PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM

advertisement
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 2, No. 1, Juni 2015
ISSN 2355-9683
PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM
PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SMK
Mujiono1), Wahyu Hardyanto2), Fakhruddin3)
1
SMK Negeri 1 Poncol Kab. Magetan Jawa Timur
Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
2,3
Abstrak
Perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru terkait implementasi kurikulum baru
dilakukan dengan menghubungkan dan merujuk pada materi-materi dari hasil pelatihan guru lain
untuk disesuaikan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, bukan pada landasan teori yang kuat.
Alternatif pemecahan masalah tersebut melalui kegiatan pembimbingan sebagai bagian dari tugas
Pengawas Sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik. Desain penelitian adalah Research
and Development (R&D) yang mengembangkan model pembimbingan berbantuan Template. Produk
yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu Model Pembimbingan dan Media Pembimbingan
berupa template. Hasil validasi ahli dan praktisi menunjukkan model dan media layak dan dapat
digunakan. Hasil ujicoba pada skala terbatas menunjukkan terjadi peningkatan kompetensi guru
dalam merencanakan pembelajaran. Data ini diperoleh dengan membandingkan skor RPP
sebelum dan setelah mendapatkan pembimbingan. Pembimbingan berbantuan template
merupakan alternatif yang direkomendasikan untuk dimanfaatkan oleh Pengawas Sekolah
sebagai salah satu model pembimbingan dalam kegiatan supervisi akademik.
© 2014 Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Kata Kunci: Pembimbingan, Template, Perencanaan Pembelajaran, Pendekatan Ilmiah.
PENDAHULUAN
Kompetensi guru secara holistik merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi, salah
satunya adalah kompetensi dalam merencanakan pembelajaran, termasuk didalamnya pembelajaran
Bahasa Inggris. Perencanaan pembelajaran dipilih sebagai tema penelitian ini mengingat pentingnya
perencanaan bagi keberhasilan pembelajaran. Ceranic (2011: 5) menyatakan bahwa,
Perencanaan yang baik adalah jantung pengajaran dan pembelajaran Bahasa Inggris yang
efektif. Jika kita memiliki perencanaan yang baik, maka dapat dipastikan para siswa menguasai hasil
belajar yang ditentukan kurikulum seraya membuat kemajuan yang bagus. Sementara pengalaman
mengajar akan membantu Anda untuk membangun kepercayaan diri. Pengajaran tanpa
perencanaan atau gagal merencanakan, seperti kata pepatah, adalah sama dengan merencanakan
untuk gagal.
Secara teknis administratif, kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran adalah
dalam bentuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA
INGGRIS SMK
Mujiono
35
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD) (Pemendikbud 65 Tahun 2013). Lebih lanjut ditegaskan
bahwa setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasiaktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi bagi
siswa untuk mengembangkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Seiring implementasi kurikulum baru yang
dikenal kurikulum 2013, guru harus menyesuaikan perubahan kurikulum. Pembelajarannya harus
menerapkan scientific approach (pendekartan ilmiah) dan Authentic Assessment atau penilaian autentik,
maka hal tersebut harus tertuang dalam RPP
Upaya alternatif membimbing guru dalam merencanakan pembelajaran yang efektif,
khususnya dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dilakukan
dalam kegiatan supervisi oleh Pengawas Sekolah. Menurut pendapat beberapa ahli, salah satunya
Sudjana(2011: 25), menyatakan bahwa, Pengawas sekolah adalah guru berstatus pegawai negeri
sipil yang diangkat dan diberi tugas tanggung jawab dan wewenang oleh pejabat berwenang untuk
melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan manajerial pada sekolah/ satuan pendidikan.
Salah satu tugas pengawas dalam rangka meningkatkan pembelajaran adalah melalui kegiatan
pembimbingan terhadap guru, termasuk di dalamnya pembimbingan dalam menyusun RPP yang
efektif.
