BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Definisi sistem menurut Jogiyanto ( 2005 :5): “Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berintegresi untuk mencapai tujuan tertentu.” Definisi sistem menurut Sri (2008:7): “Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Definisi sistem menurut Romney & Steinbart (2005 : 3) : “A system is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal. System are almost always composed of smaller subsystems, each performing a specific function important to and supportive of the larger system of which it is a part.” Dari pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan terrtentu. Sistem juga merupakan sekelompok yang saling berhubungan, bekerja bersana untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta output dalam proses yang teratur. 14 15 2.1.1 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu menurut Jogiyanto (2005 :34) yaitu: mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran atau tujuan. 1. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap 16 dijaga dan dipelihara. Sedang lingkunga luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. 4. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yan lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung. 5. Masukan Sistem Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yan dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. 6. Keluaran Sistem Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan. 17 7. Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. 2.1.2 Bentuk Umum Sistem Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini : input proses output Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem Sumber Jogiyanto (1999:3) 18 2.2 Sistem Informasi Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh sehingga informasi tersebut sangat penting artinya bagi suatu organisasi. Informasi sendiri yang akan di jadikan sumber untuk membuat keputusan. Informasi merupakan hasil dari data yang telah diproses. Defiinis informasi menurut Romney & Steinbart ( 2005 : 4) adalah : “Information is data that have been organized and processed to provide meaning.” Definisi Informasi menurut Hanif (2007:15 ) adalah: “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”. Definisi informasi Menurut Jogiyanto (2005: 5) “Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengamatan keputusan”. Sistem informasi merupakan sistem yang ada di dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi untuk dapat menyediakan informasi yang diperlukan. Sistem informasi yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan 19 informasi yang diterima dengan menggunnakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya (Sekarningrum, 2013). Sistem informasi merupakan komponenkomponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam organisasi. Pengertian sistem informasi dalam Susanto & Midjan ( 2003 :63) memberikan pengertian sebagai berikut : “ Sistem informasi adalah merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media prosedur, dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atau transaksi-transaksi tertentu dengan rutin , membantu manajemen dna pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat” Informasi dihasilkan oleh suatu sistem informasi dan bertujuan menyediakan informasi untuk membantu pengambiln keputusan dan membantu menghasilkan informasi yang tepat waktu. 2.2.1 Siklus Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnnya 20 sehingga membentuk suatu siklus. Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan dengan gambar sebagai berikut: Adapun gambar siklus informasi tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Proses (Model) Input (data) Output (Information) BasisData Data (ditangkap) Penerima Keputusan Tindakan Proses (tindakan ) Gambar 2.2 Siklus Informasi Sumber : Jogiyanto ( 2005:600) 2.2.2. Kualitas Informasi Pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang karena kualitas banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak 21 pakar dibidang kualitas yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing Davis dalam Yamit (2005:8) definisi kualitas yaitu : “Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melibihi harapan. Pendekatan yang digunakan Goetsch Davis ini menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas “ Kuallitas menurut Gaspersz ( 2003:4) pengertian dasar dari kualitas adaah : “Kata Kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda dan bervariasi dari konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu jasa seperti performasi (performance), keandalan (reliabilty), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya, seperti kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik dan kualitas hasil” Dari beberapa penngertian kualitas di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan usahamemenuhi atau melebihi harapan yang mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Karakteristik informasi yang berkualitas dan berguna menurut Romney & Steinbart (2014 : 5) : 1. Relevan : Mengurangi ketidakpastian, meningkstksn pengambilan keuputusan, serta menegaskan atau memperbaiki ekspetasi sebelumnya. 2. Reliabel : Bebas dari kesalahan atau bias, menyajikan atau aktivitas organisasi secara bias, menyajikan kejadian atau aktivitas organisasi secara akurat. 22 3. Lengkap : Tidak menghi;angkan aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukur. 4. Tepat Waktu : Diberikan pada waktu yang tepat bagi pengambil keputusan dalam mengambil keputusan. 5. Dapat Dipahami : Disajikan dalam format yang dapat dimengerti dan jelas. 6. Dapat Diverifikasi : Dua orang yang independen dan berpengetahuan di bidangnya, dan masing-masing menghasilkan informasi yang sama. 7. Dapat diakses : Tersedia pengguna ketika mereka membutuhkannya dan dalam format yang dapat digunakan. 2.2.3 Kegiatan sistem informasi Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi menurut Jogiyanto (2005) adalah sebagai berikut: 1. Input (input), menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses. 2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah. 3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 23 5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 2.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi menyediakan cara untuk menyajikan dan meringkas kejadiankejadian bisnis dalam bentul informasi keuangan kepada para pemakainya. Definisi sistem informasi akuntansi menurut Jogiyanto HM (2003: 227) adalah: “Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem yang merubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.” Definisi sistem informasi akuntansi menurut Susanto & Midjan ( 2003 :12 ) adalah : “Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang terdiri dari koordinasi manusia, alat dan metode berinteraksi dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang terstruktur.” Definisi sistem informasi akuntansi menurut Romney & Steinbart ( 2014 : 537) adalah : “Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat keputusan. Sistem informasi akuntansi menyertakan orangorang, sejumlah prosedur dan instruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, dan pengendalian serta langkah pengamanan.” Definisi SIA Sanyoto Gondodiyoto ( 2007:122) : “Sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain untuk merubah data transaksi keuangan atau akuntansi menjadi informasi 24 akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atau pemakainya (user)”. Fungsi utama sistem informasi akuntansi adalah mendorong seoptimal mungkin agar akutansi dapat menghasilkan informasi akuntansi yang terstruktur dan tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya agar secara keseluruhan informasi tersebut dapat berguna. Dari batasan tersebut dapat digambarakan sebagai berikut: Peristiwa Fakta Seleksi /Manipulasi Transaksi Keuangan Data Proses Informasi Akuntansi Gambar 2.3 Siklus Pengolahan Data Akuntansi Informasi Akuntansi Keuangan Informasi Akuntansi Manajemen Sumber : Jogiyanto HM (2003:226) Adapun tiga tujuan utama Jogiyanto HM (2003: 227) dari sistem informasi akuntansi adalah: 1. Sistem informasi akuntansi mempunyai sistem bagian yang disebut dengan TPS (Transaction Processing Systems) yang mengolah data 25 transaksi yang berguna untuk melakukan kegiatan-kegiatan seharihari 2. Informsi dari SIA juga diperlukan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan keputusannya. Manajemen menengah membutuhkan informasi untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang terjadi antar nilai yang direncanakan dan yang terealisasi. 3. Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban. Informasi harus disampaikan kepada para pengguna informasi dengan tepat waktu. 2.3.1 Sistem Informasi Akuntansi bagi Organisasi Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan tugas penyampaian informasi sesuai yang diharapkan dengan cara Romney & Steinbart ( 2014 : 11) : 1. Mempebaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa. 2. Memperbaiki efisiensi. Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memperbaiki efisiensi dengan memberikan informasi yang tepat waktu. 26 3. Memperbaiki pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi yang tepat waktu dan akurat sehingga informasi terseebut bisa dipergunakan tepat pada waktunya. 4. Berbagi pengetahuan. Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik bisa memepermudah proses berbagi pengetahuan dan keahlian yang selanjutnya dapat memperbaiki operasi suatu organisasi. 2.3.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi bisa dan mampu menjadi sistem informasi utama organisasi dan menyediakan informasi bagi pengguna yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu langkah untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, dengan ini maka diperlukan beberapa komponen yang dapat mendukung proses ini, maka dapat dijelaskan sebagai berikut. Sistem informasi akuntansi itu mempunyai komponen Romney & Steinbart (2014 : 11), yaitu: 1. The people who operate the system and perform various functions 27 2. The procedure, both manual and automated, involved in collecting, processing, and storing data about the organization’s activities 3. The data about the organization’s business process 4. The software used to process the organization’s data 5. The information tehnology infrastructure, including computers, peripheral device, and network communications devices. 6. Internal control and security measure of data accounting information systems 1. Sumber daya manusia yang menggunakan system. Kinerja sumber daya manusia adalah kemampuan seseorang atau individu, suatu organisasi (kelembagaan) atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kapasitasnya harus dilihat sebagai kemampuan untuk mencapai kinerja, untuk menghasilkan keluaran-keluaran (output) dan hasil-hasil (outcomes). Sumber manusia yang akan menggunakan sistem harus berkualitas, bisa dengan pendidikan pelatihan agar sumber daya manusia yang ada bisa di andalkan. Selain itu sumber daya manusia sendiri harus bisa mengawasi segala sistem yang di jalankan. 28 2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data. Prosedur-prosedur pada umumnya merupakan pedoman yang tertulis termasuk di dalamnya petunjuk pengoperasian alat dan dokumentasi lainnya dari tugas-tugas yang dilaksanakan oleh pegawai yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi. 3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya biasanya di simpan pada database. Database adalah seperangkat koordinasi beberapa file data terpusat yang berhubungan yang disimpan. Data yang di butuhkan haruslah cepat dan mudah digunakan. 4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data . Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak sistem dan perangkta lunak aplikasi. Sistem operasi program yaitu yag ditulis untuk mmmengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari sistem komputer. Perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakaian komuter harus dapat membantu pekerjaan. 29 5. Infrastruktur teknologi informasi meliputi komputer, perangkat peripheral, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan SIA. Tiga karakteristik dalam perangkat keras harus memiliki keunggulan dalam : kecepatan, keandalan, kemampuan dan mempunyai ruang simpan data. 6. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data Sistem Informasi Akuntansi. Pengendalian internal adalah proses dan prosedur yang diimplementasikan dalam sebuah organisasi untuk menyediakan jaminan memadai bahwa data diproses dengan benar, aset dan informasi diamankan, dan hukum yang berlaku diikuti. Pengendalian ini harus dilakukan baik pengendalian umum dan pengendalian untuk aplikasi. Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa bagian yang saling berintegrasi yang membentuk sebuah sistem. Menurut Azhar Susanto (2008:207) dalam Rusandy ( 2013) Komponen sistem informasi dapat dikelompokan sebagai berikut : 1. Perangkat keras ( Hardware ) 2. Perangakat lunak (Software) 3. Manusia ( Brainware ) 4. Prosedur (Procedure) 5. Basis data ( Data Base) 30 6. Jaringan komunikasi ( Communication Network ) 2.3.2.1 Perangkat keras ( Hardware ). Hardware merupakan perangkat fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi. Hardware terdiri dari beberapa bagian diantaranya : a. Bagian input (input device) . Bagian input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk memasukan data ke dalam komputer. Alat input data diantaranya keyboard (digunakan dalam input data yang berbentuk teks ke dalam komputer), mouse (alat yang digunakan sebagai pointer), scanner (alat yang digunakan untuk memasukan data yang berbentuk image), kamera digital (alat yang digunakan untuk menyimpan gambar), dan digitizer (alat yang digunakan untuk menggambar langsung ke dalam komputer). b. Bagian pengolahan utama dan memori. Bagian ini terdiri dari berbagai komponen diantaranya: - Processor (CPU) merupakan jantungnya sistem komputer, tapi walaupun demikian processor ini tidak akan memberikan manfaat tanpa komponen pendukung lainnya, 31 - Memori sebagai penyimpan pada dasarnya dapat dibagi menjadi memori utama dan memori kedua atau tambahan, - BUS merupakan kabel-kabel yang tersusun dengan rapi dan digunakan untuk menghubungkan antara CPU dengan primary storage, - Cache memory, chace berfungsi sebagai buffer (media penyesuai) antara CPU yang berkecepatan tinggi dengan memori yang memiliki kecepatan lebih rendah, - Mother board/main board merupakan papan rangkaian tercetak yang berfungsi sebagai tempat penampungan komponen-komponen pendukung suatu sistem komputer, - Driver card merupakan papan rangkaian tercetak yang berfungsi memperluas kemampuan suatu sistem komputer. c. Bagian Output (Output Device). Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Ada beberapa macam peralatan output yang biasa digunakan yaitu: Printer, layar monitor, head Mount Device (HMD), LCD , Speaker. d. Bagian komunikasi Peralatan komunikasi Bagian komunikasi Peralatan komunikasi adalah peralatan-peralatan yang digunakan agar komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Ada banyak 32 jenis peralatan komunikasi, beberapa diantaranya adalah: Network Card, untuk LAN dan Wireless LAN, HUB/Switching dan access point wireless LAN, Fiber Optic, Reouter dan Range Extender, berbagai macam modem (internal, eksternal, PCMIA) dan wireless card bus adapter, pemancar dan penerima, very small aperture satellite (VSAT) dan satelit. 2.3.2.2 Perangakat lunak (software). Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis. Software dapat dikelompokan menjadi dua yaitu perangkat lunak sistem (Software System) dan perangkat lunak aplikasi (Application Software). a. System Software Perangkat lunak sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan sistem komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System), Interpreter dan Complier (Kompiler). mengendalikan Operating hubungan antara System berfungsi komponen-komponen untuk yang terpasang dalam suatu sistem komputer misalnya keyboard dengan CPU, dengan layar monitor dan lain-lain. Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah bahasa yang 33 dimengerti oleh manusia ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin) per perintah. Compiler berfungsi untuk menterjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia ke dalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung atau file b. Application System Perangkat lunak aplikasi atau sering disebut “paket aplikasi” merupakan software jadi yang siap untuk digunakan. Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu (Software House) baik dari dalam maupun luar negeri yang umumnya berada di Amerika. Macam-macam application software : Sistem Informasi Akuntansi (Quicke, Peachtree), Word Processing (Word 2000, Wordpro, Wordperfect), Spreadsheet (Excel 2000, lotus 123, Quatropro) , Presentasi (Powerpoint, Freelance, Ashton) ,dll. 2.3.2.3 Manusia ( Brainware ). Brainware atau sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai Sistem Informasi Akuntansi, komponen SDM ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan komponen lainnya di dalam suatu sistem informasi sebagai hasil dari perencanaan, analisis, perancangan, dan strategi implementasi yang didasarkan kepada komunikasi diantara sumber daya manusia yang terlibat dalam suatu 34 organisasi. Sumber daya manusia sistem informasi atau sistem informasi akuntansi merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. 2.3.2.4 Prosedur (Procedure). Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang ulang dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu yang dapat dilakukan secara seragam. Jika prosedur telah diterima oleh pemakai sistem informasi maka prosedur akan menjadi pedoman bagaimana fungsi sistem informasi tersebut harus dioperasikan. 