Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Vol. 2, No. 1, Juni 2015 ISSN 2355-9683 PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK Mujiono1), Wahyu Hardyanto2), Fakhruddin3) 1 SMK Negeri 1 Poncol Kab. Magetan Jawa Timur Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang 2,3 Abstrak Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru terkait implementasi kurikulum baru dilakukan dengan menghubungkan dan merujuk pada materi-materi dari hasil pelatihan guru lain untuk disesuaikan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, bukan pada landasan teori yang kuat. Alternatif pemecahan masalah tersebut melalui kegiatan pembimbingan sebagai bagian dari tugas Pengawas Sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik. Desain penelitian adalah Research and Development (R&D) yang mengembangkan model pembimbingan berbantuan Template. Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu Model Pembimbingan dan Media Pembimbingan berupa template. Hasil validasi ahli dan praktisi menunjukkan model dan media layak dan dapat digunakan. Hasil ujicoba pada skala terbatas menunjukkan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran. Data ini diperoleh dengan membandingkan skor RPP sebelum dan setelah mendapatkan pembimbingan. Pembimbingan berbantuan template merupakan alternatif yang direkomendasikan untuk dimanfaatkan oleh Pengawas Sekolah sebagai salah satu model pembimbingan dalam kegiatan supervisi akademik. © 2014 Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Kata Kunci: Pembimbingan, Template, Perencanaan Pembelajaran, Pendekatan Ilmiah. PENDAHULUAN Kompetensi guru secara holistik merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi, salah satunya adalah kompetensi dalam merencanakan pembelajaran, termasuk didalamnya pembelajaran Bahasa Inggris. Perencanaan pembelajaran dipilih sebagai tema penelitian ini mengingat pentingnya perencanaan bagi keberhasilan pembelajaran. Ceranic (2011: 5) menyatakan bahwa, Perencanaan yang baik adalah jantung pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif. Jika kita memiliki perencanaan yang baik, maka dapat dipastikan para siswa menguasai hasil belajar yang ditentukan kurikulum seraya membuat kemajuan yang bagus. Sementara pengalaman mengajar akan membantu Anda untuk membangun kepercayaan diri. Pengajaran tanpa perencanaan atau gagal merencanakan, seperti kata pepatah, adalah sama dengan merencanakan untuk gagal. Secara teknis administratif, kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran adalah dalam bentuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK Mujiono 35 upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) (Pemendikbud 65 Tahun 2013). Lebih lanjut ditegaskan bahwa setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasiaktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi bagi siswa untuk mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Seiring implementasi kurikulum baru yang dikenal kurikulum 2013, guru harus menyesuaikan perubahan kurikulum. Pembelajarannya harus menerapkan scientific approach (pendekartan ilmiah) dan Authentic Assessment atau penilaian autentik, maka hal tersebut harus tertuang dalam RPP Upaya alternatif membimbing guru dalam merencanakan pembelajaran yang efektif, khususnya dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dilakukan dalam kegiatan supervisi oleh Pengawas Sekolah. Menurut pendapat beberapa ahli, salah satunya Sudjana(2011: 25), menyatakan bahwa, Pengawas sekolah adalah guru berstatus pegawai negeri sipil yang diangkat dan diberi tugas tanggung jawab dan wewenang oleh pejabat berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah/ satuan pendidikan. Salah satu tugas pengawas dalam rangka meningkatkan pembelajaran adalah melalui kegiatan pembimbingan terhadap guru, termasuk di dalamnya pembimbingan dalam menyusun RPP yang efektif. Maka menjadi penting bagi pengawas sekolah dalam melaksanakan pembimbingan/ supervisi yang efektif memerlukan model pembimbingan dengan media/ tool yang efektif pula. Untuk itulah dipandang perlu mengembangkan Model Pembimbingan yang bersifat teknis menggunakan template