ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) DI KOTA KEDIRI Niernoventy ; Sandu Siyoto ; Dhita Kurnia Sari STIKES Surya Mitra Husada ABSTRACT Homosexual (gay) is a global problem and has become a phenomenon that is widely discussed in the community. The existence of homosexual (gay) in the kediri city currently reached 145 people , based on the data KPAD Kediri in 2012. Gay is an interest in the same sex attraction to the same sex (sexual orientation). Sexual orientation is caused by a complex interaction between environmental factors, cognitive and biological. The purpose of this study is to explore and describe the factors associated with homoseksuial behavior (gay) . This research used a descriptive research design with qualitative approach. Social situation of this research among homosexual (gay) in kediri city. The Instrument used is the research own and in-depth interview techniques. Technique of sampling used by the researchers that the informant snowball sampling amounted to 6 people . The results showed that the someone become to homosexsual not far from a experience pass time such as Psychology some informants in the past have experienced less favorable than their own parents or relatives. Parent is partially informants spoiled by his parents in a small time even until now . Given toys such as dolls and cared for just like women. Over all the informant obtain sexual abuse and sexual harassment in the past. Such as oral eratism genitals actors, in harmony (not sex) and make informants traumatic and feel it has been true activity. Based on the result s informan get closer to God Almighty,so that informants be like men in general as well as a positive activity, useful for the community and society . Keywords : Behaviour, Homosexsual (gay) PENGANTAR walaupun di negara-negara barat fenomena ini sudah tidak lagi menjadi suatu fenomena yang dianggap tabu lagi (Piliang dalam Soetjiningsing,2004). Orientasi seksual yang lazim ada dalam masyarakat adalah heteroseksual sedangkan homoseksual oleh masyarakat dianggap sebagai penyimpangan orientasi seksual. Orientasi seksual disebabkan oleh interaksi yang kompleks antara faktor lingkungan, kognitif, dan biologis. Pada sebagian besar individu, orientasi seksual terbentuk sejak masa kecil.Hasil penelitian-penelitian sebelumnya Homoseksual merupakan masalah global dan modern sekarang ini, gaya hidup atau life style merupakan hal yang sangat penting dan kerap menjadi ajang untuk menunjukkan identitas diri. Homoseksual sudah menjadi suatu fenomena yang banyak dibicarakan di dalam masyarakat, baik di berbagai negara maupun di Indonesia.Di Indonesia sendiri homoseksual masih menjadi suatu fenomena seksual yang masih terbilang tabu dan dianggap aneh oleh sebagian masyarakat, 68 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) menganggap bahwa ada kombinasi antara faktor biologis dan lingkungan sebagai penyebab orientasi seksual homoseksual (Feldmen dalam Kartono,2005). Laki Laki yang homoseks disebut Gay, sedangkan perempuan yang homoseks disebut lesbian. Homoseksualitas mengacu pada interaksi seksual dan atau romantis antara pribadi yang berjenis kelamin sama secara situasional atau berkelanjutan. Menurut Savinswilliams (2005) seorang gay mengacu pada salah satu atau lebih dari karakteristik yaitu same-sex feeling (memiliki ketertarikan sesama jenis), same-sexbehaviour (pernah berhubungan seks dengan sesama jenis), dan mengidentifiikasi dirinya sendiri sebagai gay.Ada banyak pendapat dimana teori queer ini dibedakan dari teori pembebasan gay yang paling awal. Dengan munculnya seksualitas di era modern seseorang ditempatkan dalam kategori tertentu yaitu kedua pasangan tidak bertindak atas kecenderungan baik yang aktif maupun pasif.Maka dari itu pemahaman seksualitas tidak dapat ditinjau dari segi natural semua pemahaman seksualitas