Maka menjadi penting bagi pengawas sekolah dalam melaksanakan pembimbingan/ supervisi
yang efektif memerlukan model pembimbingan dengan media/ tool yang efektif pula. Untuk itulah
dipandang perlu mengembangkan Model Pembimbingan yang bersifat teknis menggunakan template
sebagai media dalam kegiatan pembimbingan terhadap guru. Dikatakan teknis mengingat
pembimbingan yang dikembangkan menggunakan media berupa template dilengkapi data
pendukung baik teoritis maupun praktis sekaligus contohnya. Template is something that is used as a
pattern for producing other similar things. Tempale also means a system that helps you arrange information on
a computer screen. (Cambridge Advanced Learner’s Dictionary) Dapat diterjemahkan template adalah
sesuatu yang digunakan sebagai model untuk menghasilkan benda lain yang sama bentuknya.
Salah satu jenis template yang dapat digunakan adalah bentuk atau format baku yang didesain
menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Word yang berisi komponen-komponen RPP yang
menggunakan pendekatan ilmiah, yang harus diisi. Pengisian komponen-komponen tersebut telah
ditautkan dengan database dalam sebuah folder terkait dokumen yang dibutuhkan baik bersifat
langsung maupun tak langsung.
Tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini sebagai berikut: 1). Mendeskripsikan Model
faktual Pembimbingan Guru dalam penyusunan RPP dengan pendekatan ilmiah terkait dengan
frekuensi, jenis klasikal, langkah-langkah, materi, media, pedoman atau panduan, ketercapaian,
kendala dan harapan pada praktek pembimbingan. 2). Menghasilkan Model hipotetik
Pembimbingan Teknis berbantuan template dalam penyusunan RPP dengan pendekatan ilmiah
terkait dengan jenis klasikal, langkah-langkah, materi, media, pedoman atau panduan praktek
pembimbingan dan 3). Mengukur efektifitas Model Pembimbingan Teknis berbantuan template
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam penyusunan RPP dengan pendekatan ilmiah
Hipotesis penelitian ini adalah Kompetensi guru Bahasa Inggris SMK dalam merencanakan
pembelajaran dengan pendekatan ilmiah setelah mengikuti pembimbingan teknis berbantuan
template meningkat dibandingkan kompetensi sebelumnya
METODE PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuannya, penelitian ini dirancang dalam bentuk
penelitian pengembangan (research and development atau R & D), yaitu suatu penelitian yang
36
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 2. No. 1. (2015)
dilakukan dengan tujuan menghasilkan sebuah model, baik dalam bentuk perangkat keras (atau
hardware) maupun perangkat lunak (software). Dalam penelitian ini model yang dihasilkan adalah
Model dan Media Pembimbingan berbantuan template.
Proses penelitian pengembangan ini ditempuh dengan memodifikasi 10 langkah sebagaimana
yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983:775-776), yakni (1) mengumpulkan informasi dan
melakukan penelitian awal (research and information collecting), (2) perencanaan (planning), (3)
mengembangkan format atau model (developing preliminary form of product), (4) mempersiapkan uji
coba tes di lapangan (preliminary field testing), (5) melakukan revisi terhadap tes berdasarkan hasil uji
coba di lapangan (main product revision), (6) melakukan tes di lapangan (main field testing) (7)
melakukan revisi setelah mendapatkan masukan dari tes lapangan (operational product revisions), (8)
melaksanakan tes uji coba model atau tes pembelajaran (operational field testing), (9) melakukan revisi
terakhir (final product revision), (10) menyampaikan laporan penelitian (dominition and implementation).
Dalam prakteknya kesepuluh langkah yang dikemukakan Borg dan Gall tersebut sering
dikelompokkan menjadi tiga langkah, yaitu: pertama, studi pendahuluan yang mencakup: studi
literatur, studi/pengumpulan data lapangan berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan, dan
diskripsi serta analisis temuan lapangan. Pada tahap ini didapatkan data untuk menjawab rumusan
masalah model faktual. Kedua, tahap pengembangan mencakup langkah-langkah: (1) merumuskan
rencana pengembangan; (2) menentukan tujuan yang akan dicapai pada tiap tahapan
pengembangan, dan merencanakan studi kelayakan secara terbatas; (3) mengembangkan rumusan
awal (desain) produk yang dikembangkan; (4) melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala
terbatas; dan (5) melakukan ujicoba utama yang melibatkan subjek yang lebih luas. Pada tahap ini
didapatkan data untuk menjawab rumusan masalah model hipotetik dar pengembagan produk.
