Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN KULIT SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA MINUMAN SARI KULIT SEMANGKA EFFECT OF STORAGE TEMPERATURE AND TIME WATERMELON ALBEDO ( Citrullus vulgaris Schard ) ON PHYSICOCHEMICAL PROPERTIES OF WATERMELON ALBEDO JUICE 1) 2) Kukuh Prastyanto Wardhana , Enny Sumaryati , Sudiyono 2) 1) Alumni Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang Email : [email protected] 2) ABSTRAK Sari kulit semangka merupakan salah satu jenis produk diversifikasi dari semangka. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah kulit semangka untuk dijadikan olahan minuman (Sari buah), menentukan proses yang tepat pembuatan sari buah kulit semangka, dan menguji mutu kimia dan sensoris sari buah kulit semangka. Sebelum diolah menjadi sari buah, kulit semangka diberi perlakuan suhu ruang, dingin, dan beku serta lama penyimpanan selama 2 jam dan 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu penyimpanan pada pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut, kandungan vitamin C, rasa, dan warna sari kulit semangka. Perlakuan lama penyimpanan pada pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut, kandungan vitamin C, rasa, dan aroma sari kulit semangka. Kombinasi perlakuan suhu dan lama penyimpanan pada pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut dan vitamin C sari kulit semangka. Total padatan terlarut sari kulit semangka berkisar antara 9,33% sampai 11,43%, kandungan vitamin C berkisar antara 1,44 mg sampai 1,64 mg, kadar kalium berkisar antara 251,4 mg/L sampai 437,97 mg/L. Hasil uji organoleptik untuk rasa sari kulit semangka berkisar antara 1,73 sampai 3, untuk nilai warna sari kulit semangka berkisar antara 1,91 sampai 3,09, dan untuk nilai aroma sari kulit semangka berkisar antara 1,91 sampai 3. Kata kunci : kulit semangka; sari buah; suhu; waktu; semangka ABSTRACT Watermelon albedo juice is one of product diversification of watermelon. The purpose of this research is to utilize waste watermelon albedo to be processed beverages (juice), determine the good process of making watermelon albedo juice, and analyze chemical and sensory quality of watermelon albedo juice. Before it is processed into juice, watermelon albedo was treated at room temperature, chilled, and frozen and storage time for 2 hours and 8 hours. The results showed that storage temperature treatment on processing of watermelon albedo juice significantly effect on total soluble solids, vitamin C, flavor, and color of watermelon albedo juice. The treatment of storage time on processing of watermelon albedo juice significantly effect total soluble solids, 10 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 vitamin C, flavor, and odor of watermelon albedo juice. Treatment combination of storage temperature and time on the processing of watermelon albedo significant effect on total soluble solids and vitamin C of watermelon albedo juice. Total soluble solids of watermelon albedo juice ranged from 9.33 % to 11.43 % , the content of vitamin C ranged from 1.44 mg to 1.64 mg , potassium levels ranged from 251.4 mg / L to 437.97 mg / L. The results of organoleptic test for flavor watermelon albedo juice ranged from 1.73 to 3 , color values of watermelon albedo juice ranged from 1.91 to 3.09 , and for the odor value of the watermelon albedo juice ranges from 1.91 to 3. Keywords : albedo; juice; temperature; time; watermelon 11 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 PENDAHULUAN Suatu langkah yang dapat dilakukan sebagai Schard) solusi untuk memanfaatkan limbah yang merupakan buah yang digemari masyarakat memiliki nilai gizi yaitu dengan mengolah Indonesia karena rasanya yang manis, kulit semangka sebagai minuman sari kulit renyah dan kandungan airnya yang banyak. semangka yang bermanfaat buat kesehatan. Semangka Buah (Citrullus ini memiliki