PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN UMUR LISTING TERHADAP VOLUNTARY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA Duroriyatul Aulya1 dan Sutono2 STIE Dharmaputra Jl. Pamularsih Raya No. 16 Semarang 50148 Telp 024-7601410,7600645 [email protected] [email protected] Sri Harjanto3 STIE Dharmaputra [email protected] Abstraksi Tujuan yang diinginkan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, kepemilikan Saham dan Umur Listing Terhadap Pengungkapan Sukarela pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013 yaitu 22 perusahaan manufaktur. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan saham publik dan umur listing berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan sukareka, sedangkan likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela. Hal lain yang menarik adalah bahwa profitabilitas memiliki pengaruh signifikan yang negatif terhadap pengungkapan sukarela. Kata Kunci: Profitabilitas, Likuiditas, kepemilikan Saham publik, Umur Listing, Pengungkapan Sukarela Abstract The aim of this study is to analyze the effect of profitability, liquidity, public ownership of shares and age of listing on the Voluntary Disclosure of Manufacturing Companies in Indonesia. The sample in this study consisted of 22 manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange from 2011 to 2013. Multiple linear regressions was performed to test four hypotheses formulated for this study. The results showed that public ownership and age listing have a significant impact on the voluntary disclosure of the annual report, while the liquidity does not affect the voluntary disclosure of the annual report. Additionally, profitability has a negative significant effect on the voluntary disclosure. Keywords: profitability, liquidity, public ownership, age of listing, voluntary disclosure 1. Pendahuluan investasi dalam pasar modal, juga sebagai 1.1 Latar Belakang sarana pertanggungjawaban manajemen atas Selama sepuluh tahun terakhir ini, sumber daya yang dipercayakan kepadanya. istilah Good Corporate Governance (GCG) Proses pembuatan laporan keuangan tahunan menjadi tidak kian Pertama, GCG kunci sukses tumbuh dan dalam laporan tahunan dan faktor-faktor panjang, yang mempengaruhinya. Hal ini sangat sekaligus memenangkan persaingan bisnis penting dilakukan karena akan memberikan global. Kedua, krisis ekonomi di kawasan gambaran kondisi perusahaan, serta mampu Asia dan Amerika Latin yang diyakini menunjukkan sifat perbedaan kelengkapan muncul karena kegagalan penerapan GCG ungkapan antar perusahaan dan faktor-faktor (Daniri, 2005). Salah satu pilar GCG adalah yang mempengaruhinya. Perusahaan akan transparansi adanya menggunakan laporan tahunannya yang perbaikan informasi yang menjadi semakin terdiri atas laporan wajib dan laporan transparan, maka manajemen akan mampu sukarela untuk menerapkan pengelolaan perusahaan dengan investor potensial baik kesiapan Laporan keuangan tahunan perusahaan dapat perusahaan di Indonesia untuk bersaing di memberikan gambaran kinerja selama satu kawasan regional bahkan global. tahun, dan dapat menjelaskan masa depan merupakan populer. salah perusahaan satu untuk menguntungkan serta Salah dalam informasi. jangka Dengan meningkatkan satu faktor yang lepas kelengkapan perusahaan dari penelitian pengungkapan pemegang tersebut maupun mengenai (disclosure) saham dan pemerintah. (Widiyastuti, 2002 mencerminkan informasi tentang kinerja dalam Kartika, 2009). Dalam pencapaian perusahaan adalah laporan keuangan yang efisiensi dan sebagai sarana akuntabilitas harus dibuat oleh pihak manajemen secara publik, pengungkapan laporan keuangan teratur. Laporan keuangan tahunan pada menjadi faktor yang signifikan. Laporan dasarnya adalah sumber informasi bagi keuangan dapat diungkapkan dalam bentuk investor penjelasan mengenai kebijakan akuntansi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang ditempuh kontijensi, metode persediaan, jumlah saham yang beredar, dan Dalam beberapa tahun terakhir ini ukuran alternative, seperti pos-pos yang terdapat dicatat berdasarkan historical cost (Naim stakeholder dan Rakhman, 2000 dalam Kartika, 2009). pengungkapan data keuangan. Komponen Pelaporan keuangan yang utama dari fenomena ketidakpuasan terhadap para penyajian keuangan ditemukan tidak mencukupi untuk suatu perusahaan disajikan dalam bentuk memenuhi laporan Ketidakpuasan stakeholder disebabkan oleh keuangan yang menyediakan kebutuhan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja beberapa serta perubahan posisi keuangan suatu kepercayaan perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian berinvestasi. Untuk menciptakan rasa aman besar pengambilan dimata stakeholder, perusahaan seharusnya keputusan ekonomi. Bagi pihak-pihak diluar memberikan informasi yang rinci, jelas, manajemen wajar, dan tepat waktu. Dengan kata lain, pemakai dalam suatu perusahaan, laporan faktor, akan rasa satunya krisis aman dalam keuangan merupakan jendela informasi yang informasi memungkinkan mengetahui transparan memberikan gambaran kinerja kondisi perusahaan tersebut. Pada dasarnya dan operasional perusahaan sesungguhnya laporan keuangan terdiri atas lapoaran (Maines, 2002 dalam Oktaviana, 2009). pengguna neraca, laporan rugi laba, serta laporan perubahan modal. Tetapi dalam praktiknya sering diikut sertakan laporan keuangan lain yang sifatnya membantu untuk memperoleh penjelasan lanjut maupun kepentingan analisa, seperti laporan perubahan modal kerja, laporans sumber dan penggunaan kas, laporan perubahan laba kotor, serta laporan biaya produksi (Bambang, 1998 dalam Kartika, 2009). yang salah stakeholder. disampaikan harus Informasi merupakan hal penting dalam persaingan di dunia bisnis pada masa perkembangan teknologi seperti sekarang ini. Untuk itu para pengambil keputusan membutuhkan informasi-informasi penting dengan cepat dan lengkap untuk dapat menunjang keputusan bisnis yang akan diambil. