TINJAUAN PUSTAKA Nugget. Nuget merupakan salah satu jenis

advertisement
TINJAUAN PUSTAKA
Nugget.
Nuget merupakan salah satu jenis produk beku siap saji yaitu produk
yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian
dibekukan. Produk beku siap saji ini hanya memerlukan waktu penggorengan
selama satu menit pada suhu 150oC. Ketika digoreng nugget beku setengah
matang akan berubah menjadi kekuning-kuningan dan kering. Tekstur nugget
tergantung dari bahan dasarnya (Kompas, 2011).
Nugget pertama kali dipopulerkan di Amerika Serikat dan cocok sekali
dengan
kondisi masyarakat
yang sangat sibuk, sehingga jenis makanan ini
banyak diminati (Nurzainah dan Namida, 2005).
Produk nugget yang telah dimasak (digoreng) dan dibekukan sebelum
dikemas dan di distribusikan dalam kondisi beku. Proses distribusi dalam keadaan
beku membuat kerusakan produk karena pertumbuhan mikroba biasanya tidak
terjadi. Kerusakan kerena pertumbuhan mikroba tidak menjadi faktor pembatas
umur simpan produk, dan produk tidak memerlukan pengawet yang berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan mikroba (Syamri, 2011).
Proses Pembuatan Nugget
Penggilingan
Proses penggilingan pada pembuatan nugget dimulai dari membersihkan
daging ayam kemudian dihaluskan menggunakan alat penggilingan dan di
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
tambahkan air es untuk mencegah kerusakan pada saat penghalusan (Alamsyah,
2008).
Penggilingan yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya pemecahan
emulsi. Hal ini disebabkan diameter partikel lemak semakin kecil dan luas
permukaan lemak semakin besar sehingga protein tidak cukup untuk
menyelubungi semua partikel lemak, sehingga lemak yang terselubungi akan
keluar dari emulsi sehingga akan terbentuk kantong lemak (Tauber, 1977).
Pembuatan adonan
Daging yang telah dihaluskan dicampur dengan garam, gula pasir menjadi
satu, tambahkan tepung terigu, bawang putih, bawang merah, merica dan
penyedap rasa, dan diaduk kembali hingga tercampur merata dan siap dimasukan
ke dalam loyang (Alamsyah, 2008)
Bahan pengikat dan bahan pengisi merupakan fraksi bukan daging yang
ditambahkan pada nugget. Bahan-bahan ini ditambahkan dengan tujuan untuk
memperbaiki stabilitas emulsi, memperbaiki kapasitas pengikat air, pembentukan
cita rasa dan mengurangi penyusutan selama pemasakan dan mengurangi biaya
produksi (Forrest, et al., 1975).
Pengukusan
Pengukusan bertujuan membuat bahan makanan menjadi masak dengan
uap air mendidih. Ada 2 cara pengukusan ialah uap panas langsung terkena
bahan makanan atau uap panas tidak langsung kontak dengan makanan (Maryati,
2000).
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
Pengukusan adalah proses pemanasan yang bertujuan menonaktifkan
enzim yang akan merubah warna, cita rasa dan nilai gizi. Pengukusan dilakukan
dengan menggunakan suhu air lebih besar dari 66oC dan lebih rendah dari 82oC.
pengukusan dapat mengurangi zat gizi namun tidak sebesar perebusan.
Pemanasan pada saat pengukusan terkadang tidak merata karena bahan makanan
dibagian tepi tumpukan terkadang mengalami pengukusan yang berlebihan dan
bagian tengah mengalami pengukusan lebih sedikit (Laily, 2010).
Pengemasan
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi atau
mengawetkan produk pangan maupun non pangan. Kemasan adalah wadah yang
digunakan untuk mengemas suatu produk yang dilengkapi dengan label atau
keterangan
termasuk beberapa mamfaat dari isi kemasan. Pengemasan
mempunyai peranan yang sangat peting dalam menunjang distribusi produk
terutama yang mudah mengalami kerusakan (Susanto dan Suneto, 1994).
Pengemasan produk beku dapat melindungi bahan dari dehidrasi yang
disebabkan karena terjadi proses sublimasi selama pembekuan dalam udara dan
dalam semua kondisi penyimpanan beku. Pengemasan yang memadai dapat
mencegah terjadinya freeze burn . Freeze burn adalah perubahan warna, tekstur,
cita rasa dan nilai gizi yang bersifat reversible dari suatu bahan pangan beku
(Desrosier, 1988).
