BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Pemerintah Harus Persiapkan Strategi Investasi Untuk Mendorong Ketahanan Pangan Jakarta, 28 April 2015 --- Pemerintah telah menerapkan beberapa upaya di bidang ketahanan pangan, antara lain melalui peningkatan ketersediaan makanan, pengembangan cadangan makanan nasional, manajemen ekspor-impor pangan, memperkuat distribusi pangan dan peningkatan kualitas pangan. Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Winny Dian Wibawa, untuk menciptakan ketahan pangan di Indonesia banyak melibatkan petani kecil. Oleh karena itu, perlu dukungan pemerintah untuk kemitraan investasi antara petani dengan sektor swasta. Hal tersebut disampaikan Winny dalam sesi The Challenge of ‘Food Security for All’ pada Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity yang diselenggarakan oleh BKPM bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden dan UNORCID di Shangri La Hotel Jakarta, kemarin (27/4). “Jadi pemerintah sudah memiliki kebijakan ketahanan pangan produksi makanan pada sistem pertanian berkelanjutan. Kami mengembangkan cadangan makanan nasional dan ketahanan pangan dalam negeri. Ada program stabilisasi pangan dan harga, dan distribusi bagi yang miskin,” jelas Winny. Hal senada dikemukakan oleh mantan Wakil Menteri Pertanian dan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti. Menurutnya, ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah untuk mendorong ketahanan pangan, yaitu: investasi untuk produktivitas, investasi bagi stakeholders dan investasi bagi konsumen. Bayu menambahkan investasi untuk produktivitas perlu dilakukan agar Indonesia memanfaakan sumber daya alam dengan lebih efektif, karena terbatasnya sumber daya alam. Sementara itu, investasi bagi para stakeholder, menurut Bayu cukup penting karena Jumlah petani di Indonesia terlalu banyak jika dibandingkan dengan jumlah lahan yang tersedia. Oleh karena itu, perlu investasi di bidang lain, agar kelebihan jumlah petani ini dapat dipindahkan ke mata pencaharian lain. “Hal penting lainnya yang tidak bisa dilupakan adalah investasi pada konsumen. Adanya persaingan antara petani dan masyarakat kelas ekonomi menengah menyebabkan masyarakat miskin tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan pangan. Untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dalam berinvestasi, harus ada komitmen kerja sama antara peneliti, akademisi dan pemerintah, “jelas Bayu. Pembicara lainnya dalam sesi tersebut adalah perwakilan FAO untuk Indonesia Mark Smulders. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan kondisi dimana semua orang memiliki akses fisik dan ekonomi untuk memperoleh kecukupan pangan. Dia mengakui Pemerintah Indonesia saat ini telah menaruh perhatian penting terhadap ketahanan pangan dengan diwujudkan melalui program-program pembangunan untuk memperbaiki kondisi ketahanan pangan Indonesia. Akan tetapi, Mark mengingatkan agar pemerintah memeprhatikan pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin banyak. “Di sisi lain, Indonesia masih memiliki tantangan untuk mengurangi kemisikinan.”tegas Mark. --Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon : 021-5269874 HP : 08161946825 E-mail : [email protected]