1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Wapres RI Luncurkan Layanan Izin Investasi 3 Jam
Jakarta, 11 Januari 2016 --- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla secara resmi meluncurkan
layanan izin investasi 3 jam di PTSP Pusat Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM). Peluncuran layanan izin investasi diperuntukkan guna mendorong investasi
padat karya yang dilakukan dihadapan 400 undangan terdiri dari jajaran Menteri
Ekonomi Kabinet Kerja, Duta Besar negara sahabat, Asosiasi Bisnis Asing, perwakilan
pengusaha serta calon investor potensial dan undangan lainnya.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa peluncuran layanan izin
investasi 3 jam merupakan bagian dari revolusi mental yang dilakukan oleh
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam penyederhaan perizinan. “BKPM telah
melakukan beberapa hal perubahan. Tiga hal yang dilakukan untuk mendukung
percepatan investasi diantaranya, penyederhanaan perizinan, memfasilitasi investasi
terhambat debottlenecking dan peningkatan investasi,” ujarnya dalam keterangan
resmi kepada media, Senin (11/1).
Menurut Franky, layanan izin investasi 3 jam memiliki peran strategis dalam
mendorong masuknya aliran investasi baik asing maupun domestik ke Indonesia.
“Dengan adanya layanan izin investasi 3 jam tersebut, maka diharapkan dari sisi
penyederhanaan perizinan, Indonesia bisa memiliki daya saing yang lebih unggul,”
paparnya.
BKPM telah menyiapkan pendamping investor (Priority Investment Officer) untuk
membantu investor yang akan memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam. Investor
yang hadir langsung dengan rencana investasinya di atas Rp 100 miliar (atau setara
US$ 8 juta) dan atau menyerap tenaga kerja minimal 1.000 orang diharapkan
membawa data diri (paspor atau akte perusahaan asing) serta alur aktivitas produksi
perusahaan.
“Alur pelayanannya investor yang memenuhi syarat datang sendiri ke BKPM dan
mengambil antrian layanan dan ditemui oleh Direktur Pelayanan BKPM. Investor
dapat menunggu di lounge layanan investasi 3 jam yang telah disiapkan. Nantinya
pendamping investor yang akan mengurus seluruh berkas dan memberikannya
kepada investor setelah selesai semuanya,” jelasnya.
1
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa peluncuran yang dilakukan hari ini,
merupakan penyempurnaan dari layanan izin 3 jam dengan 3 produk perizinan plus
surat booking tanah yang dilakukan pada 26 Oktober 2015, kemudian soft launching
layanan izin 3 jam dengan 8 produk perizinan plus surat booking tanah per 1
Desember 2015. Hingga 11 Januari 2016, terdapat 7 perusahaan dengan total nilai
investasi Rp 17,85 triliun telah memanfaatkan layanan izin investasi 3 jam tersebut.
“Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di bidang industri, real estat,
pembangkit listrik, pelabuhan, dan budidaya ternak,” urainya.
Pangkas Waktu Izin 23 Hari Lebih Menjadi 3 Jam
Kepala BKPM Franky Sibarani menekankan pentingnya layanan izin investasi 3 jam
karena terkait dengan penyederhanaan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
mengurus 8 (produk perizinan) ditambah 1 surat booking tanah tersebut. “Dari
hitungan BKPM dibutuhkan waktu 23 hari lebih termasuk waktu yang dibutuhkan
untuk akta pendirian dan SK Kumham dan kini hanya dibutuhkan waktu 3 jam,”
jelasnya.
Produk-produk perizinan yang akan diberikan pada investor layanan izin investasi 3
jam adalah adalah izin investasi, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Akta Pendirian
Perusahaan dan SK Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), Izin
Memperkerjakan Tenaga Asing (IMTA), Angka Pengenal Importir Produsen (API-P),
dan Nomor Induk Kepabeanan (NIK).
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jenis Izin
Lama Penerbitan
(Sebelum)
Izin Investasi
3 hari kerja
Akta Pendirian dan Variatif tergantung lama
SK Kumham
pengurusan di notaris
NPWP
1 hari kerja
TDP
3 hari kerja
RPTKA
3 hari kerja
IMTA
3 hari kerja
API-P
5 hari kerja
NIK
5 hari kerja
Lama Penerbitan
(Sesudah)
3 Jam
Franky menambahkan bahwa 8 (delapan) produk perizinan tersebut dikeluarkan oleh
lima instansi diluar BKPM. Di antaranya Ditjen Pajak Kementerian Keuangan untuk
NPWP, Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk NIK, Kementerian
Perdagangan untuk TDP dan API-P, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
untuk RPTKA dan IMTA, serta Notaris untuk Akta Pendirian Perusahaan dan SK
Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM. Selain itu, ditambah surat booking
tanah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
2
Selain layanan tersebut, pada tanggal 14 Desember 2015 lalu, BKPM telah
bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) memberikan
kemudahan melalui fasilitas percepatan importasi mesin/peralatan bagi perusahaan
yang masih dalam tahap konstruksi yang merealisasikan investasinya. “Kemudahan
tersebut berbentuk percepatan peningkatan status jalur hijau melalui profiling
perusahaan,” imbuhnya.
Dengan rekomendasi BKPM, pemutakhiran profiling perusahaan menjadi jalur hijau
akan berlangsung lebih cepat berubah dari kondisi pada umumnya di mana
perusahaan baru akan dikategorikan sebagai high risk sehingga melalui jalur merah
dan perlu pemeriksaan fisik serta penelitian dokumen sebelum penerbitan Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) dengan proses 3-5 hari. “Dengan percepatan
jalur hijau itu, maka proses tersebut dapat dikeluarkan dalam waktu 30 menit,”
ungkapnya.
Proses ini akan mempercepat proses konstruksi perusahaan, karena adanya
kepastian waktu proses customs clearance di pelabuhan sehingga mesin yang
diimpor dapat segera digunakan sesuai jadwal yang direncanakan. Adapun
persyaratan untuk mendapatkan rekomendasi dari BKPM antara lain bahwa
perusahaan benar-benar sedang dalam tahap konstruksi (pembangunan) gedung
pabrik, menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) terakhir dengan
konsistensi penyampaian LKPM sebelumnya dan membuat surat pernyataan tidak
akan menyalahgunakan importasi barang-barang yang diimpor (barang yang diimpor
harus sesuai dengan dokumen impor dan digunakan untuk implementasi Izin Prinsip
Penanaman Modal).
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
3
Download