BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

advertisement
BAB 2
GAMBARAN UMUM OBJEK
2.1 Sejarah RSUP Fatmawati
Berdirinya RSUP Fatmawati berawal dari gagasan Ibu Fatmawati Soekarno yang
ingin mendirikan sebuah rumah sakit tuberculouse anak-anak. Peletakan batu pertama
pembangunan rumah sakit TBC khusus anak-anak ini dilakukan oleh Ibu Fatmawati
Soekarno pada tanggal 2 Oktober 1954.
Dengan dana yang dihimpun oleh Yayasan Ibu Soekarno dan bantuan dari
Yayasan Dana Bantuan Kementrian Sosial RI dilaksanakan pembangunan gedung
Rumah Sakit Ibu Soekarno. Kementrian Kesehatan RI melanjutkan pembangunan
gedung Rumah Sakit Ibu Soekarno hingga selesai dan dapat difungsikan sebagai rumah
sakit.
Fungsi rumah sakit tersebut berubah menjadi Rumah Sakit Umum pada tanggal 12
April 1961 dan dicantumkan dalam Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor
21286/KEP/121.
Selanjutnya
penyelenggaraan
rumah
sakit
dan
pembiayaan
pembangunan dilaksanakan dengan anggaran Departemen Kesehatan RI.
Pada tanggal 20 Mei 1967 oleh Mentri Kesehatan RI Prof. DR. G.A. Siwabesi
nama Rumah Sakit Umum Ibu Soekarno diganti menjadi Rumah Sakit Umum (RSU)
Fatmawati. Pada tanggal 2 September 1992 berdasarkan Surat Keputusan Mentri
Kesehatan RI Nomor 745/Menkes/SK/IX/1992, RSU Fatmawati ditetapkan menjadi
Rumah Sakit Unit Swadana Bersyarat dua tahun mulai 1 Agustus 1992. Pada tanggal 13
6
Juni 1994 dengan Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 551 /Menkes/SK/VI/1994 RSU
Fatmawati ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas B Pendidikan.
Setelah melalui berbagai persiapan dan pembinaan serta penilaian dari Tim
Surveyor Komisi Gabungan Akreditasi Rumah Sakit, pada tanggal 17 Februari 1997
dengan keputusan menteri kesehatan RI, RSUP Fatmawati memperoleh Status
Akreditasi Penuh.
Dengan dikeluarkannya UU No.20 tahun 1997 sejak bulan Juli 1997 RSUP
Fatmawati mengalami perubahan kebijakan dari Unit Swadana menjadi Instansi
pengguna PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).
Saat ini RSUP Fatmawati sedang bersiap-siap untuk mengubah status menjadi
Badan Layanan Umum (BLU), sehingga tatanan organisasi dan kebijakan akan
disempurnakan. Dan berdasarkan surat Direktur Jenderal Pelayanan Medik Depkes RI
nomor YM.00.03.2.2.1028 tanggal 27 September 2002, RSUP Fatmawati memperoleh
status "Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut".
2.2 Visi dan Misi RSUP Fatmawati
2.2.1 Visi RSUP Fatmawati
Visi RSUP Fatmawati adalah :
“Selangkah lebih maju dari rumah sakit terbaik”
Maknanya yaitu sebagai upaya untuk menjadi rumah sakit yang inovatif
serta berusaha menjadi rumah sakit terbaik terbaik yaitu rumah sakit yang
bermutu tinggi, dikelola secara efisien, tetapi tetap terjangkau untuk semua
lapisan masyarakat.
7
2.2.2 Misi RSUP Fatmawati
Misi RSUP Fatmawati adalah :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan penelitian
yang bermutu tinggi dengan sentuhan manusiawi serta terjangkau bagi
seluruh lapisan masyarakat.
2) Mengembangkan layanan unggulan Bedah Orthopaedi dan Rehabilitasi
Medik.
3) Melakukan inovasi yang terus menerus.
4) Meningkatkan kesejahteraan pihak-pihak yang berkepentingan.
2.3 Lokasi Perusahaan
RSUP Fatmawati terletak strategis di wilayah Cilandak Jakarta Selatan, sebelah
barat Jalan RS Fatmawati dan sebelah utara Jalan T.B.Simatupang.
2.4 Pelayanan-pelayanan
Pelayanan-pelayanan yang terdapat di RSUP Fatmawati adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan Spesialis dan Sub Spesialis
1) Pelayanan Unggulan
1) Bedah Tulang / Orthopaedi
2) Rehabilitasi Medis (Psikologi, Fisioterapi, Terapi Okupasi,
Terapi Wicara, Terapi Akupunktur, Hidroterapi, Ortotik
Prostetik, Workshop Kursi Roda)
2) Pelayanan Dasar
•
Penyakit Dalam
8
•
Kesehatan Anak
•
Kebidanan dan Penyakit Kandungan
•
Bedah
3) Pelayanan Spesialistik Lain
•
Bedah Saraf
•
Forensik
•
Penyakit Jantung
•
Penyakit Paru-paru
•
Penyakit Mata
•
Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan
•
Penyakit Kulit Kelamin
•
Penyakit Jiwa
•
Penyakit Gigi Mulut
•
Rehabilitasi Medis (Umum, Jantung, Orthopaedi, Stroke / Saraf,
Anak, Paru)
•
Gizi
4) Pelayanan Unggulan Terpadu
•
Life Cycle Multi Approach Medical Services
Pelayanan terpadu yang melibatkan berbagai macam unsur
dokter spesialis untuk menangani masalah-masalah atau kasuskasus, yaitu : Ibu masa reproduksi dan bayi (sebagai Rumah
Sakit Sayang Ibu dan Sebagai Rumah Sakit Sayang Bayi),
Tumbuh
Kembang,
9
Kesehatan
Remaja,
Usia
Produktif
(Infertility, Menopause), Geriatri, Kanker, Trauma, AIDS,
Keracunan.
