1.560 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016 PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL ANAK LAMBAN BELAJAR SD N 1 KRAKAL IMPLEMENTATION OF SLOW LEARNER REMEDIAL TEACHING SD N 1 KRAKAL Oleh: Oky Nursiyana, PGSD/PSD, [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengajaran remedial anak lamban belajar (slow learner) di kelas III SD Negeri 1 Krakal Alian Kebumen. Prosedur pelaksanaan pengajaran remedial meliputi kegiatan awal kegiatan inti dan kegiatan evaluasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus dengan subjek guru kelas III. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi teknik untuk memperoleh keabsahan data. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pengajaran remedial anak lambanbelajar di kelas III SD N 1 Krakal sudah terlaksana, namun ada poin dalam prosedur pelaksanaan pengajaran remedial yang belum tampak, seperti penggunaan tim pengajar, penggunaaan metode diskusi, kerja kelompok dan tutor sebaya serta belum memberikan tugas tambahan setelah pengajaran remedial. Kata kunci : pengajaran remedial, anak lamban belajar Abstract Abstract This research aimed to describe implementation of slow learnear remedial teaching at grade III SD N 1 Krakal. The procedure of remedial teaching implementation included initial activities, activities core and activities evaluation. This research used qualitative approach and case study type with the subject was the teacher of grade III. The data collected was done by observation, interview, and documentation. the researcher used technique triangulation to get data validation. the data analysis used data reduction, data display, and conclusion. Based on the research showed that implementation of slow learner remedial teaching of grade III SD N 1 Krakal was done, but there was a point in procedure of remedial implementation that there was not exist, that were using of team teaching, using of discussion methods, activity group and tutor of the same age, as well as the teacher did not give extra task after remedial teaching. Key Words: remedial teaching, slow learner Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.561 Namun realitanya tidak semua PENDAHULUAN Pendidikan sebagai upaya anak ABK mendapatkan pelayanan memanusiakan manusia mengandung secara arti hak seharusnya semua manusia tanpa kecuali. Sesuai mendukung dengan bunyi pasal 31 UUD 1945 mengoptimalkan (amandemen) bahwa “Setiap warga konsep Tri pusat pendidikan (keluarga, negara berhak mendapat pendidikan”, sekolah maka pendidikan tidak ditingkatkan. Dengan demikian ABK bahwa pendidikan status sosial adalah memandang maupun ekonomi tetap optimal. yang Pelayanan optimal dan bisa keberhasilan dan bisa keterpaduan antara masyarakat) menjalani harus hidup dan seseorang. Demikian juga dengan anak kehidupanya secara normal layaknya yang menyandang status berkebutuhan manusia khusus (ABK). Sejalan dengan UU diusahakan melalui bimbingan yang Nomor 4 Penyandang pada Tahun 1997 tentang dikondisikan Cacat bahwa “Setiap yang dimilikinya. umumnya sesuai dengan dengan potensi penyandang cacat mempunyai hak yang Melihat kondisi yang demikian, sama dalam segala aspek kehidupan dan maka peran guru sangatlah penting penghidupan”. Penyandang cacat harus dalam membimbing dan memberikan mendapatkan layanan pendidikan yang pelayanan kepada siswa dengan sebaik- disesuaikan baiknya. dengan kondisi, bakat, Guru hendaknya mampu minat dan kemampuan yang di miliki. memberikan Sekolah sebagai tempat menimba ilmu maupun nonakademik serta konseling dan terselenggarakannya pendidikan bimbingan akademik untuk ABK kendati mengajar di sekolah secara formal hendaknya memberikan biasa yang terbaik untuk siswanya. Begitu dimaksudkan pula dengan pendidik yang memiliki kurangnya tugas utama mengajar dan mendidik seharusnya mendampingi dan ada di anak setiap sekolah. didiknya. seorang pelayanan Sudah pendidik sebagaimana seharusnya memberikan mestinya (umum). Hal untuk tenaga Berdasarkan guru tersebut mengatasi SLB observasi yang dan wawancara dengan guru kelas III pada dengan tidak ada pengecualian maupun tanggal 7 November 2015 di SD Negeri dikriminasi. 