This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah Definisi lipid Lipid

advertisement
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Jul 17 20:59:47 2017 / +0000 GMT
Lipid
Definisi lipid
Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang mempunyai sifat umum, yaitu (1) relatif tidak dapat larut di dalam air dan (2)
larut didalam pelarut nonpolar, seperti eter, kloroform, serta benzen. Dengan demikian, kelompok lipid mencakup lemak, minyak,
malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang berhubungan (Murray, et al, 2003).
Lemak disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme
tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi. Lipid merupakan konstituen diet penting bukan karena hanya nilai
energinya yang tinggi melainkan juga karena adanya vitamin larut-lemak dan asam lemak esensial di dalam lemak makanan alami
(Guyton, Hall, 2007).
Fungsi lipid
Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut
vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh
(Guyton, Hall, 2007).
Klasifikasi lipid
Lipid sederhana: Senyawa ester asam lemak dengan berbagai alkohol.
Lemak (fat) : Ester asam lemak dengan gliserol. Lemak yang berada dalam keadaan cair dikenal sebagai minyak.
Malam (Wax): Ester asam lemak dengan alkohol monohidrat yang berbobot molekul tinggi.
Lipid kompleks: Ester asam lemak yang mengandung gugus lain selain alkohol dan asam lemak.
- Fosfolipid: Kelompok lipid yang selain asam lemak dan alkohol, yang mengandung residu asam fosfor. Lipid ini sering
mempunyai basa yang mengandung nitrogen dan substituen lain, misalnya pada gliserofosfolipid,alcohol yang dimilikinya
adalah gliserol, dan alcohol pada sfingofosfolipid adalah sfingosin
- Glikolipid (glikosfingolipid): Kelompok lipid yang mengandung asam lemak, sfingosin dan karbohidrat.
- Lipid kompleks lainnya: Bentuk lipid seperti sulfolipid dan aminolipid. Lipoprotein dapat pula dimasukkan ke dalam
kelompok ini.
Prekursor dan derivat lipid: Bentuk ini mencakup asam lemak, gliserol, steroid, senyawa alkohol disamping gliserol serta sterol,
aldehid lemak, dan badan keton, hidrokarbon, vitamin larut lemak serta berbagai hormon (Mayes, 2009).
Metabolisme lipid
Lemak yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati serta jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan
organ tubuh untuk digunakan serta disimpan. Karena lipid bersifat tak larut dalam air, timbul permasalahan tentang
pengangkutannya di dalam suatu lingkungan akueosa (plasma darah). Permasalahan ini dipecahkan dengan mengaitkan senyawa
lipid nonpolar (triasilgliserol dan ester kolesterol) dengan lipid amfipatik (fosfolipid dan kolesterol) dan protein untuk membentuk
lipoprotein yang bisa bercampur dengan air. Sebagian besar lipid plasma relatif tidak larut dalam larutan air dan tidak beredar dalam
bentuk bebas. Asam lemak bebas (sering disebut FFA, UFA, atau NEFA) terikat pada albumin, sedangkan kolesterol, trigliserida,
dan fosfolipid diangkut dalam bentuk kompleks lipoprotein. Kompleks ini sangat meningkatkan daya larut lemak. Maka dari itu,
agar lipid plasma dapat diangkut dalam sirkulasi maka susunan molekul lipid tersebut perlu di modifikasi yaitu dalam bentuk
lipoprotein yang larut dalam air (Ganong, 2008).
Skema lipoprotein seperti dalam gambar diatas menunjukkan bahwa pada inti terdapat ester kolesterol hidrofobik dan trigliserida,
dikelilingi oleh fosfolipid, kolesterol non-ester dan apolipoprotein (protein). Kandungan protein pada lipoprotein disebut apoprotein
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 1/5 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Jul 17 20:59:47 2017 / +0000 GMT
. Apoprotein utama disebut APO E, APO C, APO B. APO B memiliki 2 bentuk, bentuk berberat molekul rendah yang disebut APO
B-48, dan merupakan ciri khas sistem eksogen yang mengangkut lipid eksogen dari makanan, dan bentuk berberat molekul tinggi
yang disebut APO B-100, yang merupakan ciri khas sistem endogen (Ganong, 2008).
