psikologi remaja

advertisement
Suci Musvita Ayu, S.KM, M.PH
Erni Gustina, S.KM, M.PH
a.
b.
Istilah adolescent (remaja) dan
adolescence (masa remaja) berasal dari
bahasa Latin ADOLESCERE, yg artinya
tumbuh ke arah kematangan baik secara
fisik, psikis, dan sosial.
Masa remaja terbagi menjadi dua periode :
periode remaja awal dan periode remaja
akhir.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Masa remaja
Masa remaja
peralihan.
Masa remaja
perubahan.
Masa remaja
Masa remaja
realistis.
Masa remaja
indentitas.
Masa remaja
dewasa.
merupakan periode penting.
merupakan periode
merupakan periode
merupakan masa bermasalah
merupakan masa yg tidak
merupakan masa mencari
merupakan ambang masa





Remaja adalah suatu fase perkembangan
yang dialami sesorang ketika memasuki usia
12-22 tahun
Dibagi menjadi 3 TAHAP :
Remaja awal : 12-15 tahun
Remaja Madya: 15 -18 tahun
Remaja Akhir 19-22 tahun
Perkembangan fisik
1) Proporsi tubuh remaja, khususnya
remaja akhir sudah menyamai
proporsi tubuh orang dewasa.
2) Berkat perkembangan ciri-ciri seks
sekundernya, remaja, khususnya
remaja akhir , secara fisik sudah
menyamai orang dewasa.
6
LAKI - LAKI
No.
PEREMPUAN
Tubuh laki-laki
menonjolkan garis-garis
lurus dan tegak yang
dianggap lambang
keperkasaan dan
kekuasaan
1
Tubuh perempuan lebih
menonjolkan garis-garis
melingkar, bulat dan sering
dianggap sebagai lambang
kelembutan
Bahu lebar, dada lapang
2
Bahu relatif kecil dan
melengkung, dada membesar
kedepan.
Pinggul lebih kecil
dibandingkan bahu
3
Pinggang kecil tetapi tulang
pinggul besar/membulat
LAKI-LAKI
No.
PEREMPUAN
KAKI TEGAK LURUS, Sering
menampakkan otot-otot
4
Paha besar dan kaki
meruncing kebawah
Lengan dan tangan relatif
keras dan berotot
5
Lengan dan tangan relatif
lembut dan lemas
Suara besar, ada jakun
pada leher
6
Suara kecil dan ringan, leher
rata
Mengalami mimpi basah
7
menstruasi
Bulu rambut lebih mudah
tumbuh pada muka(kumis,
cambang, jenggot)
8
Rambut muka relatif tidak
mudah tumbuh
1) Perilaku seksual adalah perilaku
yang terjadi karena dorongan
seksual.
2) Timbul rasa tertarik pada lawan
jenis.
3) Timbul dorongan seksual.
4) Timbul fantasi-fantasi seksual
5) Pendidikan seks diperlukan agar
perilaku seksual remaja tidak
menyimpang dari norma.
Perkembangan intelektual
1) Kemampuan intelektual sampai pada tingkat
operasi formal.
2) Mampu melakukan penalaran.
3) Mampu memikirkan masa depan dan membuat
perencanaan untuk mencapainya.
4) Mampu menyadari aktivitas kognitifnya dan
mekanisme yg membuat proses kognitif tersebut
menjadi lebih efisien.
Perkembangan emosi
1) Emosionalitas remaja berada diantara emosionalitas
anak-anak dan orang dewasa.
2) Masa remaja merupakan masa badai dan tekanan
(STURM UND DRANG PERIODE).
3) Berkembang beberapa jenis perasaan seperti :
simpati, cinta, rindu, cemburu, bahagia dicinta dan
mencintai.
Perkembangan sosial
1) Perilaku sosial remaja banyak dipengaruhi oleh
kelompok teman usia sebaya (peer group).
2) Terjadi pengelompokan sosial (sahabat karib,
kelompok kecil, kelompok besar, dan gang).
3) Terjadi peningkatan dalam kemampuan
menyesuaikan diri.
4) Terjadi perubahan dalam penyesuaian thd kelompok
besar ke kelompok yg lebih kecil.
5) Perilaku sosialnya menjadi lebih tenang.
Perkembangan moral
1) Seiring dg perkembangan kognitifnya,
remaja memandang aspek moral dg
abstraksi .
2) Penilaian thd moralitas semakin
kognitif.
3) Penilaian moral mengalami orientasi
dari egosentri, ke sosiosentris, dan
akhirnya ke prinsip universal.
4) Pada remaja, penilaian moral secara
psikologis lebih mahal.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
Mencapai hubungan yg baru dan lebih matang
dengan teman sebaya.
Mencapai peranan sesuai dg jenis kelaminnya.
Menerima keadaan fisik apa adanya.
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua
dan orang dewasa lainnya.
Membuat rencana yang berhubungan dengan
karirnya.
Mampu berperilaku sosial dan seksual secara
bertanggung jawab.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etika
sebagai pedoman berperilaku.
Designed by Kuntjojo
3/1/2014
13







Prestasi atau hasil belajar menurun
Terlalu sering tidak masuk sekolah
Keluhan-keluhan fisik yang terlalu sering dan
menetap
Perubahan kebiasaan makan atau tidur
Kesulitan konseentrasi yang terus-menerus
Adanya kecemasan, stres, gejala-gejala
depresi(kurang bergairah, sedih, putus asa,
ingin bunuh diri, takut mati, pesimis, dll)
Menarik diri dari kelompok/teman/keluarga,
dan berganti-ganti teman baik.



Adanya pola tingkah laku yang radikal
Konflik dengan orang tua
Merasa tidak betah dirumah





Prestasi belajar jang diperoleh minimal
memenuhi standar dan kalau mungkin
berprestasi tinggi
Rajin dan tekun bersekolah
Membiasakan diri hidup sehat dan seimbang
Makan, istirahat, tidur, dan olahraga yang
cukup dan teratur
Membiasakan berkonsentrasi pada saat
mengikuti pelajaran atau melakukan kegiatan
sehingga tetap bersemangat.







Menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan
sehingga terjadi keselarasan hidup
Berfikir positif dan bergembira
Berteman, bergaul, dan bersahabat secara
aman dan wajar
Berusaha menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Ikut menjadi bagian penting dalam
terciptanya keharmonisan keluarga
Taat dan patuh pada hukum, aturan, dan
norma yang berlaku
Hidup dengan rasa optimis dan selalu
berpengharapan



Menjaga tubuh agar tetap sehat jasmani dan
rohani
Berteman dengan lawan jenis secara wajar
Berusaha menemukan ketenangan di rumah
sendiri (home sweet home)








Penyalahgunaan obat terlarang
Minuman keras
Berjudi merokok
Berhenti sekolah
Stress/depresi
Tawuran
Kehamilan yang tidak diinginkan
Penyakit menular karena hubungan seksual
(AIDS)
1. Istilah pubertas (puberty) berasal dari bahasa
Latin PUBERTAS, yang artinya usia kedewasaan.
2. Pubertas merupakan suatu masa di mana
individu telah mencapai kedewasaan secara
biologis, yaitu ditandai dg berfungsinya organ
reproduksi.
3. Pubertas merupakan tanda secara biolgis bahwa
individu telah memasuki usia remaja.
4. Pubertas merupakan suatu masa di mana
individu mengalami perubahan dari a seksual
menjadi seksual.
21
1. Masa pubertas merupakan periode
tumpang tindih.
2. Masa pubertas merupakan periode yang
singkat.
3. Masa pubertas merupakan masa terjadinya
pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat.
4. Masa pubertas merupakan masa negatif.
5. Masa pubertas merupakan masa krisis
identitas.
22
1. Perubahan dalam ukuran tubuh
a. Pertambahan tinggi badan
b. Pertambahan berat badan
2.Perubahan proporsi tubuh
Proporsi pubertas berubah mendekati proporsi
tubuh orang dewasa
3.Perkembangan ciri-ciri seks primer
a. Ciri-ciri seks primer adalah organ tubuh yg
berhubungan dg sistem reproduksi.
b. Matangnya organ reproduksi ditandai dengan
MENARCHE (pada wanita) dan WET DREAM (pada
pria)
23
4. Perkembangan ciri-ciri seks
sekunder.
a. Ciri-ciri seks sekunder adalah
ciri-ciri fisik yang membedakan
jenis kelamin.
b. Ciri-ciri seks sekunder pada
pria adalah : kumis, jenggot,
tubuh berotot, dst.
c. Ciri-ciri seks sekunder pada
wanita adalah : payudara dan
pinggul membesar, dst.
24
1. Perubahan fisik yang pesat pada
masa pubertas berakibat pada
perilaku. Sering munculnya sikap
dan perilaku negatif menyebabkan
masa pubertas disebut sebagai
masa negatif, tepatnya masa
negatif II.
2. Sikap dan perilaku negatif yang
dapat muncul pada masa pubertas
adalah : malas, cepat bosan,
mudah gelisah dan tersinggung,
rasa percaya diri kurang, dst.
25
1. Kelenjar pituitary bekerja lebih aktif.
2. Kelenjar pituitary menghasilkan dua mcam
hormon : HORMON PERTUMBUHAN dan
HORMON GONADOTROPIK.
3. Hormon pertumbuhan berfungsi mengendalikan pertumbuhan tinggi badan.
4. Hormon gonadotropik berfungsi
merangsang gonad atau organ reproduksi.
5. Gonad pria berupa testes dan gonad
wanita berupa ovarium atau indung telur.
26
1.
2.
3.
Anak menganggap bahwa menstruasi merupakan
peristiwa yg sangat tidak menyenangkan dan tidak
dikehendaki. Penolakan thd menstruasi dapat
menyebabkan terjadinya psychogene amenorrhoe,
yaitu berhentinya menstruasi sebelum waktunya.
Anak menganggap bahwa menstruasi adalah
peristiwa yang menjijikkan.
Menstruasi adalah penyakit sehingga pada saat anak
mengalami menstruasi dirinya menghendaki
diperlakukan sebagai orang sakit.
Designed by Kuntjojo, UNP Kediri
3/1/2014
27
28
1.
PRECOCIOUS PUBERTY
a. Seorang anak dinyatakan mengalami pubertas
terlalu dini (precocious puberty) bila dirinya telah
memiliki ciri-ciri seks primer dan sekunder sebelum berusia 7 atau 8 tahun pada wanita dan 9
tahun pada pria.
b. Pubertas terlalu dini merupakan masalah biologis, psikologis dan sosial bagi yang mengalaminya.
c. Pubertas terlalu dini dapat terjadi karena faktor
keturunan, penyakit atau gangguan otak, misalnya tumor dan meningistis.
29