•
Praktek dokter spesialis di luar jam kerja
2. Pelayanan Penunjang
1) Laboratorium Klinik
2) Patologi Anatomi
3) Apotik dan Farmasi
4) Radiagnostik dan Kedokteran Nuklir
5) Penunjang Diagnostik Lain
3. Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan
1) Medical Check-Up (MCU)
2) Klub Stroke
3) Klub Asma
4) Klub Diabetes Mellitus (DM)
5) Klub Kanker
6) Klub Jantung
7) Klub Osteoporosis
8) Grup Terapi Wicara Anak
9) Grup Terapi Afasia
10) Eduksi Geriatri
4. Fasilitas Pelayanan
a) Instalasi Rawat Darurat
b) Instalasi Rawat Jalan
c) Instalasi Rawat Inap
10
•
Paviliun Anggrek (terdiri dari VIP A, VIP B, VIP C, Utama A,
Utama B, Utama C, serta Perawatan Hemodialisis).
•
Instalasi Rawat Inap A
- Lantai I
: Ruang Bersalin, High Care
- Lantai II
: Ruang Perawatan Kebidanan dan Bayi
- Lantai III : Ruang Perawatan Anak
•
Instalasi Rawat Inap B
- Lantai IV : Ruang Perawatan Bedah, THT, Mata, Gigi, Paru
non TB (Interna)
- Lantai V
: Ruang Perawtan Penyakit Dalam dan Jantung,
Saraf
- Lantai VI
: Ruang Perawatan Penyakit Dalam, Jantung dan
Saraf
•
Instalasi Rawat Inap C (terdiri dari Instalasi Perawatan Bedah
Orthopaedi, dan Rehabilitasi Medis).
•
Instalasi Anaestesi dan Rawat Intensif (terdiri dari ruang ICU
dan CEU).
•
Instalasi Bedah Sentral (merupakan ruang operasi yang
dilengkapi dengan peralatan canggih).
11
2.5 Struktur Organisasi
Dewan Pengawas
Komite
Keperawatan
Ortho
RM
Obgyn
Anak
Bedah
Syaraf
Konsultan
Internal
Unit Emergensi
Instalasi Rawat
Jalan
IRNA A
IRNA B
IRNA C
PD
Bedah
Neuro
Instalasi
Anasthaesi&Rwt
Inap Intensif
Paviliun Anggrek
THT
Mata
Satuan
Pengawasan
Internal
Komite Etika
& Hukum
Komite
Medik
Jiwa
Jantung
Instalasi Farmasi
Instalasi Lab.
Klinik
Direktur Palayan Medis &
Keperawatan
Bidang Mutu
Pelayanan
Rumah Sakit
Bidang Teknologi
& Perawatan
Medik
Bidang
Keperawatan
Instalasi Tata
Usaha Rawat
Bidang
Pendidikan &
Penelitian
Bidang Logistik
Bidang
Pelayanan
Pelanggan
Bagian Rekam
Medik
Direktur Penunjang
Medik & Pendidikan
Bidang Informasi
Rumah Sakit
Sie Perencanaan
dan
Pengembangan
Sistem
Sie Operasional
Sistem
Instalasi
Sterilisasi Sentral
& Binatu
Direktur Umum &
Keuangan
Bagian Keuangan
Bagian Akuntansi
Instalasi Forensik
& Perawatan
Jenazah
Instalasi Gizi
Bagian
Sekretariat
Bagian Sumber
Daya Manusia
Instalasi
Pemeliharaan
Saran & sanitasi
Rumah Sakit
Sie Evaluasi dan
Dukungan
Manajemen
Instalasi PA
PA
An
Gilut
Paru
Instalasi
Radiologi
Instalasi Rehab.
Medik
PK
Radiologi
GD
KK
Instalasi
Pemeriksaan
Canggih
Instalasi
Perpustakaan&P
engemb.Keteram
pilan Klinik
Instalasi
Penagihan
Pasien Asuransi
dan Perusahaan
2.6 Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur Utama
Tugas dan tanggung jawab :
1) Memimpin dan mengurus rumah sakit.
2) Menguasai, memelihara, dan mengelola kekayaan rumah sakit.
3) Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola rumah
sakit.
4) Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit.
5) Menyiapkan rencana jangka panjang, rencana kerja, dan anggaran
rumah sakit.
12
6) Menetapkan struktur organisasi dan data kerja rumah sakit dengan
uraian tugasnya yang disetujui oleh Dewan Pengawas.
7) Mengangkat dan memberhentikan pegawai rumah sakit sesuai dengan
Undang-undang.
8) Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban pegawai
sesuai Undang-undang.
9) Menyiapkan laporan.
10) Mewakili rumah sakit di pengadilan.
2. Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Mengkoordinasi pelayanan dan asuhan medis dan keperawatan,
termasuk tim pelayanan lintas Staf Medik Fungsional (SMF).
2) Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan mutu pelayanan rumah
sakit.
3) Menyelenggarakan perencanaan, penapisan, dan evaluasi penggunaan
teknologi medis.
4) Mengkoordinasi dan menyelenggarakan pelayanan pelanggan yang
menyeluruh.
