JURNAL ONLINE WESTPHALIA VOL.13, NO.1 (JANUARI-JUNI) 2014 JURNAL MASALAH-MASALAH HUBUNGAN INTERNASIONAL P - WESTPHALIA PROMOTING INTER UNIVERSITY COOPERATION NETWORKING BETWEEN INDONESIA AND SOUTH AMERICAN AND THE CARIBBEAN COUNTRIES Alif Oktavian PELUANG PENINGKATAN KERJASAMA DI SEKTOR PENDIDIKAN DENGAN NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN (KUBA, BRAZIL, ARGENTINA, CILE, KOLOMBIA DAN VENEZUELA) Lies Widyawati MEMAHAMI KEBUDAYAAN AMERIKA LATIN SERTA PELUANG KERJASAMA INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN Iwan B. Irawan MARKETING POLITIK SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN DALAM PEMILU 2014 Kunkunrat 2014 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG JURNAL ONLINE WESTPHALIA - DAFTAR ISI PROMOTING INTER UNIVERSITY COOPERATION NETWORKING BETWEEN INDONESIA AND SOUTH AMERICAN AND THE CARIBBEAN COUNTRIES Alif Oktavian PELUANG PENINGKATAN KERJASAMA DI SEKTOR PENDIDIKAN DENGAN NEGARANEGARA AMERIKA LATIN (KUBA, BRAZIL, ARGENTINA, CILE, KOLOMBIA DAN VENEZUELA) Lies Widyawati MEMAHAMI KEBUDAYAAN AMERIKA LATIN SERTA PELUANG KERJASAMA INDONESIA DENGAN NEGARA-NEGARA AMERIKA LATIN Iwan B. Irawan MARKETING POLITIK SEBAGAI FAKTOR DETERMINAN DALAM PEMILU 2014 Kunkunrat DAYA SAING INVESTASI DAN PERDAGANGAN KEPULAUAN RIAU SEBAGAI GARDA TERDEPAN PERBATASAN INDONESIA-SINGAPURA Ade Priangani SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA M. Budiana DINAMIKA PEMERINTAHAN MESIR MENUJU NEGARA YANG DEMOKRATIS: DITANDAI PERSAINGAN ANTARA DEMOKRAT ISLAM DENGAN MILITER Bulbul Abdurahman Journal Review : DUA WAJAH NASIONALISME (The Two Faces of Nationalism) by Edmund S. Glenn, University of Delaware Awang Munawar KONTRIBUSI PERUSAHAAN MNCs SEKTOR PERMINYAKAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Dea Triana Fauzi dan Dewi Astuti Mudji PERUBAHAN PERAN DAN TRANSFORMASI FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Nur Muchalis dan Fahremi Imri PENGARUH CHINA-ASEAN FREE TRADE AREA ( CAFTA) TERHADAP INDUSTRI MIKRO DI INDONESIA Terti Anjayani dan Iwan Gunawan DINAMIKA POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDIA Fahremi Imri 1-10 11-40 41-56 57-80 81-105 106-115 116-155 156-164 165-174 175-194 195-217 218-242 Jurnal Hubungan Internasional WESTPHALIA merupakan sebuah Jurnal yang secara khusus membahas tentang tema-tema keilmuan Hubungan Internasional. Redaksi mengundang para pemerhati hubungan internasional untuk menulis dengan panjang minimal 15 halaman kwarto, spasi ganda. Redaksi berhak mengedit tanpa mengubah substansinya. Tulisan dapat dialamatkan ke [email protected] atau www.hi-unpas.co.cc atau Prodi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung 40261, tel/faks : 022-4205945. Susunan Pengelola Jurnal WESTPHALIA: Pemimpin Umum: Ade Priangani; Pemimpin Redaksi : Agus Herlambang; Dewan Redaksi: Aswan Haryadi, M.Budiana, Kunkunrat, Awang Munawar, Iwan Gunawan, Iwan B.Irawan, Fahremi Imri, Bulbul Abdurahman, Rini Afriantari, Dewi Astuti, Sigid Harimurti, Anton Minardi, Alif Oktavian, Ch. Faurozi; Penyunting Pelaksana: Sigid Harimurti; Sekretaris Redaksi : Tine Ratna Poerwantika; Sekretariat: Jajang Rohidin, Sri Susanti JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) ISSN 08532265 SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA Oleh M. Budiana Dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNPAS Bandung Abstrak Sistem politik yang diterapkan di Indonesia adalah sistem politik demokrasi berdasarkan Pancasila, bercirikan: kedaulatan rakyat, pelaksanaan kedaulatan melalui sistem perwakilan, di dalam lembaga perwakilan selalu diupayakan permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Kata kunci: Sistem Politik, Pemerintahan Indonesia Pendahuluan Sitem Politik adalah merupakan kesatuan antara struktur dan fungsifungsi politik. Struktur politik diibaratkan mesin sedangkan komponennya disebut fungsi. Struktur Politik, terdiri dari suprastruktur