penyebab dari Pubertas Prekoks masih belum
diketahui secara pasti
Beberapa hal internal yang dapat
menyebabkan terjadinya Pubertas Prekoks :
gangguan organ endokrin, genetika keluarga
(autosomal dominan), abnormalitas genetalia
(gangguan organ kelamin), penyakit pada
otak, dan tumor yang menghasilkan hormon
reproduksi.


Sebuah penelitian pernah menyatakan bahwa
seorang anak perempuan yang gemuk atau
memiliki body mass index (BMI) bernilai obesitas
seringkali menunjukkan ciri-ciri fisik terjadinya
pubertas dini.
Penelitian lain mengungkapkan zat Bisphenol-A
(BPA) yang merupakan bahan baku pembuatan
barang-barang dari plastik dan sering digunakan
oleh bayi maupun anak kecil (dot atau botol
plastik) dapat menstimulus peningkatan kadar
hormon estrogen yang pada akhirnya dapat
memicu terjadinya Pubertas Prekoks

Secara alamiah pubertas dini dapat terjadi dalam
berbagai aspek fisik, kondisi ini
disebut idiopathic central precocious
puberty atau GnRH-dependent (Pubertas Prekoks
Sentral). Hal ini bisa terjadi parsial ataupun
transien. Pubertas sentral bisa muncul secara dini
bila terjadi gangguan pada sistem penghambatan
hormon yang diproduksi otak, atau adanya
hamartoma hipotalamus yang memproduksi
sedikitgonadotropin-releasing hormone (GnRH).

Perkembangan organ seksual sekunder
dipengaruhi oleh hormon steroid yang
berasal dari keadaan abnormal lainnya
(tumor gonad atau adrenal, hiperplasi adrenal
kongenital dan lainnya). Keadaan ini tidak
dipengaruhi gonadotropin-releasing
hormone (GnRH-independent)
disebut peripheral precocious puberty atau
precocious pseudopuberty (Pubertas Prekoks
Perifer).

-
-
-
Pada perempuan
Payudara membesar.
Tumbuhnya rambut pubis dan rambut tipis
pada lengan bawah.
Bertambah tinggi dengan cepat.
Mulainya menstruasi.
Tumbuh jerawat.
Munculnya bau badan.

-
Pada anak laki-laki
Pembesaran testis dan penis.
Tumbuhnya rambut pubis, lengan bawah dan
wajah.
Peningkatan tinggi dengan cepat.
Suara memberat
Tumbuh jerawat
Munculnya bau badan

Tata Laksana Pubertas Prekoks Sentral ;
Kebanyakan anak dengan Pubertas Prekoks
sentral tidak disertai penyakit lainnya.
Terapinya dinamakan GnRH analogue yang
biasanya terdiri dari suntikan bulanan berupa
leuprolide yang menghentikan aksis HPG dan
menghambat perkembangan. Terapi tersebut
dilanjutkan hingga pasien mencapai umur
pubertas normal yang sesuai. Apabila mereka
lupa atau menghentikan pengobatan, maka
proses pubertas akan dimulai lagi.

Tata Laksana Pubertas Prekoks Perifer ;
Tujuannya adalah melakukan penanganan
pada penyakit yang mendasari timbulnya
Pubertas Prekoks ; misalnya karena konsumsi
obat, maka obat tersebut dihentikan ;
contohnya pada tumor, maka segera lakukan
pembedahan reseksi tumor agar
menghentikan agresifitas pubertas.
2.
DELAYED PUBERTY
a. Seorang anak dinyatakan mengalami delayed
puberty atau pubertas yang terlambat jika dirinya
belum menunjukkan perkembangan payudara
menjelang usia 13 atau belum mengalami menarche
menjelang usia 16 tahun, untuk anak perempuan
dan belum mengalami pembesaran pada alat
kelamin menjelang usia 14 tahun, untuk anak lakilaki.
b. Pubertas yang terlambat juga dapat menimbulkan
masalah biologis, psikologis, dan sosial bagi yg
mengalaminya.
c. Pubertas terlambat terjadi karena faktor , kurang
gizi, gangguan fungsi kelenjar pituitary, dst.
39
Pengobatan dengan seks steroid dosis rendah
yang ditingkatkan secara bertahap pubertas
akan terangsang secara alamiah dengan efek
samping yang minimal pada pertumbuhan
a. Pada laki-laki: digunakan testosteron
enantate intramuskular
b. Perempuan: estrogen oral dan
medroxiprogesteron.
Bila seorang anak menunjukkan
bahwa terjadi pubertas terlalu dini
atau terlambat hendaknya segera
mendapatkan pertolongan dg
memeriksakan yang bersangkutan
pada dokter spesialis gangguan
pertumbuhan dan hormonal anak
(pediatric endocronologis
41
SUCI MUSVITA AYU SKM




Mnrt nations surveys of family growth Masa remaja:
suatu tahap dengan perubahan yang cepat dan
penuh tantangan yang sulit.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari
perilaku seksual anak-anak menjadi remaja
Perkembangan ini berlangsung dari usia 12-20
tahun.
Kurangnya pemahaman akibat dari bbrp fktr: adat
istiadat, budaya, agama, dan info yang salah
Perkembangan organ seksual
pada masa pubertas secara
fisik merupakan suatu
proses pada remaja sebab
variasi pematangan pada
remaja bervariasi sesuai
dengan perkembangan
psikososial.





Mereka ingin bersikap tidak tergantung pada
orang tua
Ingin mengembangkan keterampilan scr
interaktif dgn kelompoknya
Mulai mempelajari prinsip-prinsip etika
Menunjukkan kemampuan intelektual
Memiliki tanggungjawab pribadi dan sosial
Tahapan remaja
Pra Remaja
Umur (Tahun) Umur (Tahun)
Laki-laki
Perempuan
< 11
<9
Remaja Awal
11-14
9-13
Remaja Menengah 14-17
13-16
Remaja Akhir
> 16
> 17
Dikutip dari PPFA Adolescent Sexsuality, 2001:1:4

Pra Remaja
◦ indikator jenis kromosom, bentuk gonad, dan kadar
hormon
◦ ciri pekembangan seksual belum mencolok
◦ mulai senang mencari info tentang seksdan mtos
seks baik teman, keluarga maupun sumber2 lain
◦ Penampilan fisik belum banyak berubah

Remaja awal
◦ mulai tampak perubahan fisik
◦ remaja mulai melakukan onani krn srg
terangsang
◦ rangsangan krn meningkatnya kadar
testosteron (LK) & estrogen (Pr)
◦ sebagian besar dari mereka yang melkkn
onani timbul rasa bersalah/berdosa
◦ perasaan dosa akibat pemahaman agama
yang merka pahami dari tokoh pemuka
agama

Remaja Menengah
◦ Pematangan fisik secara penuh pada LK
(mimpi basah) dan Pr (menstruasi)
◦ Gairah seks sudah mencapai puncak
sehingga cenderung melakukan sentuhan
fisik
◦ Namun kegiatan itu masih secr alamiah
◦ Sering melakukan pertemuan untuk
bercumbuan bahkan HUS
◦ Sebagian besar tidak bertanggungjawab
terhadap perilaku seks yang mereka
lakukan

Remaja Akhir
Remaja sudah mengalami perkembangan
fisik secara penuh, sudah seperti orang
dewasa. Mereka telah mempunyai perilaku
seksual yang sudah jelas dan mereka mulai
mengembangkannya dalam bentuk
pacaran

