TESLA Vol. 9 No. 1, 11 – 22 (Maret 2007) Jurnal Teknik Elektro PERANCANGAN ALAT PENGATUR SUHU AIR DAN PENGISIAN BAK AIR SECARA OTOMATIS MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE BERBASIS MIKROKONTROLER Eko Syamsuddin1), FX. Sigit Wijono1), dan Resto Lesmana2) Abstract Controlling water temperature and automatic filling water throught short message service using microcontroller being necessary. This system detects water level and temperature using high water limited sensor, temperature sensor, analog digital converter, interface, handphone, heater driver, and water pump driver. Microcontroller as central of processing to active the system to make hot water and keep temperature, when get command message from handphone “SET HEATER ON”. Keywords : heater, microcontroller, temperature, water level, water pump kurang sehat. Jika memaksakan diri untuk mandi dengan air dingin, maka bisa dipastikan kondisi tubuh akan memburuk. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir ini mengakibatkan semakin cepat perubahan yang ada di dunia. Salah satu teknologi yang mengalami perkembangan pesat adalah elektronika. Dari tahun ke tahun akan selalu ditemukan alat untuk memudahkan atau mempercepat pekerjaan-pekerjaan manusia. Kemudahan ini semakin memanjakan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Untuk itu dirancang sebuah sistem otomatis guna pengisian air dalam bak penampungan serta sistem pemanasan air yang dapat dikendalikan secara wireless melalui media Short Message Service (SMS). Pemanfaatan salah satu fitur dalam teknologi selular SMS ini dilakukan karena teknologi ini sudah umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan rancangan alat ini pengguna dapat mengirimkan SMS yang berisi pesan untuk memanaskan air dalam bak penampungan air sehingga mencapai suhu stabil yang ditentukan. Manfaat rancangan alat ini tentunya bisa dipakai saat berada di luar rumah misalkan saat berada di kantor bila mau pulang ke rumah dan berhadap dapat langsung mandi air panas hanya dengan mengirimkan perintah melalui SMS. Sehingga pengguna dapat mandi dengan suhu yang diinginkan dan begitu juga saat berada di rumah saat baru bangun pagi tentunya malas untuk langsung ke kamar mandi, tinggal mengontrol lewat pesan singkat tentunya kita Dalam beberapa kondisi tertentu, seseorang membutuhkan air panas sekitar suhu 37 oC – 41 oC untuk mandi, misalnya pada pagi hari. Saat suhu udara masih dingin, dimana setiap orang harus setiap hari mandi sebelum mulai melaksanakan aktivitas rutin. Misalkan lagi saat pada malam hari, seseorang ingin menyegarkan badan dengan mandi setelah seharian lelah bekerja. Tapi tidak berani mandi dengan air dingin. Maka jika mandi dengan air panas, tentu terasa nyaman. Lelah di sekujur badan terasa hilang. Air panas juga dibutuhkan saat kondisi tubuh 1) 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Alumni Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara 11 12 Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana dapat mandi air panas setelah bangun dan langsung ke kamar mandi tersebut untuk mandi air panas dengan suhu yang di inginkan. • • • • • Tujuan Rancangan Tujuan rancangan alat ini akan membuat sistem pengatur suhu air dan pengisian bak air secara otomatis melalui fasilitas pesan singkat (SMS), dimana air dalam bak penampungan setelah mendapat perintah dari pesan singkat ‘’SET POMPA ON’’ air akan terisi pada batas maksimum dan minimum yang ditentukan. Selain itu juga menerapkan teknologi pesan pendek (SMS) pada