PENYUSUNAN PEDOMAN REVITALISASI CAGAR BUDAYA Pengalaman di Surabaya Aminuddin Kasdi Tim Pertimbangan Cagar Budaya Kota Surabaya 1 LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN BCB • PENGALAMAN DI SURABAYA • Seminar “Mencari Pola Penerapan UUD No. 5 Tahun 1992 tentang Cagar Budaya di Surabaya” tgl. 07 Juni 1994 di Balai Surabaya Pos Surabaya • Mengidentifikasi berbagai Bangunan yang bernilai Sejarah yang telah dicermati, diamati dilacak, dan diteliti oleh berbagai lembaga (PPCB, PPAS, MSI, DHD/DHC 1945) • Pembentukan Tim Pertimbangan Pelestarian Cagar Budaya Kota Surabaya SK Walikota Surabaya No. 188.45/36/402.1.04/1996 • Pembentukan Tim Pertimbangan Pelestarian Cagar Budaya Kota Surabaya dengan SK. Walikota Surabaya No. 188.45/113/402.1.04/1997 2 • Menetapkan 61Bangunan dan Situs CB di Surabaya : SK Walikota Surabaya 188.45/251/402.1.04/1996 • Menetapkan 101 Bangunan dan Situs CB No. 188.45/004/402.1.04/1998 3 ISTILAH-ISTILAH DALAM PELESTARIAN DAN PEMUGARAN • • • • • • • • PEMUGARAN Serangkaian kegiatan bertujuan melestarikan bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya dengan cara restorasi (rehabilitasi) , rekonstruksi atau revitalisasi/Pemugaran dan struktur CB dilakukan untuk mengembalikan kondisi fisik dengan cara memperbaiki, memperkuat, dan/atau mengawetkan melalui pekerjaan rekonstruksi, konsolidasi, rehabilitasi dan restorasi PRESERVASI Pelestarian bangunan dan/atau lingkungan CB dengan cara mempertahankan kadaan asli tanpa perubahan, termasuk upaya mencegah kehancuran RESTORASI/REHABILITASI Atau Rehabilitasi adalah pelestarian suatu bangunan dan/atau lingkungan CB dengan cara mengembalikan ke dalam keadaan semula dengan menghilangkan tambahan-tambahan dan memasang komponen semula tanpa menggunakan bahan baru REKONSTRUKSI /REVITALISASI upaya mengembalikan suatu tempat semirip mungkin dengan keadaan semula, dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru, sesuai informasi kesejarahan yang diketahui ADAPTASI /REVITALISASI Mengubah bangunan dan/atau lingkungan CB agar dapat dimanfaatkan untuk fungsi yang lebih sesuai tanpa menuntut perubahan drastis DEMOLISI Perobohan BCB karena membahayakan PEMUGARAN KONSERVASI KONSSOLIDASI 4 • PEMUGARAN, kegiatan bertujuan melestarikan bangunan dan/atau kawasan CB dengan cara restorasi (rehabilitasi), rekonstruksi atau revitalisasi • KONSERVASI (PELESTARIAN), segenap proses pengelolaan suatu BCB atau kawasan CB agar makna budaya ynag dikandungnya terpelihara dengan baik dengan tujuan untuk melindungi, memelihara dan memanfaatkan dengan cara preservasi (Gol. A), pemugaran (Gol. B), dan demolisi (Gol. D) • KONSOLIDASI, • • • • • • • • REHABILITASI REKONSTRUKSI KONSERVASI KONSOLIDASI KONSTRUKSI REVITALISASI ADAPTASI RESTORASI 5 YANG DILAKUKAN SEBELUM (PRA) PEMUGARAN Kriteria, Tolok Ukur, dan Penggolongan • KRITERIA PENENTUAN BCB • • • • • • • • • UMUR NILAI SEJARAH ESTITEKA KEJAMAKAN KELANGKAAN MEMPERKUAT KAWASAN KEASLIAN KEISTIMEWAAN ; DAN/ATU TENGERAN 6 • PENENTUAN KAWASAN CB BERDASARKAN KRITERIA • • • • • UMUR NILAI SEJARAH KEASLIAN KELANGKAAN ; DAN/ATAU ILMU PENGETAHUAN 7 TOLOK UKUR DARI KRITERIA BCB • • • • • • • UMUR, minimal 50 tahun ; NILAI SEJARAH, peristiwa perubahan, nilai perjuangan/pengurbanan, ketokohan, politik, sosial, budaya dalam skala nasional, wilayah, dan daerah ; NILAI ESTITEKA, aspek rancangan arsitektur yang menggambarkan suatu zaman dan gaya/langgam tertentu; KEJAMAKAN, mewakili kelas atau jenis khusus bangunan yang cukup berperan; KELANGKAAN, jumlah BCB terbatas baik jenis maupun fungsinya, , atau hany satusatunya di kawasan tertentu; MEMPERKUAT KAWASAN, berkenaan dengan bangunan dan/atau bagian kota karena potensi dan/atu keberadaannya dapat mempoengaruhi serta saangat bermakna untuk meningkatkan kualitas dan citra kawasan di sekitarnya ; KEASLIAN, berkenaan dengan tingkat perubahan dari BCB baik dari aspek struktur, material, tampang (fasade) bangunan maupun sarana dan prasarana kawasannya. 