Masturbasi/Onani
◦ Salah satu aktifitas yg srg dlakukan remaja
◦ Berdasarkan SIECUS (sex information and education
Council of the united Stated) Pada usia 16 tahun LK
(88%) & Pr (62%)
◦ Masturbasi/onani dilakukan sendiri & dlakukan scr
manual dgn tmn sbya sejenis kelamin, tetapi
sebgian besar melakukan secra mutual dgn
pacarnya/pasangannya

Percumbuan, seks oral, dan seks anal
◦ Penelitian pada umur 15-19 tahun di
amerika: 55% mlkkn HUS, 53% Menglami
masturbasi/onani, 49% mengalami seks
Oral, 39% melakukan seks oral, 11%
mengalami seks anal
◦ Perilaku ini dilakukan dirumah orangtuanya
sebesar 75%
◦ HUS smkn lm smkn meningkat sesuai dgn
pengktn umur 16% pada umur 7-8thn dan
60% pada 11-12 thn

Hubungan sekseual
◦ HUS yang dilakukan dipengaruhi oleh bbrp
faktr yaitu: Waktu/saat pubertas, Kontrol
Sosial kurang tepat, frekuensi pertemuan
dgn pacr, kondisi keluarga yang terll sbuk,
Status ekonomi, tekanan dari teman
sebaya, penggunaan NARKOBA, kehilangan
kontrol krn tdk tahu batas, telah saatnya
mlkkn aktifitas seks, menunjukkan cinta
terhadap pasangannya, terjadi peningkatan
rangsangan.
◦ Laporan PPFA (planned Parenthood
Federation of amerika) tahun 2004: 1038
usia 13-17 tahun



pendidikan seks secara Holistik dan terpadu
kpd anak sdini mgkn & pada org
tua/konselor
Perlu adanya perubahan pemahaman
masyarkat tntg seks yaitu pemahaman yg
tidak tabu/kaku menjadi fleksibel
Kepedulian masyarakat terhadap seks yang
aman dan sehat perlu ditingkatkan
SUCI MUSVITA AYU SKM


Kehamilan terjadi jika intercouse dilakukan
pada saat masa subur
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mengenali masa subur :
1. Suhu basal (badan agak hangat)
2. Pengerasan perut dekat indung telur
3. Keluar sedikit darah dari vagina
4. Badan terasa agak pegal-pegal
5. Vagina terasa lembab
6. Keputihan fisiologis



Pusat studi kriminologi UII (YK): 26,35% dari
846 telah melkn HUS sblm menikah dmn
50% telh mlkkn HUS.
Penelitian sahabat remaja tentang perilaku
seksual di 4 kota : 3,6% Medan, 8,5% YK,
3,4% SBY, 31,1% Kupang.
Penelitian Puslit Ekologi kesehatan, badan
litbang kpd siswa/I di Jakarta (54,39%) dan
YK (49,2%) karn membaca & menonton FP




Perubahan psikologis dan biologis
Institusi pendidik langsung (orangtua & guru)
kurang siap untuk memberikan info yg benar
Perbaikan gizi menyebabkan umur haid lebih
dini
Smkn maju teknologi & membaiknya sarana
kmnkasi
Tanda Palsu
 Amenorhoe
 Mual-muntah
 Pembesaran uterus
 PP Tes +
Tanda Pasti

PP Tes +

Mendengar DJJ

Melihat/meraba
gerakan janin

RO : ada rangka
janin

Hiper pugmentasi
kulit






Kesehatan secara umum
Tekanan darah
Berat badan
Kondisi payudara/mamae
Bagian perut dengan palpasi
Periksa dalam :untuk mengetahui bentuk
rahim dan besarnya panggul (usia 6-10
minggu)




Rumus Naegele
HPL = H P M
+7 -3 +1
HPM : hari pertama menstruai terakhir
HPL : hari perkiraan lahir
Mengukur tinggi fundus uteri
NORMAL
ABNORMAL
O
T
A
K
DARAH
OVARIUM
KANDUNG RAHIM
By SUCI MUSVITA AYU SKM
73



Perkembangan yg sehat : jika anak tumbuh
menjadi remaja yg sehat fisik, psikologis
serta terhindar dari cacat sosial seperti
kecanduan narkoba, tindakan kriminal dll
Secara seksual perkembangan yg dianggap
berhasil meliputi membangun hubungan
antar remaja yg akrab dg kasih sayang
tanpa sampai terjadi KTD/IMS
Di seluruh dunia remaja adalah kelompok
umur yg jumlahnya terbanyak menderita IMS
dibanding kelompok lainnya.
74



Dorongan dan aktifitas seksual yg tinggi
menyebabkan remaja sering bertukar
pasangan sehingga RESTI tertular IMS
Rs Kariyadi, selama 4 th (90-94) tercatat
3803 kasus rajal, 1325 kasus (38.8%) adalah
umur 15-24 thn
Rs Sanglah tercatat 59.1% (95-97) adalah
kelompok remaja
75


Dampak luas yg menyita perhatian kita akibat
IMS terutama Go dan infeksi klamidia pd
organ reproduksi perempuan adalah
kemandulan, penyakit radang panggul dan
KTD (pd kehamilan menyebabkan infeksi pd
mata/kebutaan pd bayi)
IMS dapat menjadi kofaktor HIV/Aids
76
Biologi :
 BBL --- vaginanya mpy lapisan epitel berlapis
pipih berubah menjadi silinder, remajadewasa mjd epitel berlapis pipih. Epitel
berlapis silinder rentan thd IMS
 Flora vagina mengalami perubahan. Bakteri
Lactobacillus spp menyebabkan turunnya PH
yg tinggi pd anak-anak mjd lebih rendah pd
usia dewasa
77



PH yg agak tinggi menyebabkan kurangnya
kuman penghasil hydrogenperoxida
Perubahan produksi mukus menjadi lebih
encer menyebabkan lebih mudah ditembus
kuman dan melekat pd dinding sel
Pd remaja pris perubahan ini belum diketahui
dg jelas
78
Psikologi
 Golongan usia yg lebih muda mpy
kemampuan pikir yg lebih sederhana,
cenderung lebih kongrit, lebih perhatian thd
hal-hal yg terjadi di sekitarnnya dan tidak
mampu berpikir konseptual shg tidak berpikir
untuk melakukan pencegahan dan berhatihati untuk menghindari akibat tsb
79

Ortu, pendidik, petugas kesehatan pd
umumnya tidak memberikan pendidikan ttg
cara menghindar IMS
Perilaku Seksual
 Globalisasi : kematangan lebih cepat terjadi,
kecenderungan menikah mjd lambat dg
berbagai alasan
80



Angka seksual debut di Ind tdk diketahui,
hanya di dukung oleh beberapa penelitian
Pemakaian Co pd remaja dianggap
merepotkan dan kurang nikmat
Pd pasangan yg sudah berlangsung lama
pemakaian Co hampir tdk pernah dilakukan
dan beralih ke kontrasepsi yg lebih longgar,
mis oral
81
Faktor Legal dan etika
 Sudut bimbingan dan ampuan ortu, remaja
belum mandiri dan masih mendapar
ampuan dari ortu
Pelayanan Kesehatan Khusus Remaja
 Remaja malu untuk berobat campur dg kelp
dewasa, sehingga remaja cenderung
memilih berobat ke dukun/berobat secara
mandiri
82


