efektivitas kartu panduan warna cat tembok dulux dalam

advertisement
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
EFEKTIVITAS KARTU PANDUAN WARNA
CAT TEMBOK DULUX DALAM MEMBENTUK
BRAND AWARENESS KHALAYAK
(KAWASAN PERCETAKAN NEGARA)
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar
Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun oleh:
Nama
Nim
Jurusan
: Efendi
: 4430412-027
: Periklanan
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2007
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERIKLANAN
Lembar Persetujuan Sidang Outline
Nama
: Efendi
NIM
: 4430412-027
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux
dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak
di Kawasan Percetakan Negara
Mengetahui,
Pembimbing
(Drs. Akhmad Mulyana, M.Si)
ii
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERIKLANAN
Lembar Persetujuan Sidang Skripsi
Nama
: Efendi
NIM
: 4430412-027
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux
dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak
di Kawasan Percetakan Negara
Mengetahui,
1. Ketua Sidang
Nama : Drs. Riswandi, M.Si.
(…………...………………..)
2. Penguji Akhir
Nama : Widodo Patrianto, S.Sos.
(…………...………………..)
3. Pembimbing
Nama : Drs. Akhmad Mulyana, M.Si
(…………...………………..)
iii
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERIKLANAN
Lembar Lulus Sidang Skripsi
Nama
: Efendi
NIM
: 4430412-027
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Judul Skripsi
: Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux
dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak
di Kawasan Percetakan Negara
Jakarta, 16 Januari 2007
1. Ketua Sidang
Nama : Drs. Riswandi, M.Si.
(…………...………………..)
2. Penguji Akhir
Nama : Widodo Patrianto, S.Sos.
(…………...………………..)
3. Pembimbing
Nama : Drs. Akhmad Mulyana, M.Si
(…………...………………..)
iv
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PERIKLANAN
Abstraksi
Nama
NIM
Fakultas
Judul Skripsi
: Efendi
: 4430412-027
: Ilmu Komunikasi
: Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam
Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan
Negara
viii + 82 Halaman
Bibiografi
: 26 buku (1966-2006), 2 majalah (2003-2006) dan 5 situs website
Saat ini terdapat banyak sekali media yang digunakan oleh produsen untuk
menarik perhatian calon konsumen, salah satunya adalah melalui kartu panduan
warna. Media ini dibutuhkan oleh calon konsumen sebagai panduan dalam memilih
warna sebelum membeli cat tembok. Namun disisi lain, untuk membuat sebuah kartu
panduan warna membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena perlu adanya keakuratan
dalam warna yang dihasilkan. Selain itu perlu adanya kerja sama dengan toko
pengecer dalam mempengaruhi media promosi ini dengan khalayak. Untuk itu perlu
diteliti tentang sejauh mana efektivitas kartu panduan warna produk cat tembok
dalam membentuk brand awareness khalayak. Merek yang akan digunakan sebagai
atribut dalam penelitian ini adalah merek Dulux. Lokasi yang dijadikan sebagai
tempat penelitian adalah di kawasan Percetakan Negara.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa efektif dari pengaruh kartu
panduan warna cat tembok maka variabel yang dipakai adalah awareness dan persepsi
sebagai tolak ukur dan menggunakan atribut pengukuran dari teori tahap pemrosesan
informasi menurut William McGuire yaitu perhatian dan pemahaman. Sedangkan
untuk memperdalam konsep maka teori yang digunakan adalah dari Tony Yeshin
dan Chris Fill yang dituangkan dalam sub atribut yaitu actual product, augmented
product, dan product image.
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode penelitian yang
digunakan adalah dengan metode survey. Teknik penarikan sampel dalam penelitian
ini adalah sampling non probability. Pemilihan sampel dengan teknik accidental
sampling dilakukan terhadap anggota populasi yang kebetulan dijumpai sedang
membeli atau memilih suatu produk cat tembok.
Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya pengenalan dan pemeliharaan
merek pada cat tembok agar tidak tenggelam di pasaran. Salah satunya dengan kartu
panduan warna sebagai promosi terselubung agar dapat menancapkan merek didalam
benak konsumen (brand awareness).
v
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
KATA PENGANTAR
Puji Syukur pada 4JJ1 SWT sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Tak lupa skripsi ini saya persembahkan untuk:
Ibu-Bapak di Jogja yang ikut memberikan doa dan dorangan spiritualnya,
serta dari kerabat lain seperti adik Endang, Lukman, mBak Nur, mBak Asih,
Kang Pur, mBak Rina, mBak Eni dan lainnya.
Orang terkasih yang selalu menemani dan memberikan dorongan moral dan
semangat, yaitu Yani.
Dosen dan para pakar yaitu Bapak Mulyana, Ibu Niken dan Bapak Hari.
Pak Pur sekeluarga yang telah ikut bersabar.
Relasi baik dari kostan (Reiza, Ugi, Rustiar, Angga dll), dari kantor (Bapak
Permana sekeluarga, David, Warno dll) maupun dari kampus (Diana, Uni,
Tyo, Anton, Erwindo, Arif, Widya, Rika, temen-temen kuper99 lainnya).
Serta pihak lainnya seperti Bapak Sopar selaku Lurah Rawasari, Bapak Karsono
dari Toko Tunas Bangunan, Ryan teman chat-ku, Dibyo dan pihak lainnya
yang tidak tersebut.
“Terima kasih banyak untuk semuanya”.
Jakarta, 16 Januari 2007
Penulis
MOTTO:
Fide et sedulites : Dengan Kepercayaan akan timbul ketekunan.
Labora ut in aeternum vivas : Berusaha terus, seolah-olah engkau
hidup selamanya.
vi
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
DAFTAR ISI
Lembar Cover Judul ……………………………………………………………… i
Lembar Persetujuan Sidang Outline ………………………………………..…… ii
Lembar Persetujuan Sidang Skripsi ………………………………………..…… iii
Lembar Tanda Lulus Sidang Skripsi ……………………………………..…...… iv
Abtraksi …………………………………………………………………...……... v
Kata Pengantar ……………………………………………………….....…….… vi
Daftar Isi ……………………………………………………………….……..... vii
BAB I. Pendahuluan …………………………………………………………..…. 1
1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………………...... 1
1.2. Perumusan Masalah ……………………………………………….... 5
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………..…….. 5
1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………..…… 5
BAB II. Kerangka Teori ……………………………………………………...….. 7
2.1. Komunikasi sebagai Suatu Proses ……………..……………………. 7
2.2. Efektivitas Pesan …………………………………………………..... 9
2.3. Teori Stimulus Respon ………………………………...…………... 10
2.4. Pengertian Merek …………………………………………...……... 14
2.5. Pengertian tentang Warna …………………………………………. 20
BAB III. Metode Penelitian .…………………………………………..……….. 24
3.1. Tipe Penelitian ……………………………………………..……… 24
3.2. Metode Penelitan …………………………………………..……… 24
vii
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
3.3. Populasi dan Sampel Penelitan ………………………………..…... 24
3.4. Definisi dan Operasioan Konsep Penelitian ………………………. 26
3.5. Validitas dan Reliabilitas ………………………………………….. 28
3.6. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….... 29
3.6.1. Data Primer ……………………………………………… 29
3.6.2. Data Sekunder …………………………………………… 29
3.7. Pengolahan dan Analisa Data ……………………………………… 30
BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan ……………………………………. 31
4.1. Sekilas tentang Penelitian …………………………………………. 31
4.2. Sekilas tentang Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux ……….. 32
4.3. Hasil Penelitian ……………………………………………………. 34
4.3.1. Identitas Responden ……………………………………... 34
4.3.2. Respon Khalayak ………………………………………... 38
4.3.2.1 Bagian Satu tentang Perhatian Responden terhadap
Kartu Panduan Warna ……………………...…... 39
4.3.2.2 Bagian Dua tentang Pemahaman Responden terhadap
Merek Dulux ……………………….................... 53
4.4. Pembahasan Penelitian …………………………………………..... 64
4.5. Uji Reabilitas …………………………………………………….... 71
4.6. Uji Validitas ……………………………………………………….. 71
4.6.1. Uji Validitas pada Variabel Awareness………………….. 72
4.6.2. Uji Validitas pada Variabel Persepsi ……………………. 75
BAB V. Kesimpulan dan Saran …………………...…………………………… 80
5.1. Kesimpulan ……...……………………………………………...…. 80
viii
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
5.2. Saran ………………………………………………………………. 81
Daftar Pustaka ………………………………………………………………...…. x
Daftar Lampiran: …………………………………………………………….….. xiii
Contoh Kartu Panduan Warna Dulux
Pertanyaaan Kuesioner
Hasil Penelitian Kuesioner
Tabel Hasil Penelitian
Data Output SPSS 13 Tentang Realibilitas
Data Output SPSS 13 Tentang Validitas Awareness
Data Output SPSS 13 Tentang Validitas Persepsi
Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi Ketua RT/RW
Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi Toko Bangunan
Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi Mitra 10
Surat Keterangan Penyebaran Data dari RT/RW
Surat Keterangan Penyebaran Data dari PD Makmur
Surat Keterangan Penyebaran Data dari Toko Tunas Bangunan
ix
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini konsumen semakin selektif dalam memilih suatu produk. Bukan hanya
selektif dari segi harga, namun juga selektif dalam menyikapi sebuah kemasan
produk. Yang termasuk dalam kemasan produk adalah tampilan desain luar dari
sebuah produk dan pernak-pernik yang disandangnya. Semakin menarik kemasan
produk tersebut akan menjadikan konsumen merasa bangga memilikinya, apalagi
jika ditambah dengan atribut yang lumayan menarik. Salah satunya adalah desain
produk. Desain produk harus disesuikan dengan target market dari produk tersebut.
Semakin eksklusif desainnya, biasanya harganya juga semakin eksklusif.
Secara tidak langsung desain kemasan yang futuristik dan eye-catching akan
memberikan masukan dalam peningkatkan penjualan. Bahkan untuk merek-merek
tertentu, sering melakukan perubahan desain kemasan maupun atribut kemasan jika
terjadi penurunan penjualan. Ada pula untuk merek tertentu merasa perlu mengganti
desain kemasannya tiap periode tertentu untuk menjaga gengsi akan image produk
sebagai contohnya adalah produk shampoo. Hal ini bisa dimaklumi karena adanya
perkembangan desain dalam tiap waktunya. Hal ini pun berlaku untuk atribut-atribut
lainnya yang digunakan untuk kampanye suatu merek cat seperti brosur, baliho,
poster, iklan cetak dan lain sebagainya.
Jika dilihat dari lokasi dan kondisi pengecatan, cat digolongkan menjadi dua,
yaitu cat interior dan cat eksterior. Sesuai dengan namanya, cat interior digunakan
1
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
untuk bagian dalam bangunan, sedangkan cat eksterior untuk bagian luar bagian.
Jenis cat berdasarkan bahan pengencernya, terbagi menjadi dua yaitu cat berbahan
dasar air (water-based paint) dan cat berbahan dasar minyak (oil-based paint). Cat
berbahan dasar air yaitu cat tembok dan vinyl acrilic. Keuntungan cat berbahan dasar
air adalah murah, tidak terbakar dan memiliki daya lekat pada bidang yang akan
dicat. Sedangkan cat yang termasuk berbahan dasar minyak adalah cat kayu dan cat
besi. Keuntungannya adalah memberikan efek mengkilap pada bidang yang akan
dicat, mudah dicuci dan memiliki daya lekat yang baik.1
Produk cat yang sangat beragam, baik dari macam jenis cat maupun merek
produk cat. Merek yang beredar dipasaran pun sangat banyak, ada merek yang hanya
beredar di suatu atau beberapa wilayah seperti Indana Paint yang hanya didistribusikan
di Jawa dan Bali, cat tembok Damex yang hanya disitribusikan di Jawa dan Sumatera,
namun ada beberapa merek yang jaringan distribusinya sudah nasional seperti Dulux,
Jotun dan Metrolite.
Produk cat merupakan jenis produk yang tidak dikonsumsi setiap hari atau
dapat pula dikatakan sebagai barang sekunder. Oleh karenanya produk cat memiliki
masa-masa tertentu atau suatu periode tertentu dalam pelonjakan penjualan produk.
Masa terjadi lonjakan penjualan tersebut, biasanya pada saat sebelum lebaran dan
sebelum tahun baru. Pada saat pelonjakan pembelian produk cat tersebut merupakan
saat dimana orang menginginkan pembaruan dalam lingkungan rumah dan untuk
menyambut hari gembira. Maka tak heran jika produk-produk cat biasanya melakukan
1. Buku Serial Rumah Pengecatan: Pengecatan, oleh Andrianto Budiarsa, Harry Gon, E. Mayariani,
dan Robertus Pawang, PT. Prima Infosarana Media, halaman 8, 2006.
2
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
program promosi pada 2-3 bulan sebelum peristiwa tersebut.
Untuk menarik minat calon konsumen, biasanya produsen memberikan berbagai
kemudahan sebagai panduan dalam memilih produk yang sesuai dengan keinginannya.
Seperti halnya salah satu atribut kampanye produk cat yaitu dengan memberikan
kartu panduan warna cat pada distributor atau toko eceran yang menjual material
bangunan. Dari pihak produsen memberikan puluhan bahkan ratusan pilihan warna
yang memiliki potensial sebagai warna favorit konsumen. Tujuan produsen membuat
kartu panduan warna cat tembok tersebut yaitu: 2
1. sebagai bentuk promosi terselubung.
2. untuk memudahkan konsumen mencari warna yang diinginkan.
3. memberikan alternatif warna jika warna yang dicari tidak diketemukan.
4. untuk menarik minat konsumen, bahwa mereknya menyediakan bermacam
variasi warna.
5. memberikan kesan sesuai dengan material kartu panduan warna (mewah,
elegan, dan sebagainya).
6. bagian dari program kampanye periklanan yaitu untuk membangun brand
yang positif di mata konsumen.
7. untuk membedakan merek produk cat dengan kompetitornya.
Dalam membuat sebuah kartu panduan warna cat tembok memerlukan biaya
yang tidak sedikit seperti halnya membuat sebuah brosur. Warna yang disajikan
2. Dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara produsen cat tembok (Bapak Edi Tansil,
produsen PT Difan Prima Paint), dari Buku Serial Pengecatan, dan situs kompas.co.id.
3
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
dalam kartu panduan warna tersebut harus sama persis seperti warna cat tembok
pada saat dioles. Jika produsen membuat seratus kombinasi warna pada produk
catnya berarti dalam kartu panduan warna tersebut terdapat seratus macam warna.
Makanya tidak heran jika pembuatan produksi kartu panduan warna tersebut dilakukan
di luar negeri seperti di Singapura dan Inggris yang mana menggunakan teknik
pencetakan yang lebih akurat dan modern. Sedangkan kenyataan di lapangan tak
jarang, pembeli sudah memilih dan merencanakan warna yang akan dibeli tanpa
harus melihat dahulu kartu panduan warna cat yang disediakan produsen. Kenyataan
lainnya adalah tidak semua warna yang ada dalam kartu panduan warna tersebut
tersedia di toko yang menjual cat tembok tersebut. Ada beberapa warna pilihan yang
tidak tersedia dan perlu dipesankan terlebih dahulu. Jadi nilai keefektifannya dari
kartu panduan warna cat tembok tersebut patut untuk dipertanyakan.
Fenomena yang menarik lagi dari kartu panduan warna cat tembok adalah
adanya beberapa merek yang tidak menyediakan warna tertentu namun pada merek
lain warna tersebut tersedia. Bahkan terkadang, warna yang tersedia dalam kemasan
tersebut tidak sama dengan warna yang ada dalam kartu panduan warna sehingga
akan membuat konsumen merasa kecewa. Tak jarang pula, adanya kesamaan dalam
penamaan warna pada kartu panduan warna tetapi warnanya berbeda dengan warna
yang terdapat dalam kartu panduan warna merek lain. Akibatnya terjadi salah persepsi
dalam menilai sebuah nama warna oleh konsumen. Dan ada satu hal lagi yang
menarik untuk dicermati yaitu pembeli memilih warna cat suatu merek tetapi melihat
atau menggunakan kartu panduan warna yang disediakan oleh merek lain.
Keganjilan tersebutlah yang perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui sejauh
4
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
mana pengaruh merek terhadap arti dari kartu panduan warna cat tembok di benak
calon konsumen.
Dalam penelitian ini akan menggunakan merek Dulux sebagai bahan penelitian.
Pertimbangannya adalah karena merek tersebut sedang mensosialisasikan logo baru
dan juga karena distribusinya sudah cukup luas, yaitu di Pulau Sumatera, Jawa, Bali
dan Kalimantan. Target market dari cat tembok Dulux ini adalah untuk kalangan
menengah ke atas.3 Sedangkan lokasi yang akan dijadikan tempat untuk penelitian
adalah kawasan Jalan Percetakan Negara, Jakarta. Alasannya adalah karena pada
daerah tersebut merupakan kawasan penjualan bahan bangunan. Selain adanya dua
supermaket spesialis bahan bangunan, yaitu Mitra 10 dan Swalayan Bangunan “BJ”,
juga karena di sepanjang Jalan Percetakan Negara tumbuh toko-toko bahan material
bangunan. Sehingga pada lokasi tersebut memiliki trafik pembelian produk cat
tembok lumayan tinggi dibandingkan kawasan lain.
