata dari nilai perbedaan
D²
= kuadrat dari D
N
= Banyak subyek penelitian
H. Kriteria Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : siswa
menunjukkan peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS melalui metode
index card match.
I. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini, maka disusun sistematika:
BAB I: Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat
penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: Kajian Pustaka
Berisi prestasi belajar, mata pelajaran IPS, metode index card match.
BAB III: Pelaksanaan dan Penelitian
Berisi gambaran situasi umum MI Ma’arif Dukuh subjek penelitian dan
karakteristik objek penelitian serta deskripsi persiklus.
BAB IV: Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi hasil penelitian tiap siklus,dan pembahasan.
BAB V: Penutup
Berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Menurut Slameto (1991: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Menurut Hamalik (2003) menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi
atau memperteguh perilaku melaui pengalaman, menurut pengertian ini belajar
merupakan proses, suatu kegiatan,dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.
Dari pengertian belajar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah
suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar
untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik
dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
2. Pengertian Hasil Belajar
Nana Sudjana (2009: 3) menjelaskann hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas
mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006:
3) juga menyebutkan hasilbelajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar
dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari
puncak proses belajar.
Hasil belajar siswa meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognifif, aspek afektif, dan
aspek psikomotorik. (1) Aspek kognitif, kemampuan kognitif yang meliputi:
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. (2) Aspek
afektif, kemampuan afektif meliputi penerimaan, partisipasi, penilaian, dan
penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup. (3) Aspek psikomotorik,
kemampuan psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, gerakan penyesuaian dan kreativitas (Hamalik, 2003:
160).
3. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Menurut Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009: 23), secara umum terdapat
dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar.Faktor internal tediri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu.
Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat,
bakat, sikap, kepribadian, kematangan, dan lain sebagainya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu yang
sedang belajar.Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor
sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar.Kondisi fisik berupa cuaca, alat,
gedung, dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga
negatif (menghambat).Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor ini antara lain yang berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
4. Macam-Macam Hasil Belajar
Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan
proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif).
a. Pemahaman konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979:89) diartikan sebagai kemampuan
untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
b. Keterampilan proses
Usman dan setiawati (1993:77) megemukakan bahwwa keterampilan
proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan
kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Menurut Indrawati
ada enam aspek yang tedapat dapat keterampilan proses, yang meliputi:
observasi,
klasifikasi,
pengukuran,
mengomunikasikan,
memberikan
penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan dan melakukan
eksperimen.
c. Sikap
Menurut sardiman (1996:275), sikap merupakan kecenderungan untuk
melakukan seseuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap
dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu.
Sikap merujk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.
B. Pembelajaran IPS
1. Pengertian Pembelajaran
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Munif Chatib “
Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah antara guru sebagai pemberi
informasi dan siswa sebagai penerima informasi”
Pembelajaran di sekolah dasar diusahakan untuk terciptanya suasan yang
konusif dan menyenangkan. Untuk itu, guru perlu memerhatikan beberapa prinsip
pembelajaran yang diperlukan agar tercipta suasana yang kondusif dan
menyenangka. Adapun prinsip dari pembelajaran tersebut diantaranya yaitu:
prinsip motivasi, prinsip latar belakang, prinsip pemusatan perhatian, prinsip
keterpaduan, prinsip pemecahan masalah, prinsip menemukan, prinsip belajar
sambil bekerja, prinsip belajar sambil bermain, prinsip perbedaan individu, prinsip
hubungan sosial. Pembelajaran di sekolah dasar bertujuan untuk memberikan
bekal kemampuan dasar baca, tulis hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar
ang
beranfaat
bagi
siswa
sesuai
dengan
tingkat
perkembangan
serta
mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP.
2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu
pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta
kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi
wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya
ditingkat dasar dan menengah.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang mengkaji
seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generellisasi yang berkaitan dengan isu
sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan
untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab,
serta warga dunia yang cinta damai.
Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar Tahun 1993, disebutkan bahwa IPS
adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada
bahan kajian geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, dan tata negara.
Sedangkan menurut Nasution (1975) IPS adalah suatu program pendidikan yang
meupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam
lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari
berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi,
ilmu politik, dan psikologi.
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Menurut Zuraik dalam Djahiri (1984), hakikat IPS adalah harapan untuk
mampu membina suatu masyarakat yang baik dimana para anggotanya
berkembang sebagai insan sosial yang rasional dan penuh tanggung jawab,
sehingga oleh karenanya diciptakan nilai-nilai (ahmad susato, 2013.137-138).
Hakikat IPS disekolah dasar memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan
sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini mungkin. Karena
pendidikan IPS tidak memberikan ilmu pengetahuan semata, tetapi harus
berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, sikap, dan
kecakapan-kecakapan dasar siswa yang berpijak pada keyataan kehidupan sosial
masyarakat sehari-hari dan memenuhi kebutuhan bagi kehidupan sosial siswa
dimasyarakat.
4. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Ada beberapa tujuan pendidikan IPS yang menggambarkan bahwa pendidikan
IPS merupaka bentuk pengetahuan, keterampila, nilai, dan sikap yang
memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu keluarga, teman
bemain, sekolah, masyarakat yang lebih luas, bangsa, dan negara. Sedangkan
tujuan dari pembelajaran IPS itu sendiri adalah memngembangkan potensi peserta
didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap
mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil
menghadapi masalah yang terjadi setiap hari baik yang menimpa dirinya maupun
menimpa masyarakat.
Menurut Fenton (1967) Secara umum tujuan utama IPS ada 3 yaitu:
a. Mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik.
b. Mengajar anak didik berkemampan berfikir.
c. Agar anak dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya.
C. Metode Index Card Match
1. Pengertian metode
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode
diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang ipakai untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut Syaiful B. Djamarah dkk (1995), metode memiliki kedudukan
sebagai alat motivasi ekstrinsik alam kegiatan belajar mengajar, menyiasati
perbedaan individual anak didik, untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Semakin tepat metode yang digunakan oleh guu dalam mengajar, diharapkan
semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Tentunya faktor-faktor lain
pun juga harus diperhatikan juga, seperti faktor guru, faktor anak, faktor situasi
(lingkungan mengajar), media, dan lain-lain.
2. Macam-macam metode
Berikut beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran,
diantaranya:
a. Metode ceramah
b. Metode tanya jawab
c. Metode diskusi
d. Metode kisah / cerita
e. Metode demonstrasi
f. Metode karyawisata
g. Metode tutorial
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Pada prinsipnya tidak ada satu pun metode mengajar yang dapat dipandang
sempurna dan cocok untuk semua bidang studi. Karena itu guru tidak boleh
sembarang dalam memilih serta menggunakan metode. Berikut beberapa faktor
yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode menurut Pupuh
Fathurrohman antara lain:
a. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar.
Setiap guru hendaknya memperhatikan tujuan pembelajaran. Karakteristik
tujuan yang akan dicapai sangat mempengaruhi penentuan metode, sebab
metode tunduk pada tujuan bukan sebaliknya.
b. Materi pelajaran
Materi palajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh
guru untuk bisa dipelajari dan dikuasai oleh peserta didik.
c. Peserta didik
Peserta didik sebagai subjek belajar memiliki karakteristik yang
berbeda-beda, baik minat, kebiasaan, motifasi, situasi sosial, psikologis,
lingkungan keluarga dan harapan terhadap masa depannya.Semua perbedaan
tadi akan berpengaruh terhadap penentuan metode pembelajaran.
d. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar merupakan setting lingkungan
pembelajaran yang dinamis. Guru harus teliti dalam melihat situasi. Oleh
karena itu, pada waktu tertentu guru melakukan proses pembelajaran di luar
kelas atau di alam terbuka.
e. Fasilitas
Fasilitas dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode
mengajar. Oleh karena itu, ketiadaan fasilitas akan sangat mengganggu
pemilihan metode yang tepat, seperti tidak adanya laboratorium untuk praktek,
jelas kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau demonstrasi.
Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna berjalannya proses pembelajaran yang
efektif.
f. Guru
Setiap orang memiliki kepribadian, performance style, kebiasaan dan
pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Kompetensi mengajar biasanya
dipengaruhi oleh pula oleh latar belakang pendidikan. Guru yang berlatar
belakang pendidikan keguruan biasanya lebih terampil dalam memilih metode
dan tepat dalam menerapkannya. Sedangkan guru yang latar belakangnya
kurang relevan, sekalipun tepat dalam menentukan metode, namun sering
mengalami hambatan dalam penerapannya. Jadi, untuk menjadi seorang guru
pada intinya harus memiliki jiwa yang profesional. Dengan meliliki jiwa
keprofesionalan
dalam
menyampaikan
pelajaran
atau
dalam
proses
pembelajaran itu akan berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
4. Metode Index Card Match (Mencari Jodoh Kartu Tanya Jawab)
a. Pengertian
Menurut Marwan, Bona.2011metode Index Card Matchadalah metode
pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa.
(http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaranindex-card-match.html) diakses pada tanggal 06 November 2014 pada pukul
12:30.
Metode pembelajaran Index Card Match dapat memupuk kerja sama
siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu indeks yang
ada di tangan mereka. Proses pembelajaran ini lebih menarik karena siswa
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan. Dalam metode ini siswa harus mengerjakan
banyak tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan,
memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar juga
harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah.Siswa bahkan
sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir
keras.Dengan demikian metode ini membuat siswa terbiasa aktif mengikuti
pembelajaran sehingga aktivitas siswa meningkat.
Metode pembelajaran Index Card Match dapat melatih pola pikir siswa
karena dengan metode ini siswa dilatih kecepatan berpikirnya dalam
mempelajari suatu konsep atau topik melalui pencarian kartu jawaban atau
kartu soal, setiap siswa pasti mendapat pasangan kartu yang cocok lalu
mendiskusikan hasil pencarian pasangan kartu yang sudah dicocokkan oleh
siswa bersama pasangannya dan siswa lainnya. Dengan mendiskusikan
bersama pasangannya maka siswa akan lebih mengerti dengan konsep materi
yang sedang dipelajari. Karena pembelajaran ini dilakukan dalam suasana
yang menyenangkan, maka diharapkan dapat meningkatkan semangat dan
aktivitas siswa dalam belajar siswa dalam kegiatan belajar.
Berdasarkan pendapat di atas, metode pembelajaran Index Card Match
merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama
dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari
dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling bekerja sama dan saling
membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan
kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu
belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama
kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan
penguasaan materi.
Dengan demikian metode pembelajaran Index Card Match adalah
suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan
teknik mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal
sambil
belajar
mengenai
suatu
konsep
atau
topik
menyenangkan.
b. Langkah-langkah Penerapan Metode Index Card Match
dalam
suasana
1) Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah siswa yang ada dalam kelas.
2) Bagi jumlah kertas-kertas tersebut menjadi dua bagian yang sama.
3) Tulislah pertanyaan tentang materi yang telah diterangkan sebelumnya
pada setengan bagian kertas yang telah dipersiapkan. Setiap kertas berisi
satu pertanyaan.
4) Pada separoh kertas yang lain, tulislah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
5) Kocoklah semua kertas hingga akan tercampur antara soapatkanl dan
jawaban.
6) Beri setiap siswa satu kertas. Jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang
dilakukan berpasangan. Separoh siswa akan mendapatkan pertanyaan dan
separoh siswa lainnya akan mendapatkan jawaban.
7) Minta siswa menemukan pasangan mereka. Jika sudah ada yang
menemukan pasangan, minta mereka untuk berdekatan. Terangkan juga
agar mereka tidak memberi tahu materi yang mereka dapatkan kepada
teman yang lain.
8) Setelah semua siswa menemukan pasangan dan duduk berdekatan, minta
setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal yang diperoleh
dengan keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut
dijawab oleh pasangan-pasangan yang lain.
9) Akhiri proses ini dengan klarifikasi dan kesimpulaan.
c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match
1) Kelebihan Metode Index Card Match
a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.
b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenagkan.
d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar.
2) Kelemahan Metode Index Card Match
a) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
dan prestasi.
b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih.
c) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai
dalam hal pengelolaan kelas.
d) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja
sama dalam menyelesaikan masalah.
e) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.
D. Standar Keberhasilan Pembelajaran
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dijadikan dasar patokan nilai terendah
dalam penilaian peserta didik. Jika peserta didik mampu mendapatkan nilai di atas
KKM maka dianggap peserta didik tersebut telah tuntas atau menguasai kompetensi
yang dipelajari. Sebaliknya jika ditemukan peserta didik mendapat nilai di bawah
KKM berarti perlu adanya perbaikan.
Dalam menentukan KKM mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya:
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi dasar, serta
kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana
yang mendukung proses pembelajaran.
a. Aspek Kompleksitas
Semakin komplek (sulit) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin
mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Ini bisa dilihat dari indikator atau tujuan
pembelajaran dari kompetensi tersebut.
b. Aspek Sumber Daya Pendukung
Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi,
sebaliknya jika sumber daya pendukung seperti sarana dan prasarana tidak
mendukung nilainya semakin rendah
c. Aspek intake
Intake adalah kemampuan awal peserta didik, bisa dilihat dari hasil
sebelumnya atau pre test. Semakin tinggi rata-rata kemampuan awal peserta didik
maka nilainya semakin tinggi.
Nilai KKM setiap KD diperoleh dari rata-rata nilai ketiga aspek di atas.
Misalnya sebuah KD ditentukan nila kompleksitasnya 70, sumber daya
pendukung 60, dan intakenya 80 maka nilai KKM dari KD tersebut adalah 70
[(70+60+80)/3=70]. Sedangkan untuk menentukan KKM mata pelajaran yaitu
dengan menjumlahkan seluruh KKM KD, lalu dibagi dengan jumlah KD (rataratanya).KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi peserta didik. Begitu pun juga dengan
setiap kelas, tidak sama dan ditentukan oleh masing-masing guru kelas.Berikut
merupakan tabel kriteria dan skala penilaian penentu KKM.
2.1 Tabel Kriteria dan Skala Penilaian
Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas
Tinggi < 65
Sedang 65-79
Daya dukung
Tinggi 80-100 Sedang 65-79
Intake peserta didik
Tinggi 80-100 Sedang 65-79
Rendah 80-100
Rendah < 65
Rendah < 65
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
Gambaran umum MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga.
a. Lokasi penelitian
Tempat penelitian
: MI Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota
Salatiga
b.
Alamat penelitian
: Jl. Wisnu No. 04 Dukuh
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi pokok
: Dokumen Pribadi
Kelas/semester
: II/I
Karakteristik Siswa Kelas II
Siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh berjumlah 19 Siswa, terdiri dari 12 siswa
laki-laki dan 7 siswa perempuan.
c. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
semester I tahun ajaran 2014/2015.Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus.
Penelitian menggunakan jam mata pelajaran IPS sesuai dengan jadwal pelajaran
IPS kelas II MI Ma’arif Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga.
Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
No
Kegiatan
Pelaksanaan
1.
Observasi
25 Oktober 2014
2.
Siklus I
29 Oktober 2014
3.
Siklus II
05 November 2014
4.
Pembuatan Laporan
05 November 2014 - selesai
B. Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada
tanggal 29 Oktober 2014
b. Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada
siklus I. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini
adalah:
Standar Kompetensi
: Memahami peristiwa penting dalam
keluarga secara kronologi
Kompetensi Dasar
: Memelihara dokumen dan koleksi
benda berharga miliknya
Indikator Kompetensi
:

Mengenal dokumen diri.

Menyebutkan macam-macam
dokumen pribadi.
c. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi, lembar
pengamatan, lembar penilaian dan soal.Absensi digunakan untuk mengetahui
kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan
terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran.
2. Tindakan
Tindakan kelas siklus I berlangsung sekali tatap muka (2 x 35
menit).Materi yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah mengenal dokumen
pribadi.Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode index card
match.Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus I.
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
1) Salam
2) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
3) Absensi
4) Apersepsi
5) Guru mengingatkan tentang macam-macam dokumen pribadi.
6) Siswa mengerjakan Pre Tes
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh guru di
depan kelas.
2) Menanya
Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:benda
apa yang bu guru pegang ini anak-anak?
3) Melakukan

Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi.

Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen pribadi
tersebut.

Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang dokumen pribadi dengan jumlah sama
kepada seluruh siswa.

Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut didepan
kelas secara kompetisi.

Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru.
4) Asosiasi/ menghubungkan

Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang mereka
miliki dirumah.
5) Komunikasi.

Siswa diminta maju ke depan untuk menyebutkan contoh dokumen dan
bagaimana cara memeliharanya.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran

Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran.

Guru mengucapakan salam.
3. Observasi
Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar.
Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap dokumen pribadi dan
contoh-contoh dokumen pribadi.
Tabel 3.1 Lembar hasil pengamatan siklus I
Kegiatan
No
1
Pembelajaran
Pengaruh
Penghambat
Pendukung
Guru membuka
Anak-anak
pembelajaran
dalam berdoa
Perbaikan
dengan salam dan
sudah baik
berdo’a bersama
2
Guru mengajukan
Anak-anak
pertanyaan yang
sangat
mengaitkan materi
antusias
pelajaran
saling berebut
untuk
menjawab
pertanyaan
3
Guru menjelaskan
Siswa kurang
Untuk
tujuan
memperhatikan
penyampaia
pembelajaran
materi
diusahakan
suara yang
keras dan jelas
4
Guru menjelaskan
Suara kurang
Diusahakan
cakupan materi
keras
suara lebih
keras agar
siswa
memperhatikan
5
Guru meminta
Benda yang
siswa mengamati
digunakan
benda yang
sebagai media
ditunjukkan oleh
sudah tepat
guru di depan
kelas
6
Guru mendorong
Siswa kurang
Hendaknya
siswa untuk
memperhatikan
guru lebih tegas
mengajukan
guru
agar siswa lebih
pertanyaan yang
memperhatikan
terkait dengan
guru
benda tersebut,
jika sulit guru
memancing
pertanyaan pada
siswa
7
Guru memberikan
Siswa sangat
contoh-contoh
antusias
dokumen pribadi
menebak
maupun keluarga
akan media
yang
ditunjukkan
oleh guru
8
Anak-anak
Siswa ramai
Usahakan ada
menyebutkan apa
sendiri
perjanjian jika
saja contoh dari
siswa ramai
dokumen pribadi
dan keluarga
tersebut
9
Guru membagikan
Siswa masih
Siswa
potongan kartu
asyik dengan
dipersiapkan
sejumlah anak
kegiatan sendiri
terlebih dahulu
yang berisi
dikendalikan
pertanyaan dan
jawaban tentang
dokumen dengan
jumlah sama
kepada seluruh
siswa
10
Siswa
- Siswa belum
Masalah tempat
menjodohkan
mengetahui
duduk
antara pertanyaan
antara
dipinggirkan
dan jawaban
pertanyaan dan
dahulu, supaya
tersebut didepan
jawaban
anak lebih
kelas secara
- Tempat yang
leluasa mencari
kompetisi
kurang luas
teman yang
membawa
jawaban
11
Siswa diminta
Siswa belum
Guru
menyebutkan
bisa membaca
membantu
contoh dokumen
membacakan
pribadi atau
keluarga yang
mereka miliki
dirumah
12
Siswa diminta
Siswa yang
Hendaknya ada
maju ke depan
tidak maju
ketegasan bagi
untuk
ramai sendiri
mereka yang
menyebutkan
ramai
contoh dokumen
dan bagaimana
cara
memeliharanya
13
Guru menanyakan
Sudah bagus
apa manfaat dari
dan siswa
mengetahui
antusias
dokumen pribadi
menjawab
dan keluarga.
pertanyaan
meski
beberapa
masih belum
tepat
14
Guru menutup
Sudah tepat
pelajaran dengan
dan bagus
berdoa yang
dipimpin salah
satu siswa
4. Refleksi
a. Hal – hal yang mendukung pelaksanaan siklus I
Ditinjau dari aspek penelitian terhadap guru dan siswa maka dapat
diperoleh data yang berupa hal-hal yang mendukung dalam siklus I, antara
lain:
-
Siswa sangat antusias dengan saling berebut untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
-
Dengan adanya media yang digunakan oleh guru perhatian siswa tertuju
pada guru, sehingga siswa mendengarkan materi yang disampaikan oleh
guru.
b. Hal-hal ang menghambat pelaksanaan siklus I
-
Siswa kurang memperhatikan guru ketika menyampaikan materi karena
suara yang kurang jelas dan kurang keras.
-
Kurang tegasnya guru ketika anak bermain sendiri mengurangi perhatian
siswa terhadap proses pembelajaran.
-
siswa belum memahami antara pertanyaan dan jawaban ketika bermain
menjodohkan kartu, sehingga mereka masih banyak yang tertukar antara
jawaban dengan pertanyaan.
-
Tempat yang kurang luas karena kurang persiapan guru membuat siswa
kurang leluasa dalam mencari teman yang membawa pertanyaan atau
jawabannya.
-
Terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan dalam membaca.
c. Ide Perbaikan
-
Untuk penyampaian materi hendaknya suara yang jelas dan keras.
-
Agar siswa lebih fokus pada pembelajaran guru hendaknya lebih tegas
terhadap siswa, dengan adanya perjanjian jika siswa ramai mendapatkan
hukuman yang bersifat ringan.
-
Siswa dipersiapkan terlebih dahulu dan dikondisikan agar mereka siap
untuk pembelajaran.
-
Untuk tempat duduk hendaknya dipinggirkan terlebih dahulu agar ketika
anak mencari pasangannya lebih leluasa.
-
Guru membantu membaca kartu yang dibawa anak yang masih belum
dapat membaca.
C. Diskripsi Siklus II
1. Perencanaan
Dalam tahap ini mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada
tanggal 05 November 2014
2) Menyiapkan RPP
Menyiapkan RPP disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar serta perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II.
Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar pada siklus ini adalah:
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator
Kompetensi
: Memahami peristiwa penting dalam
keluarga secara kronologi
: Memelihara dokumen dan koleksi
benda berharga miliknya.
: Menjelaskan
cara
memelihara
kerapian dan kebersihan dokumen
pribadi.
2. Penyiapan Perangkat
Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi absensi, lembar
pengamatan, lembar penilaian dan soal.Absensi digunakan untuk mengetahui
kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan
terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran.
3. Tindakan
Tindakan kelas siklus II berlangsung sekali tatap muka (2 x 35 menit).Materi
yang diajarkan dalam pertemuan ini adalah mengenal dokumen
pribadi.Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan metode index card
match.Berikut adalah langkah kegiatan tindakan kelas siklus II.
a. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
a) Salam dengan suara yang keras
b) Doa bersama membaca asmaul husna (pembiasaan)
c) Absensi
d) Apersepsi
e) Guru mengkondisikan siswa agar siap melakukan pembelajaran
f) Guru dan siswa bersama-sama membuat perjanjian jika siswa ramai
sendiri akan mendapatkan hukuman
g) Guru mengingatkan tentang contoh-contoh dokumenn pribadi
h) Siswa mengerjakan Pre Tes
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh guru di
depan kelas.
2) Menanya
Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
benda tersebut, jika sulit guru memancing pertanyaan pada siswa:benda
apa yang bu guru pegang ini anak-anak? Bagaimana cara merawatnya?
3) Melakukan
a) Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi.
b) Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen pribadi
tersebut dan bagaimana cara merawatnya.
c) Guru bersama siswa mempersiapkan tempat untuk bermain kartu
dengan cara semua meja kursi dipinggirkan terlebih dahulu.
d) Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang dokumen dengan jumlah sama kepada
seluruh siswa.
e) Guru membantu membacakan kartu terlebih dahulu bagi siswa yang
belum dapat membaca.
f) Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut didepan
kelas secara kompetisi.
g) Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru.
4) Asosiasi/ menghubungkan
Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang mereka miliki
dirumah dan bagaimana cara merawatnya.
5) Komunikasi.
Siswa diminta maju ke depan untuk menyebutkan contoh dokumen dan
bagaimana cara memeliharanya.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
1) Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil pembelajaran dengan
suara yang keras.
2) Guru bersama siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri pelajaran.
3) Guru mengucapakan salam.
4. Observasi
Pada tahap observing peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar.
Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap dokumen pribadi dan
contoh-contoh dokumen pribadi.
Tabel 3.2 Lembar hasil pengamatan siklus II
Kegiatan Pembelajaran
No
1
2
Pengaruh
Penghambat
Perbaikan
Pendukung
Guru membuka pembelajaran
Anak-anak
dengan salam dan berdo’a
dalam berdoa
bersama
sudah baik
Guru mengajukan pertanyaan
Anak-anak
yang mengaitkan materi
sangat antusias
pelajaran
saling berebut
untuk menjawab
pertanyaan
3
Guru menjelaskan tujuan
Siswa kurang
Hendaknya
pembelajaran
fokus
siiswa agar diam
memperhatikan
memperhatikan
dahulu
4
Guru menjelaskan cakupan
Sudah
materi
menguasai
materi
5
6
Guru meminta siswa
Media yag
mengamati benda yang
digunakan
ditunjukkan oleh guru di
Sudah bagus dan
depan kelas
tepat
Guru mendorong siswa untuk
Suara krang
Lebih keras lagi
mengajukan pertanyaan yang
keras
agar anak fokus
terkait dengan benda tersebut,
jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa
7
8
Guru memberikan contoh-
Sesuai dengan
contoh dokumen pribadi
materi dan siswa
maupun keluarga
sangat antusias
Anak-anak menyebutkan apa
Beberapa siswa
Lebih tegas, bila
saja contoh dari dokumen
sibuk dengan
perlu beri
pribadi dan keluarga tersebut
dirinya
hukuman tetapi
yang mendidik
9
Guru membagikan potongan
Siswa sudah
kartu sejumlah anak yang
lebih siap untuk
berisi pertanyaan dan jawaban
menggunakan
tentang dokumen dengan
kartu
jumlah sama kepada seluruh
siswa
10
Siswa menjodohkan antara
Beberapa siswa
Seharusnya guru
pertanyaan dan jawaban
kesulitan dalam
membacakan
tersebut didepan kelas secara
membaca
terlebih dahulu
Siswa diminta menyebutkan
Siswa belum
Guru membantu
contoh dokumen pribadi atau
bisa membaca
membacakan
kompetisi
11
keluarga yang mereka miliki
dirumah
12
Siswa diminta maju ke depan
Siswa masih
untuk menyebutkan contoh
ragu-ragu dalam
dokumen dan bagaimana cara
menjawab
memeliharanya
13
Guru menanyakan apa
Sudah bagus dan
manfaat dari mengetahui
siswa antusias
dokumen pribadi dan
menjawab
keluarga.
pertanyaan
meski beberapa
masih belum
tepat
14
Guru menutup pelajaran
Sudah tepat dan
dengan berdoa yang dipimpin
bagus
salah satu siswa
5. Refleksi
Pengamat mencatat hal-hal yang mendukung dan menghambat proses
pelaksanaan pembelajaran IPS melalui metode index cardmatchuntuk dilakukan
perbaikan pada siklus berikutnya. Adapun hal-hal yang mendukung, menghambat
dan ide perbaikan siklus II adalah sebagai berikut:
1) Hal-hal yang menghambat
-
Siswa masih ramai dan sibuk dengan kegiatan mereka sendiri, karena
kurang ketegasan dari guru.
-
Beberapa siswa masih kesulitan dalam membaca, sehingga mereka tidak
dapat menemukan pasangan saat bermain kartu secara mandiri.
2) Hal-hal yang mendukung
-
Dengan adanya media yang digunakan oleh guru dalam mencontohkan
macam-macam dokumen pribadi, siswa dapat menyebutkan contoh dari
dokumen pribadi.
-
Siswa sudah dapat menggunakan kartu yang diberikan oleh guru
(membedakan antara pertanyaan dengan jawaban)
3) Ide perbaikan
-
Agar siswa lebih fokus dengan pembelajaran hendaknya guru memberikan
hukuman ringan terhadap siswa.
-
Sebelum permainan dimulai terlebih dahulu guru menyuruh semua siswa
membaca kartu yang telah mereka pegang, agar lebih mudah mencari
pasangannya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil tes pre tes dan pos tes diperoleh data sebagai berikut:
1. Siklus I
Tabel 4.1 Daftar Nilai Rata-rata Pre-test dan Pos-test Siklus I
No
Nama
Nilai
KKM
Pre Tes
Pos Tes
Individual
Nasional
1
A
70
80