KIE, tindakan pencegahan pd kelp resti,
penemuan kasus dini, penatalaksanaan yg
tepat, skrining dan pelacakan kontak
konseling (program sekolah, luar
sekolah/keluarga, media massa)
Program KRR dg kompoenen pelayanan
kesehatan reproduksi esensial yaitu KIA, KB,
pencegahan dan pemberantasan IMS/HivAids dan KRR
83
Tujuan KRR :
 Menurunkan risiko kehamilan dan
pengguguran yg tidak di kehendaki
 Menurunkan penularan IMS/HIV-AIDS
 Memberikan informasi kontrasepsi (untuk
pasca keguguran)
 Konseling untuk mengambil keputusan
sendiri ttg kespro
84
Tabel : Beberapa Penyakit Menular Seksual (Denney & Quadagno , 1996)
Penyakit
Sebab
Gejala
Terapi
Gonorrhea
Bakteri:
Neisseria
gonorhoeae
Lelaki: kencing nanah, sakit wkt
kencing.
Perempuan: tak ada gejala. Bisa
menular pada bayi yang
dilahirkannya.
Syphilis
Bantukan bakteri
dan protozoa:
Treponema
pallidum
Luka yang keras tapi tidak sakit.
Antibiotika
Terdiri dari 3 stadium. Awal: tak ada
keluhan. Kemudian: kemerahan,
gejala spt flu, menyerang semua
organ. Pada tahap laten: tak
menular, tapi bisa mengenai susunan
saraf pusat, sistim kardio vaskuler,
tulang. Pada perempuan dapat
menular pada bayi yang sedang
dikandung.
Herpes
Simplex
Genitalis
Virus: Herpes
simplex type 2
(HSV-2)
Bentukan spt pelepuhan yg berisi
cairan, nyeri, terdapat di sekitar alat
kelamin
Antibiotika
Anti virus untuk
menekan
keluhan
85
Tabel : Beberapa Penyakit Menular Seksual (Denney & Quadagno , 1996)
Penyakit
Sebab
Gejala
Terapi
Non
gonococcal
Urethritis
Bakteri: chlamydia
Nyeri dan terasa panas
ketika kencing
Antibiotik
a
Candidiasis
Fungi: Candida
albicans
Lelaki: tak ada gejala.
Perempuan: keluar
cairan kental, putih,
Antifungi
Hepatitis B
Virus: Hepatitis
virus
Seperti flu, fungsi hati
terganggu
Terapi
gejala
Scabies dan
Kutu pubis
Parasit : Scabies
Gatal
Anti
parasit
86
Tabel : Beberapa Penyakit Menular Seksual (Denney & Quadagno , 1996)
Penyakit
Sebab
Gejala
Lelaki: cairan keluar dari penis
bening.
Perempuan: awal tak ada
keluhan
Terapi
Chlamydiasis
Bakteri:
Clamydia
Genital Warts
Virus: Human
Bentukan menonjol beragam,
Papilloma virus tak nyeri tumbuh disekitar
kelamin
Harus di
operasi atau
obat
Podophyllin
Chancroid
Bakteri:
Haemophilus
ducrey
Antibiotika
AIDS (Acquired
Immune
Deficiency
Syndrome)
Virus: Human
Tergantung stadium, awal: spt
immuno
flu. Std lanjut: rentan terhadap
deficiency virus infeksi
Nyeri, terdapat disekitar alat
kelamin
Antibiotika
Dalam
penelitian,
belum ada yg
spesifik
87
HIV/ AIDS
Kapossi Sarcoma
88
Rectal HSV infection with perianal ulcers
Description: Perirectal HSV lesions in HIV-positive male
89
Treponema pallidum
Secondary
Syphilis
Syphilitic
chancre
90
Mucous Patches
Secondary Syphilis Rash
Description: Mucous patches on the tongue in secondary syphilis
Description: Rash of secondary syphilis involving palms and feet
Perianal chancres
Description: Perianal chancres (syphilis)
91
Intracellular Gram-negative diplococci
Description: Intracellular Gram-negative diplococci (GNDC) in urethral Gram stain
Disseminated Gonococcal infection
Description: Lesion of disseminated gonococcal infection.
92
Gonococcal urethritis
Description: Gonococcal Urethritis (purulent discharge)
Epididymitis
Description: Epididymitis
93
Nongonococcal Urethritis
Description: Nongonococcal Urethritis (mucoid discharge)
94
HERPES SIMPLEX VENERALIS
HSV Infection
Recurrent HSV lesions
Description: Severe primary HSV infection with penile edema
Description: Recurrent HSV lesions showing vesicles and ulcer
95
Chancroidal ulcer
Description: Chancroidal ulcer showing purulent appearing base
Atypical Genital Ulcer, HSV (+)
Description: Atypical Genital Ulcer, HSV (+), clinical diagnosis of "chancroid'"
96
Sarcoptes scabiei and Phthiris pubis
Description: Sarcoptes scabiei and Phthiris pubis, each in an oil prep slide
Scabies Rash
Description: Rash due to scabies infestation
97
Scabies rash
98
99
10
0
10
1
10
2
Oleh SUCI MUSVITA AYU SKM



Penggunaan zat/obat-obatan seperti Alkohol,
tembakau, heroin dll dikalangan remaja
sering dikaitkan dengan budaya setempat
Di Indonesia: 622 kasus di th 1997,
meningkat mjd 1833 kasus di th 1999
Berhubung penyalahgunaan zat/obat
bertentangan dg hukum dan berdampak thd
diri dan or-la, maka perlu diambil langkahlangkah


Faktor resiko: semua remaja mpy risiko
sbg pengguna
Remaja yg berisiko tinggi sbg pengguna
dipengaruhi oleh:
1. Faktor genetik (ortu angkat
alkoholik)
2. Lingkungan klg (ortu dg disiplin yg
ketat , ortu yg antisosial dan
kriminal
3. Lingkungan klg dan pergaulan:
pengaruh teman dekat, remaja yg
punya riwayat bolos/gagal di
sekolah/perilaku seks bebas
4. Karakteristik ind: remaja dg
gangguan psikiatri cenderung sbg
pengguna

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jenis obat-obatan terlarang:
Canabinoids
Depresan
Anti cemas
Stimulan
Halusinogen
Devirat opium dan morfin
Anestesi
Jenis Miras dan Obat-obatan terlarang:
1.
Gol A dg kadar alkohol 1-5% (bir dan
green sand)
2.
Gol B dg kadar alkohol 6-20% (anggur,
Malaga, KTI)
3.
Gol C dg kadar 21-55% (Whisky,
Brandy, Vodca, Mantion dan Sampagne)


Penyalahgunaan zat atu obat-obatan
seperti alkohol, tembakau,mariyuana
atau morfin harus mendapatkan
perhatian yang serius, mengingat
luasnya penggunaan zat pada remaja,
baik yang dikaitkan dengan tradisi
masyarakat ataupun pola kehidupan
sehari-hari.
Meskipun berdampak buruk pada
individu pengguna maupun orang lain
Namun penggunaan zat-zat tersebut sulit
dihentikan karena mempunyai efek
ketergantungan dan sindroma putus
obat apabila pemakaiannya dihentikan.
Ciri-ciri yg dimiliki remaja:
1.
Tjd pematangan fisik-biologic
2.
Meningkatnya empati sesama
3.
Meningkatnya keinginan untuk bebas
4.
Suka mengganggu sesama
5.
Meningkatnya hubungan dg teman
sebaya
6.
Meningkatnya orientasi seksual
7.
Memasuki masa menahan nafsu
birahi
Perilaku seks remaja
HUS pd remaja dipengaruhi oleh:
 Waktu/saat pubertas
 Kontrol sosial yg kurang ketat
 Frekwensi ketemu dg pacarnya
 Hubungan antar mereka yg makin
romantis
 Kondisi klg yg tidak
memungkinkan untuk mendidik
anak untuk memasuki usia remaja
dg baik







Kurangnya kontrol dari orangtua
Status ekonomi
Korban pelelcehan seksual yg
berhubungan dg fasilitas
Tekanan dari teman sebaya
Pengguna obat-obatan terlarang dan
alkohol
Kehilangan kontrol
Remaja sudah saatnya melakukan
aktifitas seksual




Adanya keinginan untuk menunjukkan
cinta pd pacarnya
Penerimaan aktifitas seksual pacarnya
Sekedar menunjukkan kegagahan dan
kemampuan fisiknya
Terjadi peningkatan rangsangan seksual
akibat peningkatan kadar hormon
reproduksi/seksual


Masa mencoba-coba aktifitas seksual
Mempunyai inisiatif untuk melakukan
hubungan seksual sebab sudah
merasa matang untuk melakukan HUS
yg pertama/menunda HUS
SARAN
 Melalui sektor pendidikan dan
kesehatan Masyarakat. Pendidikan
seks scr holistik dan terpadu kpd
anak, orangtua dan konselor sedini
mungkin (pemberdayaan perempuan)



Mengikutsertakan LSM. Perlu adanya
perubahan pemahaman masyarakat thd
seksual yaitu pemahaman yg kaku mjd
fleksibel.
Pendidikan khusus (BKR, peer group,
pembentukan lembaga konseling remaja
di sekolah, program KIE)
Sosialisasi Program KRR: Kesehatan,
Keluarga Berencana, Pendidikan, Agama
dan Sosial.
Dunia:
 1,3 milyar.
 84% di negara
berkembang.
 Negara maju:
42% laki-laki
dan 24% wanita.
 Anak-anak
merokok 1,1
milyar per
tahun.
Indonesia:
 Urutan pemakai
rokok ke 5 di
dunia dan ke 3 di
Asia.
 Tahun 2001
prevalensi sebesar
31,5%. Pria; 62,2%,
pedesaan (67%).
1. Sharma S, Lertzman M. Nicotine Addiction. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/287555-overview.
2. Grigsby D.G, Rager K.M, Cheever T.R. Substance Abuse: Nicotine. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/917297-overview.
3. Syahdrajat T. Merokok dan Masalahnya. Jurnal Kedokteran dan Farmasi Dexa Media. Oktober-Desember 2007; 4: 184-7.
4. Mackay J, Eriksen M. The Tobacco Atlas. 1st . Brighton-UK: Myriad Editions Limited; 2002. p. 31-2.

