MENUMBUHKEMBANGKAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA DI

advertisement
MENUMBUHKEMBANGKAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWA DI
BIDANG JASA KONSTRUKSI MELALUI MAGANG
KEWIRAUSAHAAN*)
Oleh :
H. M. Ichsan Ali dan Abd. Rachman Sila**)
ABSTRACT
The objectives of this students apprentice program are to: (1) increase
the knowledge and enterpreneyrship skill of students, (2) Motivates and
entrepreneurship soul of student causing enthusiastic bwcome entrepreneurs
later, (3) Creates Internationalship and correspondence between collages with
construction area service corporate world.
This program consit of : (1) students screening, (2) equipping students
before doing the apprentice program in corporation, (3) do the apprentice
program. The wey of evaluation applied are discussion, written test, interview
and giving assignment to students of making entrepreneurship proposal in the
field of contruction area service.
The results are as follows : (1) students screening, (2) equipping
students have entrepreneurship knowledge of construction area service, (2)
after apprentice program, students have high discipline of time and work, (3)
after apprentice program, students have the motivation to run a new business
when thay graduate, (4) after apprentice program, students are able to make
entrepreneurship proposal in the field of contruction area service, (5) after
apprentice program, students have the motivation to start up a new business in
the field construction area service.
Key words : entrepreneurship, construction area service
PENDAHULUAN
Pembangunan di bidang kontruksi khususnya di bidang jalan,
jembatan, gedung dan perumahan masih banyak dilakukan utamanya di daerah
perkotaan, hal ini menunjukkan bahwa usaha di bidang jasa konstruksi masih
sangat dibutuhkan. Seperti halnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
bagi masyarakat yang selalu meningkat setiap tahunnya, maka usaha jasa
konstruksi bidang perumahan mempunyai prospek yang sangat cerah, dengan
demikian tentunya dibutuhkan tenaga kerja yang professional di bidang
konstruksi seperti tenaga ahli teknik.
Salah satu jurusan yang sangat tepat untuk menjadi tenaga ahli di
bidang konstruksi adalah jurusan teknik sipil. Alumni jurusan teknik sipil dan
Tekni Bangunan Universitas Negeri Makassar, tidak semuanya dapat diteruma
menjadi pegawai negeri sipil, hanya sebagian kecil, sehingga untuk
mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga ahli teknik yang nantinya dapat
bekerja atau mencari pekerjaan perlu diberikan suatu wawasan mengenai
kewirausahaan di bidang jasa konstruksi. Untuk itu mahasiswa perlu diberikan
pengalaman wirausaha melalui magang pada perusahaan.
PT. Tunipallangga Ulaweng adalah perusahaan jasa konstruksi yang
bergerak di bidang property atau pembangunan perumahan yang tergabung
dalam organisasi Real Estate Indonesia (REI). Perusahaan PT. Tunipallangga
Ulaweng sejak berdirinya telah banyak menyelesaikan proyek perumahan, baik
dari pemerintah maupun swasta. Selain melakukan tender pekerjaan,
perencanaan, pelaksanaan pekerjaan, pengawasan pekerjaan, juga melakukan
kegiatan promosi/pemasaran. Keberhasilan suatu perusahaan tentunya harus
didukung administrasi dan keuangan serta manajemen perusahaan yang baik.
Dari hasil pemantauan/kunjungan yang dilakukan pada perusahaan PT.
Tunipallangga Ulaweng terlihat bahwa perusahaan tersebut mempunyai akses
kedepan sangat baik karena memiliki tenaga kerja atau SDM yang dapat
diandalkan dalam bidangnya, manajemen cukup berhasil, serta berpengalaman
dalam pekerjaan (proyek) besar. Dengan demikian atas dasar ini, maka
perusahaan PT. Tunipallangga Ulaweng layak ditempati magang
kewirausahaan (MKU bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman
berwirausaha.
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik
UNM belum mempunyai kurikulum yang berisikan tentang kewirausahaan, dan
bagaimana membuat suatu usaha jasa konstuksi. Usaha jasa konstruksi yang
dapat dibuat adalah usaha kontraktor dan konsultan.
