pengaruh tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan

advertisement
PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN
TERHADAP PENERAPAN TRANSPARANSI
PELAPORAN KEUANGAN
(Sudi Empiris pada SKPD Kabupaten Kebumen)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh :
FAHMI FAKIH FITRIANTO
B200110334
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN
TERHADAP PENERAPAN TRANSPARANSI
PELAPORAN KEUANGAN
(Sudi Empiris pada SKPD Kabupaten Kebumen)
FAHMI FAKIH FITRIANTO
(B200110334)
Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email:
[email protected]
B200110334
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalis pengaruh tekanan
eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen terhadap
penerapan transparansi pelaporan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan atau pegawai yang bekerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kabupaten Kebumen. Metode pengumpulan sampel dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 72 responden. Dalam penelitian ini untuk menganalisis
data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa R2 diperoleh nilai 0,438 yang berarti
bahwa 43,8% penerapan transparansi pelaporan keuangan dipengaruhi oleh
tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajmen. Sisanya
sebanyak 56,2% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan
bahwa tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen
berpengaruh terhadap penerapan transparansi pelaporan keuangan.
Kata kunci: transparansi keuangan, tekanan
lingkungan dan komitmen manajemen
eksternal,
ketidakpastian
THE INFLUENCE OF EXTERNAL PRESSURES, ENVIRONMENTAL
UNCERTAINTY ANDMANAGEMENT COMMITMENT
TOWARDS THE IMPLEMENTATION OF THE
TRANSPARENCY OF FINANCIAL
REPORTING
(Empirical Studies on SEGWAY Kebumen Regency)
FAHMI FAKIH FITRIANTO
(B200110334)
Accounting studies Program Faculty of Economics and Busines
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email:
[email protected]
B200110334
This research has the purpose to analyze the influence of external
pressures environmental uncertainty and management commitment towards the
implementation of the transparency of financial reporting. The population in this
research is all employees or employees who work on a work Device Unit (SKPD)
Areain in district of Kebumen. Sample collection method by using purposive
sampling technique. The samples used in the study totalled 72 respondents. In this
study to analyze the data using multiple regression analyze.
Research results show that R2 values obtained 0.438 43.8% which meant
that the application of the transparency of financial reporting was influenced by
external pressures, environmental uncertainty and commitment manajmen. Rest as
much as 56.2% influenced by variables outside of the model. The ttest results showed that the external pressure, the uncertainty of the environment
and management's commitmentto the implementation of the transparency
of financial reporting.
Keywords: financial transparency, environtmentl uncertainty, external pressure
and commiment management.
PENDAHULUAN
Pada era otonomi daerah saat ini, transparansi mengenai pengelolaan
keuangan pemerintah menjadi sangat penting.Masyarakat berharap bahwa
otonomi daerah menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya
daerah, meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan rakyat, serta
membudayakan dan menciptakan ruang bagi rakyat untuk ikut berpartisipasi
dalam proses pembangunan (Mardiasmo, 2002).
Masyarakat memiliki hak dasar untuk tahu (basic right to know) dan
memperoleh informasi mengenai apa yang sedang dilakukan pemerintah, dan
mengapa suatu kebijakan atau program dilakukan (Stiglitz, 1999)serta bagaimana
organisasi menjalankan operasionalnya (Silver, 2005). .
Penyelenggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi pada
peningkatan kesejahteraan rakyat dengan selalu memperhatikan kepentingankepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Untuk itu, otonomi
daerah diharapkan dapat (1) menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
sumber daya daerah, (2) meningkatkan kualitas pelayanan umum dan
kesejahteraan rakyat, (3) membudayakan danmenciptakan ruang bagi rakyat untuk
ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan (Mardiasmo, 2002).
Thompson (dalam Tuasikal, 2007) menegaskan akuntabilitas merupakan
kunci dalam mencapai good governance.Sedangkan transparansi memiliki arti
keterbukaan, yaitu keterbukaan pemerintah daerah dalam memberikan informasi
yang terkait dengan pengelolaan sumber daya publik kepada pihak–pihak yang
membutuhkan informasi yang merupakan bagian dari pelayanan publik.
Pemerintah daerah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan dan
informasi lainnya yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sosial, dan politik oleh pihak–pihak yang berkepentingan.
