Paper10 Sistem Keamanan Mobil

advertisement
JURNALELEKTRO
ISSN 1979-9780
Vol. 5, No.1, April 2012 Hlm.I-124
KETUA
Lydia Sari
SEKRETARIS
Catherine Olivia
ANGGOTA
Ferry Rippun Gideon Manalu
Sri Mulyanti
V. Windha Mahyastuty
MITRA BESTARI
Aloysius Adya Pramudita
Linda Wijayanti
Lukas
Maria Angela Kartawidjaja
Suhartati Agoes
ALAMAT EDITOR
Ruang K3-303
Gedung Ir. J.P Cho
Fakultas Teknik Unika Atma Jaya
J1. Jenderal Sudirman 51, Jakarta 12930
Telp : (021) 5708826
Fax: (021) 57900573
e-mail: [email protected]
DAFTARISI
1.
Perangkat Lunak Sinkronisasi Data
PT Citra Van Titipan Kilat
2.
Sistem Komputerisasi Stasiun Pengisian Wendy Wijaya
Bahan Bakar Umum
Henry Kartarahardja
15-24
3.
Evaluasi Kinerja TCP Cubic Pada Jaringan Cinthia
Mobile IP
Veronica Windha M.
25-34
4.
Simulasi Optimalisasi Cakupan
Andreas Dion Septiaji
Base Transceiver Station (BTS) Jaringan Sandra Octaviani
GSM dengan Penambahan Mikrosel
35-48
5.
Sistem Pengisian Program dan Pemeriksaan
IC EEPROM Tipe 24C08 Berbasis
Mikrokontroler AT89S52
6.
Sistem
Keamanan
Mobil
Berbasis Kiki Prawiroredjo
Mikrokontroler dengan Fasilitas Short Beno Adi Nugraha
Messages Service
Junanto
63-74
7.
Rancang Bangun
Ultrasonik
Nebulizer
75-88
untuk Mendeteksi
Manusia
Kadar
Herman
Sri Mulyanti
Falentina
Melisa Mulyadi
Berbasis Michael Mulyawan
Catherine Olivia S.
Harlianto Tanudjaja
8.
9.
Stres
Pada Lukas
Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Unggul Wibawa
Angin Kecil di PT Ajinomoto Mojokerto Teguh Utomo
Factory
Rizky Ramadhan
10. Performansi
Orthogonal
Division Multiple Access (OFDMA)
Mobile WiMax
101-1
Kiki Prawiroredjo, Beno Adi Nugraha Junanto.Sistem Keamanan Mobil •... ' 63
SISTEM KEAMANAN MOBIL
BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN
FASILITAS SHORT MESSAGES SERVICE
Kiki Prawiroredjo', Beno Adi Nugraha Junanto'
Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti - Jakarta
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Sistem Keamanan Mobil dirancang untuk melindungi mobil dari seorang pencuri yang
memaksa membuka pintu atau jendela mobil. Selain itu sistem ini menyediakan fasilitas menyalakan
dan mematikan mesin mobil, mengunci dan membuka pintu mobil serta menghidupkan dan
mematikan sistem keamanan mobil dari jarak jauh. Sensor passive infrared (PIR) dan saklar
digunakan untuk mendeteksi keberadaan seseorang dalam mobil dan bila sensor mendeteksi
seseorang, secara otomatis dikirim sebuah Short Messages Service (sms) dari sebuah handphone di
dalam mobil kepada handphone pemilik mobil sebagai alarm untuk memberitahu bahwa ada
seseorang di dalam mobil. Sensor PIR, saklar dan sebuah handphone Nokia 6100 terhubung pada
sebuah mikrokontroler AT89S51 sebagai pengendali rangkaian secara keseluruhan. Berdasarkan hasil
pengamatan dan pengujian, diketahui bahwa jarak deteksi PIR efektif sampai dengan 2 meter dan
terdapat waktu tunda yang terjadi saat pengiriman atau penerimaan sms yang dapat menyebabkan
tertundanya pemilik mobil mengetahui adanya pencuri dalam mobil.