Bekal mahasiswa tentang perencanaan dan pengawasan secara umum,
tidak terlalu detail dan mendalam. Mahasiswa juga kurang dibekali masalah
manajemen perusahaan, yang isinya terdiri atas (1) manajemen keuangan, (2)
manajemen personalia/tenaga kerja, (3) manajemen produksi, manajemen
konstruksi, (4) manajemen pemasaran, dan (5) cara mendirikan perusahaan.
Atas dasar uraian terdahulu, dapat disimpulkan bahwa magang
kewirausahaan (MKU) mahasiswa pada PT. Tunipallangga Ulaweng, dapat
mengembangkan jiwa wirausaha mahasiswa calon sarjana, dan dapat
mempunyai keterampilan teknis tentang manajemen perencanaan dan
pengawasan, dan memiliki pengetahuan manajemen perusahaan. Oleh karena
itu magang kewirausahaan (MKU) bagi mahasiswa PT. Tunipallangga
Ulaweng merupakan alternatif terbaik membuka cakrawala berpikir mahasiswa
menjadi wirausahawan kelak jika telah mejadi sarjana. Usaha yang tentunya
akan dibuka adalah kontraktor, konsultan perencanaan, pengawasan bangunan
gedung dan perumahan. Bahkan dapat membuka usaha baru di bidang
konstruksi, yakni kontraktor atau konsultan proyek.
Sebagai dosen dalam bidang teknik sipil dan arsitektur yang telah
berpengalaman pada konsultan perencana dan pengawasan bangunan gedung
dan perumahan, melihat adanya pengetahuan teknis dan pengetahuan
manajemen yang tidak termuat dalam kurikulum yang perlu dimiliki oleh
mahasiswa sebelum sarjana. Untuk itu kami sebagai dosen tertarik untuk
melibatkan mahasiswa ikut magang pada perusahaan PT. Tunipallangga
Ulaweng. Anggapan sementara bahwa dengan magang mahasiswa tersebut
akan memperoleh banyak pengetahuan, baik teknis maupun pengetahuan
manajamen perusahaan, dan pengalaman magang yang dimiliki akan
melahirkan mahasiswa yang bermotivasi untuk menjadi wirausaha kontraktor
atau konsultan perencana kelak jika mereka telah sarjana.
Kurangnya pengalaman mahasiswa dalam perusahaan jasa konstruksi
bidang perumahaan, dan banyaknya permintaan mahasiswa untuk mengikuti
magang pada perusahaan jasa kontraktor atau konsultan perencana dan
pengawasan perumahan merupakan tantangan yang sangat berarti. Oleh karena
itu kami sebagai dosen merespon dengan positif. Sehingga dengan adanya
program magang kewirausahaan pada PT. Tunipallangga Ulaweng diharapkan
menjawab permintaan mahasiswa tersebut.
Beberapa teori yang relevan dengan kegiatan magang mahasiswa pada
PT. Arius Bersinar Lestarijaya. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :
teori tentang sikap wirausaha, motivasi berusaha, dan wira usaha. Teori-teori
tersebut diuraikan sebagai berikut.
Morgan dalam Soelaiman (1987), Vembrianto (1982), Eiser (1980),
pada dasarnya menyatakan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk berespon
atau bertindak terhadap obyek tertentu yang di dalamnya berisi nilai, suka atau
tidak suka, senang atau tidak senang, positif atau negatif. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa sikap wirausaha adalah kecenderungan untuk berusaha
atau menjadi pelaku ekonomi.
Aswar (1998), Anastasi (1998), menyatakan bahwa sikap terdiri dari
tiga komponen. Komponen tersebut adalah komponen kognitif, komponen
afektif, dan komponen psikomotorik. Ketiga komponen ini mengkristal pada
diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Atas dasar ini dapat dipahami
bahwa sikap wirausaha sangat menentukan terwujudnya seseorang untuk
melakukan tindakan atau berprilaku ekonomi.
