PERANAN PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DALAM PENGELOLAAN DAN PENEMPATAN DANA UNIT LINK (STUDY KASUS PADA PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA DIVISI SYARIAH) OLEH: WINDA SEPTIANI SAHI NIM: 1110046200047 KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 5 Oktober 2014 WINDA SEPTIANI SAHI iii ABSTRAK WINDA SEPTIANI SAHI. NIM : 1110046200047. Peranan Perusahaan Asuransi Syariah dalam Pengelolaan Dan Penempatan Dana Unit Link Study Kasus Pada PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Divisi Syariah. Strata satu (1), Konsentrasi Asuransi Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk mengembangkan dana yang dimilik seseorang perlu melakukan investasi agar mendapatkan return yang lebih tinggi dimasa mendatang. Oleh karena peluang inilah maka, perusahaan asuransi mulai mengeluarkan produk asuransi yang di padukan dengan investasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data wawancara dengan pihak perusahaan yang bersangkutan serta tinjauan kepustakaan. Hasil analisis menunjukan bahwa perusahaan telah melakukan upaya agar nasabah unit link dapat dengan mudah melihat atau meninjau harga unit yang ada di pasar dengan membuat laporan secara harian dan dapat diakses melalui corporate website ataupun koran. Kata Kunci : Peranan Perusahaan, Kinerja Manager Investasi, Peranan serta Hak Nasabah. Pembimbing : Hendra Pertaminawati, MA Daftar Pustaka : 1980 - 20014 iv KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERANAN PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DALAM PENGELOLAAN DAN PENEMPATAN DANA UNIT LINK STUDY KASUS PADA PT. ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA DIVISI SYARIAH”. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skrips ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak maka kendala yang ada dapat diatasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak Dr. H. JM. Muslimin, M.A. 2. Ketua Prodi Muamalat, Bapak H. Ah Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H. dan sekretaris Prodi Muamalat, Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A. 3. Dosen pembimbing, Ibu Hendra Pertaminawati, MA yang telah banyak memberikan waktu, pemikiran, bimbingan, dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. v 4. Ayahanda, Ibunda, dan adik tercinta yang banyak memberikan doa, dukungan dan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini. 5. Pihak PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia yang telah memberi waktu dan tempat bagi penulis dalam memperoleh data. 6. Memen dan Yudi yang telah banyak membantu mengakses data yang dibutuhkan oleh penulis 7. Husnul, Balah, Tya, Anis, Wenni, Ria, dan Novi yang selalu memberikan doa dan semangat bagi penulis. 8. Teman-teman seperjuangan AS B angkatan 2010 . Semoga silaturahmi kita dapat terus terjalin. 9. Serta kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas semua bantuan dan masukannya kepada penulis. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun guna penyempurnaan penulisan lainnya di masa mendatang. Jakarta, 16 Januari 2015 Winda Septiani Sahi v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................. i LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................... ii LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iii ABSTRAK ..................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................. vii BAB I BAB II PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .............................................................. 3 C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ..................... 4 D. Tujuan dan Manfaat penelitian .............................................. 4 E. Kerangka Pemikiran ............................................................. 6 F. Sistematiak Penulisan ............................................................ 7 TINJAU PUSTAKA A. Landasan Teori ..................................................................... 8 1. Pengertian Asuransi Jiwa Unit Link ............................... 8 2. Karakteristik Asuransi Unit Link .................................... 10 3. Investasi Dalam Asuransi Unit Link ............................... 14 4. Perhitungan Manfaat Asuransi (Uang Pertanggungan) Pada Produk Asuransi Unit Link ..................................... vii 20 BAB III BAB IV 5. Managemen Investasi ...................................................... 21 6. Hak dan Ketentuan Nasabah ........................................... 24 B. Review Studi Terdahulu ........................................................ 32 METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian ............................................................. 33 1. Jenis Penelitian .................................................................. 33 2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 34 3. Jenis Data .......................................................................... 34 4. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 35 5. Teknik Analisis Data ......................................................... 35 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Manulife Indonesia ..................................... 38 1. Manulife Indonesia ......................................................... 38 2. Struktur Organisasi ......................................................... 39 3. Dewan Pengawas Syariah Manulife Indonesia ............... 39 B. Produk Asuransi Jiwa Manulife Indonesia ............................ 71 C. Pilihan Dana Investasi ……………………………………… 43 D. Kinerja Dana Investasi …………………………………….. 44 E. Peranan Perusahaan Dalam Pengelolaan Dana Unit Link …. 46 1. Kedudukan Perusahaan Sebagai Operator Dana Tabaru … 46 2. Membuat Laporam Perkembangan Dana Investasi ……… 48 3. Keterangan Laporan 3 Instrumen Investasi Jenis viii Syariah Manulife Indonesia …………………………… 49 4. Ketentuan Instansi Kepemerintahan …………………… 59 5. Kinerja Manager Investasi Dalam Pengelolaan Dana Produk Unit Link ……………………………… ............ BAB V 60 PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 61 B. Saran ...................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia ekonomi global, investasi merupakan suatu cara untuk mengembangkan harta yang kita miliki. Karena dengan berinvestasi lebih memiliki potensi untuk selalu berkembang lebih tinggi dibandingkan inflasi. Dewasa ini, perusahaan asuransi terus berusaha membuat produk mereka lebih menarik minat masyarakat. Seperti produk asuransi yang menyertakan investasi di dalamnya agar para nasabah dapat dengan mudah berinvestasi sekaligus tetap berasuransi yang memiliki manfaat proteksi. Pada produk asuransi yang menyertakan dana investasi, menjadikan produk ini lebih diminati. Karena dengan berinvestasi nasabah berharap mendapatkan return yang lebih besar dari modal yang mereka tanam. Investasi yang ditawarkan produk asuransi, menjadikan perusahaan asuransi tersebut sebagai pengelola dana investasi yang dititipkan oleh nasabah dan membagi keuntungannya sesuai dengan yang telah di perhitungkan dalam polis. Akan tetapi perlu diingat bahwa investasi adalah sebuah rencana atau bukan sebuah produk atau prosedur 1 . Dengan demikian, maka berinvestasi adalah suatu perencanaan keuangan untuk melipat gandakan kekayaan yang sudah dimiliki, 1 Pieloor Freddy; Jangan Beli Unit Link Bila Anda Tidak Paham Benar, (Jakarta, Kelompok Kompas Gramedia, 2009), h.16 1 2 dengan menaruh kekayaan tersebut kedalam instrumen-instrumen investasi yang telah banyak beredar sekarang ini. Adalah Unit Link yang merupakan suatu produk yang menggabungkan antara proteksi dan juga investasi. Produk Unit Link merupakan pengembangan dari jenis Asuransi Jiwa Dwiguna atau asuransi seumur hidup yang mana nilai tunai polis diinvestasikan ke beberapa instrument investasi seperti Saham, Pasar Uang atau Obligasi2. Dalam prakteknya, Unit Link menggunakan skim Wakalah bil Ujroh. Artinya, perusahaan atau divisi asuransi syariah dipercayakan untuk mengelola dana unit link nasabah. Seluruh hasil investasi tersebut diberikan kepada nasabah, pengelola hanya mengambil sejumlah dana sebagai ujrah atau fee yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pada produk investasi ini, setiap instrumen akad yang dipilih memiliki tingkat return dan resiko yang berbeda pula, sehingga harus disesuaikan dengan tujuan dan profil risiko nasabah yang berinvestasi itu sendiri. Resiko kerugian investasi sepenuhnya akan menjadi beban atau tangung jawab nasabah sendiri3 . Dilihat dari profil masyarakat Indonesia umumnya terkait investasi, bahwa masyarakat Indonesia cenderung ingin memperoleh return atau pengembalian yang besar dan dalam waktu singkat, dengan tingkat resiko yang rendah. Akan tetapi kenyataannya adalah formula investasi memakai “high risk high return” 2 Fuad Usman dan M.Arief, Security For Life; Hidup Lebih Nyaman Dengan Berasuransi, (Jakarta: PT.Alex Media Komputindo, 2004), hal.40. 3 Freddy Pieloor, Jangan Beli Unit Link Bila Tidak Paham Benar, (Jakarta: Kelompok Kompas Gramedia, 2009) h. 71. 3 yang ada di pasar investasi 4 . Dari hasil pengamatan secara langsung, maka keseluruhan bahwa produk unit link bukanlah sebuah produk asuransi jiwa murni. Didalamnya terdapat resiko investasi yang ditanggung sepenuhnya oleh pemegang polis. Risiko investasi yang ditanggung dengan tegas dinyatakann dalam polis produk unit link yang dipasarkan oleh para pelaku pasar. Maka, bagaimanakah peranan perusahaan asuransi dan juga manager investasi sebagai pengelola dalam mengcover dana investasi tersebut agar tetap memiliki nilai stabil. Maka, dari penjelasana dan masalah yang telah diterangkan diatas penulis tertarik untuk memberi judul : “PERANAN PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH DALAM PENGELOLAAN DAN PENEMPATAN DANA UNIT LINK (STUDY KASUS PADA PT ASURANSI JIWA MANULIFE INDONESIA DIVISI SYARIAH)” B. IDENTIFIKASI MASALAH Minat masyarakat dalam berinvestasi menjadikan produk unit link dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Namun sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan pemahaman yang cukup akan produk unit link tersebut. Dilihat dari masalah inilah penulis mengidentifikasi beberapa masalah, dengan : 4 Freddy Pieloor, Jangan Beli Unit Link Bila Anda Tidak Paham Benar, (Jakarta: Kelompok Kompas Gramedia, 2009), h.24 4 1. Bagaimanakah mekanisme pengelolaan dana investasi pada produk unit link di perusahaan asuransi jiwa syariah? 