RKPD 2015

advertisement
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan di Provinsi Jawa Barat dari tahun ketahun dilaksanakan untuk mencapai
kemakmuran seluruh masyarakat Jawa Barat. Tujuan tersebut dapat tercapai melalui perencanaan
pembangunan yang dilaksanakan secara spesifik, terukur, didukung ketersedian sumber daya,
serta tepat waktu dalam pelaksanaan. Berdasarkan Perencanaan Jangka Panjang Daerah (RPJMD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015
berada pada tahap pengembangan untuk memantapkan Pembangunan secara menyeluruh
sebagai upaya menyiapan kemandirian masyarakat Jawa Barat dalam berbagai bidang, hal ini
menuntut semua pihak untuk lebih fokus, tepat sasaran dan dapat dipertanggung jawabkan dalam
pelaksanaan pembangunan di Jawa Barat.
RKPD Tahun 2015 memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Selain daripada
itu, RKPD Tahun 2015 juga merupakan acuan bagi OPD dalam menyempurnakan Rencana Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD) Tahun 2015.
RKPD Tahun 2015 diselaraskan dengan kebijakan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 dan Rencanan Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005
penanggulangan masalah kemiskinan (pro poor), pertumbuhan ekonomi (pro growth),
penciptaan lapangan kerja (pro job), dan upaya penanganan masalah lingkungan hidup (pro
environment) serta pencapaian target
Millenium Development Goals (MDGs). Tantangan
Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki jumlah penduduk tertinggi di Indonesia yaitu
sebesar 44.548.431 jiwa pada Tahun 2012, adapun untuk Tahun 2013 proyeksi jumlah
penduduk Jawa Barat sebesar 45.284.209 jiwa, dengan proyeksi laju pertumbuhan penduduk
sebesar 1,65% (sumber : BPS Provinsi Jawa Barat; Januari 2014). Dengan demikian, jumlah
total penduduk Jawa Barat adalah sebesar 19% dari proyeksi total penduduk Indonesia yang
berjumlah 242.013.800 jiwa (sumber : datastatistik-indonesia.com; Januari 2014). Hal
tersebut memberikan konsekuensi terhadap penyediaan dan peningkatan layanan publik
serta pemenuhan pangan.
Kebijakan pembangunan Jawa Barat pada Tahun 2015 menekankan pada
peningkatan kualitas sarana prasarana dan pendidik serta pemerataan pelayanan pendidikan;
peningkatan pelayanan kesehatan, peningkatan daya saing tenaga kerja dan industri serta
peningkatan akses untuk pertumbuhan ekonomi daerah; peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur wilayah. Pengendalian keseimbangan daya dukung lingkungan dan peningkatan
mitigasi bencana serta penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) juga masih menjadi penekanan di Tahun 2015.
Proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 adalah
sebagai berikut :
I-1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Gambar 1.1
Bagan Alur Proses Penyusunan RKPD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Prinsip Penyusunan RKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah (SISRENBANGDA), perencanaan pembangunan daerah dilakukan dengan prinsip
prinsip sebagai berikut:
a). Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam system
perencanaan pembangunan nasional;
b). Perencanaan pembangunan daerah kabupaten/kota merupakan satu kesatuan dalam
sistem perencanaan pembangunan daerah;
c). Perencanaan pembangunan daerah dilakukan berdasarkan peran dan kewenangan masing
masing;
d). Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana
pembangunan daerah;
e). Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang
dimiliki daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional;
f).
Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, rensponsif, efisien,
efektif, akuntabel, partisipatif, berkeadilan dan berkelanjutan;
g). Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan dengan spesifik (specific), terukur
(measurable), dapat dilaksanakan (achievable), memperhatikan ketersediaan
sumberdaya (resources availability) dan memperhatikan fungsi waktu (times), yang disingkat
SMART.
I-2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
1.2
Landasan Hukum
Peraturan perundang
Jawa Barat Tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Provinsi
1.
Undang
Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2.
Undang
r 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3.
Undang
antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4.
Undang
007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional Tahun 2005
Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4575);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4577);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816)
I-3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri D, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 47);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 6 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009
21. Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005
22. Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Tahun 2013 Nomor 25 Seri E);
23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang Pengembangan
Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan Tahun 2010
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
(Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2013);
25. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010
Nomor 79 Seri E).
I-4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
1.3.
Hubungan Antar Dokumen
RKPD Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan makro tahunan daerah yang
disusun berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah (Sisrenbangda) Provinsi Jawa Barat dan Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2009 tentang SISRENBANGDA. Penyusunan RKPD berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, dan
hasil evaluasi pembangunan Tahun 2012-2013.
1.4.
Maksud dan Tujuan
Dokumen RKPD Tahun 2015 disusun dengan maksud sebagai acuan/pedoman
perencanaan dan penganggaran tahunan daerah Tahun 2015, Dengan tujuan adalah:
1) Mewujudkan pencapaian sasaran pembangunan Jawa Barat;
2) Mewujudkan integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan baik antar daerah, antar
ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintahan maupun antar tingkat pemerintahan;
3) Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengendalian dan pengawasan;
4) Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha, Perguruan Tinggi dan Komunitas;
serta
5) Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
1.5
Sistematika
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, disusun
dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menjelaskan tentang latar belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.
1.2. Landasan Hukum
Menjelaskan Dasar Hukum yan g digun aka n d alam Rencan a Kerj a
Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Menjelaskan tentang hubungan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dengan dokumen
lainnya.
I-5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
1.4. Maksud dan Tujuan
Menjelaskan tentang maksud dan tujuan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015.
1.5. Sistematika
Memuat sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2015.
BAB II.
EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CARA PENCAPAIAN KERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2012-2013
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
Menjelaskan tentang kondisi terkini berdasarkan capaian target pembangunan
Tahun 2012 dan Tahun 2013.
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2014 dan Realisasi
RPJMD Tahun 2008-2013
Menjelaskan realisasi, hasil capaian program dan kegiatan yang direncanakan
dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
serta pencapaian indikator Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013
2.3
Permasalahan Pembangunan
Menjelaskan dan melakukan Identifikasi permasalahan berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan pembangunan tahun 2012 dan tahun 2013.
BAB III.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI
DAERAH TAHUN 2015
DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN
3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Menjelaskan arah kebijakan pembangunan ekonomi nasional dan provinsi Tahun
2014, proyeksi dan tantangan pembangunan ekonomi tahun 2015
3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Mejelaskan arah kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun 2015 serta
pendanaan pembangunan lainnya.
BAB IV.
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015
4.1
Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Menjelaskan tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan
pembangunan berdasarkan misi (beserta indikator misi), serta menjelaskan
common goals (tematik sektoral dan kewilayahan), perbatasan, MDGs, Inpres No 3
Tahun 2010.
I-6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4.2
Prioritas Pembangunan Daerah
Menjelaskan isu strategis dan prioritas program pembangunan
4.3
Prioritas Pembangunan Kabupaten/Kota
Menjelaskan prioritas pembangunan setiap Kabupaten/Kota dalam rangka
sinergi pembangunan Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2015.
BAB V.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015
Menjelaskan rincian program dan kegiatan prioritas RKPD Tahun 2015, instansi
pelaksana/OPD, indikator capaian masing-masing program dan kegiatan serta pagu
indikatifnya.
BAB VI.
PENUTUP
Menguraikan tentang hal-hal pokok yang termuat dalam keseluruhan dokumen RKPD,
sebagai pedoman bagi semua pihak dalam memfungsikan RKPD sesuai dengan
ketentuan perundangan yang berlaku. Pada bagian ini juga memuat antara lain :
a.
Keterpaduan dan sinkronisasi penyusunan program dan kegiatan di OPD dan
Kabupaten/Kota
dengan
memperhatikan
Kewenagan
serta
peran/tanggungjawab/tugas OPD;
b.
Peranan stakeholder pembangunan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi kebijakan, program, dan kegiatan RKPD;
c.
Penegasan RKPD sebagai acuan penyusunan rencana kerja dan APBD;
d.
Penegasan tentang kewajiban
pelaksanaan program RKPD.
I-7
pemerintah daerah untuk mengevaluasi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2013
2.1.
Gambaran Umum Wilayah
2.1.1.
Aspek Geografis dan Demografis
2.1.1.1. Kondisi Geografis
Provinsi Jawa Barat memiliki wilayah daratan seluas 3.709.528,44 hektar dengan
garis pantai sepanjang 724,85 km. Secara Geografis Provinsi Jawa Barat terletak pada posisi
104°48" - 108°48" Bujur Timur dan 5°50" - 7°50" Lintang Selatan dengan batas wilayahnya
meliputi:
a.
Sebelah utara, berbatasan dengan Laut Jawa dan Provinsi DKI Jakarta;
b.
Sebelah timur, berbatasan dengan Provinsi JawaTengah;
c.
Sebelah selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia;
d.
Sebelah barat, berbatasan dengan Provinsi Banten.
Beberapa fakta mengenai kondisi geografis Jawa Barat dapat diuraikan sebagai
berikut:
a.
Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang kompleks dengan
wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan serta dataran rendah di
wilayah utara;
b.
Memiliki kawasan hutan berupa 52 kawasan hutan konservasi beberapa taman
nasional, cagar alam, kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi yang
proporsinya mencapai ± 212% dari luas Jawa Barat;
c.
Curah hujan Jawa Barat berkisar antara 210 500-405500 mm/thn dengan dan
termasuk wilayah dengan tingkat intensitas hujan tinggi di beberapa wilayah sekitar
pegunungan di Jawa Barat bagian tengah dan selatan;
d.
Memiliki 40 Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan debit ari permukaan 80 milyar
M 3 /tahun dan air tanah 150 juta M 3 /tahun.
Secara administratif pemerintahan, wilayah Provinsi Jawa Barat terbagi ke dalam
27 kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten dan 9 kota, yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi,
Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya, Ciamis,Kuningan, Cirebon, Majalengka,
Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, dan Pangandaran serta Kota Bogor,
Sukabumi, Bandung, Cirebon, Bekasi, Depok, Cimahi, Tasikmalaya dan Kota Banjar.
II - 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.1.1.2. Gambaran Demografis
Gambaran umum demografis wilayah Provinsi Jawa Barat, tercermin dari Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP) Jawa Barat dalam kurun waktu tahun 2012-2013 mengalami peningkatan sebesar
0,11% yaitu dari 1,66% pada Tahun 2012 meningkat menjadi 1,77% pada tahun 2013.
Tabel 2.1
Data Kondisi Demografi Jawa Barat 2012-2013
INDIKATOR
SATUAN
TAHUN
2012
2013
Demografi
a. Jumlah Penduduk
jiwa
44.548.431
a.1 Laki-laki
jiwa
22,609,621
23.004,3*
a.2 Perempuan
jiwa
21.938,810
22.336,5*
b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
c. Kepadatan Penduduk
45.340,8*
persen
1.66
1.77
jiwa per km2
1.198
1.222
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat. Januari 2014
*) dalam ribuan
Selanjutnya, gambaran penduduk Jawa Barat berdasarkan jenis pekerjaan, dapat
ditunjukkan dari sebaran penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha, seperti terlihat pada
Tabel 2.2. di bawah ini.
Tabel 2.2.
Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja (15 tahun ke atas)
Kondisi Agustus 2012-2013
Kondisi
Lapangan Pekerjaan Utama
Agustus 2012
Jumlah
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan
Agustus 2013
Persentase
Jumlah
Persentase
3,966,550
21.65
3,670,614
19.93
191,271
1.04
138,372
0.75
3,863,392
21.09
3,916,702
21.27
50,125
0.27
63,150
0.34
Konstruksi
1,287,391
7.03
1,265,248
6.87
Perdagangan, Rumah Makan dan
Jasa Akomodasi
4,595,508
25.08
4,718,798
25.63
dan Perburuan
Pertambangan dan Penggalian
Industri
Listrik, Gas dan Air
II - 2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Kondisi
Lapangan Pekerjaan Utama
Agustus 2012
Jumlah
Persentase
Agustus 2013
Jumlah
Persentase
Transportasi, Pergudangan dan
Komunikasi
1,054,007
5.75
1,027,045
5.58
Keuangan, Real Estate, Usaha
Persewaan dan Jasa Perusahaan
494,222
2.70
538,391
2.92
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
2,818,642
15.38
3,075,664
16.70
18,321,108
100
18,413,984
100
Perseorangan
Total
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat
Berdasarkan pada tabel 2.2. di atas, terlihat bahwa dalam kurun waktu 2012-2013,
terjadi penurunan yang signifikan dalam jumlah pekerja di bidang pertanian dan pada saat
yang sama terjadi peningkatan jumlah pekerja di bidang perindustrian dan jasa. Untuk jumlah
pekerja di sektor perdagangan dan lainnya relatif lebih stabil. Ini artin ya telah terjadi
peningkatan lapangan pekerjaan di sektor industri dan jasa yang menyebabkan berpindahnya
pekerjaan masyarakat Jawa Barat yang sebelumnya mayoritas berprofesi sebagai petani
sekarang bergeser menjadi pekerja di bidang industri dan jasa.
2.1.2.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1. Kondisi Umum Kesejahteraan Masyarak
Kondisi umum kesejahteraan masyarakat Jawa Barat dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Selama kurun waktu Tahun 2012-2013 komponen indeks
pendidikan, indeks kesehatan dan daya beli mengalami peningkatan.
Tabel 2.3
Indikator Kesejahteraan Masyarakat Tahun 2012-2013
TAHUN
INDIKATOR
SATUAN
2012
2013
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) :
poin
73,19
73,40 **
a. Indeks Kesehatan (IK)
poin
72,67
72,99
tahun
68,60
68,80
30
30***
n/a
n/a
poin
82,21*
82,31
persen
96,39*
96,49
a.1 Angka Harapan Hidup (AHH)
a.2 Angka Kematian Bayi
per 1000 KH
per 100.000
a.3 Angka Kematian Ibu
KH
b. Indeks Pendidikan (IP)
b.1 Angka Melek Huruf (AMH)
II - 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
TAHUN
INDIKATOR
SATUAN
2012
b.2 Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
c. Indeks Daya Beli (IDB)
c.1 Purchasing Power Parity (PPP)
2013
tahun
8,08*
8,09
poin
64,17
64,89
ribu rupiah
637,67
640,80
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat. *)angka final 2012 **)angka perkiraan 2013 ***) angka SDKI 2012
2.1.2.2. Kondisi Pemerataan Ekonomi
Pemerataan ekonomi di Jawa Barat tidak terlepas dari perkembangan laju
pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB per kapita, dan indek s gini. Laju pertumbuhan
ekonomi di Jawa Barat dalam kurun waktu tahun 20 12-2013 mengalami penurunan
sebesar 0,15%, diikuti dengan naiknya tingkat inflasi akibat dari kenaikan harga BBM.
Secara umum produktivitas ekonomi Jawa Barat meningkat dan berdampak pada
peningkatan PDRB per kapita (ADHB) Tahun 2013 sebesar Rp 23,5 juta. Namun demikian
kondisi ekonomi tidak berdampak pada perbaikan pemerataan pendapatan, hal ini
diindikasikan dengan angka indeks gini yang tetap dan terkategori mempunyai
ketimpangan moderat.
Tabel 2.4
Produk Domestik Regional Bruto Tahun 2012-2013
NO
INDIKATOR
TAHUN
SATUAN
2012
1
2013
Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)
a. Nilai PDRB :
a.1 Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)
triliun rupiah
946,86
1.070 ,18
a.2 Atas Dasar Harga Konstan (adhk)
triliun rupiah
364,41
386,84
ribu rupiah
21.250
23.603
ribu rupiah
8.180
8.531
b. PDRB per Kapita :
b.1 PDRB per Kapita Atas Dasar Harga
Berlaku (adhb)
b.2 PDRB per Kapita Atas Dasar Harga
Konstan (adhk)
2
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
persen
6,21
6,06
3
Inflasi
persen
3,86
9,15
4
Indeks Gini
poin
0,41
0,41
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Februari 2014
II - 4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.1.2.3. Kondisi Kesejahteraan Sosial
Kondisi pembangunan masyarakat pada bidang sosial diindikasikan dengan Angka
Melek Huruf, Angka Partisipasi Sekolah, Angka Harapan Hidup, Angka Kematian Bayi, Keadaan
kesehatan gizi masyarakat, Pengangguran, Kemiskinan, Jumlah Grup Kesenian, Sarana
Prasarana Kesenian, Jumlah Klub Olahraga, dan Sarananya, serta Kondisi Ketenagakerjaan.
Dengan berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada Tahun 2013 terdapat
peningkatan angka melek huruf naik menjadi sebesar 96,49%, angka rata-rata lama sekolah
naik menjadi sebesar 8,09 sehingga angka partisipasi murni pada tingkat SD/MI telah
mencapai 97,10%, angka partisipasi murni pada tingkat SMP/MTs telah mencapai 74,82
dan angka partisipasi murni pada tingkat SMA/SMK/MA telah mencapai 53,28. Angka
Harapan Hidup selama kurun waktu Tahun 2012 -2013 meningkat 0,2 tahun. Angka
Harapan hidup ini ditentukan dari Angka Kematian Bayi/1000 KH yang selama kurun waktu
Tahun 2012-2013 tetap, yaitu 30 per 1000 kelahiran hidup. Indikator lainya antara lain
Prevalensi Gizi buruk pada tahun 2012 sebesar 0,5%. Demikian juga untuk balita gizi kurang
sebesar 9,0% tahun 2012. Pada kasus penyakit menular seperti prevalensi penyakit untuk
HIV/AIDS sebesar <0,5 pada tahun 2012. Kasus TBC/100.000 penduduk sebesar 226 tahun
2012. Prevalensi kasus malaria/1000 penduduk pada tahun 2012 sebesar 0,357. Incident Rate
kasus DBD/100.000 penduduk tahun 2012 sebanyak 50. Kasus AFP rate/100.000 anak di bawah
15 tahun pada tahun 2012 kurang dari 2. Dari sisi sarana dan prasana pelayanan kesehatan
dasar puskesmas sampai tahun 2012 sebanyak 1049 puskesmas. Puskesmas yang mampu
berfungsi PONED sampai tahun 2012 sebanyak 334 Puskesmas yang telah diperlengkapi dengan
paket alat kesehatan PONED, berikut tenaga baik dokter maupun bidan yang terlebih dahulu
dilatih PONED. Rumah sakit yang menjadi rujukan di Jawa Barat sampai tahun 2012 terdiri dari 41
Rumah Sakit Daerah dan 227 Rumah Sakit milik swasta dan TNI/POLRI dengan jumlah total
Tempat Tidur 25.569 TT.
Dari aspek ketenagakerjaan di Provinsi Jawa Barat,dapat dijelaskan bahwa Jumlah
penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja di Jawa Barat pada tahun 2013 mengalami kenaikan
sebesar 0,09% dibandingkan dengan tahun 2012. Pada tahun 2013 penduduk yang bekerja
tercatat sebanyak 18,41 Juta Orang,sementara pada tahun 2012 sebesar 18,32 Juta Orang. Jumlah
Pengangguran tahun 2012 sebesar 1,83 Juta Orang dan tahun 2013 sebesar 1,87 Juta Orang,
dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat tahun 2012 sebesar 9,08%
mengalami kenaikan pada tahun 2013 menjadi sebesar 9,22%. Penyerapan tenaga kerja
yang terbesar pada Sektor Perdagangan (25,63%), Industri (21,27%) dan Pertanian
(19,93%) pada bulan Agustus 2013. Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012, pada
Agustus 2012 jumlah penduduk yang bekerja di Sektor Industri mengalami kenaikan
sebesar 0,18% atau sebanyak 53.310 orang, sebaliknya, Sektor Pertanian menurun sebesar
1,72% atau sebanyak 295.936 orang (2,06 %).
Prosentase penduduk miskin pada Tahun 2012 adalah sebesar 9,89% dan pada Tahun
2013 sebesar 9,61% atau berkurang sebesar 0,28%. Jumlah penduduk miskin secara absolut
menurun sekira 40.000 orang (Tahun 2012 sebanyak. 4,42 juta orang dan Tahun 2013 sebanyak
4,38 juta orang).
Pembangunan di bidang budaya dapat dilihat dari banyaknya sarana dan prasarana
untuk memajukan budaya lokal Jawa Barat serta untuk pengembangan budaya sesuai dengan
kemajuan zaman. Saat ini jumlah gedung untuk pementasan budaya y ang dikelola oleh
II - 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pemerintah Provinsi Jawa Barat berjumlah 2 gedung, yaitu Gedung Rumentang Siang dan
Yayasan Pusat Kebudayaan. Sebagai bentuk peningkatan apresiasi masyarakat terhadap
Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah telah diberikan Penghargaan Karya Sastra Daerah
kepada 26 (dua puluh enam) orang tokoh sastra; terlaksananya 4 (empat) kali lomba Bahasa,
Sastra dan Aksara Daerah yang diikuti oleh generasi muda dan 6 (enam) Event Bahasa, Sastra
dan Aksara Daerah. Dalam upaya pelestarian budaya lokal maka telah diusulkan Kujang
sebagai Warisan Budaya Tak Benda dan Situs Batu Jaya sebagai Heritage. Pembangunan di
bidang kepariwisataan tahun 2011 kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Barat
mencapai angka 1.333.512 orang dari target sebesar 885.195 orang dengan persentase
capaian kinerja 150,65% dan wisatawan nusantara/domestik sebesar 35.315.020 orang dari
target 38.750.000 dengan persentase capaian kinerja 91,14%.
Adapun pembangunan pemuda dan olahraga di Jawa Barat, sebagai indikatornya
adalah terdapat lembaga kepemudaan berjumlah 665 lembaga dan adanya gedung olahraga
berjumlah 1004 serta jumlah klub olahraga pelajar sebanyak 194 klub olahraga masyarakat
439. Selain itu, dilakukan pembinaan peran serta kepemudaan untuk mengisi wawasan
kepemudaan, kewirausahaan pemuda dalam rangka meningkatkan taraf hidup.
Pembangunan di bidang sosial, diarahkan pada penanganan gelandangan, pengemis
dan orang terlantar, berupa pembinaan mental, sosial dan keterampilan di Balai Rehabilitasi
Sosial Bina Karya Cisarua Lembang dan Sub Unit Rumah Rehabilitasi Sosial Bina Mandiri
Cirebon, pada tahun 2011 sebanyak 300 Gepeng dan tahun 2012 sebanyak 350 Gepeng.
Sedangkan kepada orang terlantar sebanyak 1.460 orang diberikan tempat penampungan
sementara di Rumah Persinggahan Caringin sebelum dipulangkan ke tempat asalnya atau
sebelum dirujuk ke panti/balai terkait. Pemberdayaan Sosial Remaja dan Anak Jalanan,
berupa pembinaan mental, sosial dan keterampilan kepada rema j a put u s s ek ol ah d an
anak t erl an t ar da ri kabupaten/kota se Jawa Barat, agar mampu menjalankan fungsi
sosialnya tahun 2011 sebanyak 360 orang dan Tahun 2012 sebanyak 360 Remaja putus
Sekolah dan anak terlantar. Akses Pelayanan Sosial Penyandang Cacat, berupa layanan dan
bantuan pemulihan keberfungsian sosial, pemenuhan alat bantu, peningkatan keterampilan
usaha perbengkelan, service HP, warungan, olahan pangan dan jaminan hidup bagi
penyandang cacat di Kabupaten/Kota, Pada tahun 2011 sebanyak 500 Penyandang Cacat dan
tahun 2012 sebanyak 115 Penyandang Cacat.
2.1.3.
Aspek Pelayanan Umum
2.1.3.1. Kondisi Pelayanan Bidang Pendidikan
Pelayanan umum yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012
ditujukan untuk peningkatan sumberdaya manusianya (SDM) yang berkualitas yang merupakan salah
satu faktor utama pembangunan. Oleh karena itu dalam peningkatan kualitas SDM terutama
difokuskan kepada aksesibilitas masyarakat terutama terhadap bidang pendidikan, kesehatan, dan
transportasi. Pendidikan merupakan salah satu aspek pelayanan yang cukup penting dalam
pembangunan manusia Jawa Barat. Pembangunan pendidikan di Jawa Barat terus ditingkatkan
untuk meningkatkan pelayanan terhadap kebutuhan dalam bidang pendidikan.
II - 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Tabel 2.5
Kondisi Pelayanan Umum pada Aspek Pendidikan
No
URAIAN
Jumlahpenduduk
2012
2013
44.548.431
45.340,8
PENDIDIKAN
1
Rasio jumlah murid dan Guru SD
Negeri/swasta non MI
32
N/A
2
Rasio jumlah murid dan Guru SMP
negeri/swasta. non tsanawiah
20
N/A
3
Rasio jumlah murid dan Guru SMA
negeri/swasta non aliyah
20
N/A
4
Rasio jumlah murid dan Guru
20
N/A
SMK/negeri/ swasta
Sumber: BPS Provinsijama Barat 2012 dan 2013, diolah
2.1.3.2. Kondisi Pelayanan Bidang Kesehatan
Tabel 2.6
Kondisi pelayanan umum pada aspek Kesehatan
No.
URAIAN
2012
2013
Jumlah penduduk
44.548.431
45.284.209
1.
Jumlah puskesmas
1046
1.050
2.
Jumlah puskesmas pembantu
N/A
1.579
3.
Jumlah poskesdes
3.823
3.823
4.
Jumlah posyandu
50.266 *
50.298
5.
Jumlah rumah sakit
243
272
6.
Jumlah puskesmas keliling
789 *
789
7.
Jumlah balai pengobatan
3.111 *
3.111
8.
Rasio jumlah penduduk per
42.589
42.427
puskesmas
9.
Rasio jumlah penduduk per puskesmas
pembantu
N/A
28.213
10.
Rasio jumlah penduduk per poskesdes
11.653
11.653
11.
Rasio jumlah penduduk per posyandu
12.
13.
886
886
Rasio jumlah penduduk per rumah sakit
183.327
163.781
Rasio jumlah penduduk per puskesmas
56.462
56.462
keliling
II - 7
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
No.
14.
URAIAN
2012
Rasio jumlah penduduk per balai
2013
14.320
14.320
pengobatan
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2012 dan 2013, diolah,
Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Badan PPSDMK, Puast Data dan Informasi, Kementerian Dalam Negeri, RI, Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Barat 2012,
* Jabar Dalam Angka 2013
2.1.3.3. Kondisi Pelayanan Bidang Transportasi
Tabel 2.7
Kondisi Pelayanan pada Bidang Transportasi
No.
