Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Afroh Fauziah1,Sudarti2 INTISARI Latar Belakang:Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. AKB disebabkan karena rendahnya sistem kekebalan tubuh bayi sehingga mudah terserang penyakit yang dapat menyebabkan kematian.Solusi yang ada diantaranya dengan pemberian imunisasi pada bayi dan anak. Imunisasi dapat mencegah penyakit pada anak dan dapat mencegah penularan penyakit untuk anak lain. Perilaku pemberian imunisasi, pengetahuan dan sikap orang tua terutama ibu sangat penting. Hasil studi pendahuluan di BPS Sri Martuti, dari 12 ibu ada 7 orang yang tingkat pengetahuannya rendah. Tujuan Penelitian :Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu ibu melakukan imunisasi pada bayi Di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Metode Penelitian :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berkunjung ke BPS Sri Martuti Piyungan, Bantul, Yogyakarta untuk melakukan imunisasi pada bayinya.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang.Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi.Analisis data penelitian menggunakan analisis Chi Square. Hasil: Tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta sebagian besar dalam kategori tinggi sebesar 46,7%. Ketepatan waktu ibu melakukan imunisasivpada bayidi BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta sebagian besar dalam kategori tepat waktu sebesar 63,3%. Hasil analisis Chi-Square diperoleh nilai χ2 hitung sebesar 10,314 dengan p value sebesar 0,006. Kesimpulan: Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan ketepatan waktu ibu melakukan imunisasi pada bayi di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Kata Kunci: tingkat pengetahuan, ketepatan, imunisasi 1 2 Dosen Prodi D – III Kebidanan Dosen Prodi D – IV Bidan Pendidik rendah (BBLR), campak dan infeksi lainnya. A. PENDAHULUAN Di Indonesia masih mengalami banyak Penyebab AKB memang bermacam–macam, masalah kesehatan yang cukup serius terutama tetapi ternyata sebagian besar kematian anak di dalam bidang KIA.Angka kematian bayi (AKB) negara berkembang seperti halnya Indonesia di disebabkan oleh infeksi seperti penyakit campak Indonesia masih tergolong tinggi (morbili) dan cacar air 2. dibandingkan dengan negara-negara ASEAN Upaya dalam menurunkan AKB adalah seperti Singapura,Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand. Di Indonesia 39/1000 kelahiran salah satunya dengan dilaksanakannya hidup, Singapura 3/1000 kelahiran, Brunei imunisasi, selain adanya perbaikan nilai sosial Darussalam 6/1000 kelahiran, Malaysia 5,9/1000 dan ekonomi.Ibu yang melaksanakan imunisasi kelahiran, dn Thailand 20/1000 kelahiran2.. lengkap pada bayinya, maka diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang AKB tinggi disebabkan oleh beberapa menimbulkan cacat dan kematian5. hal, antara lain infeksi saluran pencernaan akut (ISPA), diare, malaria, asfiksia, berat badan lahir 1 Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 Pemberian imunisasi pada bayi dan DPT 94.7%, Campak 97.3%, BCG 98%, Polio anak tidak hanya memberi pencegahan penyakit 96.0192%, Kabupaten Gunung Kidul jumlah pada anak tersebut tetapi juga memberikan Bayi 8.996 cakupan imunisasi Hepatitis B dampak yang lebih luas karena dapat mencegah 98.6%, DPT 97.2%, Campak 97.1%, BCG 100%, penularan penyakit untuk anak lain. Oleh karena Polio 97.61%, Kabupaten Sleman jumlah Bayi itu, pengetahuan dan sikap orang tua terutama 11.819 cakupan imunisasi Hepatitis B 107,4%, ibu sangat penting untuk memahami tantang DPT 104.2%, Campak 112.3%, BCG 120%, 10 Polio 111.431%3. manfaat imunisasi bagi anak Indonesia . Pengetahuan ibu tentang imunisasi mempengaruhi pelaksanaan imunisasi, Berdasarkan data diatas kabupaten bila Bantul merupakan kabupaten dengan cakupan pengetahuan ibu tentang imunisasi kurang, tidak imunisasi terendah di DIY