Ketiga, tahap validasi mencakup langkah: menguji hasil pengembangan dan memvalidasi produk,
melakukan perbaikan dalam rangka finalisasi produk akhir. Tujuan langkah ini adalah untuk
menyimpulkan apakah produk yang dikembangkan efektif. Secara teknis langkah-langkah penelitian
di atas dimodifikasi menjadi dua tahap, yaitu penelitian dan pengembangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap Penelitian
Tahap penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan praktek pembimbingan terhadap guru
Bahasa Inggris SMK di Kabupaten Magetan dalam merencanakan pembelajaran. Subyek analisis
penelitian ini adalah Pengawas Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan yang
juga disebut subyek pemakai produk. Sedangkan sumber data penelitian adalah Guru-Guru Bahasa
Inggris di SMK sasaran penerapan kurikulum 2013, yang disebut sebagai subyek sasaran uji coba
produk. Hasil tahap penelitian diperoleh data model faktual berdasarkan pada indikator 1).
Frekuensi pembimbingan, 2). Jenis klasikal pembimbingan, 3). Langkah-langkah pembimbingan, 4).
Materi pembimbingan, 5). Media pembimbingan, 6). Pedoman atau panduan pembimbingan, 7).
Ketercapaian tujuan pembimbingan, 8). Kendala dan harapan pembimbingan. Untuk melengkapi
data dilakukan studi dokumen terhadap dokumen RPP yang telah disusun sebelumnya. Data yang
terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Analisis Interaktif. Menurut Milles & Huberman
(1992:100), analisis interaktif ini merupakan analisis data melalui empat komponen analisis yang
meliputi reduksi data, sajian data, penarikan simpulan, dan verifikasi. Keempat komponen itu
dilakukan secara simultan. Hasilnya menunjukkan bahwa praktek pembimbingan yang selama ini
dilaksanakan, dilihat dari sudut pandang proses dan hasil, pada dasarnya tidak sesuai dengan
kebutuhan meskipun pada penelitian awal beberapa sumber data menyatakan sesuai kebutuhan. Hal
ini diduga terkait kekurangpahaman atau standar kesesuaian dari sumber data terhadap kondisi
yang dihadapainya. Sebagai contoh pada indikator langkah-langkah pembimbingan, sumber data
PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA
INGGRIS SMK
Mujiono
37
menyatakan sesuai kebutuhan yang dideskripsikan dengan langkah-langkah secara umum tetapi
dalam group interview untuk memperoleh data kebutuhan, responden memilih langkah-langkah
pembimbingan secara detail dalam arti setiap komponen perencanaan pembelajaran dijelaskan dan
dibimbing
Secara grafis dapat ditampilkan dalam tabel di bawah ini:
Komponen
Frekuensi
Kelompok
Langkah
Materi
Media
Pedoman
Tabel 4.1 Model Faktual
Data Faktual
Keterangan
1 x per semester
Klasikal lintas mapel
Per sekolah binaan
Sistematis umum, Ceramah, Sosialisasi, evaluasi/
Diskusi
pembimbingan
Peraturan terkait, Metode
pembelajaran
Laptop, LCD, Contoh RPP
Pedoman penyusunan RPP
koreksi,
UU, PP, Permendikbud,
Handout, hardcopy, softcopy
Pedoman/ petunjuk teknis
Tahap Pengembangan
Desain model pembimbingan teknis berbantuan template dikembangkan berdasarkan pada
analisis hasil penelitian, didukung dengan teori belajar constructivism. Gagnon dan Collay (2001: 10)
berpendapat bahwa pendekatan konstruktivistik merujuk kepada asumsi bahwa manusia
mengembangkan dirinya dengan cara melibatkan diri baik dalam kegiatan secara personal maupun
sosial dalam membangun ilmu pengetahuan. Belajar, dalam hal ini dimaknai pembimbingan, terkait
dengan pengalaman yang dimiliki oleh individu. Berdasarkan pandangan ini, maka tugas seorang
guru atau instruktur adalah menciptakan lingkungan belajar yang mencerminkan adanya
pengalaman belajar yang otentik atau nyata dan dapat diaplikasikan dalam sebuah situasi yang
sesungguhnya dengan memanfaatkan media pembelajaran. Selain itu, teori belajar oleh Magnesen
dalam Bobbi DePorter dkk (2004: 57) juga menjadi dasar pemikiran mengapa pembimbingan teknis
berbantuan template ini dikembangkan. Teori tersebut dituliskan dalam Quantum Teaching yang
menyatakan bahwa pembelajar akan belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar,
30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan,
dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.
