PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk

advertisement
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
DAFTAR ISI
HALAMAN
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
i
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
ii
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
1
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
2
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
3
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
INFORMASI TAMBAHAN :
LAPORAN POSISI KEUANGAN (ENTITAS INDUK)
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (ENTITAS INDUK)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (ENTITAS INDUK)
LAPORAN ARUS KAS (ENTITAS INDUK)
--------------------- ooo ---------------------
5 - 42
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk
Land Clearing‐Coal Mining‐Engineering Construction‐Heavy Equipment Services Graha Perdana Jalan Sentosa No. 56 Tel : +62541‐743330 (Hunting) Facs : +62541‐738099 Samarinda 75117 Jalan KH Hasyim Ashari Komplek Roxy Mas Blok C4 No.5 Tel : +62 21 6333113 Facs : +62 21 6333118 Jakarta 10150 SURAT PERNYATAAN DIREKSI
Tentang
Tanggung Jawab Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 31 Desember 2012, dan
1 Januari 2012/31 Desember 2011
PT PERDANA KARYA PERKASA TBK DAN ENTITAS ANAK
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1
Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili
No Telp
Jabatan
:
:
:
:
:
Ir Soerjadi Soedarsono
Jalan Sentosa 56 Samarinda
Jalan Perumahan Remaja No.1 RT.083, Samarinda
0541 – 743330
Direktur Utama
2
Nama
Alamat Kantor
Alamat Domisili
No Telp
Jabatan
:
:
:
:
:
Untung Haryono ST
Jalan Sentosa 56 Samarinda
Jalan Simpang Borobudur 1 Malang
0541 – 743330
Direktur
Menyatakan bahwa :
1.
2.
3.
4.
Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan perseroan.
Laporan Keuangan Perseroan disusun dan disajikan sesuai Prinsip Akuntansi di Indonesia
a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan telah dimuat secara lengkap dan benar
b. Laporan Keuangan Perseroan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak
benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
Bertanggung jawab atas pengendalian intern dalam Perseroan
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Samarinda, 28 Maret 2014
PT Perdana Karya Perkasa Tbk
Soerjadi Soedarsono
Direktur Utama
Untung Haryono
Direktur
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2013, 31 Desember 2012 dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
Catatan
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang retensi
Piutang lain-lain
Persediaan
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Pajak dibayar di muka
Aset tetap untuk dijual
Jaminan pelaksanaan pekerjaan
2013
2d,2p,4
2e,2p,5,16
2e,2p,6,16
2p,7
2f,8,16
2g,9
10
2t,20a
2i,11
12
Aset tidak lancar
Aset tetap
Biaya eksplorasi tangguhan
Aset pajak tangguhan
20.246.939
84.110.817
11.212.636
2.131.407
17.508.938
78.182.342
13.623.669
19.080.726
7.384.475
9.621.193
13.459.385
79.410.557
9.502.317
14.295.668
22.132.462
95.546.861
14.391.744
13.945.830
1.261.406
256.689.690
263.103.142
263.946.229
73.232.368
8.332.421
23.294.324
108.846.022
8.332.421
16.098.262
178.593.732
8.332.421
3.201.762
104.859.112
133.276.705
190.127.916
361.548.802
396.379.847
454.074.144
6.258.530
58.968
7.412.720
13.565.633
147.527.822
1.529.839
12.643.995
7.412.720
14.793.305
156.887.395
9.504.515
17.001.757
142.909
7.412.720
13.760.090
161.236.857
17.346.534
176.353.513
201.241.930
216.900.868
164.681
8.393.534
1.478.693
9.400.000
917.735
8.393.534
1.601.946
33.267.415
10.233.500
8.393.534
1.390.031
10.036.908
20.313.215
53.284.481
22
23
24
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
25
1.000.000
60.203.305
1.000.000
59.866.539
1.000.000
68.927.250
175.166.101
(7.720)
174.829.335
(4.633)
183.890.046
(1.251)
175.158.380
174.824.702
183.888.795
361.548.802
0
396.379.847
0
JUMLAH ASET
Liabilitas jangka panjang
Utang bank jangka panjang
Utang sewa pembiayaan jatuh tempo lebih dari 1 tahun
Utang lain-lain
Liabilitas imbalan purna karya
Ekuitas
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk:
Modal saham
Tambahan modal disetor
Modal saham diperoleh kembali
Saldo laba
Sudah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan non-pengendali
2011
1.853.429
56.308.638
15.174.832
2.105.142
20.537.156
115.775.672
15.808.323
16.172.885
7.384.475
5.569.138
2h,13,16
2l,14
2t,20c
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
Biaya yang masih harus dibayar
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang bank jangka pendek
Utang sewa pembiayaan jatuh tempo 1 tahun atau kurang
2012
2r,15
19
2t,20b
2r,18
2o,16
2j,17
2o,16
2j,17
2r,18
2u,21
2b,26
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
1
$
454.074.144
(0,55)
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
Catatan
2013
2012
2s,27
28
202.625.598
(164.842.309)
294.488.422
(251.813.161)
Laba kotor
Beban usaha
29
37.783.289
(21.813.267)
42.675.261
(23.698.810)
Laba usaha
Pendapatan (beban) di luar usaha
30
15.970.022
(22.674.522)
18.976.451
(38.758.409)
Laba (rugi) sebelum pajak
Manfaat (beban) pajak penghasilan
2t,20c
(6.704.500)
7.038.179
(19.781.958)
10.717.865
Laba (rugi) bersih
Pendapatan komprehensif lainnya
333.679
-
(9.064.094)
-
Laba (rugi) komprehensif periode berjalan
333.679
(9.064.094)
336.766
(3.087)
(9.060.711)
(3.382)
333.679
(9.064.094)
1
(16)
Pendapatan usaha
Beban pokok pendapatan usaha
Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
2b,26
Laba per saham
Laba (rugi) bersih per saham dasar (Rupiah penuh)
2w,31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
2
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Uraian
Tambahan
modal disetor
Modal saham
Saldo laba
Sudah ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya
penggunaannya
Modal saham
diperoleh kembali
Kepentingan
Non-pengendali
Jumlah ekuitas
Saldo 1 Januari 2012
Laba (rugi) komprehensif 31 Desember 2012
120.000.000
-
19.972.351
-
(26.009.555)
-
1.000.000
-
68.927.250
(9.060.711)
(1.251)
(3.382)
183.888.795
(9.064.094)
Saldo per 31 Desember 2012
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
1.000.000
59.866.539
(4.633)
174.824.702
-
-
-
-
336.766
(3.087)
333.679
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
1.000.000
60.203.305
(7.720)
175.158.380
Laba (rugi) komprehensif 31 Desember 2013
Saldo per 31 Desember 2013
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
Catatan
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kas kepada :
Pemasok
Karyawan
5,6,9,26
2013
2012
226.465.581
303.200.763
(172.197.604)
(32.140.815)
(198.259.236)
(43.390.782)
22.127.162
336.519
1.536.637
1.180.604
(22.020.039)
(938.863)
(1.238.005)
(1.074.863)
(2.178.634)
61.550.745
212.214
1.242.707
1.296.871
(23.100.763)
(6.671.936)
(389.350)
(2.178.634)
(2.269.484)
31.961.854
(75.000)
14.048.324
(316.298)
17.906.611
13.973.324
17.590.313
(18.759.573)
(2.610.048)
(8.727.730)
(28.216.877)
2.610.048
(17.157.784)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
(30.097.351)
(42.764.613)
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Kas dan setara kas awal periode
(18.393.510)
20.246.939
6.787.555
13.459.385
1.853.429
20.246.939
Kas dihasilkan dari operasi
Pendapatan bunga dan jasa giro
Laba selisih kurs
Pendapatan di luar usaha lainnya
Bunga pinjaman bank
Bunga sewa pembiayaan
Denda-denda
Administrasi bank
Pembayaran pajak penghasilan
30
30
30
30
30
30
30
20
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
13
13
Arus kas bersih dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan (pengembalian) pinjaman bank
Penerimaan (pengembalian) pinjaman dari pihak berelasi
Pembayaran utang sewa pembiayaan
16
18
17
Kas dan setara kas akhir periode
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
4
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
1. INFORMASI UMUM
PT Perdana Karya Perkasa Tbk (selanjutnya disebut "Perseroan") didirikan di Samarinda dengan nama PT Perdana Karya Kaltim berdasarkan Akta
No.17 tanggal 7 Desember 1983, yang selanjutnya diubah dengan Akta No.4 tanggal 4 November 1985, keduanya dibuat oleh Laden Mering SH, Calon
Notaris di Samarinda. Pendirian Perseroan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No.C.24475.HT.01.01.TH.1986
tanggal 24 Juni 1986, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.10611/2006, Tambahan Berita Negara No.79/2006 tanggal 3
Oktober 2006.
Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, diantaranya sebagai berikut :
a. Akta No.62 tanggal 30 Juni 2006 oleh Marina Soewana, SH, Notaris di Jakarta, tentang perubahan nama Perseroan menjadi PT Perdana Karya
Perkasa, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat Keputusan No.C-23338.HT.01.04.TH.2006
tanggal 9 Agustus 2006.
b. Akta N0.46 tanggal 28 September 2006 oleh Marina Soewana, SH, Notaris di Jakarta, tentang perubahan status Perseroan menjadi perusahaan
terbuka, perubahan nilai nominal per Saham, serta peningkatan permodalan melalui pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana kepada
masyarakat (IPO, serta telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat Keputusan No.W701276.HT.01.04.TH.2006 tanggal 4 Oktober 2006.
c. Akta No.25 tanggal 21 Mei 2007 oleh Marina Soewana, SH, Notaris di Jakarta, tentang peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masingmasing sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) berasal dari penggunaan saldo laba tahun 2006, dan Rp9.000.000.000,- (sembilan miliar
Rupiah) berasal dari penggunaan saldo selisih revaluasi aset tetap milik Perseroan, sedemikian rupa modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi
475.000.000 (empat ratus tujuh puluh lima juta) saham dengan nilai nominal sebesar Rp95.000.000.000,- (sembilan puluh lima miliar Rupiah).
Perubahan data Perseroan ini telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan HAM RI dengan Bukti Penerimaan Laporan No.W7-HT.01.04-7374
tanggal 23 Mei 2007.
d. Akta No.09 tanggal 6 Agustus 2008 oleh Lia Chittawan Nanda Gunawan. SH, tentang penyesuaian seluruh anggaran dasar Perseroan terhadap UU
No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM RI berdasarkan Surat Keputusan
No.AHU-86263-AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 4 November 2008.
Sesuai pasal 3 anggaran dasar, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha di bidang-bidang pembangunan, perdagangan, industri, pertambangan,
pertaian, pengangkutan darat, perbengkelan dan jasa-jasa melalui divisi-divisi usaha pertambangan batubara, konstruksi, dan persewaan peralatan
berat. Perseroan telah beroperasi komersial sejak 1983 dengan melaksanakan kegiatan usaha persewaan peralatan berat dan jasa yang terkait dengan
konstruksi bangunan, dan selanjutnya sejak tahun 2005 juga beroperasi di bidang pertambangan batubara.
Perseroan berdomisili di Graha Perdana, Jalan Sentosa 56 Samarinda, Kalimantan Timur, dan memiliki kantor perwakilan di Jalan KH Hasyim Ashari
Komplek Roxy Mas Blok C4 No.4, Jakarta Pusat.
Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut :
Akta No 15 tanggal 21 Juni 2012
Lia Chittawan Nanda Gunawan, SH
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
: Lie Hendry Widyanto
: Tukidi
: Istiardjo
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
: Soerjadi Soedarsono
: Doso T. Pribadi
: Untung Haryono
Komite Audit
Ketua/Komisaris Independen
Anggota
Anggota
: Istiardjo
: Cahya Ernawan
: Sumarmo
Berdasarkan anggaran dasar, masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah 3 (tiga) tahun. Masa jabatan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan di atas adalah sampai dengan penyelenggaraan RUPS Tahun 2015.
Jumlah karyawan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebanyak 863 orang dan 890 orang.
5
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
1. INFORMASI UMUM - Lanjutan
Entitas Anak Yang Dikonsolidasikan
Entitas Anak
Tempat
kedudukan
Bidang usaha utama
Status
PT Semoi Prima Lestari
Samarinda
Pertambangan
batubara
Belum beroperasi
Kepemilikan saham
2013
2012
80,00%
80,00%
Jumlah aset sebelum eliminasi
2013
2012
8.445.535
8.438.866
Entitas Anak didirikan berdasarkan Akta No.31 tanggal 23 Maret 2005 yang dibuat dihadapan Khairu Subhan SH, notaris di Samarinda, dan telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No.C-12097.HT.01.01.TH.2005 tanggal 4 Mei 2005. Entitas Anak
menguasai area konsesi pertambangan batubara seluas 3.557 ha sesuai ijin usaha pertambangan (IUP) Operasi Produksi No.545/02-IUP
OP/DISTAM/XII/2010 tanggal 30 Desember 2010, berlokasi di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Perseroan mengakuisisi
saham PT Semoi Prima Lestari berdasarkan Akta No.10 tanggal 20 November 2006 dibuat dihadapan Lia Chittawan Nanda Gunawan SH, notaris di
Samarinda.
