BAB 2 LANDASAN TEORI

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Data
Data merupakan komponen terpenting di dalam basis data.
Data juga digunakan sebagai sumber daya pada suatu perusahaan
atau organisasi.
Menurut Connoly(2010, p70), data merupakan bagian
terpenting dari komponen suatu basis data.
Menurut Hoffer(2009, p46), data adalah representasi objek
dan kejadian yang tersimpan dan mempunyai arti dan kepentingan
kepada lingkungan pengguna.
Jadi, data adalah komponen terpenting dalam basis data
yang merepresentasikan objek dan kejadian serta nilai yang
tersimpan sehingga mempunyai arti dan kepentingan kepada
penggunanya.
2.2 Database
Basis data merupakan komponen terpenting dalam sistem
basis data. Basis data juga terdiri atas tabel-tabel yang saling
terhubung satu sama lain.
Menurut Connolly (2010, p65), basis data adalah kumpulan
data yang saling terkait yang terbagi secara logikal (dan deskripsi
7
8
dari data tersebut), dirancang untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Menurut Gordon C.Everst (2010), basis data adalah koleksi
atau kumpulan data yang mekanis, terbagi, terdefinisi secara
formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
Jadi, Basis data adalah kumpulan data yang saling terkait dan
digunakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu
organisasi.
2.3 Entity Relationship Modelling (ER Modelling)
Entity Relationship Modelling adalah sebuah pemodelan
entitas yang saling berhubungan. Hal ini dibuat untuk melihat secara
keseluruhan apa saja entitas yang ada di dalam perancangan basis
data dan kemana saja hubungan entitas itu.
Menurut
Connolly
(2010,
p371),
Entity
Relationship
Modelling adalah pendekatan top-down untuk merancang basis data
yang dimulai dengan mengidentifikasi data-data penting yang
disebut dengan entitas dan hubungannya di dalam pemodelan suatu
data.
2.3.1 Entity Type
Entitas
memiliki
tipe
tersendiri
untuk
mendeskripsikannya. Ada entitas yang lemah dan adapula
9
entitas yang kuat, hal itu terlihat dari seberapa independen
entitas tersebut.
Menurut Connolly (2010, p372), jenis Entitas
adalah sekumpulan objek dengan properties yang sama dan
diidentifikasikan oleh perusahaan yang keberadaannya
diakui secara independen.
Menurut Connolly (2010, p383), jenis Entitas atau
Entity Type dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu :
1.
Strong Entity Type
Entitas yang tidak bergantung pada entitas
lain.
2.
Weak Entity Type
Entitas yang bergantung pada entitas lain.
2.3.2 Relationship
Salah satu hal penting dalam penggambaran ER
Modelling adalah harus menggambarkan hubungan antar
entitas. Tipe dari hubungan yang terjadi antar entitas pun
ada banyak macamnya.
Menurut Connolly (2010, p 374) Hubungan Entitas
adalah sekumpulan asosiasi yang memiliki arti di antara
jenis entitas-entitas.
Hubungan antar entitas dibagi menjadi 2 (dua)
jenis yaitu:
10
1. Hubungan berdasarkan tingkatannya
Jumlah
partisipan jenis
entitas di
dalam
hubungan antar entitas.
2. Hubungan Rekursif
Hubungan yang entitasnya sama tetapi peran
yang berbeda.
2.3.3 Attribute
Attribute adalah sifat atau properti yang dimiliki
oleh sebuah entitas. Attribute ini berisi catatan-catatan yang
disimpan dalam sebuah entitas.
Menurut
Connolly
(2010,
p379)
Attribute
merupakan properties dari entitas atau hubungannya. Di
dalam Attribute ada yang disebut dengan Attribute Domain.
Attribute
Domain
adalah
sekumpulan
nilai
yang
diperbolehkan untuk satu atau lebih Attribute.
Klasifikasi Attribute dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
1.
Simple and Composite Attribute
Simple Attribute adalah yang dibentuk dari
komponen
tunggal
dengan
komponen
independen yang ada.