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi stakeholders atau calon investor, perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan yang lebih transparan dan lengkap guna mendukung pengambilan keputusan bisnis yang optimal. Menurut Oktaviana Menurut teori keagenan (agency theory), manajer akan memilih kebijakan (2009), yang dapat mengoptimalkan kepentingan pengungkapan informasi perusahaan perlu manajer itu sendiri. Penelitian terdahulu dilakukan menyebutkan bahwa masalah teori keagenan secara berimbang, artinya informasi yang disampaikan bukan hanya dapat dikurangi dengan yang bersifat positif namun juga informasi pengungkapan. yang bersifat negatif. Hal ini dimaksudkan menyatakan bahwa peningkatan transparansi untuk menghindari adanya informasi yang dan salah dan informasi yang penting yang kontribusi untuk menyelaraskan kepentingan disembunyikan oleh manajemen perushaan manajer dan pemegang saham. Dengan (asimetri informasi) yang dapat merugikan demikian pihak eksternal. pengungkapan Ball pengungkapan dapat meningkatkan (2006) akan misalnya, memberikan disimpulkan sukarela bahwa merupakan Hasudung dan Didin (2008) dalam mekanisme untuk mengendalikan kinerja Daniel (2013) mengemukakan ada dua jenis manajer, mengurangi terjadinya asismetri pengungkapan yaitu pengungkapan wajib informasi dan memonitor biaya keagenan. merupakan pengungkapan minimum yang Ada banyak faktor yang diduga disyaratkan oleh standar akuntansi yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela berlaku dalam dan pengungkapan sukarela laporan tahunan merupakan pengungkapan yang dilakukan Diantaranya sukarela perusahaan tanpa diharuskan oleh tingkat leverage, umur listing perusahaan, peraturan Pengungkapan ukuran perusahaan, tingkat profitabilitas, sukarela laporan keuangan dapat membantu porsi saham publik, operating profit margin, investor dalam memahami strategi bisnis return manajemen yang perusahaan. Dalam penelitian ini yang akan bersangkutan. Penelitian ini mengkhususkan dibahas adalah tingkat profitabilitas, tingkat pada pengungkapan sukarela saja. likuiditas, porsi kepemilikan saham oleh yang berlaku. pada perusahaan on adalah perusahaan. equity, tingkat dan likuiditas, status modal publik dan umur listing perusahaan karena bervariasinya hasil penelitian terdahulu yang menggunakan variabel-variabel a. tersebut. perusahaan manufaktur yang profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Apakah dalam laporan tahunan? b. Apakah likuiditas berpengaruh positif terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama terhadap pengungkapan sukarela dalam periode 2011 sampai 2013. Berdasarkan laporan tahunan? uraian diatas, penelitian ini mengambil judul “PENGARUH c. PROFITABILITAS, Apakah porsi kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap LIKUIDITAS, KEPEMILIKAN SAHAM pengungkapan sukarela dalam laporan DAN UMUR LISTING TERHADAP tahunan? PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA d. Apakah umur listing perusahaan positif terhadap PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG berpengaruh TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011- pengungkapan sukarela dalam laporan 2013” tahunan? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: a. Untuk menguji secara empiris pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. 1.2 b. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, likuiditas perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk menguji secara empiris pengaruh terhadap pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. c. Untuk menguji secara empiris pengaruh porsi kepemilikan saham publik d. terhadap pengungkapan sukarela dalam publik di Indonesia harus sesuai dengan laporan tahunan. Standar Untuk menguji secara empiris pengaruh dikeluarkan umur Keuanagn Indonesia (IAI). listing perusahaan terhadap pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Akuntansi Keuangan oleh Ikatan Pengungkapan yang Akuntansi sukarela adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan diluar yang diwajibkan oleh standar akuntansi atau peraturan badan pengawas. 