Merujuk pada data model faktual dan teori-teori tersebut di atas, dikembangkan model
pembimbingan teknis berbantuan template. Secara umum perbedaan antara model faktual dan desain
model berada pada tahapan langkah-langkah pembimbingan dan manajemen data yang
dikumpulkan dalam suatu database yang di-link-kan dengan template sebagai media utama pada
kegiatan pembimbingan. Template dijadikan media dalam kegiatan pembimbingan bertujuan untuk
memudahkan pengawas sekolah dalam membimbing guru-guru secara efektif menggunakan media
yang efektif, baik dalam merencanakan pembelajaran yang memperhatikan konsistensi keterkaitan
hubungan antar komponen perencanaan pembelajaran. Landasan berfikir lain bahwa pembelajaran
pada kurikulum baru mengedepankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Secara grafis desain model hasil pengembangan praktek pembimbingan berbantuan template
dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini.
38
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 2. No. 1. (2015)
Komponen
Jenis Klasikal
Langkah
Materi
Media
Pedoman
Tabel 4.2 Desain Model
Pengembangan Model
Keterangan
Klasikal per mata pelajaran (MGMP)
Per sekolah binaan
sekolah/ kabupaten
Pra-pembimbingan,
Sistematis bertahap setiap komponen
pembimbingan, evaluasi/
RPP
perbaikan
Teori perencanaan pembelajaran,
merumuskan indikator, merumuskan
tujuan pembelajaran, menentukan
metode pembelajaran, memilih dan softcopy yang disimpan
mengembangkan materi dan media dalam database dan dipembelajaran,
merumuskan link-kan ke template
penilaian
pembelajaran
dan
pemahaman
prinsip-prinsip
pembelajaran
hardcopy,
Laptop, LCD projector, Contoh RPP Handout,
softcopytemplate
dan Template RPP
softcopy yang disimpan
Pedoman penyusunan RPP dan
dalam database dan diperaturan terkait
link-kan ke template
Dalam prakteknya, desain model pembimbingan berbantuan template dilakukan secara
klasikal pada kelompok mata pelajaran Bahasa Inggris jenjang SMK melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut;
Pertama, kegiatan pra-pembimbingan yang di dalamnya berisi kegiatan menyiapkan dokumen
atau data pendukung baik teoritis maupun yuridis sebagai referensi atau konten dari RPP yang akan
didesain. Secara teknis, kegiatan pra-pembimbingan berisi kegiatan penghitungan pekan efektif
berdasarkan analisis kalender akademik, pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar,
menyusun Program Tahunan dan Program Semester, serta menyusun peta keterkaitan antara
Kompetensi Dasar, Indikator Ketercapaian dan Tujuan Pembelajaran, Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) serta format-format dan rubrik penilaian. Selain itu, dalam kegiatan pra-pembimbingan juga
dilakukan aktifitas menyiapkan database terkait materi pembelajaran, media pembelajaran dan
sumber belajar terkait.