URAIAN
2012
Jumlah penduduk (orang)
1
Jumlah kendaraan umum roda empat (unit)
2
Rasio Jumlah Penduduk per Jumlah kendaraan
umum roda empat (orang/unit)
3
Jumlah kendaraan bukan umum roda empat (unit)
4
Rasio Jumlah Penduduk per Jumlah kendaraan
bukan umum roda empat (orang/unit)
5
Jumlahsepeda motor (unit)
6
Rasio Jumlah Penduduk per Jumlah sepeda motor
2013
44.548.431
45.284.209
134.106
NA
332
NA
11.056.228
NA
4
NA
9.626.748
NA
5
NA
(orang/unit)
7
Total panjang jalan Nasional (Km)
1.351,132
1.351,132
8
Total panjang jalan Provinsi (Km)
2.191,29
2.191,29
9
Total panjang jalan Kabupaten/ Kota (Km)
32.438,659
32.438,659
10
Total panjang jalan Non Status di Jalur Horizontal
Jawa Barat Selatan (Km)
210,930
210,930
11
Rasio Jumlah kendaraan umum roda empat
terhadap panjang jalan nasional(unit/Km)
99
NA
12
Rasio Jumlah kendaraan umum roda empat
terhadap panjang jalan provinsi(unit/Km)
61
NA
13
Rasio Jumlah kendaraan umum roda empat
terhadap panjang jalan kabupaten/kota
4
NA
636
NA
8.183
NA
5.046
NA
(unit/Km)
14
Rasio Jumlah kendaraan umum roda empat
terhadap panjang jalan non status (unit/Km)
15
Rasio Jumlah kendaraan bukan umum roda empat
terhadap panjang jalan nasional (unit/Km)
16
Rasio Jumlah kendaraan bukan umum roda
empat terhadap panjang jalan provinsi
II - 8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
No.
URAIAN
2012
2013
17
Rasio Jumlah kendaraan bukan umum roda
empat terhadap panjang jalan kabupaten/
341
NA
18
Rasio Jumlah kendaraan bukan umum roda
52.417
NA
empat terhadap panjang jalan non status
19
Rasio Jumlah kendaraan sepeda motor terhadap
7.125
NA
20
panjang jalan nasional (unit/Km)
Rasio Jumlah kendaraan sepeda motor terhadap
4.393
NA
297
NA
45.640
NA
panjang jalan provinsi (unit/Km)
21
Rasio Jumlah kendaraansepeda motor terhadap
panjang jalan kabupaten/kota (unit/Km)
22
Rasio Jumlah kendaraan sepeda motor
terhadap panjang jalan non status (unit/Km)
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat 2012 dan 2013, diolah dan Dinas Bina marga Provinsi Jawa Barat, diolah
Pembangunan Bidang Transportasi memegang peranan penting dalam pembangunan
wilayah Jawa Barat yang cukup luas dengan topografi yang cukup bergelombang. Untuk mendukung
pergerakan orang, barang di Jawa Barat diperlukan peningkatan pelayanan transportasi. Selama
kurun waktu Tahun 2012 dan Tahun 2013, panjang jalan nasional, provinsi maupun
kabupaten/kota tidak mengalami peningkatan.
2.1.4.
Aspek Daya Saing Daerah
Kemampuan Jawa Barat untuk bersaing dengan daerah lain secara nasional dalam
mencapai pertumbuhan kesejahteraan daerah selama tahun 2012 menunjukan peningkatan. Hal
ini ditunjukan dengan meningkatnya kinerja ekonomi daerah dalam berbagai sektor,
meningkatnya kinerja pengembangan wilayah fasilitas wilayah atau infrastruktur, dan
membaiknya iklim investasi.
Tabel 2.8
Laju Pertumbuhan Investasi PMTB Tahun 2012-2013
INDIKATOR
TAHUN
SATUAN
2012
Investasi (PMTB adhb)
2013
triliun rupiah
175,20
194,33
persen
13,84
10,91
persen
8,72
6,6
triliun rupiah
83,2
94,80
a. Laju Pertumbuhan Investasi (Pemb.
Modal Tetap Bruto/PMTB) adhb
b. Laju Pertumbuhan Investasi (Pemb.
Modal Tetap Bruto/PMTB) adhk
c. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah :
- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
(adhb)
II - 9
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
INDIKATOR
TAHUN
SATUAN
2012
- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
(adhk)
triliun rupiah
2013
20,00
21,22
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Februari 2014
2.1.5.
Kemampuan Ekonomi Daerah
Dalam struktur perekonomian yang mempunyai kontribusi terbesar pada pembangunan
Jawa Barat adalah sektor industri, perdagangan, dan sektor pertanian (BPS Jawa Barat, 2012).
Sehingga ke tiga sektor tersebut mencerminkan potensi perekonomian daerah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat secara berkelanjutan.
Tabel 2.9
Perkembangan PDRB Jawa Barat Tahun 2012 - 2013
Indikator
Satuan
Kondisi/Capaian
2012
2013
a. Kontribusi
1. Pertanian
persen
11,69
11,95
2. Pertambangan & Penggalian
persen
1,85
1,74
3. Industri Pengolahan
persen
35,69
34,56
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Bangunan
persen
persen
2,54
4,39
2,73
4,40
6. Perdag., Hotel & Restoran
persen
23,88
24,44
7. Pengangkutan & Komunikasi
persen
7,77
8,20
8. Keu. Persewaan, & Jasa
Perusahaan
persen
2,94
3,01
9. Jasa-Jasa
persen
9,23
8,98
persen
100,00
100,00
a. Pertumbuhan
1. Pertanian
persen
-0,71
3,57
2. Pertambangan & Penggalian
persen
-7,18
-0,66
3. Industri Pengolahan
persen
3,94
5,32
4. Listrik, Gas & Air Bersih
5. Bangunan
persen
persen
7,85
13,61
7,05
8,37
6. Perdag., Hotel & Restoran
persen
11,55
7,57
7. Pengangkutan & Komunikasi
persen
12,00
9,66
8. Keu. Persewaan, & Jasa
Perusahaan
persen
10,22
8,35
PDRB
9. Jasa-Jasa
PDRB
persen
8,14
5,44
persen
6,21
6,06
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat. Februari 2014
II - 10
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Bidang perdagangan mencakup aktivitas transaksi barang dan jasa baik secara domestik
maupun ekspor impor. Bagi perekonomian Jawa Barat, peran sub sektor perdagangan ini semakin
besar. Nilai ekspor selama kurun waktu Tahun 2012-2013 mengalami peningkatan begitu pula
impor. Berdasarkan Tabel 2.10 di bawah ini, neraca perdagangan Jawa Barat adalah positif.
Tabel 2.10
Nilai Ekspor dan Impor Tahun 2012-2013
NO
1
2
INDIKATOR
SATUAN
TAHUN
2012
2013
Ekspor :
- Ekspor (adhb)
triliun rupiah
340,28
389,42
- Ekspor (adhk)
triliun rupiah
162,1
178,43
- Impor (adhb)
triliun rupiah
270,95
309,96
- Impor (adhk)
triliun rupiah
116,65
131,40
Impor :
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Februari 2014
Kemajuan sektor perdagangan dalam pembangunan ekonomi Jawa Barat seperti di
gambarkan di atas disebabkan diantaranya oleh: (a) Meningkatnya akses pasar untuk beberapa
jenis/item produk industri Jabar dan meningkatnya pangsa pasar ekspor Jawa Barat pada negara
tujuan ekspor senilai US$ 17,760 milyar. Meningkatnya volume dan keanekaragaman produk
perdagangan ekspor dari Jawa Barat sebesar 4.617 juta ton.
Pembangunan di bidang pertanian difokuskan pada peningkatan ketahanan pangan,
melalui peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan cadangan pangan pemerintah daerah
dan cadangan pangan masyarakat, pengendalian distribusi dan harga pangan, peningkatan
keanekaragaman konsumsi serta penanganan keamanan pangan. Produksi pertanian, khususnya
produksi padi Jawa Barat mempunyai peranan penting dalam ketahanan pangan nasional, karena
memberikan kontribusi terbesar terhadap produksi beras Nasional. Pada Tahun 2012 kontribusi
produksi padi (Gabah Kering Giling)Jawa Barat terhadap nasional adalah 16,33%.
Prestasi Provinsi Jawa Barat sebagai kontributor terbesar dalam penyediaan padi
nasional salah satunya ditunjang oleh peningkatan produksi padi secara konsisten selama lima
tahun terakhir, sebagai akibat dari pengembangan sumberdaya petani, teknologi, penyuluhan dan
perbaikan infrastruktur pertanian, serta berbagai peraturan daerah yang mendukung
peningkatan produksi pertanian khususnya padi. Untuk mempertahankan posisi Jawa Barat
sebagai provinsi kontributor padi tertinggi, maka perlu ditingkatkan produktivitasnya.
II - 11
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.1.6.
Kinerja Pengembangan Wilayah
2.1.6.1. Penataan Ruang
Kinerja penataan ruang dilaksanakan melalui: (a) penyediaan pranata dan
perwujudan rencana tata ruang; (b) harmonisasi penataan ruang antara pusat, provinsi
dengan kabupaten dan kota; (c) peningkatan upaya pemantauan, pengawasan, dan penertiban
pemanfaatan ruang di seluruh Wilayah Jawa Barat. Dalam rangka mewujudkan tata ruang
yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing sesuai dengan tujuan penataaan ruang wilayah
yang diamanatkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 -2029 maka
dilaksanakan operasionalisasi penyelenggaraan BKPRD Provinsi Jawa Barat yang bermitra
dengan West Java Province-Metropolitan Development Management (WJPMDM), Badan
Pengembangan Wilayah (BPW) Jabar Selatan dan Forum Jabar Utara. Sebagai pendetilan
RTRW Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012 -2013 sudah
melaksanakan kegiatan penyusunan materi teknis Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Provinsi (KSP). Sampai dengan tahun 2013 telah diselesaikan 16 (enam belas) dari 24 (dua
puluh) KSP dengan 4 (empat) diantaranya sedang dalam proses penyusunan Naskah
Akademik dan Penetapan Perda.
Disamping itu, mengingat pentingnya pengelolaan pembangunan dan pengembangan
metropolitan dan pusat pertumbuhan di Provinsi Jawa Barat, melalui West Java ProvinceMetropolitan Development Management (WJPMDM) yang telah dibentuk sejak 2011,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat memandang perlu pembangunan metropolitan secara
terencana dan terintegrasi bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota tanpa
mengurangi kewenangan serta tanggung jawab masing-masing pemerintah kabupaten/kota.
Maka, dengan demikian konsep pengembangan 3 (tiga) Metropolitan dan 3 (tiga) pusat
pertumbuhan telah disusun sejak 2012-2013. Selain itu, sebagaimana amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan penataan ruang, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat telah melakukan rangkaian analisis dalam mendukung peninjauan
kembali RTRW Provinsi pada tahun 2012, 2013, dan 2014, sebelum dilakukan peninjauan
kembali pada tahun 2015.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk harmonisasi penataan ruang antara pusat,
provinsi dan kabupaten/kota serta dalam rangka pembinaan tata ruang oleh Provinsi Jawa
Barat kepada Kab./Kota dilakukan fasilitasi pelaksanaan proses rekomendasi dan evaluasi
Gubernur terhadap rancangan peraturan daerah RTRW Kabupaten/Kota. Saat ini sebanyak
23 (dua puluh tiga) kabupaten/kota di Jawa Barat sudah menetapkan Perda tentang RTRW.
II - 12
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Gambar 2.1. Status RTRW Kabupaten/Kota
Per Desember 2013
Dalam meningkatkan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan fasilitasi pemberian Rekomendasi Gubernur
untuk pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara (KBU) sebanyak 57.kasus pada Tahun
2013.
2.1.6.2. Infrastruktur Transportasi
Upaya peningkatan infrastruktur transportasi melalui peningkatan kinerja
pengelolaan jalan provinsi. Dari total panjang jalan provinsi sepanjang 2.191,29 Km, berada
dalam kondisi mantap sampai dengan tahun 2013 mencapai 97,56%. Dengan cap aian
tersebut, maka peningkatan kemantapan jalan sudah melebihi target RPJMD 2008-2013
untuk tahun 2012 sebesar 93,00 - 94,00%. Untuk mempertahankan kondisi jalan,
dilaksanakan program pemeliharaan jalan yang secara akumulatif mencapai panjang
10.633,52 km, dan rehabilitasi jalan sepanjang 545,88 km, serta rehabilitasi jemb atan
2.379,50 m. Melalui program pembangunan jalan telah dibangun jalan baru sepanjang
17,60 km, dan jembatan sepanjang 269,13 m. Sedangkan jalan yang ditingkatkan mencapai
464,26 km dan Penggantian Jembatan sepanjang 506,90 M'. Sampai dengan tahun 2012
juga telah dilaksanakan peningkatan jalan vertikal melalui pola pendanaan tahun jamak
yaitu ru as Jal an Cikajang — Pameungpeuk Sepanjang 24,904 Km dan ruas Jalan Bandung
— Cukul — Cisewu — Rancabuaya sepanjang 31,353 Km.
II - 13
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
No
1
2
3
4
Tabel 2.11
Kinerja Kemantapan Jalan Tahun 2013
2013
Kondisi
panjang (km)
%
Baik
1114,27
50,85
Sedang
Mantap
Rusak Ringan
Rusak Berat
Tidak Mantap
Total
1023,46
2137,73
53,56
46,71
97,56
2,44
53,56
2191,29
0
2,44
100
-
Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
Tingkat kemantapan jalan (kondisi baik dan sedang) di Provinsi Jawa Barat meningkat
dari 97,05 % pada tahun 2012 menjadi 97,56 % pada tahun 2013, meningkat sebesar 0,51 %.
Berkaitan dengan sektor perhubungan, hingga Tahun 2013 telah dilaksanakan berbagai
program antara lain: (a) Penyediaan fasilitas pendaratan dan penempatan pesawat yaitu
pembuatan marking 4.000 m2, perluasan appron 1.500 m2, peningkatan over run 3.600 m2
dan tersedianya fasilitas pendingin ruangan tower pada gedung operasional Bandara Husein
Sastranegara; (b) Penyediaan lahan untuk pembangunan Jembatan Timbang pada jalur
Cianjur-Sukabumi di Desa Titisan Kabupaten Sukabumi seluas 7.800 m2 dan Jalur SukabumiBandung di Desa Sindang Jaya Kabupaten Cianjur seluas 159.620 m2; (c) Pembebasan lahan
Bandar Udara Internasional di Kertajati Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat sampai
dengan akhir tahun 2013 seluas 777,6 Ha sehingga total lahan yang tersedia ± 920,66 Ha
(ditambah dengan tanah kas desa seluas 143 Ha); (d) Pembangunan Sisi Udara Bandar Udara
Internasional Kertajati berupa konstruksi Runway dengan panjang 2.565 m dan lebar 60 m;
(e) Pembebasan tanah untuk pembangunan shortcut Jalur Kereta Api Cibungur (Purwakarta)
dan Tanjungrasa (subang) sampai dengan akhir tahun 2013 seluas ± 22,9 Ha; dan (d)
Peningkatan fasilitas pelabuhan Angkutan Sungai dan Danau di Jawa Barat.
2.1.6.3. Sumberdaya Air dan Irigasi
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dilakukan upaya peningkatan
intensitas tanam padi melalui peningkatan pengelolaan jaringan irigasi di Jawa Barat. Dari
total luas Daerah Irigasi (DI) 974.012 Ha terdapat 86.561 Ha atau sebanyak 91 DI yang
merupakan DI kewenangan Provinsi. Peningkatan kinerja pengelolaan sumber daya irigasi
ditunjukan dengan terpeliharanya kondisi dan fungsi DI yang tersebar di WS CiliwungCisadane, Cisadea-Cibareno,Citarum, Cimanuk-Cisanggarung, Citanduy dan Ciwulan-Cilaki.
Jaringan irigasi pada DI kewenangan provinsi dengan kondisi baik meningkat dari 64,52%
pada akhir tahun 2012 menjadi 65,98 pada tahun 2013. Hal ini berdampak positif pada
meningkatnya intensitas tanam padi menjadi 227 % pada tahun 2013 dibandingkan dengan
tahun 2012 yang mencapai 214 %. Kinerja ini melampaui target yang ditetapkan dalam RPJMD
2008-2013 untuk Tahun 2012 yang sebesar 194 — 198%. Selain jaringan irigasi, juga
dipelihara kondisi dan fungsi 106 situ/waduk yang tersebar di WS Ciliwung-Cisadane, Cisadea
II - 14
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
- Cibareno, Citarum, Cimanuk-Cisanggarung, Citanduy dan Ciwulan-Cilaki. Peningkatan
kinerja ditunjukan dengan meningkatnya kapasitas tampung situ/waduk sehingga
manfaatnya adalah mampu menyediakan air untuk areal persawahan sehingga meningkatkan
intensitas tanam padi serta dapat memenuhi kebutuhan air baku lainnya untuk masyarakat di
sekitarnya.
2.1.6.4. Iklim Berinvestasi
Penanaman modal merupakan sumber pertumbuhan ekonomi sebuah wilayah. Oleh
karena itu upaya akumulasi modal merupakan concern setiap pemerintahan.
Penyelenggaraan bidang penanaman modal diarahkan untuk mencapai misi 2 (dua) yakni
Meningkatkan Pembangunan Perekonomian Regional Berbasis Potensi Lokal. Untuk
mendorong peningkatan penanaman modal di Jawa Barat, dilaksanakan melalui 2 (dua)
program yaitu Program Peningkatan Iklim Investasi dan Program Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi. Hasil dari pelaksanaan program tersebut seperti terlihat pada Tabel di
bawah ini.
Tabel 2.12.
Rekapitulasi Program dan Kegiatan
Penanaman Modal Tahun 2012-2013
No
NAMA
JUMLAH KEGIATAN
BERDASARKAN TAHUN
PROGRAM
1.
2.
Peningkatan Iklim Investasi
Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
JUMLAH
JUMLAH SELURUH
2012
2013
KEGIATAN
4
3
7
1
4
5
5
7
12
Sumber. LKPJ Gubemur Jawa Barat Tahun 2013
Tabel 2.8
Laju Pertumbuhan Investasi PMTB Tahun 2012-2013
INDIKATOR
SATUAN
Investasi (PMTB adhb)
TAHUN
2012
2013
triliun rupiah
175,20
194,33
a. LajuPertumbuhanInvestasi(Pemb. Modal
TetapBruto/PMTB)adhb
persen
13,84
10,91
b. LajuPertumbuhanInvestasi(Pemb. Modal
persen
8,72
6,6
triliun rupiah
83,2
94,80
triliun rupiah
20,00
21,22
TetapBruto/PMTB)adhk
c. PengeluaranKonsumsiPemerintah :
PengeluaranKonsumsiPemerintah
(adhb)
PengeluaranKonsumsiPemerintah
(adhk)
II - 15
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.1.6.5. Sumber Daya Manusia
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia
dibandingkan dengan provinsi lain, yaitu sebesar 44.548.431 orang pada tahun 2012 dan
meningkat menjadi 45.340.800 orang pada tahun 2013. Berdasarkan struktur umur, proporsi
jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk di
bawah usia 15 tahun, yaitu 31,59 juta orang pada tahun 2012 dan 32,19 juta orang pada tahun
2013. Nilai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sedikit menurun pada tahun 2013
menjadi 63,01%, perbedaannya 0,76% dibandingkan tahun 2012. Menyebabkan angka
pengangguran meningkat 0,04% dari 9,08% di tahun 2012 menjadi 9,22 % di tahun 2013.
2.2.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD
2.2.1.
Pencapaian Misi RPJMD
Di dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat
telah menetapkan lima (5) misi yang akan dicapai. Pencapaian misi-misi ini perlu untuk selalu
dievaluasi sebagai masukan bagi perbaikan pelaksanaan pembangunan Jawa Barat. Evaluasi
pencapaian misi pembangunan Jawa Barat dilakukan melalui evaluasi terhadap berbagai
indikator RPJMD Tahun 2008-2013, evaluasi terhadap pelaksanaan program APBD Tahun
2013 dan evaluasi terhadap data-data BPS. Berdasarkan pada hasil evaluasi yang telah
dilakukan, maka pencapain misi pembangunan Provinsi Jawa Barat dapat dijelaskan sebagai
berikut.
II - 16
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Dalam rangka penurunan tingkat korupsi di Jawa Barat telah diwujudkan hal -hal
berikut:
1)
Penetapan Rencana Aksi DaerahPemberantasan Korupsi (RAD-PK) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010-2013 sebagai pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi;
2)
Pembentukan Tim Koordinasi Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden
Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014;
3)
Penyusunan data Laporan Harta Kekayaan Pejabat
Kabupaten/Kota;
4)
Pengukuhan Panitia Rencana Aksi Nasional Hak Azasi Manusia (RANHAM) Provinsi Jawa
Barat Tahun 2010-2014;
5)
Dilaksanakannya Bintek RANHAM dansosialisasi RANHAM, sejalan dengan Peraturan
Presiden Nomor 23 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun
2011-2014;
6)
Penanganan kasus korupsi di wilayah JawaBarat sebanyak 199 kasus selama dua tahun
dengan perincian : yang terjadi pada Tahun2009 sebanyak 95 kasus, dan 104 kasus terjadi
pada Tahun 2010.
Negara
(LHKPN)
Provinsi
dan
Adapun untuk partisipasi masyarakat dengan indikator tingkat
partisipasi
masyarakat, dimana dalam Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilu
Kepala Daerah di beberapa daerah kabupaten/kota yang telah melaksanakan Pemilu pada
kurun 2008-2012 masih di bawah target, rata-rata mencapai sekitar 65 persen dan pada
Pemilu Gubernur 63,66 persen.
Pengendalian kamtibmas di Jawa Barat cukup terkendali, hal ini tidak terlepas dari
upaya-upaya seperti:
1)
Pemantapan Bela Negara, Fasilitasi Penyelenggaraan Pemeliharaan Ketenteraman,
Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat di Jawa Barat, sejak Tahun 2008
menghasilkan kesadaran masyarakat dalam bela negara dan cinta terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta terjalinnya kerjasama antara Pemerintah Daerah
dengan Polda Jabar.
2)
Secara bertahap dan sistematis telah dilakukan Penguatan Ketahanan Bangsa dalam
Pencegahan Konflik di Jawa Barat, Bimbingan Pembinaan pada Ormas, LSM dan generasi
muda, Pemantapan Kondisi Sosial Politik diJawa Barat, sehingga selama Tahun 2008-2012
di Jawa Barat tidak terjadi konflik antarwarga, konflik SARA seperti antar pemeluk agama
Islam dan Ahmadiyah dapat diselesaikan dengan baik.
II - 20
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.3.
Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan daerah berdasarkan isu yang berhubungan dengan
layanan dasar dan tugas fungsi Organisasi Perangkat Daerah. Permasalahan pada Misi Pertama,
bidang pendidikan adalah (1) masih tingginya angka rawan drop out(DO) siswa SD, SMP dan SMA
,(2)
Pada Bidang Kesehatan adalah : (1) Masih rendahnya kesadaran dan tanggungjawab
masyarakat untuk memelihara lingkungan sehat serta masih kurangnya pendekatan preventif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, (2) kurang meratanya penyebaran tenaga
kesehatan di Jawa Barat yang penempatannya masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan, (3)
Belum maksimalnya perencanaan sumber daya manusia bidang tenaga kesehatan, sarana dan
prasarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif, (4) terbatasnya data yang diperlukan untuk
perencanaan pembangunan kesehatan, menyebabkan analisis masalah kesehatan maupun
analisis potensi sumberdaya dan perencanaan pembangunan kesehatan kurang optimal.
Pada Bidang Kepemudaan dan Olahraga adalah (1) Terbatasnya sarana dan prasarana
untxik mewadahi aktivitas dan kreativitas generasi muda serta peningkatan prestasi olah raga.
Pada Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah : (1) masih rendahnya
akses kesempatan usaha dan pendidikan untuk perempuan, (2) Belum optimalnya lembaga sosial
masyarakat terhadap perlindungan perempuan dan anak.
Pada Bidang Sosial, (1) Adanya kecenderungan peningkatan
jumlah dan jenis
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), (2) Masih rendahnya peran serta masyarakat
dalam penanganan masalah sosial. Pada bidang kebudayaan masih rendahnya ketahanan budaya
masyarakat akibat imbas perubahan global dan belum banyaknya pengakuan HAKI terhadap
budaya Jawa Barat. Potensi budaya dan keindahan alam di Jawa Barat belum digali dan
dikembangkan secara optimal sebagai potensi wisata Jawa Barat.
Permasalahan pada misi kedua, pertumbuhan investasi di Jawa Barat dikategorikan
tinggi, tetapi belum mampu meningkatkan keterkaitan dengan usaha ekonomi lokal dan
kesempatan kerja. Beberapa kendala dalam upaya peningkatan investasi di Jawa Barat, antara
lain: belum efisien dan efektifnya birokrasi, belum adanya kepastian hukum dan kepastian
berusaha serta jaminan keamanan berusaha dalam bidang penanaman modal, dan masih
rendahnya infrastruktur pendukung. Belum optimalnya komunikasi antara pemerintah dengan
dunia usaha dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan dan hambatan yang dihadapi
perusahaan PMA/PMDN ditandai dengan munculnya aspirasi buruh dengan menggelar aksi/
demo buruh, Regulasi yang berkaitan dengan proyek-proyek investasi yang memerlukan
Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) belum optimal mengakselerasi pembangunan
infrastruktur Jawa Barat, Infrastruktur dasar yang belum memadai berdasarkan survey Word
Economi Forum (WEF) 2011 - 2012 salah satu faktor penghambat investasi di Indonesia adalah
infrastruktur darat (jalan, jembatan, pelabuhan, bandara dan energi untuk mengatasi hal tersebut
perlunya komitmen pemerintah untuk memprioritaskan penyediaan infrastruktur dasar
tersebut.
Pada bidang ketenagakerjaan, permasalahan yang mendasar adalah masih tingginya
angka pengangguran yang disebabkan antara lain tidak sebandingnya jumlah pertumbuhan
angkatan kerja dengan laju pertumbuhan kesempatan kerja, serta rendahnya kompetensi tenaga
II - 21
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
kerja dan tingkat pendidikan tenaga kerja, di pihak lain, perkembangan industri kreatif dan
wirausahawan muda belum optimal.
Permasalahan Pada Misi Ketiga, Pembangunan infrastruktur strategis belum berjalan
sesuai yang direncanakan, seperti: koridor Bandung—Cirebon, Cianjur— Sukabumi— Bogor,
Jakarta—Cirebon, Bandung—Tasikmalaya serta Jabar Selatan. Demikian pula, pembangunan
jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (CISUMDAWU), Soreang-Pasirkoja (SOROJA), dan Bandung
Intra Urban Toll Road (BIUTR), serta perkembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)
Kertajati. Di pihak lain, infrastruktur jalan yang baru selesai dibangun di Jabar Selatan sudah mulai
mengalami kerusakan di berbagai titik.
Permasalahan pada aspek infrastruktur sumber daya air dan irigasi, antara lain: (1)
Pembangunan sumber daya strategis belum terlaksana secara optimal; (2) Bencana banjn dan
kekeringan juga masih terus terjadi antara lain akibat menurunnya kapasitas infrastruktur
sumber daya air dan daya dukung lingkungan serta tersumbatnya muara sungai karena
sedimentasi yang tinggi; dan (3) Kondisi jaringan irigasi juga belum memadai mengingat jaringan
irigasi dalam kondisi rusak berat dan ringan masih sebesar 38,28%. Permasalahan pada aspek
infrastruktur listrik dan energi adalah penyediaan sumber-sumber energi alternatif seperti
Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) mikro hidro, surya, dan angin masih sangat terbatas, demikian
pula pada pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
Permasalahan lain yaitu masih rendahnya akses masyarakat terhadap prasarana air
minum yang memenuhi syarat baik di perkotaan maupun di perdesaan, antara lain
disebabkanoleh makin terbatasnya sumber air baku untuk air minum, masih rendahnya
komitmen Kabupaten/kota dalam mengalokasikan anggaran untuk memenuhi kebutuhan air
minum, masih rendahnya kinerja kelembagaan pengelola Sistem penyediaan Air Minum, serta
kenaikan jumlah penduduk yang relatif tinggi. Sedangkan permasalahan dalam pengelolaan air
limbah adalah masih kurangnya kinerja pengelolaan air limbah domestik karena tidak seluruh
sarana dan prasarana pengolahan limbah domestik menunjukkan kinerja baik sehubungan
anggaran untuk operasional dan maintenance di masing-masing Kabupaten/kota sangat kurang.