Penawaran Umum Saham
Perseroan melaksanakan Penawaran Umum saham berdasarkan surat efektif dari Bapepam-LK No.S-3178/BL/2007 tanggal 27 Juni 2007 meliputi
125.000.000 saham (20,83%) saham biasa atas nama, harga nominal Rp 200 (dua ratus rupiah) setiap saham dengan harga Penawaran Umum
sebesar Rp 400 (empat ratus rupiah) setiap saham. Saham-saham Perseroan dicatat dan diperdagangkan pertama kali di Bursa Efek Indonesia di
Jakarta pada tanggal 11 Juli 2007.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Laporan keuangan konsolidasian PT Perdana Karya Perkasa Tbk dan Entitas Anak disusun dan diotorisasi oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada
tanggal 7 Maret 2014.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman
Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 jo. No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep biaya perolehan dan dasar akrual, kecuali laporan arus kas dan beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dengan
mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional, yaitu, mata uang pada lingkungan ekonomi utama
di mana entitas beroperasi. Jumlah-jumlah dalam laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Standar akuntansi baru
Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang
dimulai 1 Januari 2013, yang relevan namun tidak berdampak material terhadap Perusahaan :
- PSAK No. 38 (Revisi 2012)
- PSAK No. 60
: Kombinasi Bisnis Entitas Pengendali
: Instrumen Keuangan : Pengungkapan
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh standar dan interpretasi standar berikut yang penerapannya disyaratkan
untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014:
- ISAK 27
- ISAK 28
: Pengalihan Aset dari Pelanggan
: Pengakhiran Liabilitas Keungan dengan Instrumen Ekuitas
6
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian - Lanjutan
Pencabutan standar akuntansi
Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2013
tidak berdampak material terhadap kinerja dan posisi keuangan Perusahaan :
- PSAK No. 51
: Akuntansi Kuasi : Reorganisasi
b. Prinsip-prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perseroan dan entitas yang dikendalikan secara langsung atau tidak langsung oleh
Perseroan. Suatu entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif berakhir, dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perseroan tidak
lagi mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari transaksi dan saldo antara Perseroan dan Entitas Anak, yang bersifat material, telah dieliminasi
dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Kepentingan non-pengendali disajikan di dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas entitas induk. Laba atau
rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan ke entitas induk dan kepentingan non-pengendali.
c. Kombinasi bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari suatu akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang
dialihkan, yang diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur kepentingan nonpengendali pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto yang
teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan termasuk dalam beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perseroan mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan
yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini
termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki
sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi melalui laba rugi.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi
setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai
dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya
diperhitungkan dalam ekuitas.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada biaya perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan
jumlah setiap kepentingan non-pengendali atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan
tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang
diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perseroan yang diharapkan
akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK
tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang berhubungan dengan
operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan
operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
d. Kas, setara kas dan deposito
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu dapat dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu
jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya dan deposito berjangka jatuh tempo lebih dari tiga bulan, disajikan sebagai bagian dari "Aset Lainlain".
7
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
e. Piutang usaha dan piutang lainnya
Piutang usaha dan piutang lainnya pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized
costs) dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali dampak diskontonya tidak material, setelah dikurangi penyisihan untuk piutang tak
tertagih.
Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap status piutang pada setiap akhir periode pelaporan.
Penyisihan piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih.
f. Persediaan
Perseroan mengakui persediaan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan
menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
Perseroan menetapkan penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelahaan berkala pada setiap akhir periode pelaporan atas
kondisi fisik dan nilai realisasi bersih persediaan.
g. Tagihan bruto kepada pemberi kerja
Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang Perseroan yang berasal dari pekerjaan kontrak yang dilakukan untuk pemberi kerja, namun
pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi, ditambah laba yang diakui
dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan penagihan termin.
h. Aset tetap
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, dan penurunan nilai jika ada.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah
pengakuan, aset tetap diukur dengan menggunakan model biaya.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Aset tetap
Bangunan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris proyek
Inventaris kantor
Masa manfaat
20 tahun
8 tahun
8 tahun
4 tahun
4 tahun
4 tahun
Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aset tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang dibebankan pada laporan
laba rugi pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang menambah nilai (kegunaan) dan masa manfaat, dan penambahan dalam jumlah yang
signifikan dikapitalisasi.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang
mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah paling tidak
setiap tahun.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi
penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan
atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi pada tahun berjalan.
Aset dalam penyelesaian meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung,
biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan.
Akumulasi biaya aset dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada
saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk dipergunakan.
8
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
i. Aset tetap untuk dijual
Perseroan mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar (atau kelompok lepasan)sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan
terutama melelui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
j. Sewa (Leasing)
Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa
operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebankan di laporan laba rugi secara garis lurus selama masa sewa.
Sewa dimana Perseroan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban
sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi
beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi setiap periode
selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang
diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
k. Penurunan nilai aset non-keuangan
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset non-keuangan pada akhir periode pelaporan dan kemungkinan penyesuaian
ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset non-keuangan.
Dalam menilai apakah terdapat indikasi bahwa aset mungkin mengalami penurunan nilai, Perseroan dan Entitas Anak minimum
mempertimbangkan, hal-hal berikut ini :
Informasi dari sumber eksternal
a) selama periode tersebut, nilai pasar aset telah turun secara signifikan lebih dari yang diekspektasikan sebagai akibat dari berjalannya waktu atau
pemakaian normal.
b) perubahan signifikan dalam hal teknologi, pasar, ekonomi atau lingkup hukum tempat Perseroan dan Entitas Anak beroperasi atau di pasar
tempat aset dikaryakan, yang berdampak merugikan terhadap Perseroan dan Entitas Anak, telah terjadi selama periode tersebut, atau akan
terjadi dalam waktu dekat.
c) suku bunga pasar atau tingkat imbalan pasar dari investasi telah meningkat selama periode tersebut, dan kenaikan tersebut mungkin akan
mempengaruhi tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung nilai pakai aset dan menurunkan jumlah terpulihkan aset secara material.
d) jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.
Informasi dari sumber internal
e) terdapat bukti mengenai keusangan atau kerusakan fisik aset.
f) telah terjadi atau akan terjadi dalam waktu dekat perubahan signifikan yang berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau
cara, aset digunakan atau diekspektasikan akan digunakan. Perubahan ini termasuk dalam hal aset yang menjadi tidak digunakan, rencana
untuk menghentikan atau restrukturisasi operasi yang didalamnya aset digunakan, rencana untuk melepas aset sebelum tanggal yang
diekspektasikan sebelumnya, dan penilaian ulang umur manfaat aset dari tidak terbatas menjadi terbatas.
g) terdapat bukti dari pelaporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk, atau akan lebih buruk, dari yang
diekspektasikan.
h) untuk investasi pada entitas anak, yang disajikan dalam laporan keuangan tersendiri berdasarkan metode biaya sesuai dengan PSAK 4, investor
mengakui dividen dari investasi tersebut, dimana terdapat bukti bahwa :
i. Jumlah tercatat investasi dalam laporan tersendiri melebihi jumlah tercatat aset neto investee, termasuk goodwil yang terkait; atau
ii. Dividen melebihi total laba (rugi) komprehensif entitas anak, pada periode dividen diumumkan.
9
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
k. Penurunan nilai aset non-keuangan - Lanjutan
Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai
yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai,
aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah (cash-generating units). Aset non-keuangan yang diturunkan nilainya
direview untuk kemungkinan adanya pembalikan terhadap nilai penurunan setiap tanggal pelaporan. Penurunan (pemulihan) nilai aset dibebankan
(dikreditkan) atas laba rugi periode berjalan.
l. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan
Biaya eksplorasi diakumulasi untuk setiap area of interest dan ditangguhkan sebagai aset apabila izin usaha pertambangan masih berlaku dan biayabiaya tersebut diharapkan akan dapat diperoleh kembali melalui eksploitasi atau penjualan, atau apabila kegiatan tersebut belum mencapai tahap
yang memungkinkan untuk memastikan apakah kegiatan tersebut akan dapat menghasilkan cadangan yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta
kegiatan yang aktif dan signifikan, dalam area of interest terkait masih berlangsung.
Biaya pengembangan dikapitalisasi termasuk biaya-biaya untuk mengembangkan area of interest sebelum dimulainya kegiatan operasi dalam area
of interest yang bersangkutan. Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi selama masa produksi yang diharapkan atau berdasarkan estimasi
umur tambang atau periode izin usaha pertambangan, mana yang lebih pendek.
Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi dan apabila diperlukan, penyesuaian dibuat untuk menghapuskan biaya
eksplorasi dan pengembangan tangguhan sepanjang nilainya tidak dapat dipulihkan kembali di masa yang akan datang.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi yang dihitung sejak tanggal dimulainya
produksi komersial dari setiap area of interest yang bersangkutan.
m. Provisi
Provisi diakui apabila Perseroan dan Entitas Anak mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat
diestimasi dengan andal.
n. Kewajiban Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Provisi pengelolaan lingkungan hidup diakui jika :
a) terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah timbul kewajiban pada tanggal pelaporan keuangan akibat kegiatan yang telah dilakukan; dan
b) terdapat dasar yang wajar untuk menghitung jumlah kewajiban yang timbul.
Taksiran biaya untuk pengelolaan lingkungan hidup yang timbul sebagai akibat kegiatan eksplorasi dan pengembangan diakui sebagai biaya
eksplorasi dan pengembangan tangguhan.
Taksiran biaya untuk pengelolaan lingkungan hidup yang timbul sebagai akibat kegiatan produksi tambang diakui sebagai beban.
Pada tanggal pelaporan, jumlah provisi pengelolaan lingkungan hidup dievaluasi kembali untuk menentukan apakah jumlahnya telah memadai.
Jika jumlah pengeluaran pengelolaan lingkungan hidup yang terjadi pada tahun berjalan sehubungan dengan kegiatan periode lalu lebih besar
daripada jumlah yang telah dibentuk, maka selisihnya dibebankan pada periode kelebihan tersebut timbul.
o. Pinjaman
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian ("qualifying asset ") dikapitalisasi hingga
aset tersebut selesai secara substansial.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah periode pelaporan.
10
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
p. Instrumen keuangan
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan pada saat awal pengakuannya sebagai berikut:
a) Aset keuangan
Aset keuangan Perseroan diklasifikasikan berdasarkan tujuan perolehannya dalam kategori sebagai berikut :
(i)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti
mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi
diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan
instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan
dicatat sebagai ”Pendapatan bunga”.
Pada tanggal periode pelaporan, Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
(ii)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap/telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi
estimasi penurunan nilai.
Pada tanggal periode pelaporan, kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan beberapa aset tidak lancar Perseroan termasuk dalam kategori
ini.
(iii)
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
sampai dengan jatuh tempo, kecuali: (1) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi; (2) investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan (3) investasi yang
memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pada tanggal periode pelaporan, Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
(iv) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi. Selanjutnya, aset
keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajarnya sampai dengan dihentikan pengakuannya, dimana laba atau rugi atas
perubahannya dicatat pada laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs. Jika aset
keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya dicatat pada laporan perubahan
ekuitas, diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif serta keuntungan atau
kerugian atas perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan
laba rugi.
Pada tanggal periode pelaporan, Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini.
b) Liabilitas keuangan
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut:
11
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
p. Instrumen keuangan - Lanjutan
(i)
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini terdiri dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada tanggal periode pelaporan, Perseroan tidak memiliki liabilitas keuangan dalam kategori ini.
(ii)
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pada tanggal periode pelaporan, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang dan utang pihak
berelasi Perseroan termasuk dalam kategori ini.
c) Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan
Aset dan liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan
hanya jika,
(i)
(ii)
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
d) Penentuan nilai wajar
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal neraca.
Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran, sedangkan untuk liabilitas keuangan
menggunakan harga jual. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian tertentu.
e) Penurunan nilai aset keuangan
Pada setiap tanggal akhir periode pelaporan, manajemen Perseroan menelaah apakah terdapat bukti objektif suatu aset keuangan atau
kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
(i)
Aset keuangan yang dicatat pada biaya diamortisasi
Manajemen pertama - tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika
manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik
aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki
karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian
kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku
bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Jika aset keuangan memiliki tingkat bunga variabel, tingkat diskonto untuk
mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif yang berlaku.
Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah
kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi.
(ii)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, jumlah dari selisih antara biaya (dikurangi pembayaran pokok dan
amortisasi) dan nilai wajar saat ini, dikurangi kerugian penurunan nilai sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi, ditransfer dari defisiensi
modal ke laporan laba rugi. Pemulihan sehubungan dengan instrumen ekuitas diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual tidak dihapus
melalui laporan laba rugi.