5) Mengkoordinasikan pelayanan kemasyarakatan dan rujukan.
6) Mengelola rekam medis dan penerimaan serta pemulangan pasien rawat
inap.
3. Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan
Tugas dan tanggung jawab :
13
1) Mengkoordinasi dan menyelenggarakan pendidikan serta penelitian
bagi peserta didik dari luar rumah sakit.
2) Mengelola logistik rumah sakit.
3) Mengkoordinasi dan menyelenggarakan sistem informasi di rumah
sakit.
4) Mengkoordinasi
dan
menyelenggarakan
pemeliharaan
sarana,
prasarana, serta sanitasi rumah sakit.
5) Menyelenggarakan pelayanan sterilisasi serta pelayanan binatu.
6) Menyelenggarakan penyediaan makanan bagi pasien maupun karyawan
serta pelayanan gizi yang menyeluruh.
7) Menyelenggarakan pelayanan forensik dan pemulasaraan jenazah.
4. Direktur Umum dan Keuangan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyelenggarakan
penyusunan
program
kegiatan
sekretariat,
keuangan, akuntansi, dan SDM.
2) Membimbing pelaksanaan kegiatan sekretariat, keuangan, akuntansi,
dan SDM.
3) Mengkoordinasikan
dan
memberikan
pelayanan
kesekretariatan,
keuangan, akuntansi, dan SDM.
4) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kesekretariatan, keuangan,
akuntansi, dan SDM.
5. Satuan Pengawas Intern (SPI)
Tugas dan tanggung jawab :
14
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Satuan Pengawas Intern.
2) Menetapkan rencana kegiatan audit.
3) Melakukan tugas pengawasan manajemen dan keuangan serta
menyerahkan LHP pada Direksi.
4) Melakukan advokasi mutu manajemen dan keuangan.
6. Satuan Kajian Intern (KI)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Melaksanakan fungsi staf ahli.
2) Membuat alternatif penyelesaian masalah untuk Direksi.
3) Melakukan lintas fungsi untuk tugas kajian.
4) Menyusun Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Kajian Intern.
5) Melaksanakan kebijakan rumah sakit.
6) Melakukan kajian khusus yang diperlukan Direksi dalam mengelola
organisasi dan manajemen rumah sakit.
7. Komite Etika dan Hukum
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Komite Etika dan Hukum.
2) Melakukan pembinaan etika dan hukum di rumah sakit.
3) Membuat alternatif kebijakan dan hukum untuk ditetapkan Direktur
Utama.
4) Membina pelaksanaan Hospital by Laws.
15
5) Melakukan advokasi masalah etika dan hukum.
6) Pendampingan kasus hukum.
7) Menetapkan etika pelayanan.
8) Pendidikan dan penelitian etika dan hukum.
8. Komite Medik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat ketetapan dalam Standar Operating Procedure (SOP), Work
Instruction (WI), guidelines, dan protokol.
2) Membuat alternatif kebijakan Mutu Profesi Medik.
3) Melakukan kajian profesi medik melalui panitia-panitia.
4) Melakukan kegiatan lintas SMF melalui tim.
5) Menjalankan kebijakan rumah sakit.
9. Komite Keperawatan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menjaga mutu asuhan keperawatan.
2) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Komite Keperawatan.
3) Mengkoordinasikan supervisor keperawatan.
4) Melakukan kajian profesi melalui panitia-panitia.
5) Menjalankan kebijakan rumah sakit.
6) Perencanaan program kerja.
10. Bagian Keuangan
Tugas dan tanggung jawab :
16
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Bagian Keuangan.
2) Menyusun dan mengelola sistem keuangan rumah sakit.
3) Mengelola kegiatan penyusunan anggaran.
4) Mengelola dan mengkoordinasikan kegiatan perbendaharaan.
5) Mengelola kegiatan mobilisasi dana.
6) Menilai pelaksanaan penagihan piutang rekening pasien.
7) Melakukan penerimaan rumah sakit.
8) Melakukan pencatatan serta pembukuan pemasukan dan pengeluaran
uang.
11. Bagian Akuntansi
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Bagian Akuntansi.
2) Menyusun dan mengelola sistem akuntansi rumah sakit.
3) Mengelola kegiatan akuntansi keuangan.
4) Mengelola kegiatan akuntansi manajemen.
5) Mengelola kegiatan verifikasi.
6) Membuat jurnal, neraca, dan laporan keuangan rumah sakit.
7) Memeriksa
laporan
bulanan
keuangan
rumah
sakit
dengan
mencocokkan pemasukan dan pengeluaran rumah sakit dengan program
anggaran, baik rutin, pembangunan, dan anggaran lainnya.
8) Menilai kebenaran atau penyimpangan penerimaan anggaran.
9) Menilai keseimbangan jumlah penerimaan dan pengeluaran.
17
12. Bagian Sekretariat
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Bagian Sekretariat.
2) Menyusun dan mengelola sistem kesekretariatan rumah sakit.
3) Mengkoordinasikan penataan struktur dokumen peraturan rumah sakit
(Hospital By Laws).
4) Mengelola kegiatan ketatausahaan dan kearsipan surat.
5) Mengelola kegiatan ekspedisi dan penggandaan.
6) Melakukan koordinasi dengan Sekretariat Direksi.
7) Menganalisis dan menyempurnakan usulan-usulan, konsep-konsep,
atau naskah-naskah kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan,
dan perlengkapan.
8) Menilai surat-surat penting yang memerlukan tindak lanjut.
13. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Bidang Sumber Daya Manusia.
2) Menyusun manajemen sumber daya manusia rumah sakit.
3) Melakukan penyusunan kebutuhan ketenagaan rumah sakit.
4) Mengkoordinasikan proses rekruitmen, seleksi, dan penempatan sumber
daya manusia.
5) Menyusun sistem pengembangan sumber daya manusia yang terdiri
dari pendidikan dan pelatihan serta pengembangan karier.
18
6) Menyusun sistem kompensasi dan kesejahteraan sumber daya manusia
berdasarkan penilaian prestasi kerja.
14. Bagian Perencanaan dan Informasi Rumah Sakit (BIRS)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Bagian Perencanaan dan Informasi Rumah Sakit.
2) Menyusun dan mengelola sistem informasi rumah sakit yang digunakan
pada berbagai bidang manajemen.
3) Mengkoordinasikan kebutuhan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan maupun berbagai proses manajemen lain.
4) Melakukan pengumpulan dan pengolahan data dari berbagai sumber di
rumah sakit menjadi informasi.
5) Menyajikan informasi sesuai kebutuhan
6) Menyusun program pelayanan rumah sakit berdasarkan prioritas.
7) Menilai data jenis penyakit dan kejadian luar biasa berdasarkan datadata dari unit-unit di lingkungan rumah sakit sebagai bahan masukan
pimpinan dalam rangka penanggulangannya.
15. Bidang Pendidikan dan Penelitian (DIKLIT)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Bidang Pendidikan dan Penelitian.
2) Melakukan penyusunan sistem pendidikan, pelatihan, dan penelitian
bagi peserta didik dari luar rumah sakit.
19
3) Mengkoordinasikan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penelitian bagi
peserta didik dari luar rumah sakit.
4) Mempersiapkan dan mengkoordinasikan para pembimbing dalam
kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penelitian.
5) Memberikan bimbingan pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan,
dan penelitian.
6) Melakukan
pemantauan,
pengawasan
dan
penilaian
kegiatan
pendidikan, pelatihan, dan penelitian.
16. Bidang Logistik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Bidang Logistik.
2) Melakukan penyusunan rencana pengadaan logistik berupa barang
habis pakai maupun barang inventaris
3) Mengkoordinasikan pengadaan logistik rumah sakit bersama dengan
Tim Pengadaan dan Tim Penerima Barang.
4) Melakukan manajemen logistik
5) Mendistribusikan logistik ke satuan kerja yang membutuhkan
6) Melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi kegiatan di bidang
logistik.
17. Kepala Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu (ISSB)
Tugas dan tanggung jawab:
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Instalasi Sterilisasi Sentral dan Binatu.
20
2) Melakukan pelayanan suci hama terhadap alat dan bahan kesehatan.
3) Melakukan pencucian dan proses lebih lanjut bahan sandang baik yang
berasal dari rumah sakit maupun dari luar.
4) Melakukan penyimpanan dan penyaluran sarana sandang yang
digunakan untuk pelayanan di rumah sakit.
5) Melakukan koordinasi dengan instalasi usaha dalam merencanakan
kebutuhan bahan sandang.
18. Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah (IFPJ)
Tugas dan tanggung jawab:
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah.
2) Melakukan pemeriksaan forensik baik terhadap jenazah maupun korban
hidup.
3) Melakukan
pemulasaran
jenazah,
pengawetan
jenazah,
serta
rekonstruksi estetik jenazah.
4) Memberikan jasa pemulasaran dan pengangkutan jenazah bagi
masyarakat.
19. Instalasi Gizi
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Instalasi Gizi.
2) Melakukan perencanaan, pengolahan dan distribusi makanan bagi
pasien maupun karyawan.
21
3) Melakukan kegiatan promosi kesehatan dengan cara memberikan
penyuluhan maupun konsultasi gizi.
4) Melaksanakan kegiatan terapi gizi, berkoordinasi dengan para
profesional.
5) Memberikan jasa pelayanan makanan bagi masyarakat.
6) Memeriksa dan menandatangani usulan permintaan pengelolaan dalam
hal standarisasi menu dan dietetik pasien.
20. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Sanitasi Rumah Sakit (IPSSRS)
Tugas dan tanggung jawab:
1) Membuat Standar Operating Procedure (SOP) dan Work Instruction
(WI) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Sanitasi Rumah Sakit .
2) Menyusun perencanaan pemeliharaan dan perbaikan sarana baik berupa
peralatan listrik, mekanik, bangunan, halaman beserta prasarananya.
3) Melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana-prasarana rumah sakit.
4) Melakukan perencanaan, pemantauan dan evaluasi dari pemeliharaan
kebersihan.
5) Melakukan kegiatan pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian
faktor lingkungan fisik dan biologis.
6) Memberikan jasa pengolahan limbah medis bagi rumah sakit atau
sarana kesehatan lain.
7) Memberikan pertimbangan dalam hal pengembangan sarana prasarana.
21. Bidang Mutu Pelayanan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat SOP dan WI Bidang Mutu Pelayanan .
22
2) Melakukan penyusunan sistem mutu rumah sakit.
3) Mengkoordinasikan
kegiatan
manajemen
mutu
dalam
bentuk
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada jajaran pelayanan dan
keperawatan, jajaran penunjang dan pendidikan, jajaran umum dan
keuangan, instalasi usaha, komite-komite, satuan, konsultan intern, dan
staf medik fungsional.