dibangun dan dimediasi oleh pemahaman budaya.Akibatnya kaum homoseksual gay ataupun lesbian pada saat ini menganggap diri mereka itu normal dikarenakan mereka menganggap apa yang terjadi pada diri mereka merupakan perkembangan sosial semata (Kartono, 2005) Berdasarkan data yang didapat oleh Gaya Nusantara menyebutkan bahwa jumlah gay di Indonesia mencapai angka 20.000 orang. Menurut para ahli dan PBB jumlah gay 2012 diperkirakan 3 juta,tahun 2010 diperkirakan 800ribu ,Jakarta diperkirakan 5000 dan Indonesia 8-10 juta populasi pria pada tahun 2003 survey YPKN 45ribu gay.Menurut Gaya Nusantara 348ribu gay dari 6juta penduduk Jatim. (Dinkes,Jatim 2013).Kota Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia sendiri sudah dikatakan kota metropolitan dimana dengan jumlah penduduknya yang sangat banyak tidak jauh dari gaya hidup menyimpang dan perilaku seksual yang menyimpang atau beresiko. Berdasarkan data yang didapat, diperkirakan jumlah gay di kota Medan berjumlah 2.721 orang, di Serdang Bedagai berjumlah 360 orang gay dan di Deli Serdang berjumlah 512 orang gay.(Dinkes Medan,2010) Kota Kediri merupakan kota yang sedang berkembang di Jawa Timur tidak jauh dari perilaku Homoseksual (gay).Berdasarkan data yang didapat,diperkirakan jumlah gay di Kota Kediri berjumlah 145 orang yang terdaftar di komunitas Gay dan LSM pada bulan Juni 2012.(KPAD Kota Kediri,2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti pada tanggal 24 Juni 2013 di Dinas Kesehatan Kota Kediri didapatkan 119 gay yang terdaftar dan terdata di Kota Kediri.(Data P2MK Dinas Kesehatan Kota Kediri,2013).Dan studi pendahuluan di KPAD Kota Kediri dari jumlah komunitas Gay sebanyak 152 yang terdaftar dan terdata pada tahun 2013.Dan usia mereka rata rata 18-30 tahun.Berdasarkan pemetaan dari KPAD Kota Kediri tahun 2013 didapat beberapa hotspot yang dijadikan tempat berkumpul komunitas gay tercatat Gor Joyoboyo 15 orang gay,dermaga 50 orang gay, Sekartaji 39 orang gay,Food Park Mal 15 orang gay,Salon Aan 15 orang gay, Jln.Pandean 10 orang gay,Goa 69 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) Selomangleng 3 orang gay dan Alun-Alun Kota 5 orang gay. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pertemanan menuju perbuatan dan permainan seksual sebenarnya merupakan hal yang tidak wajar. Kematangan seksual tidak selalu sejajar dengan pertambahan usia.Kebanyakan faktor lingkungan mempengaruhi seseorang untuk menjadi gay (Hastaning, 2008).Selain faktor hormonal, bisa saja seseorang menjadi homoseksual dikarenakan keluarga yang tidak harmonis, misalnya figur bapak sebagai lakilaki yang kejam membuat seseorang dapat menjadi homoseksual serta faktor lingkungan (konstruksi sosial) sangat mempengaruhi perkembangan seorang anak, termasuk pembentukan atau pemilihan orientasi seksualnya, misalnya bagaimana orang tua mengasuh anak,hubungan antar keluarga, lingkungan pergaulan dan pertemanan. ternyata juga menjadi penyuka sesama jenis. Atau bisa saja karena interaksi berbagai faktor yaitu faktor lingkungan (sosiokultural), biologis, dan faktor pribadi/personal (psikologis).Jadi banyak faktor penyebab, dan harus ditelaah dulu lebih lanjut. (Hastaning, 2008). Jika pada tahun 1980-an, perilaku homoseksual itu masih masuk pada perilaku penyimpangan seksual. Namun dari tahun 2000, homoseksual telah masuk pada gaya hidup (lifestyle).Berdasarkan uraian di atas muncul masalah faktor faktor yang mempengaruhi perilaku homoseksual (gay).Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian Studi Kualitatif dengan judul “Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Homoseksual (Gay)”. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,tehnik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono,2011). Metode kualitatif digunakan karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi social tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif.Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi social secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan teori. Metode (prosedur) pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam (in-dept-interview), observasi/pengamatan, dokumentasi, dan / gabungan keempatnya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu sebagai instrument juga harus ”divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik 70 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) secara akademik maupun secara logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan (Sugiyono, 2008). banyak orang yang tabu bahasa binan ini. Berdasarkan karakteristik umur didapatkan data karakteristik informan yang berumur antara 21 – 25 tahun adalah 2 orang sedangkan yang berumur 26 - 30 tahun adalah 4 orang.Dilihat dari Latar belakang tingkat pendidikan,informan gay yang tingkat pendidikan SMA sebanyak 2 orang,dan S I sebanyak 4 orang.Jenis pekerjaaan informan gay sangat beragam.Informan gay yang bekerja sebagai manajer sebanyak 1 orang,sebagai wiraswasta sebanyak 2 orang,karyawan swasta sebanyak 2 orang dan sebagai perawat sebanyak 1 orang. HASIL PENELITIAN KARAKTERISTIK INFORMAN Berdasarkan data gay yang ada di kota kediri memang cukup banyak, adapun pendekatan kepada beberapa informan sesuai rekomendasi dan pengantar dari informan kunci tidak semua bersedia diwawancara.Dikarenakan sebagian dari mereka merasa malu dan kurang terbuka kepada peneliti.Sehingga sesuai dengan kriteria penelitian dan yang bersedia terdiri dari 6 informan.Perilaku homoseksual (gay) meliputi cara berpakaian, berjalan dan bahasa komunikasi yang mereka gunakan di kalangan merekapun berkarakter.Selain itu karakteristik informan juga meliputi umur,pendidikan terakhir,pekerjaan dan bertempat tinggal di kota Kediri. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh sebagian informan terlihat kemayu seperti wanita ketika berjalan,dan cara berpakaian mereka juga tampak lebih modis dan lebih stylish sesuai trend masa kini. Saat berbicara informan tampak lebih expressive dengan bahasa komunikasi yang sering mereka gunakan di kalangan gay. Bahasa komunikasi tersebut istilahnya adalah bahasa binan. Yang artinya bahasa yang unik dan mempunyai kode kode tertentu sehingga tidak HASIL WAWANCARA INFORMAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) Hasil penelitian mengenai klarifikasi informan yang berhubungan dengan perilaku homoseksual (gay) yaitu merupakan suatu ketertarikan dengan sesama jenis.Yang Padahal sebagai laki laki seharusnya tertarik dengan lawan jenis.Akan tetapi homoseksual (gay) lebih mengagumi sesama jenis seperti informan 1 dan 6. Namun ada pula informan yang menyatakan bahwa informan timbul rasa suka terhadap orang lain yang mempunyai jenis kelamin sama atau sejenis seperti informan 2 dan 3. FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) PSIKOLOGI Pengalaman hubungan orang tua dan informan di masa kanak kanak sangat berpengaruh pada kecenderungan homoseksual (gay).Sebagian informan merasa 71 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) bahwa orang tua nya dahulu memberikan pengalaman yang diingat oleh informan sampai saat ini. Seperti cara berpakain dan berdandan. Sehingga informan berperilaku homoseksual (gay). Permainan yang dimainkan informan di mass kanak kanak sangat berpengaruh dengan perilaku homoseksual (gay).Para informan tidak menyukai hal hal yang berhubungan dengan permainan laki laki dan teman teman informanpun di masa kecil banyak yang perempuan sampai dengan saat ini. Ada pula informan di masa lalu mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan dari heteroseksual justru menjadikan informan menjadi (gay) ataupun keluarga sendiri.Patah hati juga menjadikan penyebab kecenderungan menjadi gay. Tetapi ada salah satu informan yang mengatakan