laporan akhir program p2m penerapan iptek

advertisement
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK
PELATIHAAN PENGGUNAAN KIT LISTRIK
BAGI GURU IPA SMP/MTS NEGERI DAN SWASTA
DI KECAMATAN BULELENG
Oleh
Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si./ 0010127001
Luh Putu Budi Yasmini, S.Pd., M.Sc./0022028402
Dr A.A.I. Agung Sudiatmika, M.Pd/0022066006
I Gst Ayu Nyoman Sri Wahyuni, S.Pd/-
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha
dengan SPK Nomor : 221/UN48.15/LPM/2014 tanggal 5 Maret 2015
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2015
9
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rakhmat-Nya, maka kegiatan P2M yang berjudul: Pelatihan Penggunaan KIT Listrik Bagi
Guru SMP/M.Ts Negeri dan Swasta Di Kecamatan Buleleng dapat terlaksana dengan baik.
Kegiatan pelatihan ini didanai dari Daftar Isian Pelaaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas
pendidikan Ganesha SPK Nomor: 221/UN48.15/LPM/2014 tanggal 5 Maret 2015.
Kepada seluruh guru IPA SMP/M.Ts di Kecamatan Buleleng yang mengikuti pelatihan
ini dan Drs. I Ketut Tika, M.Pd. sebagai narasumber kegiatan pelatihan ini, serta semua pihak
yang mendukung terlaksananya pelatihan ini, penulis ucapkan terima kasih yang mendalam.
Semoga pelatihan ini dapat bermanfaat bagi para peserta pelatihan guna meningkatkan
keterampilan merakit rangkain listrik dan magnet dengan menggunakan media kit listrik.
Singaraja, 09 Oktober 2015
Penulis
9
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1 PENDAHULUAN
1
a. Analisa Situasi
b. Identifikasi Dan Perumusan Masalah
5
c. Tujuan Kegiatan
5
d. Manfaat Kegiatan
6
BAB 2 METODE PELAKSANAAN N
7
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 PENUTUP
8
a. Simpulan
8
b. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
10
a. Absensi Peserta Kegiatan
10
b. Foto-fota Kegiatan
c. Undangan pelatihan
11
d. Rancangan Percobaan
12
e. Instrumen Penilaian Keterampilan Merakit Rangkaian Listrik
f. Instrumen Angket Tanggapan Peserta Pelatihan
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisa Situasi
Jumlah
SMP/MTs Negeri dan Swasta yang ada di kecamatan Buleleng adalah 16
sekolah. Seluruh SMP/MTs telah memfasilitasi sekolahnya dengan ruang laboratorium IPA.
Laboratorium IPA ini merupakan fasilitas yang harus disediakan sekolah untuk menunjang
pembelajaran IPA disekolah sehingga hakekat, tujuan belajar IPA, dan standar proses yang telah
ditetapkan dalam permendikbud No 26 tahun 2006 dapat terwujud. Namun tidak semua guru IPA
memanfaatkan laboratorium IPA ini untuk mewujudkan hakekat dan tujuan belajar IPA
khususnya untuk materi listrik. Peralatan laboratorium yang menunjang pembelajaran IPA
khususnya fisika meliputi kit mekanika, kit optik, kit kalor, dan kit listrik. Ketersediaan kit listrik
pada tiap-tiap sekolah bervariasi jumlahnya. Bahkan ada 2 (dua) sekolah M.Ts. tidak memiliki
kit listrik. Jumlah kit listrik tiap-tiap sekolah tidak memadai dengan jumlah siswa tiap kelas (32–
37 perkelas).
Keterbatasan jumlah kit listrik ini tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk tidak
mengajarkan keterampilan proses penyelidikan pada peserta didik. Semestinya pemanfaatan
jumlah media kit yang terbatas ini dapat dilakukan misalnya pembelajaran dapat dilakukan
dengan metode demonstrasi dalam menyampaikan pesan. Kurangnya pemanfaatan media kit
listrik dalam pembelajaran listrik dinamis oleh guru disebabkan kurangnya keterampilan dan
pengetahuan guru merakit rangkaian menggunakan media kit listrik. Permasalahannya, tidak
semua guru yang mengajar materi fisika pada pelajaran IPA terpadu ditingkat SMP/MTs adalah
guru fisika. Guru-guru tersebut mengalami kesulitan menggunakan media kit listrik dalam
menyampaikan konsep rangkaian tertutup dan terbuka, rangkaian hambatan, hukum Ohm,
hukum Kirchoff, pengukuran tegangan dan arus, energi dan daya listrik kepada peserta didik
pada materi listrik dinamis dan penerapannya. Oleh karenanya, guru-guru tersebut cenderung
menyampaikan materi listrik dinamis melalui ceramah atau penugasan. Disatu sisi siswapun
mengalami kesulitan memahami materi. Kondisi ini berpeluang memunculkan minat, motivasi
dan rangsangan belajar siswa rendah.