4) Mengkoordinasikan manajemen mutu dengan satuan kerja terkait dalam
pengawasan pelaksanaan kebijakan, SOP, dan instruksi kerja serta
evaluasinya.
5) Melaksanakan kompilasi dokumen mutu rumah sakit dalam arsip yang
terstruktur.
6) Melaksanakan kegiatan mutu melalui akreditasi rumah sakit yang
diselenggarakan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana
Kesehatan lain (KARS) maupun badan lain yang berwenang.
7) Menyiapkan jadwal dokter jaga konsulen di dalam dan di luar jam kerja
setiap bulan.
22. Bidang Teknologi Medik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat SOP dan WI Bidang Teknologi Medik.
2) Mengkoordinasikan kegiatan penapisan dengan menetapkan teknologi
medis dan keperawatan yang layak digunakan rumah sakit atas dasar
azas manfaat.
3) Merencanakan
pengadaan
berdasarkan hasil penapisan.
23
peralatan
medis
dan
keperawatan
4) Mengkoordinasikan evaluasi pemanfaatan teknologi medik yang
meliputi penggunaan peralatan medik dan prosedurnya.
23. Bidang Keperawatan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat SOP dan WI Bidang Keperawatan.
2) Menetapkan kebutuhan dan pemberdayaan perawat pada Instalasi
Usaha.
3) Melakukan koordinasi untuk pelaksanaan penempatan tenaga perawat
pada Instalasi Usaha sesuai kebutuhan pelayanan rumah sakit.
4) Melakukan kegiatan penyusunan program asuhan dan pelayanan serta
peningkatan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan.
5) Memberikan pertimbangan pada pengadaan kebutuhan rumah sakit
pada umumnya dan asuhan serta pelayanan keperawatan.
6) Melaksanakan pelaporan kegiatan pelayanan keperawatan sebagai
bahan informasi kepada pimpinan.
25. Bidang Pelayanan Pelanggan
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat SOP dan WI Bidang Pelayanan Pelanggan .
2) Mengkoordinasikan dan mengelola sistem pelayanan pelanggan.
3) Mengkoordinasikan tanggapan cepat pada keluhan pelanggan.
4) Melakukan kegiatan survei pelayanan pelanggan.
5) Melakukan fungsi pemasaran dan hubungan masyarakat (marketing
public relation) rumah sakit.
24
6) Melakukan kegiatan penyajian informasi untuk publikasi, pemasaran
sosial, protokol, serta layanan informasi.
7) Melakukan koordinasi penyusunan Ikatan Kerja Sama dalam pelayanan
rumah sakit.
8) Melakukan koordinasi pelayanan kemasyarakatan.
9) Memantau dan menilai kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
rumah sakit (PKMRS) untuk meningkatkan pengetahuan dan perubahan
perilaku.
26. Bagian Rekam Medik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat SOP dan WI Bagian Rekam Medis.
2) Melakukan penyusunan dan pengelolaan rekam medik.
3) Memantau pelaksanaan rekam medik dan konsultasi hukum.
4) Melakukan koordinasi dengan para profesional dan fungsional serta
Instalasi Usaha dalam melakukan menajemen rekam medik.
5) Mengelola rekam medik dalam bentuk dokumen yang terstruktur.
27. Instalasi Tata Usaha Rawat (ITUR)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Membuat SOP dan WI Instalasi Tata Usaha Rawat.
2) Melakukan koordinasi dalam penetapan sistem ketatausahaan pasien
rawat inap.
3) Memberikan informasi tentang rawat inap di rumah sakit kepada
pelanggan.
25
4) Memberikan pelayanan ketatausahaan pasien rawat inap yang meliputi
pasien masuk dirawat, pindah, dan pulang.
5) Melakukan koordinasi kegiatan dengan rekam medik, bank, akuntansi,
keuangan, dan pelayanan informasi pasien.
6) Melakukan kegiatan pelayanan pembuatan rekening pasien.
27. Kepala Instalasi Unit Emergensi (IRD)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja di IRD.
2) Menyusun uraian tugas.
3) Menyusun WI.
4) Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
para
bawahan
dalam
penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan layanan rawat darurat
serta administrasinya.
5) Membuat
usulan
obat-obatan
dan
alat
kesehatan
dengan
menginventaris dan mengoreksi daftar kebutuhan obat-obatan
dan peralatan IRD.
6) Memantau kelengkapan rekam medis pasien.
7) Memantau penatalaksanaan perizinan dan tindak lanjut perawatan
pasien setelah terlebih dulu memeriksa melakukan pemeriksaan secara
administrasi sesuai prosedur yang berlaku.
8) Membuat laporan berkala dan laporan khusus IRD dengan menganalisis
data pelaksanaan, informasi, dokumen dan laporan untuk disampaikan
kepada Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan.
9) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait.
26
10) Menyusun jadwal kegiatan perawat IRD.
11) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
28. Kepala Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja dan kendali layanan rawat jalan.
2) Menyusun WI.
3) Membuat laporan per-triwulan/per-tahun dan statistik.
4) Mengadakan koordinasi dengan unit lain yang terkait.
5) Menyusun jadwal kegiatan perawat IRJ.
6) Melaksanakan tugas lain sesuai arahan atasan.
29. Kepala Instalasi Rawat Inap A (IRNA A)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja dan kendalian layanan IRNA A,dalam aspek,
medik, penunjang medik, serta pendidikan dan pelatihan.
2) Menyusun WI.
3) Mengawasi dan mengkoordinasi setiap fungsi manajerial dan teknis
medis maupun non medik.