bahwa dirinya seperti saat ini adalah karena mempunyai hubungan yang buruk dengan ibu tirinya.Rasa benci timbul dengan perempuan dan mengganggap perempuan itu selalu kejam,sehingga informan menjadi nyaman dengan laki laki sampai dengan saat ini. Sebagian besar,pola asuh orang tua berdasarkan kriteria penampilan fisik pada informan adalah menginginkan anaknya tampil layaknya mengasuh perempuan karena keinginan mempunyai anak perempuan yang tidak terkabulkan. PENGALAMAN SEKSUAL (KEKERASAN SEKSUAL / PELECEHAN SEKSUAL) Sebagian dari informan pernah mendapat pengalaman seksual yang kurang menyenangkan dari lingkungan bahkan di dalam keluarga itu sendiri. Baik yang sesama jenis atau bahkan heteroseksual yang melakukan. Dari pengalaman seksual atau pelecehan seksual yang dialami oleh informan, sebagian informan mengatakan bentuk pelecehan tersebut beragam. Informan dipakasa dan dipegangi alat kelaminnya. Ada pula informan yang mengatakan pengalaman seksual yang dialami itu adalah mengoral kelamin kakak kandungnya sendiri dan ada juga alat kelamin seseorang yang menjadi panutan di ponpes informan digesek gesekkan di alat kelamin informan. POLA ASUH ORANG TUA Sebagian besar informan mengatakan pola asuh orang tua informan adalah sangat memanjakan informan sehingga informan merasa yang paling diperhatikan dan dituruti semua keinginannya. Salah satu informan mengatakan lebih disiplin ketika pola asuh dari orang tua dulu.Tetapi ada jugs informan yang merasa kurang diperhatikan dan pengalaman yang kurang baik dengan orang tuanya. Salah satu informan yang mengatakan bahwa dalam membentuk diri informan adalah ibunya tetapi di samping itu informan juga menganggap bapaknya adalah seseorang yang dewasa dan memberikan rasa nyaman bagi informan sehingga memberikan kekaguman tersendiri dan terbawa sampai saat ini mengagumi orang yang lebih dewasa. PEMBAHASAN 72 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) hati,sakit hati dan sedih pastinya seperti yang disampaikan informan 4.Akan tetapi ada juga informan yang mendapat pengalaman yang kurang menyenangkan dari kakak kandungnya sendiri bukan dalam hal percintaan melainkan adanya perilaku seksual yang kurang menyenangkan saat anak anak seperti yang disampaikan informan 1. Psikologi Perilaku Sissy (Tidak Menyukai Permainan Laki- Laki) Menurut sebagian besar informan,saat mereka dulu masih kecil orang tua mereka memberikan pengalaman yang selalu diingat oleh informan sampai saat ini.Seperti cara berpakaian mereka dan berdandan di waktu kecil dan bersifat kewanita wanitaan seperti informan 2. Ada pula informan yang merasa saat itu cara berdandan yang diberikan ibunya kepada nya adalah seperti anak perempuan seperti halnya dibedakin,dan diberi foundation agar anaknya itu terlihat manis dan rapi, akan tetapi informan tidak menolak hal tersebut seperti informan 1 dan 4, selain berdandan mereka juga cara sendiri untuk berpakaian.Karena orang tua salah satu informan ingin memiliki anak perempuan jadi orang tua informan membelikan baju baju perempuan seperti informan 3.Ada pula walau orang tuanya mereka tidak memberikan cara berpakaian seperti wanita tetapi informan senang dengan pakain perempuan seperti rok karena informan merasa seperti wanita seperti yang disampaikan informan 2. Pola Asuh Orang Tua Beberapa informan mengungkapkan bahwa mereka dari kecil diberikan pola asuh yang sangat mamanjakan dan menuruti semua kemauan anak walau tidak pada tempatnya sebenarnya dan membebaskan sehingga paling diperhatikan seperti informan 3. Pengalaman Seksual /kekerasan seksual / pelecehan seksual (sexual abuse) Dari beberapa informan mengungkapkan bahwa mereka pernah mendapat pengalaman seksual yang kurang menyenangkan.Bentuk pengalaman seksual tersebut seperti pelecehan seksual dan kekerasan seksual di waktu kecil.Dan yang melakukan pelecehan dan kekerasan tersebut adalah