2. Bagaimanakah peranan perusahaan asuransi atas pengelolaan dana unit link? C. PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH Mengingat cukup luasnya masalah diatas, maka penulis membatasi pembahasan masalah hanya seputar : 1. Konsep produk unit link serta mekanisme pengelolaan dana pada produk tersebut. 2. Kinerja seorang manager investasi dalam memilih instrument investasi. 3. Peranan perusahaan dalam pengelolaan produk unit link. Dari indentifikasi dan pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah dengan: 1. Bagaimanakah peranan perusahaan dalam pengelolaan dana unit link? 2. Bagaimanakah kinerja manajer investasi sebagai pihak yang berperan penting dalam menentukan sektor investasi? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian: Dalam penelitian ini, penulis mencoba menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan produk asuransi unit link, kinerja seorang manager investasi yang bertanggung jawab atas return investasi itu sendiri, peranan perusahaan sebagai 5 wadah wakalah dari dana nasabahnya, juga peranan nasabah itu sendiri sebagai pemilik dana. Tujuan penelitian ini di buat adalah untuk : 1. Guna menjelaskan praktek produk Asuransi Jiwa Unit Link Syariah. 2. Menjelaskan tentang pengelolaan dana pada produk Asuransi Jiwa Unit Link Syariah dengan return yang akan diterima oleh nasabah serta resiko yang ditangung oleh nasabah. 3. Menjelaskan peranan atau kinerja manajer investasi pada perusahaan asuransi dalam penempatan dana investasi. 4. Menjelaskan peranan perusahaan asuransi yang telah dipercaya sebagai wadah wakalah investasi. 5. Menjelaskan peranan nasabah sebagai pemilik dana. Sedangkan manfaat dari yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Penulis Menambah wawasan ilmu asuransi syariah, khususnya tentang produk unit link yang memang tidak dipelajari secara mendalam dikelas. 2. Manfaat Akademik Sebagai asset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan akademisi, baik dosen maupun mahasiswanya dalam memberikan pengetahuan, informasi dan sebagai proses pembelajaran mengenai produk-produk unit link yang ditawarkan dipasaran saat ini. 6 3. Manfaat bagi Masyarakat Sebagai informasi dan bahan penambahan wawasan mengenai produk unit link yang ditawarkan perusahaan asuransi. Dan juga sebagai media sosial mengenai produk ini, serta sebagai sarana pilihan alternatif model investasi yang menguntungkan. 4. Manfaat bagi Perusahaan Sebagai masukan dan saran apabila terdapat kekurangan dalam pengelolaan unit link. Serta dapat memperbaiki dan mengembangkan inovasi produk unit link. E. KERANGKA PEMIKIRAN UNIT LINK Manager Investasi Perusahaan Asuransi Operator Dana Tabarru Membuat Laporan Perkembangan investasi Mengalokasi Dana Investasi Analisis Kinerja Perusahaan Asuransi Kinerja Manager Investasi 7 F. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan disajikan mengenai teori terkait pengertian Asuransi Unit Link, karakteristik Asuransi Unit Link, investasi dalam Asuransi Unit Link, perhitungan manfaat Asuransi (uang pertanggungan) pada produk Asuransi Unit Link, manajemen investasi, hak dan ketentuan nasabah. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan menjelaskan metode penelitain yang digunakan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan berisikan hasil penelitian mengenai peranan perusahaan asuranasi jiwa Manulife Indonesia dalam pengelolaan dana unit link serta kinerja Manulife Asset Management Indonesia dalam pengelolaan dana produk unit link. BAB V PENUTUP Pada bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya dan saran. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI Pengertian Asuransi Jiwa Unit Link 1. Apabila kita meninjau ketentuan UU No 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian hanya mengenal istilah asuransi kerugian, asuransi jiwa dan reasuransi. Dan tidak ditemukan istilah asuransi dengan unit link. Asuransi unit link merupakan produk keuangan yang mempunyai dasar hukum yang tetap dalam Peraturan Usaha Perasuransian No 2 Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP - 104/BL/2006 tentang unit link.5 Asuransi unit link merupakan bagian dari produk asuransi jiwa atau penggabungan antara asuransi jiwa dan investasi. Asuransi jiwa itu sendiri memiliki arti usaha yang bertujuan menanggung resiko seseorang terhadap kerugian financial yang tak terduga. Asuransi unit link syariah adalah perlindungan asuransi syariah melalui usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset. 6 Dengan menjadi nasabah produk unit link, seseorang bisa mendapatkan manfaat ganda yaitu 5 http://www.bapepam.go.id/perasuransian/regulasi_asuransi/peraturan_asuransi/KEP_Ketua_ Bapepam-LK_Nomor_104_Th_2006.pdf, diakses pada tanggal 20 november 2014 6 Abbas Salim, Asuransi dan Manajemen Resiko, ed 2-8 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), h.25 8 9 perlindungan asuransi (proteksi) dan investasi. Unit link yang merupakan gabungan asuransi sekaligus investasi ini memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah. Premi perlindungan berfungsi sama dengan premi pada asuransi biasa. Sedangkan porsi investasi akan disetorkan oleh perusahaan asuransi kepada manajer investasi untuk dikelola. Pada produk-produk tertentu, jika nantinya return dari investasi bisa menutupi biaya premi, maka nasabah memiliki pilihan untuk tidak membayar premi. Kepemilikan dana pada unit link syariah pun merupakan hak peserta. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelolanya. Pembagian keuntungan pada unit link syariah dibagi antara perusahaan dengan peserta sesuai prinsip bagi hasil dengan proporsi yang telah ditentukan Jika terdapat untung dalam pengelolaannya. Dalam prakteknya, unit link syariah menggunakan akad perwakilan (wakalah bil ujrah) karena perusahaan adalah sebagai pemegang amanah (mudharib) sedangkan nasabah sebagai pemegang saham atau pemilik dana (shahibul mal). Sedangkan untuk menghitung premi asuransi peserta, perusahaan menggunakan akad bagi hasil (mudharabah). Unit link syariah hanya boleh ditempatkan diproduk keuangan yang sesuai dengan syariah, seperti tabungan di bank syariah, deposito di bank syariah, obligasi syariah (sukuk), dan saham syariah yang terdapat pada Daftar Efek Syariah (DES).7\ 7 Muhammad Syakir Sula, FIIS, Asuransi Syariah (Life And General;) Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: Gema Insani, 2004), h. 31 10 Sifat utama produk unit link adalah unbundled, artinya komponen investasi, biaya dan asuransi jiwanya saling terpisah dan dapat diidentifikasikan dengan mempertimbangkan profil resistensi pemegang polis dengan tipe moderat, dia akan memilih jenis investasi yang faktor risikonya tidak terlalu tinggi. Jenis investasi yang cocok untuk orang semacam ini mungkin investasi diinstrumen fixed income. Beda halnya denga tipe risk taker, tentu dia akan khawatir apabila investasinya kurang bisa menuai gain yang tinggi. Sedangkan pada asuransi jiwanya saling terpisah dan bisa diidentifikasikan.8 2. Karakteristik Asuransi Unit Link Pada dasarnya karakteristik asuransi unit link adalah sebagai berikut:9 1. Asuransi unit link dapat digunakan sebagai alat tabungan dan proteksi. Elemen proteksi dapat dalam bentuk proteksi meninggal, cacat tetap total, meninggal karena kecelakaan atau asuransi kesehatan. 2. Asuransi unit link umumnya atau tidak selalu memiliki elemen investasi saham yang besar. Oleh karena itu asuransi unit link mempunyai jenis investasi yang beragam mulai dari konservatif, moderat dan agresif. 8 Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus Berinvestasi, cetakan 1, Yogyakarta: PPM, 2004, h.22 9 Masyhuri. Khamis, Takaful, Asuransi Syariah, (Jakarta: Suatu Solusi, 2000), h. 24 11 3. Biaya proteksi umumnya terpenuhi dengan membebankan biaya tersebut sesuai dengan usia dan besarnya proteksi. Biaya ini dibebankan dengan melakukan pengurangan jumlah unit dari dana yang tersedia kecuali untuk premi tunggal, biaya dikenakan melalui biaya awal 4. Transparansi dalam pengelolaannya menjadi salah satu ciri asuransi unit link. Pemegang polis dapat secara leluasa memantau perkembangan harga unit setiap saat melalui media cetak ataupun dari website perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk unit link tersebut 5. Setiap pemegang polis mendapatkan laporan dari besarnya asuransi yang harus dibayarkan di tahun pertama serta hasil investasi yang diperoleh selama satu tahun berjalan. 6. Pada produk unit link nasabah ditawarkan tingkat fleksibilitas bila membeli jenis produk ini, seperti : a. Premi yang harus dikeluarkan dapat dikurangi atau ditinggalkan selama nilai tunai dari investasi yang ditempatkan dan perkembangannya masih mencukupi untuk membayar premi tersebut. Tingkat proteksi juga dapat dirubah sesuai dengan keinginan pemegang polis tertentu harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 12 b. Pengambilan nilai tunai dari investasi ditempatkan dan perkembangannya dapat dilakukan kapan saja. Penambahan premi untuk menambah jumlah investasi yang ditempatkan dapat juga dilakukan dari waktu ke waktu. Dilihat dari cara pembayaran preminya pun, ada dua jenis produk unit link, yaitu premi regular dan premi tunggal (single premium). Pada premi regular, pemegang polis dapat mengumpulkan investasinya selama jangka waktu tertentu. Sedangkan untuk premi tunggal pemegang polis menempatkan investasinya pada tempat yang lebih menguntungkan. Premi tunggal biasanya dipakai oleh mereka yang telah berpenghasilan tinggi. Pada bagian ini akan diterangkan jenis produk asuransi jiwa unit link seumur hidup (whole life) yang fleksibel dengan pembayaran premi regular. Produk ini menekankan kepada fleksibilitas dengan manfaat-manfaat utama sebagai berikut:10 1. Pada produk unit link, risiko investasinya berada di tangan pemegang polis. Dalam hal ini tidak ada tingkat pengembalian investasi yang dijamin oleh perusahaan asuransi. Pengembalian investasi tergantung dari kinerja dana investasi yang ditempatkan tersebut pada tiap-tiap jenis instrument investasi. 