aplikasi audio steganografi untuk menyembunyikan file - NS-CCIT

advertisement
APLIKASI AUDIO STEGANOGRAFI UNTUK MENYEMBUNYIKAN
FILE TEKS DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB
Dedeh Supriyanti
E-mail : [email protected]
ABSTRAK
Emerging technology makes a lot of changes in this world as well as with the increasing number of crime
through computer access . Therefore, it needs an extra security to cover data privacy can only be accessed by
certain circles . In the process of confidential data storage , companies still use a simple word processor in use.
This research is to solve problems that occur in data security systems in the enterprise and also designing a new
application that is user friendly so that it can better help protect corporate data . Research carried out by way
of analysis using the Unified Modeling Language ( UML ) financial section of PT . Swissplast Industries ,
manufacture aplikasis steganography is to hide the text on the cover of an audio file wav . This study resulted in
an application that can hide a text file with the information Corver Wav audio , the audio file size , bit rate , and
audio length remains the same in accordance with the audio aslinya.file audio files using the Least Significant
Bits ( LSB ) . Hopefully with this study can be generated that can be used as application system development to
support and improve the performance of the company's operations .
Keywords : Systems , Data Security , Steganography , LSB
Abstrak:
Teknologi yang semakin berkembang membuat banyak sekali perubahan dalam dunia ini termasuk juga dengan
semakin banyaknya tindak kejahatan melalui akses komputer. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pengamanan
ekstra yang dapat mengcover data-data yang bersifat privasi yang hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu.
Dalam proses penyimpanan data rahasia, perusahaan masih menggunakan pengolah kata sederhana dalam
pemakaiannya. Penelitian ini untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dalam sistem keamanan data
pada perusahaan dan juga merancang suatu aplikasi baru yang user friendly sehingga bisa lebih membantu
melindungi data perusahaan. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan analisa dengan
menggunakan Unified Modeling Language (UML) dibagian financial PT. Swissplast Industries, pembuatan
aplikasis steganografi yaitu dengan menyembunyikan file teks pada cover audio Wav. penelitian ini
menghasilkan aplikasi yang dapat menyembunyikan informasi file teks dengan corver audio Wav, dengan
ukuran file audio, bit rate, dan panjang audionya tetap sama sesuai dengan file audio yang aslinya.file audio
dengan menggunakan metode Least Significant Bits (LSB). Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat
dihasilkan aplikasi yang dapat dijadikan sebagai pengembangan sistem guna mendukung dan meningkatkan
kinerja kegiatan operasional pada perusahaan.
Kata kunci : Sistem, Keamanan Data, Steganografi, LSB
PENDAHULUAN
Saat ini internet sudah berkembang menjadi salah satu media yang paling populer di dunia. Karena
fasilitas dan kemudahan yang dimiliki oleh internet maka internet untuk saat ini sudah menjadi barang yang
tidak asing lagi. Sayangnya dengan berkembangnya internet dan aplikasi menggunakan internet semakin
berkembang pula kejahatan sistem informasi. Dengan berbagai teknik banyak yang mencoba untuk mengakses
informasi yang bukan haknya. Maka dari itu sejalan dengan berkembangnya teknologi ini harus juga diimbangi
dengan perkembangan pengamanan sistem informasi. Berbagai macam teknik digunakan untuk melindungi
informasi yang dirahasiakan dari orang yang tidak berhak, salah satunya adalah teknik steganografi. Teknik ini
sudah dipakai lebih dari 2500 tahun yang lalu untuk menyembunyikan pesan rahasia. Berbeda dengan teknik
kriptografi, steganografi menyembunyikan pesan rahasia agar bagi orang awam tidak menyadari keberadaan
dari pesan yang disembunyikan. Teknik ini sering digunakan untuk menghindari kecurigaan orang dan
menghindari keinginan orang untuk mengetahui isi pesan..rahasia..tersebut.…
…………………………………
Dengan berkembangnya dunia multimedia, maka steganografi modern menggunakan file-
1
file multimedia ini sebagai kedok untuk menyembunyikan pesan, teknik ini dikenal dengan sebutan digital
watermarking. Lalu lintas file-file multimedia di internet sudah lumrah sehingga akan mengurangi kecurigaan
akan adanya pesan rahasia. Salah satu jenis file multimedia yang populer adalah file dengan format MP3 dan
WAV. Semenjak 6-7 tahun terakhir, file audio dengan format ini menjadi yang terpopuler hingga sekarang.