9
Penggunaan kit listrik berbeda dengan penggunaan kit-kit lainya seperti kit mekanika, kit
optik maupun kit kalor. Penggunaan kit listrik memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dari
kit lainnya. Penggunaan kit listrik memerlukan keterampilan guru dalam merakit rangkaian dan
pengetahuan/pemahaman tentang papan rangkaian. Ketika guru menggunakan media kit listrik
dalam pembelajaran maka guru dituntut untuk mengetahui tata cara (keterampilan) penggunaan
kit listrik yang benar sehingga akan membuat pelaksanaan percobaan menjadi efektif.
Keterampilan penggunaan kit listrik ini merupakan komponen penting yang tidak dapat
diabaikan.
B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah
Terkait dengan uraian tersebut di atas, beberapa permasalahan dapat diidentifikasi yakni:
1) kurangnya keterampilan dan pengetahuan guru pengampu mata pelajaran IPA menggunakan
media kit listrik untuk menyampaikan pesan khususnya pada materi listrik dinamis, 2)
keterampilan merakit rangkaian dengan menggunakan kit listrik tergolong rendah, 3) jumlah
media pembelajaran berupa kit listrik terbatas. Dari hasil identifikasi masalah tersebut masalah
pokok yang akan dipecahkan melalui kegiatan P2M ini adalah meningkatkan keterampilan
merakit rangkaian listrik dan meningkatkan pengetahuan guru tentang komponen kit listrik.
Rumusan masalah yang dimunculkan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah
“Bagaimana meningkatkan keterampilan merakit rangkaian bagi guru IPA SMP/MTs Negeri
dan Swasta di Kecamatan Buleleng?”
C. Tujuan Kegiatan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan dari kegiatan ini adalah
meningkatkan keterampilan guru IPA SMP/MTs Negeri dan Swasta di Kecamatan Buleleng
dalam merakit rangkaian dengan menggunakan kit listrik untuk menunjang pembelajaran IPA.
D. Manfaat Kegiatan

Bagi guru-guru SMP/MTs negeri dan swasta di Kecamatan Buleleng, pengampu mata
pelajaran IPA pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas yang dapat meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan guru dalam merakit rangkaian menggunakan media kit
listrik sehingga pembelajaran pada materi listrik dinamis dan penerapannya menjadi
efektif dan efisien.
9

Bagi Lembaga (Undiksha), kegiatan ini sebagai bukti peran serta Perguruan Tinggi
(Undiksha) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya guru
sebagai pendidik..
9
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan P2M ini dilakukankan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi oleh guru IPA SMP/MTs Negeri dan Swasta di Kecamatan bentuk kegiatan pelatihan
meningkatkan keterampilan merakit rangkaian dengan menggunakan media kit listrik dengan
susunan kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan pelatihan ini didahului dengan pembagian materi.
2. Nara sumber mengenalkan komponen-komponen yang terdapat pada kit listrik, cara
menggunakan serta fungsinya.
3. Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi antar anggota
kelompok.
4. Nara sumber memberikan pelatihan merakit rangkaian listrik.
5. Selanjutnya, peserta pelatihan diberikan kebebasan untuk merancang sebuah praktikum
dengan topik listrik. Dilanjutkan dengan merakit rangkaian sesuai dengan rancangan yang
telah dibuat.
6. Keterampilan dan pengetahuan guru merakit rangkaian menggunakan kit listrik diobservasi
dengan menggunakan lembar observasi dan selanjutnya dianalisis untuk mengetahui tingkat
keterampilan dan pengetahuna guru merakit rangkaian menggunakan media kit listrik.
7. Para fasilitator (pendamping) memfasilitasi diskusi dan kegiatan selama pelatihan untuk
memperlancar jalannya pelatihan.
9
Berikut ini disajikan bagan pelaksanaan pelatihan yang akan dilakukan dalam kegiatan
P2M ini.