dengan cakupan merasa butuh atau sekedar ikut-ikutan, maka imunisasi Hepatitis B 95.7%, DPT 94.7%, akan berpengaruh pada pemberian imunisasi Campak 97.3%, BCG 98%, Polio 96.0192%. pada anaknya tidak sesuai dengan jadwal baik Pada studi pendahuluan di BPS Sri Martuti waktu maupun jaraknya. Apabila pengetahuan peneliti melakukan wawancara beberapa ibu yag ibu tentang pemberian imunisasi baik diharapkan melakukan imunisasi pada bayinya, terdiri dari 3 pemberian imunisasi bisa sesuai dengan jadwal pertanyaan tertutup yaitu meliputi pengertian sehingga program imunisasi memenuhi kuantitas imunisasi, tujuan imunisasi dan macam-macam dan kualitas kesehatan bayi, akhirnya berdampak imunisasi. Dari 12 ibu 4 orang kurang memhami pada peningkatan status kesehatan dan sumber pengertian 10 daya masyarakat di masa depan . desa Immunization) UCI yaitu menggambarkan (Universal suatu bahwa macam-macam pengertian dan tujuan imunisasi, meskipun di Coverage indikasi desa dan imunisasi, 3 orang kurang paham tentang Provinsi DIY telah termasuk dalam kategori imunisasi tempat BPS Sri Martuti sudah dilakukan yang konseling. tersebut Berdasarkan hal tersebut, penulis penduduknya telah menjalankan imunisasi.Hasil merasa tertarik melakukan penelitian tentang pencapaian program imunisasi juga terlihat dari “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan berbagai kasus penyakit yang bisa dicegah Ketepatan Waktu Melakukan Imunisasi Pada dengan imunisasi yang relatif kecil dibandingkan Bayi Di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta”. 3 dengan wilayah lain . Adapun cakupan imunisasi di provinsi B. Rumusan Masalah DIY tahun 2010. Kota Yogyakarta jumlah Bayi “Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan ibu 4,788 cakupan imunisasi Hepatitis B 97.8%, dengan ketepatan waktu melakukan imunisasi DPT 98.5%, Campak 98.1%, BCG 91%, Polio pada bayi Di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, 98.0576%, Kabupaten Kulon Progo jumlah bayi Yogyakarta”. 5.827 cakupan imunisasi Hepatitis B 97.2%, C. Tujuan Penelitian DPT 95.8%, Campak 98.1%, BCG 96%, Polio 1. 96.3274%, Kabupaten Bantul jumlah Bayi 12.058 cakupan imunisasi Hepatitis B 95.7%, 2 Tujuan Umum Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati Mengetahui 2. hubungan ISSN : 1907 - 3887 tingkat Penelitian ini dilaksanakan di BPS Sri pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu Martuti ibu melakukan imunisasi pada bayi. selama 2 minggu setiap hari kamis tanggal 19 Tujuan Khusus dan 26 Januari 2012.Teknik sampling dalam a. b. Piyungan, Bantul, Yogyakarta Mengetahui tingkat pengetahuan ibu penelitian ini dilakukan secara Purposive tentang imunisasi. Sampling yaitu teknik penentuan sampel Mengetahui ketepatan waktu dengan pertimbangan tertentu11. Kriteria ibu melakukan imunisasi pada bayi. penelitian terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. D. BAHAN DAN ACARA Penelitian ini Kriteria inklusi: menggunakandeskriptif analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan a. Membawa buku KIA dengan tujuan utama untuk menggambarkan b. Bersedia menjadi responden tentang c. Bayi umur 0-12 bulan. sesuatu keadaan secara objektif. Pendekatan waktu yang digunakan adalah cross Kriteria eksklusi: sectional. cross sectional yaitu suatu penelitian a. Bayi sakit. untuk mempelajari dinamika kolerasi antara b. Bayi yang datang tidak bersama dengan tingkat pengetahuan ibu dengan ketepatan waktu ibunya. ibu melakukan imunisasi dasar pada bayi dalam E. DEFINISI OPERASIONAL waktu yang sama1. No Variabel Definisi Parameter Skala Alat 1 Variabel bebas :tingkat pengetahuan tentang imunisasi. Pengetahuan ibu tentang imunisasi yaitu tingkat seberapa ibu dapat menjawab pertanyaan tentang macam-macam, tujuan, jadwal imunisasi pada bayi. Tinggi = 76-100% Sedang = 57-75% Rendah = 0-55% Ordinal Kuisioner Ketepatan waktu ibu melakukan imunisasi pada bayinya sesuai dengan jadwal Tepat:bila melakukan imunisasi sesuai jadwal dan umur. Tidak tepat:bila melakukan imunisasi tidak sesuai jadwal dan umur. 2 Variabel terikat: Ketepatan melakukan imunisasi Nominal Buku KIA F. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakandilaksanakan di BPS Sri Martuti Piyungan, Bantul, Yogyakarta selama 2 minggu setiap hari kamis tanggal 19 dan 26 Januari 2012. 3 Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati 1. ISSN : 1907 - 3887 Analisa Univariat a. Karakteristik Responden Tabel 3. Karakteristik Responden Pada Ibu di BPS Sri Martuti Piyungan, Bantul, Yogyakarta Karakteristik Umur < 20 tahun 26-30 tahun > 35 tahun Pendidikan Rendah Sedang Tinggi Pekerjaan IRT Swasta Wiraswasta Pendapatan keluarga ≤ Rp. 808.000 > Rp. 808.000 Total Frekuensi Persentase (%) 2 26 2 6,7 86,6 6,7 12 17 1 40,0 56,7 3,3 18 9 3 60,0 30,0 10,0 17 13 30 56,7 43,3 100,0 Berdasarkan Tabel 3 di atas, diketahui responden berdasarkan pendapatan keluarga karakteristik berdasarkan umur, sebagian besar diketahui sebagian besar dengan pendapatan ibu berumur 20-35 tahun sebanyak 26 orang keluarga <Rp808.000; sebanyak 17 orang (86,7%). Karakteristik responden berdasarkan (56,7%). pendidikan diketahui sebagian besar responden b. Tingkat Pengetahuan berpendidikan menengah yaitu sebanyak 17 Tabel orang (56,7%). Berdasarkan pekerjaan diketahui Pengetahuan Pada Ibu di BPS Sri Martuti sebagian besar responden adalah IRT yaitu Piyungan, Bantul, Yogyakarta sebanyak 18 orang (60%). Frekuensi 14 9 7 30 Hasil analisis pada Tabel 4 di atas diketahui besar ibu Distribusi Frekuensi Tingkat Karakteristik Tingkat Pengetahuan Tinggi Sedang Rendah Total Sumber: Data primer diolah 2012 sebagian 4. mempunyai Persentase (%) 46,7 30,0 23,3 100,0 c. Ketepatan Melakukan Imunisasi tingkat Tabel 5. Distribusi Frekuensi Ketepatan pengetahuan kategori tinggi sebanyak 14 orang Melakukan Imunisasi Pada Ibu di BPS Sri (46,7%). Sebagian kecil ibu mempunyai tingkat Martuti Piyungan, Bantul, Yogyakarta pengetahuan kategori rendah sebanyak 7 orang (23,3%). Ketepatan Tepat Tidak tepat Total Sumber: Data primer diolah 2012 Frekuensi 19 11 30 4 Persentase (%) 63,3 36,7 100,0 Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5 di ISSN : 1907 - 3887 orang (92,3%). Ibu yang tidak tepat dalam atas, diketahui sebagian besar ibu tepat dalam melakukan melakukan imunisasi pada bayinya sebanyak 19 (36,7%). 2. imunisasi sebanyak 11 orang Analisis Bivariat Tabel 6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi dengan Ketepatan Melakukan Imunisasi Pada Bayi di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta Ketepatan Pengetahuan Tepat Tidak tepat Tinggi f 12 % 85,7 F 2 % 14,3 f 14 % 100,0 Sedang 6 66,7 3 33,3 9 100,0 Rendah 1 14,3 6 85,7 7 100,0 63,3 11 36,7 30 100,0 19 Total Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan 10,314 0,006 Bantul sebagian besar dalam kategori tinggi Tabel 6 di atas diketahui sebagian besar sebesar 46,7%. Hasil ini dapat diartikan responden yang berpengetahuan tinggi, tepat bahwa melakukan orang pemahaman yang baik mencakup materi yang tentang imunisasi. Hal ini ditunjukkan melakukan melalui kemampuan ibu dalam menjawab imunisasi sebanyak 6 orang (66,7%), dan dengan benar pertanyaan yang berkaitan responden yang berpengetahuan kurang, tidak dengan imunisasi. imunisasi Sebagian berpengetahuan silang p pada (85,7%). tabulasi χ2 Total sebanyak besar sedang, 12 responden tepat ibu tepat dalam melakukan imunisasi sebanyak 6 hal dilakukan dengan hipotesis penelitian yang diketahui seseorang setelah melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Proses penginderaan yang dilakukan Square.Berdasarkan hasil analisis Chi-Square akan menghasilkan sebuah respon, yang diperoleh nilai χ2 hitung sebesar 10,314 dengan p salah satunya berdampak pada peningkatan value sebesar 0,006. Oleh karena