12
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
p. Instrumen keuangan - Lanjutan
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang
terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
f) Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan
(i)
Aset keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
(a) Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
(b) Perseroan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual
untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan
berdasarkan suatu kesepakatan; atau
(c) Perseroan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
Ketika Perseroan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu
kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih
memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset
yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perseroan.
(ii)
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas
keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda
secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru
serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi.
q. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Pembukuan Perseroan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional bagi Perseroan dan
Entitas Anak. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing sebagai berikut:
30-Sep-2013
US$.1 (Rupiah penuh)
31-Des-2013
11.613
12.189
31-Des-2012
9.670
r. Transaksi dengan pihak berelasi
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak
berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan
anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
13
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
r. Transaksi dengan pihak berelasi - Lanjutan
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan purna karya untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait
dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi
dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).
Semua transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
s. Pendapatan
Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan dari penjualan barang
dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak barang mewah dan pajak
pertambahan nilai.
Perseroan mengakui pendapatan apabila pendapatan dapat diukur dengan andal dan besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan
akan diperoleh.
Pendapatan usaha batubara
Pendapatan dari penjualan batubara diakui pada saat risiko dan manfaat barang secara signifikan telah berpindah kepada pembeli.
Pendapatan jasa konstruksi dan jasa land clearing
Perseroan mengakui pendapatan dari jasa konsruksi dan jasa land clearing dengan metode persentase penyelesaian. Jumlah pendapatan tahun
berjalan diakui berdasarkan perbandingan antara jumlah biaya yang terjadi dengan total taksiran biaya proyek. Biaya yang terjadi, meliputi biaya
material, tenaga kerja, dan biaya proyek tidak langsung lainnya, diakumulasi ke dalam akun 'Pekerjaan Dalam Pelaksanaan'.
Pendapatan sewa alat berat
Pendapatan dari penyewaan alat berat diakui secara garis lurus berdasarkan jangka waktu kontrak sewa.
t. Perpajakan
Beban pajak suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laporan laba rugi, kecuali untuk
pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak penghasilan diakui dalam ekuitas.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah substantif berlaku pada tanggal akhir periode
pelaporan.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet liability, untuk semua perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya.
Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada
tanggal akhir periode pelaporan dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak tangguhan diselesaikan.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi
dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus
aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perseroan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan
liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima, atau jika mengajukan keberatan / banding, pada saat keputusan
atas keberatan / banding tersebut telah ditetapkan.
14
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan
u. Imbalan kerja
a) Imbalan kerja jangka pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
b) Imbalan purna karya
Kewajiban imbalan purna karya merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan penyesuaian atas kerugian
aktuarial dan biaya jasa lalu yang tidak diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh Departemen Sumberdaya Manusia Perseroan dengan
menggunakan projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas masa depan dengan
menggunakan tingkat bunga yang berlaku.
Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang
memenuhi syarat tersebut. Selain itu penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi periode berjalan. Keuntungan atau
kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti
pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama masa rata-rata sisa masa
kerja karyawan yang diharapkan.
v. Pelaporan Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011 PSAK No.5 "Segmen Operasi" mengharuskan segmen usaha diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai
komponen yang secara reguler direview oleh "pengambil keputusan operasional" dalam rangka mengalokasikan sumberdaya dan menilai kinerja
segmen usaha.
Segmen usaha adalah suatu komponen dari entitas :
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait
dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang yang sama)
b. yang hasil usahanya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumberdaya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c. di mana terseida informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumberdaya dan penilaian kinerja mereka terfokus pada
kategori dari setiap produk atau jasa yang menyerupai segmen usaha yang dilaporkan di periode sebelumnya.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam menyusn informasi segmen sama dengan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian.
w. Laba per saham
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham saham biasa yang
beredar pada periode pelaporan.
Laba bersih per saham dilusian dihitung dengan membagi total laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
pada periode pelaporan, yang disesuaikan untuk mengasumsikan konversi efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif.
x. Dividen
Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode ketika dividen
tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.
y. Penggunaan estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan serta pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
15
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
Perseroan dan entitas anak menyajikan kembali laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, untuk mencerminkan dampak penyesuaian atas pajak tangguhan entitas anak.
Akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian
31-Des-2012
Sebelum
Setelah
penyajian kembali
penyajian kembali
Aset pajak tangguhan
Saldo laba belum ditentukan penggunaannya
Kepentingan non pengendali
15.995.897
59.785.300
(25.758)
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
30-Jun-2012
Setelah
Setelah
penyajian kembali
penyajian kembali
Manfaat (beban) pajak penghasilan
10.717.865
4. KAS DAN SETARA KAS
2013
Kas tunai
Dalam Rupiah
Kas di bank pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Bank BNI (Persero) Tbk
PT Bank BPD Kaltim
PT Bank BRI (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
Dalam Dolar AS
PT Bank BNI (Persero) Tbk
PT Bank BPD Kaltim
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Permata Tbk
16.098.262
59.866.539
(4.633)
31-Des-2012
Sebelum
Setelah
penyajian kembali
penyajian kembali
10.712.255
2012
10.717.865
2011
434.531
124.415
248.388
3.971
64.188
845
83.800
595
8.706
2.390
1.033.607
40.108
1.261
5.498
16.080
887
95.186
125.348
9.311
56.831
13.434.333
422
40.888
1.513
6.013
5.286
908
48.238
10
10.046
449.839
7.045.972
902
41.752
2.005
6.901
75.270
16.853
80.403
62.755
5.475
6.179.841
15.383
72.774
14.706
28.089
61.209
6.065
4.875.540
14.938
599.479
1.853.429
20.246.939
13.459.385
Kisaran suku bunga deposito pada tanggal periode pelaporan 6%-7% per tahun untuk deposito Rupiah, dan 0,5%-1,5% per tahun untuk deposito Dolar
AS, sementara suku bunga tabungan periode yang sama 1,5%-3% per tahun untuk tabungan Rupiah dan 0,5%-1,5% per tahun untuk tabungan Dolar
AS.
16
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
5. PIUTANG USAHA
2013
2012
2011
Pihak ketiga
Piutang usaha batubara
Piutang usaha jasa kontruksi dan land clearing
Piutang usaha sewa peralatan berat
3.450.426
53.748.097
4.585.550
8.949.769
75.402.890
1.999.756
1.863.584
75.671.711
1.875.262
Penyisihan piutang tak tertagih
61.784.073
(5.475.435)
86.352.415
(2.241.598)
79.410.557
-
56.308.638
84.110.817
79.410.557
Piutang usaha berdasarkan umur :
Umur Piutang
2013
2011
2012
1 - 30 hari
31 - 90 hari
91 - 180 hari
Lebih dari 180 hari
35.284.884
14.129.046
6.901.281
5.468.862
33.230.469
9.875.984
13.208.758
5.468.862
31.898.862
21.884.880
24.552.669
1.074.146
Penyisihan piutang tak tertagih
61.784.073
(5.475.435)
86.352.415
(2.241.598)
79.410.557
-
56.308.638
84.110.817
79.410.557
Piutang usaha batubara
2011
2012
2013
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Asia Pacific Mining PT
Batumas Jaya CV
Indoutama Bara Jaya PT
Indomineral Mega Perkasa PT
Merry Jaya CV
Rama Bumi Indo PT
Sarana Marine Perkasa PT
Tri Lensani Cemerlang PT
Dalam Dolar AS
Merry Jaya CV
Sarana Marine Perkasa PT
Windu Kencana Adisakti PT
875.000
249.159
512.207
-
881.809
236.587
554.400
21.272
327.911
74.845
124.579
-
487.567
1.326.494
6.627.205
649.768
1.314.976
Subjumlah (A)
3.450.426
8.949.769
1.863.584
2013
2012
2011
Piutang usaha jasa konstruksi dan land clearing
Dalam Rupiah
PT Vico Indonesia
PT Sembrani Persada Oil
Bumi Timur Adistira PT
Fajar Surya Swadaya
Hamparan Perkasa Mandiri, PT
Koperasi Perkebunan Karya Baru
Kresna Duta Agroindo PT
Meindo Elang Indah PT
Nusa Indah Kalimantan PT
Nestor PT
Smart Tbk PT
Subur Abadi Warna Agung PT
Pupuk Kalimantan Timur PT
Jumlah dipindahkan
17
33.696.905
2.151
1.043.317
133.800
40.425
1.063.510
303.502
2.456.651
44.557.589
16.614
1.920
9.254
3.857.136
1.002
137.175
483.057
40.425
390.905
2.911.002
-
29.759.805
16.614
1.920
9.254
185.094
137.175
483.057
40.425
1.106.226
667.816
-
38.740.262
52.406.079
32.407.387
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
5. PIUTANG USAHA - Lanjutan
2013
2011
2012
Jumlah pindahan
Dalam Dolar AS
Bima Nusa International PT
FMC Santana PT
Mawar Mahakam PT
Salamander Energy Ltd
Santos (Sampang) Pty Ltd
Sembrani Persada Oil PT
Total E&P Indonesie
38.740.262
52.406.079
32.407.387
629.252
598.212
744.872
5.016.848
7.425.508
592.667
475
499.210
483.539
590.936
18.019.757
139.674
542.710
2.720.986
468.132
453.436
767.350
21.884.880
17.042.545
508.924
2.139.057
Subjumlah (B)
53.748.097
75.402.890
75.671.711
Piutang usaha sewa peralatan berat
Dalam Dolar AS
PT BKPL
2013
2011
4.585.550
1.999.756
1.875.262
4.585.550
1.999.756
1.875.262
61.784.073
86.352.415
79.410.557
Subjumlah (C)
Jumlah (A+B+C)
2012
Berdasarkan penelaahan pada akhir periode pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang telah memadai untuk menutup kerugian
yang timbul dari kegagalan penagihan piutang.
Piutang usaha jasa konstruksi dan land clearing diiikat secara fidusia sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
sebesar 72,00% dari jumlah piutang usaha konstruksi (lihat catatan 16).
6. PIUTANG RETENSI
2013
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Hamparan Perkasa Mandiri PT
Kresna Duta Agroindo, PT
Vico Indonesia PT
Pupuk Kalimantan Timur, PT
Subur Abadi Warna Agung, PT
Tapian Nadenggan, PT
2011
2012
2.151
14.378.333
83.062
136.574
574.711
246.895
140.735
8.940.593
269.203
1.615.209
11.909
7.701.877
79.420
1.709.110
15.174.832
11.212.636
9.502.317
Berdasarkan penelaahan pada akhir periode pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang retensi kolektibel.
2013
7. PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak berelasi
Dalam Rupiah
Piutang karyawan
Piutang potongan pph pasal 23 deviden
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
PT Modern Widya Tehnika
PT Semeru Semen
2012
2011
1.455.642
-
2.131.407
-
1.119.381
13.176.287
539.500
110.000
-
-
2.105.142
2.131.407
14.295.668
Berdasarkan penelaahan pada akhir periode pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain kolektibel.
18
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
8. PERSEDIAAN
2013
2012
2011
Dalam Rupiah
Material konstruksi dan suku cadang
BBM dan pelumas
Batubara
20.419.961
117.196
-
17.270.238
238.700
-
21.338.998
793.464
12.225.055
Penghapusbukuan persediaan batubara
20.537.156
-
17.508.938
-
34.357.517
(12.225.055)
20.537.156
17.508.938
22.132.462
Berdasarkan penelaahan Perseroan pada akhir tahun 2011 terdapat penurunan nilai persediaan batubara sebesar Rp. 12.225.055 sebagian besar
disebabkan karena batubara yang menjadi lantai (flooring) di area stockpile.
Persediaan material dan suku cadang proyek sejumlah Rp 2.000.000.000 (dua miliar Rupiah) diikat secara fidusia sebagai jaminan fasilitas pinjaman PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk (Lihat catatan 16). Perseroan tidak mengasuransikan persediaan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan fisik dan/atau
kehilangan.
2013
9. TAGIHAN BRUTO KEPADA PEMBERI KERJA
2012
2011
Pendapatan proyek (jumlah kumulatif biaya pelaksanaan
proyek ditambah laba diakui)
Jumlah tagihan termin
500.096.841
(384.321.169)
368.287.473
(290.105.131)
363.556.927
(257.837.654)
Kerugian pekerjaan
115.775.672
-
78.182.342
-
105.719.273
(10.172.413)
Pendapatan yang belum ditagih
115.775.672
78.182.342
95.546.861
Tagihan berdasarkan jenis usaha sebagai berikut:
2013
Konstruksi
Land clearing
Tagihan berdasarkan jenis usaha sebagai berikut:
10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA DAN UANG MUKA
69.658.715
8.523.627
91.225.528
4.321.332
115.775.672
78.182.342
95.546.861
19
2012
2011
58.454.493
1.897.148
25.234.237
16.390.430
9.317.199
1.326.741
2.030.824
1.124.601
49.351.251
8.668.578
11.638.886
5.325.182
2.030.824
1.167.621
65.395.703
18.199.666
4.372.654
3.257.505
4.321.332
115.775.672
78.182.342
95.546.861
2013
Pihak ketiga
Uang muka pembelian aset tetap
Uang muka pembelian material
Uang muka pemeliharaan
Uang muka pekerjaan
2011
111.293.507
4.482.165
2013
Pihak ketiga
PT Vico Indonesia
Total E&P Indonesie
Salamander Energy Ltd
Santos Energy Ltd
Pupuk Kaltim PT
PT Smart Tbk
Subur Abadi Warna Agung PT
Hamparan Perkasa Mandiri PT
2012
2012
2011
550.000
1.222.843
1.000.670
13.034.810
475.000
5.188.350
1.782.953
6.177.367
6.070.044
2.500.670
5.821.030
15.808.323
13.623.669
14.391.744
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
11. ASET TETAP UNTUK DIJUAL
Manajemen Perseroan telah memutuskan untuk menjual aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi dan memiliki nilai jual.