Kata kunci : passive infrared, mikrokontroler, short messages service
ABSTRACT
The Car Security System circuit is designed to protect a car from a thief that forces to open
the door or window's car. This system also provides the facilities to turn on and turn off the car
machine, to lock and unlock the car's door and to turn on and turn off the car security system
remotely controlled. A Passive Infra Red (PIR) and switch are used to detect the human presence and
after the sensors detect a human, a Short Messages Service (sms) is sent automatically from a
handphone in the car to the owner's handphone as an alarm to let the owner knows that an intruder
is in his or her car. The PIR sensors, switches, and a handphone Nokia 6100 are connected
to an AT89S51 microcontroller as the controller of the system. After the circuit is assembled and
tested: it is known that the PIR' s effective detection distance is up to 2 meters and a delay time is
present when an sms is sent or receive that delays the message to the owner of the car to know that
there is a thiefin his or her car.
Keywords: passive infrared, microcontroller, short messages service
64 JURNAL
.&..J.&..J... ..., ... :O" ....
... ... ' - '
Vol. 5, No.1,
2012: 63-74
PENDAHULUAN
Tingkat perekonomian masyarakat yang lemah, minimnya lapangan
kerja sehingga sulitnya memperoleh
pekerjaan dewasa ini telah menyebabkan tindak kriminalitas semakin
tinggi. Salah satunya adalah pencurian
kendaraan bermotor yang banyak terjadi
di kota-kota besar. Tindakan pencurian
ini sering terjadi pada kendaraan yang
sedang di parkir. Karena padatnya
kendaraan dan lahan parkir yang
terbatas,
seringkali
mengharuskan
pemi-lik
kendaraan
memarkirkan
kendara-annya di luar area lahan parkir
yang telah disediakan. Keadaan tersebut
telah mendorong pemilik kendaraan
untuk meningkatkan sistem keamanan
pada kendaraannya seperti memasang
alarm atau memasang kunci tambahan.
Namun pada kenyataannya sistem
keamanan tersebut masih kurang
efektif, karena pemilik kendaraan tetap
tidak mengetahui keadaan kendaraan
bila sedang berada pada jarak yang
cukup jauh dari kendaraannya sehingga
tidak dapat mengantisipasi tindakan
mobil.
Kondisi di atas menyebabkan
timbulnya sebuah ide untuk merancang
sebuah
alat
yang
dapat
memberitahukan pemilik mobil bila
terjadi pembobolan pintu maupun
jendela mobil walaupun pemilik mobil
sedang berada dalam jarak yang jauh
dari mobilnya. Alat ini dirancang untuk
mengirimkan sms kepada pemilik mobil
secara otomatis bila pintu maupun
jendela mobil dibuka secara paksa oleh
seseorang.
TEORIDASAR
Sensor Passive Infrared (PIR)
merupakan sensor pasif yang dapat
mendeteksi radiasi panas infrared dari
tubuh
manusia
dan
kemudian
mengubahnya menjadi tegangan listrik.
Sensor ini sensitif dengan gerakan
radiasi panas infrared dari tubuh
manusia yang melewati daerah sensor
tersebut. Radiasi infrared berada pada
spektrum
elektromagnetik
dengan
panjang gelombang lebih besar dari
pada cahaya tampak yaitu dari 0.75 100 urn [6]. Gambar 1 memperlihatkan
daerah pendeteksian sensor dimana
sensor PIR akan mendeteksi pergerakan
manusia yang melewati wilayah jangkauan sensor tersebut dengan mendeteksi sinar infrared yang dipancarkan
tubuh manusia.
Gambar 1. Sensor PIR
dan daerah pendeteksiannya
B. Relay
Relay merupakan saklar yang
dioperasikan secara elektronik. Prinsip
dasar kerja relay menggunakan magnet
elektrik yang dibangkitkan dari lilitan
dengan inti besi. Magnet yang
dibangkitkan tersebut menggerakan
sistem saklar mekanik, sehingga bila
lilitan diberi arus, maka inti besi akan
berubah menjadi magnet dan menggesaklar.
arus tidak diberikan
66 JURNAL
A.J.6.J.... .J.I.;L.I..I. .. ' - "
Vol. 5, No.1,
2012: 63-74
Mikrokontroler AT89S51 terdapat pada
r--------
1
:
:
,
Gambar 5.
ke dalam mobil. Pemilihan handphone
ini karena memiliki interface yang
dapat berhubungan langsung dengan
mikrokontroler [5]. Bentuk fisik Nokia
6100 ditunjukkan pada Gambar 6.
Timer 28x5218032
1
Timerl 1-----------., 1------------., I----t ----,
Timer 0 : 256 bytes :: ROM
:: Timer2 :
Polf Serial! RAM :! OK-803lm
80321
, 8x5218032 I, 2K-892051 I ' 8x52 I " " T2
:!