Permasalahan Pada Misi Keempat, Tingginya alih fungsi lahan produktif. Capaian
kawasan lindung sampai dengan akhir Tahun 2013 belum mencapai 45%, seperti yang
ditargetkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat. Implementasi pengembangan
PKN secara fungsi dan peran yang telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi Jawa Barat belum
optimal terutama yang terkait dengan skala kegiatan ekonomi, pelayanan infrastruktur, serta
daya dukung dan daya tampung ruangnya. Secara umum sistem kota hampir seluruhya
mengalami masalah dalam penyediaan sistem sarana dan prasarana. Perbedaan ketersediaan
sarana dan prasarana antar wilayah menyebabkan terjadinya kesenjangan antar wilayah
terutama antara wilayah Jawa Barat bagian utara dengan bagian selatan serta antara bagian barat,
tengah dan timur.
Sementara itu kondisi PKW secara umum menunjukkan masih diperlukan perbaikan dan
dukungan bagi peningkatan kinerjanya di Jawa Barat. Secara umum integrasi antar provinsi baik
PKN dan PKW masih rendah. Selain itu masih tingginya tingkat pencemaran, kerusakan
lingkungan dan resiko bencana yang dihadapi Jawa Barat memerlukan upaya yang lebih kuat
untuk pemulihan lingkungan dan pengurangan resiko bencana.
Permasalahan Pada Misi Kelima, Kualitas pelayanan publik yang masih relatif rendah
disebabkan, antara lain: (1) Kinerja, budaya dan system kepegawaian yang belum
II - 22
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
mampumendorong profesionalisme dan kompetensi aparatur, (2) Belum terbentuknya
kelembagaan yang ramping struktur, kaya fungsi; dan (3) Sistem dan prosedur kerja belum
efisien, efektif dan berperilaku hemat.
Budaya taat hukum sebagian besar masyarakat menurun yang ditunjukkan dengan
kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan hukum, ketertiban dan keamanan. Selain
itu, penegakan hukum masih lemah dan perlindungan hukum dan hak asasi manusia (HAM)
belum diwujudkan di tingkat masyarakat. Pendataan aset belum terselesaikan .karena masih
adanya aset-aset yang belum tersertifikasi karena berada pada penguasaan perorangan atau
masyarakat
Gangguan terhadap ketertiban umum dan keamanan masyarakat juga masih cukup
tinggi yang ditunjukkan, antara lain: tingkat kriminalitas dan pelanggaran hukum masih tinggi.,
kewibawaan pemerintah daerah berkurang, dan rendahnya respon masyarakat dalam menangkal
berbagai friksi sosial politik yang bernuansa kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
Kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan belum optimal
karena: (1) Kebutuhan dan aspirasi masyarakat belum terakomodasikan dengan baik dalam
perencanaan pembangunan; (2) Kapasitas perencanaan belum memadai di semua tingkatan; dan
(3) Rendahnya konsistensi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Pembangunan perdesaan menjadi prioritas di Jawa Barat permasalahannya adalah
belum optimalnya kinerja dan kesejahteraan pemerintahan desa, sehingga perlu dilakukan upaya
untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di Desa.
II - 23
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik
Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Jawa Barat tahun
2013 berikut karakteristiknya serta prospek perekonomian tahun 2014-2015. Bab ini juga
membahas mengenai tantangan perekonomian Jawa Barat serta gambaran dinamika faktor
eksternal dan internal yang diperkirakan mempengaruhi kinerja perekonomian daerah.
3.1.1.
Kondisi Ekonomi Makro Provinsi Jawa Barat
Stabilitas makro ekonomiJawa Barat tahun 2013 dapat terjaga, sekalipun pertumbuhan
ekonomi melambat, namun masih dalam angka yang cukup memuaskan di tengah-tengah nilai
kurs yang melemah. Perekonomian Jawa Barat pada tahun 2013 yang ditunjukkan dengan nilai
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tumbuh sebesar 6,06 persen dibanding tahun 2012,
dimana hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan, kecuali Sektor Pertambangan
dan Penggalian yang mengalami penurunan sebesar 0,66 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi
di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 9,66 persen.
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Gambar 3.1.
Ekonomi Jawa Barat Tahun 2011-2013
Catatan mengesankan adalah tingginya pertumbuhan PMA dan komponen ekspor
menunjukkan kinerja yang cukup kuat seiring dengan kondisi eksternal yang cenderung membaik
serta meningkatnya perdagangan antar daerah. Dari sisi penawaran, melambatnya pertumbuhan
ekonomi Jawa Barat disumbang oleh turunnya kinerja sektor utama yaitu industri pengolahan
III - 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
Di sisi lain, sektor pertanian dan jasa-jasa tumbuh meningkat dan menahan laju perlambatan yang
lebih dalam.
Nilai PDRB Jawa Barat atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai Rp. 1.070,18
triliun, naik Rp. 120,42 triliun dibandingkan tahun 2012 (Rp. 949,76 triliun). Bila dilihat
berdasarkan harga konstan 2000, PDRB tahun 2013 naik sebesar Rp. 22,09 triliun, yaitu dari Rp.
364,75 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp. 386,84 triliun pada tahun 2013.
Sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap total pertumbuhan
PDRB, dengan sumber pertumbuhan sebesar 2,18 persen. Selanjutnya diikuti oleh Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang memberikan
sumber pertumbuhan masing-masing 1,76 persen dan 0,52 persen (Tabel 3.1.)
Tabel 3.1.
PDRB Jawa Barat Tahun 2012 - Triwulan III 2013
Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku (triliun
rupiah)
2011
(1)
2012
2013
Atas Dasar Harga Konstan 2000
(triliun rupiah)
2011
2012
2013
Laju
Sumber
Pertumbuhan Pertumbuhan
2013
2013
(persen)
(persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1. Pertanian
104,56
111,05
127,88
42,1
41,8
43,29
3,57
0,41
2. Pertambangan dan Penggalian
17,36
17,59
18,61
7,08
6,58
6,53
-0,66
-0,01
3. Industri Pengolahan
319,98
338,97
369,83
144,01
149,68
157,64
5,32
2,18
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
21,94
24,17
29,19
7,43
8,11
8,69
7,05
0,16
5. Konstruksi
35,03
41,72
47,13
13,48
15,32
16,6
8,37
0,35
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
194,62
226,85
261,54
75,85
84,76
91,18
7,57
1,76
7. Pengangkutan dan Komunikasi
66,34
73,8
87,72
17,65
19,76
21,67
9,66
0,52
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
24,48
27,91
32,21
11,99
13,21
14,31
8,35
0,3
9. Jasa-Jasa
77,92
87,7
96,06
23,61
25,53
26,92
5,44
0,38
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
862,23
949,76
1.070,18
343,19
364,75
386,84
6,06
6,06
PDRB Tanpa Migas
825,31
911,34
1.029,50
334,54
356,65
378,84
6,22
6,22
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Secara triwulanan, PDRB Jawa Barat triwulan IV-2013 dibandingkan dengan triwulan III2013 (q-to-q) turun sebesar 0,53 persen, tapi bila dibandingkan dengan triwulan IV-2012 (y-ony) tumbuh sebesar 6,30 persen).
Struktur PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku
menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama
yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Pertanian
mempunyai peranan sebesar 70,95 persen pada tahun 2013. Sektor Industri Pengolahan
memberikan kontribusi sebesar 34,56 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta
Sektor Pertanian memberikan kontribusi masing-masing sebesar 24,44 persen dan 11,95 persen.
III - 2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Tabel 3.2.
Struktur PDRBMenurut Lapangan Usaha Tahun 2011– 2013 (persen)
Lapangan Usaha
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Pertanian
12,13
11,69
11,95
2,01
1,85
1,74
37,11
35,69
34,56
4. Listrik, Gas dan Air Bersih
2,54
2,54
2,73
5. Konstruksi
4,06
4,39
4,40
22,57
23,88
24,44
7. Pengangkutan dan Komunikasi
7,69
7,77
8,20
8. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan
2,84
2,94
3,01
9. Jasa-Jasa
9,04
9,23
8,98
Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)
100,00
100,0
100,0
PDRB Tanpa Migas
95,72
95,95
96,20
2. Pertambangan dan Penggalian
3. Industri Pengolahan
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Pertanian
29.05
11.95
34.56
24.44
Industri
Pengolahan
Perdagangan,
Hotel dan
Restoran
Lainnya
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Gambar 3.2.
Struktur PDRB Jawa Barat Tahun 2013 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013
Dibandingkan dengan tahun 2012, pada tahun 2013 terjadi peningkatan peranan pada
beberapa sektor, kecuali : Sektor Pertambangan dan Penggalian turun dari 1,85 persen menjadi
1,74 persen, Sektor Industri Pengolahan turun dari 35,69 persen menjadi 34,56 persen, dan
III - 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sektor Jasa-jasa turun dari 9,23 persen menjadi 8,98 persen. Sebaliknya, peranan Sektor
Pertanian naik dari 11,69 persen menjadi 11,95 persen, Listrik, Gas, dan Air Bersih naik dari 2,54
persen menjadi 2,73 persen, Sektor Konstruksi naik dari 4,39 persen menjadi 4,40 persen, Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran naik dari 23,88 persen menjadi 24,44 persen, Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi naik dari 7,77 persen menjadi 8,20 persen, Sektor Keuangan
Persewaan, dan Jasa Perusahaan naik dari 2,94 persen menjadi 3,01 persen.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2013 menurut sisi penggunaan terjadi pada
seluruh komponen berturut-turut yaitu Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 10,06 persen,
diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh 6,60 persen. Komponen
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 5,51 persen. Komponen Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga dan Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 4,02 persen serta Komponen
Perubahan Inventori sebesar 0,61 persen. Sementara, Komponen Impor sebagai faktor pengurang
mengalam penurunan sebesar 12,85 persen.
Tabel 3.3.
Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2011 – 2013,
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2013
Lapangan Usaha
(1)
1. Konsumsi Rumah Tangga
2. Konsumsi Pemerintah
Laju
Atas Dasar Harga Konstan 2000
Pertumbuhan
(triliun rupiah)
2013
Atas Dasar Harga Berlaku
(triliun rupiah)
Sumber
Pertumbuhan
2013
2011
2012
2013
2011
2012
2013
(persen)
(persen)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
513,74
555,26
617,97
217,67
227,45
236,6
4,02
2,51
75,17
83,11
94,8
19,93
20,11
21,22
5,51
0,3
153,91
175,2
194,33
60,99
66,31
70,68
6,6
1,2
4. a. Perubahan Inventori
39,45
48,47
52,05
12,71
15,84
15,93
0,61
0,03
b. Diskrepansi Statistik
24,32
18,38
31,58
-8,95
-10,41
-4,61
-
-
305,33
340,28
389,42
153,63
162,11
178,43
10,06
4,47
249,7
270,95
309,96
112,79
116,65
131,4
12,65
4,05
862,23
949,76
1,070,18
343,19
364,75
386,84
6,06
6,06
3. PMTB
5. Ekspor
6. Dikurangi Impor
Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Pada tahun 2013, PDRB (harga berlaku), digunakan untuk memenuhi Komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Lembaga Non Profit sebesar 57,74,
Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,86 persen, Komponen Pembentukan Modal
Tetap Bruto atau Komponen Investasi Fisik 18,16 persen, Komponen Perubahan Inventori 4,86
persen, Komponen Ekspor 36,39 persen dan Komponen Impor 28,96 persen.
III - 4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Tabel 3.4.
Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2011 – 2013,
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2013
Komponen
2011
2012
2013
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Konsumsi Rumah Tangga
59,58
58,46
57,74
8,72
8,75
8,86
17,85
18,45
18,16
4. a. Perubahan Inventori
4,58
5,10
4,86
b. Diskrepansi Statistik
2,82
1,94
2,95
5. Ekspor Barang dan Jasa
35,41
35,83
36,39
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa
28,96
28,53
28,96
100,00
100,00
100,00
2. Konsumsi Pemerintah
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto
Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Tingkat inflasi Jawa Barat selama tahun 2013 sebesar 9,15 persen mengalami peningkatan
dari tahun 2012 sebesar 3,86 persen. Hal tersebut didorong oleh faktor non fundamental,
terutama komoditas bahan makanan bergejolak (volatile foods) dan kelompok harga yang
ditetapkan oleh pemerintah (administered prices). Faktor non fundamental yang mendorong
inflasi lebih tinggi adalah lonjakan harga komoditas bahan makanan terutama hortikultura
kelompok bumbu-bumbuan (bawang merah, cabai merah, cabai rawit) dan kelompok dagingdagingan (daging ayam ras dan daging sapi). Inflasi juga didorong oleh penyesuaian harga
komoditas yang ditetapkan pemerintah pusat seperti penyesuaian harga BBM bersubsidi dan tarif
listrik. Hal itu menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi perkembangan inflasi
Jawa Barat. Sementara itu, ekspektasi inflasi masyarakat meningkat tinggi pasca kenaikan harga
BBM bersubsidi dan tarif tenaga listrik di tengah tekanan depresiasi nilai tukar Rupiah.
Namun disayangkan pertumbuhan ekonomi yang cukup memuaskan dan PDRB per kapita
yang terus meningkat, belum disertai dengan kondisi sosial ekonomi yang baik pula. Ketimpangan
pendapatan tercermin dalam Indeks Gini (IG) selama periode tahun 2012-2013. Pada tahun 2012
dan 2013 Indeks Gini mencapai 0,41. Kondisi secara umum distribusi pendapatan semakin tidak
merata dalam lima tahun terakhir. Fakta ketimpangan pendapatan yang memburuk terkait erat
dengan akses masyarakat marjinal terhadap sumberdaya ekonomi produktif yang masih terbatas.
Tidak hanya ketimpangan pendapatan yang terjadi, juga ketimpangan wilayah. Hal ini
tercermin dalam perbedaan nilai PDRB antar kabupaten kota yang cukup tinggi. Kabupaten
Bekasi dan Kabupaten Bogor merupakan wilayah industri yang memberikan kontribusi terbesar
terhadap perekonomian Jawa Barat. Kemudian Kota Bandung sebagai kota jasa yang juga turut
menyumbang relatif besar dibanding kota lainnya.
III - 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Gambaran kondisi sosial ekonomi lainnya, dapat dilihat berdasarkan indikator
ketenagakerjaan dan kemiskinan. Peningkatan jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk
bekerja yang meningkat. Selama kurun waktu 2012-2013 terjadi penurunan jumlah penganggur.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2013mengalamipeningkatan, sedangkan
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat mengalami penurunan dibanding tahun 2012.
Dalam mengukur kemiskinan, BPS menggunakan pendekatan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan dasar, artinya kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan yang diukur dari sisi
pengeluaran. Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) di
Jawa Barat pada tahun 2013 sebesar 4,38 juta orang (9,61 persen).
Tabel 3.5.
Indikator Ketenagakerjaan dan Kemiskinan di Jawa Barat Tahun 2012-2013
Indikator
Tahun 2012
Tahun 2013
Ketenagakerjaan :
1. Angkatan Kerja (juta org) :
20,15
20,28
18,32
18,41
Penganggur (juta org)
1,83
1,87
2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(persen)
63,78
63,01
9,08
9,22
44,548
45,340
9,89
9,61
Bekerja (juta org)
3. Tingkat Pengangguran Terbuka
(persen)
Kemiskinan :
1. Jumlah Penduduk (juta org)
2. Persentase Penduduk Miskin (persen)
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, 2013
Memperhatikan kondisi perekonomian Jawa Barat tahun 2013, maka perkiraan kondisi
ekonomi regional Jawa Barat pada tahun 2014 sebagaimana ditunjukan pada tabel.3.6.
Tabel 3.6.
Perkiraan Indikator Ekonomi Regional Makro Tahun 2014
No.
1.
Indikator
Perkiraan Capaian Tahun
2014
a. Jumlah Penduduk (jiwa)
46.035.927
b. Laju Pertumbuhan Penduduk (persen)
1,77
2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (persen)
5,9 – 6,5
3.
Inflasi (persen)
6,0 – 7,0
III - 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
No.
Indikator
Perkiraan Capaian Tahun
2014
4.
Nilai PDRB perkapita adhk 2000 (Rp. Juta)
9,0 – 9,5
5.
Persentase Penduduk Miskin terhadap Jumlah
Penduduk
7,8 – 6,8
6.
Laju Pertumbuhan Investasi (persen)
7.
Tingkat Pengangguran Terbuka (persen)
8,5 – 8,0
8.
Nilai Investasi/PMTB adhb (Rp. Trilyun)
174,2 – 194,2
Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
Jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 46.035.927 jiwa
dengan laju pertumbuhan sebesar 1,77persen. Indikator perkembangan ekonomi yang
digambarkan dengan laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB dan investasi pada tahun 2014
sebagai berikut : laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh sebesar 5,9persen sampai
dengan 6,5persen dengan nilai PRDB per kapitaatas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp.
9jutasampaidenganRp. 9,5juta, sedangkan inflasi diperkirakan sebesar 6persen hingga 7,0persen.
Laju pertumbuhan investasi diperkirakan mencapai angka …..persen dengan nilai
investasi/pembentukan modal tetap bruto atas dasar harga berlaku sebesar Rp.174,2
trilyunsampaidenganRp. 194,2 trilyun. Kondisi kemiskinan dan ketenagakerjaan pada tahun
2014 digambarkan dengan indikator persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran
terbuka, persentase penduduk miskin diperkiraan sebesar 7,8persen– 6,8persen sedangkan
tingkat pengangguran terbuka diperkirakan berada pada kisaran 8,5persen hingga 8,0persen.
3.1.2.
Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014 dan Tahun 2015
Tantangan dan prospek perekonomian Jawa Barat, tentunya akan banyak dipengaruhi
oleh tantangan dan prospek pada tataran global, nasional, maupun lingkungan regional Jawa
Barat sendiri.
3.1.2.1. Global dan Nasional
Pertumbuhan ekonomi global hanya akan meningkat dari 2,8 persen pada 2013 menjadi
3,1% pada tahun 2014. Hal ini disebabkan karena sebagian besar perekonomian dunia masih
menghadapi banyak kendala struktural dan kendala kebijakan yang menghambat investasi lebih
banyak dan pertumbuhan produktivitas yang lebih cepat. Perekonomian global masih diwarnai
oleh ketidakpastian dan resiko yang masih cukup tinggi terkait dengan proses pemulihan
ekonomi di sejumlah negara maju yang belum menemukan titik terang serta berbagai krisis
geopolitik yang terjadi di kawasan Timur Tengah. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan
meningkat dari 1,6 persen tahun 2013 menjadi 2,3 persen pada tahun 2014. Perekonomian Eropa
akan lebih baik, keluar dari krisis, tercermin pada LPE yang positif sebesar 0,8 persen, padahal
pada tahun 2013 diperkirakan terkontraksi sebesar 0,3 persen. Jepang tetap tumbuh stabil 0,8
persen.
III - 7
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sementara itu di kawasan regional, pertumbuhan PDB di negara berkembang secara
keseluruhan diperkirakan akan turun sedikit sebesar 0,1 persen menjadi 4,6 persen pada tahun
2014. Hal ini merupakan dampak dari melambatnya pertumbuhan China dari 7,5 persen pada
2013 menjadi 7 persen pada tahun 2014. Sementara itu, harga komoditas global masih mengalami
tren penurunan. Kondisi-kondisi tersebut diperkirakan akan berdampak terhadap kinerja ekspor
Jawa Barat ke luar negeri. Untuk perekonomian nasional, Bank Dunia memproyeksikan
pertumbuhan PDB Indonesia akan melambat menjadi 5,3 persen pada tahun 2014, dari 5,6 persen
pada tahun 2013. Sebagian besar dari perlambatan tersebut didorong oleh pengurangan
pengeluaran investasi yang tumbuh hanya 4,5 persen pada kuartal ketiga, yang tercerminkan
terutama dalam penurunan investasi mesin dan peralatan. Sementara itu, target pertumbuhan
ekonomi dalam RAPBN 2014, di kisaran 5,8 persen sampai 6,1 persen.
Faktor-faktor yang bisa dikembangkan oleh Indonesia dalam menghadapi masa depan
diantaranya adanya bonus demografi. Sebanyak lebih dari 50% populasi Indonesia adalah
generasi muda usia produktif antara 14-54 tahun. Diperkirakan selama 20 tahun ke depan,
demografi tersebut akan bertahan dengan sebagian besar masyarakat berusia produktif. Mereka
akan menyumbang peningkatan kelas menengah dan tentu saja dapat menggerakkan
perekonomian dalam negeri. Sumber daya alam dan energi yang dimiliki di Indonesia juga
menjadi faktor yang dapat dikembangkan di masa depan. Seperti diketahui, kekayaan energi baik
fosil maupun energi terbarukan di Indonesia sangat besar potensinya. Selain itu, SDA yang
dimiliki negara ini juga beragam dan sangat banyak. Kelebihan Indonesia juga ada pada kestabilan
perekonomian secara makro. Di tengah krisis global yang melanda AS dan Eropa, secara
meyakinkan ekonomi makro Indonesia tetap tumbuh bahkan diatas 6%. Hal tersebut
menunjukkan adanya kebijakan makro ekonomi yang tepat.
Dari sisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Indonesia terbukti lebih tahan
terhadap krisis ekonomi. Sebanyak 50% kontribusi pertumbuhan ekonomi disumbangkan oleh
UMKM dan 90% pengusaha Tanah Air merupakan UMKM. Saat ini, Indonesia termasuk dalam GDP
ekonomi terbesar dunia di urutan ke-16 dengan 45 juta kelas menengah. Sebanyak 53% populasi
di kotamenyumbangkan 71% GDP total dengan 55 juta tenaga kerja terampil dari 118 juta tenaga
kerja. Peluang pasar Indonesia saat ini mencapai US$0,5 triliun per tahun. Pada 2030, Indonesia
akan menjadi negara dengan GDP ekonomi terbesar ke-7 dunia dengan 135 juta kelas menengah.
Populasi di kota juga akan meningkat menjadi 71% dan menyumbangkan 86% GDP total.
Nantinya diperkirakan sebanyak 113 juta tenaga kerja terampil ada di Indonesia dengan peluang
pasar mencapai US$1,8 triliun.
3.1.2.2. Jawa Barat
Memperhatikan kondisi dan dinamika perekonomian daerah, nasional maupun global
beberapa tahun sebelumnya serta proyeksi perkembangan ekonomi daerah, nasional, dan
internasional, secara makro pada tahun 2015-2016 prospek pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa
Barat diprediksikan masih dalam kondisi yang cukup stabil meskipun dihadapkan pada tantangan
kondisi pemulihan perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Dengan memperhatikan
kondisi tersebut, indikator makro ekonomi Provinsi Jawa Barat diproyeksikan sebagai berikut :
III - 8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Tabel 3.7.
Proyeksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Barat
Tahun 2015-2016
No.
Indikator
Proyeksi
2015
2016
1.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
(persen)
6,2 – 6,8
6,3 – 6,9
2.
Inflasi (persen)
6,3 – 7,3
4,5 – 5,5
3.
Kemiskinan
6,8 – 5,9
5,9 – 5,0
4.
Laju Pertumbuhan Investasi
(persen)
5.
Tingkat Pengangguran Terbuka
(persen)
8,0 - 7,5
7,5 – 7,0
Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018
Dengan memperhatikan kondisi perkembangan perekonomian global dan nasional, maka
skenario laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat diprediksikan akan tumbuh pada kisaran sebesar
6,2 – 6,8 persen untuk tahun 2015 dan 6,3 – 6,9 persen pada tahun 2016 dan dengan inflasi pada
kisaran 6,3 – 7,3 persen pada tahun 2015 dan 4,5 – 5,5 persen pada tahun 2016. Dari sisi tingkat
kemiskinan, diprediksikan angka kemiskinan secara gradual akan menurun. Pada tahun 2015,
tingkat kemiskinan di Jawa Barat diperkirakan akan berada pada kisaran 6,8 – 5,9 persen dan
tahun 2016 sekitar 5,9 – 5,0 persen. Sejalan dengan tingkat kemiskinan, Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) juga akan memiliki kecenderungan trend yang menurun. Pada tahun 2015 TPT
akan berada pada kisaran 8,0 – 7,5 persen dan tahun 2016 sekitar 7,5 – 7,0 persen.
Pada periode tahun 2015-2016, kontribusi Sektor Industri Pengolahan diprediksikan
akan memiliki kontribusi sekitar n/a persen pada tahun 2015 dan n/a persen pada tahun 2016.
Sedangkan Sektor PHR diprediksikan akan memiliki kontribusi sekitar n/a persen pada tahun
2015 dan n/a persen pada tahun 2016 dalam pembentukan PDRB secara keseluruhan. Sektor
pertanian diperkirakan akan masih tetap dapat memberikan kontribusi diatas 10 persen sebagai
dampak dari beroperasinya Waduk Jatigede pada awal tahun 2014.
Sisi permintaan, tekanan terhadap kinerja perekonomian diperkirakan dipengaruhi oleh
melambatnya konsumsi rumah tangga dan ekspor, sementara komponen lainnya seperti
konsumsi pemerintah, impor dan investasi menjaga kinerja perekonomian secara umum tetap
stabil. Konsumsi pemerintah yang lebih ekspansif, impor yang cenderung melambat serta
investasi yang stabil diperkirakan menjadi komponen-komponen yang membantu
mempertahankan kinerja perekonomian Jawa Barat yang tetap stabil. Resiko ketidakpastian
global dan perkiraan melambatnya konsumsi domestik pada tahun 2014 dan 2015 menjadi
landasan perkiraan melambatnya kinerja ekspor luar negeri maupun antar daerah. Sementara itu
investasi diperkirakan relatif stabil dengan kecenderungan meningkat yang dilandasi oleh
perkiraan investasi swasta relatif stabil sementara investasi pemerintah lebih ekspansif. Investasi
III - 9
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
diperkirakan terus berlanjut di tahun 2014 dan 2015, terutama dalam bentuk investasi non
bangunan.
Ekspor diperkirakan tetap bertumbuh tinggi dengan kecenderungan melambat yang
dipengaruhi oleh kemungkinan konsumsi tahun 2014-2015 yang tertahan dan perkembangan
eksternal yang diliputi resiko ketidakpastian. Di sisi lain, perekonomian global yang masih diliputi
ketidakpastian dan resiko terkait lambatnya proses pemulihan ekonomi di sejumlah negara maju
dan krisis geopolitik di kawasan Timur Tengah serta menurunnya proyeksi perekonomian China
diperkirakan akan berdampak terhadap kinerja ekspor Jawa Barat ke luar negeri.