Merokok fakt. risk.peny. jantung,
kanker paru & Penyakit paru kronik
KEMATIAN DINI
yg sebetulnya dpt dicegah




WHO  4 jt ke† /th k/ merokok
Pe 10 jt ke† /th pd th 2030, 70 % di
neg. berkembang
Di neg. berkembang perokok mulai usia
< 18 th
Abad 21 20 % pd usia 13-15 th & 25 %
mulai usia < 10 th







Menghilang Stres (Stress relief)
Sosialisasi (Socialising )
Kebosanan (Boredom )
Konsentrasi (Concentration aid)
Kebugaran (Alertness )
Mengontrol berat badan (Weight control)
Kesenangan (Enjoyment)
ALASAN REMAJA MEROKOK
1.
Pengaruh Orang tua
Salah satu temuan tentang remaja
perokok adalah bahwa anak-anak muda
yang berasal dari rumah tangga yang
tidak bahagia, dimana orang tua tidak
begitu memperhatikan anak-anaknya
dan memberikan hukuman fisik yang
keras lebih mudah untuk menjadi
perokok dibanding anak-anak muda
yang berasal darilingkungan rumah
tangga yang bahagia (Baer & Corado,
ALASAN REMAJA MEROKOK
2.
Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin
banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya adalah perokok
juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta
tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi,
pertama remaja tadi terpengaruh oleh temantemannya atau bahkan teman-teman remaja
tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut
yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.
Diantara remaja perokok terdapat 87%
mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih
ALASAN REMAJA MEROKOK
3.
Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk
merokok karena alasan
ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari
rasa sakit fisik atau
jiwa, membebaskan diri
dari kebosanan.
(Atkinson, 1999).,
1991).
4.
Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan
elektronik yang menampilkan
gambaran bahwa perokok adalah
lambang kejantanan atau glamour,
membuat remaja seringkali terpicu
untuk mengikuti perilaku seperti yang
ada dalam iklan tersebut. (Mari
Juniarti, 1991).
Kandungan bahan di dalam
rokok
•Asap rokok
 mainstream, sidestream
 1 batang rokok ; gas  92 %, partikel
padat / aerosol  8 %
 4000 bahan kimia berbahaya   50
diantaranya karsinogen (penyebab
kanker)
•Komponen gas:





Karbon monoksida,
Amonia,
Dimetilhidrosamine
Formaldehide,
HCN
•Komp. padat:
◦ Nikotin, tar ,benzene &
benzo(a)pirene
Kandungan bahan di dalam
rokok

Nikotin : (katekolamin) 
 Meningkatkan Tekanan darah.
 Meningkatkan denyut jantung
 penyumbatan pembuluh darah.

Karbon monoksida (CO ):
 2-6 % gas beracun (toksik)
 penurunan fungsi saraf pusat
 Penyakit Jantung dan Stroke.
Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan
dengan penyakit jantung dan stroke. Kedua
penyakit tersebut dapat menyebabkan “sudden
death” ( kematian mendadak).
 Kanker paru.
Satu dari sepuluh perokok berat akan
menderita penyakit kanker paru. Pada
beberapa kasus dapat berakibat fatal dan
menyebabkan kematian, karena sulit dideteksi
secara dini. Penyebaran dapat terjadi dengan
cepat ke hati, tulang dan otak.
Penyakit akibat merokok
 Kanker mulut.
Merokok dapat menyebabkan kanker mulut,
kerusakan gigi dan penyakit gusi.
 Osteoporosis ( Keropos tulang)
Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat
mengurangi daya angkut oksigen darah perokok
sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan tulang
sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan
waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok
juga lebih mudah menderita sakit tulang belakang
Penyakit akibat merokok
 Katarak.
Merokok dapat menyebabkan
gangguan pada mata. Perokok
mempunyai risiko 50% lebih tinggi
terkena katarak, bahkan bisa
menyebabkan kebutaan.
 Psoriasis.
Perokok 2-3 kali lebih sering terkena
psoriasis yaitu proses inflamasi kulit
tidak menular yang terasa gatal, dan
meninggalkan guratan merah pada
Penyakit akibat merokok
Kerontokan rambut.
Merokok
menurunkan
sistem
kekebalan,
tubuh
lebih
mudah
terserang
penyakit
seperti
lupus
erimatosus
yang
menyebabkan
kerontokan rambut, ulserasi pada
mulut, kemerahan pada wajah, kulit
kepala dan tangan
Impotensi.
Merokok dapat menyebabkan
penurunan seksual karena aliran darah
Penyakit akibat merokok

Dampak merokok pada kehamilan.
Merokok selama kehamilan
menyebabkan pertumbuhan janin
lambat dan dapat meningkatkan risiko
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Risiko
keguguran pada wanita perokok 2-3
kali lebih sering karena Karbon
Monoksida dalam asap rokok dapat
menurunkan kadar oksigen.
 Tatalaksana non farmakologis
 Tatalaksana farmakologis
 Tatalaksana kombinasi




Saran dan edukasi
- Konseling individual: >>
- Konseling grup
- Konseling telepon
Hypnoterapi
Akupunktur
Self-help
1. Schmelzle J, Rosser W.W, Birtwhistle R. Update on Pharmacologic and Nonpharmakologic Therapies for Smoking Cessation. Canadian Family
Physician. July 2008; 54: 994-9.
2. Sharma S, Lertzman M. Nicotine Addiction. Available at: http://emedicine.medscape.com/article/287555-overview.
a. Nicotine Replacement Therapy (NRT)
Menggantikan
nikotin
efek
neurofarmakologis
b. Non Nicotine Replacement Therapy (NNRT)
Menghambat dopamin
dari


Non farmakologis-farmakologis
PPOK: Konseling-Bupropion/Nortryptiline
abstinensia minggu 4-26
Wagena E.J, Knipschild P.G, MD, Huibers M.J.H, Wouters E.F.M, Schayck C.P.V. Efficacy of Bupropion and Nortriptyline for Smoking
Cessation Among People at Risk for or With Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Arch Intern Med. 2005; 165: 2286-92.





Permen karet nikotin
Nikotin koyo
Nikotin inhaler
Nikotin tablet
Nikotin nasal/spray


Antidepresan
- Bupropion, Nortryptiline : menghambat
reuptake dopamin dan norepineprin
- Sertraline, Fluoxetine
: SSRIs
Nicotinic acetylcholine receptor partial
agonist
- Varenicline : agonis parsial terhadap
ά4ß2 nicotinic acethylcholine receptor
1. Roddy E. ABC of Smoking Cessation, Bupropion and Other Non-nicotine Pharmacotherapies. BMJ. February 2004; 328: 509-11.
2. Hughes J.R, Stead L.F, Lancaster T. Anti Depresan for Smoking Cessation. 1st. Burlington: JohnWiley & Sons, Ltd; 2009. p. 4-15
3. Hays J.T, Ebbert J.O. Varenicline for Tobacco Dependence. The New England Journal of Medicine. 2008; 359: 2018-24.
4. Fiore M.C, Jaén J.R, Baker T.B, Bailey W.C, Benowitz N.L, Curry S.J, et all. Clinical Practice Guideline Treating Tobacco Use and Dependence 2008
Update. U.S. Department of Health and Human Services Public Health Service. May 2008. p. 46-56, 110-26
Suci Musvita Ayu, SKM., MPH


Remaja: masa transisi dari anak-anak menuju
dewasa, sehingga mpyi RESTI terhadap gguan
tingkah laku, kenakalan dan tindak kekerasan
Tindak kekerasan: suatu fenomena yg
kompleks,akbt dari berbagai fktor antara lain
kemiskinan, penggunaan obat terlarang dan
paparan kekerasan pada usia dini (child
abuse).


DSM (diagnosis and statistik manual) gguan
tgkh laku: pola peilaku berulang dan
menetap, dmn perilaku tersebut melanggar
norma sosial atau aturan2 yg sesuai dgn
umurnya atau penyimpangan dari kbenaran
Kenakalan remaja: tindakan kriminal yg
dilkkan oleh remaja berumur kurang dr
17/18 thn.

Berdasarkan penelitian di Amerika dan
Soetjiningsih dan N. Marta mengklasifikasikan
berdasarkan karakteristik remaja yaitu
◦
◦
◦
◦
◦
Jenis Kelamin
RAS
Umur
Medis
Faktr lingkungan dan sosial



Gguan bljr: rmj yg mmlki kesulitan menulis
dan membaca cendrg menumpahkan
kemarahan dgn tndkn & perilaku antisosial
Psikopatologi: rmja salah persepsi dmn mrka
mrsa diHina atau mlhat bhwa ssuatu itu
mrpakan ancaman dan merndahkan dirinya
Remaja dengan gguan saraf (rmja menderita
epilepsi, kejang kompleks, dan terdapat
aktifitas elektrik abnormal pada otak
terutama pada sistem lembik






Disregulasi neurologik
Faktor biokemikal
Faktor-faktor biologis anak
Faktor sekolah
Psikologis ortu
Peranan keluarga
◦
◦
◦
◦
Perceraian
Kemelaratan
Interaksi ortu dan anak
Karakteristik keluarga lainnya



Malatih orangtua
disiplin, tdk
menggunakan hkman fisik
Membantu mengajarkn cara memecahkan
masalah (problem solving) bg rmja
Pendekatan-pendekatan lainnya tergantung
masalah yang kerap dihadapi remaja

Pencegahan dan pengobatan
◦ Pelatihan anak:
 Pencegahan : me kemampuan beradaptasi &
mengerjakan tugas2 dgn baik
 pengobatan : mengajrkn untuk dpt menontrol dr,
memechkn maslh, dan berperilaku prososial.
◦ Intervensi keluarga
 Pencegahan : Ortu diberikan pelatihan melatih disiplin,
kmnkasi yg efektif & strategi memchkn mslh
 Pengobatan : intervensi yg lbh luas thdp kognitif,
psikologis,dan penyesuaian perkwnan & sosial ortu
◦ Pendidikan sekolah
Progrm difkuskan kpd kemampuan anak mmchkn
maslh, mgatasi amarah, kontrol diri, memahami
perasaan, kemampuan sosial, kemampuan
berkomunikasi & upya yg dilakukan agar sukses dlm
sklah
◦ Program Komunikasi
program aktifitas bg rmja & diadakan pelthn trhdp
aktifitas tsb. Anak-anak diberi penghargaan atas
partisipasinya dalam program tsb.