Composite Attribute adalah Attribute yang
dibentuk dari komponen jamak dan masingmasing komponennya independen.
11
2.
Single-valued and Multi-valued Attribute
Single-valued
adalah
Attribute
yang
memiliki nilai tunggal untuk setiap kejadian
dari tipe entitas yang ada.
Multi-valued Attribute adalah Attribute yang
memiliki banyak nilai untuk setiap kejadian
dari tipe entitas yang ada.
Di dalam Attribute ada yang dipakai menjadi key
yang
terdiri dari :
1.
Candidate Key
Attribute
yang
bersifat
unik
mengidentifikasikan setiap kejadian yang
terjadi pada entitas.
2.
Primary Key
Candidate Key yang telah dipilih untuk
dijadikan key utama di dalam entitas yang
mengidentifikasikan kejadian yang terjadi
pada entitas.
3.
Composite Key
Candidate Key yang terdiri dari dua atau
lebih attribute.
12
2.4 Normalisasi
Normalisasi sangat penting di dalam perancangan basis
data. Hal tersebut karena Normalisasi membuat record table
menjadi normal sehingga mencegah timbulnya redundansi data.
Menurut Connolly (2010, p416), Normalisasi adalah suatu
teknik untuk menghasilkan suatu relasi dengan properties yang
diinginkan untuk menyajikan kebutuhan data perusahaan. Tujuan
utama Normalisasi adalah untuk mengidentifikasikan kumpulan
relasi yang cocok untuk mendukung kebutuhan data perusahaan.
Normalisasi melalui beberapa proses, yang terdiri atas :
1.
First Normal Form (1NF)
Sebelum melakukan proses 1NF, bentuk
tabel dalam keadaan tidak normal (Unnormalize
Form/UNF). 1NF adalah keadaan table yang
membagi setiap baris dan kolom menjadi hanya satu
nilai.
2.
Second Normal Form (2NF)
Relasi yang ada pada bentuk normal pertama
dan setiap Attribute yang bukan kunci bergantung
penuh secara fungsional kepada primary key.
13
3.
Third Normal Form (3NF)
Relasi yang ada pada bentuk normal kedua
dan setiap Attribute yang bukan kunci bergantung
secara transitif kepada primary key.
2.5 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model
yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan
satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble
chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau
model fungsi.
Menurut Yourdon (2011), Data Flow Diagram merupakan
diagram yang mengilustrasikan bagaimana diproses oleh system
dalam hal input dan output.
Gambar
2.2
Notasi
Data
Flow
Diagram
Sumber:(http://www.smartdraw.com/resources/tutorials/DataFlow-Diagram-Notations)
14
2.6 State Transition Diagram ( STD )
State Transition Diagram atau biasa disingkat STD
merupakan suatu alat bantu modelling yang menggambarkan sifat
ketergantungan pada waktu dari suatu sistem.
Menurut Harel and Moore (2011), State Transition Diagram
digunakan untuk membuat pemodelan berorientasi objek. Hal yang
mendasarinya adalah untuk mendefinisikan suatu sistem yang
memiliki sejumlah states. Suatu sistem menerima kejadian dari
interaksi yang ada di luar, dan masing-masing kejadian tersebut
menyebabkan perpindahan dari satu state ke state lainnya.
State
Transition
Diagram
juga
memiliki arah
yang
mengelilingi dalam pemodelan berorientasi objek. Hal tersebut
menjelaskan behavior suatu sistem. Ini berarti mengharuskan
analyst untuk mendefinisikan semua state yang mungkin terjadi dan
ada pada suatu sistem. Baik pada sistem yang kecil, maupun sistem
yang besar. Hal ini juga dapat terjadi dengan peningkatan jumlah
state yang ada di dalam analisis suatu sistem. Metode berorientasi
objek juga mendefinisikan state transition diagram yang terpisah
pada masing-masing classnya.