Alat berat
Biaya perolehan
Saldo 1 Januari 2011
Penambahan
Penjualan
Kendaraan
Jumlah
13.281.520
(13.281.520)
-
13.281.520
(13.281.520)
-
-
-
Penambahan
Penjualan
91.618.012
(78.039.293)
488.615
-
92.106.627
(78.039.293)
Saldo 31 Desember 2012 (B)
13.578.719
488.615
14.067.333
Penambahan
Penjualan
32.440.412
(32.440.412)
3.604.994
(3.604.994)
36.045.406
(36.045.406)
Saldo 31 Desember 2013 (C)
13.578.719
488.615
14.067.333
Akumulasi penyusutan
Saldo 1 Januari 2011
Penambahan
Penjualan
7.118.718
(7.118.718)
-
7.118.718
(7.118.718)
-
-
-
54.996.273
(48.802.030)
488.615
-
55.484.888
(48.802.030)
6.194.244
488.615
6.682.859
18.398.264
(18.398.264)
3.142.306
(3.142.306)
21.540.570
(21.540.570)
6.194.244
488.615
6.682.859
Jumlah tercatat 31 Desember 2011 (A - D)
-
-
-
Jumlah tercatat 31 Desember 2012 (B - E)
7.384.475
-
7.384.475
Jumlah tercatat 31 Desember 2013 (C - F)
7.384.475
-
7.384.475
Saldo 31 Desember 2011 (A)
Saldo 31 Desember 2011 (D)
Penambahan
Penjualan
Saldo 31 Desember 2012 (E)
Penambahan
Penjualan
Saldo 31 Desember 2013 (F)
2013
Realisasi penjualan alat berat :
2012
2011
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
36.045.406
21.540.570
78.039.293
48.802.030
13.281.520
7.118.718
Jumlah tercatat
Hasil penjualan
14.504.836
14.048.324
29.237.263
17.906.611
6.162.802
6.727.273
(456.511)
(11.330.652)
564.471
Laba (rugi) penjualan aset tetap
Aset tetap yang diputuskan untuk dijual umumnya merupakan jenis barang yang spesifik dan dengan pembeli yang spesifik pula, sehingga sejak
diputuskan untuk dijual hingga realisasi penjualannya memerlukan jangka waktu cukup lama.
12. JAMINAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
2012
2013
Bank garansi
PT Vico Indonesia
Flowline Installation Services #42980
Pipeline Maintenance Services #45400
Drilling Loc. Construction Sevices #44800
Inplant & Flowline Surface Facility #47750
Drilling Loc. Construction Sevices #47270
Drilling Loc. Construction Sevices #53090
Drilling Loc. Construction Sevices #54620
Drilling Loc. Construction Sevices #56650
Total E&P Indonesie
Prov. Of Welding, Hot & Cold Cutting #2312
Jumlah dipindahkan
20
2011
750.131
480.427
641.404
609.832
594.934
412.162
866.575
750.131
513.427
2.528.565
641.404
609.832
594.934
-
216.645
375.066
320.702
-
-
196.154
196.154
3.488.891
6.701.023
1.108.567
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
12. JAMINAN PELAKSANAAN PEKERJAAN - Lanjutan
2013
Jumlah pindahan
Total E&P Indonesie
Handil Well Connection #2529
Prov. Of Welding, Hot & Cold Cutting #2857
Santos (Sampang) Pty Ltd
Blanket Construction Services #1757
Blanket Construction Services #2421
Salamander Energy Ltd
Prov. Of Construction, Equipment Serices #263-10
Luwe Ulu Staging Area & Road Construction #023-11
Sei Lahei Well Site & Road Construction #027-11
Prov. Additional Civil Work Services #326-11
Pupuk kaltim
Open Canal, Jembatan, Lahan Industri
Pendalaman Kolam Labuh Dermaga BSL
Open Canal, Jembatan, Lahan Industri
2012
2011
3.488.891
6.701.023
1.108.567
400.362
276.473
400.362
276.473
-
564.152
205.860
508.399
-
152.840
-
409.264
223.036
409.264
568.876
533.759
223.036
-
259
62
777
-
-
5.569.138
9.621.193
1.261.406
Jaminan pelaksanaan pekerjaan merupakan uang jaminan penerbitan bank garansi untuk jaminan pelaksanaan (performance bond ) pekerjaan
konstruksi berdasarkan ketentuan kontrak masing-masing pekerjaan.
13. ASET TETAP
Tahun 2013
Saldo
01-Jan-2013
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris proyek
Inventaris kantor
Sewa pembiayaan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris proyek
Inventaris kantor
Sewa pembiayaan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Jumlah tercatat
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31-Des-2013
11.463.891
4.770.109
165.354.622
16.828.922
25.169.983
863.092
1.241.847
12.671.720
1.776.390
1.489.450
-
30.595.434
1.844.978
3.604.994
-
11.463.891
4.770.109
147.430.908
16.760.334
23.054.439
863.092
1.241.847
34.285.935
4.055.198
4.644.600
-
12.671.720
1.776.390
1.489.450
21.614.215
2.278.808
3.155.150
268.678.198
15.937.560
51.982.966
232.632.792
1.490.659
111.995.429
11.248.410
25.074.831
832.821
1.155.265
238.505
13.139.662
1.706.910
1.067.591
20.652
48.906
17.176.282
1.221.982
3.142.306
-
1.729.164
107.958.809
11.733.338
23.000.115
853.472
1.204.171
5.470.342
742.528
1.821.892
5.406.272
360.182
910.946
751.283
352.540
686.983
10.125.330
750.169
2.045.854
159.832.176
22.899.625
23.331.377
159.400.424
108.846.022
73.232.368
21
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
13. ASET TETAP - Lanjutan
Tahun 2012
Saldo
01-Jan-2012
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris proyek
Inventaris kantor
Sewa pembiayaan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris proyek
Inventaris kantor
Sewa pembiayaan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Jumlah tercatat
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31-Des-2012
11.463.891
4.770.109
204.541.258
16.744.844
25.658.598
823.807
1.188.912
224.078
39.285
52.935
39.186.637
140.000
488.615
-
11.463.891
4.770.109
165.354.622
16.828.922
25.169.983
863.092
1.241.847
86.717.310
4.055.198
4.644.600
-
52.431.375
-
34.285.935
4.055.198
4.644.600
360.608.527
316.298
92.246.627
268.678.198
1.252.154
118.021.483
9.543.145
22.365.403
805.644
1.053.672
238.505
20.907.090
1.827.765
3.198.043
27.177
101.592
26.933.145
122.500
488.615
-
1.490.659
111.995.429
11.248.410
25.074.831
832.821
1.155.265
27.680.001
382.347
910.946
5.853.469
360.182
910.946
28.063.129
-
5.470.342
742.528
1.821.892
182.014.795
33.424.770
55.607.388
159.832.176
178.593.732
108.846.022
Tahun 2011
Saldo
01-Jan-2011
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris proyek
Inventaris kantor
Sewa pembiayaan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31-Des-2011
11.463.891
4.770.109
185.313.728
16.744.844
25.658.598
823.807
1.188.912
32.509.051
-
13.281.520
-
11.463.891
4.770.109
204.541.258
16.744.844
25.658.598
823.807
1.188.912
101.599.548
1.305.122
996.000
17.626.813
2.750.076
3.648.600
32.509.051
-
86.717.310
4.055.198
4.644.600
349.864.559
56.534.539
45.790.571
360.608.527
22
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
13. ASET TETAP - Lanjutan
Tahun 2011
Saldo
01-Jan-2011
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris proyek
Inventaris kantor
Sewa pembiayaan
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Jumlah tercatat
Penambahan
Pengurangan
Saldo
31-Des-2011
1.013.648
98.028.782
7.691.614
19.095.932
766.148
969.436
238.505
27.111.420
1.851.532
3.269.471
39.496
84.237
7.118.718
-
1.252.154
118.021.483
9.543.145
22.365.403
805.644
1.053.672
31.090.691
22.165
-
8.780.204
360.182
910.946
12.190.894
-
27.680.001
382.347
910.946
158.678.415
42.645.992
19.309.612
182.014.795
178.593.732
191.186.144
Ikhtisar reklasifikasi aset tetap ke aset tetap untuk dijual tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 sebagai berikut :
Biaya
perolehan
Akumulasi
penyusutan
Nilai
tercatat
31 Desember 2011
Alat berat
13.281.520
7.118.718
6.162.802
13.281.520
7.118.718
6.162.802
91.618.012
488.615
54.996.273
488.615
36.621.738
-
92.106.627
55.484.888
36.621.738
32.440.412
3.604.994
18.398.264
3.142.306
14.042.148
462.688
36.045.406
21.540.570
14.504.836
141.433.552
84.144.177
57.289.376
31 Desember 2012
Alat berat
Kendaraan
31 Desember 2013
Alat berat
Kendaraan
Ikhtisar penghapusbukuan mesin dan peralatan yang rusak dan tidak mempunyai nilai jual :
2013
2012
2011
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
-
140.000
122.500
-
Laba (rugi) penghapusbukuan
-
(17.500)
-
Alokasi penyusutan aset tetap
2013
Beban pokok pendapatan usaha :
Usaha batubara
Usaha jasa konstruksi dan land clearing
Usaha sewa alat berat
Beban umum dan administrasi
23
2012
2011
22.612.213
-
4.921.204
28.163.468
-
4.540.389
31.088.301
6.553.922
287.412
340.098
463.380
22.899.625
33.424.770
42.645.992
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
13. ASET TETAP - Lanjutan
Alat berat milik Perseroan yang dijadikan jaminan fasilitas pinjaman sebagai berikut (lihat catatan 16) :
2012
2013
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk:
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
2011
40.289.789
30.975.736
40.289.789
27.198.568
40.289.789
22.162.344
9.314.054
13.091.221
18.127.445
-
81.704.375
47.717.376
81.704.375
37.504.329
-
33.986.999
44.200.046
Jumlah tercatat
PT CIMB Niaga Tbk
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Jumlah tercatat
Aset tetap yang diasuransikan sebagai berikut:
2013
Jumlah tercatat
2012
Pertanggungan
2011
Jumlah tercatat
Pertanggungan
Jumlah tercatat
Pertanggungan
Jenis aset tetap :
Alat berat
Kendaraan
61.489.365
17.545.179
61.848.900
15.930.299
65.588.656
18.714.857
61.848.900
15.930.299
116.835.718
14.135.099
122.702.685
15.930.299
79.034.544
77.779.199
84.303.514
77.779.199
130.970.817
138.632.984
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi aset tetap cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi. Manajemen juga
berkeyakinan bahwa tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada akhir periode pelaporan.
14. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN
2013
2012
2011
Entitas anak
Saldo awal periode
Penambahan
8.332.421
-
8.332.421
-
8.332.421
-
Saldo akhir periode
8.332.421
8.332.421
8.332.421
PT Semoi Prima Lestari (entitas anak) menguasai area Sepaku yang memiliki potensi sumberdaya sebanyak 2,6 juta MT batubara 63-61kcal/kg
(berdasarkan hasil survey dan eksplorasi yang dilakukan oleh Tim Geologis Perseroan). Biaya eksplorasi tangguhan diamortisasi berdasarkan jumlah
produksi batubara yang dihasilkan, dan oleh karenanya, sampai dengan 31 Desember 2013 belum diperhitungkan beban amortisasinya, sehubungan
entitas anak belum beroperasi komersial
15. UTANG USAHA
2013
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
Alam Jaya CV
Aneka Logam UD
Angkasa Sakti PT
Ariswa Industrindo PT
Bangun Sarana Baja PT
Bengkel Risfa
Bima Persada PT
Borneo Prima Material PT
Cipaganti Citra Graha PT
Cipta Karya Mandiri PT
Ciptamas Mandiri Kaltim PT
Core Mining Resources
Jumlah dipindahkan
24
2011
2012
215.517
206.431
-
191.732
63.240
221.697
270.950
140.840
255.275
207.188
247.703
-
111.550
105.605
143.820
152.640
168.480
190.840
290.800
267.510
285.608
211.000
421.949
1.598.624
1.927.853
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
15. UTANG USAHA - Lanjutan
2013
2012
2011
Jumlah pindahan
Dermaga Jaya
Eka Citra
Handil Transport
Hermawan
Hexindo Adiperkasa
Hadi Prawoto
Harjanto
Indo Crane Pratama
Irian Jaya
Jatan Rekatama
Kaliraya Sari
Kaltim Lestari Unggul
Karya Lestari
Kawan Sejati
Kutai Rame
Kwalita Inspectindo Dinamika
Lekom Maras PT
Linda Hanta Wijaya
Makmur Sentosa Diesel
Maswa Mandiri
Megaren International
Merlin Wijaya
Multisari Bahari PT
Multi Berdikari
Murni Gas Raya
Nagarindo PT
Nanyang Intindo PT
Perintis
Rifki Rental
Salim Jaya Agung PT
Sehati Mandiri Utama PT
Sekurau Perkasa
Serasi Auto Raya PT
Sinar Abadi Motor
Sinar Barito Global PT
Soilens PT
Sriwijaya Teknik
Suardi
Sumadi
Sumber Harapan Jaya
Sumber Jaya Motor
Surya Abadi
Surya Indah Jaya
Suyadi
Terus Lancar
Titian Kaltim
Trinity Mahakam Jaya
Townsville Welding
UMMS
Uston Pratama
Wagirin
Wahyu Putra Mandiri Perkasa
Wengkie
Wira Jaya Ban
421.949
150.264
365.066
198.000
518.650
1.730.325
253.619
-
1.598.624
108.480
109.250
73.791
148.500
148.668
168.480
232.389
150.171
29.205
214.615
158.630
244.000
185.509
147.022
251.650
29.057
148.420
218.240
262.429
108.994
263.045
235.642
115.387
298.980
445.063
207.886
146.604
123.253
179.000
200.000
204.215
119.315
1.927.853
123.481
116.640
130.240
293.666
105.309
133.191
204.215
110.207
203.872
290.470
227.360
211.171
174.420
284.988
115.688
105.754
237.603
372.600
112.328
140.500
170.739
183.100
138.048
136.598
113.863
100.000
227.645
285.707
208.826
210.193
308.288
327.855
233.734
130.085
210.671
244.239
263.514
266.409
234.750
103.560
164.895
-
Jumlah dipindahkan
3.637.872
7.274.513
2.487.999
25
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
15. UTANG USAHA - Lanjutan
2013
Jumlah pindahan
Yasin Sultan
Lain-lain (di bawah Rp 100 juta)
Dalam Dolar AS
Akzo Nobel
Coates Hire Indonesia
Kontrol Power Utama
Patria Anugrah Sejati
Petra Energy Internasional
Prima Karya Sejahtera
Sanggar Sarana Baja
Skygem Agri Systems
Lain-lain (di bawah Rp 100 juta)
2012
2011
3.637.872
162.750
669.359
7.274.513
171.199
1.371.104
2.487.999
181.740
1.398.062
107.647
1.275.907
179.369
210.626
15.001
372.274
100.718
1.012.226
691.627
167.098
92.555
110.000
229.963
240.586
352.014
239.635
112.217
202.478
114.595
6.258.530
11.253.314
5.669.291
Pihak berelasi
PT Perdana Karya Intimotor
PT Fresmon Pacific Prima
PT Pacific Technic Jaya
-
570.080
630.983
189.618
842.878
2.611.293
482.022
Jumlah utang usaha pihak berelasi
-
1.390.681
3.936.193
6.258.530
12.643.995
9.605.484
Jumlah utang usaha pihak ketiga
Jumlah utang usaha
Utang usaha berdasarkan umur :
Umur utang
2012
2013
1 - 30 hari
31 - 90 hari
91 - 180 hari
Lebih dari 180 hari
2011
1.321.176
4.514.904
422.451
-
4.741.498
3.951.248
2.370.749
1.580.499
4.979.815
2.874.997
6.535.652
2.611.293
6.258.530
12.643.995
17.001.757
Utang usaha kepada para pemasok merupakan saldo transaksi pembelian material dan suku cadang proyek, barang untuk pakai dan jasa. Pada tanggal
laporan keuangan tidak ada pemasok dengan nilai pembelian Perseroan meliputi 10% atau lebih dari pendapatan usaha Perseroan.
16. UTANG BANK
2013
2012
2011
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia
147.527.822
-
153.247.180
7.840.215
5.200.000
147.211.351
22.842.920
24.450.000
Jumlah
147.527.822
166.287.395
194.504.272
Jatuh tempo satu tahun atau kurang :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia
147.527.822
-
143.847.180
7.840.215
5.200.000
131.454.753
18.532.105
11.250.000
Subjumlah
147.527.822
156.887.395
161.236.857
Jatuh tempo lebih dari satu tahun :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Ekspor Indonesia
-
9.400.000
-
15.756.599
4.310.816
13.200.000
Subjumlah
-
9.400.000
33.267.415
147.527.822
166.287.395
194.504.272
Jumlah
26
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
16. UTANG BANK - Lanjutan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perseroan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, CBC Bekasi berdasarkan Surat Perjanjian Nomor
CBC.BKS/SPPK/PKP-094/2009 tanggal 6 Oktober 2009 dan telah beberapa kali diperpanjang, dan perpanjangan terakhir ditanda-tangani pada tanggal
2 Oktober 2013, di mana seluruh fasilitas kredit Perseroan akan jatuh tempo pada 30 April 2014, sebagai berikut :
i) Kredit modal kerja (Revolving) dengan plafon Rp18 miliar, jangka waktu 12 bulan, suku bunga 10,75% per tahun.
ii) Kredit modal kerja (Non-Revolving) dengan plafon Rp21 miliar, jangka waktu 54 bulan, suku bunga 10,75% per tahun
iii) Kredit modal kerja konstruksi (transaksional) plafon Rp 125 miliar, suku bunga 10,75% per tahun. Pencairan fasilitas ini berdasarkan Work
Instruction yang diterbitkan Pemberi Kerja, dan pembayaran kembali melalui pemotongan pembayaran invoice (72%).
iv) Kredit modal kerja transaksi khusus dengan plafon Rp7 miliar, jangka waktu 12 bulan, suku bunga 10,75% per tahun, dan jatuh tempo tanggal 11
Oktober 2013.
Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan : (i) beberapa tanah dan bangunan milik Pemegang Saham Pengendali; (ii) tanah dan bangunan kantor pusat
Perseroan di Samarinda, dan tanah bangunan kantor perwakilan Perseroan di Jakarta; (iii) piutang usaha konstruksi dan persediaan yang diikat secara
fidusia, serta 36 (tiga puluh enam) unit peralatan berat milik Perseroan terdiri dari:
Alat berat
Komatsu D68ESS-12 Bulldozer
Komatsu D85ESS-2 Bulldozer
Komatsu D85ESS-2 Bulldozer
Komatsu PC200-7 Excavator
Hitachi ZX210/200 Excavator
Changlin YZ14-3 Compactor
Changlin PY220-H Motor Grader
Liugong CLG856 Wheel Loader
VOLVO FM440 Prime-over
SCANIA P124B Dumptruck
SCANIA P124B Dumptruck
Nissan Diesel CWM330 Dumptruck
Nissan Diesel CWM330 Dumptruck
Tahun
Jumlah
2006
2006
2007
2006
2008
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
4 unit
7 unit
2 unit
4 unit
2 unit
2 unit
2 unit
1 unit
1 unit
3 unit
2 unit
3 unit
3 unit
36 unit
Batasan rasio keuangan (financial covenant)
Batasan pembagian deviden
Pembatasan
: Debt to Equity Ratio (DER) di bawah 300%
DSC (EBITDA)/ (Bunga+Pokok) > 1,2 kali
: Pembagian deviden di atas 30% dari laba bersih harus memperoleh persetujuan tertulis dari
bank.
: Tidak diperkenankan membuat perjanjian pinjaman dengan pihak lain
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Perseroan memperoleh fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan plafon Rp1.300.000.000,- bunga
11,50% per tahun berdasarkan Perjanjian No.054/PK-Comm/Add/PTK/07 tanggal 1 Agustus 2007 dan telah beberapa kali dirubah, perubahan terakhir
ditanda-tangani pada tanggal 12 Nopember 2012 sebagai berikut :
i) PTA-OD I yang diperpanjang sebagai fasilitas PTK-VIII dengan plafon Rp 1.533.333.333,- jangka waktu 12 bulan, suku bunga 13,00% per tahun,
dan jatuh tempo tanggal 29 Oktober 2013.
ii) PTA-OD II yang diperpanjang sebagai fasilitas PTK-IX dengan plafon Rp 6.937.571.400,- jangka waktu 12 bulan, suku bunga 13,00% per tahun,
dan jatuh tempo tanggal 29 Oktober 2013.
Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan barang jaminan berupa tanah dan bangunan milik Pemegang Saham Pengendali Perseroan, dan 64 (enam puluh
empat) unit peralatan berat yang dibiayai pembeliannya terdiri dari :
27
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
16. UTANG BANK - Lanjutan
Alat berat
Nissan Diesel CWM330
Nissan Diesel CWM330
Scania P360
Scania P380
Iveco DT
Volvo FM440 Primeover
Hitachi ZX470
Hitachi ZX450
Komatsu D85ESS-2
Komatsu D85ESS-2
Komatsu D68ESS-12
Komatsu D68ESS-12
Komatsu PC200-7
Komatsu PC200-7
Tahun
Jumlah
2007
2008
2007
2008
2008
2008
2007
2008
2007
2008
2007
2008
2007
2008
12 unit
9 unit
4 unit
12 unit
6 unit
1 unit
1 unit
1 unit
3 unit
1 unit
5 unit
3 unit
4 unit
2 unit
64 unit
Fasilitas pinjaman kepada PT CIMB Niaga telah dilunasi Perseroan pada saat jatuh tempo.
Bank Ekspor Indonesia
Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan syariah dari PT Bank Ekspor Indonesia berdasarkan Surat No.BS.00143/SYR/09/2008 tanggal 19
September 2008, sebagai berikut:
i) Pembiayaan 1 Musyarakah dengan plafon Rp30.000.000.000,- tingkat bagi hasil 10,50%, jangka waktu semula 12 bulan dan selanjutnya
diperpanjang setiap 12 bulan, perpanjangan terakhir akan jatuh tempo tanggal 27 Oktober 2013..
ii) Pembiayaan 2 Musyarakah/Murabahah dengan plafon Rp13.000.000.000,- tingkat bagi hasil 10,50%, jangka waktu semula 12 bulan dan selanjutnya
diperpanjang setiap 12 bulan, perpanjangan terakhir akan jatuh tempo tanggal 27 Oktober 2013.
Kedua fasilitas pembiayaan di atas selanjutnya diubah berdasarkan Akta No.53 tanggal 17 November 2009 oleh Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta,
masing-masing Pembiayaan 1 menjadi berjangka waktu 36 bulan, dan Pembiayaan 2 menjadi berjangka waktu 24 bulan - masing-masing berlaku sejak
tanggal perubahan tersebut. Dalam perjanjian kredit tidak terdapat negative covenant.
Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan beberapa bidang tanah kosong milik Pemegang Saham Pengendali Perseroan, dan telah dilunasi Perseroan
pada saat jatuh tempo.
17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
2012
2013
2011
Berdasarkan jatuh temponya:
Pembayaran minimum masa yang akan datang:
Bunga masa yang akan datang
2.485.204
(790.684)
11.660.566
(1.238.316)
30.657.626
(3.077.592)
Nilai kini pembayaran minimum sewa masa akan datang
1.694.520
10.422.250
27.580.034
Bagian yang akan jatuh tempo ≤ 1 tahun
Bagian yang akan jatuh tempo > 1 tahun
1.529.839
164.681
9.504.515
917.735
17.346.534
10.233.500
1.694.520
10.422.250
27.580.034
Berdasarkan lessor
2013
2012
2012
PT Adira Finance
PT Astra Sedaya Finance
PT CIMB Niaga Auto Finance
PT Komatsu Astra Finance
PT Orix Finance
PT BII Finance
PT BCA Finance
PT Toyota Astra Finance
1.251.678
131.897
235.258
26.756
48.931
148.324
8.643.943
41.283
1.198.158
384.409
6.133
693.673
9.840.058
206.417
12.195.119
3.760.471
804.571
79.726
Jumlah
1.694.520
10.422.250
27.580.034
28
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN - Lanjutan
Berdasarkan kelompok aset yang dibiayai:
2013
2012
2011
Alat berat
Mesin dan peralatan
Kendaraan
1.251.678
131.897
310.944
8.643.943
1.198.158
580.149
22.035.177
3.760.471
1.784.386
Jumlah
1.694.520
10.422.250
27.580.034
Perseroan mengadakan perjanjian sewa pembiayaan yang menyangkut aset tetap tertentu dengan periode pembiayaan usaha antara tiga sampai
dengan lima tahun dan jatuh tempo pada berbagai tanggal, dengan hak opsi untuk membeli aset tetap tersebut pada akhir periode sewa pembiayaan.
Utang sewa pembiayaan dikenai bunga tahunan berkisar antara 3% sampai 7%.