Secara sektoral, sektor utama Jawa Barat seperti sektor industri pengolahan dan PHR
diperkirakan masih akan menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014-2015.
Perkembangan nilai tukar Rupiah yang cenderung membaik terhadap dolar AS diperkirakan
berdampak terhadap kinerja perusahaan manufaktur dengan orientasi domestik dan memiliki
ketergantungan impor tinggi. Sebagian industri di Jawa Barat mengandalkan bahan baku impor
untuk produksinya, seperti sektor TPT dan komponen otomotif.
Tekanan inflasi pada tahun 2014 diperkirakan semakin mereda, kondisi ini seiring dengan
telah berakhirnya dampak kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun demikian, tekanan inflasi
diperkirakan muncul dari berbagai pengaruh seperti kenaikan tarif listrik, faktor cuaca yang
mempengaruhi produksi komoditas pertanian.
Adapun analisis SWOT untuk tantangan perekonomian Jawa Barat Tahun 2014-2016
terlihat pada tabel 3.9.
Tabel 3.9.
SWOT Ekonomi Jawa Barat Tahun 2014-2016
VARIABEL
KEKUATAN
SUB VARIABEL
1. Jumlah penduduk dan tingginya kunjungan penduduk luar wilayah
merupakan potensi pasar
2. Minat perusahaan yang akan melakukan investasi di Jabar tinggi (info
BKPPMD Jabar)
3. Ekspektasi positif pelaku usaha dan konsumen positif terhadap
perekonomian Jabar ke depan (survei BI)
4. Permintaan akan meningkat sejalan dengan kenaikkan pendapatan
5. Infrastruktur meningkat (kualitas dan kuantitas)
6. Kredit meningkat
KELEMAHAN
1. Konflik dalam penetapan UMK yang mempengaruhi produksi
2. Perubahan cuaca akan berdampak pada produksi
3. Potensi dampak lanjutan perubahan harga-harga yang diatur pemerintah
terhadap ongkos produksi dan volume produksi
4. Adanya ketimpangan yang cukup besar pada PDRB antar Kabupaten/Kota
di Jawa Barat.
5. Proporsi angka kemiskinan dan pengangguran walaupun ada
kecenderungan menurun tetapi pada beberapa tahun ke depan
diperkirakan masih relative besar, sehingga program pengentasan
kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja harus masih menjadi prioritas.
III - 10
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
VARIABEL
PELUANG
SUB VARIABEL
1. Mulai pulihnya permintaan ekspor Eropa dan Amerika
2. Ekspansi fiskal pemerintah pusat dan daerah berdampak positif terhadap
sektor usaha
3. Stabilitas politik yang terjaga berdampak terhadap stabilitas ekonomi
TANTANGAN
1. Menjaga stabilitas nilai tukar dan stabilitas harga
2. Memperbaiki kualitas pelayanan birokrasi
3. Peningkatan target indeks daya beli masyarakat Jawa Barat tahun 2014,
sehingga perlu adanya upaya-upaya yang kongkrit untuk mencapai target
tersebut.
4. tantangan perubahan iklim dan out break hama penyakit, dikhawatirkan
produksi pangan Jawa Barat akan mengalami penurunan pada beberapa
tahun ke depan. Perlu adanya upaya peningkatan produksi pangan melalui
perbaikan system perbenihan, intensifikasi, proteksi, pengolahan hasil,
fasilitas sarana produksi.
5. Kelangkaan energi pada beberapa tahun mendatang diperkirakan akan
semakin terasa, sehingga untuk antisipasinya perlu ada upaya
peningkatan eksplorasi dan pengembangan sumber energy alternative.
6. Terjadinya penurunan daya saing beberapa produk andalan Jawa Barat di
Pasar Global seperti tekstil dan lain-lain, perlu ada upaya peningkatan
daya saing produk Jawa Barat.
7. Di bidang tekhnologi, peran Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan
Pengembangan dalam pemacuan inovasi untuk pembangunan masih
relative rendah, sehingga perlu adanya upaya peningkatan peran
Perguruan Tinggi dan Lembaga Penilitian dan Pengembangan dalam
pemacuan inovasi untuk pembangunan Jawa Barat.
8. Tuntutan upah minimum kerja semakin mencuat di beberapa daerah
industri.
9. Penciptaan keterkaitan industri pengolah dengan sumber daya lokal.
10. Penciptaan keterkaitan pembangunan perkotaan dan pedesaan.
Sumber : Tim Ekonomi Makro Provinsi Jawa Barat, 2013.
Khusus untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, Jawa Barat mempunyai potensi
sumberdaya alam dan sumber daya manusia yang dapat dianggap sebagai prospek dalam
menghafapi tantangan tersebut.
III - 11
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Tabel 3.10.
Prospek Perekonomian Jawa Barat
Bidang/Fenomena
Uraian
No
INTERNAL
1
Pertanian/pangan
2
Industri
3
Energi
4
Teknologi
Jawa Barat memiliki lahan pertanian yang
cukup luas, dengan jumlah petani yang cukup
banyak, serta komoditas yang cukup beragam
ditunjang keberadaan Waduk Jatigede.
Jawa Barat memiliki industri yang banyak baik
skala besar, menengah, kecil dan mikro.
Jawa Barat memiliki sumber daya alam sumber
energy alternative yang cukup banyak, baik dari
bahan tambang maupun komoditas pertanian.
Jawa Barat memiliki Perguruan tinggi ternama
dan lembaga litbang departemen maupun non
departemen yang cukup banyak.
EKSTERNAL
1
Kelangkaan pangan di tingkat global
dan nasional
2
Pergeseran kekuatan ekonomi ke
Asia
3
Kesiapan Jawa Barat menghadapi
Asean Economic Community (AEC)
pada tahun 2015
4
MP3EI
Merupakan peluang bagi pertanian Jawa Barat
dalam pemasaran produk pertanian dan
olahannya.
Jawa Barat sebagai kawasan industry
terbesar di Indonesia mempunyai peluang
dalam peningkatan sector industry.
Pada tanggal 14 Januari 2010 Atase
Perekonomian China (mewakili Pusat
Perdagangan Luar Negeri China)
melakukan pertemuan bisnis dengan
Kamar Dagang dan Industri Jabar. China
merencanakan akan membuka pabrik
tekstil di Jawa Barat sebagai bentuk
investasi China di bidang manufaktur di
Indonesia.
Jawa Barat memiliki penduduk dan tenaga
kerja yang banyak, harus dipersiapkan
peningkatan daya saingnya (skill, dll),
supaya berkontribusi dominan terhadap
lapangan kerja AEC.
Program Jabar mengembara pada tahun
2013 harus mampu mempersiapkan tenaga
Jawa Barat dalam kancah AEC.
Dukungan untuk MP3EI untuk jangka
pendek berupa kebijakan Jawa Barat dalam
penciptaan iklim usaha yang lebih baik,
diharapkan akan meningkatkan kinerja
industri Jawa Barat.
III - 12
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Tahun 2015 merupakan tahapan ke-2 pada rangkaian pembangunan jangka menengah
tahun 2013-2018. Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian saat ini serta tantangan
dan prospek perekonomian Jawa Barat ke depan, maka pada tahun 2015 diperlukan kerangka
perekonomian Jawa Barat sebagai berikut:
1. Perlu mendorong laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota yang relative rendah dengan
memacu sector unggulan masing-masing kabupaten/kota tersebut.
2. Pengendalian jumlah penduduk, penyediaan lapangan kerja dan penurunan angka
kemiskinan, serta peningkatan daya beli masih tetap menjadi prioritas pada pembangunan
Jawa Barat tahun 2015.
3. Regulasi perizinan yang pro bisnis (perijinan kondusif) dan membenahi permaslahan yang
menghambat laju investasi dan daya saing produk.
4. Peningkatan penerapan inovasi untuk meningkatkan daya saing daerah dan ekonomi kreatif.
5. Peningkatan produk pangan melalui perbaikan system perbenahan intensifikasi, proteksi,
pengolahan hasil, fasilitasi sarana produksi, perbaikan infrastruktur pertanian (irigasi dan
jalan).
6. Peningkatan ekplorasi dan pengembangan sumber energi alternative.
7. Peningkatan peran swasta, yang salah satunya peningkatan CSR (peningkatan pendanaan
kontribusi dana CSR dan peningkatan sinegritas pembangunan).
8. Peningkatan daya saing tenaga kerja Jawa Barat dalam rangka diberlakukannya Asean
Economic Community tahun 2015 (untuk memanfaatkan potensi jumlah tenaga kerja Jawa
barat dan peluang pasar tenaga kerja dan usaha).
3.2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kebijakan keuangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 secara umum disusun dalam
rangka mewujudkan arah kebijakan pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Tahun 20132018, tidak terlepas dari kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu penopang strategis dalam
implementasi pembangunan Provinsi Jawa Barat, Terbatasnya sumber-sumber penerimaan fiskal
telah menempatkan pengelolaan aset daerah secara profesional pada posisi yang amat potensial
untuk menunjang penerimaan pemerintah daerah. sehingga pendanaan non APBD, seperti APBN,
Hibah, dana kemitraan swasta, swadaya masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui
Corporate Social Resposibility (CSR)merupakan potensi sumber penerimaan guna menunjang
beban belanja pembangunan daerah.
3.2.1.
Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
Pendapatan daerah menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahpasal 1 ayat 13 merupakan hak
Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun
terkait. Berdasarkan ketentuan di atas, dijelaskan bahwa sumber pendapatan daerah Provinsi
terdiri atas : 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
III - 13
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Sah; 2) Dana Perimbangan yang meliputi : Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana
Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; 3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah, meliputi :
Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Daerah Lainnya, Dana Penyesuaian
dan Dana Otonomi Khusus, Dana Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kabupaten/Kota Lainnya,
Lain-lain Penerimaan, Dana Transfer Pusat dan Dana Insentif Daerah. Sedangkan penerimaan
pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya
(SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah (DCD), dan Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
Pendapatan Daerah menurut Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan dikelompokkan atas: a) PAD, yaitu pendapatan yang diperoleh daerah yang
dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD
pada umumnya terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan yang
dipisahkan serta lain-lain PAD yang Sah; b) Dana Perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari
dana penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada
Daerah untuk membiayai kebutuhan Daerah. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil,
Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; c) Lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi
Hibah, Dana Darurat, DBH Pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota, Dana Penyesuaian dan
Otsus, serta Bantuan Keuangan dari provinsi atau dari pemda lainnya.
Berdasarkan data kurun waktu 2012-2013 dan target 2015, penerimaan pendapatan
daerah berfluktuasi.Secara persentase maupun nominal hanya kelompok komponen Pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang mengalami kenaikan, sedangkan kelompok Dana Perimbangan
menunjukkan kecenderungan penurunan baik secara persentase maupun nominal. Berbagai
komponen Pendapatan Daerah, sumber utama penerimaan Daerah adalah Pajak Kendaraan
Bermotor. Hal ini sebagai pertanda bahwa perlu segera dilakukan upaya-upaya terobosan untuk
mencari sumber-sumber alternatif pendapatan lainnya yang memiliki potensi besar untuk
dikembangkan menjadi sumber penerimaan daerah, sehingga mengurangi ketergantungan
terhadap penerimaan dari pajak daerah yang bersifat “limitative”. Hal yang sama juga terjadi pada
penerimaan dana perimbangan yang menunjukkan kecenderungan menurun. Hal ini, antara lain
disebabkan oleh hilangnya potensi komponen Dana Bagi Hasil Pajak bersumber dari Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Bumi dan Bangunan yang
diserahkan kepada Kabupaten/Kota dan menurunnya besaran Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)
karena berkurangnya produksi sumur minyak di Jawa Barat, sementara untuk sumur minyak baru
masih dalam tahap eksplorasi, dan belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya alam
panas bumi di Jawa Barat. Sedangkan komponen Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) masih memperlihatkan kecenderungan peningkatan. Realisasi dan target
pendapatan daerah dalam kurun waktu tahun 2012-2015, tercantum pada tabel 3.11. berikut :
III - 14
III - 15
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Bila memperhatikan kecenderungan realisasi dan target pendapatan daerah kurun
waktu 2012-2015 terlihat bahwa terdapat peningkatan yang bervariasi. Capaian dan target
pendapatan selama kurun waktu 2012 sampai 2014 didukung oleh kondisi ekonomi regional yang
stabil dan keberhasilan dalam melakukan upaya-upaya intensifikasi dalam meningkatkan
pendapatan daerahyang cukup baik. Namun demikian, mengingatpeningkatan pendapatan sangat
dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat, perlu ada upaya-upaya peningkatan pendapatan
yang lebih intensif dilakukan disertai dengan peningkatan pelayanan publik serta upaya
intensifikasi/ekstensifikasi yang lebih aktif, diharapkan pada Tahun 2015pendapatan daerah
Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tahun 2015, target
pendapatan daerah diproyeksikan meningkat bila dibandingkan target tahun 2014. Besarnya
target pendapatan daerah ini disebabkan peningkatan penerimaan dari sektor pajak yang
mengalami kenaikan tarif. Pada komponen Dana Perimbangan jenis pendapatan Dana Bagi hasil
Pajak/bagi hasil bukan pajak diproyeksikan menurun apabila dibandingkan dengan Tahun 2014.
3.2.2.
Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 yang merupakan perkiraan yang
terukur secara nasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum, diarahkan kepada upaya
peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Dana
Perimbangan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah daerah untuk meningkatkan
pendapatan daerah adalah :
1.
Meningkatkan pendapatan daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi;
2.
Menerapkan secara penuh penyesuaian tarif terhadap pajak daerah;
3.
Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah
Pusat, OPD Penghasil, Kabupaten/Kota, dan POLRI;
4.
Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya peningkatkan kontribusi
secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah;
5.
Meningkatkan peran dan fungsi UPT, Cabang Pelayanan, dan Balai Penghasil dalam
peningkatan pelayanan dan pendapatan;
6.
Meningkatkan pendayagunaan dan pengelolaan asset dan keuangan daerah;
7.
Meningkatkan kinerja pendapatan daerah melalui penyempurnaan sistem administrasi dan
efisiensi pengunaan anggaran daerah.
Adapun kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan sebagai upaya
peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah:
1.
Mengoptimalkan penerimaan dari : Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh
Pasal 21, Pajak Ekspor, dan PPh Badan;
2.
Meningkatkan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan Bagi Hasil dalam
Dana Perimbangan;
3.
Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan kebijakan perencanaan Pendapatan Daerah tersebut di atas, maka untuk
dapat merealisasikan perkiraan rencana penerimaan Pendapatan Daerah (target) diuraikan
strategi pencapaiannya sebagai berikut :
III - 16
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
a.
b.
Strategi pencapaian target Pendapatan Asli Daerah, ditempuh melalui :
1.
Penataan kelembagaan, penyempurnaan dasar hukum pemungutan dan regulasi
penyesuaian tarif pungutan;
2.
Pelaksanaan pemungutan atas obyek pajak/retribusi baru dan pengembangan sistem
operasi penagihan atas potensi pajak dan retribusi yang tidak memenuhi
kewajibannya;
3.
Pemenuhan fasilitas dan sarana pelayanan secara bertahap sesuai dengan
kemampuan anggaran;
4.
Melaksanakan pelayanan secara khusus untuk lebih memperhatikan masyarakat
pembayar pajak, serta memberikan kemudahan masyarakat dalam membayar pajak
melalui drive thru, Gerai Samsat dan Samsat Mobile, layanan SMS, dan pengembangan
Samsat Outlet;
5.
Mengembangkan penerapan standar pelayanan kepuasan publik di beberapa Kantor
Bersama/Samsat lainnya dengan menggunakan parameter ISO 9001-2008;
6.
Penyebarluasan informasi dan program sosialisasi di bidang Pendapatan Daerah
dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat;
7.
Revitalisasi BUMD melalui berbagai upaya agar dapat memberikan kontribusi
terhadap Pendapatan Daerah, antara lain melalui peningkatan sarana, prasarana,
kemudahan prosedur pelayanan terhadap konsumen/nasabah dalam meningkatkan
persaingan usaha, serta mengoptimalkan peran Badan Pengawas, agar BUMD berjalan
sesuai dengan peraturan;
8.
Optimalisasi pemberdayaan dan pendayagunaan aset yang diarahkan pada
peningkatan Pendapatan Asli Daerah;
9.
Melakukan pembinaan secara teknis fungsional dalam upaya peningkatan fungsi dan
peran OPD sebagai unit kerja penghasil di bidang Pendapatan Daerah;
10.
Melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan
pada tataran kebijakan, dengan POLRI dan Kabupaten/Kota termasuk dengan daerah
perbatasan, dalam operasional pemungutan dan pelayanan Pendapatan Daerah, serta
mengembangkan sinergitas pelaksanaan tugas dengan OPD penghasil.
Strategi Pencapaian Target Dana Perimbangan, melalui :
1.
Sosialisasi secara terus menerus mengenai pungutan Pajak Penghasilan dalam upaya
peningkatan kesadaran masyarakat dalam pembayaran pajak;
2.
Peningkatan akurasi data potensi baik potensi pajak maupun potensi sumber daya
alam bekerja sama dengan Kementerian Keuangan cq. Direktorat Jenderal Pajak
sebagai dasar perhitungan Bagi Hasil.
3.
Peningkatan keterlibatan Pemerintah Daerah dalam perhitungan lifting migas dan
perhitungan sumber daya alam lainnya agar memperoleh proporsi pembagian yang
sesuai dengan potensi;
III - 17
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4.
3.2.3.
Peningkatan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan,
Kementerian teknis, Badan Anggaran DPR RI dan DPD RI untuk mengupayakan
peningkatan besaran Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak, DAU, dan DAK.
Arah Kebijakan Belanja Daerah
Belanja Daerah menurut Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, merupakan semua kewajiban
Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan. Menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo Permendagri Nomor 59 Tahun 2007
jo Permendagri Nomor 21 Tahun 2012, pada dasarnya terdapat dua jenis belanja,yaitu : Belanja
Tidak Langsung (BTL) dan Belanja Langsung (BL). BTL merupakan belanja yang tidak memiliki
keterkaitan secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi Belanja
Pegawai, Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan,
dan Belanja Tidak Terduga. BL merupakan belanja yang memiliki keterkaitan secara langsung
dengan program dan kegiatan yang meliputi : Belanja Pegawai, Belanja Barang Dan Jasa, dan
Belanja Modal.
Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/kota, yang terdiri dari urusan wajib dan pilihan
yang ditetapkan dengan perundang-undangan.Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
penganggaran, belanja daerah Tahun 2015 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi
kerja setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin
efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam belanja program/kegiatan.
Belanja daerah secara nominal, untuk semua jenis belanja mengalami kenaikan kecuali
Belanja Subsidi dan Belanja Bantuan Sosial. Pada Belanja Tidak Langsung, terlihat bahwa Belanja
Pegawai, Belanja Bagi Hasil, dan Belanja Bantuan Keuangan ke Kabupaten/Kota menunjukkan
kecenderungan yang terus meningkat, sedangkanBelanja Bantuan Sosial dan Belanja
Subsidimengalami penurunan.Sementara itu, Belanja Langsung untuk semua komponen
mengalami kenaikan yang bervariasi.Dalam kurun waktu Tahun 2012 dan target Tahun 2013,
komposisi rata-rata Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung adalah70% dan 30%.
Sedangkan untuk target Tahun 2015 komposisinya diproyeksikan sekitar 60% dan 40%.
Kecenderungan semakin meningkatnya kebutuhan Belanja Pegawai, pemenuhan
belanja rutin perkantoran (fixed cost), Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan, tidak
berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan daerah walaupun pendapatan daerah Provinsi
Jawa Barat dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan.Hal ini berdampak
pada kemampuan riil keuangan daerah yang cenderung semakin menurun. Dengan menggunakan
indikator ruang fiskal (ketersediaan dana dalam APBD yang dapat digunakan secara bebas oleh
Daerah), ruang fiskal daerah Jawa Barat menunjukkan kecenderungan menurun dibandingkan
tahun sebelumnya. Hal ini dapat terlihat bahwa pada Tahun 2012, total realisasi penerimaan
(unaudited BPK) sebesar Rp 15,280 Trilyun lebih, setelah dikurangi dengan belanja prioritas
utama (Belanja Pegawai/Gaji dan Tunjangan, Belanja Bagi Hasil, belanja rutin kantor/fixed cost,
Belanja untuk BOS dari Pemerintah, serta Dana Cadangan Daerah dan pembayaran utang pada
pembiayaan) tersisa Rp 10,628 Trilyun lebih yang merupakan kapasitas riil kemampuan
III - 18
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
keuangan (dana yang dapat digunakan untuk mendanai program pembangunan yang
direncanakan). Pada target APBD Tahun 2013 kapasitas riil keuangan daerah sebesar Rp7,999
Trilyunlebih atau mengalami penurunan sebesar 24,74% apabila dibandingkan dengan kapasitas
riil tahun 2012.Sedangkan untuk proyeksi pendanaan pembangunan Tahun 2015 pendapatan
daerah diproyeksikan sebesar Rp. 16,799Trilyun lebih, dengan kapasitas riil keuangan daerah
mencapai sebesar Rp 7,178. Trilyun lebih.
Kebijakan belanja daerah Tahun 2015 tetap diarahkan untuk mendukung pencapaian
target IPM 80. Dengan perencanaan anggaran yang konsisten dan fokus, diproyeksikan
pencapaian IPM 80 tercapai pada Tahun 2021-2022.Perencanaan pembangunan yang
mendukung pencapaian IPM 80 diarahkan untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan,
ekonomi, dan infrastruktur.Kebijakan belanja daerah Tahun 2015 diupayakan dengan pengaturan
pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui :
1.
Pendanaan kegiatan Common Goals Tematik Sektoral dan Tematik Kewilayahan.
2.
Pendanaan untuk pencapaian IPM merujuk kepada RPJP 2005-2025 dan ketentuan PP No.
6 Tahun 2008.
3.
Pendukungan percepatan Pembangunan Nasional (INPRES No 1/2010) dan Program
Pembangunan yang Berkeadilan (INPRES No.3/2010).
4.
Pendanaan kegiatan yang bersifat kegiatan Tahun jamak (multiyears).
5.
Pendanaan kegiatan yang bersifat lanjutan (komitmen program).
6.
Pendanaan kegiatan yang bersifat terobosan (program baru).
7.
Pendanaan kegiatan yang mampu mengungkit performance Jawa Barat secara signifikan
dalam merespon isu dan permasalahan pembangunan di Jawa Barat.
8.
Pengalokasian anggaran untuk belanja wajib dan mengikat, yaitu: belanja bagi hasil, belanja
pegawai, belanja untuk operasional kantor (belanja administrasi perkantoran dan
pelayanan dasar), dan dukungan program Prioritas Nasional(antara lain: dana pendamping
DAK dan PNPM).
9.
Pengalokasian anggaran untuk belanja yang persentasenya telah ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan :
10.
a.
Alokasi anggaran untuk fungsi pendidikan sebesar 20% dari total belanja, dalam
rangka peningkatan Indeks Pendidikan.
b.
Alokasi anggaran untuk urusan kesehatan, secara bertahap 10% dari total belanja di
luar gaji, dalam rangka peningkatan Indeks Kesehatan.
c.
Alokasi anggaran untuk bidang infrastruktur (pemeliharaan jalan dan moda
transportasi umum) minimal 10% dari total PKB, PBBKB dan BBNKB sesuai dengan
Pasal 8 UU No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Pengalokasian anggaran untuk belanja pemenuhan urusan (26 urusan wajib dan 8 urusan
pilihan), dikaitkan dengan urusan yang menjadi kewenangan daerah sesuai tugas dan fungsi
OPD/Biro.
III - 19
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
11.
Pengalokasian anggaran bidang perekonomian masyarakat dan infrastruktur
penunjangperekonomian diupayakan sebesar 10%, dalam rangka peningkatan Indeks Daya
Beli.
12.
Pengalokasian anggaran yang diarahkan (earmarked), yaitu Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi
Hasil Cukai Hasil Tembakau, Pajak Rokok dan dana BOS Pemerintah.
Berdasarkan hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah dan
realisasi serta proyeksi pendapatan daerah 3 (tiga) tahun terakhir, maka arah kebijakan belanja
daerah pada Tahun 2015 dituangkan dalam Tabel 3.12.
III - 20
III - 21
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3.2.4.
Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah meliputi penerimaan daerah dan pengeluaran daerah.
Kebijakanpembiayaan timbul karena jumlah pengeluaran lebih besar daripada penerimaan
sehingga terdapat defisit. Sumber penerimaan pembiayaan daerah berasal dari Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu, transfer dari dana cadangan (DCD), penyertaan modal,
pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo dan SILPA tahun berjalan.
Untuk Tahun 2015, penerimaan pembiayaan daerah tidak hanya berasal dari SILPA
tahun lalu saja, namun diupayakan untuk mendapatkan sumber-sumber lain. Sedangkan untuk
pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk penyertaan modal dan penguatan Lembaga
Penjaminan Kredit dengan prinsip kehati-hatian.
Guna perluasan potensi pembiayaan daerah yang diarahkan dalam pendanaan
pembangunan yang berorientasi profit, terus dilakukan langkah-langkah penguatan kapasitas
organisasi pemerintah daerah dalam mengantisipasi kebijakan obligasi daerah. Kebijakan ini
diharapkan dapat memberikan keuntungan sebagai berikut :
1.
Pemerintah Daerah dapat melakukan percepatan pembangunan (khususnya melalui
peningkatan pelayanan publik);
2.
Adanya unsur keterlibatan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah akan
menjadi daya dukung tersendiri bagi Pemerintah Daerah;
3.
Pemerintah Daerah memiliki independensi dalam menentukan nilai obligasi yang akan
diterbitkan, tingkat bunga/kupon, jangka waktu, peruntukan, dll;
4.
Peningkatan ekonomi daerah melalui penyediaan layanan umum yang menunjang aktivitas
perekonomian;
5.
Promosi kepada pihak luar melalui publikasi di pasar modal akan mampumenarik investor
menanamkan modalnya yang dapat melebihi nilai penerbitan Obligasi Daerah.
Hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber penerimaan pembiayaan daerah dan
realisasi serta proyeksi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah dalam 3 (tiga) tahun
terakhir, proyeksi/target tahun rencana serta 1 (satu) tahun rencana dalam rangka perumusan
arah kebijakan pengelolaan pembiayaan daerah disajikan dalam Tabel 3.13. sebagai berikut :
III - 22
III - 23
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3.3.
Kebijakan Non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Sumber pendanaan daerah selain APBD, juga dari Pemerintah Pusat (APBN) berupa :
Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan yang pengalokasiannya sesuai dengan
kebijakan Pemerintah Pusat untuk kepentingan pelaksanaan pembangunan di Jawa Barat serta
dana yang bersumber dari swasta, dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN).
3.3.1.
APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), berupa dana APBN Dekonsentrasi
yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada OPD Provinsi dan dana APBN Tugas
Pembantuan, yang dikelola oleh OPD di Kabupaten/Kota maupun oleh OPD Provinsi.