Dalam modul diklat APEKA Depnaker (1996), disebutkan bahwa
motivasi kerja adalah suatu dorongan kehendak yang mempengaruhi perilaku
tenaga kerja untuk berusaha meningkatkan produktivitas kerja karena adanya
keyakinan bahwa peningkatan produktivitas mempunyai manfaat bagi dirinya.
Tambunan (1996) motivasi berkaitan erat dengan : (1) apakah yang mendorong
tingkah laku manusia, (2) apakah yang mendorong atau menyalurkan tingkah
laku, dan (3) bagaimana tingkah laku ini dapat dipertahankan atau dipelihara.
Morgan dalam Soekamto (1996) mengemukakan bahwa motivasi
sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkahlaku
kearah tujuan tertentu. Apabila seseorang mempunyai perhatian dan ikut maka
ia akan : (1) memperhatikan minat, mempunyai perhatian dan ikut serta, (2)
bekerja keras serta memberikan waktu kepada usaha tersebut, dan (3) terus
bekerja sampai tugas terselesainya. Asa’ad (1987) motivasi kerja merupakan
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Lebih lanjut
dikatakan bahwa motivasi kerja dalam psikologi kerja disebut pendorong
semangat kerja. Kuat lemahnya motivasi kerja ikut menentukan besar kecilnya
prestasi kerja.
Wirausaha adalah seorang yang menciptakan kemakmuran dan proses
penambahan nilai melalui pengembangan gagasan, perakitan berbagai sumber
daya dan berusaha untuk mewujudkannya (Susanti, 1996). Selanjutnya Bygrave
(1994) menyetakan Enterpreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak
sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru
menciptakan bentuk organisasi baru dan mengolah bahan baku baru.
Atas dasar pengertian wirausaha tersebut diatas dapat disimpulkan
bahwa orang yang berwirausaha adalah orang yang mempunyai keinginan besar
menjadi pelaku ekonomi dengan melakukan proses produksi, membentuk
organisasi, dan memasarkan hasil produksi. Untuk mewujudkan keberhasilan
seseorang wirausahawan perlu memiliki dan memanfaatkan sejumlah kualitas
diri antara lain : percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, mengambil resiko
yang wajar, kepemimpinan, keaslian, dan berorientasi kemasa depan. Oleh
karena itu dapat dipahami bahwa seorang yang akan menjadi wirausahawan
perlu memiliki kepercayaan diri, kepemimpinan, visi masa depan, mtivasi, dan
sikap wirausaha.
Berdasarkan beberpa pendapat para ahli tersebut di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa motivasi adalah dorongan dari luar dan dorongan dari dalam
seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang diharapkan.
TUJUAN DAN TARGET LUARAN
Berdasarkan uraian terdahulu, maka magang mahasiswa pada PT.
Tunipallangga Ulaweng akan : 1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kewirausahaan mahasiswa, 2) Memotivasi dan menumbuhkembangkan jiwa
kewirausahaan mahasiswa sehingga berminat menjadi wirausahawan nantinya,
3) membuka kesempatan bagi dosen pembimbing untuk memperoleh
pengalaman praktis kewirausahaan, 4) menciptakan keterkaitan dan
kesepadanan antara perguruan tinggi dengan dunia usaha jasa bidang
konstruksi.
Target luaran kegiatan yang diharapkan adalah 60 % peserta MKU
siap jadi wirausaha baru, yakni membuat rencana usaha mendirikan usaha jasa
konstruksi yakni kontraktor atau konsultan perencana bangunan gedung dan
perumahan.
MATERI KEGIATAN MAGANG
Materi kegiatan magang kewirausahaan mahasiswa pada PT.
Tunipallangga Ulaweng adalah sebagai berikut :
1. Sebelum berangkat ke lokasi magang, yaitu di kampus. Materi magang
yang diberikan adalah : (a) mengenal perusahaan atau dunia industry, (b)
jenis-jenis perusahaan dan industry, (c) factor utama dalam mendirikan
perusahaan, (d) cara mendirikan perusahaan, (e) Administrasi perusahaan,
(f) tenaga kerja, dan (g) modal kerja. Materi ini diberikan oleh dosen
pelaksana dan dosen lain yang mempunyai pengalaman dalam dunia
konstruksi.