8 TOLOK UKUR DARI KRITERIA KAWASAN CAGAR BUDAYA • UMUR, berkenaan dengan usia kawasan CB terbangun minimal 50 tahun • NILAI SEJARAH, peristiwa perubahan, nilai perjuangan/pengurbanan, ketokohan, politik, sosial, budaya dalam skala nasional, wilayah, dan daerah ; • KEASLIAN, keberadaan kawasan CB yang masih asli, baik lengkap maupun tidak lengkap; • KELANGKAAN, berkenaan dengan tatanan tapak atau tatanan lingkungan yang jarang ditemukan ; • ILMU PENGETAHUAN, berkenaan dengan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kawasan CB 9 PEMERINGKATAN (BAG. KELIMA) Pasal 41 • Pemerintah dan pemerintah Daerah dapat melakukan pemeringkatan CB berdasarkan kepentingannyamenjadiCB peringkat nasional, peringkat propinsi dan peringkat kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi TACBN 10 PENGGOLONGAN BCB BERDASARKAN TOLOK UKUR DAN KRITERIA (KUALITAS) • • • • BCB GOLONGAN A, BCB yang harus dipertahankan dengan cara preservasi ( dilarang dibongkar, dibangun seperti semula sesuai aslinya, bahan sama/sejenis/berkarakter sama, bisa ahli fungsi, tidak mengubah bentuk asliya, banagunan baru dalam persil harus terpisah BCB GOLONGAN B, BCB yang dapat dilakukan pemugaran dengan cara restorasi/rehabilitasi atau rekonstruksi (bila terpaksa dapat dibongkar, sisa bangunan yang ada tidak boleh dibongkar, tak boleh mengubah facade, warna, detil ornamen, bila terpaksa boleh mengubah tata ruang sepaanjang tidak mengubah struktur utama bcb, dalam persil boleh ada bangunan baru terpisah dan serasi). BCB GOLONGAN C, BCB yang dapat dilakukan pemugaran dengan cara rehabilitasi/adaptasi (dapat dilakukan perubahan dengan mempertahankan tmpang (facade), warna, detil dan ornamen, bagian detil-ornamen yang diubah disesuaikan dengan arsitektur, dalam persil boleh ada bangunan baru, tetapi harus terpisah dan selaras dengan arsitektur bcb dalam tatanan dan tapak BCB GOLONGAN D, BCB yang keadaannya dianggap membahayakan keselamatan pengguna maupun lingkungan sekitarnya, sehingga dapat dibongkar dan dapat dibangun kembali sesuai dengan asllinya dengan cara demolisi 11 BCB WISMILAK (1945)(Gol. A) preservasi 12 BCB GEDUNG NASIONAL INDONESIA (1945) (GNI) (Gol. A) preservasi 13 BALAI PEMUDA (1945) (GOL. A) preservasi 14 HOTEL ORANYE (1945) (Gol. A) preservasi 15 LAPANGAN (STADION) TAMBAKSARI (1945) (Gol. A) preservasi 16 GEDUNG DON BOSCO, JL.TIDAR (1945) (Gol. A) preservasi 17 GEDUNG INTERNATIO (1945) (Gol. A) preservasi 18 BCB GRAHADI (Sej) (Gol. A) preservasi 19 BCB KANTOR POS SIMPANG (Sej) (Gol. A) Tuinhuis Grahadi (Residencewooning 1796) preservasi 20 GEDUNG SANTA MARIA JL. DARMO 49 (1945) (Gol. A) preservasi 21 SMAN 5 – HBS SURABAYA (Sej.) (Gol. A) preservasi 22 SMPN III PRABAN (1945) (MULO) preservasi 23 SDN KALIASIN III (Sej.)(Gol. A) preservasi 24 APOTIK SIMPANG (GOL. B)MEMPERKUAT KAWASAN preservasi 25 BCB EKS BDN (GOL. B) MEMPERKUAT KAWASAN 26 FAKULTAS KEDOKTERAN UNAIR (NIAS) GOL. A preservasi 27 RUMAH SAKIT DARMO (kawasan) (GOL. A) preservasi 28 GEDUNG BI (Tantular) (Gaya/Aliran) (Gol. A preservasi 29 RUMAH KEDIAMAN AR. BASWEDAN (Gol. A) preservasi 30 RUMAH (Tradisional) (GOL. A) preservasi 31 GEREJA KATOLIK JL. KEPANJEN (Tempat Ibadah) (GOL. A) Preservasi 32 MASJID KEMAYORAN (Tempat Ibadah) (GOL. B) restorasi 33 MASJID AMPEL (Tempat Ibadah) (GOL. C) rehabilitasi/adaptasi 34 GEDUNG BBI (Industri) (Gol. A) preservasi 35 CRANE (INDUSTRI) (GOL. A) preservasi 36 PERTOKOAN/BII (GOL. a) preservasi 37 KAWASAN JEMBATAN MERAH DISTRIBUTOR ROTI FRANS (Gol. C) rehabilitasi/adaptasi 38 TAMAN APSARI (SITUS/KAWASAN) (GOL. B) restorasi 39 SITUS MAKAM BOTO PUTIH (GOL. C) restorasi 40 HOTEL EMPERIAL eks. ASRAMA MAHASISWA (ITS) JL. BLAURAN 57 SBY (TANPA SEPENGETAHUAN TPCB SURABAYA) 41 TERCATAT BCB PADA SK. 188/1996 DIBANGUN TANPA SEPENGETAHUAN TPCB SURABAYA 42 SITUS (KAWASAN) PERUM DARMO (GOL. A/B/C) 43 SITUS (KAWASAN) CB KRATON, ALUN-ALUN CONTONG, KEPATIHAN 44