sebagai media dalam kegiatan pembimbingan terhadap guru. Dikatakan teknis mengingat pembimbingan yang dikembangkan menggunakan media berupa template dilengkapi data pendukung baik teoritis maupun praktis sekaligus contohnya. Template is something that is used as a pattern for producing other similar things. Tempale also means a system that helps you arrange information on a computer screen. (Cambridge Advanced Learner’s Dictionary) Dapat diterjemahkan template adalah sesuatu yang digunakan sebagai model untuk menghasilkan benda lain yang sama bentuknya. Salah satu jenis template yang dapat digunakan adalah bentuk atau format baku yang didesain menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Word yang berisi komponen-komponen RPP yang menggunakan pendekatan ilmiah, yang harus diisi. Pengisian komponen-komponen tersebut telah ditautkan dengan database dalam sebuah folder terkait dokumen yang dibutuhkan baik bersifat langsung maupun tak langsung. Tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1). Mendeskripsikan Model faktual Pembimbingan Guru dalam penyusunan RPP dengan pendekatan ilmiah terkait dengan frekuensi, jenis klasikal, langkah-langkah, materi, media, pedoman atau panduan, ketercapaian, kendala dan harapan pada praktek pembimbingan. 2). Menghasilkan Model hipotetik Pembimbingan Teknis berbantuan template dalam penyusunan RPP dengan pendekatan ilmiah terkait dengan jenis klasikal, langkah-langkah, materi, media, pedoman atau panduan praktek pembimbingan dan 3). Mengukur efektifitas Model Pembimbingan Teknis berbantuan template untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan RPP dengan pendekatan ilmiah Hipotesis penelitian ini adalah Kompetensi guru Bahasa Inggris SMK dalam merencanakan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah setelah mengikuti pembimbingan teknis berbantuan template meningkat dibandingkan kompetensi sebelumnya METODE PENELITIAN Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuannya, penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian pengembangan (research and development atau R & D), yaitu suatu penelitian yang 36 Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Vol. 2. No. 1. (2015) dilakukan dengan tujuan menghasilkan sebuah model, baik dalam bentuk perangkat keras (atau hardware) maupun perangkat lunak (software). Dalam penelitian ini model yang dihasilkan adalah Model dan Media Pembimbingan berbantuan template. Proses penelitian pengembangan ini ditempuh dengan memodifikasi 10 langkah sebagaimana yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983:775-776), yakni (1) mengumpulkan informasi dan melakukan penelitian awal (research and information collecting), (2) perencanaan (planning), (3) mengembangkan format atau model (developing preliminary form of product), (4) mempersiapkan uji coba tes di lapangan (preliminary field testing), (5) melakukan revisi terhadap tes berdasarkan hasil uji coba di lapangan (main product revision), (6) melakukan tes di lapangan (main field testing) (7) melakukan revisi setelah mendapatkan masukan dari tes lapangan (operational product revisions), (8) melaksanakan tes uji coba model atau tes pembelajaran (operational field testing), (9) melakukan revisi terakhir (final product revision), (10) menyampaikan laporan penelitian (dominition and implementation). Dalam prakteknya kesepuluh langkah yang dikemukakan Borg dan Gall tersebut sering dikelompokkan menjadi tiga langkah, yaitu: pertama, studi pendahuluan yang mencakup: studi literatur, studi/pengumpulan data lapangan berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan, dan diskripsi serta analisis temuan lapangan. Pada tahap ini didapatkan data untuk menjawab rumusan masalah model faktual. Kedua, tahap pengembangan mencakup langkah-langkah: (1) merumuskan rencana pengembangan; (2) menentukan tujuan yang akan dicapai pada tiap tahapan pengembangan, dan merencanakan studi kelayakan secara terbatas; (3) mengembangkan rumusan awal (desain) produk yang dikembangkan; (4) melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas; dan (5) melakukan ujicoba utama yang melibatkan subjek yang lebih luas. Pada