LAPORAN PEFIIiLETIAN APLIIiA.SIPCSEBAGAIAKUISiS.IDATADETAKJANTUNG Oleir: M. Nur Sulaiman, S'f JURIJSAN ITLEKTITONTI(A DAN TELEKOM UNI I(ASI FAi<ULTAS 'TOI(NII( Ui'{ I\/ERSITAS CAJA YANA i\"i ALA NC 2CA2 i{asil Pene!itian ini teia}r ri,i Perpustakaan Dj ^okumentasikan Universii;ls G*jayai" Maiang d.s Nqret-to* LAPORAN PBNELITIAN APLIKASI PC SEBAGAI AKUISISI DATA DETAK JANTUNG Oleh: M. Nur Sulaiman, ST JURUSAN ELEKTRONIKA DAN TELEKOMUNIKASI FAKULTAS TBKNIK : UNIVERSITAS GAJAYANA MALANG 2002 ' LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN PENELITIAN L Aplikasi PC Sebgai Akuisisi Data Detak Judul Penelitian Jantung 2. 3. Bidang Ilmu Ketua Pelaksana a. b. c. d. e. 4. 5. 6. 7. Elektronika Nama Lengkap dan Gelar M. Nur Sulaiaman, MT Jenis Kelamin Laki-Laki Golongan/Pangkat Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar Fakultas/ProgramStudi Teknik / Teknik Elektro Jumlah Tim Pelaksana I Lokasi/Daerah Pelaksana Malang Jangka Waktu Pelaksana 3 bulan Biaya yang dibelanjakan Rp, 4.000.000, 00; (Empat Juta Rupiah) (Satu) Malang, l8 Pebruari 2002 Ket ry D Dahlan, MT iaman, ST r.fB*l / a_*dc.,F K€&Ar&ll ffi--'S''.,.. = rhan, SE., M.Si. DAFTAR ISI I"ETBAR PE NGESAHAN IIAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN 1 1-1 Latar Belakang l-2 Rumusan Masalah ......... l-3 Batasan Masalah l-4 Tujuan 2 2 2 BAB ll : LANDASAN TEORI 21 Tinjauan Umum... 22 Fisiologi Jantung 23 ElektrocardigraPh (ECG) "'l"n A. Proses Timbulnya Biopotensial pada B- Komponen Sinyal Elktrocardiograph C. Cara Menghitung Frekuensi Jantung D. Sistem SadaPan Hadware Elektrocardiograph Komponen 24 A. Sensor Elektroda B. Rangkian lnstrumentasi Amplifier .... C. Band pass filter D. Rangkian pengubah Frekuensi ke Tegangan E. Mikrokontroler ATMega8535 ...'.. F, RS -232... 25 Protokol komunikasi MCU 26 Dasar Pemerograman ... 3 3 5 ........s I 11 11 12 13 15 16 29 24 25 . BtB lll : PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISITEM Umum 32 Perancangan Sensor elektroda 3.3 Perancangan Penguat lntrumentasi .."'.'. &4 Perancangan Band pass filter (BPF) 3-5 Rangkian Pengubah Frekuensi ke Tegangan .. f,-6 Perancangan Mikrokontroller ATmega 8535 3-7 Perancangn RS-232 ... &1 Gambaran BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM {-1 Umum {2Pengujian Penguat lnstrumentasi 13 Pengujian Band Pass Filter {rl . """"'29 """"' 30 "" "" 31 """"'32 """ "" 33 " " 35 "" "" 36 """37 """""'37 "" "" 39 Pengujian rangkian analog to digital converter (ADC) Atmega8535 42 """"""44 |-SPenguiian portmikrokontroler """44 system keseluruhan Pengujian {6 60 Keseluruhan secara +f Anaiisi sinyal ECG NAB V : PENUTUP Nf,FTAR PUSTAKA ....... ..... .. """ 52 BAB I PENDAHULUAN l-l Latar Belakang Jantung merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk memompa darah yang dflalirkan keseluruh tubuh dan ; i di lakukan secara terus menerus. Karena fungsinya !trng sangat penting, maka kesehatan jantung memerlukan perhatianyang khusus. Fernantauan kondisi -iantung dalam waktu yang cukup lama atau secara-terus rtenerus, sangat penting bagi pasien-pasien yang menjalani perawatan intensif. Biopotensial (listrik tubuh ) yang timbul karena aktifitas sel-sel otot jantung tersebut dapat ditangkap oleh suatu instrument kedokteran yang dinamakan elektrocardigraf {ECG), sedangkan hasil dari elektrokcardiograf adalah elektrocardiogram, Dengan dektrocardigram, dokter dapat melakukan diagnosa terhadap kelainan kerja jantung jantung manusia 5mng diderita oleh pasien. Kelainan fungsi tidak hanya ditemukan dlkota-kota besar yang penuh dengan teknologi maju, tetapi juga terdapat pada .masyarakat daerah yang jauh dari kecukupan dan sentuhan teknologi. ECG mnrpakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para medis untuk memperoleh irformasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. Karena harganya, ECG tidak ersedia di pusat-pusat pelayanan medis didaerah atau Puskesmas. Untuk mengatahui terja fungsi jantung seorang pasien, para medis di daerah harus nrengirim pasiennya trlebih dahulu ke rumah sakit atau laboratorium rnedis yang hanya terdapat di kota Lcsar. Karenanya, seorang pasen harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi rhrk mengetahui kesehatan jantungnya. Personal Computer (PC) merupakan perangkat yang sudah menjadi lebutuhan masyarakat banyak dari berbagai tingkat strata ekonomi. Selain itu, sdah dipergunakan Fnskesmas di PC kantor-kantor pemerintahan termasuk kecamatan dan di daerah. Keberadaan PC di Puskesmas-Puskemas didaerah merupakan pl:luang baru untuk dirnanfaatkan sebesar-besarnya, tidak sekedar hanya @ergunakan untuk menyimpan data atau kegiatan administrasi lainnya. Selain itu, ga dokter muda yang bekerja di tempat-tempat terpencil, banyak yang telah renrpunyai PC untuk kebutLrhan kegiatan pribadinya. Dari kedua keadaan diatas, Hisan ini menuangkan penelitian pengembangan fin sebr"rah atat yaflg dapat mendeteksi mengirimkan signal gelombang listrik analog yang berasal darijantung melalui rFnninal input komunikasi PC kedalam PC. Dengan kata lain, hlat yang diteliti ini 4abila dihubungkan dengan PC menjadi sebuah ECG yang banyak dibutuhkan oleh ;nra medis. Lll Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka dapat fibuat rumusan masalah sebagai berikut I L : Bagaimana merancang blok sistem? Bagaimana merancang perangkat keras piranti instrument elektrocardiograf (ECG) Berbasis PC (Pesonal Carnputer)? l- Bagaimana merancang perangkat lunak yang dapat menampilkan sinyal denyut jantung untuk indentifikasi kondisi pasien berdasarkan waktu dan amplitudo? 13. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, agar tidak melebarnya pcnnasalahan penulisan penelitian ini maka dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: lL 3{5- Pembahasan yaitu tentang pendeteksian aktivitas denyut jantung manusia. Sensor yang digunakan berupa elektroda sebanyak tiga buah. Mengunakanrangkaian instrumentasi Mengunakan LM 33 I sebagai konverter frekuensi ke tegangan Mengunakan mikrokontroler ATMega 8535 untuk pengolah data dengan ADC intenal, pada rnekanis ini tidak di bahas secara detil. I- Tidak mendeteksi kelainan jantung secara keseluruhan. lLl Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah alat yang mampu inampilkan hasil hrk sinyal ECG. elektrokardiogram kedalam PC (Personal Camputer) dalam BAB II LANDASAN TEORI &l Tinjauan Umum Biolistrikataulistrikyangdihasilkanolehtubuhmemegangperanyang Eilgatpentinguntukmengaturfungsiorganatauanggotatubuh.Sinyallistrikyang saraf, otot dan oragan tubuh sehingga ffrasilkan tubuh untuk untuk mengatur oprasi &patdikatakanbahwapadadasarnyaseluruhfurrgsidantubuhadahubunganya 1978), Pusat pengendali tubuh manusia dcrrgan biolistrik (Cameron and skrofonick, [ffik) serta memberikan tanggapan atau menerirna inforarnasi internal dan eksternal saraf menuju tempat-tempat yang yang tepat untuk diteruskan melalui sel-sel Espon &ntukan, I I i komunikasi melalui sel-sel saraf dalam bentuk sinyalsinyal listrik' Sistem ffisangatefesiensehinggamampumenanganiberjutajenisinforamasidengan listrik yang sangat tinggi dalam waktu bersamaan' Sinyal-sinyal bepatan dari sel-sel khusus' Dengan ffiasilkan oleh tubuh melalui proses elektrokimia dipilih dan diukur yang selektif sinyal-sinyal dari biolistrik dapat 1:ngukuran organ atau otot seorang pasien' Sagai