2013 2013 LAPORAN TAHUNAN LAPORAN TAHUNAN Bank of America, National Association Bank of America, National Association Cabang Jakarta – Indonesia Cabang Jakarta – Indonesia 2013 LAPORAN TAHUNAN Bank of America, National Association Cabang Jakarta – Indonesia Bank of America, NA Jakarta adalah satu-satunya Cabang yang berlokasi di Jakarta dan milik sepenuhnya dari Bank of America N.A yang berkantor pusat di Charlotte, Amerika Serikat. BANA Jakarta mulai beroperasi sebagai bank umum sejak tanggal 25 Juni 1968 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.3.29 tanggal 25 Juni 1968, sedangkan penunjukan sebagai bank devisa adalah berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13-Kep.Dir. tertanggal 27 Juni 1968. Bank of America, NA Jakarta is the only branch in Jakarta and fully owned by Bank of America, NA, whose head office is in Charlotte, USA. The Branch started the operation in Indonesia on 25 June 1968 based on the Decree of the Ministry of Finance No. D.15.6.3.29 dated 25 June 1968, and was permitted as a foreign exchange bank vide the Decree of the Directors of Bank Indonesia Director No. 4/13Kep.Dir.dated 27 June 1968. Bank of America, National Trust and Savings Association bergabung dengan Nations Bank, National Association pada tanggal 23 Juli 1999. Dan sesuai dengan persetujuan merger yang dikeluarkan oleh Comptroller of the Currency Administrator of National Banks pada tanggal 19 Juli 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama dan menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor: 1/16/KEP.GBI/1999 menetapkan bahwa Bank of America, National Trust and Savings Association kantor cabang di Jakarta menjadi Kantor Cabang Bank of America, National Association. Perubahan nama tersebut juga telah diumumkan di surat kabar Bisnis Indonesia pada bulan September 1999. Bank of America, National Trust and Savings Association merged with Nations Bank, National Association on 23 July 1999. Based on the merger memorandum issued by the Comptroller of the Currency Administrator of National Banks on 19 July 1999, Bank Indonesia issued the Decree of the Governor of Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/ 1999, which stated that Bank of America, National Trust and Savings Association Jakarta Branch is now the Branch of Bank of America, National Association. This rebranding has was announced in the Bisnis Indonesia in September 1999. Kebijakan dalam pengelolaan operasional yang ada pada Bank of America, NA Jakarta didasarkan pada kebijakan-kebijakan yang diberikan oleh kantor pusat dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Menteri Keuangan. Dari segi pelaporan, Bank of America, NA Jakarta harus melaporkan kepada kantor regional yang berkedudukan di Hong Kong dan Singapura; juga kepada Bank Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku. The operational management policies within Bank of America, NA Jakarta is in line with those guided by Head Office and is also in compliance with the Bank Indonesia and the Ministry of Finance regulations. From the reporting point of view, Bank of America, NA Jakarta is required to submit reports to the regional office in Hong Kong and Singapore and also to Bank Indonesia in conformity with the existing regulations. Bank of America, N.A. - Jakarta 1 Taufiqurachman Direktur Operasional Vice President, Country Operation Officer - Indonesia Pengalaman kerja: 9/2009 – sekarang Bank of America, N.A. – Jakarta Country Operation Officer 6/2006 – 9/2009 Bank of America, N.A. – Jakarta VP/Head Payment & Treasury Operations 8/2000 – 6/2006 Bank of America, N.A. – Jakarta AVP/ Head Payments & Treasury Operations 01/1996 – 2006 Bank of America, N.A. – Jakarta Head of Remittance Dept. 06/1995 – 01/1995 Bank of America, N.A. – Jakarta Utility Officer 09/1991 – 03/1994 Bank of America, N.A. – Jakarta Payment Clerk Saifannori I Amin Direktur Kepatuhan Vice President, Country Compliance Officer Indonesia Pengalaman kerja: 01/2010 – sekarang Bank of America, N.A. – Jakarta VP/Head of Compliance 03/2008 – 12/2009 Bank of America, N.A. – Jakarta AVP/Head of Finance 2007 – 2008 DBS Bank – Jakarta AVP/ Head of Financial Accounting and Regulatory 2005 – 2007 Deutsche Bank – Jakarta Manager/ Head Regulatory and Tax 2000 – 2005 American Express Bank – Jakarta Assistant Manager/ Head of Regulatory Reporting 1991 –1999 Bank of America, N.A. – Jakarta Staff Internal Audit Bank of America, N.A. - Jakarta Taufiqurachman Country Operation Officer Vice President, Country Operation Officer - Indonesia Work history: 9/2009 – present Bank of America, N.A. – Jakarta Country Operation Officer 6/2006 – 9/2009 Bank of America, N.A. – Jakarta VP/Head Payment & Treasury Operations 8/2000 – 6/2006 Bank of America, N.A. – Jakarta AVP/ Head Payments & Treasury Operations 01/1996 – 2006 Bank of America, N.A. – Jakarta Head of Remittance Dept. 06/1995 – 01/1995 Bank of America, N.A. – Jakarta Utility Officer 09/1991 – 03/1994 Bank of America, N.A. – Jakarta Payment Clerk Saifannori I Amin Compliance Director Vice President, Country Compliance Officer Indonesia Work History: 01/2010 – sekarang Bank of America, N.A. – Jakarta VP/Head of Compliance 03/2008 – 12/2009 Bank of America, N.A. – Jakarta AVP/Head of Finance 2007 – 2008 DBS Bank – Jakarta AVP/ Head of Financial Accounting and Regulatory 2005 – 2007 Deutsche Bank – Jakarta Manager/ Head Regulatory and Tax 2000 – 2005 American Express Bank – Jakarta Assistant Manager/ Head of Regulatory Reporting 1991 –1999 Bank of America, N.A. – Jakarta Staff Internal Audit 2 Posisi modal Bank (Cabang) pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.339.595 juta dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 1.584.664 juta. Rasio Kecukupan Modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar (CAR), pada 31 Desember 2013 adalah sebesar 84.53%, jauh di atas rasio minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yakni sebesar 9%. Sedangkan pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp465.378 juta dengan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp. 740.296 juta. Rasio Kecukupan Modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar (CAR), pada 31 Desember 2012 adalah sebesar 62.86%. Realisasi Dana Usaha, sebagai bagian dari modal kantor cabang bank asing, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp. 1.324.307 juta dan Rp. 476.954 juta, sedangkan jumlah dana usaha yang Idideklarasikan sampai posisi 31 Desember 2013 adalah sebesar US$ 110 juta. million and its total risk weighted assets (RWA) of IDR 1.584.664 million, the Capital Adequacy Ratio (CAR) of the branch as of 31 December 2013 considering credit and market was 84,53%, far above the 9% ratio required by Bank Indonesia. As of 31 December 2012, the branch’s capital was IDR 465.378 million with total riskweighted assets of IDR 740.296 million, resulting in 62.86% of CAR with credit and market risk as of the date. As part of the capital of foreign banks’ branches, the realization of Net Inter Office Fund, as of 31 December 2013 and 2012 were IDR million and IDR million, whilst the declared NIOF up to 31 December 2013, was US$ 110 million. Jumlah aktiva produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp 2.573.231 juta dan Rp 2.493.380 juta. Peningkatan aktiva produktif disebabkan oleh meningkatnya pemberian kredit, surat berharga dan transaksi pertukaran mata uang. Sedangkan jumlah aktiva produktif bermasalah adalah nihil pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp10.360 juta pada 31 Desember 2012. Dengan demikian, rasio aktiva produktif bermasalah terhadap jumlah aktiva produktif adalah 0% pada 2013 dan 0.43% pada 2012. Total productive assets as of 31 December 2013 and 2012, were IDR 2.573.231 million and IDR 2.493.380 million, respectively. The increase in productive assets was contributed by the increased Loan issued, securities and FX transactions. Total classified productive assets were Nil as of 31 December 2013 and Rp10.360 million in 31 December 2012. Thus, the ratio of classified productive assets to total productive assets was 0% in 2013 and 0.43% in 2012. Kebijakan pemberian pinjaman di Bank kami menganut prinsip kehati-hatian, pinjaman yang dibukukan pada tahun 2013 terfokus pada produkproduk cash management, trade finance dan pelayanan transaksi yang lainnya. Rasio total pinjaman yang diberikan terhadap total dana pihak ketiga atau Loan to Deposit rasio (LDR) pada 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 93.43% dan 51.24%. Terjadi peningkatan LDR yang signifikan di tahun 2013 karena bank berhasil meningkatkan pemberian pinjaman dari Rp 634.624 juta pada 2012 menjadi Rp 1.436.792 juta pada 2013 sedangkan total dana pihak ketiga juga mengalami kenaikan dari Rp 1.238.601 juta pada 2012 menjadi Rp 1.537.828 juta pada 2013. Penempatan pada Bank In line with the application of prudent lending policy, the loan booked in 2013 focused on products of cash management, trade finance and other transaction services. The Branch’s customer target was also quite limited. Therefore, the ratio of total granted loan to third party liabilities as of December 31, 2013 and 2012 was 93.43% and 51.24%. There was a significant increase on LDR in 2013 as Bank successfully increased the Loan balance from IDR634.624million in 2012 to IDR1.436.792in 2013 while third party fund was increase form IDR1.238.601 in 2012 to IDR1.537.828 in 2013. Deposit at Bank Indonesia and marketable securities such as SBI and treasury bills were still the bank’s preferred investment for excess Bank of America, N.A. - Jakarta 3 Indonesia dan Surat berharga seperti SBI dan SPN masih merupakan pilihan investasi bank kami atas kelebihan dana yang dimiliki oleh Cabang. funds owned by the Branch. In order to prevent excessive fund concentration and to assure liquidity level based on prudent principle, the Branch monitored and administered fund resources and their corresponding due dates Untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan untuk menjamin tingkat likuiditas berdasarkan prinsip kehati-hatian, Cabang memantau dan mengatur sumber dana dan saat jatuh temponya. 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 Penempatan pada Bank Indonesia/ Placement to Central Bank 800,000 Pinjaman yang Diberikan / Loans 600,000 400,000 200,000 2013 2012 Laba operasional sebelum pajak tahun 2013 mengalami peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari Rp341 juta pada akhir tahun 2012 menjadi Rp17.970 juta pada akhir tahun 2013. Pada 2013 Cabang mengalami laba bersih setelah pajak sebesar Rp 12.521 juta dibandingkan dengan 2012 dimana Cabang mengalami laba bersih setelah pajak sebesar Rp 124 juta. Operating profit before tax 2013 increased significantly compared to that of the previous year, i.e. from IDR 341 million by the end of 2012 to IDR 17.970 million by the end of 2013. As at 2013 Branch was in profit after tax of IDR12.521 million compare with 2012 which was in income after tax of IDR124 million. Pendapatan bunga bersih pada akhir tahun 2013 mencapai Rp 37.186 juta, mengalami peningkatan sebesar 106.20% bila dibandingkan dengan akhir tahun 2012, dimana jumlah pendapatan bunga bersih adalah sebesar Rp 18.034 Juta. Peningkatan yang tinggi dibanding tahun sebelumnya disebabkan adanya peningkatan pinjaman yang diberikan dan surat berharga. Rasio pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata total aktiva produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 1.27% dan 0.78%. Sementara itu, pendapatan dari komisi dan fee (fee based income), mengalami peningkatan yakni dari Rp14.4milyar Net interest income by the end of 2013 was IDR37.186 million, increase by 106.20% compared to the end of 2012, where the Net Interest Income was IDR18.034 million. The increase was caused by the increasing in loan and marketable securities. The ratio of net interest to average total productive assets as of December 31, 2013 and 2012 was 1.27% and 0.78%. Meanwhile the income from commission and fee (fee based income) increased, i.e. from IDR14.4billion previous year’s to IDR20.3billion year by the end of 2013. Bank of America, N.A. - Jakarta 4 tahun lalu menjadi Rp20.3milyar pada akhir tahun 2013. Tingkat suku bunga yang efektif rata-rata yang berlaku pada 2013 adalah sebagai berikut: Effective interest rate during 2013 are as follows: Aset: Penempatan Pada Bank Lain: Rupiah: 1.32%; Valas: 0.1%. Pinjaman yang diberikan: Rupiah: 6.0% Valas: 1.65%. Kewajiban: Simpanan nasabah: Rupiah: 2.0%; Valas: 0.03%. Asset: Placement to other bank: IDR 1.32%; FC: 0.1%. Loan: IDR: 6.0%; FC: 1.65% Liabilities: Customer Deposit: IDR: 2.0%; FC: 0.03% Total biaya dana (Cost of Fund) rata – rata selama tahun 2013 adalah: Rupiah: 4.125 % dan Valas: 0.140 % Average Cost of Fund during 2013: IDR: 4.125 %; FC: 0.140 % Secara keseluruhan rasio total beban operasional terhadap total pendapatan operasional (BOPO) pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar 80.65% dan 99.60%. Untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko operasional, Cabang menerapkan kerangka kerja yang sistematis, termasuk di dalamnya pengendalian kebijakan, dokumentasi prosedur dan pengawasan. Sementara untuk rasio Return on Assets, pada tahun 2013 Bank membukukan 0.64% meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang berada pada level 0.02%. Sedangkan untuk rasio Return on Equity, pada akhir 2013 Bank membukukan rasio sebesar 1.29% yang mana meningkat sebesar 1.57% bila dibanding data tahun 2012 yang membukukan rasio sebesar -0.28%. Pada saat yang sama, pada 2013 bank membukukan rasio Net Interest Margin sebesar 1.27% yang meningkat 0.49% bila dibandingkan dengan 2012. Overall, the ratio of total operating expense to total operating income (BOPO) in 2013 and 2012 was 80.65% and 99.60%. In order to identify and control operating risks, the Branch implemented systematic framework, including therein policy control, procedure documentation and oversight. While for the Ratio of Return on Assets, Bank booked 0.64% which increased compared to 2012 0.02%. As for Return of Equity ratio, Bank booked 1.29% in 2013 which increased 1.57% if compared to 2012. In 2013, bank also booked 1.27% for the ratio of Net Interest Margin, 0.49% higher than 2012. Dari tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa pendapatan bunga bersih mengalami peningkatan yang signifikan, yakni dari Rp18.034Juta menjadi Rp37.186 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga dari Rp 30.9 milyar menjadi Rp52.9 milyar. Pendapatan fee & komisi meningkat dari Rp 14.4 milyar menjadi Rp 20.3 milyar. Sedangkan untuk transaksi valuta asing meningkat dari Rp14.1 milyar menjadi Rp18.7 milyar. Peningkatan transaksi valuta asing peningkatan spread terhadap klien-klien terbesar kami dikarenakan kompetisi pasar. As seen in the table below, Net Interest Income increased significantly from IDR18.034 million to IDR37.186 million. The increase due to the increase of interest income from IDR30.9 billion in 2012 to IDR52.9 billion in 2013. Bank of America, N.A. - Jakarta Income from fee & commission increased from IDR114.4 billion to IDR20.3 billion, while foreign exchange transaction was increased from IDR14.1 billion to IDR18.7 billion. The increasing of foreign exchange transaction was due to increasing of spread for our big clients driven by market competition. 5 Chart Title 40,000 35,000 Pendapatan Bunga Bersih/Net Interest Income 30,000 25,000 Pendapatan Komisi/Fee Based Income 20,000 15,000 Pendapatan Transaksi Valuta Asing/Foreign Exchange Transaction Income 10,000 5,000 2013 Bank of America, N.A. - Jakarta 2012 6 Likuiditas bank selama tahun 2013 berada dalam kondisi yang stabil. Sumber dana dan jatuh tempo deposito diatur untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aktiva yang lancar di tingkat tertentu untuk menjamin tingkat likuiditas secara terus menerus. Komposisi aktiva lancar didominasi oleh investasi yang bersifat lancar, yaitu penempatan pada bank indonesia, dan kredit yang diberikan dengan tenor sampai dengan kurang dari satu tahun. The Bank’s liquidity was comfortable during the year 2013. The source and maturity of deposits are managed to avoid undue concentrations of funding and appropriate levels of liquid assets are held to ensure a prudent level of liquidity is maintained at all times. The composition of the current assets was dominated by short-term investments, such as inter-bank placements with banks whose total assets are in the top 200 list and of good investment grade, and loans with tenor up to less than one year. Pengendalian risiko tingkat bunga, risiko kredit, risiko valuta asing, dan risiko operasional dilakukan dengan seksama dan sistematis. Untuk membatasi dampak negatif dari pergerakan pasar terhadap laba, bank melakukan aktivitas lindung nilai dalam batasan yang telah ditentukan, melalui penggunaan instrumen keuangan termasuk transaksi derivatif. Managing interest rate risk, credit risk, currency risk, and operational risk was carefully and systematically performed. To limit the adverse effect of market movements on profits, the Branch was doing hedging activities within predefined limits through the use of financial instruments including derivatives. Kebijakan pemberian pinjaman dilakukan berdasarkan pengalaman dari pengendalian kredit, yang berfungsi untuk memastikan semua keputusan pemberian pinjaman disetujui dan diketahui pada tingkat tanggung jawab yang sesuai di Cabang dan Kantor Regional Bank of America yang berkedudukan di Singapura. Specific lending discretion has been granted based on the experience of lending management to ensure all lending decisions were approved and noted by all appropriate levels of responsibility within the Branch and the Regional Office, Bank of America which is in Singapore. Sementara itu, pengendalian risiko valuta asing dilakukan dengan cara memonitor dan melaporkan seluruh transaksi valuta asing setiap hari untuk memastikan bahwa pergerakan nilai tukar mata uang asing tetap terkendali dalam batas-batas yang ditentukan. Bank kami memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) rata-rata dibawah 10%, dan pada tanggal 31 Desember 2013 berada pada posisi 0.42%. Meanwhile, currency risk was managed by monitoring and reporting all foreign exchange transactions on a daily basis to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements could be controlled. Bank maintains Net Open Position (NOP) below 10% and as of 31 December 2013 was 0.42%. Rasio Kinerja Rasio Aktiva produktif bermasalah terhadap total asset produktif sebesar 0% Rasio NPL Sebesar 0% Rasio PPAP terhadap aktiva produktif sebesar 0.60% Pemenuhan PPAP sebesar Rp15.400 Juta Performance Ratio Productive asset ratio to total productive assets was 0% NPL ratio was 0% PPAP ratio to total productive asset was 0.60% PPAP was amounting to Rp15,400 million Kepatuhan Pada tanggal 2013 dan 2012 Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK. GWM utama rupiah sebesar 14.63% dan 13.77% pada 2013 dan 2012. GWM valuta asing sebesar 14.75% and 12.74% pada 2013 and 2012 Compliance As at 2013 and 2012 Bank complied with LLL requirements of Bank Indonesia. Primary statutory reserve was 14.63% and 13.77% as at 2013 and 2012. Foreign currencies was 14.75% and 12.74% as at 2013 and 2012 Cabang memiliki Tim Manajemen Lokal (TML) yang melaksanakan program Good Corporate Governance pada bank, Unit Kerja Manajemen Risiko / Komite Manajemen Risiko (digabung dengan TML) dibawah pengawasan kantor regional, yang melaksanakan fungsi risk manajemen pada bank, dan memiliki program compliance dan prinsip pengenalan nasabah / tindak pidana pencucian uang yang sangat kuat dibawah pengawasan kantor regional / pusat. The Branch has a Local Management Team (LMT) that implemented Good Corporate Governance in the branch, Risk Management Team (RMWU / RMC-combined with LMT), under supervision of the regional office, that applied risk management functions on the branch, strong AML / KYC program built by our head / regional office, and strong Compliance Risk Management team headed at regional / head office. Bank of America, N.A. - Jakarta 7 Selama tahun 2013, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5.78% terhadap tahun sebelumnya. Semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor Pengangkutan dan komunikasi sebesar 10.19%. Sedangkan pertumbuhan terendah adalah pada sektor Pertambangan dan penggalian sebesar 1.34%. Sementara pertumbuan pada sektor keuangan adalah sebesar 7.56%. During 2013, Indonesia Economy growth reached 5.78%, compared to the previous year as an impact of growth on all economic sectors with the highest growth was on Transportation and Communication Sectors which reached 10.19%. While the lowest growth was from Mining and quarrying Sectors which increased 1.39%. As for the Financial Sector a push to grow 7.56% compare to previous year. Strategi bisnis Bank of America di Indonesia pada tahun 2013 tetap sama seperti tahun-tahun sebelumnya, adalah Our business strategy in Indonesia in 2013 remains the same as it was in previous years: Secara selektif memberikan dukungan kepada kebutuhan kredit modal kerja nasabah. Selectively support the working capital credit requirements of target customers. Memberikan dukungan secara terus-menerus kepada nasabah-nasabah kami yang ada dengan mengutamakan pada produk-produk cash management, trade finance, dan pelayanan transaksi yang lainnya. Kami akan mengembangkan strategi bisnis ini dengan mendekati perusahaan-perusahaan multi nasional dan institusi financial baik bank maupun non bank. Continue supporting our existing customers with primary emphasis on cash management, trade finance, and other transactional business. Expand these lines of business by marketing to regional and global multinational companies as well as financial institution either bank or non-bank. Kami terus beroperasi di Indonesia melalui cabang di Jakarta dan belum berencana untuk memperluas usaha operasional dengan membuka cabang di Indonesia. We will continue to operate in Indonesia through our Jakarta branch and do not intend opening new branches. Aktivitas utama Bank of America, N.A. – Jakarta adalah melakukan kegiatan operasional perbankan, terutama pemberian pinjaman dan Cash Management The main activities of Bank of America, N.A. – Jakarta are conducting operational banking activities, in particular lending and Cash Management. Sistem teknologi informasi yang kami miliki sudah teruji dan selalu diperbaharui sesuai dengan kebutuhan di regional Asia. Our existing Information technology system is always updated and in compliance with the region (Asia) needs. Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 40 dan 36 orang. Management berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawannya. Total staff strength as of 31 December 2013 and 2012 was 40 and 36 associates. The Management ensures a continuous development of its human resources through periodical training programs. Tingkat Pendidikan SDM per 31 Desember 2013 Pendidikan Jumlah SMA 1 D3 2 S1 28 S2 9 Total modal USD110.000.000 sampai dengan akhir tahun 2013. Staffs Education Level as of December 31 2013 Level # of Staff High School 1 D3 2 S1 28 S2 9 Bank’s total capital was USD110, 000,000 as of Dec 2013. I. Pengungkapan Permodalan I. Capital disclosure a. Bank of America, N.A. - Jakarta Qualitative 8 a. Kualitatif Komponen permodalan secara umum didominasi oleh modal inti yang merupakan unsur terbesar dari modal Bank. Rasio Kecukupan Modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit dan pasar (CAR), pada 31 Desember 2013 adalah sebesar 84.53%, jauh di atas rasio minimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia yakni sebesar 8%. Capital component was mainly dominated by core capital which is the largest element of the Bank's capital. The Capital Adequacy Ratio (CAR) of the branch as of 31 December 2013 considering credit and market was 84.53%, far above the 8% ratio required by Bank Indonesia. The calculation of Risk Weighted Assets (RWA) to determine Capital Adequacy Ratio is carried out using the following methods: 1) Credit Risk with Standardized Method 2) Market Risk with Standardized Method 3) Operational Risk with Basic Indicator Approach Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk menghitung rasio kecukupan modal tersebut dilakukan dengan metode sebagai berikut: 1) Risiko Kredit dengan Metode Standar 2) Risiko Pasar dengan Metode Standar 3) Risiko Operasional dengan Pendekatan Indikator Dasar b. b. Kuantitatif Quantitative disclosure on the capital structure of the bank is given in Table 1. Pengungkapan kuantitatif struktur permodalan Bank dimuat dalam Tabel 1. II. Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko - Pengawasan aktif dewan direksi Manajemen kantor cabang di bawah supervisi Tim Manajemen Risiko Regional/Kantor Pusat mempunyai tanggung jawab untuk mengimplementasikan manajemen risiko di dalam lingkungan cabang. Untuk mengelola implementasi manajemen risiko, Manajemen Cabang didukung secara lokal oleh Tim Manajemen Lokal, Tim Manajemen Risiko (Regional dan Lokal), dan bagian operasional sebagai Unit Pengambil Risiko. Sejalan dengan persyaratan-persyaratan Bank Indonesia, Manajemen Cabang menyelenggarakan fungsi-fungsi berikut di bidang manajemen risiko: a) Bersama Regional / guidance Kantor Pusat, manajmen cabang dan Tim Manajemen Lokal akan mengevaluasi dan menyetujui kebijakan manajemen risiko cabang , dan juga batas-batas Bank of America, N.A. - Jakarta Quantitative II. Risk Exposure disclosure and Risk Management Implementation. - Board of directors active review Branch Management under the supervision of Regional / Head Office Risk Management Team have a responsibility to implement risk management within branch environment. To manage the implementation of risk management, the Branch Management is supported locally by Local Management Team, Risk Management Team (Regional and Local), and operating department as Risk Taking Unit. In line with Bank Indonesia requirements, Branch Management conducts the following functions in risk management area: a) With Regional / Head Office’s guidance, Branch Management and the Local Management Team will evaluate and approve the branch’s risk management policy and relevant risk related limits at least once each year (or at higher 9 terkait risiko, sekurang-kurangnya setahun sekali (atau pada frekuensi yang lebih tinggi dalam peristiwa terjadinya perubahan-perubahan faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi kegiatan-kegiatan bisnis cabang). frequency in the event of any changes in factors significantly affecting the business activities of the branch). b) Develop a risk management culture consistent with the Bank’s global risk culture at all levels within the branch. b) Membangun budaya Manajemen Risiko konsisten dengan Bank Global Risk Culture pada semua level di cabang Jakarta. c) c) Memastikan pengembangan sumber daya manusia yang kompeten untuk penerapan manajemen risiko yang efektif; d) Ensure that the risk management function is applied on an independent basis, reflected among others by segregation of functions between the Risk Management Unit, which conducts the identification, measurement, monitoring, and control of risks, and units that conduct and settle transactions; d) Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko diterapkan secara independen, tercermin antara lain dengan pemisahan fungsi antara Unit Manajemen Risiko, yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, dan unit yang melakukan dan menyelesaikan transaksi; - e) Menyelenggarakan review secara teratur pada frekuensi yang ditentukan sesuai kebutuhan cabang. f) Mengevaluasi dan menyetujui usulan kegiatan baru dan / atau produk yang disampaikan atau dikembangkan oleh unit tertentu di cabang. Ini harus fokus pada kemampuan cabang untuk melaksanakan kegiatan baru dan / atau produk, termasuk sistem dan prosedur yang digunakan dan dampak yang dihasilkan cabang pada eksposur risiko keseluruhan. Kecukupan kebijakan, penetapan limit prosedur, dan Sebagai bank yang beroperasi di tingkat global, Bank of America berupaya menyediakan pengawasan tingkat lokal dan regional sehubungan dengan praktik-praktik manajemen risiko untuk memastikan konsistensi di berbagai Negara, sementara secara bersamaan mengimplementasikan prosedur-prosedur spesifik dan strukturstruktur yang diperlukan secara lokal di tiap negara. Sepanjang jalur-jalur ini, kami memiliki pakar-pakar manajemen risiko yang ditugasi untuk setiap bidang risiko yang berlokasi di berbagai Negara di Asia. Ahli Manajemen Risiko Regional ini Bank of America, N.A. - Jakarta Ensure the development of competent human resources for the application of effective risk management; - e) Conduct regular reviews at a frequency determined according to the needs of the branch. f) Evaluate and approve proposals for any new activity and/or product submitted or developed by a specific unit within the branch. This shall focus on the ability of the branch to implement the new activity and/or product, including the system and procedures used and the resultant impact on the overall risk exposure of the branch. Adequacy of Policy, Procedure, and limit As a bank operating globally, Bank of America is looking to provide local and regional level oversight in terms of risk management practices to ensure consistency in various countries, while simultaneously implementing specific procedures and structures required locally in each country. Along these lines, we have risk management experts assigned for each risk area located in various countries in Asia. These Regional Risk Management experts co-ordinate with our headquarters in getting overall policies and directions in place at the regional level, provide specific advice or clarification, when required by the individual units and also 10 berkoordinasi dengan kantor-kantor pusat kami dalam menempatkan kebijakankebijakan dan arahan-arahan di tingkat regional, memberikan penyuluhan atau klarifikasi spesifik, bila diperlukan oleh unitunit individual, dan juga memberikan dukungan dan pengawasan yang diperlukan oleh unit-unit sehubungan dengan bisnis yang sedang berjalan. Mereka bekerja sama dengan unit lokal dan Tim Manajemen Cabang untuk memastikan kepatuhan dengan praktek global serta kebutuhan lokal. provide support and oversight required by the units in terms of ongoing business. They work closely with the local unit and Branch Management Team to ensure compliance with global practices as well as local requirements. Risk Limits are established by the various functional risk areas responsible for each type of risk as applicable (mainly Credit risk and Market risk). The onshore Risk Management Officer ensures that the branch’s Local Management Team is kept appraised of these Risk Limits via regular reporting and communication at the monthly LMT meetings. Batas Risiko dibentuk oleh berbagai fungsi risiko yang bertanggung jawab untuk setiap jenis risiko sebagaimana berlaku (terutama risiko kredit dan risiko pasar). Risk Mangement Officer memastikan bahwa Tim Manajemen Lokal cabang dinilai dari Batas Risiko melalui pelaporan rutin dan komunikasi dalam pertemuan Local Management Team (LMT) bulanan - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Informasi Manajemen Risiko Untuk lebih meningkatkan manajemen risiko identifikasi, pengukuran, pemantauan dan kemampuan kontrol untuk bisnis kami di Indonesia, Bank of America NA Cabang Jakarta telah memiliki on-shore Risk Officer pada tanggal 1 Juni 2012. Risk Officer akan bertanggung jawab untuk manajemen risiko kredit di cabang Jakarta, dan juga penghubung lokal untuk risiko-risiko lainnya. Tim Manajemen lokal bekerja sama dengan tim lokal dan regional Manajemen Risiko pada semua aspek fungsi manajemen risiko di BANA Indonesia. Ini termasuk melakukan identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan batas, sistem informasi manajemen risiko, pengendalian risiko dan proses terkait lainnya untuk setiap jenis risiko. Manajemen Risiko regional memberikan bimbingan dan dukungan untuk Manajemen Cabang, Tim Manajemen lokal dan Chief Risk Officer BANA Jakarta. Bank of America, N.A. - Jakarta - Adequacy of identification process, measurement, monitoring and risk management and risk management information. To further improve the risk management identification, measurement, monitoring and control capabilities for our business in Indonesia, Bank of America NA Jakarta Branch has employed an on-shore Risk Management Officer on 1 June 2012. The Risk Officer is responsible for the credit risk management in the branch, as well as act as a local liaison for other risk areas. The Local Management Team works closely with local and regional Risk Management teams on all aspects of risk management functions at BANA, Indonesia. This includes conducting risk identification, risk measurement, risk monitoring and limits, risk management information system, control of risk and other related process for each type of risk. These regional functional risk management employees provide guidance and support for Branch Management, Local Management Team and the Local Risk Management Officer. 11 Secara triwulanan, Bana, Indonesia melaporkan profil risiko kepada Bank Indonesia sesuai kebutuhan. - Sistem pengendalian intern - Internal Control System Semua kegiatan perbankan di cabang berada di bawah kendali langsung tiap kepala divisi di cabang dan juga dipantau oleh BCMR – (Business Control Monitoring Readiness) Asia. BCMR Asiateam berlokasi di Singapore dan Mumbai, India, yang mencakup Technology, Operations, Client Fulfillment & Services seluruh cabang di Asia-Pacific. All banking activities in the branch Operations & Technology are under direct control of each division head in the branch and also monitored by the BCMR- (Business Control Monitoring Readiness) Asia. BCMR Asia team is located in Singapore and Mumbai, India, covering Technology, Operations, Client Fulfillment & Services across all branches in Asia-Pacific. Kerangka kerja risiko BCMR dirancang untuk memudahkan proses manajemen risiko yang efektif yang terdiri dari unsur-unsur berikut: BCMR risk framework is designed to facilitate effective risk management process comprising of the following elements: 1) Mengidentifikasi dan mengukur - Identify, document & capture risks/potential audit issues – Self Identification Process. Develop Key Risk Indicators, Key Control Indicators and thresholds – Risk Scorecard. 1) Identify and measure - Identify, document & capture risks/potential audit issues – Self Identification Process. Develop Key Risk Indicators, Key Control Indicators and thresholds – Risk Scorecard. 2) Mencegah dan Kontrol-Memberikan materi pelajaran keahlian bisnis baru & proses Non Standar. Mengembangkan roadmap program manejemen risiko – Regional Procedure. 2) Mitigate and Control - Provide subject matter expertise New Business & Non Standard processes. Develop operational roadmaps for risk management program Regional Procedures. 3) Memantau dan Uji - Monitor KRIs and KCIs terhadap treshold - Pemantauan Offsite. Melakukan pengujian kontrol dan penilaian proses - penilaian Onsite 3) Monitor and Test - Monitor KRIs and KCIs versus thresholds – Offsite Monitoring. Conduct control testing and process assessments – Onsite assessments. 