Ada 2 (dua) jenis State Transition Diagram, yaitu : model
Harel dan model Moore. Sebagai gambaran, dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
- State Transition Diagram model Harel
15
Gambar 2.3 Contoh State Transistion Diagram model Harel ( Sumber :
Harel and Moore, 2011, http://www.cs.unc.edu/~stotts/145/CRC/state.html )
Jenis State Transition Diagram yang paling banyak
digunakan adalah yang model Harel, yang terlihat pada Gambar 2.3
dibandingkan model Moore, yang terlihat pada Gambar 2.4. Model
ini diadaptasikan dari Unified Modelling Language (UML) sehingga
mudah dimengerti alur sistemnya. Hal ini sangat berguna untuk
menganalisis sistem beserta alur prosesnya dan menggunakan
pendekatan yang dapat menangani proses sistem.
Menurut Leoni (2011), State Transition Diagram adalah
diagram yang merepresentasikan serangkaian states dan aktivitas
yang berkaitan di dalam hubungan suatu sistem. Diagram ini
menggambarkan hubungan antar state dengan state yang lainnya,
dan juga menjelaskan perpindahan alur suatu sistem sesuai waktu
dan prioritas mana yang lebih diutamakan. State Transition
Diagram
digunakan
untuk
mengembangkan
analyst
dalam
16
merangkai suatu sistem secara real-time dan berorientasi objek.
Berikut ini adalah contoh gambar dari State Transition Diagram :
Gambar 2.4 Contoh State Transistion Diagram ( Sumber : Leoni, 2011,
http://www.hit.ac.il/staff/leonidm/information-systems/ch30.html)
Berikut ini adalah istilah-istilah yang merupakan bagian dari
State Transition Diagram :
1. Activity (function)
Sebuah proses atau kejadian yang berpindah pada suatu
sistem, dari state satu ke state lainnya.
2. Deterministic state transition diagram
Sebuah State Transition Diagram yang memberikan fungsi
yang diasosiasikan input yang paling sering dilakukan.
3. Feedback
Kembalinya bagian output sistem ke dalam input sehingga
memberikan umpan balik secara berkelanjutan.
17
4. Fence diagram
Sebuah Transition Diagram yang menggambarkan state
secara garis vertical dan aktivitas secara garis horizontal.
5. Node
Sebuah simbol (biasanya berbentuk lingkaran) pada State
Transition Diagram yang merepresentasikan sebuah state.
6. Non-deterministic state transition diagram
Sebuah State Transition Diagram yang memberikan fungsi
input lalu diasosiasikan dengan lebih dari sebuah transisi.
7. Real-time system
Sebuah sistem yang dirancang untuk menanggapi kejadian
nyata dalam waktu yang berjalan (real time).
8. Recursion
Kemampuan untuk memanggil state-nya sendiri.
9. State
Sebuah kondisi yang menggambarkan suatu phase, bentuk
dan struktur alur sistem yang berjalan.
10. Transition
Perpindahan dari bagian state yang satu ke bagian state yang
lainnya.
Jadi, State Transition Diagram adalah diagram yang
merepresentasikan serangkaian states dan aktivitas yang berkaitan
di dalam hubungan suatu sistem dan sangat berguna untuk
18
menganalisis sistem beserta alur prosesnya karena menggunakan
pendekatan
yang
dapat
menangani
proses
sistem
secara
berorientasi objek.
2.7 Database Management System (DBMS)
Penggunaan
DBMS
dapat
membantu
sekaligus
mempermudah pengguna untuk melakukan segala akses ke
database. Hal tersebut diperjelas oleh Connolly & Begg ( 2011, p
66) menyatakan bahwa DBMS adalah sistem piranti lunak yang
memungkinkan
pengguna
untuk
mengdefiniskan,
membuat,
memelihara, dan mengontrol akses ke dalam database. Database
dan DBMS adalah sumber daya perusahaan yang harus dikelola
seperti sumber daya lainnya. Data dan database administrator
adalah peran umum yang terkait dengan manajemen dan kontrol
DBMS dan data. Database administrator bertanggung jawab
untuk pengelolaan sumber daya, termasuk perencanaan database,
pengembangan dan pemeliharaan standar, kebijakan dan prosedur
dan mendesain database konseptual atau logikal. Sedangkan
database administrator bertanggung jawab untuk realisasi fisik
database termasuk mendesain database fisik dan implementasi,
keamanan dan integritas, pemeliharaan sistem operasional dan
memastikan kinjera yang memuaskan untuk pengguna.