tahap ini didapatkan data untuk menjawab rumusan masalah model hipotetik dar pengembagan produk. Ketiga, tahap validasi mencakup langkah: menguji hasil pengembangan dan memvalidasi produk, melakukan perbaikan dalam rangka finalisasi produk akhir. Tujuan langkah ini adalah untuk menyimpulkan apakah produk yang dikembangkan efektif. Secara teknis langkah-langkah penelitian di atas dimodifikasi menjadi dua tahap, yaitu penelitian dan pengembangan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap Penelitian Tahap penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan praktek pembimbingan terhadap guru Bahasa Inggris SMK di Kabupaten Magetan dalam merencanakan pembelajaran. Subyek analisis penelitian ini adalah Pengawas Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan yang juga disebut subyek pemakai produk. Sedangkan sumber data penelitian adalah Guru-Guru Bahasa Inggris di SMK sasaran penerapan kurikulum 2013, yang disebut sebagai subyek sasaran uji coba produk. Hasil tahap penelitian diperoleh data model faktual berdasarkan pada indikator 1). Frekuensi pembimbingan, 2). Jenis klasikal pembimbingan, 3). Langkah-langkah pembimbingan, 4). Materi pembimbingan, 5). Media pembimbingan, 6). Pedoman atau panduan pembimbingan, 7). Ketercapaian tujuan pembimbingan, 8). Kendala dan harapan pembimbingan. Untuk melengkapi data dilakukan studi dokumen terhadap dokumen RPP yang telah disusun sebelumnya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Analisis Interaktif. Menurut Milles & Huberman (1992:100), analisis interaktif ini merupakan analisis data melalui empat komponen analisis yang meliputi reduksi data, sajian data, penarikan simpulan, dan verifikasi. Keempat komponen itu dilakukan secara simultan. Hasilnya menunjukkan bahwa praktek pembimbingan yang selama ini dilaksanakan, dilihat dari sudut pandang proses dan hasil, pada dasarnya tidak sesuai dengan kebutuhan meskipun pada penelitian awal beberapa sumber data menyatakan sesuai kebutuhan. Hal ini diduga terkait kekurangpahaman atau standar kesesuaian dari sumber data terhadap kondisi yang dihadapainya. Sebagai contoh pada indikator langkah-langkah pembimbingan, sumber data PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK Mujiono 37 menyatakan sesuai kebutuhan yang dideskripsikan dengan langkah-langkah secara umum tetapi dalam group interview untuk memperoleh data kebutuhan, responden memilih langkah-langkah pembimbingan secara detail dalam arti setiap komponen perencanaan pembelajaran dijelaskan dan dibimbing Secara grafis dapat ditampilkan dalam tabel di bawah ini: Komponen Frekuensi Kelompok Langkah Materi Media Pedoman Tabel 4.1 Model Faktual Data Faktual Keterangan 1 x per semester Klasikal lintas mapel Per sekolah binaan Sistematis umum, Ceramah, Sosialisasi, evaluasi/ Diskusi pembimbingan Peraturan terkait, Metode pembelajaran Laptop, LCD, Contoh RPP Pedoman penyusunan RPP koreksi, UU, PP, Permendikbud, Handout, hardcopy, softcopy Pedoman/ petunjuk teknis Tahap Pengembangan Desain model pembimbingan teknis berbantuan template dikembangkan berdasarkan pada analisis hasil penelitian, didukung dengan teori belajar constructivism. Gagnon dan Collay (2001: 10) berpendapat bahwa pendekatan konstruktivistik merujuk kepada asumsi bahwa manusia mengembangkan dirinya dengan cara melibatkan diri baik dalam kegiatan secara personal maupun sosial dalam membangun ilmu pengetahuan. Belajar, dalam hal ini dimaknai pembimbingan, terkait dengan pengalaman yang dimiliki oleh individu. Berdasarkan pandangan ini, maka tugas seorang guru atau instruktur adalah menciptakan lingkungan belajar yang mencerminkan adanya pengalaman belajar yang otentik atau nyata dan dapat diaplikasikan dalam sebuah situasi yang sesungguhnya dengan memanfaatkan media pembelajaran. Selain itu, teori belajar oleh Magnesen dalam Bobbi DePorter dkk (2004: 57) juga menjadi dasar pemikiran mengapa pembimbingan teknis berbantuan template ini dikembangkan. Teori tersebut dituliskan dalam Quantum Teaching yang menyatakan bahwa pembelajar akan belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Merujuk pada data model faktual dan teori-teori