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang bersangkutan. Perjanjian sewa pembiayaan tidak memperkenankan Perseroan untuk
menjual dan mengalihkan pemilikan aset sewaan.
18. UTANG LAIN-LAIN
2012
2013
Jangka pendek
Pihak ketiga
KUD Kopta Samarinda
Mery Jaya CV
Pihak berelasi
BPR Artha Karya Perdana
Jumlah utang lain-lain jangka pendek
13.565.633
12.183.257
12.183.257
1.576.834
-
2.610.048
-
13.565.633
14.793.305
13.760.090
8.393.534
8.393.534
8.393.534
8.393.534
8.393.534
8.393.534
21.959.168
23.186.839
22.153.625
Jangka panjang
Pihak berelasi
Soerjadi Soedarsono
Jumlah utang lain-lain jangka panjang
Jumlah
2011
Utang kepada KUD Kopta merupakan kewajiban perhitungan royalti kepada Pemilik Konsesi/Area IUP dengan perhitungan sebagai berikut :
2013
2012
2011
Saldo awal periode
Penambahan kewajiban
Pembayaran
12.183.257
2.282.377
(900.000)
13.760.090
219.717
(1.796.550)
15.701.302
705.848
(2.647.060)
Saldo akhir periode
13.565.633
12.183.257
13.760.090
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2013
Pemeliharaan lingkungan hidup
Beban operasional rutin
20. PERPAJAKAN
2012
2011
58.968
-
142.909
-
58.968
-
142.909
2013
2012
2011
a. Pajak dibayar di muka
Perseroan
Pajak pertambahan nilai
PPh badan pasal 29 (disetor)
PPh Pasal 23
2.652.590
399.906
13.120.389
16.325.965
158.717
2.596.045
10.415.752
47.049
3.483.028
Subjumlah
16.172.885
19.080.726
13.945.830
29
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
20. PERPAJAKAN - Lanjutan
2013
2012
2011
Entitas Anak
Pajak penghasilan
Pajak pertambahan nilai
-
-
-
Subjumlah
-
-
-
16.172.885
19.080.726
13.945.830
Jumlah
b. Utang pajak
2013
Perseroan
Beban pajak penghasilan tahun berjalan
Dikurangi: pajak dibayar di muka
Uang muka (utang) pajak
Pajak lainnya :
Pph pasal 19 atas penilaian kembali aset tetap
Pph pasal 21
Pph pasal 23 fee konsesi batubara
Pph pasal 23 deviden tunai
Denda-denda
Subjumlah
Entitas Anak
Pph pasal 23 atas bunga pinjaman
Subjumlah
Jumlah utang pajak
c. Pajak penghasilan
-
-
-
-
-
10.131
1.078.907
1.399.898
2.239.956
2.647.890
10.131
1.078.907
1.399.898
2.239.956
2.647.890
10.131
1.078.907
1.399.898
2.239.956
2.647.890
7.376.783
7.376.783
7.376.783
35.938
35.938
35.938
35.938
35.938
35.938
7.412.720
7.412.720
7.412.720
2012
2013
Perseroan
Kini
Pajak final
Pajak tidak final
Tangguhan
Entitas Anak
Kini
Tangguhan
2011
2012
2011
(157.882)
7.189.460
(2.178.634)
12.890.890
(678.860)
(6.721.562)
7.031.578
10.712.255
(7.400.423)
6.602
5.609
6.525
6.602
5.609
6.525
Konsolidasian
Pajak kini
Tangguhan
(157.882)
7.196.062
(2.178.634)
12.896.499
(678.860)
(6.715.037)
Manfaat (beban) pajak penghasilan
7.038.179
10.717.865
(7.393.897)
Pajak kini
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung untuk Perseroan dan masing-masing entitas anak sebagai
entitas hukum yang terpisah, dan oleh karenanya, laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan
badan.
Rekonsiliasi antara laba Perseroan sebelum pajak penghasilan dengan estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
30
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
20. PERPAJAKAN - Lanjutan
2012
2012
Laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan
Laba (rugi) sebelum pajak - Entitas Anak yang dikonsolidasi
(6.704.500)
20.565
(19.781.958)
22.521
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan - Perseroan
(6.683.936)
(19.759.437)
Penyesuaian fiskal:
Pendapatan jasa giro - pajak final
Pendapatan jasa konstruksi, land clearing dan sewa - pajak final
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Angsuran sewa pembiayaan
Penyusutan aset sewa pembiayaan
Kerugian piutang tak tertagih
Beban imbalan purna karya
(336.519)
(4.422.747)
4.933.313
(17.157.784)
6.677.400
3.233.836
208.864
(212.214)
(75.885.303)
68.658.381
(17.157.784)
7.124.597
2.241.598
211.915
Laba (rugi) fiskal periode berjalan
Akumulasi rugi fiskal awal periode
(13.547.573)
(84.672.028)
(34.778.249)
(49.893.779)
Akumulasi rugi fiskal akhir periode
(98.219.601)
(84.672.028)
Pajak penghasilan (Tidak final)
Pajak tangguhan
Tarif pajak 25%
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
2012
Piutang usaha
Aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas imbalan purna karya
Akumulasi rugi fiskal
Entitas anak
Akumulasi rugi fiskal
Tarif pajak 25%
Entitas anak
Akumulasi rugi fiskal
NIHIL
Manfaat/(beban)
pajak tangguhan
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
2013
560.400
(8.737.743)
2.605.562
400.487
21.167.192
808.459
5.206.038
(2.181.932)
(30.813)
3.387.708
1.368.859
(3.531.705)
423.630
369.673
24.554.900
15.995.898
7.189.460
23.185.358
102.364
6.602
108.966
16.098.262
7.196.062
23.294.324
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
2011
Piutang usaha
Aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas imbalan purna karya
Akumulasi rugi fiskal
NIHIL
Manfaat/(beban)
pajak tangguhan
Aset (liabilitas)
pajak tangguhan
2012
(16.610.954)
6.895.009
347.508
12.473.445
560.400
7.873.211
(4.289.446)
52.979
8.693.747
560.400
(8.737.743)
2.605.562
400.487
21.167.192
3.105.008
12.890.890
15.995.898
96.755
5.609
102.364
3.201.762
12.896.499
16.098.262
21. LIABILITAS IMBALAN PURNA KARYA
Sesuai dengan undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan purna karya kepada karyawan pada
saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya, Imbalan purna karya ini diberikan terutama berdasarkan masa
kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja. Dengan demikian Peseroan mencatat liabilitas
imbalan purna karya yang diwajibkan Undang-undang No.13/2003.
31
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
21. LIABILITAS IMBALAN PURNA KARYA - Lanjutan
Ikhtisar liabilitas imbalan purna karya yang diakui di laporan posisi keuangan :
2013
2012
Saldo awal periode
Beban imbalan purna karya
Pembayaran imbalan purna karya
1.601.946
208.864
(332.117)
1.390.031
211.915
-
Saldo akhir periode
1.478.693
1.601.946
Ikhtisar imbalan purna karya yang dibebankan pada laporan laba rugi :
30-Sep-2013
Beban jasa kini
Beban bunga
Amortisasi beban jasa lalu -non vested
2013
2012
74.114
59.681
22.853
98.819
79.575
30.470
117.529
80.029
14.357
156.648
208.864
211.915
Liabilitas imbalan purna karya ditentukan dengan metode Projected Credit Unit dengan asumsi sebagai berikut :
Tingkat diskonto per tahun
Kenaikan gaji per tahun
Usia pensiun
2013
2012
11%
10%
55 tahun
11%
10%
55 tahun
22. MODAL SAHAM
Modal dasar Perseroan sebanyak 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp200 setiap saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak
600.000.000 saham.
Kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang masing-masing diterbitkan oleh
PT Raya Saham Registra, Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan, sebagai berikut :
Pemegang Saham
2013 dan 2012
Saham
Nominal
%
167.698.648
75.639.324
6.034.290
49.011.500
240.984.738
33.539.730
15.127.865
1.206.858
9.802.300
48.196.948
31,09%
14,02%
1,12%
9,09%
44,68%
Subjumlah
Perseroan (treasury stocks)
539.368.500
60.631.500
107.873.700
12.126.300
100,00%
Jumlah
600.000.000
120.000.000
1. Soerjadi Soedarsono
2. Fanny Listiawati
3. Tukidi
4. Henry Satek
5. Publik (dengan kepemilikan < 5%)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Berdasarkan surat efektif dari Bapepam LK No.S-3178/BL/2007 tanggal 27 Juni 2007 terhadap Pernyataan Pendaftaran Perseroan, Perseroan
melaksanakan Penawaran Umum Saham biasa atas nama sebanyak 125.000.000 saham, nilai nominal Rp. 200 setiap saham, dengan harga
Penawaran Umum sebesar Rp. 400 setiap saham, atau Perseroan memperoleh agio sebesar Rp. 25.000.000.000. Berdasarkan Surat Keputusan Ketua
Bapepam No.Kep-6/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 biaya pelaksanaan Penawaran Umum sebesar Rp. 5.027.648.646 dicatat sebagai pengurang agio
saham yang diperoleh tersebut di atas. Tambahan modal disetor (agio saham) setelah dikurangi biaya pelaksanaan Penawaran Umum di atas Rp.
19.972.351.354.
32
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
24. MODAL SAHAM DIPEROLEH KEMBALI
Perseroan melaksanakan pembelian kembali saham berdasarkan Peraturan Bapepam No.XI.B.3, Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK
No.Kep-405/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten Atau Perusahaan Tercatat Dalam Kondisi Pasar Berpotensi
Krisis. Saham-saham yang dibeli kembali dicatat berdasarkan biaya perolehan dan jumlah Modal Saham Diperoleh Kembali berjumlah 60.631.500
saham dengan biaya perolehan sebesar Rp. 26.009.555.250.
25. SALDO LABA SUDAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Akun ini merupakan cadangan umum yang disisihkan dari laba bersih dengan saldo sebesar Rp.1.000.000.000.
26. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
Rincian kepentingan non-pengendali atas aset bersih entitas anak yang dikonsolidasikan (PT Semoi Prima Lestari) :
2013
2011
2012
Jumlah tercatat awal periode
Bagian laba (rugi) periode berjalan
(4.633)
(3.087)
(1.251)
(3.382)
2.744
(3.995)
Nilai tercatat akhir periode
(7.720)
(4.633)
(1.251)
27. PENDAPATAN USAHA
2013
2012
Pihak ketiga
Penjualan batubara
Pendapatan jasa konstruksi dan land clearing
Pendapatan sewa
1.427.564
201.198.035
-
6.500.551
287.910.497
77.374
Jumlah
202.625.598
294.488.422
Pelanggan dengan penjualan meliputi 5% atau lebih dari pendapatan Perseroan pada periode berjalan sebagai berikut:
2012
2013
Pelanggan
Rupiah
Vico Indonesia PT
Salamander Energy Ltd
Santos (Sampang) Pty Ltd
Total E&P Indonesie
Pupuk Kaltim PT
Dibawah 5%
28. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA
%
%
Rupiah
108.598.116
40.717.715
17.779.235
35.530.532
53,60%
0,00%
20,10%
0,00%
8,77%
17,54%
172.729.493
49.075.396
16.465.288
23.433.521
32.784.724
58,65%
16,66%
5,59%
7,96%
0,00%
11,13%
202.625.599
100,00%
294.488.422
100,00%
2012
2013
Usaha batubara
Usaha jasa konstruksi dan land clearing
823.496
164.018.814
7.881.142
243.932.019
Jumlah
164.842.309
251.813.161
a. Beban pokok penjualan batubara
2013
2012
Persediaan batubara awal periode
Beban produksi periode berjalan
823.496
7.881.142
Beban pokok batubara siap jual
Persediaan batubara akhir periode
823.496
-
7.881.142
-
Jumlah beban pokok penjualan batubara
823.496
7.881.142
33
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
28. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA - Lanjutan
2013
Beban produksi batubara :
2012
Material
BBM dan pelumas
Royalti dan konsesi
Gaji dan upah
Tunjangan dan kesejahteraan
Konsumsi
HSES
Premi dan insentif
Sewa
Pemeliharaan
Penyusutan
Lain-lain
20.327
3.169
800.000
-
1.438.125
11.500
34.421
32.072
1.519
8.625
13.150
995.616
4.921.204
424.911
Beban produksi periode berjalan
823.496
7.881.142
b. Beban pokok pendapatan jasa konstruksi dan land clearing
2012
2013
Beban langsung
Material
Tenaga kerja
Beban tidak langsung
BBM dan pelumas
Sewa dan jasa lainnya
Tunjangan dan kesejahteraan
Konsumsi
Pengobatan
HSES
Premi dan insentif
Pakaian dinas
Pemeliharaan
Penyusutan
Angkutan (mobilisasi)
Lain-lain
Jumlah beban pokok pendapatan jasa konstruksi dan land clearing
29. BEBAN USAHA
64.506.262
10.486.314
56.108.409
40.136.910
16.769.017
33.003.611
8.358.794
1.557.318
233.086
564.360
3.388.547
101.494
1.689.879
22.612.213
747.918
-
34.453.769
66.811.535
3.999.396
3.132.859
1.417.555
146.689
5.335.727
258.498
1.114.891
28.163.468
1.307.443
1.544.871
164.018.814
243.932.019
2013
Beban penjualan dan pemasaran:
Analisa & test lab
Transportasi
Administrasi tender
Beban umum dan administrasi
Karyawan
Keperluan kantor
Pemeliharaan
Kendaraan dan transportasi
Penyusutan
Pos dan telekomunikasi
Jasa profesional
Perijinan dan pajak
Asuransi
Beban sewa
Jamuan dan representasi
Listrik dan air
Pendidikan dan latihan
Imbalan purna karya
Kerugian piutang tak tertagih
Lain-lain
Jumlah beban usaha
34
2012
138.937
29.529
153.416
82.975
321.883
82.975
9.907.161
1.070.045
119.311
87.585
287.412
622.261
2.823.323
1.065.556
1.214.752
12.000
27.135
596.908
117.972
208.864
3.233.836
97.263
10.558.252
1.360.109
540.075
1.481.858
340.098
684.685
915.439
3.155.425
555.434
79.828
143.923
1.328.554
3.293
211.915
2.241.598
15.351
21.491.384
23.615.835
21.813.267
23.698.810
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
30. PENDAPATAN (BEBAN) DI LUAR USAHA
2013
Pendapatan di luar usaha
Pendapatan bunga dan jasa giro
Laba selisih kurs
Laba penjualan aset tetap
Pendapatan di luar usaha lainnya
Beban di luar usaha
Bunga pinjaman bank
Bunga sewa pembiayaan
Administrasi bank
Rugi penjualan aset tetap
Penghapusbukuan mesin dan peralatan
Denda-denda
Jumlah bersih
2012
336.519
1.536.637
1.180.604
212.214
1.242.707
1.296.871
3.053.760
2.751.793
(22.020.039)
(938.863)
(1.074.863)
(456.511)
(1.238.005)
(23.100.763)
(6.671.936)
(389.350)
(11.330.652)
(17.500)
-
(25.728.282)
(41.510.202)
(22.674.522)
(38.758.409)
2013
31. LABA PER SAHAM DASAR
Laba per Saham dasar:
Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Jumlah saham beredar
2012
336.766
539.369
(9.060.711)
539.369
1
(16)
Laba (rugi) bersih per saham dasar (Rupiah penuh)
32. INFORMASI SEGMEN
Untuk tujuan pelaporan, manajemen Perseroan dan Entitas Anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya sebagai bentuk primer pelaporan segmen,
terdiri dari usaha pertambangan batubara, usaha jasa konstruksi land clearing, dan usaha sewa alat berat. Sedangkan untuk pelaporan segmen
sekunder, Perseroan maupun Entitas Anak tidak mengklasifikasikan kegiatan usahanya berdasarkan wilayah geografis, karena di antara wilayahwilayah ekonomi di mana kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak dilaksanakan tidak mempunyai risiko dan imbalan yang berbeda secara
signifikan. Pelaporan segmen usaha Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut :
2013
Aset segmen
Piutang usaha
Piutang retensi
Tagihan bruto pemberi kerja
Aset tetap untuk dijual
Biaya eksplorasi tangguhan
Aset tetap
Jaminan pelaksanaan pekerjaan
Pertambangan
batubara
Jasa Konstruksi
& Land clearing
Penyewaan
alat berat
Jumlah
3.450.426
8.332.421
-
53.748.097
15.174.832
115.775.672
7.384.475
58.689.856
5.569.138
4.585.550
-
61.784.073
15.174.832
115.775.672
7.384.475
8.332.421
58.689.856
5.569.138
11.782.848
256.342.069
4.585.550
Aset tidak dialokasikan
272.710.467
88.838.336
Jumlah aset
361.548.802
Liabilitas segmen
Utang lain-lain
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
21.959.168
-
147.527.822
1.694.520
-
21.959.168
147.527.822
1.694.520
21.959.168
149.222.342
-
Liabilitas tidak dialokasikan
171.181.510
15.208.912
Jumlah liabilitas
186.390.422
35
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
32. INFORMASI SEGMEN - Lanjutan
2013
Pertambangan
batubara
Hasil usaha segmen
Pendapatan usaha :
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
Beban usaha
Jasa Konstruksi
& Land clearing
Penyewaan
alat berat
Jumlah
1.427.564
823.496
201.198.035
164.018.814
-
202.625.598
164.842.309
604.068
37.179.221
-
37.783.289
21.813.267
Laba usaha
Pendapatan (beban) lain-lain
15.970.022
(22.674.522)
Laba sebelum pajak
Pajak penghasilan
Pajak kini
Pajak tangguhan
(6.704.500)
(157.882)
7.196.062
Laba (rugi) bersih
Pendapatan komprehensif lainnya
333.679
-
Laba (rugi) komprehensif periode berjalan
333.679
Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan Non-pengendali
336.766
(3.087)
333.679
2012
Aset segmen
Pertambangan
batubara
Jasa Konstruksi
& Land clearing
Penyewaan
alat berat
Jumlah
1.863.584
8.332.421
13.927.450
75.671.711
11.212.636
78.182.342
7.384.475
79.217.281
1.999.756
-
79.535.050
11.212.636
78.182.342
7.384.475
8.332.421
93.144.731
24.123.455
251.668.445
1.999.756
Aset tidak dialokasikan
277.791.656
118.588.192
Jumlah aset
396.379.847
Piutang usaha
Piutang retensi
Tagihan bruto pemberi kerja
Aset tetap untuk dijual
Biaya eksplorasi tangguhan
Aset tetap
Liabilitas segmen
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
5.200.000
-
161.087.395
9.842.101
-
166.287.395
9.842.101
5.200.000
170.929.496
-
Liabilitas tidak dialokasikan
176.129.496
45.425.649
Jumlah liabilitas
221.555.146
36
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
32. INFORMASI SEGMEN - Lanjutan
2012
Pertambangan
batubara
Hasil usaha segmen
Pendapatan usaha :
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
Beban tidak dialokasikan
Jasa Konstruksi
& Land clearing
Penyewaan
alat berat
Jumlah
6.500.551
7.881.142
287.910.497
243.932.019
77.374
-
294.488.422
251.813.161
(1.380.591)
43.978.478
77.374
42.675.261
23.698.810
Laba usaha
Pendapatan (beban) lain-lain
18.976.451
38.758.409
Laba sebelum pajak
Pajak penghasilan
Pajak kini
Pajak tangguhan
(19.781.958)
(2.178.634)
12.896.499
Laba (rugi) bersih
Pendapatan komprehensif lainnya
(9.064.094)
-
Laba (rugi) komprehensif periode berjalan
(9.064.094)
Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan Non-pengendali
(9.060.711)
(3.382)
(9.064.094)
Pelanggan dengan penjualan meliputi 5% atau lebih dari pendapatan Perseroan pada periode berjalan berdasarkan segmen usaha :
2013
Nama Pelanggan
PT Vico Indonesia
Santos (Sampang) Pty Ltd
PT Pupuk Kaltim
Dibawah 5 %
Pertambangan
batubara
Rp Ribuan
%
Jasa konstruksi
& land clearing
Rp Ribuan
%
Penyewaan
alat berat
%
Rp Ribuan
Jumlah
Rp Ribuan
%
1.427.564
0%
0%
0%
100%
108.882.601
9.070.189
25.990.871
57.254.374
54%
5%
13%
28%
-
0%
0%
0%
0%
108.882.601
9.070.189
25.990.871
58.681.937
54%
4%
13%
29%
1.427.564
100%
201.198.035
100%
-
0%
202.625.598
100%
Jumlah
Rp Ribuan
%
2012
Nama Pelanggan
Vico Indonesia PT
Salamander Energy Ltd
Santos (Sampang) Pty Ltd
Total E&P Indonesie
Dibawah 5 %
Pertambangan
batubara
Rp Ribuan
%
Jasa konstruksi
& land clearing
Rp Ribuan
%
Penyewaan
alat berat
Rp Ribuan
%
6.500.551
0%
0%
0%
0%
100%
172.729.493
49.075.396
16.465.288
23.433.521
26.206.799
60%
17%
6%
8%
9%
77.374
0%
0%
0%
0%
100%
172.729.493
49.075.396
16.465.288
23.433.521
32.784.724
59%
17%
6%
8%
11%
6.500.551
100%
287.910.497
100%
77.374
100%
294.488.422
100%
37
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Pihak Berelasi
Sifat Relasi
Transaksi
1. PT Perdana Karya Intimotor
Kepemilikan dan kepengurusan yang sama dengan Pembelian alat berat dan suku cadang
Perseroan
(Nissan Diesel)
2. PT Fresmon Facific Prima
Kepemilikan dan kepengurusan yang sama dengan Pembelian pelumas merk BP
Perseroan
3. PT Pacific Technic Jaya
Kepemilikan dan kepengurusan yang sama dengan Pembelian material dan peralatan proyek
Perseroan
4. Soerjadi Soedarsono
Pemegang Saham Pengendali dan Pengurus Perseroan
Pinjaman
dana
untuk
eksplorasi Entitas Anak
5. BPR Artha Karya Perdana
Entitas sepengendali
Pinjaman modal kerja pelaksanaan proyek
konstruksi (pemborong)
2013
Saldo transaksi dengan pihak berelasi pada akhir periode pelaporan :
pelaksanaan
2012
Utang usaha
PT Perdana Karya Intimotor
PT Fresmon Pacific Prima
PT Pacific Technic Jaya
-
570.080
630.983
189.618
Jumlah
-
1.390.681
Utang lain-lain
BPR Artha Karya Perdana *
Soerjadi Soedarsono **
8.393.534
2.610.048
8.393.534
Jumlah
8.393.534
11.003.583
*
Pinjaman Perseroan kepada BPR Artha Karya Perdana merupakan pinjaman modal kerja (cessie) biaya pelaksanaan proyek untuk pemborong dan
pembelian material proyek.
** Pinjaman Entitas Anak kepada Soerjadi Soedarsono dengan saldo per 30 September 2013 dan 31 Desember 2012 masing-masing sebesar
Rp8.393.534.468, berdasarkan perjanjian pengalihan utang di bawah tangan tanggal 3 Agustus 2009 dengan persetujuan Direksi Entitas Anak, yang
digunakan untuk biaya eksplorasi Entitas Anak belum memenuhi ketentuan keterbukaan sesuai Peraturan IX.E.1.
Pos-pos aset, liabilitas, penjualan dan pembelian (beban) kepada pihak berelasi sebagai berikut :
2013
Liabilitas kepada pihak berelasi:
Utang usaha
Utang lain-lain
Jumlah
Persentase liabilitas pada pihak berelasi terhadap:
Total pembelian (beban)
Total liabilitas
2012
8.393.534
1.390.681
11.003.583
8.393.534
12.394.264
3,82%
4,50%
3,94%
5,59%
Utang usaha kepada pihak berelasi timbul dari transaksi usaha utama Perseroan, dan oleh karenanya, dikecualikan dari kewajiban keterbukaan kepada
masyarakat, sesuai Peraturan IX.E.1 angka 2 huruf c angka 4).
38
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI - Lanjutan
Cakupan dan kompensasi manajemen kunci
Personel manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi (lihat catatan 1).
Jumlah imbalan kerja personel Manajemen kunci adalah sebagai berikut:
2013
Direksi
Imbalan kerja jangka
pendek
Imbalan kerja jangka
panjang
2012
Dewan Komisaris
Direksi
Dewan Komisaris
587.400
415.800
534.000
378.000
83.173
58.875
81.542
57.721
670.573
474.675
615.542
435.721
0,16%
0,11%
0,21%
0,15%
34. KOMITMEN
Selain perikatan dan komitmen yang telah diungkapkan di atas, Perseroan memiliki perikatan dan komitmen kontrak pekerjaan yang masih berlaku pada
akhir periode pelaporan sebagai berikut:
PT Vico Indonesia
a. Kontrak No.47750R, Flowline Surface Services (Inplant), harga kontrak Rp192.069.989.878,-, jangka waktu 14 Februari 2012 sampai dengan 13
Februari 2014, dan tingkat penyelesaian sampai dengan akhir periode pelaporan mencapai 94,03%
b. Kontrak No.54620: Drilling Location Construction Services, harga kontrak Rp41.158.686.995,-, jangka waktu 1 Oktober 2012 sampai dengan 1
Oktober 2013, dan tingkat penyelesaian sampai dengan akhir periode pelaporan mencapai 82,72%.
c. Kontrak No.56650: Drilling Location Construction Services, harga kontrak Rp41.216.232.637,-, jangka waktu 3 Juni 2013 sampai dengan 2
November 2013, dan penyelesaian sampai dengan akhir periode pelaporan mencapai 38,19%.
