peningkatan hasil belajar ips materi arah mata angin melalui

advertisement
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE
SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Sayidah Kharismatika
NIM
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI ARAH MATA ANGIN MELALUI METODE
SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
Sayidah Kharismatika
NIM
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka Skripsi Saudara:
Nama
: Sayidah Kharismatika
NIM
:
Fakultas
: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Juru
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Judul
-
-
: Penigkatan hasil belajar IPS materi Arah Mata Angin
Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas III
MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran
.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga,
Agustus
Pembimbing,
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
NIP.
iii
KEMENTRIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No.
Salatiga Telp. (
)
Website : www.iaiansalatiga.ac.id E-mail:[email protected]
PENGESAHAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI ARAH
MATA ANGIN MELALUI METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN
DISUSUN OLEH
SAYIDAH KHARISMATIKA
NIM
-
-
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga, pada Tanggal
September
dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Mufiq, S.Ag, M.Phil.
Sekretaris Penguji
: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Penguji I
: Peni Susapti, M.Si.
Penguji II
: Muna Erawati, S.Psi., M.Si.
Salatiga, September
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd
NIP:
iv
PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini
Nama
: Sayidah Kharismatika
NIM
:
Fakultas
: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
-
-
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,
Agustus
Yang menyatakan,
Sayidah Kharismatika
NIM.
- -
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Ketergesaan dalam setiap usaha membawa kegagalan”
”Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.”
‫من سا ر على ا لد ر ب و صل‬
“Barang siapa berjalan pada jalannya, sampailah ia.”
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur yang mendalam skripsi ini ku persembahkan kepada:
. Ayahanda tercinta, Kharis Afifudin dan Ibunda tersayang Umi Suwariyati
yang telah mendoakan, memberikan dukungan dan motivasi sehingga skripsi
ini bisa terselesaikan dengan baik.
. Keluarga ku yang telah mendoakan ku dan mensupport dalam menyelesaikan
skripsi ini.
. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan
.
. Segenap guru dan karyawan MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang.
. Semua pihak yang telah membantu baik material atau spiritual dalam
penulisan skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah, dan inayahNya, akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar sarjana.Sholawat serta salam selalu
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi suritauladan
bagi seluruh umat Islam.
Sebagai guru kita tentunya bangga dengan hasil belajar siswa yang
memuaskan sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan
metode yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu factor
keberhasilan dalam belajar, maka dari itu penelitian ini kami berijudul
“Peningkatan hasil belajar IPS materi arah mata angin melalui metode Quantum
Teaching berbantuan Snowball Throwing pada siswa kelas III MI Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
”.
Penulisan skripsi ini terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih secara tulus kepada:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK).
. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. yang sangat sabar dan teliti di dalam
membimbing skripsi penulis.
vii
. Bapak serta Ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa
material maupun spiritual.
. Bapak Misbakhul Munir, S.Pd.I selaku kepala Sekolah MI Miftahul Huda
Lopait yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
. Guru kelas III MI Miftahul Huda Lopait Bapak Muazin,S.Pd.I. yang
mendukung berjalannya proses penelitian.
. Seluruh siswa-siswi kelas III MI Miftahul Huda Lopait yang telah mendukung
dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
. Seluruh teman Kosentrasi IPS dan PGMI C angkatan tahun
yang selalu
mendukung penulis.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik,
saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan
penulisan hasil penelitian selanjutnya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan
dan petunjukNya kepada kita semua. Amiin
Salatiga,
Agustus
Penulis
Sayidah Kharismatika
NIM
viii
-
-
ABSTRAK
Sayidah, Kharismatika.
. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Arah Mata
Angin Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas III MI
Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran
. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing:
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Metode Snowball Throwing, Hasil Belajar, dan IPS
Pemebelajaran IPS pada umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk
menghafal materi pelajaran, sehingga guru sebagai pengajar harus lah lebih kreatif
dan inovatif dalam proses pembelajaran agar pembelajaran menjadi
menyenangkan dan siswa tidak merasa bosan. Namun masih ada guru yang
mengajar secara monoton. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan cenderung
pasif dalam pembelajaran akibatnya hasil belajar IPS rendah. Masalah utama yang
ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan metode Snowball
Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Arah Mata Angin pada
siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang tahun pelajaran
/
. Metode snowball throwing merupakan
metode pembelajaran seperti melempar bola salju kepada temannya.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui siklus yaitu siklus I,
siklus II dan siklus III. Tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi post tes lembar pengamatan dan dokumentasi.
Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode
Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Arah Mata
Angin pada siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tahun pelajaran
/
dapat meningkatkan hasil
belajar. Ini dapat dilihat pada siklus I rata-rata siswa , dengan jumlah siswa
yang tuntas sebanyak
anak atau ,
dari
siswa, pada siklus II mencapai
, dengan jumlah siswa tuntas sebanyak
siswa atau ,
, dan pada
siklus III mencapai , dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak
siswa
atau ,
.
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR BERLOGO
HALAMAN JUDUL .................................................................................. .
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN .........................................................................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN. .............................................
v
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
D. Rumusan Hipotesis .........................................................................
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................
F. Definisi Operasional .......................................................................
G. Metode Penelitian ...........................................................................
H. Sistematika Penulisan .....................................................................
x
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ...................................................................................
B. Materi Sumber-sumber IPS .............................................................
C. Snowball Throwing ..........................................................................
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ...............................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................
B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ..............................................
. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ..................................................
. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................
. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ...............................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ................................................
B. Analisis Data Akhir .........................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
.
Standar Kompetensi IPS Semester I ......................................................
.
Data Jumlah dan Kondisi Bangunan ...................................................
.
Data Sarana Prasarana Pembelajaran ...................................................
.
Data Sarana Pendukung......................................................
.
Data Siswa Kelas III .............................................................................
.
Data Nilai Pra Siklus ............................................................................
.
Data Hasil Belajar Siklus I ...................................................................
.
Data Lembar Pengamatan Guru Siklus I ..............................................
.
Data Lembar Pengamatan Siswa Siklus I .............................................
.
Data Hasil Belajar Siklus II ..................................................................
.
Data Lembar Pengamatan Guru Siklus II .............................................
.
Data Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ............................................
.
Data Hasil Belajar Siklus III .................................................................
.
Data Lembar Pengamatan Guru Siklus III ............................................
.
Data Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ..........................................
.
Data Rekapitulasi .................................................................................
xii
. ..........
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
.
Gambar Sekema PTK .........................................................
.
Gambar Arah Mata Angin ..................................................
.
Gambar Denah ....................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran
Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran
Soal Post Tes Siklus I
Lampiran
Soal Post Tes Siklus II
Lampiran
Dokumentasi Penelitian
Lampiran
Contoh Soal Permainan
Lampiran
Surat Penunjuk Pembimbing Skripsi
L ampiran
Surat Permohonsn Ijin Penelitian
Lampiran
Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran
Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
Lampiran
Surat Keterangan KKM
Lampiran
Daftar Nilai SKK
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang
yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di
dunia. Oleh sebab itu, hampir semua Negara menempatkan variable
pendidikan sebagai sesuatu yang sangat penting dan utama dalam konteks
pembangunan bangsa dan Negara. Begitu juga Indonesia menempatkan
pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat
dari isi pembukaan UUD
alinea IV yang menegaskan bahwa salah
satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Menurut Rusman (
) pendidikan adalah keahlian dasar yang
akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya,
artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan terlihat dari upaya
yang dilakukan dalam mengembangkan pendidikannya.
Dalam kegiatan pendidikan dibutuhkan suatu pembelajaran.
Pembelajaran menurut Ahmad Faidi (
) yaitu suatu kegiatan
mengajar antara guru dan siswa. Banyak beredar pemahaman di kalangan
guru
bahwa mengajar hanyalah sebuah aktivitas mengantarkan siswa
memahami bahan ajar atau materi pelajaran, dimana guru sekedar
menjelaskan dan memberi tugas, sementara siswa mendengarkan dan
mengerjakan tugas dari guru. Pemahaman seperti ini memang tidak salah,
tetapi juga tidak sepenuhnya benar.
Dalam mengajar, seorang guru tidak hanya menjelaskan materi
pelajaran semata tetapi juga harus membuat siswa benar-benar terpelajar.
Artinya siswa betul-betul mampu mendayagunakan kekuatan dan fungsi
otaknya dengan baik, sehingga aktivitas belajar benar-benar menjadi
proses yang berkelanjutan bagi para siswa, tidak hanya di dalam kelas,
tetapi juga diluar kelas.
Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan adanya peningkatan hasil
belajar setiap siswa. Dengan adanya peningkatan hasil belajar akan
memberikan banyak dampak positif bagi siswa, guru, orang tua ataupun
sekolahan.
Hasil belajar menurut Nana Sudjana (
) yaitu kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman
belajarnya. Sebelum melakukan penilaian harus diingat unsur-unsur yang
terdapat pada proses belajar-mengajar yaitu tujuan, bahan, metode dan alat
serta penilaian. Horwad Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yaitu
keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan citacita.
Menurut Wasliman dalam buku Ahmad Susanto (
) hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun
eksternal. Sekolah juga sangat menentukan hasil belajar yang akan
dicapai.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu bahan kajian yang
terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan
modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilanketerampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi.
Menurut Kosasi Djahari IPS yaitu ilmu pengetahuan yang memadukan
sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta
diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan dan didaktif untuk dijadikan
program pengajaran pada tingkat persekolahan.
Menurut
Ahmad Susanto (
) Ilmu pengetahuan sosial
yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia
yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan
pemahaman yang mendalam kepada peserta didik, khususnya di tingkat
dasar dan menengah.
Mata pelajaran IPS di sekolah dasar merupakan program
pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Ruang
lingkup mata pelajaran IPS di SD meliputi aspek manusia (tempat dan
lingkungan), waktu (keberlanjutan dan perubahan), sistem sosial dan
budaya, serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Materi arah mata angin
merupakan salah satu materi mata pelajaran IPS. Dengan materi ini peserta
didik dapat mengetahui dan membedakan beberapa arah mata angin. Mata
angin adalah pedoman untuk menunjukan arah. Dengan adanya mata
angin, kita jadi tahu arah.
Proses mengajar terdiri dari beberapa komponen. Komponen yang
satu dengan yang lainnya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling
melengkapi. Salah satu contoh komponen pembelajaran yaitu metode atau
strategi pembelajaran, dengan menggunakan salah satu metode harus
didukung dengan lingkungan kelas yang memadai dan keterampilan guru
dalam menggunakan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran menurut Kemp (
) adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien
Menurut (Wina Sanjaya:
) mengemukakan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, menyebutkan
bahwa dalam strategi pembelajaran terkadang makna perencanaan.
Artinya, bahwa strategi pembelajran pada dasarnya masih bersifat
konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu
pelaksanaan pembelajran.
Penulis ketika melakukan wawancara dengan guru di MI Miftahul
Huda Lopait, Tuntang kabupaten Semarang, dalam pembelajaran IPS pada
kelas
mengalami kesulitan dalam materi arah mata angin. Padahal guru
sudah melakukan berbagai cara agar peserta didik mudah memahami.
Menurut penulis faktor penyebab peserta didik kurang memahami yaitu
pembelajaran dikelas monoton dan kurangnya hal yang menyenangkan
bagi siswa.
Penulis menawarkan solusi untuk meningkatkan hasil belajar IPS
materi arah mata angin menggunakan metode Snowball Throwing.
Diamana penulis mengharapkan adanya peningkatan hasil belajar IPS
dengan pembelajaran yang menyenangkan dengan bantuan snowball
Throwing.
Motode pembelajaran Snowball throwing adalah suatu metode
pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili
ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing
siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan)
lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab
pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Adanya masalah pembelajaran perlu penyelesaian melalui kegiatan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah action research yang
dilaksanakan didalam kelas, tindakan yang dilakukan secara siklus dalam
rangka memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian
ini termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa
saja bersifat kuantitatif. Tujuan PTK ini untuk memperbaiki kinerja,
sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan.
PTK
memiliki
potensi
yang
besar
untuk
meningkatkan
pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan secara baik dan benar.
PTK mempunyai banyak manfaat yaitu membantu guru memperbaiki
mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas, meningkatkan rasa
percaya diri dll.
Dapat disimpulkan bahwa adanya permasalahan di kelas atau
proses pembelajarannya dapat di selesaikan melalui penelitian tindakan
kelas. Dengan penelitian tindakan kelas ini dapat memecahkan masalah
sampai masalah itu terpecahkan, dengan masalah yang sudah terpecahkan
maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai tujuan
pembelajarannya.
B. RUMUSAN MASALAH
. Apakah penerapan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
hasil belajar IPS Materi Arah Mata Angin pada siswa kelas III MI
MIFTAHUL HUDA Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten
Semarang Tahun
?
. Apakah penerapan Metode Snowball Throwing pada mata pelajaran
IPS Materi Arah Mata Angin dapat memenuhi target pencapaian
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)?
C. TUJUAN PENELITIAN
. Untuk meningkatkan hasil belajar IPS Materi Arah Mata Angin
melalui penerapan Metode Snowball Throwing pada siswa kelas III MI
MIFTAHUL HUDA Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kapubaten
Semarang Tahun
.
. Untuk mengetahui penerapan Metode Snowball Throwing pada mata
pelajaran IPS materi arah mata angin dapat memenuhi target
pencapaian
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM)
yang telah
ditentukan.
D. RUMUSAN HIPOTESIS
Hasil suatu penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan di dalam perencanaan
penelitian. Untuk mengarahkan kepada hasil penelitian ini maka di dalam
pene;itian perlu dirumuskan jawaban sementara dari penelitian ini.
Jawaban sementara dari penelitian ini biasanya disebut hipotesis
(Soekidjo Notoatmojo,
). Pada penelitian ini penulis mengajukan
hipotesis yaitu:
. Penerapan
kolaborasi
Metode
Snowball
Throwing
dapat
meningkatkan hasil belajar IPS Materi Arah Mata Angin pada siswa
kelas III MI MIFTAHUL HUDA Lopait, Kecamatan Tuntang,
Kabupaten Semarang Tahun
.
. Penerapan kolaborasi Metode Snowball Throwing dapat mencapai
KKM IPS Materi Arah Mata Angin dapat memenuhi target
pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditentukan.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah:
. Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu IPS
khususnya dalam materi Arah Mata Angin.
. Sebagai upaya meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran IPS
di MI MIFTAHUL HUDA Lopait.
. Sebagai masukan pada guru MI MIFTAHUL HUDA Lopait dalam
melakukan inofasi dan implementasi berbagai metode dan strategi