Dalam rakyat demokratis, rakyat memiliki hak dasar untuk tahu (basic
right to know) dan memperoleh informasi mengenai apa yang sedang dilakukan
pemerintah dan mengapa suatu hal tersebut dilakukan (Stiglitz, 1999). Tidak
adanya transparansi publik akan menimbulkan dampak negatif yang sangat luas
dan dapat merugikan rakyat. Dampak negatif yang akan timbul dikarenakan tidak
adanya transparansi adalah dapat menimbulkan distorsi dalam alokasi sumber
daya, memunculkan ketidakadilan bagi masyarakat, menyuburkan praktik-praktik
korupsi, penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan, khususnya di lingkungan
organisasi sektor publik.
Stiglitz (1999) menyatakan bahwatransparansi keuangan dan akuntabilitas
merupakanhak asasi setiap manusia. Transparansisecara luas berarti melakukan
tugas dengancara membuat keputusan, peraturan daninformasi lain yang tampak
dari luar (Hood,2010). Hood (2007) menyatakan bahwa transparansi sebagai
sebuah konsepmencakup transparansi peristiwa atau kejadian (informasi yang
terbuka tentanginput, output, dan outcome), transparansiproses (informasi yang
terbuka tentangtransformasi yang berlangsung antara input,output, dan outcome),
transparansi real-time(informasi yang dirilis segera), atautransparansi retrospektif
(informasi tersediaberlaku surut).
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Teori Institusional (Institutional Theory)
Teori institusional (Institutional Theory) atau teori kelembagaan core
ideanyaadalah terbentuknya organisasi olehkarena tekanan lingkungan
institusionalyang menyebabkan terjadinyainstitusionalisasi.Zukler (1987)
dalamRidha (2012), menyatakan bahwa ide ataugagasan pada lingkungan
institusional yangmembentuk bahasa dan simbol yangmenjelaskan keberadaan
organisasi danditerima (taken for granted) sebagai norma-normadalam konsep
organisasi.
Teori institusional berpendapat bahwa organisasi yang mengutamakan
legitimasi akan memiliki kecenderungan untuk berusaha menyesuaikan diri pada
harapan eksternal atau harapan sosial (DiMaggio dan Powell 1983; Frumkin dan
Galaskiewicz, 2004; Ashworth et al., 2009) dimana organisasi berada.
Penyesuaian pada harapan eksternal atau harapan sosial mengakibatkan timbulnya
kecenderungan organisasi untuk memisahkan kegiatan internal mereka
(Cavalluzzo dan Ittner, 2004) dan berfokus pada sistem yang sifatnya simbolis
pada pihak eksternal (Meyer dan Rowan, 1977). Organisasi publik yang
cenderung untuk memperoleh legitimasi akan cenderung memiliki kesamaan atau
isomorfisme (isomophism) dengan organisasi publik lain (DiMaggio dan Powell,
1983).
Isomorfisme Institusional (Institutional Isomorphism)
Hawley (1968) dalam DiMaggio dan Powell (1983) menyatakan bahwa
isomorfisme (isomorphism) adalah proses yang mendorong satu unit dalam suatu
populasi untuk menyerupai unit yang lain dalam menghadapi kondisi lingkungan
yang sama. Penelitian terbaru telah menekankan bagaimana organisasi publik
menjadi subjek tekanan institusional yang mendalam sehingga menyebabkan pada
umumnya organisasi publik menjadi lebih mirip (Ashworth et al., 2009). Teori
institusional organisasi memprediksi bahwa organisasi akan menjadi lebih serupa
karena tekanan institusional, baik dikarenakan adanya koersif (coercive), normatif
(normative), dan mimetik (mimetic) (DiMaggio dan Powell, 1983).
Transparansi Pelaporan Keuangan
Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan
jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki
hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan
ketaatannya pada peraturan perundang-undangan (KK, SAP,2005).
Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian laporan keuangan merupakan halyang sangat penting, menurut
Diamond (2002),pengungkapan atas informasi ini merupakan suatuelemen dasar
dari transparansi fiskal dan akuntabilitas.Dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) No. 1, alinea 49, (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010) dinyatakan bahwa neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos
berikut: kas dan setara kas; investasi jangka pendek; piutang pajak dan bukan
pajak; persediaan; investasi jangka panjang; aset tetap; kewajiban jangka pendek;
kewajiban jangkapanjang; dan ekuitas dana.