10 Freddy Pieloor, CFP, Jangan Beli Unit Link Bila Anda Tidak Paham Benar, PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia, Jakarta, h. 37 13 2. Adanya kebebasan dari pemegang polis dalam menentukan besarnya manfaat asuransi atau uang pertanggungan sesuai dengan jumlah premi tahunannya. 3. Kontrak polis ini biasanya telah mendefinisikan berapa besarnya biaya yang akan dikurangi dari masing-masing setoran premi yang meliputi biaya polis dan komisi sebelum sisanya diinvestasikan kedalam bentuk unit. Selain itu juga ada bentuk biaya untuk menutupi biaya investasi termasuk juga profit margin dari perusahaan. 4. Pada kontrak polis memungkinkan perusahaan asuransi jiwa untuk meninjau besarnya biaya administrasi dan biaya mortalita. Hal ini mengindikasikan bahwa biaya-biaya tersebut besarnya tidak dipastikan atau dijamin. 5. Walaupun polis ini dikategorikan sebagai polis seumur hidup, namun setiap saat pemegang polis dapat melakukan penjualan polis. Nilai tunai pengunduran diri juga tidak dijamin besarnya bergantung kepada kinerja dana investasinya. Ada beberapa karakter penghimpunan dana atau pengalokasian dana dari produk unit link yang menganut prinsip-prinsip yang sama dengan Reksa Dana (Mutual Fund), diantaranya adalah:11 11 Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link; Proteksi Sekaligus Investasi, cet I (Yogyakarta: PPM), 2004, h.22 14 1. Investasi unit link dilakukan dengan pengumpulan dana investasi dari masyarakat, yang kemudian dialokasikan dalam unit-unit kecil. Reksa Dana disebut sebagai unit penyertaan dan dalam unit link disebut unit. 2. Unit-unit kecil tersebut diberi nilai sesuai portofolio dimana unit-unit tersebut ditanamkan. Penamaan unit-unit inipun dipilih sendiri oleh masyarakat pemodal. Sebagaimana diatur dalam ketentuan UndangUndang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Demikian juga produk unit link yang sarat dengan investasi. 3. Investasi Dalam Asuransi Unit Link Apapun bentuknya, yang dinamakan investasi pasti menanggung unsur risiko. Termasuk juga didalamnya, yaitu produk unit linked tentunya yang notabene risiko investasi ditanggung sepenuhnya oleh pihak pemegang polis. Hasil investasi produk unit link dapat memberikan profit gain atau bahkan sebaliknya profit loss, misalnya akibat jatuhnya indeks saham atau nilai aktiva bersihnya turun. Ini lah salah satu celah yang terkesan bertentangan dengan prinsip asuransi dimana unsur risiko dialihkan kepada penanggung oleh tertanggung seperti yang ditegaskan dalam ketentuan pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 2 tahun 1992 tentang usaha perasuransian.12 12 2010) h.25 Eduardus Tandelini, Portofolio dan investasi: Praktik dan Aplikasi (Yogyakarta: Kanisius, 15 Investasi keuangan menurut syariah dapat berkaitan dengan kegiatan perdagangan, dimana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau asset maupun usaha jasa. Namun, investasi keuangan syariah harus terkait langsung dengan suatu asset atau kegiatan usaha yang spesifik dan menghasilkan manfaat, karena dengan manfaat tersebut dapat dilakukan bagi hasil. Asuransi unit link masuk kedalam kategori investasi portofolio, karena penempatan uang atau penanaman modalnya melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga, seperti saham, obligasi dan deposito. Unsur investasi dalam produk unit link merupakan komponen penting dari produk tersebut, mengingat nilai polisnya adalah hasil investasi riil yang diperolehnya. Portofolio investasi dilakukan oleh perseorangan, perusahaan dan lembaga keuangan yang mengharapkan peningkatan nilai dari suratsurat berharga. Tetapi pada asuransi unit link ini, investasinya dikelola oleh fund manager (manager investasi) yang dipilih oleh perusahaan. Tujuan investasi dalam asuransi jiwa unit link ini adalah untuk memanfaatkan dan mengembangkan dan yang diterima perusahaan (premi) secara optimal. 13 Dalam asuransi unit link dana premi nasabah terbagi menjadi dua, yaitu, dana proteksi (pertangungan) dan dana investasi. Kedua dana tersebut dipisahkan dalam pengelolaannya. Yaitu dana pengelolaan pertangungan 13 Muhammad Syakir Sula, Asurnsi Syariah Life and General: Konsep dan Sistem Operasional, h.359 16 (proteksi) dan dana pengelolaan investasi. Dana proteksi dikelola oleh perusahaan dan dipergunakan sebagai dana pertangungan. Sedangkan dana investasi dikelola oleh seorang manager investasi yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendapatkan return yang optimal. Dana investasi pada asuransi unit link yang dikelola oleh manager investasi hanya boleh ditempatkan pada produk keuangan yang sesuai dengan syariah. seperti tabungan di bank syariah, deposito di bank syariah, obligasi syariah (sukuk) dan saham syariah yang terdapat pada Daftar Efek Syariah (DES). Selain itu, unit link syariah juga tetap memperhitungkan zakat harta dalam pengelolaannya. Apabila seseorang ingin melakukan investasi pada unit link, maka premi yang dibayarkan telah dipotong biaya loading dan biaya asuransi akan dibelikan unit penyertaan sesuai dengan harga beli (offer-price). Apabila nasabah ingin mencairkan seluruh dananya atau mengambil sebagian investasinya, maka nilai unit dari investasi tersebut akan disesuaikan dengan harga jual pada unit (bid-price). Jadi keuntungan atau kerugian investasi dalam unit link ini ada pada selisih harga jual dan harga beli unit penyertaan tersebut, dimana nilai penyertaan unit ini selalu berubah-ubah setiap harinya 17 sesuai dengan perkembangan hasil investasi yang dilakukan oleh fund manager.14 Dalam investasi unit link nasabah dapat memilih jenis investasi apa yang sesuai dengan keinginannya. Ada tiga jenis tipe investasi, yaitu: 15 1. Konservatif: Disebut juga dengan “Risk Averse” sangat takut menghadapi risiko investasi. Individu yang beraliran tradisional yang mengutamakan likuiditas dana dan cenderung menghindari risiko. Tipe ini tidak bertujuan untuk mencapai peningkatan dan pertumbuhan investasi yang tinggi dan mereka lebih menyukai memilih instrument investasi jangka pendek. 2. Moderate: Disebut juga dengan “Risk Neutral”. Bersikap hati-hati ketika melakukan investasi dan cenderung tidak berani mengambil risiko. Individu ini lebih toleran atas risiko yang pantas dan menginginkan pertumbuhan dana yang lebih tinggi daripada sekedar bungan perbankan. Tipe ini bertujuan meningkatkan dana investasi dan akan memilih investasi jangka menengah. 14 Muhammad, “Produk Asuransi Unit Link Syariah Tinjauan Histories dan Praktis (Studi Kasus Pada PT Asuransi Takaful Keluarga), Skripsi SI fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007, h.43 15 Soemitra, Andry, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana 2009), h.137 18 3. Agresif: Disebut juga dengan “Risk Taker / Risk Lover” tipe ini sangat berani mengambil risiko. Sedangkan individu tipe ini sangat berani dan memiliki toleransi yang sangat tinggi akan resiko investasi, serta beharap perkembangan dana yang dimiliki meningkat tinggi. Mereka lebih memilih instrument investasi jangka panjang. Pada dasarnya, ketiga tipe investor tersebut dapat diakomodir dan discover dalam bentuk unit link. Biasanya setiap perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk unit link akan membagi produknya kedalam empat jenis dana yang berbeda yang sesuaii dengan sifat dasar para investor. Keempat jenis dana tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:16 a. Managed fund ( Dana Campuran) Biasanya instrument ini dialokasikan pada beberapa instrument investasi yang memiliki tingkat investasi yang berbeda dapat mengoptimalkan return. Beberapa instrument investasi yang dipilih adalah obligasi, saham dan deposito. Dana ini lebih cocok untuk tipikal orang yang moderat. 16 William F. Sharpe, dkk, Investasi, Edisi ke Enam Jilid 1, PT. INDEKS Kelompok GRAMEDIA, h. 25 19 b. Equity Fund Instrument ini lebih disukai oleh tipikal investor yang agresif atau risk taker. Sebagian besar dana yang diinvestasikan kedalam equity fund akan dialokasikan kedalam instrument saham. c. Fixed income fund Fund ini diminati juga untuk tipikal investor moderat. Sebagaian besar dana akan dialokasikan kedalam instrument obligasi. d. Cash fund Untuk mereka yang konservatif dalam menghadapi risiko investasi, dana yang disimpan di cash fund adalah yang paling cocok untuk mempresentasikan sikapnya dalam berinvestasi. Cash fund tidak ubahnya seperti orang menyimpan uang dipasar uang, seperti deposito dan obligasi. Perusahaan asuransi biasanya mengeluarkan dua jenis produk unit link, yaitu: 1) Produk unit link dengan premi tunggal (Single Premium) 2) Produk unit link dengan premi regular ( Reguler Premium) Perbedaan yang mendasar dari kedua jenis produk tersebut adalah dari alokasi dana investasinya. Unit premi tunggal lebih menekankan pada unsure investasinya ketimbang asuransi 20 jiwanya. Sedangkan unit dengan premi regulernya lebih besar proporsinya dalam hal elemen proteksinya dalam artian lebih besar asuransi jiwanya ketimbang investasinya 4. Perhitungan Manfaat Asuransi (Uang Pertanggungan) Pada Produk Asuransi Unit Link Asuransi unit link memberikan manfaat kepada masyarakat luas yag ingin berinvestasi di saham, obligasi maupun deposito, yaitu dengan menerima manfaat meninggal. Biasanya manfaat meninggal minimum ditentukan oleh perusahaan, yaitu besarnya bervarisai antara 125% sampai 200% dari premi tunggal. Manfaat meninggal dunia (MD) atau uang pertanggungan (UP) dapat dijelaskan dengan dua cara:17 1) MD-1: nilai unit direkeningkan pemegang polis (u) ditambah jumlah proteksi meninggal dunia yang diinginkan (v) atau MD-1 = u + v 2) MD-2: nilai unit direkeningkan pemegang polis (u) atau jumlah proteksi meninggal dunia yang diinginkan (v), tergantung dari nilai mana yang lebih tinggi MD-2 = u atau v (tergantung nilai mana yang lebih tinggi). 