4) Report and Review - Menghasilkan dan mendistribusikan distribute risk reviews & scorecards Pelaporan Manajemen. Memfasilitasi review of riks and controls with LOB – Risk & Control Self Assessment. 4) Report and Review - Generate and distribute risk reviews & scorecards – Management Reporting. Facilitate review of risk and controls with LOB – Risk & Control Self Assessment. Setiap departemen dalam Operations dan Client Fulfillment & Services harus secara berkala menyelesaikan self assessment di ORM database dan tanggapan akan dievaluasi oleh BCMR Asia. BCMR Asia juga akan melakukan review secara teratur, baik di tempat dan offsite. Review terhadap cabang dilakukan setiap 2-3 tahun dan melakukan follow-up reviews untuk cabang dimana risiko dinilai TINGGI. Offsite review dilakukan secara triwulan. Selain itu, Root cause analysis and Reporting of Operational Losses Every department in Operations and Client Fulfillment & Services has to periodically complete self assessment in ORM Database and responses will be are evaluated by BCMR Asia. BCMR Asia also will do a regular review, both on-site and offsite. Review branch processes onsite once every 2 - 3 years and perform follow-up reviews for branches where risk assessed is HIGH. Offsite review is performed on quarterly basis. Additionally, Root cause analysis and Reporting of Operational Losses & Near Bank of America, N.A. - Jakarta On quarterly basis, BANA, Indonesia reports the risk profile to Bank Indonesia as required. 12 & Near Misses juga dilakukan. III. Penerapan Manajemen Risiko untuk masing – masing risiko a. - III. Implementation of risk management for each type of risk Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang timbul dari ketidakmampuan peminjam atau counterparty untuk memenuhi kewajibannya. Bank of America mendefinisikan eksposur kredit ke peminjam atau counterparty sebagai potensi kerugian yang timbul dari semua klasifikasi produk termasuk pinjaman dan sewa, cerukan deposito, derivatif, aset yang dimiliki untuk dijual dan komitmen pinjaman didanai yang meliputi komitmen pinjaman, letter of credit dan jaminan keuangan. Penerapan Manajemen Risiko untuk risiko kredit a. - Credit Risk Credit risk is the risk of loss arising from the inability of a borrower or counterparty to meet its obligations. Bank of America defines the credit exposure to a borrower or counterparty as the loss potential arising from all product classifications including loans and leases, deposit overdrafts, derivatives, assets held-for-sale and unfunded lending commitments that include loan commitments, letters of credit and financial guarantees. Risk Management implementation for Credit risk Risiko kredit dinilai berdasarkan profil risiko peminjam atau counterparty, sumber pembayaran, sifat agunan yang mendasari, dan dukungan lain yang berdasarkan kejadian terkini, kondisi dan harapan. Credit risk is assessed based on the risk profile of the borrower or counterparty, repayment sources, the nature of underlying collateral, and other support given current events, conditions and expectations. Manajemen risiko kredit dimulai dengan penilaian terhadap profil risiko kredit dari peminjam atau counterparty berdasarkan analisis posisi keuangan dan / atau sifat keamanan atau dukungan untuk eksposur tersebut. Sebagai bagian dari penilaian risiko kredit secara keseluruhan dari peminjam atau counterparty, eksposur kredit memberikan peringkat risiko dan tunduk pada persetujuan berdasarkan pada standar yang ditetapkan persetujuan kredit. Setelah pinjaman diberikan, peringkat risiko dimonitor secara berkelanjutan. Jika perlu, peringkat risiko disesuaikan untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi keuangan, arus kas atau situasi keuangan peminjam atau counterparty. Credit risk management starts with an assessment of the credit risk profile of the borrower or counterparty based on an analysis of their financial position and/or the nature of security or support for such exposures. As part of the overall credit risk assessment of a borrower or counterparty, credit exposures are assigned a risk rating and are subject to approval based on defined credit approval standards. Subsequent to loan origination, risk ratings are monitored on an ongoing basis. If necessary, risk ratings are adjusted to reflect changes in the financial condition, cash flow or financial situation of a borrower or counterparty. Risiko kredit diukur melalui tiga jenis utama dari eksposur: 1. Jumlah Eksposur Risiko (TRE) adalah penjumlahan dari semua Kredit langsung, Kontinjensi, dan rekanan (produk yang diperdagangkan) Paparan. TRE digunakan untuk tujuan persetujuan serta mengukur konsentrasi kredit pada Credit Risk is measured via three primary types of exposure: 1. Total Risk Exposure (TRE) is a summation of all Direct Credit, Contingent and Counterparty (traded products) Exposure. TRE is used for approval purposes as well as to measure concentrations of credit to a single Family Bank of America, N.A. - Jakarta Misses is also performed. 13 2. 3. hubungan keluarga tunggal peminjam. TRE termasuk eksposur yang timbul dari semua kegiatan pinjaman tradisional di mana kredit diperpanjang dan risiko yang ditanggung oleh Bank pada kontrak, bimbingan, atau secara kontingen serta eksposur bawah Produk Diperdagangkan seperti derivatif dan kontrak valuta asing. Exposur harian terkait dengan produk transaksional dan kegiatan dan umumnya dibuat oleh perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran dana. Contoh umum termasuk batas pemukiman, dan batas cerukan siang hari. Intraday Paparan disetujui melalui proses persetujuan yang sama seperti TRE, tetapi menggunakan grid persetujuan terpisah dan tingkat persetujuan berdasarkan total Exposur harian. Eksposur Emiten menangkap risiko bahwa nilai surat berharga yang dimiliki akan menurun karena peristiwa kredit. Emiten Paparan mencakup komponen ini Risiko Kredit (dampak perubahan dalam kualitas kredit Emiten pada penilaian sekuritas) dan komponen Risiko Pasar (dampak perubahan kondisi pasar pada penilaian sekuritas). Karena Emiten Paparan biasanya dihasilkan dari kegiatan publik-side atau kelompok, telah disetujui secara terpisah dari TRE dan Exposur Harian. Bank telah mengimplementasikan global Risiko Penilaian Scorecard untuk segmen yang berbeda (Korporasi, Bank, Non-Bank FI, dll) untuk memfasilitasi penilaian kelayakan kredit dari peminjam, yang meliputi analisis Probability of Default (PD) , Loss Given Default (LGD), dan Exposure at Default (EAD). Di tingkat perusahaan, tim Credit ("CR") karyawan memberikan penilaian independen terhadap risiko kredit dan kualitas proses di platform kredit global. Melalui dua fungsi utama, pemeriksaan dan pemantauan, CR mengidentifikasi keberadan dan munculnya risiko dan melaporan hasil temuannya kepada berbagai pemangku kepentingan, termasuk manajemen eksekutif lokal, dan badan pengatur. Melalui pemeriksaan dan fungsi pengawasan, portofolio kredit dan proses berada pada peringkat (Tinggi, Medium atau Bank of America, N.A. - Jakarta 2. 3. relationship of borrowers. TRE includes exposure arising from all traditional lending activities where credit is extended and risk is incurred by the Bank on a contractual, guidance, or contingent basis as well as exposures under Traded Products such as derivatives and foreign exchange contracts. Intraday Exposure is related to transactional products and activities and is generally created by timing differences between the receipt and release of funds. Common examples include settlement limits, and daylight overdraft limits. Intraday Exposure is approved via the same approval process as TRE, but using separate approval grids and approval levels based on total Intraday Exposure. Issuer Exposure captures the risk that the value of securities held will decline due to a credit event. Issuer Exposure includes this Credit Risk component (impact of changes in the Issuers credit quality on securities valuations) and a Market Risk component (impact of changes in market conditions on securities valuations). Since Issuer Exposure is typically generated from public-side activities or groups, it is approved separately from TRE and Intraday Exposure. The Bank has globally implemented Risk Rating Scorecards for different segments (Corporate, Banks, Non-Banks FIs, etc) to facilitate assessment of the creditworthiness of borrowers, which include analysis Probability of Default (PD), Loss Given Default (LGD), and Exposure at Default (EAD). At the enterprise level, a team of Credit Review (“CR”) employees provides an independent assessment of credit risk and process quality across the global credit platform. Through its two main functions, examinations and monitoring, CR identifies existing and emerging risks and reports its findings to various stakeholders, including local executive management, and regulatory agencies. Through the examination and monitoring functions, credit portfolios and processes are assigned ratings for the Level (High, Medium or Low), the Direction of Risk 14 Rendah), Arah Risiko (Meningkatkan, Stabil atau Berkurang) dan Proses Kredit Efektivitas (Memuaskan, perlu perbaikan atau tidak memuaskan). Kegiatan pemeriksaan lebih lanjut menilai kecukupan dan efektivitas pengakuan risiko, seleksi nasabah, underwriting, monitoring dan proses pengumpulan - Definisi Tagihan yang Mengalami penurunan nilai/Impairment (Increasing, Stable or Decreasing) and Credit Process Effectiveness (Satisfactory, Needs Improvement or Unsatisfactory). Examination activities further assess the adequacy and effectiveness of risk recognition, client selection, underwriting, monitoring and collection processes - The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial assets is impaired. A financial asset is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Criteria that the Branch uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss include the following: Kriteria yang digunakan oleh Cabang untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. - Cabang pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di Bank of America, N.A. - Jakarta a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. Pendekatan untuk pembentukan Cadangan Kerugian penurunan nilai (CKpn) Definition of Impairment on receivable b. c. d. e. - significant financial difficulty of the issuer obligor; default or delinquency in interest or principal payments; the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; probability that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization; or The disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties. Allowance for impairment losses approach Initially the Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets as individual exists as described above. The 15 atas. Mengenai penurunan nilai atas aset keuangan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Cabang menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara individual karena jumlah nasabah yang sedikit. individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using discounted cash flows method. The Branch determined impairment of financial assets individually due to less number of customers. As at 31 December 2013, there is no impairment loss in receivable. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Pada 31 Desember 2013, Cabang menilai tidak terdapat tagihan yang mengalami penurunan nilai sehingga tidak diperlukan pembetukan Cadangan Kerugian penurunan nilai. Pengungkapan tagihan bersih Bank dimuat dalam Tabel 2.1; Tabel 2.2; Tabel 2.3; Tabel 2.4; Tabel 2.5. - Pengungkapan risiko kredit dengan pendekatan standar Perhitungan KPMM berdasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/ DPNP, tanggal 18 Februari 2011, perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar yang berlaku mulai Januari 2012. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, eksposur kredit yang termasuk dalam perhitungan ATMR kredit standar mencakup: • Eksposur aset dalam neraca dan kewajiban serta kontinjensi dalam transaksi rekening administratif, namun tidak termasuk posisi trading book yang telah dihitung dalam ATMR risiko pasar dan penyertaan yang telah diperhitungkan sebagai faktor pengurang modal. • Eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan pihak lawan. • Eksposur transaksi penjualan dan pembelian instrumen keuangan yang dapat menimbulkan risiko kredit akibat kegagalan setelmen. Pada metodologi pengukuran KPMM menggunakan pendekatan standar, perhitungan ATMR secara umum dilakukan berdasarkan pada hasil peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat. Penentuan bobot risiko berdasarkan peringkat Bank of America, N.A. - Jakarta Disclosure of net receivables of the bank are given in Table 2.1; Table 2.2; Table 2.3; Table 2.4; Table 2.5. - Disclosure of credit risk with standard approach CAR calculation based on Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP, dated February 18, 2011, in relation with Weighted Asset Calculation Guidelines (RWA) for Credit Risk by Using Approach Standards effected from January 2012. Based on Bank Indonesia Regulation, credit exposure is included in the RWA calculation of standard credit include: • Exposure in balance sheet assets and liabilities and contingencies in administrative accounts, but does not include trading book positions that have been calculated in the RWA and the market risk of the investment has been accounted for as a reduction of capital. • Exposures that pose credit risk due to counterparty failure. • Exposure sales and purchases of financial instruments which may give rise to credit risk due to settlement failure. On measurement methodology CAR using the standard approach, the calculation of RWA in general was based on the rating results published by the rating agencies. Risk weight exposures ranked as described above is only applied to the portfolio categories as follows: 16 ekposur sebagaimana tersebut di atas hanya diberlakukan untuk kategori portofolio sebagai berikut: a. Tagihan Kepada Pemerintah Negara lain b. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik c. Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional d. Tagihan Kepada Bank (Jangka Panjang dan Jangka Pendek) e. Tagihan Kepada Korporasi Peringkat yang digunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui Bank Indonesia. Daftar lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui sebagaimana diakses pada website Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: a. Fitch Ratings b. Moody’s Investor Service c. Standard and Poor’s d. PT Fitch Ratings Indonesia e. PT ICRA Indonesia f. PT Pemeringkat Efek Indonesia Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan kategori portofolio dan skala peringkat bank dimuat dalam Tabel 3.1 Pengungkapan risiko Kredit pihak lawan (Counterparty Credit Risk) Counterparty credit risk merupakan risiko kredit yang timbul akibat transaksi dengan pihak lawan (counterparty) dari transaksi treasuri maupun transaksi non-treasuri. Dalam pemberian fasilitas terkait dengan risiko kredit counterparty khususnya atas instrumen FX dan Derivatif, risiko yang dihadapi oleh Perusahaan meliputi risiko akibat kegagalan penyerahan kewajiban oleh pihak lawan pada tanggal penyelesaian transaksi (risiko setelmen) dan risiko yang disebabkan kegagalan pihak lawan sebelum tanggal penyelesaian transaksi (risiko pre-setelmen). Untuk Cabang , eksposur risiko kredit pihak lawan yang relevan adalah sejumlah kecil eksposur risiko kredit pihak lawan adalah dari transaksi derivatif Over the Counter (“OTC”). Pengungkapan risiko kredit pihak lawan: Transaksi Derivatif dimuat dalam Tabel 3.2. Bank of America, N.A. - Jakarta a. b. c. d. e. Receivables on Government of other countries Receivables on Public Sector Entities Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Receivables on Bank (Long Term and Short Term) Receivables on Corporations The ratings used are the latest ratings issued by rating agencies approved by Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia regulations as per Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/31/DPNP dated December 22, 2011 regarding Rating Agency and Ratings approved by Bank Indonesia. The list of rating agencies and ratings as accessed on the website of Bank Indonesia on December 31, 2012, are as follows: a. Fitch Ratings b. Moody’s Investors Service c. Standard and Poor’s d. PT. Fitch Ratings Indonesia e. PT ICRA Indonesia f. PT. The Securities Indonesia Disclosure of net receivables based on Portfolio type and scale of rating is presented in Table 3.1. Counterparty credit risk disclosures Counterparty credit risk is the credit risk arising from transactions with the counterparty (counterparties) of treasury transactions and non-treasury transactions. In the provision of facilities related to counterparty credit risk in particular on FX and derivative instruments, the risks faced by the Company include the risk of failure due to the delivery obligation by the other party on the date of settlement (settlement risk) and the risk of failure due to the opponent before the date of completion of the transaction (risk presettlement). For Branch the relevant counterparty credit risk exposures is a small amount of counterparty credit risk exposure from Over the Counter (“OTC”) derivatives transactions. Disclosure of counterparty credit risk derivative transactions, is presented in Table 3.2 17 - Pengungkapan mitigasi risiko kredit dengan pendekatan standar - The types of primary collateral accepted in order to mitigate credit risk: a. Collateral, which may include physical assets and financial assets. b. Parental support as deemed appropriate, for example, a guarantee or Standby Letter of Credit. Jenis-jenis agunan utama diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit: a. Agunan, yang dapat mencakup aset fisik dan aset keuangan. b. Dukungan perusahaan induk yang dianggap sesuai, misalnya, jaminan atau Standby Letter of Credit. Fasilitas kredit yang membutuhkan janji jaminan yang dicairkan hanya setelah janji keamanan yang memadai sebagaimana ditentukan oleh yang menyetujui kredit. Kredit Support (CSS) Tim Layanan memiliki pengawasan atas seluruh agunan / jaminan dokumen (selain menjaminkan sahamnya warkat dan deposito). CSS mengedarkan laporan pemantauan agunan kepada petugas risiko kredit yang relevan untuk dikaji. Pelanggaran LTV akan dilaporkan dalam Laporan bulanan Exception. Credit facilities requiring pledge of collateral are disbursed only after pledge of adequate security as determined by the credit approvers. Credit Support Service (CSS) team has custody of all collateral / security documents (other than pledged script less shares and fixed deposits). CSS circulates collateral monitoring reports to the relevant credit risk officers for review. LTV violations will be reported in the monthly Exception Report. Disclosure of net receivables f the bank by risk weighing after calculation of credit risk mitigation impact is presented in Table 4.1 and Table 4.2. Pengungkapan tagihan bersih Bank secara berdasarkan bobot risiko setelah memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit dimuat dalam Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. - Pengungkapan sekuritisasi aset - Securitization Exposures Pada 31 Desember 2013 cabang tidak memiliki eksposur sekuritisasi asset. As of December 31, 2013, Branch has no securitized assets exposure. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar – Bank dimuat dalam Tabel 6.1.1, 6.1.3, dan 6.1.7. Calculation of RWA for credit risk using the standardized method is presented in Table 6.1.1, Table 6.1.3 and Table 6.1.7 Bank tidak memiliki eksposur yang menimbulkan risiko kredit akibat kewajiban komitmen/kontijensi pada transaksi Rekening Administratif, kegagalan setelmen dan sekuritisasi. The bank does not have exposures to credit risk on off balance sheet on commitment and contingencies, settlement, and securitization. Bank of America, N.A. - Jakarta Implementation of Credit Risk Mitigation Techniques with the Standardized Approach 18 b. Risiko Pasar Market Risk Risiko pasar adalah risiko dimana nilai aktiva dan kewajiban atau pendapatan akan terpengaruh oleh perubahan harga pasar, misalnya, dengan perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang atau harga sekuritas. Market risk is the risk that values of assets and liabilities or revenues will be adversely affected by changes in market prices, for example, by changes in interest rates, currency exchange rates or security prices. Risiko pasar melekat pada instrumen keuangan yang terkait dengan operasi dan kegiatan Cabang. Market risk is inherent in the financial instruments associated with the Branch’s operations and activities. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Global Asset and Liability Committee Risiko Pasar (ALMRC) mendelegasikan tanggung jawab untuk meninjau dan menyetujui resiko membatasi yang terkait dengan kelompok Treasury Internasional kepada Komite Risiko CFO (CFORC). Kelompok Treasury Internasional meliputi kegiatan di Eropa, Asia, Amerika Latin dan Kanada dan berbagai badan hukum termasuk cabang BANA, seperti Bank of America NA Cabang Jakarta, dan anak dan Merrill Lynch broker / dealer entitas. The Global Asset and Liability Market Risk Committee (ALMRC) delegate responsibility for reviewing and approving the risk limits associated with International Treasury group to the CFO Risk Committee (CFORC). The International Treasury group encompasses activities in Europe, Asia, Latin America and Canada and a range of legal entities including BANA branches, like Bank of America NA Jakarta Branch, and subsidiaries and Merrill Lynch broker/dealer entities. CFORC memberikan kewenangan untuk memproses dan menyetujui perubahan batas interim yang terjadi setelah review tahunan CFORC ke CFO Senior Executive Risiko dan CFO Pasar dan Risiko Kredit Eksekutif dan personil Treasury Manajemen (ITRM) Risiko Internasional. Fungsi Manajemen Risiko bersifat independen dari International Treasury CFORC assigns the authority to process and approve interim limit changes that occur subsequent to the annual review by CFORC to the CFO Senior Risk Executive and CFO Market and Credit Risk Executive and International Treasury Risk Management (ITRM) personnel. The Risk Management function is independent from International Treasury. Mekanisme untuk mengukur memantau risiko pasar dan Mechanism to measure and monitor market risk Pada inti dari pendekatan risiko pasar Cabang menilai eksposur kunci dan pengaturan dan pemantauan limit. Key eksposur risiko pasar yang dinilai baik pada tingkat individual, dengan mengevaluasi dampak dari faktor risiko individu, dan pada tingkat agregat menggunakan Value-At-Risk ("VaR") model untuk kegiatan yang relevan. At the core of the Branch’s market risk approach are assessing key exposures and setting and monitoring limits. Key market risk exposures are assessed at both individual level, by evaluating the impact of individual risk factors, and at aggregate level using Value-At-Risk (“VaR”) model for relevant activities. Bank of America, N.A. - Jakarta b. 19 Melengkapi informasi risiko yang berasal dari posisi, sensitivitas risiko pasar, dan mengukur VaR, stress test yang dilakukan untuk menilai kejadian ekstrim atau guncangan. stress test dirancang untuk menyoroti eksposur tidak mungkin tapi masuk akal peristiwa atau kondisi yang sangat volatile, baik secara hipotesis dan historis. Supplementing risk information derived from position, market risk sensitivities, and VaR measure, stress tests are performed to assess extreme tail events or shocks. The stress tests are designed to highlight exposures to unlikely but plausible events or extremely volatile conditions, both hypothetically and historically. Dua ukuran risiko pasar utama yang digunakan oleh Cabang adalah: VaR dan Maximum Observed Loss ("MOL"). VaR merupakan ukuran statistik dari potensi kerugian nilai pasar portofolio akibat perubahan variabel pasar, selama periode holding yang diberikan, diukur pada tingkat kepercayaan tertentu. Cabang ini menggunakan pendekatan simulasi historis untuk VaR dan dihitung selama periode holding satu hari pada tingkat kepercayaan 99% menggunakan historis tiga tahun. Kinerja model VaR dipantau melalui harian back-testing dan back-testing dilakukan secara global di BAC Tingkat dan Tingkat LOB. MOL adalah salah satu bentuk stress test yang merupakan kerugian maksimum nilai pasar potensial yang diamati selama periode waktu penyimpanan 10 hari dengan menggunakan data historis mulai 1 Januari 2007. Two key market risk measures used by the Branch are: VaR and Maximum Observed Loss (“MOL”). VaR is a statistical measure of potential portfolio market value loss resulting from changes in market variables, during a given holding period, measured at a specified confidence level. The Branch uses historical simulation approach for VaR and it is calculated over a one-day holding period at a 99% confidence level uses three years of history. The performance of VaR model is monitored through daily back-testing and back-testing is performed globally at BAC Level and the LOB Level. MOL is one form of stress test and it represents the maximum potential market value loss observed over a 10-day holding period using historical data with start date anchored to January 1st, 2007. Untuk modal menurut peraturan, yang didasarkan pada pendekatan standar, beban modal dihitung berdasarkan formula pengawas yang diberlakukan sebagai beban pada posisi long / short neto serta posisi matched Cabang. Formula ini memerlukan alokasi eksposur trading ke dalam skala waktu dan dari sini beban ditentukan. For regulatory capital, which is based on the standardized approach, the capital charge is based on a supervisory formula which applies a charge on Branch’s net long / short, as well as matched positions. The formula requires the allocation of the trading exposures into time bands from which the charge is determined. Mayoritas kegiatan Cabang terkait dengan kegiatan treasury korporasi. Kegiatan trading adalah jangka pendek (sebagian besar spot) dengan sebagian besar transaksi berbasis back-to-back untuk meminimalkan risiko Cabang. The majority of the Branch’s activities are related to corporate treasury activities. Trading activities are short-term (mostly spot) tenor with most transactions on a backto-back basis to minimize Branch’s risk. Pengungkapan risiko pasar Bank secara dengan menggunakan metode standar dimuat pada Tabel 7.1 Disclosure of market risk using the standardized method is presented in Table 7.1 Bank of America, N.A. - Jakarta 20 c. Risiko Operasional Operational Risk Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh ketidak cukupan atau kegagalan proses intern, orang dan sistem atau karena kejadian ekstern. Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people, and systems, or from external events. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Risk Compliance and Operational Risk Committee (“CORC”) CORC menyetujui dan melakukan pengawasan pada kepatuhan dan kebijakan dan proses risiko operasional Perusahaan untuk memastikan pengelolaan kepatuhan, risiko operasional dan risiko reputasi yang baik dan memastikan kecukupan pengendalian kepatuhan dan risiko operasional, pemantauan dan pelaporan. The CORC approves and provides oversight of the Company’s compliance and operational risk policies and processes to ensure sound compliance, operational risk, and reputational risk management and to ensure the adequacy of compliance and operational risk controls, monitoring, and reporting. Keanggotaannya termasuk yang melapor langsung pada Chief Executive Officer (“CEO”), General Auditor, General Counsel, Asia Pacific President, Emerging Markets (ex-Asia) President, Europe President, Chief Accounting Officer, the Chair of the International Governance Control Committee (“IGCC”) dan para enterprise officer lain seperti yang diminta oleh para wakil ketua. Membership includes the Chief Executive Officer’s (“CEO”) direct reports, General Auditor, General Counsel, Asia Pacific President, Emerging Markets (ex-Asia) President, Europe President, Chief Accounting Officer, the Chair of the International Governance Control Committee (“IGCC”), and other enterprise officers as requested by the co-chairs. Operational Risk Leadership Committee (“ORLC”) Operational (“ORLC”) ORLC mengawasi program pengelolaan risiko operasional Perusahaan dan menentukan arahan strategis untuk standr program risiko operasional yang efektif. The ORLC oversees the Company’s operational risk management program and sets strategic direction for effective operational risk program standards. Keanggotaannya termasuk yang melapor langsung pada COR Executive, pimpinan LOB/ECF Operational Risk, ECM Quantitative Analysis Executive dan tim COR support termasuk Compliance, Human Resources, Legal (voting) dan para enterprise officer lain (non-voting) seperti yang diminta oleh COR Executive atau oleh para anggota ORLC. Membership includes the COR Executive’s direct reports, the LOB / ECF Operational Risk leads, the ECM Quantitative Analysis Executive, and COR support teams including Compliance, Human Resources, Legal (voting), and other enterprise officers (nonvoting) as requested by the COR Executive or by ORLC members. Compliance and Operational Committee (“CORC”) Bank of America, N.A. - Jakarta c. Risk Leadership Committee 21 Mekanisme untuk mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi Risiko Operasional Mechanism to identify, mitigate operational risk COR telah mendefinisikan Program Pengelolaan Risiko Operasional dengan menggunakan Proses Pengelolaan Risiko yang didefinisikan dalam Kerangka Risiko BAC. Empat langkah dalam proses tersebut adalah: identifikasi / mengukur, mitigasi / mengendalikan, memantau/ test, dan melapor/meninjau. COR has defined the Operational Risk Management Program using the Risk Management Process defined in the BAC Risk Framework. The four steps in that process are the following: identify / measure, mitigate / control, monitor / test, and report / review. Dalam mendukung Proses Pengelolaan Risiko, unsur utama berikut ini memfasilitasi Program Pengelolaan Risiko Operasional: • Penilaian sendiri atas Risiko dan Pengendalian (“RCSA”)’ • Pengumpulan Data Kejadian Kerugian; • Risiko, Masalah dan Pengelolaan Tindakan; dan • Analisa skenario. In support of the Risk Management Process, the following key elements facilitate the Operational Risk Management Program: • Risk and Control Self Assessment (“RCSA”); • Loss Event Data Collection; • Risk, Issues and Action Management; and • Scenario Analysis Proses end-to-end RCSA memasukkan identifikasi resiko dan penilaian lingkungan pengendalian; pemantauan, pelaporan, dan melaporkan risiko ke atas; dan quality assurance serta validasi data. Proses RCSA juga memasukkan dokumentasi oleh LOB / ECF lingkungan bisnis, risiko, pengendalian, dan pemantauan serta pelaporan ke dalam piranti RCSA pada jeda waktu yang ditentukan oleh COR. Proses ini menghasilkan portofolio pengelolaan risiko yang lengkap yang memungkinkan pengertian dan tindakan atas risiko dan pengendalian operasional untuk semua proses, produk, kegiatan dan sistem BAC. The end-to-end RCSA process incorporates risk identification and assessment of the control environment; monitoring, reporting, and escalating risk; and quality assurance and data validation. The RCSA process also incorporates documentation by the LOB / ECF of the business environment, risks, controls, and monitoring and reporting into the RCSA tool at an interval prescribed by COR. This results in a comprehensive risk management portfolio that enables understanding and action on operational risks and controls for all of BAC’s processes, products, activities and systems. RCSA dilakukan oleh LOB yang berbedabeda dan juga dilakukan pada tingkat regional Asia Pasifik. Proses penilaian sendiri ini kemudian digunakan untuk meningkatkan dialog mengenai risiko utama, masalah dan rencana mitigasi yang bersangkutan. Dengan cara ini, risiko paling signifikan yang dihadapi LOB dapat diidentifikasikan dan ditangani dengan memadai. The RCSA is undertaken by the different LOBs and is also conducted at the Asia Pacific regional level. The self-assessment process is then used to foster dialogue around key risks, issues and their corresponding mitigation plans. In this way the most significant risks facing a LOB can be identified and adequately addressed. BANA Indonesia mempunyai kerangka pengelolaan risiko operasional yang ketat. Dalam BANA Indonesia, Lokal Manajemen BANA Indonesia has a robust operational risk management framework. Within BANA Indonesia, the LMT is responsible for Bank of America, N.A. - Jakarta measure 22 and d. Tim (LMT) bertanggungjawab untuk memantau operasional bisnis Indonesia. Seperti yang disebut di atas, para anggota LOB LMT bertanggungjawab atas semua risiko dalam bisnis termasuk risiko operasional. monitoring the Indonesian business operations. As noted above, the LOB members of the LMT are responsible for all the risks within the business including operational risks. Risiko operasional untuk BANA Indonesia telah dimitigasi dan dikelola melalui BAC atau kebijakan dan prosedur khusus-LOB, piranti pengendalian dan pemantauan. Contohnya termasuk proses rekonsiliasi data, pencegahan fraud, pemantauan dan analisa pemrosesan transaksi serta perencanaan pemulihan bisnis. Risk in the Operation is for BANA Indonesia is mitigated and managed through BAC or LOB-specific policies and procedures, controls, and monitoring tools. Examples of these include data reconciliation processes, fraud prevention, transaction processing monitoring and analysis and business recovery planning Untuk ketentuan modal Pillar 1, BANA Indonesia menggunakan Pendekatan Indikator Dasar, dengan pendapatan kotor rata-rata tiga tahun dikalikan dengan faktor sebesar 15% For Pillar 1 capital requirements, BANA Indonesia uses the Basic Indicator Approach, where the average three-year gross income is multiplied by a factor of 15% Pengungkapan kuantitatif risiko operasional Bank dimuat dalam Tabel 8.1. Quantitative disclosure of operational risk in Table 8.1. Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah potensi ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan sesuai kontrak dan kontinjen baik pada necara atau rekening administratif ketika kewajiban jatuh tempo Liquidity risk is the potential inability to meet contractual and contingent financial obligations, on- or off-balance sheet, as they come due. Tata kelola dan organisasi Governance and organization Tata kelola dan pengawasan pengelolaan risiko likuiditas di Cabang adalah tanggungjawab ALCO dan manajemen senior. ALCO memberikan arahan strategis dalam pengelolaan risiko likuiditas, sementara pengelolaan risiko likuiditas harian adalah tanggungjawab Treasurer Cabang. Secara regional, tim Global Liquidity Risk Management (“GLRM”) bertanggungjawab untuk mengawasi pengelolaan risiko likuiditas operasional internasional BAC, termasuk BANA Indonesia. The governance and oversight for liquidity risk management in Branch is the responsibility of the ALCO and senior management. The ALCO provides strategic direction in the management of liquidity risk, while the day-to-day management of liquidity risk is the responsibility of Branch’s Treasurer. Regionally, the Global Liquidity Risk Management (“GLRM”) team has responsibility for overseeing liquidity risk management of BAC’s international operations, including BANA Indonesia. Indikator peringatan dini Early warning indicator GLRM menyediakan kepada ALCO batas tambahan, pedoman, dan indikator peringatan dini berlaku untuk Cabang untuk diskusi dan umpan balik. Treasurer Cabang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap tersebut. ALCO bertanggung jawab untuk meninjau dan GLRM provides to the BANA Jakarta ALCO the incremental limits, guidelines, and early warning indicators applicable to Branch for discussion and feedback. The Branch Treasurer is responsible for ensuring adherence to such. ALCO is responsible for reviewing and approving the limits and Bank of America, N.A. - Jakarta d. 23 menyetujui batas dan pedoman tidak kurang dari per tahun, serta meninjau pelanggaran tersebut pada setiap pertemuan guidelines no less than annually, as well as reviewing breaches of such at each meeting. Mekanisme pengukuran pengendalian Risiko Likuiditas dan Mechanism of measurement and controlling liquidity risk Tujuan utama pengelolaan risiko likuiditas adalah mengembangkan strategi dan rencana pelaksanaan untuk memastikan agar BANA Indonesia dapat memenuhi kewajiban keuangan sesuai kontrak dan kontinjen selama siklus pasar dan periode stress likuiditas. Risiko likuiditas dikelola berdasarkan mitigasi risiko berikut ini: The primary liquidity risk management objective is to develop a strategy and execution plan to ensure that BANA Indonesia can meet contractual and contingent financial obligations through market cycles and periods of liquidity stress. Liquidity risk is managed via the following risk mitigation: • Kebijakan Risiko Likuiditas Tambahan Cabang: Kebijakan ini menjelaskan peran BANA Indonesia dalam arus pendanaan, peran dan tanggungjawab terkait dengan kegiatan ini, dan ketentuan peraturan BI. Kebijakan ini berisi kerangka yang digunakan oleh ALCO untuk berkomunikasi dan mengadministrasikan pendekatan pada pengelolaan risiko likuiditas dan toleransi risiko likuiditas keseluruhan. Tujuan utama pengelolaan risiko likuiditas adalah mengembangkan strategi dan rencana pelaksanaan untuk memastikan agar BANA Indonesia dapat memenuhi kewajiban keuangan sesuai kontrak dan kontinjen selama siklus pasar dan periode stress likuiditas, sementara menjaga kepatuhan pada semua ketentuan peraturan yang berlaku, dan pembatasan operasional, hukum mengenai transfer likuiditas atau modal antar afiliasi. • Liquidity Risk Policy Branch Supplement: This policy describes BANA Indonesia’s role in funding flows, the related roles and responsibilities associated with this activity, and the regulatory requirements of BI. It contains the framework by which the ALCO communicates and administers its approach to liquidity risk management and overall liquidity risk tolerance. The primary liquidity risk management objective is to develop a strategy and execution plan to ensure BANA Indonesia can meet contractual and contingent financial obligations through market cycles and periods of liquidity stress, while maintaining compliance with all applicable regulatory requirements and operational, legal restrictions on inter-affiliate transfers of liquidity or capital. • Penilaian Likuiditas: Penilaian Likuiditas dilakukan setiap tahun dan memberikan analisa neraca BANA Indonesia dari perspektif pendanaan dan likuiditas. Susunan aset, campuran pendanaan, mismatch aset dan kewajiban, ketersediaan instrumen pendanaan dan potensi stress point BANA Indonesia didiskusikan. Penilaian ini menggunakan snapshot necara untuk memproyeksikan pertumbuhan aset yang akan datang dan mendiskusikan rencana pendanaan untuk memenuhi • Liquidity Assessment: The Liquidity Assessment is conducted annually and provides an analysis of BANA Indonesia’s balance sheet from a funding and liquidity perspective. BANA Indonesia’s asset composition, funding mix, asset and liability mismatches, available funding instruments and potential stress points are discussed. It uses a balance sheet snapshot to project future asset growth, and discusses the funding plan to meet the growth projection. Stress modeling is also performed on BANA Indonesia’s Bank of America, N.A. - Jakarta 24 proyeksi pertumbuhan. Stress modelling juga dilakukan atas necara BANA Indonesia dalam berbagai skenario untuk ditinjau oleh ALCO. balance sheet under various scenarios for the ALCO to review. • Rencana Pendanaan Darurat (Contingency Funding Plan / “CFP”): CFP memberikan kerangka yang digunakan ALCO untuk mengkomunikasikan strategi pengelolaan melalui kejadian likuiditas dengan keseriusan yang berbeda, mengidentifikasikan potensi sumber likuiditas darurat dan menjelaskan potensi langkah tindakan untuk menjaga dan meningkatkan likuiditas dalam hal terjadi gangguan pendanaan yang menghalangi kemampuan BANA Indonesia untuk memenuhi kewajiban pendanaan saat itu. CFP ditinjau sedikitnya setiap tahun. • Contingency Funding Plan (“CFP”): The CFP provides the framework by which the ALCO communicates a strategy for managing through liquidity events of varying severity, identifies potential contingent liquidity sources, and it outlines the potential action steps to preserve and enhance liquidity in the event of a funding disruption that hinders the ability of BANA Indonesia to meet current funding obligations. The CFP is reviewed at least annually. • Pelaporan / Tinjauan Likuiditas (“Cash and 30 Day Guidelines”): Terdapat proses pelaporan likuiditas untuk memantau penggunaan terhadap pedoman gapping dan ditinjau setiap hari oleh Operations. Pengecualian dari pedoman ini dilaporkan kepada Treasurer BANA Indonesia, regional Treasury Manager dan GLRM • Liquidity Reporting / Reviewing (“Cash and 30 Day Guidelines”): A liquidity reporting process to monitor usage against gapping guidelines is in place and reviewed daily by Operations. Exceptions to these guidelines are reported to BANA Indonesia’s Treasurer, the regional Treasury Manager, and GLRM. Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan Valas Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 9.1 dan Tabel 9.2 e. Risiko Hukum Disclosure of Rupiah and foreign exchange maturity profiles is presented in Table 9.1 and Table 9.2. e. Dalam Bank of America NA Cabang Jakarta, LMT bertanggung jawab untuk memantau operasi bisnis cabang untuk setiap risiko hukum dan mencari bantuan dari tim hukum regional sebagaimana diperlukan. f. Risiko Stratejik Within Bank of America NA Jakarta Branch, the LMT is responsible for monitoring the branch’s business operations for any legal risks and seeking assistance from the regional Legal team as required. f. Strategic Risk Tata kelola dan organisasi Governance and organization Risiko Strategis tertanam di setiap lini bisnis dan sebagai bagian dari kategori risiko utama lainnya (kredit, pasar, likuiditas, Strategic Risk is embedded in every line of business and as part of the other major risk categories (credit, market, liquidity, Bank of America, N.A. - Jakarta Legal Risk 25 g. operasional, dan kepatuhan). operational, and compliance. Kebijakan Policy Risiko strategik Bank of America NA Cabang Jakarta terus dinilai dalam konteks strategi negara dengan risiko strategis selektif dan hati-hati diambil untuk mempertahankan relevansi di pasar berkembang. Risiko strategis dikelola dalam konteks kondisi keuangan Bank secara keseluruhan dan dinilai, dikelola dan ditindak lanjuti oleh LMT dalam konsultasi dengan tim manajemen regional. Bank of America NA Jakarta Branch’s appetite for strategic risk is continually assessed within the context of its country strategy with strategic risks selectively and carefully taken to maintain relevance in the evolving marketplace. Strategic risk is managed in the context of the Bank’s overall financial condition and assessed, managed and acted on by LMT in consultation with regional management team. Proses Process Pengukuran dan penilaian risiko strategis mencakup tinjauan manajemen dan penilaian kinerja dan potensi pendapatan Bank, dan kekuatan modal dan posisi likuiditas. Laba Perusahaan, modal, dan posisi likuiditas yang dipertimbangkan dalam terang hasil stress test perusahaan yang meliputi skenario kuantitatif dan kualitatif serta analisis skenario tambahan diselesaikan likuiditas dan penilaian risiko operasional. The measurement and assessment of strategic risk includes management’s review and assessment of the Bank’s earnings performance and potential, and the strength of our capital and liquidity positions. The Company’s earnings, capital, and liquidity positions are considered in light of the results of enterprise stress tests which include quantitative and qualitative scenarios as well as additional scenario analysis completed for liquidity and operational risk assessments Risiko kepatuhan Compliance Risk Tata kelola dan organisasi Governance and organization Compliance BANA Indonesia merupakan bagian dari Asia Pacific Compliance, sebuah kelompok fungsional independen yang merupakan bagian dari Legal, Compliance dan Organisasi yang berhubungan dengan Regulatory, melaporkan secara langsung ke Global Executive. Compliance bertanggung jawab atas pengembangan dan pemeliharaan kendali-kendali untuk memastikan bahwa semua kegiatan bisnis dilaksanakan dengan kesantunan pada tingkat yang patut, dalam hal baik persyaratan-persyaratan peraturan eksternal maupun kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur internal. Kendali-kendali ini merupakan landasan yang memungkinkan Bank of America memelihara Program Compliance yang efektif. BANA Indonesia Compliance is part of Asia Pacific Compliance. an independent function that is part of the Legal, Compliance, and Regulatory Relations organization, reporting directly to the responsible Global Executive. Compliance is responsible for developing and maintaining the controls to ensure that all business activities are performed with the proper level of propriety, in regard to external regulatory requirements as well as internal policies and procedures. These controls are the foundations that enable Bank of America to maintain an effective Compliance Program. Bank of America, N.A. - Jakarta g. 26 h. Kebijakan Policy Bank of America bertekad untuk mematuhi undang-undang, peraturan-peraturan, dan standar etika tertinggi di segenap implementasi Program Kepatuhan kelas dunia. Fitur utama dari manajemen risiko kepatuhan adalah mengembangkan budaya kepatuhan dan ketaatan terhadap nilai-nilai inti perusahaan tercermin dalam Kode Etik BAC. Ada, kerangka kerja risiko kepatuhan perusahaan secara global yang merupakan bagian dari Kerangka Risiko Bank of America Merrill Lynch. Kerangka kepatuhan global yang terdiri dari dua belas elemen inti yaitu global compliance strategic plan; regulatory inventories and regulatory change management; policies; compliance risk assessment; monitoring; testing; compliance key measures; risks and issues management; training and awareness; global compliance framework oversight and adherence; and governance and executive reporting. Program ini mencakup semua bidang kegiatan Bank America Merrill Lynch 's termasuk Bank of America NA, Cabang Jakarta. Bank of America is committed to complying with laws, regulations, and the highest ethical standards through the implementation of a world-class Compliance Program. A central feature of our management of compliance risk is the fostering of a compliance culture and adherence to the company’s core values reflected in the BAC Code of Ethics. There is a detailed, enterprise-wide global compliance risk framework which is part of the Bank of America Merrill Lynch Risk Framework. The global compliance framework comprises of twelve core elements namely global compliance strategic plan; regulatory inventories and regulatory change management; policies; compliance risk assessment; monitoring; testing; compliance key measures; risks and issues management; training and awareness; global compliance framework oversight and adherence; and governance and executive reporting. This program covers all areas of Bank of America Merrill Lynch ’s activities including Bank of America NA, Jakarta Branch. Proses Process Kami memiliki proses manajemen yang memadai, struktur dan kebijakan yang mendukung fungsi kepatuhan untuk membantu memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan memberikan garis yang jelas terlihat untuk pengambilan keputusan dan akuntabilitas. We have adequate management processes, structures and policies that support the compliance function to help ensure compliance with applicable laws and regulations and provide clear lines of sight for decision-making and accountability. Risiko Reputasi Tata kelola dan organisasi Bank of America berkomitmen untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko potensial terhadap reputasi Bank. Bank mengevaluasi dampak potensial reputasi dalam semua kategori risiko (yaitu strategis, kredit, pasar, likuiditas, operasional dan kepatuhan) dan seluruh Proses Manajemen Risiko. Risiko reputasi dikelola di semua lini bisnis sebagai tanggung jawab inti melalui rutinitas pemerintahan LOB global. Risiko reputasi yang signifikan ditinjau dengan Komite Risiko Kepatuhan dan Operasional ("CORC") dan Komite Enterprise Risk Dewan Bank of America, N.A. - Jakarta h. Reputation Risk Governance and organization Bank of America is committed to identifying and mitigating potential risk to the Bank’s reputation. The bank evaluates potential impacts to reputation within all of the risk categories (i.e. strategic, credit, market, liquidity, operational and compliance) and throughout the Risk Management Process. Reputational risk is managed within all lines of business as a core responsibility through global LOB governance routines. Significant reputational risks are reviewed with Compliance and Operational Risk Committee (“CORC”) and the Enterprise Risk Committee of the Board 27 Kebijakan Policy Secara terpusat, dalam BAC Pemasaran Global dan kelompok Corporate Affairs, alat-alat yang digunakan untuk secara proaktif memonitor dan merespon lingkungan politik dan sosial potensi risiko utama yang dapat diterjemahkan ke dalam risiko reputasi. Informasi ini disebarkan ke berbagai badan pemerintah dalam BAC sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan bisnis utama. Di Asia, kantor COO bertanggung jawab untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan Global Marketing dan Corporate Affairs. Centrally, within the BAC Global Marketing and Corporate Affairs group, tools are used to proactively monitor and respond to the political and social environment for potential headline risk that can translate into reputation risk. This information is disseminated to various governing bodies within BAC as consideration in key business decisions. Within Asia, the office of the COO is responsible for communicating and working with the Global Marketing and Corporate Affairs. Proses Process Akhirnya, BAC juga mengelola risiko reputasi dengan mandat pelatihan kepatuhan yang tepat untuk semua rekan, seperti anti pencucian uang dan pelatihan etika. Kepatuhan merupakan inti dari nilai-nilai budaya dan BAC adalah komponen kunci dari disiplin manajemen risiko. Budaya akuntabilitas dan kepatuhan mensyaratkan bahwa semua karyawan mematuhi semua hukum, peraturan, standar etika dan kebijakan dan prosedur internal dan sangat penting untuk melindungi reputasi BAC dan nilai waralaba. Finally, BAC also manages reputation risk by mandating the appropriate compliance training for all its associates, such as antimoney laundering and ethics training. Compliance is at the core of BAC cultural values and is a key component of the risk management discipline. This culture of accountability and compliance requires that all associates comply with all relevant laws, regulations, ethical standards and internal policies and procedures and is critical to protecting BAC’s reputation and the value of the franchise Bank of America, N.A. - Jakarta 28 Tabel 1 Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Asing Table 1 Capital Structure Quantitative Disclosures Foreign Banks (dalam jutaan rupiah - million rupiah) KOMPONEN MODAL/CAPITAL COMPONENT (1) (2) I KOMPONEN MODAL CAPITAL COMPONENT 31 Desember 2013 31 Desember 2012 (3) (4) A Dana Usaha Operating Funds 1 Dana Usaha Operating Funds 1,324,307 476,954 2 Modal disetor paid-in capital 363 363 B Cadangan Reserve - - 1 Cadangan umum general reserve - - 2 Cadangan tujuan appropriate reserve - - Laba (rugi ) tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) C Income (loss) previous years which can be calculated (100%) Laba (rugi ) tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) D Profit (loss) for the year which can be calculated (50%) E Dana setoran modal / Fund capital contribution Pendapatan komprehensif lainnya: kerugian berasal dari penurunan penyertaan dalam kelompok tersedia F untuk dijual (100%) Other comprehensive income: investment losses from the decline in available-for-sale (100%) Pendapatan komprehensif lainnya: keuntungan berasal dari peningkatan penyertaan dalam kelompok G tersedia untuk dijual (45%) Other comprehensive income: gains from increased investments in available-for-sale (45%) H Revaluasi aset tetap (45%) / Revaluation of fixed assets (45%) I J Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif Differences between the Asset Allowance and the allowance for impairment losses on earning assets M General reserve on earning assets (max. 1.25% of RWA) IV - - - - - - - (15,400) (8,967) - - 15,400 7,610 Faktor pengurang modal / Deduction from capital - - Eksposur sekuritisasi / Securitization Exposures - - 1,339,595 465,378 II MODAL BANK ASING (Jumlah A s.d L - M) / FOREIGN CAPITAL BANK (Total A s.d L - M) III 170 Asset Allowance (PPA) on non-productive assets that must be counted Cadangan umum aset produktif (maks. 1,25% dari ATMR) (10,752) 6,776 Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif yang wajib dihitung K Difference in number of adjustments to fair value of financial instruments in the trading book L 8,149 ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) CREDIT RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / RISK WEIGHTED ASSETS (RWA) MARKET RISK V A. Metode Standar Standardized Method B. Model Internal Internal Models RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [II : (III + IV + V)] VI CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK, AND OPERATIONAL RISK MARKET RISK [II: (III + IV + V)] 1,455,974 608,765 123,056 127,427 5,634 4,104 84.53% 62.86% Tabel 2.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Table 2.1. Disclosure of Net Receivables by Area 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area Diluar Jakarta Diluar Indonesia Outside Jakarta Outside Indonesia (4) (5) Kategori Portofolio No Portfolio Category (1) (2) Jakarta Jakarta (3) 1 2 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities 3 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 4,900 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate - 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans - - Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 1,448,485 - 12 (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area Jakarta Diluar Jakarta Diluar Indonesia Total Jakarta Outside Jakarta Outside Indonesia (7) (8) (9) (10) Total (6) - - 1,448,485 - - - - - 12 612,657 - - 4,900 4,224 - - 4,224 - - - - - - - - - - - - - - 463,570 - - - - - - - 4,875 463,570 617,532 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 11 Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total 12 1,156 - - 1,156 1,827 - - 1,827 1,430,735 - - 1,430,735 630,189 - - 630,189 - - - - - - - - 21,744 - - 21,744 30,413 - - 30,413 2,907,032 - - - - 2,907,032 - 1,742,879 - - - 4,875 1,747,754 Tabel 2.2 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Table 2.2 Disclosure of Net Receivables by Contractual Maturity No. Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 11 Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based 12 Business Activity Unit (if any) Total 31 Desember 2013 December 31, 2012 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables by Contractual Maturity < 1 tahun >1 thn s.d. 3 thn >3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual < 1 Year >1 Year s.d. 3 Year >3 Year s.d. 5 Year > 5 Year Non-Contractual (3) (4) (5) (6) (7) 1,034,252 414,233 12 - 80 446 630 1,430,735 - - - 2,465,079 473 641 - 27 - 11 (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 December 31, 2012 Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak Net Receivables by Contractual Maturity < 1 tahun >1 thn s.d. 3>3 thnthn s.d. 5>thn 5 thn Non-Kontraktual Total Total < 1 Year >1 Year s.d. >3 3 Year Year s.d. >5 5Year Year Non-Contractual (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1,448,485 268,213 195,357 463,570 - 4,862 - - 12 4,900 1,156 - - 21,744 1,430,735 21,744 630,189 - 4,862 435,977 2,907,032 898,446 45 617,532 27 696 618,255 - 1,085 4,186 - - 617,532 4,224 1,827 - - 30,413 630,189 30,413 1,096 4,186 225,770 ######## 11 Tabel 2.3 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi Table 2.3 Disclosure of Net Receivables by Economic Sectors (dalam jutaan rupiah - in million rupiah) No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sektor Ekonomi Economic Sectors (2) 31 Desember 2013 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total 31 Desember 2012 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total Tagihan Kepada Bank Tagihan Kepada Pembangunan Multilateral Tagihan Kepada dan Lembaga Internasional Tagihan Kepada Entitas Sektor Pemerintah Receivables Publik Receivables Receivables Bank Receivables on on Public Sector on Multilateral Development on Banks Sovereigns Entities Banks and International Institutions (3) (4) - - 1,448,485 1,448,485 - - 463,570 463,570 (5) (6) Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans (7) (8) (9) Tagihan Kepada Tagihan yang Usaha Mikro, Usaha Aset Tagihan kepada Telah Jatuh Kecil dan Portofolio Lainnya Korporasi Receivables on Tempo Past Ritel Receivables on Other Corporate Due Micro, Small Business Assets Receivables & Retail Portfolio (10) (11) (12) (13) - - 12 12 4,900 4,900 - - 1,156 1,156 1,324,403 99,335 6,998 1,430,736 - - - 21,744 21,744 - - 617,532 617,532 4,224 4,224 - - 1,827 1,827 590,487 36,063 3,638 630,189 - - - 30,413 30,413 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) (14) - Tabel 2.4 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah Table 2.4 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Area 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Receivables by Area No. Keterangan Description Jakarta (1) (2) 1 Tagihan Receivables Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired 2 ) Impaired Receivables a. Belum jatuh tempo Non Past Due b. Telah jatuh tempo Past Due Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual Allowance for Impairment Losses 3 Individual Kolektif Allowance for Impairment Losses 4 Collective 5 Tagihan yang dihapus buku Written-Off Receivables Total (3) 2,907,032 Diluar Jakarta Diluar Indonesia Outside Jakarta Outside Indonesia (4) - (5) - Total (6) 2,907,032 (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah Net Diluar Diluar Jakarta Indonesia Jakarta Total Outside Outside Jakarta Indonesia (7) (8) (9) (10) 1,742,879 4,875 1,747,754 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4,875 2,907,032 2,907,032 1,742,879 1,747,754 Tabel 2.5 Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi Table 2.5 Disclosure of Receivables and Provisioning based on Economic Sectors Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Impaired Receivables No. (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sektor Ekonomi Economic Sectors (2) 31 Desember 2013 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Tagihan Reveivables (3) - - 1,324,403 Belum Jatuh Tempo Non Past Due (4) - Telah jatuh tempo Past Due (5) - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) Cadangan kerugian Cadangan kerugian penurunan nilai penurunan nilai Tagihan yang (CKPN) (CKPN) - Kolektif dihapus buku Individual Allowance for Written-Off Allowance for Impairment Losses Receivables Impairment Losses Collective Individual (6) (7) (8) - - - - - - - - - - - Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction - - - - - - Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies - - - - - - Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities - - - - - - 6,056 - - - - - 28,742 2,907,033 - - - - - Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total 1,547,832 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 31 Desember 2012 Pertanian, perburuan dan Kehutanan Agriculture, Hunting and Forestry Perikanan Fishery Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying Industri pengolahan Manufacturing Listrik, Gas dan Air Electricity, Gas and Water Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Hotel and Food & Beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, Warehousing and Communications Perantara keuangan Financial Intermediary Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real Estate, Rental and Business Services Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Public Administration, Defense and Compulsory Social Security Jasa pendidikan Education Services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Human Health and Social Work Activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Public, Socio-Culture, Entertainment and Other Personal Services Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Activities of Households as Employers Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya International Institution and Other Extra International Agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya Undefined Activities Bukan Lapangan Usaha Non Business Field Lainnya Others Total - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 590,487 1,117,165 9,689 30,413 1,747,754 Tabel 3.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Table 3.1 Disclosure of Net Receivables by Portfolio and Rating Category (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 Lembaga Pemeringkat Rating Company No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 AAA AAA Aaa Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA (2) (3) (4) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) TOTAL Kategori Portofolio Portfolio Category Standard and Poor's Fitch Rating Tagihan Bersih Net Receivables AA+ s.d AAAA+ s.d AAAa1 s.d Aa3 AA+(idn) s.d AA-(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AAidAA+ s.d idAA(5) - Peringkat Jangka panjang Long Term Rating A+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBA1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 A+(idn) s.d. A-(idn)BBB+(idn) s.d BBB-(idn) BB+(idn) s.d BB-(idn) [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(6) (7) (8) - B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9) - Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 Kurang dari B-(idn) Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10) - A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1 (11) - Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating A-2 A-3 Kurang dari A-3 F2 F3 Kurang dari F3 P-2 P-3 Kurang dari P-3 F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4 (12) (13) (14) - Tanpa Peringkat Unrated (15) 1,448,485 Total (16) 1,448,485 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 12 - - - - - - - - 4,900 4,900 12 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,156 1,156 - - - - - - - - - - 1,430,735 21,744 1,430,735 21,744 - 12 - - - - - - - - 2,907,020 2,907,032 31 Desember 2012 No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Lembaga Pemeringkat Rating Company Standard and Poor's Fitch Rating AAA AAA Kategori Portofolio Portfolio Category Aaa Moody's PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) PT ICRA Indonesia [Idr]AAA PT Pemeringkat Efek IndonesiaidAAA (2) (3) (4) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) TOTAL - Tagihan Bersih Net Receivables Peringkat Jangka panjang Long Term Rating AA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAA+ s.d AAA+ s.d ABBB+ s.d BBBBB+ s.d BBAa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3 Ba1 s.d Ba3 BB+(idn) s.d BB-(idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn)BBB+(idn) s.d BBB-(idn) [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB[Idr]BB+ s.d [Idr]BBidAA+ s.d idAAidA+ s.d id Aid BBB+ s.d id BBBid BB+ s.d id BB(5) (6) (7) (8) - B+ s.d BB+ s.d BB1 s.d B3 B+(idn) s.d B-(idn) [Idr]B+ s.d [Idr]Bid B+ s.d id B(9) - Kurang dari BKurang dari BKurang dari B3 Kurang dari B-(idn) Kurang dari [Idr]BKurang dari idB(10) - A-1 F1+ s.d F1 P-1 F1+(idn) s.d F1(idn) [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 idA1 (11) - Peringkat Jangka Pendek Short Term Rating A-2 A-3 Kurang dari A-3 F2 F3 Kurang dari F3 P-2 P-3 Kurang dari P-3 F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn) [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4 (12) (13) (14) - Tanpa Peringkat Unrated (15) 463,570 Total (16) 463,570 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 602,485 - - - - - - - - 15,032 617,532 - - - - - - - - - - 4,224 4,224 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1,827 1,827 - - - - - - - - - - 630,189 30,413 630,189 30,413 15 - - - - - - - - 1,145,254 1,747,754 602,485 15 Tabel 3.2 Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Table 3.2 Disclosure of Counterparty Credit Risk : Derivative Transaction (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 No Variabel yang Mendasari Underlying Variables BANK SECARA INDIVIDUAL BANK ONLY 1 Suku Bunga Interest Rate 2 Nilai Tukar Foreign Exchange Lainnya Others 3 TOTAL < 1 Tahun 1 Year Notional Amount Tagihan Kewajiban > 1 Tahun - < 5 Derivatif Derivatif < > 5 Tahun Tahun > 1 Year - < Derivative Derivative > 5 Years 5 Years Receivables Liabilities 572,476 572,476 - - 428 428 3,968 3,968 31 Desember 2012 Tagihan Bersih sebelum MRK Net Receivables before CRM MRK CRM 1,681 1,681 - Tagihan Bersih setelah MRK Net Receivables after CRM 1,681 1,681 Tagihan Notional Amount Tagihan Kewajiban Bersih > 1 Tahun Derivatif Derivatif sebelum < 1 Tahun > 5 Tahun < 5 Tahun Derivative Derivative MRK < 1 Year > 5 Years > 1 Year Receivables Liabilities Net < 5 Years 1,100,534 1,100,534 - - 5,294 5,294 3,867 3,867 2,339 2,339 MRK CRM - Tagihan Bersih setelah MRK Net 2,339 2,339 Tabel 4.1 Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Table 4.1 Disclosure of Net Receivables by Risk Weight after Credit Risk Mitigation Kategori Portofolio Portfolio Category No. (1) (2) A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 C 1 2 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency Receivables Exposures Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 3 Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on 5 Micro, Small Business & Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia Based 7 Business Activity Unit (if any) Total Exposures - Counterparty Credit Risk Total (A+B+C) (3) 0% 31 Desember 2013 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) ATMR RWA 150% Lainnya (11) (12) (13) - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4,900 - - - - - - - - - - 1,156 - - - - - - - - - 6,056 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Beban Modal Capital Charge (14) (3) 0% 31 Desember 2012 Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Net Receivables after Calculation of Credit Risk Mitigation Impact 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (dalam jutaan rupiah - million rupiah) Beban ATMR Modal RWA Capital Charge 150% Lainnya (11) (12) (13) (14) - - - - - - - - - - - - - 2 4,900 - 0 392 - - - - - - - - 4,224 - - - 135,532 4,224 - 10,843 338 - - 1,156 1,430,735 17,500 92 114,459 1,400 - - - - - - - 1,827 - - - 1,827 437,438 27,405 146 34,995 2,192 - - 1,454,293 116,343 - - - - - - - 6,051 - - 606,426 48,514 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 883 71 - - - - - - - - - - 271 22 - - - - - - - - 797 - 64 - - - - - - - - - - - 2,068 - 165 - - - - - - 6,056 - - 1,681 1,455,974 134 116,478 - - - - - - - 6,051 - - 2,339 608,765 187 48,701 Tabel 4.2 Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit Table 4.2 Disclosure of Net Receivables and Credit Risk Mitigation Techniques No Kategori Portofolio Portfolio Category (1) (2) A Eksposur Neraca Balance Sheet Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Secured by Bagian Yang Dijamin Dengan Portion Tagihan Tagihan Bersih Tidak Dijamin Unsecured Portion Bersih Net Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Agunan Garansi Asuransi Lainnya Tidak Dijamin Net Receivables Unsecured Portion Receivables Collateral Guarantee Kredit Collateral Guarantee Credit Others Others (3) (4) (5) (6) (7) (8) = (3)-[(4 )+(5 )+(6)+(7 )] (9) (10) (11) (12) (13) (14) = (9)-[(10 )+(11 )+(12)+(13)] 1,448,485 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions - - - - - - - - - 1,448,485 - - - - - - - 12 4,900 - - - - 12 4,900 - - - - - - 1,156 - - - - 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 1,430,735 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables 21,744 11 Aset Lainnya Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia 12 Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Neraca Total Exposures - Balance Sheet 2,907,032 Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif Off Balance Sheet Commitment/Contigency B Receivables Exposures 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 9 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia 11 Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur TRA Total Exposures - Off Balance Sheets C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan Counterparty Credit Risk 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and 3 International Institutions - - - - - - - - - 2,907,032 - - - - - - - - - - - - - - - - 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 6 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate 7 Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 8 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 5 Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) Exposures at Sharia 7 Based Business Activity Unit (if any) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total Exposures - Counterparty Credit Risk 463,570 - - - - - - - - - 463,570 - - - - - - - - - - - - - - 1,156 1,827 - - - - 1,827 1,430,735 21,744 630,189 30,413 - - - - 630,189 30,413 1,747,754 - - - - 1,747,754 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 617,532 4,224 617,532 4,224 - - - - - - - - - - - - 4,416 - - - - 4,416 1,355 - - - - 1,355 1,595 - - - - 1,595 4,135 - - - - 4,135 - - - - - - - - - - - - 6,011 - - - - 6,011 5,490 - - - - 5,490 Total (A+B+C) 2,913,043 - - - - 2,913,043 1,753,245 - - - - 1,753,245 Tabel 6.1.1. Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar : Eksposur Aset di Neraca Table 6.1.1. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: On Balance Sheet Assets Exposures (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 Tagihan ATMR ATMR Setelah ATMR Setelah Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Net ATMR Sebelum MRK Bersih Sebelum MRK MRK RWA MRK RWA after Receivable RWA before CRM Net RWA before CRM after CRM CRM (7) (2) (3) (4) (5) Receivable (6) (8) Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 1,448,485 463,570 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks and International Institutions Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 12 2 2 617,532 135,532 135,532 Kredit Beragun Rumah Tinggal Loans Secured by Residential Property 4,900 1,715 4,900 4,224 1,478 4,224 Kredit Beragun Properti Komersial Loans Secured by Commercial Real Estate Kredit Pegawai/Pensiunan Employee/Retired Loans 31 Desember 2013 No (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Past Due Receivables Aset Lainnya Other Assets TOTAL 1,156 1,430,735 21,744 2,907,032 867 1,430,735 1,433,319 1,156 1,430,735 17,500 1,454,293 1,827 630,189 30,413 1,747,754 1,370 437,439 575,819 1,827 437,439 27,405 606,426 Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) Table 6.1.3. Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk under Standardized Approach: Counterparty Credit Risk Exposures 31 Desember 2013 No Kategori Portofolio Portfolio Category Tagihan Bersih Receivable (1) (2) 1 Tagihan Kepada Pemerintah Receivables on Sovereigns 2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik Receivables on Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional Receivables on Multilateral Development Banks 3 and International Institutions 4 Tagihan Kepada Bank Receivables on Banks 5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel Receivables on Micro, Small Business & Retail Portfolio 6 Tagihan kepada Korporasi Receivables on Corporate TOTAL (3) Net ATMR Sebelum MRK RWA before CRM - (4) - 4,416 883 883 1,355 271 271 1,595 6,011 797 1,681 797 1,681 4,135 5,490 2,068 2,339 2,068 2,339 Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Table 6.1.7. Disclosure of Total Credit Risk Measurement (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 1 2 TOTAL ATMR RISIKO KREDIT Total RWA for Credit Risk TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL Total Capital Deduction Factor ATMR Setelah MRK RWA after CRM (5) - (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 Tagihan ATMR ATMR Setelah Bersih Sebelum MRK MRK RWA Net RWA before after CRM (6) (7) (8) - 1,455,974 - 31 Desember 2012 608,765 - Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Table 7.1. Disclosure of Market Risk Using Standardized Method (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Bank Bank Beban Modal Beban Modal ATMR RWA ATMR RWA Capital Charge Capital Charge (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Risiko Suku Bunga Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik Specific Risk b. Risiko Umum General Risk 135 1,693 2 Risiko Nilai Tukar Foreign Exchange Risk 451 5,634 193 2,413 3 Risiko Ekuitas *) Equity Risk *) 4 Risiko Komoditas *) Commodity Risk *) 5 Risiko Option Option Risk Total 451 5,634 328 4,106 *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud *) For banks that have subsidiaries that have defined risk exposure No. Jenis Risiko Type of Risk Tabel 8.1 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional Table 8.1 Quantitative Disclosure of Operational Risk (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 31 Desember 2013 No. (1) 1 Pendekatan Yang Digunakan Indicator Approach (2) Pendekatan Indikator Dasar Basic Indicator Approach Total Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) Average Beban Modal Gross Income in the past 3 Capital Charge years (3) (4) 65,630 65,630 9,845 9,845 ATMR RWA Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) Average Gross Income in the past 3 years Beban Modal Capital Charge ATMR RWA (5) (6) (7) (8) 123,056 123,056 67,961 67,961 10,194 10,194 127,427 127,427 Tabel 9.1 Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah Table 9.1 Disclosure of Rupiah Maturity Profile (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 Jatuh Tempo Maturity > 1 bln s .d. 3 > 3 bln s .d. 6 > 6 bln s .d. 12 < 1 bulan < 1 > 12 bulan > bln bln > 3 mon bln > 6 mon to >1 month 12 month mon to 3 mon to 6 mon 12 mon 31 Desember 2013 Jatuh Tempo Maturity No. Pos -pos Account (1) (2) I NERACA BALANCE SHEET A Aset Assets 1. Kas Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks 4. Surat Berharga Marketable Securities 5. Kredit yang diberikan Loans 6. Tagihan lainnya Other Receivables 7. Lain-lain Others Total Aset Total Asset B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima Borrowings 6. Kewajiban lainnya Other Liabs 7. Lain-lain Others Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivables B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Differences Saldo Balance < 1 bulan < 1 > 1 bln s .d. 3 bln month > 1 mon to 3 mon (3) (4) (5) 2,604 444,539 12 405,181 416,173 14,479 1,282,988 2,604 444,539 12 109,205 275,142 14,433 845,935 26,000 26,000 721,126 573 20,980 742,679 626,466 573 20,115 647,154 94,660 94,660 540,309 198,781 (68,660) > 3 bln s .d. 6 bln > 3 mon to 6 mon > 6 bln s .d. 12 bln > 6 mon to 12 mon > 12 bulan > 12 month (6) (7) (8) 98,237 98,252 196,489 - 196,489 197,739 11,562 209,301 - 209,301 Saldo Balance (3) (4) (5) (6) (7) (8) 5,217 46 5,263 2,330 321,341 190,015 20,966 42,351 25,863 602,866 2,330 321,341 190,015 36,591 25,817 576,094 - - 20,966 43 21,009 5,717 46 5,763 865 865 574,358 622 20,322 595,302 514,858 622 8,920 524,400 59,500 59,500 - - 11,402 11,402 4,398 7,564 51,694 (59,500) - 21,009 (5,639) - - 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - 41,770 41,770 - - - - 42,634 42,634 - - - - 41,770 41,770 - - - - 42,634 42,634 - - - - (41,770) 157,011 157,011 (68,660) 88,351 (42,633) (35,069) (156,316) (42,633) 9,061 9,061 (59,500) (50,439) (50,439) 21,009 (29,430) (5,639) (35,069) (41,770) 498,539 1,522,882 196,489 284,840 209,301 494,141 4,398 498,539 1 Tabel 9.2 Pengungkapan Profil Maturitas Valas Table 9.2 Disclosure of Foreign Exchange Maturity Profile No. Pos -pos (1) (2) I NERACA BALANCE SHEET A Aset Assets 1. Kas Cash 2. Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank lain Placement with Other Banks 4. Surat Berharga Marketable Securities 5. Kredit yang diberikan Loans 6. Tagihan lainnya Other Receivables 7. Lain-lain Others Total Aset Total Asset B. Kewajiban Liabilities 1. Dana Pihak Ketiga Deposits from Customer 2. Kewajiban pada Bank Indonesia Liabilities with Bank Indonesia 3. Kewajiban pada bank lain Liabilities with Other Banks 4. Surat Berharga yang Diterbitkan Securities issued 5. Pinjaman yang Diterima Borrowings 6. Kewajiban lainnya Other Liabs 7. Lain-lain Others Total Kewajiban Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca On Balance Sheet Asset and Liabilities Differences II REKENING ADMINISTRATIF OFF BALANCE SHEETS A. Tagihan Rekening Administratif Off Balance Sheet Receivables 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Tagihan Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Receivables B. Kewajiban Rekening Administratif Off Balance Sheet Liabilities 1. Komitmen Commitment 2. Kontijensi Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif Total Off Balance Sheet Liabilities Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif Off Balance Sheet Asset and Liabilities Differences Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Differences [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif Cummulative Differences 31 Desember 2013 Jatuh Tempo Saldo (3) < 1 bulan > 1 bln s .d. 3 bln > 3 bln s .d. 6 bln > 6 bln s .d. 12 bln > 12 bulan (4) (5) (6) (7) (8) 1,640 598,765 1,020,617 17,544 1,638,567 1,640 598,765 16,972 617,377 - 816,704 1,343,629 2,160,333 815,001 41,415 856,415 1,704 620,670 622,374 (521,766) (239,038) (622,374) 567,426 - 567,426 - 567,426 679,857 572 680,429 97,360 97,360 681,520 681,520 - Saldo (9) 243,400 243,400 < 1 bulan (10) (dalam jutaan rupiah - million rupiah) 31 Desember 2012 Jatuh Tempo > 1 bln s .d. 3 > 3 bln s .d. 6 > 6 bln s .d. 12 > 12 bulan bln bln bln (11) (12) (13) (14) 675 122,878 412,485 1,619 592,273 453 26,715 1,157,098 675 122,878 412,485 1,619 199,304 26,715 763,676 24 24 664,245 481,865 1,146,111 664,245 81,890 746,135 399,956 399,956 243,376 10,987 17,540 (399,956) - - 392,969 392,969 - - - - 453 (19) 19 19 (1,091) 97,360 - - - - 1,054,439 21,945 1,054,439 21,945 - - - - 567,426 - - - - 1,076,383 1,076,383 - - - - 2,044,949 60,972 2,044,949 60,972 - - - - 1,323,846 28,170 1,323,846 28,170 - - - - 2,105,921 2,105,921 - - - - 1,352,016 1,352,016 - - - - (1,538,495) (2,060,261) (10,942,335) (1,538,495) (1,777,533) (1,777,533) (622,374) (2,399,906) (1,091) (2,400,997) 97,360 (2,303,637) 243,376 (2,060,261) (275,633) (264,646) (1,710,492) (275,633) (258,092) (258,092) (399,956) (658,049) 392,969 453 453 392,969 (265,079) 453 (264,626) (19) (264,646) Jakarta Branch Organization Chart As of December 2013 Sandra M. Sadek SVP, Human Resources GWIM Asia Pacific Li Ca Goh VP, Audit Manager Singapore Carine Goh Compliance Executive GWIM Compliance Singapore Christina L. Lim Senior Trader Treasury Singapore Gyanesh Nigam SVP Asia Finance Singapore Ben Sargeant SVP / Tech Mgr Trading Support Hong Kong Carol Ho Senior Vice President PD Team Leader Singapore Henry T. Pelaez Senior Vice President Regional Ops-Int’l Philippine Deepali Pendse Director Treasury Sales MNC Singapore Choong Ling Loo Sr. Vice President ITS South Asia Singapore Pankaj Gupta Director Credit Risk Mgr Singapore Taufiqurachman VP/COO & Acting CM Sri Rahayuningsih VP/Country HR Saifannori Amin Dwithya Putri Tjatur Nugroho VP/Country Compliance AVP/Finance Manager AVP/Technical Support M. Razif Thayeb Priska Ammilika AVP – Senior Auditor AVP – Credit Officer Ervinda Susanti (AVP) Honggo Karyono Lina Alamsyah Director/ Treasury Sr.Sales FI VP Payment/Clearing/GA Yenny Kumala VP/Treasury Sales FI Vidianto Afiat Perdana AVP/Trade Fin/Credit Svcs & Cash Svcs Officer Yudhie Mardianto Director/TMS Sr. SalesMNC Wenita Susilo AVP/ITS. Supp. & Impl. Tech Support Officer Tri Rahayu Ana Bella Wahju AVP/Client Services Mgr MNC Rio R. Rahardjo VP/Trader Koko Prasetyo Sandhi Y. Wisynu Nesa Wibowo Renaldy D. Sudigdo AVP/Trader VP/ITS-Cust Svcs Erika M. Tahar Vacant AVP/Treasury Ops Yanti Pusparini Yudiar Adipati VP/ITS-Cust Svcs Rinto Phibiarto Apri Asanty Santoso Komardi Syarifuddin Chrisnawati Sudarma Roisatul Ummah Dendy Nugraha Mauluddin AVP/Client Services Mgr FI Mona Amallia Dyah Maharani Endah Novianti Satria Haditya Hadi AVP/Services Sr Advisor Victorian Mesiadi Deni Mailana Cut Rezki Maulida Syahrezzi Officer/General Admn Semy Semuel Sangian BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2013 DAN/AND 2012 BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2013 2012 ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2013 dan 2012 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2013 dan 2012 Efek-efek setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2013 dan 2012 Tagihan derivatif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2013 dan 2012 Wesel ekspor setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2013 dan 2012 Tagihan akseptasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2013 dan 2012 Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2013 dan 2012 Pajak dibayar dimuka ASSETS 4,244 4 3,008 Cash 414,232 5 195,246 Current accounts with Bank Indonesia 4,887 Current accounts with other banks net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2013 and 2012 851,349 Placements with Bank Indonesia and other banks net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2013 and 2012 19,330 Marketable securities net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2013 and 2012 5,294 Derivatives receivable net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2013 and 2012 1,615 Bills receivable net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2013 and 2012 15,032 Acceptance receivables net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2013 and 2012 14,414 6 629,020 7 405,181 8 429 9 - 10 - 11 1,436,792 12 634,624 Loans net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2013 and 2012 8,861 18a 12,143 Prepaid taxes Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp7,772 pada tahun 2013 (2012: Rp 6.288) 3,895 13 3,502 Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp7,772 in 2013 (2012: Rp 6,288) Aset lain-lain 4,796 14,25 11,895 Other assets 18d 1,072 Deferred tax asset 1,758,997 TOTAL ASSETS Aset pajak tangguhan JUMLAH ASET 2,921,864 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 1/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2013 2012 LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT LIABILITAS Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas pajak penghasilan kini Liabilitas pajak lainnya Liabilitas derivatif Penyisihan imbalan kerja Liabilitas lain-lain Liabilitas pajak tangguhan 702 1,537,828 14,207 1,338,700 41 641 3,968 865 4,221 3,536 JUMLAH LIABILITAS 2,904,709 15 16,25 17,25 18b 18b 9 19 20 18d 5,669 1,238,764 4,477 481,875 137 1,414 3,867 11,402 2,896 - LIABILITIES Obligations due immediately Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Current income tax liabilities Other taxes liabilities Derivatives liabilities Provision for employee benefits Other liabilities Deferred tax liabilities 1,750,501 TOTAL LIABILITIES REKENING KANTOR PUSAT Investasi Kantor Pusat Laba yang ditahan Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT 363 17,022 (230) 21 363 8,149 8 (16) HEAD OFFICE ACCOUNT Head Office Statutory Investment Retained earnings Unrealised losses on available-for-sale marketable securities - net of deferred tax 17,155 8,496 TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT 2,921,864 1,758,997 TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 1/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) COMPREHENSIVE STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes 2013 Pendapatan/(beban) bunga Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lain-lain - bersih Keuntungan kurs - bersih Beban operasional lainnya Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi 52,888 (18,524) 2012 22,25 23,25 30,920 (14,052) 34,364 16,868 Net interest income 20,103 15,004 14,356 14,142 Other operating income Other fees and commissions - net Gain on foreign exchange - net 69,471 45,366 (25,133) (26,514) (19,659) (25,526) 24,25 (51,647) Pendapatan operasional bersih Pendapatan non operasional Keuntungan atas penjualan aset tetap Pendapatan lain-lain 17,824 181 Net operating income 145 142 18 Non operating income Gain on disposal of fixed assets Other income 145 160 17,969 341 Beban pajak penghasilan (5,449) Laba/(rugi) bersih 12,520 Jumlah laba komprehensif Other operating expenses Salaries and employee benefits General and administrative (45,185) Laba sebelum pajak penghasilan Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak (Kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual setelah pajak Interest income/(expense) Interest income Interest expense 18c (214) 12,306 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Income before income tax (465) Income tax expense (124) Net income/(loss) 638 Other comprehensive income, net of tax Unrealised (losses)/gain on available-for-sale marketable securities, net after tax 514 Total comprehensive income The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Keuntungan/ (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan/ Unrealised Laba yang gain/ ditahan/(lebih) (losses) on ditransfer/ availableRetained/ for-sale (over) marketable of remitted securities-net earnings of deferred tax Investasi Kantor Pusat/ Head office statutory investment Saldo 1 Januari 2012 Jumlah laba/(rugi) komprehensif tahun berjalan setelah pajak - Rugi bersih - Pendapatan komprehensif lain: Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual Dana yang ditransfer kembali selama tahun berjalan Saldo 31 Desember 2012 Jumlah laba/(rugi) komprehensif tahun berjalan setelah pajak - Laba bersih - Beban komprehensif lain: Kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek yang tersedia untuk dijual Dana yang ditransfer selama tahun berjalan Saldo 31 Desember 2013 STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 363 (10,752) (654) Jumlah/ Total (11,043) Balance at 1 January 2012 - - 638 638 - 19,025 - 19,025 Total comprehensive income/(loss) for the year net off tax Net loss Other comprehensive income: Unrealised gain on available-for-sale marketable securities Funds remitted back during the year 363 8,149 8,496 Balance at 31 December 2012 - (124) - 12,520 - - 363 - (16) - (214) (3,647) 17,022 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. (230) (124) 12,520 (214) (3,647) 17,155 Total comprehensive income/(loss) for the year net off tax Net income Other comprehensive expense: Unrealised loss on available-for-sale marketable securities Funds remitted during the year Balance at 31 December 2013 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 3 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2013 2012 Beban penyisihan imbalan kerja 4,270 2,858 Cash flows from operating activities: Income before income tax Add/(deduct) items not affecting operating cash flows: Depreciation of fixed assets Gain/(loss)on disposal of fixed assets Provision for employee benefits expense Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 23,725 4,395 Operating cash flows before changes in working capital Arus kas dari kegiatan usaha: Laba sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas operasi: Penyusutan aset tetap Keuntungan/(kerugian) penjualan aset tetap Perubahan modal kerja: - Efek-efek - Tagihan derivatif - Wesel ekspor - Tagihan akseptasi - Pinjaman yang diberikan - Aset lain-lain - Liabilitas segera - Simpanan nasabah - Pinjaman dari Kantor Pusat - Simpanan bank lain - Liabilitas pajak lainnya - Liabilitas derivatif - Liabilitas lain-lain - Realisasi imbalan kerja Kas yang dihasilkan dari operasi Pengembalian/(pembayaran) pajak penghasilan Arus kas bersih diperoleh dari kegiatan usaha 17,969 341 1,486 1,338 - (142) 382 (735) (1,615) (15,032) (131,434) (9,649) 4,911 56,552 28,500 190 237 (518) 344 (3,101) (66,573) Changes in working capital: Marketable securities Derivatives receivable Bills receivable Acceptance receivable Loans Other assets Obligation due immediately Deposits from customers Borrowing from Head Office Deposits from other banks Other taxes liabilities Derivatives liabilities Other liabilities Realisation of employee benefits Cash generated from operation 2,657 (10,059) Refund/(payments) of income tax 12,944 (76,632) Net cash flows provided from operating activities (386,136) 4,865 1,615 15,032 (802,168) 7,099 (4,967) 299,064 856,825 9,730 (1,016) 101 1,325 (14,807) 10,287 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2013 Arus kas dari kegiatan investasi: Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari kegiatan pembiayaan: Transfer laba (ke)/dari Kantor Pusat Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pembiayaan Kenaikan/(penurunan) kas dan setara kas 2012 (1,922) 45 (1,877) (1,845) 142 (1,703) Cash flows from investing activities: Acquisition of fixed assets Proceeds from disposal of fixed assets Net cash flows used in investing activities 19,025 Cash flows from financing activities: Funds (remitted to)/received from Head Office (3,647) 19,025 Net cash flows provided from/ (used in) financing activities 7,420 (59,310) (3,647) Increase/(decrease) in cash and cash equivalents Kas dan setara kas awal tahun 1,054,490 1,113,800 Cash and cash equivalents at the beginning of the year Kas dan setara kas akhir tahun 1,061,910 1,054,490 Cash and cash equivalents at the end of the year Kas dan setara kas – akhir tahun terdiri dari: - Kas - Giro pada Bank Indonesia - Giro pada bank lain - Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain 4,244 3,008 414,232 14,414 195,246 4,887 629,020 851,349 1,061,910 1,054,490 Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Cash and cash equivalent at the end of the year consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other Banks The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION Bank of America, National Association (“N.A.”) – Cabang Jakarta (“Cabang”), didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. D.15.6.3.29 tanggal 25 Juni 1968. Cabang diberikan ijin untuk melakukan usaha sebagai cabang bank asing berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/13-KEP.DIR. tanggal 27 Juni 1968. The Bank of America, National Association (“N.A.”) – Jakarta Branch (“the Branch”), was established based on approval from the Ministry of Finance in its letter No. D.15.6.3.29 dated 25 June 1968. The Branch was granted the right to operate as a foreign bank based on Bank Indonesia Decision Letter No. 4/13-KEP.DIR. dated 27 June 1968. Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/1999 tanggal 1 September 1999, nama Cabang diubah dari Bank of America, National Trust and Saving Association menjadi Bank of America, National Association. In accordance with Decision Letter of the Governor of Bank Indonesia No. 1/16/KEP.GBI/1999 dated 1 September 1999, the name of the Branch was changed from Bank of America, National Trust and Saving Association to Bank of America, National Association. Cabang berkedudukan di Jakarta, Indonesia. Kegiatan utama Cabang adalah melakukan kegiatan operasional perbankan, terutama pemberian pinjaman dan Cash Management. The Branch is domiciled in Jakarta, Indonesia. The main activities of the Branch are conducting operational banking activities, in particular lending and Cash Management. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, anggota manajemen (Local Management Team) Cabang terdiri dari: As at 31 December 2013 and 2012, the Branch’s management (Local Management Team) comprised of the following members: 2013 dan/and 2012 Country Manager Chief Operation Officer Compliance Officer Finance Officer Taufiqurachman a Saifannori I Amin Dwithya Citrarhasmi b a 2. Country Manager Chief Operation Officer Compliance Officer Finance Officer Merangkap sebagai Acting Country Manager efektif pada tanggal 19 Juli 2012 b Efektif pada tanggal 11 Juni 2012 a Concurently as Acting Country Manager effective on 19 July 2012 b Effective on 11 June 2012 Jumlah karyawan Cabang pada tanggal 31 Desember 2013 adalah 39 orang (2012: 36 orang) (tidak diaudit). As at 31 December 2013, the Branch has 39 employees (2012: 36 employees) (unaudited). KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES oleh pada The Branch’s financial statements were prepared by the Branch management and completed on 15 April 2014. Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Cabang. Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Branch. a. a. Laporan keuangan manajemen Cabang tanggal 15 April 2014. Cabang disusun dan diselesaikan Dasar penyusunan laporan keuangan Cabang adalah bagian dari Bank of America, N.A. yang berbadan hukum di Amerika Serikat dan bukan merupakan badan hukum yang terpisah. Laporan keuangan disiapkan berdasarkan catatan pada Cabang dan hanya merefleksikan transaksi-transaksi Cabang. Basis of preparation of the financial statements The Branch is a part of Bank of America, N.A. incorporated in the United States of America and is not a separately incorporated legal entity. The accompanying financial statements have been prepared from the records of the Branch and reflect only transactions recorded locally. Lampiran - 5/1 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a. b. Dasar penyusunan (lanjutan) laporan 2. keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the financial statements (continued) Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun dengan dasar harga perolehan kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dan instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas. The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. The financial statements have been prepared on the basis of historical cost convention except for financial assets classified as available for sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the cash flows statement. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. The statement of cash flows is prepared based on the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. Untuk keperluan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan dibatasi penggunaannya. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and other short term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the acquisition date, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings or restricted. Seluruh angka dalam laporan keuangan Cabang, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat. All figures in the Branch’s financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Kecuali dinyatakan di bawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Except as described below, the accounting policies applied are consistent with those of the financial statements for the years ended 31 December 2013 and 2012, which conform to the Indonesian Financial Accounting Standards. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menetapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), Pencabutan PSAK (PPSAK) dan penyesuaian atas PSAK sebagai berikut: b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards Financial Accounting Standard Board of Indonesia Institute of Accountants (DSAKIAI) has set Interpretation of SFAS, Revocation of SFAS and enhancement to the SFAS as follows: Lampiran - 5/2 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. 2. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued) - PSAK 38 tentang Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali; - - ISAK 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real Estat; Pencabutan PSAK (PPSAK) 51 tentang Akuntansi Kuasi Reorganisasi; Pada tanggal 28 Desember 2012, Bapepam mengeluarkan peraturan no.IX.L.1 tentang Kuasi Reorganisasi; dan Penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010). Penyesuaian ini terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas beberapa ketentuan penyajian untuk: a. Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan b. Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang. - - - - - SFAS 38 about Accounting for Restructuring Value of Transaction of Entities under Common Control; The Interpretation of SFAS 21 about Real Estate Construction Agreement; The Revocation of SFAS 51 about Accounting Quasi-Reorganisation; As at 28 December 2012, Bapepam issued regulation no.IX.L.1 about QuasiReorganisation; and The enhancements to the SFAS 60 (Revised 2010). The enhancements mainly relate to the disclosure of financial assets, including withdrawal of requirements to disclose: a. Fair value of collateral held as security; and b. Carrying amount of financial assets that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated. ISAK, PPSAK dan penyesuaian atas PSAK tersebut diatas berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013. The interpretation of SFAS, revocation of SFAS and enhancements to the SFAS are effective as of 1 January 2013. Cabang telah memutuskan untuk melakukan penerapan ini atas penyesuaian atas PSAK 60 (yang dikeluarkan pada 19 Oktober 2012) pada laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 seperti yang diperbolehkan dalam standar sehingga tidak terdapat dampak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. The Branch has decided to early adopt the improvements made to SFAS 60 (issued on 19 October 2012) in the financial statements for the year ended 31 December 2012 as allowed in the standard and therefore there is no further impact for the year ended 31 December 2013. Penerapan ISAK 21, “Penyajian Konstruksi Real Estate” dan pencabutan PSAK 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” yang seharusnya berlaku sejak 1 Januari 2013 telah ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Cabang berpendapat bahwa penerapan dan pencabutan Interpretasi dan Standar tersebut diatas tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan Cabang. The implementation of IFAS 21, “Agreements for Construction for Real Estate” and the withdrawal of SFAS 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”, which would previously have been mandatorily applied and withdrawn as at 1 January 2013, have been postponed until further notice by the Indonesian Financial Accounting Standards Board. The Branch believes that the implementation and the withdrawal of the above Interpretation and Standard will not impact the Branch’s financial statements. Pada saat ini, tidak terdapat dampak atas penerapan PSAK 38, dan PPSAK 51 terhadap laporan keuangan Cabang. At this time, there is no impact on the application of revision of SFAS 38, and revocation of SFAS 51 to the Branch’s financial statements. Lampiran - 5/3 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. 2. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Untuk standar akuntansi keuangan baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 lihat Catatan 32. c. Penjabaran mata uang asing Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued) For new financial accounting standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year ended 31 December 2013 please refer to Note 32. c. Foreign currency translation Mata uang penyajian Presentation currency Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Cabang. The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Branch. Transaksi dan saldo Transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah selama tahun berjalan dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transactions. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutupan pada tanggal pelaporan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal pengakuan awal. Aset dan liabilitas nonmoneter yang diukur berdasarkan nilai wajar dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah with the closing rate as at the reporting date using the Reuters spot rates at 4.00 p.m. WIB (Western Indonesian Time) on 31 December 2013 and 2012. Non-monetary items measured at historical cost denominated in a foreign currency are translated into Rupiah with the exchange rate as at the date of initial recognition. Non-monetary items in a foreign currency that are measured at fair value are translated into Rupiah using the exchange rates at the date when the fair value was determined. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui sebagai laba/rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada pendapatan komprehensif lainnya sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Exchange gains or losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in profit/loss, except when deferred in other comprehensive income for qualifying cash flow hedges. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter keuangan lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair value are included in foreign exchange gains and losses. Lampiran - 5/4 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c. 2. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: Below are the major exchange rates used for translation at 31 December 2013 and 2012: 2013 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Euro (Euro) 1 Dolar Singapura (SGD) 100 Yen Jepang (Yen) d. 2012 12,170 16,759 9,622 11,575 Aset dan liabilitas keuangan 9,638 12,732 7,879 11,200 d. (i) Aset keuangan Foreign currency translation (continued) 1 United States Dollars (USD) 1 Euro (Euro) 1 Singapore Dollar (SGD) 100 Japanese Yen (Yen) Financial assets and liabilities (i) Financial assets Cabang mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. The Branch classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables, (c) held-to-maturity financial assets, and (d) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (a) Financial assets at through profit or loss fair value Kategori ini terdiri dari dua subkategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Cabang untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Branch as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short-term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivative are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Lampiran - 5/5 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (i) Financial assets (continued) (a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) (a) Financial assets at fair value through profit or loss (continued) Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui sebagai laba/rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/ (kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the comprehensive statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sale of these financial instruments are recognised directly as profit/loss and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”. (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Cabang untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Cabang mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Lampiran - 5/6 - Schedule (b) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: a) those that the Branch intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Branch upon initial recognition designates as available for sale; or c) those for which the Branch may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (i) (b) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Financial assets (continued) (b) Loans and receivables (continued) Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebagai laba/rugi dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is recognised as profit/loss in the comprehensive statement of income and is reported as “Interest income”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui sebagai laba/rugi sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised as profit/loss as “Allowance for impairment losses”. (c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (c) Held-to-maturity financial assets Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan oleh Cabang dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Held-to-maturity financial assets are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than: Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. These are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method. Lampiran - 5/7 - Schedule a) those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Branch designates as available for sale; and c) those that meet the definition of loans and receivables. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (i) (c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebagai laba/rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga“. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai“. (d) Aset keuangan tersedia untuk dijual Financial assets (continued) (c) Held-to-maturity (continued) financial assets Interest income on held-to-maturity investments is recorded as profit/loss and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the financial statement as “Allowance for impairment losses”. (d) Available-for-sale financial assets Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi selisih kurs, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Available-for-sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs (if any) and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognised as other comprehensive income, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses, until the financial assets is derecognised. If an available-forsale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognised as other comprehensive income is recognised in statement of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest method and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available-for-sale are recognised in the statement of comprehensive income. Lampiran - 5/8 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (i) Financial assets (continued) Pengakuan Recognition Cabang menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim. The Branch uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial asset transactions. (ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities Cabang mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. The Branch classifies its liabilities in the category of (a) liabilities at fair value through loss and (b) financial measured at amortised cost (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (a) Financial liabilities at through profit or loss financial financial profit or liabilities fair value Kategori ini terdiri dari dua subkategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Cabang untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Branch as at fair value through profit or loss upon initial recognition. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Lampiran - 5/9 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (ii) Financial liabilities (continued) (a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) (a) Financial liabilities at fair value through profit or loss (continued) Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are recorded in the statement of comprehensive income as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”. (b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (b) Financial liabilities at amortised cost Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Financial classified profit and and are cost. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada). Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value less transaction costs (if any). Setelah pengakuan awal, Cabang mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. After initial recognition, Branch measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method. (iii) Klasifikasi instrumen keuangan liabilities that are not as at fair value through loss fall into this category measured as amortised (iii) Classification instruments Cabang mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Lampiran - 5/10 - Schedule of financial The Branch classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below: BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iii) Klasifikasi (lanjutan) instrumen keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (iii) Classification of instruments (continued) financial Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011) Golongan (Ditentukan oleh Cabang)/Class (as determined by the Branch) Subgolongan/ Subclasses Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial assets at fair value through profit or loss Aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan/ Financial assets held for trading Tagihan derivatif - Tidak terkait lindung nilai/ Derivative receivables Non hedging related Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Aset keuangan/ Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks Pinjaman yang diberikan/Loans Wesel ekspor/Bills receivable Tagihan akseptasi/Acceptance receivables Aset lain-lain /Other assets Aset keuangan tersedia untuk dijual/ Available-forsale financial assets Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturity financial assets Liabilitas keuangan/ Financial liabilities Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Financial liabilities at fair value through profit or loss Efek-efek/Marketable securities Liabilitas keuangan dalam kelompok diperdagangkan Liabilitas derivatif bukan lindung nilai/Financial liabilities held for trading - Derivative payables non hedging Liabilitas segera/Obligations due immediately Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan/ Financial liabilities at amortised cost Simpanan nasabah/Deposits from customers Simpanan bank lain/Deposits from other banks Pinjaman dari Kantor Pusat/Borrowing from Head Office Liabilitas lain-lain/Other liabilities Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments Fasilitas pinjaman yang belum digunakan/Unused loan facilities Garansi yang diterima/Guarantees received Garansi yang diberikan/Guarantees issued Lampiran - 5/11 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Reklasifikasi aset keuangan ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (iv) Reclassification of financial assets Cabang tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. The Branch shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi dapat diklasifikasikan ke kredit yang diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan sebagai kredit yang diberikan dan piutang dan terdapat intensi dan kemampuan untuk dimiliki di masa yang akan datang yang dapat diperkirakan atau sampai jatuh tempo. Financial assets at fair value through profit/loss could be reclassified as loans and receivables if it could fulfill the requirements as loans and receivables and there’s intention and capability to hold until the predictable date in the future or maturity date. Cabang tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: The Branch shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the Branch has, during the current financial year or during the two preceeding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that: (a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (b) terjadi setelah Cabang telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Cabang telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Cabang, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Cabang. (a) are so close to maturity or the financial asset’s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value; Lampiran - 5/12 - Schedule (b) occur after the Branch has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or early prepayments; or (c) are attributable to an isolated event that is beyond the Branch’s control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Branch. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. (iv) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued) (iv) Reclassification of financial assets (continued) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui sebagai laba/rugi. Reclassification of financial assets from held to maturity classification to available for sale is recorded at fair value. The unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets are derecognised, at which time the cumulative gains or losses previously recognised in equity shall be recognised as profit/loss. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. Reclassification of financial assets from available for sale to held to maturity classification are recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses are amortised using effective interest rate up to the maturity date of those instruments. (v) Saling hapus instrumen keuangan (v) Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai bersihnya jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. (vi) Kontrak jaminan keuangan tagihan komitmen lainnya dan Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously. (vi) Financial guarantee contract other commitment payables Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit dan fasilitasfasilitas perbankan lainnya. Lampiran - 5/13 - Schedule and Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans and other banking facilities. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (vi) Kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya (lanjutan) (vi) Financial guarantee contract and other commitment payables (continued) Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable). Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable). Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan tagihan komitmen lainnya yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis. Allowances for impairment on financial guarantee contracts and other commitment receivables with credit risk are calculated based on historical experience. (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (vii) Impairment of financial assets (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal pelaporan, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Lampiran - 5/14 - Schedule (a) Financial assets amortised cost carried at The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of financial assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Kriteria yang digunakan oleh Cabang untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai di antaranya adalah sebagai berikut: Criteria that the Branch uses to determine that there is an objective evidence of impairment loss include the following: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; b. terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; atau e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. a. significant financial difficulty of the issuer obligor; Cabang menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan secara individual. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Cabang menentukan penurunan nilai atas aset keuangan secara individual karena jumlah nasabah yang sedikit. The Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets as individual exists as described above. The individual assessment is performed on the impaired financial asset using discounted cash flows method. The Branch determine impairment of financial assets individually due to less number of customers. Lampiran - 5/15 - Schedule b. default or delinquency in interest or principal payments; c. the lender, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d. probability that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; or e. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of financial assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui sebagai laba/rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak. For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised as profit/loss. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba/rugi. If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised as profit/loss. Lampiran - 5/16 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (vii) Impairment (continued) (a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) of financial assets (a) Financial assets carried amortised cost (continued) at Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan diakui sebagai laba tahun berjalan. Subsequent recoveries of loans written off in the current year are recognised as current year profit. (b) Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual Pada setiap tanggal pelaporan, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Lihat Catatan 2d(vii)(a) untuk kriteria bukti obyektif adanya penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen hutang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba/rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui sebagai laba/rugi. Lampiran - 5/17 - Schedule (b) Financial assets available for sale classified as The Branch assesses at each reporting date whether there is an objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. Refer to Note 2d(vii)(a) for the criteria of objective evidence of impairment. In the case of debt instruments classified as available for sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in profit/loss is removed from equity and is recognised in profit/loss. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. (vii) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued) (vii) Impairment (continued) (b) Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual (lanjutan) financial assets (b) Financial assets classified available for sale (continued) Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba/rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba/rugi. (b) Kontrak jaminan keuangan tagihan komitmen lainnya of as If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit/loss, the impairment loss is reversed through the profit/loss. dan (c) Financial guarantee contracts and other commitment receivables Cabang menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit berdasarkan data kerugian historis. The Branch determined the allowance for impairment losses on financial guarantee contracts with credit risk is based on historical loss data. (viii) Penentuan nilai wajar (viii) Determination of fair value Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya seperti quoted market price dari Bloomberg, Reuters atau harga yang diberikan oleh broker (broker’s quoted price). Lampiran - 5/18 - Schedule The fair value of financial instruments traded in active markets, such as marketable securities, is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources such as quoted market prices from Bloomberg, Reuters or broker’s quoted price. BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (viii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Financial assets and liabilities (continued) (viii) Determination of fair value (continued) Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang actual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bidoffer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang didiskonto dengan tingkat suku bunga pasar yang relevan. For marketable securities with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristics or calculated based on the expected cash flows discounted by relevant market rates. Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi. The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (that is, without modification or re-packaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. Untuk instrumen keuangan yang diukur menggunakan nilai wajar Cabang menggunakan hirarki nilai wajar yang mencerminkan signifikasi input yang digunakan dalam melakukan pengukuran (tingkat 1, 2 dan 3) seperti dijelaskan pada Catatan 28. For financial instrument measured at fair value the Branch uses the fair value hierarchy which reflect the significance of input used in the measurement (level 1, 2 and 3) as explained in Note 28. Lampiran - 5/19 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. 2. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) d. (ix) Penghentian pengakuan Financial assets and liabilities (continued) (ix) Derecognition Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Cabang melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. e. f. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exists or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Branch tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished. e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost, less allowance for impairment losses, where appropriate. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain f. Placement with Bank Indonesia and other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) dan call money. Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia deposit facility (FASBI) and call money. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost less any allowance for impairment losses. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. Lampiran - 5/20 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g. h. i. j. 2. Efek-efek ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Marketable securities Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara yang diperdagangkan di pasar uang dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia and Indonesian Treasury Bills traded in the money market with a term of less than one year. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. Marketable securities are classified as available for sale financial assets and held to maturity financial assets. Refer to Note 2d for the accounting policy of available for sale financial assets and held to maturity financial assets. Instrumen keuangan derivatif h. Derivative financial instruments Dalam menjalankan usaha bisnisnya, Cabang melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak berjangka mata uang asing dan swap mata uang asing. Cabang menilai instrumen ini dan membukukan transaksi di laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan menggunakan harga pasar. Derivatif dicatat sebagai asset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitias apabila memiliki nilai wajar negatif. Keuntungan/kerugian yang terjadi dari perubahan nilai wajar diakui sebagai laba/rugi. In the normal course of business, the Branch enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency forward contracts and foreign currency swaps. The Branch values these instruments and records them on statement of financial position at their fair value using market rates. Derivatives are recognised as asset when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative. Gains or losses as a result of fair value changes are recognised as current year profit/loss. Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba/rugi. Derivatives receivable and payable are classified as financial assets and liabilities at fair value through profit/loss. Wesel ekspor i. Bills receivable Wesel ekspor dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi dikurangi dengan cadangan kerugian, jika diperlukan. Bills receivable are stated at amortised cost less any allowance for impairment losses, where appropriate. Wesel ekspor diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Bills receivable are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. Pinjaman yang diberikan j. Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Loans Loans represent the provision of cash or cash equivalents based on agreements to borrowers, where borrowers required to repay their debts with interest after specified periods. Lampiran - 5/21 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. 2. Pinjaman yang diberikan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. k. Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables. Tagihan akseptasi k. Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. l. Loans (continued) Acceptance receivables Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy for loans and receivables. Aset tetap dan penyusutan l. Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi manfaatnya sebagai berikut. Fixed assets and depreciation Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is calculated on the straight-line method to allocate their cost to their residual values over their estimated useful lives as follows. Tahun / Years 2–5 5 5 – 10 5 Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Office equipments Motor vehicles Leasehold improvements Computer software Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dengan mengunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutan dihapuskan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian yang diperoleh diakui sebagai laba rugi di periode terjadinya. When assets are retired or disposed of, their costs and related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements.The resulting gains or losses are recognised as related period’s profit or loss. Beban pemeliharaan dan perbaikan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang menambah masa manfaat aset akan dikapitalisasi dan disusutkan. Repairs and maintenance are charged as expense as incurred. Expenditure that extends the useful lives of the assets are capitalised and depreciated. Lampiran - 5/22 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. m. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain n. ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Deposits from customers and other banks Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Cabang berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro dan deposito berjangka. Deposits from customers are funds placed by customers (excluding banks) with the Branch based on fund deposit agreements. Included in this account are demand and time deposits. Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Demand deposits represent deposits of customers that may be used as instruments of payment, and which may be withdrawn at any time by cheque or other orders of payment or transfers. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Cabang. Time deposits represent customer’s deposits that may only be withdrawn after a certain time based on the agreement between the depositor and the Branch. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro dan simpanan berjangka dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau sama dengan 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits and time deposits with maturity period based on agreement less than or equal to 90 days, time deposits and certificates of deposit. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Deposits from customers and from other banks are classified as financial liabilites at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost. Pendapatan dan beban bunga n. Interest income and expenses Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within interest income and interest expense using the effective interest rate method. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. The effective interest rate method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. Lampiran - 5/23 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n. o. 2. Pendapatan dan beban bunga (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Cabang mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut (seperti pelunasan dipercepat, opsi beli (call option) dan opsi serupa lainnya), namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. When calculating the effective interest rate, the Branch estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example, prepayment options, call option and other similar options) but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transactions costs and all other premiums or discounts. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Once a financial asset or a group of a similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. Pendapatan bunga yang masih harus diterima atas aset non-performing Cabang dicatat sebagai tagihan kontinjensi. Interest receivable on the Branch’s nonperforming assets of the Branch is recorded as contingent receivables. Pendapatan dan beban provisi dan komisi o. Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. p. Interest income and expenses (continued) Perpajakan Fees and commission income and expense Fees and commissions income directly related to lending activities, are recognised as a part/deduction of lending cost and are recognised as interest income by amortising the carrying value of loan with effective interest rate method. p. Taxation Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laba/rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively. Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Cabang membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities. Lampiran - 5/24 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p. q. 2. Perpajakan (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Taxation (continued) Cabang menerapkan metode liabilitas laporan posisi keuangan (balance sheet liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas laporan posisi keuangan, aset dan utang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang. The balance sheet liability method is applied to determine income tax expense in the Branch. Under the balance sheet liability method, deferred tax assets and liabilities are recognised for all temporary differences arising between the tax base of assets and liabilities and their carrying amount in the statement of financial position at each reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, to the extent that realisation of such benefits is probable. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Currently enacted or substantially enacted tax rates at the time deferred tax assets has been realised or deferred tax liabilities has been settled are used in the determination of deferred income tax. The changes to the carrying value of deferred tax assets and liabilities due to the changes of tax rates are charged in the current year, except for transactions which previously have been directly charged or credited to equity. Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak dimasa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian. Corrections to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined. Management provides provision for future tax liability at the amount that will be payable to the tax office on probable tax exposure, based on assessment as at the date of statement of financial position. Assumptions and estimation used in the provisioning calculation may involve element of uncertainty. Imbalan kerja q. Employee benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees. Lampiran - 5/25 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. r. 2. Imbalan kerja (lanjutan) ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Employee benefits (continued) Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja Long-term and post employment benefits Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya, dihitung berdasarkan ”Perjanjian Kerja Bersama” antara Cabang dan karyawan yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”). Long-term and post employment employee benefits, such as pension, severance pay, service pay and other benefits are calculated in accordance with “Collective Working Agreement” between the Branch and employees which is in compliance with Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”). Liabilitas imbalan kerja merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan kerja yang bersangkutan. The benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the statement of finanicial position date, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of highquality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity similar to the related employee benefits liability. Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti maka kelebihannya dicatat sebagai laba/rugi selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes to actuarial assumptions when exceeding 10% of defined benefit obligations are charged or credited to profit/loss over the average remaining service lives of the relevant employees. Biaya jasa lalu diakui secara langsung sebagai laba/rugi, kecuali perubahan terhadap program tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting. Past-service costs are recognised immediately to profit/loss, unless the changes to the plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Cabang melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak yang berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. r. Transactions with related parties The Branch enters into transactions with related parties. The definition of related parties is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related party disclosures”. Lampiran - 5/26 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING 3. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan, dimana diperlukan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Certain estimates and assumptions are made in the presentation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Seluruh estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang. Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events. Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula. Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption. a. Sumber utama ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas yang tidak mempunyai harga pasar, Cabang menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2d. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai wajar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya. In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no quoted market price, the Branch uses the valuation techniques as described in Note 2d. For financial instruments that are traded infrequently and a lack of price transparency, fair value is less objective and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. Imbalan kerja karyawan Employee benefit obligations Nilai kini imbalan kerja karyawan tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat atas imbalan kerja karyawan. The present value of the employee’s benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee’s benefit obligations. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya/(pendapatan) untuk imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengunduran diri, tingkat mortalita dan lain-lain. The assumptions used in determining the net cost/(income) for employee’s benefit included the discount rate, salary increment rate, expected return on investments, resignation rate, mortality rate and others. Lampiran - 5/27 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) a. Sumber utama (lanjutan) ketidakpastian 3. estimasi a. Key sources of estimation uncertainty (continued) Imbalan kerja karyawan (lanjutan) Employee benefit obligations (continued) Cabang menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Cabang mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan. The Branch determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Branch considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit liability Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja. Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and length of service. Pajak penghasilan Income taxes Pertimbangan signifikan diperlukan menentukan provisi perpajakan. dalam Significant judgment is required determining the provision for taxes. Terdapat berbagai perhitungan di mana penentuan pajak akhir tidak pasti pada saat ini. Cabang menentukan provisi perpajakan berdasarkan estimasi atas kemungkinan adanya tambahan beban pajak. Jika hasil akhir dari hal ini berbeda dengan jumlah yang dicatat semula, maka perbedaan tersebut akan berdampak pada laba/rugi. 4. USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued) KAS Rupiah Mata uang asing There are many calculations for which the ultimate tax determination is uncertain at this time. The Branch provides for tax provision based on estimates whether the additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the profit/loss 4. 2013 CASH 2012 2,604 1,640 2,330 678 4,244 3,008 Kas dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat. in Rupiah Foreign currencies Cash in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar. Lampiran - 5/28 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK INDONESIA Rupiah Mata uang asing 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2013 2012 131,888 282,344 72,368 122,878 414,232 195,246 Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Rupiah Foreign currencies As at 31 Desember 2013 and 2012, the minimum statutory reserves (GWM) in Rupiah and United States Dollars are as follows: 2013 2012 Rupiah - Giro Wajib Minimum Utama - Giro Wajib Minimum Sekunder *) 14.63% 52.79% 13.77% - - LDR Wajib Minimum (GWM LDR) Mata uang asing 14.75% 3.73% 12.74% *) tidak termasuk Excess Reserve Rupiah Primary statutory reserves Secondary statutory reserves *) LDR statutory reserves (GWM LDR) Foreign currencies excluding Excess Reserve *) GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Cabang dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Cabang berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN), dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Cabang dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia. Primary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Branch in the current accounts with Bank Indonesia, while Secondary Statutory Reserve is a minimum reserve that should be maintained by the Branch which comprises of Bank Indonesia Certificates, Government Debenture Debt (SUN), and/or excess reserve of the Branch’s current accounts from the Primary Statutory Reserve that should be maintained in Bank Indonesia. GWM LDR adalah tambahan simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Cabang dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia, jika LDR Cabang dibawah minimum LDR target Bank Indonesia (78%) atau jika diatas maksimum LDR target Bank Indonesia (92%) dan KPMM Cabang lebih kecil dari KPMM insentif Bank Indonesia sebesar 14%. GWM LDR represent additional minimum reserve that should be maintained by the Branch in the current accounts with Bank Indonesia, if the Branch’s LDR under minimum Bank Indonesia’s LDR target (78%) or above maximum Bank Indonesia’s LDR target (92%) and the Branch’s CAR is below Bank Indonesia’s incentive CAR of 14%. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GWM Cabang telah sesuai dengan PBI No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 sebagaimana diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 dan terakhir diubah dengan PBI No. 15/15/PBI/2013 yang berlaku efektif sejak tanggal 24 Desember 2013 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masingmasing sebesar 8,00% dan 4,00% (2012: 8,00% dan 2,50%) dan valuta asing sebesar 8,00% untuk tahun 2013 dan 2012. As at 31 December 2013 and 2012, the Branch’s minimum statutory reserves complies with BI regulation No.12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 which amended by PBI No. 13/10/PBI/2011 dated 9 February 2011 and the latest amendment is PBI No. 15/15/PBI/2013, which effective since 24 December 2013, concerning Statutory Reserves of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah which consist of Primary Statutory Reserves and Secondary Statutory Reserves of 8.00% and 4.00% (2012: 8.00% and 2.50%) and foreign currencies of 8.00% for the year 2013 and 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013, LDR Cabang berada diatas maksimum LDR target Bank Indonesia dengan KPMM insentif di atas 14%. Oleh karena itu tidak diperlukan adanya tambahan GWM LDR. As at 31 December 2013, the Branch’s LDR is above the maximum Bank Indonesia’s LDR with incentive CAR above 14%. Therefore, no additional GWM LDR is required. Lampiran - 5/29 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) GIRO PADA BANK LAIN a. 6. Berdasarkan mata uang CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. 2013 Rupiah - Pihak ketiga Mata uang asing - Pihak berelasi (catatan 25) 2012 12 12 Rupiah Third parties - 14,402 4,875 Foreign currencies Related parties (note 25) - 14,414 4,887 Giro pada bank lain dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Euro dan Dolar Singapura. b. Current account with other banks in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar, Euro and Singapore Dollar. Berdasarkan kolektibilitas b. Seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN a. 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS a. 2013 Penempatan pada pasar uang - Rupiah - Dolar Amerika Serikat Allowance for impairment losses As at 31 December 2013 and 2012, there is no impairment loss in respect of current accounts with other banks. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Berdasarkan jenis dan mata uang Penempatan pada Bank Indonesia (FASBI) – bersih - Rupiah - Dolar Amerika Serikat By collectibility All current accounts with other banks were classified as pass as at 31 December 2013 and 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat giro pada bank lain yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 7. By currency By type and currency 2012 312,600 316,420 248,862 - 629,020 248,862 - 190,000 412,487 - 602,487 629,020 851,349 Lampiran - 5/30 - Schedule Placement with Bank Indonesia (FASBI) – net Rupiah United States Dollar - Call Money Rupiah United States Dollar - BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) b. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga Pihak ketiga - Bank Indonesia - Citibank, N.A. - Bank of Tokyo Mitsubishi - JP Morgan Chase Bank c. 7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) b. 2013 2012 629,020 - 248,862 281,548 240,939 80,000 629,020 851,349 Berdasarkan kolektibilitas c. Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. EFEK-EFEK a. Third parties Bank Indonesia Citibank, N.A. Bank of Tokyo Mitsubishi JP Morgan Chase Bank - By collectability All placements with Bank Indonesia and other banks were classified as pass at 31 December 2013 and 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 8. By related parties and third parties Allowance for impairment losses As at 31 December 2013 and 2012, there is no impairment loss in respect of placements with Bank Indonesia and other banks. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 8. Berdasarkan jenis dan mata uang MARKETABLE SECURITIES a. By type and currency 2013 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal dimulai/ Starting date Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Nilai pada saat jatuh tempo/ Value at maturity date Diskonto yang belum diamortisasi/ Unamortised discount Nilai tercatat/ Carrying amount Dimiliki hingga jatuh tempo/Held to maturity Surat Perbendaharaan Negara/Indonesian Treasury Bills SPNS27052014 SPNS02042014 SPN12141009 SPN-S10012014 SPN-S24012014 SPN12140911 28 Nov/ Nov 2013 3 Okt/ Oct 2013 24 Okt/ Oct 2013 30 Agst/ Aug 2013 30 Agst / Aug 2013 26 Sept/ Sept 2013 27 Mei/ May 2014 2 April/ April 2014 9 Okt/ Oct 2014 10 Januari/ January 2014 24 Januari/ January 2014 9 Nov/ Nov 2014 25,000 644 24,356 75,000 1,120 73,880 125,000 5,263 119,737 9,593 14 9,579 100,000 374 99,626 41,350 1,807 39,543 366,721 Lampiran - 5/31 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) EFEK-EFEK (lanjutan) a. Berdasarkan (lanjutan) 8. jenis dan mata uang MARKETABLE SECURITIES (continued) a. By type and currency (continued) 2013 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal dimulai/ Starting date Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Nilai pada saat jatuh tempo/ Value at maturity date Diskonto yang belum diamortisasi/ Unamortised discount Nilai tercatat/ Carrying amount Tersedia untuk dijual/Available for sale Sertifikat Bank Indonesia/Certificate of Bank Indonesia SBIIDO000042601 SDBIIDO000043708 SDBIIDO000042809 12 Sep 13/ Sep 2013 3 Oct 13/ Oct 2013 10 Oct/ Oct 2013 12 Juni/ June 2013 3 Juli/ July 2014 10 Juli/ July 2014 20,000 546 19,454 5,000 168 4,832 15,000 520 14,480 38,766 Kerugian yang belum direalisaasi atas penurunan nilai wajar efek-efek/ Unrealised losses on decrease in fair value of marketable securities (306) 405,181 2012 Jenis efek-efek/ Type of securities Tanggal dimulai/ Starting date Tanggal jatuh tempo/ Maturity date Nilai pada saat jatuh tempo/Value at maturity date Diskonto yang belum diamortisasi/ Unamortised discount Nilai tercatat/ Carrying amount Tersedia untuk dijual/Available for sale Sertifikat Bank Indonesia/Certificate of Bank Indonesia SDBIIDBI120913273S 13 Dec/ Dec 2012 12 Sep/ Sep 2013 20,000 649 19,351 19,351 Kerugian yang belum direalisaasi atas penurunan nilai wajar efek-efek/ Unrealised losses on decrease in fair value of marketable securities (21) 19,330 Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi. b. Berdasarkan kolektibilitas As at 31 December 2013 and 2012, there were no marketable securities from related party. b. Seluruh efek-efek digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. c. Cadangan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat efek-efek yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. By collectability All marketable securities were classified as pass at 31 December 2013 and 2012. c. Allowance for impairment losses As at 31 December 2013 and 2012, there is no impairment loss in respect of marketable securities. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Lampiran - 5/32 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF a. 9. DERIVATIVES RECEIVABLE AND PAYABLE Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency 2013 Jumlah nosional (jumlah penuh)/ Notional amount (full amount) Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Pihak ketiga - Kontrak berjangka mata uang asing USD 345,000 - Swap mata uang asing USD/Rp USD 43,000,000 Pihak berelasi - Kontrak berjangka mata uang asing (catatan 25) USD Liabilitas derivatif/ Derivatives payable 425 213 - 3,677 425 3,890 1,818,384 4 78 4 78 429 3,968 Third parties Foreign currency forward contract Foreign currency swaps USD/Rp Related Parties Foreign currency forward contract (note 25) 2012 Jumlah nosional (jumlah penuh)/ Notional amount (full amount) Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Derivatives receivable Pihak ketiga - Kontrak berjangka mata uang asing USD 28,220,500 - Swap mata uang asing USD/Rp USD 23,980,681 Pihak berelasi - Kontrak berjangka mata uang asing (catatan 25) USD b. 3,293,143 Berdasarkan kolektibilitas 3,528 979 5,024 3,867 270 - 270 - 5,294 3,867 b. Cadangan kerugian penurunan nilai Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat tagihan derivatif yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. 2,888 1,496 Seluruh tagihan derivatif digolongkan sebagai lancar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. c. Liabilitas derivatif/ Derivatives payable Third parties Foreign currency forward contract Foreign currency swaps USD/Rp Related Parties Foreign currency forward contract (note 25) By collectability All derivatives receivable were classified as pass at 31 December 2013 and 2012. c. Allowance for impairment losses As at 31 December 2013 and 2012, there is no impairment loss in respect of derivative receivables. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Lampiran - 5/33 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. WESEL EKSPOR 10. BILLS RECEIVABLE Pada tanggal 31 Desember 2013, Cabang tidak mempunyai wesel ekspor (2012: Rp 1.615). Semua wesel ekspor tersebut dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. As at 31 December 2013, the Branch did not have bill receivables (2012: Rp 1,615). All bills receivable are in United States Dollar. Seluruh wesel ekspor digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2012. All bills receivable were classified as pass as at 31 December 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat wesel ekspor yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian nilai. As at 31 December 2012, there is no impairment loss in respect of bills receivable. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 11. TAGIHAN AKSEPTASI 11. ACCEPTANCE RECEIVABLES Pada tanggal 31 Desember 2013, Cabang tidak mempunyai tagihan akseptasi (2012: Rp 15.032). Semua tagihan akseptasi tersebut dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. As at 31 December 2013, the Branch did not have acceptance receivables (2012: Rp 15,032). All acceptance receivables are in United States Dollar. Seluruh tagihan akseptasi digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2012. All acceptance receivables were classified as pass as at 31 December 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, tidak terdapat tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai. Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian nilai. As at 31 December 2012, there is no impairment loss in respect of acceptance receivables. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. 12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN a. 12. LOANS Berdasarkan jenis dan mata uang a. 2013 Rupiah - Modal kerja - Karyawan Mata uang asing - Modal kerja By type and currency 2012 410,117 6,056 36,300 6,050 416,173 42,350 1,020,619 592,274 1,436,792 634,624 Rupiah Working capital Employees Foreign currencies Working capital - Pinjaman yang diberikan dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 25. Loans with related parties is disclosed in Note 25. Pinjaman yang diberikan dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat. Loans in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar. Pinjaman yang diberikan kepada karyawan terdiri dari pinjaman yang dikenai bunga yang dimaksudkan untuk pemilikan kendaraan bermotor, rumah dan keperluan pribadi lainnya. Pinjaman ini mempunyai jangka waktu yang bervariasi hingga maksimum 20 tahun dan cicilan pinjaman dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Loans to employees comprise interest bearing loans for the acquisition of motor vehicles, houses and other personal property. The loans are due at various dates extending up to a period of 20 years and are settled through monthly payroll deductions. Lampiran - 5/34 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) b. 12. LOANS (continued) Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia b. 2013 Lancar Kurang lancar c. 2012 1,436,792 - 624,264 10,360 1,436,792 634,624 Berdasarkan sektor ekonomi c. 2013 Manufaktur Pembiayaan Lain-lain d. e. By Bank Indonesia collectibility Pass Substandard By economic sector 2012 1,324,403 99,335 13,054 588,610 36,300 9,714 1,436,792 634,624 Cadangan kerugian penurunan nilai d. Manufacturing Multifinance Others Allowance for impairment losses Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, manajemen menilai bahwa tidak terdapat pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai. As at 31 December 2013 and 2012, there is no impairment loss in respect of loans. Management is of the view that no allowance for impairment losses is required. Pinjaman yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar (berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia – Catatan 12.b) pada tanggal 31 Desember 2012 telah dilunasi secara penuh pada tanggal 5 Maret 2013. The substandard loan (as per Bank Indonesia collectibility – Note 12.b) as at 31 December 2012 has been paid off in full on 5 March 2013. Batas Maksimum (BMPK) Pemberian Kredit e. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat pemberian pinjaman yang tidak memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 13. ASET TETAP Legal Lending Limit (LLL) As at 31 December 2013 and 2012, there were no loans granted which do not comply with the Legal Lending Limit requirements of Bank Indonesia. 13. FIXED ASSETS 2013 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Nilai buku 5,395 25 4,000 Penambahan/ Additions 1,922 - 370 - 9,790 1,922 2,936 25 2,957 1,036 450 370 - 6,288 1,486 Pengurangan/ Disposals Saldo akhir/ Ending balance (45) 7,317 25 3,955 Cost Office equipment Motor vehicles Leasehold improvements 370 Computer software (45) (2) (2) 3,502 11,667 3,972 25 3,405 Accumulated depreciation Office equipment Motor vehicles Leasehold improvements 370 Computer software 7,772 3,895 Lampiran - 5/35 - Schedule Net book value BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. ASET TETAP (lanjutan) 13. FIXED ASSETS (continued) 2012 Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Akumulasi penyusutan Peralatan kantor Kendaraan Prasarana kantor Perangkat lunak komputer Nilai buku 4,186 300 3,464 Penambahan/ Additions 1,309 536 370 - 8,320 1,845 2,277 300 2,378 759 579 370 - 5,325 1,338 Pengurangan/ Disposals Saldo akhir/ Ending balance (100) (275) - 5,395 25 4,000 Cost Office equipment Motor vehicles Leasehold improvements 370 Computer software (375) (100) (275) (375) 2,995 9,790 2,936 25 2,957 Accumulated depreciation Office equipment Motor vehicles Leasehold improvements 370 Computer software 6,288 3,502 Net book value Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap yang dimiliki oleh Cabang. Management believes that is no impairment in the value of the Branch’s fixed assets. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusuhan, kecelakaan, dan pencurian dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar USD 3.176.039 dan USD 3.344.020. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut sudah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. As at 31 December 2013 and 2012, fixed assets were insured against fire, disruption, accidents, and theft risks for insured sum of USD3,176,039 and USD 3,344,020, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses on the assets insured. 14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS 2013 Bunga yang akan diterima Uang jaminan Piutang dari Bank of America N.A. - Singapore (Catatan 25) Beban dibayar dimuka Lain-lain 2012 3,508 1,201 580 533 87 10,000 476 306 4,796 11,895 Piutang dari Bank of America N.A. – Singapore merupakan piutang yang timbul dari hasil review atas beban administrasi Kantor Pusat yang ditagihkan kembali kepada Kantor Regional di tahun 2012. Pada tanggal 21 Maret 2013, Cabang menerima pembayaran penuh atas piutang ini. Interest receivable Guarantee deposits Receivable from Bank of America N.A. - Singapore (Note 25) Prepayments Others Receivable from Bank of America N.A. – Singapore represents receivable as a result of review of Head Office administration expenses, which has been recharged to Regional Office in 2012. On 21 March 2013, the Branch has received full payment of this receivable. Lampiran - 5/36 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 15. SIMPANAN NASABAH Rupiah - Giro - Deposito berjangka Mata uang asing - Giro - Deposito berjangka 15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 2013 2012 545,467 175,660 399,898 174,460 721,127 574,358 814,997 1,704 655,342 9,064 816,701 664,406 1,537,828 1,238,764 Rupiah Current accounts Time deposits Foreign currencies Current accounts Time deposits - Simpanan nasabah dalam mata uang asing terutama terdiri dari Dolar Amerika Serikat, Euro dan Dolar Singapura. Deposits from customers in foreign currencies are mainly denominated in United States Dollar, Euro and Singapore Dollar. Tidak terdapat giro dan deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. There were no current accounts or time deposits pledged as loan collateral at 31 December 2013 and 2012. 16. SIMPANAN BANK LAIN 16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2013 Pihak berelasi - Giro (Catatan 25) Pihak ketiga - Giro 2012 13,634 3,855 Related parties Current accounts (Note 25) - 573 622 Third parties Current accounts - 14,207 4,477 Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, seluruh simpanan bank lain diperoleh dalam bentuk mata uang Rupiah. 17. PINJAMAN DARI KANTOR PUSAT As at 31 December 2013 and 2012, all deposits from other banks received were denominated in Rupiah currency. 17. BORROWING FROM HEAD OFFICE Cabang bersama dengan Kantor Pusat mengakui pinjaman dari Kantor Pusat sebesar USD 110.000.000 (2012: USD 50.000.000) sebagai modal kerja. Setoran dana usaha ini digunakan dalam perhitungan rasio kecukupan modal (CAR) Cabang, seperti yang diharuskan oleh peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008. The Branch together with its Head Office considers the borrowing from Head Office amounting to USD 110,000,000 (2012: USD 50,000,000). These working capital funds are used in the calculation of the Branch’s capital adequacy ratio (CAR) as required under Bank Indonesia regulation No. 10/15/PBI/2008. Lampiran - 5/37 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. PINJAMAN DARI KANTOR PUSAT (lanjutan) 17. BORROWING FROM HEAD OFFICE (continued) Pada tanggal 2 Mei 2013, Cabang mengajukan rencana penambahan declared Dana Usaha sebesar USD 60.000.000 dalam bentuk pinjaman dari Kantor Pusat. Rencana ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat keputusan no. 15/3/DPB2/PB2-3 pada tanggal 27 Mei 2013. Berdasarkan surat keputusan tersebut, terhitung pada tanggal 29 Mei 2013, Cabang mengakui penambahan pinjaman dari Kantor Pusat sebesar USD 60.000.000. On 2 May 2013, the Branch submitted its plan for the additional declared working capital amounting to USD 60,000,000 in form of borrowing from Head Office. This plan was approved by Bank Indonesia through decision letter no. 15/3/DPB2/PB2-3 dated 27 May 2013. Based on the decision letter, started on 29 May 2013, the Branch recognised an additional borrowing from Head Office amounting to USD 60,000,000. Pinjaman dari Kantor Pusat dikenakan suku bunga antara 0% - 0,51% per tahun (2012: 0,18% - 0,74% per tahun) dan memiliki periode 1 - 6 bulan. Efektif sejak tanggal 29 Mei 2013, seluruh pinjaman dari Kantor Pusat memiliki suku bunga sebesar 0%. The borrowing from Head Office is charged interest rate of ranging between 0% - 0.51% per annum (2012: 0.18% - 0.74% per annum) and has a period of 1 - 6 months. Effective since 29 May 2013, all borrowing from Head Office carry 0% interest rate. 18. PERPAJAKAN a. 18. TAXATION Pajak dibayar dimuka a. 2013 Pajak penghasilan badan: - Tahun fiskal 2013 - Tahun fiskal 2012 - Tahun fiskal 2011 - Tahun fiskal 2010 - Tahun fiskal 2009 - Tahun fiskal 2008 - Tahun fiskal 2007 b. Liabilitas lainnya pajak penghasilan kini 2012 241 2,515 1,843 2,402 1,860 2,515 2,922 601 1,843 2,402 1,860 8,861 12,143 dan b. 2013 Liabilitas pajak penghasilan kini - Pasal 25 Liabilitas pajak lainnya - Pasal 21 - Pasal 4 (2) - Pasal 23/26 - Pajak pertambahan nilai Prepaid taxes Corporate income tax: Fiscal year 2013 Fiscal year 2012 Fiscal year 2011 Fiscal year 2010 Fiscal year 2009 Fiscal year 2008 Fiscal year 2007 - Current income tax and other tax liabilities 2012 41 137 41 137 270 251 19 101 553 166 291 404 641 1,414 Lampiran - 5/38 - Schedule Current income tax liabilities Article 25 Other taxes liabilities Article 21 Article 4(2) Article 23/26 Value added tax - BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 18. TAXATION (continued) Beban pajak penghasilan c. Laba Cabang dikenakan pajak dalam tahun berjalan sebesar 10% dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi pajak penghasilan badan. 2013 Beban pajak kini Penyesuaian tahun lalu Income tax expense The Branch’s profit is subject to 10% tax for the period of taxable income after deducting corporate income tax. 2012 770 - Current tax expense Adjustment in respect of prior years Jumlah beban pajak kini Beban pajak tangguhan 770 4,679 465 Total current tax expense Deferred tax expense Pajak atas laba Cabang 5,449 - 465 - Branch profit tax 5,449 465 Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dengan hasil perkalian laba akuntansi Cabang sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung pada tarif pajak Dampak pajak penghasilan - Beban yang tidak dapat dikurangkan - Tidak dikenakan pajak sebagai akibat utilisasi rugi fiskal Beban pajak penghasilan 2012 17,969 341 Income before tax 4,492 85 Tax calculated at applicable tax rates Impact to income tax 214 249 (27) 131 Non deductible expenses Not subject to tax due to tax loss utilisation 465 Income tax expenses 4,679 Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laba/rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan waktu: Perbedaan antara komersial dan fiskal atas: - penyusutan aset tetap - penyisihan imbalan kerja Penyisihan untuk aset produktif Perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan The reconciliation between income tax expense as shown ini the profit/loss and estimated taxable income is as follows: 2012 17,969 341 (155) (10,537) (8,022) (303) (243) (1,314) (18,714) (1,860) Income before tax Temporary differences: Difference between book and tax provision on: depreciation of fixed assets provision for employee benefits Allowance for earning assets Permanent differences: 855 (17,859) Penghasilan/(beban) kena pajak tahun berjalan The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Branch’s income before tax is as follows: 110 995 Non deductible expenses (865) (524) Lampiran - 5/39 - Schedule Taxable income/(loss) for the year BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) c. 18. TAXATION (continued) Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. 2013 Utilisasi kerugian pajak yang dapat dikompensasikan Income tax expense (continued) 2012 (110) - Utilisation of tax loss carried forward Beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi: Pajak penghasilan dibayar dimuka - Pasal 25 (241) (2,515) Income tax expense for the year Less: Prepaid income tax Article 25 - Tagihan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan (241) (2,515) Claims for overpayment of corporate income tax - Liabilitas pajak atas laba cabang - - - Akumulasi kerugian pajak Akumulasi kerugian pajak yang dapat dikompensasikan pada awal tahun Accumulated tax losses 524 - Tax losses brought forward at the beginning of the year - 524 Additions 94 - Adjustments from the submission of 2012 fiscal year SPT (110) - Utilisation of tax loss Penambahan Penyesuaian dari penyampaian SPT tahun pajak 2012 Utilisasi rugi pajak Branch profit tax liabilities 508 524 Perhitungan pajak penghasilan badan dan pajak atas laba cabang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Cabang menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. The above calculation of corporate income tax and branch profit tax for the year ended 31 December 2013 was a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Branch lodges its Annual Corporate Tax Return. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 berbeda dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Cabang untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 yang dilaporkan oleh Cabang ke Kantor Pajak pada tanggal 30 April 2013, sebesar Rp 618. Perbedaan diakibatkan oleh adanya perbedaan di dalam pengakuan biaya promosi pada saat pelaporan. Perbedaan tersebut mengakibatkan penambahan kerugian pajak tahun 2012 sebesar Rp 94. The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2012 was different with the Branch’s Annual Corporate Income Tax returns for the year ended 31 December 2012 submitted by the Branch to the Tax Office on 30 April 2013, amounting to Rp 618. The difference was due to difference in the recognition of advertising expense during submission. This difference resulted in an increase of 2012 tax loss amounting to Rp 94. Lampiran - 5/40 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) d. 18. TAXATION (continued) Aset pajak tangguhan d. Deferred tax asset 2013 Dikreditkan ke laporan laba rugi/ Credited to statement of income 2012 Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity 2013 Aset/(liabilitas) pajak tangguhan: - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - Kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Deferred tax assets/(liabilities): (198) (39) - (237) (1,585) (2,006) - (3,591) 2,850 (2,634) - 216 71 76 5 Jumlah liabilitas pajak tangguhan - 1,072 (4,679) 71 Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses on earning assets Allowance for employee benefits Unrealised losses from changes to fair value of available for sale marketable securities Total deferred tax liabilities (3,536) 2012 Dikreditkan ke laporan laba rugi/ Credited to statement of income 2011 Dikreditkan ke ekuitas/ Credited to equity 2012 Aset/(liabilitas) pajak tangguhan: - Penyusutan aset tetap - Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif - Cadangan imbalan kerja karyawan - (Keuntungan)/kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual Jumlah aset pajak tangguhan Deferred tax assets/(liabilities): 5 (212) 1,072 Total deferred tax assets (76) - (198) (1,257) (328) - (1,585) 2,911 (61) - 2,850 217 1,749 (465) Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya. e. (212) Depreciation of fixed assets Allowance for impairment losses on earning assets Allowance for employee benefits Unrealised (gains)/ losses from changes to fair value of available for sale marketable securities (122) Pemeriksaan pajak Management believes assets can be realised. e. that deferred tax Tax examination Tahun 2011 Year 2011 Pada tanggal 25 Juni 2013, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2011 sebesar Rp 2.922. Atas Ketetapan Pajak tersebut, Cabang telah menerima pengembalian penuh pada tanggal 26 Juli 2013. On 25 June 2013, Branch received the assessment letter on tax overpayment (SKPLB) for corporate income tax for fiscal year 2011 amounting to Rp 2,922. For the above tax result, the Branch has received a full refund on 26 July 2013. Lampiran - 5/41 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) e. 18. TAXATION (continued) Pemeriksaan pajak (lanjutan) e. Tax examination (continued) Tahun 2010 Year 2010 Pada tanggal 24 April 2012, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal 2010 sebesar Rp 460 dibandingkan Rp 877 yang diklaim sebelumnya oleh Cabang. Selain itu, Cabang juga menerima Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) untuk pajak atas laba Cabang sebesar Rp 165, pajak penghasilan pasal 21 Final sebesar Rp 276, dan pajak penghasilan pasal 23 sebesar Rp 0,5. On 24 April 2012, the Branch received tax overpayment letter (SKPLB) confirming a corporate income tax overpayment for fiscal year 2010 amounted Rp 460 compared to overpayment of Rp 877 previously claimed by the Branch. In addition, the Branch also received tax underpayment letter (SKPKB) which resulted in tax underpayment for branch profit tax amounting to Rp 165, withholding income tax article 21 Final tax amounting to Rp 276 and withholding income tax article 23 amounting to Rp 0.5. Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak tersebut, Cabang telah menerima pengembalian atas lebih bayar sebesar Rp 19 pada tanggal 8 Mei 2012. Based on the tax letter results, the Branch has already received refund from the over payment amounting to Rp 19 on 8 May 2012. Cabang tidak menyetujui SKPLB untuk penghasilan badan dan SKPKB untuk atas laba Cabang dan menerima Ketetapan Pajak lainnya. Pada tanggal 2012, Cabang telah mengajukan keberatan atas SKPLB untuk penghasilan badan dan SKPKB untuk atas laba Cabang. pajak pajak Surat 9 Juli surat pajak pajak The Branch disagreed with SKPLB in respect of corporate income tax and SKPKB for Branch profit tax while accepted the other tax assessments. On 9 July 2012, the Branch has submitted the objection letter over SKPLB of corporate income tax and SKPKB of Branch profit tax. Pada tanggal 4 Juli 2013, Cabang menerima surat keputusan atas keberatan SKPLB untuk pajak penghasilan badan dan SKPKB untuk pajak atas laba Cabang yang menyatakan menolak keberatan tersebut. Atas surat keputusan tersebut, kantor pajak menetapkan lebih bayar untuk pajak penghasilan badan sebesar Rp 339 (sebelumnya lebih bayar untuk pajak penghasilan badan sebesar Rp 460) dan kurang bayar untuk pajak atas laba Cabang sebesar Rp 213 (sebelumnya kurang bayar untuk pajak atas laba cabang sebesar Rp 165). Atas surat keputusan tersebut, Cabang telah melakukan pembayaran pada tanggal 29 Juli 2013. Cabang tidak mengajukan banding atas keputusan tersebut. On 4 July 2013, the Branch received the decision letter over the objection of overpayment of corporate income tax and overpayment of Branch profit tax in which the objections have been rejected. The tax office, through this objection letter confirmed an overpayment of corporate income tax amounting to Rp 339 (previously overpayment of corporate income tax of Rp 460) and underpayment of branch profit tax amounting to Rp 213 (previously underpayment of Branch profit tax amounting to Rp 165). Based on the decision, the payment has been done by the Branch on 29 July 2013. Branch has decided not to appeal against the decision. Tahun 2009 Year 2009 Pada tanggal 28 November 2012, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) atas pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23/26 final untuk tahun fiskal 2009 masing-masing sebesar Rp 1.466 dan Rp 377. Pada tanggal 19 Desember 2012, Cabang telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB tersebut dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka. Pada 20 Februari 2013, Cabang mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. On 28 November 2012, the Branch received tax underpayment letters (“SKPKB”) confirming an underpayment of corporate income tax and withholding income tax article 23/26 final for fiscal year 2009 amounting to Rp 1,466 and Rp 377, respectively. On 19 December 2012, the Branch has made full payment of the above SKPKB and has been recorded as prepaid taxes. On 20 February 2013, the Branch has submitted tax objection in relation to this tax assessment letters. Lampiran - 5/42 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) e. 18. TAXATION (continued) Pemeriksaan pajak (lanjutan) e. Tax examination (continued) Tahun 2009 (lanjutan) Year 2009 (continued) Pada tanggal 18 Februari 2014, Cabang menerima surat keputusan atas keberatan SKPKB untuk pajak penghasilan badan dan pajak atas laba Cabang yang menyatakan menolak keberatan tersebut. On 18 February 2014, the Branch received the decision letter over the objections of underpayment of corporate income tax and Branch profit tax in which the objections have been rejected. Cabang akan mengajukan banding atas penolakan keberatan tersebut. The Branch will submit an appeal on the above rejection. Tahun 2008 Year 2008 Pada tanggal 28 November 2012, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) atas pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23/26 final untuk tahun fiskal 2008 masing-masing sebesar Rp 1.948 dan Rp 454. Pada tanggal 19 Desember 2012, Cabang telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB tersebut dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka. Pada 20 Februari 2013, Cabang mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. On 28 November 2012, the Branch received tax underpayment letters (“SKPKB”) confirming an underpayment of corporate income tax and withholding income tax article 23/26 final for fiscal year 2008 amounting to Rp 1,948 and Rp 454, respectively. On 19 December 2012, the Branch has made full payment of the above SKPKB and has been recorded as prepaid taxes. On 20 February 2013, the Branch has submitted tax objection in relation to this tax assessment letters. Pada tanggal 18 Februari 2014, Cabang menerima surat keputusan atas keberatan SKPKB untuk pajak penghasilan badan dan pajak atas laba Cabang yang menyatakan menolak keberatan tersebut. On 18 February 2014, the Branch received the decision letter over the objections of underpayment of corporate income tax and Branch profit tax in which the objections have been rejected. Cabang akan mengajukan banding atas penolakan keberatan tersebut. The Branch will submit an appeal on the above rejection. Tahun 2007 Year 2007 Pada tanggal 28 November 2012, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) atas pajak penghasilan badan dan pajak penghasilan pasal 23/26 final untuk tahun fiskal 2007 masing-masing sebesar Rp 1.508 dan Rp 352. Pada tanggal 19 Desember 2012, Cabang telah melakukan pembayaran atas seluruh SKPKB tersebut dan dicatat pada akun pajak dibayar dimuka. Pada 20 Februari 2013, Cabang mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut. On 28 November 2012, the Branch received tax underpayment letters (“SKPKB”) confirming an underpayment of corporate income tax and withholding income tax article 23/26 final for fiscal year 2007 amounting to Rp 1,508 and Rp 352, respectively. On 19 December 2012, the Branch has made full payment of the above SKPKB and has been recorded as prepaid taxes. On 20 February 2013, the Branch has submitted tax objection in relation to this tax assessment letters. Pada tanggal 18 Februari 2014, Cabang menerima surat keputusan atas keberatan SKPKB untuk pajak penghasilan badan dan pajak atas laba Cabang yang menyatakan menolak keberatan tersebut. On 18 February 2014, the Branch received the decision letter over the objections of underpayment of corporate income tax and branch profit tax in which the objections have been rejected. Cabang akan mengajukan banding atas penolakan keberatan tersebut. The Branch will submit an appeal on the above rejection. Lampiran - 5/43 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 18. PERPAJAKAN (lanjutan) e. f. 18. TAXATION (continued) Pemeriksaan pajak (lanjutan) e. Tax examination (continued) Tahun 2006 Year 2006 Pada tanggal 18 November 2013, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil atas keseluruhan pajak penghasilan untuk tahun fiskal 2006. On 18 November 2013, the Branch received nil tax decision letter for the overall income tax for the fiscal year 2006. Tahun 2005 Year 2005 Pada tanggal 18 November 2013, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil atas keseluruhan pajak penghasilan untuk tahun fiskal 2005. On 18 November 2013, the Branch received nil tax decision letter for the overall income tax for the fiscal year 2005. Tahun 2004 Year 2004 Pada tanggal 18 November 2013, Cabang menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (”SKPKB”) atas pajak penghasilan pasal 21 sebesar Rp 1. Cabang menerima SKPKB tersebut dan telah melakukan pembayaran atas SKPKB tersebut pada tanggal 10 Desember 2013. On 18 November 2013, the Branch received tax underpayment letter (“SKPKB”) confirming an underpayment of income tax article 21 amounting to Rp 1. The Branch accepted the above underpayment letter and made a full payment of the above underpayment letter on 10 December 2013. Administrasi f. Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (”DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Berdasarkan Undang-undang No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. 19. IMBALAN KERJA KARYAWAN Administration Under the Taxation Laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. According to Law No. 28 year 2007 regarding Taxation General Provisions and Procedures which applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. 