sistem selular untuk mengatur pemanasan air dalam bak penampungan. Batasan Rancangan Pada perancangan ini dilakukan batasan rancangan sebagai berikut, yaitu rancangan dibagi menjadi beberapa sub blok-sub blok yaitu : • Modul sensor air, • Modul sensor suhu, • Modul Konverter Analog ke Digital (ADC), • Modul mikrokontroler, • Modul interface, • Modul penggerak pompa air, • Modul penggerak heater, • Modul catu daya, Sedangkan sub blok yang tidak dirancang oleh penulis dalam perancangan ini adalah : • Handphone, • Heater, • Pompa air, • LCD. Spesifikasi Rancangan Alat yang akan dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut : • Sensor air, terdiri dari 2 buah yaitu sensor air batas atas dan sensor air batas bawah. • Menggunakan sensor suhu. Menggunakan konverter analog ke digital. Menggunakan Mikrokontroler. Menggunakan manfaat fitur SMS. Handphone sebagai interface menggunakan handphone Siemens MC60. Catu daya adalah +5V DC. LANDASAN TEORITIK Rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler ini adalah sebuah rancangan alat yang dapat secara otomatis menjaga batas ketinggian air dan suhu yang dapat dikendalikan melalui pesan pendek atau SMS. Rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler ini terdapat sensor batas-batas ketinggian air, sensor suhu, konverter analog ke digital, mikrokontroler, interface, handphone, penggerak heater, dan penggerak pompa air. Sensor batas ketinggian air yang terdiri dari sensor batas bawah dan sensor batas atas akan menjaga level air berada pada kedua batas ketinggian tersebut. Sedangkan sensor suhu akan mendeteksi suhu air yang dikontrol sehingga dapat dijaga kestabilannya. Mikrokontroler yang menjadi pusat kerja alat akan mengaktifkan sistem pemanasan secara otomatis dan menjaga suhunya ketika mendapat perintah dari SMS yang dikirimkan yang berisi “SET HEATER ON” melalui sebuah handphone. Konsep dasar dari rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler diperlihatkan pada Gambar 1. TX HANDPHONE RX SMS HANDPHONE RANCANGAN ALAT BAK PENAMPUNGAN AIR Gambar 1. Konsep dasar rancangan alat. TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) telah memiliki memori internal.Guna memenuhi kebutuhan ini ditentukan tipe mikrokontroler AT89C51 yaitu sebuah mikrokontroler buatan ATMEL. METODA DAN REALISASI RANCANGAN Pemilihan Tipe Komponen • Sensor suhu LM35D Untuk mengkonversikan suhu menjadi besaran listrik diperlukan sebuah sensor suhu dengan tipe LM35D. Sensor LM35 D ini mampu mengkonversikan suhu menjadi tegangan DC secara akurat dalam skala Celcius dengan resolusi 10 mVolt per kenaikan 1 oC. • LCD 2x16 karakter Untuk menampilkan hasil pengukuran suhu air, pada rancangan alat ini digunakan sebuah LCD. Pada rancangan alat ini dipilih LCD Matrix 2 X 16 character seperti diperlihatkan pada Gambar 3. Bentuk fisik dan konfigurasi pin dari sensor suhu LM35D diperlihatkan pada Gambar 2. Gambar 3. Diagram blok LCD matrix 2 X 16 character Gambar 2. Sensor Suhu LM35D Karakteristik dari sensor suhu LM 35D ini mampu mengukur suhu dari 0 oC hingga 100 oC. Dipilihnya LM35D ini karena mudah diperoleh dipasaran dan murah. • • Konverter analog ke digital ADC 0804 Penggunaan sebuah konverter yang dapat merubah tegangan DC menjadi digital diperlukan pada alat ini untuk menampilkannya pada peraga besaran suhu yang terukur. Sebuah konverter analog ke digital dipilih dengan tipe ADC 0804. IC ADC 0804 adalah ADC jenis Successive Approximation Register (SAR). ADC dari jenis SAR ini paling banyak dipergunakan dengan alasan