1.2. Perumusan Masalah
Sejauh mana efektivitas kartu panduan warna produk cat tembok merek Dulux
dalam membentuk brand awareness khalayak di kawasan Percetakan Negara?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang efektivitas kartu
panduan warna produk cat tembok dalam membentuk brand awareness khalayak.
5
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
1.4. Manfaat Penelitian
A. Signifikansi akademis:
Untuk menambah khasanah perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
sosial yang diharapkan akan menjadi tolak ukur penelitian fenomena sosial
baru di kemudian hari.
B. Signifikansi praktis:
Untuk mengetahui sejauh mana pentingnya promosi terselubung dalam
sebuah pemasaran sebuah produk.
Menambah wawasan dan pengetahuan baru tentang pentingnya sebuah
desain dalam komunikasi pemasaran demi kemajuan kreativitas desain
Indonesia.
3. Berdasarkan harga produk yang lumayan mahal dan juga reposisi dari perusahaan yang diterangkan
dalam situs resmi yaitu www.dulux.co.id dan www.dulux.com.uk
6
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Komunikasi Sebagai Suatu Proses
Dalam masyarakat luas diperlukan adanya interaksi antar individu yang akan
membentuk sebuah komunikasi. Oleh karenanya diperlukannya kajian yang menelaah
tentang cara berkomunikasi. Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap
produksi proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui
pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan
menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari
sistem-sistem tanda dan lambang.4
Proses komunikasi menyangkut struktur media, hubungan media dan masyarakat
dan khalayak, aspek-aspek budaya dari komunikasi massa serta dampak atau hasil
komunikasi massa terhadap individu. Iklan merupakan suatu proses komunikasi
massa yang mempunyai kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang
membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui
saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.
Cara kerja komunikasi menurut Don E. Schuitz dan Stanley I. Tannenaum5
yaitu pesan-pesan (messages) disampaikan oleh berbagai sumber (sources) melalui
suatu medium. Dalam medium tersebut terkadang terdapat gangguan (noice) dalam
menerima pesan. Pesan yang masuk (receive) akan disimpan dalam memori (memory
4 Menurut B. Aubrey Fisher dalam bukunya How to Produce successful Advertising (1990).
7
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
storage) yang selanjutnya dari memori tersebut akan diolah dan disimpan dalam
bentuk decoding dan encoding. Si penerima pesan akan memberikan suatu respon
baik positif ataupun negatif berdasarkan memori yang tersimpan sebagai timbal balik
(feedback) dari sumber pesan. Penggambarannya sebagai berikut:
source
Receive
Me
ss
Screen
ag
e
Decode
ice
Encode
No
source
Medium
Message
Noice
Message
ce
i
No
Response
(Positive or negative)
ge
source
Memory
Storage
a
ess
M
Feedback
Sumber: Don E. Schultz, Stanley I. Tannenbaum dan Robert F. Lauteborn, Integrated Marketing
Communications, NTC Business Books, 1994
Pengirim memberikan kode-kode melalui pesan dengan cara yang sama seperti
bagaimana penerima mengartikan kode-kode yang terdapat dalam pesan. Pengirim
harus menyampaikan pesan lewat media yang efektif yang dapat menjangkau si
penerima, selain itu pesan harus dalam bentuk yang dikenali oleh penerima. Pengirim
juga harus membuat umpan balik sehingga dapat diketahui respon dari penerima.
Pesan yang dikirim tidak selalu dapat diterima sesuai keinginan pemberi pesan karena
adanya perhatian yang selektif, pengubahan yang selektif dan pengingatan kembali
5. Essentials of Advertising Strategy, 2nd edition, Lincolnwood, NTC Business Books, 1989, hal.32.
8
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
yang selektif pada penerima pesan. Untuk mendapatkan respon yang diinginkan
dalam proses komunikasi maka diperlukannya efektivitas dalam penyampain pesan.
2.2. Efektivitas Pesan
Dalam berkomunikasi terkadang begitu berbedanya arti yang dikirim dengan
arti yang diterima, sampai timbul salah pengertian. Jika dalam kehidupan seharihari, bisa terjadi pertengkaran. Akibatnya suasana jadi tegang, kedua belah pihak,
jengkel, sedih, marah, dan bisa jadi frustasi. Komunikasi akan menjadi meleset
karena adanya miss-communication, yaitu ada komunikasi, tetapi bukan komunikasi
yang mengena atau efektif.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilancarkan sedemikian rupa
sehingga menimbulkan efek kognitif, efek afektif, atau efek konatif (behavioral)
pada komunikan sedangkan tanggapan respon (efective response) adalah tanggapan
komunikan terhadap suatu pesan, baik secara verbal maupun nirverbal, yang sesuai
dengan tujuan komunikator.6
Efisiensi berkaitan dengan cara, yaitu membuat sesuatu dengan betul (doing
things right) sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan (doing the right things).
Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai
tujuan.7
Untuk menyampaikan pesan yang efektif dan efisien maka diperlukan adanya
strategi pemasaran yang efektif. Cara yang biasa dipergunakan, yaitu: 8
6. Kamus Komunikasi, Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA, Halaman 113.
7. Diambil dari Productivity Management: A Practical Handbook karya Prokopenko, 1987, Hal. 5.
8. Diambil dari modul Perencanaan Merek asuhan dari Yulianti MSc.
9
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
a. Merancang strategi konsumen, yaitu pemahaman produk yang akan
dikomunikasikan, memahami proses kerja perancangan dan produksi/
pemasaran, menguasai pemasaran serta ketajaman sasaran, sehingga dapat
disimpulkan bentuk pendekatan yang mudah dipahami dan komunikatif.
b. Menyusun strategi kreatif, yaitu untuk mengoptimalkan dan memaksimalisasi,
tata kerja pengumpulan data, analisa dan perumusan masalah, menyusun
proses perancangan/kreatif dengan mempertimbangan banyak aspek yang
terkait, sehingga pesan dapat atraktif, kreatif dan istimewa.
c. Menguasai startegi media, sehingga pesan dan gagasan dapat langsung
mendekati sasaran melalui medium yang efektif serta mudah dipahami oleh
target audiens.
2.3. Teori Stimulus Respon
Karena reaksi konsumen terhadap stimulus, yang akan bergantung pada
bagaimana stimulus bersangkutan diproses, dapat sangat membentuk sikap dan
perilaku, suatu pengertian tentang pemrosesan informasi sangatlah berguna. Menurut
James F. Engel, Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard,9 mengatakan bahwa
pemprosesan informasi mengacu pada proses yang dengannya suatu stimulus diterima,
ditafsirkan, disimpan di dalam ingatan dan belakangan diambil kembali.
9. Dalam bukunya “Consumer Behavior 6 th Ed.” (1995).
10
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Tahap-tahap pemrosesan informasi yang dikembangkan oleh William McGuire
yaitu:10
1) Pemaparan (exposure); pencapaian kedekatan terhadap suatu stimulus
sedemikian rupa sehingga muncul peluang diaktifkannya satu atau lebih dari
kelima indera manusia.
2) Perhatian; alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk.
3) Pemahaman; tafsiran atas stimulus.
4) Penerimaan; tingkat sejauh mana stimulus mempengaruhi pengetahuan
dan/atau sikap orang bersangkutan.
5) Retensi; pemindahan tafsiran stimulus ke dalam ingatan jangka panjang.
Pemasaran
Stimulus
Didominasi
Pemasar
dll
Perhatian
Pemahaman
Ingatan
Penerimaan
Retensi
Sumber: William McGuire, Some Internal Pscyhological Factors Influencing Consumer Choise, 1996.
10. Some Internal Pscyhological Factors Influencing Consumer Choise, 1996.
11
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Implikasi penting dari model pemprosesan informasi tersebut adalah stimulus
harus melewati tiap tahap sebelum mencapai ingatan. Akibatnya efektifan komunikasi
persuasif akan bergantung pada kemampuan komunikasi bersangkutan untuk bertahan
dalam semua tahap pemrosesan informasi tersebut.
Menurut Milly R. Sonneman, accelerated learning adalah bidang studi yang
berkenaan dengan cara mengakses jalan untuk mengetahui dan mengingat informasi.11
Salah satu cara untuk terlibat dalam studi ini adalah dengan memeriksa seluruh panca
indra baik indra dengar, rasa, cium, dan sentuh. cara orang memproses dan menyimpan
informasi sering sekali merupakan campuran antara cara visual/penglihatan,
auditori/pendengaran, dan kinestetik/gerakan.
STIMULI
- Perhatian
- Suara
- Bau
- Rasa
Sensasi
Pemberi Arti
Indera
Penerima
Perhatian
PERSEPSI
Perhatian
Tanggapan
Sumber: Diadaptasi dari Michael R. Solomon (1996), Customer Behavior, Practice-Hall International.
Persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih, menginformasikan,
dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran
dunia yang memiliki arti yaitu persepsi timbul akibat adanya sensasi, dimana
pengertian sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang
11. Dalam bukunya Mahir Berbahasa Visual, 1997.
12
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
menggembirakan.12 Sensasi dapat juga dikatakan sebagai tanggapan yang cepat dari
indera penerima kita terhadap stimuli dasar cahaya, warna, dan suara.
Proses persepsi terjadi karena adanya faktor yaitu perhatian (attention) dan
persepsi selektif (selectif perceptual). Perhatian yang dilakukan oleh konsumen dapat
terjadi secara sengaja atau tidak sengaja. Perhatian yang dilakukan secara sengaja
terjadi ketika konsumen secara aktif mencari informasi yang mempunyai relevansi
pribadi. Sedangkan perhatian selektif terjadi karena dengan mempunyai keterlibatan
yang tinggi terhadap suatu merek produk. Sedangkan perhatian secara tidak sengaja
terjadi ketika konsumen dipaparkan sesuatu yang menarik, mengejutkan, menantang,
atau sesuatu yang tidak diperkirakan, yang tidak ada relevansinya dengan tujuan atau
keperntingan konsumen. Stimuli dengan ciri-ciri di atas akan secara otomatis mendapat
tanggapan konsumen.
2.5. Pengertian Merek
Pada dasarnya merek dan produk memiliki perbedaan. Menurut Stephen King,
sebuah produk sesuatu yang dibuat di sebuah pabrik sedangkan sebuah merek sesuatu
yang dibeli seorang pelanggan. Sebuah produk dapat disalin oleh kompetitor dengan
menggunakan sebuah merek yang unik. Sebuah produk dapat cepat usang sedangkan
kesuksesan merek dapat bertahan lama. Pada intinya merek berhubungan dengan
bagaimana orang merasakan, bukan terbatas mengenai produk itu sendiri. Jadi merek
adalah semacam bentuk mental sekilas.
12. Nugroho J. Setiadi, SE, MM dalam buku Perilaku Konsumen: Konsepsi dan Implikasi untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran, halaman 47, 2003.
13
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Keuntungan utama yang dimilikinya adalah bahwa merek itu menggantikan
ketidaktentuan menjadi usaha sungguh-sungguh menganalisa pilihan dalam kategori
produk. Sedangkan menurut Kevin Lane Keller dalam bukunya Strategy Brand
Managemenet: 13
A product is anything that can be offered to a market attention, acquisition,
use, or consumption that might satisfy a need or want. Thus , a product may
be a physical good, service, retail store, person, organization, place or idea
(e.g. a politicl or social cause)… A Brand is therefore a product, but not one
that adds other dimensions that differentiate it in some way from other products
designed to satisfy the same need.
Merek (brand) adalah perbedaan nama dan atau simbol seperti logo, desain,
pembungkus, dan merek dagang yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang/jasa
dari kelompok penjual yang satu dengan kelompok penjual lainnya dan untuk
membedakan barang/jasa dari para kompetitor. Konsumen jelas tidak dapat
menghabiskan tenaga dan waktu untuk memperlakukan setiap pembelian sebagai
pembelian pertama kali. Memilih sebuah merek adalah penghematan waktu,
memberikan pilihan yang bebas resiko dan dapat diandalkan. Elemen inti brand
equity menurut David A. Aaker adalah: 14
1) Brand awareness (kesadaran merek)
Pada tahap ini menunjukkan kesanggupan seorang calon konsumen untuk
mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian
dari kategori produk tertentu.
13. Halaman 4, terbitan Pearson Education Inc., 2002.
14. Dalam bukunya Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek, 1997.
14
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
2) Brand association (asosiasi merek)
Pada tahap ini mencerminkan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu.
Sedangkan menurut Dr. Bambang Bhakti, ada empat indikator yang perlu
diperhatikan untuk mengevaluasi brand awareness, yaitu 15
a. Recall, yaitu yang mana khalayak dapat mengingat suatu merek dan tanpa
dibantu untuk mengingat merek tersebut.
b. Recognition, yaitu yang mana khalayak dapat mengingat merek yang dengan
beberapa merek kelas satu atau jenis produk sama dan mengidentifikasi merek
yang ditanyakan tersebut.
c. Purchase, yaitu khalayak membeli produk yang dikuatkan melalui brand.
d. Consumption, yaitu khalayak mengkonsumsi dan menikmati brand dalam
produk.
Semua itu dapat dipengaruhi oleh aktifitas perusahaan atau tingginya keberadaan
produk di tingkat retail atau keberadaan produk di tingkat konsumen. Walaupun
sebenarnya tingkat kesadaran merek (brand awareness) itu tidaklah sampai pada
tingkat pembelian produk namun hanya pada sadar atau tidak.
Sebuah merek haruslah menampilkan proposisi yang jelas dan terarah dalam
pasar. Kesatuan kepribadian haruslah cepat dikenali oleh konsumen melalui penggunaan
konsisten atau simbol. Sebuah merek haruslah terdiri dari atribut rasional dan emosional
yang menyatu. Proposisi keseluruhan merek dan daya tarik awalnya merupakan faktor
15. Warta JWT edisi Vol. 5/IV/Mei/2006
15
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
penting dalam menentukan kesuksesan pasarnya. Dalam berbagai riset mengenai
perilaku konsumen menujukkan bahwa titik puncak penjualan terjadi di awal-awal
kehidupan sebuah merek sewaktu konsumen mencobanya dan kemudian sampai dan
berdiamlah merek itu pada level yang lebih rendah. Loyalitas merek secara eksklusif
jarang ditemukan. Sebuah produk biasanya dipadukan dengan perilaku membeli
merek yang berulang-ulang.
Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian para ahli psikologi, perhatian manusia
atau mental focus kita hanya menangkap sebagian kecil visual maupun rangsangan
lainnya pada saat yang bersamaan. Dengan mengalihkan fokus perhatian, kita dapat
menyadari adanya hal-hal lain yang tidak kita sadari sebelumnya seperti misalnya
pada saat kita sedang berkonsentrasi membaca buku di restoran, mungkin pada saat
yang sama kita tidak menyadari bahwa ada aroma makanan lezat yang telah disajikan
di atas meja, yang baru disadari setelah pelayan mengingatkan bahwa “makanan
telah siap”. Hal ini menunjukkan bahwa tidak seluruh informasi dan rangsangan
yang ada di lingkungan sekitar, dapat diserap oleh pikiran kita dan bahwa pikiran
itu bersifat selektif.16
Otak manusia dibagi menjadi hemisfer kiri dan kanan, yang dihubungkan
dengan struktur serabut saraf yang dikenal sebagai korpus kalosus.17 Sekarang
diyakini bahwa kedua hemisfer ini bertanggung jawab untuk jenis-jenis aktivas
kognitif yang berbeda. Otak kiri dipandang sebagai pusat untuk cara berpikir logis,
abstrak, dan konseptual, sementara otak kanan berfokus pada cara berpikir kreatif,
16. Matlin, M.W & Foley H. J, 1992
17. Flemming Hansen, “Hemispheral Lateralization: Implications for Understanding Consumer
Behaviour,” Journal of Consumer Research 8, 1981.
16
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
intuitif dan imajinasi. Selain itu, otak kiri bertanggung jawab untuk memprosesan
informasi verbal atau sematik, sementara otak kanan terlibat dengan pemrosesan
informasi bergambar atau visual.
Salah satu pandangan yang berpengaruh adalah bahwa ingatan terdiri atas
tiga sistem penyimpangan yang berbeda, yaitu ingatan indera, ingatan jangka pendek,
dan ingatan jangka panjang.18
Model Penyimpanan dalam Ingatan
Stimulus
Ingatan Indera
Ingatan Jangka Pendek
Ingatan Jangka Panjang
Sumber: Lyle E. Bourne, Roger L, Domonowski dan Elizabeth F. Loftus, Cognitive Process, 1979.