Salamander Energy Ltd
a. Kontrak No.SEBK-326-11: Prov. Of Construction Equipment & Services Well Site & Access Road, harga kontrak US$.1.752.000,- jangka waktu 1
Juni 2011 sampai dengan 31 Januari 2013, dan tingkat penyelesaian sampai dengan akhir periode pelaporan mencapai 43,60%.
Santos Energy (Sampang) Ltd
a. Kontrak pekerjaan Blanket Fabrication Services dari Santos Energy Ltd. dengan harga kontrak sebesar USD. 4.333.893,54, jangka waktu 1 Maret
2013 sampai dengan 31 Maret 2015, dan tingkat penyelesaian sampai dengan akhir periode pelaporan mencapai 32,43%.
Total E&P Indonesie
a. Kontrak pekerjaan Handil Well Connection dari Total E&P Indonesie dengan harga kontrak US$.24.999.060,- jangka waktu 2(dua) tahun sejak 24
Oktober 2013 diperoleh Perseroan melalui kerjasama dengan PT Modern Widya Tehnika.
35. MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko dapat dikelompokkan menjadi manajemen risiko modal dan manajemen risiko keuangan.
a. Manajemen Risiko Modal
Perseroan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup,
selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perseroan terdiri dari
liabilitas termasuk utang bank (Catatan 16), utang sewa pembiayaan (Catatan 17), kas dan setara kas (Catatan 4) dan modal tersedia bagi para
pemegang saham dari entitas induk, terdiri dari modal saham (Catatan 21), tambahan modal disetor (Catatan 22), saldo laba, dan kepentingan
nonpengendali (Catatan 25) sebagaimana diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Direksi secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya
permodalan dan risiko yang berhubungan.
39
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
35. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
Gearing ratio pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
2013
2012
Pinjaman
Kas dan setara kas
186.390.422
1.853.429
219.953.199
20.246.939
Pinjaman-neto
Ekuitas
184.536.993
175.158.380
199.706.260
174.722.337
105,35%
114,30%
Rasio pinjaman terhadap ekuitas
b. Manajemen Risiko Keuangan
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi
dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Perseroan
dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi.
i. Manajemen Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko di mana nilai wajar atas arus kas kontraktual masa depan dari suatu instrumen keuangan akan
terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Saat ini kegiatan operasi usaha Perseroan dan entitas anak didominasi oleh mata uang fungsional
Perseroan dan entitas anak, yaitu mata uang Rupiah. Manajemen secara berkala melakukan penelaahan terhadap eksposur mata uang asing
yang dimiliki.
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing yang dimiliki Perseroan dan entitas anak pada akhir periode pelaporan sebagai berikut :
2013
Dalam Dolar AS
Aset
Kas
Piutang usaha
Liabilitas
Utang usaha
Nilai bersih
2012
Setara Rupiah
Dalam Dolar AS
Setara Rupiah
$
$
14,72
1.756,29
179.426
21.407.445
$
$
655,25
3.337,49
6.336.228
32.273.541
$
1.771,01
21.586.871
$
3.992,74
38.609.769
$
146,73
1.788.549
$
251,96
2.436.497
$
146,73
1.788.549
$
251,96
2.436.497
$
1.624,28
19.798.322
$
3.740,77
36.173.271
ii. Manajemen Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko di mana nilai wajar arus kas kontraktual masa depan dari suatu intrumen keuangan akan terpengaruh akibat
perubahan tingkat suku bunga pasar. Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Perseroan mengelola tingkat suku bunga dengan mengevaluasi
tren pasar. Manajemen juga melakukan penilaian antara suku bunga yang ditawaran oleh Lembaga Keuangan, baik perbankan maupun
lembaga pembiayaan untuk mendapat tingkat suku bunga paling baik, dan secara teratur menyiapkan proyeksi arus kas untuk pembayaran
pinjaman terkait.
iii. Manajemen Risiko Kredit
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul akibat kegagalan pelanggan memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perseroan. Saat ini
transaksi Perseroan dilakukan dengan pelanggan yang memiliki kredibilitas baik dan manajemen secara berkala melakukan pemantauan
terhadap sumur saldo piutang yang dimiliki.
Berikut ini eksposur maksimum risiko kredit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 :
Kredit dan piutang
2013
Kas
Piutang usaha
Piutang retensi
Piutang lain-lain
Jaminan pelaksanaan pekerjaan
40
2012
1.853.429
56.308.638
15.174.832
2.105.142
5.569.138
20.246.939
84.110.817
11.212.636
2.131.407
9.621.193
81.011.179
127.322.992
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
35. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
iv. Manajemen Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul karena kurangnya likuiditas Perseroan untuk menutup kewajiban jangka pendek yang dimiliki.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas serta aset laincar lainnya yang dianggap
memadai untuk membiayai operasional Perseroan dan untuk mengatasi dampak fluktuatif arus kas. Perseroan memastikan memiliki akses pada
setiap saat yang untuk dapat memperoleh pinjaman (termasuk kepada pihak berelasi) dengan biaya pendanaan yang kompetitif serta
persyaratan pendanaan yang baik.
Berikut ini jadwal jatuh tempo liabilitas Perseroan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskonto pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012 :
2013
< 1 tahun
Liabilitas
Utang usaha
Bank
Sewa pembiayaan
Utang lain-lain
Jumlah
1 - 2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
6.317.498
147.527.822
1.529.839
13.565.633
164.681
8.393.534
-
6.317.498
147.527.822
1.694.520
21.959.168
168.940.793
8.558.215
-
177.499.008
2012
< 1 tahun
Liabilitas
Utang usaha
Bank
Sewa pembiayaan
Utang lain-lain
Jumlah
1 - 2 tahun
> 2 tahun
Jumlah
12.643.995
156.887.395
9.504.515
14.793.305
9.400.000
917.735
8.393.534
-
12.643.995
166.287.395
10.422.250
23.186.839
193.829.210
18.711.269
-
212.540.479
Estimasi nilai wajar instrumen keuangan
Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan : Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai
berikut:
(a)
(b)
(c)
harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1)
input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1, yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya
harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan
input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3)
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi
nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan
harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut
menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan
atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:
(a)
(b)
penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan;
teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
41
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013, 2012 Dan 1 Januari 2012/31 Desember 2011
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
35. MANAJEMEN RISIKO - Lanjutan
Tabel berikut menyajikan jumlah tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
2013
Jumlah tercatat
2012
Nilai wajar
Jumlah tercatat
Nilai wajar
Aset keuangan :
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang retensi
Piutang lain-lain
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Pajak dibayar di muka
Jaminan pelaksanaan pekerjaan
1.853.429
56.308.638
15.174.832
2.105.142
115.775.672
15.808.323
16.172.885
5.569.138
1.853.429
56.308.638
15.174.832
2.105.142
115.775.672
15.808.323
16.172.885
5.569.138
20.246.939
84.110.817
11.212.636
2.131.407
78.182.342
13.623.669
19.080.726
9.621.193
20.246.939
84.110.817
11.212.636
2.131.407
78.182.342
13.623.669
19.080.726
9.621.193
Jumlah
228.768.059
228.768.059
238.209.730
238.209.730
Liabilitas keuangan :
Utang usaha
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
6.258.530
7.412.720
21.959.168
147.527.822
1.694.520
6.258.530
7.412.720
21.959.168
147.615.710
1.873.706
12.643.995
7.412.720
23.186.839
166.287.395
10.422.250
12.643.995
7.412.720
23.186.839
166.386.459
11.524.347
Jumlah
184.852.761
185.119.835
219.953.199
221.154.360
Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan.
Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flows berdasarkan suku bunga efektif terakhir yang berlaku untuk masingmasing pinjaman yang diutilisasi. Nilai wajar utang obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar terakhir.
36. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
Kontrak Pekerjaan Baru
1. Pekerjaan land preparation, pembuatan jalan dan parit, serta jasa alat berat pada area perkebunan Jak Luay Plasma, PT Tapian Nadenggan, No.
Kontrak JLYA/JKTO/12/13/016-LP (kontraktor) nilai kontrak Rp3.573.914.300, dan JLYA/JKTO/12/13/017-SWAB (alat berat) nilai kontrak
Rp283.640.000, jangka waktu 30 Desember 2013 sampai dengan 30 April 2014.
2. Pekerjaan Drilling Location Construction Services - Central Area, Vico Indonesia, No. Kontrak 58450, nilai kontrak Rp32.453.585.023 dengan jangka
waktu 16 Maret 2014 sampai dengan 15 September 2014.
--------------------- ooo ---------------------
42
INFORMASI TAMBAHAN
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2013
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang retensi
Piutang lain-lain
Persediaan
Tagihan bruto kepada pemberi kerja
Biaya dibayar di muka dan uang muka
Pajak dibayar di muka
Aset tetap untuk dijual
Jaminan pelaksanaan pekerjaan
2012
1.849.297
56.308.638
15.174.832
2.105.142
20.537.156
115.775.672
15.808.323
16.172.885
7.384.475
5.569.138
20.242.858
84.110.817
11.212.636
2.131.407
17.508.938
78.182.342
13.623.669
19.080.726
7.384.475
9.621.193
256.685.559
263.099.062
73.232.368
320.000
23.186.831
108.846.022
320.000
15.996.713
96.739.199
125.162.734
JUMLAH ASET
353.424.757
388.261.796
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang bank jangka pendek
Utang sewa pembiayaan jatuh tempo 1 tahun atau kurang
6.205.355
7.376.783
13.565.633
147.527.822
1.529.839
12.611.435
7.376.783
14.793.305
156.887.395
9.504.515
176.205.433
201.173.433
164.681
1.478.693
9.400.000
917.735
1.601.946
1.643.374
11.919.681
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
1.000.000
60.613.154
1.000.000
60.205.887
175.575.950
175.168.683
353.424.757
(0) -
388.261.796
2
Aset tidak lancar
Aset tetap
Investasi saham
Aset pajak tangguhan
Liabilitas jangka panjang
Utang bank jangka panjang
Utang sewa pembiayaan jatuh tempo lebih dari 1 tahun
Liabilitas imbalan purna karya
Ekuitas
Modal saham
Tambahan modal disetor
Modal saham diperoleh kembali
Saldo laba
Sudah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2013
2012
202.625.598
(164.842.309)
294.488.422
(251.813.161)
Laba kotor
Beban usaha
37.783.289
(21.734.500)
42.675.261
(23.672.982)
Laba usaha
Pendapatan (beban) di luar usaha
16.048.789
(22.674.573)
19.002.279
(38.758.454)
Laba (rugi) sebelum pajak
Manfaat (beban) pajak penghasilan
(6.625.784)
7.033.051
(19.756.175)
10.712.255
Laba (rugi) bersih
Pendapatan komprehensif lainnya
407.267
-
(9.043.920)
-
Laba (rugi) komprehensif periode berjalan
407.267
(9.043.920)
Pendapatan usaha
Beban pokok pendapatan usaha
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
Uraian
Tambahan
modal disetor
Modal saham
Saldo laba
Sudah ditentukan
Belum ditentukan
penggunaannya
penggunaannya
Modal saham
diperoleh kembali
Jumlah ekuitas
Saldo 1 Januari 2012
Laba (rugi) komprehensif 31 Desember 2012
120.000.000
-
19.972.351
-
(26.009.555)
-
1.000.000
-
69.249.807
(9.043.920)
184.212.603
(9.043.920)
Saldo per 31 Desember 2012
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
1.000.000
60.205.887
175.168.683
-
-
-
-
407.267
407.267
120.000.000
19.972.351
(26.009.555)
1.000.000
60.613.154
175.575.950
Laba (rugi) komprehensif 31 Desember 2013
Saldo per 31 Desember 2013
PT PERDANA KARYA PERKASA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012
Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
2013
2012
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kas kepada :
Pemasok
Karyawan
226.465.581
303.200.763
(172.197.604)
(32.140.798)
(198.256.751)
(43.390.782)
Kas dihasilkan dari operasi
Pendapatan bunga dan jasa giro
Laba selisih kurs
Pendapatan di luar usaha lainnya
Bunga pinjaman bank
Bunga sewa pembiayaan
Denda-denda
Administrasi bank
Pembayaran pajak penghasilan
22.127.179
336.452
1.536.637
1.180.604
(22.020.039)
(938.863)
(1.238.005)
(1.074.863)
(2.178.634)
61.553.230
212.130
1.242.707
1.296.871
(23.100.763)
(6.671.936)
(389.350)
(2.178.634)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi
(2.269.534)
31.964.255
Arus kas dari aktivitas investasi
Pembelian aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
(75.000)
14.048.324
(316.298)
17.906.611
Arus kas bersih dari aktivitas investasi
13.973.324
17.590.313
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan (pengembalian) pinjaman bank
Penerimaan (pengembalian) pinjaman dari pihak berelasi
Pembayaran utang sewa pembiayaan
(18.759.573)
(2.610.048)
(8.727.730)
(28.216.877)
2.610.048
(17.157.784)
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
(30.097.351)
(42.764.613)
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas
Kas dan setara kas awal periode
(18.393.560)
20.242.858
6.789.956
13.452.902
1.849.297
20.242.858
Kas dan setara kas akhir periode
Download