pembelajaran IPS.
. Sebagai masukan bagi Madrasah, Mapenda dan jajaran terkait untuk
melakukan pembinaan guru dalam implementasi berbagai metode dan
strategi pembelajaran IPS materi Arah Mata Angin.
F. DEFINISI OPRASIONAL
. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Nana Sudjana (
) yaitu
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima
pengalaman belajarnya. Sebelum melakukan penilaian
harus
diingat unsur-unsur yang terdapat pada proses belajar-mengajar
yaitu tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian.
. Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut
Ahmad Susanto (
) Ilmu pengetahuan
sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan
yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta
kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka
memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta
didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.
Menurut Kosasi Djahari IPS yaitu ilmu pengetahuan yang
memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang ilmu sosial dan
ilmu lainnya serta diolah berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan
dan didaktif untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat
persekolahan.
. Metode Pembelajaran
Menurut Hamdani ( :
) secara umum metode dapat
diartikan sebagai suatu upaya yang dilakuakan oleh seseorang atau
organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam kampus bahasa
indonesia, strategi pembelajaran adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan pembelajaran untuk mencapai sasaran khusus
yang diinginkan.
. Snowball Trowing
Menurut Miftahul Huda (
) mengemukakan bahwa
Snowball Throwing merupakan pembelajaran yang diadopsi
pertama kali dari game fisik dimana segumpalan salju dilempar
dengan maksud memukul orang lain.
Menurut Fauzi Mufur (
: ) mengemukakan bahwa
metode pembelajaran snowball throwing adalah suatu metode
pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang
diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian
masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti
bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masingmasing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
G. METODE PENELITIAN
. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom action
research) merupakan penelitian tindakan kelas jenis Partisipan,
ialah apabila orang yang akan melakukan penelitian harus terlibat
langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan
hasil penelitian berupa laporan penelitian.
Adanya masalah pembelajaran perlu penyelesaian melalui
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah action
research yang dilaksanakan didalam kelas, tindakan yang
dilakukan secara siklus dalam rangka memecahkan masalah
sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat
kuantitatif. Tujuan PTK ini untuk memperbaiki kinerja, sifatnya
kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan.
PTK memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan
pembelajaran di kelas apabila diimplementasikan secara baik dan
benar. PTK mempunyai banyak manfaat yaitu membantu guru
memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas,
meningkatkan rasa percaya diri dll.
Dapat disimpulkan bahwa adanya permasalahan di kelas
atau proses pembelajarannya dapat di selesaikan melalui penelitian
tindakan kelas. Dengan penelitian tindakan kelas ini dapat
memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan, dengan
masalah yang sudah terpecahkan maka proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik dan sesuai tujuan pembelajarannya.
. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah murid dan guru kelas III MI
MIFTAHUL HUDA Lopait. Jumlah siswanya yaitu ada
siswa yang terdiri dari
laki-laki dan
guru yang diteliti berjumlah orang.
perempuan. Jumlah
b. Lokasi Penelitian
Lokasi yang diteliti yaitu MI MIFTAHUL HUDA yang berada
di desa Lopait, kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang.
c. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan di semester I dari tanggal
Juli
sampai selesai.
. Langkah-Langkah Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis
yaitu penelitian tindakan kelas (PTK), maka penelitian ini
dilakukan melalui beberapa siklus untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran IPS melalui
metode Snowball Throwing. Setiap siklus meliputi empat tahapan,
yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Antara siklus satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
Hubungan tersebut bila digambarkan seperti pada gambar
berikut :
.
Gambar.
Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
(Arikunto ,
:
)
Perencanaan
Siklus I
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Sikluss II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
a.
Perencanaan
Dalam langkah perencanaan perlu di siapkan hal-hal sebagai
berikut :
a. RPP
b. Media pembelajaran
c. Lembar observasi
d. Butir-butir soal.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan
tindakan
pembelajaran
sesuai
dengan
perencanaannya, agar pembelajaran berjalan lancar dan sesuai
tujuan pembelajarannya.
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis hasil kegiatan
pra Siklus, siklus I, II dan III dengan melihat dan mengkaji
ketercapaian pembelajaran melalui metode Snowball Throwing
sehingga dapat diketahui perbandingan hasil pelaksanaan
tindakan siklus I dengan siklus II dengan siklus III terkait
dengan peningkatan hasil belajar murid kelas III MI
MIFTAHUL HUDA LOPAIT.
c. Observation (pengamatan)
Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan (observing).
Prof. Supardi dalam bukunya Suyadi (
:
) menyatakan
bahwa observasi yag dimaksud pada tahap III adalah
pengumpulan data. Dengan kata lain observasi adalah alat
untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai
sasaran.
d. Refleksi
Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi.
Reflaksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang telah dilakukan. Refleksi sering disebut dengan istilah
"memantul". Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan
pengalamannya, baik kelemahan dan kekurangannya.
e. Siklus-siklus Dalam PTK
Siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan, mulai
dari perencanaan persiapan, pelaksanaan hingga pada evaluasi.
Dalam hal ini, yang dimaksud siklus-siklus dalam PTK adalah
suatu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK sebagaimana
disebutkan di atas. Jadi, satu siklus adalah kegiatan penelitian
yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini menggunakan :
a. Pengamatan
Untuk melihat kesiapan peserta didik dalam proses
pembelajaran yang sesuai tujuannya. Dengan kesiapan setiap
peserta didik mempengaruhi keberhasilan dalam belajar
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
(Arikunto,
:
)
b. Butir-butir soal
Untuk hasil belajar diambil menggunakan butir-butir soal.
Dalam penelitian ini menggunakan butir-butir soal pilihan
ganda.
. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu :
a. Pengamatan
Menurut Syah (
) menyatakan bahwa pengamatan
artinya proses menerima, menafsirkan, dan member arti
rangsangan yang masuk melalui indra seperti mata dan telinga.
Pengamatan yang salah akan menimbulkan pengertian yang
salah pula. Dari hasil pengamatan tersebut akan meninggalkan
kesan dan tanggapan.
b. Butir-butir soal
Bertujuan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Teknik ini digunakan untuk mengukur efektivitas strategi
turnamen belajar yang dikembangkan. Instrument yang
digunakan berupa soal tes hasil belajar.
c. Dokumentasi
Dokumentasi disiapkan untuk mendapatkan dokumen
selama kegiatan penelitian.
. Analisis Data
Dianalisis secara deskriptif dengan sistem kategorisasi nilai
untuk memperoleh kesimpulan nilai rata-rata murid, dengan
menggunakan rumus persentase berikut:
Di mana :
P = Jumlah nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah nilai keseluruhan (Djamarah,
:
).
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulis berusaha menyusun kerangka sekripsi secara sistematis agar
tujuan dari skripsi lebih terarah dan mudah dipahami, adapun sistematika
penulisan sebagai berikut:
. Bagian Muka
Bagian muka terdiri dari: sampul, lembar berlogo, judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan
keaslian tulisan, motto dan persembahan kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran
. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari :
BAB I
Pendahuluan terdiri dari: Latar Belakang masalah,
Rumusan
Hipotesis
masalah,
tindakan
Tujuan
penelitian,
dan
indikator
keberhasilan, Manfaat penelitian, Definisi
oprasional, Metode penlitian yang terdiri
dari:
Rancangan
penelitian,
Subjek
penelitian, Langkah- langkah, Instrumen
penelitian, Pengumpulan data, Analisis data,
Sistematika Penulisan.
BAB II
Kajian Teori yang berisi pembahasan
mengenai: Hasil Belajar, Materi Sumbersumber IPS, Metode Snowball Throwing,
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
BAB III
Pelaksanaan penelitian dari siklus I, siklus II
dan siklus III serta gambaran umum tempat
penelitian.
BAB IV
Berisi mengenai Deskripsi per sikulus serta
hasil penelitian Siklus I, Siklus II dan Siklus
III.
BAB V
Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan
Saran.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Slameto,
:
dalam Hamdani,
:
).
Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Dalam kaitan ini,
proses belajar dan dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses.
Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga
penyusunan, kebiasaan, persepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian
sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Dengan
demikian, seseorang dikatakan belajar apabila terjadi perubahan pada
dirinya akibat adanya latihan dan pengalaman melalui interaksi dengan
lingkungan.
Menurut penelitian secara psikologis, belajar merupakan suatu
proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan
(Slameto,
lingkungannya
dalam
memenuhi
: dalalam Hamdani,
:
)
kebutuhan
hidupnya
Dalam Al-Qur‟an Surat Al Mujaddalah Ayat
dijelaskan
mengenai penting dan utamanya menuntut ilmu yang berbunyi :
َّ ‫ِس َفا ْف َسحُوا َي ْف َسح‬
ُ ‫ش ُزوا َفا ْن‬
ُ ‫َّللاُ لَ ُك ْم ۖ َوإِ َذا قِي َل ا ْن‬
‫ش ُزوا‬
َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
ِ ‫ِين آ َم ُنوا إِ َذا قِي َل لَ ُك ْم َت َفسَّ حُوا فِي ْال َم َجال‬
ِ
َّ ‫ت ۚ َو‬
َّ ‫َيرْ َفع‬
‫ون َخ ِبير‬
ٍ ‫ِين أُو ُتوا ْالع ِْل َم د ََر َجا‬
َ ُ‫َّللاُ ِب َما َتعْ َمل‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ِم ْن ُك ْم َوالَّذ‬
َ ‫َّللاُ الَّذ‬
ِ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu : Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah,
niscahya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscahya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa saja yang kamu kerjakan.
. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Pengertian hasil belajar
sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam K.
Brahim dalam ahmad susanto (
) yang menyatakan bahwa hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam
memepelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang
berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang
relatif menetap.
Dalam
kegiatan
pembelajaran atau
kegiatan
intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang
berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujun-tujuan
pembelajaran atau tujuan intruksional.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebgaiman dikemukakan oleh Sunal dalam Ahmad Susanto (
)
bahwa evaluasi merupakan proses pengunaan informasi untuk
membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah
memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukanya evaluasi
atau penilaian ini dapat dijadikan Feedback atau tindak lanjut, atau
bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan
prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian,
penilain hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari
disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Waslimah dalam buku Ahmad Susanto (
) hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal mupun
ekstrnal. Secara perinci, uraian faktor tersebut yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri
peserta
didik,
yang
mempengaruhui
kemampuan
belajarnya. Faktor interen ini meliputi : kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor Eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu : keluarga, sekolah, dan
masyarakat sekitarnya.
. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil
Menurut Nana Sudjana (
) penilaian berfungsi sebagai :
a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksionl.
Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu kepada
rumusan-rumusan tujuan instruksional.
b. Umpan
balik
bagi
perbaikan
proses
belajar-mengajar.
Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional,
kegiatan belajar siswa, strategi mengajar guru, dll.
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya. Dalam laporan tersebut dikemukakan
kemampuan dan keckapan belajar siswa dalam berbagai bidang
studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang dicapainya.
Tujuan penilaian menurut Nana Sudjana (
: ) adalah:
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran
disekolah.
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian.
d. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak yang dimaksud
meliputi pemerintah, masyarakat, dan para orang tua siswa.
. Jenis dan Sistem Penilaian
Dilihat dari fungsinya, jenis penilain ada beberapa macam, yaitu
penilain formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian
selektif, dan penilaian penempatan (Nana Sudjana,
).
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
program belajar-mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses
belajar-mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif
berorientasi kepada proses belajar-mengajar. Dengan penilain formatif
diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi
pelaksanaannya,
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir
unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun.
Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa,
yakni seberapa jauh tujuan-tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa.
Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses.
Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk
melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya.
Penilaian ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar,
pengajaran remidial, menemukan kasus-kasus, dll. Soal-soal tentunya
disusun agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi
oleh para siswa.
Penilain selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan
seleksi, misalnya ujian saringan masuk ke lembaga pendidikan
tertentu.
Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditujukan untuk
mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan yang diperlukan
bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang
diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu.
Dengan perkataan lain, penilaian ini berorientasi kepada kesiapan
siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar
dengan kemampuan siswa.
Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat dibedakan
menjadi tes dan bukan tes (nontes). Tes ini ada yang diberikan secara
lisan dan tes tulisan/tertulis, dan ada tes tindakan (menuntut jawaban
dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun secara
objektif, dan ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan
bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner,
wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll.
Tes hasil belajar ada yang sudah dibakukan (standardized tests),
ada pula yang dibuat guru, yakni tes yang yang tidak baku. Pada
umumnya penilaian hasil belajar di sekolah menggunakan tes buatan
guru untuk semua bidang studi. Tes baku, sekalipun lebih baik dari
pada tes buatan guru, masih sangat langka sebab membuat tes baku
memerlukan beberapa kali percobaan dan analisis dari segi realibilitas
dan validitasnya. Disamping itu, tes sebagai alat penilaian hasil belajar
ada yang sifatnya speed test (menguatkan kekuatannya). Tes objektif
pada umumnya termasuk ke dalam speed test, sedangkan tes esai
termasuk ke dalam power test. Dilihat dari objek yang dinilai atau
penyajiaannya ada tes yang bersifat individual dan tes yang bersifat
kelompok.
Di samping jenis-jenis penilaian perlu juga dijelaskan sistem
penialaian. Yang dimaksudkan dengan sistem penilaian dalam
pembahasan ini ialah cara yang digunakan dalam menentukan derajat
keberhasilan hasil penilaian sehingga kedudukan siswa dapat diketahui,
apakah telah menguasai tujuan intruksional ataukah belum. Menurut
Nana Sudjana (
: ) sistem penilaian hasil belajar pada umumnya
dibedkan ke dalam dua cara atau dua sistem, yakni penilaian acuan
norma (PAN) dan penilaian acuan patokan (PAP).
Penilaian acuan norma (PAN) adalah penilaian yang diacukan
pada rata-rata kelompoknya. Dengan demikian dapat diketahui posisi
kemampuan siswa di dalam kelompoknya. Untuk itu norma atau
kriteria yang digunakan dalam menentukan derajat prestasi seseorang
siswa, dibandingkan dengan nilai rata-rata kelasnya. Atau dasar itu akan
diperoleh tiga kategori prestasi siswa., yakni di atas rata-rata kelas,
sekitar rata-rata kelas, dan dibawah rata-rata kelas. Dengan kata lain,
prestasi yang dicapai seseorang posisinya sangat bergantung pada
prestasi kelompok atau kelas sehingga sekaligus dapat diketahui
keberhasilan pengajaran bagi semua siswa. Kelemahannya adalah
kurang meningkatkan kualitas hasil belajar. Jika nilai rata-rata
kelompok atau kelasnya rendah, misalnya skor
siswa yang memperoleh nilai
dari seratus, maka
(di atas rata-rata) sudah dikatakan
baik, atau dinyatakan lulus, sebab berada di atas rata-rata kelas, padahal
skor
dari maksimum skor
termasuk rendah. Kelemahannya yang
lain ialah kurang praktis sebab harus dihitung dahulu nilai rata-rata
kelas, apalagi jika jumlah siswa cukup banyak. Sistem ini kurang
menggambarkan tercapainya tujuan intruksional sehingga tidak dapat
dijadikan ukuran dalam menilai keberhasilan pengajaran. Oleh sebab
itu, sistem penilaian ini tepat digunakan dalam penilaian formatif,
bukan untuk penilaian sumatif. Sistem penilaian acuan norma disebut
standar relatif.
Penilaian acuan patokan (PAP) adalah penilaian yang diacukan
pada tujuan intruksional yang harus diakui oleh siswa. Dengan
demikian, derajat keberhasilan siswa dibandingkan dengan tujuan yang
seharusnya dicapai, bukan dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.
Biasanya keberhasilan siswa ditentukan kriterianya, yakni berkisar
antara
-
persen. Artinya, siswa dikatakan berhasil apabila ia
menguasai atau dapat mencapai sekitar
-
persen dari tujuan atau
nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut dinyatakan
belum berhasil. Sistem penilaian ini mengacu kepada konsep belajar
tuntas atau mastery learning. Dalam sistem ini guru tidak perlu
menghirung rata-rata kelas sebab kriterianya sudah pasti. Sistem
penilaian ini tepat digunakan untuk penilaian sumatif dan dipandang
merupakan usaha peningkatan kualitas pendidikan.
. Prinsip dan Prosedur Penilaian
Mengingat pentingnya penilaian dalam menentukan kualitas
pendidikan, maka upaya merencanakan dan melaksanakan penilaiaan
hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dan prosedur penilaian.
Prinsip-prinsip penilaian menurut Nana Sudjana (
