1. Skema Rangkaian VC C R 17 VC C 1k VC C R 10 1k J3 R 18 1 M ohm C7 2200uF VCC 2 V IN LM7905 U 6 J4 J5 J6 J7 1 1 1 1 C ON1 C ON1 CON1 CON1 VOU T 470nF BUFF A /Z IN T TE ST O SC 1 O SC 2 O SC 3 220nF R 13 3 -V C C R 14 220 100K 100 pF C 13 AB4 A B C D E F G 3 3 3 3 3 3 3 A B C D E F G 2 2 2 2 2 2 2 A B C D E F G 1 1 1 1 1 1 1 23 16 24 15 18 17 22 IC L 7 1 07 C JL _ 0 a1 b1 c1 d1 e1 f1 g1 dp1 LED R 22 110 R 20 110 R 21 110 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 16 15 3 2 1 18 17 4 R 23 110 D 8 VC C S2 SEG MENT 12 11 10 9 14 13 25 5 4 3 2 8 6 7 14 13 16 15 3 2 1 18 17 4 19 co1 co2 20 14 13 1 C9 220uF 40 39 38 R EF H I R EF LO PO L a1 b1 c1 d1 e1 f1 g1 dp1 co1 co2 4002 3 TR A F O C3 C4 1 D IO D E B R ID G E 37 C REF+ C REF- a2 b2 c2 d2 e2 f2 g2 dp2 + 28 29 27 LED 26 21 - 4 GN D 3 2 1 C8 220uF 4002 36 35 IN H I IN L O C OMMON VGN D 2 D 10 D 11 R 11 47K 34 33 U 3 S3 SEG MENT 11 10 8 6 5 12 7 9 3 D 9 2 GN D C5 2200uF J2 3 31 30 32 a2 b2 c2 d2 e2 f2 g2 dp2 C 1 100nF VC C VOU T R 16 110 R 15 110 11 10 8 6 5 12 7 9 2 .4 V 1 R 8 V IN R 2 1k C 2 10nF 100k 2 V+ C6 1uF D IO D E Z E N E R U 7 LM7805 LD E1 D2 1k R6 1 100 CON3 1 R 1 1 3 2 1 D 13 A 4A 5A 6A 1A 2A 3A 7 -V C C Cara Kerja : Tegangan 220V AC masuk menuju trafo step down kemudian diturunkan tegangannya menjadi +12V AC, -12VAC, gnd kemudian disearahkan menggunakan diode bridge kemudian diregulasi menggunakan regulator, sehingga output menjadi +5, -5 dan gnd. Setelah itu seluruh rangkaian mendapatkan supply tegangan, maka sensor LM35 dapat bekerja dan mengeluarkan output. Output sensor dibaca oleh ADC 7107, ADC ini menggunakan output berupa 7 segment, segment ini menggunakan common anoda. Output ADC menampilkan 3 digit angka dengan 1 angka dibelakang koma dalam satuan 0C. 2. Komponen 2.1. Trafo Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt. Gambar 1. Trafo 2.2. Dioda Bridge atau dikenal dengan sebutan jembatan dioda adalah rangkaian yang digunakan untuk penyearah arus ( rectifier) dari AC ke DC. Untuk membuat dioda bridge dengan benar maka perlu diketahui tipe dioda yang akan digunakan, Elemen dioda berasal dari dua kata elektroda dan katoda. Diode memiliki simbol khusus, yaitu anak panah yang memiliki garis melintang pada ujungnya. Alasan dibuatnya symbol tersebut adalah karena sesuai dengan prinsip kerja dari dioda. Anoda ( kaki positif = P) terdapat pada bagian pangkal dari anak panah tersebut dan katoda ( kaki negative = N ).terdapat pada bagian ujung dari anak panah. Dioda bridge atau yang deikenal dengan dioda silicon yang dirangkaikan menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Dioda bridge digunakan sebagia penyearah pada power suplly. jembatan dioda adalah gabungan empat atau lebih dioda yang membentuk sebuah jembatan konfigurasi yang menyediakan polaritas output dan polaritas input ketika digunakan dalam aplikasi yang paling umum konversi dari arus bolak balik. Fungsi atau bagian utama dari jembatan dioda adalah bahwa polaritas outputnya berbeda dengan polaritas input. Sebutan lain dari rangkaian jembatan dioda banyak disebut juga sebagai sircuit Gratez yang diambil dari nama leo graetz seorang ilmuwan fisika. Gambar 2 Dioda Bridge 2.3. IC Regulator 2.3.1. Pengertian IC Voltage Regulator (IC Pengatur Tegangan) IC Voltage Regulator adalah IC yang digunakan untuk mengatur tegangan di rangkaian elektronika. Rangkaian voltage regulator ini banyak ditemukan dirangkaian adaptor yang bertugas untuk memberikan tegangan DC, rangkaian voltage regulator (pengatur tegangan) Merupakan suatu keharusan agar tengangan yang diberikan kepada rangkaian lainnya stabil dan bebas dari fluktuasi. 2.3.2. Fungsi Voltage Regulator Untuk mempertahankan atau memastikan tegangan pada level tertentu secara otomatis. 2.3.3. Jenis-jenis IC Volatage Regulator Terdapat beberapa pengelompokan IC diantaranya berdasarkan jumlah Terminal (3 terminal dan 5 terminal), berdasarkan Linear Voltage Regular dan Switching Voltage Regulator, dan yang ketiga berdasarkan Fixed Voltage Regulator, Adjustable Voltage Regulator, Switching Voltage Regulator. 