Walaupun jenis kompresi yang lainnya beberapa memiliki kualitas yang lebih baik, namun sifat kosmopolit dari
file audio belum dapat tersaingi hingga saat ini. Maka dari itu penggunaan file audio sebagai salah satu media
steganografi merupakan langkah yang baik. Lalu lintas pertukaran file audio di internet merupakan hal biasa
sehingga steganografi menggunakan file audio adalah teknik yang baik untuk mengamankan pesan rahasia
melalui media internet.
PEMASALAHAN
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka terdapat beberapa point yang menjadi permasalahan tulisan ini yaitu :
1.
Bagaimana aplikasi steganografi dapat menyembunyikan file tanpa mengurangi kualitas informasi?
2.
Apakah aplikasi steganografi dapat menjamin kerahasiaan sebuah file?
LITERATURE REVIEW
Pemahaman lebih lanjut mengenai hubungannya dalam penelitian yang diangkat oleh penulis saat ini
adalah literature review merupakan suatu survey literature tentang penemuan-penemuan yang telah dilakukan
oleh penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan topik penelitian.
Banyak penelitian yang sebelumnya dilakukan mengenai Steganografi dan penelitian lain yang
berkaitan. Dalam upaya merancang aplikasi steganografi ini perlu dilakukan study pustaka (literature review)
sebagai salah satu dari penerapan metode penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Penelitian yang dilakukan oleh Ermadi Satriya Wijaya dan Yudi Prayudi dari Fakultas Teknologi
Industri,Universitas Islam Indonesia yang berjudul “KONSEP HIDDEN MESSAGE
MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI WAVALET COMPRESSION” tahun 2004, dimana
Penelitian yang dilakukan terkait dengan konsep hidden message dengan stagenografi teknik
WAVALET, bertujuan antara lain untuk memahami karakteristik dasar proses embedding dan
extracting message pada stagenografi serta membangun sebuah aplikasi sederhana yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan konsep hidden message. Korelasi dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis adalah perbedaan teknik WAVALET dengan teknik Least Significant Bit (LSB).
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Didit Praditya (2009) yang berjudul “APLIKASI STEGANOGRAFI
BERBASIS GUI DENGAN METODE PENGGANTIAN LSB” yaitu dengan dibuat suatu perangkat
lunak steganografi yang mengimplementasikan suatu metode penyembunyian informasi melalui
penyisipan bit-bit LSB pada RGB yang menggunakan citra digital komputer sebagai media
penyembunyian pesan.
Aplikasi yang dibuat berbasis GUI dan dibuat dengan menggunakan
aplikasi Qt Open Source Edition sebagai toolkit untuk perancangan GUI dan bahasa C++
sebagai bahasa pemrogramannya.
3.
Penelitian yang dilakukan oleh Asep Saefullah dan Himawan dari Universitas Budi Luhur (2012) yang
berjudul “APLIKASI STEGANOGRAFI UNTUK MENYEMBUNYIKAN TEKS DALAM MEDIA
IMAGE DENGAN MENGGUNAKAN METODE LSB” tahun 2012, dengan mengubah ukuran
semula pada image original dengan format .jpg akan mengalami kenaikan nilai ditambahkan pesan
rahasia dengan menggunakan format .png. Dengan menggunakan bahasa pemprograman java,
mempunyai tiga menu yaitu open image, save image, get message dan satu tombol eksekusi yaitu
create encode image. Hasil ekstrak image baik berupa teks, image, video dan audio akan terbuka begitu
saja, sehingga untuk keamanan yang lebih baik maka disarankan dienkripsi kembali hasil extract
tersebut. Korelasi dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah perbedaan teknik bahasa
pemprograman yang dipakai untuk membuat aplikasi steganografi.
4.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendrikus Zebua dan Setia Wirawan (2011) yang berjudul
“IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI PADA BERKAS AUDIO WAV UNTUK PENYISIPAN
PESAN GAMBAR MENGGUNAKAN METODE LOW BIT CODING” yaitu Penelitian ini membahas
tentang penerapan steganografi pada berkas audio WAV dan metode steganografi yang digunakan
adalah metode Low Bit Coding. Jenis pesan yang dapat disisipkan adalah pesan gambar dengan
2
format JPEG/ JPG. Penyisipan pesan tidak berpengaruh terhadap ukuran berkas audio, akan
tetapi berkas audio yang telah disisipi pesan (stego) tidak tahan terhadap kompresi, manipulasi
amplitudo dan pemotongan audio. Korelasi dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
jenis pesan yang di sembunyikan yaitu berupa file citra yang di sisipkan pada sebuah media audio.