dan infrastruktur. Suprastruktur, menjalankan output: - decision or rule making; - Rule Aplication dan – Rule Adjudication. Infrastruktur, menjalankan input: interest articulate (perumusan dan pengajuan kepentingan), - interest agregation (pemaduan atau pengajuan kepentingan). Fungsi Politik terdiri dari: perumusan kepentingan, pemaduan kepentingan, pembuatan kebijakan umum, penerapan kebijakan, pengawasan pelaksanaan kebijakan. Fungsi lainnya adalah: Komunikasi Politik, Sosialisasi Politik dan Rekrutmen Politik. INPUT PROSES/ MESIN POLITIK OUT PUT Feedback Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 106 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Input dalam sebuah sistem kebijakan/yudikatif dan Mahkamah politik adalah aspirasi masyarakat Agung. atau kehendak rakyat, berupa: Indonesia tuntutan, dukungan ataupun sikap Politik apatis. Proses dalam sistem politik penciptaan iklim yang kondusif mencakup serangkaian tindakan serta pengambilan keputusan baik oleh kesatuan lembaga mensejahterakan legislatif, eksekutif Infrastruktur adalah politik LSM, (pendidikan perekat di Partai politik, persatuan dan bangsa untuk masyarakat, penyerap, penghimpun memenuhi atau menolak aspirasi penyalur aspirasi masyarakat. Output sistem politik masyarakat secara konstitusional, berupa publik: partisipasi politik warga negara, pemenuhan aspirasi masyarakat, rekrutmen politik dalam proses penolakan/ketidaksediaan pengisian maupun yudikatif dalam rangka kebijakan untuk memenuhi aspirasi masyarakat. Sistem politik politik politik politik), dan Media Massa. yang diterapkan di Indonesia adalah sistem jabatan dan Pembahasan Sistem demokrasi Politik berdasarkan Pancasila, bercirikan: adalah kedaulatan demokratis yang bersendikan nilai- rakyat, kedaulatan pelaksanaan melalui perwakilan, di perwakilan selalu sistem dalam lembaga diupayakan sebuah Indonesia Indonesia oleh rakyat, Suprastruktur lembaga politik pelaksana pembuatan Indonesia: fungsi kebijakan umum/legislatif (fungsi legislasi, fungsi pengawasan/kontrol, fungsi anggaran); lembaga fungsi kebijakan/eksekutif; fungsi pengawasan pelaksana yaitu Karakteristik Indonesia kebijaksanaan. politik nilai lokal (local value) bangsa permusyawaratan yang dipimpin hikmat sistem Pancasila. Sistem adalah kedaulatan pelaksanaan melalui sistem Politik kedaulatan perwakilan, di dalam lembaga perwakilan selalu diupayakan yang permusyawaratan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Sistem Politik Indonesia penerapan bersumber dari Dasar (Falsafah) lembaga Negara Pancasila adalah falsafah pelaksana dasar negara Indonesia. Pancasila Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 107 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) terdiri dari dua kata sansekerta, menginspirasikan Panca sila persatuan dan kesamaan tujuan Pancasila serta demokrasi yang dibangun mengandung lima dasar yang tidak atas konsep warisan Indonesia terpisahkan dan saling terkait satu dalam dengan musyawarah mencapai mufakat. berarti memiliki arti lima, dan prinsip. yang lainnya. Mereka urgensi gotong-royong dan adalah: Ketuhanan Yang Maha Diawali Esa; Kemanusiaan Yang Adil dan pembukaan, undang undang dasar Beradab; Indonesia; republik Indonesia terdiri atas 37 Kerakyatan Yang Dipimpin oleh pasal, empat aturan peralihan dan Hikmat dua peraturan tambahan. Persatuan Kebijaksanaan Permusyawaratan Keadilan Rakyat dalam Bagi Indonesia Seluruh dan juga sebuah Pembukaan disusun dalam Perwakilan; Sosial dengan untuk empat paragraf dan mengandung sebuah kutukan terhadap segala Undang Undang Dasar 1945. bentuk penjajahan di Konstitusi sebuah keterangan perjuangan Republik Indonesia selalu merujuk kepada Undang Indonesia Undang sebuah Dasar disebabkan 1945. karena Hal ini konstitusi untuk pada tahun 1945 ketika pendirian Selanjutnya republik, bahwa membedakannya dari jelas konstitusi kemerdekaan dan pernyataan prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan secara kemerdekaan, deklarasi negara disusun dan diadaptasi dan dunia, Indonesia dasar juga negara. menyatakan kemerdekaan didirikan nasional ke dalam lainnya yang diperkenalkan bebas sebuah negara kesatuan Republik di Indonesia. Lebih lanjut, muatan Indonesia danri UUD 1945 menuliskan jelas berada di tangan rakyat. Negara tujuan untuk miliki dasar falsafah hidup sebagai yang berikut: Ketuhanan Yang Maha diproklamasikan pada 17 Agustus Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan 1945 dan mempertahankannya di Beradab, kemudian Kerakyatan Yang Dipimpin oleh dan sasaran kemerdekaan hari. merefeleksikan Hal ini semangat dan kekuatan masa tersebut ketika merancang konstitusi. Hikmat dengan Persatuan kekuasaan Indonesia, Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Ini Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 108 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Kapabilitas, Integrasi vertikal, Integrasi horizontal, Gaya politik, Rakyat Indonesia. Dibimbing oleh falsafah Kepemimpinan, Partisipasi massa, fundamental tersebut, tujuan dasar Keterlibatan negara negara, adalah mewujudkan militer, dan Aparat Stabilitas. Bila sebuah pemerintahan Indonesia diuraikan kembali maka diperoleh yang melindungi seluruh rakyat analisis sebagai berikut : dan bumi pertiwi meningkatkan Indonesia, kesejahteraan masyarakat, mengembangkan kehidupan intelektualitas negara dan berkontribusi mewujudkan sebuah tata dunia yang berdasar kepada kemerdekaan, kedamaian dan keadilan sosial. Pembentukan Sistem politik Indonesia dilihat dari proses politiknya bisa dilihat dari masamasa berikut prakolonial, ini: - - Masa Masa kolonial 1. Masa (Kerajaan) Penyaluran tuntutan Pemeliharaan nilai Kapabilitas Integrasi vertikal Integrasi horizontal Gaya politik Kepemimpinan Partisipasi massa Keterlibatan militer (penjajahan), - Masa Demokrasi Liberal, - terpimpin, Masa - Demokrasi Masa Demokrasi Aparat negara Stabilitas Pancasila, dan- Masa Reformasi. Kondisi menunjukkan rendah dan terpenuhi disesuikan dengan penguasa atau pemenang peperangan SDA melimpah atas bawah nampak hanya sesama penguasa kerajaan kerajaan raja, pangeran dan keluarga kerajaan sangat rendah sangat kuat karena berkaitan dengan perang loyal kepada kerajaan dan raja yang memerintah stabil dimasa aman dan instabil dimasa perang existing bahwa nilai-nilai Pancasila sudah semakin jauh dari sistem politik Indonesia. Kalau kita lihat latar belakang atau proses pembentukan Sistem Indonesia dari penjajahan sampai mulai 2. Masa Kolonial (Penjajahan) Penyaluran tuntutan Pemeliharaan nilai Kapabilitas Politik masa Integrasi vertikal pada orde reformasi, dilihat dari: Penyaluran tuntutan, Prakolonial Pemeliharaan Integrasi horizontal nilai, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS rendah dan tidak terpenuhi sering terjadi pelanggaran HAM melimpah tapi dikeruk bagi kepentingan penjajah atas bawah tidak harmonis harmonis dengan sesama penjajah atau elit pribumi Page 109 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Gaya politik Kepemimpinan Partisipasi massa Keterlibatan militer Aparat negara Stabilitas penjajahan, politik belah bambu (memecah belah) dari penjajah dan elit pribumi yang diperalat sangat rendah bahkan tidak ada sangat besar loyal kepada penjajah stabil tapi dalam kondisi mudah pecah 3. Masa Demokrasi Liberal Penyaluran tuntutan Pemeliharaan nilai Kapabilitas Integrasi vertikal Integrasi horizontal Gaya politik Kepemimpinan Partisipasi massa Keterlibatan militer Aparat negara Stabilitas tinggi tapi sistem belum memadani penghargaan HAM tinggi baru sebagian yang dipergunakan, kebanyakan masih potensial dua arah, atas bawah dan bawah atas disintegrasi, muncul solidarity makers dan administrator ideologis angkatan sumpah pemuda tahun 1928 sangat tinggi, bahkan muncul kudeta militer dikuasai oleh sipil loyal kepada kepentingan kelompok atau partai instabilitas 