informasi klinis untuk mendiagnosa keadaan biolistrik diantaranya telah dikenal dan dipergunakan alat ukur Xli bidang kedokteran - biolistrik'lantung' ECG (Elektrocardiogram) merupakan alat ukur ukur biolistrik otak' EEG (Elektroencephalograrn) rnerupakan alat otot' EMG(Elektromiogram) merupakan alat ukur biolistrik mata' ERc(Elektroretinogram) merupakan alat ukur biolistrik 'LZ Fisiotogi Jantung ' yang sangat penting yang Juntung merupakan salah satu organ tubuh manusia oksigen' ke seluruh tubuh Lur,firngsi untuk memompa darah yang mengandung jnuriu melalui sistem vaskuler. Sistem vaskuler yang dilalui oleh darah meliputi sirkulasi umum (systemic sirkulasi paru (Pulmonaray Circulation) dan sistem ifunl*ior). pembuluh darah pada kedua sistem tersebut terdiri dari: pembuluh pembuluh darah kapiler' fuah nadi (arteri),pembuluh darah balik (vena), dan dft$r Gambar 2, I Fisiologi jantung Sumber: Colin K McCord.2003:2 Fisiologi jantung dipandang dari jaringan-jaringan penyusunnya dibagi i dua pengertian yaitu: jantung secara fisis dan jantung secara (ruang isiologis. Secara fisis, jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 buah atrium i) dan 2 buah ventrikel (ruang bilik). Ruangan tersebut diisi dengan darah *h pada darah saat relaksasi dan dikosongkan saat kontraksi, terjadinya kontraksi frding vertikel disebut dengan systole, kemudian diikuti oleh proses relaksasi vertikel yang disebut dengan diastole dan kemudian jantung kembali lami sys/o/ e dan diastole kemudian dan seterusnya.Secara elektrofisiologi, yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian yang terbentuk dari 8 atrium vertikel dari atrium kiri dan atritm kanan, serta bagian yang terbentuk oleh terdiri dari ventikel kanan dan ventikel kiri. Dua buah aftium sebagai satu unit isiologis disebut ruang biatrial, sedangkan dua buah ventrikel disebut i 'suatu ruang biventrikel. Kedua ruang elektrofisiologis dipisahkan oleh bat konduksi listrik yang terbentuk oleh cincin serabut atrio ventricular. yang dapat menembus penghalang kondisi tersebut dalam kedaan normal mungkin oleh satu sistem konduksi yang terbentuk oleh jaringan: Simpul AY (Atioventriculer Node) Berkas Hls (Bundte of His) dengan cabang berkas kanan (Raght Bundle Branch MB) dan cabang berkas kiri (Left Bundle Branch,LBB)' Serat-serat (pur kini e) . sedangkan bagian pusat pacu jantung dinamakan simpul SA (sinoatrialNode) yang merupakan jaringan yaitu terletak pada dindin g airium sebelah kanan' Dengan tinjauan elektrofisiologis, jantung mempunyai peranan sebagai Seperti layaknya mesin konduksi listrik, sel mikrokardium dapat menghasilkan listrik, namun kurang efesien. Sewaktu sebuah gelombang dipolarisasi mencapai sel mikrokardium, penyebaran keluaran gelombang ini keseluruh mikrokardium berjalan lebih lambat. Celornbang yang tampak dalarn sebuah rekarnan ECC terutama menggambarkan aktivitas listrik sel mikrokardium, yang merupakan bagian terbesar jantung. B Komponen Sinyal Elektrocardiograph Sinyal ECG terbentuk atas komponen-komponen dasar yaitu gelombang P, &ornpleks eRS dan gelombang T. Besar beda potensial (amplitude defletion) pada rnasing-masing komponen berbeda-beda tergantung penempatan elektroda (letak lead) dan kondisi dari pasien. ':e Gambar 2.2 Komponen Sinyal Elektrocardiogram Sumber : Goldman, 1986:28 Gambaran sinyal sadapan pada kertas elektrocardigraf (ECC) ditunjukan pada Gambar 2.2. Asal-usul bentuk, nilai aktivitas atrium kanan maupun kiri, arah gclombang interval, segmen dan titik pada sebuah selektrokardiogram normal yang p:rlu diketahui adalah sebagai berikut l- Glombang : P Gelombang P merekam peristiwa depolarisasi dan kontraksi atrium. Bagaian pertama gelombang P mengambarkan aktivitas atrium kanan, bagian kedua - mencerminkan aktivitas atrium kiri. l. Gelombang Ta ini Gelombang Ta mengambarkan aiah proses repolarisasi ventrikel. Gelombang biasanya tidak tampak karena terlalu kecil dan tertutup oleh kompleks. 3- Gelombang Q Gelombang Q adalah defleksi pertama yang mengarah ke bawah' Celombang Q menggambarkan awal dari fa.se depolarisasi ventrikel' {. Gelombang R Gelombang R adalah defleksi pertama dari kompleks QRS yang menggambarkan ventrikel dan gelombang tersebut digunakan untuk menandakan adanya tandakeatas tanda BBB (Bundle Branch Block) Defleksi pertama yang mengarah menjadi ciri dari gelombang R 5- Gelombang S Gelombang S adalah defleksi negatif atau defleksi ke bawah yang mengikuti defleksi keatas. 6. Gelombang T Gelombang T menggambarkan repolarisasi ventrikel yang arahnya sesuai dengan arah gelornbang utama QRS. 7- Gelombang U Gelombang U adalah menggambarkan tentang defleksi gelombang yang biasanya positif muncul setelah gelombang T dan sebelumnya gelombang t- lnterval P PR lnterval pR merupakan penjumlahan dari waktu depolarisasi arteria dan waktu pelambatan dari simput AV (AV node delay) atau jarak antara permulaan gelombang P sampaidengan permulaan kompleks QRS' 9- lnterval QRS lnterval QRS menggambarkan lamanya aktivitas depolarisasi ventrikel, merupakan jarak antara permulaan gelombang Q sampai akhir gelombang S. Dari sekian banyak macam dan pengertian gelombang pada ECG, istilah interval PR, segmen Xang lain sering dipakai adalah gelombang P, kompelks QRS' ST, interval QT dan gelombang T. Untuk memudahkan pembacaan, umumunya sinyal hasil pembacaan oleh ECG digambarkan pada kertas elektrokardiogram yang dibuat sedemikian, sehingga memiliki garis-garis tegak lurus.'Dalam kertas ECC, rcrdapat kotak-kotak kecil dan kotak- kotak besar dengan ukuran lmm2 dan 5mm2' Arah mendatar dipergunakan untuk menunjukan waktu dalam detik dengan satu dengan 0'20 kecil sama dengan 0'04 detik. Sehingga satu kotak besar sama dalam satuan sedangkan garis tegak lurus menunjukan besarnya amplitudo Tabel2.l Batas normal nilai intervalQ-T lnlerval R- .r-arrg lertlhttr t Dalanl lecuttcl ffi;3*r"p.' I (ffir m{nill widj aja. lees: 3? Kriteria gelombang sinyaljantung secara umum adalah . r r . tlntns atns nilai nrrntitl "1"(el:rlant lnetlil i l]enynt Jantung : Gelombang sinyal tersebut berulang secara teratur' Frekuensijantung 60 - 1O0/menit' gelombang QRS,T Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti lnterval PR normal yaitu antara 0,12 sampai dengan 0,20 'second' 0,|2 ,second. Gelombang QRS normal yaitu antara 0,16 sampai dengan C. Cara Menghitung Frekuensi Jantung jantung per Yang dimaksud dengan frekuensi jantung yaitu jumlah denyut mm per second, berarti menit. Kecepatan lajunya kertas elektrokardiogram adalah 25 : I 500 mm kertas ECC ' Dengan mengukur dalam setiap menit akan lewat 60 x 25 dengan waktu RR dengan milimeter, kemudian nilai yang didapat itu dibagai seperti pada Gambar 1500, maka kita akan meperoleh frekuensi jantung per menit irak A3 yaitu jarak waktu RR menjadi berbeda beda dan oleh karena itu bila kita ini, kita menghitung mengunakan metode ini tidak akan cocok lagi. Dalam hal jurnlah puncak R berturut'turut pada secarik kertas ECG itu selama l0 second' lernudian jumlah puncak ini dikalikan dengan 6 untuk memperoleh frekuensi pada jantung pasien per menit. Sehingga untuk menghitung besaranya frekuensi yang digunakan kerja jantung yang tidak teratur tergantung waktu berapa la;na sebagai acuan pengambilan data yaitu : ' I . . . Jika dalam I menit makaf= -R x I (2'l) x 6 (2'2) Jika