5.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Anggrie Andriawan dan Solikin Setia Juli Irzal Ismail (2012) yang
berjudul “IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL FILE GAMBAR BITMAP
(BMP) MENGGUNAKAN JAVA” yaitu Dengan menggunakan metode Least Significant Bit
(LSB) yaitu suatu metode penyembunyian pesan rahasia melalui media digital file image, maka
aplikasi steganografi tersebut dapat di bangun yaitu dengan cara mengganti bit ke-8, 16, dan 24
pada representasi biner file image bmp 24-bit dengan representasi biner pesan rahasia yang akan
disembunyikan.
STEGANOGRAFI
Steganografi merupakan suatu ilmu atau seni dalam menyembunyikan informasi
dengan
memasukkan informasi tersebut ke dalam pesan lain. Dengan demikian keberadaan informasi tersebut
tidak diketahui oleh orang lain (Alatas Putri, 2009:4).
Gambar 1. Steganografi dengan menggunakan audio digital
Sumber : Alatas Putri [1]
Tujuan dari steganografi adalah menyembunyikan keberadaan pesan dan dapat dianggap sebagai
pelengkap dari kriptografi yang bertujuan untuk menyembunyikan isi pesan. Oleh karena itu, berbeda
dengan kriptografi, dalam steganografi pesan disembunyikan sedemikian rupa sehingga pihak lain tidak
dapat mengetahui adanya pesan rahasia. Pesan rahasia tidak diubah menjadi karakter aneh seperti
halnya kriptografi. Pesan tersebut hanya disembunyikan ke dalam suatu media berupa gambar, teks, musik, atau
media digital lainnya dan terlihat seperti pesan biasa.
Kriteria steganografi yang bagus yakni sebagai berikut (Ariyus, [2]):
1.
Impercepbility
Keberadaan pesan tidak dapat dipersepsi oleh inderawi. Jika pesan
disisipkan ke dalam sebuah citra, citra yang telah disisipi pesan harus tidak dapat
dibedakan dengan citra asli oleh mata. Begitu pula dengan suara, seharusnya tidak terdapat
perbedaan antara suara asli dengan suara yang telah disisipi pesan.
2.
Fidelity
Mutu media penampung (cover-object) tidak berubah banyak akibat penyisipan
(embedded). Perubahan yang terjadi harus tidak dapat dipersepsi oleh inderawi.
3.
Recovery
Pesan yang ..disembunyikan .harus ..dapat ..diungkap.. kembali.
steganografi adalah menyembunyikan informasi, maka sewaktu-waktu
Tujuan
informasi
3
yang disebunyikan ini harus dapat diambil
lanjut sesuai keperluan.
kembali untuk dapat digunakan lebih
KONSEP STEGANOGRAFI
Konsep dari steganografi adalah menyembunyikan pesan dalam media lain, sehingga pesan tidak dapat
diterjemahkan secara langsung, dalam steganografi dikenal beberapa istilah yaitu (Alatas Putri, 2009:8):
a)
Hidden Text, merupakan pesan yang disembunyikan
b) Covert text , merupakan media yang digunakan untuk menampung pesan
c)
Stego text, merupakan media yang sudah disisipkan pesan
Steganografi berbeda dengan kriptografi, letak perbedaannya adalah hasil keluarannya. Hasil dari kriptografi
biasanya berupa data yang berbeda dari bentuk aslinya dan biasanya datanya seolah-olah berantakan dan dapat
dikembalikan ke bentuk semula. Sedangkan steganografi ini memiliki bentuk persepsi yang sama dengan bentuk
aslinya, tentunya persepsi disini oleh indera manusia, tetapi tidak oleh komputer atau perangkat pengolah digital
lainnya. Gambar 1 dibawah ini menunjukkan metode dasar bagaimana cara kerja steganografi [6] :
Gambar 2. Cara kerja Steganografi secara umum
FE
FE-1
Cover
Emb
Stego
: Embedding (Penggabungan berkas cover dengan berkas pesan )
: Extracting (Pengambilan berkas pesan dari berkas cover)
: Berkas data yang akan disisipkan informasi (carrier)
: Pesan yang akan disisipkan
: Berkas cover yang sudah berisi pesan
Pada dasarnya setiap media digital dapat digunakan sebagai media pembawa pada proses Steganografi.
