Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu tempat transaksi
perdagangan saham dari berbagai jenis perusahaan yang ada di Indonesia. Ada
beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) , yaitu
perusahaan pertanian, pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka industri,
industri barang konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, dan perdagangan jasa
investasi. Perusahaan industri pertanian (Agriculture) adalah salah satu
perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri
Agriculture terbagai menjadi beberapa kategori yaitu crops, plantation, animal
husbandry, fishery, forestry, dan others.
Industri
Agriculture
kategori
plantation,
yaitu
salah
satu
yang
memproduksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). Minyak kelapa sawit
di Indonesia terus tumbuh pesat dari tahun ke tahun. Produksi CPO meningkat
menjadi 21,0 juta pada 2010 dari tahun sebelumnya 19,4 juta ton. Pada 2011 ini
produksi diperkirakan akan naik 4,7% menjadi sekitar 22,0 juta ton. Sementara
itu, total ekspor juga meningkat, pada 2010 tercatat sekitar 15,65 juta ton,
kemudian diperkirakan akan melonjak menjadi 18,0 juta ton pada 2011. Sampai
saat ini Indonesia masih menempati posisi teratas sebagai negara produsen CPO
terbesar dunia, dengan produksi sebesar 21,8 juta ton pada 2010. Dari total
1
2
produksi tersebut diperkirakan hanya sekitar 25% sekitar 5,45 juta ton yang
dikonsumsi oleh pasar domestik (www.datacon.co.id)
Perkebunan kelapa sawit menurut status kepemilikan dalam 10 tahun
terakhir luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia terus meningkat dengan
pertumbuhan rata-rata sebesar 8,1% per tahun dari hanya seluas 5.453 ribu ha
pada 2005 meningkat menjadi 7.824 ribu ha pada 2010 (www.datacon.co.id).
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menilai, tahun 2012
menjadi tahun yang suram bagi industri kelapa sawit Indonesia. Kondisi itu dinilai
terjadi karena faktor eksternal, yakni perekonomian global yang terpuruk. Selain
faktor eksternal, ada faktor internal yang mempengaruhi kinerja bisnis kelapa
sawit di 2012. Faktor internal itu dinilai ikut memperburuk kinerja bisnis industri
kelapa sawit di tahun 2012 (www.bumn.go.id).
Fenomena tersebut jelas berdampak pada sektor industri Agriculture, yang
dimana setiap perusahaan dituntut untuk memperbaiki kinerja perusahaanya
dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Kinerja suatu perusahaan merupakan
hasil dari suatu proses dengan mengorbankan berbagai sumber daya. Kinerja
perusahaan salah satunya dapat dinilai melalui pertumbuhan laba. Apabila kinerja
perusahaan baik maka pertumbuhan laba meningkat, begitu juga sebaliknya
apabila kinerja perusahaan tidak baik maka pertumbuhan laba akan menurun.
Laba bagi perusahaan sangat diperlukan karena untuk kelangsungan hidup
perusahaan. Laba dapat memberikan sinyal positif mengenai prospek perusahaan
di masa depan tentang kinerja perusahaan.
3
Berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
(BEI), peneliti mengambil secara acak perusahaan industri Agriculture yang
bergerak di plantation diantaranya laba operasinya sebagai berikut:
Tabel 1.1. Laba Operasi Tahun 2005-2008
Rp. miliar
PERUSAHAAN
2005
Astra Agro Lestari Tbk. 1.198.615
Gozco Plantations Tbk.
-202.97
Sampoerna Agro Tbk.
