PROFIL SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI

advertisement
PROFIL SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI IPA BERDASARKAN
TES SOAL TRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATICS
AND SCIENCE STUDY (TIMSS)
Skripsi
Oleh
WINDRIYATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2017
Windriyati
ABSTRAK
PROFIL SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI IPA BERDASARKAN
TESSOALTRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATICS
AND SCIENCE STUDY (TIMSS)
Oleh
Windriyati
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi IPA berdasarkan tes
soal TIMSS danmengetahui faktor internal berupa motivasi belajarIPA, kebiasaan
belajar, dan kemampuan siswa dalam menjawab soal,serta faktoreksternal yaitu
latar belakang pendidikan ayah. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah
siswa kelas IXSMP Negeri 3 Natardengan teknik purposive sampling.Jumlah
sampel dalam penelitian ini sebanyak 105 siswa. Jenis data dalam penelitian ini
berupa data kualitatif dengan menggunakan metodedeskriptif. Teknik
pengumpulan data yaitu uji soal TIMSS, lembar angket,
dan wawancaraguru mata pelajaran IPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwanilai tes soal TIMSSsiswa
berkategori“cukup”dengannilairata-rata47, 40.Kemampuan siswa dalam
menjawab soaldomain kognitif informasi sederhana yang paling mendominasi
dengan kategori“tinggi”, domain kognitif pemahaman faktual
berkategori“cukup”,penalaran dan analisis berkategori“rendah”,informasi
Windriyati
kompleks berkategori“cukup”,penalaran dan analisisberkategori“cukup”,berteori,
analisis, dan memecahkan masalah berkategori“cukup”,serta terapan
berkategori“rendah”.Faktor ekternal latar belakang pendidikan ayah merupakan
faktor yang palingdominan dalam mempengaruhi penguasaan materi IPA siswa
dengan kategori“cukup”,yang kemudian dikuti dengan faktor internal kebiasaan
belajar siswa,motivasi belajar IPA siswa, dan kemampuan siswa dalam menjawab
soal.Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa tingkat penguasaan materi IPA
siswamasih berkategori“cukup”yang dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal
siswa.
Kata kunci: faktor eksternal, faktor internal, TIMSS
PROFIL SISWA TERHADAP PENGUASAAN MATERI IPA BERDASARKAN
TES SOAL TRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATICS
AND SCIENCE STUDY (TIMSS)
Oleh
WINDRIYATI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2017
v
vi
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis merupakan anak bungsu dari dua bersaudara
pasangan Bapak H. Suratman dengan Ibu Hi. Supriyati
yang dilahirkan di Titirante pada tanggal 30 Maret
1993. Penulis bertempat tinggal di Dsn Titirante Selatan
Rejosari, RT/RW 007/00 Desa Rejosari Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan. Nomor telepon
yang dapat dihubungi yaitu 085790677194
Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu SD Negeri 3 Rejosari (19992005), SMP PGRI Natar (2005-2008), SMA Tri Sukses (2008-2011). Pada tahun
2012, penulis terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA,
Program Studi Pendidikan Biologi di Universitas Lampung.
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 2
Pugung dan Kuliah Kerja Nyata Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di Pekon
Sumanda Kabupaten Tanggamus pada bulan Juli-September 2015. Penulis
melakukan penelitian pendidikan di SMP Negeri 3 Natar untuk meraih gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tahun 2016.
Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta
sholawat serta salam yang selalu tercurahkan untuk Nabi Muhammad Saw
Ku persembahkan skripsi ini untuk:
Mama
Terimakasih atas semua pengorbanan, ketulusan dan kasih sayang yang telah
diberikan untuk membimbing sehingga aku dapat menyelesaikan pendidikan ini.
Semoga aku dapat membuat mama bangga
Ayah
Terimakasih telah menjadi ayah yang memberikan kasih sayang tiada batas
untukku
Kakak
Citra Ria Islandika terimakasih atas semua nasihat dan bantuan yang diberikan
untukku
Pendidik dan Dosen Tersayang
Almamater Tercinta Universitas Lampung
MOTTO
“Jadikanlah kesabaran dan sholat mu sebagai penolong dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk”
(Q.S. Al-Baqoroh: 45)
“Barangsiapa bertawakkal pada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan
padanya, sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan urusan (yang
dikehendaki)-Nya.”
(QS. Ath-Thalaq: 3)
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah
untuk dirinya sendiri.”
(QS Al-Ankabut [29]: 6)
“Orang sukses akan mengambil keuntungan dari kesalahan dan mencoba lagi
dengan cara yang berbeda”.
(Dale Carnegie)
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PROFIL SISWA
TERHADAP PENGUASAAN MATERI IPA BERDASARKAN Tes Soal
Trends In International Mathematics And Science Study (TIMSS), sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana Pendidikan Biologi di Jurusan
Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih.
1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung
3. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbing Akademik terimakasih atas
pengarahan dan bimbingannya selama menjadi mahasiswa di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta selaku pembimbing I penulis atas
kesediannya dengan sabar untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik
dalam proses penyelesaian skripsi.
4. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku ketua program studi Pendidikan Biologi dan
Pembimbing II atas kesabaran yang telah diberikan untuk memberikan
bimbingan, arahan, saran dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi.