dalam l0 second makaf = -R Jikadalam 6 secondmakaf=-R x l0 (2'3) : R x l2 (2'4) Jika dalam 5 second makaf Jika dalam 3 second makaf: - R x 20 (2'5) dengan: : f R frekuensi (Hz) = Gelombang R frekuensi jantung Gambar 2.3 Cara menghitung-praktis, Djojoadisoeprapto Harjono, I 990: sumber : Elektrokardi[grafi Il. I5 Sistem SadaPan Sadapanatauyangdikenaldengannamaleadadalahcarapenempatan pada tubuh pasien untuk sensor elektrolit berkutub positif dan negatif pssanga yang biasa digunakan ECG itu terdiri dari membaca potensial listrik jantung. Saat ini ditentukan oleh penempatan dan orentasi 12 sadapan. Dimana setiap sadapan sadapan memandang bcrbagai elektroda tersebut pada permukaan badan'setiap lain' semakin jantung dengan sudut tertentu di banding dengan sadapan ditempat yang diberikan' Sadapan banyak sudut pandangnya, semakin banyak informasi sadapan tambahan (augmentefi' ekstrimitas terdiri dari tiga sadapan standart dan tiga sehingga yang lain adalah penempatan enam sadapan melintang dada, Fenempatan Erbentuk enam sadap ECG an prekordicl (sadapan dada)' Berdasarkan polarisasi langdiamati,sadapanstandarttersebutsadapanbipolar,sedangkansadapan Secara elektofisiologis' jenis utgmenteddan sadapan dada disebut sadapan unipolar. sadapan tersebut dapat dikelompokan menjadi: L l. I,II,ilI,aVL,aVL dan aVF yang Sadapan (Lead) bidang frontal, yaitu sadapan dapatjugadisebutsadapanekstrimitas.Ekstrimitis,yaitusadapaneinthovent goldberger (unipolar) diuraikan dengan mengunakan titik(bipolar) dan sadapan titikRA(rightarm),LA(teftarm)membentuksegitigaadabidang sensor elektroda pada sadapan frontal(segiliga Einthoven). cara-cara penempatan ekstrimitis Enthoven adalah sebagaiberikut : l.LeadI:Sensorelektrodapositifpadalengankiridansensorelektroda negatif pada lengan kanan' 2. Lead : II sensor elektroda positif pada kaki kiri dan sensor elektroda negatif pada lengan kanan' 3'LeadIII:sensorelektrodapositifpadakakikanandansensorelektroda negatif Pada lengan kiri' l.rd Gambar Lrrd lll I 2.4 Sadapan Standar Dwikutub Sumber : Crommwel Dkk' 1980 pembacaan potensial pada sadapa n Goldbreger dilakukan dengan cara l. Sadapan aVR: : lengan kiri beda potensial dilihat dari lengan kanan terhadap dan kaki kiri. lengan kanan 2. Sadapan aVL : beda potensial dilihat dari lengan kiri terhadap dan kiri. lengan kanan dan 3. Sadapan aVF : beda potensial dilihat dari kaki'kiri terhadap lengan kiri. 10 Vl Sadapan bidang horizontal' yaitu sadapan sampai V6 ' pada sadapan precardial (sadapan wilson), penempatan sensor elektroda untuk Pusat ekstrimitas tersebut melihat potensial pada dinding dada terhadap terminal' dada merupakan sadapan dikenal dengan wilsson center Terminal. sadapan unipolarkarenayangdihasilkanmenggambarkanpotensiallistrikpada penempatan sensor elektroda dalam bidang horizontal' 2.4 Komponen Hardware Elektrocardiograf A. Sensor Elektroda yang dapat membacaarus Biopotensial listrik dideteksi oleh sensor elektroda ke arus listrik pada l7 kabel bnonic pada pemukaan kulit, kemudian mengubahnya pengukuran biopotensial penghantar. sensor elektroda yang dibutuhkan untuk dan tidak terpolarisasi' tersebut digolongkan atas sensor elektroda terpolarisasi diantara kedua jenis tersebut' namun umumnya sensor elektroda memiliki sifat polar) memilki sifat sebuah sensor elektroda yang terpolarisasi (sensor elektroda kapasitor, jika maka akan pada sensor elektroda timbul aliran listrik yang konstan, plat metal yang timbul tegangan listrik yang berkesinambungan. Sensor elektroda jenis sensor elektroda polar' Sensor terbuat dari perak memiliki sifat mendekati memilki sifat yang tidak dapat terpolarisasi (sensor elektroda non-polar) elektroda seperti resister, jika yang konstan' pada sensor elektroda non-polar mengalair arus sifat non-polar adalah sensor elektroda plat Sensor elektroda yang mendekati perak(lg)berlapisperakklorida(A+CI)denganlapisanpastaelektrolit dikurangi dengan adanya tersebut,sedangkan gangguan akibat kontaksi otot dapat kestabilan 2 lapisan lapisan pasta elektrolit, karena lapisan pasta tersebut menjaga muatan listrik seperti di bawah ini : _tr}q-} * /z' sr# 4-g \q...w'd tr* -.-*_**-**_._l>< <*;p-;---]r-ry qF1 -\t:, f"Efs: J *6,S f**F \- ''l:l *'# \ "1 *'d.*} -t"'t-{f L .>*:'.- . _ ia@t Gambar 2.5 Macam-macam Elektroda Sumber : Ebook elka medika ,2004:5 11 *_ -"r'r''i'u"n' .** sr6 ar ^acd< tEC* s..t ."* Keterangan peak a) Elektroda polar berupa plat metal Ag-AgCl b) Elektroda nonpolar berupa plat metal dada c) Perekatan elektroda foam disk pada (Bio Amfilpier) B. Rangkaian Instrumentasi Amplifier bagian yang penting dari sistem Penguat instrumentasi adalah suatu biopotensial' Pengukuran tersebut instrumentasi untuk pengukuran tegangan dalam menyangkut tegangan yang biasanya orde kecil(mV)' impedansi rnsukanyangtinggi.SebuahpenguatinstrumentasiiniditunjukandalamGambar2'6 sinyal dengan tetap menjaga keaslian penguat tersebut digunakan untuk memperkuat sinyal(bebasdariganguannoise).Fungsidasardaripenguatinstrumentasiadalah ' nrenangkapsinyallistrikyanglemahyangberasaldariorganbiologisdan yang paling instrumentasi merupakan penguat memperbesar tegangannya. Penguat yang ada pada saat ini.Penguat instrumentasi bermanfaat, cermat dan serbaguna sebuah penguat tersangga ke sebuah sesunguhnya dibuat dengan menghubungkan penguatdiferensialdasarPengualandiferensjaltersebutmempunyaigainsebesarl PadaGambar2,6penguataninstrumentasimengunakankomponenyang resistor 1 dan resistor 4 (Rl dan erdiri dari tiga op-amp dan tujuh resistor. Untuk R4)berfungsisebagaipenguat'Halinijugaberlakupadaresistor2danresistor5(R2 untuk menyetel penguatan yang danR5). Sedangkan resistor 3 (R3)dipasang menyeimbangkan tegangan mode diinginkan. Resistor 7(R7) berfungsi untuk bersama.Danresistor6(R6)dipasanguntukpenguatakhir.MakauntuknilaiRT& : R5 dan R6: R7., sehingga resistor yang Sama : dianggap sama yaitu : Rl R2 . R4 untuk R3 harus ditentukan cukup mewakili dalam sebuah persamaan.sedangkan terlebihdahulusesuaidengankeinginanyaitupenguatanyangdibutuhkanagar rnampumenguatkanteganganyangcukupkecildengandapatdisetelsesuai kebutuhan. sebagai be'rikut Dengan persamaan penguat instrumentasi Acut = I I+ tl./ll)V L o, .1, R6 rl : \ (2'6) t sebesar' Sehingga tegangan keluaran Vout adalah t- (2.7) Vout: Av.(V2 - Vl) Volt t2 t n+ F? Gambar 2.6 Penguat Instrumentasi Amplifier Sumber : Reimo SePPonen : 43 C. Band Pass Filter (BPF) PadaBPFirriada2macamrarrgkaianyaituBPFbidarrglebardanBPF bidangsempit'Untukrnembedakankeduarangkaianiniadalalrdilihatdarinilai figureofmerit(FoM)atauFaktorkualitas(Q).BilaQ<l0,makadigolongkanBPF t bidang lebar. Bila Q Perhitungan faktor 10, m"aka digolongkan BPF bidang sempit' kualitas (Q) adalah: -f,"_f, Bli' .i,, - .f , Sedangkan ./, = ..j .