Kedua yaitu kegiatan pembimbingan teknis dengan mengisi template. Template pertama adalah
format keterkaitan kompetensi dasar (KD), indikator ketercapaian KD dan tujuan pembelajaran.
Template selanjutnya adalah pemetaan media pembelajaran merujuk pada template sebelumya yaitu
konsistensi KD, indikator ketercapaian KD dan tujuan pembelajaran serta materi pembelajaran.
Template berikutnya yaitu desain RPP yang komponennya sesuai dengan Permendikbud terkait
implementasi kurikulum 2013, yang utama adalah berisi aktifitas menyusun kegiatan pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah terkait kompetensi dasar dan berdasarkan tujuan pembelajaran yang
telah disusun sebelumnya. Pada kegiatan pembimbingan ini juga dilakukan aktifitas menyusun
rancangan evaluasi dan penilaian berdasarkan indikator ketercapaian kompetensi yang juga telah
disiapkan sebelumnya, termasuk rubrik dan pedoman penskorannya.
Ketiga yaitu evaluasi dan perbaikan, yaitu berisi aktifitas saling bertukar RPP untuk saling
mengevaluasi dan memberikan masukan yang dilanjutkan aktifitas perbaikan berdasarkan evaluasi
dan masukan yang dimaksud dengan panduan dan bimbingan dari Pengawas Sekolah.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA
INGGRIS SMK
Mujiono
39
Kegiatan pra-pembimbingan dan pembimbingan serta evaluasi dan perbaikan dibuat terpisah
tersendiri dengan alasan dan tujuan untuk lebih memfokuskan aktifitas guru dalam merencanakan
pembelajaran khususnya konsistensi keterkaitan kompetensi dasar (KD), indikator ketercapaian KD
dan tujuan pembelajaran serta materi dan media pembelajaran
Secara grafis langkah-langkah kegiatan pembimbingan dapat dilihat pada diagram alur bawah
ini:
PROSES
DESKRIPSI
PENAN
GGUNGJAW
AB
DOKUMEN
Mulai
Rujukan
teori
dan
regulasi
terkait
Rujukan
dokumen
kurikulum
terkait
Guru ybs
Mempelajari
dan
Menganalisis
teori/ peraturan
terkait
Mempelajari
dan
menganalisis
dokumen
kurikulum
Menyiapkan
dan
menganalisis
data pendukung
Guru ybs

Input

Analisis data




40
Mengeva
luasi
persiapa
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 2. No. 1. (2015)
Daftar Hadir/
Notulen
- Buku-buku referensi
- Peraturan-peraturan
terkait
- SK Mengajar
- Kalender Akademik
- Silabus
- Rangkuman materi/
teori
- Penghitungan pekan
efektif
- Program Tahunan
- Program Semester
- KKM
Database materi
pembelajaran
Database media
pembelajaran
- Database metode/
teknik pembelajaran
- Database icebreaker
- Analisi keterkaitan
KI, KD, Indikator, Tujuan
Pembelajaran
Pengawa
s Sekolah
periksa
Checklist / daftar
PROSES
DESKRIPSI
PENAN
GGUNGJAW
AB
DOKUMEN
n
dokumen
dan data
penduku
ng
1
1
Penyusunan RPP


Perbaikan

Menyusu
n
RPP
berbantu
an
template
menggun
akan
database
yang
telah
disiapka
n
Pengawa
s Sekolah
Mengeva
luasi
RPP
yang
telah
disusun
Pengawa
s Sekolah
Memper
baiki
RPP
berdasar
kan
usulan
atau
revisi
Pengawa
s Sekolah
Guru ybs
Guru ybs
- Template RPP yang
link
database
dengan
pendukung
Teori/ peraturan
terkait
Dokumen
kurikulum terkait
- Silabus
- Format Penilaian
- Rubrik Penskoran
- Pedoman Penskoran
- RPP
periksa
revisi
Checklist / daftar
Lembar usulan/
- RPP hasil revisi
Guru ybs
Selesai
PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA
INGGRIS SMK
Mujiono
41
Secara teknis template yang digunakan sebagai media dalam menerapkan model
pembimbingan teknis didesain menggunakan perangkat lunak Microsoft Office Word (versi 2007).