5. Dr. Tri Jalmo, M.Si., selaku pembahas atas saran, arahan dan perbaikan dalam
proses penyelesaian skripsi.
6. Seluruh dosen program studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmu
selama penulis melaksanakan kuliah.
7. Seluruh sivitas akademik SMP Negeri 3 Natar yang telah membantu proses
penelitian.
8. Tim Sukses Skripsi tercinta, Wayan Viska Arilia Candra dan Widia Astuti
Putri Gempa Wati atas segala kesabaran, perjuangan, melewati suka dan duka
bersama selama proses pembuatan skripsi.
9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya untuk kita semua dan skripsi
ini dapat bermanfaat.
Bandar Lampung,
April 2017
Penulis
Windriyati
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xvi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................................
3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
4
E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
4
F. Kerangka Pikir .....................................................................................
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil Kompetensi Siswa ......................................................................
B. Penguasaan Materi IPA.........................................................................
8
11
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
B. Populasi dan Subjek .............................................................................
C. Desain Penelitian ..................................................................................
D. Prosedur penelitian................................................................................
E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data .................................
F. Teknik Analisis Data ............................................................................
14
14
15
15
16
17
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .............................................................................. .....
1. Penguasaan Materi Biologi ..................................................... .....
2. Faktor Internal ......................................................................... .....
3. Faktor Eksternal ...................................................................... .....
B. Pembahasan .................................................................................... .....
1. Penguasaan Materi Biologi Oleh Siswa .........................................
2. Hasil Belajar Yang Dipengaruhi Faktor Internal .................... .....
3. Hasil Belajar Yang Dipengaruhi Faktor Eksternal .................. .....
21
21
22
25
25
25
27
28
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
32
33
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
1. Angket (Quesioner)...............................................................................
34
37
38
xv
2. Rubrik Kuisioner Siswa .......................................................................
3. Pertanyaan Wawancara Guru ...............................................................
4. Pemetaan Soal Pilihan Jamak ...............................................................
5. Pemetaan Soal Urain Singkat ...............................................................
6. Lembar Soal .........................................................................................
7. Kunci Jawaban .....................................................................................
8. Rubrik Soal Pilihan Jamak ...................................................................
9. Rubrik Soal Uraian Singkat ..................................................................
10. Nilai Tes Soal TIMSS Siswa ................................................................
11. Nilai Tes Soal TIMSS Berdasarkan Domain Kognitif .........................
12. Nilai Tes Soal TIMSS Siswa dan Nilain Pengisian Angket Motivasi
Belajar IPA Siswa ................................................................................
13. Nilai Tes Soal TIMSS Siswa dan Nilain Pengisian Angket
Kemampuan Siswa Dalam Menjawab Soal .........................................
14. Nilai Tes Soal TIMSS Siswa dan Nilain Pengisian Angket Kebiasaan
Belajar IPA Siawa ................................................................................
15. Nilai Pengisian Angket Siswa ..............................................................
16. Latar Belakang Pendidikan Ayah .........................................................
17. Hasil wawancara guru ..........................................................................
xvi
41
44
45
52
55
66
68
74
77
82
103
106
110
114
133
136
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Sebaran Sampel Penelitian...................................................................
14
2. Kategori pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap penguasaan
materi IPA siswa ..................................................................................
18
3. Kriteria penilaian penguasaan materi Biologi siswa kelas IX .............
20
4. Pertanyaan Wawancara Guru...............................................................
20
5. Uji Soal TIMSS Berdasarkan Domain Kognitif (n=105)...................
21
6. Hasil tes soal TIMSS dan faktor internal berupa kemampuan siswa
dalam menjawab soal berdasarkan ketegori pencapaian nilai tes soal
TIMSS (n=105 siswa) ..........................................................................
22
7. Hasil tes soal TIMSS dan faktor internal berupa kebiasaan belajar
siswa dalam menjawab soal berdasarkan ketegori pencapaina nilai tes
soal TIMSS (n=105 siswa)...................................................................
23
8. Nilai tes soal TIMSS dan faktor internal berupa motivasi belajar siswa
dalam menjawab soal berdasarkan ketegori pencapaina nilai tes soal
TIMSS (n=105 siswa) ..........................................................................
24
9. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua (n= 105) ................................
25
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1. Bagan kerangka pikir.......................................................................
7
2. Contoh soal TIMSS.........................................................................
12
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu mata pelajaran pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) yang perlu mendapat perhatian khusus dalam proses
pembelajaran terkait dengan sumber daya manusia yaitu Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Mata pelajaran IPA ini memuat mata pelajaran Fisika, Biologi,
dan Kimia yang digabung menjadi sebuah mata pelajaran sejak mulai
diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun
2006. Menurut Sanjaya (dalam Akbar, 2014: 3). Bahwa pola pembelajaran
yang dikembangkan di Indonesia dewasa ini menuntut keaktifan siswa dalam
proses kegiatan pembelajaran dan menuntut kreativitas dalam mengolah data
yang diberikan oleh guru.
Setiap lulusan SMP harus memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata Permendikbud (2013: 3).
Kemampuan siswa dalam penguasaan materi IPA dapat diukur menggunakan
pembelajaran berbasis Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS) yaitu studi internasional tentang prestasi sains siswa sekolah
lanjutan tingkat pertama.