{,, - -{, UntuktangapanFrekuerrsibarrdpassfiltersepertigarnbardibawahini: 13 trffis&ar'd - -> Gambar 2.7 Tanggapan Frekuensi Band Pass Filter Sumber :Robert and Frederi ck,l994:230 1. Band Pass Filter Bidang Lebar SyaratBPFbidanglebaradalahQ'l0,biasanyadidapatdari2rangkaian filter HpF dan LPF yang mereka saling di serie dengan urutan tertentu dan frekuensi cut off harus tertentu. Misalnya urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari HpF harus lebih kecil dari H f dari LPF. Contoh rangkaian dan perhitungannya adalah seperti gambar berikut': CZ FI? Fl4 R3o :o f,*l:l #C}--.t'li-t" lrurpur R1 *l*l u4 ?o Gambar 2.8 Rangkian Filter (BPF) Sumber: Reimo Sepponen :43 Irekuensi cut of untuk rangkain gambar 2.9 dapat didekati dengan rumus: L N--'N.j (2-8) T4 I -nc (2-e) (2- ztfrrC, l0) 1 (2-l l) R= I (2-t2) Lrr.J.C dengan C: Kapasitor (Farad) R = Resistor (Ohm) /: Frekuensi kerja dari filter (Hz) Ke Tegangan I). Rangkaian Pengubah Dari Frekuensi Rangkaianpengubahdarifrekuensiketeganganadalahsuaturangkaianyang adalah berfungsi untuk merubah frekuensi terbuat dari lc LM33l. Rangkaian ini ke dalam bentuk tegangan' Rangkaian yang diterima oleh bioamplifier merubahnya pengubahdarifrekuensiketeganganyangditunjukkandalamcambar2.9.dimana rangkianinisudahmerupakanrangkianbakuyangtelahadapadadatasheetlC denganmenyesuaikankebutuhandarifrekuensidanteganganyangakandiubah. It, f1 ,tO -l j.1_rLTL rt}u r ke tegangan, Gambar 2.9.Rangkaian pengubah dari frekuensi S"t"b* , Drta Sheet book national Serniconductor 15 n spesipikasi dari IC - LM33l : Tiegangan oPerasional 5Vdc' Arus ofset maksimum sebesar 100 nA' 3. Tegangan ofset maksimum sebesar 10 mV' Ring Frekuensi Inputan 1 Hz sampai l0KHz pada Gambar 2.10 Cambar susunan pin IC LM33l yang ditunjukkan GND lla {+ I ixt-l vcc OUTtrUT BaLANc6l3-r'Rt}af Gambar 2.10. Susunan Pin lC LM 331 Sumber : National Serniconductor. 2-701 E. Mikrocontroler ATmega 8535 l. Konfigurasi PIN PAi) i Al)(l)} 1".\1 i.1lx:l I1l"l:t/\lN(YlF 1'rrr 44!N l'111 /Alit tm(:I] l}S,:r l-'-1.:t i,';l l l. l"llr' { *,!t5t)r I'!fi r:{xl l'l)(} (lq]at)} l'l)l r l\;rt J '1Tlc:11 l}CT, | '1:l 1!r:I3{-1,.rl-$1 {r{A-} I i,Jl )'!J l}(:e l-a(:l! l1r)3 ll;\fl-l) I'I),1 .<lx::l llj trt)s ((](:l A) l''{-: l5(]5 !a{*fn"$g:l} tY-; r"f(1:I:1 llrfdt,ilcrl T'rf? a(x.?1 va:-i vaT' Itti$ttt- v(-{-: .Alff.I: x.'tAl-.3 X"rAt..r J\I4I.J C]l\}l) fiNI} .,iNt) m{f;r1i3.15 , l'r,: {l\l.x2, {A,I](3} lf) (rNl) t..:-'1( Gambar 2.1 I PIN Mikrokontroler Atmega 8535 Sumber :Protel Alturn :2004 I 16 Tabel.Z.2 Konfigurasi PIN Atmega 8535 Altrrnntif l'unsri ll(}Kf llui UO L'U FOtr{T Cur IJO Pin n:asuksn ADC 'l 5e bng: in:erl(ounle r'kat:ipmtt:r au*los dnn SPI Fungsi lihusars ytritu r*'i k*mparntcir PfiRT lln: RKD TXD lNT I} Part n:asuketl liclial Pnrt kelusrsn serisl triu upsi ckr{trrlnl 0. a[.til lctttlult lNl lnlrupsi r:kittrnal I ' nhtrl rtnda;t Sinynl lrrlid trnntk tlcntrrri nkslenrnl Nama Pln F,CIRT Sn"E $il9e-9$ elllljel- WR RD Rrmt X1':\t.l & XT,\L3 AYCC ARAT SirrSnl haca untrtk tletr:*ri elc;ternnl dlt. l-;ntuk llwrc *qt rnikrnkel$trollg{' Pirr r.rtttu* exrten:rl clotk Pln masukan untuk tegnngan ADC Pin nrasnkrn LlntuK tegilng|an rclr:rcl]sl ekst*rnErl ADC Pornnr Vct G:\t) 2. I Gruund Arsitektur Mikrokontroler ATmega 8535 Arsitektur mikrokontroller jenis AVR pertama kali dikembangkan pada tahun Bogen lgg6 oleh dua mahasiswa Nerwegia Institude of Technologi yaitu Alf-Esil lebih lanjut oleh don vegar wollan. Mokrokontroller AVR kemudian dikembangkan pin yang Atmel. Seri pertama mikrokontroller 8 bit AT908515. dengan konfigurasi bus yang sama dengan mikrokontroller 805 l, termasuk address dan data . RISC termultipleksi adapun Fitumya adalah sebagai berikut: 8 Bit AVR berbasis maksimal l6 MHz' dengan performa tinggi dan konsumsi daya rendah Kecepatan Kanal PWM. 17 3. ADC Internal pada ATmega 8535 ADC (Analog Digital Converter) merupakan sebuah interface yang dapat merubah tegangan analog menjadi digital. Karena mikrokontroler hanya memiliki masukan berupa data-data digital, maka agar mikrokontroler dapat membaca tegangan analog, maka ADC adalah salah satu solusinya. Pengunaan ADC sangat banyak, terutama dalam bidang pengukuran. Banyak keluaran sensor yang masih ke 25 digital agar dapat diolah oleh menyediakan fasilitas ADC dengan resolusi l0 bit. berupa anlaog yang harus dikonversi mikrokontroler. ATmega8535 ADC ini dihubungkan dengan 8 channel Analog Multiplexer yang memungkinkan terbentuk 8 input tegangan single- ended yang masuk melalui pin pada PortA. ADC memiliki pin supply tegangan analog yang terpisah yaitu AVCC. Besarnya tegangan AVCC adalah +0.3V dari VCC. Tegangan referensi ADC dapat dipilih menggunakan tegangan referensi internal maupun eksternal. Jika menggunakan tegangan referensi internal, bisa dipilih on-chip internal reference voltage yaitu sebesar 2.56V atau sebesar AVCC. Jika menggunakan tegangan referensi eksternal, dapat dihubungkan melalui pin AREF. ADC mengkonversi tegangan input analog menjadi data digital 8 bit atau l0 bit. Data digital tersebut akan disimpan didalam ADC Data Register yaitu ADCH dan ADCL. Sekali ADCL dibaca, maka akses ke data register tidak bisa dilakukan. Dan ketika ADCH dibaca, maka akses ke data register kembali enable. Fitur dari ADC Atmega 8535 adalah sebagai berikut: Resulusi l0 bit Waktu konversi 65 - 20 ps 8 ch input - 0 - Vcc input ADC -3 Mode pemilihan tegangan refrensi Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk insialisasi ADC, yaitu penetuan Clock, tegangan refrensi,format data output dan mode pembacaan. lnisialisasi ini dilakukan pada register-register berikut: ADMUX adalah pengatur register tegangan refrensi yang digunakan data output dan saluran ADC. 18 ADC, format Tabel 2.3 Register ADMUX REFS I I RI1FSO ADIAR I MI.JX4 Ml.ix.l I M[.rx: MUX I I MLIXO Tabel2.4 Pemilihan mode Tegangan Referensi Rr,r$1 Rli.F.\n \f rxlc T'tgitttglttt Rtltrtnsi f 0 PinVruf {} I Vuc: I n "l'ltlxk tiigunnkan I 1 Vryf rnternel : 2,56V ADCSRA adalah register 8 bit yang berfungsi untuk melakukan manajemen sinyal kontrol dan status ADC. Tabel 2.5 Register ADCSRA r\DHfi i ,\Dil$i At)A't'H .\il1F A l)lli r\ l) l'}Sl ADI'SI A Dl'}fi0 ADEN Meupakan bit prngatur aktifitas ADC, jika bernilai I rnaka ADC aktif. ADCS Merupakan bit penanda dimulainya konversi ADC Selama konversi berlogika , I I dan akan berlogika 0 jika selsai konversi. ADATE merupakan bit pengatur aktivasi picu otomatis. Jika benilai I maka konveri i ADC akan dimulai pada tepi positif pada sinyaltrigger yang digunakan. h ADIF Merupakan bit I I I penanda akhir konversi ADC. Jika bernilai I konversi pada suatu saluran telah selsai dan siap diakses. ADIE Merupakan bit pengatur aktivasi intrupsi, jika berniali I maka intrupsi penanda telah selsai.konversi ADC diaktifkan. ADPS0-2 Merupakan clock ADC. ADEN ADCS ADATE ADIF ADIE ADPS2 ADPS1 ADPSO Tabel2.6 Konfigurasi clock ADC 19 bit pengatur sFIoR adalah register 8 bit yang mengatur sumber pemicu ADC. Jika bit ADATEpada register ADCSRA bernilai 0 maka ADTS0-2 tidak berfungsi. Tabel 2.7 Register SFIOR ADTS: \ I r'1'5 :\ll"fS0 1 ,\ t \ll: llt:D PStt2 PSRIO Tabel 2.8 Pemilihan sumber picu ADC ADTS: ADTS AI}TS{} I Surnber pe firicu Analng Contparati:rr t,a::ffi::::::a6u:* Tinrrr/ Counter fi Comp*re Match Timer I {'r'unter / I Capture Eveu{ 4. Dasar Input dan Output Untuk Output yaitu PORTX = data; adalah sebagai pengirim data secara byte ke PortX (X : A,B,G,D) perintah ini sama dengan output dalam bahasa assembly Atmega8535. Sedangkan untuk Input data _in = plNx; adalah sebagai pengambil data byte dari PINX (X=A,B,c,D) yang kemudian variabel data_in. perintah ini sama dengan Atmega8535. Sebelum memulai pemerograman dasar bahasa c l/o dengan diketahui mikrokontroler perlu diseting DDR dan poRT agar bisa digunakan sebagaimana m ustinya. 