Penerapan steganografi pada media digital menggunakan metode tertentu dan tergantung dari media yang dipilih
sebagai carrier-nya.
PEMACAHAN MASALAH
Aplikasi yang dibuat menyediakan fasilitas untuk menyimpan hasil atau isi pesan dari hasil dekripsi.
Pesan yang tersembunyi dan setelah diterima, maka hasil yang ingin diberikan tercapai. Pesan dalam Audio
diharapkan tidak berisi dokumen atau berkas yang berkapasitas besar, karena akan menarik perhatian pihak
ketiga, jika pada audio yang terlihat sederhana dan biasa, untuk menghindari kecurigaan pada file audio
steganografi yang telah disisipkan file dokumen sehingga menjadi bentuk kapasitas audio yang baru dengan
ukuran yang sewajarnya.
MODIFIKASI LSB ( Least Significant Bit )
Bilangan biner merupakan dasar dari terciptanya komputer, karena sebenarnya komputer dan segala
didalamnya bekerja berdasarkan dua bilangan saja, yaitu 0 (nol) dan 1 (satu). Kedua bilangan tersebut sering
disebut dengan istilah bit. Kemudian bit-bit ini akan berangkai dan bersusun sehingga menjadi sebuah informasi
4
lengkap. Bentuk yang paling umum digambarkan untuk serangkaian bit ini adalah rangkaian bit berjumlah
delapan atau sering disebut dengan istilah 1 byte. Byte informasi inilah yang sering dilihat, didengar, dan
rasakan dari komputer. Di dalam satu byte informasi yang diwakili oleh 8 bit, ada penggolongan-penggolongan
bit berdasarkan urutan dan pengaruhnya di dalam byte tersebut. Misalnya, ada satu byte informasi yang
berisikan bit 11010101. Bit yang paling berpengaruh terhadap informasi yang didalam biasanya adalah angka 1
yang terletak di paling depan. Bit ini sering disebut dengan istilah Most Significant Bit (MSB). Semakin ke
kanan, bit-bit tersebut semakin kecil pengaruhnya terhadap keutuhan data yang didalam. Bit inilah yang
dinamakan LSB. Teknik Steganografi modifikasi LSB dilakukan dengan memodifikasi bit-bit yang tergolong bit
LSB pada setiap byte pada sebuah file. Bit-bit LSB ini akan dimodifikasi dengan menggantikan setiap LSB yang
ada dengan bit-bit file teks yang ingin sembunyikan. Setelah semua bit informasi lain menggantikan bit LSB di
dalam file tersebut, maka informasi telah berhasil disembunyikan. Ketika informasi rahasia tersebut ingin
kembali dibuka, maka bit-bit LSB, diambil satu per satu dan disatukan kembali menjadi sebuah informasi atau
pesan teks. Teknik ini memang terbilang sederhana, namun terkadang kualitas dari file yang digunakan untuk
penyisipan sedikit banyak akan terpengaruh.
Sistem aplikasi Steganografi dapat dikatakan berhasil jika sistem memiliki parameter dibawah ini :
1. File teks dengan karakter ASCII.
2. File audio WAVE yang mempunyai offset 8 dan panjang 8 byte.
3. Melakukan proses encode.
4. Melakukan proses decode.
5. Pesan pada stego audio dapat ditampilkan kembali.
Use case diagram sistem steganografi yang akan dirancang meliputi use case dan skenario yang akan
menjelaskan sistem ini.
Gambar 4. Use Case Diagram Steganografi
Berdasarkan gambar 4. Use Case Diagram Steganografi terdapat, 1 aktor, 1 user case proses encode
dan 1 use case proses decode. Proses encode memiliki 2 buah include dan 1 buah extend didalamnya, sedangkan
proses decode memiliki 1 buah include dan 1 buah extend.
Aplikasi steganografi yang akan dibangun dirancang untuk bisa diakses oleh komputer yang memiliki
mikroprosesor 32 bit ke atas dan memiliki cache memory dengan sistem operasi berbasis windows yaitu
Microsoft Windows 7. Untuk mendukung hal itu dipilihlah bahasa pemrograman berorientasi object yaitu
Matlab R2013b.