2. Telaah Pustaka 2.1 Pengungkapan Sukarela (Voluntary Semua Disclosure) perusahaan publik diwajibkan memenuhi pengungkapan minimum, namun berbeda secara substansial dalam hal jumlah Menurut Hasdung dan Didin (2008) tambahan informasi yang diungkapkan ke dalam Daniel (2013) jenis pengungkapan pasar modal. Salah satu cara meningkatkan laporan kredibilitas keuangan itu ada 2 yaitu, perusahaan adalah melalui pengungkapan wajib dan pengungkapan pengungkapan sukarela secara lebih luas dan sukarela. membantu Pengungkapan wajib adalah pengungkapan minimum yang disyaratkan yang pengungkapan menjadi wajib adalah dalam memahami strategi bisnis manajemen. Pengungkapan oleh standar akuntansi yang berlaku. Di Indonesia investor otoritas dilakukan dalam Badan mengenai kebijakan sukarela bentuk dapat penjelasan akuntansi yang (BAPEPAM) ditempuh, metode persediaan, jumlah saham Berdasarkan keputusan ketua Bapepam dan yang beredar dan ukuran alternatif, misalnya LK Nomor : Kep-431/BL/2012 Tanggal : 1 pos-pos yang dicatat berdasarkan historical Agustus tentang pedoman penyajian dan cost. Pengawas Pasar Modal pengungkapan laporan keuangan perusahaan Pengungkapan sukarela oleh publik mensyaratkan elemen-elemen yang perusahaan bermanfaat untuk memperoleh seharusnya biaya modal yang lebih rendah yang wajib diungkapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan berkaitan dengan berkurangnya resiko informasi bagi investor dan kreditur. Dengan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa demikian investor dan kreditor bersedia profitabilitas membeli sekuritas dengan harga tinggi, pengungkapan akibat dari harga tinggi tersebut biaya modal tahunan. perusahaan menjadi rendah. H1 : Diduga profitabilitas berpengaruh 2.2 mempengaruhi sukarela dalam luas laporan positif terhadap pengungkapan sukarela Profitabilitas Menurut dapat Subair (2013) dalam laporan tahunan. rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, asset, dan modal. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Shinghvi dan Desai (1971) dalam Kartika (2009) mengutarakan bahwa rentabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas mendorong manajemen. perusahaan kompensasi Profitabilitas dan terhadap yang tinggi menunjukkan tingginya laba yang diperoleh oleh perusahaan. Dengan profitabilitas yang tinggi manajer perusahaan akan mengungkap lebih banyak laporan keuangan untuk menunjukkan kinerja dari perusahaan. 2.3 Likuiditas Tingkat likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang pendeknya kepada kreditor jangka penedek (Hanafi, Mamdud dan Abdul, 2009).Tingkat likuiditas dianggap sebagai indicator penting kesehatan secara umum, karena untuk melihat kesehatan sebuah perusahaan, yang pertama kali dilihat adalah tingkat likuiditasnya dahulu. Ini dikarenakan tingkat likuiditas mengukur kemampuan sumber kas perushaan jangka untuk pendek memenuhi (Wild, dkk. kewajiban 2005;38). Kuatnya kondisi keuangan (financial) suatu perusahaan cenderung melakukan keluasan pengungkapan laporan keuangan yang lebih komprehensif dibandingkan pada perusahaan yang memiliki kondisi keuangan (financial) yang lemah. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat dianggap dituntut untuk dibuka dan dengan demikian mampu pengungkapan perusahaan semakin luas. menanggung ditimbulkan biaya-biaya dengan adanya yang luas Informasi tingkat kepemilikan akan pengungkapan laporan keuangan yang lebih digunakan oleh investor pertanda prospek komprehensif. dapat suatu perusahaan, dengan kata lain semakin dapat banyak saham yang dimiliki oleh publik sukarela berarti semakin tinggi perusahaan dalam dikatakan Kesimpulannya, bahwa mempengaruhi likuiditas pengungkapan dalam laporan tahunan. memberikan deviden dan layak beroperasi H2 : Diduga likuiditas berpengaruh positif terus menerus untuk itu perusahaan dituntut terhadap pengungkapan sukarela dalam untuk laporan tahunan. komprehensif. 2.4 H3 : Diduga kepemilikan saham perusahaan Kepemilikan Saham Publik Kepemilikan menunjukkan jumlah memberikan informasi yang saham publik oleh publik berpengaruh positif terhadap pemegang saham pengungkapan perusahaan yang tersebar di publik. Menurut sukarela dalam laporan tahunan. Suta (2002:93) dalam Mahmud (2009) umumnya komposisi saham perusahaan yang telah go public, sekitar 70% oleh saham masih dikuasai oleh founderdan 30% 2.5 Umur Listing Umur listing perusahaan sisanya dimiliki oleh publik. Ainun dan menunjukkan lama perusahaan tersebut Fuad terdaftar (2000) dalam Kartika (2009) dalam Bursa Efek Indonesia mengemukakan adanya perbedaan dalam sebagai perusahaan go publik. Menurut proporsi saham yang dimiliki oleh investor Susanto luar mengatakan dapat mempengaruhi kelengkapan (1992) dalam bahwa Adhi perusahaan (2012) yang pengungkapan oleh perusahaan. Hal ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan karena yang memberikan laporan keuangan yang lebih membutuhkan informasi tentang perusahaan, lengkap dibandingkan dengan perusahaan- semakin banyak pula detail-detail butir yang perusahaan semakin banyak pihak lain. Hal ini dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai penelitian dapat digambarkan dalam bentuk pengalaman diagram sebagai berikut: lebih dalam pelaporan keuangan tahunan. Adhi (2012) mengatakan bahwa perusahaan yang lebih lama listing Profitabilitas menyediakan publisitas informasi yang lebih listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang ditetapkan BAPEPAM. Menurut Marwata H1 (X1) banyak dibanding perusahaan yang baru saja Likuiditas oleh (X2) (2001) dalam Adhi (2012) umur listing perusahaan Saham Publik diperkirakan memiliki hubungna positif (X3) dengan kualitas ungkapan