vulgaris, kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda Semangka yang digunakan pada dengan larik-larik hijau tua tergantung penelitian ini yaitu semangka merah tanpa varietasnya. Daging buahnya yang berair biji berwarna kuning atau merah. Secara turun kebanyakan temurun semangka dimanfaatkan sebagai semangka penurun tekanan darah (Prajnanta, 2003). dikarenakan semangka merah tanpa biji Buah semangka hanya dikonsumsi pada lebih praktis untuk dikonsumsi daripada bagian daging yang berwarna mencolok semangka merah berbiji. Selain itu, harga (misalnya merah, merah muda, dan kuning) semangka merah juga lebih terjangkau sedangkan pada bagian lapisan putih (kulit daripada semangka kuning. dalam) kurang diminati masyarakat untuk karena Sari seperti orang merah buah yang diketahui, lebih menyukai tanpa adalah biji. Hal cairan ini yang dikonsumsi dan hanya dibuang menjadi diperoleh dari buah-buahan yang sehat dan limbah masak, dan digunakan sebagai minuman yang kurang dimanfaatkan. Pemanfaatan kulit buah semangka saat ini tergolong masih kurang maksimal. Kulit segar. Sebagian besar sari buah dikehendaki semangka mengandung banyak vitamin, jeruk, tomat, mangga, dan sebagian lagi protein, mineral, enzim, yang dapat mencegah diinginkan dalam keadaan jernih, misalnya penyakit kanker, penurunan kadar lemak sari buah anggur dan apel. Pembuatan sari darah serta putih semangka yang baik bagi buah dari tiap-tiap jenis buah meskipun ada kesehatan ginjal. Dan salah satu fungsi kulit sedikit perbedaan, tetapi prinsipnya sama. buah semangka yaitu mengobati Bahan tambahan yang digunakan pada sari hipertensi. (Rochmatika, berpenampakan keruh, misalnya sari buah 2012). buah antara lain gula, asam sitrat dan asam Berdasarkan kondisi tersebut askorbat atau vitamin C. Proses pembuatan maka perlu adanya langkah inovatif sari buah kulit semangka yaitu dengan proses dan kreatif dalam menyajikan penghancuran kulit terlebih dahulu atau makanan. 12 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 langsung merebus bagian putih kulit sebanyak 3 kali. Yaitu suhu ruang selama 2 semangka yang selanjutnya disaring dan dan 8 jam, suhu beku selam 2 dan 8 jam, memberi bahan tambahan yang digunakan. suhu dingin selama 2 dan 8 jam. Kualitas minuman sari buah dapat dipengaruhi oleh penanganan bahan baku Tahapan proses pembuatan sari kulit semangka adalah sebagai berikut: sebelum aspek 1. Mengupas kulit buah semangka dan penanganan bahan baku yang perlu dianalisa diambil bagian kulit putihnya sebanyak agar didapatkan produk yang berkualitas 700 gr. diproses. Salah satu yaitu dengan mengontrol suhu dan lama 2. Memberi tiga perlakuan yang berbeda pada kulit semangka tersebut, yaitu penyimpanan bahan baku. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian o mengenai dibiarkan di suhu ruang (20 C sampai pengaruh suhu dan lama penyimpanan kulit 25 C); didinginkan (5 C sampai 2 C); semangka dan dibekukan (-2 C sampai -4 C) masing-masing selama 2 dan 8 jam. terhadap sifat o METODE PENELITIAN Teknologi diberi perlakuan dengan blender dan ditambah sekitar 68% air kemudian Pertanian, disaring dan diambil filtrat. Universitas Widyagama. Penelitian dilaksanakan mulai bulan o 3. Menghancurkan kulit putih yang sudah Penelitian dilaksanakan di LaboratoFakultas o o fisikokimia minuman sari kulit semangka. rium, o November 2014 4. Filtrat hasil saringan kemudian o sampai Desember 2015. dipanaskan pada suhu 90 C selama 15 Alat utama yang digunakan adalah menit dan ditambahkan bahan tambahan kompor, spektrofotometer, freezer, buret, makanan (gula, as. Sitrat, garam) sambil erlenmeyer, dan seperangkat alat uji sensori. diaduk hingga homogen. Bahan utama yang digunakan adalah kulit semangka merah. Bahan lain 5. Tahapan terakhir yaitu disaring yang yang bertujuan untuk memisahkan parikel- digunakan, antara lain gula, garam, asam partikel yang tidak larut selama proses sitrat, aquades, NaOH, amilum 1%, dan pembuatan sari kulit buah semangka. iodin. 