tingkat pengkonversian sinyal lebih cepat dibandingkan dengan ADC jenis ramp, maupun ADC jenis Flash. Mikrokontroler AT89C51 Untuk mengontrol semua peralatan input/output dari sistem rancangan alat ini diperlukan sebuah mikrokontroler yang • Interface RS-232 Pada rancangan sistem pengaturan temperatur ini menggunakan media Short Message Service (SMS). Untuk itu dibutuhan sebuah rangkaian penghubung yang dapat meneruskan kontrol antara handphone dan rancangan alat. Untuk kebutuhan ini digunakan sebuah interface RS-232. Interface ini dapat mengkonversikan level tegangan TTL ke RS-232 dan sebaliknya. Beberapa alasan dipilihnya tipe IC MAX232 ini adalah : • Membutuhkan catu daya umum sebesar +5 Volt. • Kecepatannya mencapai 120 kbyte perdetik. • Terdapat dua pasang driver dan receiver. • Konsumsi arus yang rendah yaitu 8 mA. Konfigurasi pin dan diagram logika diperlihatkan pada gambar 4. TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) 14 Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana Realisasi Rancangan Subsistem Gambar 4. Konfigurasi pin dan diagram logika IC MAX232 [7] • IC regulator 7805 Untuk menjalankan rancangan alat ini diperlukan catu daya DC sebesar 5 Volt. Rancangan alat ini menggunakan IC-IC digital yang bekerja pada tegangan 5 Volt yang stabil. Untuk ini dibutuhkan sebuah IC regulator yang dapat mengeluarkan tegangan 5 Volt yang stabil. IC tersebut adalah LM7805. Beberapa alasan dipilihnya IC regulator 7805 ini adalah : • Arus maksimum mencapai 1 Ampere. • Ada proteksi internal terhadap pembebanan lebih (over load protection). • Mudah dalam penerapannya. Realisasi rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler ini terdiri dari beberapa bagian yaitu: • Realisasi rancangan rangkaian sensor air Rangkaian sensor air pada rancangan alat ini menggunakan sensor resistif yang terdiri dari 2 rangkaian yang identik sama. Kedua rangkaian tersebut berfungsi untuk mendeteksi air untuk batas atas dan batas bawah, sehingga air tidak akan kurang dari kedua level tersebut. Rangkaian sensor air batas atas dan batas bawah diperlihatkan pada Gambar 6. Alat ini dirancang untuk mendeteksi tinggi air dalam bak penampungan yang dibagi menjadi 2 titik tinggi sesuai dengan pembatasan masalah. Untuk itu maka diperlukan 2 buah sensor resistif yang dirangkai seperti terlihat pada Gambar 6. Masing-masing sensor resistif disusun sedemikian rupa sehingga dapat mendeteksi adanya air pada setiap tingkatnya. Tiap-tiap sensor resistif dipasang secara seri dengan sebuah resistor, sehingga membentuk sebuah pembagi tegangan. Tegangan jatuh pada masing-masing resistor akan menentukan logic keluaran dari masing-masing bagian sensor tinggi air yang terpasang. +5V Gambar 5 berikut ini konfigurasi pin dari 7805. merupakan BATAS ATAS IC4A 4069 R8 1 2 P2.3 R4 Output Ke MCU +5V BATAS BAWAH IC4B 4069 R9 3 4 P2.4 R5 Gambar 5. Konfigurasi pin IC regulator 7805[6] Gambar 6. Rangkaian sensor air batas atas dan batas bawah TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) • Realisasi rancangan rangkaian sensor suhu Rangkaian sensor suhu ini digunakan untuk mendeteksi suhu air dalam bak penampungan air. Rangkaian ini berfungsi merubah besaran suhu menjadi tegangan yang sebanding dengan suhu yang terdeteksi. • Rangkaian sensor suhu selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7. Kemampuan pengukuran suhu dari IC LM35D sesuai dengan data teknis yang didapat adalah dari 0 oC hingga 100 oC. Berdasarkan data teknis dari IC ini juga didapat besarnya tegangan yang keluaran