Aksesbilitas Laporan Keuangan
Aksesibilitas menurut perspektif tata ruangadalah keadaan atau
ketersediaan hubungan darisuatu tempat ke tempat lainnya atau
kemudahanseseorang atau kendaraan untuk bergerak darisuatu tempat ke tempat
lain dengan aman, nyaman,serta kecepatan yang wajar (Rohman,
2009).Aksesibilitas dalam laporan keuangan sebagai kemudahanseseorang untuk
memperoleh informasilaporan keuangan (Mulyana, 2006).
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Mardiasmo (2004) menyatakan bahwa akuntabilitas dan transparansi
keuangan daerah merupakan tujuan penting dari refrmasi sector publik. Hal ini
dikarenakan secara definitive, kualitas pemerintahan yang baik (Good
Governance) Dan pemerintahan daerah yang bersih (Clean Governance)
ditentukan oleh dua hal tersebut ditambah dengan peran serta masyarakat dan
supremasi hukum.
Tujuan Penyajian Pelaporan Keuangan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005,
pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban dan
pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah saat ini tidak saja
harus mengalokasikan dana publik bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat
daerah, tetapi juga harus mengelola dana publik tersebut sesuai dengan UU dan
aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat.
Tekanan Eksternal
Tekanan Eksternal dalam hal ini terkait dengan tekanan yang berasal dari
luar SKPD seperti peraturan (regulasi), faktor politik, eksekutif, masyarakat, dan
sebagainya.Frumkin dan Galaskiewicz (2004) menyatakan bahwa tekanan
eksternal dapat mempengaruhi tingkat kemampuan pemerintahan menjadi lebih
rendah, terutama yang terkait dengan penerapan suatu kebijakan maupun
prosedur.Adanya tekanan eksternal dapat berakibat pada praktik-praktik SKPD
yang hanya bersifat formalitas untuk memperoleh legitimasi.Praktik-praktik yang
dimaksud dalam penelitian ini dikhususkan pada penerapan transparansi
pelaporan keuangan.
Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian Lingkungan didefinisikan sebagai faktor-faktor lingkungan
yang dihadapi oleh organisasi dan berpotensi mengganggu kinerja organisasi bila
organisasi tidak mampu beradaptasi dengan baik terhadap laju perubahan maupun
dinamikanya, yang terdiri dari faktor-faktor tingkat perubahan regulasi, tingkat
perubahan teknologi informasi, tingkat perubahan pasar dan
persaingan.Ketidakpastian lingkungan merupakan persepsi dari anggota
organisasi dalam mengantisipasi pengaruh faktor lingkungan terhadap organisasi
(Priyono.P; SNA IV, 2001).
Komitmen Manajemen
Komitmen manajemen dalam hal ini terkait dengan integritas manajemen
dalam menerapkan transparansi pelaporan keuangan. Paine (1994) menyatakan
bahwa strategi integritas merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, dan
lebih menuntut daripada sekedar inisiatif kepatuhan atas hukum maupun
peraturan. Integritas dan kepatuhan atas hukum dan peraturan akan terwujud bila
diikuti oleh komitmen manajemen yang kuat.
Kerangka Pemikiran
Tekanan Eksternal
H1
Ketidakpastian Lingkungan
Komitmen Manajemen
H2
Penerapan Transparansi
Pelaporan Keuangan
H3
Pengaruh Tekanan Eksternal Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan
Keuangan
Penelitian Ridha dan Basuki (2012) yang berjudul pengaruh tekanan
eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen terhadap
penerapan transparansi pelaporan keuangan yang mengambil sampel pada SKPD
di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan sampel sebanyak 109 responden pada
SKPD yang ada di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil
penelitian menyatakan bahwa tekanan ekseternal berpengaruh terhadap penerapan
transparansi pelaporan keuangan.
H1: Tekanan Eksternal Berpengaruh Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan
Keuangan.
Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Penerapan Transparansi
Pelaporan Keuangan
Ketidakpastian mengakibatkan organisasi merubah proses dan struktrurnya
(Govindarajan, 1984). Perubahan organisasi baik proses maupun struktur yang
ada pada organsisasi sebagai respon terhadap ketidakpastian lingkungan tidaklah
mudah. Ketidaksiapan organisasi terhadap suatu standar berupa peraturan akan
mengakibatkan rendahnya pemahaman organisasi dalam bertransformasi ke
peraturan yang baru. Dalam situasi yang tidak pasti, pemimpin organisasi akan
memutuskan bahwa respon terbaik yang dapat dilakukan organisasi adalah dengan
meniru organisasi yang mereka anggap berhasil (Mizruchi dan Fein, 1999).