nilai p value pengetahuan. Seperti yang dikemukakan oleh kurang dari 0,05 (p<0,05), hal ini dapat diartikan Notoatmodjo ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang pengetahuan adalah merupakan hasil tahu imunisasi ibu dan ini terjadi setelah orang mengadakan melakukan imunisasi pada bayi di BPS Sri penginderaan terhadap objek tertentu dan Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, sehingga terbentuknya hipotesis penelitian ini diterima. dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi G. PEMBAHASAN terhadap objek8. ketepatan statistik tingkat Chi- dengan analisis mempunyai Pengetahuan merupakan segala orang (85,7%). Pembuktian telah waktu 1. Tingkat Pengetahuan Tentang Imunisasi Hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan ibu di BPS Sri Martuti Piyungan 5 (2010) menyebutkan pengetahuan sangat Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati ISSN : 1907 - 3887 yang dimiliki Pengetahuan tentang imunisasi diketahui merupakan pengetahuan yang penting dimiliki oleh ibu.Pengetahuan yang dimiliki Tingkat merupakan dasar bagi terbentuknya perilaku. berperilaku sesuai pengetahuan (2010) yang merupakan terbuka dan maju terhadap hal baru sehingga semakin (2010) berasal dari dalam diri maupun dari luar diri matang, mempengaruhi tingkat pengetahuan. Hal ini sehingga berhubungan untuk sebagian besar responden adalah IRT sebesar 60%, dengan responden berusia 20-35 tahun sebesar 86,7%. tingkat Rentang usia ini merupakan rentang usia dewasa pendapatan keluarga sebesar <Rp.808.000 sebesar 56,7%. Notoatmdjo (2010) awal dimana kemampuan otak telah berfungsi menyebutkan pendapatan digunakan untuk dengan baik sehingga seseorang akan mampu memenuhi keputusan. kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan pokok, kebutuhan kesehatan maupun Berbagai informasi yang diperolehnya akan kebutuhan akan informasi. Sebagai IRT, ibu mampu diolah sedemikian rupa sehingga akan mempunyai kelebihan memiliki waktu yang meningkatkan pengetahuan yang dimilikinya. Notoatmodjo kemampuan Hasil penelitian diketahui sebagian besar mengambil dengan memenuhi kebutuhan akan sumber informasi. dengan baik dan menghasilkan pengetahuan. dengan juga Pekerjaan seseorang juga dapat informasi yang diperolehnya dapa diserap Sesuai termasuk mudah menerima informasi. seseorang maka akan mempunyai kemampuan dan seseorang dapat tinggi tingkat pendidikan seseorang makin oleh umur karena, semakin dewasa umur logis pendidikan dalam pembangunan, pada umumnya makin Tingkat pengetahuan dipengaruhi berfikir dan dalam memotivasi untuk sikap berperan serta lingkungan dan sosial budaya9. Hasil penelitian diketahui wawasan perilaku seseorang akan pola hidup terutama pengetahuan meliputi pendidikan, pekerjaan, umur, faktor semakin menyebutkan mempengaruhi ibu.Notoatmodjo (2010) menjabarkan faktormempengaruhi meningkatkan pengetahuannya. Sesuai dengan Notoatmodjo faktor yang mempengaruhi.Faktor tersebut dapat yang merupakan tinggi pendidikan maka pola pikirnya semakin dimiliki ibu terbentuk karena adanya berbagai berfikir menengah 56,7%. terhadap pola pikir seseorang, dimana semakin penting Pengetahuan tentang imunisasi yang yang pendidikan sebesar yang baik. Tingkat pendidikan juga berpengaruh pembentuk perilaku seseorang8. faktor menengah responden informasi sehingga dapat terbentuk pengetahuan menyebutkan domain besar proses pendidikan terdapat proses pemberian dengan pengetahuan yang dimilikinya. Sesuai dengan Notoatmodjo Hasil penelitian tingkat pendidikan menengah dimana didalam Hal ini dapat dijelaskan karena orang akan cenderung sebagian berpendidikan ibu seseorang. fleksibel untuk melakukan berbagai aktivitas (2010) termasuk mencari sumber informasi untuk menyebutkan semakin cukup umur, tingkat meningkatkan kematangan dan kakuatan seseorang akan lebih memanfaatkan matang dalam berfikir dan bekerja8. pengetahuan