keluarga itu sendiri bahkan teman mereka sendiri. Baik yang sesama jenis atau bahkan heteroseksual yang melakukannya seperti informan 1 dan 3.Hal yang pelaku yang tidak bertanggung jawab beragam mulai dari dipaksa untuk memegang kelamin alat kelamin pelaku,mengoral alat kelamin,bahkan sampai disetubuhi (bukan berhubungan badan) seperti menggesek gesekkan alat kelamin pelaku di perut informan seperti informan 1. Pengalaman Yang Kurang Menyenangkan Dari Orang Tua & Saudara Beberapa informan mengungkapkan apabila pernah mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan dari orang orang yang mereka sayang.Seperti mereka pernah mempunyai pasangan perempuan tetapi informan justru diputus ketika saat berpacaran. Akhirnya merasa patah PENUTUP 73 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) pada komunitas agar lebih merangkul teman teman (gay), juga memberikan kegiatan kegiatan positif dan bermanfaat untuk komunitas serta masyarakat. Bagi Masyarakat, diharapkan bagi masyarakat memahami bahwa komunitas homoseksual (gay) bukan merupakan aib bagi masyarakat namun mereka adalah sama seperti kita semua, mereka mempunyai hak serta kewajiban yang sama dalam menjalankan kehidupan ini. KESIMPULAN Sebagian informan mempunyai ketertarikan dengan sesama jenis yang disebut gay sejak mereka masih SMA, dan mereka mempunyai sikap dan tingkah laku yang menjadikan identitas mereka sebagai gay dari cara berjalan, berdandan dan berkomunikasi ataupun berinteraksi dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Dari segi orientasi seksual yang mengarah pada suatu hubungan (in-relationship), gay dibedakan menjadi tiga yaitu top, bot dan vers. Begitu juga dengan mekanisme koping yang mereka gunakan sebagai penyesuaian diri dan pertahanan diri informan dengan diplacement, sublimasi dan proyeksi. KEPUSTAKAAN 1. Affifudin.(2009). Metode Tekhnik Pengumpulan Data Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: EGC 2. Bungin, Burhan. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 3. DepkesR.I (2003). Pedoman Nasional Perawatan,Dukungan dan Pengobatan Bagi ODHA.Buku Pedoman Untuk Petugas Kesehatan dan Petugas Lainnya.jakarta:Ditjen PPM dan PL Depkes. 4. Dinkes Kota Kediri, (2012). Laporan statistic Populasi Homoseksual Kediri. 5. Kartono, K. (2005). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. Bandung: Mandar Maju 6. Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperwatan. Jakarta: Salemba Medika. 7. Notoadmodjo, Soekidjo, (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. 8. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. SARAN Bagi Institusi Pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan bisa sebagai sumber informasi, pertimbangan dan evaluasi bagi institusi pendidikan untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang faktor faktor homoseksual (gay). Bagi Informan, informan yang sekarang menjadi seorang gay telah memilih mempunyai pasangan sesama jenis.Tetapi diharapkan agar suatu hari informan bisa berubah dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,sehingga informan bisa menjadi seperti laki laki pada umumnya dan memiliki pasangan lawan jenis.. Bagi Komunitas Homoseksual (Gay), diharapkan dengan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk lebih mendalami faktor seseorang menjadi gay dan bisa memberikan evaluasi 74 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HOMOSEKSUAL (GAY) 9. Soetjiningsih, SpA(K), (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV.Sagung Seto 10. Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta:Bandung 11. Sigit Cahyo Nugroho, (2011).Pengambilan Keputusan Menjadi Homoseksual. http://.Jurnal.unimus.ac.id/2011. [diakses tgl 4 Oktober 2013 jam 13.30.WIB]. 12. Team Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Dan Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada Kediri. 75