17 Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus Berinvestasi, cet I (Yogyakarta: PPM), 2004, h.47 21 5. Manajemen Investasi Manajemen investasi adalah manajemen professional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan asset lainnya seperti property dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi (perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan dll) ataupun dapat juga merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah berupa kontrak investasi kolektik (KIK) seperti reksadana.18 Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan, pemilihan asset, pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi. Diluar industry keuangan, terminology manajemen investasi merujuk pada investasi lainnya selain daripada investasi dibidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten dan banyak lainnya selain daripada saham dan obligasi. Manajemen investasi merupakan suatu industry global yang sangat besar serta memegang peranan penting dalam mengelola dana. Kegiatan usaha dari manajemen investasi ini terdiri dari berbagai bidang. Termasuk mempekerjakan manajer investasi professional, penelitian, menjalankan fungsi pesanan dan perdagangan, penyelesaian transaksi, 18 Enduardus Tandelili, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit KANISUS (Anggota IKAPI), Yogyakarta 2010, h. 8 22 pemasaran, audit internal, serta mempersiapkan laporan bagi nasabahnya. Perusahaan manajemen investasi seringkali bertindak sebagai agen atau perantara dari para pemilik saham dan perusahaan daripada memiliki secara langsung saham perusahaan. Secara teoritis, para pemilik saham memiliki kekuasaan yang amat besar untuk mengubah arah kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) serta kemampuannya untuk mengontrol dan menekan manajemen perusahaan. Namun dalam prakteknya para pemilik saham tersebut tidak mengunakan hak suara yang dimiliki secara kolektif tersebut ( sebab kepemilikannya masing-masing hanya terdiri dari jumlah yang kecil), dan institusi keuangan (selaku agen) kadang-kadang menggunakan hak suara tersebut. Telah menjadi suatu kepercayaan umum bahwa manajemen investasi selaku agen harus memiliki kemampuan untuk secara aktif memantau kinerja perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh nasabahnya. Adapun dalam pengelolaannya usaha manajemen investasi memiliki beberapa kendala, antara lain19 : 1. Laba kotor yang diperoleh terkait langsung dengan valuasi nila pasar sehingga kejatuhan nilai pasar dari asset akan mengakibatkan penurunan drastis pada laba kotor relative terhadap biaya. 19 Enduardus Tandelili, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Penerbit KANISUS (Anggota IKAPI), Yogyakarta 2010, h. 25 23 2. Sulitnya mempertahankan kinerja pengelolaan investasi sehingga mencapai nilai di atas rata-rata dan nasabahnya biasanya menunjukan ketidak sabarannya saat kinerja investasi buruk. 3. Gaji manajer investasi sangat mahal dan memiliki kemungkinan dibajak oleh pesaing. 4. Pencapaian kinerja investasi di atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan dari keahlian manajer investasi, namun nasabah tidak pernah memedulikan hal tersebut dan semata hanya melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap bersumber pada filosofi dan disiplin internal. 5. Analisis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan diatas rata-rata seringkali memiliki kondisi keuangan yang mapan sehingga mereka akan menolak tawaran pekerjaan yang ditawarkan perusahaan untuk mengelola portofolionya sendiri. Alokasi investasi itu sendiri biasanya dari berbagai golongan asset seperti obligasi, property, derivative dan komoditi dimana manajer investasi dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini. Berbagai golongan asset ini memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda dan saling memengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai asset tersebut dapat membawa pengaruh signifikan pada performa investasi. 24 Banyak metode pendekatan yang berbeda dari cara pengelolaan investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan manajemen investasi, misalnya pertumbuhan (growth), nilai (value fund), pasar netral, kapitalisasi kecil, indeks dan lain-lain. Metode yang berbeda ini masing-masing memiliki fitur, penganut, lingkungan financial tertentu, sifat risiko khusus yang berbeda-beda. 6. Hak dan Ketentuan Nasabah Sekalipun investasi dari produk unit link dilakukan secara hati-hati, professional atau beritikad baik, namun peluang untuk gagal masih tetap ada. jadi unsur spekulatif tetap ada, meskipun minimal. Oleh karena itu keberadaan pasal 8 ayat 1 huruf –a Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen yang berbunyi: “pelaku Usaha dilarang memproduksi dan atau memperdagangkan barang dan atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.” Berdasarkan ketentuan tersebut perusahaan asuransi jiwa yang memasarkan unit link memberikan fleksibilitas kepada tertanggung atau pemodal untuk menempatkan, menarik ataupun menambahkan dana unit linknya.20 20 Ketut Sendra, Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link: Proteksi Sekaligus Berinvestasi, cet I (Yogyakarta: PPM), 2004, h.147 25 Meskipun Nampak prospek bisnis asuransi jiwa unit link di Indonesia cerah, ada beberapa hal yang cukup krusial dalam pemasaran produk ini. Yaitu kemampuan para tenaga penjual (agen, financial consultant) perusahaan asuransi dapat menjelaskan manfaat dan risiko investasi dengan baik dan jelas. Sebab, tidak mustahil bisa terjadi salah komunikasi dan kesalahpahaman antara tenaga penjual dengan calon pemegang polis. Sesuai dengan ketentuan UU Usaha Perasuransian telah diatur bahwa setiap kesalahan yang dilakukan oleh agen asuransi akan menjadi tanggungan perusahaan asuransi. Calon investor wajib memperhatikan tingkat toleransinya terhadap resiko. Hal ini sangat penting, karena dalam berinvestasi tentunya investor menginginkan ketenangan. Selain itu tujuan serta jangka waktu investasi juga berperan dalam menentukan jenis investasi yang dapat dipilih. Semua return daripada investasi itu sendiri bergantung oleh manager investasinya. Keputusan berinvestasi tidaklah mudah. Karena hal ini menyangkut dengan pengembalian yang akan diterima dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi ada baiknya calon investor menelaah dengan cermat manajer investasi yang mengelola investasi dana tersebut 26 Berikut adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan calon investor dalam melilih manajer investasinya (MI):21 1. Perizinan MI Untuk memastikan apakah MI sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), tidak ada salahnya calon investor mengecek situs Bapepam-LK di www.bapepam.go.id. Dalam situs ini dapat digali berbagai macam informasi, mulai dari peraturan pasar modal sampai perusahaan yang dibekukan izin usahanya. 2. Pengalaman MI Tidak ada salahnya calon investor memeriksa kualitas manajer investasi. Cek latar belakang kepemilikan dan manajemen perusahaan yang bersangkutan, serta jam terbang dan tingkat pengalaman dari para pengelola dana (fund manager) di perusahaan tersebut. Ketahui berapa lama perusahaan MI sudah berdiri dan apa saja kegiatan bisnisnya. Selain itu, perhatikan pula track record perusahaan 3. Kekuatan financial dan dukungan grup perusahaan Hal ini perlu untuk meyakinkan calon investor bahwa MI yang akan dipilihnya akan berumur panjang. Semakin besar dukungan dan komitmen dari grupnya semakin baik prospek kelangsungan bisnis 21 http://www.lspdp.or.id/memilih-manajer-investasi-pengelola-reksa-dana/, Blog diakses pada tanggal 20 november 2014. 27 sang MI. jika MI memiliki kondisi financial yang kuat dan sehat, nasabah akan yakin terhadap kelangsungan dana anda yang dikelolanya. Apakah perusahaan tersebut merupakan bagain dari suatu grup perusahaan yang kuat dan sehat? Jangan sampai jika terjadi masalah dalam perusahaan tersebut dana investasi anda ikut terganggu. 4. Kinerja historis MI Walaupun kinerja masa lampau tidak bisa dijadikan patokan untuk meramalkan kinerja masa mendatang, calon investor bisa melihat kemampuan MI mengelola dana investasi dari kinerja historis investasi yang dikelolanya. Peerhatikan bagaimana hasil kinerja jangka panjang, tingkat konsistensi, filosofi investasi yang diadopsi, serta jumlah asset yang dihimpun dan dikelola. Selain mampu membentuk portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dan memberikan imbalan hasil yang mengalahkan imbalan hasil tolok ukurnya, manajer investasi yang handal juga mampu menjaga konsistensi kinerjanya. Dalam melihat kinerja historis, calon investor tidak boleh hanya terpaku pada imbal hasil; ia juga perlu mempertimbangkan risiko. Untuk mengukur risiko ini calon investor bisa memperhatikan fluktuasi keuntungan. Jika fluktuasinya tinggi, maka risikonya juga tinggi. Sebaliknya jika fluktuasinya kecil, atau kinerjanya cenderung stabil,berarti risikonya rendah, 28 5. Gaya investasi MI Ketika memilih MI, tidak sedikit calon investor yang cenderung mencari MI yang bisa memberikan imbal hasil tertinggi. Padahal, investor juga perlu mengenal gaya investasi MI tersebut karen siapa tahu, imbal hasil yang tinggi itu diperoleh dengan gaya investasi yang terlalu berani alias dengan berisiko yang tinggi. Dengan mengetahui gaya investasi MI, calon investor kemudian dapat menimbang apakah gaya tersebut sesuai dengan tujuan investasi serta profil risiko pribadinya. Gaya investasi MI dapat dipelajari dari isi portofolio yang dilampirkan dalam laporan keuangan reksa dana yang tercantum dalam prospectus. Yang perlu diperhatikan adalah jenis obligasi atau saham yang ada adidalam portofolionya. Obligasi korporasi misalnya, memang memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dari obligasi pemerintah (SUN) karna bunga kupon yang ditawarkan memang lebih tinggi. Tapi di lain sisi obligasi korporasi biasanya lebih tidak likuid dibandingkan dengan SUN, sehingga jika MI banyak memiliki obligasi korporasi dalam portofolio reksadananya maka jika terjadi penjualan kembali (redeption) besar-besaran, tidak tertutup kemungkinan MI dapat mengalami kesulitan manjual kembali obligasi korporsi tersebut sehingga berujung dengan kegagalan MI melunasi redemption. 