sukarela. Alasan yang mendasari adalah bahwa perusahaan Umur Listing yang berumur lebih tua memliki pengalaman (X4) lebih banyak laporan bahwa dalam keuangan, umur listing mempengaruhi mempublikasikan sehingga pengungkapan Luas Pengungkapan Sukarela (Y) H3 H4 Gambar 1. Kerangka pemikiran dan dikatakan perusahaan H2 pengembangan hipotesis dapat sukarela dalam laporan tahunan. H4 : Diduga umur listing perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela dalam laporan 3. Metodologi Penelitian 3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi tahunan. yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai 2.6 Kerangka Pemikiran Berdasarkan penelitian telaah sebelumnya, kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk pustaka maka dan model dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur 3) Merupakan perusahaan yang bergerak yang terdaftar di BEI selama periode 2011 sampai di sektor manufaktur. 4) Menampilkan data dan informasi yang dengan 2013¸yaitu sebanyak 149 perusahaan digunakan yang selalu menerbitkan laporan keuangan profitabilitas, likuiditas, kepemilikan tercakup profitabilitas, saham kepemilikan saham Perusahaan manufaktur dan likuiditas, untuk publik analisis dan umur pengaruh listing umur listing. perusahaan dalam penyampaian laporan dipilih dalam keuangan pada perusahaan manyufaktur penelitian ini karena jumlahnya paling yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia banyak sehingga dianggap dapat mewakili dari tahun 2011 sampai dengan 2013. perusahaan go publik. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di 3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Pada penelitian ini digunakan metode purposive sampling yang berarti penentuan sampel berdasarkan kriteria. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1) Perusahaan yang listing di BEI secara berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan 2013. 2) Menerbitkan laporan keuangan dan annual report dari tahun 2011 sampai dengan 2013. BEI tahun 2011-2013 yaitu 22 perusahaan manufaktur. Dengan metode pooling data atau gabungan antara time series data dan data cross section tahun 2011 – 2013, sehingga apabila dijumlahkan terdapat sampel (n) sebanyak 66. Definisi operasional dan pengukuran variabel dapat dilihat pada bagian Lampiran Tabel 1. 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, data tersebut terdiri dari: a. Daftar emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai b. c. dengan 2013 yang merupakan sampel penelitian ini meliputi nilai minimum, penelitian. maksimum, nilai rata-rata (mean), dan Laporan keuangan tahun buku 2011 deviasi standar dari data yang diolah. Hasil sampai dengan 2013 dari perusahaan analisis deskriptif yang dapat dilihat pada sampel penelitian. Tabel 2 bagian lampiran berguna untuk Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek mendukung interpretasi terhadap analisis Indonesia, di Gallery Investasi BEI, dengan teknik lainnya (Ghozali, 2009). serta sumber lain yang relevan dalam penelitian ini. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Merupakan 3.4 Metode Pengumpulan Data dimaksud Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari annual report, laporan keuangan perusahaan dan dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari uji untuk asumsi mengetahui yang apakah penggunaan model regresi linier berganda sebagai alat analisis telah memenuhi asumsi klasik yaitu terdistribusi secara normal, variabel tidak multikolinearitas, mengandung autokorelasi, dan heteroskedastisitas. subyek penelitiannya. Data sekunder diperoleh dari sumber tidak langsung biasanya berupa data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi 3.5 Analisis Data yang baik memiliki distribusi data normal 3.5.1. Statistik Deskriptif atau mendekati normal. Salah satu cara Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif berganda. dan metode Statistik analisis regresi deskriptif dalam termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat membandingkan histogram antara data yang obsevasi dengan distribusi yang mendekati distribusi multikolinearitas antar variabel bebas dalam normal. model regresi ini. Dari gambar 2 menunjukkan bahwa plotting data tidak jauh dari garis 3.5.2.3.Uji Autokolerasi diagonalnya dan menempel pada garis Autokolerasi pada model regresi diagonal. Hal ini berarti bahwa data artinya ada korelasi antar anggota sampel terdistribusi normal. Selain dengan normal yang diurutkan berdasarkan waktu saling probability plot, pendeteksian normalitas berkorelasi. dapat dilakukan dengan uji statistik. Untuk korelasi menguji normalitas dilakukan melalui pengujian terhadap nilai dengan uji residual dilakukan non parametric statistik Untuk dalam mengetahui suatu model adanya regresi uji dubin Watson (uji DW). kolmogorof-smirnov (K-S) dengan level Hasil uji dari Tabel 5 menunjukkan signifikansi > 0,05. Berdasarkan tabel 3, hasil DW test (Durbin Watson test) sebesar hasil uji kolmogorof smirnov menunjukkan 1,698 (du=1,6974; 4-du =2,3026). Hal ini bahwa nilai Asymp 0,061 lebih besar dari berarti model regresi di atas tidak terdapat 0,05. Hal ini berarti bahwa data residual masalah autokolerasi, karena angka DW test terdistribusi normal. berada diantara