4. Masa Demokrasi Terpimpin Penyaluran tuntutan Pemeliharaan nilai Kapabilitas Integrasi vertikal Integrasi horizontal Gaya politik Kepemimpinan tinggi tapi tidak tersalurkan karena adanya Front nas Penghormatan HAM rendah abstrak, distributif dan simbolik, ekonomi tidak maju atas bawah berperan solidarity makers ideolog, nasakom tokoh kharismatik dan paternalistik Partisipasi massa Keterlibatan militer Aparat negara Stabilitas ISSN 08532265 dibatasi militer masuk ke pemerintahan loyal kepada negara stabil 5. Masa Demokrasi Pancasila Penyaluran tuntutan Pemeliharaan nilai Kapabilitas Integrasi vertikal Integrasi horizontal Gaya politik Kepemimpinan Partisipasi massa Keterlibatan militer Aparat negara Stabilitas awalnya seimbang kemudian tidak terpenuhi karena fusi terjadi Pelanggaran HAM tapi ada pengakuan HAM sistem terbuka atas bawah nampak intelek, pragmatik, konsep pembangunan teknokrat dan ABRI awalnya bebas terbatas, kemudian lebih banyak dibatasi merajalela dengan konsep dwifungsi ABRI loyal kepada pemerintah (Golkar) stabil 6. Masa Reformasi Penyaluran tuntutan Pemeliharaan nilai Kapabilitas Integrasi vertikal Integrasi horizontal Gaya politik Kepemimpinan Partisipasi massa Keterlibatan militer Aparat negara Stabilitas Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS tinggi dan terpenuhi Penghormatan HAM tinggi disesuaikan dengan Otonomi daerah dua arah, atas bawah dan bawah atas nampak, muncul kebebasan (euforia) pragmatik sipil, purnawiranan, politisi tinggi dibatasi harus loyal kepada negara bukan pemerintah instabil Page 110 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Dilihat dari bagan-bagan Sistem Pemerintahan Indonesia Sistem diatas, menunjukan bahwa setiap berarti jenis sistem pemerintahan yang keseluruhan telah beberapa bagian yang mempunyai di Indonesia implementasikan banyak perubahan. mengalami Dalam masa prakolonial/sistem peranan Raja di kerajaan, begitu besar yang suatu terdiri hubungan fungsional. Pemerintahan adalah atas dalam arti pemerintah/ lembaga luas lembaga- Negara yang sehingga stabilitas tercipta dengan menjalankan baik, pemerintah baik sebagai lembaga namun aspirasi rakyat segala tugas kerapkali terkendala, namun hal eksekutif, tersebut tidak menjadi kendala, yudikatif. Secara umum, sistem sebab rakyat mempercayai bahwa pemerintahan yang kita kenal ada pemimpin negara (Raja) adalah 3 jelmaan dari Tuhan untuk menata Pemerintahan Presidensial, Sistem tertib order di dunia. Pada masa Pemerintahan kolonial, stabilitas terjaga dengan Sistem Pemerintahan Campuran. alat pemaksa, dan partisipasi masyarakat cenderung Sedangkan dalam nol. legislative (tiga), maupun yaitu: Sistem Parlementer Sistem dan Pemerintahan Presidensial, merupakan sistem sistem pemerintahan demokrasi parlementer, partisipasi pemerintahan masyarakat presiden dan pemerintah tidak cenderung tinggi, di bertanggung masa demokrasi terpimpin tingkat parlemen partisipasi rendah, tetapi tercipta bertanggung stabilitas, begitupula pada masa presiden demokrasi baru. berkedudukan orde Negara baru pemerintahan. Sedangkan periode reformasi/pasca mendekati liberal. sistem orde demokrasi kepala dipegang namun terjadi instabilitas. Pada Pancasila/orde mana jawab (legislative). jawab karena oleh kepada Menteri kepada presiden sebagai sekaligus kepala kepala Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina, Indonesia. Ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial: Pemerintahan Presidensial didasarkan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS pada prinsip Page 111 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Sedangkan pemisahan kekuasaan; Eksekutif ISSN 08532265 Sistem tidak mempunyai kekuasaan untuk Pemerintahan Campuran, sistem menyatu pemerintahan ini diambil hal-hal dengan Kabinet Legislatif; bertanggung jawab yang terbaik kepada presiden, dan eksekutif pemerintahan dipilih melalui pemilu. sistem Sistem Parlementer, system Pemerintahan merupakan pemerintahan pemerintah di jawab parlemen. pemerintahan Presidensial pemerintahan dan Parlemen. Selain memiliki presiden sebagai kepala mana perdana menteri sebagai kepala kepada Dalam sistem suatu (eksekutif) bertanggung dari Negara, pemerintahan. juga Contoh memiliki Negara: Perancis. system ini, parlemen mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan melakukan pengawasan untuk terhadap eksekutif. Menteri dan perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen. Contoh Negara: Kerajaan Belanda, India, Malaysia. Inggris, Australia, Ciri-ciri dan syarat system pemerintahan Parlementer: Pemerintahan Parlementer didasarkan pada prinsip pembagian kekuasaan; Adanya tanggung jawab yang saling menguntungkan antara legislatif dengan eksekutif, presiden dan Eksekutif dipilih dan kabinet, oleh antara dan kepala pemerintahan dengan persetujuan legislatif. Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 112 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) Pelaksanaan Sistem Sistem Pemerintahan menurut UUD ’45 Pemerintahan Negara Indonesia sebelum dan sesudah diamandemen: TAHUN SEBELUM AMANDEMEN Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR. DPR sebagai pembuat UU PELAKSANAAN 1945- Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD ’45 1 antara lain: 9 a. Berubah fungsi komite nasional Indonesia 4 pusat dari pembantu presiden menjadi badan 9 yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN yang merupakan SESUDAH AMANDEMEN MPR bukan lembaga tertinggi lagi Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh rakyat Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat Presiden tidak dapat membubarkan DPR Kekuasaan Legislatif lebih dominan wewenang MPR. b. Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial menjadi kabinet parlementer Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan BPK pengaudit keuangan berdasarkan usul BP – KNIP. 1949- Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan 1950 yang diterapkan saat itu adalah sistem parlementer cabinet semu (Quasy Parlementary). Sistem Pemerintahan yang dianut pada masa konstitusi RIS bukan kabinet parlementer murni karena dalam system parlementer murni, parlemen mempunyai kedudukan yang sangat menentukan terhadap kekuasaan pemerintah 1950- Landasannya adalah UUD ’50 pengganti konstitusi 1959 RIS ’49. Sistem Pemerintahan yang dianut adalah parlementer cabinet dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Ciri-ciri: Pada a. presiden dan wakil presiden tidak dapat b. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan masa Reformasi, muncul dua lembaga kehakiman diganggu gugat. yang pemerintahan. c. Presiden berhak membubarkan DPR. d. Perdana Menteri diangkat oleh Presiden. kehakiman 1959- Presiden mempunyai 1966 dijadikannya alat untuk melenyapkan kekuasaan- (Demok kekuasaan yang menghalanginya sehingga nasib rasi parpol ditentukan oleh presiden (10 parpol yang Terpimp diakui). Tidak ada kebebasan mengeluarkan in) pendapat 1966- Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan tekad 1998 untuk melakukan koreksi terpimpin pada era orde kekuasaan mutlak baru. dan lama. Namun lama kelamaan banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan. Soeharto mundur Yudisial, tersebut diharapkan mengatasi permasalahan menyangkut g pada parpol maupun DPR untuk mengawasi Sementara (Reform pemerintah secara kritis dan dibenarkan untuk asi) unjuk rasa. Konstitusi antara mafia yang reformasi telah banyak memberikan ruang gerak era muncul pada 9 November 2001. Komisi Yudisial Pelaksanaan pada adalah Amandemen Ketiga pada tanggal Sekaran pancasila tersebut yang 1998- demokrasi lembaga Mahkamah Konstitusi dan Komisi sesuatu pada 21 Mei ’98. Kedua ada dapat yang peradilan, keberadaannya dan tiada itu Mahkamah merupakan itu. suatu lembaga antitesa atas buruknya kinerja lembaga Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS peradilan itu Page 113 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) sendiri yang berpuncak pada Sistem yang digunakan di saat ini adalah di negaranya. mendesign pancasila ciptakan oleh barat. suatu sistem demokrasi yang amerika. berdasarkan perkiraan-perkiraan yang jangan pernah membandingkan sistem demokrasi demokrasi, suatu sistem yang di dirancang harus ulang demokrasi yang mau dipakai Mahkamah Agung itu. Indonesia Demokrasi, dengan yang sistem dipakai walaupun di sama-sama demokrasi, tapi pada prakteknya menurutnya baik. entahlah baik keduanya bagi penduduk ditempat lain atau memberikan kesempatan kepada tidak, pemerintah untuk memperkaya diri tapi yang menciptakannya jelas dia berdasarkan keindahan menurut dan berbeda. masyarakat pemimpin itu Sistem ini menghentikan saat masyarakat pandangannya, tapi sistem itu juga tidak puas, atau saat pemimpin itu yang dipuja oleh bangsa kita, dan sudah sistem ini juga yang diagung- menyamakan KEWAJIBAN wanita agungkan bangsa kita. kelebihan dengan pria, yang jelas-jelas pria dari sistem ini adalah kebebasan. adalah pemberi nafkah dan wanita kaya. Sistem ini ini adalah pendamping hidup. Sistem adalah Sistem ini tercipta dari ini menggunakan suara terbanyak, pemikiran seorang manusia yang jadi bersiaplah artis jadi pemimpin, jelas-jelas terbatas dan berbudaya walaupun dia tidak punya ilmu beda dengan penduduk Indonesia. politik sama sekali. Sistem ini Sistem bertumpu pada kompromi, bukan Kekurangan ini sistem membebaskan masyarakat untuk menyampaikan musyawarah. aspirasi, tapi tidak didengarkan menggunakan kekayaan sebagai oleh suatu pemerintah. Sistem ini Sistem pandangan ini kesuksesan. pemimpinnya Sistem ini memandang orang kaya berubah. Sistem ini tidak bisa adalah orang terhormat. Sistem ini disebarkan memberikan berubah setiap manapun, kepenjuru selain di dunia Indonesia masyarakat hak pilih untuk kepada memilih sendiri, karena itu adalah salah pemimpin yang akan memimpin satu sifat demokrasi, jadi setiap mereka, tapi tidak memberikan hak negara pilih untuk menentukan mana hak yang memiliki sistem Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 114 ISSN 08532265 JURNAL ONLINE WESTPHALIA, VOL.13,NO.1 (JANUARI-JUNI 2014) dan mana kewajiban. itu pemimpin politik yang menentukan. ditengah kondisi yang carut marut ini, Penutup perlu Selain dilahirkan itu, seorang pemimpin yang memiliki strong Mengingat sistem Indonesia. politik yang kecenderungan cenderung (mengacu pelaksanaan memiliki pragmatik demokratik pada dan liberal nilai-nilai the leadership dan memiliki keberpihakan pada rakyat kecil. Tanggung adalah jawab partai melakukan politik pendidikan politik bagi kader-kader partainya american creed), maka perlu ada untuk big push yang mampu memotong lahirnya pemimpin yang mata diharapkan tadi, yang rantai sistem yang memuluskan langkah baik cenderung tidak membumi/tidak nantinya berjuang di parlemen sesuai dengan local value bangsa maupun di eksekutif, sedangkan Indonesia. kalangan Salah satu solusi akademisi, LSM dan adalah memformulasi ulang nilai- Media terus menyuarakan etika nilai politik Pancasila diyakini yang terlalu saat refresif ini bagi masyarakat yang ketika mampu meyakinkan masyarakat diterapkan oleh rezim orde baru. agar memiliki pemahaman yang Kalau kita kembali pada sendi- sama sendi Pancasila yang dinafasi oleh pemimpin yang capable tersebut. value founding father (meluruskan Dengan kembali nilai-nilai Pancasila), maka perundangan yang lahir mengacu besar bisa kepada kepentingan masyarakat Indonesian dan hal ini memudahkan jalan bagi kemungkinan menemukan The kita akan lahirnya demikian, seorang produk Creed, yang bernama Pancasila. eksekutif Dan nilai-nilai yang terkandung produk dalam Pancasila bisa dijadikan big berorientasi kepada kepentingan push untuk menata kembali sistem rakyat. untuk menerapkan perundangan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS yang Page 115