1 Krakal, Alian , Kebumen, di kelas III 1.562 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016 terdapat 4 (empat) anak yang termasuk teman-temannya. ABK. ulangan harian, nilainya dibawah rata- Salah satunya adalah anak dengan kondisi lambanbelajar atau Slow Hampir di setiap rata. learner. Kelainan yang dimilki oleh Kondisi dibuktikan dengan anak tersebut yaitu ketidakmampunya adanya mengikuti kegiatan belajar mengajar, dilaksanakan pada 11 November 2015 dan jauh oleh Lembaga Pendidikan dan Layanan teman-teman Psikologi GSP Group, Jalan Pasar mengalami ketertinggalan dibanding dengan sekelasnya. Anak alamat belajar tes psikologis yang Indrakila Utara No. 2 Krakal, Rt 3/5 tersebut belum dapat membaca dengan Alian lancar, menulis dan berhitung dibanding pemeriksaan dengan teman-teman sekelasnya. Dari November segi fisik anak lambanbelajar terlihat diperoleh hasil bahwa siswa memiliki normal dan setara dengan teman-teman IQ 83 dan tergolong anak lambanbelajar di (Slow learner). kelasnya meskipun pada kenyataannya ia sudah berusia 12 tahun. Kebumen. Berdasarkan psikotes 2015 Guru hasil tanggal terhadap mengungkapkan 11 siswa, bahwa Cara anak lambanbelajar berbicara juga dalam pembelajaran memang masih ada tidak ada perbedaan dengan teman- siswa yang nilainya selalu di bawah teman sebayanya, hanya saja memang kriteria ketuntasan sedikit pendiam. Dalam kesehariannya tersebut belum di sekolah tersebut termasuk anak yang menghitung tidak suka berkelahi, terlihat ketika di menulis, tulisannya dapat dibaca namun cemooh oleh teman-temannya namun tidak rapi dan terkesan acak-acakan tidak meskipun melawan namun tetap minimal. Anak bisa membaca dan dengan sudah lancar. didampingi Ketika oleh membiarkannya.Ketika pembelajaran gurunya. Berbeda dengan hal di atas berlangsung lambanbelajar anak lambanbelajar bisa menyesuaikan mengikuti apa yang disampaikan oleh diri dengan teman-temannya. Dalam hal guru dengan baik, hanya saja dalam hal mengurus diri, anak tersebut sudah membaca, menulis dan berhitung masih dapat mandiri bahkan rajin mengaji dan mengalami membantu kedua orang tuanya. Tak anak kesulitan. Anak lambanbelajar mempunyai kemampuan jarang akademik yang lebih rendah daripada membuat hati kedua orang tuannya iba, pula anak lambanbelajar Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.563 dikarenakan setiap pulang mengaji selalu membawa pelepah pohon kelapa atau prestasi yang didapatkan menjadi lebih baik. yang sudah kering untuk dijadikan Lebih dari itu, guru belum tambahan kayu bakar. Anak tersebut memberikan bimbingan belajar secara juga sering mengingatkan ibunya untuk khusus bagi selalu berdoa ketika makan dan seusai Bantuan yang diberikan oleh guru sholat. masih sebatas penaganan dasar seperti Anak lambanbelajar selalu anak lambanbelajar. meminta ibunya untuk berdoa agar bisa mengajari menjadi seperti menghitung. Meskipun sudah ada usaha teman-teman dan juga kakaknya. Hal ini guru dalam membantu anak tersebut, sangat berbeda dengan kemampuannya namun guru belum mempunyai program dalam hal akademik, yang terkadang layanan juga membuatnya sedih, namun anak sistematis lambanbelajar tersebut tetap menuntut tersebut. Namun di sisi lain, guru ilmu, pergi ke sekolah meski harus berupaya menempuh jarak yang cukup jauh. membaca Namun, tidak memberikan motivasi agar tetap rajin membuat guru lantas menyerah, guru belajar. Dalam hal ini guru belum anak yang kondisi demikian tetap kelasnya memberikan pandai berusaha bimbingan dan untuk respon seutuhnya. bimbingan untuk belajar yang menangani anak membimbing dan dan menulis, menghitung serta anak tersebut. Pada dasarnya keberadaan anak juga berkebutuhan khusus tersebut menjadi mengupayakan adanya remedial untuk masalah karena sekolah tersebut bukan memperbaiki nilai- nilai siswa slow SD inklusif, dimana tidak ada guru tersebut pembimbing kegiatan membeikan layanan bimbingan secara pembelajaran selesai. Siswa yang belum intensif kepada anak tersebut. Dengan mampu demikian guru kelas III memiliki peran leraner tersebut. Guru membaca memberikan penanganan khusus kepada positif