pendapatan dengan keluarnya yang dimilikinya. Semakin banyak informasi yang Pengetahuan ibu dipengaruhi juga dimiliki oleh pendidikan.Semakin tinggi pendidikan maka akan 9 pengetahuan seseorang . maka semakin luas wawasan dan pengetahuan 6 dapat meningkatkan Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati Pengetahuan imunisasi dalam hal ini berkaitan dengan waktu pemberian sangat penting dimiliki oleh ibu terutama pada imunisasi kepada bayi harus tepat sesuai dengan ibu. Ibu membutuhkan pengetahuan yang benar jadwal tentang imunisasi agar dapat memberikan dikemukakan menyebutkan ketepatan adalah imunisasi dengan tata cara yang benar kepada apabila bayi mendapatkan imunisasi sesuai bayinya. Hal ini disebabkan karena imunisasi dengan jadwal yang telah di tentukan oleh harus diberikan sesuai dengan prosedur yang ada petugas mencakup jenis tentang ISSN : 1907 - 3887 imunisasi maupun pemberian imunisasi. Perilaku pemberian imunisasi.Seperti kesehatan dan sesuai yang program 6 usia imunisasi . ibu dalam Ketepatan waktu pemberikan memberikan imunisasi berhubungan erat dengan imunisasi kepada bayi merupakan salah satu pengetahuan yang dimilikinya. Sesuai dengan bentuk perilaku kesehatan ibu dalam hal Notoatmodjo (2010) yang menyebutkan bahwa pencegahan terhadap penyakit.Ketepatan waktu pengetahuan pemberian imunisasi dipengaruhi oleh banyak dalam tahap aplikasi akan diwujudkan dengan menggunakan materi yang faktor.menyebutkan telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil mendukung (sebenarnya)9. pendidikan, penelitian yang diantaranya adalah pengetahuan, akomodasi, lingkungan sosial dan tenaga kesehatan7. 2. Ketepatan Waktu Melakukan Imunisasi Hasil ketepatan faktor-faktor diketahui Pendidikan berkaitan erat dengan ketepatan waktu ibu melakukan imunisasi pada perilaku kesehatan Hasil penelitian diketahui bayi di BPS Sri Martuti Piyungan Bantul, sebagian sebagian besar dalam kategori tepat sebesar menegah sebesar 56,7%. Tingkat pendidikan 63,35. Hasil ini dapat diartikan bahwa jenis menengah dapat dikatakan telah mempunyai imunisasi yang diberikan oleh ibu pada bayinya pendidikan yang cukup baik. Semakin baik telah sesuai dengan usianya dan sesuai dengan tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi jadwal serta aturan yang ada dalam pemberian tingkat kesadaran akan pentingnya kesehatan imunisasi. termasuk dalam memberikan imunisasi kepada Imunisasi merupakan pemberian besar bayinya. Sesuai kekebalan tubuh kepada bayi untuk pencegahan pendidikan terhadap ketepatan penyakit. Jenis imunisasi yang responden dengan seseorang sepanjang berpendidikan 7 dapat menyebutkan meningkatkan pendidikan tersebut diberikan kepada bayi umur 0-12 bulan meliputi merupakan pendidikan yang aktif, seperti imunisasi BCG, DPT(1,2,3), Polio (1,2,3,4), penggunaan buku dan lain-lain. Hepatitis B (1,2,3), dan Campak. Imunisasi Perilaku ketepatan waktu pemberian harus diberikan sesuai dengan aturan agar vaksin imunisasi dipengaruhi juga oleh kemampuan 4 dapat berfungsi dengan baik .imunisasidasar finansial. Hasil penelitian diketahui pendapatan dilaksanakan dengan lengkap, tepat dan teratur, keluarga sebagian besar responden adalah maka angka <Rp.808.000 sebesar 56,7%. Salah satu alokasi kesakitan dan kematian balita hingga sekitar 80- pendapatan keluarga adalah untuk memenuhi imunisasi dapat mengurangi 6 95% . kebutuhan akan kesehatan diantaranya untuk Salah satu aturan pemberian memberikan imunisasi kepada anak. Semakin imunisasi adalah ketepatan waktu.Ketepatan tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin 7 Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati mampu memberikan anakmenyebutkan individu dapat imunisasi kepada ISSN : 1907 - 3887 Green menyebutkan pengetahuan kemampuan finansial merupakan predisposing factor pembentuk mempengaruhi perilaku perilaku seseorang. Dapat dijelaskan, untuk