Apolipoprotein
Lipoprotein
Keterangan
Apo A-I
HDL, kilomikron
Aktifator lesitin
kolesterol asil
transferase (LCAT),
Ligand untuk reseptor
HDL
Apo A-II
HDL, kilomikron
Inhibitor Apo A-I dan
LCAT
Apo A-IV
Disekresikan bersama
dengan kilomikron
tetapi berpindah ke HDL
Fungsinya tidak
diketahui, disintesis
oleh usus
Apo B-100
LDL, VLDL, IDL
Sekresi VLDL dari hati,
Ligand untuk reseptor LDL
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 2/5 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Jul 17 20:59:47 2017 / +0000 GMT
Apo B-48
Kilomikron, sisa
Kilomikron
Sekresi kilomikron dari usus
Apo C-I
VLDL, HDL, kilomikron
Mungkin aktifator
LCAT
Apo C-II
VLDL, HDL, kilomikron
Aktifator lipoprotein
lipase
Apo C-III
VLDL, HDL, kilomikron
Menghambat Apo C-II
Apo D
HDL
Bisa berlaku sebagai
protein pemindah
lipid
Apo E
VLDL, IDL, HDL,
kilomikron, sisa
kilomikron
Ligand untuk reseptor sisa kilomikron di hati
dan reseptor LDL
Tabel Apolipoprotein pada lipoprotein plasma manusia (Ganong, 2008)
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 3/5 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Jul 17 20:59:47 2017 / +0000 GMT
Ada empat kelompok utama lipoprotein yang telah diidentifikasi; keempat kelompok lipoprotein ini mempunyai makna yang
penting secara fisiologis dan untuk diagnosis klinis. Keempat kelompok ini adalah (1) kilomikron yang berasal dari penyerapan
triasilgliserol/trigliserida di usus; (2) lipoprotein dengan densitas sangat rendah atau very low density lipoprotein (VLDL atau
pre-B-lipoprotein) yang berasal dari hati untuk mengeluarkan triasilgliserol; (3) lipoprotein dengan densitas rendah atau low
density lipoprotein (LDL atau B-lipoprotein) yang memperlihatkan tahap akhir di dalam katabolisme VLDL; dan (4) lipoprotein
dengan densitas tinggi atau high density lipoprotein (HDL atau A-lipoprotein) yang terlibat di dalam metabolisme VLDL dan
kilomikron serta pengangkutan kolesterol. Triasilgliserol merupakan unsur lipid yang dominan pada kilomikron dan VLDL,
sedangkan kolesterol dan fosfolipid masing-masing dominan pada LDL dan HDL. Zat-zat tersebut beredar dalam darah sebagai
lipoprotein larut plasma. Apolipoprotein berfungsi untuk mempertahankan struktur lipoprotein dan mengarahkan metabolisme lipid
tersebut. Organisasi berbagai lipoprotein ini ke dalam jalur eksogen yang memindahkan lemak dari usus ke hati, dan jalur endogen
yang memindahkan lemak ke dan dari jaringan, yang berarti lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya
menuju tempat penggunaannya. Dengan kata lain lipoprotein memperantai siklus ini dengan mengangkut lipid dari intestinal sebagai
kilomikron dan dari hati sebagai VLDL ke sebagian besar jaringan tubuh untuk oksidasi dan ke jaringan adiposa untuk
penyimpanan. Lipid diangkut dari jaringan adiposa sebagai asam lemak bebas (FFA ; free fatty acid) yang terikat dengan albumin
serum (Ganong, 2008).
Sistem transportasi lipid
Jalur Eksogen. Kilomikron dan sisanya merupakan suatu sistem transport untuk lipid eksogen dari makanan. Kilomikron terbentuk
di mukosa usus selama proses penyerapan produk pencernaan lemak. Senyawa ini adalah kompleks lipoprotein yang sangat besar
yang memasuki sirkulasi melalui pembuluh limfe. Setelah makan, konsentrasi partikel-partikel ini sedemikian tingginya dalam darah
sehingga plasma dapat tampak seperti susu (lipemia). Kilomikron dibersihkan dari sirkulasi oleh kerja lipoprotein lipase, yang
terletak di permukaan endotel kapiler. Enzim ini mengkatalisis pemecahan trigliserida di dalam kilomikron menjadi FFA dan
gliserol, yang kemudian masuk ke sel adiposa dan direesterifikasi. Kalau tidak, FFA tetap di dalam sirkulasi dengan terikat pada
albumin. Lipoprotein lipase, yang memerlukan heparin sebagai kofaktor, juga mengeluarkan trigliserida dari lipoprotein densitas
sangat rendah (very low density lipoproteins, VLDL). Kilomikron dan VLDL mengandung APO C, suatu kompleks protein yang
memisahkan diri dari keduanya di kapiler. Satu komponen dari kompleks tersebut yaitu apolipoprotein C-II, yang mengaktifkan
lipoprotein lipase. Kilomikron yang kehabisan trigliseridanya tetap berada dalam sirkulasi sebagai lipoprotein kaya-kolesterol yang
disebut sisa kilomikron, yang berdiameter 30-80 nm. Sisa-sisa ini dibawa ke hati, tempat sisa kilomikron ini berikatan dengan sisa
kilomikron lain dan reseptor LDL. Sisa kilomikron ini segera diinternalisasi melalui proses endositosis berperantara reseptor, dan
diuraikan di dalam lisosom (Ganong, 2008).