serta menerima keberadaan anak tersebut menulis, dilaksanankan Remedial setelah mencapai batas tuntas di khusus yang bisa bimbing dan diberi lagi soal-soal untuk ganda dikerjakan, padahal sudah jelas bahwa guru kelas dengan tujuan setelah mendapat bimbngan dan latian nilai memiliki dalam mengatasi kompetensi yang siswanya, kurang dalam hal melayani ABK. Karena pada 1.564 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016 dasarnya guru melayani kelas tidak anak-anak untuk Dengan pengajaran remedial, guru berkebutuhan belajar juga menjadi bisa memahami khusus. Untuk mengatasi hal tersebut, bagaimana kepribadian anak lamban maka guru berupaya untuk memberikan belajar, yang nantinya berguna dalam kesempatan kepada slow leraner untuk upaya meningkatkan prestasi belajar megikuti anak lamban belajar. program memperbaiki remedial nilai-nilainya. guna Pelaksanaan Menurut pengajaran peneliti pelaksanaan remedial sangatlah remedial hendaknya memiliki langkah- perlu, melihat adanya kenyataan bahwa langkah yang ditempuh agar tujuan ABK memang memiliki kemampuan belajar yang sudah ditentukan dapat belajar yang berbeda dengan anak tercapai. Berdasarkan uraian masalah normal pada umumnya. Hal ini senada tersebut, dengan pendapat Suwarto (2013 : 208), mengetahui yang menyatakan bahwa. pelaksanaan pengajaran remedial yang Hal ini senada dengan pendapat Suwarto (2013 : 208), yang menyatakan peneliti lebih tertarik jauh untuk bagaimana diberikan guru kepada ABK lamban belajar (slow leraner ) di SD tersebut. bahwa apabila terdapat siswa yang tidak mencapai punguasaan kompetensi yang METODE PENELITIAN telah Pendekatan Penelitian ditentukan, maka salah satu tindakan yang harus dilakukan oleh Penelitian ini menggunakan pendidik adalah memberikan program pendekatan kualitatif dengan jenis studi pembelajaran remedial atau perbaikan, kasus. agar siswa lamban belajar tersebut dapat mengejar keteringgalannya dan dapat memperbaiki prestasi belajarnya. Penelitian ini dilakukan di SD Melalui pemberian pengajaran remedial belajar diharapkan dapat anak mencapai penguasaan lamban belajar juga diharapkan mampu maupun ketertinggalan memperbaiki Negeri 1 Krakal, Alian, Kebumen. lamban kompetensi yang telah ditentukan. Anak mengejar Tempat Penelitian prestasi nilai-nilainya. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari- Maret 2016. Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.565 nilai hasil ulangan anak lambanbelajar Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru kelas III. dan mengkonfirmasikan nilai ulangan yang diberikan telah kepada anak lambanbelajar. Kemudian guru meminta anak Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam lambanbelajar kembali nilai untuk melihat ulangan bahwa dan penelitian ini melalui teknik observasi, mengkonfirmasikannya nilai wawancara, dan dokumentasi. yang diperoleh masih dibawah KKM. Selanjutnya guru berupaya menentukan permasalahan (kesulitan) yang dialami Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam anak lambanbelajar dengan melihat penelitian ini melalui teknik reduksi kondisi anak tersebut dalam proses data, penyajian data, dan verifikasi. pembelajarannya dan menganalisis hasil ulangan hariannya. menentukan Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini terdiri dari belajar) Guru permasalahan anak juga (kesulitan lambanbelajar dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan wawancara, dan pedoman dokumentasi tentang ulangan yang berhubungan dengan pelaksanaan dilaksanakan, pengajaran remedial. kepada pedoman observasi, pedoman hasil yang melakukan anak telah pendekatan lambanbelajar dengan berdialog, berupaya untuk menjelaskan Uji Keabsahan Data materi yang belum dipahami dan soal Pengujian keabsahan data menggunakan ulangan triangulasi menyelesaikannya. Lain daripada itu sumber dan triangulasi yang RI belum bisa guru sudah berupaya menganalisis hasil teknik. ulangan harian dan melihat bagaimana HASIL PENELITIAN DAN Kegiatan awal dilakukan oleh guru dengan menelaah kembali kasus permasalahannya lambanbelajar pembelajaran PEMBAHASAN dengan anak dilakukan oleh guru dengan membacakan