NEKTON BAHARI

advertisement
03/12/12
Major zones of life in
a marine ecosystem
Nekton Bahari


Kelompok organisme yang memiliki
kemampuan untuk bergerak secara
mandiri di lautan sehingga bisa
melawan arus laut dan pergerakan
air laut lain yang disebabkan oleh
angin
Diperkirakan ada > 30.000 spesies
hewan nektonik di lautan
Komposisi Nekton Bahari

Dibagi 2 berdasarkan keberadaan tulang
belakang:
Invertebrata

Vertebrata

◦ Filum Artropoda
◦ Filum Mollusca
◦ Kelas Agnatha
◦ Kelas Chondrichtyes
◦ Kelas Osteichthyes
◦ Kelas Reptilia
◦ Kelas Aves
◦ Kelas Mammalia
PISCES
TETRAPODA
1
03/12/12
Adaptasi Nekton Bahari



Cumi-cumi mengganti cairan dalam rongga
tubuhnya dengan ion kimia yang lebih ringan
berat jenisnya (amonium-NH3), sehingga
densitasnya lebih kecil dibandingkan dengan air
laut dan daya apung netral (buoyancy) bisa
tercapai
Nautilus memiliki sejumlah septa transvers
(septa yang memisahkan ruang kosong dalam
cangkang)sebagai tempat pertukaran gas, yang
bertujuan untuk mencapai buoyancy
Beberapa nekton invertebrata bisa mencapai
ukuran yang sangat besar, terutama yang hidup
di perairan laut dalam
Nekton Invertebrata

Contoh Kelas Crustacea:
Nekton Invertebrata

Filum Arthropoda
◦ Kelas Crustacea
 Beberapa jenis udang

Filum Mollusca
◦ Kelas Cephalopoda
 Cumi-cumi, Gurita, Nautilus, Sephia
Nekton Invertebrata

Contoh Kelas Cephalopoda
2
03/12/12
Nekton Vertebrata

Dari > 20.000 spesies ikan yang ada
di dunia, 58% hidup/berasosiasi di
laut
Kelas: Agnatha

Karakteristik utama:
◦ Tidak memiliki rahang (jawless) dan bentuk tubuhnya
memanjang seperti belut/ular
◦ Terbagi menjadi dua kelompok
 Lampreys

 Terdapat di perairan tawar dan laut
 Termasuk parasit, karena mampu menempel dan membuat
lubang di tubuh ikan lain (inang) kemudian menghisap darah
inangnya hingga ikan tersebut sekarat/mati
Sistematika taksonomi:
◦ Filum
: Chordata
 Hagfishes
 Kelas:
 Hanya ditemukan di laut, terutama kedalaman > 100m
 Bersifat scavanger (pemakan bangkai ikan/biota laut lain yang
sudah mati)
 Mampu memproduksi lendir di seluruh bagian tubuhnya sehingga
sulit untuk dipegang
 Hermafrodit
 Agnatha
 Chondricthyes
 Osteichthyes
Kelas: Agnatha

Contoh Lampreys
Kelas: Chondrichthyes





Contoh Hagfishes

Terdiri dari 500 spesies (300 spesies ikan
pari dan 200 spesies ikan hiu)
Rangka tubuh tersusun oleh tulang rawan
(cartilagenous)
Tidak memiliki gelembung renang
(bladderless)
Memiliki mulut yang terletak di tubuh
bagian bawah, sehingga tidak bisa melihat
mangsa yang dilahapnya
Memiliki kulit yang keras, karena bertipe
sisik placoid
3
03/12/12
Kelas: Chondrichthyes

Contoh:
Kelas: Osteichthyes (Teleostei)




Terdiri atas 20.000 spesies (termasuk
ikan air tawar)
Rangka tubuhnya tersusun oleh tulang
keras (teleost)
Bentuk tubuhnya sangat bervariasi
Umumnya memiliki gelembung renang
(swim bladder) sebagai mekanisme
utama untuk mempertahankan daya
apung netral (buoyancy)
Kelas: Chondrichthyes

Contoh:
Kelas: Osteichthyes (Teleostei)

Contoh:
4
03/12/12
Distribusi Vertikal Nekton Bahari
Secara vertikal/kedalaman laut,
nekton bahari, teritama ikan,
dipisahkan menjadi tiga kelompok
 Nekton Epipelagis
 Nekton Mesopelagis
 Nekton Batipelagis
Nekton Epipelagis