Epidemiologi
◦ Pembunuhan : AS
18-24thn menjadi penyebab
kematian kedua remaja
◦ Tindak kejahatan: di AS
tahun 1999 angkanya
menurun 36% dari thn 1993.
◦ Jenis kelamin: korban kekerasan sbgn bsr trjdi pada
laki-laki, pemerkosaan terjd pada wanita usia
kurang dr 18 thn



Etnik: pembunuhn terbsr ke 3 pd rmja kulit
putih 15-24 hn di AS
Umur: mnrt CDC (center for disease
control&Prevention) th 2011 sbnyk 4998 rmja
15-24 thn dibunuh, rt2 14 orang/hari
Peristiwa pencetus trjdinya kkrasan:
keinginan untuk membalas dendam anatar
teman atau kenalannya.





Pengaruh obat & alkoholik
Kekerasan pd media massa: TV, Game
Penganiayaan anak: hkman fisik
Kekerasan pada keluarga: riwayat KDRT
Faktor2 sosial:
◦ Kemiskinan, pengangguran, perasaan puts asa,
sekolah yg buruk, hubungan dgn tmn yg kurang
baik






Identifikasi trhdp rmja dan ortunya
Men stabilitas pendpatan klrg yg brsiko
Progrm prasekolah yg mmbrkn pnddkn
intelktual, emosional,& sosial pd anak
Mengurangi/mmbtsi pparan kkrsan media pd
ank
Mengajak rmaja rekreasi
Memprbaiki kualitas lingkungan sklh &
ekstrakulikuler sklh lbh ditgkatkan




Menjamin keamanan&mengawasi rmaja
Meningkatkan kegiatan rmaja stlh pulang
sklh
Mencegah rmaja bolos dan putus sklah
Program penyediaan lapangan kerja tertama
kpd rmja yg tlh lulus sklolah
By Suci Musvita Ayu, SKM

Gay, Lesbian dan Biseksual (GLB) sejak zaman
dahulu hingga sekarang merupakan suatu
fenomena yg penuh kontroversi Sepanjang
sejarah perilaku ini dikaitkan dg konotasi
negatif yi orang tdk bermoral shg sering
terjadi tindakan diskriminatif, kekerasan
bahkan pembunuhan

Homoseksual : suatu gejala dari 2 orang
berjenis kelamin sama scr seksual merasa
tertarik satu dg lainnya dan keduanya terlibat
di dalam aktifitas seksual


Orientasi seksual : gambaran menetap dari
gairah emosi dan seksual seseorang thd
sesama jenis, lawan jenis atau kedua kelamin
Identitias jenis kelamin : seseorang dari
lahirnya sudah diketahui laki-laki/perempuan
(3 thn)



Homoseks : sso yg mengalami bangkitan emosi
dan seksual thd sesama jenis kelamin. Gay :
homoseksual pd laki-laki dan Lesbian :
homoseksual pd perempuan
Heteroseksual : sso yg mengalami bangkitan emosi
dan seksual thd lawan jenis
Biseksual : individu-individu yg melakukan aktifitas
homoseksual dan heteroseksual scr menetap slm
suatu rentang kehidupan


Transeksual : sso yg menolak jenis kelamin
badaniyah, tdk peduli ia dibesarkan sbg
perempuan/laki-laki. Disebutkan juga
bahwa jenis kelamin fisiknya bertentangan
dg jenis kelamin psikologisnya
Transvestitisme :k/a sso yg mencari
rangsangan dan pemuasan seksual dg
memakai pakaian dan berperan sbg sso yg
berjenis kelamin berlainan


In the closet : penolakan dari perasaan
homoseksual/biseksual ke dunia luar
Coming out : suatu proses penerimaan diri
dan masyarakat thd sso dg orientasi
homoseksual
Teori Biologik
 Genetik : biasa terjadi pd saudara kembar
(lima petanda DNA pd ujung lengan
panjang kromosom X, yi pd segmen Xq28
 Hormonal : Keseimbangan hormon
androgen pra dan saat dewasa. Androgen
diperlukan untuk perkembangan genetalia
eksternal laki-laki. Congenital Adrenal
Hyperplasia (CAH) :defek enzim shg
produksi androgen berlebihan



Pola Asuh : ibu yg dominan, overprotectif,
ayah yg lemah, bermusuhan, jauh dantdk di
tempat shg menyebabkan rasa bersalah dan
kecemasan (memusihi ayah/ibu yg sangat
dekat dg dirinya
Trauma kehidupan : pengalaman hub
heteroseksual yg tdk bahagia dan
ketidakmampuan individu menarik lawan
jenisnya
Tanda-tanda Psikologik : sissy



Bentuk tubuh sbg ciri utama : menentukan
dasar laki-laki/pr, Sikap/perilaku yg
kongruen/sesuai dg jenis kelaminnya,
Orientasi lawan seksual, perilaku yg
persisten mengenai daya tarik seksual.
Ketiga aspek ini belum terbentuk dg baik
sblm usia remaja
Remaja sering menyembunyikan aktifitas
seksualnya dari orang-orang terdekat


Sensitisasi : anak memiliki perasaan
berbeda dari kelpnya dg jenis kelamin yg
sama tanpa mengetahui alasan dari
perasaan.
Kebingungan : tertarik dg teman sesama
jenis, sering kehilangan daya tarik thd jenis
kelamin yg berbeda. Bbrp remaja
berperilaku denial bahkan bermusuhan dg
orang GLB

Asumsi Identitas : mulai menerima dirinya
sbg GLB dan berorientasi seks. Pengungkapan
orientasi ini akan mengakibatkan penolakan
dari klg, teman dll shg remaja cenderung lari
dr rumah, mencari tempat penuh resiko
(berpenghasilan dg bergabung dg kelp GLB)

Komitmen : menyadari dan menerima
identitas dirinya dan masy mengenal sbg
seorang homoseks. Remaja GLB mendapat
kepuasan dan tidak mau merubah identitas
seksualnya

H. ego sintonik : homoseksual yg tdk merasa
terganggu oleh orientasi seksualnya, tdk ada
konflik bawah sadar yg ditimbulkan serta tdk
ada desakan, dorongan/keinginan untuk
mengubah orientasi seksualnya. Bisa
menjalankan fungsi seksual dan sosialnya krn
tdk mengalami kecemasan

H. ego distonik : homoseksual yg mengeluh
dan terganggu akibat konflik psikis,
senantiasa tdk terangsang dg lawan jenis shg
menghambat hub heteroseksual




Beraktifitas sosial biasa
Dlm berhubungan dg heteroseksual
bervariasi : acuh, akrab dan menjaga jarak
Mempunyai lambang bahasa yg khas dan
beberapa tema khusus
Saluran dan media komunikasi yg
digunakan tergantung soseknya




Lebih suka bereksperimen dan lebih penuh
perhatian
Gaya dan teknik pembangkitan gairah
seksual tergantung tempat, waktu dan
keadaan
Perasaan relaks dan senang tergantung
keleluasaan pribadi dan lingkungan
Kebanyakan interaksi mrpk kesepakatan yg
saling menguntungkan
HIV merupakan singkatan dari Human
Imunnodeficiensi Virus
Setelah beberapa tahun jumlah virus semakin
banyak dan berkembang di dalam tubuh
sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi
mampu melawan penyakit yang masuk ke
dalam tubuh
AIDS merupakan kependekan dari Aicquired
immuno Deficiency Syndrome
AIDS adalah kumpulan berbagai gejala penyakit
akibat turunnya kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh infeksi HIV
Ketika kekebalan tubuh seseorang telah
berkurang maka semua penyakit dapat
masuk ke dalam tubuh dengan mudah dan
cepat
Seseorang baru terpapar HIV belum dikatakan
AIDS.
Org yang baru terinfeksi HIV belum
menampakkan gejala-gejala penyakit
Lama-kelamaan stlh sistem kekebalan
tubuhnya semakin berkurang dan telah
muncul berbagai penyakit-penyakit barulah
org tersebut dikatakan menderita AIDS
Ada beberapa fase yang dialui sebelum
seseorang yang terinfeksi HIV masuk ke
dalam status AIDS
1.
2.
3.
4.
Telah terinfeksi HIV 1-6 bulan
Gjl-gjl pykit blm terlihat meskipun ia belum
melakukan tes darah
Pada fase ini antibody terhadap HIV blm
terbentuk
Bisa saja timbul gjl ringan seperti flu
(biasanya 2-3 hari dan sembuh sendiri)
1.
2.
3.
4.
Telah terinfeksi HIV 2 – 10 tahun
Pada fase kedua ini individu sudah positif
HIV, tetapi tubuh penderita ttp sehat dan
elum menampakkan gejala sakit
Sudah dapat menularkan pada orang lain
Bisa saja timbul gejala ringan seperti flu
(biasanya b2-3 hari dan sembuh sendiri)
1.
2.
3.
Muncul gejala-gejala awal penyakit
Belum disebut sebagai AIDS
Gejala-gejala yg berkaiatan antara lain
keringat yang berlebihan pada wkt malam,
pembesaran getah bening secara menetap
dan merata, flu yang tdk sembuh-sembuh,
nafsu makan berkurang dan badan menjadi
lemah, cepat lelah, serta BB terus berkurang
1.
2.
3.
Sudah masuk fase AIDS
AIDs baru dapat di diagnosa stlh
kekebalan tbh sangat berkurang dilihat
dari jumlah sel-Tnya
Timbul penyakit tertentu yg disebut
dengan infeksi oportunistik yaitu TBC ,
infeksi paru-paru yg mybbkn radang
paru-paru dan kesulitan utk bernafas,
kanker kulit (berupa koreng diselruh tbh,
infeksi otak yg menyebabkan kekacauan
mental dan sakit kepala
HIV dapat menular melalaui media :
1.
Darah
2.
Cairan sperma
3.
Cairan vagina dan Air Susu Ibu
1. Hubungan seksual tanpa perlindungan
(kondom) dengan org yg terinfeksi HIV
2. Transfusi darah yang tercemar HIV
Penggunaan jarum suntik, tindik, tatto, pisau
cukur, secara bersama-sama yg sblmnya
telah digunakan oleh orang yg terinfeksi HIV.
Antenatal yaitu bayi masih berada di dlm rahim
mlli placenta.
Intra natal yaitu saat proses persalinan, bayi
terpapar darah ibu atau cairan vagina
Post natal yaitu stlh kelahiran melaui menyusui