dari IC1 LM35D ini dapat dihitung sebagai berikut : Vout = 0 mV + 10,0 mV/ oC Komponen yang digunakan untuk merealisasikan rancangan rangkaian konverter analog ke digital ini adalah sebuah IC konverter analog ke digital buatan National Semiconductor tipe ADC 0804. IC ADC 0804 ini merupakan IC CMOS Analog To Digital Converter 8 bit dan jumlah kanal input 1. Keluaran IC ini cocok dengan spesifikasi tegangan masukan TTL. (1) Input untuk rangkaian konverter analog ke digital ini adalah tegangan DC dari rangkaian sensor suhu sebesar 0 Volt hingga 5 Volt. Keluaran dari IC ADC ini adalah bilangan biner 8 bit dari ’00000000’ hingga ’11111111’ sesuai dengan bobot biner dari tengangan DC yang masuk. Dimana setiap kenaikan tegangan sebesar 1 volt maka bobot biner juga naik sebesar 51, dapat dilihat pada Tabel 1. Berdasarkan data tersebut, didapat bahwa IC sensor suhu ini akan mengeluarkan tegangan 10 mVolt untuk setiap kenaikan suhu 1 oC. Karena rancangan alat ini mampu mengukur suhu dari 0 oC hingga 100 oC, maka IC ini akan mengeluarkan tegangan dari 0 mVolt hingga 1 Volt. Besarnya tegangan DC yang keluaran dari rangkaian sensor suhu ini akan diumpankan ke rangkaian konverter analog ke digital (ADC) untuk dikonversikan menjadi bit-bit data biner agar dapat diolah dalam rangkaian mikrokntroler dan ditampilkan pada peraga LCD. Tabel 1. Bilangan biner vs tegangan Vin (V) 0 1 2 3 4 5 +5V IC6 LM35 +VS Realisasi rancangan rangkaian konverter analog - digital (ADC) Rangkaian konverter analog ke digital (ADC) berguna untuk meng-konversikan tegangan atau sinyal DC (analog) input dari rangkaian sensor suhu untuk kemudian diubah kedalam bentuk digital dalam bentuk bit-bit data digital 8 bit. Vout Output Biner D D D D D D D D B B B B B B B B 7 6 5 4 3 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 Bobot Biner 0 51 102 153 204 255 VOUT GND SENSOR SUHU C2 Rangkaian konverter analog ke digital (ADC) diperlihatkan pada Gambar 8. Ke ADC • Gambar 7. Rangkaian sensor suhu Realisasi rancangan rangkaian mikrokontroler Rangkaian mikrokontroler berguna untuk mendeteksi logika dari rangkaian sensor TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) 16 Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana Atmel dengan tipe AT89C51. Di dalam mikrokontroler tipe AT89C51 terdapat memori internal sebesar 4 kbyte. Memori ini digunakan untuk menyimpan program utama untuk dijalankan oleh alat. air dan data digital dari ADC untuk digunakan mengontrol pompa air dan heater serta menampilkan besaran suhu pada peraga LCD. +5V Mikrokontroler ini akan mulai mendeteksi status tegangan (logika) pada port P2.3 dan P2.4 setelah mendapat tegangan reset high sesaat pada kaki 9 (IC2). Jika terdeteksi kondisi air berada pada level batas bawah (Port P2.3 dan P2.4 = 1) maka sistem rancangan ini akan melakukan aksi pengaktifan pompa air sehingga air akan terisi hingga mencapai level batas atas (Port P2.3 dan P2.4 = 0). R1 VR1 C4 R2 VREF VCC 9 20 IC1 ADC0804 DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 C1 Vin (DC) 6 Dari Sensor Suhu C3 7 R3 19 VI- INTR RD WR Output Biner Ke MCU 5 2 3 Kontrol CLKR GND 4 VI+ 18 17 16 15 14 13 12 11 CLK CS 1 10 Fungsi lain dari mikrokontroler ini adalah menampilkan suhu dari air dalam bak yang masuk dalam bentuk bit-bit digital pada Port 0 pada peraga LCD. Mikrokontroler ini juga mendapat masukan data kontrol besarnya suhu dari SMS yang diterima. Jika suhu dari SMS yang diterima lebih tinggi dari suhu air dalam bak, maka mikrokontroler ini akan mengaktifkan heater, sedangkan jika suhu yang diterima lebih rendah atau sama dengan suhu air dalam bak, maka mikrokontroler akan mematikan heater. Dengan demikian suhu dalam bak air akan dijaga kestabilannnya. Gambar 8. Rangkaian konverter analog ke digital (ADC) Rangkaian mikrokontroler seleng-kapnya dapat dilihat pada Gambar 9. berikut ini. +5V VSS Diagram alir (flowchart) dari mikrokontroler pada rancangan alat ini diperlihatkan pada Gambar 10. 