6. Hasil sari kulit semangka kemudian Rancangan percobaan yang diguna- dianalisa antara lain, kalium, vitamin C, kan adalah Rancangan Acak Kelompok total padatan terlarut, dan organoleptik (RAK) dengan 2 faktor yang diulang (rasa, aroma, warna) 13 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN Total Padatan Terlarut Hasil analisa Total Padatan Terlarut Gambar 1 Total padatan terlarut sari kulit semangka pada pengolahan sari kulit semangka dapat dilihat pada Tabel 1. Hal ini dikarenakan oleh pengaruh Tabel 1. Hasil Analisa Total Padatan Terlarut kombinasi suhu dan lama penyimpanan pengolahan. Suhu Lama Hilangnya komponen- komponen zat gizi pada proses pembekuan Ruang Dingin Beku 2 jam 9.43 10.50 10.19 8 jam 11.43 11.18 9.33 dan selama penyimpanan dapat menjadi penyebab menurunnya total padatan terlarut (Mulyawanti, 2008). Menurut Dwijoseputro (1986), lama Berdasarkan hasil pengamatan dapat penyimpanan pada buah pasca panen dapat diketahui bahwa hasil analisa total padatan mengakibatkan terlarut memiliki nilai rata-rata 9,33% - pemecahan 11,43%. Total padatan terlarut yang tertinggi terjadinya polisakarida menjadi proses gula (sukrosa, glukosa, fruktosa). Hal ini dapat terdapat pada sari kulit semangka pada suhu mengakibatkan meningkatnya total padatan ruang selama 8 jam, sedangkan total padatan terlarut. terlarut terendah terdapat pada sari kulit semangka pada suhu beku selama 8 jam Vitamin C Total padatan terlarut yang tertinggi Hasil analisa Total Padatan Terlarut terdapat pada sari kulit semangka pada suhu pada pengolahan sari kulit semangka ruang selama 8 jam, sedangkan total padatan dapat dilihat pada Tabel 2. terlarut terendah terdapat pada sari kulit Tabel 2. Hasil analisa Vitamin C semangka pada suhu beku selama 8 jam. 12 TPT (%) 10 8 6 4 2 Suhu 11.43 Lama 10.50 11.18 10.19 9.43 9.33 RUANG DINGIN BEKU 0 2 JAM 8 JAM Waktu penundaan pengolahan 14 Ruang Dingin Beku 2 jam 1.58 1.58 1.64 8 jam 1.44 1.44 1.61 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 dibiarkan di suhu ruang sebab Vitamin C sangat Berdasarkan hasil pengamatan, dapat rentan terhadap suhu tinggi. diketahui bahwa hasil analisa vitamin C sari Kandungan vitamin C bisa berkurang sampai kulit semangka rata-rata sebesar 1,44 mg – lebih dari 50% hanya dalam beberapa hari, 1,64 mg. Kandungan vitamin C tertinggi tetapi kehilangan ini dapat dicegah dengan terdapat pada sari kulit semangka pada suhu penyimpanan pada suhu rendah (Pracaya, beku selama 2 jam, sedangkan kandungan 1999). Hal tersebut juga dikarenakan vitamin vitamin C terendah terdapat pada sari kulit C bersifat tidak stabil, mudah teroksidasi jika semangka pada suhu ruang selama 8 jam. terkena udara (oksigen) dan proses ini dapat Hal dipercepat oleh panas (Martin, dkk., 1981). tersebut telah dijelaskan oleh Andarwulan dan Koswara (l989), bahwa Suhu beku berpengaruh nyata terhadap stabilitas vitamin C biasanya meningkat kandungan vitamin C sari kulit semangka. dengan penurunan suhu penyimpanan. kandungan vitamin C sari kulit semangka, Vitamin C (mg) 2 2 2 akan tetapi perlakuan lama penyimpanan 1.64 1.58 1.61 pengolahan tidak berpengaruh nyata terhadap 2 sari kulit semangka. Kehilangan vitamin C 2 1.44 dapat dicegah dengan penyimpanan pada suhu 1 1 RUANG 1 rendah (Pracaya, 1999) DINGIN 1 2 JAM 8 JAM Waktu penundaan pengolahan BEKU Kalium Gambar 2. Kadar vitamin C sari kulit semangka Berdasarkan hasil pengamatan (Lampiran 7), dapat diketahui bahwa hasil Kandungan vitamin C sari kulit analisa kalium terhadap sari kulit semangka semangka yang diberi perlakuan suhu beku rata-rata sebesar 251,40 mg/L – 437,97 lebih tinggi daripada perlakuan suhu kamar mg/L. Hasil analisa kalium tertinggi terdapat dan suhu dingin. Kandungan vitamin C sari pada sari kulit semangka pada suhu ruang kulit semangka yang diberi perlakuan lama selama 8 jam. Sedangkan kandungan kalium