2
B
70
70

3
C
60
80


4
D
50
70

5
E
60
70

6
F
70
80


7
G
80
90


8
H
70
80


9
I
60
80


10
J
60
70

11
K
80
90


12
L
60
70

13
M
50
60
14
N
50
70

15
O
60
80


16
P
70
70

17
Q
70
80


18
R
70
80


19
S
60
70

Jumlah
1220
1440
94.74%
52,63%
Rata –Rata
64.21
75.78
Keterangan:
KKM Individual
: 70
KKM Nasional
: 75
Berdasarkan persentase di siklus I, KKM individual ini telah terdapat 18 siswa
dari 19 siswa telah tuntas mencapai KKM (94,74%), berarti telah melewati KKM
kelas (85%), maka PTK ini telah “berhasil”
2. Siklus II
Tabel 4.2 Daftar Nilai Rata-rata Pre-test dan Pos-test Siklus II
No
Nama
Nilai
KKM
Pre Tes
Pos Tes
Individual
Nasional
A
60
80
B
70
90
C
70
80
D
60
80
E
70
80
F
70
70
G
80
90
H
70
70
I
70
80
J
80
90
K
60
90
L
70
90
M
70
80
N
60
90
O
70
80
P
70
70
Q
80
100
R
80
90
S
70
90
Jumlah
1330
1590
Rata –Rata
70
83.6
Keterangan: KKM Individual
KKM Nasional



