2
TIMSS merupakan studi internasional yang komprehensif untuk mengetahui
pencapaian siswa SMP dalam bidang sains (TIMSS, 2011: 45). TIMSS telah
dilaksanakan pertama kali pada tahun 1995 dan kemudian di tahun 1999,
2003, 2007, dan 2011. Studi ini dirancang untuk memberikan informasi
penting bagi pengambil kebijakan (policy makers), pengembang kurikulum
dan peneliti di setiap negara agar mereka dapat memahami secara lebih
mendalam mengenai prestasi yang dicapai siswa dan sistem pendidikan yang
dimiliki oleh negara tersebut. Berdasarkan Kemdikbud (2011: 3) menyatakan
bahwa ternyata dari survei Trends in International Mathematics and Science
Study (TIMSS), dari 49 jumlahnegara peserta Indonesia pada tahun 1999
berada di peringkat ke-32, pada tahun 2003 berada diperingkat ke-27 dan
pada tahun 2007 berada di peringkat ke-35. Hal ini juga diperkuat oleh hasil
penelitian Subekti (2014: 38) yang menemukan bahwa kemampuan siswa
Indonesia dalam menyelesaikan soal-soal berpikir tingkat tinggi masih
tergolong rendah.
Selain TIMSS, guru juga sangat berperan dalam keberhasilan siswa dalam
mencapai hasil belajarnya. Berdasarkan observasi dan diskusi yang dilakukan
dengan guru IPA yang mengajar di kelas IX SMP Negeri 3 Natar. Diketahui
bahwa selama prosespembelajaran guru masih dominan menggunakan
metode ceramah dan sesekali melakukan kegiatan diskusi. Dengan
mengunakan pendekatan belajar seperti ceramah dan diskusi maka tidak
heran siswa berada di posisi yang rendah bedasarkan survei yang dilakukan
TIMSS. Hal tersebut karena siswa hanyan aktif dalam hal mencatat dan
mendengar tanpa melakukan sesuatu kegiatan yang seharusnya dapat
3
memaksimalakan kemapuan siswa, sehingga siswa kurang memahami
konsep-konsep sains yang mendasar dan mengetahui fakta dasar sains selain
itu siswa juga mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal tipe analisis.
Dalam proes pembelajaran bagi siswa penguasaan materi sangat penting
karena apabila siswa tidak dapat menguasai materi maka standar kopetensi
(SK) dan kopetensi dasar (KD) tidak dapat tercapai, sehingga kompetensi
lulusan dalam memahami materi IPA tidak akan tercapai. Selain pendekatan
belajar yang kurang tepat, rendahnya prestasi tersebut dapat disebabkan oleh
2 faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalamdiri siswa dan faktor
eksternal yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal meliputi motivasi
dan kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal meliputi salah satunya
adalah faktor keluarga (Slameto, 2003: 54).
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Profil Siswa Terhadap Penguasaan Materi
IPA Berdasarkan Tes SoalTrends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) Studi Kasus Pada Siswa Kelas IX di SMP Negeri
3 Natar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka terdapat beberapa masalah yang
dapat diidentifikasi, antara lain:
1. Bagaimana penguasaan materi Biologi oleh siswa SMP Negeri 3 Natar
berdasarkan tes soal TIMSS ?
4
2. Apakah faktor yang dominan mempengaruhi penguasaan materi Biologi
siswa SMP Negeri 3 Natar dalam pembelajaran Biologi ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mengetahui penguasaan materi Biologi oleh siswa SMP Negeri 3 Natar
berdasarkan tes soal TIMSS
2. Mengetahui faktor yang dominan mempengaruhi penguasaan materi
Biologi siswa SMP Negeri 3 Natar dalam pembelajaran IPA
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi peneliti: menjadi pengalaman dan pembelajaran peneliti sebagai
calon guru.
2. Bagi sekolah: memperoleh informasi tentang penguasaan siswa terhadap
materi IPA.
3. Bagi guru: sebagai bahan evaluasi guru dalam membelajarkan IPA.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Soal TIMSS tahun 1995, 1999, 2003, dan 2011 adalah soal yang
diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menguasai materi Biologi.
5
2. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi penguasaan materi Biologi oleh
siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
3. Kompetensi merupakan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam
berbagai konteks yaitu salah satunya ranah kognitif.
4. Subjek penelitan ini adalah siswa kelas IX di SMP Negeri 3 Natar
Lampung Selatan tahun ajaran 2015/2016.
F. Kerangka Pikir
Potensi belajar setiap manusia dapat dikembangkan secara efektif melalui
strategi pendidikan dan pembelajaran yang terarah dan terpadu. Pada
hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang
dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenaranya
dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.. Tujuan
pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa menuju pada perubahanperubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat
hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Posisi dan fungsi suatu
lembaga pendidikan disuatu masyarakat tertentu menentukan kurikulum
mana yang akan digunakan, oleh sebab itu kurikulum adalah respon dari apa
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satu kajian dalam kurikulum adalah
konten materi, dimana di Indonesia untuk sekolah menengah sudah
menetapkan standar isi yang akan menjadi acuan bagi setiap sekolah yang
akan mengembangkan kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP).
Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu mata pelajaran yang digunakan untuk
menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan, sikap dan nilai
6
ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara umum membantu
siswa agar memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari, pembelajaran IPA sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya kebiasaan belajar, fasilitas sekolah dan pembelajaran,
motivasi belajar IPA, profil kemampuan siswa dalam penguasaan materi
Biologi dan latar belakang pendidikan orang tua. Mengingat pentingnya suatu
pendidikan maka latar belakang pendidikan orang tua sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa karena semakin tinggi pendidikan orang tua
maka akan semakin baik prestasi belajar siswa sebab orang tua sadar akan
pentingnya suatu pendidikan.
Kompetensi merupakan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam
berbagai konteks yang melibatkan ketiga ranah (kognitif, afektif, dan
psikomotorik). Kompetensi siswa dapat diukur menggunakan pembelajaran
berbasis TIMSS yaitu studi internasional tentang prestasi sains siswa sekolah
lanjutan tingkat pertama. Berdasarkan hasil studi diperoleh faktor penyebab
kelemahan siswa yaitu kurangnya memahami konsep-konsep sains yang
mendasar dan mengetahui fakta dasar sains.Dari serangkaian proses yang
dilakukan kemudian akan menghasilkan produk yaitu kompetensi siswa
dalam penguasaan materi Biologi di SMP Negeri 3 Natar.
7
Hakikat IPA
Kurikulum
Motivasi Siswa
Terhadap Mata
pelajaran Biologi
Profil Kemampuan
Siswa
Pembelajaran
IPA
Latar Belakang
Pendidikan Orang
Tua
Kebiasaan Belajar
Siswa
Fasilitas Belajar di
Sekolah
Kompetensi Siswa
Gambar 1. Bagan kerangka pikir
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil Kompetensi Siswa
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, perubahan itu dapat
mempengaruhi kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada
kemungkinan-kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk
hal ini dikatakan oleh Purwanto (dalam Kuncoro, 2014: 3).
Kompentensi yang sering disebut standar kompetensi adalah kemampuan
yang secara umum harus dikuasai lulusan. Kebiasaan berpikir dan bertindak
secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi
kompeten dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar
untuk melakukan sesuatu. Kajian IPA sangat erat kaitannya dengan
proses penemuan, seperti yang dinyatakan oleh BSNP (2006: 1) bahwa Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip
saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Kompetensi biasanya diartikan sebagai kecakapan yang memadai untuk
melakukan suatu tugas atau memiliki ketrampilan dan kecakapan yang
diisyaratkan. Menurut Sanjaya (dalam Purnama, 2012: 43) dalam konteks
9
pengembangan kurikulum, kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak.
Kompetensi siswa juga harus diikuti oleh fasilitas belajar yang diberikan
kepada sekolah untuk menunjang keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil
belajar yang lebih baik, hal ini sesuai dengan pernyataan Gie (dalam Andika,
2013: 154) menyatakan bahwa fasilitas adalah persyaratan yang meliputi
keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa. Sekolah
memiliki beberapa keuntungan apabila kelengkapan sarana dan prasarana
cukup memadai, diantaranya dapat merangsang siswa untuk belajar dan
menumbuhkan semangat dan motivasi guru untuk mengajar. Dalam
hubungan ini Hoy dan Miscel (dalam Andika, 2013: 154) mengemukakan
“Scholl are service organiza tions that the are committed to teaching and
learning”. Bahwa sekolah adalah organisasi (jasa/ layanan) yang merasa
terikat atau memiliki komitmen dengan pengajaran dan belajar. Hampir
secara mutlak dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana baik itu berupa
bahan atau alat dapat menyalurkan pesan secara efektif dan efisien yang
mendorong siswa untuk menentukan pilihan siswa dalam belajar.
Pemerintah Indonesia memperhatikan keberadaan fasilitas belajar di dunia
pendidikan seperti yang tercantum di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS pasal 45 ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap satuan
pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan pra-sarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan
10
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial emosional, dan
kajiwaan peserta didik. Kelengkapan fasilitas belajar yang didalamnya
termasuk sarana dan prasarana tentunya merupakan hal yang mutlak dan
komponen utama dalam proses pembelajaran di sekolah.
Materi pada soal TIMSS sudah dipelajari siswa Indonesia. Seharusnya siswa
Indonesia dapat menjawab soal dengan baik. Pada faktanya siswa indonesia
belum bisa menjawab soal tersebut dengan baik, hal ini disebabkan karena
siswa indonesia belum terbiasa menjawab soal yang menuntut keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Contoh soal TIMSS yang menuntut keterampilan
berpikir tingkat tinggi dapat dilihat pada gambar 2. Ketidakbiasaan siswa
menjawab soal yang menuntut keterampilan berpikir tingkat tingggi, diduga
karena guru tidak terbiasa memberikan soal keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
Gambar 2. Contoh soal TIMSS
Gambar 2. Contoh soal TIMSS
11
B. Penguasaan Materi IPA
Berdasarkan pendapat Hermawati (dalam Maesyarah, 2012: 3) yang
mengungkapkan bahwa pengetahuan yang diperoleh dengan menerima,
mengingat dan menghafal tidak akan tertanam lama dalam ingatan siswa,
sehingga berakibat pada kurangnya kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran. Hal tersebut berkaitan dengan retensi yang merupakan komponen
belajar Bandura( dalam Maesyarah, 2012: 3). Sedangkan Setyadi (dalam
Maesyarah, 2012: 3) menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan
tingkat penguasaan materi rendah masuk dalam kriteria tinggi karena dalam
benak siswa sudah terdapat konsep yang didasarkan pada pengetahuan
sebelumnya.