Pengenalan merk akan melibatkan upaya mendapatkan identitas nama dan
menghubungkannya ke kategori produk. Beberapa cara dapat ditempuh untuk
mencapai kesadaran (awareness) yaitu:19
1)
Menjadi berbeda dan memorable.
Banyak produk mempunyai brand dengan pendekatan komunikasi yang
sama, sehingga membuat produk tersebut sulit keluar dari clutter. Tentu
saja penting untuk membuat hubungan antara brand dan kelas produk.
17
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Sebagai contoh letakkan sebuah mobil diatas gunung, mungkin memorable
tetapi audiens mempunyai kesulitan untuk memanggil kembali mobil mana
yang diletakkan di atas gunung.
2)
Melibatkan sebuah slogan/jinggle.
Sebuah slogan dapat membuat sebuah perbedaan, jinggle dapat menjadi
powerful awareness. Dalam sebuah penelitian ilmiah telah dicoba 58
pengenalan produk baru, satu temuan bahwa 3 jingle iklan penting dalam
menjelaskan kenapa beberapa produk baru mempunyai tingkat recall yang
lebih tinggi dari yang lain.
3)
Memiliki desain yang khas.
Sebuah produk yang memiliki desain dalam atribut yang unik dan khas
biasanya mudah untuk dikenali oleh konsumennya. Desain yang dimaksud
berupa simbol, warna ataupun dalam pengemasan produk. Jika simbol
tersedia dan dapat dikembangkan seperti Colonel Sanders, travelers
umbrella dapat memainkan peranan utama dalam membuat dan memelihara
awareness. Sebuah simbol melibatkan image visual yang mana lebih mudah
untuk belajar dan memanggil dari pada sebuah kata.
Menurut Tony Yeshin dan Chris Fill, dalam bukunya Integrated Marketing
Communication, yang membagi empat dimensi dalam melihat sebuah brand yaitu:20
a. Core Product
Yaitu bentuk nyata dari produk itu sendiri.
18. Menurut Lyle E. Bourne, Roger L, Domonowski dan Elizabeth F. Loftus; Cognitive Process, 1979
19. Kevin K. Lane, Strategy Branding Management: Building, Measuring and Managing Brand Equity.
18
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
b. Actual Product
Dalam dimensi ini terdapat unsur-unsur tangible seperti:
function yaitu fungsi dari produk tersebut.
packaging yaitu kemasan produk.
efficacy yaitu efisiensi atau kegunaan produk.
feature yaitu keunggulan produk.
design yaitu kemasan dari sebuah produk.
price yaitu harga dari suatu produk.
c. Augmented Product
Dalam dimensi ini terdapat unsur-unsur yaitu:
- before sales service, yaitu layanan sebelum penjualan.
- during sales service, yaitu layanan selama penjualan berlangsung.
- delivery, yaitu pengiriman barang.
- availibility, yaitu ketersediaan barang di pasar.
- finance, yaitu kegiatan pembayaran.
- add-ons, yaitu kegiatan pembayaran.
- warrantees, yaitu jaminan bagi produk.
- guarantees, yaitu garansi bagi produk.
d. Product Image
Dalam dimensi ini terdapat unsur-unsur seperti:
quality perception, yaitu persepsi konsumen mengenai kualitas produk.
19
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
value perception, yaitu persepsi konsumen terhadap nilai kegunaan sebuah
produk.
other user influences, yaitu pengaruh dari pengguna produk lainnya.
reputation, yaitu reputasi dari merek tersebut.
corporate image, yaitu citra dari perusahaan yang memproduksi merek
tersebut.
brand name, yaitu nama merek produk itu sendiri.
organization, yaitu pengorganisasian.
Fakta ini menyulitkan bagi pada para pengiklan atau pemasar untuk mengalihkan
perhatian konsumen agar mental fokus mereka diarahkan kepada produk atau jasa
yang ditawarkan. Terutama apabila pikiran konsumen telah terlanjur diarahkan pada
produk dan jasa dari para pemain lama atau pemimpin pasar.
Untuk dapat menjadi pemimpin pasar maka diperlukan adanya penancapan
merek yang kuat dalam benak konsumen. Sehingga konsumen akan selalu mengingat
merek tersebut dan akan mempengaruhi dalam pertimbangan pembelian. Oleh
karenanya perlu adanya penyamaan persepsi. Persepsi-lah yang menghubungkan
antara merek dan awareness. Menurut A.G. Lunandi, persepsi adalah tafsiran dari
apa yang kita liat, dengar, cicipi, raba, dengan pancaindera kita. Apa yang ditangkap
dengan pancaindera akan diberikan suatu arti, jadilah itu suatu persepsi.21
2.6. Pengertian Tentang Warna
Setiap orang terus-menerus dihadapkan pada warna dan secara budaya memiliki
20
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
asosiasi-asosiasi khusus terhadap warna. Setiap orang memiliki ratusan asosiasi
warna yang bersifat pribadi. Warna dapat berfungsi sebagai isyarat penting di dalam
persepsi setiap orang. Asosiasi warna yang sama terjadi dengan mereka yang
dibesarkan dalam satu lingkungan budaya, dan kadang-kadang yang berasal dari
lingkungan budaya lain.
Warna sering digunakan untuk membangkitkan suasana dan perasaan tertentu.
Misalnya biru dan hijau dipandang sebagai warna sejuk dan mendatangkan perasaan
aman, sedangkan warna merah dan kuning dipandang sebagai warna hangat dan
dikaitkan dengan keriangan. Karena warna membawa emosi pada setiap orang, maka
salah satu rahasia piranti grafis yang dasyat adalah pemahan dan pemanfaatan dampak
warna.22
Pada dinding, warna memiliki karakter yang dapat menimbulkan efek psikis
tertantu pada manusia. Efek tersebut terjadi karena karena warna memiliki karakter
tertentu yang dapat mempengaruhi mood atau perasaan manusia. Karakter warna
berdasarkan pilihan warna pada pedoman warna primer yaitu: 2 3
•
Biru adalah warna yang menyejukkan.
•
Merah adalah warna penggugah semangat dan mempengaruhi gairah.
•
Hijau menghadirkan keseimbangan dan perasaan yakin.
•
Kuning adalah warna emosional yang menggerakkan energi dan menimbulkan
keceriaan.
21. Dalam buku Komunikasi Mengena; meningkatkan efektivitas komunikasi antar pribadi, hal. 86
22. Milly R. Sonneman, dalam bukunya Mahir Berbahasa Visual, halaman 60, 1997.
23. Buku Serial Rumah Pengecatan: Pengecatan, oleh Andrianto Budiarsa, Harry Gon, E. Mayariani,
dan Robertus Pawang, PT Prima Infosarana Media, halaman 25, 2006
21
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Cerminan pribadi juga dapat dilihat dari karakter warna pada rumah. Ada empat
karakter warna yang dapat menampilkan kepribadian yaitu:24
a) Kalem atau calm; warna-warna lembut yang elegan, menjadikan ruangan
terkesan luas, nyaman dan modern, yaitu warna biru muda ungu dan hijau
daun.
b) Hangat atau warm; warna-warna hangat yang menciptakan suasana intim dan
nyaman serta membawa kesan etnik kontemporer pada ruang, yaitu warna
merah, coklat dan kuning.
c) Segar atau fresh; warna-warna segar yang mengambil inspirasi dari alam,
membuat suasan ruang lebih hidup, tenang, serasa menyatu dengan alam,
yaitu warna kuning, lemon, biru dan pink.
d) Semangat atau vibrant; warna-warna kuat dan berani, menjadikan suasana
ruang lebih bersemangat, penih percaya diri dan berkesan modern, yaitu
warna kuning, hijau tua, dan oranye.
Dalam komunikasi pemasaran, warna juga menjadi sangat penting. Hal ini
berhubungan dengan grafis dari pengkomunikasian produk baik berupa packaging,
desain iklan, coorporate identity, ataupun desain lainnya yang termasuk dalam
program pemasaran. Menurut Kevin Lane Keller yaitu 25
Packaging color can affect consumer’s perceptions of the product itself. For
Example, consumers acribe sweeter taste to orange drinks the darker the
orange shade of the can or bottle... Color is thus a critical element of
pachaging... In addition to the specific product interferences signaled by the
24. Buku Serial Rumah Pengecatan: Pengecatan, oleh Andrianto Budiarsa, Harry Gon, E. Mayariani,
dan Robertus Pawang, PT Prima Infosarana Media, halaman 26, 2006.
22
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
color and other pachaging design elements, it is also impotant that any other
associations conveyed by the packaging be consistant with the important
shade of the can or bottle... Color is thus a critical element of pachaging...
In addition to the specific product interferences signaled by the color and
other pachaging design elements, it is also impotant that any other associations
conveyed by the packaging be consistant with the information conveyed by
orher aspects of the marketing programs.
25. Dalam bukunya Strategy Brand Management (207, 2002)
23
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Tipe penelitian dengan format
deskriptif bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai
situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian
itu berdasarkan apa yang terjadi.26 Dalam penelitian ini penulis menguji hubungan
antara efektivitas kartu panduan warna cat tembok Dulux terhadap pembentukan
brand awareness khalayak.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode survey. Metode ini
adalah suatu metode yang bertujuan untuk menyampaikan sejumlah besar variabel
mengenai sejumlah besar individu melalui alat pengukuran wawancara yang berupa
daftar pertanyaan atau kuesioner yang berstruktur.27 Menggunakan metode survey
tipe kuesioner karena untuk mengkontrol jawaban, untuk dapat menggali informasi
lebih terperinci dan juga agar pertanyaan dan jawaban dapat dilakukan secara jelas.
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen yang berada
di lokasi dimana sirkulasi dari produk cat tembok sangat tinggi, yaitu di kawasan
26. Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos, M.Si. dalam bukunya Metode Penelitian Kuantitatif,
halaman 36, Prenada Media, 2005.
27. Freddy Rangkuti, dalam buku Riset Pemasaran halaman 45 Bab VI.
24
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
percetakan negara yang mana terdapat berderat supermarket/toko yang khusus menjual
bahan material bangunan. Diantaranya adalah:
a) PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra 10), Supermarket Bangunan, Jl.
Percetakan Negara No 36 C, Komplek Rawasari Mas, Jakarta Pusat, telp.
(021) 4205503.
b) BJ, Swalayan Bangunan, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat, telp.
(021) 42887701.
c) Jotun, Multicolour Center, Jl. Percetakan Negara C 164 Jakarta Pusat.
d) Toko Kemenangan, Jl. Percetakan Negara No. C 261-263 Jakarta Pusat.
e) Toko Tunas Bangunan, Jl. Percetakan negara No. 158 C Jakarta Pusat, telp.
(021) 42801985.
f) PD. Makmur, Jl. Percetakan Negara No 156 Jakarta Pusat.
Dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya, dalam penelitian ini penulis mengambil
sampel yaitu 50 orang dengan menyebar ke tiga tempat dari lokasi di atas.
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sampling non probability.
Dimana sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dari
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.28 Alasan
menggunakan sampling non probability ini dikenakan populasi tidak teridentifikasi
dengan jelas.
Teknik sampling yang digunakan dalam hal ini adalah teknik samping kebetulan
(accidental sampling) yaitu memilih sampel tanpa mengetahui daftar sampling.29
28. Thomas C. Kinnear dan James R. Tailor, dalam bukunya Riset Pemasaran, halaman 210 Bab III
25
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Pemilihan sampel dengan teknik accidental sampling dilakukan terhadap anggota
populasi yang kebetulan/dijumpai sedang membeli/memilih suatu produk cat tembok
pada tanggal 9-19 Oktober 2006.
3.4. Definisi dan Operasinal Konsep Penelitian
Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Efektivitas dapat diartikan derajat keberhasilan suatu oraganisasi atau kelompok
dalam usaha mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi atau kelompok
tersebut.
b. Kartu panduan warna cat tembok Dulux menggunakan format dalam bentuk
buku dengan ukuran F5 (16 cm x 21,5 cm) berisi 36 halaman termasuk cover.
Isi yang terpenting dari kartu panduan warna adalah tabel beragam warna
yang merupakan contoh warna dari cat tembok yang ditawarkan oleh produsen
cat. Total banyaknya warna yang terdapat dalam kartu panduan warna tersebut
adalah 187 macam warna.
c. Brand awareness adalah suatu posisi dimana dikenalnya brand di alam bawah
sadar konsumen. Kuncinya adalah orang-orang membeli brand yang sudah
dikenal disebabkan mereka nyaman dengan brand yang sudah mereka kenal.
Pengukuran dari konsep tersebut menggunakan atribut dari teori tahap pemrosesan
informasi menurut William McGuire yaitu perhatian dan pemahaman. Sedangkan
untuk memperdalam konsep maka menggunakan teori dari Tony Yeshin dan Chris
29. Thomas C. Kinnear dan James R. Tailor, dalam bukunya Riset Pemasaran, halaman 210 Bab III.
26
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Fill yang dituangkan dalam sub atribut yaitu actual product, augmented product, dan
product image. Skala pengukuran dalam setiap pertanyaan menggunakan skala
Linkert dengan ketentuan sebagai berikut:
1
= sangat tidak setuju
2
= tidak setuju
3
= ragu-ragu
4
= setuju
5
= sangat setuju
Operasional konsep yang dipakai dalam penelitian ini adalah untuk mengukur
tentang awareness, yaitu seperti yang terdapat dalam tabel berikut:
Variabel
Awareness
Atribut
Perhatian:
- Actual
product
- Augmented
product
- Product
image
Indikator
Pengukuran
Mengetahui tentang function dari kartu
panduan warna cat tembok.
Mengetahui tentang packaging dari kartu
panduan warna cat tembok.
Mengetahui tentang efficacy dari kartu
panduan warna cat tembok.
Mengetahui tentang feature dari kartu
panduan warna cat tembok.
Mengetahui tentang design dari kartu
panduan warna cat tembok.
Mengetahui tentang price dari cat tembok.
Ordinal
Mengetahui tentang before sales service
dari cat tembok.
Mengetahui tentang during sales service
dari cat tembok.
Mengetahui tentang availibility dari cat
tembok.
Mengetahui tentang garantees dari cat
tembok.
Ordinal
Mengetahui tentang quality perception dari
cat tembok.
Mengetahui tentang brand name dari cat
tembok.
Mengetahui tentang corporate image dari
cat tembok.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
27
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Persepsi
Pemahaman
Memahami tentang function dari merek
- Actual
Dulux.
product
Memahami tentang packaging dari merek
Dulux.
Memahami tentang efficacy dari merek
Dulux.
Memahami tentang feature dari merek
Dulux.
Memahami tentang design dari merek
Dulux.
Memahami tentang price dari merek Dulux.
- Augmented
product
- Product
image
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Memahami tentang before sales service dari
merek Dulux.
Memahami tentang during sales service
dari merek Dulux.
Memahami tentang availibility dari merek
Dulux.
Memahami tentang garantees dari merek
Dulux.
Ordinal
Memahami tentang quality perception dari
merek Dulux.
Memahami tentang brand name dari merek
Dulux.
Memahami tentang corporate image dari
merek Dulux.
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
3.5. Validitas dan Reliabilitas
Validitas dalam penelitian ini ditujukan sebagai suatu derajat ketepatan alat
ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur menggunakan pengukuran
validitas eksternal, yaitu membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen
dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.30 Sedangkan realibilitas (realibility)
adalah tingkatan kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur. 31
30. Thomas C. Kinnear dan James R. Tailor, dalam bukunya Riset Pemasaran, halaman 295 Bab IV.
31. Thomas C. Kinnear dan James R. Tailor, dalam bukunya Riset Pemasaran, halaman 295 Bab IV.
28
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data akurat dan dapat dipertanggung-jawabkan tingkat
keakuratannya maka teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas:
3.6.1. Data Primer
Merupakan indikator item penelitian yang diperoleh dari jawaban responden
yang akan diuji kebenarannya dengan analisa statistik yaitu dengan metode penelitian
dengan pendekatan survey. Dilakukan dengan kuesioner responden yang isinya
berupa pertanyaan-pertanyaan terstruktur.
Kuesioner adalah upaya memperoleh data primer dari responden. Dalam
penelitian ini menggunakan kuesioner semi terbuka, yaitu kuesioner dengan jawaban
yang telah disediakan namun ada pilihan yang sifatnya terbuka.32
3.6.2. Data Sekunder
Merupakan data pendukung yang berhubungan dengan tujuan dan obyek
penelitian, baik dari perpustakaan, instansi (Pemerintah Daerah, Badan Pusat Statistik,
Perusahaan dsb.), data penelitian dahulu dan sebagainya. Dalam penelitian ini data
yang digunakan terdiri atas:
a. Metode kepustakaan
Penulis melakukan kegiatan pencarian dan pengumpulan data beberapa
sumber yaitu buku di perpustakaan, beberapa catatan, buku-buku, bukti-bukti
tertulis dan informasi non manusia lainnya; seperti dokumen, majalah, dan
hasil penelitian.