100%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
















84,21%
: 70
: 75
Dari hasil persentase di KKM individual siklus II ini telah mencapai KKM
(100%), berarti KKM kelas (85%) berarti telah terlampaui. Oleh karena itu PTK ini
dinyatakan “sangat berhasil”(100%). Sedangkan berdasarkan persentase KKM
Nasional (84,21%) menunjukkan bahwa hasil belajar di MI Ma’arif Dukuh
Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga ini termasuk sekolah unggulan dalam hal
peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas
B. PEMBAHASAN
Siklus I
Tabel 4. 4 Daftar nilai pre tes dan pos tes siklus I dan pembahasan
No
1
2
3
Nama
A
B
C
Pre tes
70
70
60
Pos tes
80
70
80
D
10
0
20
100
0
400
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Pembahasan
D=
D = 11,5
t = 8,32
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
50
60
70
80
70
60
60
80
60
50
50
60
70
70
70
60
70
70
80
90
80
80
70
90
70
60
70
80
70
80
80
70
20
10
10
10
10
20
10
10
10
10
20
20
0
10
10
10
220
400
100
100
100
100
400
100
100
100
100
400
400
0
100
100
100
3200
Hasil penghitungan t diperoleh8,32dan t tabel dengan db=N-1 maka N=18; taraf
signifikan 5% t tabel = 2,101. Berdasarkan hubungan tersebut berarti terdapat
perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa antara pre tes dan
pos tes mengalami peningkatan. Pada siklus satu hasil rata rata pre tes
64,21sedangkan hasil rata rata pos tes adalah 75,78.Dari hasil rata-rata antara pre tes
dan pos tes mengalami peningkatan. Peningkatan nilai rata-rata pos tes tersebut
menunjukkan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaranIPS.
Siklus II
Tabel 4.5 Daftar nilaipre tes dan pos tes siklus II dan pembahasan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Nama
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
Pembahasan:
D=
Pre tes
60
70
70
60
70
70
80
70
70
80
60
70
70
60
70
70
80
80
70
Pos tes
80
90
80
80
80
70
90
70
80
90
90
90
80
90
80
70
100
90
90
D
20
20
10
20
10
0
10
0
10
10
30
20
10
30
10
0
20
10
20
260
400
400
100
400
100
0
100
0
100
100
900
400
100
900
100
0
400
100
400
5000
D = 13,68
t = 6,67
Hasil penghitungan t diperoleh 6,67dan t tabel dengan db=N-1 maka N=18;
taraf signifikan 5% t tabel = 2,101. Berdasarkan hubungan tersebut berarti terdapat
perbedaan atau ada hubungan karena t hitung lebih besar dari t tabel.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa antara pre tes
dan pos tes mengalami peningkatan. Pada siklus dua hasil rata-rata pre tes 70
sedangkan hasil rata rata pos tes adalah 83,6.Dari hasil rata-rata antara pre tes dan pos
tes mengalami peningkatan. Peningkatan nilai rata-rata pos testersebut menunjukkan
bahwa metode index card matchsangat dapat meningkatkan hasilbelajar siswa pada
mapel IPS. Dilihat dari nilai pre tes dan post tes antara siklus I dan siklus II yang
semakin meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa metode index card matchsangat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan tentang dokumen pribadi
siswa kelas II di MI Ma’arif Dukuh Kota Salatiga. Sehingga peneliti pun tidak harus
melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Index card match dapat meningkatkan mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial tentang dokumen pribadi pada siswa kelas II MI Ma’arif Dukuh,
Salatiga pada Siklus I sampe siklus II. Pada siklus I, KKM individual ini telah
terdapat 18 siswa dari 19 siswa telah tuntas mencapai KKM (94,74%), berarti telah
melewati KKM kelas (85%), maka PTK ini telah “berhasil”. Pada siklus II ini telah
mencapai KKM (100%), berarti KKM kelas (85%) berarti telah terlampaui. Oleh
karena itu PTK ini
dinyatakan “sangat berhasil”(100%). Sedangkan berdasarkan
persentase KKM Nasional (84,21%) menunjukkan bahwa hasil belajar di MI Ma’arif
Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga ini termasuk sekolah unggulan dalam hal
peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas. Maka dari itu peneliti tidak
melanjutkan ke siklus berikutnnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa “Penggunaan metode Index Card
Match mampu meningkatkan hasil belajar secara signifikan pada mata pelajaran IPS
pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Salatiga tahun ajaran
2014/2015”
B. Saran
1. Kepada guru mata pelajaran IPS di MI Ma’arif Dukuh khususnya dan kepada
semua guru untuk senantiasa menggunakan metode index card match
dalam
pembelajaran IPS tentang dokumen pribadi agar hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Bagi Sekolah hendaknya selalu mendorong para guru yang berusaha
menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan kreatif dengan
memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan selain itu juga melatih para
guru agar kompetensinya meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Arifin, Zainal. 1988. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Karya CV
Darmuin. 2013. Pendidikan Latihan Profesi Guru Kelompok Guru Kelas Madrasah
Ibtidaiyah. Semarang: LPTK IAIN Walisongo.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Marwan,
Bona.
2012.
Pengertian
Metode
Index
Card
Match
(http//www.ongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-cardmatch.html) diakses pada tanggal 06 November 2014 pada pukul 12:30.
Pupuh dan Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta:
TrusMedia Publishing.
Rusyan, A. Tabrani dkk. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remadja Karya.
Saepudin, Edi. 2002. Pedoman Guru Mata Pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Departemen Agama RI.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi, Arikunto.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Susanto, Ahmadi. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Zaini, Hisyam. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto Kegiatan Siklus I dan II
Lampiran 2. RPP Siklus I dan II
Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 4. Nota Pembimbing
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6. Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 7. Daftar SKK
Gambar Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Index Card Match
di MI MA’ARIF Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga
Gambar siswa menerima kartu dan mencari pasangan
Gambar siswa sedang berdiskusi mencari kartu sesuai pasangan
63
Gambar siswa yang telah mendapatkan pasangan dan maju ke depan secara
kompetisi
Gambar siswa sedang membaca kartu pertanyaan dan jawaban sesuai
pasangannya
64