penyimpanan 2 jam lebih tinggi daripada terendah terdapat pada sari kulit semangka perlakuan lama penyimpanan 8 jam. Hal ini pada suhu ruang selama 2 jam. Semakin dikarenakan vitamin C lebih tahan jika tinggi suhu penyimpanan, semakin banyak disimpan pada suhu rendah daripada air bahan yang menguap, sehingga mineral15 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 mineral termasuk kalium yang tertinggal Dapat diketahui bahwa suhu dan lama pada bahan akan bertambah. Hal ini sesuai penyimpanan pengolahan berpengaruh nyata dengan peneltian (Martunis, 2012) yang terhadap menyatakan bahwa pada suhu pengeringan Banyaknya panelis yang menyukai rasa pada 60ºC diduga kandungan air bahan yang sampel yang diberi perlakuan penyimpanan teruapkan lebih banyak sehingga mineral- suhu beku dan lama penyimpanan selama 8 mineral jam (S3L2) karena panelis lebih menyukai yang tertinggal pada bahan meningkat. rasa sari kulit semangka. rasa yang cenderung asam, hal ini juga didukung pada kandungan vitamin C yang cenderung tinggi (1,61) dan seperti diketahui vitamin C dapat mencegah kerusakan bahan. Uji Organoleptik Suhu Rasa dan lama penyimpanan pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata Berdasarkan hasil uji organoleptik terhadap rasa sari kulit semangka. Menurut diketahui bahwa nilai kesukaan tertinggi Winarno (2004), rasa suatu bahan makanan terhadap rasa terdapat pada sari kulit dipengaruhi semangka pada suhu beku selama 8 jam. senyawa Sedangkan nilai kesukaan terendah terdapat interaksi dengan komponen rasa yang lain. pada sari kulit semangka pada suhu ruang Menurut Buckle dkk, (1987) yang menyatakan selama 2 jam. bahwa faktor suhu, kelembaban, oksidasi dan Hasil uji organoleptik untuk parameter rasa dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. aktifitas mikroorganisme dapat merombak 26 24 23 10 19 konsentrasi bahan dan sehingga dari senyawa yang kompleks menjadi senyawa yang sederhana sehingga akan merubah rasa DINGIN yang terkandung pada sari kulit semangka. BEKU 2 JAM molekul yaitu hidrolisa pada komposisi kulit buah semangka 33 RUANG 0 suhu, faktor tersebut juga diduga karena adanya proses 30 20 kimia, beberapa menyebabkan terjadinya perubahan rasa. Hal Rasa 40 30 kandungan oleh 8 JAM Gambar 3. Hasil uji organoleptik untuk parameter rasa sari kulit semangka Warna 16 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 Berdasarkan Berdasarkan hasil uji organoleptik dapat hasil uji organoleptik diketahui bahwa nilai kesukaan tertinggi (Lampiran terhadap warna terdapat pada sari kulit kesukaan tertinggi terhadap aroma terdapat semangka pada suhu ruang selama 2 jam, pada sari kulit semangka pada suhu beku sedangkan nilai kesukaan terendah terhadap selama 2 jam, sedangkan nilai kesukaan warna terdapat pada sari kulit semangka pada terendah terhadap aroma terdapat pada sari suhu kulit semangka pada suhu beku selama 8 jam. beku selama 8 jam. Hasil uji 10), diketahui bahwa nilai organoleptik untuk parameter warna dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini. Aroma Warna 35 40 30 33 23 25 34 30 21 26 23 21 RUANG 20 DINGIN 15 RUANG 29 20 24 22 10 22 24 DINGIN 10 BEKU BEKU 5 0 2 JAM 0 8 JAM 2 JAM Gambar 4. Hasil uji organoleptik untuk parameter warna sari kulit semangka 8 JAM Gambar 5 Hasil uji organoleptik untuk parameter aroma sari kulit semangka Dapat diketahui bahwa suhu dan lama Dapat diketahui bahwa variasi penyimpanan pengolahan kulit semangka perlakuan suhu dan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap warna sari kulit pengolahan kulit semangka berpengaruh semangka. Hal ini dikarenakan warna pada nyata terhadap aroma sari kulit semangka. suhu ruang pada penyimpanan selama 2 jam Hal ini diduga dikarenakan sari kulit lebih tampak mirip dengan warna kulit semangka semangka dan didukung total padatan penyimpanan selama 2 jam memiliki aroma terlarut yang rendah (9,43%) sehingga tidak khas yang lebih