32. W. Gulo, Metode Penelitian, Grassindo, Jakarta, 2002
29
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
3.7. Pengolahan dan Analisa Data
Data-data yang telah dihimpun, diolah dan dianalisa secara kuantitatif.
Keseluruhan data yang telah diperoleh dari hasil kuesioner yang diolah melalui
proses editing, koding dan tabulasi data. Editing yaitu proses penganalisaan data
yang mana pada setiap lembar instrumen yang sudah diisi merupakan dokumen
tentang data setiap responden pada sampel penelitian.33 Koding ditujukan untuk
memudahkan memasukkan data ke dalam komputer atau kalau ingin dipergunakan
cara manual dapat memasukkannya ke dalam lembar tabulasi.34 Sedangkan Tabulasi
data adalah proses penganalisaan data atau galat yang dibuat dalam bentuk tabel
yang selanjutnya akan dijabarkan dalam kalimat sebagai bagian dari representasi
dari kesimpulan.35
Tingkat pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur
variabel yaitu tingkat pengukuran interval. Tujuannya adalah untuk menjaring varibelvariabel yang mempunyai potensial dan juga untuk menjaga ketelitian dan akurasi
data. Sedangkan skala yang digunakan dalam pengukuran ini adalah skala Likert.
Selanjutnya dari hasil analisa tersebut akan ditarik suatu kesimpulan.
33. Freddy Rangkuti dalam bukunya Riset Pemasaran halaman 84. Bab IX.
34. Freddy Rangkuti dalam bukunya Riset Pemasaran halaman 84. Bab IX.
35. W. Gulo dalam buku Metode Penelitian, 2002.
30
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Sekilas tentang Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 9-19 Oktober 2006 di kawasan percetakan
negara yang mana terdapat berderat supermarket/toko yang khusus menjual bahan
material bangunan. Supermarket/toko yang dipilih menjadi lokasi penelitian yaitu:
a) PT. Catur Mitra Sejati Sentosa (Mitra 10), Supermarket Bangunan, Jl.
Percetakan Negara No. 36 C, Komplek Rawasari Mas, Jakarta Pusat.
b) BJ, Swalayan Bangunan, Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat.
c) Toko Tunas Bangunan, Jl. Percetakan negara No. 158 C Jakarta Pusat.
d) PD. Makmur, Jl. Percetakan Negara No. 156 Jakarta Pusat.
Masa periode pengambilan sampel tersebut berada pada masa sirkulasi penjualan
cat tembok sedang menanjak. Selain karena menjelang akhir tahun juga karena
bertepatan dengan adanya hari lebaran bagi umat muslim yaitu tanggal 24-25
November 2006. Sehingga masyarakat mempunyai potensial untuk membeli cat
tembok untuk menyegarkan suasana hunian yang akan dijenguk sanak famili pada
hari lebaran.
Karena adanya keterbatasan biaya adan waktu maka jumlah responden yang
diambil adalah 50 orang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
accidental non probability sampling dimana pemilihan responden dilakukan secara
kebetulan.
31
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui efektivitas kartu panduan
warna cat tembok Dulux terhadap pembentukan brand awareness. Adapun sistematika
yang disusun penulis adalah sebagai berikut:
1. identitas responden
2. respon khalayak, yang terdiri atas:
a. Bagian satu tentang perhatian responden terhadap kartu panduan warna.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih bersifat umum yang mengarah
pada kartu panduan warna terutama dari merek Dulux. Bagian ini ditujukan
untuk membentuk pada brand awareness khalayak.
b. Bagian dua tentang pemahaman responden terhadap merek Dulux..
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan lebih bersifat mengarah ke merek
Dulux. Dalam pelaksanaannya sebelum menjawab Bagian II, responden
ditunjukan terlebih dahulu kartu panduan warna cat tembok Dulux untuk
mencapai pada persepsi khalayak.
4.2. Sekilas tentang Kartu Panduan Warna Cat Tembok
Kartu panduan warna merupakan sebuah kartu yang dibuat oleh produsen untuk
memberikan kemudahan kepada konsumen dalam mencari warna yang diinginkan
oleh konsemen. Kegunaan dari kartu panduan warna ini adalah:33
1. untuk memudahkan dalam membeli warna cat tembok,
2. agar calon pembeli tertarik untuk membeli produk cat tembok yang ditawarkan,
33. Dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara produsen cat Tembok (Bapak Edi
Tansil, produsen PT Difan Prima Paint), dari Buku Serial Pengecatan, dan dari kompas.co.id.
32
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
3. memberikan image positif akan merek dan perusahaan,
4. sebagai salah satu kegiatan promosi terselubung.
Format ukuran kartu panduan warna cukup bervariasi yaitu dapat berupa kartu
berlipat-lipat, lembaran ukuran A4/F4 dan bahkan dalam bentuk buku. Isi utama dari
kartu panduan warna tersebut adalah contoh-contoh warna yang tersedia beserta
kode atau nama warna yang diproduksi dalam kemasan cat oleh produsen. Isi
pendukung dari kartu panduan warna adalah merek (brand) produk, cara pemakaian
dan juga hal-hal yang berhubungan dengan produksi perusahaan.
Kartu panduan warna cat tembok Dulux menggunakan format dalam bentuk
buku dengan ukuran F5 (16 cm x 21,5 cm) berisi 36 halaman termasuk cover. Isi
yang terpenting dari kartu panduan warna adalah tabel beragam warna yang merupakan
contoh warna dari cat tembok yang ditawarkan oleh produsen cat. Bahasa dalam
kartu panduan warna menggunakan dalam versi bahasa Indonesia kecuali namanama warna yang berbahasa Inggris.
Total banyaknya warna yang terdapat dalam kartu panduan warna cat tembok
Dulux tersebut adalah 187 macam warna yang dikelompokkan menjadi 7 macam
warna yang disajikan dalam tiap lembarnya, yaitu “natural shade of white”, “yellow
& orange”, “cream & brown”, “red & pink”, “green”, “blue, lilac & violet” dan
“grey”. Dalam setiap lembarnya disertai contoh foto ruangan yang disesuaikan dengan
tema warna dan juga disertai produk pendukungnya. Tiap kelompok warna diberikan
tips-tips penyajian warna dan arti warna secara keseluruhan. Kelompok warna tersebut
disesuaikan dengan produk cat yang diproduksi oleh Dulux yaitu untuk “interior
33
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
walls & ceilings matt emultion”, “wood & metal gloss”, dan “interior walls & ceilings
satin emultion”.
Kartu panduan warna cat Dulux untuk tahun 2006 ini menggunakan slogan
“Interior Shades of Freshness” dengan menggunakan sampul gambar ruangan yang
ekslusif sebagai citra tren ruangan modern. Kartu panduan warna cat Dulux dibuat
dengan menggunakan material fisik dari kertas art paper semi gloss kecuali sampul
dengan matte laminating. Kesan yang ingin ditimbulkan dari kartu panduan warna
cat Dulux adalah karya warna, mewah dan modern.
Kartu panduan warna tersebut biasa dijumpai di tempat penjualan cat
(agen/eceran) yang digantung didekat produknya atau disodorkan pada calon konsumen
untuk melihat contoh warna yang diinginkan oleh calon konsumen tersebut sehingga
memudahkannya dalam pembelian produk cat tembok.
4.3. Hasil Penelitian
4.3.1. Identitas Responden
Responden terdiri dari 50 orang yang sedang berbelanja cat tembok di kawasan
Percetakan Negara pada tanggal 9-19 Oktober 2006 yang terdiri dari:
a) 10 responden diambil dari pengunjung Supermarket Bangunan Mitra 10.
b) 10 responden diambil dari pengunjung Swalayan Bangunan BJ.
c) 15 responden diambil dari pengunjung Toko Tunas Bangsa.
d) 15 responden diambil dari pengunjung PD. Makmur.
Identitas responden dalam penelitian ini dibagi menjadi menjadi 5 bagian, yaitu
jenis kelamin (lihat tabel 4.1.1), usia (lihat tabel 4.1.2), status (lihat tabel 4.1.3),
34
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
pekerjaan utama (lihat tabel 4.1.4) dan pengeluaran perbulan (lihat tabel 4.1.5).
Karakteristik status responden tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1.1.
Jenis Kelamin Responden
No
Jenis Kelamin
F
%
1.
Pria
36
72
2.
Wanita
14
28
50
100
Jumlah
Sumber: data responden no. 2
Berdasarkan pada tabel 4.1.1. tentang Jenis Kelamin Responden, responden
yang terjaring pada penelitian ini didominasi oleh pria dengan presentase sebanyak
72% dari responden sedangkan sisanya, 28% responden, adalah wanita. Hal ini
dikarenakan pria lebih banyak mengetahui tentang cat tembok mana yang berkualitas
sesuai dengan kebutuhan dan juga karena yang mengerjakan pengecatan. Sedangkan
yang mengambil keputusan memilih warnanya biasanya adalah wanita.
Tabel 4.1.2.
Usia Responden
No
Usia
F
%
1.
11-20 tahun
1
2
2.
21-30 tahun
32
64
3.
31-40 tahun
7
14
4.
>40 tahun
10
20
50
100
Jumlah
Sumber: data responden no..3
35
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Dengan melihat pada tabel 4.1.2. tentang Usia Responden, maka dapat diketahui
bahwa 64% responden berusia 21-30 tahun, 20% responden berusia lebih dari 40
tahun, 14% responden berusia 31-40 tahun dan 2% responden berusia 11-20 tahun.
Banyak didominasi usia 21-30 tahun karena pada usia tersebut merupakan usia
potensial yang biasanya disuruh membeli cat tembok dan atau yang mengerjakan
pengecatan.
Tabel 4.1.3.
Status Responden
No
Status
F
%
1.
Lajang
26
52
2.
Menikah
23
46
50
100
Jumlah
Sumber: data responden no. 4
Dengan melihat pada tabel 4.1.3. tentang Status Responden, dapat diketahui
bahwa prosentase yang belum menikah sebanyak 52% responden dan yang sudah
menikah sebanyak 46% responden. Didominasi yang berstatus lajang karena biasanya
pada status tersebut belum mempunyai permasalahan dalam berkeluarga sehingga
biasanya mendapat tugas untuk mengecat rumah.
Tabel 4.1.4.
Pekerjaaan Utama Responden
No
Usia
F
%
1.
Mahasiswa
2
4
36
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
2.
Pegawai Negeri
6
12
3.
Pegawai Swasta
36
72
4
Wiraswasta
2
4
5.
Lainnya:
4
8
50
100
Ibu Rumah Tangga, Pensiunan
Jumlah
Sumber: data responden no. 5
Responden yang terjaring pada penelitian ini, melihat pada tabel 4.1.4. tentang
Pekerjaan Utama Responden, dapat diketahui bahwa 72% responden merupakan
pegawai swasta, 12% responden merupakan pegawai negeri, 4% responden merupakan
pelajar/mahasiswa, 4% responden merupakan wiraswasta dan 8% responden merupakan
lainnya yang terdiri atas ibu rumah tangga dan pensiunan. Pada kenyataan dilapangan
didapati bahwa hampir sebagian pembeli cat adalah pegawai swasta dimana sebagian
berprofesi sebagai si tukang cat.
Tabel 4.1.5.
Pengeluaran Rata-rata Perbulan Responden
No
Pengeluaran Rata-rata Perbulan
F
%
1.
< Rp 500.000
6
12
2.
Rp
500.000 - Rp 1.500.000
19
38
3.
Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000
17
34
4.
Rp 2.500.000 - Rp 3.500.000
5
10
5.
> Rp 3.500.000
3
6
50
100
Jumlah
Sumber: data responden no.6
37
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Responden yang terjaring pada penelitian ini, melihat pada tabel 4.1.5. tentang
Pengeluaran Rata-rata Perbulan Responden, dapat diketahui bahwa 38% responden
mempunyai pengeluaran Rp 500.000-Rp 1.500.000, 34% responden yang memiliki
pengeluaran Rp 1.500.000-Rp 2.500.000, 12% responden yang mempunyai pengeluaran
kurang dari Rp 500.000 dan 6% responden yang mempunyai pengeluaran diatas Rp
2.500.000.
Hal ini berarti sebagian responden masuk dalam dengan target market produk
Dulux yang mana mempunyai status ekonomi kelas menengah atas. Walaupun dalam
penelitian ini responden yang diambil adalah responden yang membeli cat tembok
atau melihat kartu panduan warna merek apapun karena penelitian hanya bertujuan
untuk mengukur sebatas efektifitas atau tidaknya kartu panduan warna bukan sampai
sejauh mana makna dari kartu panduan warna terhadap target market produk.
4.3.2. Respon Khalayak
Respon konsumen dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kategori yaitu bagian
satu tentang perhatian responden terhadap kartu panduan warna yang terdapat dalam
tabel 4.2.1 sampai dengan tabel 4.2.16. dan pada bagian dua tentang pemahaman
responden terhadap merek Dulux yang terdapat dalam tabel 4.2.17 sampai dengan
tabel 4.2.30. Tujuan dikelompokkan menjadi dua bagian adalah untuk mencari
keefektifan antara kartu panduan warna secara umum yang dikaitkan dengan
pembentukan sebatas brand awareness ataukah sampai pada tingkat persepsi.
38
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
4.3.2.1. Bagian Satu tentang Perhatian Responden terhadap
Kartu Panduan Warna.
Tabel 4.2.1.Uji Fungsi:
Melihat Kartu Panduan Warna Sebelum Membeli Cat
No
Sebelum membeli produk cat, saya melihat dahulu
kartu panduan warna yang dibuat oleh produsen.
F
%
1.
Sangat Setuju
17
34
2.
Setuju
25
50
3.
Ragu-ragu
5
10
4.
Tidak Setuju
0
0
5.
Sangat Tidak setuju
0
0
47
94
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 1
Dengan melihat tabel 4.2.1. Uji Fungsi tentang Melihat Kartu Panduan Warna
Sebelum Membeli Cat, maka dapat diketahui bahwa 50% responden menyatakan
setuju, 34% sangat setuju dan 10% responden menyatakan ragu-ragu. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sebelum membeli produk cat, biasanya orang melihat kartu panduan
warna yang disediakan oleh produsen/penjual. Selain untuk memastikan warna cat
yang akan dibeli juga untuk mengetahui apakah adanya warna lain yang lebih baik.
Dari tabel tersebut dapat diinformasikan bahwa sebanyak 6% responden yang tidak
menjawab pada pertanyaan ini.
Tabel 4.2.2.Uji Fungsi:
Pemahaman Isi dalam Kartu Panduan Warna
No
Saya familiar atau mengerti dengan nama-nama warna
F
%
39
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
yang terdapat dalam kartu panduan warna.
1.
Sangat Setuju
2
4
2.
Setuju
13
26
3.
Ragu-ragu
23
46
4.
Tidak Setuju
8
16
5.
Sangat Tidak setuju
2
4
48
96
Jumlah
Sumber: kuesioner no.2
Pada tabel 4.2.2. Uji Fungsi tentang Pemahaman Isi dalam Kartu Panduan
Warna, didapatkan informasi bahwa 46% responden ragu-ragu, 26% responden
setuju, 16% responden tidak setuju, 4% responden sangat setuju dan 4% responden
sangat tidak setuju. Sehingga dapat dikatakan bahwa calon konsumen kurang cukup
familiar terhadap nama-nama warna yang terdapat dalam kartu panduan warna. Hal
ini disebabkan karena calon pembeli kurang begitu memperhatikan kartu panduan
warna sebelum membeli dan juga karena sangat beragamnya warna dalam kartu
panduan warna jadi kurang terperhatikan secara detail. Dari tabel tersebut didapatkan
4% responden yang tidak menjawab pada pertanyaan ini.
Tabel 4.2.3. Uji Kemasan:
Kemasaan yang Ditampilkan dalam Kartu Panduan Warna
No
Banyaknya kemasan produk cat yang ditampilkan
dalam kartu panduan warna mempengaruhi saya dalam
memilih merek cat tembok.
F
%
1.
Sangat Setuju
3
6
2.
Setuju
17
34
3.
Ragu-ragu
13
26
40
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
4.
Tidak Setuju
8
16
5.
Sangat Tidak setuju
9
18
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no.3
Dengan melihat tabel 4.2.3. Uji Kemasan tentang Kemasaan yang Ditampilkan
dalam Kartu Panduan Warna, menujukkan bahwa 34% responden menyatakan setuju,
26% responden menyatakan ragu-ragu, 18% responden menyatakan sangat tidak
setuju, 16% responden menyatakan sangat tidak setuju dan 6% responden menyatakan
sangat setuju. Sehingga dapat dikatakan bahwa calon konsumen cukup terpengaruh
dengan banyaknya kemasan produk yang terdapat dalam kartu panduan warna. Yang
dimaksud banyaknya kemasan produk yaitu keanekaragaman produk-produk yang
diproduksi oleh produsen selain cat tembok dan juga informasi penggunaannya. Hal
ini dikarenakan dengan semakin variatifnya produk yang ditampilkan menimbulkan
rasa kepercayaan akan merek porduk yang akan dibeli dan juga didapatkannya
informasi produk secara lebih lengkap yang sebelumnya belum diketahui.