4) Mengadakan koordinasi dengan kepala SMF dalam pelaksanaan tugas
yang bersifat teknis medis.
5) Membuat laporan berkala kepada Direksi.
30. Kepala Instalasi Rawat Inap B (IRNA B)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja dan kendalian layanan IRNA B dalam aspek
medik, penunjang medik, serta pendidikan dan pelatihan.
27
2) Menyusun WI.
3) Memberi petunjuk dan pengarahan kepada tenaga di lingkungan IRNA
B mengenai pelaksanaan tugas.
4) Membuat laporan triwulan atau tahunan dan statistik.
5) Mengadakan koordinasi dengan unit lain yang terkait.
6) Melaksanakan penatalaksanaan perizinan dan pemulangan pasien.
7) Menyusun usulan obat - obatan dan alat kesehatan IRNA B.
8) Menyusun rencana jadwal kegiatan perawat selama 24 jam.
9) Menyusun kebutuhan jenis dietetik makanan pasien, sesuai dengan
rencana terapi pasien.
10) Melakukan pengecekan pasien baru yanag meliputi status penyakit,
rencana perawatan, status pasien (Askes atau Swasta), agar tujuan
pelayanan rawat inap sesuai dan terarah.
31. Kepala Instalasi Rawat Inap C (IRNA C)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja dan kendalian layanan IRNA C dalam aspek
medik, penunjang medik, serta pendidikan dan pelatihan.
2) Menyusun WI.
3) Mengadakan kerja sama dengan bidang perawatan dalam persoalan
perawat.
4) Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait.
5) Membuat laporan triwulan atau tahunan dan statistik.
6) Mengawasi penyusunan jadwal kegiatan perawat selama 24 jam.
7) Melakukan pengawasan laporan pasien baru atau berat di ruangan.
28
8) Memantau pelaksanaan rekam medik di IRNA C.
9) Mengawasi penyusunan kebutuhan diet bagi pasien.
10) Menyusun usulan kebutuhan alat-alat kesehatan dan obat-obatan untuk
ruangan di IRNA C.
32. Kepala Instalasi Paviliun Anggrek (VIP)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja dan kendalian layanan Paviliun Anggrek
dalam aspek medik, penunjang medik, serta pendidikan dan pelatihan.
2) Menyusun WI.
3) Membuat laporan triwulan.
4) Mengkoordinasikan dengan SMF pemakai jasa Instalasi Paviliun
Anggrek.
5) Mengizinkan pemulangan penderita.
6) Menyusun pengadaan obat di Instalasi Paviliun Anggrek oleh depo
farmasi.
7) Menyusun kebutuhan peralatan.
8) Melakukan pengecekan penderita baru yang meliputi penyakit, rencana
perawatan status, penderita, pembayaran uang muka.
33. Kepala Instalasi Anasthesi dan Rawat Inap Intensif (IARI)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja dan kendalian layanan rawat intensif dalam
aspek medis, penunjang medis, keperawatan, serta pendidikan dan
pelatihan.
2) Menyusun WI.
29
3) Mengkoordinasikan seluruh tenaga perawat di IARI.
4) Menyusun tata cara penerimaan pasien dan pengembalian pasien dari
IARI ke ruang rawat biasa.
5) Mengadakan koordinasi dengan SMF terkait mengenai mutu pelayanan
dan fasilitas pelayanan.
6) Merencanakan pertemuan-pertemuan ilmiah secara berkala di IARI
dengan SMF terkait, membicarakan kasus-kasus kematian, selanjutnya
mencoba menyusun protokol penanganan kasus-kasus di IARI.
7) Membuat laporan tahunan.
8) Menyusun jadwal kegiatan perawat IARI.
34. Kepala Instalasi Bedah Sentral (IBS)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun SOP dan WI Instalasi Bedah.
2) Melaksanakan kegiatan administrasi pelayanan tindakan pembedahan
termasuk administrasi keuangan.
3) Menyiapkan dan membuat laporan secara berkala yang berhubungan
dengan tindakan pembedahan.
4) Melaksanakan
administrasi
dan
pengumpulan
data
mengenai
pemakaian alat-alat kedokteran atau kesehatan, obat-obatan dan sarana
penunjang lainnya yang digunakan untuk kelancaran tugas pelayanan
pembedahan secara periodik.
5) Merencanakan kebutuhan rutin dan non-rutin, alat-alat kedokteran atau
kesehatan, obat-obatan, alat-alat rumah tangga, alat-alat kantor.
30
6) Melaksanakan dan meningkatkan pembinaan serta kesejahteraan
pegawai, tata tertib, disiplin, kebersihan, keamanan, serta kelancaran
tugas sehingga tercapai prestasi kerja yang memadai.
7) Membuat laporan berkala yang meliputi laporan operasi efektif, laporan
pemakaian obat-obatan, alat-alat kedokteran/kesehatan serta cairan
infus, laporan pemakaian obat bius, laporan pemakaian implant, laporan
inventarisasi tenaga, laporan inventarisasi alat-alat kedokteran, laporan
inventarisasi potensi.
8) Menyusun jadwal/pembatalan operasi yang direncanakan oleh SMF.
9) Mengadakan koordinasi bersama-sama dengan SMF, unit pelaksana
teknik, untuk menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan tugas
pekerjaan bagi tenaga medik, paramedik perawatan, paramedik nonperawatan, non-medis, di lingkungan IBS.
10) Membuat laporan tahunan tentang kegiatan di lingkungan IBS.