29 6. Dana kelolaan MI Ibarat mesin produksi yang bisa mengsilkan barang lebih murah bila jumlah yang diproduksi bertambah banyak, dalam bisnis jasa pengelolaan asset juga berlaku norma economies of scale: makin besar asset yang dikelola manajer investasi, makin efisien pengelolaan dananya dan potensi imbal hasilnya juga makin baik. Karena makin besar asset, makin kuat posisi tawar MI untuk mendapatkan harga lebih baik saat bertransaksi, menekan biaya transaksi khususnya untuk instrumen pasar uang dan pendapatan tetap. 7. Nasabah yang sudah berinvestasi di MI Bisnis MI adalah kepercayaan, sehingga jumlah nasabah bisa menjadi indikator tingkat kepercayaan terhadap sang MI. selain mengelola reksa dana, banyak MI yang juga mengelola portofolio nasabah secara terpisah (discretionary fund). Nasabah discretionary fund umumnya merupakn nasabah besar seperti dana pensiun atau perusahaan asuransi. 8. Struktur biaya Dalam prospectus reksa dana ada bab khusus yang memuat uraian tentang alokasi biaya dan imbalan jasa reksa dana. Alokasi biaya ini biasanya terbagi dalam 3 kelompok. Diantaranya: a) Biaya yang menjadi beban reksa dana b) Biaya yang menjadi beban MI 30 c) Biaya yang menjadi beban pemegang unit penyertaan Dalam hal ini yang relevan untuk dipertimbangkan adalah biaya yang menjadi beban reksa dana karena komponen biaya ini menjadi pengurang dalam perhitungan Nilai Aktifa Bersih (NAB) reksa dana, sehingga mempengaruhi potensi imbal hasil reksa dana. Untuk biaya yang menjadi beban pemegang unit penyertaan, perhatikan berapa besar biaya pembelian (subcripion) dan biaya penjualan kembali (redemption). Selama ini prospectus hanya tercantum maksimumnya, maka investor masih bisa menegosiasikan kedua biaya ini. Biasanya untuk nasabah institusi biayanya bisa ditekan mengingat besarnya jumlah dana yang diinvestasikan. Untuk biaya penjualan kembali beberapa MI malah membebaskan investor dari biaya ini jika investor sudah berinvestasi lebih dari kurun waktu tertentu. 9. Kualitas layanan MI Bagi MI yang melayani investor ritel secara langsung, calon investor juga bisa mencari informasi mengenai kualitas layanan sang MI, misalnya bagaimana MI merespon kebutuhan investor, seberapa cepat dan akurat layanan MI, dan lain sebagainya. Bagi nasabah institusi, kebanyakan MI memiliki divisi institutional sales yang melayani nasabah institusi secara langsung. Dalam hal ini kualitas layanan bisa dilihat dari: 31 a) Kualitas informasi. Dalam hal ini perikasa juga kualitas informasi yang diberikan oleh manajer informasi, dalam hal ketepatan, kemutakhiran, serta kelengkapan informasi. b) Kualitas layanan nasabah (client service) Dalam hal ini, perhatikan apakah mereka memberi kemudahan berinteraksi, berdiskusi, serta langkah-langkah apa saja yang diambil dalam menangani nasabah. Atas dasar tersebut, perusahaan asuransi diwajibkan mengikat kontrak dengan agen penjualnya. Di lain pihak, calon pemegang polis sendiri harus tetap cermat dalam memilih produk asuransi jiwa. Meskipun asuransi jiwa unit link menjanjikan tingkat return investasi dan pilihan pertangungan yang menarik, namun calon pemegang polis harus mengetahui persis seberapa besar tingkat risiko yang dapat ditanggungnya. Transparansi dalam pengelolaannya menjadi salah satu ciri asuransi unit link. Pemegang polis dapat secara leluasa memantau perkembangan harga unit setiap saat melalui media cetak seperti Bisnis Indonesia atau link website dari perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk unit link tersebut. Setiap pemegang polis mendapatkan laporan dari besarnya asuransi yang harus dibayarkan 32 ditahun pertama serta hasil investasi yang diperoleh selama satu tahun berjalan. B. Review Studi Terdahulu Agar tidak terjadi pengulangan penelitian terhadap objek yang sama, dan untuk membandingkan antara penelitian terdahulu agar mendukung materi dalam penelitian ini, maka ada baiknya penulis melakukan review studi terdahulu. Adapun review studi tredahulu yang penulis telah kaji adalah: 1. Identitas Stella Delarosa / Fakultas Hukum Universitas Indonesia 2011 Judul Skripsi Tinjauan Hukum Mengenai Klausa Pengalihan Tanggung Jawab Perusahaan Apabila Investasi Unit Link Mengalami Kerugian Substansi Pada penelitian ini membahas tentang kesesuaian format perjanjian asuransi unit link dengan format polis yang ditentukan oleh peraturan perundangundangan, pengalihan tangung jawab hukum perusahaan asuransi pada saat terjadi kerugian dalam investasi dana 2 Identitas Dini Madianti / Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 33 Jakarta 2009 Judul Skripsi Strategi Fund Manager Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Pada Reksa Dana Syariah (Studi Kasus Pada produk I Hajj Syariah fund PT. Insight Investment Management) Substansi Pada penelitian ini membahas tentang apa saja strategi investasi fund manager pada I-Hajj Syariah Fund untuk menentukan keputusan investasi, apa saja yang mempengaruhi perumusan strategi investasi oleh Fund Manager. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi penelitian Jenis Penelitian 1. Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan metode kualitiatif. Dengan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali atau membangun satu porsi atau menjelaskan makna dibalik realita. Penelitian berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung dilapangan. Penelitian metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif, mengenai kata-kata lisan maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.22 Melalui penelitian kualitatif ini analisis yang digunakan yaitu deskriptif. Data deskriptif mengandaikan bahwa data tersebut berupa teks. Bahwa deskriptif-kualitatif adalah pengambaran secara kualitatif fakta, data atau objek material yang bukan berupa rangkaan angka, melainkan ungkapan 22 Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 166. 33 34 berupa bahasan atau wacana (apapun itu bentuknya) melalui interpretasi yang tepat dan sistematis.23 2. Tempat dan Waktu Penulisan Penelitian tentang Peranan Perusahaan Asuransi Syariah Dalam Pengelolaan dan Penempatan Dana Unit Link (Study kasus pada PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Divisi Syraiah) PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Sapoerna Strategic Square, South Tower Jl. Jend. Sudirman kav 45-46. Jakarta 12930 Jenis data 3. a. Data Primer Data primer merupakan sebuah informasi dan data yang diperoleh penulis secara langsung dari tempat penelitian atau objek penelitian. Data yang di peroleh merupakan hasil wawancara dengan kepala divisi produk Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. b. Data Sekunder Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh penulis dengan cara membaca, melihat atau mendengarkannya. Dalam penelitian ini akan memperoleh data berupa laporan keuangan serta informasi-informasi dari internet maupun jurnal. 23 Wahyu Wibobo, Cara Cerdas Menulis Artikel ilmiah, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2011), h. 43 35 4. Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian yang dilakukan yaitu di perpustakaan, mengambil seting perpustakaan sebagai tempat penelitian dengan objek penelitiannya adalah bahan-bahan kepustakaan serta buku-buku, internet dan kepustakaan lainnya yang mendukung serta berkaitan dengan penelitian ini yaitu kinerja serta peranan perusahaan asuransi jiwa dalam pengelolaan dana unit link. b. Penelitian Lapangan (Field Research) Adapun penelitian lapangan yang dilakukan penulis yaitu dengan cara melakukan observasi ke tempat penelitian dan melakukan wawancara dengan narasumber, sehingga penulis mendapatkan informasi langsung mengenai manajemen operasional yang diterapkan pada bisnis syariah tersebut. Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan.24 5. Tenik Analisis Data Data atau informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan yang bersifat deskriptif yaitu metode 24 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h. 118 36 untuk memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data, mengklarifikasi, menganalisis dan menginterpretasikannya. Tujuan dari penelitian atau identifikasi masalah. Hal ini disebabkan tujuan dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan yang sebelumnya dikemukakan dalam rumusan masalah.25 Gambar 1.1 Komponen-komponen Analisis data model interaksi dari miles dan hiberman Pengumpulan Data a. Reduksi Data Penyajian Data Kesimpulan atau Verifikasi Pengumpulan data Pengumpulan data dalam hal ini berupa data-data mentah dari hasil penelitian, seperti wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan sebagainya. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dimulai dengan menyatukan semua bentuk data mentah kedalam bentuk transkip atau bahasa tertulis.26 b. Reduksi data Setelah data terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara, catatan lapangan, serta bahan-bahan data lain yang ditemukan dilapangan, 25 Artikel, “Deskriptif Kualitatif”, diakses pada tangggal 21 November 2014 dari http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2012/02/29/deskriptif-kualitatif/ 26 Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai Instrumen penggalian data Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 349. 37 kemudian dikumpulkan dan di klasifikasikan dengan membuat catatan-catatan ringkasan untuk menyesuaikan hasil penelitian. c. Penyajian Data (Display Data) Data yang sudah dikumpulkan dan dikalsifikasi, kemudian disajikan dalam bentuk deskriptif agar mudah dipahami secara keseluruhan dan juga dapat menarik kesimpulan untuk melakukan penganalisisan data. d. Kesimpulan atau Verifikasi. Penarikan kesimpulan merupakan tahapan terakhir dari analisis data di mana kesimpulan yang akan diperoleh berasal dari hasil wawancara. Hasil penelitian yang sudah terkumpul dan diringkas harus diulangi kembali untuk mencocokan dari reduksi data atau display data, agar kesimpulan yang telah dikaji dan disepakati untuk ditulis sebagai laporan yang memiliki tingkat kepercayaan yang benar. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat Manulife Indonesia 1. Manulife Indonesia Manulife merupakan grup penyedia layanan keuangan terdepan dari Kanada yang beroperasi di Asia, Kanada, dan Amerika Serikat. Jaringan internasional para karyawan, agen dan mitra distribusi perusahaan ini menawarkan produk dan jasa perlindungan keuangan dan wealth management kepada jutaan nasabah institusi di seluruh dunia. Dana yang dikelola oleh Manulife dan seluruh anak perusahaannya mencapai C$635 miliar (US$574 miliar) per 31 maret 2014. Perusahaan beroperasi sebagai Manulife di Kanada dan John Hancock di Amerika Serikat. Manulife Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang Asuransi Jiwa, program kesejahteraan karyawan (employee benefits), dan Reksa dana yang dimulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1985. Sebagai anak Perusahaan Manulife Financial Corporation yang berpusat di Toronto, Kanada, Manulife Indonesia dikenal memiliki kondisi keuangan yang kuat dan komitmen pelayanan yang prima untuk seluruh nasabahnya. Visi Manulife Indonesia akan memberikan pelayanan dan komitmen yang tidak ada bandingannya terhadap kebutuhan keuangan nasabah melalui 38 39 pengetahuan, keterampilan, dan integritas para karyawan, agen serta seluruh perwakilan perusahaan. Misi untuk menjadi penyelenggara jasa keamanan financial yang terdepan bagi masyarakat Indonesia. 2. Struktur Organisasi President Director CEO Company Secretary Executive Vice President and Chief Agency Officer 3. Senior Vice President Group and Pansion Executive Vice President and Chief Financial Officer Dewan Pengawas Syariah Manulife Indonesia Unit Syariah Manulife Indonesia Unit Syariah beroperasi setelah mendapatkan rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia. Pada tanggal 22 januari 2009, rekomendasi ini diberikan dengan Nomer : U024/DSN-MUI/I/2009. Dalam surat keputusan ini telah di tunjuk untuk 40 memfasilitasi dan memberikan pengawasannya terhadap operasional Manulife Indonesia Unit Syariah : Ketua : Drs. H. Kamaen A. Perwataatmadja MPA, FIIS Anggota : Drs. H. Mohamad Hidayat MBA, MH, Dr. H. Endy M. Astiwara MA, FIIS Izin Pembukaan Unit Sayariah PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : KEP- 07/KM.10/2009, tanggal 13 Mei 2009. B. Produk Asuransi Jiwa Manulife Berkah Save Link Berkah SaveLink merupakan program Asuransi dan Invesatsi untuk memenuhi perlindungan jiwa dan rencana keuangan yang aman penuh berkah sesuai prinsip syariah. melalui Berkah SaveLink, nasabah mendapatkan manfaat Asuransi yang menguntungkan untuk memastikan terpenuhinya perlindungan jangka panjang, perencanaan kebutuhan keuangan dimasa depan serta membantu sesama yang membutuhkan bantuan anda. 1. Cara Kerja Berkah SaveLink Secara regular, nasabah akan membayar kontribusi sebesar yang nasabah tersebut tetapkan. Kontribusi terdiri atas Kontribusi Dasar dan Saving Up dalam 4 tahun pertama, sebagian Kontribusi Dasar dialokasikan untuk Investasi (Alokasi Investasi) dan sebagian lainnya sebagai ujrah (biaya pemeliharaan polis), dengan menggunakan akad Wakalah bil Ujrah. 41 Pada tahun ke-5 dan seterusnya kontribusi dasar merupakan Alokasi Investasi. Sementara Saving Up (Regular Top Up) dan Top Up dari tahun pertama dan seterusnya merupakan Alokasi Investasi. Selanjutnya, dana Alokasi Investasi digunakan untuk membeli sejumlah Unit pada Dana Investasi (sesuai pilihan nasabah) untuk membentuk nilai polis nasabah sendiri. Dari nilai polis ini diambil Tabarru dan sejumlah biaya lainnya yang ditetapkan dengan menggunakan akad Wakalah bil Ujrah. Tabarru yang anda ikhlaskan tergantung dari pertanggungan anda. Demikian pula jika anda menarik sejumlah dana, maka dana yang ditarik akan mengurangi nilai polis. Kumpulan Tabarru merupakan himpunan Tabarru nasabah dan peserta (tertanggung) lain yang dikelola sebagai dana tolong menolong untuk membayar manfaat pertanggungan diantara peserta (tertanggung). Setiap akhir tahun berjalan akan dihitung Surplus / Defisit Kumpulan Tabarru dengan menggunakan akad tabarru diantara peserta (tertanggung). Apabila terjadi Surplus Kumpulan Tabarru, maka 60% dari Surplus Kumpulan Tabarru ditahan dalam Saldo Tabarru. 30% dibagikan kepada pemegang polis yang berhak, dan 10% diberikan kepada pengelola. Apabila terjadi Defisit Kumpulan Tabarru, maka Manfaat Pertanggungan dibayarkan dari Saldo tabarru, dan apabila masil belum mencukupi, maka pengelola memberikan pinjaman dengan menggukan akad qardh. 42 2. Manfaat-Manfaat Yang Didapat Dari Berkah SaveLink a. Manfaat Akhir Masa Pertanggungan Manfaat yang didapat pada akhir masa pertangungan untuk produk Berkah Save Link adalah Sebesar nilai polis b. Manfaat Meninggal Dan untuk manfaat meninggal Sebesar 100% uang pertanggungan ditambah nilai polis apabila tertanggung meninggal. 3. Empat Manfaat Tambahan Berkah SaveLink a. Fleksibel 1) Menentukan besar uang pertangunggan dan investasi sesuai kebutuhan. 2) Memilih dan mengubah pilihan dana investasi (switching) 3) Menambah dana investasi (Top Up), dan menarik alokasi dana investasi (Withdrawal) b. Surplus Kumpulan Tabarru Pembagian surplus kumpulan tabarru yang menguntungkan para pemegang polis. c. Biaya yang Kompetitif a) Biaya bulanan hanya sebesar Rp30.000 dan biaya pengelolaan dana sebesar 2% per tahun dari total dana yang dikelola kecuali untuk Manulife Dana Ekuisi Optima Syariah sebesar 2,5% per tahun. 43 b) Pilihan Program Pertanggungan Tambahan d. Nasabah dapat meningkatkan memperluas manfaat Berkah SaveLink dengan Asuransi Tambahan (Rider) yang tersedia, seperti : 1) Berkah HealthSafe Memberikan manfaat penggantian biaya perawatan rumah sakit dan pembedahan yang disebabkan oleh penyakit maupun kecelakaan. 2) Berkah Accidental Death and Disability Benefit Memberikan santunan meninggal atau menderita cacat tetap akibat kecelakaan. 3) Berkah Waiver of Basic Contribution Memberikan manfaat pembebasan kontribusi dasar apabila tertanggung mengalami ketidakmampuan total. C. Pilihan Dana Investasi No Dana Investasi 1. Manulife Syariah 2. Manulife Dana Berimbang Syariah Manulife Dana Ekuitas Optima Syariah 3. Dana Pasar Berinvestasi Pada Uang Investasi pada pasar uang berbasis syariah. Investasi pada Saham, Obligasi, Pasar Uang berbasis Syariah. Investai pada Saham berbasis Syariah. 44 Keterangan tabel: Minimum alokasi untuk setiap pilihan dana investasi adalah 10% dari total alokasi dana investasi. Harga yang digunakan untuk pembelian dan penjualan unit adalah harga beli (penentuan harga beli dilakukan setiap hari bursa). Nasabah dapat melihat harga beli di harian investor daily, Bursa Indonesia, situs www.manulife-indonesia.com dan mobile site MlWealth.info. D. Kinerja Dana Investasi Jenis Dana Investasi Manulife Dana Pasar Uang Syariah Manulife Dana Berimbang Syariah Manulife Dana Ekuitas Optimus Syariah Presentase (%) Kinerja Dana Investasi 2009 2010 2011 2012 2013 N/A 1,60 1,56 0,79 2,79 N/A 16,18 1,67 8,52 (2,43) N/A N/A N/A N/A N/A Catatan Penting Untuk Diperhatikan 1. Investasi diinstrumen pasar modal bergantung pada resiko pasar. Kinerja dana investasi ini tidak dijamin, harga unit dan pendapatan dari kinerja dana investasi ini dapat bertambah atau berkurang. Kinerja dana investasi di masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja di masa yang akan datang. 2. Penjelasan pembebanan biaya secara lengkap mengacu pada ketentuan umum dan khusus polis Berkas SaveLink. 45 3. Pengelolaan produk ini di bawah pengawasan dan pengarahan dari Dewan Pengawas Syariah (sesuai rekomendasi Dewan Pengawas Syariah-Majelis Ulama Indonesia). 4. Brosur atau dokumen ini hanya menggambarkan informasi secara umum dan bukan merupakan polis; penjelasan manfaat dan ketentuan detil mengacu pada ketentuan umum dan ketentuan khusus polis Berkah SaveLink. 5. Risiko Pasar : harga unit akan mengalami fluktuasi mengikuti harga pasar. Hal ini akan terlihat pada volatilasi dari harga unit dan akan menyebabkan kemungkinan terjadinya kenaikan atau penurunan nilai investasi. 6. Risiko Kredit : pemegang polis akan terekspos pada risiko kredit PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai penyeleksi risiko dari produk asuransi. Risiko kredit berkaitan dengan kemampuan membayar kewajiban oleh PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terhadap nasabahnya. 