1 5 6 28 LCD 4 27 3 MODULE E P3.1 P2.4 11 Ke Interf ace 10 C4 26 VR2 VO P2.3 STOP Ke Penggerak Heater dan Penggerak Pompa DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 21 P2.0 22 P2.1 23 P2.2 P3.0 S1 7 8 9 10 11 12 13 14 RS 25 1 2 3 4 5 6 7 8 R /W 24 Dari Sensor Batas Air P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 VD D VC C 13 14 P3.3 15 P3.4 P3.5 2 40 Dari ADC P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 EA /VP Data 39 38 37 36 35 34 33 32 31 IC2 89C51 P2.5 RESET +5V 9 C5 P2.6 X2 P2.7 18 X1 VSS X1 C6 19 20 Gambar 9. Rangkaian mikrokontroler • Realisasi rancangan rangkaian driver heater dan driver pompa air Rangkaian Driver heater dan pompa air adalah identik sama, hanya beban output yang terpasang berbeda. Rangkaian Driver heater berguna untuk mengaktifkan heater yang akan memanaskan air dalam bak penampungan air, sedangkan rangkaian penggerak pompa air berguna untuk mengaktifkan pompa yang akan mengisi air dalam bak mandi jika air dalam bak mandi kurang. Komponen utama yang digunakan adalah sebuah IC mikrokontroler 8 bit buatan TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) Mulai Inisialisasi Memori N Deteksi SMS Masuk Y SMS Set? SMS Info? N Y Y SMS Info Suhu Y SMS Set Heater On/Off Kirim SMS Status Suhu N SMS Info Air Kontrol Heater On/Off Kirim SMS Status Heater N Kontrol Pompa On/Off Kirim SMS Status Pompa N Tampilan Status Suhu Kirim SMS Status Suhu Y Y Kirim SMS Status Air N SMS Set Pompa On/Off Y N SMS Info Pompa N Y Kirim SMS Status Pompa SMS Set Suhu Y N SMS Info Heater Y Kirim SMS Status Heater N Selesai Gambar 10. Flowchart rangkaian mikrokontroler Rangkaian penggerak heater dan penggerak pompa air selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 11. Rangkaian driver heater dan pompa air ini berasal dari rangkaian mikrokontroler. Dimana tegangan keluaran dari rangkaian mikrokontroler akan di umpankan ke kaki basis transistor Q1 dan Q2 melalui resistor pembatas arus R6 dan R7. Jika masukan pada kaki basis bertegangan tinggi (high) maka transistor Q1 akan menghantar. Dengan menghantarnya transistor Q1 maka arus akan mengalir melalui relay, akibatnya relay akan menutup dan beban yang terpasang pada output (Pompa air) akan aktif. Sedangkan jika masukan pada kaki basis transistor Q1 bertegangan nol (low), maka transistor Q1 akan menyumbat (cut-off) sehingga arus tidak lagi mengalir melalui relay. Dengan demikian saklar relay akan membuka dan pompa air akan berhenti TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) 18 Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana bekerja. Analisis yang sama juga berlaku untuk rangkaian penggerak heater proses pengkonversian level tegangan RS232 menjadi level tegangan TTL terjadi dari pin 13 menuju pin 12. +12V Karakteristik dari level tegangan TTL mikrokontroler ini adalah 0 V untuk logika low dan +5 Volt untuk logika high, sedangkan karakteristik dari level tegangan RS-232 kabel data handphone ini adalah +10 Volt untuk logika low dan 10 Volt untuk logika high. +5V POMPA RE1 D3 R8 Vin D5 R6 Q1 SOURCE VOLTAGE +12V +5V IC3 MAX232 16 