dimaksudkan antara lain adalah sebagai berikut:
: ) yang
a. Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang sedemikian rupa
sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi penilaian, alat
penilaian, dan interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau
rambu-rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah
kurikulum yang berlaku dan buku pelajaran yang digunakannya.
b. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari
proses belajar mengajar. Artinya, penilaian senantiasa dilaksanakan
pada setiap saat proses belajar-mengajar sehingga pelaksanaannya
berkesinambungan.
c. Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian
menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana
adanya, penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian dan
sifatnya komprehensif.
d. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjutnya.
Data penilaian sangat bermanfaat bagi guru maupun bagi siswa.
Ada beberapa langkah yang dapat dijadikan pegangan dalam
melaksanakan proses penilaian hasil belajar yaitu :
a. Merumuskan
atau
mempertegas
tujuan-tujuan
pengajaran.
Mengingat fungsi penilaian hasil belajar adalah mengukur tercapai
tidaknya tujuan pengajaran, maka perlu dilakukan upaya
mempertegas tujuan pengajara sehingga dapat memberikan arah
terhadap penyusunan alat-alat penilaian.
b. Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan kurikulum dan
silabus mata pelajaran.
c. Menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun nontes yang cocok
digunakan dalam menilai jenis-jenis tingkah laku yang tergambar
dalam tujuan pengajaran.
d. Menggunakan hasil-hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian
tersebut.
. Hasil Belajar Sebagai Objek Penilaian
Hasil Belajar sebagai objek penilaian menurut Nana Sudjana
(
:
) ada tiga ranah yaitu:
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
Ranah psikomotorik berkenan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak.
B. Materi Sumber-Sumber IPS
. Pengertian IPS
Ilmu pengetahuan sosial, yang sering disingat IPS, adalah ilmu
pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan
humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah
dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam
kepada peserta didik, khususnya di tingkat dasar dan menengah.
Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek
majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologis, budaya, sejarah,
maupun politik, semuanya dipelajari dalam ilmu sosial ini.
Menurut Buchari Alma dalam Ahmad Susanto (
:
)
pengertian IPS adalah sebagai suatu program pendidikan yang
merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan
manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan
sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial, seperti:
geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan
psikologis.
. Tujuan dan Fungsi IPS
Menurut Ahmad Susanto (
) Pendidikan IPS sebagai
bidang studi yang diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan
persekolahan, bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi
juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam
kehidupan peserta didik di masyarakat, bangsa, dan negara dalam
berbagai karakteristik.
Ada beberapa tujuan IPS yang menggambarkan bahwa pendidikan
IPS merupakan bentuk pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap
yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kelompoknya, baik itu
keluarga, teman bermain, sekolah, bangsa dan negara.
Tujuan utama pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sifat mental positif terhadap perbaikan segala
ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat.
Fungsi IPS yang dikemukakan oleh Djahari dalam buku Ahmad
Susanto
(
)
yaitu
memanusiakan
manusia
dan
memasyarakatkan secara fungsioanal, dan penuh rasa kebersamaan
serta rasa tanggung jawab, hendknya mampu menampilkan harapanharapan sebagai berikut :
a. Mampu memberikan pembekalan pengetahuan tentang manusia
dan seluk-beluk kehidupannya dalam astagatra kehidupan.
b. Membina kesadaran, keyakinan, dan sikap tentang pentingnya
hidup bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan, bertanggung
jawab, dan manusiawi.
c. Membina keterampilan hidup bermasyarakat dalam negara
indonesia yang berlandaskan pancasila.
d. Membina perbekalan dan kesiapan siswa untuk belajar lebih lanjut
dan atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
. Ruang Lingkup IPS
Ruang lingkup IPS menurut Nana Sudjana (
:
) mencakup
berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial,
ekonomi, psikologi, budaya, sejarah, maupun politik, semuanya
dipelajari dalam ilmu sosial ini. Segala sesuatu yang berhubungan
dengan aspek sosial yang meliputi proses faktor, perkembangan,
permasalahan, semuanya dipelajari dan dikaji dalam sosiologi. Aspek
ekonomi yang meliputi perkembangan, faktor, dan permasalahannya
dipelajari dalam ilmu ekonomi. Aspek budaya dengan segala
perkembangan dan permasalahannya dipelajari dalam antropologi.
Aspek sejarah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia
dipelajari dalam ilmu sejarah. Begitu juga aspek geografi yang
memberikan karakter ruang terhadap kehidupan di masyarakat
dipelajari dalam ilmu geografi.
. Kurikulum IPS
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu (Buku KTSP MI Ma‟arif,
: ).
MI MIFTAHUL HUDA ini menggunakan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di msing-masing satuan pendidikan.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur
dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
dan silabus.
. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Semester
Standar Kompetensi dan kompetensi dasar harus ada dalam
pembelajan. Adanya SK dan KD yaitu untuk mengetahui apa yang
harus dikuasai peserta didik. Untuk lebih jelasnya mengenai SK dan
KD mata pelajaran IPS kelas III Semester
bisa dilihat pada tabel .
dibawah ini:
Tabel Standar Kompetensi IPS Semester
(Buku KKM Kelas III,
No Standar Kompetensi
.
Memahami lingkungan dan
melaksanakan kerjasama di
sekitar rumah dan sekolah.
)
Kompetensi Dasar
.
.
.
.
Memelihara lingkungan alam dan
buatan di sekitar rumah dan sekolah.
Menceritakan lingkungan alam dan
buatan di sekitar rumah dan sekolah.
Membuat denah dan peta lingkungan
rumah dan sekolah.
Melakukan kerjasama di lingkungan
rumah, sekolah, kelurahan/ desa.
. Materi IPS
Materi IPS untuk kelas III meliputi lingkungan alam dan buatan,
arah mata angin, uang, jual beli dan lain sebagainya. Untuk kali ini
yang akan dibahas adalah materi Arah Mata Angin.
Mata angin adalah pedoman untuk menunjukkan arah. Dengan
adanya mata angin, kita jadi tahu arah. Cara paling mudah mengetahui
arah mata angin yaitu dengan melihat matahari. Seperti kita ketahui
bahwa matahari terbit dari di arah timur dan tenggelam dari arah barat.
Ketika pada pagi hari matahari terbit, berarti kalian sedang menghadap
ke arah timur dan belakang kalian berarti arah barat. Dibawah ini
contoh gambar arah mata angin :
Gambar
Arah Mata Angin
Denah adalah gambar yang menunjukan letak kota, jalan dan
sebagainya. Dengan adanya denah orang jadi tahu kemana jalan yang
harus dilaluinya untuk sampai ketempat yang dimaksud.
Denah ada tiga yaitu :
a. Denah rumah dan lingkungan
b. Denah kelas
c. Denah sekolahan
Contoh denah dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar
Gambar Denah Rumah
Setelah mengenal arah mata angin dan berbagai macam denah
beserta kegunaannya. Sekarang belajar menggambar denah. Untuk
membuat denah, mula-mula kita harus melakuakan pengamatan
dengan seksama. Awalnya lihatlah arah timur adalah tempat
matahari terbit. Setelah selesai tentukan arah utaranya.carilah
benda-benda yang ada di sekitar kelasmu, misalnya meja guru,
kursi guru, meja guru, papan tulis, pot bunga, almari dan lain
sebagainya.
C. Metode Snowball Throwing
) Metode
Metode secara harfiah diarikan dengan „cara‟. Dalam pemakaian
yang umum diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara
melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep
secara sistematis.
Menurut Dajamarah (
:
) dalam Ahmad Susanto (
:
)
metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Metode dapat dianggap suatu prosedur atau proses yang
teratur, suatu jalan atau cara yang teratur untuk melakukan segala
sesuatu. Adapun menurut Sudjana (
:
) metode mengajar dapat
diartikan sebagai cara guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, dapat
dipahami bahwa metode mengajar adalah suatu cara atau alat yang
dipakai oleh seseorang pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran
sehingga bisa diterima oleh siswa dan juga tercapainya tujuan yang
diinginkan.
) Snowball Throwing
Metode pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dikemas dalam suatu permainan menarik yaitu
saling melemparkan bola dari kertas yang berisi pertanyaan. Dalam
metode pembelajaran ini ditekankan pada kemampuan peserta didik untuk
merumuskan suatu pertanyaan tentang materi pembelajaran yang
disajikan. Pembelajaran yang dikemas dalam permainan ini membutuhkan
suatu kemampuan sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh seluruh
peserta didik. Selain itu, kemampuan peserta didik dalam bekerja sama
dengan teman maupun kemampuan individunya dapat diukur melalui
model pembelajaran ini.
Pelaksanaan metode pembelajaran snowball throwing melalui
beberapa langkah. Menurut Suprijono (
:
) langkah pembelajaran
Snowball Throwing didahului dengan guru menyampaikan materi yang
akan disajikan. Selanjutnya siswa, diminta untuk berkelompok. Ketua
kelompok dipanggil guru untuk diberi penjelasan tentang materi dan
selanjutnya
dijelaskan
kepada
anggota
kelompoknya.
Pada
saat
menjelaskan kepada setiap anggota kelompok siswa berdiskusi dan
dituntut untuk masing-masing anak paham dengan hal yang didiskusikan.
Selanjutnya pemahaman masing-masing anak diuji dengan permainan,
yaitu setiap anak membuat pertanyaan pada selembar kertas tentang apa
yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. Kertas pertanyaan tersebut
dibuat menyerupai bola yang akan dilempar kepada temanya untuk
mendapatkan jawaban.
Snowball throwing merupakan salah satu metode pembelajaran
yang berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Hal tersebut terlihat
dari beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh
signifikan penggunaan metode pembelajaran snowball throwing terhadap
hasil belajar peserta didik.
Menurut Miftahul Huda (
metode Snowball Throwing yaitu:
Kelebihan :
:
) kelebihan dan kelemahan
. Untuk melatih kesiapan siswa dan saling memberikan
pengetahuan.
. Untuk membuat siswa aktif di dalam kelas.
Kekurangan :
. Karena pengetahuan yang diberikan kurang luas dan
hanya berkisar pada apa apa yang telah diketahui
siswa.
. Kurang efektif dalam pembelajaran.
D. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)
. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria
tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling
rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan
dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai.
Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam
menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak
diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan
norma, kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan
belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan.
KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa
satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan KKM.
KKM menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi
sehingga dinyatakan dengan angka maksimal
. Angka maksimal
merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara
nasional diharapkan mencapai minimal
. Satuan pendidikan dapat
memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional
kemudian ditingkatkan secara bertahap.
KKM menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang
tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan
pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses
dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. KKM harus
dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam
menyikapi hasil belajar peserta didik.(Buku KKM,
: )
. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Fungsi kriteria ketuntasan minimal menurut Buku KKM (
)
yaitu:
a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap
kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan
KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberi respon yang tepat
terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian
layanan remidial atau layanan pengayaan.
b. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan
indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh
peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri
dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM.
Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai, peserta didik harus
mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu perbaikan.
c. Dapat digunkan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat
dari keberhasilan pencapaian KKM sebagi tolak ukur. Oleh karena
itu, hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu
dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap
mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam
proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana prasarana belajar
di sekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik
dan
antara
satuan
pendidikan
dengan
masyarakat.
Keberhasilan pencapaiaan KKM merupakan upaya yang harus
dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan
pendidikan, dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian
KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian.
Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM dengan pro aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas
yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan
memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra putrinya
dalam mengikuti pembelajaran, sedangkan pimpinan satuan
pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di
skolah.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi
tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal
mungkin untuk melampui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan
pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara
bertanggungjawab dapat menjadi tolak ukur kualitas mutu
pendidikan bagi masyarakat.
. Prinsip Penetapan KKM
Penetapan
KKM
menurut
Buku
KKM
(
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
)
perlu
a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang
dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh
pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran disekolahnya.
Sedangkan metode kuantitatif dilakuakan dengan tentang angka
yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan.
b. Penetapan nilai KKM dilakuakan melalui analisis ketuntasan
belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk
mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
c. KKM setiap mempelajari kompetensi dasar (KD) merupakan ratarata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut.
Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan untuk KD
tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan
belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada
KD tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut.
e. KKM mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK
yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran,
dan dicantumkan dalam laporan hasil belajar (LHB/Rapor) peserta
didik.
f. Indikator merupakan acuan atau rujukan bagi pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan
Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS).
Soal ualngan ataupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan
atau menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan
demikian, pendidik tidak perlu melakuakan pembobotan seluruh
hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara.
g. Pada setiap indikator atau Kompetensi Dasar dapat dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
. Langkah-langkah Penetapan KKM
Penetapan KKM menurut Buku KKM (
: ) dilakuakan oleh guru
atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah
sebagai berikut:
a. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria yaitu, kompleksitas, daya
dukung dan intake peserta.
b. Hasil penetapan KKM Indikator berlanjut pada KD, SK hingga KKM
mata pelajaran.
c. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian.
d. KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu pesrta didik, orang tua dan dinas pendidikan.
e. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan
kepada orang tua atau wali peserta didik.
. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhatiakan dalam penentuan kriteria ketuntasan
minimal menurut Buku KKM (
: ) adalah:
a. Tingkat kompleksitas, kesulitan atau kerumitan setiap indikataor,
kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik.
Suatu indikator memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila
dalam pencapaiaannya didikung oleh sekurang kurangnya satu dari
sejumlah kondisi sebagai berikut:
) Guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus
dibelajarkan pada peserta didik.
) Guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran
yang bervariasi.
) Guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai
bidang yang diajarkan.
) Peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi.
) Peserta didik yang cakap atau terampil menerapkan konsep.
) Peserta didik yang cermat, kreatif dan inivatif dalam
penyelesaian tugas atau pekerjaan.
) Waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut
karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi,
sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan
pengulangan atau latihan.
) Tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi
agar peserta didik dapt mencapai ketuntasan belajar.
b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti
perpustakaan, laboratorium, dan alat atau bahan untuk proses
pembelajaran.
) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian
stakeholders sekolah.
c. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik disekolah yang
bersangkutan.
d. Penetapan intake berdasarkan kemampuan peserta didik dikelas
sebelumnya.
. Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Pencapaian kriteria ketuntasan minimal perlu dianalisis untuk
dapat ditindaklanjuti sesuai dengan hasil yang diperoleh. Tindak lanjut
diperlukan untuk melakukan perbaikan dan penyemburnaan dalam
pelaksanaan pembelajaran maupun penilaian. Hasil analisis juga
dijadikan sebagai bahan pertimbangan penetapan KKM pada semester
atau tahun pembelajaran-berikutnya.
Analisis pencapaian kriteria ketuntasan minimal bertujuan untuk
mengetahui tingkat ketercapaian KKM yang telah ditetapkan. Setelah
selesai melaksanakan penilaian setiap KD harus dilakukan analisis
pencapain KKM. Kegiatan ini dimaksud untuk melakukan analisis
rata-rata hasil pencapaian peserta didik I, II, sampai VI terhadap KKM
yang telah ditetapkan pada setiap mata pelajaran. Melalui analisi ini
akan diperoleh data antara lain:
a. KD yang dapat dicapai oleh
-
dari jumlah peserta didik
pada kelas I, II samapi VI.
b. KD yang dapat dicapai oleh
-
dari jumlah peserta didik
pada kelas I, II sampai VI.
c. KD yang dapat dicapai oleh ≤
dari jumlah siswa peserta
didik kelas I, II sampai VI.
Manfaat hasil analisis adalah sebagai dasar untuk
meningkatkan KKM pada semester atau tahun pembelajaran