7. Risiko Operasional : suatu risiko yang disebabkan karena tak berjalannya atau gagalnya proses internal, manusia dan system oleh peristiwa eksternal 46 E. Peranan Perusahaan Dalam Pengelolaan Dana Unit Link27 1. Kedudukan Perusahaan Sebagai Operator Dana Tabaru Berangkat dari apa posisi perusahaan asuransi dalam menahan kerugian dana investasi nasabahnya pada produk unit link, penulis akan menerangkan terlebih dahulu mengenai konsep asuransi itu sendiri agar mengetahui posisi kedudukan perusahaan asuransi itu sendiri. Fungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko (risk transferring mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung) yang mana penangung disini adalah perusahaan asuransi itu sendiri. Pengalihan resiko tidak berarti menghilangkan kemungkinan kerugian yang terjadi, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan financial serta ketenangan bagi tertangung. Maka sebagai imbalannya, tertangung membayarkan sejumlah premi kepada perusahaan asuransi sebagai usahnya tersebut dalam menahan kemungkinan resiko yang akan terjadi. Pemegang polis premi Perusahaan asuransi klaim 27 Hasil wawancara penulis dengan pihak PT Manulife Indonesia yang di sampaikan oleh ibu Devi Novianti 47 Sekarang ini perusahaan asuransi menawarkan dua pilihan asuransi kepada nasabahnya, yaitu asuransi konvensional seperti yang telah dijelaskan diatas dan asuransi syariah. Adapun mekanisme dalam asuransi syariah adalah perusahaan asuransi mengunakan sistem risk sharing, yaitu sekumpulan orang yang saling membantu, saling menjamin dan bekerja sama dengan cara masing-masing mengeluarkan dana tabaru atau kontribusi. Di dalam asuransi syariah dana tabaru yang terkumpul akan di kelola oleh perusahaan asuransi yang mana memang bertugas sebagai pihak pengelola dana tabaru nasabah itu sendiri. Maka dalan asuransi syariah perusahaan asuransi hanya diberikan amanah sebagai pengelola dana tabaru nasabah dan bukan sebagai penanggung resiko seperti pada asuransi konvensional. Yang mana nilai tabaru tersebut akan di berikan ketika terjadi klaim. Dan atas usaha perusahaan asuransi sebagai pengelola dana, maka perusahaan pun menetapkan fee sebagai imbalan atas usahanya dalam mengelola dana nasabah tersebut. Berikut adalah gambaran cara kerja asuransi. Klaim Pemegang Polis Premi Tabaru Fund Operator / Perusahaan Asuransi 48 Untuk menghitung besaran tabaru itu sendiri, perusahaan asuransi menggunakan actuarial science cara konfensional dengan mengira berapa besaran probabilitas kematian seseorang dengan melihat experience dimasa lalunya mengunakan data mortalita Indonesia yang dikeluarkan oleh persatuan aktuaris Indonesia. Unit link sendiri adalah salah satu produk yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi yang memiliki dua manfaat ganda. Yaitu proteksi asuransi dan juga investasi pada sektor yang bisa dipilih oleh nasabah. Dalam unit link perusahaan asuransi akan bekerja sama dengan manager investasi sebagai pengelola dana investasi tersebut. Manager invesatsilah yang nantinya bertugas untuk menempatkan dana investasi nasabah kedalam sektor yang telah dipilihnya sesuai porsi yang telah ditentukan dalam polis. Transaksi pada produk unit link ada dalam bentuk satuan unit agar transaksinya menjadi lebih kecil. 2. Membuat Laporan Perkembangan Dana Investasi Kewajiban perusahaan asuransi adalah memberikan annual report tentang perkembangan harga unit tertulis dan terbuka agar dapat dilihat oleh nasabah. Yang mana laporan tentang harga unit harus di publikasikan setiap harinya seperti lewat corporate website dalam bentuk Fund Fact Sheet, telfon atau pun Koran. 49 Dengan daftar laporan sebagai berikut: a. Waktu produk tersebut ditawarkan. b. Harga satuan unit hingga laporan tersebut dikeluarkan. c. Perkembangan grafik harga unit. d. Sektor penempatan dana. e. Return yang dicapai dalam tahunan. f. Transaksi yang dilakukan pemegang polis. g. Perkembangan dananya. h. Saldo nasabah. i. Serta pandangan investasi tersebut kedepannya. Dalam investasi setiap perkembangan harga unit yang terjadi menunjukan gejolak yang terjadi pada investasi itu sendiri. Oleh karena itulah nasabah harus selalu memantau unit-unit investasinya secara rutin. Karena seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa, setiap unit investasi yang dimiliki oleh nasabah adalah tangung jawab dari nasabah itu sendiri. 3. Keterangan laporan 3 instrument investasi jenis syariah Manulife Indonesia: a. Manulife Dana Ekuitas Optima Syariah (MDEOS) Tujuan berinvestasi di Manulife Ekuitas Optima Syariah untuk menyediakan sarana-sarana investasi keuangan terpilih yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam, yang telah diseleksi dan disetujui 50 oleh Dewan Pengawas Syariah dan diyakini sesuai dengan nila-nilai ajaran agama islam. Dalam fund Dana Ekuitas Optima Syariah, klasifikasi risiko ditetapkan berdasarkan jenis dana saham. 1) Informasi produk : a) Tanggal penawar dari produk ini adalah 13 januari 2014. b) jumlah dana kelola Rp 99.740 miliar. c) Mata uang yang dipakai dalam penghitungan produk ini adalah rupiah. d) jenis dana saham. e) biaya jasa pengelolaan MI sebesar 2.50% per tahun. f) nilai aktifa bersih per november 2014 sebesar Rp 1, 132.14. g) standar deviasi sebesar28 13.22. h) Beta29 sebesar 0.82 Dapat dilihat dari grafik pada Manulife dana Ekuitas Optima Syariah bahwa pergerakan pada performance dan perkiraan benchmark terlihat stabil dan tidak terlalu jauh. 2) 5 efek besar dalam Portofolio, yaitu: a) Astra Internasional. b) Telekomunikasi Indonesia. c) Unilever Indonesia. 28 Standar deviasi adalah suatu pengukuran statistik yang menyoroti volatilitas historis. Beta : dihitungmenggunakan analisis regresi dan merupakan sebuah tendensi dari kinerja suatu aset investasi untuk merespon pergerakan pasar / indeks acuan. 29 51 d) Perusahaan Gas Negara. e) dan Indocement Tunggal Prakasa. 3) Komposisi Bidang Investasi a) 18.81% pada Consumer Staples. b) 17.55% pada Consumer Discretionary. c) 14.39% pada Material. d) dan 49.25% Other 4) Alokasi investasi pada Manulife Dana Ekuitas Optima Syariah a) Saham sebesar 80 – 100% b) pasar uang sebesar 0 – 20%. 5) Komposisi Portofolio a) Saham sebesar 80.72% b) dan pasar uang sebesar 19.28%. 6) Statistik kinerja a) Kinerja dalam Rupiah per (28/11/2014) MDEOS PM 30 1 bulan 3 bulan 6 bulan Thn berjalan 1 Tahun 3 Tahun 5 Tahun Sejak diluncurkan30 2.11% 1.60% -1.26% -1.61% 3.77% 3.07% n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a 13.24% 13.16% 1 tahun = 365 hari 52 5.00% Kinerja 1, 3, 6 Bulan 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% 1 2 3 -1.00% -2.00% Parameter yang digunakan adalah 80% Indeks Saham Syariah Indonesia + 20% Net setelah pajak, rata-rata deposito 1 bulan di bank syariah lokal (Mandiri Syariah, Danamon Syariah dan Muamalat). b) Kinerja Tahunan 2014 2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 MDEOS n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a PM n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a Dapat dilihat dalam kinerja dana sejak diluncurkan, kinerja yang disetahunkan sebesar 13.24%. kinerja terbaik pada Manulife Dana Ekuitas Optima Syariah trejadi pada bulan juli 2014 sebesar 5.03%, sedangkan kinerja terburuk terjadi pada bulan September 2014 sebesar -2.11%. 53 b. Manulife Dana Pasar Uang Syariah (MDPUS) Tujuan investasi pada Manulife Dana Pasar Uang Syariah untuk menghasilkan pendapatan dan likuiditas yang tinggi, dan memperkecil resiko, dengan mempertahankan nilai pokok melalui sarana-sarana investasi keuangan terpilih yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam, yang telah diseleksi dan disetujui oleh Dewan Pengawas Syariah dan diyakini sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama islam. 1) Informasi Dana a) Tanggal penawaran produk ini pada 15 Januari 2009. b) Jumlah dana kelola sebesar Rp 755.19 Rupiah. c) Dengan mata uang yang diperhitungkan dalam rupiah d) Jenis dana pada Pasar Uang e) Valuasi hitungan harian f) Bank kustodian Deutsche Bank AG g) Biaya pengelolaan MI pertahun sebesar 2.00% h) Nilai Aktiva Bersih / Unit Rp 1,099.07% Klasifikasi risiko pada Manulife Dana Pasar Uang Syariah ditetapkan berdasarkan jenis dana diPasar Uang. Dalam grafika yang tertera, terlihat bahwa performance harga unit pada Pasar Uang berbeda jauh dengan yang di perkirakan sebelumnya. Hal ini dapat terjadi dengan tidak stabilan harga unit dipasar. 54 2) Presentase pengalokasian dana pasar uang yang ditetapkan oleh perusaan asuransi Manulife adalah a) Pasar Uang 0 – 100% b) Obligasi 0 – 100%. 3) Komposisi Portofolio sebesar a) Obligasi Pemerintah 0.00% b) Pasar Uang 94.00% , c) dan pada Cash sebesar 6.00% 4) Statistik Dana a) Kinerja Dalam Rupiah per (28/11/14) MDPUS TD 1 Bulan31 1 3 6 Bulan Bulan Bulan 0.35% 1.06% 2.11% 0.24% 0.79% 1.60% Tahun Berjalan 4.27% 2.95% 1 3 5 Tahun Tahun Tahun 4.65% 2.63% 2.18% 3.22% 3.20% 3.68% Sejak Diluncurkan 1.75% 3.83% b) Kinerja Tahunan 2014 Tahun Berjalan MDPUS TD 1 Bulan 31 4.27% 2.95% 2013 2012 2011 2010 2.79% 0.79% 1.56% 1.60% 3.23% 3.12% 4.27% 4.44% 2009 2008 2007 NA NA NA NA NA NA Net setelah pajak, rata-rata deposito 1 bulan di bank lokal (Mandiri Syariah, Muamalat, Danamon Syariah) 55 4.50% Kinerja Tahunan 4.00% 3.50% 3.00% 2.50% 2.00% 1.50% 1.00% 0.50% 0.00% 2010 2011 2012 2013 2014 Dalam fund Manulife Dana Pasar Uang Syariah terlihat bahwa kinerja disetahunkan mencapai 1.75%. kinerja terbaik ada pada bulan april 2014 sebesar 0.46% sedangkan kinerja terburuk ada pada bulan oktober 2009 sebesar -0.22%. c. Manulife Dana Berimbang Syariah (MDBS) Manulife Dana Berimbang Syariah adalah dana terbuka (open-end fund) yang bertujuan untuk menghasilkan kenaikan nilai modal melalui alokasi asset yang fleksibel dan berorientasi untuk menciptakan pertumbuhan melalui investasi dalam saham-saham syariah yang tercatat di Indonesia, efek pendapatan tetap syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan korporasi dan juga instrument pasar uang syariah, termasuk deposito pada bank. 56 1) Informasi Dana a) Tanggal penawaran produk ini 15 Januari 2009 b) Jumlah dana kelola sebesar Rp 14.057 miliar c) Mata uang yang dipakai adalah Rupiah d) Dengan jenis dana Campuran e) Valuasi dihitung harian f) Bnak Kustodian adalah Deutsche Bank AG g) Biaya jasa pengelolaan MI sebesar 2.00% per tahun h) Nilai Aktiva Bersih / Unit Rp 1,468.34 i) Standar Deviasi sebesar 9.22 j) Beta sebesar 0.65 Klasifikasi risiko pada instrument ini ditetapkan berdasarkan jenis dana campuran. Dalam grafika yang tertera, terlihat bahwa performance harga unit pada Dana Berimbang Syariah berbeda dengan yang di perkirakan sebelumnya. Hal ini dapat terjadi dengan tidak stabilan harga unit dipasar. 2) Didalam Manulife Dana Berimbang Syariah terdapat 5 efek besar dalam Portofolio, yaitu : a) Sukuk Negara Indonesia SR006 b) Sukuk Negara Indonesia SR005 c) Astra Internasional d) Telekomunikasi Indonesia 57 e) Unilever Indonesia 3) Alokasian investasi a) Saham sebesar 40 – 60% b) Obligasi Corporation sebesar 0 – 20% c) Obligasi Government 20 – 60% d) Pasar Uang sebesar 0 – 20%. 