HARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan atau

advertisement
HARGA KESEIMBANGAN
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium atau
harga bebas adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan
kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar
merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di
mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika
keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama
dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
1.
Pengertian Elastisitas Permintaan
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu
gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas
dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan
permintaan. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang
tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya, semakin banyak benda
itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah
permintaan dan persen perubahan harga. Besar kecilnya koefisien elastisitas
permintaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut.
Keterangan:
ΔQ
: perubahan jumlah permintaan
ΔP
: perubahan harga barang
P
: harga mula-mula
Q
: jumlah permintaan mula-mula
Ed
: elastisitas permintaan
Contoh :
Harga sebuah donat Rp500,00 jumlah yang diminta 500 buah, jika harganya naik
menjadi Rp600,00 per buah, jumlah yang diminta turun menjadi 300 buah. Hitung
koefisien elastisitasnya.
Penyelesaian
Diketahui:
P = Rp500,00 ;
ΔQ = 500–300 = 200
Q = 500;
ΔP = Rp500,00–Rp600,00 = Rp100.00
maka Ep =
Berarti koefisien elastisitas permintaan donat adalah elastik karena Ep = 2 > 1
Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka
permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah
barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang
inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan
tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah
permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya
adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai
elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1%
menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh
besarnya harga yang ditawarkan.
2.
Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas
Pengaruh harga terhadap elastisitas adalah presentase perubahan jumlah
barang yang diminta dengan presentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai
dengan hukum permintaan, dimana jika persentase harga naik, maka persentase
kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai
elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah
diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas permintaan.
a.
Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Primer
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga
naik maka permintaan turun)
Hukum permintaan terhadap Barang Primer adalah In Elastis dan In Elastis Sempurna
karena semakin banyak produsen yang meminta barang primer maka semakin naik
harga, tetapi apabila semakin sedikit yang meminta maka harga akan turun dan tidak
dalam jumlah yang signifikan (turun sedikit daripada permintaan terhadap barang
tersebut. Apabila In Elastis Sempurna maka Konsumen tetap membeli barang itu
berapapun harganya
Ini adalah Kurva In Elastis Permintaan, Kurva landai karena barang yang diminta
adalah barang primer dan penurunan permintaan terhadap barang, mempengaruhi
elastisitas harga untuk turun tetapi sedikit. (Contoh: Beras). Elastisitas < 1
Ini adalah Kurva In Elastis Sempurna Permintaan, Kurva tegak lurus karena
berapapun harganya, konsumen tetap membeli dengan harga segitu (Contoh: Listrik).
Elastsitas = 0
b.
Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Sekunder
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga
naik maka permintaan turun)
Hukum permintaan terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga
dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam permintaan yang sama, produk
sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
Ini adalah Kurva Unitary Elastis Permintaan, Kurva melengkung dari kiri atas menuju
kanan bawah, menunjukkan korelasi yang sama antara perubahan harga dengan
perubahan jumlah barang yang diminta. Elastisitas = 1.
c.
Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Tersier
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila harga
naik maka permintaan turun).
Hukum permintaan terhadap Barang Tersier adalah Elastis, pengertian produk tersier
sendiri adalah produk yang diinginkan oleh konsumen setelah produk sekunder telah
dipenuhi (barang mewah). Permintaan barang tersier disebut elastis karena setiap
kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menurunkan permintaan
konsumen terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang
terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan permintaan konsumen terhadap
produk tersebut.
Berikut adalah Kurva Elastisitas Permintaan, kurva menurun dari kiri atas ke kanan
bawah dan tidak landai. (jika harga barang naik, maka permintaan turun . jika harga
barang turun, maka permintaan naik). Elastisitasnya > 1.