Gambar 11. Rancangan program
5
Aplikasi untuk Teknik DCS ini akan dibuat menjadi beberapa fungsi, antara lain:
a. Enkripsi file
b. Enkripsi teks
c. Deskripsi file
d. Deskripsi teks
e. Proses Tahapan
PENGUJIAN APLIKASI
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan
merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean [5].
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengujian, antara lain :
1. Pengujian file audio sebelum disisipkan data dan setelah disisipkan data berupa teks.
2. Pengujian file audio yang yang belum tersisipkan teks dan yang sudah tersisipkan teks dengan
gambaran grafik pada media pengujian histogram.
Perencanaan Pengujian
Sebelum melakukan proses pengujian tentunya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu pada media
yang akan di ujikan, dalam hal ini telah di tentukan dua file audio yang akan di ujikan yang meliputi file audio
wav yang belum tersisipkan file teks dan file audio wav yang sudah tersisipkan file teks.
Pengujian Audio WAV
Adapun data awal sebelum dilakukan proses penyembunyian file dan proses enkripsi, yaitu :
a. Ukuran Audio
: 634 KB (649,572 bytes)
b. Bit rate
: 176 kbps
c. Length
: 00:00:29
Table 4. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Enkripsi
F i l e A u d i o
Audio wav
Audio wav steganografi
6
P r o p e r t i e s
H i s t o g r a m
Pada table 4 telah dilakukan proses perbandinan antara file audio wav yang belum dilakukan dan
sesudah dilakukan proses enkripsi, pengujian pada table di atas di dapatkan kesimpulan pada file audio sebelum
di enkripsi dan file audio setelah di enkripsi memiliki dimensi yang sama seperti yang terlihat pada table bagian
properties yang membuktikan keberhasilan sebuah teknik steganografi bahwa sebuah steganografi tidak
merubah ukuran,dan kualitas dari file aslinya. Pada table bagian histogram telah didapatkan grafik dari file
sebelum dan table sesudah di enkripsi dan didapatkan hasil bahwa dari kedua grafik tersebut memiliki
perbedaan yang membuktikan bahwa grafik file audio yang telah disisipkan file teks memiliki time line suara
yang lebih rapat
EVALUASI PROGRAM
Dari uji coba aplikasi steganografi ini telah di buktikan bahwa file teks dapat di sisipkan dalam file
audio tanpa mengurangi kualitas audionya dan file teks dapat dikembalikan kembali dan dapat dibaca dengan
sempurna tanpa ada perubahan yang terlihat dari file teks tersebut.
Seperti pada penelitian yang dilakukan pada jurnal NEW TECHNIQUE FOR HIDING DATA IN
AUDIO FILE [9], kualitas suara tidak berubah karena pesan disisipkan diluar jangkauan frame-frame MP3 yang
ada sehingga sama sekali tidak mengubah susunan raw data suara. Hal ini dapat dibuktikan saat kedua file
sebelum dan sesudah disisipkan data dibandingkan
seperti gambar 15 berikut.
7
Gambar 15. Perbandingan histogram audio
Pada Gambar 15ditampilkan histogram visualisasi suara dari kedua file. Histogram kiri merupakan
histogram dari file sebelum disisipkan pesan, sedangkan histogram kanan adalah dari file setelah disisipkan
pesan. Ketika file di-import ke dalam program pengujian steganografi, maka raw data suara dari file akan
diproses dan ditampilkan pada histogram. Jika ada perbedaan suara pada kedua file tersebut maka program akan
menunjukkan perbedaannya. Karena teknik steganografi yang dirancang pada skripsi ini tidak mengganggu
ataupun mengubah raw data, maka pada visualisasi suara kedua file tetap identik.
Untuk melihat pengaruh proses penyisipan pesan terhadap file induk, peneliti mencoba melakukan
proses penyisipan terhadap beberapa file Wav dan menggunakan beberapa string pesan yang berbeda untuk
disisipkan.
Berikut adalah informasi dari file-file Wav yang diujicobakan dan pesan-pesan yang disisipkan. Pada
Tabel 5 disertakan nama dan ukuran file Wav, durasi lagu, pesan yang dapat ditampung oleh file tersebut. Pada
Tabel 6 diperlihatkan string-string pesan yang akan disisipkan beserta panjang masing-masing pesan.
