PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN KINERJA LINGKUNGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2013 Sastra R. Manullang Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang Jl. Politeknik Senggarang-Tanjungpinang Telp. (0771) 7001550, Fax. (0771) 7038999 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2013. CSR merupakan tindakan yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab untuk memenuhi harapan public, sehingga mendapatkan legitimasi atas keberadaan perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor yang diuji adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan kinerja lingkungan sebagai variabel indepen den sedangkan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel dependen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Metode yang digunakan untuk mengukur pengungkapan CSR adalah dengan content analysis. Metode pengukuran content analysis dilakukan dengan memberikan checklist pada item CSR dalam laporan keungan tahunan perusahaan Sampel penelitian ini terdiri dari 10 perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2010-2013. Model analisis untuk penelitian Ini menggunakan analisisregresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa hanya variable leverage dan ukuran dewan komisaris yang berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR, sedangkan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas,dan kinerja lingkungan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan 1. PENDAHULUAN Kewajiban bagi perusahaan untuk melaksanakan Corporate Social Responsibility adalah sebagai bentuk kepedulian atas dampak yang ditimbulkan perusahaan terhadap lingkungannya melalui pengungkapan sosial dalam laporan tahunan perusahaan. Dalam menjalankan usahanya perusahaan tidak boleh lagi memegang prinsip menghasilkan keuntungan (laba) agar dapat memberikan sumbangan yang banyak kepada masyarakat seperti dalam pendekatan teori akuntansi tradisional. Untuk menjalankan operasi perusahaan ada dampak-dampak sosial yang timbul yang semakin besar dan semakin sulit dikendalikan. Oleh karena itu perusahaan dituntut memperhatikan dampak-dampak sosial yang ditimbulkan dan berupaya mengatasi. Kesadaran publik akan masalah yang ditimbulkan perusahaan mengharuskan perusahaan untuk memberikan konstribusi yang baik terhadap pembangunan ekonomi, lingkungan, dan sosial bagi yang terkait. Di Indonesia sendiri kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan itu dimunculkan dalam Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tertuang di dalamnya bahwa: (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. (2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. Pentingnya pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan telah membuat banyak peneliti untuk meneliti praktik dan motivasi perusahaan melakukan CSR baik di dalam maupun di luar negeri. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Carrol dan Shabana (2010); Jessica (2008); Wijaya (2011); Wayan dan Putu (2014); Alit dan Dharma (2013) yang meneliti mengenai factor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Jensen dan Meckling (1976) dalam Evandini (2014) menjelaskan hubungan keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan merupakan kumpulan antara principal dan agen yang bertindak mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Manajemen merupakan pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Untuk itu manajemen diberikan sebagian kekuasaan untuk membuat keputusan bagi kepentingan terbaik pemegang saham. 2.2 Teori Stakeholder Definisi stakeholders menurut Freeman (1984) merupakan individu atau kelompok yang bisa mempengaruhi dan atau dipengaruhi oleh organisasi sebagai dampak dari aktivitasaktivitasnya. Sedangkan Chariri dan Ghazali (2007, h;32) mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholders-nya (shareholders, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). 2.3 Teori Legitimasi Teori legitimasi menjelaskan kontrak sosial antara perusahaan dengan masyarakat, kelangsungan hidup perusahaan akan terancam jika masyarakat merasa perusahaan tidak mematuhi kontrak sosialnya atau perusahaan bisa saja bertindak di luar dari batas norma-norma masyarakat yang sudah ditentukan dalam perjanjian. 3. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini ada 26 perusahaan yang menjadi populasi. Sementara itu ada 10 perusahaan yang menjadi sampel dimana 10 perusahaan ini termasuk dalam sektor pertambangan juga terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Data sekunder berupa laporan tahunan yang didapat dari situs di www.idx.com maupun website resmi masing-masing perusahaan yang terkait. Teknik analisis data meliputi analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik (uji normalitas data, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas) dan analisis regresi linear berganda dengan bantuan spss versi 20. Hipotesis yang akan diuji adalah : H1 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H2 = Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR H3 = Leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H4 = Ukuran Dewan Komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H5 = Kinerja Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H6 = Size, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan berpengaruh terhadap Pengungkapan CSR Proksi dari ukuran suatu perusahaan, data disajikan dalam bentuk logaritma dalam penelitian ini yakni menggunakan log of total asset dimana jumlah aktiva perusahaan akan direfleksikan karena nilai yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lain. SIZE = log Total Aset Perusahaan Proksi untuk variable profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA) Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage adalah Debt To Equity Ratio (DER). Secara sistematis kebijakan hutang diukur sebagai berikut: Ukuran dewan komisaris dilihat dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan. DK = ΣDewan Komisaris dalam Perusahaan Kinerja lingkungan perusahaan dalam penelitian ini diukur melalui PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan instrumen yang digunakan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kriteria dalam peringkat PROPER sebagai berikut: 1. Peringkat “Emas” (Skor 5) 2. Peringkat “Hijau” (skor 4) 3. Peringkat “Biru” (skor 3) 4. Peringkat “Merah”(skor 2) 5. Peringkat “Hitam” (skor 1) Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: CSR = α + β1Size + β2Pro + β3Leverage + β4UDK + β5KL + е Keterangan: CSR = Pengungkapan Sosial Perusahaan α = Konstanta β1 – β5 = Koefisien regresi Size = Ukuran perusahaan Pro = Profitabilitas perusahaan Leverage = Tingkat leverage perusahaan UDK = Ukuran Dewan Komisaris KL = Kinerja Lingkungan е = Error 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kualitas Data Uji Normalitas: Hasil pengujian ini memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga dapat dinyatakan bahwa penyebaran data mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas. Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas: Berdasarkan tabel dibawah diketahui bahwa nilai VIF dari masingmasing variabel yaitu size perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, dan kinerja lingkungan berada di sekitar 1. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa model regresi terbebas dari multikolinearitas. Model 1 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error .466 .644 .930 1.075 .249 2.117 .042 .982 1.018 .003 .846 1.182 .000 .268 .795 1.257 .920 1.087 .209 SIZE Profitabilit as .008 .018 .056 .483 .228 -.022 .007 .023 .024 Collinearity Statistics Tolerance VIF .125 -.330 UDK .120 KL .027 a. Dependent Variable: CSR Sig. 1.575 (Constant) Leverage t 3.188 .677 5.184 .137 1.125 -.404 Uji Heteroskedasitas: Dari grafik scatterplot yang diperoleh setelah data diolah melalui SPSS, dapat diketahui bahwa titik data menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut. Uji Autokorelasi: Pengujian autokorelasi pada penelitian ini menggunakan statistik uji Durbin Watson. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada table di bawah, maka diperoleh nilai Durbin Watson sebesar 1,405. Hal ini berarti nilai berada diantara -2 sampai +2, sehingga model regresi tersebut bebas dari adanya autokorelasi. Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of Durbinl Square the Estimate Watson a 1 .734 .539 .471 .15507 1.405 a. Predictors: (Constant), KL, SIZE, Profitabilitas, Leverage, UDK b. Dependent Variable: CSR HIPOTESIS Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Model (Constant) -.330 .209 SIZE .008 .018 Profitabilitas .483 .228 -.022 .007 UDK .120 KL .027 a. Dependent Variable: CSR .023 .024 1 Leverage t 1.575 .056 .466 .249 2.117 -.404 3.188 .677 5.184 .137 1.125 Sig. Collinearity Statistics Tolerance VIF .125 .644 .930 1.075 .042 .982 1.018 .003 .846 1.182 .000 .268 .795 .920 1.257 1.087 1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility. Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 0,466 dengan tingkat signifikansi 0,644 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dapat diterima. 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility. Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 2,117 dengan tingkat signifikansi 0,42 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dapat ditolak. 3. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 3,188 dengan tingkat signifikansi 0,003 berada di bawah taraf signifikansi 0,05 (5%). Sesuai dengan Ghozali (2005) memaparkan bahwa nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa leverage terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dapat ditolak. 4. Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Corporate Social Responsibility. Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 5,184 dengan tingkat signifikansi 0,000 berada di bawah taraf signifikansi 0,05 (5%). Sesuai dengan Ghozali (2005) jika nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris terbukti berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dapat ditolak. 5. Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Corporate Social Responsibility. Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung sebesar 1,125 dengan tingkat signifikansi 0,261 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan demikian, hipotesis kelima (H5) yang menyatakan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial tidak dapat diterima. 6. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Size, Profitabilitas, Leverage, UDK, dan KL secara besama-sama atau simultan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial. Model 1 Regression Residual Sum of Squares .954 .818 ANOVAa Df 5 34 Mean Square .191 .024 F Sig. 7.937 .000b Total 1.772 39 a. Dependent Variable: CSR b. Predictors: (Constant), KL, SIZE, Profitabilitas, Leverage, UDK Sumber: Data Olahan Penulis, 2015 Nilai sig. sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility karena nilai sig. <alpha (α = 5%). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Size, Profitabilitas, Leverage, Ukuran Dewan Komisaris dan Kinerja Lingkungan secara simultan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris tentang pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris dan kinerja lingkungan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dilihat dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari Hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan, profitabilitas dan kinerja lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab social perusahaan. Dan disisi lain leverage dan Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab social perusahaan. Saran Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah jumlah sampel dengan memperluas sektor yang diteliti di Bursa Efek Indonesia dan tahun pengamatan yang lebih lama. 2. Menambahkan beberapa variabel lain sebagai faktor yang dapat mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), seperti tipe industri, kepemilikan saham, dan kinerja manajerial. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data lain, seperti kuesioner ataupun interview ke perusahaan untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). DAFTAR PUSTAKA Alit dan Dharma, 2013. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan Pertambangan Di Bursa Efek Indonesia. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 4(1) (2013), h: 141-158. Almilia, Luciana Spica dan Dwi Wijayanto. 2007. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan Environmental Disclosure Terhadap Economic Performance. The 1st Accounting Conference, Faculty of Economics Universitas Indonesia. Depok, (November). Arfan Ikhsan dkk, 2005. Akuntansi Keprilakuan, Jakarta: Salemba Empat Atmaja, 2008. Teori dan Praktik Keuangan. Yogyakarta: Cv. Andi Offset. Bertens, 2000. Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta: Percetakan Kanisius. Bursa Efek Indonesia. Laporan (http:/www.idx.co.id). Tahunan Tahun 2010, 2011, 2012, 2013. Cahya, Bramantya Adhi. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Media Riset Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang. Carroll dan shabana, 2010. The business Case for Corporate Social Resposibility: A Review of Concepts, Research and Practice. International Journal Of Management Reviews (2010), h: 86-102, London. Coller, P., and A. Gregory, 1999. “Audit Committee Activity and Agency Costs”, Journal of Accounting and Public Policy, Vol 18 (4-5) pp 311-332. Evandini, 2014. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Media Riset Akuntansi, Semarang. Fahmi, 2012. Analisi Laporan Keuangan, Bandung: Penerbit CV Alfabeta . Freeman, 1984. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston: Pitman Gamerschlag, Moller dan Verbeeten, 2011. Determinants of voluntary CSR disclosure: empirical evidence from Germany, Rev Manag Sci (2011) pp:233–262. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. ------------------. 2006. Structural Equation Modelling Metode Alternatif dengan PLS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali dan Anis, 2007. Teori Akuntansi, Edisi 3, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hackstone, David and Markus J. Milne. 1996. ”Some Determinants of Social and Environmental Disclosure in New Zealand Companies”. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol.9.No.1.p.77-108. Horne dan Wachowicz, 2001. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.1 (Revisi 2009). Jakarta: Salemba Empat. Jessica, L. 2008. Protect, Respect and Remedy: Ruggie’s Latest Report to the UN on Human Rights and Business. Corporate Social Responsibility, Grand Rapids: Michigan. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 349 Tahun Tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2012-2013. 2013 Moir, Lance. 2001. “What Do We Mean by Corporate Social Responsibility?”. Corporate Governance, Vol. 1, Issue 2, pp. 16-22. Montgomery dan Catherine, 2007. Including Corporate Social Responsibility, Environmental Sustainaibility and Ethics in Calibrating MBA Job Preferences, Singapore Management University Institutional Knowledge, pp: 1-43. Mulyadi, 2002. Auditing: Jilid 1 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat. Novrianto, 2012. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Informasi Sosial pada Perusahaan Manufaktur Di Bei. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – VOL 1, NO. 1, Januari (2012). O’Donovan, Gary. 2002. “Environmental Disclosures in The Annual Report: Extending The Applicability and Predictive Power of Legitimacy Theory”. Accounting, Auditing, and Accountability Journal, Vol. 15, No.3, pp. 344-371. Oktariani dan Mimba, 2014. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 6 (3) (2014), hal: 402-4018. Purwanto, 2011. Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 8/No. 1/November 2011: 1-94, hal. Universitas Diponegoro. Sembiring, Eddy Rismanda. 2003. “Kinerja Keuangan, Political Visibility, Ketergantungan Pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya. Sembiring, E. R., 2005, Karakteristik Perusahaandan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta, SNA VIII, p.379-395. Sonny, 1998. Etika Bisnis. Yogyakarta: Percetakan Kanisius. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Bandung. Alfabeta: Suwardjono, 2010. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Ed.3. BPFE: Yogyakarta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Terbatas. tentang Perseroan Veronica, T. M., 2009, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Gunadarma. Wayan dan Putu, 2014. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Tanggung Jawab Lingkungan pada Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.3 (2014), h: 402-418. Wicaksono, 2009. Tanggung Jawab Pemegang Saham, Direksi, dan Komisaris PT. Visu Media: Jakarta. Widyatmoko, 2010.Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap pengungkaan Laporan Tanggung Jawab Sosial, Skripsi: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Wijaya, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi engungkaan Tanggung Jawab Sosial pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi-Vol 1 (1), h: 26-30.