Tabel 4.2.4. Uji Kemasan:
Banyaknya Warna dalam
Kartu Panduan Warna terhadap Merek
No
Banyaknya warna yang terdapat dalam kartu panduan
warna mempengaruhi saya dalam memilih merek cat
tembok.
F
%
1.
Sangat Setuju
6
12
2.
Setuju
19
38
41
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
3
Ragu-ragu
6
12
4.
Tidak Setuju
12
24
5.
Sangat Tidak setuju
5
10
47
94
Jumlah
Sumber: kuesioner no.4
Pada tabel 4.2.4. Uji Kemasan tentang Banyaknya Warna dalam Kartu Panduan
Warna terhadap Merek, menunjukkan bahwa sebesar 38% responden menyatakan
setuju, 24% responden menyatakan tidak setuju, 12% responden menyatakan sangat
setuju, 12% responden menyatakan ragu-ragu dan 10% responden menyatakan sangat
tidak setuju jika banyaknya warna dalam kartu panduan warna mempengaruhi dalam
memilih merek produk. Sehingga dapat dikatakan bahwa merek yang kaya warna
dalam kartu panduan warna lebih diminati oleh masyarakat. Alasannya adalah karena
semakin banyak warna yang disajikan akan semakin banyak peluang untuk memenuhi
warna keinginan calon konsumen. Dari tabel tersebut dapat diinformasikan bahwa
sebanyak 6% responden yang tidak menjawab pada pertanyaan ini.
Tabel 4.2.5. Uji Efficacy:
Pemilihan Warna Sebelum Membeli Cat
No
Sebelum membeli produk cat, saya sudah terlebih
F
%
dahulu memilih warna yang akan dibeli.
1.
Sangat Setuju
20
40
2.
Setuju
27
54
3.
Ragu-ragu
1
2
4.
Tidak Setuju
1
2
5.
Sangat Tidak Setuju
0
0
42
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Jumlah
50
100
Sumber: kuesioner no.5
Dari tabel 4.2.5. Uji Efficacy tentang Pemilihan Warna Sebelum Memilih
Cat, menunjukkan bahwa responden sebelum membeli produk cat sudah terlebih
dahulu memilih warna cat yang akan dibeli yaitu menyatakan 54% responden
menyatakan setuju, 40% responden menyatakan sangat setuju, 2% responden
menyatakan ragu-ragu dan 2% responden menyatakan tidak setuju. Sehingga dapat
dikatakan bahwa sebelum membeli produk cat, biasanya orang sudah memilih terlebih
dahulu warna yang akan dibeli. Hal ini dikarenakan sebelum membeli sudah merancang
terlebih dahulu warna cat yang disesuaikan dengan lokasi pengecatan. Apakah warna
yang dipilih tersebut sudah serasi atau justru malah terkesan norak.
Tabel 4.2.6. Uji Feature:
Perbedaan Kartu Panduan Warna Cat Dulux dengan Merek Lainnya
No
Saya memperhatikan banyaknya warna dari kartu
panduan warna Dulux sebagai pembeda dari kartu
panduan warna lainnya.
F
%
1.
Sangat Setuju
16
32
2.
Setuju
6
12
3.
Ragu-ragu
6
12
4.
Tidak Setuju
12
24
5.
Sangat Tidak setuju
10
20
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 6
43
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Dari tabel 4.2.6. Uji Feature tentang Perbedaan Kartu Panduan Warna Cat
Dulux dengan Merek Lainnya, menunjukkan bahwa hal yang membedakan kartu
panduan warna cat Dulux dengan merek lainnya yaitu 36% responden sangat setuju,
24% responden tidak setuju, 20% responden sangat tidak setuju, 12% responden
setuju dan 12% responden ragu-ragu. Sehingga dapat dikatakan bahwa banyaknya
warna menjadi hal yang paling dominan dalam membedakan kartu panduan warna
cat Dulux dengan merek lain. Alasannya karena adanya beberapa warna yang tidak
terdapat dalam kartu panduan warna merek lainnya.
Tabel 4.2.7. Uji Feature:
Kartu Panduan Warna sebagai Media Berpromosi
No
Menurut saya, kartu panduan warna merupakan media
yang tepat untuk berpromosi produk cat yang
dibagikan ke agen dan distributor.
F
%
1.
Sangat Setuju
9
18
2.
Setuju
36
72
3.
Ragu-ragu
5
10
4.
Tidak Setuju
0
0
5.
Sangat Tidak setuju
0
0
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 7
Dari tabel 4.2.7 Uji Feature tentang Kartu Panduan Warna sebagai Media
Berpromosi, didapatkan informasi bahwa sebanyak 72% responden setuju, 18%
responden sangat setuju, dan 10% responden ragu-ragu terhadap kartu panduan warna
digunakan sebagai salah satu media untuk berpromosi produk cat yang dibagikan
44
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
ke agen dan toko penjualan produk cat. Sehingga dapat dikatakan bahwa kartu
panduan warna dapat dijadikan salah satu alternatif media promosi produk cat. Karena
promosinya dapat sampai ke khalayak sasaran yaitu pembeli produk cat atau dalam
hal ini pembeli dapat memperoleh informasi promosi sehingga calon konsumen dapat
membandingkan terlebih dahulu dengan produk kompetitor sebelum membeli.
Tabel 4.2.8. Uji Desain:
Tampilan Mewah dalam Kartu Panduan Warna
terhadap Peluang Pembelian
No
Tampilan desain yang bagus dan mewah dari kartu
panduan warna akan memberi peluang untuk dibeli.
F
%
1.
Sangat Setuju
13
26
2.
Setuju
23
46
3.
Ragu-ragu
3
6
4.
Tidak Setuju
10
20
5.
Sangat Tidak setuju
1
2
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 8
Pada tabel 4.2.8. Uji Desain tentang Tampilan Mewah dalam Kartu Panduan
Warna terhadap Peluang Pembelian, menunjukkan bahwa adanya tampilan desain
yang bagus dan mewah dalam kartu panduan warna produk cat tembok, sebanyak
46% responden menyatakan setuju, 26% responden menyatakan sangat setuju, 20%
responden menyatakan tidak setuju, 3% responden menyatakan ragu-ragu dan 2%
responden menyatakan sangat tidak setuju, untuk membeli produk cat yang ditawarkan.
45
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Sehingga dapat dikatakan bahwa adanya tampilan desain yang bagus dari kartu
panduan warna memiliki peluang lebih besar untuk diminati produknya. Alasannya
karena dengan tampilan desain bagus membuat pembeli produk merasa bangga untuk
memilikinya.
Tabel 4.2.9. Uji Harga:
Memperhatikan Harga Cat dalam Kartu Panduan Warna
No
Saya memperhatikan harga cat tembok dari kartu
panduan warna.
F
%
1.
Sangat Setuju
22
44
2.
Setuju
26
52
3.
Ragu-ragu
1
2
4.
Tidak Setuju
0
0
5.
Sangat Tidak setuju
0
0
49
98
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 9
Dari tabel 4.2.9. Uji Harga tentang Memperhatikan Harga Cat dalam Kartu
Panduan Warna, menyatakan bahwa sebesar 52% responden setuju, 44% responden
sangat setuju, dan 2% responden ragu-ragu.. Sehingga dapat dikatakan bahwa kartu
panduan warna dapat membantu dalam mencantumkan label harga. Alasannya karena
nilai kepraktisan pada calon konsumen sehingga tidak perlu bertanya lagi tentang
harga produk kepada produsen. Dari tabel dapat diketahui bahwa terdapat seorang
responden yang tidak menjawab pertanyaan ini.
46
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Tabel 4.2.10. Uji Before Sales Service:
Pemilihan Merek Sebelum Membeli Cat
No
Sebelum membeli produk cat, saya sudah terlebih
F
%
dahulu memilih merek yang akan dibeli.
1.
Sangat Setuju
8
16
2.
Setuju
26
52
3.
Ragu-ragu
11
22
4.
Tidak Setuju
4
8
5.
Sangat Tidak setuju
0
0
49
98
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 10
Dari tabel 4.2.10. Uji Before Sales Service tentang Pemilihan Merek Sebelum
Membeli Cat, menunjukkan bahwa responden sebelum membeli produk cat, sudah
terlebih dahulu memilih merek yang akan dibeli, yaitu sebanyak 52% responden
menyatakan setuju, 22% responden menyatakan ragu-ragu, 16% responden menyatakan
sangat setuju, dan 8% responden yang menjawab tidak setuju. Dari tabel diatas
terdapat seorang responden yang tidak menjawab pada pertanyaan ini. Dari tabel
dapat dikatakan bahwa sebelum membeli produk cat, biasanya orang sudah memilih
terlebih dahulu merek yang akan dibeli. Hal ini disebabkan karena alasan pertimbangan
ekonomi dan kebutuhan yang disesuaikan dengan merek yang dianggapnya sesuai.
Tabel 4.2.11. Uji During Sales Service:
Kartu Panduan Warna Membantu dalam Pemilihan Warna
No
Kartu panduan warna yang disediakan produsen cat,
F
%
47
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
membantu saya dalam memilih warna cat yang saya
inginkan.
1.
Sangat Setuju
11
22
2.
Setuju
31
62
3.
Ragu-ragu
0
0
4.
Tidak Setuju
8
16
5.
Sangat Tidak setuju
0
0
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no.11
Dari tabel 4.2.11. Uji During Sales Service tentang Kartu Panduan Warna
Membantu dalam Pemilihan Warna, dapat dilihat bahwa respon khalayak menyatakan
62% responden setuju, 22% responden sangat setuju dan 16% responden ragu-ragu.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kartu panduan warna membantu dalam pemilihan
warna cat selama proses pembelian produk cat. Hal ini disebabkan karena calon
konsumen menginginkan keyakinan dari produk yang dibelinya nanti bukanlah
produk yang salah beli terutama dari segi pemilihan warna. Dalam penelitian ini
didapatkan informasi tambahan bahwa pada saat membeli produk cat biasanya calon
konsumen merasa kebinggungan memilih warna yang akan disebut untuk warnawarna tertentu terutama jika calon pembelinya adalah wanita.
Tabel 4.2.12. Uji Ketersediaan:
Isi dalam Kartu Panduan Warna terhadap Ketersediaan Barang
No
Jika warna yang dicari dan ternyata tidak diketemukan
dalam kartu panduan warna tertentu maka akan
mempengaruhi saya untuk pindah ke merek yang
memiliki warna yang mendekati warna yang saya cari.
F
%
48
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
1.
Sangat Setuju
16
32
2.
Setuju
27
54
3.
Ragu-ragu
3
6
4.
Tidak Setuju
3
6
5.
Sangat Tidak setuju
1
2
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no.12
Pada tabel 4.2.12. Uji Ketersediaan tentang Isi dalam Kartu Panduan Warna
terhadap Ketersediaan Barang, menunjukkan bahwa jika warna yang dicari dan
ternyata tidak ada dalam kartu panduan warna merek tertentu maka sebesar 54%
responden menyatakan setuju, 32% responden menyatakan sangat setuju, 6%
responden menyatakan ragu-ragu, 6% responden menyatakan tidak setuju dan 2%
responden menyatakan tidak setuju, untuk pindah ke merek yang memiliki warna
lebih mendekati dengan warna yang diinginkan calon konsumen. Dapat dikatakan
bahwa konsumen lebih memilih warna yang dicari ketimbang loyal pada suatu merek
tertentu. Hal ini disebabkan karena pertimbangan warna yang diinginkan disesuaikan
dengan lokasi yang akan dicat sehingga kalau warna tersebut tidak ada maka konsumen
akan pindah ke merek yang memiliki warna yang dicari.
Tabel 4.2.13. Uji Garantees:
Intensitas Melihat Kartu Panduan Warna cat Dulux
No
Setiap kali membeli produk cat, saya selalu disodori
kartu panduan warna merek Dulux.
F
%
1.
Sangat Setuju
16
32
2.
Setuju
8
16
3.
Ragu-ragu
6
12
49
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
4.
Tidak Setuju
12
24
5.
Sangat Tidak setuju
5
10
47
94
Jumlah
Sumber: kuesioner no.13
Dari tabel 4.2.13. Uji Garantees tentang Intensitas Melihat Kartu Panduan
Warna cat Dulux, menunjukkan bahwa setiap kali membeli produk cat selalu terlebih
dahulu disodori kartu panduan warna merek Dulux sebanyak 32% responden
menyatakan sangat setuju, 16% responden menyatakan setuju, 16% responden
menyatakan tidak setuju dan 16% responden menyatakan sangat tidak setuju. Sehingga
dapat dikatakan bahwa kartu panduan warna cat tembok Dulux cukup diandalkan
oleh pengecer. Alasannya karena warna yang disajikan cukup banyak dan beragam
serta adanya image positif dari merek Dulux dibandingkan merek lainnya. Dari tabel
tersebut didapatkan sebanyak 8% responden tidak menjawab pada pertanyaan ini.
Di lapangan, didapatkan informasi tambahan bahwa untuk pembeli yang sudah
memilih merek terlebih dahulu, maka yang disodori pun kartu panduan warna dari
merek yang dimaksud. Dalam penelitian ini didapatkan cukup banyak yang ditemui
kasus tersebut yaitu lebih dari 30% responden.
Tabel 4.2.14. Uji Quality Perception:
Kualitas terhadap isi dalam Kartu Panduan Warna
No
Saya mengetahui cat tembok Dulux merupakan cat
tembok berkualitas dari keterangan dalam kartu
panduan warna.
F
%
1.
Sangat Setuju
16
32
2.
Setuju
27
54
50
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
3
Ragu-ragu
3
6
4.
Tidak Setuju
3
6
5.
Sangat Tidak setuju
1
2
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no.14
Pada tabel 4.2.14. Uji Quality Perception tentang Kualitas terhadap Isi dalam
Kartu Panduan Warna, menunjukkan bahwa sebesar 54% responden menyatakan
setuju, 32% responden menyatakan sangat setuju, 6% responden menyatakan raguragu, 6% responden menyatakan tidak setuju dan 2% responden menyatakan tidak
setuju. Dapat dikatakan bahwa masyarakat mengakui kualitas merek Dulux. Selain
dilihat dari kartu panduan warna yang memberikan kesan eksklusif dan juga dapat
dilihat dari harga yang relatif mahal serta image positif dari merek Dulux itu sendiri
yang mencerminkan kemewahan.
Tabel 4.2.15. Uji Brand Name:
Assosiasi Merek Terhadap Kartu Panduan Warna
No
Menurut saya merek Dulux melambangkan kenyamanan
seperti yang terlihat dari tampilan kartu panduan warna.
F
%
1.
Sangat Setuju
15
30
2.
Setuju
17
34
3.
Ragu-ragu
6
12
4.
Tidak Setuju
7
14
5.
Sangat Tidak setuju
5
10
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 15
51
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Pada tabel 4.2.15. Uji Brand Name tentang Assosiasi Merek Terhadap Kartu
Panduan Warna, menunjukkan bahwa merek Dulux dapat diasosikan merek yang
memiliki kenyamanan yaitu 34% responden setuju, 30% responden sangat setuju,
14% responden tidak setuju, 12% responden ragu-ragu, dan 10% responden sangat
tidak setuju. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan masyarakat khususnya di
Indonesia bahwa barang yang mewah itu selalu memberikan jaminan kualitas dan
kenyamanan.
Tabel 4.2.16. Uji Corporate Image:
Pengenalan Perusahaan yang Memproduksi Dulux
No
Saya mengetahui perusahaan yang memproduksi cat
tembok Dulux.
F
%
1.
Sangat Setuju
18
36
2.
Setuju
2
4
3.
Ragu-ragu
24
48
4.
Tidak Setuju
0
0
5.
Sangat Tidak setuju
6
12
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 16
Dari tabel 4.2.16. Uji Corporate Image tentang Pengenalan Perusahaan yang
Memproduksi Dulux, menunjukkan bahwa 48% responden ragu-ragu, 36% responden
sangat setuju, 4% responden setuju dan 12% responden sangat tidak setuju. Sehingga
dapat dikatakan bahwa masyarakat cukup mengenal perusahaan yang memproduksi
merek Dulux yaitu PT. ICI Paint Indonesia. Selain dari kartu panduan warna dan
52
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
kemasan produk, informasi nama perusahaan tersebut juga dapat didapatkan dari
spanduk yang dipasang disekitar tempat penjualan cat.
4.3.2.2. Bagian Dua tentang Pemahaman Responden tentang
Merek Dulux
Tabel 4.2.17. Uji Function:
Intensitas Melihat Kartu Panduan Warna Dulux
No
Saya pernah melihat kartu panduan warna merek Dulux
untuk memilih warna cat tembok.
F
%
1.
Sangat Setuju
27
54
2.