kembali dalam proses sehari-hari dan dilanjutkan dengan menjelaskan bagianbagian yang masih belum dikuasai oleh anak lambanbelajar. Temuan pada penelaahan kembali kasus diatas sejalan 1.566 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016 dengan pendapat Muhammad Irham dan guru berupaya memberikan alternatif NovanArdy (2013:302) dimana apa atas yang pada proses lambanbelajar, dilakukan untuk memahami sejak adanya penelaahan menemukan atau menentukan dengan kasus bahwa sejatinya anak tersebut lebih jelas tentang tingkat kesulitan memang belum mahir dalam membaca. yang dialami siswa apakah tergolong pemahaman ini sejalan dengan apa yang berat atau ringan, letak kesulitan siswa diungkapkan oleh Abin Symasuddin artinya di bagian mana letak kesulitan (2007:350) bahwa pada langkah ini belajar siswa, serta faktor-faktor yang merupakan lanjutan logis dari langkah memicu permasalahan pertama. Dari hasil penelaahan yang belajar tersebut. Hasil temuan tersebut kita lakukan pada langkah pertama ini kemudian digunakan sebagai dasar itu penentuan alternatif tindakan yang mengenai dua hal pokok. Sasaran pokok dilakukan penelaahan guru kasus munculnya mungkin bisa diberikan. kasus yang akan dialami anak guru sudah sebab diperoleh kesimpulan kegiatan yang dilakukan dalam tahapan juga ini adalah membuat keputusan pilihan menentukan alternatif pilihan tindakan. alternatif mana yang harus ditempuh Dalam menentukan alternatif pilihan berdasarkan pertimbangan rasional yang tindakan, cermat. Pada kegiatan awal guru guru melakukan pengklasifikasian kasus yang ditangani Layanan bimbingan dan konseling apakah termasuk kasus yang ringan, atau psikoterapi, cukup kepada atau berat dengan cara anak dilakukan oleh guru lambanbelajar melakukan pendekatan (dialog) dan pendekatan melihat serta menganalisis hasil ulangan dengan anak lambanbelajar. selanjutnya guru pertanyaan melakukan materi ulangan harian pengambilan keputusan kepada anak mengajukan terkait berupa tersebut pertanyaan- materi, terutama yang belum apakah perlu memberikan bimbingan dikuasai olehnya. Guru memutuskan konseling diri atau tidak serta bentuk sendiri untuk mengatasi anak alternatifnya dengan cara memberikan lambanbelajar bimbingan membaca yang dilakukan di bimbingan sela-sela melakukan pendekatan agar kedekatan pembelajaran dan ketika remedial berlangsung. Dalam hal ini dalam tersebut, melakukan yaitu dengan emosional antara guru dengan anak Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.567 lebih terbentuk serta dengan melakukan tetap bimbingan kegiatan sekolah yang ada. membaca pembelajaran. di Kemudian sela-sela waktu dan yang Kegiata inti adalah melaksanakan digunakan dalam melakukan bimbingan pengajaran remedial. Dalam langkah ini adalah terdapat temuan yang mengindikasikan dengan cara memperhatikan mengajak lambanbelajar anak berbincang-bincang adanya pendekatan pengajaran seputar materi ulangan harian yang remedial, teknik dan metode penganan dirinya bisa remedial. juga pendapat Abin Symasuddin (2007:352) bertujuan untuk menciptakan kedekatan yang menyatakan langkah ke empat ini emosional antar guru dengan anak tepat setelah terciptanya para kondisi. lambanbelajar sehingga akan diketahui Dalam langkah bagaimana cara agar anak tersebut bisa teknik digunakan menyerap materi dengan mudah apabila remedial. kedekatan telah remedial yang diberikan guru kepada RI ini dilakukan dengan pendekatan kuratif Abin karena remedial itu sendiri dilaksanakan Symasuddin (2007:351) yang salah satu setelah diketahui bahwa nilai hasil tujuan dari adanya layanan bimbingan ulangan harian RI dibawah KKM. Hal dan konseling adalah untuk menghadapi ini sesuai dengan pernyataan Mulyadi kasus (2010: 52) Pengajaran remedial dapat sendiri belum menyelesaikannya. Cara ini emosionalnya terbangun. Tujuan senada dengan yang pendekatan pendapat berhubungan kesulitan dalam dengan Hal ini senada inilah dengan strategi dalam Pelaksanaan dan pengajaran pengajaran menemukan teknik dikatakan bersifat atau metode atau teknik belajar yang dilakukan setelah sesuai, program belajar mengajar sesuai dengan ego-emosioanal, potensial- fungsional, sosial-psikologis