H2: Ketidakpastian lingkungan berpengaruhterhadap transparansi pelaporan
keuangan.
Pengaruh Komitmen Manajemen Terhadap Penerapan Transparansi
Pelaporan Keuangan
Paine (1994) menyatakan bahwa strategi integritas merupakan sesuatu
yang lebih luas, lebih dalam, dan lebih menuntut daripada inisiatif kepatuhan atas
hukum. Kepatuhan atas hukum dan peraturan akan terwujud bila diikuti oleh
komitmen manajemen yang kuat. Institusionalisasi sebagai proses dalam
organisasi untuk menetapkan suatu karakter ditentukan oleh komitmen organisasi
dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip (Selznick, 1992 dalam Dacin, 2002).
Transparansi merupakan salah satu nilai atau prinsip (PP No. 58/2005, Penjelasan
Pasal 4 ayat 1) yang harus dipegang oleh organisasi dalam pengelolaan
keuangannya.
H3: Komitmen manajemen berpengaruh terhadap transparansi
pelaporan
keuangan.
METODE PENELITIAN
Pemilihan sampel dan pemgumpulan data
Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah di Kabupaten Kebumen dam instansi
pemerintah terkait di pemerintah Kabupaten Kebumen. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling pengumpulan data primer di peroleh
melalui kuesioner, kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang jawabannya
dinyatakan dengan menggunakan skala likert yaitu mengukur sikap dengan
menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pertanyaan yang di ajukan
dengan skor 5 (SS=Sangat setuju), 4 (S=Setuju), 3 (N=Netral), 2 (TS=Tidak
Setuju), 1 (STS=Sangat tidak Setuju).
Variabel Independen
A. Tekanan Eksternal
Variabel independen dalam penelitian adalah Tekanan Eksternal dalam
hal ini terkait dengan tekanan yang berasal dari luar SKPD seperti peraturan
(regulasi), eksekutif, masyarakat, dan sebagainya.Frumkin dan Galaskiewicz
(2004) menyatakan bahwa tekanan eksternal dapat mempengaruhi tingkat
kemampuan pemerintahan menjadi lebih rendah, terutama yang terkait dengan
penerapan suatu kebijakan maupun prosedur.Adannya tekanan eksternal dapat
berakibat pada praktik-praktik SKPD yang hanya bersifat formalitas untuk
memperoleh legitimasi.Praktik-praktik yang dimaksud dalam penelitian ini
dikhususkan pada penerapan transparansi pelaporan keuangan.
B. Ketidakpastian Lingkungan
Sebagai variabel independen, menurut Duncan (1972) ketidakpastian
lingkungan merupakan keterbatasan individu dalam menilai probabilitas gagal
atau berhasilnya keputusan yang telah dibuat.Ketidakpastian lingkungan adalah
situasi seseorang yang terkendala untuk memprediksi situasi di sekitarnya
sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu Sebagai untuk menghadapi
ketidakpastian tersebut (Luthans, 1998).Pada kondisi ketidakpastian tinggi,
individu sulit untuk memprediksi kegagalan dan keberhasilan dari keputusan yang
dibuatnya (Fisher, 1996).
C. Komitmen Manajemen
Komitmen Manajemen dalam hal ini terkait dengan integritas manajemen
dalam menerapkan transparansi pelaporan keuangan.Paine (1994) menyatakan
bahwa strategi integritas merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, dan
lebih menuntut daripada sekedar inisiatif kepatuhan atas hukum maupun
peraturan. Integritas dan kepatuhan atas hukum dan peraturan akan terwujud bila
diikuti oleh komitmen manajemen yang kuat. Manajemen seharusnya
mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk sukses dalam jangka
panjang.Nilai-nilai tersebut diimplementasikan melalui tindakan dan perilaku
yang tepat.Selain itu, manajemen secara pribadi juga terlibat untuk memastikan
bahwa sistem managemen SKPD yang dikembangkan dan diimplementasikan
sudah berjalan.Sistem manajemen yang baik, dalam hal ini transparansi pelaporan
keuangan dapat tercapai apabila SKPD memiliki staf yang andal dan kompeten
dibidangnya, dibangunnya budaya etis secara komprehensif, dan lain-lain. Sistem
manajemen yang baik tersebut akan berdampak pada terpenuhinya standar
profesionalisme yang seharusnya ada pada SKPD-SKPD.