PEMBAGIAN
MATERI
MELIPUTI
PENGETAHUAN
PELATIHAN
KETERAMPILAN
MERAKIT RANGKAIAN
(PRAKTEK)
PENYAMPAIAN MATERI
(KOMPONEN KIT LISTRIK
DAN FUNGSINYA) OLEH
NARASUMBER
ANALISIS
KETERAMPILAN
MERAKIT RANGKAIAN
OBSERVASI UNJUK KERJA
KETERAMPILAN MERAKIT
RANGKAIAN
Gambar 8.1 Bagan Pelaksanaan Pelatihan
Data keterampilan merakit rangkaian dikumpulkan melalui teknik observasi, kemudian
dianalisis secara deskriptif. Adapun indicator keterampilan merakit rangkaian adalah kemampuan
merakit rancangan percobaan rangkaian seri, rangkaian parallel, percobaan Faraday, percobaan
hukum Ohm, rangkaian terbuka, rangkaian tertutup, percobaan hukum kirchoff serta pengukuran
arus dan tegangan. Rubrik Penilaiannya adalah 86 – 100 : Aspek keterampilan yang terukur
benar tanpa bimbingan, 70- 85 : Aspek keterampilan yang terukur benar dengan bimbingan, 5569 : Aspek keterampilan yang terukur salah. Kegiatan pengabdian dalam bentuk pelatihan ini
dapat dikatakan berhasil meningkatkan keterampilan guru IPA dalam merakit rangkaian jika nilai
rata-rata keterampilan merakit rangkaian listrik berada pada kategori tinggi. Respon peserta
pelatihan terhadap kegiatan pelatihan ini dikumpulkan melalui angket.
9
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Kegiatan pelatihan penggunaan KIT listrik bagi guru SMP/M.Ts Negeri dan Swasta di
Kecamatan Bulelengtelah dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juli 2015.Kegiatan pelatihan ini
bertempat di Ruang Laboratorium Fisika Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha yang
berlangsung dari pukul 09.00 WITA hingga 14.30 WITA (rincian kegiatan terlampir). Telah
diundang guru IPASMP/MTs Negeri maupun Swasta di Kecamatan Buleleng sebanyak 30 orang,
serta perwakilan dari mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang tenaga pengajar setelah
menyelesaikan studinya. Peserta pelatihan keseluruhannya berjumlah 30 orang.
Peserta pelatihan didominasi oleh guru tenaga pengajar muda yang berusia 30-35 tahun
dan hanya tiga orang guru berusia 40-50 tahun. Delapan (8) peserta pelatihan adalah guru IPA
dari bidang studi Fisika dan sisanya adalah guru IPA dari bidang studi Kimia dan Biologi.
Delapan belas (18) peserta pelatihan berstatus guru PNS dan guru yayasan, sisanya adalah guru
honor.
Narasumber dari kegiatan pelatihan ini adalah Drs. I Ketut Tika, M.Pd. Kegiatan
pelatihan ini diawali dengan penyampaian atau pengenalan komponen-komponen kit listrik, cara
menggunaannya, dan fungsinya. Setelah itu dilanjutkan dengan pelatihan keterampilan merakit
rangkaian listrik dengan media KIT Listrik serta merancang percobaan dengan memanfaatkan
media KIT ini.
Pelatihan yang dilaksakan selama satu hari dapat dihasilkan rancangan percobaan
Oersted, percobaan Lorentz, rangkaian seri, rangkaian parallel, percobaan Faraday, percobaan
hukum Ohm, rangkaian terbuka, rangkaian tertutup, percobaan hukum kirchoff serta pengukuran
arus dan tegangan. Peserta pelatihan di bagi menjadi lima kelompok. Masing-masing kelompok
beranggotakan 5-6 orang. Peserta pelatihan berlatih merakit rangkaian sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah dibuat. Waktu yang diperlukan tiap kelompok untuk merakit rangkaian
yang telah dirancang bervariasi. Dalam waktu 15-40 menit seluruh anggota kelompok sudah
9
mencoba merakit sendiri. Peserta pelatihan diberi kesempatan merakit rangkaian pada rancangan
percobaan kelompok lainnya.
Kesulitan yang dialami guru IPA sangat bervariasi. Kesulitan yang dialami guru IPA dari
bidang studi Biologi dan Kimia dimulai dari merancang percobaan yang memanfaatkan kit listrik
sampai menggunakan papan rangkaian, merakit rangkaian, dan mengecek rangkaian. Sedangkan
bagi guru IPA dari bidang studi Fisika, kesulitan merancang percobaan yang memanfaatkan kit
listrik. Pada akhir pelatihan, kesulitan yang dialami guru IPA dari bidang studi Biologi dan
Kimia sudah dapat diatasi. Diperlukan latihan-latihan untuk meningkatkan keterampilan merakit
rangkaian bagi guru-guru tersebut.