Untuk memastikan bahwa kegiatan pembimbingan yang dimaksud menggunakan template yang
menjadi produk dari penelitian ini maka diberikan gambar/ simbol inisial pada template yang
disusun. Lebih jelas, konsep desain template yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut :
4a
4b
1
2
3
Gambar 1. Tampilan awal template
Berdasarkan gambar di atas, terdapat menu Drop Down, yaitu Berisi data yang telah fixed/
pasti. Penggunaannya tinggal klik dan pilih. Untuk isian yang tidak disediakan drop down berarti
diisi secara manual. Simbol (?), yaitu berisi definisi atau pengertian dari tiap komponen RPP dimana
simbol tersebut berada. Misalkan simbol tersebut berada di sebelah komponen “A. Kompetensi
Dasar” berarti jika kursor diarahkan ke simbol tersebut akan muncul screentips berisi definisi atau
pengertian dari kompetensi dasar. Simbol  merupakan simbol hyperlink ke database tertentu terkait
dengan komponen RPP dimana simbol tersebut berada. Pada saat kursor kursor diarahkan ke
simbol yang dimaksud maka akan muncul screentip teks terkait file atau database yang di-link-kan.
Selanjutnya, Fungsi hyperlink standar dari aplikasinya, digunakan bersama-sama antara tombol
“Ctrl” (Control) dan klik kiri untuk melihat isi database, secara bersama-sama dengan menekan
tombol control dan klik kiri simbol yang dimaksud.
Dokumen atau file yang tersimpan dalam database dibedakan menjadi dua, yaitu dokumen
untuk dibaca dan dokumen untuk dipindahkan ke dalam dokumen RPP. Dokumen yang untuk
dibaca sebagai refensi dapat langsung dibaca di layar maupun dicetak (print) terlbih dahulu baru
kemudia dibaca. Dokumen yang diperlukan untuk disalin atau dipindahkan isinya dapat dilakukan
melalui proses copy-paste. Copy isi yang dibutuhkan pada dokumen database dan lakukan paste pada
dokumen RPP.
Template yang dirancang di-link-kan dengan folder yang berisi database terkait icebreaker
pembelajaran dan teori-teori pendukung pembelajaran lainnya, disamping yang utama adalah
database tentang teori-teori tentang perencanaan pembelajaran maupun peraturan-peraturan yang
berlaku.
42
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 2. No. 1. (2015)
PEMBAHASAN
Berangkat dari data faktual, selanjutnya menelaah hasil model faktual, didukung data
kebutuhan dan dialog dengan teori yang relevan maka dikembangkan model pembimbingan dengan
berbantuan template mengacu pada referensi teori belajar constructivism, Gagnon dan Collay (2001:
10) berpendapat bahwa pendekatan konstruktivistik merujuk kepada asumsi bahwa manusia
mengembangkan dirinya dengan cara melibatkan diri baik dalam kegiatan secara personal maupun
sosial dalam membangun ilmu pengetahuan. Belajar, dalam hal ini dimaknai pembimbingan, terkait
dengan pengalaman yang dimiliki oleh individu. Berdasarkan pandangan ini, maka tugas seorang
guru atau instruktur adalah menciptakan lingkungan belajar yang mencerminkan adanya
pengalaman belajar yang otentik atau nyata dan dapat diaplikasikan dalam sebuah situasi yang
sesungguhnya dengan memanfaatkan media pembelajaran. Selain itu, teori belajar oleh Magnesen
dalam Bobbi DePorter et al. (2004: 57) juga menjadi dasar pemikiran mengapa pembimbingan
teknis berbantuan template ini dikembangkan. Teori tersebut dituliskan dalam Quantum Teaching
yang menyatakan bahwa pembelajar akan belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang
didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang
dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.