tersebut di atas, dikembangkan model pembimbingan teknis berbantuan template. Secara umum perbedaan antara model faktual dan desain model berada pada tahapan langkah-langkah pembimbingan dan manajemen data yang dikumpulkan dalam suatu database yang di-link-kan dengan template sebagai media utama pada kegiatan pembimbingan. Template dijadikan media dalam kegiatan pembimbingan bertujuan untuk memudahkan pengawas sekolah dalam membimbing guru-guru secara efektif menggunakan media yang efektif, baik dalam merencanakan pembelajaran yang memperhatikan konsistensi keterkaitan hubungan antar komponen perencanaan pembelajaran. Landasan berfikir lain bahwa pembelajaran pada kurikulum baru mengedepankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Secara grafis desain model hasil pengembangan praktek pembimbingan berbantuan template dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini. 38 Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Vol. 2. No. 1. (2015) Komponen Jenis Klasikal Langkah Materi Media Pedoman Tabel 4.2 Desain Model Pengembangan Model Keterangan Klasikal per mata pelajaran (MGMP) Per sekolah binaan sekolah/ kabupaten Pra-pembimbingan, Sistematis bertahap setiap komponen pembimbingan, evaluasi/ RPP perbaikan Teori perencanaan pembelajaran, merumuskan indikator, merumuskan tujuan pembelajaran, menentukan metode pembelajaran, memilih dan softcopy yang disimpan mengembangkan materi dan media dalam database dan dipembelajaran, merumuskan link-kan ke template penilaian pembelajaran dan pemahaman prinsip-prinsip pembelajaran hardcopy, Laptop, LCD projector, Contoh RPP Handout, softcopytemplate dan Template RPP softcopy yang disimpan Pedoman penyusunan RPP dan dalam database dan diperaturan terkait link-kan ke template Dalam prakteknya, desain model pembimbingan berbantuan template dilakukan secara klasikal pada kelompok mata pelajaran Bahasa Inggris jenjang SMK melalui tahapan-tahapan sebagai berikut; Pertama, kegiatan pra-pembimbingan yang di dalamnya berisi kegiatan menyiapkan dokumen atau data pendukung baik teoritis maupun yuridis sebagai referensi atau konten dari RPP yang akan didesain. Secara teknis, kegiatan pra-pembimbingan berisi kegiatan penghitungan pekan efektif berdasarkan analisis kalender akademik, pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, menyusun Program Tahunan dan Program Semester, serta menyusun peta keterkaitan antara Kompetensi Dasar, Indikator Ketercapaian dan Tujuan Pembelajaran, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) serta format-format dan rubrik penilaian. Selain itu, dalam kegiatan pra-pembimbingan juga dilakukan aktifitas menyiapkan database terkait materi pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar terkait. Kedua yaitu kegiatan pembimbingan teknis dengan mengisi template. Template pertama adalah format keterkaitan kompetensi dasar (KD), indikator ketercapaian KD dan tujuan pembelajaran. Template selanjutnya adalah pemetaan media pembelajaran merujuk pada template sebelumya yaitu konsistensi KD, indikator ketercapaian KD dan tujuan pembelajaran serta materi pembelajaran. Template berikutnya yaitu desain RPP yang komponennya sesuai dengan Permendikbud terkait implementasi kurikulum 2013, yang utama adalah berisi aktifitas menyusun kegiatan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah terkait kompetensi dasar dan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan pembimbingan ini juga dilakukan aktifitas menyusun rancangan evaluasi dan penilaian berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi yang juga telah disiapkan sebelumnya, termasuk rubrik dan pedoman penskorannya. Ketiga yaitu evaluasi dan perbaikan, yaitu berisi aktifitas saling bertukar RPP untuk saling mengevaluasi dan memberikan masukan yang dilanjutkan aktifitas perbaikan berdasarkan evaluasi dan masukan yang dimaksud dengan panduan dan bimbingan dari Pengawas Sekolah. PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK Mujiono 39 Kegiatan pra-pembimbingan dan pembimbingan serta evaluasi dan perbaikan dibuat terpisah tersendiri dengan alasan dan tujuan untuk lebih memfokuskan aktifitas guru dalam