19. EMPLOYEE BENEFITS Program pensiun manfaat pasti Defined benefit pension plan Cabang memiliki program manfaat pasti berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama bagi pegawai yang dipekerjakan sebelum tanggal 1 Januari 1990. Program ini berlaku sampai dengan tanggal 1 Oktober 2013 dimana manfaat ini tidak lagi diberikan, karena pegawai yang termasuk di dalam program ini telah mengundurkan diri dari Cabang. The Branch has defined benefit pension plan in accordance with Collective Working Agreement for staff employed by the Branch before 1 January 1990. This plan was in place up to 1 October 2013 where this benefif is no longer provided, since the remaining staff under this scheme has resigned from the Branch. Lampiran - 5/44 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Program pensiun iuran pasti Defined contribution pension plan Cabang memiliki program iuran pasti - Career Service Allowance yang mencakup seluruh karyawan tetap yang dipekerjakan oleh Cabang setelah tanggal 1 Januari 1990 yang dihitung setiap bulan berdasarkan 10,3% dari gaji dasar per bulan dengan suku bunga ekuivalen dengan penempatan deposito Rupiah dengan tenor 1 bulan ditambah 1%. The Branch has defined contribution pension plan - Career Service Allowance covering all permanent staff employed by the Branch after 1 January 1990 which has been calculated on the monthly basis based on the amount of 10.3% of monthly basic salary with interest rate equivalent to one month Rupiah deposit rate plus 1%. Di bulan Oktober 2013, karyawan tetap Cabang tersebut di atas diberikan pilihan untuk memindahkan pengelolaan dan pengadministrasian program iuran pasti kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”). Program ini dikelola dan diadministrasikan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife. Kontribusi Cabang adalah sebesar 11% - 16% dari penghasilan karyawan. Cabang membayar biaya pensiun program iuran pasti ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife selama tahun 2013 sebesar Rp 12.225. In October 2013, the Branch offered an option for all the above mentioned permanent staff to transfer the management and administration of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan (“DPLK”). This program is managed and administered by Manulife Financial Institution Pension Plan. The Branch's contribution ranged from 11% - 16% of the employees salaries. The Branch paid pension cost under defined contribution plan to Manulife Financial Institution Pension Plan amounting to Rp 12,225. Untuk karyawan yang memilih untuk tidak memindahkan pengelolaan dan pengadministrasian program iuran pasti kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan, perhitungan program iuran pasti tetap dihitung menggunakan skema Career Service Allowance tersebut di atas. Program ini tidak diperhitungkan di dalam perhitungan laporan aktuaria dan didasarkan pada perhitungan Cabang untuk mencadangkan Career Service Allowance. For the permanent staff who chose not to transfer the management and administration of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan, the calculation of the defined contribution pension plan to Financial Institution Pension Plan remains to be calculated based on the above Career Service Allowance scheme. The defined contribution calculation is not included in the actuary report and is based on the Branch’s calculation to cover for the Career Service Allowance. Berikut ini adalah mutasi penyisihan imbalan kerja Cabang selama tahun berjalan: Below is the movement of the provision for employee benefits of the Branch during the years: 2013 2012 Program manfaat pasti Saldo awal (Pendapatan)/beban selama selama tahun berjalan Pembayaran kepada karyawan Transfer ke Program Iuran Pasti Defined benefit plan 8,076 8,181 (4,905) (2,553) (618) 1,918 (2,023) - Saldo 2013 8,076 Balance awal (Income)/expense recognised during the year Payment to employees Transfer to Defined Contribution Plan Balance 2012 Program iuran pasti Defined contribution plan Saldo - 1 Oktober Transfer dari Program Manfaat Pasti Beban selama selama tahun berjalan 618 - 85 - Balance - 1 October Transfer from Defined Benefit Plan Expense recognised during the year Saldo - 31 Desember 703 - Balance - 31 December Lampiran - 5/45 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS (continued) 2013 2012 Program iuran pasti Career Service Allowance Saldo - 1 Januari Penambahan cadangan yang dibebankan ke laba rugi tahun berjalan Pembayaran kepada DPLK Pembayaran kepada karyawan Saldo - 31 Desember Defined contribution plan Career Service Allowance 3,326 3,464 1,261 (2,585) (1,840) 940 (1,078) 162 Liabilitas imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dihitung oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria tertanggal 13 Maret 2014 (2012: 20 Maret 2013). 2013 3,326 Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program 1,154 2012 11,968 (421) (30) (3,510) (382) 703 8,076 (1,069) (1,855) Biaya imbalan kerja Biaya jasa kini Beban bunga atas kewajiban Amortisasi periode berjalan - bersih Total penyesuaian atas perubahan ke program DPLK Pembayaran kepada karyawan Balance - 31 December The liability for employee benefits for the period ended 31 December 2013 is calculated by an independent actuary PT Dayamandiri Dharmakonsilindo which used the Projected Unit Credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report dated 13 March 2014 (2012: 20 March 2013). Penyisihan imbalan kerja Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: - Kerugian aktuaria - Biaya jasa lalu Balance - 1 January Additional provision charged to current year statement of income Payment to DPLK Payment to employees Employee benefits liability Present value of defined benefit obligation Unrecognised amounts of: Actuarial loss Past service cost - Experience adjustments on plan liabilities Employee benefits expense 1,398 524 221 1,183 621 114 (6,967) 4 - (4,820) 1,918 Lampiran - 5/46 - Schedule Current service cost Interest on obligation Net amortization for the period Total adjustment from change program to DPLK Payment to employees BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS (continued) Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: Key assumptions used in the calculation as at 31 December 2013 and 2012: 2013 Asumsi ekonomi: - Tingkat diskonto per tahun - Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 2012 8.65% 5.65% 7.5% 7.5% Economic assumptions: Annual discount rate Annual salary growth rate - Asumsi lainnya: - Tingkat kematian - Tingkat cacat - Tingkat pengunduran diri peserta - Tingkat pengunduran diri dipercepat - Usia pensiun normal Other assumptions: Tabel mortalisasi (CSO 1980) / Commissioner’s Standard Ordinary table (CSO 1980) 5% dari CSO 1980 / 5% of CSO 1980 5% per tahun untuk peserta berusia 20 tahun dan menurun proporsional sampai 0% pada usia 54 tahun/ 5% per annum at age 20 decreasing linearly to 0% per annum at age 54 100% dari usia pengunduran diri normal/ 100% at normal retirement age 55 20. LIABILITAS LAIN-LAIN Bonus/insentif Beban bunga yang masih harus dibayar Jasa profesional Security deposits Kewajiban lainnya Early retirement decrement Normal retirement age - 2012 2,501 1,128 349 21 222 1,590 378 485 17 426 4,221 2,896 21. INVESTASI KANTOR PUSAT Bonus/incentive Interest payable Professional fee Security deposits Other liabilities 21. HEAD OFFICE STATUTORY INVESTMENT Akun ini merupakan investasi Kantor Pusat pada Bank of America, N.A. di Cabang Jakarta sejumlah USD 1 juta (disajikan dalam nilai historis Rupiah) sesuai dengan persyaratan peraturan perundangan di Indonesia. Peraturan perundangan membatasi pengembalian dana ini kecuali bila operasi Cabang dihentikan. 22. PENDAPATAN BUNGA This account represents Head Office statutory investment of Bank of America, N.A. in the Jakarta Branch of USD 1 million (carried in the accounts at historical Rupiah equivalent) as required by Indonesian law. The law restricts repatriation of this amount except in the event of termination of the Branch’s operations. 22. INTEREST INCOME pihak berelasi 2013 Pinjaman yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Withdrawal rate - 20. OTHER LIABILITIES 2013 Pendapatan bunga pada diungkapkan pada Catatan 25. Mortality rate Disability rate - Interest income with related parties is disclosed in Note 25. 2012 28,760 10,539 24,128 20,381 52,888 30,920 Lampiran - 5/47 - Schedule Loans Placement with Bank Indonesia and other banks BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. BEBAN BUNGA 23. INTEREST EXPENSE Beban bunga pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 25. Interest expense with related parties is disclosed in Note 25. 2013 Simpanan nasabah Premi asuransi untuk program penjaminan simpanan nasabah Pinjaman dari Kantor Pusat Simpanan dari bank lain 2012 14,509 10,384 2,821 1,192 2 1,167 2,490 11 18,524 14,052 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Deposit from customer Insurance premium for guarantee program of customers’ deposits Borrowing from Head Office Deposits from other banks 24. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSE 2013 Komunikasi dan jaringan Sewa Jasa professional Perbaikan dan perawatan Penyusutan aset tetap Listrik dan utilities Jasa keamanan Perjalanan Perlengkapan kantor Administrasi Kantor Pusat Lain-lain 2012 13,330 2,697 1,769 1,563 1,486 1,157 487 438 422 3,165 9,221 1,643 1,590 1,339 1,338 1,076 337 696 360 6,691 1,235 26,514 25,526 Pada tahun 2012 Kantor Pusat telah melakukan review atas pengalokasian beban administrasi Kantor Pusat. Seperti yang diungkapkan dalam Catatan 14, pada tahun 2012 beban tersebut telah ditagihkan kembali kepada Kantor Regional. Pada tahun 2013, Cabang tidak menerima alokasi beban administrasi Kantor Pusat. 25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Communication and network Rent Professional fees Repairs and maintenance Depreciation of fixed assets Utilities and electricity Security services Travelling Office supplies Head Office administration Others In 2012, the Head Office has performed a review over the allocation of Head Offfice administration expense. As a result, in 2012 the above expenses have been re-charged to Regional Office as disclosed in Note 14. In 2013, the Branch did not receive any allocation of Head Office administration expense. 25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Dalam melakukan usaha bisnisnya, Cabang melakukan transaksi dengan Kantor Pusat dan cabang-cabang dari Bank of America N.A. dalam bentuk giro dan penempatan pada bank lain, simpanan dari bank lain, dan pinjaman dari Kantor Pusat. In the normal course of business, the Branch conducted transactions with Head Office and other branches of Bank of America N.A. in the form of current accounts and placement with other banks, deposits from other banks and borrowing from Head Office. Pada tahun 2012, cabang juga mendapatkan dukungan dari Bank of America N.A. yang terdiri dari beberapa area antara lain administrasi regional, audit, sumber daya manusia, pemasaran dan komunikasi. Bank of America N.A. menggunakan metode alokasi biaya berdasarkan activity-based driver untuk membagi rata biaya pendukung tersebut. In 2012, the Branch also obtained the support from Bank of America N.A. which covers several areas such as regional administration, audit, human resources, marketing and communication. Bank of America N.A. uses a cost allocation method based on activity-based drivers to apportion such supporting costs. Lampiran - 5/48 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 25. TRANSACTIONS (continued) Berikut ini adalah pihak-pihak berelasi, sifat hubungan dan sifat dari transaksi: Pihak berelasi/ Related parties WITH RELATED PARTIES The related parties, nature of relationship and nature of transactions are described as follows: Sifat dari hubungan/ Nature of relationship Sifat dari transaksi/ Nature of transaction Bank of America, N.A. – San Fransisco/Bank of America, N.A. – San Fransisco Kantor Pusat Cabang/The Branch’s Head Office Bank of America, N.A. – New York, Sydney, London, Singapura, Canada, Hong Kong dan Tokyo/Bank of America, N.A. – New York, Sydney, London, Singapore, Canada, Hong Kong and Tokyo Kantor Cabang dari Bank of America, Giro pada Bank Lain, Simpanan N.A./ Branches of Bank of Bank Lain/Current Accounts with America, N.A. Other Banks, Deposits from Other Banks. Bank of America, N.A. – Singapura/Bank of America, N.A. – Singapore Kantor Cabang dari Bank of America, Aset lain-lain/Other assets. N.A./ Branches of Bank of America, N.A. Local Management Team/Local Management Team Personil manajemen kunci/Key management personnel Saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: ASSETS 2013 2012 Giro pada bank lain (Catatan 6) Bank of America, N.A. - New York Bank of America, N.A. - London Bank of America, N.A. - Singapura Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Sydney Bank of America, N.A. - Tokyo Bank of America, N.A. - Hong Kong Current accounts with other banks (Note 6) 6,959 5,023 878 640 485 396 21 1,147 1,910 983 121 261 403 50 14,402 4,875 Giro pada bank lain dikenakan suku bunga 0% per tahun. Bank of America, N.A. - New York Bank of America, N.A. - London Bank of America, N.A. - Singapore Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Sydney Bank of America, N.A. - Tokyo Bank of America, N.A. - Hong Kong - The current accounts with other banks are charged interest rate of 0% per annum. Tagihan derivatif (Catatan 9) Derivatives receivable (Note 9) 2013 - Bank of America, N.A. San Francisco Pinjaman yang diberikan/Loans Balances and transactions with related parties are as follows: ASET - Pinjaman Kantor Pusat, Simpanan Bank Lain, Tagihan dan liabilitas derivatif/ Borrowing from Head Office, Deposits from Other Banks, Derivatives receivable and payable. 2012 4 Lampiran - 5/49 - Schedule 270 Bank of America, N.A. San Francisco BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 25. TRANSACTIONS (continued) ASET (lanjutan) RELATED PARTIES ASSETS (continued) Pinjaman yang diberikan (Catatan 12) Loans (Note 12) 2013 - Personil manajemen kunci WITH 2012 1,313 Pinjaman kepada personil manajemen kunci dikenakan suku bunga antara 5%-6% per tahun. 681 Key management personnel - The loan to key management personnel is charged interest rate of ranging between 5%-6% per annum. Aset lain - lain (Catatan 14) Other Assets (Note 14) 2013 - Bank of America, N.A. - Singapura 2012 - 10,000 Bank of America, N.A. - Singapore - Jumlah aset dengan pihak berelasi 15,719 15,826 Total assets with related parties Persentase terhadap jumlah aset 0.5% 0.9% Percentage of total assets LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas derivatif (Catatan 9) Derivatives payable (Note 9) 2013 - Bank of America, N.A. San Francisco 2012 78 - Simpanan bank lain (Catatan 16) Deposits from other banks (Note 16) 2013 Giro dari Kantor Pusat dan kantor cabang lainnya: - Bank of America, N.A. San Francisco - Bank of America, N.A. - Canada - Bank of America, N.A. - Singapura - Bank of America, N.A. - London - Bank of America, N.A. - Sydney - Bank of America, N.A. - Charlotte - Bank of America, N.A. - Hongkong Bank of America, N.A. - San Francisco 2012 13,038 261 138 97 55 37 8 3,336 264 107 13 12 123 13,634 3,855 Simpanan dari bank lain dibebankan suku bunga 0% per tahun. Demand deposits from Head Office and other branches: Bank of America, N.A. - San Francisco Bank of America, N.A. - Canada Bank of America, N.A. - Singapore Bank of America, N.A. - London Bank of America, N.A. - Sydney Bank of America, N.A. - Charlotte Bank of America, N.A. - Hongkong - The deposits from other banks are charged interest rate of 0% per annum. Lampiran - 5/50 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 25. TRANSAKSI (lanjutan) DENGAN PIHAK NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI 25. TRANSACTIONS (continued) LIABILITAS (lanjutan) WITH RELATED PARTIES LIABILITIES (continued) Pinjaman dari Kantor Pusat (Catatan 17) Borrowing from Head Office (Note 17) 2013 2012 - Bank of America, N.A. San Francisco 1,338,700 481,875 Bank of America, N.A. San Francisco Jumlah liabilitas dengan pihak berelasi 1,352,412 485,730 Total liabilities with related parties 46.6% 27.7% Percentage of total liabilities Persentase terhadap jumlah liabilitas Pinjaman dari Kantor Pusat dikenakan suku bunga antara 0% - 0,51% per tahun (2012: 0,18% - 0,74% per tahun). The borrowing from Head Office is charged interest rate of ranging between 0% - 0.51% per annum (2012: 0.18% - 0.74% per annum). PENDAPATAN/(BEBAN) OPERASIONAL OPERATIONAL INCOME/(EXPENSE) Pendapatan bunga (Catatan 22) Interest income (Note 22) 2013 2012 - Personil manajemen kunci 317 319 Key management personnel - Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga 0.6% 1.0% Percentage of total interest income Beban bunga (Catatan 23) Interest expense (Note 23) 2013 2012 - Bank of America, N.A. San Francisco 1,192 2,490 Bank of America, NA San Francisco Persentase terhadap jumlah beban bunga 6.4% 17.7% Percentage of total interest expense BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATIONAL EXPENSES Beban gaji dan tunjangan Salaries and employee benefits 2013 Personil manajemen kunci - Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya - Imbalan pasca kerja - Imbalan pemutusan hubungan kerja Persentase terhadap jumlah beban gaji dan tunjangan 2012 1,850 - 2,731 1,516 1,631 1,850 5,878 7.4% 29.9% Lampiran - 5/51 - Schedule Key management personnel Salaries and other short term benefit Post-employement benefit Termination benefit - Percentage of total salaries and employee benefits BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES As at 31 December 2013 and 2012, the Branch’s commitment and contingencies (administrative accounts) are as follows: Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, komitmen dan kontinjensi (rekening administratif) Cabang adalah sebagai berikut: 2013 2012 KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Garansi yang diterima Lainnya Liabilitas kontinjensi Garansi yang diberikan CONTINGENCIES 60,651 870 21,157 786 61,521 21,943 (102,745) (70,807) (102,745) (70,807) Contingencies Receivable Guarantees received Others Contingencies liabilities Guarantees issued Garansi yang diberikan termasuk performance bonds, bid bonds, custom bonds dan shipside bonds. Guarantees issued include performance bonds, bid bonds, custom bonds and shipside bonds. Selain dari komitmen yang telah diungkapkan di atas, Cabang mempunyai komitmen operating lease sehubungan dengan sewa kantor di Gedung Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 11.747 (2012: Rp 1.299). In addition to the items above, the Branch has an operating lease commitment relating to office space in the Indonesia Stock Exchange Building amounting to Rp 11,747 (2012: Rp 1,299). 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Cabang telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan PBI tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No. 5/8/PBI/2003 sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 dan Surat Edaran BI No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan tidak hanya pada risiko kredit, risiko pasar maupun risiko operasional, namun juga untuk risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, dan risiko kepatuhan. The Branch has implemented a risk management policy in accordance with BI regulation No. 5/8/PBI/2003 amended by BI regulation No. 11/25/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning of “Application of Risk Management for Commercial Bank” and BI Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning of “Risk Management for Commercial Bank”. As stipulated in the decrees, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk. Risiko kredit Credit risk Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Cabang gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Cabang. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan, garansi, letters of credit, endorsements dan wesel ekspor. Credit risk is the risk of financial loss, should any of the Branch’s customers, clients or market counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Branch. Credit risk mainly arises from loans, guarantees, letters of credit, endorsements and bills receivable. Cabang juga dipengaruhi oleh risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efek-efek dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas perdagangan (eksposur perdagangan). The Branch’s is also exposed to other credit risks arising from investments in marketable securities and other exposures arising from its trading activities (trading exposures). Lampiran - 5/52 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) Manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dilakukan oleh tim manajemen risiko yang bertanggung jawab kepada Country Manager. Management carefully manages its exposure to credit risk. The credit risk management and control are centralised in the risk management team which reports to the Country Manager. (i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Cabang mempertimbangkan dua komponen: (i) estimasi kerugian saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya; dan (ii) estimasi tingkat eksposur saat debitur atau rekanan tidak dapat memenuhi kewajibannya baik pada on-balance sheet maupun off-balance sheet. In measuring the credit risk of loans, the Branch considers two components: (i) loss estimation when debtor or counterparts cannot fulfill their contractual obligations; and (ii) estimated exposure when a debtor or counterpart cannot fulfill their obligations, both at on-balance sheet and off-balance sheet. Untuk mengelola dan memantau risiko atas penyaluran kredit, secara rutin Cabang melakukan analisa terhadap portofolio kredit dan kualitas kredit dari debitur atau rekanan. To manage and monitor credit risk, the Branch performs a regular portfolio analysis and credit quality from debtors or counterparts. Penetapan kebijakan limit dan pemantauan juga dilakukan secara rutin, antara lain: Batas Maksimum Pemberian Kredit, agunan, segmentasi bisnis (kategori debitur), jenis mata uang dan sektor ekonomi. Policy and limits monitoring is conducted on regular basis including: Legal Lending Limit, collateral, business segmentation (category of debtor), type of currency and economic sectors. Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini: Some other specific control and mitigation measures are outlined below: Agunan Collateral Cabang menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi: The Branch applies policies to mitigate credit risk, by asking collateral to secure the repayment of loan if the main source of debtor’s payment is based on its cash flow were not fulfilled. Collateral types that can be used to mitigate the risk include: Standby LC/Bank Garansi yang diterima Standby LC/Bank Guarantee received by the Cabang Jaminan Perusahaan Corporate Guarantee (ii) Pengendalian mitigasi batas risiko Branch dan kebijakan (ii) Risk limit control and mitigation policies Batas pemberian untuk derivatif Lending limits for derivative Risiko penyelesaian (settlement) timbul jika pembayaran tidak dilakukan pada saat jatuh tempo. Batas settlement harian ditetapkan untuk setiap debitur untuk menutupi jumlah agregat penyelesaian risiko yang berasal dari transaksi pasar harian. Settlement risk arises in any situation where a payment is not done upon its maturity. Daily settlement limits are established for each counterparty to cover the aggregate of all settlement risk arising from the Bank’s market transactions on any single day. Lampiran - 5/53 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iii)Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to financial assets as at 31 December 2013 and 2012 are as follows: 2013 Eksposur maksimum Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 414,232 14,414 629,020 405,181 429 1,436,792 4,796 2,904,864 Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Eksposur maksimum Garansi yang diberikan 2012 Maximum Exposure 195,246 Current accounts with Bank Indonesia 4,887 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia 851,349 and other banks 19,330 Marketable securities 5,294 Derivative receivables 1,615 Bill receivables 15,032 Acceptance receivables 634,624 Loans 11,895 Other assets 1,739,272 Credit risk exposures relating to off balance sheet items as at 31 December 2013 and 2012 are as follows: 2012 102,745 70,807 102,745 70,807 Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Cabang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan atas posisi keuangan. Maximum Exposure Guarantees issued The above tables represent the worst-case scenario of credit risk exposure to the Branch as at 31 December 2013 and 2012, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the statement of financial position. Lampiran - 5/54 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iii) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya (lanjutan) (iii) Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements (continued) Manajemen yakin akan kemampuan Cabang untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Branch resulting from its loans based on the following: Branch has a documented credit policy and Cabang telah memiliki pedoman tertulis dan prosedur manual mengenai kebijakan dan proses kredit yang mencakup seluruh aspek pemberian kredit yang dilakukan. Setiap pemberian kredit harus senantiasa mengacu pada kebijakan tersebut. Cabang telah memiliki sistem deteksi dini permasalahan melalui pemantauan yang disiplin. Seluruh kredit diberikan dengan standby LC dan jaminan perusahaan. (iv) Konsentrasi risiko kredit manual procedures that covers all aspects of Bank’s lending activities. At all times, loan transactions must adhere to the requirements of the Branch’s policy. Branch has early problem detection system through disciplined monitoring. Loans are secured by standby LC and corporate guarantee. (iv) Credit risks concentration a) Sektor geografis a) Geographical sectors Rekening laporan posisi keuangan Statement of financial position accounts Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, eksposur kredit Cabang semuanya diberikan di wilayah Jakarta, kecuali giro pada bank lain sejumlah Rp 14.402 (2012: Rp 4.875) yang ditempatkan pada kantor cabang Bank of America di luar negeri. As at 31 December 2013 and 2012, the Branch’s credit exposure are all in Jakarta region, except for current accounts with other banks amounted to Rp14,402 (2012: Rp 4,875) which are placed in overseas branches of Bank of America. Rekening administratif Administrative accounts Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, eksposur risiko kredit atas rekening administratif semuanya diberikan di wilayah Jakarta. As at 31 December 2013 and 2012, credit risk exposure relating to administrative accounts items are all in Jakarta region. Lampiran - 5/55 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iv) Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) (iv) Credit risks concentration (continued) b) Sektor industri b) Industry sectors The following table breaks down Branch’s credit exposure at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by industry sectors as at 31 December 2013 and 2012. Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Cabang pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. 31 Desember/December 2013 Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bruto Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Industri Pengolahan/ Manufacturing Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Jumlah/ Total 414,232 - - - - 414,232 - 14,414 - - - 14,414 629,020 405,181 - 429 - - - 629,020 405,181 429 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables - - 1,324,403 - 106,334 - 6,055 4,796 1,436,792 4,796 Loans Other assets 1,448,433 14,843 1,324,403 106,334 10,851 2,904,864 31 Desember/December 2012 Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bruto Tagihan derivatif Wesel ekspor Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Industri Pengolahan/ Manufacturing Bank/ Bank Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services Jumlah/ Total 195,246 - - - - 195,246 - 4,887 - - - 4,887 248,863 19,330 - 602,486 1,159 15,032 3,934 1,615 - 201 - - 851,349 19,330 5,294 1,615 15,032 Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Bills receivable Acceptance Receivable - 10,000 588,611 - 39,963 - 6,050 1,895 634,624 11,895 Loans Other assets 463,439 633,564 594,160 40,164 7,945 1,739,272 Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut: Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows: 31 Desember/December 2013 Pemerintah/ Government Garansi yang diberikan Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks Bank/ Bank Industri Pengolahan/ Manufacturing Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services - - - 102,745 - - 102,745 - - - 102,745 - - 102,745 Lampiran - 5/56 - Schedule Guarantees issued BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (iv) Konsentrasi risiko kredit (lanjutan) (iv) Credit risks concentration (continued) b) Sektor industri (lanjutan) b) Industry sectors (continued) 31 Desember/December 2012 Pemerintah/ Government Garansi yang diberikan Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks Bank/ Bank Industri Pengolahan/ Manufacturing Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Jumlah/ Individual Total Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services - - - 70,807 - - 70,807 - - - 70,807 - - 70,807 (v) Kualitas kredit dari aset keuangan Guarantees issued (v) Credit quality of financial assets Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, eksposur risiko kredit atas aset keuangan terbagi atas: As at 31 December 2013 and 2012, credit risk exposure relating to financial assets are divided as follows: 2013 Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain 414,232 14,414 - - 414,232 14,414 629,020 405,181 429 1,436,792 4,796 - - 629,020 405,181 429 1,436,792 4,796 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Other assets Jumlah 2,904,864 - - 2,904,864 Total 2012 Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai/ Neither past due nor impaired Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired 195,246 4,887 - - 195,246 4,887 851,349 19,330 5,294 1,615 15,032 634,624 11,895 - - 851,349 19,330 5,294 1,615 15,032 634,624 11,895 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Bills receivables Acceptance Receivable Loans Other assets 1,739,272 - - 1,739,272 Total Mengalami penurunan nilai/ Impaired Jumlah/ Total Lampiran - 5/57 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) (v) Credit quality of financial assets (continued) Termasuk di dalam pinjaman yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 adalah pinjaman yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar (berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia - Catatan 12.b) dan telah dilunasi secara penuh setelah tanggal laporan posisi keuangan. Included in loans that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2012 was a loan amounting to Rp 10,360 which classified as substandard (as per Bank Indonesia collectibility - Note 12.b) and has been subsequently paid off in full after the date of statement of financial position. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian kualitas kredit dari pinjaman yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut: The credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2013 and 2012 are as follow: 2013 Rating 1-3/ Rating 1-3 Aset Pinjaman yang diberikan Rating 4/ Rating 4 Rating 5-6/ Rating 5-6 Rating 7/ Rating 7 Rating 8/ Rating 8 Jumlah/ Total Assets 384,118 425,950 626,724 - - 1,436,792 Loans 2012 Rating 1-3/ Rating 1-3 Aset Pinjaman yang diberikan Rating 4/ Rating 4 Rating 5-6/ Rating 5-6 Rating 7/ Rating 7 1-3 4 Jumlah/ Total Assets 42,350 581,914 10,360 Penjelasan pembagian kualitas kredit dari kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai adalah: Rating/ Rating Rating 8/ Rating 8 - - 634,624 Loans Details for credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” are as follow: Deskripsi/ Description Klasifikasi berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia/ Classification based on Bank Indonesia collectibility Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating investment grade, yang menandakan bahwa entitas memiliki akses (atau dapat diakses) ke pasar modal/ Normally assigned to entities with investment grade risks, indicating entities that have access (or are capable of access) to the public capital markets. Lancar/Pass Umumnya diberikan kepada entitas yang memiliki rating sebanding dengan investment grade, tetapi dapat juga diberikan kepada entitas yang lebih kecil yang memiliki kekuatan kredit yang sejenis. Entitas ini mungkin atau mungkin tidak memiliki akses ke pasar modal/ Normally assigned to entities with comparable investment grade risks, but can often be assigned to smaller entities that have similar credit strength. These entities may or may not have access to public capital markets. Lancar/Pass Lampiran - 5/58 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued) (v) Kualitas kredit dari aset keuangan (lanjutan) (v) Credit quality of financial assets (continued) Klasifikasi berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia/ Classification based on Bank Indonesia collectibility Rating/ Rating Deskripsi/ Description 5-6 Untuk entitas yang memiliki akses ke institusional (termasuk Bank) yang memberikan pinjaman dan mungkin memiliki akses terbatas ke pasar modal/ For the entities that have access to institutional (including Bank) credit and may have limited access to the public capital markets. Lancar/Pass 7 Untuk entitas yang memiliki potensi masalah dalam kinerja yang tidak dapat diatasi atau jika informasi tidak memadai untuk menentukan peringkat risiko yang tepat/ Assigned for risks that have the potential for adverse criticism if hurdles to performance are not overcome or if information is inadequate to determine an appropriate risk rating. Lancar/Pass 8 Peringkat buruk yang sesuai dengan definisi Dalam Perhatian Khusus dan Kurang Lancar yang diberikan oleh otoritas pengawas/ Adverse ratings that correspond to the Special Mention and Substandard defined by regulatory authorities. Dalam perhatian khusus/ Special mention Penjelasan pembagian kualitas kredit dari aset keuangan lainnya yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai diungkapkan dalam masing-masing catatan atas laporan keuangan. Details for credit quality of other financial assets that are “neither past due nor impaired” are disclosed in other respective notes to financial statements. Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Cabang melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan tingkat suku bunga untuk mengurangi dampak negatif terhadap Cabang, baik dampak terhadap laba maupun likuiditas, dari pergerakan tingkat suku bunga yang merugikan. Untuk mengukur risiko pasar karena pergerakan suku bunga, Cabang melakukan analisa harian pada pergerakan marjin suku bunga dan juga melakukan analisa pada profil jatuh tempo seluruh aset dan liabilitas berdasarkan pada jadwal perubahan suku bunga (repricing schedule). Interest rate exposure is also monitored to minimise any negative impact to the Branch, either the impact on the profitability or on liquidity, due to adverse market movements. To measure market risk fluctuations in interest rates, the Branch primarily uses interest rate margin and spread analysis, and also reviews the maturity gap analysis based on the repricing schedule for all assets and liabilities. Risiko tingkat suku bunga timbul dari berbagai layanan perbankan bagi nasabah termasuk deposito dan pinjaman yang diberikan, serta fasilitas giro. Interest rate risk arises from the provision of a variety of banking services to customers including deposit taking and lending, and current account facilities. Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar. A substantial proportion of customer deposits and lending at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements. Lampiran - 5/59 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga ratarata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing. The table below summarises the annual average interest rates for Rupiah and foreign currencies. 