4) Komposisi Portofolio a) Saham sebesar 47.42% b) Obligasi Pemerintah sebesar 38.22% c) dan pada Pasar Uang sebesar 14.36% 5) Statistik Kinerja a) Kinerja Dalam Rupiah per (28/11/2014) 1 Bulan MDBD PM 3 Bulan 1.60% 0.04% 1.01% -0.20% 6 Bulan Tahun Berjalan 1 Tahun 3 Tahun 5 Tahun Sejak Diluncurkan 3.85% 15.45% 15.71% 7.68% 2.74% 10.45% 11.29% 3.94% 8.23% 5.78% 7.29% 6.67% b) Kinerja Tahunan MDBS PM 2014 Tahun Berjalan 15.45% 10.45% 2013 -2.43% -4.90% 2012 8.52% 4.69% 2011 1.67% 0.09% 2010 16.18% 17.14% 2009 2008 n/a n/a n/a n/a 2007 n/a n/a 58 20.00% Kinerja Tahunan 15.00% 10.00% 5.00% 0.00% 2010 2011 2012 2013 2014 -5.00% Kinerja Manulife Dana Berimbang Syariah sejak diluncurkan yang telah disetahunkan sebesar 7.29% dengan kinerja terbaik terjadi pada bulan September 2010 sebesar 4.99% dan kinerja terburuk terjadi pada bulan Januari 2011 dengan presentase -5.52%. berikut adalah gambaran cara kerja unit link Pemegang Polis Premi Fund yang di pilih Operator klaim meninggal\ Nilai Investasi Tabaru Fund 59 4. Ketentuan Instansi Kepemerintahan Setiap satu buah produk asuransi yang akan dijalankan, maka perusahaan asuransi harus mempunyai asset backup untuk produk tersebut. Karena perusahaan asuransi memegang pertangung jawaban berupa membayarkan klaim pada nasabahnya. Apabila dana tersebut yang akan dibayarkan kurang, perusahaan asuransi harus mempunyai dana masukan untuk mencadangkan kekurangan tersebut. Oleh sebab itu perusahaan asuransi harus membuat cadangan dari asset investasi yang mereka miliki. Karena apabila terjadinya klaim, perusahaan asuransi tidak boleh dan tidak bisa berkata bahwa dana yang mereka miliki kurang. Otoritas Jasa Keuangan telah menetapkan bersaran Risk Based Capital (RBC) dari tiap perusahaan yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa perusahaan asuransi tersebut sehat dan solvent. Banyak peraturan yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi untuk menjalankan sebuat produk. Seperti dewan pengawas untuk produk berbasis syariah, undang-undang perasuransian yang harus dipenuhi, ketetapan OJK, keputusan menteri keuangan terhadap produk unit link, tingkat kesehatan keuangan perusahaan tersebut, transparansi dana invesatsi nasabah yang harus dilaporkan, nasabah juga harus mengerti resiko yang akan dihadapi dengan pemilin sektor tersebut, dan perusahaa multinasional seperti Manulife mempunyai regional office yang juga telah mempunyai ketentuan-ketentuan yang memang harus dipenuhi oleh setiap anak perusahaan 60 F. Kinerja Manajer Investasi Dalam Pengelolaan Dana Produk Unit Link Perusahaan asuransi Manulife Indonesia bekerja sama dengan Manulife asset Management Indonesia (MAMI) untuk mengelola dana investasi mereka. Karena produk unit link itu sendiri adalah produk milik perusahaan asuransi yang mana disini adalah Manulife Indonesia, maka Fund Manager hanya menerima mandat dari perusahaan asuransi dalam mengelola dana investasi tersebut kedalam instrument investasi yang dipilih. Disinilah tugas seorang manager investasi sebagai pendukung berjalannya produk unit link dalam penempatan dana investasi nasabahnya. Dalam penempatan investasi, perusahaan asuransi Manulife Indonesia mempunyai batasan porsi investasi yang akan menjadi mandat kepada Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) untuk pengalokasian dana tersebut. Manajemen investasi adalah manajemen professional yang mengelola beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi dan asset lainnya seperti property dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk melakukan analisis keuangan, pemilihan asset, pemilihan saham, implementasi perencanaan serta melakukan pemantauan terhadap investasi Manajemen investasi merupakan suatu industry global yang sangat besar serta memegang peranan penting dalam mengelola dana. 61 Alokasi investasi itu sendiri biasanya dari berbagai golongan asset seperti obligasi, property, derivative dan komoditi dimana manajer investasi dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini Banyak metode pendekatan yang berbeda dari cara pengelolaan investasi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan manajemen investasi, misalnya pertumbuhan (growth), nilai (value fund), pasar netral, kapitalisasi kecil, indeks dan lain-lain Pemegang polis Perusahaan Asuransi (AJMI) MDBS Fund manager (MAMI) MDPUS MDEOS BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, maka dapat diambil kesimpulan tentang : 1. Peranan Perusahaan Asuransi Dalam Pengalokasian Dana Unit Link Peranan perusahaan dalam pengelolaan dana nasabah asuransi jiwa pada produk unit link adalah hanya sebagai operator atau pengelola dana nasabah saja. Yang mana dan tersebut dikumpulkan dalam wadah tabaru yang nantinya akan dipakai untu membayarkan klaim peserta asuransi itu sendiri. Sedangkan untuk dana investasi, perusahaan asuransi jiwa Manulife menawarkan beberapa sektor pengalokasian dana yang bisa dipilih oleh calon nasabah dengan tingkat resiko yang berbeda. diantara Manulife Dana Ekuitas Optima Syariah (MDEOS), Manulife Dana Berimbang Syariah (MDBS), dan Manulife Dana Pasar Uang Syariah (MDPUS). Dalam hal investasi Unit Link, perusahaan Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membuat laporan tentang tingkat harga unit yang terjadi di pasar setiap harinya. Dan dapat di akses oleh setiap nasabah melalui website, telfon, ataupun Koran. 61 62 Setiap satu buah produk asuransi yang akan dijalankan, maka perusahaan asuransi harus mempunyai asset backup untuk produk tersebut. Karena perusahaan asuransi memegang pertangung jawaban berupa membayarkan klaim pada nasabahnya. Otoritas Jasa Keuangan telah menetapkan bersaran Risk Based Capital (RBC) dari tiap perusahaan yang harus dipenuhi untuk memastikan bahwa perusahaan asuransi tersebut sehat dan solvent. Banyak peraturan yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi untuk menjalankan sebuat produk. Seperti Dewan pengawas untuk produk berbasis syariah, undangundang perasuransian yang harus dipenuhi, ketetapan OJK, keputusan menteri keuangan terhadap produk unit link, tingkat kesehatan keuangan perusahaan tersebut, transparansi dana invesatsi nasabah yang harus dilaporkan, nasabah juga harus mengerti resiko yang akan dihadapi dengan pemilin sektor tersebut, dan perusahaa multinasional seperti Manulife mempunyai regional office yang juga telah mempunyai ketentuanketentuan yang memang harus dipenuhi oleh setiap anak perusahaannya. 2. Kinerja seorang manager investasi dalam pengalokasian dana nasabah Asuransi Jiwa untuk produk Unit Link Manager investasi telah dipercaya untuk mengelola dan menempatkan dana investasi kedalam instrumen-instrumen investasi terbaik. 63 Perusahaan asuransi Manulife Indonesia bekerja sama dengan Manulife asset Management Indonesia (MAMI) untuk mengelola dana investasi mereka. Pada produk unit link, adalah tugas manager investasi sebagai pengelola investasi yang telah dimandatkan oleh perusahaan asuransi kedalam instrument yang telah dipilih. Produk unit link sendiri adalah produk milik perusahaan asuransi yang mana disini adalah Manulife Indonesia. Disinilah tugas manager investasi sebagai pendukung berjalannya produk unit link dalam penempatan dana investasi nasabahnya. Karena produk unit link adalah produk milik perusahaan asuransi, maka dalam penempatan dana investasi, perusahaan asuransi Manulife Indonesia memberikan batasan porsi investasi pada tiap sektor investasi. Manager investasi hanya akan menempatkan sesuai dengan batasan yang telah di berikan oleh perusahaan saja. B. Saran 1. Bagi perusahaan, haruslah tetap menjaga kekuatan yang dimilikinya dalam mempertahannkan kepercayaan nasabah untuk menitipkan dana mereka. Dan untuk terus meningkatkan penjualan dan terus membaca peluang yang ada dipasaran agar dapat mengembangkan produk-produknya serta untuk menyempurnakan segala kekurangan yang ada 64 2. Produk investasi sedang sangat marak sekarang ini dikalangan masyarakat. Maka bagi mereka yang ingin memiliki investasi sekaligus dapat berasuransi, maka sangat disarankan untuk membeli produk Unit Link. 3. Para nasabah juga disarankan untuk membeli produk yang tepat dengan profil mereka. Dan mengetahui segala resiko dari sektor yang dipilih. 76 DAFTAR PUSTAKA Arthesa, Ade. Handiman, Endia. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta; Indeks,2006. Hadi, Sutrisno. Metodologi Riset. Yogyakarta: UGM Press,1997. Haymans, Adler Manurung. Reksadana Investasiku, Jakarta : PT Kompas Media Nusantara 2008. Hs, Salim dan Sutrisno, Budi. Hukum Investasi Di Indonesia, jakarta: PT Raja Grafindo Pesada, 2008. http://www.bapepam.go.id/perasuransian/regulasi_asuransi/peraturan_asuransi/KEP_ Ketua_Bapepam-LK_Nomor_104_Th_2006.pdf, Iqbal, Muhaimin. Dinar Solution Dinar Sebagai Solusi, Gema Insani, Jakarta 2008. Khamis, Masyhuri. Takaful, Asuransi Syariah, Jakarta: Suatu Solusi, 2000. Lathif, Azharuddin AH. Kompilasi Bahan Kuliah Hukum Perjanjian Asuransi Syariah, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012. Mangaraja Palianja Nasution, dkk, Basic Training Modul 2002 Jakarta: PT Asuransi Asuransi Takaful Keluarga, 2002. Muhammad, “Produk Asuransi Unit Link Syariah Tinjauan Histories dan Praktis (Studi Kasus Pada PT Asuransi Takaful Keluarga), Skripsi SI fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007. Pieloor, Freddy. Jangan Beli Unit Link Bila Anda Tidak Paham Benar. Jakarta, Kelompok Kompas Gramedia, 2009. Purnomo, Setiawan Hari. Zulkieflimansyah. Manajemen Strategi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Salim, Abbas. Asuransi dan Manajemen Resiko, jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005. 77 Sendra, Ketut. Konsep dan Penerapan Asuransi Jiwa Unit Link Proteksi Sekaligus Investasi, Penerbit PPM JiwaSraya. Sharpe, William F. dkk, Investasi, Edisi ke Enam Jilid 1, PT. INDEKS Kelompok GRAMEDIA. Soemitra, Andry. Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana 2009. Soemitra, Andry. Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana 2009 Syakir Sula, Muhammad. FIIS, Asuransi Syariah (Life And General;) Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani, 2004. Tandelini, Eduardus. Portofolio dan Investasi: Praktik dan Aplikasi Yogyakarta: Kanisius, 2010 Usman, Fuad dan Arief M. Security For Life; Hidup Lebih Nyaman Dengan Berasuransi. Jakarta, PT.Alex Media Komputindo, 2004 Yusanto, Muhammad Ismail dan Widjajakusuma, Muhammad Karebet, Manajemen Strategis Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul Bayan, 2003.