20 Tabel 2.8. Konfigurasi Pengaturan Port I/O t),)A F&ItTbit* bi1 - ut)fi. hir * il I I ilnry,ut;llig$ tup,rt; R pu.fll'up Il{}R-l'bit = 0 {hitpui ; L,.rrv Itipul ; F.l*;rlint, Dari DDR terlihat bahwa Port A lnput. Sedangkan dari PORT terlihat bahwa PA tanpa Rpull-up (floating) dan PA input dan output Port bisa dilakukan untuk tiap bit dengan fungsi yang berbeda.Port l/O untuk output hanya memberikan arus sebesar 20mA. Jika diperlukan untuk mengerakan peranti yang lebih besar (konsumsi arus tegangan) harus ditambahkan rangkaian driver untuk peranti tersebut ------Inpirt- $utput Gambar 2.12 Rangkaian Dasar I/O Sumber :Mikrokontroler Atmega853 5, F. RS.232 RS-232 adalah sebuah IC yang digunakan sebagai komunikasi data dari mikrokontroler ke display PC dengan komuniklasi serial agar bisa di tampilkan di layar monitor PC. Cl+ c:!t3* tr1'lth,t "I:IN VnD vc{ 'r:()LrT -I:OLTT $EIt}Lfl' IAIIN ItStluT lqllhf tvtq,X'll:r{Ct}H Gambar 2,l3 RS-232 Sumber : Protel Altum 2004 2I l. Sthndart Antarmuka RS -232C RS-232 (Recommended Standart number 232, revision C) adalah suatu sandart antara muka yang dipublikasikan oleh EIA (Electronic Industries Association). Antar muka RS-232 digunakan banyak aplikasi komunikasi data. Halhalyang perlu diketahuidalam aplikasi antar muka RS-232 antara lain Tegangan standart bagi data biner 0 dan : I, sinyal-sinyal yang dipergunakan, dan cara interkoneksi antara RS-232. 2. Tegangan RS-232 Untuk menampilkan data biner dibutuhkan dua besaran tegangan .Biner satu atau yang disebut mark dinyatakan dengan tegangan antara -3 V sampai dengan 25 V, sedang biner 0 atau yang disebut space dinyatakan tegangan antara +3 V Tegangan antarc -3 V sampai dengan +3 adalah V sampai 25 tegangan yang tidak terdefinisikan (intvelid). Tegangan yang mewakili biner nol dan satu ditunjukan dalam Gambar 2.15 seperti sebagai berikut: +?5 Birxr fi {Spice) +3 Invalid -J Biner I _?5 Gambar 2.14 Tegangan yang mewakili biner 0 dan Sumber : Schweber,l988 I 3. Sinyal-sinyal RS-232 Standart antarmuka RS-232 mendefinisikan sinyal-sinyal yang dipakai baik untuk mentransmisikan/ menerima data maupun untuk proses jabat (handshaking). Dalam aplikasi sinyal-sinyal RS-232 ini tangan dihubungkan dengan *onektror 25 pin (DB-25) atau I pin (DB-9). Pada tabei berikut ini diberikan sinyalsinyal penting beserta hubungannya dengan konektor DB-9. I. 22 D Tabel 2.9 sinyal-sinyal untuk konektor DB-9 dan DB-25 N*tlu lli:t , $S-S \;.rnrn $ilr3 al fi$:3S I 1 : l { I}Ct) {-&alts Cnratsr l}e;*:el} RI} fKec*iv* *w|al TD iTrun.c|r:it l}rrtl) L)t R {l)rtn tcrn:nal }tearlv) lti l 1 6 {, SG rsignnl Cr+und) fuN fit:;n}y_3 t]$I{ {Dala .1 R.'1"5 i j'{ {K*qncst Tr-r S*nd} il1T {Chry Tc Ser:rli 4. Antarmuka Serial RS-232 pada IBM pC tBM PC terdapat antar muka serial yang mengikuti standarl antarrnuka RS-232C. Antarmuka ini mengunakan rangkaian UART ((lniversal Asyncronous Pada Receiver Transmitter). IBM PC dapat mempunyai beberapa antarmuka serial, dua diantaranya yang paling penting adalah primary asynhronous communication adator yang disebut coM I dan secondary asynchronous adaptor yang disebut coM 2. Tabel 2.10. Address register RS-232C :.t^--arr:n r:O}t Register' I ('ot.t I Sunrber : Panohasoeljo. I 990 I Fungsi dari beberapa register diantaranya adalah sebagai berikut: a. TX buffer : menampung dan nrenyimpan data yang akan dikirim keluar. Data ini dikirim oleh cPU ke yx buffer seterarr mengecek diperbolehkanya melakukan pengiriman. 23 kepastian tentang b- RX buffer : menampung dan menyimpan data yang diterima dari luar. Data ini harus dibaca oleh cPU setelah mengecek kepastian tentang masuknya data. Baud rate devisior last significant bit : menampung angka byte bobot rendah untuk pembagi clock yang akan dimasukan agar didapat band rate yang dipilih. Angka pembagi dapat dipilih antara 0l H hingga FFH. d. Baud rate devior most significant bit : menampung angka byte bobot tinggi untuk pembagi clock yang akan dimasukan agar didapat baud rate yang dipilih. Angka pembagi dapat dipilih diantara 00H hingga FFH. Gambar 2.15 Skematk DB 9 dan DB 25 Sumber: Protel Altum.2004 2.5. Protokol Komunikasi MCU Data yang terima PC berupa data Sedangkan komunikasi data serial 8 bit dengan modus start Disini,PC(Personal computer) diubah ke dalam data serial.protokol komunikasi secara umum adalah sebagai berikut: PC MCU stap \ rl'10 3e$uar { $rfrp 7 { siap IACK $lanat r EOT siaF Gambar 2.16 Protokol Komunikasi Sumber : Perencanaan Didalam komunikasi ini MCU (Microcontroller unit) mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada PC. Data yang diterima oreh pc berawar dari MCU dan MCU rrelakukan komunikasi apabila sudah diperintah untuk melakukan komunikasi telah diolah oleh MCU.Berikut ada penjelasan dari Cambar 2. l6 diajak berkornunikasi. : ,- PC yang alamatnya tidak sesuai tidak akn memproleh data yang diterima. 24 perm intaan untuk berkomun ikasi. ACK (ac know le dge me nt). PC akan mengirimkan ENe kepada MCU. program ini diset 3 kali(apabila terjadi kesalahan 3 kali). berkomunikasi dan MCU mengirimkan data selanjutnya. ?-6. Dasar Pemerograman ,L Flow Chart Sistem Umum pada Software Bagian Antar Muka Pada dasarnya software yang dibuat akan mempelakukan semua data yang ffiirim ke PC (Personal Computer) akan di terjemahkan, karena data tersebut dapat bempa data tentang ! t : Penerimaan Sinyal Jantung dari RS-232 Menampilkan sinyaljantung dalam bentuk Grafik 25 lnrriinli rrn sns i p:rrl srrinl tpil k'.rn J'rirrla l);ita nmbar 2,17 Flowchart l$umber : Perencanaan B. Flowchart pada Mikrokontroler iuisialh*aui tlata lnis.iatisasi ADC lnisi:illis€iuti Stgrial Ambil dsta ADI Kirim data ka Rg-?33 Tunggu Ferrgirirnatt ssl$ai enurnman Salsai Gambar 2.18 Flowchart Pada Mikrokontroler Sumber : Perencanaan C. Flowchart dari RS-232 ke PC A:mbilnihi mknlrgdsfC Nil*i X -W*lchr lqgs{Y*Hsdl @e[mb!*goruiu: M(nsrt lf, Nf*$ Gambar 2.19 Flowchart Pada RS-232 ke PC Sumber : Perencanaan BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Dalam perencanaan sistem elektrokardiograf berbasis PC secara garis besar blok diagram keseluruhan dari penelitian ini dapat dilihat pada Cambar 3.1 Pada kesempatan ini penulis haya membahas pada bagian Analog dan sebagian Personal Antarmuka, yaitu sinyal yang diterima oleh sensor bisa ditampilkan pada Computer(PC). I'cngttbalr l.'r'ekucnsi Ke 'l.*gafigtln Irrslrutrttntmi Atuflifie r jantung Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Perangkat keras pendeteksi sinyal pada Elektrocardiogram ( ECG) berbasis PC. Surnber : Perancangan Secara umum Cambaran blok diagram perangkat keras Elektrokardigraf dalam Gambar 3.1 Dalam perancangan dan pembuatan sistem terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan yaitu : I I I rangkaian yang dipilih.. Jenis dan nilai komponen yang sesuai yang digunakan yang terdapat di Pasaran. dipancarkan neuroll-neuron dalam jantung menjadi sinyal listrik yang dapat di umpankan ke penguat. penempatan sensor elektroda sekaligus menghilangkan sinyal noise dari kedua masukanya. 