19
Menurut CJ.Date, DBMS adalah merupakan software yang
menghandel seluruh akses pada basis data untuk melayani
kebutuhan user. (http://ndrayuda.wordpress.com/2010/11/04/jurnaltentang-database/).
2.7.1 Fungsi Database Management System (DBMS)
Fungsi yang ditawarkan oleh DBMS sangatlah
banyak. Hal ini membuat pengguna dapat dengan
mudahnya mengakses dan mengelola basis data yang ada.
Di
dalam
bukunya,
Kronke
(2010,
p11)
menjelaskan bahwa fungsi DBMS terdiri atas :
- Membuat basis data
- Membuat tabel
- Membuat struktur pendukung (contoh : pemberian
indeks)
- Membaca data pada basis data
- Memanipulasi data pada basis data (insert, update,
delete)
- Mengelola struktur basis data
- Membuat aturan
- Control Concurrency
- Memfasilitasi keamanan, melakukan backup dan
recovery
20
2.7.2 Komponen Database Management System (DBMS)
Untuk menjalankan Database Management System
(DBMS),
dibutuhkan
beberapa
komponen
yang
mendukungnya. Karena DBMS adalah sebuah perangkat
lunak, maka dia tidak akan bisa bekerja tanpa adanya
perangkat keras dan pengguna yang mendukungnya.
Pada bukunya, Connolly (2010, p68) komponenkomponen basis data terdiri atas :
- Perangkat Keras
Database
aplikasi
Management
memerlukan
System
(DBMS)
perangkat
keras
dan
untuk
menjalankannya agar sistem dapat berjalan dengan
baik.
- Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang menghubungkan Database
Management System (DBMS) bersama sistem
operasi juga dengan jaringan berjalan bersama
melalui bahasa yang digunakan seperti Third
Generation Programming Language (C , C#, C++,
Java)
- Data
Data merupakan bagian terpenting dalam Database
Management System (DBMS). Pada struktur basis
21
data ada yang dinamakan skema, meta data, dan
struktur data.
- Prosedur
Prosedur merupakan instruksi dan aturan yang
diberikan dalam merancang basis data. Hal ini
bertujuan untuk mengelola basis data untuk
dijalankan pada sistem.
- Orang
Komponen terakhir adalah orang yang dapat
mempengaruhi sistem yang berjalan.
Gambar 2.5 Komponen Database Management System (DBMS)
(Sumber : Connolly, 2010, p68)
2.7.3 Keunggulan Database Management System (DBMS)
Database Management System (DBMS) memiliki
beberapa keunggulan dibanding dengan tidak memakai
DBMS. Hal paling berguna pada DBMS adalah pengguna
mampu mengelola dan mengamankan data yang ada pada
basis data secara lebih mudah.
22
Menurut Connolly (2010, p77) keunggulan dalam
Database Management System (DBMS) adalah sebagai
berikut :
- Mengendalikan redundansi data
Di dalam pengelolaan data diperlukan pengendalian
data untuk menghilangkan redundansi dengan
mengintegrasikan file-file yang ada pada berbagai
tempat dan yang sama tidak disimpan.
- Data menjadi konsisten
Dengan menghilangkan redundansi maka data akan
menjadi konsisten sehingga nilai baru dapat segera
dipastikan keakuratannya.
- Informasi mengenai data menjadi banyak
Dengan mengintegrasikan data-data operasional
maka
dimungkinkan
suatu
organisasi
mengendalikan informasi dari sumber yang sama
sehingga informasi lain dapat diperoleh untuk
organisasi.
- Dapat berbagi data
Secara umum file-file yang disimpan dalam
departemen
pertukaran data.
yang
berbeda
dapat
dilakukan
23
- Meningkatkan integritas
Integritas basis data bertujuan untuk mencapai
validitas dan konsistensi dalam penyimpanan data,
integritas juga digunakan untuk membuat suatu
batasan atau constraints.