Guru mata pelajaran IPA dituntut untuk mengembangkan pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan, agar siswa dapat mencapai
hasil belajar yang optimal sesuai kompetensi yang diharapkan. Kenyataan di
lapangan, guru belum menerapkan pembelajaran seperti di atas sehingga
masih banyak siswa yang belum mampu mencapai kompetensi yang
diharapkan dengan optimal, karena siswa tidak memiliki pemahaman konsep
IPA dengan baik. Sedangkan menurut Sudjana (dalam Pebrianti, 2013: 5)
bahwa pembelajaran juga bisa diartikan sebagai sebuah proses kegiatan
pelaksanaan kurikulum suatu lembaga pendidikan yang telah ditetapkan.
Menurut Suherman, dkk (dalam Tim Puspendik, 2012: 10) dalam
pembelajaran peserta didik hendaknya tidak hanya belajar untuk mengetahui,
tetapi juga belajar melakukan, belajar menjiwai, belajar bagaimana harusnya
12
belajar dan belajar bersosialisasi. Dalam pembelajaran, akan terjadi interaksi
dan komunikasi antara peserta didik, guru dan peserta didik lain. Peserta
didik juga bisa mengaitkan konsep yang dipelajarinya dengan konsep-konsep
lain yang relevan, serta belajar memecahkan masalah sebagai latihan untuk
membiasakan belajar dengan tingkat kognitif tinggi. Dengan pembelajaran,
diharapkan kelas menjadi lebih hidup karena peserta didik merasa senang dan
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran peran guru sangat penting bagi siswa sebagai
pemberi informasi baru mencakup materi pembelajaran yang dibutuhkan oleh
siswa, menurut Sagal (dalam Inayah, 2013: 4) mengatakan bahwa guru secara
sederhana dapat diartikan sebagai orang yang memberikan ilmu pengetahuan
kepada anak didik. Sedangkan menurut Usman (dalam Inayah, 2013: 4)
mengatakan guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru.
Kompetensi yang dimiliki oleh guru dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
hal ini sesuai dengan pernyataan Nugraha (dalam Inayah, 2013: 6) bahwa
terdapat pegaruh yang signifikan dan positif antara kompetensi guru terhadap
hasil belajar siswa, sedangkan Rosen (dalam Inayah, 2013: 6) mengatakan
bahwa pendidikan guru sangat penting untuk pencapaian membeca siswa dan
siswa di sekolah berperfoma lebih baik ketika mereka memiliki guru
bersertifikat.
Dalam proses pembelajaran sangat penting bagi guru untuk memberikan
motivasi belajar siswa karena berfungsi untuk meningkatkan semangat belajar
13
siswa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sudirman (dalam Inayah, 2013: 4)
yaitu motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat
nonintelektual. Sedangkan menurut Qin (dalam Inayah, 2013:4) mengatakan
bahwa motivasi belajar mempengaruhi kemampuan belajar mandiri, dan
menentukan percaya diri para peserta didik dalam mengatasi kesulitan
pembelajaran.
Pembelajaran yang baik hendaknya tersedia fasilitas belajar yang memadai,
antara lain ruang kelas, penerangan cukup, buku-buku pegangan siswa, dan
kelengkapan peralatan belajar menurut Gie (dalam Inayah 2013: 4). Fasilitas
belajar adalah segala sesuatu yang memudahkan untuk belajar. Sedangkan
menurut Bahri (dalam Inayah, 2013: 4) mengatakan bahwa fasilitas belajar
adalah kelengkapan belajar yang harus dimiliki oleh sekolah yang dapat
memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu pembelajaran. Melalui
pembelajaran IPA terpadu siswa dapa memperoleh pengalaman langsung,
sehingga dapat menambah kekuatan untuk mencari, menyimpan dan
menerapkan konsep yang telah dipelajari.
14
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Natar, di kecamatan Natar, tahun
ajaran 2015/2016 pada Maret 2016.
B. Populasi dan Subjek
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3
Natar, di kecamatan Natar, semester genap tahun ajaran 2015/2016. Total
populasi siswa kelas IX adalah 214 siswa.
Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Berdasarkan Arikunto
(2013: 134) tentang besar sampel, maka diambil sampel sebesar 50% dari
populasi kelas IX di SMP Negeri 3 Natar.
Tabel 1. Sebaran Sampel Penelitian
Kelas
XI A
XI B
XI C
Jumlah
Jumlah siswa
35
34
36
105
Berdasarkan hasil sampling di atas, maka sampel pada penelitian ini dibatasi
pada jumlah kelas yang digunakan, sementara seluruh siswa dalam kelas
15
tersebut dijadikan subjeknya. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini
berjumlah 105 siswa yang terdistribusi dalam 3 kelas.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif, karena penelitian
yang dilakukan untuk mengambil informasi langsung yang ada di lapangan
tentang deskripsi kemampuan siswa dalam penguasaan materi Biologi.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan penelitian.
Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut.
1.
Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap prapenelitian sebagai berikut :
a.
Menentukan subjek penelitian, yaitu siswa kelas IX SMP Negeri 3
Natar.
b.
Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke sekolah
tempat diadakannya penelitian.
c.
Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang siswa dan melakukan
koordinasi dengan guru IPA terkait penelitian yang dilakukan.
d.
Melakukan penelitian pendahuluan berupa wawancara dengan guru
mata pelajaran IPA
e.
Membuat instrumen penelitian yaitu angket siswa, angket motivasi
belajar siswa, profil kemampuan siswa, kebiasaan belajar, fasilitas
16
sekolah dan pembelajaran, soal untuk tes tertulis, dan lembar
wawancara guru.
2. Pelaksanaan Penelitian
a.
Melakukan tes soal TIMSS tahun 1995, 1999, 2003, dan 2011 dan
memberikan angket kepada siswa kelas IX di SMPN 3 Natar.
b. Melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran IPA untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPA.
E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Data Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini berupa data kualitatif dengan
menggunakan metode deskriptif yaitu untuk mengetahui kemampuan
siswa dalam penguasaan materi Biologi.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.
Angket
Angket digunakan untuk mengungkap motivasi belajar siswa, profil
kemampuan siswa, kebiasaan belajar, fasilitas sekolah dan
pembelajaran, dan latar belakang pendidikan orang tua.
c. Soal
Soal yang diberikan merupakan soal TIMSS tahun 1995,1999,2003,
dan 2011 yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam penguasaan materi biologi.
17
d. Wawancara
Wawancara merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi langsung dari informan. Dalam melakukan
wawancara ini peneliti menyiapkan daftar pertanyaan agar isu yang
digali tidak keluar dari konteks. Wawancara dilakukan dengan
pertanyaan-pertanyaan terbuka dan terstruktur dengan alat batu
berupa catatan-catatan, Wawancara yang dilakukan kepada guru mata
pelajaran IPA.
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil tes soal TIMSS dihitung berdasarkan
perolehan skor setiap butir soal, kemudian untuk angket siswa akan
dianalisis dengan menggunakan rumus persentase, selanjutnya untuk
hasil tes soal TIMSS siswa dan angket siswa yang telah dihitung
dikategorikan berdasarkan kategori pencapaian (sangat tinggi, tinggi,
cukup, rendah, dan sangat rendah). Wawancara dengan guru
matapelajaran IPA akan digunakan untuk mengetahui gambaran
kualitas guru berupa pengalaman mengajar, latar belakang pendidikan,
tingkat pendidikan, dan pengembangan diri guru. Berikut ini penjelasan
teknik analisis data dari masing-masing instrumen adalah sebagai berikut:
1. Angket
Lembar angket dalam penelitian ini hanya di berikan kepada siswa untuk
mendapatkan data atau informasi tentang profil penguasaan siswa
terhadap materi IPA. Lembar angket yang diberikan berisi tentang
18
beberapa faktor yaitu: motivasi belajar siswa, profil kemampuan siswa,
kebiasaan belajar, fasilitas sekolah dan pembelajaran, dan latar belakang
pendidikan orang ayah.
Untuk memperoleh persentase nilai pada setiap butir pertanyaan
digunakan rumus sebagai berikut
%=
× 100
Keterangan :
n = nilai yang diperoleh sampel
N = nilai yang semestinya diperoleh sampel
% = persentase kemampuan siswa
Data yang didapat dari perhitungan di atas merupakan data kuantitatif,
untuk mengkonversi data kuantitatif menjadi data kualitatif peneliti
menggunakan model kategori menurut Arikunto (2013: 271) seperti tabel
dibawah ini.
Tabel 2. Kategori pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap
penguasaan materi IPA siswa.
Persentase (%)
Kriteria
80 – 100
Sangat tinggi
63 – 79
Tinggi
42 – 62
Sedang
21 – 41
Rendah
0 – 20
Sangat rendah
Sumber: dimodifikasi dari Arikunto (2013: 271)
2. Soal
Hasil penelitian yang didapat dari pengujian soal TIMSS khusus materi
IPA dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi IPA.
Tujuannya guna untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
19
menyelesaikan beberapa tipe soal yaitu: (a) pemahaman informasi
kompleks, (b) pemahaman informasi sederhana, (c) berteori,
menganalisis, dan memecahkan masalah, (d) pemahaman konsep, (e)
pemahaman faktual, (f) ilmu terapan, (g) penalaran dan analisis.
Berdasarkan analisis ini maka didapatkan informasi tipe soal apa saja
yang sudah dapat dikuasai siswa dan tipe soal apa saja yang belum dapat
dikuasai oleh siswa.
Soal TIMSS yang diberikan kepada siswa sebanyak 30 soal. Tipe soal
terbagi menjadi dua yaitu soal pilihan jamak dan soal uraian singkat.
