BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Defenisi Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling menguntungkan satu sama lain, dan terpadu. Teori sistem mengatakan bahwa setiap unsur pembentuk organisasi adalah penting dan harus mendapat perhatian yang utuh supaya manajer dapat bertindak lebih efektif. Yang di maksud unsur atau komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya bagianbagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan lain sebagainya. Sumber: (Andi; 2005: 2-3). Istilah system sekarang ini banyak dipakai, banyak orang berbicara mengenai sistem perbankan, sistem akuntansi, sistem inventori, sistem persediaan, sistem pemasaran, sistem pendidikan, sistem perangkat lunak, sistem tata surya, sistem teologi, dan masih banyak lagi. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan. Model dasar dari sistem ini adalah adanya masukan, pengolahan, dan keluaran. Akan tetapi, sistem ini dapat dikembangkan hingga menyertakan media penyimpanan. Sistem dapat terbuka dan tertutup, akan tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka, artinya sistem tersebut dapat menerima beberapa masukan dari lingkungan luarnya. 7 8 II.2. Konsep Dasar Sistem Teori sistem melahirkan konsep-konsep futuristik, antara lain yang terkenal adalah konsep sibernetika (cybernetics). “Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran (output)”. Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Adalah menyebutkan maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objektives). Goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Jadi tergantung dari ruang lingkup dari mana memandang sistem tersebut. Sering kali tujuan (goal) dan sasaran(objektives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan. II.3. Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu mempunyai komponen-komponen (Component), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran(output), pengolahan (proces), dan sasaran (objektives), atau tujuan (goal). 9 II.3.1. Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu, sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya: 1. Sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan sebagainya. 2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam, pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin, yang disebut human machine system. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human machine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem deterministik dan sistem probabilistik Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksikan disebut sistem deterministik. Sistem komputer adalah contoh dari sistem 10 yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program komputer yang dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik. 4. Sistem terbuka dan sistem tertutup Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkunagn luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. II.4 Daur Hidup Sistem Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkahlangkah pendekatan sistem karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. II.5 Defenisi Reproduksi Manusia Istilah reproduksi berasal dari kata re yang artinya kembali dan kata produksi yang artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi 11 mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilakan keturunan demi kelestarian hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang berfungsi untuk reproduksi manusia. Defenisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan . Sumber: (Yanti, S; 2011; 4-5 ). Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya. II.5.I. Organ Reproduksi Manusia 1. Pria Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari : a. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat. b. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa. Organ reproduksi dalam terdiri dari : 12 a. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus. b. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma. c. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis. d. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra. e. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis. Kelenjar pada organ reproduksi pria a. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita. b. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam. 13 c. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra. 2. Wanita Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam. Organ reproduksi luar terdiri dari : a. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara. b. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu : 1) Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva. 2) Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva Organ reproduksi dalam terdiri dari : a. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita b. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum. c. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan. 14 d. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium. e. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae. f. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. g. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya. h. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu : 1) Perimetrium yaitu lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus. 2) Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya. 15 3) Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahan maka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang. i. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina. j. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina. k. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit. Gambar Uterus Gamabar II.5.1. Gambar Uterus Sumber : (Biologi Reproduksi : Nurul Jannah ; 2011 ; 21) 16 II.5.2. GAMETOGENESIS Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum. 1. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu : a. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis. b. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma). Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria. 2. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu : a. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum. b. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH. c. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum). 17 d. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun. 18 Bagan/skema Spermatozoa Spermatogonium 40 40 Spermatosit Primer (Jumlah Diploid) Spermatosit Skunder 22 22 0 22 22 0 Spermatid Kepala Bagian Tengah Ekor Spermatozoa Gambar II.5.2.1 Bagan/ Skema Spermatozoa Sumber : (Biologi Reproduksi: Nurul Jannah; 2011 ; 124) 19 Bagan/skema Oogenesis Oogonium 40 40 Oosit Primer (Jumlah Diploid) 22 22 Badan Polar kecil Oosit Skunder 22 22 Badan Polar ovum matang Ovum Gambar II.5.2. 2 Bagan/ Skema Oogenesis Sumber : (Biologi Reproduksi: Nurul Jannah; 2011 ; 123 ) Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu : 1. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu : a. Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat 20 diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidak ada. b. Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogen yang merangsangnya menghambat keluarnya sekersei LH dari FSH tetapi hipofisis. dapat Estrogen memperbaiki dapat dinding endometrium yang robek. c. Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah. d. Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium 21 akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi. Gambar II.5.2.3. Struktur Sel Sperma Sumber :( Kesehatan Reproduksi : Yanti, M.Keb ; 2011 ; 56) 2. Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran. Tahapan waktu dalam fertilisasi : a. Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel. b. Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam 22 balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari. c. Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi. d. Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus. e. Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 plasenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensiasi menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan. Hormon yang berperan dalam kehamilan : 1. Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus. 23 2. Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wanita pada uji kehamilan. 3. Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan. Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan : 1. Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis . 2. Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus. 3. Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus. Prinsip Kontrasepsi dalam Reproduksi bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum sehingga tidak terjadi fertilisasi. Macam cara dalam kontrasepsi adalah : 1. Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita. 2. Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi. 3. Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vagina douche untuk wanita. 4. Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi. 24 5. Sterilisasi yaitu dengan membuat setril organ-organ reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita. II.6. Defenisi Multimedia II.6.1. Pengenalan Multimedia Istilah Multimedia berakar mula dari teather, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium dipanggung sering kali disebut pertunjukkan” Multi – Media”. Pertunjukkan multi- media mencakup monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari show. Pada dasarnya multimedia dapat didefenisikan sebagai teknologi yang mengkombinasi video, suara, grafik, dan teks interaktif banyak juga interpretasi atau penafsiran tentang multimedia berdasarkan kemampuan perangkat keras suara dan video dari komputer. Perusahaan perangkat lunak mendefenisikan multimedia adalah sebagai kemampuan menciptakan dunia dimana pemirsa dapat berinteraksi dengan komputer untuk menyampaikan gagasan atau untuk menyampaikan suatu cerita. Sumber: (Multimedia di Internet: Damon a. Dean; 1996: 17) II.6.2. Persyaratan Sistem Multimedia PC Memperlihatkan persyaratan minimal untuk akses multimedia ke internet. Kebanyakan PC yang dijual saat ini di lengkapi dengan fasilitas itu sehingga apabila anda membeli komputer, saya tidak terlalu mengkhwatirkannya. 25 Tabel II.1: Persyaratan Sistem Multimedia Pc Persyaratan Sistem Multimedia Pc Komponen Persyaratan CPU 486/66 atau yang lebih tinggi RAM 4MB atau lebih tinggi (disarankan 8 MB) Hard Drive 250 MB atau lebih besar Sound Card/ speaker Sound Card 8-bit atau lebih tinggi CD-ROM Double speed atau lebih tinggi Video VRAM 1MB Modem 14,4 kbps atau lebih tinggi (disarankan 28,8kbps) Sumber: (Multimedia di Internet: Damon a. Dean; 1996; 34) II.7. Pengertian Flash Flash adalah salah satu program pembuatan animasi yang sangat handal. Kehandalan flash dibanding dengan program lain adalah dalam ukuran file dari hasil animasinya yang kecil. Untuk itu animasi yang dihasilkan oleh program 26 flash banyak digunakan untuk membuat sebuah web menjadi tampil lebih interaktif. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu kendala pembuatan sebuah web adalah ukurannya yang harus kecil, sehingga kesulitan untuk memasukkan animasi kedalamnya disebabkan oleh ukuran file animasi yang umumnya sangat besar. Program flash mengatasi kendala-kendala diatas dengan baik, sehingga hampir semua web yang interaktif saat ini menggunakan flash sebagai bagian didalamnya. Sumber: (Daryanto; 2004: 9) II.8. Pengertian Macromedia Flash Macromedia Flash adalah sebuah program animasi yang telah banyak digunakan para animator untuk menghasilkan animasi yang profesional. Diantara program- program animasi yang ada, macromedia flash merupakan program yang paling fleksibel dalam pembuatan animasi, seperti Animasi Interaktif, Game, Company Profile, Presentasi, Movie, dan tampilan animasi lainnya. Sumber: (Andi; 2005: 1). II.8.1. Dasar-Dasar Macromedia Flash Layar flash terbagi dalam empat area utama, yaitu toolbox, timeline, stage, dan panel. 27 Gambar II.8.1 layar flash Sumber: (Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash: Daryanto; 2004; 9) 1. Toolbox Toolbox merupakan perangkat utama untuk menggambar dalam flash. Toolbox terbagi dalam empat bagian, yaitu tool, view, color, dan option. a. Tools selain terdiri atas perangkat lunak untuk menggambar dan untuk menulis teks, juga terdapat perangkat untuk memilih objek yang nantinya akan dimodifikasi. b. View menyediakan perangkat Hand yang digunakan untuk memindahkan stage dan perangkat Zoom yang digunakan untuk memperbesar dan memperkecil gambar. c. Colors menyediakan perangkat untuk mewarnai dan mengubah bentuk garis, mewarnai isi objek dan teks. Bagian akhir toolbox, yaitu Option memperlihatkan setting-setting opsional untuk tool yang sedang aktif. Jika 28 toolbox tidak terlihat dilayar , anda bisa menampilkannya dengan menggunakan menu Window> Tools. Gambar II.8.1. 1 Toolbox Sumber: (Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash: Daryanto; 2004; 10) 2. Timeline Timeline merupakan tool utama untuk membuat animasi dan objek-objek interaktif. Timeline terdiri atas tiga bagian utama, yaitu Scene, Layer, dan Frame. Jika animasi diumpamakan seperti sebuah buku yang dibuka lembar perlembar, maka timeline adalah buku tersebut, scene adalah bab-bab dalam suatu 29 buku, layer adalah halaman buku, dan frame adalah kecepatan tangan anda dalam membuka lembaran-lembaran buku tersebut. Gambar : II.8.1. 2 Time Line Sumber: (Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash: Daryanto; 2004; 11) 3. Stage Stage adalah area kerja di mana anda membuat semua elemen movie flash. Jika diinginkan anda bisa mengubah ukuran dan warna latar belakang stage. II.8.2.1 Mengubah Ukuran dan Warna Latar Belakang Stage Untuk mengubah ukuran dan warna latar belakang stage suatu movie : 1. Pilih menu Modify > Movie. 2. Pada kotak dialog Movie Properties, masukkan lebar dan tinggi stage pada kotak Width dan Height. 3. Pada kotak Background Color, tentukan warna latar stage yang ingin digunakan. 30 4. Jika diinginkan anda sudah dapat mengubah kecepatan frame dengan memasukkan angka kecepatan frame yang diinginkan pada kotak Frame Rate. Gambar II II.8.2.1 Kotak dialog Movie Properties Sumber: (Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash: Daryanto; 2004; 65) II.8.3.2 Menampilkan Kotak Grid pada Stage Dalam membuat objek di stage, anda bisa menampilkan grid pada garis kotak-kotak bantu untuk mempermudah meletakkan suatu objek. Untuk menampilkan kotak grid: 1. Pilih menu View > Gid > Show Grid. Flash menampilkan garis kotakkotak atau grid pada stage. 2. Jika diinginkan anda juga dapat mengubah warna dan ukuran kotak grid dengan menggunakan menu View > Grid > Edit Grid dan kemudian: a. Pilih warna pada kotak Color. 31 b. Masukkan lebar dan tinggi grid dalam satuan pixel. Gambar II.8.3.2 Kotak Grid Sumber: (Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash: Daryanto; 2004; 13) II.8.4.3 Mengubah Mistar dan Garis Bantu Mistar (Ruler) dan Garis (Guides) mempermudah anda dalam membuat gambar dengan ukuran dan bentuk yang tepat serta memudahkan dalam meletakkan gambar pada stage. Untuk menampilkan garis mistar (ruler): Dari menu View, pilih Rulers. Garis mistar muncul di sisi kiri dan atas stage. Gambar II.8.4.3 Garis Mistar dan Garis Bantu Sumber: (Belajar Komputer Animasi Macromedia Flash: Daryanto; 2004; 13) 32 Untuk meletakkan garis bantu (guide): 1. Dengan ruler terlihat dilayar, letakkan penunjuk mouse pada garis mistar vertikal atau horizontal. 2. Klik dan tarik mouse ke stage. Garis bantu terlihat muncul dilayar. 3. Letakkan garis bantu ditempat yang diinginkan, kemudian letakkan mouse. Untuk memindahkan garis bantu: a. Pilih tool Arow pada Toolbox. b. Tarik garis bantu yang ingin dipindahkan ke posisi lain. II.8.5.4 Mengubah Objek dengan Snap Fasilitas snap membantu anda merapatkan objek-objek sewaktu anda meletakkannya di stage. Flash memaksa pusat suatu objek untuk tepat berada di atas kotak grid atau garis guide sewaktu anda menggerakkan objek tersebut pada jarak tertentu dari garis yang telah ditentukan sebelumnya oleh pemakai. 1. Untuk merapatkan objek pada kotak grid: Dari menu View, pilih Grid > Snap to Grid. 2. Untuk menentukan nilai kerapatan suatu objek terhadap kotak grid: a. Pilih View > Grid > Edit Grid. b. Dalam kotak dialog Grid, tentukan nilai kerapatan pada menu Snap Accuracy. 3. Untuk merapatkan objek pada garis guide: Dari menu View, pilih Guides > Snap to Guides. 33 Untuk menentukan nilai kerapatan guide: a. Pilih View > Guides>Edit Guides. b. Dalam kotak dialog Guides.tentukan nilai kerapatan pada menu Snap Accuracy. 