berikutnya. Analisis pencapaian KKM dilakukan berdasarkan hasil
pengolahan data perolehan nilai setiap peserta didik per mata
pelajaran. (Buku KKM,
: ).
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
. Lokasi Penelitian
a. Data Umum Madrasah
NSM
:
NPSN
:
Nama Madrasah
: MI MA‟ARIF MIFTAHUL HUDA
Status Madrasah
: Swasta
Waktu belajar
: Pagi
NPWP
:
.
.
. .
.
b. Alamat Madrasah
Jalan/Kampung &RT/RW
: Kauman RT.
Provinsi
: JAWA TENGAH
Kabupaten/Kota
: Semarang
Kecamatan
: Tuntang
Desa/Kelurahan
: Lopait
Kode pos
:
Kategori Geografis Wilayah : Dataran Rendah
c. Website dan Email Madrasah :
Website
:-
Email
: [email protected]
d. Dokumen perijinan & Akreditasi Madrasah
No. SK Ijin Operasional
: i.k/ .C/
/Pen.MI/
Tanggal SK Ijin Operasional :
Status Akreditasi
:A
No. SK Akreditasi
:
Tanggal SK Akreditasi
:
/BAP-SM/X/
Tanggal berakhir Akreditasi :
e. Kelompok Kerja Madrasah (KKM), Komite Madrasah & Asrama
Siswa
Status dalam KKM
: Anggota
Jumlah anggota KKM
:
Madrasah
f. Data Kepala Sekolah
Nama lengkap dan Gelar
: Misbakhul Munir,S. PdI
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Kepegawaian
: PNS
NIP
:
Pendidikan Terakhir
: SI
Status Sertifikasi
: Sudah Sertifikasi
Nomor HP
:
g. Data Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah
Nama Bendahara BOS
: Fitriya Yuniyati
No. Rekening Madrasah
: -
Pemilik Rekening
: MI MIFTAHUL HUDA LOPAIT
Nama Bank
: BPD
Cabang Bank
: Ungaran
-
-
h. Jarak Madrasah ke Lokasi Tertentu
Jarak ke Kemenag Provinsi
: -
km
Jarak ke Kemenag Kab./Kota : -
km
Jarak ke RA terdekat
:<
km
Jarak ke TK terdekat
:<
km
Jarak ke MI terdekat
: - km
Jarak ke SD terdekat
:<
Jarak ke MTs terdekat
: - km
Jarak ke SMP terdekat
: - km
km
i. Kondisi Sarana Prasarana Madrasah
) Jumlah dan Kondisi Bangunan
Tabel
No
Data Jumlah dan Kondisi Bangunan
Jenis Bangunan
Jumlah Ruang Menurut Kondisi
(Unit)
Baik
Rusak
Ringan
Rusak
Berat
Ruang Kelas
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang Tata Usaha
Laboratorium IPA
Laboratorium Komputer
Laboratorium Bahasa
Ruang Perpustakaan
UKS
Ruang Keterampilan
Ruang Kesenian
Toilet Guru
Toilet Siswa
Ruang BK
Gedung Serba Guna
Ruang Pramuka
Masjid/ mushola
Ruang Olahraga
Rumah Dinas Guru
Asrama Putra
Asrama Putri
Pos satpam
Kantin
) Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran
Tabel
No
Data Sarana Prasarana Pembelajaran
Jenis Sarana Prasarana
Jumlah unit sesuai
kondisi
Baik
Rusak
Jumlah
ideal yang
harus ada
Kursi Siswa
Meja Siswa
Loker Siswa
Kursi guru
Meja guru
Papan Tulis
Lemari di Kelas
Alat Peraga PAI
Alat Peraga IPA
Bola Sepak
Bola Voli
Bola Basket
Meja Tenis
Lapangan Sepak Bola
Lapangan
Bulu
Tangkis
Lapangan Basket
Lapangan Bola voli
) Sarana Prasarana Pendukung Lainnya
Tabel
Data Sarana Pendukung Lainnya
No
Jenis Sarana
Prasarana
Jenis Sarpras Menurut Kondisi
(Unit)
Baik
Laptop
Personal Komputer
Printer
Televisi
Mesin Fotocopy
Mesin Fax
Mesin Scanner
LCD Proyektor
Layar
Meja Guru
Kursi Guru
Lemari Arsip
Kotak obat
Brankas
Pengers Suara
Washtafel
Kendaraan
Oprasional
Mobil Ambulance
Kendaraan Mobil
) Sumber Listrik
: PLN
) Sumber Air Bersih
: Air Tanah (Sumur)
Rusak
) Jaringan Internet
: Baik
j. Rekap Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah Kepala Sekolah
:
Laki-laki
Jumlah Pendidik
:
pr PNS,
Jumlah pendidik Sertifikasi
:
lk dan pr PNS,
Nama-Nama Pendidik
: . Misbakhul Munir
lk dan pr non-PNS
. Khoirun Nisak
. Siti Rodhiyah
. Nuraini
. Fitriya Yuniyati
. Slamet Istiyono
. Muazin
. Hasanah
. Dyah Novitasari
Jumlah siswa kelas
:
Jumlah siswa kelas II
:
Jumlah siswa kelas III
:
Jumlah siswa kelas IV
:
Jumlah siswa kelas V
:
Jumlah siswa kelas VI
:
k. Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakulikuler
Kurikulum yang digunakan
: KTSP
Durasi tatap muka
:
menit
pr non-PNS
Jam Belajar
:
.
-
.
Buku Penunjang Pembelajaran
Buku teks siswa
: Kurang Lengkap
Buku teks guru
: Lengkap
Buku referansi lainnya
: Kurang Lengkap
Kegiatan Keagamaan
: Pesantren Kilat, Shalat Berjamaah,
BTQ, Tadarus
Kegiatan Ekstrakulikuler
: Pramuka, Marching Band, Bela Diri
l. Karakteristik Peserta Didik
Penelitian ini melibatkan seluruh siswa kelas III sejumlah
anak. Siswa ini terdiri dari
laki-laki dan
perempuan. Siswa-
siswa tersebut tentunya memiliki latar belakang yang berbedabeda. Untuk lebih jelasnya mengenai data siswa MI MIFTAHUL
HUDA Lopait dapat dilihat pada tabel . berikut:
Tabel
Data Siswa Kelas III MI MIFTAHUL HUDA
No
Nama
Jenis Kelamin
Agus Fauzi
L
Alex Mubarok
L
Asti Novita Sari
P
Fadila Sukma Ayu L
P
Fitriyani
P
Friska Prihandini
P
Ivan Prasetyo
L
Katon Adi Darmansyah
L
Laila Kurnia Nova
P
Lailatul Khasanah
P
M. Baim
L
M. Fatih Bayuni
L
M. Khoirul Anam
L
M. Shadiq Mahfud
L
Nayaka Reyvan Davian
L
Niki Arti Kusumaningtiyas
P
Rifalindo Satya A
L
Rindo Malaya
L
Sirena Eka Salsabila
P
Sofi Salma
P
Tiara Dwi Nur Fajri
P
Vinno Candra Pratama
L
Ziyada Ni‟matul Hawa
P
. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan tindakan ini berada di semester I, yang terperinci sebagai
berikut:
Pra siklus
Juli
Siklus I
Agustus
Siklus II
Agustus
Siklus III
Agustus
B. Diskripsi Pelaksanaan Per Siklus
. Pra Siklus
Kegiatan pra siklus peneliti gunakan untuk melakukan pengamatan
(observasi) kegiatan pembelajaran yang ada di MI Miftahul Huda
Lopait. Kegiatan pengamatan peneliti laksanakan sebanyak
tanggal
juli
kali pada
.
Pengamatan ini peneliti lakukan pada saat pembelajaran IPS
berlangsung. Diharapkan dari
kali pengamatan yang peneliti dapat
mengetahui bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran yang ada
dan apa metode yang digunakan guru pada saat mengajar.
. Siklus
a. Tahap Perencanaan
Sebelum
peneliti/guru
melaksanakan
membuat
tindakan
perencanaan,
inti
pada
antara
siklus
lain
I,
guru
merencanakan tanggal pelaksanaan tindakan yakni pada hari Rabu
tanggal
Agustus
. Peneliti juga membuat RPP materi arah
mata angin.
Peneliti juga menyiapkan alat pembelajaran yang akan
digunakan untuk membantu siswa ataupun guru dalam kegiatan
belajar dan mengajar yaitu buku pembelajaran. Buku yang
digunakan sebagai sumber terdiri dari buku paket IPS kelas
dan
Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan media pendukung lainnya
yaitu media pembelajaran gambar arah mata angin dan lembar
kertas untuk permainan Snowball Throwing.
Ketika merencanakan evaluasi, peneliti menyiapkan lembar
kerja kelompok dan lembar kerja individu. Lembar kerja kelompok
akan diselesaikan bersama kelompok masing-masing, sedangkan
lembar kerja individu akan dikerjakan sendiri-sendiri dan menjadi
bahan acuan penilaiaan kuantitatif. Lembar soal kelompok berupa
soal dalam permainan snowball throwing, dan lembar soal individu
berisi butir-butir soal pilihan ganda berjumlah
, dan mencakup
materi yang diberikan pada hari itu.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah peneliti matang dalam tahap perencanaan, tahap
selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini guru berusaha
menciptakan suasana KBM yang sesuai dengan yang direncanakan.
Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I diawali dengan
guru
membuka
pelajaran.
Memasuki
materi
memberikan
penjelasan tentang arah mata angin.
Melalui penjelasan guru, maupun dengan membaca referensi,
siswa mendapat kesempatan untuk memikirkan jawaban dari
pertanyaan yang telah diberikan diawal kegiatan, berdasarkan
pengetahuan yang mereka miliki, penjelasan guru, maupun
berdasarkan kegiatan membaca (thingking).
Kemudian guru membagi siswa dalam
kelompok
beranggotakan
orang
kelompok, dan setiap
siswa
(pairing).
Guru
membagiakan tugas kelompok berupa kertas yang nantinya setiap
siswa menuliskan pertanyaan yang akan dilempar ke arah
kelompok lain dan kelompok tersebut menjawab pertanyaan yang
ada di dalamnya. Selain itu, dalam kegiatan ini guru juga
mengawasi dan membimbing siswa dalam kelompok.
Adapun langkah-langkah snowball throwing:
) Pertama sebelum permainan dimulai, setiap kelompok
menunjuk ketua kelompok masing-masing.
) Setelah terpilih ketua kelompok, setiap ketua kelompok maju
ke depan untuk mendengarkan penjelasan dari guru dan
menerima lembaran kertas kecil yang digunakan untuk
menulis pertanyaan.
) Setelah itu, ketua kelompok menjelaskan apa yang tadi telah
dijelaskan oleh guru.
) Setiap siswa sudah paham dengan yang dijelaskan oleh ketua
kelompok
masing-masing.
Setiap
siswa
menuliskan
pertanyaan ada lembar kertas yang disediakan sesuai materi
yang baru saja dijelaskan.
) Apabial sudah selesai menuliskan soal. Setiap siswa membuat
kertas tersebut menyerupai bola dan melemparkan bola kertas
ke siswa pada kelompok lain. Dan yang mendapatkan bola
kertas tersebut harus menjawab pertanyaan yang ada di
dalamnya.
) Permainan ini dilakukan berulang-ulang sampai semua siswa
berperan dalam permainan snowball throwing tersebut.
Memasuki kegiatan berbagi (sharing), guru mengintruksi setiap
siwa untuk mengevaluasi apa yang terjadi dalam pembelajaran ini.
Memasuki kegiatan akhir, siswa diminta untuk kembali ke
tempat duduk semula untuk mengerjakan lembar kerja individu.
Sebelum menutup kegiatan belajar mengajar, guru mengulang
secara singkat materi yang baru saja diberikan guna penguatan bagi
peserta didik, kemudian guru menyampaikan ucapan terimakasih
atas partisipasi seluruh peserta didik, dan menutup pelajaran
dengan salam.
c. Tahap Observasi
Observasi
dilakukan
bersamaan
dengan
pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan observasi didasarkan pada lembar
observasi guru dan siswa yang telah disiapkan. Ternyata masih
banyak siswa yang belum familiar dengan metode tersebut dan
masih banyak siswa yang belum mengerti cara bermain Snowball
Throwing.
d. Tahap Refleksi
Hasil observasi pada siklus I, terhadap bebrapa hal-hal yang
penghambat, dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran dan
memerlukan pembenahan untuk siklus selanjutnya.
) Hal-hal yang menghambat, antara lain :
a) Guru
( ) Penggunaan waktu tidak sesuai dengan yang
tercantum di dalam RPP.
( ) Guru mengulang-ulang materi, membuat siswa
bingung.
( ) Guru terlalu fokus pada beberapa kelompok saja.
( ) Dan kurangnya penguasaan kelas.
b) Siswa
( ) Siswa kurang paham antara penggunaan metode dan
permainan.
( ) Beberapa anak yang merasa tidak cocok dengan
kelompoknya, sehingga kegiatan kelompok banyak
menghabiskan waktu.
( ) Siswa takut dalam menjawab pertanyaan.
) Alternatif Pemecahan
Setelah mengetahui adanya beberapa faktor pendukung dan
penghambat dalam pembelajaran, perlu diadakan evaluasi dan
perbaikan kekurangan maupun tindakan yang belum berhasil
sehingga dapat memperkecil munculnya faktor penghambat.
Alternatif perbaikan untuk dilakuakan pada siklus berikutnya
antara lain:
a) Membimbing siswa langkah demi langkah melaksanakan
permainan snowball throwing.
b) Memperbaiki
cara
penyampaian
materi,
yakni
penyampaiannya lebih padat, tidak berbelit-belit, dan
lebih runtut.
c) Meningkatkan penguasaan kelas, dan guru berkeliling
saat berjalannya permainan.
d) Membuat
media
pendukung
yang
lebih
menarik
mengenai arah mata angin.
. Siklus II
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan inti pada Siklus
kedua, peneliti terlebih dahulu menentukan waktu pelaksanaan
penelitian yakni pada hari Rabu tanggal
Agustus
sesuai
waktu yang telah disepakati dengan pihak Madrasah. Berdasarkan
waktu
pelaksanaan
yang
telah
ditentukan,
peneliti
dapat
memperkirakan pula batas waktu untuk mempersiapkan tindakan
inti siklus II.
Langkah selanjutnya yaitu peneliti membuat RPP tentang
materi arah mata angin dengan fokus materi denah. Selain
perangkat pembelajaran, peneliti juga menyiapkan alat dan media
pembelajaran, antara lain: buku paket IPS kelas , Lembar Kerja
Siswa (LKS), gambar contoh denah, serta potongan kertas untuk
permainan bola kertas.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, kegiatan awal
yang dilakuakan didalam kelas yakni peneliti berkolaborasi dengan
guru menyiapakan media pembelajaran untuk memaksimalkan
waktu belajar, seperti menempelkan gambar denah di depan kelas.
Memasuki kegiatan pembelajaran, guru membuka pelajaran
dengan salam, melakukan apersepsi, serta menyampaikan tujuan
pemebalajaran.
Selanjutnya, memasuki kegiatan (pairing) guru membagi siswa
dalam
kelompok, dan setiap kelompok beranggotakan
orang
siswa. Rangkaian kegiatan didalam kelompok ini antara lain: guru
menjelaskan aturan dan cara bermain snowball throwing mengenai
denah dan membagikan kertas yang nantinya digunkan unruk
menulis pertanyaan setiap siswa. Dalam, kegiatan berkelompok ini,
guru mengawasi dan membimbing siswa dalam kelompok.
Memasuki kegiatan sharing, guru mengintruksikan setiap siswa
yang mendapatkn bola menjawab pertanyaan yang ada didalamnya.
Guru juga mengajak peserta didik yang lain, untuk memberikan
evaluasi apabila hasil diskusi memerlukan pembenahan.
Diakhir kegiatan pembelajaran, guru mengintruksikan seluruh
peserta didik untuk kembali ke tempat duduk semula dan
membagikan lembar soal individu. Kemudian guru mengulang
secara singkat materi yang baru saja diberikan untuk penguatan.
Sebelum menutup pelajaran, guru menyampaikan ucapan terima
kasih atas partisipasi seluruh peserta didik, dan diakhiri dengan
salam.
c. Tahap Observasi
Observasi dilakukan sesuai format yang sudah disiapkan
sebelumnya. Berdasarkan pengamatan, hasil yang didapat antara
lain masih terdapat faktor-faktor pendukung dan penghambat. Pada
siklus II, faktor pendukung lebih banyak terlihat dibandingkan
faktor penghambat.
d. Tahap Refleksi
Setelah data terkumpul kemudian penelitian melakukan
analisis, ada beberapa hal yang perlu dibahas yaitu:
) Hal-hal yang menghambat pada siklus II, yakni:
a) Guru
( ) Guru masih berbelit-belit dalam menyampaikan
materi.
( ) Pengondisian kelas masih kurang.
b) Siswa
( ) Masih ada beberapa siswa yang ramai.
( ) Siswa kurang aktif saat dijelaskan.
( ) Dalam permainan masih ada siswa yang pasif.
c) Alternatif Pemecahan
( ) Guru meringkas materi, sehingga siswa lebih
mudah dalam memahami materi.
( ) Guru memberi kalimat-kalimat memancing saat
menjelaskan materi agar siswa lebih aktif.
( ) Siswa yang pasif dalam permainan, diberi tugas
sebagai ketua kelompok. Sehingga siswa lebih
bertanggung jawab atas tugas bersama yang
diberikan.
. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada siklus ketiga, hal-hal yang direncanakan peneliti
hampir sama dengan tahap perencanaan pada siklus kedua, yakni
merencanakan waktu penelitian. Pelaksanaan penelitian siklus
ketiga pada hari Sabtu tanggal
Agustus
. Setelah
merencanakan waktu penelitian, peneliti membuat RPP materi
menggambar denah.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Setelah peneliti matang dalam tahap perencanaan, tahap
selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini guru berusaha
menciptakan suasana KBM yang sesuai dengan yang direncanakan.
Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus III diawali dengan
guru membuka pelajaran. Memasuki materi, guru memberikan
penjelasan tentang cara mengambar denah.
Kemudian guru membagi siswa dalam
kelompok
beranggotakan
orang
kelompok, dan setiap
siswa
(pairing).
Guru
membagikan tugas kelompok berupa kertas yang nantinya setiap
siswa menuliskan pertanyaan yang akan dilempar ke arah
kelompok lain dan kelompok tersebut menjawab pertanyaan yang
ada di dalamnya. Selain itu, dalam kegiatan ini guru juga
mengawasi dan membimbing siswa dalam kelompok.
Adapun langkah-langkah snowball throwing:
) Pertama sebelum permainan dimulai, setiap kelompok
menunjuk ketua kelompok masing-masing.
) Setelah terpilih ketua kelompok, setiap ketua kelompok
maju ke depan untuk mendengarkan penjelasan dari guru
dan menerima lembaran kertas kecil yang digunakan untuk
menulis pertanyaan.
) Setelah itu, ketua kelompok menjelaskan apa yang tadi telah
dijelaskan oleh guru.
) Setiap siswa sudah paham dengan yang dijelaskan oleh
ketua kelompok masing-masing. Setiap siswa menuliskan
pertanyaan pada lembar kertas yang disediakan sesuai materi
yang baru saja dijelaskan.
) Apabial sudah selesai menuliskan soal. Setiap siswa
membuat kertas tersebut menyerupai bola dan melemparkan
bola kertas ke siswa pada kelompok lain. Dan yang
mendapatkan
bola
kertas
tersebut
harus
menjawab
pertanyaan yang ada di dalamnya.
) Setelah setiap kelompok mendapatkan bola kertas, bersamasama dengan kelompoknya menggambarkan denah sesuai
permintaan yang ada di dalam kertas.
Memasuki kegiatan berbagi (sharing), guru mengintruksi setiap
siwa untuk maju kedepan memaparkan apa yang di gambar
kelompoknya
dan
pembelajaran ini.
mengevaluasi
apa
yang
terjadi
dalam
Memasuki kegiatan akhir, siswa diminta untuk kembali ke
tempat duduk semula untuk mengerjakan lembar kerja individu
yaitu menggambarkan denah sekolah mereka. Sebelum menutup
kegiatan belajar mengajar, guru mengulang secara singkat materi
yang baru saja diberikan guna penguatan bagi peserta didik,
kemudian guru menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi
seluruh peserta didik, dan menutup pelajaran dengan salam.
c. Pengamatan dan observasi
Observasi dilakukan sesuai format yang sudah disiapkan
sebelumnya. Berdasarkan pengamatan, hasil yang didapat antara
lain peningkatan hasil belajar yang sangat baik . Pada siklus III,
kini siswa juga sudah mulai terbuka wawasannya bahwa belajar
tidak selamanya bersumber dari buku saja. Siswa kini juga faham
bagaimana
proses
pembelajaran
dengan
metode
Snowball
Throwing yang berlangsung sehingga hasil belajar dan semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan.
Kondisi kelas juga sudah kondusif dan siswa aktif juga gembira
dalam mengikuti pembelajan.
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Hasil penelitian ini menguraikan tentang peningkatan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tentang Arah Mata Angin pada siswa kelas
III MI Miftahul Huda Lopait tahun pelajaran
dapat diketahui
dengan melihat peningkatan hasil belajar yang dialami peserta didik
setelah melakukan pembelajaran dengan metode Snowball Throwing
selama tiga siklus pertemuan. Hal itu dibuktikan dengan nilai hasil
evaluasi belajar peserta didik yang mengalami peningkatan pada setiap
siklus pertemuan. Selain itu ada beberapa aspek yang diamati baik dari
kegiatan guru, kegiatan siswa, dan kegiatan selama proses pembelajaran.
Uraian selengkapnya dapat dilihat pada deskripsi siklus berikut ini.
a. Pra Siklus
Dalam pembelajaran di kelas III MI MIFTAHUL HUDA Lopait
Kecamatan
Tuntang
Kabupaten
Semarang
guru
umumnya
menggunakan metode ceramah. Guru hanya sebagai pemberi materi
sedangkan siswa hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar
kemudian mengerjakan latihan. Yang demikian itu membuat siswa
merasa bosan dan kurang tertarik, apalagi materi IPS sebagian besar
materinya banyak dan sering hafalan sehingga pembelajaran kurang
efektif.
Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa,
masih terdapat banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial khususnya pada materi Arah Mata Angin. Dari
siswa di kelas III hanya
siswa yang berhasil memenuhi standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria Ketuntasan
Minimal pada mata pelajaran IPS adalah
. Artinya masih ada
siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan belum
mencapai
dari jumlah siswa, sehingga perlu untuk diperbaiki.
Berikut data hasil dari penelitian pada kondisi awal atau pra siklus:
Tabel
Daftar Nilai Pra Siklus IPS Kelas III Tahun Pelajaran
No
Nama Siswa
Jenis
Kelamin
Nilai
Kondisi
Awal
KKM
Individu
Nasional
Agus Fauzi
L
-
-
Alex Mubarok
L
-
-
Asti Novita Sari
P
-
-
Fadila Sukma Ayu L
P