du tabel dan (4-du tabel), oleh karena itu model regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai. 3.5.2.2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas ini dilakukan dengan melihat Variance Infition Factor 3.5.2.4.Uji Heteroskedastisitas (VIF). Uji ini bertujuan untuk menguji Uji heteroskedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi ditemukan menguji apakah dalam model regresi terjadi adanya bebas ketidaksamaan variance dari residual data (Independence Variable). Dari tabel 4 yang ada. Model regresi yang baik adalah terlihat setiap variabel bebas mempunyai yang nilai tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10. Jadi heteroskedastisitas. Cara yang digunakan dapat dalam pengujian ini adalah dengan analisis kolerasi antar disimpulkan variabel bahwa tidak ada tidak mengalami gejala grafik plot antara nilai prediksi variabel (hipotesis terikat ditolak). (ZPRED) (SRISED). dengan Deteksi residualnya ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat adnya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRISED dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskadastisitas (Ghozali, 2009). Pada gambar 3 menunjukkan bahwa titik-titik rnenyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedasitas. 2) Bila F-hitung > F-tabel, maka model regresi cocok (hipotesis diterima). Berdasarkan tabel 6, nilai F hitung sebesar 6,641 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut merupakan model yang fit. 3.5.2.2 Koefisien Determinasi (R²) Koefisien dasarnya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel dependen Uji statistik F digunakan untuk model sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen 3.5.2.1 Uji F apakah pada independen dalam menjelaskan veriabel 3.5.3. Uji Kelayakan Model menguji determinasi regresi yang digunakan cocok atau tidak (Ghozali, 2009). Dasar dalam pengambilan keputusannya adalah: 1) Bila F-hitung < F-tabel, maka model regresi cocok tidak memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2009). Dari tabel 7, angka koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,258. Hal ini berarti bahwa variabel Profitabilitas, Likuiditas dan Kepemilikan Saham, dan Umur Perusahaan mempunyai peranan 25,8% secara bersama-sama untuk dapat menjelaskan menerangkan berganda karena memiliki satu variable variabel Pengungkapan Sukarela. Sedangkan dependen dan lebih dari satu variable sisanya sebesar 74,2% (100% - 25,8%) independen (Ghozali, 2009). Analisis regresi dijelaskan linier berganda ini di gunakan untuk oleh atau variabel lain yang mempengaruhi Pengungkapan Sukarela. menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas, kepemilikan saham Uji statistik t digunakan untuk analisis variabel sebagai berikut: dalam menerangkan dependen (Ghozali, listing laporan tahunan. Dalam penelitian ini, menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu secara umur terhadap luas pengungkapan sukarela dalam 3.5.3 Uji Hipotesis (Uji t) independen, dan individual, variasi 2009). regresi berganda dirumuskan variabel Dasar pengambilan keputusannya adalah: a. Bila nilai signifikansi < 0,05, maka Y = ketepatan waktu variabel independen secara individual pelaporan keuangan berpengaruh terhadap variabel dependen α = konstanta atau dalam hal ini hipotesis diterima. X1 = profitabilitas b. Bila nilai signifikansi > 0,05, maka X2 = likuiditas variabel independen secara individual X3 = tidak berpengaruh terhadap variabel saham dependen atau dalam hal ini hipotesis X4 = umur listing ditolak. β 1,2,3,4 = koefisien regresi e = 3.5.4 Analisis Regresi Linier Berganda kepemilikan error atau faktor gangguan lain yangmempengaruhi Y Analisis regresi ini digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variable 4. Hasil Penelitian 4.1 Analisis Regresi Linier Berganda independen terhadap variable dependen. Penelitian ini menggunakan regresi linier Hasil analisis dengan program Profitabilitas (X1) berpengaruh signifikan SPSS dapat dilihat dari table 8, maka dapat terhadap diketahui persamaan regresi dari penelitian mempunyai arah hubungan negatif, sehingga ini. Adapun persamaan regresi linier yang semakin terbentuk adalah: Pengungkapan Sukarela akan menurun. Y = -0,479 - 0,034 Profitabilitas Pengungkapan tinggi Sukarela profitabilitas dan maka Dengan demikian hipotesis pertama dalam + 0,239 Likuiditas + 0,045 penelitian ini ditolak. Kepemilikan Saham + 1,856 4.2.2 Umur perusahaan Pengujian Hipotesis 2 Dari tabel 9, nilai t-hitung Likuiditas (X2) adalah sebesar 1,627 dan 4.2 nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 yaitu Pengujian Hipotesis sebesar 0,109. Hal ini menunjukkan bahwa Uji hipotesis 1 sampai dengan 4 diuji dengan uji parameter individual (uji statistik t) yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individu) terhadap variabel dependen. Nilai dari uji t dilihat p-value (pada kolom sig) pada masing-masing variabel independen. Jika nilai p-value lebih kecil dari level of signifikan 0,05. Tabel 9 menunjukkan hasil variabel Likuiditas (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan Sukarela dan mempunyai arah hubungan positif, sehingga tinggi rendahnya Likuiditas tidak mempengaruhi peningkatan maupun penurunan Pengungkapan Sukarela pada perusahaan Sektor Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2013. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak. dari analisis adalah sebagai berikut. 4.2.3 4.2.1 Pengujian Hipotesis 1 Nilai t-hitung Kepemilikan Saham Nilai t-hitung Profitabilitas (X1) adalah sebesar -2,892 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Pengujian Hipotesis 3 variabel (X3) adalah sebesar 2,046 dan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,045. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepemilikan berpengaruh Saham signifikan (X3) 4.3.1 terhadap Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sukarela Pengungkapan Sukarela dan mempunyai Profitabilitas merupakan rasio yang arah hubungan positif, sehingga semakin mengukur tinggi akan menghasilkan laba pada tingkat penjualan, mempengaruhi peningkatan Pengungkapan aset, dan ekuitas. Tingkat profitabilitas yang Sukarela Sektor semakin tinggi mencerminkan kemampuan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek entitas dalam menghasilkan laba yang Indonesia tahun 2011 – 2013. Dengan semakin tinggi, sehingga entitas mampu demikian hipotesis ketiga dalam penelitian untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, ini dapat diterima. serta melakukan pengungkapan tanggung 4.2.4 Pengujian Hipotesis 4 jawab sosialnya dalam laporan keuangan Kepemilikan pada Saham perusahaan Dari tabel 9, nilai t-hitung Umur kemampuan entitas dalam dengan lebih luas. Perusahaan (X4) adalah sebesar 3,512 dan Hasil penelitian ini menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 yaitu bahwa Profitabilitas berpengaruh signifikan sebesar 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa namun variabel Umur Perusahaan (X4) berpengaruh sukarela pada perusahaan manufaktur yang signifikan terhadap Pengungkapan Sukarela terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan mempunyai arah hubungan positif, – 2013. Hal ini berarti bahwa profitabilitas sehingga semakin tinggi Umur Perusahaan yang tinggi tidak menjamin semakin luasnya akan pengungkapan mempengaruhi peningkatan negatif terhadap sukarela pengungkapan yang disajikan. Pengungkapan Sukarela pada perusahaan Alasan dari kondisi ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek dengan Indonesia tahun 2011 – 2013. Dengan mencerminkan kondisi finansial dan modal demikian kerja yang cukup sehingga perusahaan akan hipotesis keempat dalam profitabilitas tinggi mengungkapkan akan penelitian ini dapat diterima. cenderung informasi 4.3 Pembahasan seperlunya saja. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah akan menyebabkan manajemen ingin manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek menyampaikan informasi lain yang lebih Indonesia banyak untuk menutupi profitabilitas yang pengungkapan secara luas dimana hal rendah tersebut tersebut sebagai upaya untuk tahun akan 2011-2013 berdampak dalam pada image menjaga kelangsungan usaha perusahaan perusahaan. Penelitian ini memperkuat hasil melalui pengungkapan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh sebagai alat laporan tahunan pengawasan bagi kinerja manajemen. Benardi et al. (2009) dan Wardani (2012) yang menyatakan bahwa tingkat likuiditas tidak 4.3.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Pengungkapan Sukarela berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sukarela. 4.3.3 Pengaruh Kepemilikan Saham Likuiditas merupakan rasio untuk Terhadap Pengungkapan Sukarela mengetahui kemampuan perusahaan dalam Struktur kepemilikan (ownership membayar kewajiban jangka pendek. structure) adalah perbandingan jumlah Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi saham yang dimiliki oleh orang dalam akan memberikan sinyal kepada perusahaan (insiders) dengan jumlah saham yang lain, bahwa mereka lebih baik dari dimiliki oleh investor. Atau dengan kata lain pada perusahaan lain, dengan melakukan struktur kepemilikan saham adalah proporsi kegiatan kepemilikan yang berhubungan dengan institusional, yang kepemilikan lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan manajemen,dan kepemilikan asing dalam dengan cara memberikan informasi yang kepemilikan lebih luas tentang tanggungjawab sosial dan menjalankan kegiatannya, suatu perusahaan lingkungan yang mereka lakukan. diwakili oleh direksi (agents) yang ditunjuk Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Likuiditas pemegang perusahaan. saham Dalam (principals). berpengaruh Kepemilikan saham sebagai monitoring signifikan terhadap pengungkapan sukarela. terhadap kinerja manajemen termasuk dalam Hal ini dapat disebabkan karena adanya menyampaikan kerahasiaan Semakin tinggi kepemilikan saham oleh data tidak oleh saham likuiditas perusahaan pengungkapan sukarela. publik maka semakin tinggi pengawasan cenderung untuk lebih terampil dalam terhadap pengumpulan, kinerja penelitian ini manajemen. menunjukkan Hasil bahwa pemrosesan menghasilkan informasi ketika diperlukan, Kepemilikan saham berpengaruh terhadap karena pengungkapan sukarela. Sehingga semakin pengalaman yang cukup. tinggi kepemilikan saham perusahaan perusahaan bahwa mempengaruhi signifikan tingginya pengungkapan sukarela. telah memperoleh Hasil penelitian ini menunjukkan manufaktur tahun 2011 – 