2012 2013 Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % Rupiah/ Rupiah % Mata uang asing/ Foreign currencies % ASET Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Efek-efek Pinjaman yang diberikan 1 - 0.5 - 4.73 1.32 6.16 6 0.11 0.1 1.65 3.88 4 5.18 5.75 0.10 1.90 Placements with Bank Indonesia Placements with other banks Marketable securities Loans LIABILITAS Simpanan nasabah Pinjaman dari Kantor Pusat 2 - 0.03 0.37 3.32 - 0.04 0.50 LIABILITIES Deposits from customers Borrowing from Head Office The table below summarises Branch’s interest earning assets and interest bearing liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual reprising interest or maturity dates. Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga Cabang pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal perubahan bunga secara kontraktual atau tanggal jatuh tempo. Tidak ter eksposure suku bunga/ Non interest bearing Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah 2013 Lebih dari Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan s/d 3 bulan/ 12 bulan/ More than More than 1 month 3 months until until 3 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month ASSETS Current accounts with other banks Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months Jumlah/ Total 414,232 - - - - 414,232 - 14,414 - - - 14,414 429 629,020 109,205 - - 295,976 - - 629,020 405,181 429 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables 4,796 290,868 - 296,733 - 362,431 - 486,760 - 1,436,792 4,796 Loans - gross Other assets 419,457 1,043,507 296,733 658,407 486,760 2,904,864 Total Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 14,207 1,338,700 3,968 4,221 1,380,928 - 113,900 - 43,000 - - 1,537,828 14,207 1,338,700 3,968 4,221 Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Derivative liabilities Other liabilities Jumlah 1,361,096 1,380,928 113,900 43,000 - 2,898,924 Total 182,833 615,407 486,760 5,940 Repricing gap Perbedaan Repricing (941,639) (337,421) Lampiran - 5/60 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Tidak ter eksposure suku bunga/ Non interest bearing Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain Jumlah Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan Repricing Interest rate risk (continued) 2012 Lebih dari Lebih dari 1 bulan s/d 3 bulan s/d 3 bulan/ 12 bulan/ More than More than 1 month 3 months until until 3 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months Jumlah/ Total 195,246 - - - - 195,246 - 4,887 - - - 4,887 5,294 15,032 851,349 1,501 - 114 - 19,330 - - 851,349 19,330 5,294 1,615 15,032 Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Bills receivables Acceptance receivable 11,895 - - - 634,624 - 634,624 11,895 Loans - gross Other assets 227,467 857,737 114 19,330 634,624 1,739,272 Total 4,477 3,867 2,896 1,238,764 81,919 - 14,456 - 385,500 - - 1,238,764 4,477 481,875 3,867 2,896 Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Borrowing from Head Office Derivative liabilities Other liabilities 11,240 1,320,683 - 1,731,879 Total 634,624 7,393 Repricing gap 216,227 (462,946) 14,456 385,500 (14,342) (366,170) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu: The table below shows the sensitivity of Branch’s net income to movement of interest rates on 31 December 2013 and 2012: 2013 dan/and 2012 Peningkatan/ Increased by 100bps Pengaruh terhadap laba bersih - 2013 Pengaruh terhadap laba bersih - 2012 Penurunan/ Decreased by 100bps 567 288 Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, sehingga tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan beberapa tingkat suku bunga sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. (567) (288) Impact to net income - 2013 Impact to net income - 2012 The projection assumes that interest rates of all maturities move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Lampiran - 5/61 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Cabang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu: The table below shows the sensitivity of the Branch unrealised gains on available for sale marketable securities to movement of interest rates on 31 December 2013 and 2012: 2013 dan/and 2012 Peningkatan/ Increased by 100bps Pengaruh terhadap keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - 2013 Pengaruh terhadap keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual - 2012 Penurunan/ Decreased by 100bps 400 (400) Impact to unrealised gains on available for sale marketable securities - 2013 200 (200) Impact to unrealised gains on available for sale marketable securities - 2012 Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. The projection assumes that all other variables are held constant. It also assumes a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Sensitivitas atas laba bersih dan keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, tidak memperhitungkan tindakan-tindakan Cabang untuk mengurangi risiko atas tingkat suku bunga. Dalam kenyataannya, Cabang secara proaktif melakukan mitigasi atas efek prospektif pergerakan tingkat suku bunga. The above sensitivities of net income and unrealised gains on available for sale marketable securities do not incorporate actions that Branch would take to mitigate the impact of this interest rate risks. In practice, the Branch proactively seeks to mitigate the effect of prospective interest movements. Risiko mata uang Currency risk Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing dengan nasabah dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Cabang untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan. Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions with clients and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Branch to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits. Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Cabang atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang. The table below summarises the Branch’s exposure to foreign currency exchange rate risk at 31 December 2013 and 2012. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency. Lampiran - 5/62 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko mata uang (lanjutan) Currency risk (continued) 2013 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Dolar Singapura/ Singapore Dollar Euro/ Euro Yen Jepang/ Japanese Yen Dolar Australia/ Australian Dollar Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar Pound Sterling/ Pound Sterling Dolar Canada/ Canadian Dollar Lain-lain/ Others Jumlah/ Total Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan bank Indonesia Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Wesel ekspor Kredit yang diberikan Aset lain-lain 6,958 4,844 878 396 485 22 179 640 316,420 1,020,619 2,971 - - - - - - - 316,420 - 1,020,619 2,971 Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Derivatives receivable Acceptance Receivable Bills receivable Loans Other assets Jumlah aset 1,630,952 4,844 878 396 485 22 179 640 - 1,638,396 Total assets 1,640 - - - - - - - - 1,640 282,344 - - - - - - - - 282,344 - 14,402 Liabilitas Simpanan dari nasabah Pinjaman dari kantor pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 811,004 4,647 794 192 2 - 51 - 1,338,700 752 - - - - - - - - 1,338,700 752 Jumlah liabilitas 2,150,456 4,647 794 192 2 - 51 - 12 2,156,154 197 84 204 483 22 128 640 - - - - - - - Laporan posisi keuangan - bersih Rekening administratif - bersih Liabilities (519,504) 523,369 12 816,702 Deposits from customers Borrowing from head office Derivative liabilities Other liabilities (12) (517,758) - 523,369 Total liabilities Net on Statement of financial position Administrative accounts – net 2012 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Dolar Singapura/ Singapore Dollar Euro/ Euro Yen Jepang/ Japanese Yen Dolar Australia/ Australian Dollar Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar Pound Sterling/ Pound Sterling Dolar Canada/ Canadian Dollar Lain-lain/ Others Jumlah/ Total Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan bank Indonesia Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Wesel ekspor Kredit yang diberikan Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Simpanan dari nasabah Pinjaman dari kantor pusat Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas Laporan posisi keuangan - bersih Rekening administratif - bersih 122,878 - - - - - - - - 122,878 1,147 1,851 982 404 261 50 58 122 - 4,875 412,485 5,294 15,032 1,615 592,273 1,063 - - - - - - - - 412,485 5,294 15,032 1,615 592,273 1,063 Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Derivatives receivable Acceptance Receivable Bills receivable Loans Other assets 1,152,465 1,851 982 404 261 50 58 122 - 1,156,193 Total assets 661,608 1,652 898 195 2 - 39 - 9 481,875 3,867 3,303 - - - - - - - - 1,150,653 1,652 898 195 2 - 39 - 9 1,153,448 678 - - - - - - - - 678 Liabilities 1,812 (350) 199 84 209 259 50 19 122 - - - - - - - Lampiran - 5/63 - Schedule (9) - 664,403 Deposits from customers Borrowing from 481,875 head office 3,867 Derivative liabilities 3,303 Other liabilities 2,745 (350) Total liabilities Net on Statement of financial position Administrative accounts - net BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko mata uang (lanjutan) Currency risk (continued) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensivitas laba bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 atas perubahan nilai tukar mata uang asing yaitu: The table below shows the sensitivity of the Branch’s net income to movement of foreign exchange rates on 31 December 2013 and 2012: 2013 dan/and 2012 Peningkatan/ Increased by 5% Pengaruh terhadap laba bersih - 2013 Pengaruh terhadap laba bersih - 2012 Penurunan/ Decreased by 5% 282 121 (282) (121) Impact to net income - 2013 Impact to net income - 2012 Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa perubahan nilai tukar mata uang asing bergerak pada jumlah yang sama sehingga tidak mencerminkan perubahan potensial kepada laba atas perubahan beberapa nilai tukar mata uang asing sementara lainnya tidak berubah. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya adalah konstan dan berdasarkan tanggal pelaporan yang konstan serta seluruh posisi hingga jatuh tempo. The projection above assumes that foreign exchange rates move by the same amount and, therefore, do not reflect the potential impact on profit of some rates changing while others remain unchanged. The projections also assume that all other variables are held constant and are based on a constant reporting date position and that all positions run to maturity. Risiko likuiditas Liquidity risk Kebijakan likuiditas Cabang didasarkan untuk memastikan bahwa setiap kebutuhan dana di saat ini, maupun di masa datang baik untuk kondisi normal maupun kondisi stres dapat dipenuhi. Dalam melaksanakan pengendalian risiko likuiditas, dilakukan dengan beberapa pendekatan, yaitu: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, dan liquidity ratio analysis. Di mana untuk mengendalikan risiko likuiditas tersebut ditetapkan beberapa batasan dan parameter. Di samping itu dalam mengendalikan risiko likuiditas juga dilakukan pemantauan atas indikator-indikator internal dan eksternal. Untuk menghadapi kondisi stres juga ditetapkan contingency funding plan untuk penanganan kondisi tersebut. Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Hal ini semua sejalan dengan peraturan BI tentang manajemen risiko likuiditas yang tercantum dalam Surat Edaran BI No.11/16/DPNP/2009. The Branch’s liquidity policy is based on ensuring that current and future funding requirements can be met both in normal or stress condition. In implementation of liquidity risk management, there are some varieties of methods, such as: liquidity gap analysis, liquidity stress test analysis, and liquidity ratios analysis. Whereas in managing liquidity risk, the Branch sets some limits and parameters. The Branch also monitors the internal and external indicators to manage liquidity risk. The Branch also sets a contingency funding plan that is used to handle or solve the crisis condition. Appropriate levels of liquid assets are held to ensure that a prudent level of liquidity is maintained at all times. This in line with BI circular letter No.11/16/DPNP/2009 regarding liquidity risk management. Lampiran - 5/64 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Pengelolaan likuiditas Cabang ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi dengan memelihara aset likuid tingkat pertama yang berupa pemeliharaan cadangan wajib serta efek-efek jangka pendek yang sangat likuid. Aset likuid tingkat dua dipelihara melalui penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan memperhatikan limit konsentrasi deposan. Selain itu, Cabang senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. The Branch’s liquidity management focuses on cash inflow and outflow. The gap in cash flow is anticipated through managing the first tier assets such as maintenance of reserve requirements and highly liquid short term marketable securities. Second tier assets are managed through short term placements with other banks and available for sale marketable securities. Liquidity management is also performed through managing the structure of funding by implementing proper threshold on the concentrations of depositors. In addition, the Branch maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationships with correspondent banks. Cabang memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnya memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek. The Branch monitors the term to maturity of credit commitments because longer term commitments generally have a greater degree of credit risk than shorter term commitments. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2013. The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2013. Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas pajak lainnya Penyisihan imbalan kerja Liabilitas lain-lain Jumlah 2013 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Jumlah/ Total 702 3,536 - 1,381,960 14,207 243,400 3,968 41 641 114,598 413,780 - 43,816 681,520 - - - 428 1,291 2,051 451 - 865 - 702 Obligations due immediately 1,540,374 Deposits from customers 14,207 Deposits from other banks 1,338,700 Borrowing from Head Office 3,968 Derivative liabilities 41 Taxes liabilities 3,536 Deferred Tax liabilities 641 Other taxes liabilities Provision for employee 865 benefit 4,221 Other liabilities 4,666 1,645,508 530,429 725,787 - 865 2,907,255 Lampiran - 5/65 - Schedule Total BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak lainnya Penyisihan imbalan kerja Liabilitas lain-lain Jumlah 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 2012 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Jumlah/ Total 5,669 - 1,164,500 4,477 81,933 1,783 137 1,414 75,617 14,468 362 - 386,483 622 - 1,100 - - 442 378 2,076 - - 11,402 - 5,669 1,240,117 Deposits from customers 4,477 Deposits from other banks 482,884 Borrowing from Head Office 3,867 Derivative liabilities 137 Taxes liabilities 1,414 Other taxes liabilities Provision for employee 11,402 benefit 2,896 Other liabilities 6,111 1,254,622 92,523 387,105 1,100 11,402 1,752,863 Informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari rekening administratif sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of off-balance sheet items on 31 December 2013 and 2012. 2013 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Total Jumlah/ Total Garansi yang diberikan - 24,000 11,805 21,301 42,062 3,577 102,745 Guarantees issued Jumlah - 24,000 11,805 21,301 42,062 3,577 102,745 Total Dibayarkan sesuai permintaan/ Repayable on demand 2012 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Jumlah/ Total Garansi yang diberikan - 33,157 13,035 10,791 10,901 2,923 70,807 Guarantees issued Jumlah - 33,157 13,035 10,791 10,901 2,923 70,807 Total Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Cabang pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo. The following table summarises the Branch’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts which are categorised by the earlier of contractual repricing date or maturity dates. Lampiran - 5/66 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Pajak dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset lain-lain 2013 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Jumlah/ Total - 4,244 - - - - 4,244 - 414,232 - - - - 414,232 - 14,414 - - - - 14,414 8,861 3,895 1,288 629,020 109,205 429 290,868 3,508 296,733 - 117,686 131,615 - 230,816 - 178,290 486,760 - 629,020 405,181 429 1,436,792 8,861 3,895 4,796 Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Loans Prepaid taxes Fixed assets - net Other assets 14,044 1,465,920 296,733 249,301 230,816 665,050 2,921,864 Total 702 3,536 - 1,380,928 14,207 243,400 3,968 41 641 113,900 413,780 - 43,000 681,520 - - - 428 1,291 2,051 451 - 865 - Liabilities 702 Obligation due immediately 1,537,828 Deposits from customers 14,207 Deposits from other banks 1,338,700 Borrowing from Head Office 3,968 Derivative liabilities 41 Taxes liabilities 3,536 Deferred tax liabilities 641 Other taxes liabilities Provision for employee 865 benefit 4,221 Other liabilities Jumlah 4,666 1,644,476 529,731 724,971 - 865 2,904,709 Total Perbedaan jatuh tempo 9,378 (232,998) (475,670) 230,816 664,185 17,155 Maturity gap Jumlah Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas pajak lainnya Penyisihan imbalan kerja Liabilitas lain-lain Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Tagihan akseptasi Pinjaman yang diberikan Pajak dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah (178,556) 2012 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Jumlah/ Total - 3,008 - - - - 3,008 - 195,246 - - - - 195,246 - 4,887 - - - - 4,887 12,143 3,502 1,072 11,895 851,349 2,422 1,501 232,712 - 490 114 15,032 - 820 395,861 - 19,330 1,562 - 6,051 - 851,349 19,330 5,294 1,615 15,032 634,624 12,143 3,502 1,072 11,895 Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Bills receivable Acceptance Receivable Loans Prepaid taxes Fixed assets - net Deferred tax assets Other assets 28,612 1,291,125 15,636 396,681 20,892 6,051 1,758,997 Total Lampiran - 5/67 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued) Tidak mempunyai tanggal jatuh tempo kontraktual/ No contractual maturity Liabilitas Liabilitas segera Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Pinjaman dari Kantor Pusat Liabilitas derivatif Liabilitas pajak kini Liabilitas pajak lainnya Penyisihan imbalan kerja Liabilitas lain-lain Jumlah Perbedaan jatuh tempo 27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 2012 Lebih dari Lebih dari Lebih dari 1 bulan 3 bulan 6 bulan s/d s/d s/d 3 bulan/ 6 bulan/ 12 bulan/ More than More than More than Lebih dari 1 month 3 months 6 months 12 bulan/ until until until More than 3 months 6 months 12 months 12 months Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Jumlah/ Total 5,669 - 1,163,613 4,477 81,919 1,783 137 1,414 75,151 14,456 362 - 385,500 622 - 1,100 - - 442 378 2,076 - - 11,402 - Liabilities 5,669 Obligation due immediately 1,238,764 Deposits from customers 4,477 Deposits from other banks 481,875 Borrowing from Head Office 3,867 Derivative liabilities 137 Taxes liabilities 1,414 Other taxes liabilities Provision for employee 11,402 benefit 2,896 Other liabilities 6,111 1,253,721 92,045 386,122 1,100 11,402 1,750,501 Total 22,501 37,404 (76,409) 10,559 19,792 (5,351) 8,496 Maturity gap Risiko operasional Operational risk Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Cabang. Operational risk is the risk of direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that effect the Branch’s operations. Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengendalian internal serta proses identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap proses dan produk di masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Cabang. A risk assessment process is carried out to evaluate the adequacy of internal control and risk identification and assessment in every process and product in each working unit to ensure compliance with the policies, rules and limits set down by Branch’s Management. Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan dan diantisipasi lebih dini. Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and reduced. Cabang sedang dalam proses pengembangan dan implementasi 3 garis pertahanan (3 lines of defense), menekankan kepemilikan risiko dan budaya risiko di semua aspek Cabang. Cabang mengerahkan upaya terbaik untuk mengelola risiko operasional dengan memastikan akan pentingnya pengelolaan risiko ini ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi Cabang. Cabang berkomitmen penuh untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko operasional melalui penggunaan berbagai proses pengendalian dan perangkat. The Branch is in the process of development and implementation 3 lines of defense, reinforcing risk ownership and risk culture across all aspects of the Branch. Branch does its best effort to manage operational risk by ensuring that the importance of managing the risk is embedded at all levels of Branch’s organisation. Branch has fully committed to increase its capability in managing operational risk using several control processes and tools. Lampiran - 5/68 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. NILAI WAJAR KEUANGAN ASET DAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Cabang memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya karena sebagian besar memiliki jatuh tempo di bawah satu tahun. As at 31 December 2013 and 2012, the carrying value of the Branch's financial assets and liabilities approximates their fair value as most of the financial assets and liabilities have maturity period one year and below. Efek-efek yang dimiliki oleh Cabang memiliki nilai tercatat yang hampir sama dengan nilai wajarnya karena memiliki jatuh tempo di bawah satu tahun. The carrying value of the Branch’s marketable securities approximates their fair value as their maturities are less than one year. Portofolio pinjaman yang diberikan Cabang secara umum terdiri dari pinjaman dengan suku bunga mengambang. Nilai tercatat dari pinjaman dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. The Branch’s loans’ portfolio consists of of loans with floating interest rate. The carrying amount of floating rate loans was a reasonable approximation of their fair value. Lihat bagian Risiko Likuiditas di Catatan 27 di atas. Refer to Liquidity Risk section in Note 27 above. Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut: Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of: a. Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; a. Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; b. Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan b. Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and c. Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). c. Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs). Nilai tercatat/ Carrying value Tingkat/ Level 1 2013 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Aset Keuangan Financial Assets Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tagihan derivatif Tersedia untuk dijual Efek-efek Total 429 - 429 - Fair value through profit or loss Derivatives receivable 38,460 38,460 - - Available-for-sale Marketable securities 38,889 38,460 429 - Total ` Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif 3,968 - 3,968 - Fair value through profit or loss Derivatives liabilities Total 3,968 - 3,968 - Total Lampiran - 5/69 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan) DAN Nilai tercatat/ Carrying value NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS Tingkat/ Level 1 28. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) 2012 Nilai wajar/Fair value Tingkat/ Level 2 Tingkat/ Level 3 Aset Keuangan Nilai wajar melalui laporan laba rugi Tagihan derivatif Financial Assets 5,294 - 5,294 - Fair value through profit or loss Derivatives receivable Tersedia untuk dijual Efek-efek 19,330 19,330 - - Available-for-sale Marketable securities Total 24,624 19,330 5,294 - Total Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas derivatif 3,867 - 3,867 - Fair value through profit or loss Derivatives liabilities Total 3,867 - 3,867 - Total 29. MANAJEMEN PERMODALAN 29. CAPITAL MANAGEMENT Modal regulasi Regulatory capital Tujuan manajemen permodalan Cabang adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan kepercayaan deposan, pelanggan dan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Cabang mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal sesuai target kantor pusat, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. The Branch's capital management objectives are to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain the confidence of depositor, customer and market. In managing its capital, the Branch considers factors such as: an optimal providing capital rate of return in accordance with the target from Head Office and maintaining a balance between high return with gearing ratio and safety provided by a sound capital position. Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aset tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia. Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. BI's approach to such measurement is primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8 percent of risk-weighted assets) to available capital resources. Pada tanggal 31 Desember 2013, rasio kecukupan modal Cabang tanpa memperhitungkan risiko pasar adalah 84,84% (2012: 63,21%) dan rasio kecukupan modal dengan memperhitungkan risiko pasar adalah 84,53% (2012: 62,86%). As at 31 December 2013, the Branch’s capital adequacy ratio without market risk charge is 84.84% (2012: 63.21%) and capital adequacy ratio with market risk charge is 84.53% (2012: 62.86%). Lampiran - 5/70 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. POSISI DEVISA NETO 30. NET OPEN POSITION The following is the Branch’s foreign currency net open position as at 31 December 2013 and 2012: Berikut ini adalah posisi devisa neto Cabang per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: Mata uang Laporan posisi keuangan Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Dolar Canada Lain-lain Posisi devisa neto neraca Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Posisi devisa neto rekening administratif 2013 Liabilitas/ Liabilities Aset/ Assets Nilai bersih/ Net value 485 4,844 179 22 396 878 1,630,952 640 - 2 4,647 51 192 794 2,150,456 12 483 197 128 22 204 84 (519,504) 640 (12) 1,638,396 2,156,154 (517,758) 517,734 612,195 88,826 523,369 612,195 88,826 523,369 Posisi devisa neto absolut rekening administratif Posisi devisa neto absolut keseluruhan 523,369 5,635 Modal 1,332,957 Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan Rekening administrative) Mata uang Laporan posisi keuangan Dolar Australia Euro Pound Sterling Inggris Dolar Hong Kong Yen Jepang Dolar Singapura Dolar Amerika Serikat Dolar Canada Lain-lain Posisi devisa neto neraca Posisi devisa neto absolut laporan posisi keuangan Rekening administratif Dolar Amerika Serikat Posisi devisa neto rekening administratif 0.42% 2012 Liabilitas/ Liabilities Aset/ Assets Nilai bersih/ Net value 261 1,851 58 50 404 982 1,152,465 122 - 2 1,652 39 195 898 1,150,653 9 259 199 19 50 209 84 1,812 122 (9) 1,156,193 1,153,448 2,745 2,763 567,706 568,056 (350) 567,706 568,056 (350) Posisi devisa neto absolut rekening administratif Posisi devisa neto absolut keseluruhan 350 2,413 Modal 474,718 Rasio posisi devisa neto (Laporan posisi keuangan dan rekening administratif) 0.51% Lampiran - 5/71 - Schedule Currency Statement of financial position Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hong Kong Dollar Japanese Yen Singapore Dollar United States Dollar Canadian Dollar Others Net open position balance sheets Absolute net open position statement of financial position Administrative accounts United States Dollar Net open position administrative accounts Absolute net open position administrative accounts Absolute net open position overall Capital Net open position ratio – (Statement of financial Position and administrative accounts) Currency Statement of financial position Australian Dollar Euro Great Britain Pound Sterling Hong Kong Dollar Japanese Yen Singapore Dollar United States Dollar Canadian Dollar Others Net open position balance sheets Absolute net open position statement of financial position Administrative accounts United States Dollar Net open position administrative accounts Absolute net open position administrative accounts Absolute net open position overall Capital Net open position ratio (Statement of financial Position and administrative accounts) BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. POSISI DEVISA NETO (lanjutan) 30. NET OPEN POSITION (continued) Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan rekening administratif per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah 0,42% dan 0,51%. The Net Open Position statement of financial position and administrative accounts as at 31 December 2013 and 2012 are 0.42% and 0.51%. Posisi Devisa Neto laporan posisi keuangan dan rekening administratif dihitung berdasarkan pada Surat Keputusan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tertanggal 30 September 2005 dan No. 6/20/PBI/2004 tertanggal 15 Juli 2004. The Net Open Position statement of financial position and administrative accounts was calculated based on Bank Indonesia’s Decision Letters No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and No. 6/20/PBI/2004 dated 15 July 2004. 31. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN 31. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS The carrying amount of the Branch’s financial instruments as at 31 December 2013 and 2012 is as follows: Berikut ini adalah nilai tercatat instrumen keuangan Cabang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012: 2013 ASET KEUANGAN Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Efek-efek - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Wesel ekspor - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima Tagihan akseptasi - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima 2012 4,244 414,232 14,414 3,008 195,246 4,887 629,020 51 851,349 208 629,071 851,557 405,181 - 19,330 - 405,181 19,330 - 1,615 - - 1,615 - 15,032 32 - 15,064 FINANCIAL ASSETS Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Nominal Accrued income Marketable securities Nominal Accrued income Bills receivable Nominal Accrued income Acceptance receivables Nominal Accrued income - Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Nominal - Pendapatan yang masih harus diterima 429 5,294 1,436,792 3,457 634,624 340 Derivatives receivable Loans Nominal Accrued income - Aset lain-lain 1,440,249 1,288 634,964 11,315 Other assets Jumlah aset keuangan 2,909,108 1,742,280 Total financial assets Lampiran - 5/72 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 31. NILAI TERCATAT INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31. THE CARRYING AMOUNT OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2013 LIABILITAS KEUANGAN Liabilitas segera Simpanan dari nasabah dan bank lain - Nominal - Bunga yang masih harus dibayar 2012 702 5,669 FINANCIAL LIABILITIES Obligations due immediately 1,552,035 1,128 1,243,241 303 Deposits from customers and other banks Nominal Accrued interest - 1,553,163 1,243,544 Pinjaman dari Kantor Pusat - Nominal - Bunga yang masih harus dibayar 1,338,700 - 481,875 75 Borrowing from Head Office Nominal Accrued interest - Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain 1,338,700 3,968 3,093 481,950 3,867 2,518 Derivative payables Other liabilities Jumlah liabilitas keuangan 2,899,626 1,737,548 Total financial liabilities 32. STANDAR AKUNTANSI BARU 32. NEW PROSPECTIVE STANDARDS Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: *) ACCOUNTING New standards, amendments and interpretations issued but not yet effective for the financial year ended 31 December 2013 are as follows: ISAK 27 "Pengalihan aset dari pelanggan" ISAK 28 "Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas" ISAK 29 "Biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi pada tambang terbuka" PSAK 102 "Akuntansi Murabahah" PSAK 65 "Laporan keuangan konsolidasian" *) PSAK 66 "Pengaturan bersama" *) PSAK 67 "Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain" *) PSAK 68 "Pengukuran nilai wajar" *) PSAK 1 (revisi 2013) "Penyajian laporan keuangan" *) PSAK 4 (revisi 2013) "Laporan keuangan tersendiri" *) PSAK 15 (revisi 2013) "Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama" *) PSAK 24 (revisi 2013) "Imbalan kerja" *) - Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan. *) - IFAS 27 "Transfer assets from customer" IFAS 28 "Extinguishing financial liabilities with equity instrument" IFAS 29 "Stripping cost in the production phase of surface mine" SFAS 102 "Murabahah Accounting" SFAS 65 "Consolidated financial statements" *) SFAS 66 "Joint arrangements" *) SFAS 67 "Disclosure of interests in other entities" *) SFAS 68 "Fair value measurement" SFAS 1 (revised 2013) "Presentation of financial statements" *) SFAS 4 (revised 2013) "Separate financial statements" *) SFAS 15 (revised 2013) "Investment in associates and joint ventures" *) SFAS 24 (revised 2013) "Employee benefits" *) Early adoption of these new and revised standards prior to 1 January 2015 is not permitted. Lampiran - 5/73 - Schedule BANK OF AMERICA, N.A. - JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 32. NEW PROSPECTIVE STANDARDS (continued) ACCOUNTING ISAK 27, 28, 29 dan PSAK 102 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2014, sedangkan revisi dan standar baru lainnya akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. IFAS 27, 28, 29 and SFAS 102 will become effective for annual period beginning 1 January 2014 while the other new and revised standards will become effective for the annual period beginning 1 January 2015. Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Cabang. As at the authorisation date of this consolidated of financial statements, the Branch is still evaluating the potential impact of these new and revised SFAS. Lampiran - 5/74 - Schedule Bank of America, N.A. - Jakarta 1 Bank of America, N.A. - Jakarta 2 Bank of America, N.A. - Jakarta 3 Bank of America, N.A. - Jakarta 4 Bank of America, N.A. - Jakarta 5 Bank of America, N.A. - Jakarta 6 Bank of America, N.A. - Jakarta 7 Bank of America, N.A. - Jakarta 8 Bank of America, N.A. - Jakarta 9 Bank of America, N.A. - Jakarta 10 Bank of America, N.A. - Jakarta 11 Bank of America, N.A. - Jakarta 12 Bank of America, N.A. - Jakarta 13 Bank of America, N.A. - Jakarta 14 Bank of America, N.A. - Jakarta 15 Bank of America, N.A. - Jakarta 16 Bank of America, N.A. - Jakarta 17 Bank of America, N.A. - Jakarta 18 Bank of America, N.A. - Jakarta 19 Bank of America, N.A. - Jakarta 20 Bank of America, N.A. - Jakarta 21 Bank of America, N.A. - Jakarta 22 Bank of America, N.A. - Jakarta 23 Bank of America, N.A. - Jakarta 24 Bank of America, N.A. - Jakarta 25 Bank of America, N.A. - Jakarta 26 Bank of America, N.A. - Jakarta 27 Bank of America, N.A. - Jakarta 28 Bank of America, N.A. - Jakarta 29