HEATER +5V RE1 D4 HANDPHONE VCC R9 Vin D6 R7 Q2 11 T1IN 12 R1OUT Dari MCU T1OUT 14 R1IN 13 1 6 2 7 3 8 4 9 5 SOURCE VOLTAGE +5V Gambar 11. Rangkaian penggerak relay • • C1+ C7 2 Realisasi rancangan rangkaian interface Rangkaian interface digunakan untuk handphone menghubungkan antara dengan mikrokontroler, dimana kabel data dari handphone menggunakan level logika RS-232 sedangkan mikrokontroler menggunakan level logika TTL. Untuk itu rangkaian interface ini akan menyesuaikan menyesuaikan level logika tersebut. Komponen utama pembentuk rangkaian interface ini adalah MAX232 dari Maxim. C1- VS- C2+ 4 C2- 5 C8 C10 GND 15 Gambar 12. Rangkaian interface • Realisasi rancangan rangkaian catu daya Rangkaian catu daya digunakan untuk mengaktifkan rancangan alat ini. Untuk rancangan alat ini dibutuhkan tegangan DC +5 Volt yang stabil. Rangkaian catu daya diperlihatkan pada Gambar 13. +12V IC5 7805 D1 0V 1 T1 D2 + IN OUT C11 2 +5V + C12 3 interface selengkapnya Rangkaian diperlihatkan pada gambar 12. Proses pengkonversian dari level tegangan TTL menjadi level tegangan RS-232 terjadi dari pin 11 menuju pin 14, sedangkan C9 3 VS+ GND Realisasi rancangan rangkaian interface Rangkaian interface digunakan untuk menghubungkan antara handphone dengan mikrokontroler, dimana kabel data dari handphone menggunakan level logika RS232 sedangkan mikrokontroler menggunakan level logika TTL. Untuk itu rangkaian interface ini akan menyesuaikan level logika tersebut. Komponen utama pembentuk rangkaian interface ini adalah MAX232 dari Maxim. 6 1 C13 220 V Gambar 13. Rangkaian catu daya. Input rangkaian catu daya ini adalah tegangan dari jala-jala listrik sebesar 220 TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) Volt AC. Tegangan ini akan diumpankan ke transformator penurun tegangan T1. Transformator T1 ini akan menurunkan tegangan 220 VAC menjadi 12 VAC. Tegangan ini kemudian disearahkan oleh dioda penyearah D1 dan D2 menjadi tegangan DC 12 Volt, dimana tegangan ini akan diratakan oleh kapasitor perata tegangan ripple. Tegangan 12 VDC ini diumpankan ke relay-relay yang ada pada rancangan alat ini. Tegangan 12 VDC ini juga diumpankan ke IC regulator 7805, dimana IC regulator ini akan mengeluarkan tegangan DC sebesar 5 VDC yang stabil. Tegangan DC 5 Volt yang stabil ini digunakan sebagai tegangan catu daya bagi IC-IC digital dan mikrokontroler yang ada pada rancangan alat ini. • Realisasi rancangan alat keseluruhan Batas ketinggian air akan dideteksi oleh sensor air dan dikontrol, sehingga air akan selalu berada pada level yang telah ditentukan dalam bak penampungan. Ketika rancangan alat ini menerima SMS kontrol dari handphone, maka mikrokontroler akan membandingkan besaran suhu yang diterima dengan besaran suhu air dalam bak penampungan. Jika suhu dalam bak penampungan lebih rendah dari suhu kontrol dari SMS, maka mikrokontroler akan mengaktifkan penggerak heater untuk memanaskan suhu air dalam bak penampungan sehingga suhu dalam bak penampungan akan terjaga pada suhu yang dikirim melalui SMS tadi. Skema rangkaian rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler diperlihatkan pada Gambar 14. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Metoda Pengujian Rangkaian-Rangkaian Sistem Pengendali Ketinggian Air dan Suhu Melalui SMS Berbasis Mikrokontroler Di dalam bab ini dilakukan pengujian terhadap rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler. Pengujian-pengujian yang dilakukan pada rancangan alat ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan proses kerja dari rangkaian-rangkaian yang diuji serta sistem secara keseluruhan apakah telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian pada rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler ini akan dilakukan pada blok-blok rangkaian yang dianggap penting serta pengujian sistem keseluruhan. Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Batas Air Pengujian rangkaian sensor Batas air dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan keluaran dari tiap sensor resistif untuk setiap kondisi sensor yang tergenang air, dimana tegangan keluaran dari tiap sensor mewakili logic yang akan diumpankan ke mikrokontoler. Pengujian rangkaian sensor tinggi air ini dilakukan dengan menggunakan multimeter digital. Multimeter dihubungkan pada setiap kaki output dari IC inverter pada setiap sensor yang terpasang. Besarnya tegangan yang terukur untuk kondisi tergenang air atau tidak dicatat. TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) 20 Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana +5V +5V R1 VR1 C4 R2 6 CS 1 CLKR CLK LCD E P3.3 P3.4 P3.5 VR2 3 VO MODULE VSS 13 14 15 P2.0 P2.1 P2.2 GND 4 5 2 3 VDD 19 INTR RD WR DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 4 R3 VI- 7 8 9 10 11 12 13 14 5 C3 7 1 2 3 4 5 6 7 8 RS C2 SENSOR SUHU P1.0 P1.1 P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 R/W GND VI+ P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 2 6 39 38 37 36 35 34 33 32 VCC +VS VOUT 18 17 16 15 14 13 12 11 40 DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 EA/VP VREF C1 31 9 IC6 LM35 VCC +5V IC2 89C51 20 IC1 ADC0804 +5V IC3 MAX232 16 21 22 23 1 VCC HANDPHONE T1OUT 14 R1IN 13 +5V 10 BATAS ATAS P3.1 IC4A 4069 R8 1 P3.0 24 2 25 R4 26 27 +5V BATAS BAWAH 28 3 4 10 P2.3 X2 C7 2 1 C9 3 VS+ C1- VS- C2+ 4 C2- 5 18 6 C6 C8 C10 19 GND 15 20 S1 STOP X1 R1OUT C1+ X1 P2.7 12 +5V C5 P2.6 T1IN 9 P2.4 P2.5 11 +5V C4 RESET VSS IC4B 4069 R9 11 1 6 2 7 3 8 4 9 5 R5 +12V POMPA +5V RE1 D3 R8 D5 +12V D1 0V 1 + IN GND T1 OUT Q1 C11 SOURCE VOLTAGE 2 +5V +12V + C12 3 D2 R6 IC5 7805 HEATER C13 +5V RE1 D4 220 V R9 D6 R7 Q2 SOURCE VOLTAGE Gambar 14. Rangkaian alat keseluruhan Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Suhu Hasil Pengujian Rangkaian ADC Tujuan pengujian rangkaian sensor suhu adalah untuk mengetahui besarnya tegangan keluaran rangkaian sensor suhu saat diberi suhu dari 20 0C sampai 100 0C. Pengujian pada rangkaian koverter analog ke digital (ADC) bertujuan untuk mengetahui output biner dari ADC saat diberi tegangan input DC dari 0 Volt sampai 5 Volt. Alat bantu yang digunakan untuk pengujian ini adalah sebuah digital multitester. Alat bantu yang dibutuhkan pada pengujian ini adalah sumber tegangan DC (power supply DC) dan logic probe digital. Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah : Multitester dihubungkan pada keluaran rangkaian sensor suhu di kaki 2 IC6. Besarnya tegangan yang terukur saat diberi suhu dari 20 0C sampai 100 0C dicatat. Langkah-langkah pengujian yang dilakukan adalah menghubungkan tegangan DC ke input rangkaian konverter analog ke digital di kaki 6 IC1. Tegangan masukan diatur dari tegangan 0 V sampai 5 V. Logic probe dihubungkan pada keluaran rangkaian konverter analog ke digital di kaki 11 (DB7) TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) sampai kaki 18 (DB0). Kondisi biner keluaran yang diamati dicatat. Pengujian ini dilakukan dengan mengamati aksi dari rancangan alat yang dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan mengaktifkan sensor batas air dan