2013 akan semakin dan Umur Perusahaan terhadap berpengaruh Pengungkapan Sukarela. Perusahaan dengan umur yang Hasil penelitian ini mendukung tinggi melaporkan pengungkapan sukarela. penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak Perusahaan yang sudah lama listing akan dan menjaga Widiastuti (2004) bahwa porsi reputasi perusahaan masyarakat pengungkapan sukarela. Namun demikian, Pengungkapan Sukarela. Hasil penelitian ini hasil ini tidak sejalan dengan Wardani tidak mendukung Wardani (2012) yang (2012) yang menemukan bahwa porsi menyatakan kepemilikan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan berpengaruh oleh terhadap publik tidak pengungkapan bahwa tepat mata kepemilikan saham berpengaruh terhadap saham dengan di umur melaporkan perusahaan sukarela. sukarela. 4.3.4 Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Perusahaan yang memiliki umur 5. Simpulan Dan Saran 5.1 Simpulan yang lebih tua cenderung untuk lebih Berdasarkan hasil analisis yang terampil dalam pengumpulan, pemrosesan telah dilakukan terhadap 22 perusahaan dan menghasilkan informasi ketika sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia perusahaan telah (BEI) periode penelitian 2011 – 2013, cukup. tentang pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Perusahaan dengan umur yang makin tua, Kepemilikan Saham, dan Umur Perusahaan diperlukan, karena memperoleh pengalaman yang terhadap pengungkapan Sukarela, dapat mempunyai ditarik kesimpulan sebagai berikut : sehingga semakin tinggi Kepemilikan 1. Variabel Profitabilitas (X1) berpengaruh Saham signifikan peningkatan Pengungkapan Sukarela terhadap Pengungkapan pengungkapan Sukarela akan hubungan positif, mempengaruhi dan pada perusahaan Sektor Manufaktur mempunyai arah hubungan negatif, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga semakin tinggi profitabilitas tahun 2011 – 2013. Dengan demikian akan hipotesis ketiga dalam penelitian ini berakibat Pengungkapan menurunnya Sukarela pada perusahaan Sektor Manufaktur yang dapat diterima. 4. terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 2. arah – 2013. Umur berpengaruh signifikan (X4) terhadap Sukarela hipotesis pertama dalam penelitian ini mempunyai hubungan positif, ditolak. sehingga tinggi Umur Likuiditas berpengaruh Pengungkapan tinggi penurunan (X2) tidak arah semakin Perusahaan akan dan mempengaruhi signifikan terhadap peningkatan Pengungkapan Sukarela Sukarela, sehingga pada perusahaan Sektor Manufaktur rendahnya mempengaruhi demikian Listing Pengungkapan Variabel Dengan Variabel Likuiditas peningkatan Pengungkapan tidak yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia maupun tahun 2011 – 2013. Dengan demikian Sukarela hipotesis keempat dalam penelitian ini pada perusahaan Sektor Manufaktur dapat diterima. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2013. Dengan demikian 5.2 Saran hipotesis kedua dalam penelitian ini ditolak. 3. Variabel Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disampaikan saran yaitu sebagai Kepemilikan berpengaruh Pengungkapan Saham signifikan Sukarela (X3) terhadap dan berikut : 1. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan Saham oleh publik dan Umur berpengaruh Perusahaan signifikan Pengungkapan terhadap Sukarela. Dengan demikian, maka saran yang dapat Umur investor, dapat menjelaskan atau menerangkan variabel Pengungkapan Sukarela. Keterbatasan lain dalam penelitian ini adalah periode waktu penelitian yang memperhatikan kedua variabel tersebut hanya meliputi jangka waktu 3 (tiga) tahun di sebelum yaitu tahun 2011-2013. Selain itu, penelitian melakukan keputusan investasi karena ini hanya menggunakan satu jenis industri kedua variuabel tersebut menunjukkan yaitu manufaktur sebagai sampel. pengaruh perusahaan yang signifikan terhadap pengungkapan Sukarela. 2. mempunyai lebih dalam untuk hanya peranan 25,8% secara bersama-sama untuk peneliti berikan kepada calon investor maupun Perusahaan Bagi manajemen 5.4 perusahaan Usulan Penelitian Selanjutnya perlu Bagi peneliti selanjutnya, dapat menerapan tatakelola perusahaan yang menambah variabel penelitian seperti Good baik (good corporate governance/GCG), Corporate Governance, Kebijakan Deviden, itu merupakan hal penting yang perlu Net Profit Margin sehingga nilai koefisien diterapkan di Indonesia, terutama bagi determinasi dapat meningkat. perusahaan-perusahaan yang mengelola Selain itu, penelitian selanjutnya dana publik seperti perusahaan yang dapat menggunakan jangka waktu penelitian terdaftar di bursa efek, perusahaan lebih dari 3 tahun dan lebih banyak jenis perbankan, dan perusahaan BUMN. industri untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih valid. 5.3 Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah angka koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,258. Hal ini berarti bahwa variabel Profitabilitas, Likuiditas dan Kepemilikan Saham, dan Daftar Pustaka Adhi, Nurseto. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas Pengungkapan Sukarela Dan Implikasinya Terhadap Asimetri Informasi. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang. Ball, R. 2006. International Financial Reporting Standards (IFRS): Pros and Cons for Investors. Accounting and Business Research. Vol. 36. International Accounting Policy Forum, pp. 5 – 27. Benardi, Meliana, Sutrisno dan Prihat Assih. 