!
IRe¢er It--i~-b;UI i~~~i i --T~~iu
I
RAM
: 2OK-8955
:
I-----~t~------I
x'
I
TI
Timer 0
TO
~
PO Pl
P2
P3 TXD
RXD
Y
AddressIData
Gambar 5. Arsitektur Mikrokontroler
AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 adalah
sebuah mikrokontroler 8 bit yang
mempunyai kapasitas 64K program dan
64K data memori. CPU mikrokontroler
AT89S51 memerlukan sebuah clock
untuk bekerja. Clock dibangkitkan oleh
sebuah osilator internal dengan bantuan
osilator eksternal. Selain itu AT89S51
mempunyai dua macam memori
internal yaitu memori program internal
Flash PEROM sebesar 4 kbyte dan
memori data internal (RAM) dengan
ukuran 128 x 8 bit [1].
Gambar 6. Nokia 6100
DKU-5 digunakan
Kabel interface
untuk menghubungkan handphone ke
mikrokontroler.
Kabel
tersebut
berfungsi untuk mengirimkan data dari
mikrokontroler ke handphone dan
sebaliknya. Kabel DKU-5 diperlihatkan
pada Gambar 7.
F. Handphone Nokia 6100
Sistem
keamanan
mobil
menggu-nakan handphone Nokia 6100
yang berfungsi untuk mengirimkan
informasi melalui sms ke handphone
pemilik mobil bila ada pencuri masuk
Gambar7. Kabel DKU-5
Kiki Prawiroredjo, Beno Adi Nugraha Junanto.Sistem Keamanan Mobil '... ' 67
PERANCANGAN SISTEM
A. Cara Kerja Sistem Keamanan Mobil
~-----------------------~
InputlO utput
r---------------------I
.
,
r------------------
•
•I
:
•I
~
I
I
I
:
:
I
I
I
I
SensorPasstve
Infrared
I
------------
Input
I
I
•
I
------------~I
Output
d
I
I
I
Saklar
I
••••
~_~
__
~_~
__
~_~
__
•I
I
•
~_J
,
I
I
Ivlikrokontrol er
AT89S51
~-----------
LED 1
:
:•
I
------------I
I
IL
40
•
I
I_
•
Gambar 8. Diagram Blok Sistem Keamanan Mobil
Gambar 8 mempelihatkan diagram blok
dari Sistem Keamanan Mobil.Diagram
blok dari Sistem Keamanan Mobil
terdiri dari 3 bagian yaitu bagian input,
proses dan output. Bagian input terdiri
dari sensor passive infrared, saklar dan
handphone Nokia. Bagian proses adalah
mikrokontroler AT89S51 dan bagian
output terdiri dari indikator LED 1,
LED 2, buzzer dan handphone Nokia.
Bila sistem dalam keadaan
diaktifkan dan seorang pencuri masuk
ke dalam mobil melalui salah satu pintu
mobil, maka saklar pada pintu akan
menutup sehingga mendeteksi keberadaan pencuri. Karena tertutupnya saklar
maka dikirimkan sinyal ke mikrokontroler sehingga mikrokontroler akan
mengeluarkan sinyal ke buzzer untuk
mengaktifkannya dan menge-luarkan
sinyal ke handphone untuk segera
dengan mengirimkan sms
handphone
pemilik
mobil
handphone yang berada dalam
mengirimkan sebuah sms ke handphone
pemilik mobil sebagai peringatan
adanya pencuri di dalam mobil.
Bila seorang pencuri masuk ke
dalam mobil melalui jendela mobil,
maka sensor infrared akan mendeteksi
keberadaan pencuri. Keluaran sensor
infrared dikirimkan ke mikrokontroler
sehingga mikrokontroler akan mengeluarkan sinyal ke buzzer untuk
mengaktifkannya dan mengeluarkan
sinyal ke handphone untuk segera
mengirimkan sebuah sms ke handphone
pemilik mobil sebagai peringatan
adanya pencuri di dalam mobil.
Pemilik mobil dapat menghidupkan dan mematikan mesin mobil,
mengunci dan membuka pintu mobil
dan menghidupkan dan mematikan
keamanan
68 JURNALELEKTRO, Vol. 5, No.1,
2012: 63-74
indikator untuk menunjukkan mesin
mobil hidup atau mati.