kesehatan7. dapat berperilaku tepat waktu melakukan Imunisasi kepada bayi harus dilakukan imunisasi membutuhkan adanya pengetahuan sesuai dengan aturan agar imunisasi yang sebagai diberikan dapat berfungsi secara baik. Perilaku tersebut8. pemberian imunisasi yang tidak sesuai aturan seperti bahwa tidak tepat waktu, maka faktor Hasil akan 14,7% dasar pembentuk penelitian responden diketahui mempunyai perilaku sebesar tingkat menyebabkan imunisasi tidak dapat berfungsi pengetahuan tinggi tetapi mempunyai perilaku dengan terjadinya yang tidak tepat dalam memberikan imunisasi. penyakit atau menghilangkan penyakit tertentu. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kemampuan Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan responden untuk memberikan imunisasi secara baik dalam mencegah 10 oleh menyebutkan imunisasi tidak cukup hanya tepat dipengaruhi tidak hanya dipengaruhi oleh dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara pengetahuan saja, tetapi juga dipengaruhi juga bertahap, tepat dan lengkap agar terbentuk oleh faktor lain seperti kemampuan finansial kekebalan terhadap berbagai penyakit yang sebagai sangat membahayakan kesehatan dan hidup ketersediaan sarana pelayanan kesehatan sebagai anak. faktor pendorongyang menyebutkan bahwa faktor pendukung dan adanya perilaku kesehatan dapat terbentuk karena 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Ketepatan Waktu Ibu Melakukan Imunisasi Pada Bayi di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta adanya faktor pendukung dan faktor pendorong8. Ketepatan dalam melakukan imunisasi Chi-Square merupakan salah satu syarat atau aturan mutlak diperoleh nilai χ hitung sebesar 10,314 dengan yang harus dipatuhi ibu. Ketepatan waktu p value sebesar 0,006 (p<0,05). Hasil ini dapat pemberian imunisasi akan berdampak pada diartikan, ada hubungan yang signifikan tingkat keberhasilan pemberian imunisasi itu sendiri. pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan Hal ini hanya dapat terwujud apabila ibu ketepatan waktu ibu melakukan imunisasi pada mempunyai pengetahuan yang baik tentang bayi di BPS Sri Martuti, Piyungan, Bantul, bagaimana cara melaksanakan dan memberikan Yogyakarta. Semakin baik pengetahuan maka imunisasi kepada bayinya Sesuai denga10 akan semakin baik tingkat ketepatan dalam menyebutkan apabila pengetahuan ibu tentang memberikan imunisasi pada bayi. Didukung pemberian imunisasi baik diharapkan pemberian hasil tabulasi silang yang menunjukkan sebagian imunisasi bisa sesuai dengan jadwal sehingga besar responden yang berpengetahuan tinggi, program imunisasi memenuhi kuantitas dan tepat dalam melakukan imunisasi kepada kualitas kesehatan bayi, akhirnya berdampak bayinya sebesar (85,7%). pada peningkatan status kesehatan dan sumber Hasil analisis 2 Pengetahuan tentang imunisasi yang daya manusia di masa yang akan datang. Teroi dimiliki oleh ibu merupakan faktor penting diatas sesuai dengan kenyataan dengan hasil terbentuknya penelitian. ketepatan waktu ibu dalam melakukan imunisasi kepada bayinya. Teori 8 Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati Hasil tersebut menyimpulkan bahwa ISSN : 1907 - 3887 imunisasi dasar pada bayi dan anaknya, sehingga pengetahuan berhubungan signifikan dengan dapat mempengaruhi status imunisasinya. ketepatan waktu ibu melakukan imunisasi pada bayi. Pengetahuan yang dimiliki H. KESIMPULAN DAN SARAN akan A. Kesimpulan membentuk pemahaman yang benar pada ibu Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan untuk dapat melakukan perilaku memberikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan imunisasi secara tepat. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan 7 oleh bahwa: yang 1. menyebutkan pengetahuan seseorang dapat imunisasi di BPS Sri Martuti, Piyungan, mempengaruhi ketepatan dalam suatu tindakan, Bantul, Yogyakarta sebagian besar dalam baiknya pengetahuan dapat membuat ketepatan kategori tinggi sebesar 46,7%. menjadi langgeng.Teori ini sesuai dengan hasil 2. penelitian. Hasil penelitian ini 3. tentang imunisasi dengan kepatuhan melakukan ibu melakukan imunisasi pada bayi di BPS Growong, Pucungrejo, Muntilan, Magelang, Sri Martuti, Piyungan, Bantul, Yogyakarta dengan hasil (p=0,006). penelitian ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dasar dengan jadwal B. Saran pemberian imunisasi pada bayi umur 0-12 bulan Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, di Puskesmas Depok 1 Yogyakarta (p<0,05). Hasil penelitian ini maka dapat diberikan saran sebagai berikut: mempunyai 1. kesamaan hasil dengan penelitian sebelumnya tentang materi tingkat pengetahuan dan ibu merupakan faktor penting bagi terbentuknya pemberian imunisasi ketepatan waktu imunisasi, yang dapat pada dijadikan sebagai bahan acuan mahasiswa bayi.Kesimpulan penelitian ini berimplikasi bahwa pengetahuan tentang untuk mengembangkan penelitian pada imunisasi materi yang sejenis. merupakan pengetahuan yang harus dimiliki 2. oleh ibu.Pengetahuan yang dimiliki menjadi dasar untuk melakukan tindakan dan perilaku. Hal ini didukung juga oleh teori yang ketepatan Meningkatkan peran sertanya dalam mewujudkan derajat kesehatan anak pembentukan pengetahuan kesehatan pada ibu dengan memberikan kepercayaan, dan perilaku kesehatan seorang ibu mempengaruhi Bagi Bidan melalui dikemukakan oleh10 disebutkan pengetahuan, akan Bagi Institusi Pendidikan Menambah bahan referensi kepustakaan mengandung kesimpulan bahwa pengetahuan ketepatan Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan ketepatan waktu imunisasi pada bayi di Posyandu Dusun Jetis imunisasi melakukan 63,3%. diketahui ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang ibu besar dalam kategori tepat waktu sebesar dengan hasil penelitian 13 waktu Piyungan, Bantul, Yogyakarta sebagian 12 Jateng (p=0,000). Penelitian Ketepatan imunisasipada bayidi BPS Sri Martuti, mempunyai kesamaan hasil dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tingkat tingkat pengetahuan ibu tentang pendidikan kesehatan, penyuluhan maupun pemberian konseling. 3. 9 Penelitian Selanjutnya Vol. 11 Nomor 4 Oktober 2016 – Jurnal Medika Respati Dapat mengembangkan penelitian ini ISSN : 1907 - 3887 6. Nelson. 2000. Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15. . Penerbit buku kedokteran EGC.: Jakarta 7. Niven, N. 2002. Psikologi kesehatan, Edisi 2. Penerbit buku kedokteran EGC: Jakarta 8. Notoatmodjo, S.2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta: Jakarta 9. Notoatmodjo, S.2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta: Jakarta 10. Ranuh, 2008. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Badan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia: Jakarta 11. Sugiyono.2010. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta:Bandung 12. Vitrianingsih.2010.Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Jadwal Pemberian Imunisasi Pada bayi Umur 0-12 bulan Di Puskesmas Depok 1 Yogyakarta. 13. Yuliawati.2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dengan Kepatuhan Melakukan Imunisasi Pada bayi Di Posyandu Dusun Jetis Growong, Puncungrejo, Muntilan, Magelang, Jateng. dengan melakukan penelitian sampai tahap evaluasi yang mempengaruhi ketepatan ibu dalam memberikan imunisasi pada anak seperti pendidikan, akomodasi, lingkungan dan faktor tenaga kesehatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta 2. Departemen Kesehatan. 2009. Profil Kesehata Indonesia. Depkes RI: Jakarta 3. Dinas Kesehatan. 2010. Profil Kesehatan Provinsi DIY. Dinkes DIY: Yogyakarta 4. Hanum. 2010. Tubuh Kembang Status Gizi dan imunisasi Dasar Pada Balita. Nuha Medika: Yogyakarta 5. Latifa.2003.Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dengan Ketaatan Pemberian Imunisasi Di Puskesmas Sedayu 1, Bantul. 10