2009. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi, Simposium Nasional Akuntansi 12. Daniel, N. U. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Likuiditas Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan. Daniri Achmad. 2005. Good Corporate Governance, konsep dan penelitiannya dalam konteks Indonesia. Jakarta: PT Ray Indonesia Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariative Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, M. M. & Abdul, H. 2009. Analisis Laporan Keuangan. UPP STIE YKPN: YOGYAKARTA Kartika, A. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Tahunan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Eksplanasi, Vol.4 No.7 Edisi Mei 2009. Mahmud, M. 2009. Faktor-Faktor Fundamental Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Oktaviana, Ardiasih. 2009. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Perusahaan. Simanjuntak, Binsar H. dan Lusy Widiastuti. 2004. Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7 No. 3, pp. 351-366. Subair, F. 2013. Karakteristik Perusahaan dan Industri Terhadap Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang gopublik. Jurnal EMBA. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet. Wardani, R. P. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14 No. 1, pp 1-15. Wild, J. J, Subramanyam, K. R. & Halsey, R.F. 2005. Analisis Laporan Keuangan, Edisi delapan, Salemba Empat, Buku satu : Jakarta. LAMPIRAN No 1 Variabel Dependen: Pengungkapan Sukarela 2 Independen: Profitabilitas 3 Likuiditas 4 Saham Publik 5 Umur Listing Tabel 1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Definisi Pengukuran Skala Banyaknya Indeks informasi pengungkapan tambahan yang sukarela diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan Rasio Kemampuan suatu perusahaan untuk menyediakan reward keuangan yang cukup untuk memberikan daya tarik dan menjaga pendanaan perusahaan Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya Persentase saham yang dimiliki oleh publik Lamanya perusahaan terdaftar di BEI sampai dengan tahun pengambilan sampel EAT Total Aktiva Rasio Aktiva lancar Hutang lancar Rasio ∑ Saham publik Total saham Rasio 2013 dikurangi dengan tahun pertama kali perusahaan terdaftar di BEI Nominal Sumber: Wardani (2012) Tabel 2 Statistik Deskriptif Data-data Penelitian Periode Tahun 2011 – 2013 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Profitabilitas 66 .16 34.44 8.7824 6.81642 Likuiditas 66 .85 9.34 2.4624 1.72743 Kepemilikan Saham 66 5.68 51.52 19.6955 13.50989 Umur Perusahaan 66 50.00 297.00 2.1032E2 57.37466 Pengungkapan Sukarela 66 .88 .97 .9521 .02459 Valid N (listwise) 66 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Gambar 2 Uji Normalitas Data Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Residual One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters 66 a Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Mean -.0030303 Std. Deviation .19237590 Absolute .163 Positive .163 Negative -.097 1.320 .061 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 66 Normal Parameters a Most Extreme Differences Mean -.0030303 Std. Deviation .19237590 Absolute .163 Positive .163 Negative -.097 Kolmogorov-Smirnov Z 1.320 Asymp. Sig. (2-tailed) .061 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1 Tolerance VIF (Constant) Profitabilitas .814 1.228 Likuiditas .758 1.319 Kepemilikan Saham .702 1.425 Umur Perusahaan .753 1.329 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi b Model Summary Model 1 R .551 R Square a .303 Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .258 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 .18328 Durbin-Watson 1.698 Gambar 3 Uji Heterokedastisitas Tabel 6 Hasil Uji F b ANOVA Model 1 Sum of Squares Regression Df Mean Square .892 4 .223 Residual 2.049 61 .034 Total 2.942 65 F Sig. 6.641 a. Predictors: (Constant), Umur Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, Kepemilikan Saham b. Dependent Variable: Pengungkapan Sukarela Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Tabel 7 .000 a Hasil Uji Koefisien Determinasi b Model Summary Model R 1 .551 R Square a Adjusted R Square .303 Std. Error of the Estimate .258 Durbin-Watson .18328 1.698 a. Predictors: (Constant), Umur Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, Kepemilikan Saham b. Dependent Variable: Pengungkapan Sukarela Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error Standardized Coefficients Beta (Constant) -.479 .330 Profitabilitas -.034 .012 -.342 Likuiditas .239 .147 .200 Kepemilikan Saham .045 .022 .261 1.856 .528 .433 Umur Perusahaan a. Dependent Variable: Pengungkapan Sukarela Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 Tabel 9 Hasil Uji Hipotesis (uji t) Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error (Constant) -.479 .330 Profitabilitas -.034 .012 Likuiditas .239 Kepemilikan Saham Umur Perusahaan Standardized Coefficients Beta t Sig. -1.449 .152 -.342 -2.892 .005 .147 .200 1.627 .109 .045 .022 .261 2.046 .045 1.856 .528 .433 3.512 .001 a. Dependent Variable: Pengungkapan Sukarela Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015