2. Setelah berada di lokasi magang. Materi magang yang diberikan adalah :
(a)cara-cara pendirian perusahaan, (b) administrasi umum, (c) administrasi
keuangan, (d) administrasi teknik, (e) pelaksanaan pekerjaan fisik, (f)
modal perusahaan, (g) cara memperoleh pekerjaan dan tender, (h)
pengaturan tenaga kerja dan peralatan, dan (i) pemasaran produk, materi ini
diberikan oleh pihak perusahaan.
METODE YANG DIGUNAKAN
Metode yang digunakan dalam kegiatan magang kewirausahaan ini
adalah sebagai berikut : (1) Dalam Menyampaikan Materi magang
kewirausahaan sebelum mahasiswa berangkat ke lokasi magang, digunakan
metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, (2) pada waktu magang di perusahaan
metode yang digunakan adalah Tanya jawab, diskusi, simulasi, dan membawa
mahasiswa menangani langsung setiap pekerjaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan magang kegiatan mahasiswa pada perusahaan ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut : (1)
surat perjanjian kerjasama, (2) waktu magang, (3) seleksi mahasiswa peserta
magang, (4) pelaksanaan magang, (5) disiplin waktu dan kerja mahasiswa, dan
(6) dana pelaksanaan.
Dalam hal surat perjanjian kerjasama, pihak perusahaan keberatan
dengan adanya pernyataan yang mengikat seperti konsep yang dikeluarkan dikti
dimana pihak perusahaan harus menandatangani di atas materai, hal ini oleh
pihak perusahaan sebenarnya tidak perlu harus membuat penyataan seperti itu,
namun cukup pernyataan kesediaan menerima mahasiswa untuk magang. Jika
memungkinkan pihak perusahaan yang diberi kesempatan untuk membuat
sendiri surat yang di dalamnnya memuat kesediaan perusahaan untuk ditempati
magang (kesediaan kerjasama).
Waktu magang mahasiswa untuk memperoleh pengalaman wirausaha,
yakni sepuluh minggu di lokasi tempat magang. Waktu ini dirasakan singkat
oleh mahasiswa. Waktu tersebut tidak cukup digunakan untuk mendapatkan
semua hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan, terutama minimal tiga
sampai enam bulan di lokasi magang. Waktu yang demikian ini memungkinkan
mahasiswa memperoleh pengalaman wira usaha yang sempurna.
Pelaksanaan magang mahasiswa masih perlu disempurnakan. Kelihatan
ada beberapa mahasiswa sering minta izin pada saat jam kerja. Walaupun
urusannya tidak terlalu penting. Kebiasaan ini perlu dirubah. Selain itu kadang
juga terlalu absensi mahasiswa setiap hari. Oleh karena itu, mahasiswa peserta
magang perlu ada salah satu yang menjadi ketua. Ketua ini yang berhubungan
dengan dosen pelaksana dan pimpinan perusahaan. Waktu monitoring
mahasiswa oleh dosen pembimbing dan pihak perusahaan perlu ditingkatkan.
Adanya monitoring yang ketat baik yang dilakukan oleh pembimbing ataupun
oleh perusahaan membuat mahasiswa melakukan kerja yang sesungguhnya dan
tidak main-main.
Disiplin kerja dan waktu mahasiswa. Disiplin waktu mahasiswa sangat
lemah pada saat pembekalan materi di kampus. Oleh karena itu bilamana
mahasiswa yang tidak disiplin waktu pada saat pembekalan, lebih baik diganti
saja oleh mahasiswa yang lebih sungguh-sungguh. Disiplin waktu dan kerja
mahasiswa pada saat magang di perusahaan masih perlu ditingkatkan,
walaupun kelihatannya sudah memiliki disiplin waktu dan kerja yang lebih
tepat dan baik.
Mahasiswa yang mempunyai wawasan kewirausahaan yang memadai
dan mempunyai kedidsiplinan/ketekunan dalam mengikuti magang
kewirausahaan mendapat respons positif dari perusahaan agar nantinya dapat
melamar menjadi karyawan setelah menjadi sarjana.