B. Rangkaian
Mobil.
Sistem
Keamanan
2.
Rangkaian sistem keamanan mobil
ini terdiri dari :
1. Rangkaian mikrokontroler
2. Rangkaian driver relay dan relay
3. Rangkaian sensor passive infrared
4. Rangkaian penggerak buzzer
3.
4.
Bl. Rangkaian mikrokontroler
Mikrokontroler
AT89S51
digunakan
sebagai
pengendali
rangkaian secara keseluruhan sistem
keamanan mobil ini. Gambar 9
memperlihatkan rangkaian mikrokontroler pada sistem ini.
AT89S51
5.
output untuk berkomunikasi antara
sistem keamanan mobil dengan
handphone pemilik mobil.
Port P3.3 digunakan sebagai output
yang dihubungkan ke rangkaian
buzzer untuk mengaktifkan buzzer.
Port P3.4 digunakan sebagai input
yang dihubungkan dengan rangkaian sensor infrared untuk mendeteksi keberadaan pencuri di dalam
mobil.
Port P3.5 dan P3.6 digunakan
sebagai port output yang dihubungkan dengan rangkaian penggerak relay untuk mengaktifkan dan
mematikan relay.
Port P3.7 digunakan sebagai input
yang dihubungkan ke saklar untuk
mendeteksi pencuri yang membuka
pintu mobil.
B2. Rangkaian driver relay dan relay
Rangkaian driver relay dan
relay dapat dilihat pada Gambar 10.
5\7
V"------II:'1.0
',.----11:'1.1
1Jo-----II:'L2
tr.-----tl'1.~
5V
10uF~--tl't:;
~---II:'L6
1J-L----II:'L'1
1.-----!------il.:ST
*Or----lP~.O
~--t'~.l
vr----t'3.2
10k
3.~
'....-..----IP3.4
,)'----IP~.5
~--t'~.6
tr----t'~.'1
-:-
P2.~l----.-.loC.,J
....-&-.... ,----1.\TAL2
P2.2l----"""""
TALI P2. .lI---~'
P2.0l---~
P3.5
ULN 2803
ort2
P3.6
Gambar 9. Rangkaian mikrokontroler
Penggunaan port pada mikrokontroler
adalah sebagai berikut :
1. Port P3.0 dan P3.1 dihubungkan ke
handphone Nokia sebagai input dan
Sinyal keluaran P3.5 dan P3.6
dari mikrokontroler dihubungkan ke Ie
ULN2803 yang digunakan untuk
memperkuat arus untuk mengaktifkan
relay karena arus keluaran langsung dari
Gambar 10. Rangkaian driver relay dan
relay
port mikrokontroler tidak cukup
untuk mengaktifkan relay [3]. Bila relay
dan
relay
Kiki Prawiroredio, Beno Adi
B3. Rangkaian sensor passive infrared
Untuk merealisasikan rangkaian
passive infrared dibuat rangkaian
seperti pada Gambar 11.
l't.lll ..........«:1 ... «:1
Junanto.Sistem Keamanan Mobil '... ' 69
transistor dan ke ground sehingga akan
mengaktifkan buzzer.
sv
5V
Vdd
P3.3
PIR
out
Rl
330
Gambar 12. Rangkaian penggerak
buzzer
R2
10k
c.
Gambar 11. Rangkaian sensor passive
infrared
Output dari sensor infrared
dihubungkan ke transistor BC548 yang
berfungsi sebagai penguat sinyal untuk
diteruskan
3.4..
B4. Rangkaian penggerak buzzer
Realisasi rangkaian penggerak
alarm yang dirancang seperti Gambar
12 akan bekerja saat port 3.3
mikrokontroler mengeluarkan tegangan
rendah. Pada kondisi normal, port 3.3
menghasilkan tegangan tinggi untuk
rangkaian sedangkan saat sensor
infrared mendeteksi adanya pencuri
maka port 3.3 akan menghasilkan
tegangan low untuk mengaktifkan
transistor yang berfungsi sebagai saklar.