R.P.P (Siklus 1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah
: MI Ma’arif Dukuh Salatiga
Kelas/ Semester
: II / I
Mata Pelajaran
: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Waktu
: 2 X 35 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologi.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya.
C. INDIKATOR
1.1.1. Mengenal dokumen diri.
1.1.2. Menyebutkan macam-macam dokumen pribadi.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan guru menunjukkan beberapa contoh dokumen diri dan
keluarga, siswa dapat mengenal macam-macam dokumen pribadi.
2. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menyebutkan
macam-macam dokumen pribadi.
E. MATERI BELAJAR
Dokumen adalah surat tertulis atau gambar yang dapat dipakai sebagai
bukti keterangan. Dokumen yang dimiliki keluarga bisa berbentuk kartu
keluarga, akta kelahiran, ijazah dan rapor. Adapun yang termasuk
dokumen pribadi contohnya:
a. Akta kelahiran, yaitu surat bukti kelahiran.
b. Foto diri, yaitu foto diri kita sendiri.
65
c. Rapor, adalah berisi laporan hasil belajar selama sekolah yang
diberikan sekali dalam satu semester.
d. Ijazah, adalah tanda bukti lulus sekolah.
e. Kartu Tanda Penduduk (KTP), adalah sebagai bukti diri.
f. SIM (Surat Ijin Mengemudi), merupakan surat izin untuk mengemudi.
F. METODE PEMBELAJARAN
-
Ceramah
-
Index Card Match
G. LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan
Waktu
1.
15 menit
Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh
khidmat;
b. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
a. Siapa yang punya rapor?
b. Rapor itu termasuk apa?
Menjelaskan tujuan pembelajaran
a. Anak-anak nanti setelah selesai kalian harus bisa
menyebutkan macam-macam dokumen.
b. Nanti anak-anak juga akan dapat menjelaskan cara merawat
dokumen-dokumen tersebut.
c. Siswa mengerjakan soal pre test
Menjelaskan cakupan materi
a. Hari ini kita akan belajar tentang dokumen pribadi.
2.
Kegiatan Inti
50 menit
66
6) Mengamati
d. Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh
guru di depan kelas.
7) Menanya
e. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan benda tersebut, jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa:
-benda apa yang bu guru pegang ini anak-anak?
8) Melakukan
f. Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi.
g. Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen
pribadi tersebut.
h. Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang dokumen dengan jumlah
sama kepada seluruh siswa.
i. Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut
didepan kelas secara kompetisi.
j. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru.
9) Asosiasi/ menghubungkan
k. Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang
mereka miliki dirumah.
10)
Komunikasi.
l. Siswa diminta maju ke depan untuk menyebutkan contoh
dokumen dan bagaimana cara memeliharanya.
3.
Penutup
5 menit
Menemukan manfaat dari materi
a. Guru menanyakan apa yang telah dilakukan hari ini
67
b. Guru menanyakan apa manfaat dari mengetahui dokumen
pribadi.
Memberi umpan balik
Guru mengomentari hal-hal yang terjadi dalam proses kegiatan
belajar hari ini. Misalnya komentar hal baik/buruk
Tindak lanjut
a.meminta siswa untuk mulai setelah pembelajaran ini untuk
merawat dokumen pribadi mereka.
Informasi materi yang akan datang dan menutup pelajaran
a.Besok kita akan belajar tentang dokumen keluaga.
b.Guru menutup pelajaran dengan berdoa yang dipimpin salah satu
siswa
H. ALAT DAN SUMBER BAHAN AJAR
-
Alat
:
-
Sumber :
Kartu
Buku IPS “Ilmu Pengetahuan Sosial” SD kelas 2,
Esis.
Buku Smart IPS “Ilmu Pengetahuan Siswa” SD
kelas 2, pendamping BSE.
I. PENILAIAN
-
Tes tertulis (terlampir)
68
Salatiga , 29 Oktoberr 2014
69
Lampiran
NAMA
NO ABSEN
:
:
Isilah titik dibawah ini dengan dengan jawaban yang tepat dan benar!
1 . Setelah anak itu lahir perlu dibuatkan..........................
2 . Tono menyimpan foto di........................
3 . Surat dimasukkan ke dalam......................
4 . KTP adalah kepanjangan dari..................
5 . Dokumen penting harus..............................dengan baik.
6 . Dokumen adalah...........................
7 . Surat Izin Mengemudi merupakan kependekan dari...................
8 . Nama – nama keluarga dicantumkan di dalam...................
9 . Kartu pelajar berisi identitas...............
10 . Buku rapor berisi laporan hasil.........
Nilai = 10 x 10 (jumlah soal)
70
R.P.P (Siklus II)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah
: MI Ma’arif Dukuh Salatiga
Kelas/ Semester
: II / I
Mata Pelajaran
: IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Waktu
: 2 X 35 menit
J. STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami peristiwa penting dalam keluarga secara kronologi.
K. KOMPETENSI DASAR
2.1. Memelihara dokumen dan koleksi benda berharga miliknya.
L. INDIKATOR
2.1.1. Menjelaskan cara memelihara kerapian dan kebersihan dokumen
pribadi.
M. TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Dengan menggunakan metode index card match siswa dapat
menjelaskan cara memelihara kerapian dan kebersihan dokumen
pribadi.
N. MATERI BELAJAR
Dokumen adalah surat tertulis atau gambar yang dapat dipakai sebagai
bukti keterangan. Dokumen yang dimiliki keluarga bisa berbentuk kartu
keluarga, akta kelahiran, ijazah dan rapor. Adapun yang termasuk
dokumen pribadi contohnya:
g. Akta kelahiran, yaitu surat bukti kelahiran.
h. Foto diri, yaitu foto diri kita sendiri.
i. Rapor, adalah berisi laporan hasil belajar selama sekolah yang
diberikan sekali dalam satu semester.
j. Ijazah, adalah tanda bukti lulus sekolah.
k. Kartu Tanda Penduduk (KTP), adalah sebagai bukti diri.
l. SIM (Surat Ijin Mengemudi), merupakan surat izin untuk mengemudi.
Cara merawat dokumen pribadi yaitu dengan disampuli, dilaminating.
71
O. METODE PEMBELAJARAN
-
Ceramah
-
Index Card Match
P. LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan
Waktu
1.
15 menit
Pendahuluan
c. Membuka pembelajaran dengan salam dengan suara yang
keras dan berdo’a bersama dipimpin oleh salah seorang
peserta didik dengan penuh khidmat;
d. Guru bertanya : “apa kabar anak-anak?”
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pelajaran
c. Siapa yang punya rapor?
d. Biar rapornya awet, tidak lusuh bagaimana cara
merawatnya?
Menjelaskan tujuan pembelajaran
d. Nanti anak-anak akan menyebutkan cara merawat dokumendokumen pribadi.
e. Guru mengkondisikan siswa agar siap melakukan
pembelajaran
f. Guru dan siswa bersama-sama membuat perjanjian jika
siswa ramai sendiri akan mendapatkan hukuman