merencanakan pembelajaran khususnya konsistensi keterkaitan kompetensi dasar (KD), indikator ketercapaian KD dan tujuan pembelajaran serta materi dan media pembelajaran Secara grafis langkah-langkah kegiatan pembimbingan dapat dilihat pada diagram alur bawah ini: PROSES DESKRIPSI PENAN GGUNGJAW AB DOKUMEN Mulai Rujukan teori dan regulasi terkait Rujukan dokumen kurikulum terkait Guru ybs Mempelajari dan Menganalisis teori/ peraturan terkait Mempelajari dan menganalisis dokumen kurikulum Menyiapkan dan menganalisis data pendukung Guru ybs Input Analisis data 40 Mengeva luasi persiapa Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Vol. 2. No. 1. (2015) Daftar Hadir/ Notulen - Buku-buku referensi - Peraturan-peraturan terkait - SK Mengajar - Kalender Akademik - Silabus - Rangkuman materi/ teori - Penghitungan pekan efektif - Program Tahunan - Program Semester - KKM Database materi pembelajaran Database media pembelajaran - Database metode/ teknik pembelajaran - Database icebreaker - Analisi keterkaitan KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran Pengawa s Sekolah periksa Checklist / daftar PROSES DESKRIPSI PENAN GGUNGJAW AB DOKUMEN n dokumen dan data penduku ng 1 1 Penyusunan RPP Perbaikan Menyusu n RPP berbantu an template menggun akan database yang telah disiapka n Pengawa s Sekolah Mengeva luasi RPP yang telah disusun Pengawa s Sekolah Memper baiki RPP berdasar kan usulan atau revisi Pengawa s Sekolah Guru ybs Guru ybs - Template RPP yang link database dengan pendukung Teori/ peraturan terkait Dokumen kurikulum terkait - Silabus - Format Penilaian - Rubrik Penskoran - Pedoman Penskoran - RPP periksa revisi Checklist / daftar Lembar usulan/ - RPP hasil revisi Guru ybs Selesai PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK Mujiono 41 Secara teknis template yang digunakan sebagai media dalam menerapkan model pembimbingan teknis didesain menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Word (versi 2007). Untuk memastikan bahwa kegiatan pembimbingan yang dimaksud menggunakan template yang menjadi produk dari penelitian ini maka diberikan gambar/ simbol inisial pada template yang disusun. Lebih jelas, konsep desain template yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut : 4a 4b 1 2 3 Gambar 1. Tampilan awal template Berdasarkan gambar di atas, terdapat menu Drop Down, yaitu Berisi data yang telah fixed/ pasti. Penggunaannya tinggal klik dan pilih. Untuk isian yang tidak disediakan drop down berarti diisi secara manual. Simbol (?), yaitu berisi definisi atau pengertian dari tiap komponen RPP dimana simbol tersebut berada. Misalkan simbol tersebut berada di sebelah komponen “A. Kompetensi Dasar” berarti jika kursor diarahkan ke simbol tersebut akan muncul screentips berisi definisi atau pengertian dari kompetensi dasar. Simbol merupakan simbol hyperlink ke database tertentu terkait dengan komponen RPP dimana simbol tersebut berada. Pada saat kursor kursor diarahkan ke simbol yang dimaksud maka akan muncul screentip teks terkait file atau database yang di-link-kan. Selanjutnya, Fungsi hyperlink standar dari aplikasinya, digunakan bersama-sama antara tombol “Ctrl” (Control) dan klik kiri untuk melihat isi database, secara bersama-sama dengan menekan tombol control dan klik kiri simbol yang dimaksud. Dokumen atau file yang tersimpan dalam database dibedakan menjadi dua, yaitu dokumen untuk dibaca dan dokumen untuk dipindahkan ke dalam dokumen RPP. Dokumen yang untuk dibaca sebagai refensi dapat langsung dibaca di layar maupun dicetak (print) terlbih dahulu baru kemudia dibaca. Dokumen yang diperlukan untuk disalin atau dipindahkan isinya dapat dilakukan melalui proses copy-paste. Copy isi yang dibutuhkan pada dokumen database dan lakukan paste pada dokumen RPP. Template yang dirancang di-link-kan dengan folder yang berisi database terkait icebreaker pembelajaran dan teori-teori pendukung pembelajaran lainnya, disamping yang utama adalah database tentang teori-teori tentang perencanaan pembelajaran maupun peraturan-peraturan yang berlaku. 