- Meningkatkan keamanan
Keamanan basis data diperlukan untuk menjaga
keamanan data agar tidak dapat disalahgunakan.
- Memberlakukan standard
Integrasi
diperbolehkan
oleh
Database
Administrator (DBA) untuk menentukan standarstandar yang berlaku dan bersifat penting pada
Database Management System (DBMS).
- Skala ekonomi
Dengan
menggabungkan
data-data
operasional
organisasi ke dalam basis data membuat satu
sumber penyimpanan data sehingga hemat dalam
cost.
- Menyesuaikan kebutuhan yang bertentangan
Setiap pengguna pada departemen membutuhkan
data
akan
mengalami
pertentangan
dalam
penggunaannya, untuk itu diperlukan pengelolaan
untuk mengatasi perbedaan tersebut.
24
- Meningkatkan aksesibilitas dan respon
Hasil dari integrasi meningkatkan aksesibilitas dan
daya respon yang cepat di dalam menangani
permintaan pengguna.
- Meningkatkan produktivitas
DBMS menyediakan banyak standar dan fungsi
agar dapat meningkatkan produktifitas dalam
penggunaan, penyimpanan dan pengelolaan data.
- Meningkatkan
pemeliharaan
atas
data
yang
independen
Akses data yang telah ditentukan bertujuan untuk
penyimpanan
data
yang
efektif
sehingga
pemeliharaan data dapat berjalan secara independen.
- Meningkatkan Concurency
Dalam mengakses data secara bersamaan harus
dapat dikendalikan agar tidak terjadi kehilangan
integritas data.
- Meningkatkan pelayanan Backup & Recovery
Tanggung jawab pengguna untuk menyediakan
ukuran dalam menjaga data dari kehilangan,
ditentukan oleh program aplikasi dengan membuat
backup dan recovery setiap pengguna.
25
2.7.4 Kelemahan Database Management System (DBMS)
Dengan banyaknya keunggulan yang ditawarkan
oleh DBMS bukan berarti Database Management System
(DBMS) tidak mempunyai kelemahan. Ada beberapa hal
yang
membuat
perusahaan
atau
organisasi
tidak
menerapkannya.
Menurut Connolly (2010, p80) kelemahan dalam
DBMS adalah sebagai berikut :
- Kompleksitas
Fungsi dari Database Management System (DBMS)
yang baik menghasilkan kompleksitas struktur data
dan perancang basis data harus menyesuaikan
kekompleksitasan tersebut.
- Ukuran
Kompleksitas menyebabkan ukuran data menjadi
besar sehingga membutuhkan media penyimpanan
yang besar pula.
- Biaya
Biaya yang dibutuhkan untuk implementasi DBMS
serta pemeliharaannya tidak sedikit.
- Biaya tambahan hardware
Biaya
hardware
tambahan
pengimplementasian DBMS tergolong besar.
untuk
26
- Biaya konversi
Biaya untuk DBMS, tambahan hardware dari yang
lama menuju implementasi baru (konversi) besar.
- Performa
Secara umum memang baik tetapi dibuutuhkan
berbagai aplikasi untuk mendukungnya.
- Dampak kegagalan
Pemusatan sumber data untuk semua pengguna
yang tersedia pada DBMS dapat menyebabkan
kegagalan yang besar apabila pengelolaannya tidak
tepat.
2.8 Database Lifecycle
Didalam
merancang
basis
data,
diperlukan
perencanaan dan desain yang sempurna untuk menjadi
landasan dalam pembuatan basis data. Perencanaan dan
desain yang bagus akan menghasilkan basis data yang
bagus pula.
Pada Aplikasi Basis Data diperlukan acuan untuk
melakukan perancangan tersebut. Acuan yang dimaksud
tersebut adalah Siklus Hidup Aplikasi Basis Data atau
dikenal dengan istilah Database Application Lifecycle.
27
Menurut
Connolly
(2010,
p313),
Database
Lifecycle adalah komponen dasar didalam sistem informasi
suatu organisasi yang bertujuan untuk merencanakan dan
merancang basis data dari tingkatan awal sampai akhir.