1. Fixed Voltage Regulator (Pengatur Tegangan Tetap) IC jenis ini memiliki tegangan tetap tidak bisa di atur tegangannya dan nilainya sudah di atur oleh produsen misalnya IC Voltage Regulator 7805 maka output tegangannya hanya 5 v. IC Voltage Regulator juga dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator. Dibawah ini adalah rangkaian dasar untuk IC LM78XX beserta bentuk komponennya (Fixed Voltage Regulator). 2. Adjustable Voltage Regulator (Pengatur Tegangan yang dapat diubah) IC jenis ini memiliki range tegangan output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan rangkaiannya. IC ini juga memiliki 2 jenis yaitu Positif Adjustable Voltage Regulator dan Negatif Adjustable Voltage Regulator. Contoh IC Positif Adjustable Voltage Regulator yaitu LM317 yang memliki range tegangan 1,2 volt DC - 37 volt DC sedangkan Contoh IC Negatif Adjustable Voltage Regulator yaitu LM337 yang memiliki range yang sama dengan LM317. IC Adjustable Regulator juga dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator. Dibawah ini adalah rangkaian dasar IC LM317 beserta bentuk komponennya (Adjustable Voltage Regulator). 3. Switching Voltage Regulator IC jenis ini memiliki desain, konstruksi, dan cara kerja yang berbeda dengan IC Linear Regulator. Switching Voltage Regulator memiliki efisiensi pemakaian energi yang lebih baik jika dibandingkan dengan IC Linear regulator. Ini dikarenakan kemampuan yang dapat mengalihkan penyediaan energi listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan energi listrik, oleh itu untuk merangkai pengatur tegangan dengan sistem Switching Voltage Regulator harus ditambahkan komponen induktor uang berfungsi sebagai elemen penyimpan energi listrik. Gambar 3 IC Regulator 2.4. Kapasitor Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik. Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik. Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply). Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya. Gambar 4 Kapasitor 2.5. LED Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu tube. Gambar 4 LED 2.6. Dioda Zener Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor danmerupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Efek Dioda jenis ini ditemukan oleh seorang Fisikawan Amerika yang bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934 sehingga nama Diodanya juga diambil dari nama penemunya yaitu Dioda Zener. Gambar 5 Dioda Zener 2.7. IC 7107 ICL7107pada rangkaian ini berfungsi sebagai pengkonversi tegangan analog menjadi digital yang kemudian dapat juga langsung menampilkannya pada sebuah 3 digit seven segment yang digunakan pada rangkaian ini. Berdasarkan spesi_kasinya ICL7107 merupakan sebuah chip dengan kemampuan kerja yang baik dengan supply daya yang rendah. ICL7107 merupakan sebuah chip yang biasa berfungsi sekaligus sebagai A/D Converter dan dekoder seven segment sekaligus dengan pin keluarannya yang masingmasing dilengkapi dengan clock dan pengaturan referensi didalamnya. Sehingga dengan chip ini sebuah tegangan analog pada sisi masukannya dapat langsung diolah menjadi digital sekaligus dialamatkan kedalam keluaran untuk menjalankan seven segment. IC jenis ini biasa digunakan dalam display multimeter digital dengan 3 digit tampilan. Dimana tiga digit diperlukan untuk menampilkan bilangan seven seg-ment secara penuh dan digit untuk menampilkan angka1/-1 . ICL 7107 merupakan sebuah ADC yang memiliki seven segmen decoder, display driver, referensi dan clock yang telah terintegrasi didalamnya. Gambar 6 IC 7107 2.8. Segment Common Anoda Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin, sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED. Gambar 7 Segment Common Anoda 2.9. Resistor Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm: I= V R Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Gambar 8 Resistor Referensi : http://teknikelektronika.com/pengertian-seven-segment-display-layar-tujuh-segmen/ http://kumpulandasarelektronik.blogspot.co.id/2015/01/icvoltageregulatoricpengatur. html