penyesuaian dengan lingkungannya. dirinya Selanjutnya dalam dan dalam kriteria ditetapkan. remedial kuratif berlangsungnya keberhasilan yang Pelaksanaan dilaksanakan apabila telah pengajaran setelah jam kaitannya dengan penyusunan program belajar mengajar selesai (diluar jam pengajaran pembelajaran). Kemudian dalam membuat rencana program pengajaran pelaksanaannya, pengajaran remedial remedial yang dalam pelaksanaannya tidak mengambil peserta didik tertentu remedial, guru sudah yang membutuhkan remedial. Artinya 1.568 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016 bahwa, semua siswa yang memang pengajaran nilainya masih berada dibawah KKM lambanbelajar secara tersendiri baik diberikan pengajaran waktu dan jenis soalnya(individual). Pengajaran remedial lambanbelajar remedial. untuk dilakukan anak secara Hal remedial ini sejalan Mulyadi kepada dengan (2010:86-87) anak pendapat pengajaran bersamaan dengan siswa lain namun individual adalah suatu bentuk proses terkadang dilakukan secara individu, belajar mengajar yang dilakukan secara lalu untuk soal yang diberikan baik individual, jumlah maupun jenisnya tidak selalu interaksi yang dilakukan antara guru sama, dengan dengan seorang murid secara individual. kemampuan yang dimiliki oleh anak Materi yang diberikan mungkin bersifat tersebut. Dalam pelaksanaannya guru pengulangan atau pengayaan dari yang juga lebih sering mendampingi anak sudah dimiliki atau pemberian materi lambanbelajar, dan selama itu siswa lain baru, semua tergantung pada bentuk sedang mengerjakan soal remedial atau kesulitannya. pengayaannya masing-masing. dalam rangka penganan remedial bersiat metode yang digunakan menyembuhkan atau memperbaiki cara- oleh guru adalah berupa pemberian soal cara belajar yang dilakukan murid. Lain remedial kepada anak lambanbelajar, daripada yang selama proses mengerjakannya lambanbelajar mengerjakan soal, guru didampingi selalu mengulang materi yang berkaitan tetapi Selanjutnya menyesuaikan oleh guru baik untuk dengan membantu kemudian bagaimana cara mengarahkan mengerjakan serta untuk dalam Pengajaran itu, membantu menjaga konsentrasi maupun dalam artinya bentuk individual sebelum ulangan anak hariannya, guru baru memerintahkannya mengerjakan soal remedial. sesekali mengingatkan hal-hal keliru Dalam pelaksanaannya guru juga tidak yang mungkin dilakukan oleh anak dibantu oleh siapa pun, melainkan lambanbelajar. Guru tetap mendampingi hanya anak lambanbelajar meskipun dalam lambanbelajar. beberapa waktu bersamaan dengan mengikuti pelaksanaannya anak lain melibatkan guru dan anak Setelah dilaksankaan remedial guru yang melakukan pengukuran prestasi belajar remedial dan pengayaan. kembali siswa. Dalam hal ini dilakukan Tidak jarang pula guru memberikan pengukuran antara rencana Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.569 pembelajaran yang sudah disusun oleh yang sudah mencapai tujuan belajar guru terhadap prestasi atau hasil belajar maupun yang belum mencapai tujuan anak lambanbelajar setelah dilakukan belajar. remedial. dengan dalam remedial basil belajarnya sudah pendapat Muhammad Irham dan Novan mencapai tujuan belajar, maka guru Ardy (2013:307) tahap ini dilakukan memperbolehkannya mengikuti materi untuk mengetahui kesesuaian antara pembelajaran rencana yang telah di susun dengan hasil belajar yang belum sesuai dengan pencapaian hasil belajar yang diperoleh tujuan siswa pengajaran diberikan melakukan melakukan remedial kembali. Hal ini program senada dengan apa yang disampaikan Hal ini setelah remedial. sesuai program Dalam pengukuran hasil belajar Ketika anak lambanbelajar berikutnya belajar dan untuk meskipun remedial, sudah maka guru remedial, setelah soal remedial selesai oleh Mulyadi (2010:70), bahwa terdapat dikerjakan, 3 kemungkinan yang dilakukan sebagai anak lambanbelajar langsung menyerahkan bukunya kepada bentuk guru. penafsiran hasil belajar, dimana apabila Kemudian mengoreksi guru hasil langsung pekerjaannya, memberikan nilai serta memberikan (menunjukkan kasus hasil peningkatan prestasi dan kemampuan penyesuaian dengan mencapai kriteria