Hasil analisis data observasi terhadap keterampilan merakit rangkaian pada peserta
pelatihan menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan merakit rangkaian guru IPA
SMP/M.Ts Negeri dan Swasta di Kecamatan Buleleng adalah 83 berada pada kategori tinggi,
dengan standar deviasi 6.91. Kategori yang diperoleh ini sudah sesuai dengan criteria
keberhasilan kegiatan pelatihan. Peserta pelatihan memberi tanggapan sangat positif terhadap
pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan. Adapun saran yang diberikan adalah 1. pelaksanaan
pelatihan selanjutnya hendaknya melibatkan guru-guru M.Ts dan MAN karena selama ini
mereka tidak pernah dilibatkan dalam pelatihan, 2. waktu pelaksanaan pelatihan yang melibatkan
guru IPA dari bidang studi Biologi atau Kimia lebih dari satu hari dengan melibatkan 2 orang
peserta pelatihan untuk tiap sekolah, 3. perlu dilakukan pelatihan pembuatan kit IPA sederhana
karena jumlah kit IPA tidak memadai dengan jumlah siswa yang ada.
b. Pembahasan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan bagi guru IPA khususnya
dari Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ada di Kecamatan Buleleng.
Guru yang
mengikuti pelatihan memiliki latar belakang keilmuan yang berbeda- beda. Walaupun demikian
mereka tidak merasa kecil hati, dengan semangat yang tinggi para guru memanfaatkan pelatihan
ini dengan baik untuk menimba ilmu dan meningkatkan keterampilan mereka. Guru yang
mengikuti pelatihan adalah guru yang mengampu mata pelajaran IPA di kelas IX pada semester
I. Hal ini disebabkan materi listrik dinamis tertuang di kelas IX. Para peserta pelatihan tampak
sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan ini karena selama ini KIT listrik yang tersedia di
9
sekolah tidak pernah dimanfaatkan untuk pembelajaran. Diakhir pelatihan terjadi peningkatan
keterampilan merakit rangkaian bagi peserta pelatihan yang ditunjukkan dari nilai rata-rata
keterampilan merakit rangkaian yang diperoleh adalah 83 berkategori tinggi dengan standar
deviasi 6.91 . Keterampilan merakit rangkaian ini perlu ditingkatkan oleh masing-masing guru
IPA dengan mencoba menggali percobaan-percobaan yang dapat dirancang dengan
memanfaatkan kit listrik. Para peserta pelatihan mengungkapkan bahwa kegiatan pelatihan ini
sangat bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan merakit dan penambahan wawasan mereka
sebagai guru IPA. Respon yang diberikan peserta pelatihan sangat positif. Peserta pelatihan
berharap kegiatan serupa dilaksanakan lagi dengan tema yang berbeda yaitu membuat kit IPA
sederhana.
9
BAB IV
PENUTUP
a. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, simpulan kegiatan ini adalah pelatihan penggunaan KIT
listrik yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan keterampilan merakit rangkaian listrik
dengan media KIT listrik bagi guru SMP/M.Ts Negeri dan Swasta di Kecamatan Buleleng dalam
b. Saran
Terkait dengan hasil kegiatan pelatihan guru IPASMP/M.Ts Negeri dan Swasta di
Kecamatan Buleleng yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang disampaikan oleh para
peserta pelatihan bagi pelaksanaan pelatihan di tahun mendatang, yakni:
 peserta pelatihan menyarankan untuk dapat menyelenggarakan pelatihan dalam kurun
waktu yang lebih lama tidak dalam satu kali pertemuan.
 peserta pelatihan menyarankan untuk mengembangkan keterampilan merancang
percobaan dengan media KIT listrik dan magnet.
 peserta pelatihan meminta untuk dilaksanakan pelatihan dengan tema pembuatan kit
IPA sederhana
 peserta pelatihan meminta untuk dilaksanakan pelatihan ulang dengan jumlah peserta
pelatihan yang lebih banyak (tidak hanya untuk 1 orang perwakilan guru IPA tiap
sekolah).
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Azhar Arsyad, 2007, Media Pembelajaran. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
2. Arief S. Sadiman, et al. 2007. Media Pendidikan. Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada
3. ………. . 2003. Media Pembelajaran. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan.
4. Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Terpadu IPA SMP/MTs/SMP LB. Pusat
Kurikulum Balitbang Diknas
5. Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi, untuk IPA SD/MI dan
SMP/MTs.
9
LAMPIRAN
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
LAMPIRAN 01
Instrumen Penilaian Keterampilan Merakit Rangkaian Listrik
Nama Peserta Pelatihan
:
Asal Sekolah
:
Alamat Sekolah
:
No
Aspek Keterampilan
1.