Tegangan 5 volt akan terhubung
buzzer, ke emitter dan
Diagram alir sistem keamanan
mobil
Diagram alir dan sistem
pengaman mobil terdapat pada Gambar
13. Dan diagram alir tersebut dapat
dilihat pada jalur utama adalah proses
secara manual yaitu dengan menyalakan
rangkaian dengan saklar. Perangkat
lunak akan mendeteksi apakah ada sms
dari pemilik mobil. Bila ada maka
diagram alir akan bercabang ke kanan
sedangkan bila tidak ada sms diagram
alir akan terus ke bawah dengan
menanyakan apakah sistem dalam
keadaan hidup. Bila sistem dalam
keadaan hidup maka perangkat lunak
akan mendeteksi apakah sensor infrared
atau saklar pintu bekerja yang berarti
mendeteksi adanya
akan
mobil, bila
maka
dengan
mengaktifkan
70 JURNAL .....,.....,£...,...
:0.. ............... ,
2012: 63-74
Gambar 13. Diagram alir sistem keamanan mobil
Bila pada jalur utama sistem
mendeteksi
adanya
sms
yaitu
pengendalian sistem keamanan mobil
melalui handphone pemilik mobil maka
perangkat lunak akan mendeteksi
apakah
pemilik
mobil
hendak
melakukan hal-hal sebagai berikut ,
yaitu mengaktifkan atau mematikan
sistem keamanan mobil, menyalakan
mesin mobil atau mematikan mesin
mobil atau mengunci pintu atau
membuka kunci pintu mobil.
PENGUJIAN SISTEM
A. Pengujian
infrared.
rangkaian
passive
Pengujian im bertujuan untuk
mengetahui apakah sensor passive
infrared dapat merespon dengan baik
ketika ada gerakan yang melewati
jangkauan area sensor tersebut pada
jarak tertentu. Rangkaian modul passive
infrared dihubungkan ke resistor dan
multimeter. Dengan berdiri pada jarak
tertentu
sensor, jarak dan
tegangan
kolektor
Kiki Prawiroredjo, Beno Adi Nugraha Junanto.Sistem Keamanan Mobil '... ' 71
diukur. Hasil pengujian dieatat pada
tabel 1. Pada Gambar 14 dapat dilihat
rangkaian pengujian passive infrared.
Gambar 14. Rangkaian pengujian
modul passive infrared
B. Pengujian rangkaian driver relay
dan relay.
Pengujian ini dimaksudkan
untuk mengetahui apakah driver relay
dan relay bekerja dengan baik atau tidak
bila diberikan sumber tegangan.
Pengujian dilakukan pada rangkaian
driver relay dengan memberikan
tegangan input pada Ie driver dan
melihat keadaan outputnya pada LED
yang dipasang sesuai rangkaian pada
Gambar 10. Hasil pengujian dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabell. Hasil pengujian sensor passive
infrared
Tabel 2. Hasil Pengujian Driver Relay
dan Relay.
IV
Veld
sv
I'll
Pereobaan
ke1
Jarak
(em)
10
Teg. VCE (volt)
0,11
Input
2
20
0,10
High
3
40
0,11
Low
4
80
0,13
High
5
100
0,11
Low
6
150
0,10
High
7
200
0,12
Low
8
210
4,70
High
Komponen
On
Relay 1
Off
menyala
LED 1
padam
On
Relay 2
Off
LED 2
Low
9
225
Kondisi
menyala
padam
4,75
Dari hasil yang didapat pada
Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa
rangkaian sensor infrared
dapat
mendeteksi keberadaan manusia dengan
baik hingga jarak 200 em dimana
tegangan keluaran yang dihasilkan
kolektor transistor keeil sekitar 0,1 volt
sesuai untuk dijadikan input low kemikrokontroler.
Dari hasil pengujian yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa rangkaian
driver relay dan relay dapat bekerja
sesuai dengan yang diinginkan yaitu
ketika diberi input high, relay on dan
sebaliknya relay akan off ketika diberi
input low. Pada saat relay on
akan
menyala dan pada saat
off
akan padam.
72 JURNAL
c.
L J L J.... .J ... 1
2012: 63-74
...... " ' - "
Pengujian
rangkaian
penggerak buzzer.
modul
Pengujian modul ini untuk
memastikan
rangkaian
penggerak
buzzer dan buzzer berfungsi dengan
baik. Pengujian dilakukan dengan
menghubungkan
rangkaian
modul
penggerak buzzer pada Gambar 12 ke
eatu daya 5 volt dan input rangkaian
(basis transistor) diberi tegangan high
atau low. Tegangan pada emiter
transistor diukur dan bunyi yang
dihasilkan dieatat. Hasil pengujian
terdapat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengujian rangkaian
penggerak buzzer
Input (basis
transistor)
Output
(emiter
transistor)
Bunyi Buzzer
High
High
Tidak berbunyi
Low
Low
Berbunyi
Dari hasil pengujian yang
diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa rangkaian modul penggerak
buzzer dapat bekerja sesuai dengan
yang diinginkan yaitu ketika diberi
input high, alarm tidak berbunyi dan
sebaliknya alarm akan berbunyi ketika
diberi input low.