25 – 35% dari semua bayi yang dilahirkan
oleh ibu yang terinfeksi HIV tercatat tertular
HIV
Dan 90% bayi dan anak yang tertular HIV
tertular dari ibunya




Memiliki banyak pasangan seksual/bergantiganti pasangan
Berhubungan seks mlli dubur/anus, oral
maupun vagina tanpa perlindungan
Menggunakan jarum dan peralatan yg sdh
tercemar HIV scr bersama-sama, yg
tdk/belum disterilkan
HUbungan seks sblm mneikah(tdk amna0
IMS/PMS





A : Abstinence: tdk mlkkn hub seks beresiko
tinggi
B: Be faithful : saling setia dengan pasangan
C: Condom scr konsisten dan benar
D : Drugs Hindari narkoba suntik
E: Equipment : Mintalaj ply kes. Dengan
peralatan steril



Kita tdk tahu apakah seseorang terinfeksi
HIV atau tidak, tanpa mlkkn test HIV lewat
pmrks darah yg bersangkutan
Test HIV berfgsi utk mgthi adanya antibody
thdp HIV atau mengetes adanya antigen HIV
dlm drh
Tes HIV ; test Ellisa, test Wstern, Blot dan
Dipstik

Perlu diulang (dikonfirmasikan) dgn metode
Westrn Blot yg mpyi spesifitas yg lbh tinggi






Bersentuhan dengan pakaian dan tempat yg
habis dipakai oleh pengidap HIV/AIDS (spt
kamar mandi, toilet umum)
Pengidap HIV/AIDS bersin atau batuk di
dekat kita, air mata dan keringat
Gigitan nyamuk/serangga lain
Piring makan dan gelas minuman
Ngobrol, pelukan dan ciuman
Hidup serumah dengan ODHA (asal tdk
mlkkn kegiatan seksual



Pemeriksaan bersifat rahasia
Harus mengikuti konseling baik sebelum
maupun sesudah test
Tdk ada unsur

Pre konseling
- idenifikasi resiko tingkat seksual
- penjelasan arti hasil test dan prosedur
- informasi HIV/AIDS sejelas-jelasnya
- rencana perubahan perilaku

Teas darah elisa, dan hasil
◦ Negatif ; kembali konseling utk penataan seks yg
lbh aman, pemeriksaan uilang 3 – 6 bulan
berikutnya
◦ Positif ; konfirmasikan dgn pemeriksaan western
blot

western blot JIKA POSITIF ;
dilaprkan ke dinkes tanpa identts, lakukan
pasca konseling dan pendampingan



Menghindari emosi
Putus asa
Keinginan bunuh diri




Belum ada (hanya utk menahan
perkembangan saja)
Obat entroviral & Infeksi opurtunis
Entroviral: ( AZT, Didanoisne, Zaecitabene
dan Stavudine)
Obat infeksi opurtunis : sesuai pykt yg
muncul spt; TBC dll








Mendekatkan Diri Pada Tuhan
Menjaga kesehatan fisik
Tetap berfikir dan bersikap positif
Tetap mengaktualisasikan diri
Masuk ke dalam group dukungan ( support
group)
Menghindari penyalahgunaan NAFZA
Menghindari seks bebas dan tidak aman
Berusaha mendptkn terapi HIV/AIDS




Tuntunlah mrk beribadah ssi agama dan
kepercayaan agar mrk tenang
Bantu menghilangkan beban penderitaannya (
diajak berbicara dari hati ke hati, mengantar
berobat, dikutsertakan dalam organisasi
sebagai relawan)
Perlakukan mereka secara manusiawi
Jadikan sebagai teman diskusi

Stigma sangat berbahaya, karena bisa
menimbulkan rasa malu, bersalah, dan
pengucilan terhadap Odha, dan juga karena
pikiran-pikiran negatif dapat menyebabkan
orang terpaksa melakukan atau tidak hal-hal
dengan akibat merugikan orang lain,
misalnya tidak memberikan layanan atau
memenuhi hak mereka.

Stigma dengan HIV/AIDS dapat mengakibatkn
diskriminasi terkait HIV/AIDS. Dan ini bisa
menjurus kepada pelanggaran terhadap hak
asasi orang dengan HIV/AIDS, kepada
keluarga mereka atau bahkan orang-orang
yang dianggap terinfeksi, seperti anggota
keluarga dan kerabatnya.


Hipocrates  Melancholy digambarkan
sebagai pengurungan atau kesedihan karena
kelebihan cairan empedu
Meyer (1905): istilah melancholy diganti
depresi



Penyakit jiwa dengan gejala utama sedih,
yang disertai gejala-gejala psikologik yang
lain, gangguan somatik maupun gangguan
psikomotor dalam kurun waktu tertentu
Dikaitkan dengan perasaan sedih,
murung,putus asa, merana dan tidak bahagia
Sekumpulan gejala atau sindrom (disertai
perubahan kognitif,psikomotor, dan
vegetatif)



Kejadian gangguan depresi bervariasi pada
kelompok umur
Insiden depresi rendah pada usia 10 – 14
tahun dan tinggi pada umur 18 – 24 tahun
Penelitian di Amerika: remaja umur 11 – 13
tahun lebih ringan dibandingkan pada umur
14-16 tahun dan 17-18 tahun



Teori psikoanalitik dan
psikodinamikKehilangan objek cinta
Model cognitive behaviour Pandangan
negatif terhadap diri sendiri, interpretasi yang
negatif terhadap pengalaman hidup dan
harapan negtaif terhadap diri sendiri
Triad cognitive ( worthlessness, helplessness,
hopelessness)


Model teori belajar (learned helplessness
model)  seorang individu mengalami suatu
peristiwa yang tidak dapat dikendalikannya
kemudian merasa tidak mampu untuk
menguasai peristiwa di masa depan
Model sistem keluarga interaksi antar
keluarga (ketidakmampuan orangtua untuk
menciptakan hubungan yang baik)

Model pengendalian diri sendiri terjadi
karena tidak mempunyai kemampuan salah
satu atau lebih dalam bidang pemantauan diri
sendiri, penilaian diri sendiri atau
menguatkan diri sendiri


Neuro kimia
Neuro endokrin



Penelitian keluarga
Penelitian adopsi
Penelitian kembar








Pola asuh
Perceraian orang tua
Keintiman orang tua
Jumlah saudara kandung
Kekerasan orang tua
Tipe kepribadian
Sosial ekonomi keluarga
Hubungan dengan peer
1.
2.
3.
4.
5.
Gangguan
Gangguan
Gangguan
Gangguan
siklotimia
afektif bipolar
depresi berat (major)
distimik
penyesuaian dengan afek depresi



Depresi akut
Depresi kronik
Depresi terselubung



Terapi keluarga
Psikoterapi interpersonal
Terapi perilaku kognitif




ADT (Anti depresan Trisiklik)
Generasi kedua dari anti depresan
SSRI (Serotonine Reuptake Inhibitor)
Monoamine Oxidase Inhibitor


Dukungan keluarga
lingkungan


Penganiayaan adalah tindakan kekerasan
terhadap seseorang
UU No.23 tentang perlindungan anak
menyebutkan anak terlantar adalah anak yang
tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar
baik fisik, mental, spiritual maupun sosial.