42 Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Vol. 2. No. 1. (2015) PEMBAHASAN Berangkat dari data faktual, selanjutnya menelaah hasil model faktual, didukung data kebutuhan dan dialog dengan teori yang relevan maka dikembangkan model pembimbingan dengan berbantuan template mengacu pada referensi teori belajar constructivism, Gagnon dan Collay (2001: 10) berpendapat bahwa pendekatan konstruktivistik merujuk kepada asumsi bahwa manusia mengembangkan dirinya dengan cara melibatkan diri baik dalam kegiatan secara personal maupun sosial dalam membangun ilmu pengetahuan. Belajar, dalam hal ini dimaknai pembimbingan, terkait dengan pengalaman yang dimiliki oleh individu. Berdasarkan pandangan ini, maka tugas seorang guru atau instruktur adalah menciptakan lingkungan belajar yang mencerminkan adanya pengalaman belajar yang otentik atau nyata dan dapat diaplikasikan dalam sebuah situasi yang sesungguhnya dengan memanfaatkan media pembelajaran. Selain itu, teori belajar oleh Magnesen dalam Bobbi DePorter et al. (2004: 57) juga menjadi dasar pemikiran mengapa pembimbingan teknis berbantuan template ini dikembangkan. Teori tersebut dituliskan dalam Quantum Teaching yang menyatakan bahwa pembelajar akan belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Teori lain yang dijadikan dasar dalam manajemen atau pengelolaan database adalah teori QMS ISO 9001 : 2008 yang menyatakan bahwa, “Dokumen yang dipersyaratkan dalam sistem manajemen mutu harus dikendalikan” (TUV, 2012; 4). Persyaratan di atas diartikan bahwa dokumen atau referensi yang digunakan harus dikelola dan dikendalikan dalam rangka mudah dicari dan mudah diakses. Untuk itulah dokumen-dokumen referensi dalam perencanaan pembelajaran dalam penelitian ini dikumpulkan dalam sebuah database yang di-link-kan dengan template sebagai media utama pembimbingan. Maka Template dijadikan media dalam kegiatan pembimbingan bertujuan untuk memudahkan pengawas sekolah dalam membimbing guru-guru dalam merencanakan pembelajaran yang memperhatikan konsistensi keterkaitan hubungan antar komponen perencanaan pembelajaran, menggunakan media yang efektif,. Landasan berfikir lain bahwa pembelajaran pada kurikulum baru mengedepankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Template juga diharapkan menjadikan Pengawas Sekolah dan Guru lebih dan semakin familiar dengan teknologi termasuk dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mengingat data atau dokumen pendukung, baik sebagai dasar penyusunan RPP itu sendiri maupun sebagai media pembelajaran, disediakan dalam sebuah database berupa softcopy atau e-document (electronic document). Hal ini juga dimaksudkan lebih memudahkan dalam manajemen data sehingga akan mudah dan cepat diakses ketika dibutuhkan dibandingkan jika disimpan dalam bentuk hardcopy yang riskan sulit diakses maupun hilang di antara tumpukan dokumen atau file lain. Hasil pengembangan model dan media divalidasi oleh ahli baik dari sisi model, isi dan teknis juga dilakukan validasi oleh praktisi oleh pengawas sekolah. Melalui beberapa revisi, desain model menjadi model hipotetik, selanjunya ujicoba produk untuk skala terbatas melalui kegiatan pembimbingan menggunakan langkah-langkah, metode, materi, pedoman dan media template. Hasil ujicoba menunjukkan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran. Data ini diperoleh dari peningkatan nilai skor RPP yang diperoleh guru dengan membandingkan skor RPP sebelum mendapatkan pembimbingan dengan skor setelah mendapatkan pembimbingan. Hasil penelitian dan pengembangan ini, yang menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi menggunakan strategi yang efektif, menguatkan beberapa hasil penelitian sebelumnya. Suhardan (2007; 60-62) menyimpulkan dalam hasil penelitiannya, Efektivitas pengawasan profesional diwujudkan dalam bentuk bantuan profesional untuk mempertinggi kemampuan profesional guru. Nilai keefektivannya diukur dari: 1). Bantuan PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK Mujiono 43 profesional dilaksanakan sesuai dengan fungsinya dan tujuannya yaitu untuk membina guru, 2). Adanya perbaikan kerja yang dilakukan guru, 3). Adanya kepuasan pada guru sebagai pengajar dan murid yang belajar, 4). Guru semakin termotivasi, komitmennya