Pada soal pilihan jamak berjumlah 22 soal, jika jawaban benar maka
mendapat skor 2 namun apabila jawaban salah maka mendapat skor 0,
maka jika seluruh jawaban benar mendapat skor 44. Sedangkan pada soal
urain singkat berjumlah 8 soal, apabila jawaban benar maka mendapat
skor 7, jika jawaban benar sebagian maka mendapat skor 0,5, dan jika
jawaban salah maka mendapat skor 0, maka jika seluruh jawaban benar
mendapat skor 56. Sehingga diketahui jumlah nilai yang didapat oleh
siswa adalah 100.
Berdasarkan uraian di atas maka diketahui nilai siswa yang diperoleh dari
tes soal TIMSS khusus materi Biologi, data yang didapat merupakan data
kuantitatif, Untuk melihat persentase nilai yang diperoleh siswa maka
dibuat tabel kriteria penilaian penguasan materi Biologi siswa kelas IX
menurut Arikunto (2013: 271) seperti pada tabel berikut ini:
20
Tabel 3. Kriteria penilaian penguasan materi biologi siswa kelas IX.
Persentase (%)
Kriteria
80 – 100
Sangat tinggi
63– 79
Tinggi
42 – 62
Sedang
21 – 41
Rendah
0 – 20
Sangat rendah
Sumber: dimodifikasi dari Arikunto (2013: 271)
3. Wawancara
Wawancara pada penelitian ini dilakukan kepadasatuguru mata pelajaran
IPA untuk memperoleh informasi tambahan tentang gambaran kualitas
guru (pengalaman mengajar, latar belakang pendidikan, tingkat
pendidikan, dan pengembangan diri guru) dengan pertanyaan wawancara
seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Pertanyaan Wawancara Guru
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Pertanyaan
Apakah pendidikan terakhir Bapak/Ibu ?
Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi guru?
Apakah Bapak/Ibu sudah mengikuti PLPG dan PPG?
Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan-pelatihan pendidikan?
Apa saja pelatihan yang pernah Bapak/Ibu ikuti sehubungan dengan profesi
Bapak/Ibu sebagai Guru?
Apakah metode yang sering Bapak/Ibu gunakan?
Apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan kurikulum?
Apakah sarana dan prasarana yang ada disekolah sudah memenuhi standar
pembelajaran?
32
V.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Penguasaan materi IPA siswa kelas IX di SMPN 3 Natar yang telah diukur
menggunakan tes soal TIMSS khusus materi biologi memperoleh rata-rata
secara umum dengan nilai tes soal TIMSS 47, 40 dengan tingkat
penguasaan berkategori“cukup”, kemampuan siswa dalam menjawab soal
domain kognitif pemahaman konsep berkategori “cukup”, domain kognitif
pemahaman faktual berkategori “cukup”, domain kognitif penalaran dan
analisis berkategori “rendah”, domain kognitif informasi kompleks
berkategori “cukup”, domain kognitif informasi sederhana
berkategori“tinggi”, domain kognitif berteori,analisis, dan memecahkan
masalah berkategori“cukup”,dan domain kognitif terapan
berkategori“rendah”.
2. Penguasaan materi IPA siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
siswa yang secara umum memiliki kategori“cukup”, faktor ekternal berupa
latar belakang pendidikan ayah merupakan faktor yang paling dominan
mempengaruhi penguasaan materi IPA siswa dengan rata-rata secara umum
berkategori“cukup”, dan faktor internal yang paling dominan dalam
mempengaruhi penguasaan materi IPA siswa merupakan faktor motivasi
33
belajar IPA yang berkategori“cukup”, diikuti dengan kebiasaan belajar
siswa berkategori“cukup”, dan faktor kemampuan siswa dalam menjawab
soal berkategori“cukup”.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Dalam menentukan populasi dan sampel penelitian, peneliti harus benarbenar memahami tentang bagaimana cara untuk mengambil sampel
penelitian yang benar sesuai dengan jenis pengambilan sampel yang
digunakan.
2. Peneliti harus memahamai bagaimana mengolah data yang telah diperoleh
dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, H. M. 2013. Dale’s Cone of Experience. University of Kentucky.
Kentucky, United States. http//www.etsu.edu/uget/etse1000/documents/
Dales_Cone_of_Experience.pdf. Diakses pada 15 Agustus 2016 pukul
21.00 WIB. 2 hal.
Akbar, M. 2014. Profil kemampuan siswa dalam membuat hipotesis melalui
model pembelajaran inkuiri terbimbing. UNILA. Bandar Lampung. 15
Hlm.
Andika, P. A. 2013. profil kompetensi siswa SMK kompetensi keahlian teknik
kendaraan ringan di kota pekalongan. UNY. Yogyakarta. http://journal.
uny.ac.id_index.ph_jp_article_download_1593_1325. Diakses pada 29
Desember 2015. 162 Hlm.
Arikunto, S. 2013. Menejemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. 506 Hlm.
BSNP. 2006. Panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jenjang Dasar dan Menengah. Balitbang Depdiknas. Jakarta. http:// bsnp
indonesia.org/id/wpcontent/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.
pdf. Diakses pada 26 Desember 2015. 24 Hlm
Harsono, B. 2009. Perbedaab Hasil Belajar Antara Metode Ceramah
Konvensional dengan Ceramah Berbantu Media Animasi pada
Pembelajaran Kompetensi Perakitan dan Pemasangan Sistem Rem.