11) Mengadakan koordinasi pelaksanaan dalam persiapan pengaturan dan
pengawasan semua sarana (hardware dan software) dan tenaga yang
dibutuhkan untuk melakukan pembedahan.
35. Kepala Instalasi Radiologi dan Kedokteran Nuklir
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja layanan Instalasi Radiodiagnostik dan
Kedokteran Nuklir meliputi cara pelaksanaan tugas, pendistribusian
tugas kepada bawahan, tanggung jawab, penentuan target kerja, serta
bimbingan pelaksanaan tugas.
2) Menyusun WI.
31
3) Melakukan koordinasi tugas dengan unit lain yang terkait dalam rangka
pelaksanaan pelayanan diagnosis, pengobatan, dan penyembuhan
penyakit dengan menggunakan radioisotop di Instalasi Radiodiagnostik
dan Kedokteran Nuklir.
4) Membuat laporan berkala dan laporan khusus Instalasi Radiodiagnostik
dan Kedokteran Nuklir dengan menganalisis data pelaksanaan,
informasi, dokumen, dan laporan untuk disampaikan kepada Wadir
Jangdis dan Dik.
5) Membuat
usulan
kebutuhan
fasilitas
di
ingkungan
Instalasi
Radiodiagnostik dan Kedokteran Nuklir dengan mengoreksi daftar
kenbutuhan bahan dan peralatan Instalasi Radiodiagnostik dan
Kedokteran Nuklir.
6) Memeriksa dan menandatangani permintaan pelayanan diagnosis,
pengobatan
dan
penyembuhan
penyakit
dengan
menggunakan
radioisotop serta hasil pemeriksaannya setelah mempelajari catatan
medis dan dokumen terkait.
7) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
36. Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja layanan pemulihan kesehatan pasien meliputi
cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas, dan penentuan target
kerja serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaannya.
2) Menyusun WI.
32
3) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka
pelaksanaan pelayanan fisioterapi, ortotik prostetik, terapi wicara, terapi
kerja, terapi psikologi, dan terapi sosial di Instalasi Rehabilitasi Medik
agar pelaksanaan pelayanan dapat berjalan dengan lancer.
4) Membuat laporan berkala dan laporan khusus Instalasi Rehabilitasi
Medik dengan menganalisis data pelaksanaan, informasi, dokumen, dan
laporan yang untuk disampaikan kepada Wadir Jangdis dan Dik.
5) Membuat usulan kebutuhan obat-obatan dan alkes, bahan dan ATK
Instalasi Rehabilitasi Medik dengan menginventarisasi persediaan/stok
dan mengawasi alur obat setiap hari serta mengoreksi daftar kebutuhan
bahan dan peralatan Instalasi Rehabilitasi Medik.
6) Memeriksa dan menandatangani permintaan pelayanan fisioterapi,
ortotik prostetik, terapi wicara, terapi kerja, terapi psikologi, dan terapi
sosial serta hasil perawatannya setelah mempelajari catatan medis dan
dokumen terkait.
7) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
memperlancar pelaksanaan kegiatan di Instalasi Rehabilitasi Medik.
37. Kepala Instalasi Farmasi
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja kegiatan di lingkungan Instalasi Farmasi
meliputi cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas, dan penentuan
target kerja serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaannya.
2) Menyusun WI.
33
3) Mengkoordinasikan
penggunaan
dan
fasilitas
mengendalikan
dan
para
pelaksanaan
bawahan
kegiatan
dalam
peracikan,
penyimpanan, penyediaan dan penyaluran obat-obatan dan bahan
kimia, serta pengadministrasiannya.
4) Melakukan koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka
pelaksanaan kegiatan peracikan, penyimpanan, penyediaan dan
penyaluran obat-obatan dan bahan kimia.
5) Membuat laporan berkala dan laporan khusus Instalasi Farmasi dengan
menganalisis data pelaksanaan, informasi, dokumen, dan laporan untuk
disampaikan kepada Wadir Jangdis dan Dik.
6) Membuat usulan kebutuhan obat-obatan dan alkes secara berkala
dengan memperhatikan persediaan atau stok, pemakaian alur obat
perhari serta mengoreksi daftar kebutuhan bahan obat-obatan dan alkes.
7) Melakukan pemantauan penatalaksanaan penerimaan, penyimpanan,
pendistribusian serta penyaluran obat-obatan dan alkes agar kegiatan
penyaluran dan pendistribusian farmasi berjalan lancar.
8) Melakukan pemantauan pelaksanaan sterilisasi produksi obat-obatan
steril untuk kelancaran pelaksanaan layanan medis RS.
9) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
38. Kepala Instalasi Laboratorium Klinik
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja kegiatan pemeriksaan darah, faeces, urine,
dan
cairan
tubuh
serta
34
pengadministrasiannya
meliputi
cara
pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas, dan penentuan target kerja
serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaannya.
2) Menyusun WI.
3) Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
para
bawahan
dalam
penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan pemeriksaan darah,
faeces, urine, dan cairan tubuh di Instalasi Laboratorium Klinik serta
pengadministrasiannya.
4) Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan darah, faeces, urine, dan cairan
tubuh di lingkungan Instalasi Laboratorium Klinik sesuai dengan
permasalahannya agar kegiatan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien.
5) Membuat laporan berkala dan laporan khusus Instalasi Laboratorium
Klinik dengan menganalisis data pelaksanaan, informasi, dokumen, dan
laporan untuk disampaikan kepada Wadir Jangdis dan Dik.