2.3.2.5 Basis data ( Data Base). Data base merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit). Database menggabungkan catatan yang sebelumnya disimpan dalam beberapa file terpisah ke dalam kelompok umum yang melayani berbagai pengguana dan aplikasi pengolahan data. Keunggulan database antara lain: - Integrasi data. Beberapa file induk digabungkan ke dalam kelompokkelompok data besar atas yang diakses oleh banyak program aplikasi. 35 - Pembagian data. Data yang terintegrasi lebih mudah dibagi dengan penggunaan sah. Database dapat dengan mudah dicari untuk meneliti permasalahan atau memperoleh informasi mendetail yang mendasari laporan. - Meminimalkan kelebihan dan inkonsistensi data. Oleh karena datadata item biasanya hanya disimpan sekali, maka kelebihan dan inkosistensi data dapat diminimalkan. - Independensi data. Oleh karena data-data dan program-program yang independen masing-masing dapat diubah tanpa merubah data lainnya. - Analisis lintas fungsional. Hubungan-hubungan dalam kejadian/aktivitas sehari-hari dapat secara ekspisit didefinisikan daan digunakan dalam mempersiapkan laporan manajemen. 2.3.2.6 Jaringan komunikasi ( Communication Network ). Jaringan komunikasi (Communication Network) Telekomunikasi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau 21 informasi dari suatu lokasi ke suatu lokasi lain berbeda. Komunikasi yang terjadi di antara beberapa pihak yang berkomunikasi harus difasilitasi dengan infrastruktur berupa jaringan telekomunikasi yang konfigurasinya bisa berbentuk bintang (star), cincin (ring), dan hirarki (BUS). Jadi 36 dengan menguasai jaringan telekomunikasi telah menolong persoalan yang disebabkan oleh masalah geografis dan waktu sehingga memungkinkan organisasi untuk mempercepat produksi dan pengambilan keputusan. 2.4 Kualitas Informasi Pelaporan Realisiasi Anggaran Pendapatan 2.4.1 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik yang dijelaskan dalam PP No.71 Tahun 2010 merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki: (a) Relevan; (b) Andal; (c) Dapat dibandingkan; dan (d) Dapat dipahami. 1. Relevan Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasimereka di masa lalu. Dengan 37 demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang relevan: a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value). Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value). Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. c. Tepat waktu. Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. d. Lengkap. Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan kendala yang ada. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah. 2. Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak 38 dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik: a. Penyajian Jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. b. Dapat Diverifikasi (verifiability) Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh. c. Netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. 3. Dapat Dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun. Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah 39 menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya perubahan. 4. Dapat Dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud. 2.4.2 Anggaran Pendapatan Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa : “Anggaran Publik adalah rencana kegiatan dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter yang berisi estimasi mengenai apa yang hendak dilakukan oleh pemerintah dimasa yang akan datang”. Pengertian anggaran menurut National Commite on Governmental Accounting, Governmental Accounting Standards Board (2004) dalam Indra Bastian (2005:164) mengemukakan bahwa : 40 “Anggaran (budget) adalah rencana operasi keuangan yang mencakup estimasi pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayai dalam periode waktu tertentu” Sedangkan pengertian anggaran pendapatan menurut Chaerul D. Djakman (1999: 139) menyatakan bahwa : “Anggaran pendapatan adalah ramalan atas kejadian di masa yang akan datang dari rencana yang telah ditetapkan dalam satu periode dalam bentuk unit kesatuan moneter”. Anggaran pendapatan yang selanjutnya disebut APBD Menurut Abdul Halim (2004:15) menyatakan bahwa berdasarkan Pasal 64 ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1947 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, pada era Orde Baru APBD dapat didefinisikan sebagai : “Rencana operasional keuangan Pemerintah Daerah, dimana satu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek daerah dalam 1 tahun anggaran tertentu, dan di pihak lain menggambarkan perkiraan penerimaan dan sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaranpengeluaran yang dimaksud.” 