kuat daripada aroma sari banyak endapan yang mengakibatkan warna kulit semangka berubah pada proses pemanasan. penyimpanan dikarenakan yang diberi perlakuan yang diberi perlakuan selama semakin 8 jam. lama Hal ini lama penyimpanan pengolahan kulit semangka Aroma 17 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 maka aroma sari kulit semangka akan 1. Perlakuan suhu penyimpanan pada cenderung berkurang. Proses pembekuan pengolahan akan mempengaruhi flavour dan aroma berpengaruh produk. Penurunan aroma dapat dikarenakan padatan terlarut, kandungan vitamin C, proses dekomposisi yang berjalan lebih rasa, dan warna sari kulit semangka. cepat ataupun terjadinya proses difusi ester. Sedangkan pada kandungan kalium Dehidrasi yang terjadi pada pembekuan dan aroma sari kulit semangka tidak buah kiwi menyebabkan perubahan formasi memberikan pengaruh nyata. senyawa ester dan penurunan senyawa 2. kulit nyata semangka terhadap total Perlakuan lama penyimpanan pada aldehid serta alkohol, sehingga terjadi pengolahan perubahan profil komponen folatil (Talens berpengaruh dkk., buah padatan terlarut, kandungan vitamin C, strawberry mengakibatkan penurunan aroma rasa, dan aroma sari kulit semangka. dan terjadi off flavour (Deng dan Ueda, Sedangkan pada kandungan kalium 1993). dan warna sari kulit semangka tidak 2003). Pembekuan pada kulit nyata semangka terhadap total memberikan pengaruh nyata. Lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap aroma sari kulit semangka. Hal ini 3. Kombinasi perlakuan suhu dan lama dikarenakan oleh penurunan aroma akibat dari penyimpanan pada pengolahan kulit proses dekomposisi yang berjalan lebih cepat semangka berpengaruh nyata terhadap ataupun total padatan terlarut dan vitamin C terjadinya proses difusi ester. Menurut Fardiaz (1992), nilai organoleptik sari aroma selama kombinasi perlakuan suhu dan lama penyimpanan. Penurunan tersebut disebabkan penyimpanan pada pengolahan kulit oleh terbentuknya senyawa-senyawa seperti semangka tidak berpengaruh nyata alkohol dan asam, sehingga menghasilkan terhadap kalium, rasa, warna, dan aroma yang tidak disukai. aroma sari kulit semangka. mengalami penurunan 4. Total kulit semangka. padatan terlarut Sedangkan sari kulit KESIMPULAN semangka Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: sampai 11,43%, kandungan vitamin C berkisar antara 9,33% berkisar antara 1,44 mg sampai 1,64 mg, kadar kalium berkisar antara 251,4 18 Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA” , Volume 10, Nomor 1, Mei 2016 mg/L sampai 437,97 mg/L. Hasil uji Martin, D.W. P. A. Mayes, and V. W. Rodwel.1981. Harper’s Review of Biochemistry, 18 th ed Los Altos, California 94022, Lange Medical Publications organoleptik untuk rasa sari kulit semangka berkisar antara 1,73 sampai 3, untuk nilai warna sari kulit semangka berkisar antara 1,91 sampai 3,09, dan Martunis.2012. Pengaruh Suhu Dan Lama Pengeringan Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Pati Kentang Varietas Granola. Aceh: Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. untuk nilai aroma sari kulit semangka berkisar antara 1,91 sampai 3. DAFTAR PUSTAKA Mulyawanti, K. T. Dewandari, dan Yulianingsih. 2008. Pengaruh Lama Pembekuan dan Penyimpanan terhadap Karakteristik Irisan Buah Mangga Arumanis Beku. Jurnal Pasca Panen: 55. Andarwulan, N., dan Koswara, S. 1992. Kimia Vitamin. Jakarta: Rajawali Press. Buckle, K.A, R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton, 2007. Ilmu Pangan. Terjemahan H. Purnomo dan Adiyono. Jakarta: UI-Press. Talens P., I. Escriche, N. Martinez-Navarret, A. Chiralt. 2003. Influence of osmotic dehydration and freezing on the volatile profile of Kiwi fruit. Food Research International 36:635-642. Dwijoseputro.1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia. Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Winarno. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia. 19