120.728
Bakrie Sumatera Tbk
227.875
TAHUN
2006
2007
2008
1.198.597 2.906.045 3.377.344
-33.692
607.14
98.349
192.124 404,400 611.456
292.159 493.136 759.697
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Dari tabel diatas, dapat terlihat adanya fluktuasi nilai laba operasi yang
signifikan pada tahun 2005-2008. Karena nilai laba yang diperoleh perusahaan
untuk tahun yang akan datang tidak dapat dipastikan kadang naik atau turun, maka
perlu adanya suatu prediksi pertumbuhan laba di masa mendatang khususnya pada
kondisi perekonomian negara didunia yang sedang dilanda kirisi. Tujuan
perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba, walaupun bukan
semata-mata berorientasi pada laba namun dalam menjalankan usahanya
perusahaan juga harus memperhatikan upaya yang dapat dilakukan agar posisinya
tetap menguntungkan (tidak merugi) sehingga kelangsungan usahanya tetap
terjaga, dalam hal ini laba mempunyai peranan yang penting. Akan tetapi laba
yang besar belum tentu menunjukkan bahwa perusahaan telah bekerja secara
efisien. Efisien dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh
dengan kekayaan atau modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Oleh sebab itu setiap perusahaan diharapkan mampu memperoleh laba yang
maksimal.
4
Pertumbuhan laba dapat dilihat melalui laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan
tersebut. Cara untuk mengevaluasi dan menginterpretasikan data laporan
keuangan adalah melalui analisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan
salah satu bentuk informasi akuntansi yang penting dalam proses penilaian kinerja
perusahaan. Dengan rasio-rasio keuangan tersebut akan tampak jelas berbagai
indikator keuangan yang dapat mengungkapkan kondisi keuangan suatu
perusahaan maupun kinerja yang telah dicapai perusahaan untuk suatu periode
tertentu. Pada umumnya dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan
rasio yang terdiri atas, rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas.
Penggunaan rasio tergantung kebutuhan penganalisa. Bagi investor ada tiga rasio
keuangan yang paling dominan yang dijadikan tujuan untuk melihat kondisi
kinerja suatu perusahaan yaitu, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas (Fahmi, 2011). Tiga jenis rasio inilah yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Dari perhitungan rasio tersebut diharapkan dapat membantu para
manajer untuk memprediksi pertumbuhan laba di masa yang akan datang baik
untuk pihak internal maupun eksternal.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berfokus pada “ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP
PREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN INDUSTRI
AGRICULTURE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) TAHUN 2009-2011”.
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan
yang dapat diidentifikasikan dan dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1.
Berapakah besarnya rasio keuangan periode 2009, 2010, dan 2011.
2.
Berapakah besarnya pertumbuhan laba periode 2009, 2010, dan 2011
3.
Apakah rasio keuangan yang diwakili likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada
perusahaan di industri Agriculture yang terdaftar di BEI.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan
industri Agriculture dan seberapa besar rasio keuangan dapat memprediksi
pertumbuhan laba perusahaan di industri Agriculture yang diukur berdasarkan
laba operasional.
Dalam kaitannya dengan permasalahan ini, tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah
1.
Berapakah besarnya rasio keuangan periode 2009, 2010, dan 2011.
2.
Berapakah besarnya pertumbuhan laba periode 2009, 2010, dan 2011
3.
Apakah rasio keuangan yang diwakili likuiditas, solvabilitas, dan
profitabilitas berpengaruh terhadap prediksi pertumbuhan laba pada
perusahaan industri Agriculture yang terdaftar di BEI.
6
1.4. Kegunaan penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan akan memberikan kegunaan
antara lain:
1.
Bagi Perusahaan
Kesimpulan dan saran dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
pihak pihak yang terkait dan berwenang dalam penetapan kebijakan
internal perusahaan.
2.
Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan di dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan
Agriculture di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.
Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi
sebagai pembanding untuk penelitian selanjutnya.
4.
Bagi Penulis
Dapat sebagai penerapan atau pengaplikasian ilmu-ilmu yang di dapat
selama di bangku perkuliahan ke dalam permasalahan langsung yang ada
di lapangan.
1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI), khususnya industri Agriculture dengan data sekunder
(laporan Keuangan) yang diakses langsung di situs resmi Bursa Efek Indonesia.
Waktu penelitian berlangsung mulai Februari 2013 sampai dengan selesai.
Download