Jadi, Siklus Hidup Aplikasi Basis Data atau dikenal
dengan istilah Database Lifecycle adalah siklus hidup yang
menggambarkan tahapan-tahapan di dalam melakukan
perancangan apliakasi basis data yang baik.
Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang ada pada
Siklus Hidup Aplikasi Basis Data (Database Lifecylce)
dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.6 Database Lifecylce (Sumber : Connolly, 2010, p314)
28
2.8.1 Tahapan Database Lifecycle
Menurut Connolly (2010, p315) tingkatan siklus
hidup aplikasi basis data terdiri atas :
- Database Planning
Merencanakan bagaimana basis data dibuat.
- System Definition
Mendefinisikan ruang lingkup dan batasan sistem.
- Requirements Collection and Analysis
Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan untuk
sistem basis data yang baru.
- Database Design
Merancang basis data, konseptual, logikal, fisikal.
- DBMS Selection
Pemilihan DBMS yang tepat sesuai dengan
kebutuhan.
- Application Design
Merancang antar muka program aplikasi serta
proses basis data.
-
Prototyping
Membangun pemodelan suatu pekerjaan sistem
yang baru agar sesuai dengan yang diinginkan
29
- Implementation
Membuat aplikasi basis data secara fisik berserta
prorgram aplikasinya.
- Data Conversion & Loading
Memuat data dari sistem yang lama menuju sistem
yang baru kemudian dilakukan konversi.
- Testing
Menguji sistem basis data agar valid dan sesuai
dengan kebutuhan persyaratan yang digunakan oleh
pengguna.
- Operational & Maintenance
Ketika
sistem
basis
data
diimplementasikan
sepenuhnya, maka dilakukan pengawasan dan
pemeliharaan sehingga kebutuhan basis data sesuai
dengan tingkatan siklus hidup.
2.8.2 Database Planning
Di
menyatakan,
dalam
bukunya,
untuk
Connolly
merencanakan
(2010,
basis
data
p313)
harus
terintegrasi dengan seluruh strategi SI yang ada pada
organisasi.
Ada
3
(tiga)
masalah
memformulasikan strategi SI, diantaranya :
utama
dalam
30
-
Mengidentifikasi
rencana
perusahaan
dan
tujuannya untuk disesuaikan dengan strategi
sistem informasi.
-
Mengevaluasi sistem informasi yang ada dengan
mengamati kelemahan dan kekurangannya.
-
Penilaian
terhadap
kesempatan
IT
untuk
mencapai keunggulan kompetitif.
2.9 Database Language
Seperti halnya bahasa pemrograman, basis data memiliki
bahasa tersendiri. Database Language adalah bahasa yang
digunakan dalam membuat ataupun mengelola basis data.
Menurut Connolly (2010, p91), Database Language terdiri
atas 2 (dua) bagian yaitu:
-
Data Definition Language (DDL)
-
Data Manipulation Language (DML)
Bahasa tersebut biasa disebut dengan data sublanguages
karena tidak bisa membangun semua kebutuhan komputer, seperti
memberikan pernyataan kondisi atau perulangan yang mana hal
tersebut difasilitasi pada bahasa pemrograman tingkat tinggi
(fortran, pascal, C, C#, Java). Dalam hal ini bahasa pemrograman
tingkat tinggi biasa disebut host language.
Jadi, bahasa pemrograman adalah bahasa yang digunakan
dalam membuat ataupun mengelola sistem basis data. Selain itu
31
juga dapat menghubungkan pada platform program aplikasi
sehingga dapat memproses input dan suatu perintah serta
menghasilkan keluaran yang baik.
2.9.1 Data Definition Language
Sebuah
mendefinisikan
bahasa
data
yang
disebut
juga
digunakan
Data
untuk
Definition
Language. Umumnya sintaks Create adalah bahasa yang
digunakan untuk mendefinisikan data.