29 I Filter berfungsi sebagai penyaring sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yaitu -sinyal yang berfrekuensi lebih tinggi dari frekuensi maksimal sinyal biolistrik jantung. Pengubah fekuensi ke tegangan Yaitu dengan mengubah frekuensi yang diterima oleh rangkian sircuit ECC menjadi tegangan dengan mengunakan IC LM 331. Mikrokontroler berfungsi sebagai pengendali dari semua sub sistem dan mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital untuk sementara MK yang di gunakan adalah ATMega 8535 karena mempunyai ADC serta daya lebih rendah. RS-232 digunakan sebagai komunikasi data antara komputer (Data Terminal Equipment-DTE) dengan alat-alat pelengkap komputer (Data CircuitTerm inating Equipment-DCE). PC adalah berfungsi menampilkan sinyal yang telah diolah oleh mikrokontroller menjadi bentuk sinyal sinusoidal atau diskrit pada layar monitor sebagai visualisasi ECG dari hasil penyadapan pada pasien. 3.2 PERANCANGAN SENSOR ELEKTRODA Sensor elektroda mengunakan elektroda jenis balon blue . pemilihan jenis ini dikarenakan lebih baik di banding dengan berakli-kali serta lebih mudah. Sensor _l elektroda tersebut termasuk .ienis elektroda yang terbuat dari pelat logarn yang dilapisi Ag. Gambar 3.2 adalah salah satu.lenis sensor elektroda yang ada d membutuhkan cairan pasta agar bisa lengket denga dipasang elektroda. I 1 5 t j I i Le.ad to rrnp fuiAgClCarlrodo \ \ Electrode P rcte 3.2 Perekatan Flektroda Foanr Disk Pada Dada Sumber : ebook el Garrrbar 30 !:nr or [1'I] lrnrar {Tt}] Ernror [T9Jl --4fld. -*4/V" or (TlJ ---4ndr rS/r lrnror (llJl -*4fi/lrnror (116l __4i/v______*_ r rr Ir IiL 0lt I I rnr Gambar 3.3 Rangkaian Sensor dengan 6 Sumber : Perancangan 3.3 PER ANC A NC.\N PIINC I I,\T INSTRI I \{ IINT ASI Sebagairnarra telah cli.ielaskan clalarrr jrnttrrrg tersehtrl rnernpunvai arnplitrrdo yang sangat lenrah dan jalur fiekuensi yang sangat senrpit.Sinyal yang disadap oleh sensor elektroda sangat kecil dan sangat mudah terganggu sinyal noise, sehingga diperlukan suatu penguat instrumentasi yang dapat menguatkan sinyal. Penguatan instrumentasi merupakan -jenis penguat analog yang bersifat low noise dengan CMRR (Cornmon ModeRejection Ratio) yang tinggi. Dalarn perancangan ini instrumentasi dibangLrn dari penguat penyangga yang berfungsi untuk memberikan resitansi masukan tinggi, serta penguat diferensial yang berfungsi untuk menguatkan sinyal biopotensial dengan CMRR yang tinggi. Rangkaian penguat instrunrentasi yang di rencanakan seperti dalam penguat penyangga lCl Gambar 3.4. Komponen yang digunakan sebagai sampai lC3 adalah tipe OP-27. Dengan mengunakan rangkaian penguat instrumentasi ini beda tegangan antara kedua masukan akan dikuatkan, sedangkan pada tegangan mode bersa ma sinyal noi.se pada kedua masukan saling menghilangkan. Dikarenakan penguatan tegangan keluaran dari rangkaian sensor elektroda kecil sekitar 3mV inginkan sebesar l0 kali. - 4mV, rnaka penguatan yang di Dengan penguatan pertama yang direncanakan adalah 5.4 kali dan dikuatkan lagi dengan rangkaian diferensial sebesar 4.7 kali. Tegangan operasi yang diberikan pada rangkaian penguat instrumentasi ini adalah sebesar +12 V DC. Dengan perhitungan sesuai dengan persamaan (2.4) akan didapatkan besaran nilai komponen resistor. Dimana Rl : R2:R4: 31 R5 dan R6: R7" * Direncanakan penguatan l:Av:5.4x dengan rnenetapkan terlebih dahulu besar l0k nilai-tahanan ketiga (R3) sebesar Maka akan didapatkan besarnya nilai tahanan peftama (R I ) sebesar 22K _ Direncanakan penguat II: Av:4.7 besar nilaitahanan ke ernpat (R4) sebesar l0k besaran nilai tahanan pertama (R6) sebesar 47K F+ 1l l0r TN 13 t(t u Gambar 3.4 Perancangan Rangkaian penguat lnstrumentasi Sumber : Perancangan 3.4 Perancangan Band pass Filter (BPF) Dalam Perancangan ini di gunakan rangkian filter aktif dikarenakan filter aktif mempunyai flexibelita.s aktif juga mempunyai keuntungan lebih mudah untuk penggabungan dengan IC digital. Rangkaian filter BPF frekuensi cut off 0.04 Hz Dengan menetukan nilai komponen ClpF dan dikarenakan tersedia pass di C2:0.01pF. Pemilihan kapasitor ini pasaran untuk memudahkan perhitungan. Rangkain Band filter ini di tunjukan pada Carnbar 3.5 ':l A i I j * 32 1uF Carnbar 3.5 Perancangn rangkaian BPF Sumber : Perancangan Untuk/l = 0.04H2 t__ tt - sehingga R dapat diterrtukan sebagai berikut: | 2,r.R,.C, 0-04ff1= l4}.l1tf'.fr, ?{3. ! R'= I ?{:t.l4xr. t0 t 6"0.04 ,ll { 1 :l Rr = 3.9rWO i .' 3.3M0 ',! i Dan untuk R2 dapat ditentukan nilai sebagai berikut: i I I r'- 'n - | ]o.g.(.-. 150ff; = ft, = I r4$.or/r.R, 2{1. I 2{3. t4}0.0r. l_50 & = l06,ZfQ.' l50KQ 3.5 Rangkaian Pengubah Frekuensi Ke Tegangan .t I 33 Untuk mendapatkan nilai outputan berupa tegangan DC dengan inputan Sebuahsinyal kotakyangmemiliki frekuensi lHzsampai l0KHz,digunakansebuah IC LM33l dimana IC ini berfungsi untuk merubah frekuensi ke tegangan perumusan yang ada outputan tegangan terendah dari IC V rntt :. f ln x vaat : '2,0t)l/ Tttz .r 2,0'9i/ Vout tet'entlnh : LM33l ini adalah sebesar: . *n5 . (,?r r (., ) x *#*iu,u lAr))r*il,iltpl"J 0,011,". sedangkan untuk outputan tegangan tertinggi yang bias dikeluarkan oleh LM33l Vout dari lc sebesar: =//,1 \ 2,{l(}l' I\ " *. ( llr r {.t i _r Vout : t{\K p z .x Z,U,)V.. ltolrt fereltrlal,, * ffi ",{i,8 I A.t}).r:{t,r}t lrtr } L1fiV Adapun rangkaian keseluruhan dari rangkaian pengubah frekunsi ketegangan diambil dari Data Sheet book national Semiconductor Section / .Garnbar rangkaian kryubah Frekunsi ke Tegangan yang ditunjukkan dalam Gambar 3.5.adalah salah lltu lC LM 331 yang berfungsi sebagi converter dari frekuensi ke tegangan yang ian akan di baca oleh ADC internal mikrokontrollerATMega 8535yang sudah support. Dan kompetebel.frekuensi dapat disesauikan dengan kebutuhan ada lHz - lOOkHz serta lHz - lOKHz . 3-6. Rangkaian Pengubah Frekunsi ke Tegangan : Data Sheet book national Semiconductor 34 J.6 PERANCANGAN MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Mikrokontroler adalah rangkaian kontrol rnini yang didukung oleh dua rangkaian yaitu clock dan reset dimana kedua rangkaian tersebut ikut andil dalam melakukan proses ker.la sistem. Kecepatan proses yang dilakukan oleh mikrokontroler ditentukan oleh sumber clock (pewaktu) yang mengendalikan mikrokontroler tesebut. Sistern yang dirancang seperti Gambar .3.7 rnengunakan Osilator internal yang sudah ter sedia di chip mikrokontroler. Untuk menentukan frekuensi osilatomya cukup dengan cara menghubungkan kristal pada pin XTALldan XTAL2 serta dua buah kapasitor ke ground. Besar kapasitasnya disesuaikan dengan spekifikasi pada lembar data mikrokontroler yaitu 33pF. Pemilihan kecepatan disesuaikan dengan pemilihan kecepatan yang diharapkan untuk transfer data melalui pin serial lnterfas mikrokontroler tersebut. Dengan memakai kristal I 1.059 MHz, rnaka satu siklus mesin membutuhkan waktu selama 1,08 mukrodetik atau l/l x l2 priode. Clock: 1,059 MHz T: 0,09ps Pada pin 9 adalah reset dimana RST diberi logika tinggi selama sekurangnya dua siklus mesin (21 priode osillator). Untuk mernbangkitkan reset di butuhkan rangkaian reset yang diharapkan mempunyai kemampuan Power O1y' Re.set. Reset terjadi saat Power diaktifkan dan tentunya jika di ketahui R -# nn1l.{i;|t!} |tlll .:1i -*e Irtf l{ii ll' r{l:!l :,11.l{il.! 11l}., trti*r$t Hrllt;rii fl!, i16g.lr l{s '5{Xl tt.}''] lxt! 14.t1, l\11, lt{i *{ll:i., lr&,2 ta1,a."tl llj *tf :t' P,!4 idllh, pn.t i{tlli t\-t.,:t:: utx !{'!,:.{}1i tq.: L'+ ;l: Ld lq1 ItlS ili.li11, =:' --*!' tllr.i{}i lll):,{llf: .lli: lt\:.'aZl::l t{t: i1\ ar -aF' l0k dan C 'a; ltnl a'".\: j na,.t!"t lth. : l{; t,r-ll:l iE I i il.'