2.4.3 Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dalam PP No.71 Tahun 2010 merupakan salah satu komponen laporan keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk suatu periode tertentu.Tujuan Laporan Realisasi Anggaran adalah menetapkan dasar-dasar 41 penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Tujuan pelaporan realisasi anggaran adalah memberikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyandingan antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan peraturan perundangundangan. Manfaat Laporan Realisasi Anggaran dan Struktur Laporan Realisasi Anggaran: Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya. Informasi tersebut berguna bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran dengan : Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi. Menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran. Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk 42 mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan laporan secara komparatif. Laporan RealisasI Anggaran dapat menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi: (a) Telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat. (b) Telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBN/APBD) , (c) Telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Laporan Realisasi Anggaran sekurang-kurangnya mencakup pos-pos sebagai berikut: (a) Anggaran (b) Pendapatan (c) Belanja (d) Transfer (e) Surplus atau deficit (f) Penerimaan pembiayaan (g) Pengeluaran pembiayaan (h) Pembiayaan neto (i) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA / SiKPA) 43 2.4.4 Laporan Realisasai Anggaran Pendapatan Dinas Pendapatan Daerah Format laporan realisasi anggaran bagi pemerintahan provinsi menurut Peraturan Pemerintah No 71 tahun 2010 terbagi menjadi 4 bagian yaitu : 1. Pendapatan : Pendapatan terbagi menjadi pendapatan asli daerah, pendapatan transfer, lain-lain pendapatan yang sah. 2. Belanja : Belanja terbagi menjadi belanja operasi, belanja modal, belanja tak terduga. 3. Transfer : Transfer terbagi menjadi transfer/ bagi hasil pendapatan ke kabupaten /kota,. 4. Pembiayaan : Pembiayaan terbagi penerimaan pembiayaan , pengeluaran pembiayaan. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat salah satu SKPD merupakan entitas akuntasi yang berkewajiban melaporkan informasi berupa laporan keuangan yang salah satu nya yaitu laporan realisasi anggaran. Dimana laporan Daerah realisasi anggaran yang di buat oleh Dispenda Jabar ini berisikan data informasi berupa angka yang menjadi sumber pendapatan asli daerah dari sektor pajak daerah. Pajak daerah yang di kelola oleh dinas pendapatan sebagai sumber pendapatan daerah yaitu : 44 pajak kendaraan bermotor bea balik nama kendaraan bermotor pajak bahan bakar kendaraan bermotor Pajak air : pajak air permukaan & pajak air bawah tanah Pajak rokok Berikut contoh format laporan realisasi anggaran pendapatanyang dikelola Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat : REALISASI PENDAPATAN YANG DIKELOLA DINAS PENDAPATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN ---Angg Reali Reali Uraian aran sasi % sasi 20X1 20X1 20X0 PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PAJAK DAERAH Pajak Kendaraan Bermotor Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Pajak Air Pajak Air Permukaan Pajak Air Bawah Tanah Pajak Rokok RETRIBUSI DAERAH Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Bina Marga - PSDA - Kantin & Fotocopy Retribusi Tempat Pelelangan Pembinaan dan Pengawasan 45 TPI Retribusi Usaha Perikanan LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH Pendapatan Denda Pajak Bermotor Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Pendapatan Denda Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Pendapatan Denda Pajak Air Permukaan Pendapatan Denda Pajak Air Bawah Tanah Pendapatan Denda Pajak Bahan Bakar Kend. Bermotor Pendapatan Denda Retribusi Lain-lain PAD yang Sah Lainnya (Sewa ATM) LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH BANTUAN PT. AK JASA RAHARJA 2.5 Kerangka Pemikiran Suatu entitas akuntansi , sudah pasti akan memiliki transaksi yang kompleks dan besar volumenya. Situsasi yang terjadi yaitu total volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/D) dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Dari sisi akuntansi hal tersebut menunjukkan bahwa volume transaksi keuangan pemerintah juga menunjukkan kuantitas yang