D. Pengujian kerja
keseluruhan.
alat
secara
Pengujian ini dilakukan untuk
memastikan keseluruhan rangkaian
sistem keamanan mobil ini bekerja
sesuai yang diinginkan.
Pengujian terdiri dari tiga
yaitu:
1. Pengujian dengan mengirimkan
sms dari handphone pemilik
mobil ke handphone 'di mobil,
mengamati dan meneatat hasilnya.
2. Pengujian pendeteksian keberadaan seseorang di dalam mobil
yang bukan pemilik mobil.
3. Pengujian bila salah satu pintu
mobil dibuka bukan oleh
pemilik mobil.
Tabel
4
dan
Tabel
5
memperlihatkan hasil pengujian dari
kerja alat seeara keseluruhan. Dari hasil
pengujian yang diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa rangkaian sistem
keamanan mobil ini bekerja sesuai
dengan yang diraneang. Kelemahan dari
kerja alat ini adalah dari setiap
pengujian baik pengiriman sms dari
handphone
pemilik
mobil
ke
handphone Nokia 6100, maupun dari
handphone Nokia 6100 ke handphone
pemilik mobil, dapat mengalami
penundaan bila terjadi gangguan sinyal
atau kepadatan trafik pada penyedia
layanan komunikasi. Penundaan yang
terjadi dari
pengujian pengiriman
sms eukup bervariasi, sampai paling
lama dalam waktu sekitar 3 menit. Hal
tnt menyebabkan pemilik mobil
terlambat mengetahui adanya peneuri.
Kiki Prawiroredjo, Beno Adi Nugraha Junanto.Sistem Keamanan Mobil '... ' 73
Tabel 4. Hasil pengujian dan handphone pemilik mobil ke alat
Proses dari handphone pemilik mobil ke alat
Karakter sms yang
dikirim
Reaksi alat
Sistem hidup
Sistem alarm aktif, PIR aktif
Sistem mati
Sistem alarm mati, PIR tidak bekerja
Pintu dikunci
Sistem alarm aktif, PIR aktif, LED 1 menyala
Sistem alarm mati, PIR tidak bekerja, LED 1 padam
Pintu dibuka
Mesin hidup
Sistem alarm mati, PIR tidak bekerja, LED 2 menyala
Mesin mati
Sistem alarm aktif, PIR aktif, LED 2 padam
Tabel 5. Hasil pengujian dan alat ke handphone pemilik mobil
Proses dari alat ke handphone pemilik mobil
Input alat
Output alat
PIR mendeteksi
keberadaan manusia
Buzzer berbunyi, sms "MOBIL ALARM"
diterima handphone pemilik mobil
Salah satu saklar pada
pintu mobil tertutup
Buzzer berbunyi, sms "MOBIL ALARM"
diterima handphone pemilik mobil
SIMPULAN
Dari hasil pengujian sistem
secara keseluruhan dapat disimpulkan
hal-hal berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian,
sensor PIR bekerja dengan baik,
mempunyai daya jangkau maksimal 2 meter.
2. Pada pengiriman sms dapat
terjadi penundaan berita ke
handphone paling lama sekitar 3
menit.
3. Rangkaian Sistem Keamanan
Mobil
ini
bekerja
rancangan alat yang ,. ...,....... ~-
DAFTAR PUSTAKA
[1] Nalwan, P.A. 2003 Teknik Antarmuka dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51. Jakarta: P.T.
Media Komputindo.
[2] R. Boylestad.
1992. Electronic
Devices And Circuit Theory, 5th
edition. New Jersey: Prentice Hall
Intenational
[3] Romy Budhi
Embedded
2012: 63-74
[4] Website:
http://www.atmel.com
AT89S51 (diakses April 2010).
[5] Website:
http://www.wirelessdevnet.comlcha
nnels/sms SMS, (diakes April 2010).
[6] Website
http://en.wikipedia.org/wiki/Passive
_infrared_sensor PIR (diakses Mei
2010).
Download