-fi.:al mil Gambar 3.7 Rangkaian Mikrokontroler Atmega 8535 Sumber : Perancangan 35 : lOpF 3.7 PERANCANGAN RANGKAIAN RS.232 Rangkaian RS-232 adalah rangkaian yang berguna untuk bisa berkomunikasi dengan PC yaitu dengan komunikasi operasi full duplex yang tentunya sebelumnya data yang dikirirn berasal dari mikrokontroler dengan mode oprasi asinkron dan sinkron yang terhubung dengan Port serial sehingga dapat ditampilkan pada PC dengan kecepatan transmisi mencapai Mbps. Agar bisa di gunakan harus terhubung dengan Vcc serta ground dengan 4 kapasitor dengan nilai yang sama yaitu disesuaikan dengan kebutuhan.misalnya C : lpF : Cl : C2 vHi (.*N{} !i:lt'i K3"lt"ir ttil!'{ t{}()tfl" TX}fl" -tt{x-rT ru|l Tl tx t2 (fr \t.r fl" rtx) ftr + \4-{\:11{{}1 .-f r.", t {r' l',C I _,-L rirpt Gambar 3.8 Rangkaian RS-232 Sumber : perancangan 35 {4r ltr: l'(t{ : C3 : C4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Umum Untuk mengetahui sistem yang dibuat berkerja dengan baik sesuai dengan perencanaan, maka diperlukan serangkaian pengujian. Pengujian ini dilakukan untuk masing-masing rangkaian blok diagram perangcangan alat dan juga pengujian keseluruhan blok diagram dengan mengunakan alat -alat ukur yang tersedia. Pada bab ini juga akan dilakukan pembahasan setiap pengujian dan pengamatan yang dilakukan. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian perangkat keras. Pengujian dilakukan terhadap beberapa blok meliputi: 4.2 Pengujian Rangkaian Penguat Instrumentasi A. Tujuan Mengetahui kiner.ia dari rangkaian penguat instrumentasi dimana nantinya akan menguatkan tegangan keluaran dari rangkaian sensor elektroda yang direncanakan penguatan sebesar 25x. B. Peralatan yang digunakan * Rangkaian penguat instrumentas .8. Catu daya * 15 V Osioloskop dengan merk Instek Osciollocope Gos-620 G 20 MHz C. Langkah-langkah pengujian l. Merangkai Peralatan yang digunakan seperti tampak pada Gambar 4.1 rangkaian penguj ian penguat instrumentasi 2. Mengatifkan catu daya l5 V -)- Mengamati hasil keluaran berupa tegangan yang ditunjukan pada osioloskop. 37 I I Rangkaian Pengujian Penguat Instrumentasi pengujian Sumber: Garnbar 4. Garnbar 4.2 Sirryal Keluaran Rangkaian Penguat Instrumentasi Dengan Sinyal Uji Sumber: hasil pengujian Keterangan gambar: Volt/Div sinyal masukan : 20mV Volt/Div sinyal keluararr: 5 V Time/Div :5 ms D. Kesimpulan dan Analisa. Dengan memberikan tegangan masukan sebesar 4 mV maka tegangan keluaran menjadi 0.1 Volt. Didapatkan hasil pengujian Av: 0.1 V/4mV :25 Disini terjadi toleransi kesalahan sekitar 1.1% dikarenakan keterbatasan kinerja komponen yang terdapat dipasaran. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa pengujian rangkaian penguat instrumentasi dapat berkerja sesuai dengan perencanaan. Dengan mengunakan perhitungan prosentasi kesalahan 38 I .l %. Tabel 4.1 Prosentase Kesalahan Penguatan lnstrumentasi Pararnebr H.a"ril Forhitungnn Hanil pengujian % kssalahan Penguat I nstrurrw ntusi 2_1.28 25 Ll Sunrher husil pngqiian ]J,U J0.0 ;b s d J,U 0 I .5n 11 E .r00 -l1n Gambar 4.3 Simulasi penguat instrumentasi Sumber: Simulasi Multisim 8 4.3 Pengujian Rangkian Band Pass Filter A. Tujuan Mengetahui kinerja dari rangkaian Band Pass Filter dimana nantinya akan dapat meloloskan frekuensi-frekuensi rendah yang berkisar antara 0,04 Hz-l50H2. B. Peralatan yang digunakan L Rangkian Band pass filter 2. Catu daya 15 V 3. Osiloskop dengan nrerk lnstek O,scilloscope GOS-620 G 20 MHz 4. Generator Fungsi FuctionGenerator Model :AG-260 3AD C. Langkah-langkah penguj ian l. Merangkai peralatan yang digunakan seperti tampak pada Gambar 4.4 rangkian pengujian Band pass filter. 2. 3. 4. Mengaktifkan catu daya l5 V Mengamati hasil keluaran berupa tegangan yang ditunjukan pada osiloskop Mengamati hasil keluaran berupa tegangan yang ditunjukan pada osioloskop 39 4.4 Rangkaian Pengujian Band Pass Filter Sumber: pengujian Gambar Cambar 4.5 Sinyal Band pass filter pada saat frekuensi sebesar 60 Hz Sumber : Pengujian Dilihat dari Tabel 4.2 Pengu.iian Band Pass Filter bahwa cut oJl pada frekuensi 150 Hz yaitu pada saat Av sebesar 18. Terjadi selisih nilai antara perancangan dan pengujian dikarenakan keterbatasarr kirrerja komponen yang terdapat dengan prosentase kesalahan sebesar Piif**r*M..i:l .f:r.*.;sI i !l ug[1l**l'aiiii{rniEns,: Frtkuensi qff Birncl Pass friltcr pasaran 3.3%o Tabel4.2 Prosentase Kesalahan Frekuensi Cut Off Band pass r-ut di ,rHaxil Fedi{ur{isn l.l5 I5{l l{z filter 150 Hz 4€i,Kgxldahan' llr Dikarenakan keterbatasan alat uji rnaka cukup dengan pengujian cut olf dalam range kisaran 150 Hz. 40 yaltu ;l ? il1.r :l a -,, r,h: Ei"rur .i. lt"",1::1\ | /J--r.. l;t.r *,i)r,z ' it K it.r -l f'r* Gambar 4.6 Tanggapan frekuensi cut Sumber: Simulasi Orcad x :i* i:I t offBpF (0.04H2_l50Hz) D. Hasil pengujian Pada Table 4'3 dibawah adalah hasil pengujian rangkaian band pass filter beberapa frekuensi nrasukan. Tabel 4.3 Pengujian Band pass Filter F Vin {Hr) Vout Av 1 0.1 3.2 32 10 01 3"2 32 20 0.1 3.2 32 30 0,1 1"2 32 4A 0.1 3.2 32 50 0.1 3" 16 31.6 60 0.1 3.1 31 7A 0.x f, ) 30 8CI 0,1 2.9 29 9t) 0.1 2,8 28 100 CI,1 2.7 27 110 0,1 2.58 2 120 0,1 )n 24 130 5.8 01 2.7 22 L4A 0.1 ) 2A 150 0.1 1.8 41 ,t-o dari Gambar 4.7 Grafik tegangan masukan dan keruaran dari raber 4.3 Sumber: Pengujian 4-4 Pengujian Rangkian Anarog To Digitar converter (ADC) Atmega g535 A. Tujuan Mengetahui unjuk kerja dari rangkian analog to digital converter (ADC) yang dapat merubah sinyal dari analog menjadi sinyal digital. B. Peralatan yang digunakan l. Rangkaian analog to digital. 2. Multimeter Digital DT-9308 3. Catu daya 5 V. 4. Tesr LED. C. Langkah-langkah pengujian l. Merangkai peraratan seperti tanpak pada Gambar 4.7 Rangkian pengujian analog to digital converter (ADC). 2. Mengatifkan catu daya 5V. 3' Mengamati hasir keruaran berupa sinyar digitar pada test LED. 42 ;---..;tn*a4 zqe ., ;dl&og Vrt '\.l&OC a$r: . it":tEj ?A.,: ida 1l !.{ iA:ill ta.: iA-: i.]j a! ) ,:: f ;1 i,3 I t:i : i: l],{ :. rA: t l: i,. : 1 :lllll rr*og ,rpt: i:SL: - -- {l&OC t*+i 'a,: .";-ir@* t:rrr': illja++i,:pr: iF,:F €.'e ivi:; ff{J.:i2 t -a 7 jTt:a 1t i "i 3i: :r,A 1- . ::;Li f:l 3 ,,\?r,*{&1Sli Gambar 4.8 Rangkian Pengujian Analog to Digital Converter(ADC) Sumber: penguj ian D- Hasil pengujian Tabel4.4 Pengujian Rangkian Analog ro Digital Converter (ADC') = 00ll t{}lt I 0tt)fi ilff) 2 t.5 3 ? 4 2.5 5 t 6 3",5 t0t I tlrll0 7 -.l llt0flr0l I 4.5 I I l0 0r0t s 5 0t r0 0r r0 0l lr I lilt {i0l lffi)l illr illl Tabel 4.5 Prosentase Kesalahan Rangkian Analog to Digital converter Parunreter | Haril prancangan t{asil Pelgujian Masukan A DC .llH:+Ctt. - -5 Volt cle ng;ril It':ll;991''l. ll2l"ll Tlrl{:991"1: ll2lJ: CCH;CI5H:FI'1-l C:Cll:D5ll. I'fjH interval kqnaikilr 06l-t: .1.lll: 4Cli: sb kes*lafran $frl'l 0"5 Volr Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengujian rangkaian analog n digital converter (ADC) dapat berkerja sesuai dengan perencanaan.. 4.5 Pengujian Port Mikrokontroler Setelah melakukan pengujian pada mikrokontroler maka didapatkan hasil sebagai beikut: Tabel 4.6 Pengujian Port dengan LED ;R@**ii**,*!€ K)RT 0 B I C 0 1 I 0 0 {} I 1 {) I 0 I 6 5 I tt I I {} I I A. Analisa Hasil Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega g535 Kondisi nyala LED yang diproleh pada hasil pengujian, dimana nilai logika diwakili oleh kondisi LED off, dan nilai logika r diwakili dengan kondisi 0 LED On-Berdasarkan hasil pengujian yang telah dituliskan pada table. Nilai pada setiap port mikrokontroler pada saat pengujian tersebut sesuai dengan perencanaan. 