Rangkaian tertutup
2.
Rangkaian Terbuka
3.
Rangkaian hambatan seri
4.
Rangkaian hambatan paralel
5.
Rangkaian alat ukur ohmmeter
6.
Rangkaian alat ukur ampermeter
7.
Rangkaian alat ukur voltmeter
8.
Rancangan percobaan rangkaian listrik
Skor
Rubrik Penilaian
86 – 100 : Aspek keterampilan yang terukur benar tanpa bimbingan
70- 85
: Aspek keterampilan yang terukur benar dengan bimbingan
55- 69
:Aspek keterampilan yang terukur salah
Singaraja, 11 Juli 2015
Penilai
(......................................)
NIP.
9
LAMPIRAN 02
ANGKET TANGGAPAN PESERTA PELATIHAN
Nama Peserta Pelatihan:
Asal Sekolah
:
AlamatSekolah
:
Petunjuk Pengisian
:
1. Beri jawaban sesuai hati nurani Bapak/Ibu peserta pelatihandengan jujur dan sebenarnya.
2. Catat tanggapan Bapak/Ibu pada lembar jawaban yang tersedia dengan memberi tanda
silang (x) dengan ketentuan :
Selalu (SL)
Sering (SR)
: bila Bapak/Ibu mengalami yang dilukiskan dalam pernyataan tersebut
antara 86% - 100%
: bila Bapak/Ibu mengalami yang dilukiskan dalam pernyataan tersebut
antara 70% - 85%
Kadang-Kadang(KK): bila Bapak/Ibu mengalami yang dilukiskan dalam pernyataan
tersebut antara 55% - 69%
Jarang (JR) : bila Bapak/Ibu mengalami yang dilukiskan dalam pernyataan tersebut
antara 46% - 54%
Tidak Pernah (TP) : bila Bapak/Ibu mengalami yang dilukiskan dalam pernyataan
tersebut antara 0% - 45%
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban
SL
1.
Ada peningkatan pengetahuan saya tentang konsep
listrik dinamis
2.
Pelatihan ini menambah wawasan saya tentang KIT
Listrik
3.
Ada peningkatan keterampilan merakit rangkaian
listrik dengan menggunakan KIT listrik
4.
Waktu pelatihan cukup singkat sehingga kesulitan
mengikutinya
5.
Pelatihan penggunaan KIT listrik di sertai dengan
pembuatan rancangan percobaan
9
SR
KK
JR
TP
6.
Rancangan Percobaan dengan menggunakan KIT
listrik sangat beragam
7.
Nara sumber menguasai penggunaan KIT listrik dan
pemanfaatannya
8.
Banyak manfaat yang di peroleh lewat pelatihan ini
9.
Pelatihan ini sangat berguna untuk meningkatkan
keterampilan dan wawasan guru sains SMP/MTs
10. Pelatihan semacam ini hendaknya dilakukan untuk
mengembangkan/meningkatkan keterampilan lainnya
SARAN-SARAN
1.
2.
3.
9
LAMPIRAN 03
CONTOH RANCANGAN PERCOBAAN RANGKAIAN LISTRIK
Jenis Percobaan
: Bersifat terbuka
Waktu percobaan
: 2 JP (80 menit)
Tujuan Percobaan
: 1. Membuat rangkaian tertutup
2. Membuat rangkaian seri dan paralel
3. Merangkai alat ukur ampermeter dan voltmeter
4. Membaca alat ukur dengan benar
Alat dan Bahan
: KIT Listrik, Ampermeter, Voltmeter, Ohmmeter, sumber tegangan
(power supplay, baterai 1,5 volt)
Permasalahan
: Tonimembuat sebuah rangkaian tertutup yang terdiri dari 3 buah
Lampu dengan spesifikasi yang sama. Ia ingin arus mengalir pada
salah satu lampu lebih besar dari lampu lainnya sehingga lampu
tersebut menyala lebih terang.
Rumusan Masalah
: 1. Bagaimana rangkaian yang harus dibuat Toni?
2. Bagaimana cara merangkai ampermeter untuk mengukur arus yang
lewat pada lampu yang tersusun pada rangkaian tersebut?
3.
Berapa
besar arus yang mengalir pada ketiga lampu tersebut?
4. Mana lampu yang menyala lebih terang
Hipotesis
: 1.
2.
3.
4.
Rancangan Percobaan :
Data Percobaan
:
Pembahasan
:
Simpulan
:
9
9
Download