Variabel Dependen ( Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan )
Silver (2005) mengatakan bahwa para pemangku kepentingan
(stakeholders) menuntut bahwa organisasi untuk menjadi lebih transparan dalam
praktiknya, tidak hanya pada jumlah yang dirilis, tapi juga bagaimana organisasi
menjalankan operasionalnya. Transparansi pelaporan keuangan dalam penelitian
ini adalah tekait semua upaya SKPD yang secara sengaja melaporkan semua
informasi keuangan yang mampu dirilis secara legalbaik positif maupun negatif,
Metode Analisis Data
Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah data dari responden dibuat tabulasi
profil dan jawban responden melakukan, setelah itu melakukan uji kualitas data,
uji asumsi klasik dan menguji hipotesis dengan analisis regresi berganda.
pengaruh variabel independen dan variabel dependen dengan rumus sebagai
berikut:
PTPK= a + b1TE+ b2KL+b3KM+ e
Keterangan :
PTPK
TE
KL
KM
a
b1, b2 ,b3
e
=
=
=
=
=
=
=
Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan
Tekanan Eksternal
Ketidakpastian Lingkungan
Komitmen Manajemen
Konstanta
Koefisien Regresi Dari Variabel Independen
Koefisien Eror ( errorterm )
Hasil Penelitian
Tabel IV.14
Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel
Unstandardized
t value Signifikansi
Coefficients Beta
(Constant)
3,869
1,763
0,082
Tekanan Eksternal
0,194
2,067
0,043
Ketidakpastian
0,247
2,051
0,044
Lingkungan
0,432
3,874
0,000
Komitmen Manajemen
Uji F
19,467
0,000
Adjusted R²
0,438
Sumber : data diolah 2015
Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel IV.14 secara sistematis dapat
ditulis persamaannya sebagai berikut :
PTPK=3,869 + 0,194TE + 0,247 KL + 0,432 KM + e.
Konstanta sebesar 3,869 dengan parameter positif menunjukkan bahwa tekanan
eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen akan
meningkatkan penerapan transparansi pelaporan keuangan. Berdasarkan
persamaan di atas dapat di interpretasikan sebagai berikut:
1) Koefisien regresi TE yaitu tekanan eksternal, menunjukkan koefisien yang
positif sebesar 0,194 dengan demikian dapat diketahui bahwa apabila
semakin tinggi tekanan eksternal, maka akan semakin tinggi penerapan
transparansi pelaporan keuangan.
2) Koefisien regresi KL yaitu ketidakpastian lingkungan, menunjukkan
koefisien yang positif sebesar 0,247 dengan demikian dapat diketahui bahwa
apabila semakin tinggi ketidakpastian lingkungan, maka akan semakin tinggi
penerapan transparansi pelaporan keuangan.
3) Koefisien regresi KM yaitu komitmen manajemen, menunjukkan koefisien
yang positif sebesar 0,432 dengan demikian dapat diketahui bahwa apabila
semakin tinggi komitmen manajemen, maka semakin tinggi penerapan
transparansi pelaporan keuangan.
Kesimpulan Keterbatasan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Variabel tekanan eksternal berpengaruh terhadap penerapan transparansi
pelaporan keuangan. Hal ini ditunjukan dari nilai thitung(2,067) lebih besar dari
pada ttabel (1,993) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,043< = 0,05. Hal
ini berarti menerima H1 artinya H1 terdukung secara statistik.
2. Variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap penerapan
transparansi pelaporan keuangan. Hal ini ditunjukan dari nilai nilai thitung
(2,051) lebih besar dari pada ttabel (1,993) atau dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,044< = 0,05. Hal ini berarti menerima H2 artinya H2
terdukung secara statistik.
3. Variabel komitmen manajemen berpengaruhterhadap penerapan transparansi
pelaporan keuangan. Hal ini ditunjukan dari nilai nilai thitung (3,874) lebih
besar dari pada ttabel (1,993) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000<
= 0,05. Hal ini berarti menerima H2 artinya H2 terdukung secara statistik.