Teori lain yang dijadikan dasar dalam manajemen atau pengelolaan database adalah teori
QMS ISO 9001 : 2008 yang menyatakan bahwa, “Dokumen yang dipersyaratkan dalam sistem
manajemen mutu harus dikendalikan” (TUV, 2012; 4). Persyaratan di atas diartikan bahwa
dokumen atau referensi yang digunakan harus dikelola dan dikendalikan dalam rangka mudah
dicari dan mudah diakses. Untuk itulah dokumen-dokumen referensi dalam perencanaan
pembelajaran dalam penelitian ini dikumpulkan dalam sebuah database yang di-link-kan dengan
template sebagai media utama pembimbingan.
Maka Template dijadikan media dalam kegiatan pembimbingan bertujuan untuk
memudahkan pengawas sekolah dalam membimbing guru-guru dalam merencanakan pembelajaran
yang memperhatikan konsistensi keterkaitan hubungan antar komponen perencanaan pembelajaran,
menggunakan media yang efektif,. Landasan berfikir lain bahwa pembelajaran pada kurikulum baru
mengedepankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Template juga diharapkan
menjadikan Pengawas Sekolah dan Guru lebih dan semakin familiar dengan teknologi termasuk
dalam melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
mengingat data atau dokumen pendukung, baik sebagai dasar penyusunan RPP itu sendiri maupun
sebagai media pembelajaran, disediakan dalam sebuah database berupa softcopy atau e-document
(electronic document). Hal ini juga dimaksudkan lebih memudahkan dalam manajemen data sehingga
akan mudah dan cepat diakses ketika dibutuhkan dibandingkan jika disimpan dalam bentuk
hardcopy yang riskan sulit diakses maupun hilang di antara tumpukan dokumen atau file lain.
Hasil pengembangan model dan media divalidasi oleh ahli baik dari sisi model, isi dan teknis
juga dilakukan validasi oleh praktisi oleh pengawas sekolah. Melalui beberapa revisi, desain model
menjadi model hipotetik, selanjunya ujicoba produk untuk skala terbatas melalui kegiatan
pembimbingan menggunakan langkah-langkah, metode, materi, pedoman dan media template. Hasil
ujicoba menunjukkan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam merencanakan pembelajaran.
Data ini diperoleh dari peningkatan nilai skor RPP yang diperoleh guru dengan membandingkan
skor RPP sebelum mendapatkan pembimbingan dengan skor setelah mendapatkan pembimbingan.
Hasil penelitian dan pengembangan ini, yang menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi
menggunakan strategi yang efektif, menguatkan beberapa hasil penelitian sebelumnya. Suhardan
(2007; 60-62) menyimpulkan dalam hasil penelitiannya,
Efektivitas pengawasan profesional diwujudkan dalam bentuk bantuan profesional untuk
mempertinggi kemampuan profesional guru. Nilai keefektivannya diukur dari: 1). Bantuan
PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA
INGGRIS SMK
Mujiono
43
profesional dilaksanakan sesuai dengan fungsinya dan tujuannya yaitu untuk membina guru, 2).
Adanya perbaikan kerja yang dilakukan guru, 3). Adanya kepuasan pada guru sebagai pengajar dan
murid yang belajar, 4). Guru semakin termotivasi, komitmennya semakin kuat, mengajarnya
semakin produktif, 5). Tidak nampak keluhan yang berarti karena kesulitan dalam bekerja, 6).
Tumbuhnya komunikasi terbuka dan transparansi di antara mereka.
Penelitian lain oleh Schuck and Jessica (2011; 15) yang menyatakan bahwa dalam praktek
supervisi penting memperhatikan kolaborasi atau hubungan yang baik antara supervisor dan supervisee
sehingga akan terjalin hubungan kerja sama yang baik pula. Lebih lengkap Schuck and Jessica
menyatakan,
Supervision is a collaborative process in which the supervisor works with the supervisee to explore their
work reflectively. The role of the supervisor is often viewed as a mix of educative, mentoring, holding the ethical
position and ensuring the safety of the supervisee and of the supervisee’s client. Fundamental to the relationship
is good rapport and a working alliance supervision methods have traditionally employed questioning in order to
trigger reflective thinking.