Setuju
6
12
3.
Ragu-ragu
2
4
4.
Tidak Setuju
1
2
5.
Sangat Tidak setuju
14
28
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 17
Dari tabel 4.2.17. Uji Function tentang Intensitas Melihat Kartu Panduan
Warna Dulux, menunjukkan bahwa 54% responden sangat setuju, 12% responden
sangat tidak setuju, 12% responden setuju, 4% responden ragu-ragu dan 2% responden
tidak setuju. Dapat dikatakan bahwa kartu panduan warna merek Dulux pernah dilihat
terutama bagi colon konsumen yang ingin membeli cat merek Dulux namun tidak
berlaku bagi calon konsumen yang sudah menetapkan terlebih dahulu merek lain
sebelum membeli produk cat.
53
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Tabel 4.2.18. Uji Function:
Pengingatan Banyaknya Warna Kartu Panduan Warna cat Dulux
No
Saya melihat banyaknya warna yang terdapat dalam
kartu panduan warna Dulux lebih dari 100 warna.
F
%
1.
Sangat Setuju
4
8
2.
Setuju
10
20
3.
Ragu-ragu
6
12
4.
Tidak Setuju
6
12
5.
Sangat Tidak setuju
18
36
44
88
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 18
Dari tabel 4.2.18. Uji Function tentang Pengingatan Banyaknya Warna Kartu
Panduan Warna cat Dulux, menunjukkan 36% responden sangat tidak setuju, 20%
responden setuju, 12% responden ragu-ragu, 12% responden tidak setuju dan 8%
responden sangat setuju. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat kurang
memperhatikan ragam warna kartu panduan warna cat tembok Dulux. Hal ini
disebabkan karena konsumen tidak memiliki banyak waktu untuk menghitung
banyaknya warna yang terdapat dalam kartu panduan warna pada saat membeli
produk. Dari tabel diatas didapatkan 12% responden tidak menjawab pertanyaan ini
karena disebabkan belum pernah melihat kartu panduan warna merek Dulux.
Tabel 4.2.19. Uji Packaging:
Banyaknya Ragam Kemasan dari Kemasan Cat Tembok Dulux
No
Saya mengerti banyaknya kemasan cat tembok Dulux
F
%
30
60
dari kartu panduan warnanya.
1.
Sangat Setuju
54
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
2.
Setuju
10
20
3
Ragu-ragu
8
16
4.
Tidak Setuju
2
4
5.
Sangat Tidak setuju
10
20
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no.19
Dari tabel 4.2.19 Uji Packaging tentang Banyaknya Ragam Berat dari Kemasan
Cat Tembok Dulux, menunjukkan bahwa 30% responden menyatakan sangat setuju,
20% responden menyatakan setuju, 20% responden menyatakan sangat tidak setuju,
16% responden menyatakan ragu-ragu dan 4% responden menyatakan tidak setuju.
Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen cukup mengerti tentang ragam ukuran
berat yang dimiliki cat Dulux. Hal ini dikarenakan sudah memikirkan terlebih dahulu
berapa kebutuhan cat tembok yang akan dibeli dan juga disesuaikan dengan anggaran
dana yang digunakan untuk mengecat.
Tabel 4.2.20. Uji Efficacy:
Pengetahuan Kegunaan Cat Tembok Dulux
No
Saya mengerti kegunaan dari cat tembok Dulux.
F
%
1.
Sangat Setuju
17
34
2.
Setuju
25
50
3.
Ragu-ragu
5
10
4.
Tidak Setuju
0
0
5.
Sangat Tidak setuju
0
0
47
94
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 20
55
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Dari tabel 4.2.20 Uji Efficacy tentang Pengetahuan Efisisiensi Cat Tembok
Dulux, menunjukkan bahwa 50% responden setuju, 34% responden sangat setuju
dan 10% responden ragu-ragu. Dari tabel dapat diperlihatkan bahwa masyarakat
sudah tahu nilai esiensi cat tembok Dulux yaitu sebagai bahan untuk mengecat.
Dapat pula diketahui bahwa terdapat 6% responden yang tidak menjawab pertanyaan
tersebut, selain karena alasan tidak tahu merek Dulux juga karena terburu-buru untuk
aktivitas lainnya.
Tabel 4.2.21. Uji Feature:
Pengetahuan Keunggulan Dulux
No
Saya mengerti keunggulan cat tembok Dulux dari kartu
panduan warna.
F
%
1.
Sangat Setuju
4
8
2.
Setuju
16
32
3.
Ragu-ragu
2
4
4.
Tidak Setuju
2
4
5.
Sangat Tidak setuju
16
32
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 21
Dari tabel 4.2.21. Uji Feature tentang Pengetahuan Keunggulan Dulux,
menunjukkan bahwa sebanyak 32% responden setuju, 32% responden sangat tidak
setuju, 8% responden sangat setuju, 4% responden ragu-ragu dan 4% responden
tidak setuju. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen kurang mengerti tentang
keunggulan cat tembok Dulux yang dilihat dari kartu panduan warnanya. Hal ini
dikarena dalam kartu panduan warna diselipi informasi tentang keunggulan produk.
56
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Namun sebagian besar responden tidak mengingat dikarenakan belum pernah melihat
kartu panduan warna merek Dulux dan karena tergesa-gesa yang menjadikan kartu
panduan warna kurang dimengerti.
Tabel 4.2.22. Uji Desain:
Pengingatan Desain Kemasaan Produk Dulux
No
Saya mengingat desain produk Dulux dari dari kartu
panduan warna.
F
%
1.
Sangat Setuju
14
28
2.
Setuju
0
0
3.
Ragu-ragu
4
8
4.
Tidak Setuju
4
8
5.
Sangat Tidak setuju
22
44
44
88
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 22
Dari tabel 4.2.22 Uji Desain tentang Pengingatan Desain Kemasaan Produk
Dulux, menunjukkan bahwa 44% responden sangat tidak setuju, 28% responden
sangat setuju, 8% responden ragu-ragu, dan 8% responden tidak setuju. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pengingatan desain produk cat tembok Dulux kurang. Hal
ini selain disebabkan pencantuman produk cukup kecil juga karena kurang pemahaman
calon konsumen terhadap desain produk. Dari tabel tersebut didapatkan informasi
bahwa 12% responden tidak menjawab pada pertanyaan ini.
Tabel 4.2.23. Uji Harga:
Harga Produk dengan Kualitas
No
Menurut saya, harga cat tembok Dulux sesuai dengan
F
%
57
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
kualitas produknya.
1.
Sangat Setuju
31
62
2.
Setuju
9
18
3.
Ragu-ragu
8
16
4.
Tidak Setuju
2
4
5.
Sangat Tidak setuju
10
20
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no.23
Dari tabel 4.2.23 Uji Harga tentang Harga Produk dengan Kualitas,
menunjukkan bahwa harga sama dengan kualitas 62% responden menyatakan sangat
setuju, 20% responden menyatakan sangat tidak setuju, 18% responden menyatakan
setuju, 16% responden menyatakan ragu-ragu dan 4% responden menyatakan tidak
setuju. Dapat dikatakan bahwa adanya anggapan harga yang mahal sebanding dengan
kualitas yang diterima.
Tabel 4.2.24. Uji Before Sales Service:
Pengingatan Warna Dominan dari Kartu Panduan Warna Cat Dulux
No
Saya mengingat warna kuning menjadi warna yang
dominan dari cover kartu panduan warna cat tembok
Dulux.
F
%
1.
Sangat Setuju
4
8
2.
Setuju
16
32
3.
Ragu-ragu
2
4
4.
Tidak Setuju
2
4
5.
Sangat Tidak setuju
16
32
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 24
58
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Dari tabel 4.2.24 Uji Before Sales Service tentang Pengingatan Warna Dominan
dari Kartu Panduan Warna Cat Dulux, menunjukkan bahwa warna kuning merupakan
warna dominan dari cover kartu panduan warna, sebanyak 32% responden menjawab
setuju, 32% responden menjawab sangat tidak setuju, 8% responden menjawab
sangat setuju, 4% responden menjawab ragu-ragu dan 4% responden menjawab tidak
setuju. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsumen kurang adanya pengingatan warna
dominan dari cover kartu panduan warna cat tembok Dulux. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan waktu dalam membeli sehingga tidak sempat untuk memperhatikan
cover kartu panduan warna.
Tabel 4.2.25. Uji During Sales Service:
Pengingatan Warna Dominan dari Kemasan Cat Dulux
No
Saya mengingat warna biru menjadi warna yang dominan
dari produk cat tembok Dulux.
F
%
1.
Sangat Setuju
26
52
2.
Setuju
16
32
3.
Ragu-ragu
0
0
4.
Tidak Setuju
8
16
5.
Sangat Tidak setuju
0
0
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 25
Dari tabel 4.2.25. Uji During Sales Service tentang Pengingatan Warna
Dominan dari Kemasan Cat Dulux, menunjukkan bahwa warna biru sebagai warna
dominan sebanyak 52% responden menjawab sangat setuju dan 32% responden
menjawab setuju dan 16% responden menjawab tidak setuju. Sehingga dapat dikatakan
59
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
bahwa konsumen cukup mengingat warna yang ada dalam kemasan cat Dulux. Selain
karena keterbatasan waktu dalam membeli juga karena konsumen adanya kepercayaan
pada pelayan yang mengambilkan kemasaan produk.
Tabel 4.2.26. Uji Ketersediaan:
Ketidakkonsistenan Isi dalam Kartu Panduan Warna dengan Agen Penjualan
No
Anda sering mengalami mencari warna yang ada dalam
kartu panduan warna Dulux namun tidak tersedia di toko
pengecer.
F
%
1.
Sangat Setuju
2
4
2.
Setuju
17
34
3.
Ragu-ragu
13
26
4.
Tidak Setuju
9
18
5.
Sangat Tidak setuju
9
18
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 26
Dengan melihat tabel 4.2.26. Uji Ketersediaan tentang Ketidakkonsistenan
Isi dalam Kartu panduan Warna dengan Agen Penjualan, menujukkan bahwa sebesar
34% responden setuju, 26% responden ragu-ragu, 18% responden tidak setuju, 18%
responden sangat tidak setuju dan 4% responden sangat setuju. Sehingga dapat
dikatakan bahwa produsen perlu mengkroscek kembali pendistribusian cat tembok
agar tidak mengecewakan calon konsumen. Ketersediaan warna dalam produk
biasanya disebabkan karena warna yang dicari adalah warna yang khusus atau tidak
umum dibeli oleh konsumen dan juga karena pendistribusi enggan untuk menumpuk
produk yang tidak potensial untuk dibeli.
60
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Tabel 4.2.27 Uji Garantees:
Perhatian Garansi dengan Kualitas Produk
No
Saya mengerti garansi kualitas dari merek Dulux.
F
%
1.
Sangat Setuju
18
36
2.
Setuju
2
4
3.
Ragu-ragu
24
48
4.
Tidak Setuju
0
0
5.
Sangat Tidak setuju
6
12
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 27
Dari tabel 4.2.27. Uji Garantees tentang Perhatian Garansi dengan Kualitas
Produk, dari penelitian ini dapat diketahui bahwa adanya perhatian terhadap garansi
produk sebanyak 48% responden ragu-ragu, 36 responden sangat setuju, 12%
responden sangat tidak setuju dan 4% responden setuju. Sehingga dapat dikatakan
bahwa masyarakat masih meragukan garansi dari produk cat tembok terutama merek
Dulux. Selain karena kesulitan pengukuran tangible-nya juga karena masyarakat
kurang kritis terhadap haknya, dalam konteks ini adalah hak pengembalian produk
jika ternyata produk yang dibeli adalah cacat.
Tabel 4.2.28. Uji Quality Perception:
Pandangan Kualitas Cat Tembok Dulux
No
Menurut saya, cat tembok Dulux merupakan cat
tembok yang berkualitas.
F
%
1.
Sangat Setuju
2
4
2.
Setuju
23
46
3.
Ragu-ragu
19
38
61
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
4.
Tidak Setuju
4
8
5.
Sangat Tidak setuju
2
4
50
100
Jumlah
Sumber: kuesioner no.28
Pada tabel 4.2.28. Uji Quality Perception tentang Pandangan Kualitas Cat
Tembok Dulux, menunjukkan bahwa responden menyatakan 46% responden
menyatakan setuju, 38% responden menyatakan ragu-ragu, 8% responden menyatakan
tidak setuju, 4% responden menyatakan sangat setuju dan 4% responden menyatakan
sangat tidak setuju. Dari tabel dikatakan bahwa merek Dulux belum cukup melekat
kuat akan kualitasnya. Walaupun demikian namun masyarakat sering menggunakan
prinsip ekonomi dalam memilih produk, yaitu dengan harga yang lebih murah namun
dengan kualitas yang sama. Survei di lapangan mengatakan bahwa merek Dulux
lebih cocok untuk merek pengecatan luar ruang karena lebih tahan terhadap cuaca,
namun untuk pengecetan dalam ruang lebih memilih kualitas merek yang harganya
lebih murah karena adanya pengurangan anggaran dana yang tersedia untuk membeli
cat tembok namun memiliki ketahanan terhadap kelembaban.
Tabel 4.2.29. Uji Brand Name:
Pandangan tentang Logo Dulux
No
Menurut saya, logo Dulux sudah bagus dan sesuai
dengan karakter cat tembok.
F
%
1.
Sangat Setuju
14
28
2.
Setuju
30
60
3.
Ragu-ragu
0
0
4.
Tidak setuju
2
4
62
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
5.
Sangat Tidak setuju
Jumlah
0
0
46
92
Sumber: kuesioner no.29
Dari tabel 4.2.29. Uji Brand Name tentang Pandangan tentang Logo Dulux,
menunjukkan bahwa sebanyak 64% responden menjawab setuju, 32% responden
menjawab sangat setuju dan 4% responden menjawab tidak setuju, jika dikatakan
kalau logo Dulux itu bagus. Sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat cukup
menerima logo Cat Dulux. Dari tabel data diatas dapat diketahui bahwa 8% responden
tidak menjawab pada pertanyaan ini. Hal ini disebabkan karena kurang dimengerti
desain logo yang baik itu seperti itu apa, setahu mereka logo yang baik itu asal mudah
dibaca dan bentuknya bagus itu sudah termasuk logo yang bagus.
Tabel 4.2.30. Uji Corporate Image:
Pandangan Terhadap Perusahaan Produsen Dulux
No
Menurut saya, PT. ICI Paints Indonesia yang
memproduksi cat tembok Dulux sebagai perusahaan
yang perduli pada konsumennya.
F
%
1.
Sangat Setuju
28
56
2.
Setuju
4
8
3.
Ragu-ragu
6
12
4.
Tidak Setuju
2
4
5.
Sangat Tidak setuju
2
4
42
84
Jumlah
Sumber: kuesioner no. 30
Dari tabel 4.2.30 Uji Corporate Image tentang Pandangan Terhadap Perusahaan
Produsen Dulux, menunjukkan sebanyak 56% responden sangat setuju, 12% responden
63
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
ragu-ragu, 8% responden setuju, 4% responden tidak setuju, dan 4% responden
sangat tidak setuju. Sehingga dapat dikatakan bahwa PT. ICI Paints Indonesia yang
memproduksi cat tembok Dulux sebagai perusahaan yang perduli pada konsumennya.
Dari tabel data diatas dapat diketahui bahwa 16% respoden tidak menjawab pada
pertanyaan ini. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang perusahan
yang memproduksi.
4.4. Pembahasan Penelitian
Secara garis besar dalam penelitian meneliti ini tentang setiap orang yang
datang ke toko/supermarket, melihat kartu panduan warna dan atau membeli produk
cat tembok (who). Informasi yang yang ingin diperoleh adalah informasi tentang
efektif atau tidaknya dari kartu panduan warna terhadap tujuan sebenarnya dan juga
untuk mengetahui tentang pola konsumen terhadap pembelian cat tembok (what).
Dalam penelitian ini dijaring pasa saat responden melihat kartu panduan warna, atau
pun sudah kedapatan membeli produk cat tembok (when). Tempat penelitian yang
digunakan adalah supermarket bangunan atau toko material di kawasan Percetakan
Negara (where). Penelitian ini dilakukan untuk menjawab tentang nilai keefektivitasan
kartu panduan warna yang mana pembuatan kartu panduan warna itu sendiri menelan
biaya yang tidak sedikit, dan juga untuk mengembangkan pola promosi yang sesuai
dari produk cat tembok (why). Informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dengan
64
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
wawancara langsung dan atau memberikan kuesioner langsung kepada responden
(way).36
Seperti halnya Kevin Lane Keller dalam Strategic Brand Management,37
konsekuensi dari brand awareness memegang peranan dalam keputusan konsumen,
untuk tiga alasan utama yaitu:
1. Kesempatan mempelajari (Learning Advantages)
Dalam penelitian ini, sampel merupakan orang yang sebelumnya memiliki
kesempatan untuk melihat, mempelajari dan membedakan merek dari kartu
panduan warna produk cat yang akan atau sudah beli.