Keterbatasan
Dalam pelaksanaan penelitian inientunya terdapat keterbatasan yang
dialami oleh peneliti, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi
manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain :
1. Penelitian ini tidak mencakup keseluruhan Satuan Kerja Perangkat
Daerah(SKPD) KabupatenKebumen, dimana hanya 19 SKPD yang bersedia
untuk menjadi sampel penelitian.
2. Kuesioner disampaikan kepada responden melalui bagian sekretariat untuk
masing-masing dinas, sehingga responden tidak didampingi pada saat
penyampaian kuesioner. Peneliti tidak mengetahui apakah yang mengisi
kuesioner benar-benar responden yang bersangkutan. Selain itu ada
kemungkinan responden yang kurang memahami maksud dari pernyataanpernyataan yang ada di dalam kuesioner akan memeberikan jawaban yang
kurang`sesuai dengan maksud pernyataan kuesioner.
3. Kuesioner didistribusikan hanya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kabupaten Kebumen saja dengan mengambil 4 (empat) sampel per
instansi. Pengambilan sampel yang sedikit mengakibatkan hasil penelitian
kurang dapat digeneralisasi secara luas.
Saran
Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam
penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi penelitian mendatang hendaknya bisa mencakup secara utuh dan
lengkap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kebumen,
sehingga tingkat generalisasinya lebih baik lagi.
2. Bagi penelitian mendatang hendaknya dapat menambahkan variabel lain yang
dapat diprediksi mempengaruhi penerapan transparansi pelaporan keuangan.
Atau bisa juga menambahkan variabel intervening maupun moderating.
3. Bagi peneliti mendatang hendaknya lebih memperhatikan waktu penelitian
yang tepat saat menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner.
4. Peneliti selanjutnya dapat mendampingi responden secara langsung pada saat
pengisian kuesioner. Sehingga responden dapat menanyakan secara langsung
kepada peneliti terhadap pertanyaan-pertanyaan yang kurang dimengerti
responden.
5. Bagi pemerintah KabupatenKebumen disarankan dalam transparansi pelaporan
keuangan daerah disajikan dengan lengkap dan mudah diakses oleh masyarakat
seperti melalui media surat kabar, website dan media elektronik lainnya.
6.
Meskipun dalam konteks yang kecil namun hasil penelitian ini bisa
memberikan kontribusi untuk lebih memahami pengaruh tekanan eksternal,
ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen terhadap penerapan
transparansi pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Kebumen pada
khususnya. Berhasilnya atau berpengaruhnya semua hipotesis yang disusun
bisa menjadi rujukan dan masukan bagi SKPD kota Kebumen.
DAFTAR PUSTAKA
Ashworth, R., G. Boyne., dan R. Delbridge. 2009. Escape from the Iron Cage?
Organizational Change and Isomorphic Pressures in the Public Sector.
Journal of Public Administration Research and Theory.
Cavalluzzo, K. S. dan C. D. Ittner. 2004. Implementing Performance
Measurement Innovations: Evidence from Government. Accounting,
Organizations and Society.
Diamond, Jack, 2002, “Performance Budgeting –Is Accrual Accounting
Required?”. IMFWorking Paper. Fiscal Affairs Department.
DiMaggio, P. J. dan W. W. Powell. 1983. The Iron Cage Revisited: Institutional
Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields.
American Sociological Review
Djarwanto, P.S. 1996. “Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian”.
Liberti: Yogyakarta.
Frumkin, P. Dan J. Galaskiewicz. 2004. Instutional Isomorphism and Public
Sector Organizations. Jurnal of Public Administration Research and
Teory.
Ghozali, Imam. 2001. “Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi: 2.
BP Universitas Diponegoro: Semarang.
Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi: 3.
BP Universitas Diponegoro: Semarang.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi: 5.
BP Universitas Diponegoro: Semarang.
Ghozali, Imam. 2009. “Ekonometrika, Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS
17”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Governmental Accounting Standard Board, 1998, Governmental Accounting and
Financial Reporting Standards. GASB, Norwalk, Conn.
Govindarajan, V. 1984. Appropriateness of Accounting Data in Performance
Evaluation: An Empirical Examination of Environmental Uncertainty as
An Intervening Variable. Accounting, Organizations and Society.