PENUTUP
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui validasi ahli dan praktisi menunjukkan
model dan media yang dikembangkan melalui penelitian ini layak dan dapat digunakan. Hasil
ujicoba pada skala terbatas menunjukkan terjadi peningkatan kompetensi guru dalam merencanakan
pembelajaran. Untuk itu, pembimbingan berbantuan template merupakan alternatif yang
direkomendasikan untuk dimanfaatkan oleh Pengawas Sekolah sebagai salah satu model
pembimbingan dalam kegiatan supervisi akademik
DAFTAR PUSTAKA
Borg, Walter R. Meredith Damien Gal. 1983. Educational Research: An Introduction. New York:
Longman Inc
Budijanto, Januar. 2003. Penuntun Penggunaan Microsoft Word 2002; Untuk Penulisan Laporan
Tugas Akhir. Yogyakarta; Andi Offset
Ceranic, Helena. 2011. Panduan Bagi Guru Bahasa Inggris. Jakarta; Erlangga
Chico. 2009. Lesson Planning. University of California: Agricultural Education
Creswell, John, W. 2012. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed.
Yogyakarta; Pustaka Pelajar.
DePotter, Bobbi. 2004. Quantum Teaching; Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-Ruang
Kelas. Bandung: Kaifa
Gagnon, G.W. dan Collay, M. (2001). Designing for Learning: six Elements in Constructivist
Classroom. California: Corwin Pres Inc
Hidayat, Taufik. 2010. Microsoft Office 2010; Jago Microsoft Word 2010. Semarang; Kawan
Pustaka
Jones, Jane. 1998. Lesson planning: Towards purposeful learning and effective teaching. University
of London; King’s college
Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013; SMP-Bahasa Inggris.
Jakarta; BPSDMPK-PMP
Kemdikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013; SMA-Bahasa Indonesia.
Jakarta; BPSDMPK-PMP
Kemdikbud. 2013. Kurikulum 2013; Pedoman Implementasi Kurikulum. Jakarta; Balitbang
44
Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan
Vol. 2. No. 1. (2015)
Lewis, Garry, B. 1998. The Nature of Science and the Scientific Method. The Geological Society of
America
Majid, Abdul. 2001. Perencanaan Pembelajaran; Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung; Rosda
Martiyono, MPd. 2012. Perencanaan Pembelajaran; Suatu Pendekatan Praktis Berdasarkan KTSP
termasuk Model Tematik. Yogyakarta; Aswaja Pressindo
Masaong, Abd, K. 2012. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru:
Memberdayakan Pengawas sebagai Gurunya Guru. Bandung: Alfabeta
Rifkin, Benjamin, PhD. 2003. Guidelines for Foreign Language Lesson Planning. University of
Winconsin-Madison
Samsudi. 2009. Disain Penelitian Pendidikan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press
Sudjana, Nana. 2011. Supervisi Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya bagi Pengawas Sekolah.
Bekasi: Binamitra Publishing.
Sudjana, Nana. 2012. Pengawas dan Kepengawasan: Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan
Tanggung Jawab Sekolah. Bekasi: Binamitra Publishing.
Sugiyono, Prof.Dr. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tim Puslitjaknov. 2008. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Puslitjaknov
TUV Reinland. 2012. “ISO 9001 : 2008.” Materi Presentasi Awareness ISO 9001 : 2008.
Surabaya
Uno, Hamzah, B, Prof.Dr.MPd. 2012. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara
Widiati, Utami.. 2012. “Bahasa Inggris SMK” Modul Pengembangan Materi Bidang Studi.
Malang. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 115
PENGEMBANGAN MODEL PEMBIMBINGAN DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN BAHASA
INGGRIS SMK
Mujiono
45
Download