Dari hasil penelitian diperoleh dominasi 50% responden setuju sebelum
membeli produk cat tembok melihat terlebih dahulu kartu panduan warna
(tabel 4.2.1). Namun dominasi 46% responden masih merasa ragu atau
kurang familiar dengan nama-nama warna yang ditampilkan dalam kartu
panduan warna (tabel 4.2.2).
2. Kesempatan mempertimbangkan (Consideration Advantages)
Dalam penelitian ini, sampel juga diberikan kesempatan untuk
mempertimbangkan merek cat tembok yang terdapat dalam kartu panduan
warna yang dijumpainya dalam toko.
Dalam penelitian ini dominasi 34% responden terpengaruh terhadap
banyaknya kemasan produk cat yang ditampilkan dalam kartu panduan
36. Sesuai dari buku Riset Pemasaran dari Freddy Rangkuti, halaman 17, yang mengatakan bawa
riset dengan menggunakan metode deskriptif maka harus bisa menjawab 6W yaitu who, what,
when, where, why dan way tentang penelitian tersebut.
37. Halaman 68, Prentice Hall, 2003
65
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
warna (tabel 4.2.3) dan juga dominasi 38% responden terpengaruh terhadap
kartu panduan warna yang kaya ragam warna (tabel 4.2.4). Dalam
kenyataannnya, dominasi 54% responden sebelum membeli produk cat
sudah terlebih dahulu memilih warna cat yang akan dibeli (tabel 4.2.5).
Dominasi 32% responden menunjukkan banyaknya warna yang terdapat
dalam kartu panduan warna menjadi pembeda antar merek (tabel 4.2.6).
Dominasi 72% responden berpendapat setuju jika kartu panduan warna
dijadikan media untuk berpromosi produk (tabel 4.2.7) yang mana sebanyak
dominasi 46% responden setuju dengan tampilan desain yang bagus dan
mewah akan mempengarhui calon konsumen untuk membeli (tabel 4.2.8).
Adanya dominasi 52% responden memperhatikan harga produk (tabel
4.2.9).
3. Kesempatan memilih (Choice Advantages)
Dalam penelitian ini sampel memiliki kesempatan untuk memilih merek
cat yang dipercaya akan memuaskan kebutuhannya.
Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa dominasi 52% responden
sebelum membeli cat sudah terlebih dahulu memilih merek yang akan dibeli
(tabel 4.2.10). Dominasi 62% responden menunjukkan bahwa kartu panduan
warna dapat membantu calon konsumen untuk memilih warna cat yang
dicari (tabel 4.2.11) sehingga adanya dominasi 54% responden akan berpaling
merek jika warnanya tidak diketemukan dalam suatu merek (tabel 4.2.12).
66
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Untuk mengevaluasi brand awareness dalam penelitian ini menggunakan
William McGuire38 yaitu
a. Perhatian
Dari hasil penelitian diperoleh dominasi 32% responden setiap kali membeli
produk cat selalu disodori kartu panduan merek Dulux (tabel 4.2.13)
sehingga terdapat dominasi 54% responden mempunyai intensitas untuk
melihat kartu panduan warna merek Dulux (tabel 4.2.17). Dari keterangan
kartu panduan warna tersebut dapat diketahui kualitas produk, sebanyak
dominasi 54% responden menunjukkan demikian (tabel 4.2.14). Sedangkan
dominasi 43% responden setuju jika merek Dulux dilambangkan cat tembok
dengan kenyamanan (tabel 4.2.15). Karena kurang adanya perhatian,
sebanyak dominasi 48% responden masih merasa ragu terhadap perusahaan
yang memproduksi cat tembok Dulux (tabel 4.2.16).
b. Pemahaman
Sebanyak dominasi 36% responden kurang memahami berapa banyaknya
warna yang terdapat dalam kartu panduan warna merek Dulux (tabel 4.2.18).
Pengingatan tentang ragam ukuran kemasan pun hanya didominasi 30%
responden yang memahaminya (tabel 4.2.19). Terdapat dominasi 50%
responden yakin akan kegunaan dari cat tembok Dulux (tabel 4.2.20),
dominasi 32% responden memahami keunggulan produk Dulux (tabel
38. Tahap-tahap pemrosesan informasi, Some Internal Pscyhological Factors Influencing Consumer
Choise, 1996
67
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
4.2.21) dan adanya dominasi 44% responden tidak begitu memahami tentang
desain kartu panduan warna merek Dulux (tabel 4.2.22).
Dari hasil penelitian didapatkan pengakuan berupa dominasi 62% responden
tentang pengaruh harga sama dengan kualitas produknya (tabel 4.2.23).
Dapat pula diketahui adanya pengakuan warna kuning sebagai warna
dominan dari cover kartu panduan warna didapatkan dominasi 32% responden
yang setuju dan sangat tidak setuju (tabel 4.2.24) sedangkan warna biru
sebangai warna dominan dari kemasan produk cat tembok Dulux yaitu
dominasi 52% responden mengatakan sangat setuju (tabel 4.2.25). Yang
merugikan adalah adanya ketidak-kosistenan pengecer dalam menyediakan
produk yaitu didominasi 34% responden merasa dirugikan (tabel 4.2.26).
Garansi pun kurang diperhatikan, setidaknya adanya dominasi 48% responden
merasa meragukan garansi dari kualitas merek Dulux (tabel 4.2.27). Namun
untuk pengakuan kualitas, didominasi 46% responden menyetujui akan
kualitas cat tembok Dulux (tabel 4.2.28). Pengakuan tentang logo Dulux,
didominasi 60% responden setuju berpendapat bahwa logo Dulux sudah
bagus (tabel 4.2.29). Dan juga dominasi 56% responden setuju akan
pandangan positif tentang perusahaan PT. ICI Paint Indonesia yang peduli
terhadap konsumen (tabel 4.2.30).
Untuk mengukur sejauh mana efektifitas kartu panduan warna maka perlu
adanya perbandingan pesan antara tujuan dibuatnya kartu panduan warna dengan
hasil responden dalam pengingatan merek melalui kartu panduan warna. Tujuan
68
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
produsen membuat kartu panduan warna cat tembok tersebut yaitu sebagai bentuk
promosi terselubung, untuk memudahkan konsumen mencari warna yang diinginkan,
memberikan alternatif warna jika warna yang dicari tidak diketemukan, untuk
menarik minat konsumen, bahwa mereknya menyediakan bermacam variasi warna,
untuk memberikan kesan sesuai dengan material kartu panduan warna (mewah,
elegan, dan sebagainya), sebagai bagian dari program kampanye periklanan yaitu
untuk membangun brand yang positif di mata konsumen.dan untuk membedakan
merek produk cat dengan kompetitornya.
Dilapangan ternyata didapatkan informasi sebelum membeli cat tembok,
konsumen sudah terlebih dahulu memilih warna cat yang akan dibeli (tabel 4.2.5).
Warna yang dipilih tersebut sudah direncanakan dari rumah yang disesuaikan dengan
kondisi tempat yang akan dicat dan juga keinginan suasana yang akan diciptakan
dari warna yang dipilihnya tersebut. Bahkan pemilihan merek pun sudah direncanakan
terlebih dahulu yang akan menjadi target pembelian (tabel 4.2.10). Hal ini selain
sesuai dengan anjuran dari tukang cat, ada juga yang disebabkan karena alasan
kepercayaan akan merek tertentu yang akan menjamin warna yang bisa bertahan
lama. Ada pula yang percaya bahwa kalau untuk mengecat dalam ruangan (interior)
maka memilih merek cat yang harganya terjangkau sedangkan untuk pengecatan di
tempat terbuka (ekterior) memilih merek cat yang harganya relatif mahal untuk
mencapai hasil dan jangka waktu bertahannya warna yang maksimal.
69
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Didapatkan pula informasi bahwa konsumen yang membeli cat tembok, terlebih
dahulu melihat kartu panduan warna (tabel 4.2.1). Selain bertujuan untuk memastikan
warna yang akan dihasilkan dalam pengecatan, juga untuk mencari alternatif warna
yang lebih baik jika warna yang dicari tidak diketemukan dalam kartu panduan
warna. Oleh karenanya dapat pula dikatakan bahwa kartu panduan warna yang
disediakan oleh produsen sangat berguna bagi calon konsumen (tabel 4.2.11).
Sehubungan dengan pemilihan alternatif warna maka kartu panduan warna yang
kaya warna akan memiliki lebih banyak peluang untuk dipilih calon konsumen karena
calon konsumen akan berpindah merek jika tidak ditemukan warna yang dicari (tabel
4.2.12). Hal ini disebabkan karena banyaknya warna dalam kartu panduan warna
mempengaruhi calon konsumen untuk memilih merek produk yang akan dibeli (tabel
4.2.4).
Berhubungan dengan nilai fungsi utama dari kartu panduan warna yang hanya
untuk panduan melihat warna yang dihasilkan cat, ternyata dalam penelitian ini
didapatkan informasi bahwa harga produk cat sebaiknya dicantumkan dalam kartu
panduan warna (tabel 4.2.9). Karena keterangan produk, terutama harga produk,
mempengaruhi pertimbangan pemilihan produk oleh konsumen. Namun calon
konsumen akan merasa bangga membeli cat tembok yang memiliki tampilan kartu
panduan warna yang bagus atau mewah (tabel 4.2.8).
Kartu panduan warna dapat pula dijadikan sebagai media berpromosi terselubung
untuk memberikan penawaran khusus untuk menarik calon konsumen untuk membeli
produknya (tabel 4.2.7).
70
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Selama penelitian ini di lapangan didapatkan pula informasi yang berhubungan
pembelian produk dan kartu panduan warna yaitu:
Faktor waktu sangat berpengaruh pada saat pembelian produk sehingga
calon konsumen kurang dalam memperhatikan kartu panduan warna secara
keseluruhan.
Pembeli produk cat sebagian besar bukan sebagai seorang pengambil
keputusan dalam memilih warna dan atau pun merek yang dipilih sehingga
kartu panduan warna hanya berfungsi sebagai kartu pencari warna yang
sesuai dengan yang dicari.
Faktor harga masih berpengaruh dalam pembelian merek cat tembok
sehingga kartu panduan warna cat tembok yang harganya mahal biasanya
hanya dilihat sebagai pilihan alternatif tetapi tidak untuk diperhatikan
secara mendalam.
Pembeli masih dapat dipengaruhi oleh penjual untuk memilih merek dari
penyodoran pertama kali kartu panduan warna merek tertentu.
D;a
;a
4.5. Uji Realibilitas
Uji Reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai alpha
croncach yang didapatkan oleh setiap indikator yang tertuang dalam instrumen
penelitian.39 Sebuah indikator disebut reliabel jika indikator tersebut memiliki nilai
alpha cronbach lebih besar dari pada 0,5. Dalam variabel ini terdapat sebanyak 30
39. menggunakan software SPSS yaitu software pengolah data, versi 13.
71
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
indikator dengan nilai alpha cronbach sebesar 0.569. Nilai alpha cronbach berada
diatas 0,5 menunjukkan bahwaReliability
seluruh indikator
reliabel.
Statistics
Cronbach's
Alpha
.569
N of Items
30
Selain itu, pada tabel Cronbach’s Alfa if Item Deleted (lihat lampiran) terlibat
bahwa nilai setiap indikator tidak lebih tinggi dari 0,984. Hal tersebut menunjukkan
bahwa tidak perlu ada indikator yang dibuang untuk menunjukkan nilai alfa cronbach.
4.6. Uji Validitas
Setelah melakukan uji reliabilitas, hal selanjutnya yang dilakukan adalah Uji
Validitas. Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk dengan metode faktor
analisis. Faktor analisis dilakukan untuk mencari hubungan antar indikator yang
disesuaikan dengan pertanyaan pada responden agar dapat mengidentifikasikan setiap
atribut dalam sebuah variabel.40
Kegunaan utama analisis faktor adalah melakukan pengurangan data atau
dengan kata lain melakukan peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil
jumlahnya. Agar sebuah dimensi dapat dikatakan memiliki validitas konstruk yang
lebih baik, maka indikator-indikator yang disesuaikan dengan pertanyaan dalam
atribut tersebut haruslah berada dalam faktor yang sama setelah dilakukan rotasi. Uji
40. menggunakan software SPSS yaitu software pengolah data statistik, versi 13.
72
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
validitas pada penelitian ini dilakukan pada tingkat atribut. Analisis faktor terhadap
sebuah atribut dapat dilakukan jika nilai Kaise Meyer-Oikin Measure asa sampling
adequency (KMO) harus minimal senilai 0,5 dengan nilai signifikansi lebih rendah
dari 0,05. Untuk itu penting kiranya untuk memastikan nilai MKO dan nilai signifikansi
dari sebuah atribut sebelum dilakukan faktor analisis.
Uji validitas untuk variabel awareness dan variabel persepsi akan dilakukan
pada masing-masing tingkat atribut actual product, augmented product dan product
image.
4.6.1. Uji Validitas pada Variabel Awareness
Nilai KMO dalam uji variabel awareness adalah sebesar dengan signifikansi
0,552 (lihat lampiran). Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa atribut perhatian
layak untuk diuji validitas konstruknya dengan metode faktor analisis karena nilai
KMO lebih besar dari 0,5 dengan signifikansi di bawah 0,005.
Sesuai dengan pengelompokan dalam instrumen, dalam tabel total variance
explained (lihat lampiran) terlihat bahwa terdapat 3 faktor untuk awareness yang
mampu menerangkan 42.342% dari varian yang ada. Hal tersebut sesuai dengan
jumlah atribut yang telah dijabarkan dioperasional konsep, yaitu actual product,
augmented product dan product image.
Berikut ini adalah tabel rotated component matrix dimensi awareness dimana
tabel tersebut kita dapat melihat pengelompokan indikator ke dalam beberapa faktor.
Setelah dirotasi, terlihat hasil pengelompokkan atas indikator-indikator di dalam
73
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Berdasarkan tabel diatas, atribut yang mengelompok pada actual product
(function, packaging, efficiacy, feature, design dan price) menempati komponen 2,
augmented product (before sale services, during sale services dan availibility)
menmpati komponen 1 dan product image (garantees, quality perception, brand
name, corporate image) menempati pada komponen 3.
Komponen 1
a. Before Sale Services: Mengetahui tentang before sales service dari cat tembok.
b. Availibilty: Mengetahui tentang availibility dari cat tembok.
74
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Karena atribut tidak mengelompok dalam komponen 1, terdapat dua indikator
dalam pertanyaan responden yang dihilangkan dari atribut actual product, yaitu:
o
During Sale Services: Mengetahui tentang during sale services dari cat
tembok.
o
Garantees: Mengetahui tentang garantees dari cat tembok.
Komponen 2
a.
Function: Mengetahui tentang function dari kartu panduan warna cat tembok
(pertanyaan kuesioner no.2 tentang kefamiliaran atau dimengertinya dengan
nama-nama warna yang terdapat dalam kartu panduan warna).
b.
Packaging: Memahami tentang packaging dari merek Dulux (pertanyaan
kuesioner no. 3 tentang banyaknya kemasan produk cat yang ditampilkan
dalam kartu panduan warna mempengaruhi responden dalam memilih merek
cat tembok).
c.
Packaging: Memahami tentang packaging dari merek Dulux (pertanyaan
kuesioner no. 4 tentang banyaknya warna yang terdapat dalam kartu panduan
warna mempengaruhi responden dalam memilih merek cat tembok).
d.
Feature: Mengetahui tentang feature dari kartu panduan warna cat tembok
(pertanyaan kuesioner no.7 tentang pendapat responden kartu panduan warna
merupakan media yang tepat untuk berpromosi produk cat yang dibagikan
ke agen dan distributor).
e.
Design: Mengetahui tentang design dari kartu panduan warna cat tembok.
75
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Karena atribut tidak mengelompok dalam komponen 2, terdapat empat
indikator dari pertanyaan responden yang dihilangkan dari dimensi augmented
product, yaitu:
o Function: Mengetahui tentang function dari kartu panduan warna cat tembok.
(pertanyaan kuesioner no.1 tentang sebelum membeli produk cat apakah
responden melihat dahulu kartu panduan warna yang dibuat oleh produsen).
o Efficacy: Mengetahui tentang efficacy dari kartu panduan warna cat tembok.
o Feature: Mengetahui tentang feature dari kartu panduan warna cat tembok
(pertanyaan kuesioner no. 8 tentang tampilan desain yang bagus dan mewah
dari kartu panduan warna akan memberi peluang untuk dibeli).
o Price: Mengetahui tentang price dari cat tembok.
Komponen 3
a. Brand Name: Mengetahui tentang brand name dari cat tembok.
b. Corporate Images: Mengetahui tentang corporate image dari cat tembok.
Karena atribut tidak mengelompok dalam komponen 3, terdapat sebuah
indikator dari pertanyaan respoden yang dihilangkan dari dimensi product image,
yaitu Quality Perception: Mengetahui tentang quality perception dari cat tembok.