4. Panel Panel digunakan untuk menentukan atribiut-atribut yang akan digunakan oleh tool-tool dalam toolbox untuk membuat atau mengubah objek pada stage. a. Untuk menentukan suatu jendela panel: 1) Dari menu Window, pilih Panels. 2) Pilih panel yang ingin ditampilkan. Flash akan meletakkan panel tersebut pada area kerja flash. Jika diinginkan anda bisa menampilkan lebih dari satu panel pada layar. b. Untuk memindahkan panel: Klik dan tarik balok judul yang terletak di bagian paling atas jendela panel ke tempat yang anda inginkan. c. Untuk menutup panel: Klik tanda silang di pojok kanan atas jendela panel. II.9. UML Pada perkembangan teknologi prangkat lunak, diperlukan dan bahasa yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu adanya standarisasi agar orang diberbagai negara dapat mengerti pemodelan perangkat lunak. 34 UML (Unified Modeling Language) adalah salah satu standar yang banyak digunakan didunia industri untuk mendifinisikan requarement, membuat analisis dan disain serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. Sumber: (Rosa A.S.M. Shalahuddin; 2011 : 117). II.9.1. Diagram UML (Unified Modeling Language) 1. Use Case Diagram Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) system informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsifungsi itu. Syarat penanaman pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case. a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. 35 b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Sumber: (Rosa A.S.M. Shalahuddin; 2011 : 131). Berikut ini adalah simbol - simbol yang ada pada diagram use case yang ditunjukan pada Tabel II.1. Tabel II.1. Simbol – Simbol Use Case Daigram Simbol Deskripsi Use case Fungsional yang disediakan sistem sebagai unit – unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal diawal frase nama use case Aktor / Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah nama actor gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor 36 Asosiasi / association Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor. Menspesifikasikan bahwa use case Ekstensi / extend target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan. Generalisasi / generalization Hubungan (descendent) dimana berbagi objek perilaku anak dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Menggunakan / include /uses Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit. Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011; 131-133) 2. Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapt dilakukan sistem. Sumber: (Rosa A.S.M. Shalahuddin; 2011 : 134). 37 Berikut ini adalah simbol - simbol yang ada pada diagram aktivitas yang ditunjukan pada tabel II.2. Tabel II.2. Simbol – Simbol Activity Diagram Simbol Deskripsi Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal. Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja. Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu . Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu. Status akhir Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir. 38 Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi. Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011; 134-135) 3. Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas - kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi - fungsi sesuai dengan kebutuhan sistem. Susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki janis - jenis kelas berikut : a. Kelas main. b. Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. c. Kelas yang menangani tampilan sistem. d. Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pamakai. e. Kelas yang diambil dari pendifinisian use case. f. Kelas yang menangani fungsi - fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case. g. Kelas yang diambil dari pendefinisian data. 39 h. Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Sumber: (Rosa A.S.M. Shalahuddin; 2011 : 122). Beriku adalah simbol – simbol yang ada pada class diagram yang ditunjukan pada tabel II.3. Tabel II.3. Simbol – Simbol Class Diagram Simbol Deskripsi Kelas / class Kelas pada struktur sistem Antar muka / interface Sama dengan konsep interface dalam pemrograman berorientasi objek Relasi antar kelas dengan makna Asosiasi / association umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Asosiasi association berarah / directed Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generelisasi-spesialisasi (umum 40 khusus) Ketergantungan / dependency Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas Agregasi/aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole-part) Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011; 123-124) 4. Sequence Diagram Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message ysng dikirimkan dan diterima antar objek. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar adalah banyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. Sumber: (Rosa A.S.M. Shalahuddin; 2011 : 137). Berikut adalah simbol - simbol yang ada pada diagram sekuen yang ditunjukan pada tabel II.4. 41 Tabel II.4. Simbol – Simbol Sequence Diagram Simbol Deskripsi Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu Atau sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor Tanpa waktu aktif Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan 42 Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan Pesan tipe create Menyatakan suatu objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil operasi / metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi. Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi. 43 Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destroy. Sumber : Sumber : (Rosa A.S – M.Shalahuddin ; 2011; 138-139)