semakin kuat, mengajarnya semakin produktif, 5). Tidak nampak keluhan yang berarti karena kesulitan dalam bekerja, 6). Tumbuhnya komunikasi terbuka dan transparansi di antara mereka. Penelitian lain oleh Schuck and Jessica (2011; 15) yang menyatakan bahwa dalam praktek supervisi penting memperhatikan kolaborasi atau hubungan yang baik antara supervisor dan supervisee sehingga akan terjalin hubungan kerja sama yang baik pula. Lebih lengkap Schuck and Jessica menyatakan, Supervision is a collaborative process in which the supervisor works with the supervisee to explore their work reflectively. The role of the supervisor is often viewed as a mix of educative, mentoring, holding the ethical position and ensuring the safety of the supervisee and of the supervisee’s client. Fundamental to the relationship is good rapport and a working alliance supervision methods have traditionally employed questioning in order to trigger reflective thinking. PENUTUP Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui validasi ahli dan praktisi menunjukkan model dan media yang dikembangkan melalui penelitian ini layak dan dapat digunakan. Hasil ujicoba pada skala terbatas menunjukkan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran. Untuk itu, pembimbingan berbantuan template merupakan alternatif yang direkomendasikan untuk dimanfaatkan oleh Pengawas Sekolah sebagai salah satu model pembimbingan dalam kegiatan supervisi akademik DAFTAR PUSTAKA Borg, Walter R. Meredith Damien Gal. 1983. Educational Research: An Introduction. New York: Longman Inc Budijanto, Januar. 2003. Penuntun Penggunaan Microsoft Word 2002; Untuk Penulisan Laporan Tugas Akhir. Yogyakarta; Andi Offset Ceranic, Helena. 2011. Panduan Bagi Guru Bahasa Inggris. Jakarta; Erlangga Chico. 2009. Lesson Planning. University of California: Agricultural Education Creswell, John, W. 2012. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta; Pustaka Pelajar. DePotter, Bobbi. 2004. Quantum Teaching; Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa Gagnon, G.W. dan Collay, M. (2001). Designing for Learning: six Elements in Constructivist Classroom. California: Corwin Pres Inc Hidayat, Taufik. 2010. Microsoft Office 2010; Jago Microsoft Word 2010. Semarang; Kawan Pustaka Jones, Jane. 1998. Lesson planning: Towards purposeful learning and effective teaching. University of London; King’s college Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013; SMP-Bahasa Inggris. Jakarta; BPSDMPK-PMP Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013; SMA-Bahasa Indonesia. Jakarta; BPSDMPK-PMP Kemdikbud. 2013. Kurikulum 2013; Pedoman Implementasi Kurikulum. Jakarta; Balitbang 44 Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan Vol. 2. No. 1. (2015) Lewis, Garry, B. 1998. The Nature of Science and the Scientific Method. The Geological Society of America Majid, Abdul. 2001. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung; Rosda Martiyono, MPd. 2012. Perencanaan Pembelajaran; Suatu Pendekatan Praktis Berdasarkan KTSP termasuk Model Tematik. Yogyakarta; Aswaja Pressindo Masaong, Abd, K. 2012. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru: Memberdayakan Pengawas sebagai Gurunya Guru. Bandung: Alfabeta Rifkin, Benjamin, PhD. 2003. Guidelines for Foreign Language Lesson Planning. University of Winconsin-Madison Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press Sudjana, Nana. 2011. Supervisi Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya bagi Pengawas Sekolah. Bekasi: Binamitra Publishing. Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan: Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Sekolah. Bekasi: Binamitra Publishing. Sugiyono, Prof.Dr. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Puslitjaknov TUV Reinland. 2012. “ISO 9001 : 2008.” Materi Presentasi Awareness ISO 9001 : 2008. Surabaya Uno, Hamzah, B, Prof.Dr.MPd. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara Widiati, Utami.. 2012. “Bahasa Inggris SMK” Modul Pengembangan Materi Bidang Studi. Malang. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 115 PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK Mujiono 45