Standar Definition for Chilhood Injury
Research  kekerasan adalah perilaku
terhadap orang lain yang menyimpang dari
norma tingkah laku dan mempunyai risiko
substansial menyebabkan kejahatan fisik dan
emosional dengan subkategori penyerangan
fisik dan seksual, penyerangan emosional dan
penelantaran, akibat perlakuan ini
menyebabkan kerugian yang berat, ringan
ataupun tidak timbul dengan segera


Perlakuan kasar terhadap badan anak yang
menyebabkan atau mungkin menyebabkan
cedera yang bukan merupakan kecelakaan
Termasuk didalamnya memukul,
mengguncang, mencekik, menggigit,
menendang, meracuni, membakar atau
merendam dalam air yang dilakukan oleh
orangtua atau orang lain


Penganiayaan fisik berkaitan dengan
hukuman fisik yang berlebihan
Dampak : luka ringan atau serius, cacat ,
gangguan emosi ringan sampai berat,
kecemasan, depresi bahkan kematian
Remaja mendapatkan perlakuan seksual dari
orang dewasa
 Termasuk di dalamnya merayu anak untuk
menyentuh atau disentuh genitalianya,
hubungan kelamin dalam semua bentuk baik
genitalia, oral atau sodomi
 Tempat terjadinya:
- di dalam keluarga oleh orangtua, orangtua
tiri, saudara atau kerabat
- Di luar rumah teman, tetangga, orang yang
merawat anak, guru atau orang asing




Ditandai dengan kecaman kata-kata yang
merendahkan, melalaikan anak, mengisolasi
anak dari lingkungan, menyalahkan anak
secara terus menerus
Kekerasan emosional sulit dideteksi
Manifestasi akan terlihat setelah timbul
problem perilaku pada remaja, keluarga
ataupun lingkungannya


Apabila orangtua tidak dapat memenuhi
kebutuhan baik fisik, psikis, emosi
Tidak memberikan perhatian dan sarana
untuk remaja berkembang sesuai dengan
tugas perkembangannya
-
-
Penelantaran
kesehatan
Penelantaran
Penelantaran
Penelantaran
Penelantaran
untuk mendapatkan perawatan
untuk mendapatkan keamanan
emosi
pendidikan
fisik




Perilaku menyimpang
Keterbatasan fisik dan mental
Orangtua dan keluarga
Lingkungan sosial/komunitas







Trauma fisik (ringan, cacat bahkan kematian)
Kecemasan
Depresi
Menarik diri
Keluhan somatik
Konsentrasi menurun
Perilaku agresif dan melawan hukum





Gangguan makan dan tidur
Penurunan prestasi belajar
Aktifitas seksual yang tidak biasa
Bertindak sembrono
Menarik diri (mengasingkan diri)



Membantu remaja yang menjadi korban
kekerasan
Membantu anggota keluarga remaja korban
kekerasan
Segi hukum : anak mendapatkan
perlindungan dari kekerasan dan
penelantaran (tercantum dalam Konvensi
Hak-hak Anak (KHA))




Non diskriminasi
Kepentingan yang terbaik untuk anak
Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan
perkembangan
Penghargaan terhadap pendapat anak
Suci Musvita Ayu S.KM., M.P.H
Umumnya remaja tidak mendapatkan
pelayanan keseh/penyuluhan yg
diperlukan utk menhindari terjadinya
morbiditas dan mortalitas akibat
penykit yg dideritanya
Diperlukan perubahan pola pelayanan
kesh yg memerlukan suatu kesiapan
yg matang dan perencanaan yg baik,
khususnya bagi remaja, ortu, dokter
dan petugas kesh pemberi layanan
Inti pelayanan kesh pd remaja meliputi:
- bimbingan yg berlanjut utk mencegah
terjadinya morbiditas baru
- melakukan pemeriksaan rutin utk memantau
kesh remaja
- menilai dan memantau proses biologis
pubertas remaja dg berbagai keluhan yg ada
- menilai kuantitas perhatian remaja terhadap
keshnya
- kesiapan petugaa layanan kesh bila tjd sakit
atau kecacatan
Perubahan psikososial pd
remaja mengharuskan
kita belajar lebih banyak
dan memerlukan
berbagai macam disiplin
ilmu yg relevan dg
masalah yg dihadapi
oleh remaja
Resiko yg dihadapi oleh remaja, bl
terjadi konflik :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Meninggalkan klg/lari dr rumah
Hidup di jalanan
Putus sekolah
Melakukan HUS pd usia dini
Minum obat terlarang
Bersikap anti sosial/menentang
tradisi budaya masy
By Suci Musvita Ayu, SKM., MPH
244


Adalah suatu pendekatan untuk mengobati
kesehatan mental, yang seringkali luput dari
perhatian sejumlah orang yang terlibat didalam
pendampingan.
Para terapis yang sudah terlatih dengan baik
bisa memakai para anggota klg untuk mengatasi
berbagai keluhan/gejala
24
5



Pendekatan yang terfokus pada kesulitan
psikologis anggota klg, memperbaiki interaksi
dalam klg sehingga membantu klg menjadi lebih
baik lagi.
Semua kegiatan difokuskan untuk merubah
interaksi diantara anggota klg dan memperbaiki
fungsi klg.
Menekankan pada perubahan klg yg mengalami
disfungsi
24
6




Tidak seorangpun dpt hidup sendiri
Hub dg klg menjadi landasan sikap sso
terhadap orang lain, benda dan kehidupan
secara umum
Menjadi landasan bagi pola penyesuaian sso
dan membuat remaja belajar berpikir ttg diri
sendiri, sebagaimana dilakukan oleh anggota
klgnya
harpannya remaja belajar menyesuaikan diri
dg kehidupan berdasarkan landasan yg
terdekat yakni lingkungan klg
24
7



Interaksi dg lingk luar dpt menyebabkan
modifikasi, namun landasan tidak akan pernah
hilang sama sekali shg akan selalu
mempengaruhi pola sikap dan perilaku remaja
dikemudian hari
Hubungan antara ortu dan anak tergantung dari
sikap ortu (sikap dan perilaku anak)
Dasar dari terapi keluarga adalah teori
terstruktur, strategi, sistematik dan
transgenerasional.
24
8


TK. Terstruktur : pendekatan yg berfokus pd
masalah yg menekankan pd kepastian batasbatas wajar diantara sub sistem dlm klg
TK. Strategik : memusatkan perhatian pd
problema, memiliki karakteristik mencari
strategi yg efektif untuk menolong remaja dan
klgnya mengapai target-target selama menjalani
terapi
24
9

TK. Transgenerasional : pola-pola multi generasi
yg mendasari berbagai masalah dlm klg.
Semua pendekatan yg dilakukan bertujuan agar
remaja merasa aman dg ortunya dan memberi
dorongan pd klg untuk belajar teknik coping yg
baru dlm mengatasi masalah di kemudian hari
25
0

Sistem dasar teori dan komunikasi ini akan
memperbaiki keluhan/gejala yang ada,
memfasilitasi individu yg terlibat dan
menumbuhkan kecerdasan interpersonal bagi
seluruh anggota klg
25
1




Problem klinis yg muncul akibat interaksi
Psikopatologi dari ortu yg menyebabkan
buruknya pola asuh
Remaja gagal merespon terapi yg sudah
berulang kali dilakukan
Adanya dukungan empiris dan klinis untuk
efektifitas pendekatan klg
25
2



Melibatkan individu yg tidak secara teratur
terlibat dlm kehidupan anak
Dg terapi klg justru meningkatkan potensi
anggota klg untuk melakukan kekerasan
Bekerjasama dg ortu yg telah bercerai
(membingungkan anak)
25
3


Tidak semua klg memiliki pengaruh yg sama pd
remaja, tergantung emosional yg terdapat pd
remaja dan anggota klg
Yang bisa dijadikan perhatian dlm memberikan
terapi antara lain : kehidupan intrapsikik
remaja, dinamika klg, hub antara remaja dg
klgnya dan pendamping (jika ada petugas yg
melayani), dinamika intradisipliner antara
petugas
25
4



Terapis hendaknya memberikan perhatian saat
wawancara berlangsung, tidak terbagi-bagi dan
melakukan interupsi
Terapis harus memiliki dasar-dasar
perkembangan
Tanyakan pd remaja tentang ortunya, harapan,
bagaimana remaja melihat sikap ortu saat
gembira, tidak setuju dll
25
5
Target dlm terapi klg :
1.
Mengurangi konflik dan kecemasan patologik
dlm hub interpersonal
2.
Meningkatkan persepsi dan pemahaman
masing-masing anggota klg ttg kebutuhan
emosional satu sama lain
3.
Mempromosikan pola hubungan yg wajar
diantara masing-masing gender dan generasi
25
6
4. Memperkuat kapasitas masing-masing individu
dan klg sendiri saat menghadapi berbagai
tekanan baik yg berasal dari dlm maupun dr luar
5.Target lain yg disepakati
25
7






Kurangnya apresiasi kultur dlm konteks klg
Minimnya keterlibatan ayah
Buruknya peranan dari masing-masing saudara
Kurangnya objektifitas klinis
Formulasi peranan klg yg tidak akurat
Tidak adanya perhatian dan klg inti
25
8
Download