4.6 Pengujian keseluruhan Sistem B. Tujuan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan ker.la alat dalam seluruh system. C Langkah-langkah l. Pengujian Mengatifkan catu daya l5 V 2. Menempelkan sensor elektroda pada tubuh pasien seperli sadapan yang berlaku 3. Mengatifkan rangkain instrumentasi 4. Mengatifkan Band pass filter 5. Rangkian LM 331 6. Mengatifkan (MCU) Mikrokontroler ATmegag535 lL Hasil pengujian keseluruhan =Ilari hasil pengujian keseluruhan didapatkan tampilan data isyarat elektris jantung scpertidi tujukan pada garnbar berikut: l. Tampilan Sinyal ECG pada Osiotoskop 44 5.2 Saran l' Pengunaan media kabel antara sensor elektroda dengan rangkaian selanjutnya dapat digantikan dengan media nirkabel sehingga dapat menjadi lebih flel<sibel. 2' Pengunaan filter Analog antara perancangan dan pengujian terdapat selisih yang cukup besar disarankan dengan Filter Digital. 53 BAB V KESIMPULAN DAI{ SARAN 5.l Kesimpulan Dari perancangan dan pengujian alat " Realisasi Elektrokardiograf Berbasis PC Untuk Akuisisi Data Isyarat Elektris Denyut Jantung" dapat ditarik kesimpulan bahwa: l. Pengujian pada blok penguat lnstrumentasi terjadi perslisihan anta'a perhitungan dengan perancangan dengan tingkat kesalahan 1,lYo dari perhitungan. 2. Pengujian pada Band Pass Filter terjadi kesalahan 3,3%o dari perhitungan yang dikehendaki.Terjadi perselisihan antara pengujian dan perhitungan dengan error tidak terlalu besar. 3. Pada perancangan mikrokontroler tidak terdapat kesalahan perhitungan dan pengujian alat. 4. Pengujian keseluruhan system ECG yang di tampilkan pada PC terdapat kesalahan pada Amplitudo sinyal ECG sebesar 0.630/o dan pada durasinya terdapat kesalahan 0.16% dari perbandingan alat yang dirancang dengan ECG konvesional pada rumah sakit. 52 t Amplituil* GCluurbnag NO HC,S Kmn,rncnsl*nal ..:, p 1 Fenyimp*agar herhnslr FC ffr, 0"25 nlV l.lCI mV 0"10 ntV 0.05 R 0"] () T lmV 0".1.1mV 0.5 nrV ii.28 nrV 0.CI8 {l.l 0.2 ,) -1 Ampli{*drl IiCf; 'l'otal 5 Fr niV nvilnpirlgail 0.$-l Sumhnr: Pengujian Kemudian durasi ECG yang ada pada gambar dari hasil perbandingan durasi ECC pada kertas ECG diagnosa dari pasien pada rumah sakit dengan hasil perancangan ECG berbasis PC dapat di tunjukan pada table dibawah ini: Tabel4.ll }€$ llurasi HC$ Irr-ltrvaI.:SinSrnl , Ef;tl p-R Hasil pengujian durasi sinyal ECG Knnrarrxi*nal Dur:ui ECG I|{rbasls PC 0. l 6 Secon CI.16 Sarcnn 0.36 Scson fi.14 Secon 3 o-T s-T 0.0,5 Secon 4 ? 0.1 0.05 Sccnn 0"08 Sectn "5 oRs I 3 6 I Secon 0"$9 Secon {1.{18 Secon r;tlrl llettlitn Drrn!!iln Fenyinrpangan Vs 0 0.1? {l 0.{J3 0.0 r 0.I6 Sumber: Pengujian Selisih perbedaan hasil perhitungan ferkuensi pada kertas ECG konvesional dari pasien pada rumah sakit dengan perancangan ECG berbasis PC pada monitor computer didapatkan penyimpangan yang sangat jauh yaitua sebagai berikut: Tntrel $Lret *. 4.1? Purlr*rrtli inil llU.ALl$llll fir:h ECC fi\-.LJ h UtlltUltl: Pu rUlllllLitllllilll" I r-lu 'rL'llYgllllL,llill .,$tfc' tsitukw**i Htfi KonYetrsi&nal Frchuenri L{jti berbasis ir{, dari firftm${sn 'I5 I Hz lltl Hl Sunrhcr: Pengujian. 51 Nilai frekuensi yang ditampilkan oleh PC (Personal Computer) tergantung pada hasil ekstraksi sinyal jantung pasien, dalam hal ini jantung pasien normal tapi frekuensi yang ditimbulkan osilator mikrokontroler terlalu tinggi sehingga terkesan jantung tidak normal. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah pernbanding agar bisa dipastikan bahwa alat ini sudah berkerja dengan maksimal atau belum dengan demikian penulis membandingkan dengan hasil pendiagnosaan langsung dari rumah sakit dengan ECG konvensional yaitu penulis sendiri yang dijadikan sebagai sampel pasien. Seperti terlihat pada gambar di bawah ini adalah hasil dari diagnosa dari pasien dengan mengunakan ECG yang ada dirumah sakit. Pada gambar diatas adalah salah satu bentuk sinyal ECG dari sadapan I dan sadapan ILdari gambar dapat dicari rata-rata frekuensi jantung pada pasien dengan mengunakan salah satu metode pengukuran Heart rate (HR). Ada beberapa metode yang biasa di gunakan, yaitu : l. Mengitung kotak kecil 2. Menghitung kotak besar 3. Menghitung gelombang dalam 6 detik Dari beberapa metode diatas rnaka di gunakan salah satunya dengan rnetode ke I yaitu menghitung kotaak kecil berukuran lmm dari gelombang R ke gelombang R berikutnya, dengan rumus: frekuensi : frekuensi: frekuensi 1500/Jumlah kotak kecil. 1500/20 :75 Hz. Sebagai acuan dalam mengetahui standar amplitudo gelombang sinyal ECG dan durasi interval ECC maka penulis tampilkan gambar gelombang ECG dan table standar durasi interval pada gelornbang ECG seperti sebagai berikut ini. 49 Setelah rnelal<ttl<an proses perancangarr dan penrhrratan perangkat keras sefta perangkat ltrnak nraka aplikasi ini nrenrerlukan pengLriian. Proses ini Lrntul< mengetahui apakah system berkerla dengarr baik. Dari hasil pengu.iian terlihat pada Ganrbar 4.12 dapat disirnpulkarl proses penerirlaan sinyal .fantLrrrg pasien rnelalui ADC yang ditampilkan ke PC (Per,sonal computer)berhasil dengan baik yaitu sinyal jantung pasien yang terdeteksi memiliki pola yang tetap yaitu gelombang P selalu diiukuti oleh interval QRS. 5. Analisa Sinyal ECG Secara Keseluruhan (iirrrn[:ir.r )ruirrr',t r, 4 1.1 ,\Lrirlis;r sirl"i*l l'i'rr.ru.1 r",rt. Pada Canrbar 4.13 dilietahui dalanr jarak R ke R adalah l0 korak, jatli nilai frekuensi sinyaljantung pasierr dapat diketahui y,ni1s dengan mernbagi 1500 derrgan .iurnlah l<ota clari arnplitudo R ke R yang nrerniliki pola tetap dengarr d idapatkarr frekuensi sinyal .l anturr g yan g d itarn pi I l<an yaitu Frel<Lrensi : 1500/.lLrnrlah kotak dari R ke R. = 1500/10 kotak = 150 Hz. 48 : nilai l0 kotal< Am I plitude I r-\r' I i i o,r i . ,i''. **"* I l j r A. t r't ?- I ) a--. 1 Carnbar 4.1 I Grafil< sirryal ECC pada PC Sumber: Pengujian 4. Pengujian Hasil Tampilan Sinyal ECG yang (Personal Contpuler) C;Lnt1,"'ar -X. 1 ! 'l'aruIill'rn :rirryrl I':C'{1 prrill IrC -)tllt rirt t. i'i ti:l.]1 r,tir 47 ditampilkan pada PC ::,lii,_ 4, t Amplitude 110 1CIo 80 s0 *Amplitude 110 20 0 -20 Cambar :1. l0 Crafik Siny;rl ECC dari H.vFr Te rminal Sunrber: Pengujian 3. Hasil Grafik dari Data Simpan ECG pada PC dengan mengunakan Excel Tabel 4.8 CuplikanData sinyal amplitudo ECC yang ditampilkan pada PC 1 0 t3 z) 2 ?0 14 25 3 ?5 l5 35 4 50 2S 25 77 5 25 *i 7n }R 7 20 1.9 0 2A lo 1C LJ 20 tl ]-t fa I 10 flr, 'l 1,0 25 17 55 1: 35 33 2& 1,] 25 34 25 35 25 13 10 14 1.05 36 25 15 0 37 2" 16 ?5 ]8 25 t7 28 3g 35 L8 aa )J 40 L) 1t) )a 41 10 ?8 29 47 r.05 2_ 25 lc 43 0 44 25 22 Sunih';:r: pcng u-: ilirr 46 \'''1 Gambar 4.9 Sinyal ECG pada Osiloskop dengan masukan dari tubuh pasien Sumber: pengu-iian 2. Grafik ECG dari Hyper terminal dengan mengunakan Excel +. I Dau: Tnbe ilr^-*lI 4.7 Ullli'. Sinval )tllYill clrli,tfl Hvpel HYI)'J[ TlCl nlt tirul 1 0 23 25 2 20 24 1C J 25 25 35 4 q 50 26 25 L-' 77 10 6 2[ 28 105 20 2q 0 I Itl JU ! Zi| J1 lL1 ll )L 11 75 lc CT )J JJ 28 t2 L-, ).+ 25 l3 10 35 14 l_CIt 16 15 0 J/ LJ 15 1r 38 25 L7 28 39 35 18 55 40 L_t 19 lc 41 10 )n 1f L:' 42 i05 2t nf, 43 a 44 )a L-l 10 22 -)c 7t i 45 I L-l ,t LI 75 t '-) )c )r