4.6.2. Uji Validitas pada Variabel Persepsi
Nilai KMO dalam uji variabel persepsi adalah sebesar dengan signifikansi
0,501 (lihat lampiran). Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa variabel persepsi
76
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
layak untuk diuji validitas konstrusknya dengan metode faktor analisis karena nilai
KMO lebih besar dari 0,5 dengan signifikansi di bawah 0,005.
Sesuai dengan pengelompokan dalam instrumen, dalam tabel total variance
explained (lihat lampiran) terlihat bahwa terdapat 3 faktor untuk persepsi yang
mampu menerangkan 49.626% dari varian yang ada. Hal tersebut sesuai dengan
jumlah atribut yang telah dijabarkan dioperasional konsep, yaitu actual product,
augmented product dan product image.
Berikut ini adalah tabel rotated component matrix variabel persepsi dimana
tabel tersebut kita dapat melihat pengelompokan indikator ke dalam beberapa faktor.
Setelah dirotasi, terlihat hasil pengelompokkan atas indikator-indikator di dalam
setiap atribut sebagai berikut:
77
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang mengelompok pada actual product (function,
packaging, efficiacy, feature, design dan price) menempati komponen 2, augmented
product (before sale services, during sale services dan availibility) menempati
komponen 1 dan product image (garantees, quality perception, brand name, corporate
image) menempati pada komponen 3.
Komponen 1
a. Before Sale Services: Memahami tentang before sales service dari merek Dulux.
b. During Sale Services: Memahami tentang during sales service dari merek Dulux.
c. Availibility: Memahami tentang availibility dari merek Dulux.
d. Garantees: Memahami tentang garantees dari merek Dulux.
Didalam komponen 1 tidak ada indikator dari pertanyaan respoden yang
dihilangkan karena secara keseluruhan telah berkelompok dengan tepat ke dalam
atribut augmented product. Dengan demikian dapat dinyatakan memiliki validitas
konstruk yang baik.
Komponen 2
a. Packaging: Memahami tentang packaging dari merek Dulux.
b. Feature: Memahami tentang feature dari merek Dulux.
c. Price: Memahami tentang price dari merek Dulux.
Karena atribut tidak mengelompok dalam komponene 2, terdapat empat
indikator dari pertanyaan responden yang dihilangkan dari dimensi actual product,
78
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
yaitu:
o Function: Memahami tentang function dari merek Dulux (pertanyaan kuesioner
no.17 tentang pernah melihat kartu panduan warna merek Dulux untuk
memilih warna cat tembok).
o Function: Memahami tentang function dari merek Dulux (pertanyaan kuesioner
no.18 tentang melihat banyaknya warna yang terdapat dalam kartu panduan
warna Dulux lebih dari 100 warna ).
o Efficacy: Memahami tentang efficacy dari merek Dulux.
o Design: Memahami tentang design merek Dulux.
Komponen 3
Corporate Image: Memahami tentang corporate image dari merek Dulux.
Karena atribut tidak mengelompok dalam komponen 3, terdapat satu indikator
dari pertanyaan responden yang dihilangkan dari dimensi product image, yaitu:
o Brand Name: Memahami tentang brand name dari merek Dulux.
o Quality perception: Mengetahui tentang Quality perception dari merek Dulux.
79
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari uraian bab-bab sebelumnya pada skripsi ini dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pentingnya pengenalan merek pada perusahaan cat tembok agar merek tidak
tenggelam dipasar. Salah satunya adalah dengan memberikan penanaman
brand melalui kartu panduan warna yang mana menjadi pemegang peranan
dalam pembentukan kesadaran merek, terbukti dalam penelitian ini.
2. Dengan terbatasnya waktu dari pembeli cat, maka diperlukan nilai keefektifan
dalam penyampaian pesan dalam kartu panduan warna agar brand dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat.
3. Dengan menggunakan cara kerja komunikasi menurut Don E. Schuitz dan
Stanley I. Tannenaum, ternyata pesan atau isi informasi yang ditujukan
konsumen harus menggunakan adanya media perantara agar proses
penyampaian pesan berjalan dengan lancar dan efektif artinya tepat sasarannya.
Lalu kemudian kaitannya dengan unsur yang terdapat dalam kartu panduan
warna itu sendiri adalah untuk membangkitkan keinginan seseorang untuk
memperhatikan mempunyai ketertarikan lalu kemudian mempunyai keinginan
atau minat dalam hal ini untuk membeli.
4. Ternyata brand awareness bisa dibentuk melalui warna yang mana dapat
memegang peranan penting dalam penjualan. Sebagai contohnya warna
80
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Amazone yang hanya terdapat di kartu panduan warna merek Dulux, dapat
menarik calon konsumen jika membutuhkan warna tersebut karena warna
tersebut tidak diproduksi oleh merek lain.
5. Secara keseluruhan dari penelitian ini dapat diambil benang merah bahwa
kartu panduan warna memang dibutuhkan sebagai media promosi terselubung
bagi produk cat dan terbukti mampu membentuk brand awareness. Oleh
karenanya perlu digarap secara lebih serius dalam pengerjaannya baik dari
material, tampilan desain maupun dari banyak sedikitnya warna yang perlu
diproduksi serta cara penyajiannya ke khalayak.
5.2. Saran
Hal yang dapat disarankan bagi produsen cat sebagai pembuat kartu panduan
warna adalah:
a. Dalam kartu panduan warna, perlu diberikan informasi tambahan yang
berkaitan tentang produk seperti harga produk, tips cara pengecatan yang
baik, macam-macam produk dan lain sebagainya. Karena sesuai dengan
respon konsumen dalam penelitian ini dapat diambil suatu bagian kesimpulan
bahwa kartu panduan warna dapat membentuk awareness konsumen.
b. Perlunya perbaikan dalam desain kartu panduan warna karena kecenderungan
konsumen lebih aware pada merek yang memiliki kartu panduan warna
mewah. Dapat diasumsikan bahwa dengan kemewahan kartu panduan warna
mampu memberikan respon positif terhadap konsumen atau pun image
produk.
81
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
c. Perlu adanya pendistribusian yang lebih menyebar antara warna-warna cat
yang dijual di agen yang disinkronisasikan dengan kartu panduan warna
sehingga tidak menimbulkan kekecewaan pada konsumen jika membeli cat
dengan warna yang diinginkan. Jika perlu diberikan kefleksibelan dalam
kartu panduan warna yang disesuikan dengan ketersediaan produk di agen
penjualan.
82
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A., Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek,
Jakarta, 1997.
A. D. Farbey; How to Produce successful Advertising; PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1997.
Angel, James F., Roger D. Blackwell dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen Jilid
2 (Consumer Behavior 6th ed.), diterbitkan pertama oleh The Dryden Press
(1993) di Indonesia diterbitkan oleh Binarupa Aksara (1995).
Aitchison, Jim, Cutting Edge Advertising, Prentice - Hall (Singapore) Pte Ltd,
London, 1999.
Bungin, Prof. Dr. H. M. Burhan, S.Sos, M.Si, Metode Penelitian Kuantitatif:
Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya,,
Prenada Media, 2005.
Budiarsa, Andrianto, Harry Gon, E. Mayariani, Andrianto Budiarsa, dan Robertus
Pawang, Buku Serial Rumah Pengecatan: Pengecatan, PT Prima Infosarana
Media, halaman 8, 2006.
Cakram, Majalah, Edisi Maret, 2003.
Effendy, Prof. Drs. Onong Uchjana, MA; Kamus Komunikasi; CV Mandar Maju;
Bandung; 1989.
Gulo, W., Metode Penelitian, Grassindo, Jakarta, 2002.
J. Thomas Russell dan W. Ronald Lone; Tata Cara Periklanan Klepper (Buku Petama),
Seri Pemasaran dan Promosi; PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 1992.
Jefkins, Frank; Advertising 3rd ED; Pitman Publising, London, 1994; Erlangga,
Jakarta, 1997.
x
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Julius Chandra; Kreativitas, bagaimana menanam, membangun dan
mengembangkannya; Kanisius, 1994.
Setiadi, Nugroho J., Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, Kencana, 2003.
Sonneman , Milly R., Mahir Berbahasa Visual, Mizan media Utama, 1997.
Schultz, Don E. Schultz, Stanley I. Tannenbaum, dan Robert F. Lauterborn, Integrated
Marketing Communciations, NTC Business Books, 1994.
Nursisto; Kita Menggali Kreativitas; PT Mitra Gama Widya, 1999.
Kinnear, Thomas C. dan James R. Taylor, Riset Pemasaran: Pendekatan Terpadu,
Alih bahasa Drs. Yohanes Lamarto, MBA, MSM, Penerbit Erlangga, 1988.
Keller, Kevin Lane, Strategy Branding Management: Building, Measuring and
Managing Brand Equity-2nd ed., Pearson Education Inc., 2002.
Liliweri Drs. Alo, Ms; Dasar-Dasar Komunikasi Periklanan; PT Cipta Aditya Bakti,
Bandung, 1992.
Lunandi, A. G., Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Antar
Pribadi, Kanisius, 1994.
Pawitra, Prof Dr. Teddy, Redefinisi Pemasaran, Prasetya Mulya Management Research
Series, 2005.
Prokopenko, Joseph. 1987. Productivity Management: A Practical Handbook. Geneva:
ILO.
Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, PT Gramedi pustaka Utama, 2003.
Rawlinson J. G.; Creative Thinking and Brainstorming; Britisth Institute of
Management, London, 1971; Erlangga, Jakarta, 1986.
xi
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
Schultz, Don E. dan Stanley I. Tannenbaum, Essentials of Advertising Strategy, 2nd
edition, Lincolnwood, III; NTC Business Books, 1989.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa; Kamus Besar
Bahasa indonesia, edisi kedua, Balai Pustaka cetakan keempat 1995.
Whiting, Charles S., Creative Thingking, Academica, 1966.
Warta JWT, The Joseph Wibowo Center for Advanced Learning, Vol. 5/IV/Mei/2006
Www.Dulux.com.uk, situs resmi cat tembok Dulux Internasional.
Www.Dulux.co.id, situs resmi cat tembok Dulux versi Indonesia
Www.ICI.com, situs resmi PT ICI yang memproduksi cat tembok Dulux.
Www.komvis.com, situs komunitas komunikasi visual di Indonesia.
Www.kompas.co.id, situs versi elektronik dari media cetak kompas.
xii
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
DAFTAR LAMPIRAN
Contoh Kartu Panduan Warna Dulux
Pertanyaaan Kuesioner
Hasil Penelitian Kuesioner
Tabel Hasil Penelitian
Data Output SPSS 13 Tentang Realibilitas
Data Output SPSS 13 Tentang Validitas Awareness
Data Output SPSS 13 Tentang Validitas Persepsi
Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi Ketua RT/RW
Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi Toko Bangunan
Surat Permohonan Pengumpulan Data Skripsi Mitra 10
Surat Keterangan Penyebaran Data dari RT/RW
Surat Keterangan Penyebaran Data dari PD Makmur
Surat Keterangan Penyebaran Data dari Toko Tunas Bangunan
xiii
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
KUESIONER PENELITIAN
============================PRAKATA============================
Yth responden,
Saya adalah mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Mercu Buana jurusan
Marketing Communication & Advertising yang akan melakukan penelitian untuk
melihat pengaruh kartu panduan warna cat tembok terhadap brand awareness
produk. Penelitian ini saya lakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Skripsi yang berjudul ”Efektivitas Kartu panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam
Membentuk Brand Awareness Produk”. Dalam hal ini saya memohon kesediaan
saudara/i untuk menjadi masukan yang berharga bagi saya dalam proses pengumpulan
dan analisa data.
Atas segala partisipasi dan kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk
mengisi kuesioner ini, saya ucapka terima kasih.
Peneliti,
Efendi
===========================DATA RESPONDEN======================
1. Nama Anda :
2. Jenis Kelamin :
a. Pria
b. Wanita
3. Usia :
a. 11 - 20 tahun
b. 21 - 30 tahun
c. 31 - 40 tahun
d. > 40 tahun
4. Status :
a. Lajang
b. Menikah
5. Pekerjaan Utama :
a. Pelajar / mahasiswa
b. Pegawai Negeri
c. Pegawai Swasta
d. Wirausaha
e. Lainnya, sebutkan …………
6. Pengeluaran rata-rata per bulan :
a. < Rp. 500.000,b. Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000,c. Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000,d. Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000,e. > Rp. 3.500.000,-
=======================PETUNJUK PENGISIAN=====================
Jawablah pertanyaan dibawah ini
sesuai dengan pendapat Anda
dengan memberikan tanda silang
(X) atau centang (V) pada bagian
kolom kanan yang telah
disediakan.
Keterangan :
SS = Sangat setuju
S = Setuju
RR = Rabu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
LAMPIRAN: Pertanyaan Kuesioner
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
=======================PETUNJUK PENGISIAN=====================
Bagaimana pendapat Anda atas pernyataan dibawah ini?
SS S RR TS STS
Bagian 1: Pemahaman tentang Kartu Panduan Warna
1. Sebelum membeli produk cat, saya melihat dahulu kartu
panduan warna yang dibuat oleh produsen.
2. Saya familiar atau mengerti dengan nama-nama warna
yang terdapat dalam kartu panduan warna.
3. Banyaknya kemasan produk cat yang ditampilkan dalam
kartu panduan warna mempengaruhi saya dalam memilih
merek cat tembok.
4. Banyaknya warna yang terdapat dalam kartu panduan
warna mempengaruhi saya dalam memilih merek cat
tembok.
5. Sebelum membeli produk cat, saya sudah terlebih dahulu
memilih warna yang akan dibeli.
6. Saya memperhatikan banyaknya warna dari kartu panduan
warna Dulux sebagai pembeda dari kartu panduan warna
lainnya.
7. Menurut saya, kartu panduan warna merupakan media
yang tepat untuk berpromosi produk cat yang dibagikan
ke agen dan distributor.
8. Tampilan desain yang bagus dan mewah dari kartu
panduan warna akan memberi peluang untuk dibeli.
9. Saya memperhatikan harga cat tembok dari kartu panduan
warna.
10. Sebelum membeli produk cat, saya sudah terlebih
dahulu memilih merek yang akan dibeli.
11. Kartu panduan warna yang disediakan produsen cat,
membantu saya dalam memilih warna cat yang saya
inginkan.
12. Jika warna yang dicari dan ternyata tidak diketemukan
dalam kartu panduan warna tertentu maka akan
mempengaruhi saya untuk pindah ke merek yang
memiliki warna yang mendekati warna yang saya cari.
13. Setiap kali membeli produk cat, saya selalu disodori
kartu panduan warna merek Dulux.
14. Saya mengetahui cat tembok Dulux merupakan cat
tembok berkualitas dari keterangan dalam kartu
panduan warna.
15. Menurut saya merek Dulux melambangkan kenyamanan
seperti yang terlihat dari tampilan kartu panduan
warna.
LAMPIRAN: Pertanyaan Kuesioner
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
< Efektivitas Kartu Panduan Warna Cat Tembok Dulux dalam Membentuk Brand Awareness Khalayak di Kawasan Percetakan Negara <
16. Saya mengetahui perusahaan yang memproduksi cat
tembok Dulux.
Bagian 1: Pemahaman tentang Merek Dulux
17. Saya pernah melihat kartu panduan warna merek Dulux
untuk memilih warna cat tembok.
18. Saya melihat banyaknya warna yang terdapat dalam
kartu panduan warna Dulux lebih dari 100 warna.
19. Saya mengerti banyaknya kemasan cat tembok Dulux
dari kartu panduan warnanya.
20. Saya mengerti kegunaan dari cat tembok Dulux.
21. Saya mengerti keunggulan cat tembok Dulux dari kartu
panduan warna.
22. Saya mengingat desain produk Dulux dari dari kartu
panduan warna.
23. Menurut saya, harga cat tembok Dulux sesuai dengan
kualitas produknya.
24. Saya mengingat warna kuning menjadi warna yang
dominan dari cover kartu panduan warna cat tembok
Dulux.
25. Saya mengingat warna biru menjadi warna yang dominan
dari produk cat tembok Dulux.
26. Anda sering mengalami mencari warna yang ada dalam
kartu panduan warna Dulux namun tidak tersedia di
toko pengecer.
27. Saya mengerti garansi kualitas dari merek Dulux.
28. Menurut saya, cat tembok Dulux merupakan cat tembok
yang berkualitas.
29. Menurut saya, logo Dulux sudah bagus dan sesuai dengan
karakter cat tembok.
30. Menurut saya, PT. ICI Paints Indonesia yang memproduksi
cat tembok Dulux sebagai perusahaan yang perduli
pada konsumennya.
=========================TERIMA KASIH=========================
LAMPIRAN: Pertanyaan Kuesioner
Efendi < 4430412-027 < Jurusan Marketing Komunikasi & Periklanan < Fakultas Ilmu Komunikasi < Universitas Mercu Buana < Jakarta < 2007
Download