Di
dalam
bukunya,
Connolly
(2010,
p92)
menyatakan bahwa Data Definition Language adalah
bahasa yang memperbolehkan Database Administrator
(DBA) atau pengguna untuk mendeskripsikan dan menamai
entitas, atribut, dan hubungan yang dibutuhkan untuk
aplikasi bersamaan degan asosiasi integritas dan batasan
keamanan lainnya.
Pada level teoritikal, kita dapat mendefinisikan
DDL yang berbeda pada setiap skema yang ada pada threelevel architecture. Dari hasil kompilasi pernyataan DDL
adalah sebuah tabel yang tersimpan dalam file khusus yang
dikumpulkan dan dikenal dengan System Catalog.
System Catalog mengintegrasikan metadata dimana
data yang mendeskripsikan objek pada basis data dan
memudahkannya untuk mengakses dan memanipulasi objek
32
tersebut. Metadata mengandung definisi dari record data
item dan objek lainnya yang menarik bagi pengguna dan
dibutuhkan oleh DBMS.
Data
digunakan
Dictionary
untuk
dan
Data
mendeskripsikan
Directory
System
juga
Catalog
walaupun penggunaan Data Dictionary biasanya mengacu
pada Sistem Perangkat Lunak secara umum daripada
catalog untuk DBMS.
2.9.2 Data Manipulation Language
Untuk memanipulasi data dibutuhkan bahasa yang
dimengerti
oleh
data
tersebut.
Data
Manipulation
Language menyediakan sintaks dimana pengguna dapat
memanipulasi data yang ada. Contoh sintaks yang sering
digunakan adalah Select, Update, Insert, dan Delete.
Di
dalam
bukunya,
Connolly
(2010,
p92)
menjelaskan bahwa Data Manipulation Language adalah
suatu bahasa yang menyediakan kumpulan operasi untuk
mendukung manipulasi basic data pada data yang ada di
basis data.
DML terbagi ke dalam 2 (dua) jenis, yaitu
sebagai berikut :
33
-
Procedural DML
Bahasa
yang
memperbolehkan
pengguna
untuk
memberitahukan pengguna mengenai data apa saja yang
dibutuhkan dan bagaimana mengambil data tersebut.
-
Nonprocedural DML
Bahasa
yang
memperbolehkan
pengguna
untuk
menyatakan data apa yang dibutuhkan dibandingkan
dengan bagaimana untuk mengambilnya.
Di dalam pengelolaan basis data yerdapat operasi-operasi
untuk Manipulasi Data. Operasi-operasi tersebut terdiri atas
:
-
Insertion
Insertion adalah memasukkan data baru ke dalam basis
data.
-
Modification
Modification adalah memodifikasi data yang tersimpan
di dalam basis data.
-
Retrieval
Retrieval adalah pengambilan data yang terkandung di
dalam basis data.
-
Delete
Delete adalah menghapuskan data dari basis data.
34
2.10
Kepegawaian
Menurut Kavanagh dan Thite (2010, p48) Sistem
kepegawaian adalah suatu sistem atau cara pengelolaan dalam
bidang kepegawaian yang menyangkut semua aspek yang ada dalam
sistem kepegawaian mulai dari cara penerimaan, pengangkatan,
kenaikan golongan, penggajian pegawai, dan sebagainya.
2.10.1 Absensi
Menurut Hasan Alwi (2007). Absensi adalah suatu
pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas suatu
institusi, atau komponen istitusi itu sendiri yang berisi datadata kehadiran yang disusun dan diatur sedemikian rupa
sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila
sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan.
2.10.2 Gaji
Gaji adalah suatu hal penting bagi setiap karyawan
yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji
yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Adapun
pengertian
gaji
menurut
Komaruddin(2007:164) : “Gaji merupakan salah satu unsur
penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, sebab
gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan
35
pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai
akan termotivasi untuk bekerja lebih giat”.