(Online).
http://jurnal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPTM/article/viewfile/202/210.
Diakses pada 12 Agustus 2016 pukul 21.15 WIB. 9 hal
Inayah, R. M. S. 2013. Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa, dan
Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
pada siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun
Ajaran 2011/2012. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jawa Tengah.
https://eprints.uns.ac.id/1961/1/1899-4276-1-SM.pdf. Diakses pada 27
Desember 2015. 13 hal.
Inayah, R. 2012. Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa dan
Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
pada Siswa Kelah XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun
Pelajaran 2011/2012. (Online).
35
http//jurnal.fkip.uns.co.id/index.php/s2ekonomi/article/viewfile/1899/140
0. Diakses pada 15 Agustus 2016 pukul 21.35 WIB. 13 hal.
Istiqomah. L. 2009. Pengaruh Minat dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri Se Kabupaten Jepara
Tahun ajaran 2008/2009. http://lib.unnes.ac.id/2263/1/6462.pdf. Diakses
pada 23 Juni 2016. 142 Hlm.
Kemdikbud. 2011. Survey Internasional TIMSS. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan. (online). http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/timss.
Diakses pada Desember 2015 pukul 22.50 WIB. 3 hal.
Kuncoro, S. 2014. Meningkatkan Kompetensi Siswa Melalui Pembelajaran
Kooperatif Type Stad dalam Mengelola Kartu Persediaan. http://abcd.
unsiq.ac.id/ source/LP3MPB/ Jurnal/September/5. %20 PPKM.V1.3Sri%20Kuncoro Meningkatkan%20 Kompetensi% 20Siswa.pdf. Diakses
pada 26 Desember 2015. 15 Hlm
Maesyarah. 2012. Analisis Penguasaan Konsep dan Miskonsepsi Biologi Dengan
eknik Modifikasi Certainty Of Response Pada Siswa SMP Sekota
Sumbawa Besar. Universitas Mataram. http://biologi.fkip.unram.ac.id/
wp-content/ uploads/2015/01/ MAESYARAH-_E1A009012_.pdf. Diakses
pada 04 Februari 2016. 8 Hlm
Pebrianti, S. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Nominal
Group Procces Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa di Kelas VII SMP
Bunda Padang. Universitas Bung Hatta. Padang.
http://ejurnal.bunghatta. ac.id / index. Php journal=
JFKIP&page=article&op= view&path[]= 1658 & path[]=1493.
Diakses pada 27 Desember 2015. 16 Hlm
Permendikbud. 2013. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah. http://sindiker.dikti.go.id/dok/PP/PP322013PerubahanPP192005SNP.pdf. Diakses pada 23 februari 2016. 3 Hlm.
Purnama. A. F. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Langsung Berbantuan
Modul Dalam Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Busana Anak di
SMK 3 Pacitan. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta. http/:eprints.
uny.ac.id/23105/1/. Diakses pada 04 Februari 2016. 128 Hlm.
Reskia, S. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua erhadap Prestasi
Belajar Siswa. UniversitasTadulako.http/:jurnal.untad.ac.id/jurnal/
index.php/ESE. Diakses pada 04 23 Juni 2016. 12 Hlm.
Salasiyah. C. I. 2013. Analisis Tingkat Kemampuan Kognitif Mahasiswa
Matematika Pada Matakuliah Aljabar Elementer. http://islamicstudies
journal.com. Diakses pada 22 Juni 2016. 18 Hlm.
36
Sari. D. P dan Rahardi. R. 2010. Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Sisiwa
Kelas IX Pada Pokok Bahasan Turunan Dengan Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Turnamen (TGT).
http://jurnalonline.um.ac.id/data/artikel/artikel3AE82C0B256A1626C90
90621099E4F72.pdf. Diakses pada 10 Juni 2016. 12 Hlm.
Septiana. R. R. 2014. Hubungan Antara Minat Belajar dan Motivasi Bajar
Dengan Hasil Belajar Biologi. http://jurnal.fkip.unila.ac.id. Diakses pada
13 Mei 2016. 48 Hlm.
Setyowati. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar TerhadapHasil Belajar Siswa Kelas
VII SMP Negeri 13 Semarang. http://lib.unnes.ac.id/1088/1/2668.pdf.
Diakses pada 10 Juni 2016. 93 hlm.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memepengaruhi. Rineka Cipta.
Jakarta. 195 hlm.
. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memepengaruhi. Rineka Cipta.
Jakarta. 193 hlm.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta.
Jakarta. 313 hal.
TIMSS . 2011. Assessment Frameworks. Chestnut Hill, MA, USA: TIMSS &
PIRLS International Study Center. http://timssandpirls.bc.edu /timss2011/
downloads/TIMSS2011_Frameworks.pdf. Diakses pada 25 Desember
2015. 192 Hlm
Tim Puspendik. 2012. Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia Menurut
Beachmark Internasional TIMSS 2011. http://litbang.kemdikbud.go.id/
data/puspendik/HASIL%20RISET/TIMSS/LAPORAN%20TIMSS%202011
%20%20Kemampuan%20Matematika%20Siswa%20SMP%20Indonesia%
20berdasarkan%20Benchmark%20TIMSS%202011.pdf. Diakses Pada 04
februari 2016. 108 Hlm.
Download