keberhasilan remedial anak tersebut pada pekerjaan minimum seperti yang diharapkan dapat atau dinyatakan terminal dan diperbolehkan buku tidaknya dari nilai keterangan tuntas rekomendasi ulangan harian anak lambanbelajar. melanjutkan program proses belajar- Kegiatan evaluasi dilakukan dengan re-evaluasi dan rediagnostik. Re- mengajar utama Selanjutnya tahap apabila berikutnya. kasus (belum evaluasi dan re-diagnostik dilakukan menunjukkan perubahan yang berarti oleh guru dengan menanyakan kepada baik anak lambanbelajar bagian yang masih kemajuan penyesuaian diri) sebaiknya dirasa sulit dan menyuruh RI untuk dilakukan terus belajar dan latihan membaca. temukan Selanjutnya pengajaran rekomendasi guru kepada melakukan anak lambanbelajar baik untuk hasil belajar dalam segi prestasi re-diagnosis, letak maupun sehingga di kelemahannya remedial tersebut dan sebagainya. Lain daripada itu, guru tidak memberikan tugas tambahan 1.570 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 16 Tahun ke-5 2016 setelah pengajaran remedial dilakukan pembelajaran dan diketahui siswa mendapatkan nilai remedial. tuntas. biasa dan ketika Guru memutuskan untuk mengatasi sendiri anak lambanbelajar dengan cara SIMPULAN DAN SARAN melakukan pendekatan kepada anak Simpulan tersebut Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan tentang dapat ditarik termasuk bimbingan melakukan membaca disela-sela remedial dan pembelajaran. Bimbingan pelaksanaan konseling diberikan pengajaran remedial anak lambanbelajar mengajak anak sebagai berikut. Penelaahan kembali berbincang-bincang (berdialog) terkait kasus permasalahannya bagian-bagian yang masih dirasakan dilakukan guru dengan membacakan sulit maupun materi ulangan harian nilai yang sebelumnya. Lain daripada itu dengan hasil ulangan siswa sekelas kemudian menkorfirmasikan nilainya, dilakukan upaya melihat emosional agar proses pembelajaran anak dengan lambanbelajar pendekatan anak secara lambanbelajar lambanbelajar dan menganalisis hasil tersebut ulangan memberikan ketika remedial berlangsung. Guru juga pendekatan kepada anak lambanbelajar sudah menyusun program pelaksanaan serta menjelaskan bagian baik materi remedial dan dalam pelaksanaannya atau soal yang belum bisa diselesaikan tetap menyesuaikan ketersediaan waktu oleh anak lambanbelajar. dan kegiatan sekolah. hariannya, Dalam menentukan alternatif pilihan tindakan, guru mengklasifikasikan menjadi cara Remedial lebih bersemangat dilakukan pembelajaran dengan seusai pendekatan kasus yang ditangani dengan melakukan kuratif, dalam pelaksanaannya tidak pendekatan (dialog) kepada anak melakukan pengambilan siswa tertentu lambanbelajar dan menganalisis hasil yang membutuhkan remedial melainkan ulangannya. Mengambil semua keputusan siswa yang nilainya masih perlu tidaknya memberikan bimbingan dibawah KKM diberikan pengajaran konseling remedial, atau tidak serta bentuk tidak menggunakan tim alternatifnya yang diupayakan melalui pengajar, metodenya adalah pemberian bimbingan soal remedial yang diawali dengan membaca ketika Pelaksanaan Pengajaran Remedial .... (Oky Nursiyana) 1.571 ceramah dan dialog atau penjelasan mengenai materi yang sudah digunakan untuk harian. ulangan dilakukan secara Remedial individual dan klasikal. Hasil belajar diukur dengan memeriksa, menilai dan memberi keterangan ketuntasan nilai. Re-evaluasi dan re- diagnostik dilakukan dengan menanyakan kembali kesulitan materi kepada anak lambanbelajar, meremedial kembali jika nilai belum tuntas, melanjutkan materi jika nilai sudah tuntas, memotivasi untuk rajin belajar membaca dan menulis dan tidak memberikan tugas tambahan setelah pengajaran remedial. DAFTAR PUSTAKA Abin Syamsuddin Makmum. (2007). Psikologi pendiidkan Perangkat Sistem pengajaran Modal. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyadi. (2010). Dianosis Kesulitan Belajar &Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera Muhammad Irhan & Novan Ardy Wiyani. (2013). Psikologi Pendidikan : Teori dan Aplikasi Dalm Proses Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media Suwarto. (2013). Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.