Tabel 5. Tabel Informasi File Wav
Ukuran file
No
Nama file
1
2
3
4
5
01. Aku Harus Jujur
kenariroller-agroburung
03. Semua Tentang Cinta
New2
Bruno Mars_The Lazy Song
No
1
2
3
4
Nama pesan
Tos
Bab 1
ZAEN
Localization
30.2 MB (31,753,772 bytes)
634 KB (649,572 bytes)
30.2 MB (31,753,772 bytes)
175 KB (179,704 bytes)
30.2 MB (31,753,772 bytes)
Durasi file
03.00
00.29
03.00
00:02
03.00
Tabel 6. Tabel Informasi String Pesan
Ukuran pesan
884 bytes (884 bytes)
733 bytes (733 bytes)
285 bytes (285 bytes)
2.24 KB (2,297 bytes)
Dan berikut adalah tabel hasil evaluasi program dengan input file Wav dan string pesan sesuai tabeltabel diatas. Tabel 7 memperlihatkan ukuran file setelah pesan disisipkan.
Table 7. Analisa file audio Wav setelah disisipkan teks
Nama file
Ukuran
Ukuran file stego (bytes)
file
1
2
3
(bytes)
4
8
01. Aku Harus Jujur
kenariroller-agroburung
03. Semua Tentang Cinta
New2
Bruno
Song
Mars_The
Lazy
31,753,772
649,572
31,753,772
179,704
31,753,772
31,753,772
31,753,772
31,753,772
31,753,772
649,572
31,753,772
649,572
31,753,772
649,572
31,753,772
649,572
31,753,772
179,704
31,753,772
179,704
31,753,772
179,704
31,753,772
179,704
31,753,772
Dari table 7 telah didapatkan hasil uji dari setiap file audio yang disisipkan beberapa file teks yang
berbeda tidak merubah ukuran dari file audio aslinya, dengan demikian untuk pengguna yang awam sangat sulit
untuk membedakan file asli dengan file stego karena secara kasat mata tidak terlihat perbedaannya dan dengan
pendengaran manusia yang terbatas file audio stego tidak mengalami perubahan kualitas suara dari file audio
aslinya.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh adalah:Informasi yang disembunyikan dalam cover audio kualitas
informasinya tidak mengalami pengurangan. Aplikasi audio steganografi menjamin kerahasiaan subuah
informasi yang di sembunyikan dalam cover audio karena dimensi audio sebelum dan sesudah di sisipkan file
teks tidak mengalami perubahan. Dari hasil uji coba telah di dapatkan bahwa file cover maupun isinya tidak
berkurang kualitasnya. Jika file teks yang akan disembunyikan lebih besar sama dengan file cover audio, maka
akan muncul notification (Message too big, select small message) Hasil pengujian menunjukan bahwa file cover
yang di tumpangi file teks tidak mengalami perubahan yang berarti baik size maupun bitrate nya
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Alatas
Putri.
2009,
Implementasi
Teknik
Pada. Citra Digital. Indianapolis: Rehearsal Studio.
Steganografi
Dengan
metode
LSB
[2]
Ariyus, D. 2009. Kemanan Multimedia. Yogyakarta : Andi Offset.
[3]
Hendri, Widyanti. 2010. Uji Coba Paket Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Grafik Fungsi
Trigonometri Dengan Menggunakan Matlab Di Smuk Yos Soedarso Pati. Yogyakarta : Jurnal
Universitas Sanata Dharma.
[4]
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
[5]
Mohammed Salem Atoum, NEW TECHNIQUE FOR HIDING DATA IN AUDIO FILE , 2011
[6]
Pangestu, Bagus, 2009. Pemanfaatan Metode LSB Untuk Penyembunyian Pesan Rahasia Pada File
Citra Bitmap 24 Bit. Jakarta : Jurnal Universitas Pembangunan Nasional.
[7]
Saroha, Kriti. 2010. A Variant of LSB Steganography for Hiding Images in Audio, International Journal
of Computer Applications SOIT CDAC U.P., INDIA.
[8]
Weiman, Donald. 2009. ASCII Conversion Chart, Copyright © 2009.
9
[9]
Wijaya, Ermadi Satriya. 2009. Konsep Hidden Message Menggunakan Teknik Steganografi Dynamic
Cell Spreading. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta : Jurnal.
[10]
Fredy Susanto , Dedeh Supriyanti.2014. Billing Sistem Local Hospot Dengan User Manager sebagai
Pengatur Akses Kontrol Pada Perguruan Tinggi Raharja, SNITBSI: Jurnal
10
Download