2. Kelanjutan Kegiatan
Program kegiatan magang mahasiswa pada perusahaan ini perlu
dilanjuknan terus menerus. Oleh karena itu disarankan sebagai berikut:
a. Pihak Dikti melalui DP2M agar tetap menyediakan sumber dana untuk
pelaksanaan kegiatan magang kewirausahaan mahasiswa melalui program
wirausaha.
b. Pihak perguruan tinggi juga hendaknya menyediakan dana pendampingan
untuk setiap kegiatan magang yang didanai Dikti.
c. Pihak perguruan tinggi hendaknya dapat menyediakan dana seperti yang
disediakan oleh Dikti untuk kegiatan magang bagi mahasiswa setiap tahun.
d. Diharapkan juga pihak pemerintah setempat dapat menyediakan dana
pendampingan untuk setiap kegiatan magang.
3. Hal Spesifik Lainnya yang Signifikan
Selain adanya motifasi yang dimiliki oleh mahasiswa yang sudah
mengikuti magang kewirausahaan, maka ada beberapa hal yang spesifik
yang menarik untuk dibina dan dikembangkan. Hal tersebut adalah sebagai
berikut: (1) mahasiswa peserta magang kewirausahaan ditawari untuk
bekerja pada perusahaan jika kelak jadi sarjana, (2) perusahaan turut
menyediakan akomodasi bagi peserta magang yang sangat mendukung
pelaksanaan kegiatan magang, seperti makan siang dan minum, (3)
pimpinan perusahaan tetap bersedia menerima mahasiswa untuk magang
pada kesempatan yang akan datang.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan program kegiatan magang mahasiswa pada PT.
Tunipallangga Ulaweng adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa setelah magang memiliki wawasan kewirausahaan.
b. Mahasiswa setelah magang memiliki keinginan untuk berwirausaha setelah
sarjana.
c. Mahasiswa setelah magang memiliki kemampuan untuk membuat proposal
membuka usaha baru.
d. Mahasiswa setelah magang memiliki disiplin waktu da kerja ynag dapat
diterapkan dalam berbagai macam usaha.
2. Tindak Lanjut Kegiatan
Program kegiatan magang bagi mahasiswa perlu diteruskan, oleh karena itu
disarankan kiranya:
a. Pihak dikti tetap menyediakan anggaran unutk kegiatan magang mahasiswa
pada perusahaan setiap tahun.
b. Kiranya perguruan tinggi dapat menyediakan dana untuk kegiatan magang
bagi mahasiswa yang dapat disalurkan melalui lembaga pengabdian kepada
masyarakat.
c. Perlu dukungan dari pemerintah kota atau instansi terkait dan hendaknya
juga menyediakan dana pendampingan untuk setiap kegiatan magang bagi
mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anastasi, A. (1988). Psychological Testing, 6 th ad, New York : Macmillan
Public Hing Company.
Asa’ad, M. (1987). Psikologi industry, Yogyakarta: Liberty.
Aswar, S. (19880. Sikap manusia teori dan pengukurannya, Yogyakarta :
Liberty
Bygrave, William D. (1994). The portable MBA in Enterpreneurship, new
York: John Willey & Sons, inc.
Departemen tenaga kerja. 1996. Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja.
Ditjen Bina Lantas. Jakarta. Depnaker.
Eiser, J. dan Richard. (1980). Cognitive Sosial Psychology, London: MC.
Graw-hill
Soekamto, S. (1987). Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persabda
Soelaiman, M.M.(1987). Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep Ilmu Sosial,
Bandung: PT. Eresco.
Susanti, H. (1996). Pemandu Belajar Ekonomi, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Tambunan, E.H.N(1996). Kunci Menuju Sukses dalam Manajemen dan
Kepemimpinan. Bandung: Indonesia Publishing House.
Vembrianto, S.T. (1982). Psikologi Sosial, Suatu Pengantar Ringkas,
Yogyakarta : Yayasan Pendidikan Paramata.
Download