( Pembahasan pada Biologi Laut Dalam)
Nekton Epipelagis

Contoh:
Nekton yang terdapat di wilayah epipelagis (0-200
m)
Karakteristik umum:
◦ Perenang yang efektif
◦ Mampu mendeteksi mangsa dan
bernavigasi/migrasi
◦ Memiliki pewarnaan kriptik (countershading),
yaitu permukaan dorsal berwarna gelap dan
ventral berwarna terang; keculi ikan-ikan yang
ada di terumbu karang
Nekton Mesopelagis
Nekton yang ada di wilayah
mesopelagis (200-700/1.000 m)
 Karakteristik umum:

◦
◦
◦
◦
Umumnya berukuran < 15cm
Memiliki gigi/rahang yang termodifikasi
Bermulut besar
Memiliki mata yang besar dan peka
terhadap cahaya
5
03/12/12
Adaptasi Umum Nekton Bahari
Nekton Mesopelagis

Contoh:

Aristostomias

Opistoproctus

Buoyancy (daya apung netral)
Argyropelecus
Adaptations -Fish are very highly evolved

Adaptasi terpenting hewan nektonik adalah tetap berada di kolom
air (tidak tenggelam) dan bisa menyusuri kolom perairan dengan
kecepatan tertentu

Gelembung renang (swim bladder) komponen pada ikan
yang sangat penting untuk buoyancy. Struktur ini mengisi 5-10% dari
volume ikan dan melalui pengaturan komposisi gas yang ada di
dalamnya, ikan dapat merubah keadaan buoyancy-nya terhadap
kedalaman

Untuk ikan-ikan yang tidak memiliki gelembung renang, buoyancy
diperoleh dengan mekanisme hidrodinamis saat bergerak aktif. Hal
ini ditunjukkan dengan bentuk khusus di bagian sirip pektoral atau
flipper yang mempu mengurangi hambatan permukaan, dan adanya
heterocercal fin (contoh: ikan hiu, sturgeon dan makarel)

Mekanisme lain adalah dengan memiliki sejumlah lipid (lemak)
dalam tubuh, karena lipid cenderung lebih ringan masa jenisnya
dibandingkan air laut. Lipid bisa didepositkan di tiap bagian tubuh
seperti otot, organ, dalam dan rongga tubuh
Adaptations

Shape – nekton are
generally streamlined
so that they can move
through water, which is
a viscous liquid.
6
03/12/12
Adaptations
Adaptations
Buoyancy – Density
increases with depth
 Fish generally exist in an
area where their density
is equal to that of the
water
 Aquatic organisms
require fewer supporting
structures as water
supports their weight to
an extent eg algae and
weed




Excretion and osmoregulation help animals deal with the
high salinity of the ocean
Osmosis is the movement of liquid across a membrane
(semi permeable) due to a difference in ionic concentration
Osmoregulation allows the fish to maintain an osmotic
balance and survive in the saline environment
Beached whales often break ribs
Seaweed looks different here than in water
Adaptations
Doesn’t Drink
Adaptations
Does Drink





Lots of urine
Not much urine
Buoyancy – nekton have to
fight against the constant
threat of sinking
Many animals swim
continuously, but this
requires energy
Others use an in built
buoyancy device called a
swim bladder
Some sharks gulp air at the
surface
Jellyfish have a parachute
shaped body
Swim bladder in a salmon
7
03/12/12
When Swim Bladders get Diseased!!
http://www.youtube.com/watch?v=IRSPbPlF2vY
Locomotion (Daya Penggerak)

Daya pendorong
◦ Gerakan mengombak dari tubuh
(Mooray eel dan Agnathan fishes)
◦ Gerakan mengombak dari sirip
(Mola mola dan Stingrays (pari)
◦ Gerakan sirip caudal lunate
(Ikan perenang cepat  Hiu)
Adaptasi Umum Nekton Bahari
Buoyancy (daya apung netral)

Contoh Gelembung renang (swim bladder)

Contoh Heterocercal fin
Locomotion (Daya Penggerak)

Pengurangan Hambatan Permukaan
◦ Hambatan friksional
 Hambatan yang sebanding dengan luas melintang objek yang
bersentuhan dengan air
◦ Turbulensi
 Terjadi saat lapisan aliran yang halus dari suatu cairan pada
permukaan tubuh air terganggu dan terlempar sebagai pusaran
yang menambah hambatan bagi obyek yang akan melewatinya