Jalur Endogen. Sistem endogen yang mengangkut trigliserida dan kolesterol ke seluruh tubuh antara lain : lipoprotein densitas
sangat rendah (very low density lipoproteins, VLDL), lipoprotein densitas sedang (intermediate-density lipoproteins, IDL),
lipoprotein densitas rendah (lower-density lipoproteins, LDL), dan lipoprotein densitas tinggi (high-density lipoproteins, HDL).
VLDL terbentuk di hati dan mengangkut trigliserida yang terbentuk dari asam lemak dan karbohidrat di hati ke jaringan ekstrahati.
Setelah sebagian besar trigliserida dikeluarkan oleh kerja lipoprotein lipase, VLDL ini menjadi IDL, IDL menyerahkan fosfolipid
dan, melalui kerja enzim plasma lesitin-kolesterol asiltransferase (lecithin cholesterol acyltransferase, LCAT), mengambil ester
kolesterol yang terbentuk dari kolesterol di HDL. Sebagian IDL diserap oleh hati. IDL sisanya kemudian melepaskan lebih banyak
trigliserida dan protein, kemungkinan di sinusoid hati, dan menjadi LDL. Selama perubahan ini, sistem endogen kehilangan APO E,
tetapi APO B-100 tetap ada. LDL menyediakan kolesterol bagi jaringan. Kolesterol adalah suatu unsur pokok membran sel dan
digunakan oleh sel kelenjar untuk membentuk hormon steroid. Di hati dan kebanyakan jaringan ekstrahati, LDL diambil melalui
endositosis dengan berperantara reseptor di coated pits (lubang berselubung). Reseptor tersebut mengenali komponen APO B-100
dari LDL tersebut. Reseptor tersebut juga mengikat APO E tetapi tidak mengikat APO B-48. Dalam proses endositisis berperantara
reseptor, setiap lubang berselubung terlepas membentuk vesikel berselubung dan kemudian membentuk endosom. Kolesterol di
dalam sel juga menghambat sintesis kolesterol intrasel dengan menghambat HMG-KoA reduktase, merangsang esterifikasi setiap
kelebihan kolesterol yang dilepaskan, dan menghambat sintesis reseptor LDL baru. Semua reaksi ini menjadi kendali umpan balik
bagi jumlah kolesterol di dalam sel tersebut. LDL juga diserap oleh sistem yang berafinitas lebih rendah di dalam makrofag dan
beberapa sel lain. Selain itu, makrofag lebih banyak mengambil LDL yang telah dimodifikasi oleh oksidasi. Oksidasi juga dapat
terjadi di dalam makrofag. Reseptor LDL di makrofag dan sel terkait disebut scavenger receptor (?reseptor penyapu?). Reseptor ini
berbeda dari reseptor di sel lain dan mempunyai afinitas yang lebih besar untuk LDL yang telah berubah. Apabila mengandung LDL
teroksidasi dalam jumlah berlebihan, makrofag akan berubah menjadi ?sel busa? (foam cell) yang dijumpai di lesi aterosklerotik
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 4/5 |
This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Mon Jul 17 20:59:47 2017 / +0000 GMT
dini. Dalam keadaan mantap (steady state) kolesterol keluar-masuk sel, dan kemudian kolesterol ini diserap oleh HDL. Lipoprotein
ini disintesis di hati dan usus. Reseptor ini terutama dijumpai di kelenjar endokrin yang membuat hormon steroid dan di hati. Sistem
HDL memindahkan kolesterol ke hati, yang kemudian dieksresikan di empedu. Dengan cara ini, kolesterol plasma dapat diturunkan
(Ganong, 2008).
- Ganong WF, 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22, Jakarta : EGC, h : 312-320, 325, 519-520.
- Guyton AC, Hall JE, 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11, Jakarta : EGC, h : 882-894, 909.
- Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003. Biokimia harper. Edisi 25, Jakarta : EGC, h : 148-1
Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com
| Page 5/5 |
Download