3.
a)
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan
Koefisien
Elastisitas
n=0
Inelastis sempurna
0<n<1
Inelastis
n=1
Elastis uniter
1<n<∞
Elastis
n=∞
Elastis sempurna
Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun ada perubahan harga, atau ΔQd = 0, meskipun ΔP ada. Secara matematis
%ΔQd = 0, berapapun %ΔP. Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun
sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah yang diminta. Kasus permintaan
inelastis sempurna terjadi bila konsumen dalam membeli barang tidak lagi
memperhatikan harganya, melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar
kebutuhannya. Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian
Obat ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan
berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.
b)
Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain kalau
persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil dibanding persentase
perubahan harga. Secara matematis %ΔQd < %ΔP. Permintaan Inelastis atau sering
disebut Permintaan yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10%
maka perubahan permintaannya akan turun kurang dari 10%. Elatisitas kurang dari
satu biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok seperti gula, pupuk,
bahan bakar dan lain-lain.
c)
Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga. Jadi
kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang diminta juga akan
berubah dalam hal ini akan naik sebesar 10%. Secara matematis %ΔQd = %ΔP.
Permintaan yang elastis uniter atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat = 1
sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah
secara kebetulan
d)
Permintaan Elastis (Ed > 1)
Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap
perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain persentase perubahan
jumlah yang diminta relatif lebih besar dari persentase perubahan harga. Jadi kalau
harga turun 10% maka kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan lebih
dari 10%. Secara matematis %ΔQd > %ΔP. Permintaan yang elastis atau peka
terhadap harga (Ed >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi
pada barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaian pesta dan
lain-lain.
e)
Permintaan Elastis Sempurna (Ed = ∞ )
Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang diminta
meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQd = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0
(Tidak ada perubahan harga). Secara matematis %ΔQd = Ada, %ΔP = 0. Kasus
permintaan elastis sempurna terjadi pada bila permintaan suatu barang dapat
berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi
pada berbagai produk, yang jelas kalau permintaan akan produk tersebut bisa
berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap.
4.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
a.
Tingkat kebutuhan
Apabila kebutuhan terhadap suatu barang sangat penting, perubahan harga tidak
mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat
inelastic, sebaliknya bila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka
permintaan bersifat elastic.
b.
Banyaknya barang pengganti yang tersedia.
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaanyya
cenderung untuk bersifat elastis. Maksudnya, perubahan harga yang kecil saja akan
menimbulkan perubahan yang besar terhadap permintaan. Pada waktu harga naik
para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka
menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak
mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat
bahwa barang tersebut lebih mudah daripada barang-barang penggantinya dan
beramai-ramai membeli barang tersebut dan ini menyebabkan permintaannya
bertambah dengan cepat.
Permintaan terhadap barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti
adalah bersifat tidak elastis, karena jika harga naik para pembelinya sukar
memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang
tersebut, oleh sebab itu permintaannya tidak banyak tambahan pembeli yang pindah
dan jika harga turun permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak
tambahan pembeli yang pindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya.
Dari uraian di atas dapatlah dibuat rumusan berikut: semakin banyak jenis barang
pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
c.
Persentasi pendapatan yang dibelanjakan.
Besarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang
dapat mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap barang tersebut/. Perhatikanlah
sikap orang dalam membeli barang-barang yang sangat murah harganya. Jika
seseorang itu sudah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga
minuman tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Tetapi perhatikanlah
permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal. Sebelum memutuskan untuk
membeli sesuatu orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis barang yang
diinginkan. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli
barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi
dapat dikatakan bahwa semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk
membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan terhadap barang tersebut.
d.
Jangka waktu analisis.
Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis, semakin elastis
sifat permintaan suatu barang. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan besifat
lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum
diketahui oleh permbeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barangbarang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan
demikian dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang
pengganti yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi
permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. Juga dalam jangka
panjang barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya dan
akan menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada membeli barang pengganti.
e.
Produk mewah versus kebutuhan.
Permintaan akan produk kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen
sangat membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari substitusinya.
Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak menurunkan permintaan. Sebaliknya,
permintaan akan produk mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah
sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari. Akibatnya, kenaikan harga
akan menurunkan permintaan.
f.
Tradisi
Apabila pemakaian sesuatu barang sudah menjadi tradisi walaupun berapa pun
naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastic,
tetapi apabila tidak didasarkan tradisi permintaan akan bersifat elastic.
g.
Mode
Mode juga mempengaruhi permintaan terhadap sesuatu barang, apabila barang
tersebut sudah digandrungi oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan
tetap dibeli. Maka permintaan akan bersifat inelastic demikian sebaliknya.
h.
Perubahan harga dan barang yang diminta
Hal ini akan mempengaruhi golongan lain untuk meminta barang tersebut,
sehingga permintaan menjadi elastis.
5.
Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila satu
atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan
perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya.
Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi
konsumen terhadap perubahan harga.
Dalam konsep ini hal – hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :
1.
2.
Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang bersangkutan
Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang
yang bersangkutan
3.
Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap
perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan harga.
Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan
mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan produsen
terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga dari
Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran (Es)
diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang ditawarkan
yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain,
Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu
sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang dimaksud koefisien
elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara
perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya. Besar
kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus sebagai berkut.
Keterangan :
ΔQ
: Perubahan jumlah penawaran
ΔP
: Perubahan harga barang
P
: Harga barang mula-mula
Q
: Jumlah penawaran mula-mula
Es
: Elastisitas penawaran
Contoh:
Pada saat harga Rp500,00 jumlah barang yang ditawarkan 40 unit, kemudian harga
turun menjadi Rp300,00 jumlah barang yang ditawarkan 32 unit. Hitunglah besarnya
koefisien elastisitas penawarannya!
Jawab:
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu :
1.
Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung
tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika produksi saat
ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal, maka penambahan
satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan mengakibatkan produksi
berada dalam skala tidak ekonomis.
Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas akan
memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi besar.
Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah sebaliknya.
2.
Jangka waktu analisis.
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berubah,
para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen dalam rangka
menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perubahan harga
tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:
1. Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period, suatu priode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat dipasar tidak dapat
dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu satu/beberapa
hari saja semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual tidak dapat
segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen bersedia
membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung dari
banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat
singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga
penawaran menjadi tidak elastis sempurna.
2. The short run, Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para
produsen menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input
variabel (dengan bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak
bahan dsb). Tetapi tidak cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi
yang ada (areal pertanian, modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin,
dll). Dalam keadaan demikian penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis,
tergantung jenis barang dan proses produksinya. Kapasitas produksi tidak
dapat ditambah dalam jangka pendek, namun perusahaan masih dapat
menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia dengan memanfaatkan
faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya, penawaran dapat dinaikkan dalam
prosentase yang relatif kecil, sehingga penawaran tidak elastis.
3. The long run, adalah suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan
baru untuk masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat
perencanaan untuk mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan
untuk
menyesuaikan
diri
dengan
perubahan
harga,
bentuk
kurva
penawarannya lebih elastis. Dalam jangka waktu yang cukup lama tersebut
para produsen dapat menambah kapasitas produksi dengan menambah modal
tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan areal pertanian, dsb) untuk
menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat.Makin lama jangka
waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka panjang, perkembangan teknik
produksi di sektor industri dan produksi secara besar-besaran malah dapat
menyebabkan harga turun, sehingga barang-barang yang dulu dipandang
barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya yang terbeli juga
oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb). Produksi dan
jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka panjang,
sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Selain itu juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi elastisitas penawaran yaitu
Stok persediaan dan Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Stok persediaan. Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena
produsen dapat segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang
ada.
Kemudahan substitusi faktor produksi/input.Semakin tinggi mobilitas mesin (atau
kapital lainnya) dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran. Semakin elastis
mobilitas kapital dan tenaga kerja, semakin mudah produsen memenuhi perubahan
permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga
dapat ditambah atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
6.
Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas Penawaran
Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Primer
Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila
harga naik maka penawaran naik). Hukum Penawaran terhadap Barang Primer
adalah Elastisitas Sempurna berapapun kuantitasnya, konsumen tetap membeli
berapa pun barang yang ditawarkan.
Kurva tersebut merupakan Kuva Elastis Sempurna Penawaran, Kurva mendatar
horizontal sejajar dengan kuantitas yang artinya Harganya Kaku maka Produsen
menawarkan barang dipengaruhi oleh pelaku ekonomi-ekonomi lain. Berapapun
kuantitasnya, harganya tetap. Elastisitas = Tak Terhingga.
Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Sekunder
Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila
harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Sekunder
adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk yang ditawarkan berubah
dalam permintaan yang sama.
Kurva tersebut merupakan Kurva Unitary Elastis Penawaran, Kurva mulai dari titik
nol menunjukkan bahwa korelasi antara perubahan harga dengan perubahan jumlah
yang ditawarkan sama. Elastisitas = 1.
Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Tersier
Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila
harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Tersier
adalah Elastis, Penawaran barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan yang
terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan penawaran produsen terhadap
produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada harga barang
tersebut akan menurunkan penawaran terhadap produk tersebut.
Kurva tersebut merupakan Kurva Elastisitas Penawaran, kurva sama seperti
kurva elastis permintaan tetapi ada yang berbeda yaitu korelasi antara perubahan
harga dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan berhubungan positif.
Elastisitas > 1
7.
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas penawarannya,
elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam yaitu:
1) Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau ΔQs = 0, meskipun ΔP ada. Secara
matematis %ΔQs = 0, berapapun perubahan dalam %ΔP. Dengan kata lain
perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap jumlah
yang ditawarkan. Kasus penawaran inelastis dalam kenyataan agak sulit ditemui
dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada produk/barang-barang
hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin ditambah atau sulit
ditambah walaupun harga terus-menerus menaik. Sebagai contoh nya yaitu jumlah
penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit dan
tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka jumlah yang
ditawarkan tetap relatif terbatas.
2) Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu berpengaruh terhadap
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain kalau persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan
harga. Secara matematis %ΔQs < %ΔP. Penawaran Inelastis atau sering disebut
Penawaran yang tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka
perubahan penawarannya akan naik kurang dari 10%. Elatisitas penawaran kurang
dari satu biasanya terjadi pada barang-barang hasil pertanian, karena barang-barang
produk pertanian tidak mudah untuk menambah atau mengurangi produksinya dalam
jangka pendek.
3) Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)
Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya sebanding
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harga. Jadi
kalau harga berubah turun sebesar 10% maka kuantitas yang ditawarkan juga akan
berubah dalam hal ini akan turun sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10%
maka jumlah barang yang dtawarkan akan naik sebesar 10%. Secara matematis
%ΔQd = %ΔP. Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional atau Es tepat
= 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya
hanyalah secara kebetulan.
4) Penawaran Elastis (Es > 1)
Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar terhadap
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain persentase
perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih besar dari persentase perubahan
harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan akan
mengalami penurunan lebih dari 10%, dan sebaliknya kalau harga naik 10% maka
kuantitas barang yang ditawarkan akan mengalami kenaikkan lebih dari 10%. Secara
matematis %ΔQd > %ΔP. Penawaran yang elastis atau peka terhadap harga (Es >1)
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil
industri yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya.
5) Penawaran Elastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang ditawarkan
meskipun tidak ada perubahan harga, atau ΔQs = Ada perubahan, meskipun ΔP = 0.
Secara matematis %ΔQs = Ada, %ΔP = 0.Kasus penawaran elastis sempurna terjadi
pada bila penawaran suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang
tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau
penawaran akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap,
sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu X atau Q.
Sumber :
http://purnamiap.blogspot.com/2014/10/contoh-makalah-elastisitas-permintaan.html
Download