Seluruh hambatan permukaan ini diatasi
dengan bentuk tubuh fusiform (seperti tetes air
atau cerutu, agak tumpul di bagian depan dan
mengecil sampai pangkal ekor)
8
03/12/12
Food and Feeding

Tidak selektif terhadap makanan
◦ Ikan selalu bergerak (mobile)  tidak selektif
terhadap makanan

Food and Feeding

◦ Filter/plankton feeder:
Selektifitas terhadap makanan
 Hiu paus/cucut geger lintang (Rhincodon typus, famili
Rhincodontidae)
 Ikan Sardin (Sardinella)
◦ Ikan yang memiliki spesialisasi dalam makanan
karena kurang aktif dalam bergerak (territorial
fishes). Ex: butterflyfishes)

Pemangsaan aktif (active predation)
◦ Scavanger/pemakan bangkai:
◦ Cara makan paling umum, dengan menjelajahi
perairan untuk mencari mangsa, kemudian
mengejarnya hingga tertangkap
Senses (Penginderaan)

Pendengaran sangat penting dalam upaya pencarian
mangsa atau menghindarkan diri dari serangan
predator

Hampir seluruh jenis ikan memliki deretan kanal
berpori yang terletak di sepanjang permukaan sisi
tubuhnya (gurat sisi/lateral line)
Tipe cara makan yang lain:
 Hagfishes (Agnatha)
 Ikan Gobi (famili Gobiidae)
 Blennies (famili Blennidae)
Senses (Penginderaan)

Contoh Gurat sisi/lateral line
◦ Fungsi Gurat sisi:
 Mempertahankan keseimbangan dan menerima suara
 Pendeteksian, membantu predator dalam mendeteksi mangsa
ataupun sebaliknya
 Menjaga keteraturan jarak antar ikan saat melakukan schooling
9
03/12/12
Defense & Camouflage
Defense & Camouflage
(Pertahanan diri dan Penyamaran)
(Pertahanan diri dan Penyamaran)
Pertahanan diri:
 Burst speed:
kemampuan berenang secara
cepat dengan tiba- tiba, untuk dapat masuk
kedaerah perlindungan. Bagi ikan
di wilayah pesisir
Kamuflase/Penyamaran:
 Pewarnaan yang tidak jelas atau menyatu
dengan ingkungan sekitarnya

Schooling:
berenang secara
berkelompok dalam jumlah
individu yang besar.
Umumnya diwilayah
epipelagis
Defense & Camouflage
(Pertahanan diri dan Penyamaran)

Contoh Schooling
 Ex.:
pewarnaan kriptik untuk sejumlah besar jenis
ikan epipelagis, Sepia (ikan sotong)

Perubahan bentuk tubuh  mengejutkan
predator, atau menyamar menjadi mangsa
yang tidak disukai predator
 Ex.:
Gurita
Reproduksi



Sebagian besar jenis ikan bersifat dioecious
(kelamin jantan dan betina terpisah dalam individu
yang berbeda)
Ikan hermafrodit, hanya bisa memproduksi satu
jenis sel kelamin dalam satu musim pemijahan;
kemudian sel kelamin berbeda akan diproduksi pada
musim berikutnya
Umumnya ikan berkembang biak dengan cara
bertelur (ovipar), namun ikan hiu bersifat
ovovivipar; karena ikan betina “mengerami” telur
di dalam tubuhnya, hingga tiba saatnya menetas dan
siap keluar dari tubuh induknya sebagai individu
baru
10
03/12/12
Reproduksi

Pari menyimpan telur-telurnya dalam kapsul yang dilepas ke
perairan, dan larvanya akan berkembang di dalam kapsul yang
meayang bebas di perairan hingga menetas menjadi juvenil

Sebagian besar ikan teleostei, memijahkan jutaan telur
planktonik ke perairan da larva mengalami perkembangan di
laut terbuka

Setelah Syngnathidae (kuda laut) betina memproduksi telur
dalam tubuhnya, teur-telur itu akan dipindahkan ke brood
pouch yang dimiliki kuda laut jantan. Selama tiga bulan, kuda
laut jantan akan membesarkan telur-telur tersebut hingga
menetas dan beberapa diantaranya akhirnya mati karena
terjadi infeksi pada kantungnya selama proses pengeraman
Reproduksi

Contoh Reproduksi Syngnathidae (kuda laut)
Brood pouch
11
Download