Plastik yang digunakan untuk pengemasan umumnya terbuat dari turunan
senyawa
selulosa (cellophane). Selulosa-asetat, poliamida (nylon), polyester-
resin (mylar, scotch-pack), polyetilen-resin, poliprotilen-resin, sitren-resin,
polivinilidin klorida (saran) dan polivinil klorida. Plastik tersebut digunakan
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
masing-masing menurut kegunaan dan jenis bahan baku. Pemilihan plastik,
sebagai bahan pengemas dikarenakan plastik harganya murah, mudah dibentuk,
ringan dan tembus pandang. Beberapa produk seperti buah-buahan, daging dan
beberapa produk olahan dan sayur-sayuran, memilih bahan pengemas plastik,
kerena dapat menambah nilai ekonomis bahan (Potter, 1986).
Pembekuan
Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12 sampai -24oC.
pembekuan yang cepat (quick freezing) dilakukan pada suhu -24 sampai -40oC.
pendinginan biasanya akan mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau
minggu tergantung dari bahan pangannya contohnya bahan pangan yang
kandungan airnya tinggi akan lebih cepat rusak. Penyimpanan produk beku bisa
selama sebulan atau kadang-kadang beberapa tahun (Winarno, et al., 1980).
Ada dua pengaruh pendinginan terhadap makanan yaitu : 1) penurunan
suhu akan mengakibatkan penurunan proses kimia mikrobiologi dan biokimia
yang berhubungan dengan kelayuan (senescene), kerusakan (decay), dan
pembusukan, 2) pada suhu dibawah 0OC air akan membeku dan terpisah dari
larutan pembekuan es, yang mirip dalam hal air yang diuapkan pada pengeringan
(Buckle, et al., 1987).
Pengawetan
pangan
dalam
pembekuan
melibatkan
dua
metode
pengendalian pertumbuhan mikroorganisme : 1) laju reaksi mikroorganisme
dikurangi oleh suhu
rendah, juga laju
pertumbuhan kimia yang tidak
dikehendaki, berkuanrang pada suhu rendah. 2) sejumlah besar air bebas dalam
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
pangan diubah menjadi es, sehingga tidak
dapat dipergunakan oleh
mikroorganisme (Gaman dan Sherrington, 1994).
Bahan-Bahan yang Ditambahkan Dalam Pembuatan Nugget
Daging ayam
Daging ayam merupakan salah satu produk yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan gizi protein yang mengandung asam amino yang
lengkap (Astawan dan Astawan, 1998). Daging memiliki kandungan gizi yang
lengkap, sehingga keseimbangan gizi untuk hidup dapat terpenuhi. Nilai kalori
daging tergantung pada jumlah daging yang dimakan. Secara relatif kandungan
gizi daging dari berbagai bangsa ternak berbeda, tapi setiap gram daging dapat
memenuhi kebutuhan gizi seorang dewasa setiap 10% kalori, 50% protein, 35%
zat besi (Forest, et al., 1975). Komposisi kimia daging ayam dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Kimia Daging Ayam per 100 gram Bahan
Komposisi
Jumlah
Kalori (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Nilai vitamin A (SI)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin C (mg)
Air (g)
b.d.d (%)
302
18,2
25,0
0
14
400
1,5
820
0,08
0
55,9
58
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., (1996)
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
Wortel
Wortel memiliki kandungan gizi yang banyak diperlukan oleh tubuh
terutama sebagai sumber vitamin A. komposisi kimia umbi wortel dapat dilihat
pada Tabel 2. Umbi wortel banyak mengandung vitamin A yang disebabkan oleh
tingginya kandungan karoten, yakni satu senyawa kimia untuk pembentukan
vitamin A atau provitamin A. Senyawa ini pula yang membuat umbi wortel
berwarna kuning kemerahan (Ali & Estu, 1995).
Tabel 2. Komposisi Zat Wortel per 100 gram Bahan
Komposisi
Jumlah
Kalori (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Nilai vitamin A (SI)
Vitamin B (mg)
Vitamin C (mg)
Air (g)
b.d.d (%)
42,00
1,20
0,30
9,30
39,0
37,0
0,80
12.000
0,06
6,00
88,22
88,00
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., (1996)
Vitamin A pada umumnya stabil terhadap panas, asam dan alkali.
Sayangnya mempnyai sifat yang sangat mudah teroksodasi oleh udara dan akan
rusak bila dipanaskan pada shu tinggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah
tengik (Winarno, 2004).
Karoten pada sayuran tidak dapat diserap seluruhnya oleh tubuh. Kisaran
kemampuan menyerap karoten yang berasal dari sayuran hanya 33-58% atau ratarata 50%. Tidak semua karoten yang terserap tersebut akan diubah menjadi
vitamin A. Kelompok FAO-WHO telah mengadakan perhitungan bahwa separuh
dari karoten tersebut akan dirubah menjadi vitamin A, jadi kira-kira hanya1/6 dari
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
kandungan karoten dalam bahan makanan yang akhirnya akan dimanfaatkan oleh
tubuh (Winarno, 2004).