mengamati kondisi pompa, seperti pada gambar 16. Hasil pengujian sistem keseluruhan dalam hal pendeteksian batas air diperlihatkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil pengujian sistem keseluruhan terhadap pendeteksian batas air. Gambar 15. Implementasi rangkaian. Batas Air Sampai Batas Atas Antara Batas Atas ke Batas Bawah Di bawah Batas Bawah Antara Batas Bawah ke Batas Atas Kondisi Pompa OFF OFF ON ON Dari pengujian yang ditunjukkan pada tabel 2. dapat dilihat bahwa rancangan sistem dapat mengaktifkan pompa air ketika batas air berada dibawah batas bawah dan mengisi kembali hingga batas atas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Gambar 16. Implementasi alat. Hasil Pengujian Rangkaian Sistem Keseluruhan Pengujian sistem keseluruhan pada rangkaian mikrokontroler seperti pada gambar 15 ini adalah untuk mengetahui apakah sistem ini dapat bekerja dengan baik dalam memantau batas air yang masuk, dan memanaskan air ketika menerima SMS kontrol. Setelah rancangan sistem pengendalian ketinggian air dan suhu melalui SMS berbasis mikrokontroler selesai direalisasikan dan diuji, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini : 1. Pada rancangan alat pengatur suhu ini digunakan sensor suhu IC LM35D yang dapat mengeluarkan tegangan yang linear sebanding dengan kenaikan temperatur, sehingga suhu air bisa diatur sesuai yang di inginkan. 2. Sistem pengatur suhu ini dapat menstabilkan suhu air pada nilai yang dikirimkan melalui SMS, dimana saat suhu bak penampungan turun heater akan memanaskan air hingga suhu naik pada titik stabil dan dimana saat suhu naik, TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007) 22 Eko Syamsuddin, FX. Sigit Wijono dan Resto Lesmana heater akan OFF sehingga suhu akan turun sampai dengan titik stabil. 3. Secara keseluruhan sistem dapat bekerja sesuai dengan rancangan yang diharapkan dalam merespon perintah SMS yang diberikan. S Setiawan, Mudah & Menyenangkan Belajar Mikrokontroler, Jogyakarta : Andi, Chap : (1-4), pp (1-30). S. Zemansky, Fisika Untuk Universitas I, Jakarta-New York : Binacipta, Chap : 17, pp 294 http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_do cuments/doc0265.pdf Saran Saran untuk pengembangan rancangan alat ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk bak air yang lebih besar dapat digunakan elemen heater yang lebih besar (daya yang lebih besar), di mana pemakaian listrik akan mahal, maka itu disarankan untuk mengalihkan energi listrik ke energi gas atau energi matahari (solar cell) agar lebih menghemat energi. 2. Untuk pengembangan lebih lanjut diharapkan dengan sekali pesan pendek (SMS) dapat merespon info ketinggian air, heater, dan menghidup-matikan pengaturan suhu sekaligus, sehingga rancangan alat ini lebih dapat menghemat pulsa SMS. Referensi R. Boylestad dan L. Nashelsky, Electronic Devices & Circuit Theory, Fifth Edition, USA : Prentice Hall, Chap : 19, pp 791. http://mobileindonesia.net/2006/08/01/shortmessage-service-sms/ http://images.google.co.id/images?q=water+h eater+electric&ndsp=20&svnum =10&um=1&start=40&sa=N www.hep.upenn.edu/SNO/daq/parts/1m35d.m .pdf http://www.tranzistoare.ro/datasheets/228/390 068_DS.pdf http://www.ortodoxism.ro/datasheets/texasinst ruments/max232.pdf http://images.google.co.id/images?svnum=10 &um=1&hi=id&q=water+heater+gas&b tn G=cari+Gambar http://www.tokoelektronika.com/tutorial/sensorterbarufiles/images001.jpg http://publicweb.kukum.edu.my/~norasmadi/p ictures/adc0804 TESLA, Jurnal Teknik Elektro, Vol. 9 No. 1 (Maret 2007)