g. Siswa mengerjakan pre tes
Menjelaskan cakupan materi
b. Hari ini kita akan belajar tentang cara merawat dokumen
pribadi.(suara keras)
2.
Kegiatan Inti
11)
50 menit
Mengamati
m. Guru meminta siswa mengamati benda yang ditunjukkan oleh
guru di depan kelas.
12)
Menanya
72
n. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan benda tersebut, jika sulit guru memancing
pertanyaan pada siswa:
-benda apa yang bu guru pegang ini anak-anak? Bagaimana
cara merawatnya?
13)
Melakukan
o. Guru memberikan contoh-contoh dokumen pribadi dan
menjelaskan cara merawat dokumen tersebut.
p. Anak-anak menyebutkan apa saja contoh dari dokumen
pribadi tersebut dan bagaimana cara merawatnya.
q. Guru bersama siswa mempersiapkan tempat untuk bermain
kartu dengan cara semua meja kursi dipinggirkan terlebih
dahulu.
r. Guru membagikan potongan kartu sejumlah anak yang berisi
pertanyaan dan jawaban tentang dokumen dengan jumlah
sama kepada seluruh siswa.
s. Guru membantu membacakan kartu terlebih dahulu bagi
siswa yang belum dapat membaca.
t. Siswa menjodohkan antara pertanyaan dan jawaban tersebut
didepan kelas secara kompetisi.
u. Siswa mengerjakan lembar soal yang diberikan oleh guru.
14)
Asosiasi/ menghubungkan
v. Siswa diminta menyebutkan contoh dokumen pribadi yang
mereka miliki dirumah dan bagaimana mereka merawatnya
dirumah.
15)
Komunikasi.
w. Siswa diminta maju ke depan untuk menjelaskan bagaimana
cara memelihara dokumen pribadi.
3.
Penutup
5 menit
x. Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar
73
y. Guru dan siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri
pelajaran
z. Guru menutup pelajaran dengan berdoa yang dipimpin salah
satu siswa
Q. ALAT DAN SUMBER BAHAN AJAR
-
Alat
:
-
Sumber :
Kartu
Buku IPS “Ilmu Pengetahuan Sosial” SD kelas 2,
Esis.
Buku Smart IPS “Ilmu Pengetahuan Siswa” SD
kelas 2, pendamping BSE.
R. PENILAIAN
-
Tes tertulis (terlampir)
Salatiga,05 November 2014
74
75
76
77
78
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Siti Nur Fadlilah
Rif’ah, M.Pd
Dosen PA
79
: Miftakhur
NIM : 11510047
Tarbiyah/PGMI
NO
1.
PELAKSANAAN
25-27 Agustus 2010
Jurusan/Progdi
NAMA KEGIATAN
Opak STAIN Salatiga “
:
KETERANGAN NILAI
Peserta
3
20-25 September
UPT Perpustakaan USER Peserta
3
2010
EDUCATION
Optimalisasi Nalar Kritis
Mahasiswa : Upaya
Mengawal Perubahan
Bangsa ke Arah yang
Lebih Baik”
2.
(Pendidikan Pemakai)
3
29 Nopember 2010
Seminar Tafsir Tematik
Peserta
3
Peserta
2
Peserta
6
Peserta
2
Peserta
3
Surat Al A’raf 96-100
Dan Ar Rum 41-42 “
Indonesia Menangis
Darah” (JQH)
4
03 Desember 2010
Ceramah dan Dialog
Muslimah “ Muslimah 24
Karat” (Silmi
Community)
5
19 Desember 2010
“National Workshop Of
Entrepreneurship And
Basic Coopration 2010”
(Kopma Fatawa)
6
30 Januari 2011
Bedah Novel Bumi Cinta
“ Tingkatkan Iman
Dengan Persaudaraan
Menuju Pemimpin Insan
Terdepan” (Ski Fair)
7
19 Maret 2011
Seminar CEC “Heal The
80
Word With Voluntury
Service”
8
13 Mei 2011
Bedah Buku “ Ijinkan
Peserta
2
Peserta
3
Peserta
3
SK Ketua Jurusan
Pengurus HMJ
3
Tarbiyah Stain Salatiga
Tarbiyah 2011-
Aku Menikah Tanpa
Pacaran Karya Burhan
Shodiq” (Milad IX LDK)
9
17 Mei 2011
Seminar Keperempuanan
SEMA “ Menumbuhkan
Jiwa Kekartinian Dalam
Ranah Kampus”
10
24 September 2011
Grand Opening Nisa’
LDK “Concentrate Your
Mind, Get Your
Achivement)
11
06 Januari 2012
2012
12
06 Mei 2012
Whorshop Parenting
Peserta
3
Peserta
6
Peserta
3
Rumah Keluarga
Indonesia Bersama LDK
“ Merajut Cinta
Mengokohkan Dakwah”
13
06 Juni 2012
Seminar Nasional
Pendidikan Hmj
Tarbiyah “ Pendidikan
Multikultural Sebagai
Pilar Karakter Bangsa”
14
02 Juni 2012
Seminar Bahasa Arab
ITTAQO “ Musykilat
Ta’lim Al Lughoh”
81
15
23 Juni 2012
Seminar Nasional Dema
Peserta
6
Peserta
2
SK Ketua Stain Salatiga
Panitia Opak
3
“ Panitia Opak Jurusan
Tarbiyah 2012
“ Mewaspadai Garis
Islam Keras di Perguruan
Tinggi”
16
29 Juni 2012
Bimbingan Belajar
Menghadapi Uas Siba
Bhs. Inggris dan Bhs.
Arab” Meningkatkatkan
Khasanahkeilmuan
Mutakhir Dengan Bahasa
Inggri dan Bahasa Arab”
Oleh Cec dan Ittaqo.
17
04 September 2012
Tarbiyah STAIN
Salatiga”
18
01 Desember 2012
Tabligh Akbar JQH
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
“Tafsir Tematim dalam
Upaya Menjawab
Persoalan Israel dan
Palestina Landasan QS.
Al Fath: 26-27”
19
30 April 2013
Seminar Nasional
“Perjuangan Kaum
Perempuan Dalam
Kesetaraan Hukum Islam
di Indonesia” oleh
Lembaga Percik Salatiga
dan STAIN Saltiga.
20
05 Juni 2013
Peserta Lomba Cerpen
82
Islami Milad LDK
STAIN Salatiga XI
21
09 Oktober 2013
Seminar Nasional Bahasa Peserta
6
Arab Inovasi
Pembelajran Bahasa:
“Upaya Menjaga
Eksistensi dan Masa
Depan Pembelajaran
Bahasa Arab” Oleh
ITTAQO.
22
23 Oktober 2013
MTQ Mahasiswa “ MTQ
Peserta
3
Peserta
6
Panitia
3
Peserta
6
Wahana Apresiasi untuk
Mencetak Insan Qurani”
oleh JQH STAIN
Salatiga.
23
24 Oktober 2013
Sosialisasi Pancasila,
Undang-Undang Dasar
RI 1945, Negara
Kesatuan Republik
Indonesia dan Bhineka
Tunggal Ika” oleh MPR
RI.
24
18 November 2013
Seminar Nasional HMJ
Tarbiyah Stain Salatiga
“Guru Kreatif Dalam
Implementasi
Kurikulum2013”
25
13 November 2013
Seminar Nasional HMJ
83
Tarbiyah “ Perbaikan
Mutu Pendidikan Melalui
Profesionalitas
Pendidikan”
27
23-24 November
Penerimaan Anggota
2013
Baru JQH 2013 “
Peserta
3
Panitia
2
Kristalisasi Nilai Qurani
Menuju Insan Yang
Penuh Hikmah.
28
02-03 Juli 2014
Festival Ramadhan 1435
H Se Desa Ngablak, Kec.
Srumbung, Kab.
Magelang.
29
15 Oktober 2014
Piagam Pengahargaan
Relawan
Negara Republik
4
Indonesia “ Gerakan
Sejuta Relawan
Pengawas Pemilu
Anggota DPR, DPD, dan
DPRD Serta Pemilu
Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2014”
30
13 November 2014
Seminar Nasional “
Peserta
3
Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui
Profesionalitas
Pendidikan” oleh HMJ
Tarbiyah
Jumlah
101
Salatiga, 3 Maret 2015
Wakil Ketua III
84
Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Moh. Khusen, M.Ag. M. A.
NIP. 19741212 199903 1 003
85
86
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
NAMA
: SITI NUR FADILAH
NIM
: 115-10-047
JURUSAN
: PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
: TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri dan tidak berkeberatan
untuk dipublikasikan oleh pihak perpustakaan STAIN Salatiga tanpa menuntut
konsekuensi apapun.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan jika dikemudian hari terbukti karya
saya ini bukan karya sendiri, maka saya sanggup untuk menanggung semua
konsekuensinya.
Salatiga, 23 April 2015
87
Download