Besarnya alokasi APBN yang masuk ke Provinsi Jawa Barat setiap tahunnya mengalami
fluktuasi. Perkembangan alokasi APBN di Jawa Barat selama kurun waktu 5 (Lima) tahun (2009
s.d 2013) dapat dilihat pada tabel 3.14.
Tabel 3.14.
Jumlah Dana APBN Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2009 – 2013
(Dalam Ribuan Rupiah)
No
Jenis APBN
1
Dekonsentrasi
2
Tugas Pembantuan
Jumlah
Pagu Dana
2009
5.110.493.386,00
2010
2011
4.680.570.911,00
1.449.149.555,00
2012
2.144.591.151,00
2013
1.057.619.548.000
529.413.332,00
1.151.888.199,00
703.128.287,00
1.056.663.102,00
864.220.603
5.832.459.110,00
5.639.906.718,00
2.152.277.842,00
3.201.254.253,00
1.921.840.151.000
Sumber : DIPA APBN Ditjen Perbendaharaan Kanwil XII Bandung 2009-2013
Distribusi alokasi dana APBN berupa Dana Dekonsentrasi yang masuk ke Provinsi Jawa
Barat melalui OPD Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 3.15.
III - 24
III - 25
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Distribusi alokasi dana APBN Tugas Pembantuan yang masuk ke Provinsi Jawa Barat
melalui OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16.
Alokasi Dana Tugas Pembantuan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2009-2013
NO
PROVINSI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Kota Bandung
Kota Banjar
Kota Bekasi
Kota Bogor
Kota Cimahi
Kota Cirebon
Kota Depok
Kota Sukabumi
Kota Tasikmalaya
Kab. Bandung
Kab. Bandung Barat
Kab. Bekasi
Kab. Bogor
Kab. Ciamis
Kab. Cianjur
Kab. Cirebon
17
Kab. Garut
18
19
20
21
22
23
Kab. Indramayu
Kab. Karawang
Kab. Kuningan
Kab. Majalengka
Kab. Purwakarta
Kab. Subang
24
Kab. Sukabumi
25
26
27
Kab. Sumedang
Kab. Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat
Jumlah
PAGU DANA
2009
933.815,00
6.364.200,00
505.000,00
1.393.717,00
156.824,00
1.800.900,00
2.298.447,00
7.361.054,00
33.690.531,00
25.722.780,00
14.548.735,00
49.673.423,00
58.819.059,00
75.289.395,00
50.072.064,00
117.344.029,00
43.221.119,00
33.528.835,00
66.722.804,00
52.926.767,00
26.616.635,00
46.487.061,00
100.431.402,00
43.264.726,00
87.816.715,00
204.898.162,00
1.151.888.199,0
0
2010
2.060.050,00
1.852.990,00
2.092.208,00
1.269.050,00
2013
1.000.000,00
36.961.334,00
4.907.425,00
3.826.132,00
15.086.941,00
14.256.950,00
9.212.105,00
15.468.048,00
2011
7.876.397,00
2.997.500,00
8.343.650,00
9.530.227,00
675.000,00
3.720.974,00
4.738.750,00
2.894.358,00
5.886.425,00
19.938.513,00
13.476.475,00
12.330.050,00
23.233.260,00
18.564.530,00
16.637.418,00
29.741.065,00
2012
8.287.050,00
1.681.700,00
6.464.124,00
4.838.500,00
1.160.850,00
2.628.050,00
2.787.600,00
3.907.562,00
2.877.725,00
20.893.630,00
15.897.025,00
12.925.226,00
21.551.450,00
24.980.325,00
35.291.388,00
37.777.904,00
26.763.685,00
31.014.443,00
38.489.821,00
22.724.007.000
9.317.415,00
17.076.141,00
13.283.655,00
17.513.635,00
3.090.985,00
15.106.700,00
24.304.005,00
33.822.753,00
19.552.695,00
16.574.801,00
9.510.593,00
24.894.139,00
47.978.569,00
27.135.868,00
38.413.887,00
18.321.999,00
11.529.175,00
20.802.628,00
30.563.840.000
16.155.662.000
13.527.715.000
12.183.650.000
5.136.770.000
11.200.330.000
19.829.505,00
31.370.590,00
51.850.277,00
30.454.044.000
61.760.730,00
18.847.945,00
215.063.812,00
26.310.985,00
19.351.273,00
285.837.418,00
529.413.332,00
703.128.287,00
30.777.226,00
20.571.670,00
546.841.873,00
1.056.663.102,0
0
18.248.600.000
16.721.220.000
421.858.214.000
864.220.603.00
0
3.465.891,00
300.000,00
97.420.574.000
1.436.478.000
2.674.650.000
4.101.030.000
1.149.150.000
1.917.300.000
2.758.800.000
2.120.678.000
2.541.428.000
19.344.678.000
12.992.552.000
9.805.102.000
30.908.870.000
25.426.276.000
29.411.250.000
Sumber : DIPA APBN Ditjen Perbendaharaan Kanwil XII Bandung 2009-2013
3.3.2.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) dan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
3.3.2.1. KebijakanFasilitasiTJSLP dan PKBLProvinsiJawa Barat
Kebijakan fasilitasi TJSLP/PKBL Jawa Barat didasarkan pada Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Tanggung Jawab Sosial Lingkungan
Perusahaan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program TJSLP/PKBL yang dimiliki
oleh dunia usaha dan dunia industri di Provinsi Jawa Barat harus difasilitasi dengan sistematis
sehingga memberikan kontribusi yang besar pada pembangunan daerah, oleh karena itu
diperlukan sebuah upaya terstruktur untuk mengembangkan kerjasama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan para pelaku dunia usaha dan dunia industri.
Pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan dan infrastruktur desa dan kota sebagai
aspek pembangunan daerah menjadi salah satu Program TJSLP/PKBL yang dimiliki oleh dunia
usaha dan dunia industri di Provinsi Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan
III - 26
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
inisiasi untuk menjalin kerjasama yang sinergis dengan dunia usaha dan dunia industri yang ada
di Jawa Barat.Upaya sistematis dimaksud telah diwujudkan melalui deklarasi “Komitmen
Bandung” pada tanggal 14 Januari 2011, untuk pengembangan Program CSR dan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Jawa Barat, dengan dua misi utama yakni misi
kemanusiaan dan lingkungan, melalui kemitraan antara Dunia Usaha (BUMN/Non BUMN) dengan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
3.3.2.2. Realisasi Program TJSLP/PKBL Jawa Barat Tahun 2012
Rincian alokasi anggaran TJSLP/PKBL perusahaan-perusahaan di Jawa Barat dapat
dilihat pada tabel 3.17., 3.18.,dan 3.19.
Tabel 3.17.
Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Jabar
Sumber Dana Perusahaan BUMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
Nilai Investasi TJSLPKBL
No.
Nama Perusahaan
Tahun 2012
(Rp.)
1
PT. Bank BJB
8.120.908.000
2
Perusahaan Daerah Jasa Dan Kepariwisataan
(PD JAWI)
354.000.000
Jumlah
8.474.908.000
Sumber :Tim Fasilitasi CSR Jawa Barat Tahun 2012
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tabel 3.18.
Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Jabar
Sumber Dana Perusahaan BUMN Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
NILAI INVESTASI
NAMA PERUSAHAAN
TJSLP/PKBL TAHUN
2012 (Rp.)
PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)
1.885.678.500
PT. Pertamina Region JBB
27.646.277.861
PT. Perkebunan Nusantara VIII
8.131.113.000
PT. Aneka Tambang (ANTAM), Tbk.
5.288.439.285
PT. Bank Mandiri
9.800.000.000
PT. Bank Negara Indonesia
3.929.000.000
PT. Biofarma Persero
11.432.141.020
PT. Pembangunan Perumahan
600.000.000
PT. Pelabuhan Indonesia II
665.610.000
PT. Pupuk Kujang
17.509.329.497
PT. Jasa Raharja
636.212.800
PT. Asuransi ABRI (ASABRI)
214.640.000
PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
8.551.928.934
PT. Sucofindo
831.000.000
Jumlah
97.121.370.897
Sumber :Tim Fasilitasi TJSLP/PKBL Jawa Barat Tahun 2012
III - 27
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Tabel 3.19.
Rekapitulasi Jumlah Pendanaan Kegiatan TJSLP/PKBL Jabar
Sumber Dana PMDN/PMA Provinsi Jawa Barat Tahun 2012
NILAI
NAMA PERUSAHAAN
INVESTASITJSLP/PKBL
TAHUN 2011 (Rp.)
PT. Jababeka, Tbk.
5.856.252.000
PT. Indocement Tunggal Prakarsa , Tbk.
10.433.439.997
PT. Star Energy Geothermal (Wayang Windu),
5.135.000.000
Ltd.
PT. Chevron Geothermal Indonesia, Ltd.
7.880.460.000
PT. MM 2100
3.325.100.000
PT. Karawang International Industrial City
413.059.100
(KIIC)
PT. Telkomsel
267.900.000
PT. Alfamart
2.000.000.000
PT. HU. Pikiran Rakyat Bandung
697.400.000
PT. Prasada Pamunah Limbah Industri
300.000.000
(PPLI/WMI)
PT. Sinkona Indonesia Lestari
39.175.000
PT. Putra Sampoerna Foundation
PT. Carrefour Indonesia
750.000.000
PT. Tirta Investama / Danone Aqua
5.800.000.000
Jumlah
42.897.786.097
Sumber :Tim Fasilitasi CSR Jawa Barat Tahun 2012
Rencana Program dan Kegiatan Fasilitasi TJSLP/PKBL Jabar Tahun 2014, tetap akan
melanjutkan pengembangan misi TJSLP/PKBL Jabar : untuk kemanusiaan dan lingkungan, dengan
prioritas program yang akan ditawarkan kepada dunia usaha : pendidikan, kesehatan, ekonomi,
infrastuktur dan lingkungan serta budaya.
3.3.3.
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN)
Pinjaman/Hibah Luar Negeri adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk
devisa dan atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan atau dalam bentuk
jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan
persyaratan tertentu. Sumber PHLN adalah Negara Asing, Lembaga Multilateral, Lembaga
Keuangan dan Lembaga non Keuangan Asing. Jenis PHLN meliputi pinjaman lunak, Fasilitas Kredit
Ekspor, Pinjaman Komersial dan pinjaman campuran.
PHLN pengelolaannya diserahkan dan dikelola sepenuhnya oleh Badan/Lembaga
Keuangan Non Pemerintah terkait di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Adapun sumber
pendanaan pembangunan PHLN di Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 3.20.
III - 28
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
No.
1
2
3
4
5
Tabel 3.20.
Rekap DIPA Tahun 2012 Provinsi Jawa Barat
Kategori DIPA
Pagu
(Rp.)
Kantor Pusat
1.081.736.246.000
Kantor Daerah
473.897.891.000
Dekonsentrasi
89.060.369.000
Tugas Pembantuan
92.200.909.000
Urusan Bersama
18.742.795.000
Jumlah
1.758.527.210.000
Sumber : Kanwil XII Itjen Perbendaharaan Bandung
Jumlah alokasi PHLN yang masuk ke Jawa Barat pada Tahun 2012 dapat dilihat
pada tabel 3.21.
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabel 3.21.
Alokasi Dana PHLN berdasarkan Kementerian
di Provinsi Jawa BaratTahun 2012
KEMENTERIAN/LEMBAGA
BESARAN ANGGARAN
(Rp.)
(Rp.)
DALAM NEGERI
101,296,523,000.00
PERTANIAN
54,245,832,000.00
ENERGI DAN SDM
715,896,000.00
PERHUBUNGAN
141,483,000,000.00
PENDIDIKAN NASIONAL
109,996,174,000.00
KESEHATAN
21,124,207,000.00
AGAMA
201,526,385,000.00
KEHUTANAN
16,491,040,000.00
KELAUTAN DAN PERIKANAN
16,241,870,000.00
PEKERJAAN UMUM
721,003,815,000.00
LIPI
149,347,468,000.00
BAKOSURTANAL
225,055,000,000.00
Jumlah
1,758,527,210,000.00
Sumber : Kanwil XII Itjen Perbendaharaan Bandung
Dari Tabel 3.21 diatas dapat terlihat bahwa Kementerian Pekerjaan Umum memperoleh
alokasi pendanaan PHLN terbesar yaitu sebesar Rp. 721 Milyar apabila dibandingkan dengan
alokasi kementerian lembaga lainnya. Sedangkan kementerian yang memperoleh alokasi
pendanaan PHLN terkecil yaitu Kementerian Energi dan ESDM sebesar Rp. 715 Juta.
III - 29
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
BAB IV
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Prioritas dan sasaran pembangunan Jawa Barat tahun 2015 ditujukan untuk
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan Tahun 2015, merupakan tahun
kedua dari perencanaan jangka panjang 2013-2018 pada tahapan memantapkan pembangunan
secara menyeluruh, sebagai persiapan untuk mencapai kemandirian masyarakat Jawa Barat
dalam segala bidang. Dengan Visi 2013-2018 adalah :
"Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua"
Dengan 5 (lima) misi sebagai berikut:
Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing. Misi ini
untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu Masyarakat Jawa Barat yang agamis,
berakhlak mulia, sehat, cerdas, bermoral, berbudaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
memiliki spirit juara dan siap berkompetisi serta didukung dengan ketahanan keluarga yang baik.
Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan. Misi ini untuk
menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018, yaitu Perekonomian Jawa Barat yang semakin
maju dan berdaya saing, bersinergi antar skala usaha, berbasis ekonomi pertanian dan nonpertanian yang mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, menyerap banyak tenaga kerja,
serta memberikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Misi Ketiga,
Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi
Publik. Misi ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu Pemerintahan Jawa
Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan yang ditopang oleh
aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju tata kelola pemerintahan yang
baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta menerapkan
model manajemen pemerintahan hibrida yang mengkombinasikan manajemen berbasis
kabupaten/kota dengan manajemen lintas kabupaten/kota. Misi Keempat, Mewujudkan Jawa
Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan. Hal ini untuk
menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu Pembangunan Jawa Barat yang selaras
dengan kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan, memiliki infrastruktur dasar yang
memadai, serta didukung oleh tersedianya infrastruktur yang mampu meningkatkan konektivitas
antar wilayah dan pertumbuhan ekonomi. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan
Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan
Lokal. Hal ini untuk menciptakan sosok Jawa Barat pada Tahun 2018 yaitu kehidupan sosial
kemasyarakatan yang kokoh dan berbudaya yang bercirikan tingginya pemanfaatan modal sosial
dalam pembangunan, menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),
tingginya peran pemuda dalam pembangunan, meningkatnya prestasi olah raga tingkat nasional
dan internasional, terpeliharanya seni dan warisan budaya dan meningkatkan industri pariwisata
yang berdaya saing dalam bingkai kearifan lokal.
Adapun pencapaian target pembangunan tahun 2015, yang difokuskan pada sinergi
pembangunan antar berbagai tingkatan Pemerintahan yang didukung oleh stakeholder
pembangunan, target kinerja pembangunan tahun 2015 sebagimana pada tabel dibawah ini.
IV - 1
IV - 2
IV - 3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Reposisi pembangunan masih dilaksanakan pada tahun ini dengan harapan
mendudukan kembali peran Pemerintah Provinsi melalui upaya penyelesaian permasalahan
strategis Provinsi yang sifatnya lintas Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan standar
pelayanan minimal (SPM) Provinsi, serta meningkatkan upaya pencapaian pelaksanaan
pembangunan sehingga memberikan hasil yang berkualitas. Hasil pembangunan Jawa Barat
yang berkualitas ini untuk kemajuan masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan.
Adapun tema pembangunan Jawa Barat Tahun 2015 adalah :
“Meningkatkan Kualitas Hasil Pembangunan untuk
Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat”
4.1.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan
Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jawa Barat Tahun 2015, diarahkan pada membangun sumber
daya manusia Jawa Barat yang menguasai IPTEK, senantiasa berkarya, kompetitif, dengan tetap
mempertahankan identitas dan ciri khas masyarakat yang santun dan berbudaya. Adapun sasarannya
adalah : (a) Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul, terjangkau dan merata; (b)
Meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, serta perluasan akses pelayanan yang
terjangkau dan merata; (c) Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta
berbudaya IPTEK dan (d) Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga. Kedua, mewujudkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah. Adapun sasarannya adalah
(a) Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur; (b) Meningkatnya daya saing usaha
pertanian; (c) Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi; (d) Meningkatnya jumlah dan kualitas
wirausahawan; Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional. Ketiga, Meningkatkan
kualitas birokrasi yang profesional dan akuntabel dalam rangka peningkatkan kualitas pelayanan publik
serta pembangunan partisipatif; Keempat, Terwujudnya pemerintahan yang modern; Kelima, Terwujudnya
profesionalisme pemerintahan yang didukung oleh aparatur yang kompeten; Keenam, Meningkatkan
stabilitas di daerah. Adapun sasarannya adalah : (a) Meningkatnya kualitas dan akuntabilitas layanan
Pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi public; (b) Meningkatnya kualitas tata kelola
Pemerintahan berbasis IPTEK; (c) Meningkatnya profesionalisme dan kualitas kesejahteraan aparatur; (d)
Meningkatnya stabilitas tibumtranmas, kesadaran politik dan hukum. Ketujuh, Meningkatkan kelestarian
lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan; Kedelapan, Meningkatkan ketersediaan infrastruktur
untuk peningkatan produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar. Adapun sasarannya adalah : (a)
Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana; (b)
Meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat; (c)
Meningkatnya
percepatan
pembangunan infrastruktur strategis. Kesembilan, Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS); Kesepuluh, Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta
meningkatnya prestasi olahraga; Kesebelas, Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dan
mengembangkan pariwisata yang berdaya saing; Keduabelas, Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar
dan hak dasar manusia. Adapun sasarannya adalah (a)Pencegahan dan Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS); (b) Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi
olahraga serta penanganan komunitas tertentu; (c) Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan
olah raga, seni, budaya dan pariwisata; (d) Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan
antar umat beragama. Mendukung tujuan dan strategi diatas, kebijakan umum tahun 2015 diarahkan untuk
:
IV - 4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
1.
Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing dimaknai melalui kebijakan optimalisasi
kualitas dan sebaran layanan pendidikan,kesehatandan kesejahteraan sosial, serta peningkatan
kapabilitas sumberdaya manusia Jawa Barat;
2.
Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilandimaknai melalui kebijakan pengembangan
kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa Barat berbasis potensi lokal;
3.
Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tatakelola dan perluasan partisipasi
publik dimaknai melalui kebijakan penyelenggaraan good governance yang bermutu, akuntabel,
toleran dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi;
4.
Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur strategis yang
berkelanjutan dimaknai melalui kebijakan optimalisasi kuantitas, kualitas dan pelayanan infrastruktur
wilayah serta pengendalian tata ruang berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana serta
peningkatan penciptaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan;
5.
Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui peningkatan peran pemuda, olahraga, seni,
budaya dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokaldimaknai melalui kebijakan peningkatan
kehidupan sosial kemasyarakatan yang berbasis potensi lokal.
Adapun kebijakan operasional untuk kelanjutan pembangunan di Jawa Barat Tahun 2015
sebagimana amanat RPJMD tahun2013-2018, sebagai berikut :
1.
Melanjutkan : melanjutkan program-program pembangunan yang sudah baik dan sudah selesai untuk
selanjutnya dimanfaatkan dan direplikasi ke berbagai daerah;
2.
Menuntaskan : menuntaskan program-program pembangunan yang sudah baik dan sudah dimulai
dilaksanakan namun belum selesai untuk segera dapat dimanfaatkan;
3.
Memberi dukungan : memberi dukungan, pada program-program pembangunan yang dilakukan
langsung oleh komunitas berbasis masyarakat, akademisi dan institusi pendidikan/riset serta dunia
usaha;
4.
Reposisi : reposisi dengan menerapkan strategi baru untuk program-program pembangunan yang
sudah baik namun belum bisa dilaksanakan pembangunannya karena mengalami hambatan;
5.
Reorientasi : melakukan reorientasi dengan menyusun program-program baru bersifat terobosan,
sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pembangunan yang perlu segera dilaksanakan bersama
bupati dan walikota dengan dukungan dari masyarakat.
Strategi dan Arah kebijakan pembangunan tahun 2015, berdasarkan bidang urusan pada
setiap misi yaitu : Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya
saing, Bidang Pendidikan, strategi pertama adalah menyelenggarakan pendidikan dasar,
menengah dan tinggi dengan biaya terjangkau dengan arah kebijakan (1) pendidikan gratis Dasar
dan Menengah (SD,SLTP, dan SLTA) dalam rangka Penuntasan Wajar Dikdas Dua Belas Tahun
pada tahun 2018; (2) peningkatan sarana dan kapasitas pendidikan dasar, menengah dan tinggi
serta pesantren (3) pendidikan terjangkau bagi anak-anak buruh dan TKI; (4) penyediaan
beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, keluarga atlit berprestasi dan guru serta
mahasiswa di PTN/PTS.Strategi kedua meningkatkan jumlah dan kualitas Rintisan Sekolah
Standar Nasional (RSNN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang SD dan SMP dengan arah
kebijakan perwujudan Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSNN) dan Sekolah Standar Nasional
(SSN) jenjang SD dan SMP yang berkualitas. Strategi ketiga, Menyelenggarakan peningkatan
IV - 5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
kompetensi dan kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan dengan arah kebijakan
peningkatan kompetensi, kualifikasi dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.
Strategi keempat, Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan usia dini dengan arah
kebijakan Peningkatan pendidikan usia dini di Jawa Barat. Strategi kelima, mengembangkan
pendidikan inklusif dengan arah kebijakan peningkatan pemerataan dan mutu Pendidikan Luar
Biasa (PLB) dan berkebutuhan khusus. Strategi keenam, menuntaskan buta Aksara dengan arah
kebijakan terwujudnya masyarakat Jawa Barat bebas dari buta aksara, untuk upaya peningkatan
rata-rata lama sekolah (RLS) bagi penduduk usia 15 tahun ke atas dilaksanakan melalui program
paket A, B, dan paket C serta program khusus bentukan Provinsi Jawa Barat berupa Pendidikan
SMP-IPM dan SMA/SMK-IPM secara serempak di seluruh Kabupaten dan Kota. Bidang
Kesehatan melalui strategi pertama, Menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan
kemitraan serta penyehatan lingkungandengan arah kebijakan Penguatan pemberdayaan
masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta penyehatan lingkungan.Strategi kedua Menguatkan
pelayanan kesehatan, Pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, gangguan
mental serta gangguan gizi dengan arah kebijakan penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular gangguan mental serta gizi masyarakat.
Strategi ketiga, Menguatkan pembiayaan dan sumber daya kesehatan dengan arah kebijakan
Penguatan Pembiayaan dan sumber daya kesehatan Strategi keempat, Menguatkan manajemen,
regulasi, teknologi informasi kesehatan dan penelitian pengembangan kesehatan dengan arah
kebijakan Penguatan Managemen, regulasi, system infomasi bidang kesehatan dan penelitian
pengembangan kesehatan. Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi pertama, meningkatkan
kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan peningkatan daya saing tenaga
kerja.Strategi kedua, memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dengan arah kebijakan
perlindungan, pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi tenaga kerja Jawa
Barat.Strategi ketiga, perluasan lapangan kerja dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
penempatan tenaga kerja; (b) Penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus.
Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui strategi pertama,
meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha bagi perempuan dengan arah kebijakan
peningkatan upaya pemberdayaan, pengetahuan, keterampilan dan kemandirian perempuan.
Strategi kedua, mewujudkan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan meningkatkan pemberdayaan
perempuan dalam pembangunan dengan arah kebijakan terwujudnya pemberdayaan
gender/pemberdayaan perempuan.Strategi ketiga, mencegah dan menangani perdagangan
perempuan dan anak (trafficking) dengan arah kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan
anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking).
Strategi keempat, Mewujudkan Pengarusutamaan Hak-hak Anak (PUHA) arah kebijakan
perwujudan kota dan kabupaten di Jawa Barat sebagai Kota Layak Anak. Bidang Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas dan
kuantitas peserta KB dengan arah kebijakan Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan
Kesejahteraan Keluarga. Strategi kedua, mewujudkan keluarga berkualitas (sehat, sejahtera dan
mandiri) dengan arah kebijakan pengokohan ketahanan keluarga baik ketahanan fisik, ekonomi
dan sosial psikologi. Bidang Perpustakaan melalui strategi mendukung perpustakaan di jawa
barat dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan berbasis informasi dan teknologi
dengan arah kebijakan Terwujudnya perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional guna
mendukung masyarakat gemar membaca. Bidang Ketransmigrasian melalui strategi pertama,
menata persebaran penduduk baik didalam maupun keluar wilayah provinsi, dengan arah
kebijakan (a) kerjasama bidang ketransmigrasian serta pengembangan kawasan transmigrasi; (b)
IV - 6
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Peningkatan kemampuan dan kemandirian calon transmigran, masyarakat Kawasan transmigrasi
Lokal (Resettlement) dan warga sekitar.
Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan, Strategi dan
arah kebijakan berdasarkan bidang urusan : Bidang Pekerjaan Umum melalui strategi
meningkatkan ekonomi perdesaan dengan arah kebijakan (a) dukungan pembangunan jalan di
sentra pertanian, wisata dan industri manufaktur, (b) dukungan sarana irigasi di sentra pertanian
lahan sawah. Bidang Penataan Ruang melalui strategi menguatkan ekonomi regional, dengan
arah kebijakan (a) pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur, Metropolitan Bandung Raya,
dan Metropolitan Cirebon Raya; (b) pengembangan pusat pertumbuhan Pangandaran,
Palabuhanratu, dan Rancabuaya. Bidang Penanaman Modal melalui strategi pertama,
meningkatkan investasi daerah dengan arah kebijakan penciptaan iklim usaha yang
kondusif.Strategi kedua, meningkatkan produktivitas BUMD dan lembaga keuangan lainnya
dengan arah kebijakan Meningkatkan peran, kinerja dan daya saing BUMD dalam pengokohan
ekonomi Jawa Barat. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui strategi pertama,
meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM dengan arah kebijakan : (a) peningkatan kualitas
kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM, serta perlindungan dan dukungan usaha bagi
koperasi dan UMKM; (b) peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan
pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM. Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi, memperluas
kesempatan kerja dengan arah kebijakan penempatan dan perluasan kesempatan kerja. Bidang
Ketahanan Pangan melalui strategi, meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat,
kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan arah kebijakan peningkatan ketersediaan,
penguatan cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi
pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan. Bidang Perikanan dan Kelautan
melalui strategi, meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap
serta pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautanterutama perikanan komersil di
Pantai Selatan dan Pantai Utara melalui gerakan pengembangan perikanan pantai utara dan
pantai selatan (GAPURA) dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi perikanan dan
kelautan; (b) peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan kelautan.