Fitriyani
P
-
-
Friska Prihandini
P
-
-
Ivan Prasetyo
L
-
-
Katon Adi Darmansyah
L
-
-
Laila Kurnia Nova
P

-
Lailatul Khasanah
P

-
M. Baim
L
-
-
M. Fatih Bayuni
L
-
-
M. Khoirul Anam
L
-
-
M. Shadiq Mahfud
L
-
-
Nayaka Reyvan Davian
L
-
-
Niki Arti K
P
-
-
Rifalindo Satya A
L
-
-
Rindo Malaya
L
-
-
Sirena Eka Salsabila
P


Sofi Salma
P


Tiara Dwi Nur Fajri
P


Vinno Candra Pratama
L
-
-
Ziyada Ni‟matul Hawa
P
-
-
Jumlah
Rata-rata
Keterangan KKM
=
Berdasarkan tabel . di atas didapat bahwa nilai rata-rata kelas
baru mencapai
sebanyak
,
dengan jumlah siswa yang telah tuntas
anak, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak
anak . Hasil ini membuktikan bahwa masih rendahnya nilai siswa
yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang
diharapkan. Sementara yang diharapkan guru adalah nilai rata-rata
lebih dari
dan angka ketuntasan siswa lebih dari
%. Dengan
hasil pengamatan kondisi awal siswa terhadap pembelajaran IPS
materi Arah Mata Angin tersebut, maka peneliti menyusun dan
melaksanakan serangkaian perencanaan tindakan guna mengatasi
hambatan-hambatan tersebut, yang diakhiri pada sebuah kegiatan
analisis atau refleksi.
Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan dengan rencana
pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan
tindakan ini menekankan pada penggunaan metode Snowball
Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I dilaksanakan
pada tanggal
Agustus
di kelas III dengan jumlah
siswa.
Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran
yang telah disiapkan dan menggunakan instrumen penelitian
berupa lembar. pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan
ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
kelas III pada mata pelajaran IPS yaitu
. Data hasil belajar siklus
I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No Nama Siswa
Tabel
Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
Jenis
Nilai
KKM
Kelamin Siklus I
Individu Nasional
Agus Fauzi
L
-
-
Alex Mubarok
L
-
-
Asti Novita Sari
P

-
Fadila Sukma Ayu L
P


Fitriyani
P
-
-
Friska Prihandini
P
-
-
Ivan Prasetyo
L
-
-
Katon Adi Darmansyah
L

-
Laila Kurnia Nova
P


Lailatul Khasanah
P


M. Baim
L
-
-
M. Fatih Bayuni
L

-
M. Khoirul Anam
L
-
-
M. Shadiq Mahfud
L
-
-
Nayaka Reyvan Davian
L
-
-
Niki Arti K
P

-
Rifalindo Satya A
L
-
-
Rindo Malaya
L
-
-
Sirena Eka Salsabila
P


Sofi Salma
P


Tiara Dwi Nur Fajri
P


Vinno Candra Pratama
L
-
-
Ziyada Ni‟matul Hawa
P

-
Jumlah
Rata-rata
Keterangan KKM
%
=
Berdasarkan Tabel . di atas hasil yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa pada siklus I hasil
belajar siswa mengalami penigkatan. Pada
%
siklus I hasil belajar siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥
,
adalah
%. Dari
dari KKM atau nilai di atas
siswa, baru ada
siswa atau sebesar
yang mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas
belum mencapai ketuntasan sebanyak
siswa atau sebesar
,
,
%
dan yang
,
%.
Refleksi Tindakan Siklus I
Berdasarkan tabel
.
nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I
mengalami peningkatan sebesar
menjadi
,
,
% dari kondisi awal sebesar
,
. Dan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat
ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar
anak menjadi
siklus I, berarti terdapat kenaikan sebanyak
anak pada
anak. Perlu adanya
perbaiakan karena masih banyak faktor penghambat yang terdapat dalam
pembelajaran siklus I. Faktor penghambat pada siklus I dapat dilihat pada
tabel dibawah ini. Berikut ini tabel hasil pengamatan guru dan siswa:
a. Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Tabel
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Kegiatan
Hasil
B
C
K
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
Mengucapkan
salam

Suara guru
kurang jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa

Guru belum bisa
mengkondisikan
kelas pada saat
presensi
Guru harus bisa
mengkondisikan
kelas terlebih
dahulu
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran

Guru tidak
menyebutkan
tujuan
pembelajaran
Guru harus
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Melakukan
tanya jawab
tentang materi
yang terkait

Guru tidak
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru harus bisa
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru harus
menguasai
media
pembelajaran
Penggunaan
media
pembelajaran

Guru kurang
bisa
menggunakan
media
pembelajaran
Menguasai
materi
pembelajaran

Penguasaan
materi cukup
baik, akan tetapi
perlu
ditingkatkan lagi
Menjelaskan
aturan
penggunaan

Guru
menjelaskan
penggunaan
metode terlalu
singkat padat
Penjelasaan
penggunaan
metode lebih
diperjelas lagi
motode
Snowball
Throwing
dan kurang jelas

Penerapan
Motode
Snowball
Throwing
Guru
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
Memberi siswa
kesempatan
untuk bertanya

Pembelajaran
Guru harus
paham metode
yang digunakan
Guru sudah
cukup
memberikan
kesempatan
kepada siswa
tapi kurang
menarik
keingintahuan
siswa
guru harus
meningkatkan
rasa keingin
tahuan siswa
Guru kurang
berinteraksi
dengan siswa.
Guru harus bisa
membimbing
siswa dalam
membuat
kesimpulan
Guru sudah
bisa
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan


Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
Pelaksanaan
evaluasi
Guru kurang
paham dalam
peneraan metode

Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik

Mengucap
salam penutup
Mengelola kelas
saat
pembelajaran
Suara guru
sudah jelas
dalam menutup
pelajaran

Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Guru tidak bisa
mengelola kelas.
Masih banyak
siswa yang
bermain sendiri
Pengelolaan
kelas perlu
diperhatiakan
lagi
Tabel
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Kegiatan
Hasil
B
C
K
Hal yang
Mendukung

Siswa

menjawab
presensi yang
dilakukan guru

Siswa bertanya
tentang materi
Masih ada
siswa yang
bermain sendiri
dan tidak
mendengarkan
presensi
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Belum ada
siswa yang
bertanya
Guru harus
memancing
siswa agar
bertanya
Masih banyak
siswa yang
tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana
yang terkait
Siswa

Siswa sangat
antusias dan
tertarik
dengan
media yang
dibawa guru
mengamati
media yang
dibawa guru

Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
menanggapi/me
Kegiatan
Perbaikan
Masih banyak
siswa yang
tidak menjawab
salam
menjawab
salam
Siswa
Hal yang
Menghambat

Siswa sudah
cukup bisa
menjawab
pertanyaan
njawab
pertanyaan
Siswa aktif

Masih banyak
yang kurang
aktif dalam
pelajaran
Meningkatkan
suasana yang
aktif dalam
pembelajaran

Siswa kurang
paham dn
kurang tertarik
Peningkatan
dalam
pembimbingkan
menyimpulkan
materi
dalam kegiatan
pembelajaran
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi

Siswa sudah
paham
dalam
mengerjakan
soal evaluasi

Siswa
menjawab
salam
Masih banyak
siswa yang
sibuk sendiri.
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
. Siklus II
Siklus II dilaksanaakn pada tanggal
dengan jumlah
Agustus
di kelas III
siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan
instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Data
hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO
Nama Siswa
Jenis
Kelamin
Nilai
Siklus II
KKM
Individu
Nasional
Agus Fauzi
L
-
-
Alex Mubarok
L

-
Asti Novita Sari
P


Fadila Sukma Ayu L
P


Fitriyani
P

-
Friska Prihandini
P

-
Ivan Prasetyo
L
-
-
Katon Adi D
L


Laila Kurnia Nova
P


Lailatul Khasanah
P


M. Baim
L
-
-
M. Fatih Bayuni
L

-
M. Khoirul Anam
L

-
M. Shadiq Mahfud
L

-
Nayaka Reyvan D
L
-
-
Niki Arti K
P


Rifalindo Satya A
L
-
-
Rindo Malaya
L

-
Sirena Eka Salsabila
P


Sofi Salma
P


Tiara Dwi Nur Fajri
P


Vinno Candra P
L
-
-
Ziyada Ni‟matul H
P

-
Jumlah
Rata-rata
Keterangan KKM
,
%
%
=
Berdasarkan Tabel . di atas hasil yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa pada siklus II hasil belajar siswa mengalami penigkatan. Pada
siklus II hasil belajar siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥
adalah
,
%. Dari
dari KKM atau nilai di atas
siswa, baru ada
siswa atau sebesar
yang mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas
belum mencapai ketuntasan sebanyak
,
,
%
dan yang
siswa atau sebesar
,
%.
Refleksi Tindakan Siklus II
Berdasarkan tabel . nilai rata-rata hasil belajar pada siklus II
mengalami peningkatan sebesar
menjadi
,
,
% dari siklus I sebesar
,
%. Dan jumlah siswa yang telah mencapai tingkat
ketuntasan belajar pada siklus I sebesar
anak menjadi
siklus II, berarti terdapat kenaikan sebanyak
anak pada
anak. Perlu adanya
perbaiakan karena masih banyak faktor penghambat yang terdapat dalam
pembelajaran siklus II. Faktor penghambat tersebut dapat dilihat pada
tabel dibawah ini. Berikut ini tabel hasil pengamatan guru dan siswa:
a. Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Tabel
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Kegiatan
Hasil
B
Mengucapkan
salam
C
K

Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
Suara guru
sudah jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa

Guru belum bisa
mengkondisikan
kelas pada saat
presensi
Guru harus bisa
mengkondisikan
kelas terlebih
dahulu
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran

Guru
menyebutkan
tujuan
pembelajaran
tapi kurang jelas
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan jelas
Guru tidak
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru harus bisa
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya

Melakukan
tanya jawab
tentang materi
yang terkait
Penggunaan
media
pembelajaran

Guru sudah
bisa
menggunakan
media dengan
baik
Menguasai
materi
pembelajaran

Penguasaan
materi cukup
baik, akan tetapi
perlu
ditingkatkan lagi
Menjelaskan

Guru
menjelaskan
Penjelasaan
penggunaan
aturan
penggunaan
motode
Snowball
Throwing
Penerapan

Dapat
diterapkan
dalam
pembelajaran

Guru sudah
bisa
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
Motode
Snowball
Throwing
Guru
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan

Memberi siswa
kesempatan
untuk bertanya
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi

Guru dan siswa
sudah bisa
membuat
kesimpulan
materi
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran

Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
penggunaan
metode sudah
baik perlu
ditingkatkan
metode lebih
diperjelas lagi
Guru sudah
cukup
memberikan
kesempatan
kepada siswa tapi
kurang menarik
keingintahuan
siswa
guru harus
meningkatkan
rasa keingin
tahuan siswa
dengan baik

Mengucap
salam penutup
Suara guru
sudah jelas
dalam menutup
pelajaran

Mengelola kelas
saat
pembelajaran
Pengelolaan
kelas perlu
diperhatiakan
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Tabel
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Kegiatan
Hasil
B
Siswa
C

menjawab
presensi yang
dilakukan guru
Hal yang
Menghambat
Kegiatan
Perbaikan
Masih ada siswa
yang bermain
sendiri dan tidak
mendengarkan
presensi
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Siswa sudah
menjawab
salam dengan
baik
menjawab salam
Siswa
K
Hal yang
Mendukung

Siswa bertanya

Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan

Siswa sangat
tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
tentang materi
yang terkait
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru

Siswa
Masih ada
sebagian siswa
yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana

Sebagian siswa
yang aktif dalam
pelajaran
Lebih
ditingkatkan
dalam kegiatan
pembelajaran

Siswa sedikit bisa
menyimpulkan
materi
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa

Siswa sudah
banyak yang
menjawab
pertanyaan
guru
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
Siswa aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi

Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
Siswa menjawab
salam

Hampir
semua Siswa
menjawab
salam dengan
baik dan keras
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
. Deskripsi Siklus III
Siklus III dilaksanaakn pada tanggal
dengan jumlah
Agustus
di kelas III
siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan
instrumen penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Data
hasil belajar siswa pada siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
Data Hasil Belajar Siswa Siklus III
No Nama Siswa
Jenis
Kelamin
Nilai
Siklus
III
KKM
Individu
Nasional
Agus Fauzi
L
-
-
Alex Mubarok
L

-
Asti Novita Sari
P


Fadila Sukma Ayu L
P


Fitriyani
P


Friska Prihandini
P


Ivan Prasetyo
L

-
Katon Adi Darmansyah
L


Laila Kurnia Nova
P


Lailatul Khasanah
P


M. Baim
L

-
M. Fatih Bayuni
L


M. Khoirul Anam
L


M. Shadiq Mahfud
L

-
Nayaka Reyvan Davian
L
-
-
Niki Arti K
P


Rifalindo Satya A
L

-
Rindo Malaya
L


Sirena Eka Salsabila
P


Sofi Salma
P


Tiara Dwi Nur Fajri
P


Vinno Candra Pratama
L


Ziyada Ni‟matul Hawa
P


Jumlah
Rata-rata
,
%
Berdasarkan Tabel . di atas hasil yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa pada siklus III hasil belajar siswa mengalami penigkatan. Pada
siklus III hasil belajar siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator
keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥
adalah
,
. Dari
dari KKM atau nilai di atas
,
siswa, sudah ada siswa sebesar
mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata kelas
,
siswa atau sebesar ,
mencapai ketuntasan sebanyak
% yang
dan yang belum
%, sudah sedikit
sekali siswa yang belum tuntas.
Berdasarkan tabel . di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
hasil belajar pada siklus III mengalami peningkatan sebesar
siklus II sebesar
,
menjadi
,
,
% dari
. Dan jumlah siswa yang telah
mencapai tingkat ketuntasan belajar pada siklus II sebesar
anak pada siklus III, berarti terdapat kenaikan sebanyak
anak menjadi
anak.
Melihat hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa
menunjukkan hasil rata-rata
,
dan ketuntasan belajar sebesar
,
%.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tersebut telah memenuhi
indikator yang diharapkan yaitu nilai rata-rata
dan ketuntasan
%
sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas
pada pelaksanaan siklus III.
Berdasarkan pengamatan terdapat faktor pendukung, sedangkan
faktor penghambat sangat sedikit pada pelaksanaan siklus III ini. Berikut
ini tabel hasil pengamatan guru dan siswa:
Tabel
Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Kegiatan
Hasil
B
C
K
Hal yang
mendukung
Mengucapkan
salam