Hess, D. 2007. Social Reporting and New Governance Regulation: The Prospects
of Achieving Corporate Accountability Through Transparency. Business
Ethics Quarterly.
Hood, C. 2007. What happens when transparency meets blame-avoidance?. Public
Management Review.
Ismail, Mohamad; Sjahruddin Rasul dan Haryono Umar, 2004, Konsep dan
Pengukuran Akuntabilitas. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. “Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen”. BPFE: Yogyakarta.
Intakhan, P. dan P. Ussahawanitchakit. 2009. Earnings Management in Thailand:
Effects on Financial Reporting Reliability, Stakeholder Acceptance and
Corporate Transparency. Journal of International Finance and Economics.
22.
Krina. 2008. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Transparasi, Partisipasi dan
Akuntabilitas. Web: http://www.goodgovernance.com.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku Dan Budaya Organisasi. Bandung:
PT Refika Aditama.
Mardiasmo. 2004. Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis
Perekonomian Daerah. Jurnal Ekonomi Rakyat. Tersedia di
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_4/ artikel_3.htm.
Mardiasmo, 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui
Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi
Pemerintah, Vol. 2 No. 1, Hal. 1-17.
Mardiasmo. 2002. Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis
Perekonomian Daerah. Jurnal Ekonomi Rakyat. Tersedia di
http://www.ekonomirakyat.org/edisi_4/ artikel_3.htm
Meyer, J. dan B. Rowan. 1977. Institutionalized Organizations Formal Structure
as Myth and Ceremony. The American Journal of Sociology.
Minanda, Yilpipa. 2009. Pengaruh Sasaran Anggaran, Komitmen Organisasi,
Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kesenjangan Anggaran
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Mizruchi, M. S. dan L. C. Fein. 1999. The Social Construction of Organizational
Knowledge A Study of the Uses of Coercive, Mimetic, and Normative
Isomorphism. Administrative Science Quarterly.
Mulyono, Budi, 2006. Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksebilitas
Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah, Vol. 2 No. 1, Mei.
Paine, L. S. 1994. Managing Organizational Integrity. Harvard Business Review.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005, Standar
Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2005, Pengelolaan Keuangan Daerah.
Priyatno, Dwi. 2012. “Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20”.
Penerbit Andi: Yogyakarta.
Rawlins, B. L. 2008. Measuring the Relationship Between Organizational
Transparency and Employee Trust. Public Relations Journal.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Ridha, M. Arsyadi dan Hardo Basuki (2012). Pengaruh Tekanan Eksternal,
Ketidakpastian Lingkungan, dan Komitmen Manajemen terhadap
Transparansi Pelaporan Keuangan.
Rohman, Abdul, 2009, “Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan
Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah
Daerah”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 9 No. 1. Universitas
Diponegoro Semarang.
Rudi usman. Pengaruh factor institusional terhadap minat adopsai sistim informasi
akuntansi keuangan daerah. Jurnal fakultas ekonomi brawijaya 2012.
Scott, W. R. 1987. The Adolescence of Institutional Theory. Administrative
Science Quarterly.
Shende, Suresh dan Tony Bennet, 2004, Concept Paper 2: “Transparency and
Accountability in Public Financial Administration”, UN DESA.
Silver, D. 2005. Creating Transparency for Public Companies The Convergence
of PR and lR in the Post-Sarbanes-Oxley Marketplace. Public Relations
Strategist.
Stiglitz, J. E. 1999. On Liberty, the Right to Know, and Public Discourse: The
Role of Transparency in Public Life. Oxford Amnesty Lecture, Oxford,
U.K
Sugiyono. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Alfabeta: Bandung.
Supardi. 2005. “Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis”. UII Pres:
Yoyakarta.
Sugiyono. 2011. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Alfabeta: Bandung.
Suyono, Eko dan Haryanto, Eko. 2012. “Relationship between Internal Control,
Internal Audit, and Organization Commitment with Good Governance:
Indonesian Cases”. Jurnal China-USA Business Review. Edisi September
2012.
Trenggonowati. 2009. “Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. BPFE:
Yogyakarta.
Tuttle, B. dan J. Dillard. 2007. Beyond Competition: Institutional Isomorphism in
U.S. Accounting Research. Accounting Horizons.
www.radarbanten.com.
Tersedia
di
http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid
=2825
www.transparency.org. Tersedia di http://cpi.transparency.org/cpi2011/ results/
Download