2.10.3 Cuti
Menurut Kavanagh dan Thite (2010, p348) Cuti
adalah ketidakhadiran sementara, dimana keadaan pegawai
tidak masuk kerja yang telah diberikan izin dalam jangka
waktu tertentu. Jenis cuti yang merupakan hak dari setiap
pegawai yaitu :
2.11
-
Cuti tahunan
-
Izin kepentingan keluarga
-
Cuti melahirkan
-
Cuti menjalankan ibadah agama
-
Cuti diluar tanggungan perusahaan
User Interface (UI)
Bagi pengguna aplikasi, antarmuka sangat membantu user
dalam menyelesaikan pekerjaannya, seperti yang ditegaskan oleh
Stair ( 2010, p634) user interface adalah bagian dari sistem operasi
yang memungkinkan pengguna untuk mengakses dan memberikan
perintah ke sistem.
36
2.12
Internet
Menurut Simaramata (2010, p50) Internet pertama kali
digunakan sebagai proyek penelitian yang ditemukan oleh
Advanced Research Project Agency (ARPA) Departement of
Defense (DOD) di Amerika Serikat.
Menurut Yuhefizal ( 2008, p2 ) Internet adalah rangkaian
hubungan jaringan komputer yang dapat diaskses secara umum
diseluruh dunia, yang mengirimkan data dalam bentuk paket data
berdasarkan standar Internet Protocol ( IP ). Lebih dalam lagi,
Internet adalah kumpulan jaringan dari jaringan-jaringan komputer
dunia yang terdiri dari jutaan unit-unit kecil, seperti jaringan
pendidikan, jaringan bisnis, jaringan pemerintahan dan lain-lain,
yang secara bersama menyediakan layanan informasi seperti email, online chat, transfer file dan saling keterhubungan (linked)
antara satu halaman web dengan sumber halaman web yang
lainnya.
2.12.1 World Wide Web ( www )
Menurut Mooduto dan Hidayat ( 2009, p1) mengatakan
sebuah
sistem
penyebaran
informasi
melalui
internet.
Informasi yang dikirimkan dapat berupa teks, suara ( audio ),
animasi, gambar, dan bahkan dalam format video yang dapat
diakses melalui sebuah software yang disebut browser, seperti
internet explorer, mozilla firefox, opera, dan lain-lain.
37
2.12.2 Pengertian Website
Menurut Mooduto dan Hidayat (2009, p2) mengatakan
website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang
terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.
Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web
yang saling berhubungan, hubungan antara satu halaman web
dengan halaman web yang lainnya disebut dengan hyperlink,
sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut
hypertext.
2.13
PHP Hypertext Preprocessor (PHP)
Menurut Welling dan Thomson (2008, p4) PHP ( PHP
Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman berbasis
server yang dirancang khusus untuk web. Dalam halaman HTML,
dpaat dimasukan kode PHP yang akan dieksekusi setiap kali
halaman web tersebut diaskses. Kode PHP ini akan diterjemahkan
oleh web server dan akan dijalankan bersamaan dengan HTML
atau output lainnya, yang akan dilihat oleh pengunjung situs web.
Beberapa
kelebihan
PHP
dibandingkan
dengan
bahasa
pemrograman sejenis seperti Perl, Microsoft Active Server Pages
(ASP), Java Server Pages (JSP), dan Allaire Cold Fusion adalah:
•
Kemampuan yang tinggi.
38
•
Kemampuan untuk dapat terhubung dengan banyak sistem
basis data, seperti : MySQL, PostgreSQL, mSQL, Oracle,
dbm, filePro, Hyperwave Informix, dan Interbase.
•
Tidak dibutuhkan biaya untuk mendapatkan PHP.
•
Mudah dipelajari dan digunakan, karena PHP dibuat
berdasarkan bahasa pemrograman dasar, yaitu bahasa C dan
Perl.
•
Dapat berjalan pada berbagai sistem operasi, seperti Linux,
Solaris, dan berbagai versi Microsoft Windows.
2.14
XAMPP
Menurut Anonymous1 (2010) XAMPP adalah perangkat yang
memudahkan untuk menginstall distribusi Apache yang berisi
MySQL, PHP, dan Perl. XAMPP benar-benar sangat mudah untuk
menginstall dan menggunakannya, dengan cara men-download,
ekstrak, dan mulai.
Download