Suara guru
sudah jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa

Guru sudah
jelas dalam
presensi
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran

Guru sudah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan baik dan
jelas

Melakukan
tanya jawab
tentang materi
yang terkait
Penggunaan
media
pembelajaran

Guru sudah
cukup baik akan
tetapi perlu
ditingkatkan
Guru sudah bisa
menggunakan
media dengan
baik
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
Menguasai
materi
pembelajaran

Penguasaan
materi sngat
baik

Menjelaskan
Guru
menjelaskan
penggunaan
metode sudah
sangat baik
aturan
penggunaan
motode
Snowball
Throwing
Penerapan

Dapat
diterapkan
dalam
pembelajaran

Guru sudah bisa
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
Motode
Snowball
Throwing
Guru
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan

Memberi siswa
kesempatan
untuk bertanya
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi

Guru sudah
cukup
memberikan
kesempatan
kepada siswa tapi
kurang menarik
keingintahuan
siswa
Guru dan siswa
sudah bisa
membuat
kesimpulan
materi
guru harus
meningkatkan
rasa keingin
tahuan siswa
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran

Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Mengucap salam
penutup

Suara guru
sudah jelas
dalam menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat
pembelajaran

Pengelolaan
kelas meningat
baik
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
c. Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Tabel
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Kegiatan
Hasil
B
Siswa
menjawab
presensi yang
K

Siswa sudah
menjawab
salam dengan
baik

Presensi
dijawab dengan
tenang dan baik
menjawab salam
Siswa
C
Hal yang
Mendukung
Hal yang
Menghambat
Kegiatan
Perbaikan
dilakukan guru
Siswa bertanya

Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan

Siswa sangat
tertarik dengan
media yang
dibawa guru

Siswa sudah
bisa
memperhatiakan
penjelasan guru
dengan baik

Siswa sudah
banyak yang
menjawab
pertanyaan guru
tentang materi
yang terkait
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan

Siswa aktif
Sebagian siswa Lebih
yang aktif dalam ditingkatkan
pelajaran
dalam
kegiatan
pembelajaran
dalam kegiatan
pembelajaran
Siswa ikut
menyimpulkan
materi

Siswa sudah
terbiasa
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan
soal evaluasi

Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
Siswa menjawab
salam

Hampir semua
Siswa
menjawab
salam dengan
baik dan keras
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
B. Analisis Data Akhir
Data ini diperoleh dari data siswa kelas III MI Miftahul Huda Lopait pada
Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III. Berikut data rekapitulasi hasil
belajar siswa antar siklus:
Tabel
Data Perbandingan Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan Siklus III
No
Tahap
Hasil belajar
Nilai
Tuntas
Presentase
Belum
tuntas
presentase
.
Pra Siklus
,
,
%
,
%
.
Siklus I
,
,
%
,
%
.
Siklus II
,
,
%
,
%
.
Siklus III
,
,
,
Dari tabel di atas dapat dinyatakan bahwa hasil belajar dari pra
siklus, siklus I, siklus II dan siklus III selalu meningkat dan itu dapat
dilihat dari prosentase siswa yang tuntas dalam mengikuti pembelajaran
,
pada waktu pra siklus ada
I ada
,
,
,
dengan rata-rata
dan siklus III ada
,
,
% dengan rata-rata
, siklus II ada
,
% dengan rata-rata
, kemudian siklus
dengan rata-rata
,
. Dari hasil pada
siklus III secara keseluruhan maka dapat dinyatakan bahwa penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan di MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
telah berhasil
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu
demikian
siklus
selanjutnya
dapat
dihentikan
atau
. Dengan
tidak
perlu
dilaksanakan. Sehingga hipotesis tindakan yang menyatakan “melalui
metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar ilmu
pengetahuan sosial pokok behasan materi arah mata angin pada siswa
kelas III MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran
dapat diterima.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa:
. Penggunaan metode Snowball Throwing terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar IPS materi arah mata angin siswa kelas III MI Miftahul
Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran
. Dengan dibuktikan pada pra siklus rata-rata
kelas mencapai
,
,
dan pada siklus I rata-rata kelas mencapai
sehingga terdapat peningkatan sebesar ,
siklus II terdapat peningkatan sebesar ,
menjadi
,
, dari siklus I ke
, dan yang terakhir pada siklus II ke siklus III terdapat
peningkatan sebesar ,
dari rata-rata kelas
,
,
menjadi
Jadi, pada siklus III nilai rata-rata siswa telah mencapai
,
,
dari rata-rata kelas
,
.
≥
ketetapan rata-rata kelas.
. Penggunaan metode Snowball Throwing pada mata pelajaran IPS
materi arah mata angin dapat memenuhi pencapaian target Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) kelas. Ini terbukti pada siklus ke III
telah tercapai KKM Kelas sebesar
KKM kelas minimal.
,
≥
Standar Ketuntasan
B. Saran
Dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran dengan tujuan
agar hasil belajar dapat meningkat, melalui skripsi ini penulis mempunyai
saran sebagai berikut:
.
Bagi Sekolah
Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala
sekolah
dan
komite
sebaiknya
meningkatkan
pembinaan,
pemantauan, dan pengarahan pada guru-guru. Dengan pembinaan
yang diberikan diharapkan menjadi dorongan agar dapat lebih baik
dalam memberikan pelayanan kepada siswa.
. Bagi Guru
Guru selalu membuka diri dengan wawasan baru untuk
meningkatkan
profesionalisme.
Salah
satunya
dengan
mengembangkan media, metode ataupun pendekatan yang akan
digunakan dalam mengajar. Karena dengan penggunaan media,
metode atau pendekatan yang sesuai dan inovatif membuat siswa
tidak lekas bosan dengan pembelajaran yang berlangsung. Selain itu
persiapan lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti pembuatan
RPP, RH, Silabus dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka
pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan
mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk
meningkatkan hasil, motivasi, perhatian dan keaktifan siswa.
. Bagi Siswa
Siswa hendaknya pada saat proses pembelajaran berlangsung aktif
dan lebih memperhatikan sumber belajar supaya proses pembelajaran
lebih efektif.
. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk dapat melaksanakan penelitian dengan lingkup yang lebih
luas dalam skripsi ini, sehingga dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan umumnya dan bidang studi IPS khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.
. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Buku Ketuntasan Minimal (KKM) Kelas III Semester & .
.
Djamarah, Syaiful Bahri.
. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta:PT Rineka Cipta.
Faidi, Ahmad.
. Tutorial Mengajar Untuk Melejitkan Otak Kanan dan Kiri.
Jogjakarta:Diva Press.
Hamdani.
. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:Pustaka Setia.
Hamid, Sholeh.
Hamruni.
. Metode Edu Tainment. Jogjakarta:DIVA Press.
. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta:INSAN MANDIRI.
Huda, Miftahul.
. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu Isu
Metodis dan Paragdimatis. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Maufur, Fauzi.
Press.
. Sejuta Jurus Mengajar Mengasyikan. Semarang:PT Sindua
Nata, Abudin.
. Manajemen Pendidikan Mengatasi Kelemahan Pendidikan
Islam di Indonesia. Jakarta Timur:Prenada Media.
Rusman.
. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta:Rajawali Press.
Sudjana, Nana.
Rosdakarya.
. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja
Suprijono.
. Cooperative Learning
Yogyakarta:Pustaka Belajar.
Susanto.
. Teori Belajar dan
Jakarta:Kencana Media Group.
Teori
dan
Pembelajaran
Trianto.
.
Mendesain
Model
Pembelajaran
Jakarta:Kencana Prenada Media Group.
Wena Made.
Aksara.
di
Aplikasi
Sekolah
Paikem.
Dasar.
Inovatif-Progresif.
. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:Bumi
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: MI MIFTAHUL HUDA
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: III /
Materi
: Arah Mata Angin
Materi pokok
: Mata Angin
Alokasi Waktu
: x
menit
A. Standar Kompetensi
. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di lingkungan
sekolah dan rumah.
B. Kompetensi Dasar
.
Menentukan Arah Mata Angin
Dengan Indikator :
. .
Menyebutkan macam-macam arah mata angin.
C. Tujuan Pembelajaran
. Siswa dapat menyebutkan berbagai arah mata angin.
Karakter yang diharapkan Religius, Disiplin, Rasa ingin tahu, Mandiri.
D. Materi Pembelajaran
Mata angin adalah pedoman untuk menunjukkan arah. Dengan
adanya mata angin, kita jadi tahu arah. Cara paling mudah mengetahui
arah mata angin yaitu dengan melihat matahari. Seperti kita ketahui bahwa
matahari terbit dari di arah timur dan tenggelam dari arah barat. Ketika
pada pagi hari matahari terbit, berarti kalian sedang menghadap ke arah
timur dan belakang kalian berarti arah Barat.
Gambar arah mata angin yaitu :
Gambar keseluruhan arah mata angin sebagai berikut :
. Timur laut ada diantara Timur dan Utara.
. Tenggara ada diantara Timur dan Selatan.
. Barat daya berada diantara Selatan dan Barat.
. Barat laut berada diantara Barat dan Utara.
E. Metode Pembelajaran
. Ceramah
. Tanya jawab
. Snowball Throwing
. Penugasan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan (
menit)
Apersepsi dan Motivasi.
) Guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan berdo‟a,
dan mengisi daftar hadir
) Guru menyapa dan memberikan semangat kepada peserta
didik.
) Guru memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
akan diajarkan.
) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (
menit)
A. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a. Menanyakan kepada peserta didik apa itu arah mata
angin.
b. Menjelaskan kepada peserta didik mengenai arah mata
angin.
c. Mengaitkan arah mata angin dengan menyanyikan lagu
arah mata angin.
B. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, siswa :
a. Menyebutkan arah-arah mata angin.
b. Menerapkan arah mata angin dengan lingkungan sekitar.
c. Mendengarkan
penjelasan
dari
guru
mengenai
permainan atau metode snowball throwing.
d. Menerapkan
metode
snowball
throwing
dalam
pembelajaran agar siswa lebih paham materi arah mata
angin.
C. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
a. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi
yang belum dipahami.
b. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
c. Guru bersama siswa mengomentari hal-hal yang
terjadi dalam proses pembelajaran.
c. Penutup (
menit)
Dalam kegiatan penutup, guru :
a. Memberikn soal latihan mengenai arah mata angin dan
peserta didik mengerjakan di lembar jawaban yang telah
disediakan.
b. Setelah
selesai
mengerjakan
soal,
peserta
didik
mengumpulkan lembar jawaban.
c. Menyampaikan materi yang akan datang yaitu denah.
d. Menutup pelajaran dengan berdo‟a bersama dan salam.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
a. Media pembelajaran
a) Gambar arah mata angin
b) Potongan kertas yang digunakan untuk permaianan snowball
trowing
b. Alat / bahan
a) Papan tulis
b) Kapur tulis/ spidol
c) Penghpus
c. Sumber belajar
a) Buku paket IPS Terpadu untuk kelas III SD/MI terbitan
Erlangga halaman
-
.
H. Penilaian
Indikator pencapaian
Penilaian
kompetensi
Teknik
Bentuk
Contoh
Instrumen
Memahami macam-
Tes
macam arah Mata
Tertulis
Angin
Pilihan ganda
. Untuk mencari
arah timur, kita dapat
mencari arah....
a. Matahari
terbit
b. Matahari
tenggelam
c. Bayangan
matahari
jatuh
d. Bulan
purnama
a. Lembar Penilaian Produk
NO
NAMA
JUMLAH
BENAR
Agus Fauzi
Alex Mubarok
Asti Novita Sari
Fadila Sukma Ayu L
Fitriyani
NILAI
Friska Prihandini
Ivan Prasetyo
Katon Adi Darmansyah
Laila Kurnia Nova
Lailatul Khasanah
M. Baim
M. Fatih Bayuni
M. Khoirul Anam
M. Shadiq Mahfud
Nayaka Reyvan Davian
Niki Arti Kusumaningtiyas
Rifalindo Satya A
Rindo Malaya
Sirena Eka Salsabila
Sofi Salma
Tiara Dwi Nur Fajri
Vinno Candra Pratama
Ziyada Ni‟matul Hawa
Keterangan :
Jumlah soal benar x
Semarang,
Agustus
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Muazin, S.Pd.I
Sayidah Kharismatika
Kepala sekolah
MI Miftahul Huda Lopait
Misbakhul Munir, S.Pd.I
NIP.
Lampiran
SOAL SIKLUS I
) Untuk mengetahui arah Timur, kita dapat mencari arah....
a. Matahari terbit
b. Matahari tenggelam
c. Bayangan matahari jatuh
d. Bulan purnama
) Arah Barat Daya terletak diantara......
a. Barat dan Utara
b. Barat dan Selatan
c. Timur dan Utara
d. Timur dan Selatan
) Nama arah mata angin antara Timur dan Selatan adalah..........
a. Timur Laut
b. Tenggara
c. Barat Daya
d. Barat Laut
) Arah mata angin di belakang kita ketika kita menghadap ke Utara
adalah.......
a. Selatan
b. Timur
c. Barat
d. Tenggara
) Pedoman untuk menunjukkan arah disebut......
a. Jam tangan
b. Jam dinding
c. Mata angin
d. Matahari
) Arah Barat terletak diantara........
a. Barat Daya dan Barat Laut
b. Barat Daya dan Selatan
c. Barat laut dan utara
d. Selatan dan tenggara
) Arah Utara terletak diantara.......
a. Barat Daya dan Barat Laut
b. Barat Laut dan Timur Laut
c. Timur dan Utara
d. Barat dan Selatan
) Alat petunjuk arah adalah.........
a. Skala
b. Barometer
c. Kompas
d. Termometer
) Arah Utara pada mata angin selalu menunjuk ke......
a. Atas
b. Bawah
c. Kanan
d. Kiri
) Arah Timur pada mata angin selalu menujuk ke ........
a. Atas
b. Bawah
c. Kanan
d. Kiri
Jawaban :
. A
. B
. B
. A
. C
. A
. B
. C
. A
.C
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: MI MIFTAHUL HUDA
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: III /
Materi
: Arah Mata Angin
Materi pokok
: Mengenal Denah
Alokasi Waktu
: x
menit
A. Standar Kompetensi
. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di lingkungan
sekolah dan rumah.
B. Kompetensi Dasar
. Mengenal Denah
Dengan indikator :
. .
Mengenal denah rumah dan peta lingkungan
. .
Mengenal denah kelas da sekolah
C. Tujuan Pembelajaran
. Membaca denah rumah dan kelas berdasarkan arah mata angin.
. Menjelaskan ruang-ruang yang ada di rumah dan kelas berdasarkan
denah.
Karakter yang diharapkan Religius, Disiplin, Rasa ingin tahu,
Mandiri.
D. Materi Pembelajaran
Denah adalah gambar yang menunjukan letak kota, jalan dan sebagainya.
Dengan adanya denah orang jadi tahu kemana jalan yang harus dilaluinya
untuk sampai ketempat yang dimaksud.
a. Denah rumah dan peta lingkungan rumah
Denah rumah dapat menjelaskan letak ruang di rumah tersebut.
Dengan demikian, orang yang mau membangun rumah akan tahu
dimana letak ruangannya.
Contoh denah rumah :
Selain rumah, dapat juga membuat denah alamat rumah. Dengan
demikian dapat melihat bangunan apa saja yang ada di wilayahmu.
Contoh peta lingkungan rumah :
Dari denah tersebut, kita dapat mengetahui di lingkungan tersebut
terdapat bangunan sebagai berikut :
a. RS Bunda di jalan merak.
b. Apotek sehat di jalan merak.
c. Rumah arif di jalan garuda
d. Happy mall di jalan cendrawasih.
e. Kantor polisi di jalan merak
b. Denah kelas dan sekolah
Selain rumah, kita dapat membuat denah kelas. Denah membantu
mengetahui letak duduk semua orang yang berada di kelas. Denah juga
membantu guru menghafal nama peserta didiknya.
Contoh denah kelas :
Meja guru
Papan tulis
Ana
Gita
Eka
Heru
Budi
Fajar
Lusi
irma
Citra
Malik
Lutfi
Kalia
Almari
Dari denah tersebut terlihat ada
guru,
meja murid, dan
meja guru,
papan tulis,
kursi
kursi murid. Dan terlihat ana, gita, eka
yang duduk dibarisan depan dan murid-murid yang berada dibarisan
lainnya.
Adanya arah mata angin membuat kita mengetahui arah setiap anak.
Jika patokannya irma. Dengan demikian kita akan tahu bahwa posisi
tempat duduk murid-murid tersebut adalah :
. Murid yang duduk di sebelah utara irma adalah budi dan gita.
. Murid yang duduk di sebelah timur laut irma adalah eka dan
fajar
. Murid yang duduk di sebelah barat irma adalah lusi.
. Murid yang duduk di sebelah tenggara irma adalah kalia.
. Murid yang duduk di sebelah selatan irma adalah lutfi.
. Murid yang duduk di sebelah barat daya irma adalah malik.
c. Denah Sekolah
Setiap sekolah memiliki ruangan-ruangan. Setiap ruangan memiliki
nama dan fungsi masing-masing. Ada ruang guru yang menjadi tempat
guru berkumpul. Ada ruang kelas yang digunkan untuk belajar. Dan
ada kantin yang digunakan untuk membeli makanan dan minuman.
Untuk memudahkan mencari sebuah ruangan sekolah pun memiliki
denah. Denah juga penting untuk menata sekolah.
Contoh denah sekolah SD Fatahilah :
Keterangan :
) Ruang kepala sekolah
) Ruang guru
) Ruang UKS
) Ruang WC guru
) Ruang WC murid pria
) Ruang WC murid wanita
) Ruang kelas
) Ruang kelas
) Ruang kelas
) Ruang kelas
) Ruang kelas
) Ruang kelas
) Ruang Laboratorium
) Ruang Perpustakaan
) Ruang Mushola
) Rumah penjaga sekolah
) Kantin sekolah
) Kebun sekolah
) Kebun sekolah
) Tiang bendera
) Pintu gerbang
Sd fatahilah menghadap arah selatan dilihat dari pintu gerbangnya.
Jika kamu mau pergi keruang kepala sekolah harus berjalan ke arah
tenggara. Kantin sekolah ada disebelah utara ruang kelas enam. Jika
ingin pergi ke gerbang sekolah dari kantin sekolah bangunan yang
dilewati adalah ruang kelas
, laboratorium, perpustakaan, dan
mushola.
E. Metode Pembelajaran
. Ceramah
. Tanya jawab
. Snowball Throwing
. Penugasan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
) Pendahuluan (
menit)
Apersepsi dan Motivasi.
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan berdo‟a, dan
mengisi daftar hadir
b. Guru menyapa dan memberikan semangat kepada peserta didik.
c. Guru memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang
akan diajarkan.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
) Kegiatan inti (
menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a) Menanyakan kepada peserta didik apa itu denah.
b) Menjelaskan kepada peserta didik mengenai denah rumah dan
sekolah.
c) Mengaitkan arah mata angin dengan denah rumah, denah kelas
dan denah sekolah.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, siswa :
a) Menyebutkan bangunaan atau ruangan yang ada disekitar rumah,
sekolah, dan ruang kelas.
b) Menerapkan arah mata angin dengan ruangan yang ada di rumah,
sekolah, dan ruang kelas.
c) Mendengarkan penjelasan dari guru mengenai permainan atau
metode snowball throwing.
d) Menerapkan metode snowball throwing dalam pembelajaran agar
siswa lebih paham materi denah rumah, sekolah dan ruang kelas.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
a) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang
belum dipahami.
b) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
c) Guru bersama siswa mengomentari hal-hal yang terjadi dalam
proses pembelajaran.
) Penutup (
menit)
Dalam kegiatan penutup, guru :
a. Memberikn soal latihan mengenai denah dan peserta didik
mengerjakan di lembar jawaban yang telah disediakan.
b. Setelah selesai mengerjakan soal, peserta didik mengumpulkan
lembar jawaban.
c. Menyampaikan materi yang akan datang yaitu menggambar
denah.
d. Menutup pelajaran dengan berdo‟a bersama dan salam.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
a. Media pembelajaran
a) Gambar denah rumah, sekolah, lingkungan rumah dan sekolah.
b) Potongan kertas yang digunakan untuk permaianan snowball
throwing
b. Alat / bahan
a) Papan tulis
b) Kapur tulis/ spidol
c) Penghpus
c. Sumber belajar
a) Buku paket IPS Terpadu untuk kelas III SD/MI terbitan
Erlangga halaman
H. Penilaian
Indikator
Penilian
-
pencapaian
Teknik
kompetensi
Mengenal
Contoh
instrumen
Tes
denah rumah tertulis
dan
Bentuk
Pilihan
ganda
peta
) Peta
lingkungan
kelurahan
memperlihatkan
lingkungan
wilayah sekitar....
rumah
a. Kecamatan
b. Kelurahan
c. Rumah
d. Sekolah
Mengenal
Tes
denah kelas tertulis
dan sekolah
Pilihan
ganda
) Kamar
tidur
dan
dapur terdapat pada
denah....
a. Sekolah
b. Ruang kelas
c. Lapangan
d. Rumah
a. Lembar Penilian Produk
NO
NAMA
JUMLAH
BENAR
Agus Fauzi
Alex Mubarok
Asti Novita Sari
Fadila Sukma Ayu L
Fitriyani
Friska Prihandini
Ivan Prasetyo
Katon Adi Darmansyah
Laila Kurnia Nova
Lailatul Khasanah
M. Baim
M. Fatih Bayuni
M. Khoirul Anam
M. Shadiq Mahfud
Nayaka Reyvan Davian
Niki Arti Kusumaningtiyas
Rifalindo Satya A
Rindo Malaya
Sirena Eka Salsabila
Sofi Salma
NILAI
Tiara Dwi Nur Fajri
Vinno Candra Pratama
Ziyada Ni‟matul Hawa
Keterangan :
Jumlah soal benar x
Semarang,
Agustus
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Muazin, S.Pd.I
Sayidah Kharismatika
Kepala sekolah
MI Miftahul Huda Lopait
Misbakhul Munir, S.Pd.I
NIP.
Lampiran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS III
Nama Sekolah
: MI MIFTAHUL HUDA
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: III /
Materi
: Arah Mata Angin
Materi pokok
: Menggambar Denah
Alokasi Waktu
: x
menit
A. Standar Kompetensi
. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di lingkungan
sekolah dan rumah.
B. Kompetensi Dasar
. Membuat denah rumah dan sekolah
Dengan indikator :
. .
Membuat denah rumah
. .
Membuat denah sekolah
C. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menggambar denah rumah dan kelas.
Karakter yang diharapkan Religius, Disiplin, Rasa ingin tahu,
Mandiri.
D. Materi Pembelajaran
Setelah mengenal arah mata angin dan berbagai macam denah
beserta kegunaannya. Sekarang belajar menggambar denah. Untuk
membuat denah, mula-mula kita harus melakuakan pengamatan
dengan seksama. Awalnya lihatlah arah timur adalah tempat matahari
terbit. Setelah selesai tentukan arah utaranya.carilah benda-benda yang
ada di sekitar kelasmu, misalnya meja guru, kursi guru, meja guru,
papan tulis, pot bunga, almari dan lain sebagainya.
Untuk mempermudah, buatlah simbol untuk benda-benda tersebut.
Misalnya :
Meja Guru
Meja Murid
Papan Tulis
Pot bunga
Setelah menentukan arah mata angin dan membuat simbol,
mulailah membuat denahnya. Selain denah ada juga peta. Peta adalah
gambar letak tanah, sungai, laut, dan sebagainya. Peta juga dapat
menggambarkan
lingkungan
sekolahmu.
Contoh peta lingkungan :
E. Metode Pembelajaran
) Ceramah
) Tanya jawab
) Snowball Throwing
) Penugasan
F. Langkah-langkah Pembelajaran
. Pendahuluan (
menit)
Apersepsi dan Motivasi.
tempat
tinggal
atau
lingkungan
) Guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan
berdo‟a, dan mengisi daftar hadir.
) Guru menyapa dan memberikan semangat kepada peserta
didik.
) Guru memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan.
) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
. Kegiatan inti (
menit)
) Eksplorasi
a. Menanyakan kepada peserta didik apa itu denah.
b. Menjelaskan kepada peserta langkah-langkah dalam
menggambar denah.
c. Mengaitkan arah mata angin dengan gambar yang ada
pada denah.
) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, siswa :
a. Menyebutkan langkah-langkah dalam menggambar denah.
b. Menerapkan arah mata angin alam menggambar denah.
c. Mendengarkan penjelasan dari guru mengenai permainan
atau metode snowball throwing.
d. Menerapkan
metode
snowball
throwing
dalam
pembelajaran agar siswa lebih paham materi arah mata
angin.
) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
a. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang
materi yang belum dipahami.
b. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
c. Guru bersama siswa mengomentari hal-hal yang
terjadi dalam proses pembelajaran.
. Penutup (
menit)
Dalam kegiatan penutup, guru :
a. Meminta siswa menggambarkan denah sesuai tulisan yang
ada di dalam bulatan kertas di lembar yang telah
disediakan.
b. Setelah selesai mengerjakan, peserta didik mengumpulkan
lembar jawaban.
c. Menyampaikan materi yang akan datang yaitu Kerja Sama.
d. Menutup pelajaran dengan berdo‟a bersama dan salam.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
) Media pembelajaran
a. Gambar contoh denah
b. Potongan kertas yang digunakan untuk permaianan
snowball throwing.
) Alat / bahan
a) Papan tulis
b) Kapur tulis/ spidol
c) Penghpus
) Sumber belajar
a. Buku paket IPS Terpadu untuk kelas III SD/MI terbitan
Erlangga halaman
-
H. Penilaian
Indikator
pencapaian
Penilian
Teknik
kompetensi
Menggambar
Bentuk
Contoh
instrumen
Tes tertulis
Gambar
-
Tes tertulis
Gambar
-
denah rumah
Menggambar
denah sekolah
d. Lembar Penilian Produk
NO
NAMA
Agus Fauzi
Alex Mubarok
Asti Novita Sari
Fadila Sukma Ayu L
Fitriyani
Friska Prihandini
Ivan Prasetyo
Katon Adi Darmansyah
Laila Kurnia Nova
Lailatul Khasanah
M. Baim
M. Fatih Bayuni
M. Khoirul Anam
M. Shadiq Mahfud
Nayaka Reyvan Davian
Niki Arti Kusumaningtiyas
Rifalindo Satya A
Rindo Malaya
NILAI
Sirena Eka Salsabila
Sofi Salma
Tiara Dwi Nur Fajri
Vinno Candra Pratama
Ziyada Ni‟matul Hawa
Semarang,
Agustus
Mengetahui,
Guru Kelas
Peneliti
Muazin, S.Pd.I
Sayidah Kharismatika
Kepala sekolah
MI Miftahul Huda Lopait
Misbakhul Munir, S.Pd.I
NIP.
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
Kegiatan
B
Mengucapkan
salam
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
Hasil
C


Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Melakukan
tanya jawab
tentang materi
yang terkait
Penggunaan
media
pembelajaran
Menguasai
materi
pembelajaran
Menjelaskan
aturan
penggunaan
motode
Snowball
Throwing
K





Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Suara guru
kurang jelas
Guru belum bisa
mengkondisikan
kelas pada saat
presensi
Guru tidak
menyebutkan
tujuan
pembelajaran
Guru tidak
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru kurang bisa
menggunakan
media
pembelajaran
Penguasaan
materi cukup
baik, akan tetapi
perlu
ditingkatkan lagi
Guru
menjelaskan
penggunaan
metode terlalu
singkat padat dan
kurang jelas
Rencana
perbaikan
Guru harus bisa
mengkondisikan
kelas terlebih
dahulu
Guru harus
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru harus bisa
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru harus
menguasai
media
pembelajaran
Penjelasaan
penggunaan
metode lebih
diperjelas lagi
Penerapan
Motode
Snowball
Throwing
Guru
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
Memberi siswa
kesempatan
untuk bertanya
Mengucap salam
penutup
Mengelola kelas
saat
pembelajaran
Guru harus
paham metode
yang digunakan
Guru sudah
cukup
memberikan
kesempatan
kepada siswa tapi
kurang menarik
keingintahuan
siswa
Guru kurang
berinteraksi
dengan siswa.
guru harus
meningkatkan
rasa keingin
tahuan siswa
Guru tidak bisa
mengelola kelas.
Masih banyak
siswa yang
bermain sendiri
Pengelolaan
kelas perlu
diperhatiakan
lagi

Guru sudah
bisa
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan


Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
Guru kurang
paham dalam
peneraan metode

Guru harus bisa
membimbing
siswa dalam
membuat
kesimpulan
Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Suara guru
sudah jelas
dalam menutup
pelajaran



Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Semarang,
Pengamat
Agustus
Sayidah Kharismatika
NIM
- -
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Kegiatan
Hasil
B
C
Siswa
menjawab salam


Siswa bertanya
tentang materi
yang terkait
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Kegiatan
Perbaikan
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Guru harus
memancing
siswa agar
bertanya
Siswa sangat
antusias dan
tertarik
dengan media
yang dibawa
guru

Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
Siswa aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
Hal yang
Menghambat
Masih banyak
siswa yang tidak
menjawab salam
Masih ada siswa
yang bermain
sendiri dan tidak
mendengarkan
presensi
Belum ada siswa
yang bertanya

Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan guru
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
K
Hal yang
Mendukung




Masih banyak
siswa yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa sudah
cukup bisa
menjawab
pertanyaan
Masih banyak
yang kurang aktif
dalam pelajaran
Siswa kurang
paham dn kurang
tertarik
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana
Meningkatkan
suasana yang
aktif dalam
pembelajaran
Peningkatan
dalam
pembimbingkan
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi
Siswa menjawab
salam

Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi

Masih banyak
siswa yang sibuk
sendiri sehingga
tidak menjawab
salam
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Semarang,
Agustus
Pengamat
Sayidah Kharismatika
NIM
-
-
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
Kegiatan
B
Mengucapkan
salam
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
Hal yang
mendukung
Suara guru
sudah jelas





Rencana
perbaikan
Guru belum bisa
mengkondisikan
kelas pada saat
presensi
Guru
menyebutkan
tujuan
pembelajaran
tapi kurang jelas
Guru tidak
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Guru harus bisa
mengkondisikan
kelas terlebih
dahulu
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan jelas
Guru harus bisa
memancing
perhatian siswa
untuk bertanya
Penguasaan
materi cukup
baik, akan tetapi
perlu
ditingkatkan lagi
Guru
menjelaskan
penggunaan
metode sudah
baik perlu
ditingkatkan

Menjelaskan
aturan
penggunaan
motode
Snowball
Throwing
Hal yang
menghambat
Guru sudah
bisa
menggunakan
media dengan
baik

Menguasai
materi
pembelajaran
Penerapan
Motode
Snowball
Throwing
K

Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Melakukan
tanya jawab
tentang materi
yang terkait
Penggunaan
media
pembelajaran
Hasil
C
Dapat
diterapkan
dalam
pembelajaran
Penjelasaan
penggunaan
metode lebih
diperjelas lagi
Guru
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan

Memberi siswa
kesempatan
untuk bertanya
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
Mengucap
salam penutup
Guru sudah
bisa
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
Guru sudah
cukup
memberikan
kesempatan
kepada siswa
tapi kurang
menarik
keingintahuan
siswa

Guru dan
siswa sudah
bisa membuat
kesimpulan
materi

Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik

Suara guru
sudah jelas
dalam
menutup
pelajaran

Mengelola
kelas saat
pembelajaran
guru harus
meningkatkan
rasa keingin
tahuan siswa
Pengelolaan
kelas perlu
diperhatiakan

Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Semarang,
Agustus
Pengamat
Sayidah Kharismatika
NIM
- -
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Kegiatan
Hasil
B
Siswa
menjawab salam
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru

Siswa aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
Kegiatan
Perbaikan
Masih ada siswa
yang bermain
sendiri dan tidak
mendengarkan
presensi
Guru harus
menegur siswa
agar
mendengarkan
presensi
Masih ada
sebagian siswa
yang tidak
memperhatikan
penjelasan guru
Guru menegur
siswa dengan
bijaksana
Sebagian siswa
yang aktif dalam
pelajaran
Lebih
ditingkatkan
dalam kegiatan
pembelajaran
Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan
Siswa sangat
tertarik
dengan media
yang dibawa
guru


Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
K
Hal yang
Menghambat
Siswa sudah
menjawab
salam dengan
baik

Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan guru
Siswa bertanya
tentang materi
yang terkait
C
Hal yang
Mendukung

Siswa sudah
banyak yang
menjawab
pertanyaan
guru


Siswa ikut
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi
Siswa menjawab
salam
Siswa sedikit bisa
menyimpulkan
materi



Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
Hampir semua
Siswa
menjawab
salam dengan
baik dan keras
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Semarang,
Agustus
Pengamat
Sayidah Kharismatika
NIM
-
-
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS III
Kegiatan
B
Mengucapkan
salam
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya
jawab tentang
materi yang
terkait
Penggunaan
media
pembelajaran
Menguasai
materi
pembelajaran
Menjelaskan
aturan
penggunaan
motode
Snowball
Throwing
Penerapan
Motode
Snowball
Throwing
Guru
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan
Memberi siswa
kesempatan
Hasil
C






K
Hal yang
mendukung
Suara guru
sudah jelas
Guru sudah jelas
dalam presensi
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan
Guru sudah
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan baik dan
jelas
Guru sudah
cukup baik akan
tetapi perlu
ditingkatkan
Guru sudah bisa
menggunakan
media dengan
baik
Penguasaan
materi sngat
baik
Guru
menjelaskan
penggunaan
metode sudah
sangat baik

Dapat
diterapkan
dalam
pembelajaran
Guru sudah bisa
membimbing
siswa dalam
menjawab
pertanyaan



Guru sudah
cukup
guru harus
meningkatkan
untuk bertanya
memberikan
kesempatan
kepada siswa tapi
kurang menarik
keingintahuan
siswa
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi

Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran

Mengucap salam
penutup

Mengelola kelas
saat
pembelajaran

Guru dan siswa
sudah bisa
membuat
kesimpulan
materi
Evaluasi
pembelajaran
sudah berjalan
dengan baik
Suara guru
sudah jelas
dalam menutup
pelajaran
Pengelolaan
kelas meningat
baik
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Semarang,
Agustus
Pengamat
Sayidah Kharismatika
NIM
-
-
rasa keingin
tahuan siswa
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III
Kegiatan
Hasil
B
Siswa
menjawab salam
Siswa
menjawab
presensi yang
dilakukan guru
Siswa bertanya
tentang materi
yang terkait
Siswa
mengamati
media yang
dibawa guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
Siswa
menanggapi/me
njawab
pertanyaan
Siswa aktif
dalam kegiatan
pembelajaran
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
C
K
Hal yang
Mendukung
Kegiatan
Perbaikan
Sebagian siswa
yang aktif dalam
pelajaran
Lebih
ditingkatkan
dalam kegiatan
pembelajaran
Siswa sudah
menjawab
salam dengan
baik
Presensi
dijawab dengan
tenang dan baik


Banyak siswa
yang bertanya
tentang materi
yang sedang
diajarkan
Siswa sangat
tertarik dengan
media yang
dibawa guru
Siswa sudah
bisa
memperhatiakan
penjelasan guru
dengan baik
Siswa sudah
banyak yang
menjawab
pertanyaan guru






Hal yang
Menghambat
Siswa sudah
terbiasa
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi

Siswa menjawab
salam

Siswa sudah
paham dalam
mengerjakan
soal evaluasi
Hampir semua
Siswa
menjawab
salam dengan
baik dan keras
Keterangan
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Semarang,
Agustus
Pengamat
Sayidah Kharismatika
NIM
-
-
NAMA
:
KELAS
:
SOAL
) Untuk mengetahui arah timur, kita dapat mencari arah....
e. Matahari terbit
f. Matahari tenggelam
g. Bayangan matahari jatuh
h. Bulan purnama
) Arah barat daya terletak diantara......
e. Barat dan utara
f. Barat dan selatan
g. Timur dan utara
h. Timur dan selatan
) Nama arah mata angin antara timur dan selatan adalah..........
e. Timur laut
f. Tenggara
g. Barat daya
h. Barat laut
) Arah mata angin di belakang kita ketika kita menghadap ke utara
adalah.......
e. Selatan
f. Timur
g. Barat
h. Tenggara
) Pedoman untuk menunjukkan arah disebut......
e. Jam tangan
f. Jam dinding
g. Mata angin
h. Matahari
) Arah barat terletak diantara........
e. Barat daya dan barat laut
f. Barat daya dan selatan
g. Barat laut dan utara
h. Selatan dan tenggara
) Arah utara terletak diantara.......
e. Barat daya dan barat laut
f. Barat laut dan timur laut
g. Timur dan utara
h. Barat dan selatan
) Alat petunjuk arah adalah.........
e. Skala
f. Barometer
g. Kompas
h. Termometer
) Arah utara pada mata angin selalu menunjuk ke......
e. Atas
f. Bawah
g. Kanan
h. Kiri
) Arah timur pada mata angin selalu menujuk ke ........
e. Atas
f. Bawah
g. Kanan
h. Kiri
NAMA
:
KELAS
:
SOAL
) Apa yang dimaksud dengan denah ?
a. Gambar bentuk rumah
b. Gambar yang menunjukkan nama-nama jalan
c. Gambar yang ditambahi arah mata angin
d. Gambar rancangan rumah atau bangunan
) Denah berguna untuk..........
a. Mencari arah mata angin
b. Mencari arah matahari terbit
c. Menggambar bentuk bangunan
d. Mencari lokasi sebuah alamat
) Peta lingkungan kelurahan memperlihatkan wilayah sekitar....
e. Kecamatan
f.
Kelurahan
g. Rumah
h. Sekolah
) Salah satu manfaat denah kelas adalah....
a. Mengetahui jumlah siswa yang hadir
b. Mengetahui jumlah kelas di sekolah
c. Menunjukkan fasilitas yang ada di sekolah
d. Menunjukkan letak atau posisi duduk siswa
) Ruang UKS dan ruang guru merupakan nama-nama ruang yang ada pada denah...
a. Ruang kelas
b. Sekolahan
c. Rumah
d. Lingkungan rumah
) Kamar tidur dan dapur terdapat pada denah....
a. Sekolah
b. Ruang kelas
c. Lapangan
d. Rumah
Denah rumah ade berikut untuk menjawab soal nomor , , , dan
.
Keterangan :
. Pintu pagar
. Kamar tidur loli
. Teras
. Ruang keluarga
. Ruang tamu
. Dapur
. Kamar tidur ayah ibu
. Ruang makan
. Kamar tidur ade
. Dapur
. Kamar mandi
) Rumah ade menghadap ke arah ....
a. Utara
b. Selatan
c. Barat
d. Timur
) Kamar tidur ade terletak di kotak nomor...
a.
c.
b.
d.
) Kotak nomor
merupakan....
a. Kamar tidur
b. Ruang dapur
c. Ruang makan
d. Ruang keluarga
) Kamar mandi terletak di kotak nomer.....
a.
b.
c.
d.
Lampiran
SOAL SIKLUS II
) Apa yang dimaksud dengan denah ?
e. Gambar bentuk rumah
f. Gambar yang menunjukkan nama-nama jalan
g. Gambar yang ditambahi arah mata angin
h. Gambar rancangan rumah atau bangunan
) Denah berguna untuk..........
e. Mencari arah mata angin
f. Mencari arah matahari terbit
g. Menggambar bentuk bangunan
h. Mencari lokasi sebuah alamat
) Peta lingkungan kelurahan memperlihatkan wilayah sekitar....
i. Kecamatan
j. Kelurahan
k. Rumah
l. Sekolah
) Salah satu manfaat denah kelas adalah....
e. Mengetahui jumlah siswa yang hadir
f. Mengetahui jumlah kelas di sekolah
g. Menunjukkan fasilitas yang ada di sekolah
h. Menunjukkan letak atau posisi duduk siswa
) Ruang UKS dan ruang guru merupakan nama-nama ruang yang ada pada
denah...
e. Ruang kelas
f. Sekolahan
g. Rumah
h. Lingkungan rumah
) Kamar tidur dan dapur terdapat pada denah....
e. Sekolah
f. Ruang kelas
g. Lapangan
h. Rumah
Denah rumah Ade berikut untuk menjawab soal nomor , , , dan
.
Keterangan :
. Pintu pagar
. Teras
. Ruang tamu
. Kamar tidur ayah ibu
. Kamar tidur Ade
. Kamar tidur Loli
. Ruang keluarga
. Dapur
. Ruang makan
. Dapur
. Kamar mandi
) Rumah Ade menghadap ke arah ....
e. Utara
f. Selatan
g. Barat
h. Timur
) Kamar tidur Ade terletak di kotak nomor...
c.
d.
e.
f.
) Kotak nomor
merupakan....
e. Kamar tidur
f. Ruang dapur
g. Ruang makan
h. Ruang keluarga
) Kamar mandi terletak di kotak nomer.....
a.
c.
b.
d.
Jawaban :
) B
) D
) B
) D
) B
) D
) B
) C
) C
)A
Lampiran
DOKUMENTASI PENELITIAN
Siswa sedang memperhatikan penjelasan guru
Guru sedang menyampaikan dan menerangkan materi
Siswa sedang melakukan kegiatan pembelajaran
Ketua kelompok sedang mendengarkan penjelasan guru
Siswa sedang berkelompok persiapan permainan
Siswa menjawab pertanyaan permaianan Snowball
Siswa sedang mengerjakan soal evaluasi
Peneliti sedang melaksanakan pengamatan
Apa yang
Apa kegunaan Sebutkan
Alat apa yang
Kamu sedang
dimaksud
arah mata
arah mata
digunakan
menghadap ke
dengan arah
angin ?
angin ?
untuk
arah ?
mata angin ?
mengetahui
arah ?
Belakang
Sekolah MI
Papan tulis
Ketika kita
Ketika kita
kamu
MIFTAHUL
terletak pada
sedang
sedang
menunjukan
HUDA Lopait arah ?
melihat
melihat
arah ?
menghadap
matahari terbit matahari
ke arah ?
berarti kita
tenggelam
sedang
berarti kita
menghadap ke sedang
arah ?
menghadap ke
arah ?
Teman kamu
Ruang kelas
Apa yang
Sebutkan
Dengan
tiara berada di
III
dimaksud
arah mata
adanya arah
sebelah mana ?
menghadap
dengan arah
angin ?
mata angin,
ke arah ?
mata angin ?
kita jadi tahu
apa ?
Ketika kita
Rung guru di
Ruang kelas I
Diantara arah
Diantara arah
shalat, kita
sekolahmu
disekolahmu
barat terdapat
timur terdapat
menghadap ke
menghadap
menghadap
arah ?
arah ?
arah ?
ke arah ?
ke arah ?
Diantara arah
Diantara arah
Meja guru di
Almari
Pak Muazin
selatan
utara terdapat
kelas III
dikelas III
berada di arah
terdapat arah ?
arah ?
menghadap
menghadap ke mananya
ke arah ?
arah ?
kamu ?
Lampiran
SOAL PERMAINAN SIKLUS I
Apa yang
dimaksud
dengan
Denah ?
Apa
kegunaan
Denah ?
Denah
disebut juga
dengan ?
Hal apa
yang penting
dalam
membuat
Denah ?
Sebutkan
manfaat
Denah dan
Peta ?
Gambaran
suatu tempat
baik sebagian
maupun
Denah
Harus dibuat
dengan?
Denah dapat
membantu
orang untuk
mencari ?
seluruhnya
pada bidang
datar disebut
?
Untuk
memudahkan
kita
menentukan
letak suatu
ruangan kita
dapat melihat
?
Sebutkan
ruangan
yang
termasuk
dalam denah
sekolah !
Sebutkan
ruangan yang
termasuk
dalam denah
rumah !
Ruang kelas,
ruang guru,
dan ruang
komputer
merupakan
bagian dari
denah ?
Ruang tamu,
ruang makan
merupakan
bagian dari
denah ?
sebutkan
macammacam
denah !
Denah rumah
dapat
digunakan
untuk
mencari apa
?
Teras rumah
terletak
dimana ?
Denah
rumah
menjelaskan
tentang ?
Ruangan
yang
digunakan
untuk
bersantai
adalah
ruangan ?
Di dalam
denah kelas
kita dapat
mengetahui
apa ?
Gambar
ruangan
dalam denah
dibuat sesuai
dengan letak
apa ?
Hal penting Ada berapa
membuat
ruangan di
denah adalah Mi miftahul
arah mata
huda lopait ?
angin. Apa
yang
dimaksud
dengan arah
mata angin?
Ceritakan
apa saja
ruangan yang
ada di MI
Miftahul
Huda lopait ?
Ruang guru
Mi miftahul
huda lopait
pada denah
menghadap
ke arah ?
Ada berapa
ruangan
dirumahmu
? sebutkan !
Sebutkan
langkahlangkah
membuat
denah !
DAFTAR NILAI SKK
Nama
: Sayidah Kharismatika
Fakultas / Jurusan
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ PGMI
NIM
:
Dosen PA
: Tri Wahyu Hidayati, M.Ag
-
-
No
Nama Kegiatan
. OPAK STAIN Salatiga dengan
tema: “Progresifitas Kaum
Muda,
Kunci
Perubahan
Indonesia.”
. Orientasi Pengenlan Akademik
dan Kemahasiswaan (OPAK)
Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga
“Mewujudkan
Gerakan Mahasiswa Tarbiyah
Sebagai Tonggak Kebangkitan
Pendidikan Indonesia”
. Orientasi Dasar Keislaman
(ODK), dengan tema :
“Membangun Karakter
Keislaman Bertaraf
Internasional di Era
Globalisasi Bahasa”
. Seminar Entrepreneurship dan
Perkoperasian
dengan
tema ”Explore Your
Entrepreneurship Talent”
. Achicvment Motivation
Training dengan AMT,
Bangun Karakter Raih Prestasi
. Library User Education
(Pendidikan Pemakai
Perpustakaan) oleh UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga.
. Pra Youth Leadership Training
dengan tema “Surat Cinta
Pelaksanaan
- September
-
September
Keterangan
Peserta
Peserta
September
Peserta
September
Peserta
September
Peserta
September
Peserta
Oktober
Peserta
Skor
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pembasmi Galau”.
Training Pembuatan Makalah
yang diselengarakan oleh
Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) STAIN Salatiga.
IBTIDA‟ Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal
STAIN Salatiga dengan tema
”Intelektual Muda Muslim
Genggam Dunia Gapai
Akhirat.
Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW tahun
H yang diselenggarakan oleh
KSEI STAIN Salatiga.
Seminar Nasional dalam
rangka Pelantikan Pengurus
Himpunan Mahasiswa Islam
cabang Salatiga Periode
dengan tema:
“Kepemimpinan dan Masa
Depan Bangsa.
Training Kader I yang
diselenggarakan oleh LDK
Darul Amal STAIN Salatiga
dengan tema ”Satukan Tekad
untuk Membangun Karakter
Umat”.
Workshop Nasional Metode
(Sempoa) UKSW
Seminar Nasional
Entrepreneurship
“Menumbuhkan Jiwa
Entrepreneur Generasi Muda”
yang diselenggarakan oleh
Koperasi Mahasiswa
(KOPMA) STAIN Salatiga.
Seminar Festival Dakwah
Milad XI LDK STAIN
Salatiga dengan tema ” Ya
Allah Aku Jatuh Cinta”.
Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega ke(PLCPP XXIII) dengan tema:
“ PLCPP Membuka Cakrawala
Dunia Serta Membangun
Oktober
Peserta
-
Peserta
Oktober
Januari
Peserta
Februari
Peserta
-
-
April
Peserta
April
Peserta
Mei
Peserta
Juni
Peserta
September
Peserta
Kredibilitas Bangsa”.
. IPSI (Islamic Public Speaking
Training) di Festival Dakwah
MILAD XII lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal
STAIN Salatiga.
. Seminar Nasional
Hypnoteaching “Mathematics
Learning With
Hypnoteaching” UKSW
. Talkshow Nasional dengan
tema “Matematika, Ilmu atau
Seni?” UKSW
. Seminar Nasional dengan
tema ” Pendidikan Karakter
Untuk Melahirkan Pemimpin
Masa Depan”.
. Bedah Buku “Ulama-ulama
Aswaja Nusantara yang
berpengaruh di Negeri Hujaz”
yang diselenggarakn oleh UPT
Perpustakaan PP Edi Mancoro
. Seminar L.G.B.T
diselenggarakan oleh Biro
Litbang Pondok Pesantren Edi
Mancoro.
. Seminar Nasional dengan
tema “Penguatan Wawasan
Kebangsaan Dan
Nasionalisme”.
. Seminar Nasional dengan
tema ” Indonesia Budayaku
Indonesia Warisanku (Salatiga
Kota Pustaka) diselenggarakan
oleh HMJ PGMI
. Ngaji Akbar dan Seminar
Nasional Liberasi Islam
bertajuk “Membangun Budaya
Liberasi Islam di Era Informasi
Digital” diselenggarakan oleh
Yayasan Wakaf Literasi Islam
Indonesia (WALI).
Juni
Peserta
November
Peserta
Februari
November
Peserta
Peserta
Februari
Peserta
Maret
Peserta
April
Peserta
Juni
Peserta
,
dan
Juni
Peserta
Jumlah Skor
Salatiga,
Agustus
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP.
Download