Peningkatan Hasil Belajar Matematika tentang Operasi Hitung

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang No: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UUSPN), Bab II Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Bab II Pasal 3, merupakan angan-angan atau harapan pemerintah, agar
melalui pendidikan dapat dihasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang
kelak dapat menjadi calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang.
Orang tua juga mempunyai harapan, dengan menyekolahkan putraputrinya ke sekolah adalah agar putra-putri mereka kelak menjadi anak-anak yang
pandai dengan memiliki prestasi yang menonjol di semua mata pelajaran, utamanya
mata pelajaran akademik. Dengan mempunyai anak-anak yang berprestasi, dapat
mengangkat nama baik orang tua, sehingga orang tua bisa membanggakan anakanaknya tersebut.
Salah satu mata pelajaran yang masuk kelompok akademik adalah
matematika. Karena termasuk salah satu mata pelajaran akademik, maka banyak
orang tua, juga guru yang memiliki harapan besar agar para siswa mempunyai
prestasi yang baik.
Penelitian ini dilaksanakan karena hasil ulangan harian Matematika siswa
pada kondisi awal untuk Kompetensi Dasar (KD) 5.3 Mengalikan dan (KD) 5.4
Membagi berbagai bentuk Pecahan masih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil
belajar matematika siswa tentang mengalikan dan membagi berbagai bentuk
pecahan baru 6 orang siswa atau 28,6% yang tuntas, dan masih 15 orang siswa
atau 71,4% yang belum tuntas dengan rata-rata kelas 58,33 (lima puluh delapan,
1
2
tiga-tiga) sementara Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan oleh peneliti/guru
adalah 65.
Kondisi awal siswa yang demikian juga dipengaruhi oleh kondisi awal
peneliti /guru yang belum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan. Peneliti/guru belum
memberikan pembelajaran bagaimana mengalikan dan membagi pecahan yang
mudah dipahami, peneliti baru memberi tugas kepada siswa untuk mengalikan dan
membagi pecahan sesuai pemahaman siswa masing-masing, sehingga hasilnya
masih belum memenuhi harapan peneliti/guru, yaitu memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal yang sudah ditetapkan.
Diharapkan kondisi akhir hasil belajar matematika siswa dalam operasi
hitung perkalian pecahan akan meningkat, sehingga Kriteria Ketuntasan Minimal
dapat tercapai, dan harapan guru maupun orang tua siswa dapat terpenuhi.
Demikian juga dalam operasi hitung pembagian pecahan, siswa dapat mengerjakan
soal-soal yang diberikan oleh peneliti/guru dengan baik, sehingga dapat mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan, dan memenuhi harapan peneliti
maupun orang tua siswa.
Dengan melihat kenyataan dan harapan yang ada, maka peneliti/guru
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Karena pembelajaran kooperatif
tipe STAD memungkinkan siswa dapat berdiskusi dengan sesama teman secara
lebih mendalam, siswa yang masih mengalami kendala dalam belajar dapat
bertanya kepada teman yang lebih mampu tanpa ada perasaan malu, sehingga
kemampuan siswa menjadi merata atau relatif sama. Dengan demikian penggunaan
pembelajaran kooperatif tipe STAD, mampu meningkatkan hasil belajar siswa,
karena kemampuan mereka menjadi relatif sama, sehingga siswa yang mengalami
kendala pada awalnya, mampu mengatasi kendala yang dialami dan mampu
mensejajarkan hasil belajarnya relatif sama dengan teman-temannya yang lebih
pandai. Dengan demikian tindakan yang dilakukan peneliti/guru diharapkan mampu
mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswanya.
3
1.2
Permasalahan Penelitian
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar matematika
siswa pada operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan. Pada kondisi awal
masih sebagian besar siswa belum tuntas atau belum bisa mencapai KKM yang
ditetapkan oleh peneliti/guru. Sementara peneliti/guru berharap pada kondisi akhir
siswa mampu mencapai KKM.
Masalah lainnya adalah peneliti/guru yang belum menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran operasi hitung perkalian
dan pembagian pecahan, sehingga hasil belajar matematika tentang operasi hitun g
perkalian dan pembagian pecahan menjadi rendah.
1.3
Cara Pemecahan Masalah
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk mengatasi permasalahan siswa
yaitu kesulitan dalam pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian
pecahan antara lain :
1.3.1 Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
1.3.2 Memberikan pembelajaran operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement
divisions, baik secara kelompok maupun secara individual bagi siswa yang
secara kelompok masih mengalami kendala.
1.3.3 Memberikan bimbingan pada setiap kelompok belajar.
1.3.4 Selama proses kegiatan pembelajaran diadakan tes dalam proses berupa
tanya jawab, cepat tepat.
1.3.5 Pembahasan bersama untuk menyelesaiakan kunci jawaban lembar soal.
1.3.6 Pada kegiatan akhir guru membantu siswa untuk menyimpulkan materi
pembelajaran, dan pemberian penghargaan kepada kelompok yang meraih
hasil tertinggi.
4
1.4
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil
belajar matematika tentang operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan bagi
siswa kelas V SDN Rejosari 03 pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012?
1.5
Tujuan dan Manfaaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
a.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung
perkalian pecahan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD
bagi siswa kelas V SDN Rejosari 03.
b.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung
pembagian pecahan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD
bagi siswa kelas V SDN Rejosari 03.
c.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang operasi hitung
perkalian dan pembagian pecahan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas V SDN Rejosari 03.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Diharapkan dari penelitian ini ada manfaat yang dapat diambil untuk pihakpihak yang berkepentingan khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya,
antara lain :
a.
Bagi Guru :
Mendapatkan pengalaman profesional dalam mengatasi permasalahan
siswa tentang operasi hitung perkalian dan pembagian pecahan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Memperoleh materi untuk menulis PTK mengenai mengatasi
permasalahan siswa tentang operasi hitung perkalian dan pembagian
pecahan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
b.
Bagi Sekolah :
5
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh peneliti/guru bertujuan
untukmeningkatkan proses dan hasil belajar siswa, jika semua guru
dalam satu sekolah sudah melakukan tindakan yang sama, maka hasil
belajar siswa di sekolah itu akan mengalami peningkatan. Peningkatan
hasil belajar siswa akan berakibat meningkatnya prestasi belajar siswa,
sehingga prestasi sekolah juga meningkat.
c.
Bagi Dunia Pendidikan umumnya :
Penelitian dilakukan oleh guru di setiap sekolah menghasilkan prestasi
belajar siswa, maka prestasi sekolah juga ikut meningkat. Dengan
meningkatnya prestasi sekolah,jika hal itu terjadi di semua sekolah,
maka dunia pendidikan juga ikut mengalami peningkatan.
Download