semakin besar dan kualitas yang semakin rumit dan kompleks. Peningkatan volume transaksi yang semakin besar dan semakin kompleks tentu harus diikuti dengan peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan pemerintah yang salah satu nya harus mempunyai sistem tersendiri untuk mengelola hal tersebut (Andriani, 2010). Dengan adanya 46 sistem informasi akutansi akan menyempurnakan proses pelaporan keuangan agar bisa menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang berkualitas pun telah dinyatakan pada PP No. 71 Tahun 2010 terdiri dari: a. relevan, b. andal, c. dapat dibandingkan, d. dapat dipahami Dalam (Romney & Steinbart, 2014 ) dijelaskan bahwa karakteristik informasi yang baik yaitu : a. relevan, b. reliabel, c. lengkap, d. tepat waktu, e. dapat dihami, f. dapat diverifikasi, g. dapat diakses Selain itu merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 yang telah berubah menjadi Peraturan Pemerinntah No. 65 Tahun 2010 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah tentang Informasi Keuangan Daerah (Desmiyaawati, 2014) dan 49 Pengelolaan keuangan daerah diatur dalam PP 58 / 2005 dan Pemendagri 13 / 2006 Pasal 3 mengatur tentang pengelolaan keuangan daerah meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD serta rancangan sistem informasi akuntansi keuangan daerah yang dimulai dari tata cara penyusunan, penetapan, pelaksanaan, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah dan pembinaan serta pengawasan pengelolaan keuangan daerah.. Dengan adanya fasilitas jaringan sistem informasi akuntansi yang dirancang khusus untuk proses penyusunan laporan keuangan mulai dari pencatatan jurnal, buku besar sampai kepada laporan keuangan semua telah tersistem dengan menggunakan komputerisasi akan mengurangi tingkat kesalahan dalam perhitungan dan menghemat waktu dalam proses penyusunannya. Sistem informasi akuntansi yang mempunyai 6 kompenen menurut (Romney & Steinbart, 2014 ) dapat membantu pelaporan keuangan yang berkualitas, komponen tersebut ialah : a. Sumber daya manusia yang menggunakan system, b. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, c. Memproses dan menyimpan data, d. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya, e. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data, f. Infrastruktur teknologi informasi, perangkat jaringan komunikasi yang digunakan Sistem Informasi Akuntansi, 49 g. Pengendalian internal dan pengukuran keamanan yang menyimpan data Sistem Iinformasi Akuntansi. Penelitian yang dilakukan (Fikri, 2011) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi dan pengawasan keuangan daerah berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas laporan keuangan. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Prasisca dkk, 2011) menunjukkan bahwa variable sistem informasi akuntansi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada Koperasi Lister PT.PLN (Persero) Kota Palembang. Penelitian yang dilakukan (Desi Indriasari & DR.Etambang Nahartyo, 2008) menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh (Dewi & Mimba, 2014) hasil analisis menunjukkan tingkat efektivitas SIPKD di pemerintah kota Denpasar termasuk dalam Kriteria Efektif dan efektivitas penerapan SIPKD berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan di Pemerintah Kota Denpasar. Adapun teori penghubing yang menghubungkan variable X dan Y yaitu : “Rendahnya kualitas informasi laporan keuangan dapat disebabkan oleh sistem informasi akuntansi keuangan yang belum diterapkan secara maksimal. Sehingga perlu adanya peningkatan dalam pengaplikasian sistem informasi keuangan daerah.” (Pujiswara dkk, 2014) 49 Skema Kerangka Pemikiran Gambar 2.4 Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi (X2) (Romney & Steinbart, 2014) dan (Susanto,2008) - SDM Prosedur Database Software Infrastruktur Pengendalian Kualitas Informasi Pelaporan Realisasi Anggaran Pendapatan(Y) PP No. 71 Tahun 2010 dan (Romney & Steinbart, 2014 ) - Relevan; Andal; Dapat dibandingkan; dan Dapat dipahami. 2.6 Hipotesis Hipotesis merupakan dapat didefinisikan sebagai hubungan secara logis diantara dua variabel yang diungkapkan dalam bentuk pertanyaan logis (Sekaran, 2007). Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho: Penggunaan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kualitas informasi pelaporan realisasi anggaran pendapatan. Ha: Penggunaan sistem informasi akuntansi tidak berhasil ditolak terhadap kualitas informasi pelaporan realisasi anggaran pendapatan.