Tepung terigu
Tepung terigu diperoleh dari penggilingan biji gandum yang baik yang
telah dibersihkan. Tepung terigu hasil penggilingan harus bersifat mudah tercurah,
kering, tidak boleh menggumpal bila ditekan, warna putih, bebas dari kulit
partikel, tidak berbau asing seperti busuk, berjamur atau bebas dari serangga,
kotoran dan kontaminasi lainnya (Sunaryo, 1985). Komposisi kimia tepung terigu
dapat dilihat pada Tabel 3.
Table 3. Komposisi Kimia Tepung Terigu Dalam 100 gram Bahan
Komposisi
Jumlah
Kalori (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Besi (mg)
Nilai vitamin A (SI)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin C (mg)
Air (g)
b.d.d (%)
365
8,9
1,3
77,3
16
106
1,2
0
0,12
0
12, 0
100
Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan R.I., (1996)
Bahan pengikat adalah bahan bukan daging yang menaikan daya ikat air dan
emulsi lemak, sedangkan bahan pengisi mempunyai kemampuan untuk mengikat
air tetapi tidak berperan untuk pembentukan emulsi. Perbedaan bahan pengikat
dan bahan pengisi adalah bahan pengikat mengandung protein lebih tinggi
dibandikan bahan pengisi yang banyak mengandung karbohidrat. Bahan yang
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
dapat digunakan sebagai pengikat adalah susu, skim, konsetrat protein kedelai,
tepung terigu dan tepung roti.
Bahan Tambahan
Garam
NaCl dalah senyawa garam yang berwana putih, berbentuk kristal padat
yang berfungsi sebagai penyedap rasa yang tertua. Garam khususnya garam dapur
(NaCI) merupakan komponen bahan makanan yang penting. Makanan yang
mengandung kurang dari 0,35 natrium akan terasa hambar sehingga tidak
disenangi (Winarno, 2004).
Air es
Air es penting dalam pembuatan nugget untuk mempertahankan suhu
adonan
agar
tetap dingin. Adonan nugget yang panas cenderung merusak
protein, sehingga tekstur rusak. Es juga berfungsi untuk mempertahankan
stabilitas emulsi dan kelembaban adonan nugget sehingga adonan tidak kering
selama pencetakan maupun selama perebusan (Wibowo, 1995).
Daya ikat air dalam pembuatan nugget
Daya ikat air oleh protein atau water-holding capacity atau water biding
capacity (WHC atau WBC) adalah kemampuan daging untuk mengikat airnya
atau air yang ditambahkan selama ada pengaruh kekuatan dari luar, misalnya
pemotongan daging, pemanasan, penggilingan dan tekanan. Kapasitas gel adalah
kemampuan daging menyerap air secara spontan dari lingkungan yang
mengandung cairan (Soeparno, 1992).
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
Kemampuan daging mengikat air disebabkan oleh protein otot. Sekitar
34% dari protein ini larut dalam air. Kemampuan otot mengikat air terutama
disebabkan oleh aktimitosin, komponen utama myofibril. Pengikat air dapat
dipengaruhi secara kuat dengan penambahan garam secara tertentu, terutama
fosfat. Penambahan garam tersebut tersebut digunakan untuk mengurangi
kekurangan air selama pemasakan (Harris dan Karmas, 1989).
Bumbu-Bumbu
Bumbu-bumbu
memberi rasa, bau dan aroma pada masakan, serta
berfungsi sebagai bahan pengawet. Penggunaan bumbu yang tepat pada suatu
masakan menghasilkan makanan yang baik, enak dan menggugah selera makan.
(Tarwotjo, 1998).
Bumbu dalam pembuatan nugget terdiri dari beberapa rempah-rempah
seperti bawang merah, bawang putih, merica dan penyedap rasa. Bumbu ini
berfungsi untuk menambah rasa nugget sehingga nugget yang dihasilkan akan
disukai penelis (Alamsyah, 2008)
Monosodium glutamat dipasarkan dalam bentuk kristal. MSG murni tidak
berbau, tetapi memiliki cita rasa yang nyata yaitu campuran rasa manis dan asin
yang terasa enak dimulut. Fungsi MSG untuk meningkankan rasa yang diinginkan
dan mengurangi rasa yang tidak diinginkan (Syarief dan Irawati, 1988).
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
SUMATERA
SIMATERA
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
UTARA
Download