6) Melaksanakan
pengamanan
kerja
agar
kegiatan
di
Instalasi
Laboratorium Klinik tidak memberi dampak negatif terhadap kesehatan
para pegawai maupun lingkungan sekitarnya.
7) Membuat usulan kebutuhan fasilitas Instalasi Laboratorium Klinik
dengan mengoreksi daftar kebutuhan obat-obatan dan peralatan
Instalasi Laboratorium Klinik yang disusun oleh bawahan untuk
diajukan ke Wadir Jangdis dan Dik.
8) Memantau keabsahan hasil pemeriksaan darah, faeces, urine, dan cairan
tubuh, setelah mempelajari dokumen terkait yang disampaikan oleh
35
bawahan serta memberikan catatan saran dalam kaitannya dengan
prinsip penenganan penderita sebagai satu kesatuan.
9) Mengarahkan permintaan konsultasi yang berkaitan dengan kegiatan di
Instalasi Laboratorium Klinik dari unit lain kepada ahlinya sesuai
dengan permasalahannya.
10) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
39. Kepala Instalasi Pemeriksaan Canggih (IPC)
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun standar tata laksana pelayanan IPC meliputi cara
pelaksanaan tugas pendistribusian tugas kepada bawahan, penentuan
target kerja, serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaan tugas.
2) Menyusun WI.
3) Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan bawahan dalam
penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan pelayanan diagnosis di
IPC serta pengadministrasiannya.
4) Melakukan Koordinasi dengan satuan kerja terkait dalam rangka
pelaksanaan pelayanan diagnosis di IPC agar pelaksanaan dapat
berjalan secara efektip dan efisien sesuai peraturan yang berlaku
5) Membuat laporan berkala dan laporan khusus Instalasi Pemeriksaan
Canggih dengan menganalisa data pelaksanaan, Informasi dokumen dan
Laporan untuk disampaikan kepada Direktur Penunjang Medis dan
Diklit
36
6) Membuat usulan kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas di
lingkungan IPC dengan mengoreksi daftar kebutuhan bahan dan
peralatan IPC.
7) Mengawasi keselamatan dan kesehatan kerja pegawai agar kegiatan di
Instalasi Pemeriksaan Canggih tidak memberi dampak negatip tehadap
keselamatan dan kesehatan kerja para pegawai, maupun lingkungan
sekitarnya.
8) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
40. Kepala Instalasi Perpustakan dan Pengembangan Keterampilan Klinik (IP2K2)
Tugas dan tanggung jawab:
1) Menyusun tata cara kerja IP2K2 meliputi cara pelaksanaannya,
pendistribusian tugas kepada bawahan, tanggung jawabpenilai target
kerja, serta bimbingan pelaksanaan tugas di lingkungan IP2K2.
2) Menyusun WI.
3) Melakukan koordinasi tugas dengan unit kerja terkait lainnya agar
pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
4) Melaksanakan kegiatan pelayanan perpustakaan dan pelayanan
pengembangan keterampilan klinik.
41. Kepala Instalasi Penagihan Pasien Asuransi dan Perusahaan
Tugas dan Tanggung jawab:
1) Menyusun SOP dan WI Instalasi Penagihan Pasien Asuransi dan
Perusahaan.
2) Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf.
3) Menyusun perencanaan dan pelaporan hasil kerja.
37
4) Melaksanakan pemantauan dan pelaporan hasil kerja.
5) Melaksanakan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan tugas.
6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas satuan kerja.
7) Melakukan koordinasi dengan satuan kerja dan SMF terkait.
8) Menyusun prosedur dan instruksi kerja untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
9) Melaksanakan kegiatan penagihan piutang perusahaan.
42. Kepala Instalasi Patologi Anatomi
Tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun tata cara kerja layanan Patologi Anatomi meliputi cara
pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas kepada bawahan, tanggung
jawab, penentuan target kerja, serta bimbingan pelaksanaan kegiatan.
2) Menyusun WI.
3) Mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
para
bawahan
dalam
penggunaan fasilitas dan pelaksanaan kegiatan pelayanan pemeriksaan
jaringan tubuh, serta pengadministrasiannya.
4) Menyusun laporan hasil kerja Instalasi Patologi Anatomi secara berkala
dan laporan khusus, dengan menganalisis data pelaksanaannya,
informasi, dokumen dan laporan yang dibuat oleh bawahan untuk
disampaikan kepada Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan
5) Membuat usulan kebutuhan fasilitas di lingkungan Instalasi Patologi
Anatomi dengan mengkoreksi daftar kebutuhan bahan dan peralatan
Instalasi Patologi Anatomi.
38
6) Memeriksa keabsahan hasil pemeriksaan jaringan tubuh setelah
mempelajari dokumen terkait yang disampaikan oleh bawhaan serta
memberikan catatan saran dalam kaitannya dengan prinsip penanganan
penderita sebagai satu kesatuan
7) Melakukan koordinasi tugas dengan unit lain yang terkait dalam rangka
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan jaringan tubuh di Instalasi Patologi
Anatomi sesuai dengan permasalahannya.
8) Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja pegawai agar kegiatan
di Instalasi Patologi Anatomi tidak memberi dampak negatif terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja para pegawai maupun lingkungan
sekitarnya
9) Mengatur dan menyalurkan uang jasa medik sesuai dengan
kebijaksanaan dan kesepakatan yang ada
10) Mengarahkan permintaan konsultasi yang berkaitan dengan kegiatan
Instalasi Patologi Anatomi dari unit lain kepada ahlinya sesuai dengan
permasalahannya
11) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas.
39
Download