analisis perbandingan volume perdagangan, likuditas saham, dan

advertisement
ANALISIS PERBANDINGAN VOLUME
PERDAGANGAN, LIKUDITAS SAHAM, DAN
KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN
SESUDAH PERISTIWA STOCK SPLIT
SANTY ANGGRAENI
26212830
AKUNTANSI
PEMBIMBING : Dr. CAECILIA WIDI PRATIWI, SE., MMSi
LATAR BELAKANG
Harga saham yang tinggi akibat dampak dari tekanan pasar
modal Indonesia sebagai imbas dari krisis global tahun 2012
Mengurangi kemampuan investor untuk membeli
Keputusan perusahaan melakukan Stock Split
Saham tetap berada pada kisaran perdagangan yang maksimal,
sehingga calon investor masih memiliki daya beli terhadap
saham tersebut
Rumusan Masalah
• Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan sebelum dan
sesudah peristiwa stock split
• Apakah terdapat perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah
peristiwa stock split
• Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum
dan sesudah peritiwa stock split
Tujuan Penelitian
• Mengetahui perbedaan volume perdagangan sebelum dan sesudah
peristiwa stock split
• Mengetahui perbedaan likuiditas saham sebelum dan sesudah
peristiwa stock split
• Mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan
sesudah peritiwa stock split
METODE PENELITIAN
Perusahaan yang melakukan stock
split-up yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2012-2014.
Populasi & Sampel
Penelitian
Purposive sampling yaitu sampel
dipilih berdasarkan kriteria tertentu
atau tidak acak
Metode Analisis Data
Paired Sample t Test, dengan tujuan
untuk menguji apakah terdapat
perbedaan rata – rata dua sampel
yang berhubungan
METODE PENELITIAN
Stock split
Volume
Perdagangan
Trading Volume Activity (TVA)
TVA =
volume saham yang diperdagangkan
Saham Beredar
Variabel
Penelitian
Likuiditas Saham
Kinerja
Perusahaan
Bid Ask Spread
Spread = (Ask – Bid) x 100
Return On Equity (ROE)
ROE = Laba bersih / Ekuitas
HASIL PENELITIAN
Rata – rata Trading Volume Activity (TVA)
Periode 2012 -2014
HASIL PENELITIAN
Rata – rata Bid ask-spread
Periode 2012 - 2014
HASIL PENELITIAN
Return On Equity (ROE)
Periode 2012 - 2014
HASILPENELITIAN
Hasil Uji Hipotesis
1.
2.
3.
Terdapat perbedaan antara rata – rata Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan
sesudah Stock Split.
Terdapat perbedaan antara rata – rata Bid Ask-spread sebelum dan sesudah Stock Split.
Tidak terdapat perbedaan antara Return On Equity (ROE) sebelum dan sesudah Stock
Split.
KESIMPULAN
•
Terdapat perbedaan volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah
peristiwa stock split. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kenaikan jumlah lembar
saham yang beredar dan kenaikan jumlah saham yang diperdagangkan tidak
sebanding dengan total perdagangan yang terjadi sesudah stock split sehingga
volume perdagangan di bursa menurun signifikan. Penurunan volume perdagangan
sesudah stock split disebabkan karena kesehatan keuangan dan kemajuan perusahaan
yang menurun sehingga ketertarikan investor terhadap perusahaan di masa yang akan
datang masih diragukan, serta beberapa permasalah ekonomi yang mempengaruhi
pasar modal Indonesia, salah satunya adalah melemahnya pertumbuhan Indonesia di
tahun 2012 – 2013 sebagai imbas dari anjloknya nilai tukar rupiah terhadap nilai
USD.
•
Terdapat perbedaan likuiditas saham antara sebelum dan sesudah peristiwa stock
split. Hasil menunjukkan bahwa rata – rata bid-ask spread meningkat sesudah
peristiwa stock split, ini berarti mengurangi likuiditas saham. Peningkatan yang
terjadi disebabkan oleh harga saham yang rendah. Karena dengan harga saham yang
rendah, investor tidak akan merasa keberatan jika harus membayar saham dengan
harga lebih tinggi. Sehingga jika harga penawaran atau bid price rendah dan investor
bersedia membayar dengan lebih tinggi maka spread akan lebih besar atau melebar.
KESIMPULAN
• Tidak ada perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah
peristiwa stock split. Hasil menunjukkan bahwa return on equity sebelum
peristiwa stock split lebih besar dari return on equity sesudah stock split.
Artinya kinerja perusahaan dari segi rentabilitas usaha mengalami
penurunan. Berdasarkan laporan keuangan, sebagian besar penurunan
disebabkan karena menurunnya laba bersih perusahaan, yaitu beban
operasional yang rata – rata meningkat lebih tinggi dari pendapatannya.
Sebagian besar beban operasional meningkat diakibatkan karena beban
bunga perusahaan yang dalam bentuk dollar.
Download