Bidang Pertanian melalui strategi pertama, mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan
sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dengan arah kebijakan mencetak
lahan sawah baru untuk mencapai lahan pertanian berkelanjutan. Strategi kedua, meningkatkan
produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan dan peternakan, dengan arah
kebijakan (a) peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan
peternakan; (b) peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan
peternakan; (c) peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak; (d)
peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak sumber daya dan
kelembagaan pertanian (e) pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan serta
pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan peternakan. Bidang Kehutanan, melalui strategi,
meningkatkan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, dengan arah
kebijakan peningkatan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, serta
pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Bidang Perindustrian melalui strategi, meningkatkan
daya saing industri, dengan arah kebijakan (a) peningkatan unit usaha industri kecil dan
menengah serta kemitraan kemitraan antar industri; (b) peningkatan produksi dan kualitas
industri unggulan (industri kreatif, industri telematika, industri agro, industri tekstil dan produk
tekstil, industri komponen otomotif serta industri alas kaki). Bidang Perdagangan melalui
IV - 7
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
strategi, meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri
dan luar negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dengan arah kebijakan (a)
peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar luar negeri; (b) peningkatan
distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi
barang yang efektif dan efisien; (c) penggunaan produk dalam negeri, peningkatan
pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional.
Bidang Pariwisata melalui strategi, meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata
untuk peningkatan dayabeli masyarakat, dengan arah kebijakan pengembangan pariwisata dan
produk wisata (alam, budaya, ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa-Bali.
Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan
Perluasan Partisipasi Publik. Strategi dan arah kebijakan pembangunan tahun 2015
berdasarkan bidang urusan : Bidang Perencanaan Pembangunan melalui Strategi Pertama
Meningkatkan kerjasama pembangunan, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan Kerjasama
Kemitraan Strategis lintas provinsi, pemerintahan pusat, dan kabupaten/kota, (b) Peningkatan
Kualitas pengelolaan kerjasama Jawa Barat melalui aliansi strategis multi pihak dalam dan luar
negeri. Strategi kedua, meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan arah kebijakan
(a) Peningkatan kualitas perencanaan daerah, (b) Peningkatan pengendalian dan evaluasi
pembangunan daerah, (c) Peningkatan kualitas penelitian dan riset perencanaan pembangunan
daerah. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan strategi meningkatnya pengelolaan
kependudukan di Jawa Barat dengan arah kebijakan Pengendalian dan penataan kependudukan.
Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi meningkatkan kualitas pelayanan dan
penerapan informasi, dengan arah kebijakan : (1) pengembangan dan penerapan teknologi
informasi dalam manajemen pemerintahan; (2) peningkatan penggunaan Teknologi Informasi
Komunikasi dalam pelayanan publik menuju cyber province. Bidang Pertanahan melalui strategi
meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan mewujudkan tertib
administrasi pertanahan. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri melalui strategi
pertama, Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan pembinaan tibumtranmas, satuan
perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya, (b) Peningkatan kuantitas dan
kualitas Pol PP dan PPNS Se Jawa Barat. Strategi kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara, dengan arah kebijakan (a)
Meningkatkan fungsi partai politik dalam pendidikan politik, (b) Peningkatan peran serta
masyarakat dalam pembangunan politik, (c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu.
Strategi ketiga, Memantapkan semangat kebangsaan dan bernegara, dengan arah kebijakan
Peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan Negara. Bidang Otonomi
Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian, melalui Strategi pertama, Meningkatkan tata kelola
pemerintahan yang efektif, dengan arah kebijakan (a) Penataan struktur organisasi yang
proporsional, (b) Peningkatan pelayanan administrasi organisasi, (c) Penuntasan kejelasan batas
administrasi daerah, (d) Percepatan Penanganan dan Pelayanan kepada masyarakat, (e)
Peningkatan transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan zona integritas, (f)
Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah, (g) Pengaturan pengelolaan keuangan daerah, (h) Peningkatan pelayanan
pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah, (i) Mempertahankan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah Provinsi Jawa Barat, (j) Peningkatan
penerimaan daerah sesuai dengan potensi, (k) Peningkatan koordinasi dengan instansi vertikal
IV - 8
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
dalam menyelesaikan aset-aset daerah yang bermasalah, (l) Peningkatan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), (m) Peningkatan Pengawasan internal untuk
mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah, (n) Penataan
pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Strategi kedua, Meningkatkan
sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, dengan arah kebijakan
peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja aparat.Strategi
ketiga, Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah, dengan arah kebijakan
(a) Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku aparatur berbasis kompetensi,
(b) Meningkatkan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja. Strategi keempat, Menata sistem
hukum di daerah, dengan arah kebijakan (a) Menyediakan produk hukum daerah untuk
mendukung penyelenggaraan pemerintahan, (b) Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah,
(c) Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya.Strategi kelima,
Meningkatkan budaya taat hukum, dengan arah kebijakan peningkatan pemahaman masyarakat
akan peraturan perundangan dan HAM. Strategi keenam, Meningkatnya kualitas lembaga
legislatif dengan arah kebijakan peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas
komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa, melalui strategi meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat,
dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kinerja pemerintah desa melalui peningkatan
kemampuan keuangan dan sarana prasarana pemerintahan desa, (b) Peningkatan pembinaan
bagi aparat desa, (c) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, dan (d) Meningkatkan Infrastruktur Perdesaan, dan (e) Peningkatan peran
masyarakat dalam pembangunan. Bidang Statistik, melalui strategi Meningkatkan pengelolaan
data dan informasi pembangunan daerah dengan arah kebijakan Peningkatan pengelolaan Satu
Data Pembangunan. Bidang Kearsipan, melalui strategi Meningkatkan kinerja pengelolaan
kearsipan daerah dengan arah kebijakan Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang
mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan
Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan, dengan Strategi dan arah kebijakan pembangunan
tahun 2015 berdasarkan bidang urusan : Bidang Lingkungan Hidup dengan strategi pertama,
menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana dengan arah kebijakan (a)
peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah serta penerapan teknologi bersih
untuk industri; (b) peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.Strategi
kedua, meningkatkan kualitas dan fungsi kawasan lindung dengan arah kebijakan peningkatan
kualitas pengelolaan kawasan lindung hutan dan non hutan. Strategi ketiga, meningkatkan upaya
rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup dengan arah kebijakan : (a) peningkatan upaya
rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati, dan
(b) peningkatan upaya rehabilitasi dan konservasi kawasan pesisir dan laut. Strategi keempat,
Menurunkan beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana dengan arah kebijakan
Peningkatan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Strategi kelima, peningkatan
pengelolaan kawasan pesisir dan laut dengan arah kebijakan peningkatan upaya rehabilitasi dan
konservasi kawasan pesisir dan laut. Bidang Pekerjaan Umum dengan strategi pertama,
meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan
barang, dengan arah kebijakan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan
jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat. Strategi kedua, meningkatkan
kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya
IV - 9
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
air, serta pengendalian daya rusak air dengan arah kebijakan : (a) Peningkatan konservasi
sumber daya air (b) Peningkatan pendayagunaan sumber daya air; (c) Pengendalian daya rusak
air. Strategi ketiga, meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman dengan arah
kebijakan (a) peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum; (b) peningkatan
cakupan pelayanan air limbah domestik; (c) peningkatan cakupan layanan persampahan; (d)
peningkatan ketersediaan drainase perkotaan, dan (e) pengembangan lingkungan permukiman
sehat, yang disertai dengan peningkatan perilaku dan keterlibatan masyarakat untuk peningkatan
kualitas sanitasi. Strategi keempat Meningkatkan pelayanan jasa konstruksi dan kinerja
pengelolaan bangunan, gedung/rumah Negara dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas
penyelenggaraan jasa konstruksi; (b) peningkatan pengelolaan bangunan gedung/rumah Negara.
Bidang Penataan Ruang melalui strategi, meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien,
berkelanjutan dan berdaya saing dengan arah kebijakan peningkatan kinerja perencanaan ruang.
Bidang Perumahan melalui strategi pertama, meningkatkan ketersediaan dan kualitas
perumahan dengan arah kebijakan penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR). Strategi kedua, meningkatkan ketersediaan dan
kualitas perumahan dengan arah kebijakan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
hunian. Strategi ketiga meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah
kebijakan (a) Peningkatan ketersediaan rumah layak huni untuk rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR); (b) peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap
hunian. Bidang Perhubungan melalui strategi mengembangkan infrastruktur transportasi
perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang serta
mengembangkan sistem transportasi publik regional yang nyaman dengan arah kebijakan
Peningkatkan sarana dan prasarana dasar perhubungan. Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral, melalui strategi pertama meningkatkan penyediaan infrastruktur energi
ketenagalistrikan, dengan arah kebijakan meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap
ketenagalistrikan. Strategi kedua, mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan
konservasi energi, sumber daya mineral, geologi dan air tanah, dengan arah kebijakan (a)
Peningkatan meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan; (b)
Peningkatan meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi panas bumi; (c)
Peningkatan Meningkatkan upaya pengelolaan, pengusahaan dan nilai tambah sumber daya
mineral, geologi, dan air tanah.
Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan
Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokaldengan tujuan : 1).
Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); 2).
Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi olahraga; 3).
Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dan mengembangkan pariwisata yang
berdaya saing; 4). Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar manusia. Adapun
sasarannya adalah : 1). Pencegahan dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS); 2). Meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olahraga serta
penanganan komunitas tertentu; 3). Meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olah
raga, seni, budaya dan pariwisata; 4). Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan
kerukunan antar umat beragama. Strategi dan arah kebijakan pembangunan tahun 2015
berdasarkan urusan/kewenangan adalah Bidang Pemuda dan Olah Raga melalui strategi
pertama, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga dengan arah kebijakan
pendukungan pembangunan gelanggang olah raga di kota/kabupaten.Strategi kedua,
IV - 10
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
meningkatkan kualitas dan kuantitas olahragawan berprestasi secara berkelanjutan dengan arah
kebijakan peningkatan pembinaan olahragawan.Strategi ketiga, meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam berolahraga dengan arah kebijakan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
berolahraga.Strategi keempat, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aktivitas
kepemudaan dalam rangka perwujudan pemuda mandiri dengan arah kebijakan (a) Peningkatan
peran serta organisasi kepemudaan dalam pembangunan; (b) peningkatan pembinaan karakter
pemuda yang mandiri dan kreatif. Bidang Kebudayaan melalui strategi pertama, Meningkatkan
apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah dengan arah kebijakan (a)
peningkatan pelestarian dan dan perlindungan budaya lokal.Strategi kedua, Meningkatkan
apresiasi masyarakat terhadap aspek kesejarahan, nilai-nilai tradisi, permusiuman, dan
kepurbakalaan bagi pengembangan budaya daerah, dengan arah kebijakan terwujudnya Jawa
Barat sebagai pusat budaya. Strategi ketiga, peningkatan kualitas dan kuantitas pusat gelar karya
seni dan budaya. Strategi kedua, Meningkatkan Apresiasi masyarakat terhadap seni dan
perfilman daerah; dengan arah kebijakan peningkatkan pelestarian dan perlindungan seni dan
perfileman daerah Peningkatan pelestarian seni dan perfilman daerah serta meningkatnya
kualitas dan kuantitas pusat gelar karya seni dan budaya. Strategi keempat, Meningkatkan
pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam bidang seni dan budaya,
dengan arah kebijakan Peningkatan perlindungan dan pengakuan atas seni dan budaya Jawa
Barat. Strategi kelima, Meningkatkan SDM Bidang Seni dan Budaya, dengan arah kebijakan
Peningkatan penghargaan dan pembinaan kepada seniman, budayawan, komunitas seni, budaya,
dan pariwisata, serta masyarakat. Bidang Sosial melalui strategi pertama, mencegah timbulnya
Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan Pelayanan Sosial dan memberikan pelayanan
social bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), melalui sistem panti dan luar panti
atau berbasiskan masyarakat/ komuniti, serta bantuan kepada korban bencana dalam
meningkatkan keberfungsian sosialnya. dengan arah kebijakan Meningkatkan pelayanan dan
rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan
kepada para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga
pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan dan
kesetiakawanan sosial; Strategi kedua, meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber
kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS, dengan arah kebijakan pendayagunaan
dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan
pembangunan kesejahteraan sosial. Strategi ketiga, Meningkatkan penanggulangan bencana dan
perlindungan masyarakat, dengan arah kebijakan Penanggulangan korban bencana. Bidang
Agama melalui strategi kesatu, meningkatkan kerukunan antar agama dan pemahaman
pengamalan agama dengan arah kebijakan meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik
interumat beragama maupun antarumat beragama.Strategi kedua, meningkatkan peran lembagalembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan dengan
arah kebijakan penguatan lembaga keagamaan.
Fakos pembangunan Tahun 2015, diarahkan pada pembangunan berbasis sektoral
melalui 10 (sepuluh) skenario pembangunan Common Goals, pembangunan berbasis tematik
kewilayahan dan pembangunan wilayah perbatasan antar provinsi. Untuk fokus pembangunan
sektoral, yang mana operasionalisasi dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) strategi yaitu: Pertama,
pelibatan komunitas berbasis masyarakat dengan prinsip penguatan aktor lokal (strengthening
local actor); Kedua, integrasi seluruh potensi nyata pembangunan dan daya saing di seluruh
kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen pemerintahan model hibrida sebagai penghela
IV - 11
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen berbasisdaerah otonom
Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan; Keempat, penguatan komitmen pelaksanaan
pembangunan lintas sektor dan lintas pemerintahan; serta Kelima, peningkatan peran multi
pihak dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan mutu serta akuntabilitas pembangunan.
Penjabaran tematik sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals berbasis adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan
a. Jabar bebas putus jenjang sekolah
b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan dengan sasaran usia
15 tahun ke atas
c. Pendidikan berkebutuhan khusus
d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi
e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik
2.
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;
a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas PONED dan
pemenuhan sumber daya kesehatan
b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak
c. Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah sakit Jiwa
d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat
3.
4.
Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku
a.
Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya
b.
Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, JakartaCirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan
c.
Infrastruktur jalan dan perhubungan
d.
Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis;
e.
Kawasan industry terpadu, infrastruktur permukiman dan perumahan;
f.
Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar kebutuhan domestic; dan
g.
Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur air bersih perkotaan
dan perdesaan di Jawa Barat
Meningkatkan ekonomi non pertanian
a.
Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan
berusaha UMKM
b.
Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai
tujuan investasi
c.
Pengembangan skema pembiayaan alternative
d.
Pengembangan industry manufaktur
IV - 12
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
e.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengembangan industry keratif dan wirausahawan muda kreatif
Meningkatkan ekonomi pertanian;
a.
Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional
b.
Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan agroindustry
c.
Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta ton GKG dan
swasembada protein hewani
d.
Jawa Barat bebas rawan pangan
e.
Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) disentra produksi
pangan
Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan
a.
Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%
b.
Pengendalian pencemaran limbah industry, limbah domestic dan pengelolaan sampah
regional
c.
Penanganan bencana longsor dan banjir
Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan
a.
Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan
b.
Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa Barat
c.
Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat
d.
Pengembangan destinasi wisata
Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan
a.
Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana
b.
Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga
c.
Peningkatan pengelolaan kependudukan
Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan sosial dan keamanan
a.
Pengurangan kemiskinan
b.
Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial dan perlindungan
sosial terhadap PMKS;
c.
Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat
10. Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan
a.
Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme aparatur
b.
Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik
c.
Penataan sistem hukum dan penegakan hukum
d.
Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak
IV - 13
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
e.
Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas pembangunan serta
pengelolaan aset dan keuangan;
f.
Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan dan Desa
Gambar 4.1. Common Goal Tahun 2013-2018
Sedangkan, Fokus pembangunan Kewilayahan di Jawa Barat pada tahun 2015 diarahkan
pada pengembangan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) serta
kawasan strategis dengan membagi peran strategis pembangunan kewilayahan.Fokus tersebut
memperhatikan kebutuhan kawasan yang secara fungsional dapat berperan mendorong
pertumbuhan ekonomi bagi kawasan strategis dan kawasan sekitarnya. Secara umum, kebijakan
pembangunan kewilayahan adalah:
1. Pemerataan pembangunan melalui pengembangan wilayah yang terencana, terintegrasi
dengan seluruh pembangunan sektor dan tertuang dalam suatu rencana tata ruang.
Selanjutnya rencana tata ruang tersebut digunakan sebagai acuan kebijakan spasial bagi
pembangunan di setiap sektor agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi dan
berkelanjutan;
2. Peningkatan percepatan pembangunan wilayah tertinggal agar dapat sejajar dengan
wilayah lainnya melalui pendekatan peningkatan sumber daya manusiadan sarana
prasarananya;
3. Peningkatan keseimbangan pembangunan perkotaan dan perdesaan melalui keterkaitan
kegiatan ekonomi antara perkotaan dan perdesaan.Pembangunan perkotaan diarahkan
agar dapat menjadi pusat koleksi dan distribusi hasil produksi di wilayah perdesaan.
Sedangkan pembangunan perdesaan diarahkan pada pengembangan desa-desa pusat
pertumbuhan yang akan menjadi pusat produksi agroindustri/agropolitan dan sektor
lainnya. Serta peningkatan pembangunan desa di wilayah perbatasan melalui Tematik
IV - 14
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Wilayah Perbatasan, antara lain : Peningkatan kebutuhan ruang kelas dan tenaga pengajar
dalam rangka mendukung
program wajib belajar 9 tahun; Ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di perbatasan; Penguatan
infrastruktur jalan dan jembatan lintas perbatasan; Peningkatan pendapatan masyarakat
daerah perbatasan melalui pengembangan kewirausahaan dan komoditas unggulan;
Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa dalam pelayanan publik; dan
Terjaminnya ketersediaan layanan listrik dan air bersih.
4. Peningkatan kerjasama antar daerah khususnya di kawasan metropolitan dan
pengembangan Kawasan Strategis Nasional dan Kawasan Strategis Provinsi untuk
menciptakan sinergitas dan integrasi wilayah, serta efektivitas dan efisiensi dalam
pengelolaannya.
5. Peningkatan pembangunan di wilayah perbatasan dengan arah kebijakan wilayah sebagai
berikut:
a. Wilayah Jabodetabekjur :
1)
Penguatan kelembagaan dengan fokus pada revitalisasi kelembagaan BKSP
Jabodetabekjur;
2)
Penataan Ruang dengan fokus sinkronisasi perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Jabodetabekjur;
3)
Pengembangan transportasi regional dengan fokus pembangunan jaringan
modaangkutan massal;
4)
Penataan sumberdaya air dengan fokus penataan Daerah Aliran Sungai (DAS),
pengamanan air baku, serta pembangunan dan rehabilitasi situ/waduk;
5)
Pengembangan pengelolaan persampahan dengan fokus pembangunan tempat
sampah regional yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan;
6)
Penanganan pendidikan dengan fokus pembangunan sarana pendidikan dan
peningkatan kesejahteraan guru;
7)
Penanganan kesehatan dengan fokus penyediaan sarana kesehatan dan
penanggulangan penyakit menular;
8)
Pengembangan ekonomi dengan fokus penetapan dan pemanfaatan kawasan
ekonomi khusus;
9)
Pengembangan agribisnis dengan fokus pembangunan rumah potong hewan
regional, pelelangan ikan regional dan pasar induk regional, serta kawasan
pengembangan peternakan sapi potong;
10) Penanganan tenaga kerja, kependudukan dan sosial dengan fokus pembangunan
sistem informasi kependudukan Jabodetabekjur dan pembangunan informasi
tenaga kerja.
b. Wilayah perbatasan Jawa Barat - Jawa Tengah :
1)
Bidang Sosial dan Pemerintahan :
a) Kesehatan, dengan fokus penanganan keluarga miskin;
IV - 15
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b) Pendidikan, dengan fokus praktek kerja Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dan pendataan siswa;
c) Batas wilayah, dengan fokus penetapan batas wilayah dan pembangunan tugu
batas.
2)
Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup :
a) Penataan Ruang dan Permukiman, dengan fokus koordinasi penataan ruang;
b) Lingkungan Hidup, dengan fokus pengelolaan daerah aliran sungai;
c) Pengelolaan Sumberdaya Air, dengan fokus pembangunan bendung/waduk
dan normalisasi sungai serta rehabilitasi jaringan irigasi;
d) Infrastruktur Jalan dan Jembatan, dengan fokus pembangunan dan
peningkatan jalan serta pembangunan jembatan;
e) Perhubungan, dengan fokus pembangunan PJU serta sinkronisasi fungsi dan
kelas jalan.
3)
Bidang Ekonomi :
a) Pertanian, dengan fokus pemberantasan hama,pertanian multi aktivitas (padi
– ternak), serta relokasi dan optimalisasi check point ternak dan hasil hutan;
b) Perdagangan dan Jasa, dengan fokus pembangunan dan penataan pasar
kecamatan;
c) Pariwisata, dengan fokus koordinasi dan pengembangan paket wisata.
c. Wilayah Perbatasan Jawa Barat-Banten :
1) Bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Pemerintahan :
a) Kesehatan, dengan fokus penanganan keluarga miskin dan penyakit menular;
b) Pendidikan, dengan fokus penanganan keluarga miskin, peningkatan mutu
pendidikan dan kesejahteraan guru;
c) Sosial, dengan fokus perlindungan masyarakat adat kakolotan;
d) Batas wilayah, dengan fokus penataan dan penetapan batas wilayah provinsi,
pembangunan pilar dan gapura batas wilayah;
e) Kerjasama Penanggulangan Bencana dan penanganan pengungsi dengan
bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien di Daerah yang berbatasan.
2) Bidang Penataan Ruang dan Prasarana Wilayah :
a) Penataan Ruang dan Permukiman, dengan fokus koordinasi penataan ruang
perbatasan dan pengendalian lingkungan hidup serta penyediaan rumah
layak huni;
b) Pengelolaan Sumberdaya Air, dengan fokus pembangunan bendung/waduk,
normalisasi sungai, rehabilitasi jaringan irigasi dan penyediaan prasarana
dan sarana air bersih;
IV - 16
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c) Infrastruktur Jalan dan Jembatan, dengan fokus pembangunan, peningkatan
jalan dan peningkatan status jalan serta pembangunan jembatan;
d) Perhubungan, dengan fokus pengendalian muatan lebih dan penataan
terminal serta trayek angkutan.
3) Bidang Ekonomi :
a) Perdagangan dan Jasa, dengan fokus pengembangan pusat pemasaran dan
pembinaan KUMKM;
b) Pariwisata, dengan fokus penataan kawasan wisata dan pengembangan
paket-paket wisata;
c) Ketenagakerjaan, dengan fokus memberikan peluang kepada masyarakat
untuk memperoleh pekerjaan (masyarakat berbudaya kerja).
Gambar 4.2. Kebijakan Operasional Pembangunan Wilayah Perbatasan
Provinsi Jawa Barat
Skenario Pembangunan berbasis kewilayahan (tematik kewilayahan) yang berdasarkan kepada
wilayah koordinasi pemerintahan dan pembangunan, sebagai berikut :
I.
WKPP I (Wilayah Bogor )
1. Mengembangkan sentra ternak sapi potong, sapi perah, ayam ras dan unggas lokal;
2. Mengembangkan agribisnis ikan air tawar, dan ikan hias untuk pasar regional dan global;
3. Mengembangkan pusat pemuliaan padi varietas pandan wangi dan varietas unggul
lainnya;
IV - 17
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4. Mengembangkan agrowisata koridor Bogor-Puncak-Cianjur; ekowisata pemandangan
alam dan bahari koridor Bogor, Sukabumi Pelabuhanratu dan mengelola cagar biosfer
Cibodas.
5. Mengembangkanpusat pertumbuhan baru (growth center) Pelabuhan Ratu dan
Metropolitan BODEBEK KARPUR.
II. WKPP II (Wilayah Purwakarta)
1. Mengembangkan industri manufaktur;
2. Mengembangkan industri keramik dan gerabah;
3. Mengembangkan industri perberasan dan makanan, olahan berbasis bahan baku lokal,
perkebunan, budidaya ikan air tawar dan air payau,serta ternak sapi perah, sapi potong,
kambing/domba, ayam ras serta unggas lokal;
4. Mengembangkan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah);
5. Mengembangkan metropolitan BODEBEK KARPUR.
III. WKPP III (Wilayah Cirebon)
1. Mengembangkan industri mangga gedong gincu dan industrialisasi perikanan ;
2. Mengembangkan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija;
3. Mengembangkanindustri batik dan rotan, serta industri makanan olahanberbahan baku
lokal;;
4. Melestarikan keraton, wisata sejarah, wisata ziarah (pilgrimage) dan mengembangkan
ekowisata;
5. Mengembangkan Metropolitan Cirebon Raya serta Kawasan BIJB dan AerocityKertajati.
IV. WKPP IV (Wilayah Priangan)
1. Mengembangkan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di Jatinangor;
2. Mengembangkanklaster unggas, perikanan budidaya air tawar dan tangkap, serta ternak
sapi perah, sapi potong, domba Garut, kambing dan jejaringnya serta pengembangan
sentra produksi pakan ternak;
3. Mengembangkan produksi tanaman industri (kopi, teh, kakao, karet, atsiri) dan
hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias) yang berorientasi ekspor;
4. Mengembangkan jasa perdagangan, industri kreatif dan pariwisata;
5. MengembangkanMetropolitan Bandung Raya, pusat pertumbuhan baru (growth center)
Pangandaran dan Rancabuaya.
IV - 18
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Gambar 4.3. Tematik Kewilayahan Tahun 2013-2018
Kebijakan pembangunan kewilayahan di Jawa Barat tidak terlepas dari kebijakan
kewilayahan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
26 Tahun 2008, Pemerintah telah menetapkan kawasan strategis nasional di Jawa Barat, yaitu :
1.
Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur termasuk Kepulauan Seribu;
2.
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung;
3.
Kawasan Uji Coba Terbang Roket Pameungpeuk;
4.
Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Pameungpeuk;
5.
Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara Tanjungsari;
6.
Kawasan Stasiun Telecomand;
7.
Kawasan Stasiun Bumi Penerima Satelit Mikro;
8.
Kawasan Pangandaran – Kalipucang - Segara Anakan- Nusa Kambangan.
Selain itu, Pemerintah juga telah menetapkan Pusat Kegiatan Nasional dan Pusat
Kegiatan Wilayah sebagai berikut :
1.
Pusat Kegiatan Nasional (PKN), terdiri dari :
a.
PKN Jabodetabek, meliputi Provinsi Jabar, DKI dan Banten;
IV - 19
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.
b.
PKN Bandung Raya;
c.
PKN Cirebon.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), terdiri dari :
a.
PKW Sukabumi;
b.
PKW Palabuhanratu;
c.
PKW Cikampek - Cikopo;
d.
PKW Kadipaten;
e.
PKW Pangandaran;
f.
PKW Indramayu;
g.
PKW Tasikmalaya;
Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Jawa Barat Tahun 2009-2029
telah ditetapkan Pusat Kegiatan Nasional Provinsi (PKNp) Palabuhanratu dan Pangandaran serta
kebijakan pembangunan kewilayahan berdasarkan Wilayah Pengembangan yang ditentukan
berdasarkan: potensi wilayah, aglomerasi pusat-pusat permukiman perkotaan dan kegiatan
produksi serta perkembangan daerah sekitarnya tetap dipertahankan. Pembangunan Wilayah
Pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan kegiatan ekonomi yang diharapkan
memberikan peningkatan kesejahteraan rakyat, dengankebijakan sebagai berikut :
1.
Wilayah Pengembangan Bodebekpunjur (Kabupaten dan Kota Bogor, Bekasi, Kota
Depok, dan kawasan Puncak di Kabupaten Cianjur), difokuskan pada :
a.
Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;
b.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c.
Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan protein
hewani);
d.
Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e.
Pembangunan tempat sampah regional yang berteknologi tinggi dan ramah
lingkungan;
f.
Peningkatan fungsi kawasan lindung;
g.
Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
h.
Pengembangan energi baru terbarukan;
i.
Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
j.
Peningkatan investasi padat karya;
k.
Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan;
l.
Pengendalian pencemaran air;
m.
Penataan daerah otonom.
IV - 20
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2.
3.
4.
Wilayah Pengembangan Sukabumi (Kabupaten dan Kota Sukabumi dan Kabupaten
Cianjur), difokuskan pada :
a.
Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;
b.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c.
Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi dan protein hewani);
d.
Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e.
Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
f.
Pengembangan energi baru terbarukan
g.
Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
h.
Penataan daerah otonom.
i.
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan di kawasan pesisir.
Wilayah Pengembangan Ciayumajakuning (Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten
Indramayu, Majalengka dan Kuningan), difokuskan pada :
a.
Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;
b.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
c.
Peningkatan investasi;
d.
Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan protein
hewani);
e.
Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
f.
Peningkatan fungsi kawasan lindung;
g.
Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
h.
Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
i.
Pengembangan energi baru terbarukan
j.
Pembangunan infrastruktur transportasi;
k.
Penataan daerah otonom.
Wilayah Pengembangan Bandung Raya (Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kota Cimahi dan sebagian Kabupaten Sumedang), difokuskan pada:
a.
Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;
b.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c.
Pengendalian pencemaran (air, udara dan sampah);
d.
Pembangunan infrastruktur transportasi;
e.
Pembangunan tempat sampah regional yang berteknologi tinggi dan ramah
lingkungan;
f.
Peningkatan mutu air baku;
IV - 21
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5.
6.
g.
Pengendalian pencemaran air;
h.
Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
i.
Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
j.
Pengembangan energi baru terbarukan;
k.
Pengembangan jasa dan perdagangan;
l.
Penataan daerah otonom.
Wilayah Pengembangan Priangan Timur - Pangandaran (Kabupaten dan Kota
Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis,Kabupaten Garut, dan Kabupaten
Pangandaran), difokuskan pada :
a.
Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;
b.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c.
Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan protein
hewani);
d.
Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e.
Peningkatan fungsi kawasan lindung;
f.
Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
g.
Pengembangan energi baru terbarukan;
h.
Pengembangan pariwisata berbasis biodiversity;
i.
Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
j.
Penataan daerah otonom.
Wilayah Pengembangan Purwasuka (Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang dan
Kabupaten Karawang), difokuskan pada :
a.
Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan;
b.
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;
c.
Peningkatan produksi dan distribusi pangan (padi, jagung, kedelai dan protein
hewani);
d.
Peningkatan infrastruktur sumberdaya air dan irigasi;
e.
Peningkatan pelayanan infrastruktur ketenagalistrikan;
f.
Pengembangan energi baru terbarukan;
g.
Peningkatan kesiapan dini dan mitigasi bencana;
h.
Penataan daerah otonom;
i.
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan di kawasan pesisir.
Selain program pembangunan berbasis tematik kewilayahan, dalam keterkaitan sebagai
destinasi wisata, mendukung Jabar Green Provience 2025 berbasis lingkungan dan dicirikan oleh
penerapan dan penggalian ilmu pengetahuan serta teknologi, maka direncanakan pengembangan
IV - 22
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3 (tiga) kawasan geopark Jawa Barat yaitu (a) Geopark Palabuhan Ratu-Cileutuh-Cikaso; (b)
Geopark Tangkuban Parahu-Citatah-Saguling; (c) Geopark Tasikmalaya Selatan-Pangandaran.
Ketiga kawasan ini dipilih berdasarkan kepada tiga kriteria yaitu (1) keunggulan geologi
(geodiversity dan geoheritage); (2) pariwisata (alami) yang telah berkembang; dan (3)
ketersediaan infrastruktur yang ada.
Pengembangan Wilayah Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan (Growth Center) saat ini
di Provinsi Jawa Barat terdapat 3 (tiga) Wilayah Metropolitan, meliputi Metropolitan Bogor
Depok Bekasi Karawang Purwakarta (Bodebek Karpur) meliputiKota Bogor, Kabupaten Bogor,
Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta,
Metropolitan Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung,
Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang dan Metropolitan Cirebon Raya meliputi
Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten
Indramayu.Selain itu terdapat 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan (Growth Center) meliputi: Pusat
Pertumbuhan Pangandaran, Palabuhanratu, dan Rancabuaya. Arah kebijakan pengembangan
metropolitan antara lain : (1) Mewujudkan Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur sebagai
Metropolitan Mandiri; Metropolitan Bandung Raya sebagai Metropolitan Modern; Metropolitan
Cirebon Raya sebagai Metropolitan Budaya dan Sejarah; (2) Mengembangkan Metropolitan
Bodebek Karpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya sebagai Penghela Pembangunan Ekonomi,
Kesejahteraan, Modernitas, dan Keberlanjutan bagi seluruh Masyarakat Jawa Barat; dan (3)
Mengakselerasi Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur-Infrastruktur Strategis yang
menghubungkan dan berada di Wilayah Metropolitan di Provinsi Jawa Barat.
Gambar 4.4. Tiga Metropolitan dan Tiga Pusat Pertumbuhan
di Provinsi Jawa Barat
IV - 23
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Metropolitan Bodebek
Karpur
akan
dikembangkan
sebagai Metropolitan Mandiri
dengan sektor unggulan industri
manufaktur, jasa, keuangan, serta
perdagangan, hotel dan restoran.
Secara
spesifik,
upaya
pengembangan
Metropolitan
Bodebek
Karpur
sebagai
Metropolitan Mandiri ini akan
dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Twin Metropolitan
Bodebek Karpur – DKI Jakarta.
Gambar 4.5. Konsep Twin Metropolitan
Bodebekkarpur - DKI Jakarta
Dengan menggunakan pendekatan Twin Metropolitanini, Wilayah Bodebek Karpur akan
dikembangkan sebagai 1st tier metropolitan, berdampingan dengan DKI Jakarta yang juga
merupakan 1st tier metropolitan. Sebagai mitra pembangunan yang sejajar dengan DKI Jakarta, di
Wilayah Bodebek Karpur nantinya juga akan dikembangkan cluster-cluster untuk kantor pusat
perusahaan, perdagangan, perbankan, jasa pelayanan, asuransi, hukum, penelitian dan
pemerintahan. Wilayah Metropolitan Bandung Raya akan dikembangkan sebagai Metropolitan
Modern, dengan sektor unggulan wisata perkotaan, industri kreatif dan pengembangan Ipteks.
Wilayah Metropolitan Cirebon Rayaakan dikembangkan sebagai Metropolitan Budaya dan
Sejarah, dengan sektor unggulan wisata, industri, dan kerajinan, dengan arah kebijakan. Pusat
Pertumbuhan Pangandaran akan dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan berbasis pariwisata,
Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu akan dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan berbasis
sektor perikanan dan pariwisata. Pusat Pertumbuhan Rancabuaya akan dikembangkan sebagai
pusat pertumbuhan wilayah berbasis pariwisata. Pengembangan Metropolitan dan Pusat
Pertumbuhan diharapkan dapat berfungsi sebagai penghela percepatan pembangunan ekonomi,
kesejahteraan, modernisasi dan keberlanjutan di Jawa Barat. Selain itu, manajeman
pengembangan metropolitan akan dilakukan dengan model hibrida yaitu mengkombinasikan
antara manajemen pembangunan berbasis daerah otonom kabupaten/kota dengan manajemen
pembangunan lintas kabupaten/kota berbasis Metropolitan dengan mengedepankan peran
Gubernur sebagai Kepala Daerah dan Wakil Pemerintah Pusat di Daerah.
IV - 24
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Gambar 4.6. Peta Metropolitan di Jawa Barat
Gambar 4.7. Pengembangan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat
IV - 25
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4.2.
Prioritas Pembangunan Daerah
4.2.1.
Isu Strategis
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum
dapat diselesaikan pada tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun isu
strategis pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, yaitu:
1.
Aksesibilitas dan kualitas pendidikan pada semua jenjang masih rendah
2.
Aksesibilitas pelayanan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat masih kurang
3.
Penyelenggaraan pekan olah raga nasional tahun 2016 serta sarana prasarana olahraga di
kabupaten/kota
4.
Pertumbuhan penduduk dan persebarannya tidak merata
5.
Cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur dasar dan strategis, moda transportasi, serta
permukiman masih kurang
6.
Ketahanan energi dan kualitas air baku;
7.
Kualitas lingkungan hidup dan pengendalian pemanfaatan ruang
8.
Kecepatan dan ketepatan penanganan bencana dan adaptasi masyarakat terhadap bencana
9.
Efektivitas tata kelola pemerintahan daerah
10. Reformasi birokrasi berbasis profesionalisme dan kesejahteraan serta keseimbangan
kualitas sdm lintas pemerintahan
11. Kerjasama dan pengembangan untuk percepatan pembangunan berbasis multipihak dalam
negeri dan luar negeri
12. Pengelolaan aset daerah
13. Kualitas demokrasi
14. Perlindungan hukum dan hak asasi manusia (ham)
15. Penegakan dan harmonisasi produk hukum
16. Pembangunan di wilayah perbatasan antar provinsi dan antar perbatasan kabupaten/kota
17. Kualitas infrastruktur dasar pedesaan/kelurahanb dan kualitas sarana dan prasarana
pemerintahan desa
18. Perekonomian dan daya beli masyarakat
19. Penanganan pengangguran, ketenagakerjaan dan kemiskinan
20. Ketahanan pangan;
21. Pelestarian budaya, sarana seni dan budaya, serta destinasi wisata
IV - 26
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4.2.2
Program Pembangunan Daerah
Program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi
pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 berjumlah 101 (seratus satu) program yang
terbagi ke dalam 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan, adalah sebagai berikut :
URUSAN WAJIB
1.
2.
3.
4.
Pendidikan
a.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
b.
Program Pendidikan Menengah dan Tinggi
c.
Program Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal
d.
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
e.
Program Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
f.
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Kesehatan
a.
Program Promosi Kesehatan
b.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
c.
Program Pelayanan Kesehatan
d.
Program Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
e.
Program Sumber Daya Kesehatan
f.
Program Manajemen Kesehatan
Lingkungan Hidup
a.
Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
b.
Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
c.
Program Pengelolaan Kawasan Lindung
d.
Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
e.
Program Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Laut
Pekerjaan Umum
a.
Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan;
b.
Program Rehabilitasi /Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;
c.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan;
d.
Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan;
e.
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan lainnya;
f.
Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumberdaya Air lainnya;
IV - 27
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5.
g.
Program Pengendalian Banjir dan Kekeringan serta Pengamanan Pantai;
h.
Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
i.
Program Pembinaan Jasa Konstruksi
Penataan Ruang
a.
6.
7.
Perencanaan Pembangunan
a.
Program Kerjasama Pembangunan;
b.
Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah;
c.
Program Penelitian, Studi dan Survey
Perumahan
a.
8.
9.
10.
11.
13.
a.
Program Peningkatan dan Pembinaan Peran Serta Pemuda;
b.
Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan Olah Raga;
Penanaman Modal
a.
Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi;
b.
Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga Keuangan NonPerbankan
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
c.
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah;
d.
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah;
Kependudukan dan Catatan Sipil
Program Penataan Administrasi Kependudukan;
Ketenagakerjaan
a.
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja;
b.
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan;
c.
Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
Ketahanan Pangan
a.
14.
Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Kepemudaan dan Olahraga
a.
12.
Program Penataan Ruang;
Program Peningkatan Ketahanan Pangan;
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a.
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender dalam Pembangunan;
b.
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak;
IV - 28
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c.
15.
16.
17.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a.
Program Pelayanan Keluarga Berencana;
b.
Program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP)
Perhubungan
a.
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
b.
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitasi Lalu Lintas
Angkutan Jalan (LLAJ)
c.
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
d.
Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas;
e.
Program Peningkatan Kelayakan Kendaraan Bermotor;
Komunikasi dan Informatika
a.
18.
20.
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi;
Pertanahan
a.
19.
Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga
Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi Pertanahan;
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
a.
Program Pendidikan Politik Masyarakat;
b.
Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, Kepegawaian dan
Persandian
a.
Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah;
b.
Program Pengembangan Kompetensi Aparatur;
c.
Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur;
d.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
e.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
f.
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur;
g.
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Kesadaran Hukum dan HAM;
h.
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
i.
Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah;
j.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan;
k.
Program Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan
IV - 29
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
21.
22.
23.
24.
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a.
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat;
b.
Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa;
c.
Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan;
d.
Program peningkatan dan pembinaan peranserta masyarakat dalam pembangunan.
Sosial
a.
Program Pelayanan Rehabilitasi Sosial;
b.
Program Pemberdayaan Sosial;
c.
Program Perlindungan Sosial
d.
Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakat
e.
Program Pendayagunaan dan Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS)
Kebudayaan
a.
Program Pengembangan Nilai Budaya;
b.
Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya;
Statistik
a.
25.
Kearsipan
a.
26.
Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah;
Program Pengembangan Kearsipan;
Perpustakaan
a.
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan;
URUSAN PILIHAN
1.
2.
3.
Perikanan dan Kelautan
a.
Program Pengembangan Budidaya Perikanan;
b.
Program Pengembangan Perikanan Tangkap;
Pertanian
a.
Program Peningkatan Produksi Pertanian
b.
Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian
c.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan;
d.
Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan,
Perikanan dan Kehutanan;
Kehutanan
a.
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;
IV - 30
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4.
5.
6.
7.
8.
Perindustrian
a.
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah;
b.
Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri;
Perdagangan
a.
Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri;
b.
Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor;
c.
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;
Pariwisata
a.
Program Pengembangan Destinasi Wisata;
b.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
Energi dan Sumber Daya Mineral
a.
Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral, Geologi dan Air Tanah;
b.
Program Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi;
c.
Program Pembinaan, Pengembangan Panas Bumi dan Migas.
Ketransmigrasian
a.
Program Pengembangan Transmigrasi;
Salah satu urusan wajib mengenai keagamaan yang merupakan kewenangan pusat,
sedangkan pemerintah daerah berperan dalam penciptaan iklim kondusif, keamanan dan
kenyamanan beribadah, melalui program pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan dan
Program Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Agama.
4.3.
Prioritas Pembangunan Kabupaten/Kota
4.3.1.
Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) I Bogor
1.
Kabupaten Bogor
a.
Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan
pelayanan publik wilayah perbatasan; Peningkatan Pembangunan
infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa;
Peningkatan sarana pra sarana fasilitas kerja Kecamatan; Pelibatan Community
Outreach dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Fasilitasi
Pemekaran Kabupaten Bogor Barat
IV - 31
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b.
Bidang Ekonomi
a.
Isu Strategis
1) Rendahnya tingkat produktivitas usaha pertanian (wilayah selatan)
dan usaha jasa (wilayah utara)
2) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan
3) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b.
Kegiatan yang diperlukan
1) Pelatihan pengembangan diversifikasi usaha pertanian (wilayah
selatan) dan pelatihan pengembangan usaha jasa (wilayah utara)
2) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi
3) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan
prosedur ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
4) Dukungan pengembangan usaha jasa
5) Dukungan pengembangan agribisinis ikan air tawar
6) Dukungan pengembangan pariwisata agrowisata dan ekowisata
(alam)
c.
Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata, sentra produksi pertanian, dan di perbatasan JabarBanten;
Dukungan pembangunan jalan tol (Bogor-Ciawi-Sukabumi, Bogor Ring
Road, Depok–Antasari, Cinere-Jagorawi);
Penanganan kemacetan lalu lintas yang luar biasa serta dukungan terhadap
pengembangan transportasi massal perkotaan (antara lain pembangunan
ruas Jalan Sentul-Hambalang-Tajur-Cibadak-Sp. Sukamakmur-Cariu-Kota
Bunga-Cipanas);
Dukungan pembangunan dan pengembangan jalur kereta api khusus
barang / kargo (a.l. angkutan dari Cicurug Sukabumi menuju Jakarta),
elektrifikasi dan rel ganda kereta api
Penerapan pendekatan non struktur dan kultural dalam perbaikan DAS
Ciliwung;
Dukungan pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi;
Perbaikan jaringan irigasi;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Percepatan pembangunan TPPAS regional Nambo;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
IV - 32
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif dan peningkatan rasio elektrifikasi
perdesaan;
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang di Kawasan Puncak;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah;
d.
Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan
7) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
IV - 33
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Stadion Olahraga di kabupaten Bogor.
22) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
2.
Kabupaten Sukabumi
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan pelayanan
publik wilayah perbatasan; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa;
Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Peningkatan sarana
pra sarana fasilitas kerja Kecamatan; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Fasilitasi Pemekaran
Kabupaten Sukabumi Utara
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Rendahnya tingkat produktivitas usaha pertanian (wilayah selatan)
dan usaha jasa (wilayah utara).
2) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
3) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif
di Wilayah Selatan.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
6) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pelatihan pengembangan diversifikasi usaha pertanian (wilayah
selatan) dan pelatihan pengembangan usaha jasa (wilayah utara).
2) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri
IV - 34
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru
di Wilayah Selatan.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
6) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia, terutama pengembangan
ekowisata bahari (Palabuhanratu)
7) Dukungan pengembangan ternak sapi potong
8) Dukungan pengembangan ternak unggas pedaging (lokal)
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Bogor-Ciawi-Sukabumi,);
Penanganan Kemacetan Lalu Lintas;
Dukungan pembangunan dan pengembangan jalur kereta api khusus
barang / kargo (a.l. angkutan dari Cicurug Sukabumi menuju Jakarta),
elektrifikasi dan rel ganda kereta api
Persiapan pembangunan Bandara Citarate dan pelabuhan laut regional di
Palabuhanratu;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif dan peningkatan rasio elektrifikasi rumah
tangga;
Dukungan terhadap pembangunan Waduk Ciletuh;
Dukungan pengembangan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah;
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir.
IV - 35
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1)
BOS Provinsi
2)
Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3)
Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA &
SMK
4)
Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5)
Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6)
Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan
7)
Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
8)
Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9)
Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit
Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
IV - 36
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
3.
Kabupaten Cianjur
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas
aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Peningkatan sarana pra sarana fasilitas
kerja Kecamatan; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Rendahnya tingkat produktivitas usaha pertanian (wilayah selatan) dan
usaha jasa (wilayah utara).
2) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
3) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif di
Wilayah Selatan.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
6) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pelatihan pengembangan diversifikasi usaha pertanian (wilayah selatan)
dan pelatihan pengembangan usaha jasa (wilayah utara)
2) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri
3) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru di
Wilayah Selatan.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
IV - 37
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
6) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia, terutama pengembangan
agrowisata.
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Sukabumi-Ciranjang dan CiranjangPadalarang);
Reaktivasi kereta api jalur Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif dan peningkatan rasio elektrifikasi rumah
tangga;
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang di Puncak;
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a.
Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b.
Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
IV - 38
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan
7) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pengembangan Kawasan Situs Gunung Padang.
20) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
21) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
22) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
4.
Kota Bogor
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Rendahnya tingkat produktivitas usaha pertanian (wilayah selatan) dan
usaha jasa (wilayah utara).
2) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan
3) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
4) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia
IV - 39
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pelatihan pengembangan diversifikasi usaha pertanian (wilayah selatan)
dan pelatihan pengembangan usaha jasa (wilayah utara).
2) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi
3) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
4) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia
5) Dukungan pengembangan usaha jasa perdagangan
6) Dukungan pengembangan industri kreatif (makanan dan minuman
olahan)
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata;
Dukungan pembangunan jalan tol (Bogor-Ciawi-Sukabumi, Bogor Ring Road,
Cinere-Jagorawi, dll.);
Penanganan kemacetan lalu lintas yang luar biasa serta dukungan terhadap
pengembangan transportasi massal perkotaan;
Penerapan pendekatan non struktur dan kultural dalam perbaikan DAS
Ciliwung;
Dukungan penanganan banjir lintas wilayah;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a.
Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
IV - 40
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1)
BOS Provinsi
2)
Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3)
Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4)
Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5)
Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6)
Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7)
Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
8)
Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
9)
Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
10) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
5.
Kota Sukabumi
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Fasilitasi Pembangunan Pusat
Pemerintahan Baru
IV - 41
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan
2) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi
2) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
3) Dukungan pengembangan usaha jasa perdagangan
4) Dukungan pengembangan ternak sapi potong
5) Dukungan pengembangan pariwisata
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata;
Dukungan pembangunan jalan tol (Bogor-Ciawi-Sukabumi);
Penanganan kemacetan lalu lintas yang luar biasa serta dukungan terhadap
pengembangan transportasi massal perkotaan;
Pembangunan dan pengembangan jalur kereta api khusus barang / kargo
(a.l. angkutan dari Cicurug Sukabumi menuju Jakarta), elektrifikasi dan rel
ganda kereta api;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a.
Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
IV - 42
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b.
Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
8) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
9) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
10) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
6.
Kota Depok
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan
pelayanan publik wilayah perbatasan; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL
IV - 43
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Rendahnya tingkat produktivitas usaha pertanian (wilayah selatan) dan
usaha jasa (wilayah utara)
2) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan
3) Belum terintegrasinya pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan dan
transportasi pada Kawasan Industri
4) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pelatihan pengembangan diversifikasi usaha pertanian (wilayah selatan)
dan pelatihan pengembangan usaha jasa (wilayah utara)
2) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi
3) Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perwujudan Kawasan
Industri ber-IPTEK
4) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
5) Dukungan pengembangan agribisnis ikan hias
6) Dukungan pengembangan usaha jasa perdagangan
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota;
Dukungan pembangunan jalan tol (Depok–Antasari);
Penanganan kemacetan lalu lintas yang luar biasa serta dukungan terhadap
pengembangan transportasi massal perkotaan;
Penerapan pendekatan non struktur dan kultural dalam perbaikan DAS
Ciliwung;
Dukungan penanganan banjir lintas Wilayah;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
IV - 44
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
8) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
9) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
10) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
IV - 45
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4.3.2.
Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) WKPP II
Purwakarta
1. Kabupaten Subang
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Utara; Penataan dan
penguatan Desa Pesisir Pantai Utara; Peningkatan Pembangunan infrastruktur
Desa; Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Peningkatan
sarana pra sarana fasilitas kerja Kecamatan; Pelibatan Community Outreach
dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan
Perusahaan Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat;
Pengendalian Keamanan dan Trantibum.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
6) Dukungan pengembangan budidaya ikan air tawar dan air payau
7) Dukungan pengembangan
kambing/domba dan unggas
IV - 46
ternak
sapi
perah,
sapi
potong,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
8) Dukungan dalam
berkelanjutan
upaya
mempertahankan
lahan
pertanian
9) Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis
10) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cikampek-Palimanan);
Dukungan pembangunan jalur kereta api khusus barang / kargo
(pembangunan shortcut Cibungur (Purwakarta) – Tanjungrasa
(Subang);
Dukungan pembangunan Waduk Sadawarna, Waduk Cilame, Waduk
Talagaherang, Waduk Cipunagara, Waduk Kandung, dan Waduk Bodas;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif dan peningkatan rasio elektrifikasi rumah
tangga;
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir.
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
IV - 47
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b. Kegiatan yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
2. Kabupaten Karawang
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Utara;
Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur
Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian
Keamanan dan Trantibum.
IV - 48
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terintegrasinya pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan
dan transportasi pada Kawasan Industri.
6) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perwujudan
Kawasan Industri ber-IPTEK.
6) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
7) Dukungan pengembangan produktivitas usaha jasa
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cikampek-Palimanan);
Dukungan pembangunan pelabuhan laut Cilamaya serta akses tol dan
KA menuju Cilamaya;
Dukungan penanganan banjir lintas Wilayah;
Penerapan pendekatan struktur, non struktur, dan kultural dalam
perbaikan DAS Citarum;
IV - 49
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Perbaikan jaringan irigasi;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga;
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir.
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
IV - 50
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
3. Kabupaten Purwakarta
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Utara;
Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur
Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian
Keamanan dan Trantibum.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Rendahnya tingkat produktivitas usaha jasa di wilayah utara.
6) Alih Fungsi Mata Pencaharian Pengrajin Bata dan Genting serta
Kerajinan Gerabah Plered
7) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
8) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia.
b. Kegiatan yang diperlukan
IV - 51
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Pelatihan pengembangan produktivitas usaha jasa (wilayah utara).
6) Pelatihan Pengembangan Industri Bata dan Genting serta Kerajinan
Gerabah dalam peningkatan produktivitas dan manajerial pengrajian.
Serta bantuan peningkatan modal melalui KCR.
7) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
8) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia.
9) Dukungan pengembangan industri keramik dan gerabah
10) Dukungan pengembangan ternak sapi potong dan domba
11) Dukungan pengembangan budidaya ikan air tawar
12) Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis
13) Dukungan pengembangan industri makanan olahan berbasis bahan
baku lokal
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalur kereta api khusus barang / kargo
(pembangunan shortcut Cibungur (Purwakarta) – Tanjungrasa
(Subang), rel ganda parsial Purwakarta-Ciganea, rel ganda parsial jalur
KA Cisomang-Cikadongdong);
Penerapan pendekatan struktur, non struktur, dan kultural dalam
perbaikan DAS Citarum;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
IV - 52
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif dan peningkatan rasio elektrifikasi rumah
tangga;
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1)
BOS Provinsi
2)
Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3)
Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4)
Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5)
Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6)
Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7)
Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8)
Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9)
Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
IV - 53
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
4. Kabupaten Bekasi
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan
pelayanan publik wilayah perbatasan; Pembangunan Tugu Perbatasan Jawa
Barat pada Jalan Tol dan Jalan Nasional; Peningkatan Pembangunan
infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa;
Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan
Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN dalam Percepatan
Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian Keamanan dan Trantibum.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
2) Belum terintegrasinya pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan
dan transportasi pada Kawasan Industri.
3) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perwujudan
Kawasan Industri ber-IPTEK.
3) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
4) Dukungan Penciptaan iklim investasi yang kondusif melalui kemudahan
prosedur perijinan dan peningkatan infrastruktur pada kawasan
investasi
IV - 54
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata, sentra produksi pertanian, serta di perbatasan
Jabar-DKI Jakarta;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cimanggis-Cibitung);
Penanganan kemacetan lalu lintas serta dukungan terhadap pengembangan
transportasi massal perkotaan (antara lain fly over Cibitung, Tegalgede
dan overpass Tegaldanas);
Dukungan pembangunan rel ganda KA Perkotaan Manggarai-Cikarang.
Pelabuhan laut Muara Gembong dan Tarumajaya;
Dukungan penanganan banjir lintas Wilayah;
Penerapan pendekatan struktur, non struktur, dan kultural dalam
perbaikan DAS Citarum;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan cakupan layanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Peningkatan rasio elektrifikasi rumah tangga;
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir.
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
IV - 55
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Stadion Olahraga.
22) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
5. Kota Bekasi
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan
pelayanan publik wilayah perbatasan; Pembangunan Tugu Perbatasan Jawa
Barat pada Jalan Tol dan Jalan Nasional; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian
Keamanan dan Trantibum.
IV - 56
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
2) Rendahnya tingkat produktivitas usaha jasa di wilayah utara.
3) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Pelatihan pengembangan produktivitas usaha jasa (wilayah utara).
3) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
4) Dukungan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
5) Dukungan perwujudan kawasan industri ber- IPTEK
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata serta di perbatasan Jabar-DKI Jakarta;
Dukungan pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung;
Penanganan kemacetan lalu lintas serta dukungan terhadap pengembangan
transportasi massal perkotaan (antara lain fly over Lemahabang);
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Penanganan kawasan permukiman kumuh;
Peningkatan cakupan layanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan penanganan banjir lintas Wilayah;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
IV - 57
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
8) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
9) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
10) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
4.3.3.
Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III Cirebon
1. Kabupaten Cirebon
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Utara;
Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan pelayanan publik wilayah
IV - 58
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
perbatasan; Pembangunan Tugu Perbatasan Jawa Barat pada Jalan Tol dan Jalan
Nasional; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas
aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian
Keamanan dan Tantribum
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terintegrasinya pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan
dan transportasi pada Kawasan Industri.
6) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perwujudan
Kawasan Industri ber-IPTEK
6) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
7) Dukungan pengembangan agribisnis mangga gedong gincu
8) Dukungan pengembangan industrialisasi perikanan
9) Dukungan pengendalian, penertiban dan penataan lahan sawah, serta
pemanfaatan lahan kurang produktif
10) Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis
IV - 59
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
11) Dukungan pengembangan destinasi wisata sejarah dan pilgrimage
12) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cikampek-Palimanan);
Penanganan kemacetan lalu lintas pada jalur lintas Pantura serta
dukungan terhadap pengembangan transportasi massal perkotaan;
Pengendalian muatan angkutan barang yang melintasi jalur BandungCirebon
Peningkatan Kondisi infrastruktur pada perbatasan Jabar-Jateng;
Reaktivasi jalur KA Kadipaten-Cirebon;
Dukungan pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon serta akses tol dan
KA menuju Pelabuhan Cirebon;
Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada Koridor Bandung-Cirebon dan
Jakarta-Cirebon
Perbaikan jaringan irigasi
Dukungan penanganan banjir lintas Wilayah;
Penerapan pendekatan non struktur dan kultural dalam perbaikan DAS
Cimanuk;
Peningkatan cakupan layanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir.
Pengendalian pencemaran industri batik rumah tangga Trusmi;
Pengendalian pencemaran
Dukupuntang;
industri
batu
alam
di
Kecamatan
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
IV - 60
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Stadion Olahraga.
22) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
2. Kabupaten Kuningan
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
IV - 61
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Tertinggal; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan pelayanan
publik wilayah perbatasan; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa;
Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community
Outreach dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan
Perusahaan Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat;
Pengendalian Keamanan dan Tantribum.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif.
2) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
3) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
4) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
5) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa.
2) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
3) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
4) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
5) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia
6) Pengembangan industri makanan olahan berbahan baku lokal
7) Dukungan pengembangan pariwisata (ekowisata) berkelas dunia
dengan berbasis masyarakat
8) Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dan
pemanfaatan lahan kurang produktif
9) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan lintas cepat (lintas cepat Kab. Kuningan);
Peningkatan Kondisi infrastruktur pada perbatasan Jabar-Jateng;
IV - 62
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Dukungan pembangunan Waduk Kuningan dan Waduk Kadumanik di
Kabupaten Kuningan, serta Waduk Matenggeng di Kab. Cilacap (wilayah
genangan di Kab. Kuningan dan Kab. Ciamis);
Perbaikan jaringan irigasi
Penerapan pendekatan non struktur dan kultural dalam perbaikan DAS
Cimanuk;
Pengembangan energi alternatif dan peningkatan rasio elektrifikasi rumah
tangga;
Peningkatan cakupan layanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis;
Dukungan untuk pengembangan Kebun Raya Kuningan dan Taman
Keanekaragaman Hayati;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
IV - 63
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
3. Kabupaten Majalengka
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas
aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian
Keamanan dan Tantribum.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terintegrasinya pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan
dan transportasi pada Kawasan Industri.
IV - 64
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
6) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perwujudan
Kawasan Industri ber-IPTEK
6) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
7) Dukungan pengembangan industri mangga gedong gincu
8) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cikampek-Palimanan, CileunyiSumedang-Dawuan) dan jalan lintas cepat (lintas cepat Kadipaten Kab.
Majalengka);
Pengendalian Muatan Angkutan Barang yang melintasi jalur BandungCirebon;
Dukungan pembangunan Jalur KA Tanjungsari-Sumedang-KertajatiKadipaten, serta reaktivasi jalur KA Kadipaten-Cirebon;
Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Kab.
Majalengka dan Aerocity Kertajati;
Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada Koridor Bandung-Cirebon;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan cakupan layanan air minum;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
IV - 65
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah;
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Bandara Internasional
Jawa Barat Kertajati Kab. Majalengka dan Aerocity Kertajati.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
IV - 66
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
4. Kabupaten Indramayu
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Utara;
Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa Tertinggal; Peningkatan
Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur Desa dan
kelembagaan Desa; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN
dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian Keamanan dan
Tantribum.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
IV - 67
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
6) Dukungan pengembangan agribisnis mangga gedong gincu
7) Dukungan pengembangan sistem perdagangan komoditi beras
8) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cikampek-Palimanan);
Penanganan kemacetan lalu lintas pada jalur lintas Pantura serta
dukungan terhadap pengembangan transportasi massal perkotaan;
Pengendalian Muatan Angkutan Barang yang melintasi jalur Jakarta Cirebon
Pengendalian Pemanfaatan Ruang pada Koridor Jakarta-Cirebon;
Dukungan penanganan banjir lintas Wilayah;
Perbaikan jaringan irigasi;
Penerapan pendekatan non struktur dan kultural dalam perbaikan DAS
Cimanuk;
Peningkatan cakupan layanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a.
Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b.
Kegiatan Yang diperlukan
IV - 68
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
5. Kota Cirebon
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN
dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengendalian Keamanan dan
Tantribum
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
IV - 69
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
3) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
3) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia
4) Dukungan pengembangan industri batik dan rotan
5) Pengembangan industri makanan olahan berbahan baku lokal
6) Dukungan pelestarian keraton, wisata sejara dan wisata pilgrimage
7) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota dan jalan poros lintas
menuju sentra wisata;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cikampek-Palimanan) dan jalan
lintas cepat (lintas cepat selatan Kota Cirebon);
Integrasi transportasi massal perkotaan;
Pengendalian muatan angkutan barang yang melintasi jalur BandungCirebon;
Reaktivasi jalur KA Kadipaten-Cirebon;
Dukungan pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon serta akses tol dan
KA menuju Pelabuhan Cirebon;
Dukungan penanganan banjir lintas Wilayah;
Penanganan kawasan perumahan kumuh;
Peningkatan cakupan layanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
IV - 70
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
8) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
9) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
10) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
IV - 71
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4.3.4.
Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) IV Priangan
1. Kabupaten Bandung
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa;
Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Peningkatan sarana
pra sarana fasilitas kerja Kecamatan; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian
Keamanan dan Tantribum
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif di
Wilayah Selatan.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terintegrasinya pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan
dan transportasi pada Kawasan Industri.
6) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
7) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia.
8) Belum optimalnya pengelolaan Wisata Volcano, Wisata Alam dan Wisata
Kelautan
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru
pada lahan kurang produktif di Wilayah Selatan.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
IV - 72
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5) Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perwujudan
Kawasan Industri ber-IPTEK.
6) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
7) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia.
8) Penyusunan model pengelolaan wisata volcano, wisata alam dan wisata
kelautan berkelas dunia berbasis masyarakat.
9) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
10) Dukungan pengembangan ternak sapi perah dan domba garut
11)Dukungan pengembangan produksi tanaman hortikultura (sayuran dan
buah-buahan) berorientasi ekspor
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota, jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cileunyi, Sumedang, Dawuan
(CISUMDAWU), Soreang – Pasir Koja (Soroja), Bandung Intra Urban Toll
Road (BIUTR), Ciranjang-Padalarang, Cileunyi-Nagreg-TasikmalayaCiamis-Banjar, Gedebage – Majalaya dll.);
Penanganan Kemacetan Lalu Lintas dengan dukungan infrastruktur
(antara lain: Jalan lintas cepat Cileunyi-Rancaekek, Jalan lintas cepat
Ciwidey, jalan lintas cepat Soreang-Katapang-Baleendah-Majalaya, jalan
lintas cepat Majalaya dan jalan lintas cepat Banjaran;
Pengembangan Transportasi massal perkotaan, antara lain:
pembangunan monorel di Kawasan Metropolitan Bandung Raya,
pembangunan/Reaktifasi Jalur Kereta Api: Bandung-Ciwidey, KRL
(kereta listrik): Padalarang-Kiaracondong-Cicalengka;
Angkutan Sungai Dalam Provinsi (ASDP) di Waduk Cirata, Waduk
Saguling;
Dukungan Penanganan Pencemaran Sungai Citarum dan permasalahan
Banjir di DAS Citarum;
Penanganan banjir Cileuncang;
Perbaikan jaringan irigasi;
Percepatan pembangunan TPPAS regional Legok Nangka;
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
IV - 73
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif;
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang di KBU dan Hulu
Sungai Citarum);
Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis
Dukungan penanganan banjir, kemacetan, dan pencemaran industri
Rancaekek;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
7) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
8) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
9) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
10) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
11) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
IV - 74
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
2. Kabupaten Bandung Barat
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa;
Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community
Outreach dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan
Perusahaan Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat;
Pengndalian Keamanan dan Tantribum; Fasilitasi Pembangunan Pusat
Pemerintahan.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif di
Wilayah Selatan.
2) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
3) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
4) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru
pada lahan kurang produktif di Wilayah Selatan.
2) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
3) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
IV - 75
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
5) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
6) Dukungan pengembangan ternak sapi perah
7) Dukungan pengembangan produksi tanaman hortikultura (sayuran dan
buah-buahan) berorientasi ekspor
8) Dukungan pengembangan pariwisata
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota, jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol
Interchange Jalan Tol Warung Domba;
Ciranjang-Padalarang,
dan
Penanganan Kemacetan Lalu Lintas, dengan dukungan antara lain Jalan
Lintas Cepat: Jalan Sukasari (Kab. Sumedang)-Lembang (Kab. Bandung
Barat), pembangunan jalan alternatif Bandung-Lembang, fly over
Cimareme di Kabupaten Bandung Barat;
Pengembangan Transportasi massal perkotaan, antara lain: BogorSukabumi-Cianjur-Padalarang, KRL (kereta listrik): PadalarangKiaracondong-Cicalengka;
Dukungan Penanganan Pencemaran Sungai Citarum dan permasalahan
Banjir di DAS Citarum;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan kinerja TPPAS Sarimukti;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Peningkatan pelayanan air minum;
Dukungan pembangunan drainase regional Bandung Raya;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif;
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang di KBU, Hulu Sungai
Citarum dan Citatah Padalarang;
Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
IV - 76
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
7) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
8) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
9) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
10) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
11) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
IV - 77
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3. Kabupaten Sumedang
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas
aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian
Keamanan dan Tantribum; Fasilitasi Pembangunan Pusat Pemerintahan.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
2) Belum terintegrasinya pelayanan perumahan, pendidikan, kesehatan
dan transportasi pada Kawasan Industri.
3) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Perwujudan
Kawasan Industri ber-IPTEK.
3) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi
5) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
6) Dukungan pengembangan ternak domba/kambing
7) Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis,
pengembangan lahan pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan lahan
pertanian kurang produktif
8) Dukungan pengembangan jasa perdagangan
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota, jalan poros lintas
menuju sentra wisata dan sentra produksi pertanian;
Dukungan pembangunan jalan tol (Cileunyi, Sumedang, Dawuan
(CISUMDAWU);
IV - 78
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Penanganan Kemacetan Lalu Lintas, antara lainJalan lintas cepat selatan
Sumedang (Gapura-Rancamulya);
Pengembangan Transportasi massal perkotaan, antara lain: jalur KA:
Tanjungsari-Sumedang-Kertajati-Kadipaten;
Dukungan penyelesaian dampak sosial pembangunan Waduk Jatigede,
Waduk Cipanas saat;
Dukungan Penanganan Pencemaran Sungai Citarum dan permasalahan
Banjir di DAS Citarum;
Perbaikan jaringan irigasi;
Peningkatan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pemanfaatan energi alternatif;
Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis
Dukungan penanganan banjir, kemacetan, dan pencemaran industri
Rancaekek;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
IV - 79
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
7) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
8) Pengembangan Taman Budaya, Ilmu dan teknologi di kawasan
Pendidikan jatinangor.
9) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
10) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
11) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
4. Kabupaten Garut
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Selatan; Peningkatan
Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur Desa dan
kelembagaan Desa; Peningkatan sarana pra sarana fasilitas kerja Kecamatan;
Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan
Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN dalam Percepatan
Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian Keamanan dan Tantribum; Fasilitasi
Kabupaten Garut Selatan
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
IV - 80
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif di
Wilayah Selatan.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
6) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia.
7) Belum optimalnya pengelolaan Wisata Volcano, Wisata Alam dan Wisata
Kelautan
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru
pada lahan kurang produktif di Wilayah Selatan.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
6) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia.
7) Penyusunan model pengelolaan wisata volcano, wisata alam dan wisata
kelautan berkelas dunia berbasis masyarakat
8) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
9) Dukungan pengembangan ternak domba garut dan sapi potong
10) Dukungan pengembangan sentra produksi pakan ternak
11) Dukungan pengembangan jasa perdagangan, industri kreatif dan
pariwisata
IV - 81
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c. Bidang Fisik
Dukungan pembangunan infrastruktur strategis di Jabar Selatan :
Pembangunan/Peningkatan Jalur Poros Bandung – Pangalengan –
Rancabuaya, Peningkatan Jalur Horizontal Jabar Selatan, reaktivasi jalur
KA Garut-Cikajang, dan pengembangan pelabuhan laut regional;
Penanganan Jalan menuju sentra-sentra produksi, wisata dan industri;
Dukungan pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi
strategis DI Leuwigoong;
Dukungan Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestik;
Dukungan konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS Cimanuk dan
kawasan pesisir;
Peningkatan pelayanan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Penanganan kerusakan jaringan irigasi;
Pengendalian pencemaran industri kulit Sukaregang, Kecamatan Garut
Kota;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
IV - 82
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
5. Kabupaten Tasikmalaya
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Selatan; Peningkatan
Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur Desa dan
kelembagaan Desa; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN
dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian Keamanan dan
Tantribum; Fasilitasi Pembangunan Gedung Pemerintahan
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
IV - 83
dalam
upaya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif di
Wilayah Selatan.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
6) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia.
7) Belum optimalnya pengelolaan Wisata Volcano, Wisata Alam dan Wisata
Kelautan
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru
pada lahan kurang produktif di Wilayah Selatan.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
6) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia.
7) Penyusunan model pengelolaan wisata volcano, wisata alam dan wisata
kelautan berkelas dunia berbasis masyarakat.
8) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
9) Dukungan pengembangan ternak sapi potong dan unggas
10) Dukungan pengembangan tanaman industri dan buah lokal (manggis)
berorientasi ekspor
11) Dukungan pengembangan budidaya perikanan air tawar dan tangkap
12) Dukungan pengembangan jasa perdagangan dan pariwisata
c. Bidang Fisik
Dukungan pembangunan infrastruktur strategis di Koridor Bandung –
Tasikmalaya : jalan Tol Bandung – Tasikmalaya, Jalan Lingkar Selatan
Tasikmalaya;
Dukungan pembangunan infrastruktur strategis Jalur Horizontal Jabar
IV - 84
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Selatan;
Penanganan Jalan menuju sentra-sentra produksi, wisata dan industri;
Dukungan Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestik;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan penanganan kawasan
pesisir;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah;
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
IV - 85
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Stadion Olahraga.
22) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
6. Kabupaten Ciamis
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan pelayanan
publik wilayah perbatasan; Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa;
Penguatan kualitas aparatur Desa dan kelembagaan Desa; Pelibatan Community
Outreach dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan
Perusahaan Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat;
Pengndalian Keamanan dan Tantribum;
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif di
Wilayah Selatan.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
IV - 86
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru
pada lahan kurang produktif di Wilayah Selatan.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
6) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
7) Dukungan pengembangan ternak unggas dan sapi potong
8) Dukungan pengembangan budidaya perikanan air tawar
9) Dukungan pengembangan agribisnis jagung
10) Dukungan pengembangan jasa perdagangan
c. Bidang Fisik
Dukungan pembangunan infrastruktur strategis di Jabar Selatan:
Pembangunan Jalan Toll Cileunyi – Nagreg – Ciamis – Banjar,
Peningkatan Jalur Horizontal Jabar Selatan, pengembangan Bandara
Nusawiru, reaktivasi jalur KA Banjar-Cijulang;
Penanganan Jalan menuju sentra-sentra produksi, wisata dan industri;
Dukungan pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi
strategis antara lain: Waduk Matenggeng, Waduk Leuwikeris, dan DI
Leuwi Keris;
Dukungan Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestik;
Dukungan konservasi dan rehabilitasi kawasan hulu DAS Citanduy;
Peningkatan pelayanan cakupan air minum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
IV - 87
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
IV - 88
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
7. Kabupaten Pangandaran
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Penanganan dan pembangunan Kabupaten dan Desa
Tertinggal; Penataan dan penguatan Desa Pesisir Pantai Selatan; Percepatan
pembangunan dalam rangka peningkatan pelayanan publik wilayah perbatasan;
Pembangunan Tugu Perbatasan Jawa Barat pada Jalan Tol dan Jalan Nasional;
Peningkatan Pembangunan infrastruktur Desa; Penguatan kualitas aparatur
Desa dan kelembagaan Desa Pelibatan Community Outreach dalam
Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan
Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian
Keamanan dan Tantribum; Fasilitasi Pembangunan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Pangandaran.
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan sawah
mempertahankan lahan sawah berkelanjutan.
dalam
upaya
2) Terdapatnya daerah rawan pangan pada lahan yang kurang produktif di
Wilayah Selatan.
3) Kurangnya regenerasi dan rendahnya dalam pencitraan petani.
4) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
5) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
6) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia.
7) Belum optimalnya pengelolaan Wisata Volcano, Wisata Alam dan Wisata
Kelautan
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengendalian, penertiban dan penataan tata ruang terutama lahan
sawah. Serta pencetakan lahan sawah baru untuk mengganti luas lahan
sawah yang beralih fungsi.
2) Pelatihan dan penyuluhan dalam pemanfaatan lahan yang kurang
produktif, melalui pembuatan demplot usaha tani pada lahan yang
kurang produktif pada setiap desa. serta pencetakan lahan sawah baru
pada lahan kurang produktif di Wilayah Selatan.
3) Pelatihan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis dalam
upaya meningkatkan nilai tambah hasil produksi pertanian, serta
Moderenisasi ALSINTAN Mandiri.
IV - 89
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
5) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
6) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia.
7) Penyusunan model pengelolaan wisata volcano, wisata alam dan wisata
kelautan berkelas dunia berbasis masyarakat
8) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
9) Dukungan pengembangan bisnis kelautan dan industri perikanan
c. Bidang Fisik
Dukungan pembangunan infrastruktur strategis di Jabar Selatan:
Peningkatan Jalur Horizontal Jabar Selatan, Pembangunan Pelabuhan
Regional, Revitalisasi Jalur-KA Banjar-Cijulang-Pangandaran, dan
Pengembangan Bandara Nusawiru;
Penanganan Jalan menuju sentra-sentra wisata , produksi, dan industri
Dukungan Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar
kebutuhan domestic.
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis dan kawasan pesisir;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor pertanian,
kehutanan, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
IV - 90
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Insetif Tenaga Kesehatan di daerah terpencil.
12) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
13) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
14) Promosi Kesehatan.
15) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
16) Penciptaan Wirausaha Baru.
17) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
18) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
19) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
20) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
21) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
8. Kota Bandung
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN
dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian Keamanan dan
Tantribum
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
2) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
3) Rendahnya pengembangan wisata berkelas dunia.
IV - 91
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
4) Belum optimalnya pengelolaan Wisata Volcano, Wisata Alam dan Wisata
Kelautan
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
3) Pencetakan Pengelola dan Pemandu Wisata berkelas dunia, serta
penataan destinasi wisata berkelas dunia.
4) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
5) Dukungan Pengembangan Industri Kreatif
6) Dukungan pengembangan jasa perdagangan
7) Dukungan pengembangan pariwisata
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota,
Dukungan pembangunan jalan tol Bandung Intra Urban Toll Road
(BIUTR), Soreang – Pasir Koja (Soroja);
Penanganan Kemacetan Lalu Lintas, antara lain: pembangunan jalan
alternatif Bandung-Lembang, fly over Kopo dan Buah Batu di Kota
Bandung,
Pengembangan Transportasi massal perkotaan, antara lain:
pembangunan monorel, pembangunan/reaktifasi Jalur Kereta Api: 1)
Jalur cepat: Jakarta-Bandung-Kertajati – Cirebon, 2) jalur KA : BandungTanjungsari, dan 3) KRL (kereta listrik): Padalarang-KiaracondongCicalengka;
Beroperasinya Jalur kereta api khusus barang / kargo (antara lain:
Dryport Gedebage - Pelabuhan Tanjung Priok dan Dryport Gedebage Pelabuhan Tanjung Priok),
Peningkatan Pelayanan Bandara Husein Sastranegara;
Pencemaran Sungai Citarum dan permasalahan Banjir di DAS Citarum;
Penanganan banjir Cileuncang;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Cakupan pelayanan air minum;
Dukungan drainase metropolitan Bandung Raya;
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
Penanganan kawasan perumahan kumuh;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
IV - 92
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Pemanfaatan energi alternatif;
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung
Utara;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada, energi,
transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
IV - 93
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
9. Kota Cimahi
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN
dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian Keamanan dan
Tantribum
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
2) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan prosedur
ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi.
3) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
4) Dukungan Pengembangan Industri Kreatif
5) Dukungan pengembangan jasa perdagangan
c. Bidang Fisik
Peningkatan kemantapan jalan kabupaten/kota,
Penanganan Kemacetan Lalu Lintas, antara lain pembangunan fly over
Padasuka di Kota Cimahi
Pengembangan Transportasi massal
pembangunan monorel Bandung Raya;
perkotaan,
antara
lain:
Pencemaran Sungai Citarum dan permasalahan Banjir di DAS Citarum;
Dukungan percepatan pembangunan sanitasi permukiman;
Dukungan drainase metropolitan Bandung Raya
Dukungan penyediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh
(Masyarakat Berpengasilan Rendah/MBR);
IV - 94
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Kawasan permukiman kumuh;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung
Utara;
Pemanfaatan energi alternatif;
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada energi,
transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA & SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
IV - 95
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
10.Kota Tasikmalaya
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Pelibatan Community Outreach dalam Pembangunan;
Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan Perusahaan Asing dan BUMN
dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat; Pengndalian Keamanan dan
Tantribum
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
2) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan
prosedur ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
3) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
4) Dukungan untuk Ketahanan Pangan
5) Dukungan untuk Pengembangan Industri Kreatif
6) Dukungan pengembangan jasa perdagangan dan pariwisata
c. Bidang Fisik
Dukungan Pembangunan Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung
– Tasikmalaya: Pembangunan Jalan Tol Bandung-Tasikmalaya,
Pembangunan Jalan Lingkar Tasikmalaya
Dukungan terhadap pengendalian pencemaran limbah industri
Dukungan terhadap percepatan pembangunan sanitasi permukiman
Peningkatan cakupan pelayanan air minum;
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
IV - 96
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada sektor
pertanian, energi, transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
7) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA &
SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit
Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
IV - 97
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
11.Kota Banjar
a. Bidang Pemerintahan
Prioritas Pembangunan meliputi:
Penataan kelembagaan dan penguatan Sumber Daya Aparatur; Bantuan
Pendidikan Aparatur; Percepatan pembangunan dalam rangka peningkatan
pelayanan publik wilayah perbatasan; Pembangunan Tugu Perbatasan Jawa
Barat pada Jalan Tol dan Jalan Nasional; Pelibatan Community Outreach
dalam Pembangunan; Efektivitas Pemanfaatan Peran TJSL; Pelibatan
Perusahaan Asing dan BUMN dalam Percepatan Pembangunan Jawa Barat;
Pengndalian Keamanan dan Tantribum
b. Bidang Ekonomi
a. Isu Strategis
1) Belum optimalnya pengembangan komoditi unggulan.
2) Belum terciptanya iklim investasi yang kondusif dalam upaya
meningkatkan investasi.
b. Kegiatan yang diperlukan
1) Pengembangan kluster komoditi unggulan yang terintegrasi.
2) Penciptaan iklim kondusif bagi investasi melalui kemudahan
prosedur ijin dan peningkatan infrastruktur pada kawasan investasi
3) Dukungan skema pembiayaan alternatif bagi UMKM
4) Dukungan pengembangan pertanian berskala usaha agribisnis,
pengembangan lahan pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan
lahan pertanian kurang produktif
5) Dukungan pengembangan jasa perdagangan
c. Bidang Fisik
Dukungan pembangunan infrastruktur strategis di Jabar Selatan:
Peningkatan Jalur Horizontal Jabar Selatan, Pembangunan
Pelabuhan Regional, Revitalisasi Jalur-KA Banjar-CijulangPangandaran, dan Pengembangan Bandara Nusawiru.
Penanganan Jalan menuju sentra-sentra wisata , produksi, dan
industri
Dukungan Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan
bakar kebutuhan domestik.
IV - 98
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Peningkatan pelayanan air minum;
Dukungan
terhadap
permukiman;
percepatan
pembangunan
sanitasi
Dukungan fasilitasi kebijakan penataan ruang
Dukungan mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca pada energi,
transportasi, industri dan pengelolaan limbah.
d. Bidang Sosbud
a. Isu Strategis
1) Peningkatan mutu dan akses pendidikan
2) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
3) Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam melaksanakan Pola
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
4) Pengangguran serta Keterbatasan Lapangan Kerja
5) Pelestarian Cagar Budaya, Seni dan Budaya Lokal
6) Peningkatan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
8) Peningkatan sarana prasarana dan prestasi olahraga
b. Kegiatan Yang diperlukan
1) BOS Provinsi
2) Pemberian Bea Siswa (semua Jenjang Pendidikan)
3) Pemberian Bantuan untuk Peralatan laboratorium untuk SMA &
SMK
4) Membangun Ruang kelas Baru & Rehabilitasi Ruang Kelas
5) Memperkuat 8 Standar Nasional Pendisikan SMA
6) Membangun jejaring kerjasama pendidikan dengan dunia usaha.
7) Kesejahteraan Guru di daerah terpencil dan perbatasan.
8) Revitalisasi Puskesmas PONED dan rumah Sakit PONEK
9) Beasiswa bagi Tenaga Kesehatan di Kabupaten/Kota
10) Jaminan Kesehatan di daerah terpencil
11) Pembangunan Gedung Rawat GAKIN di Rumah Sakit
Kabupaten/Kota
12) Peningkatan KesehatanLingkungan Masyarakat.
13) Promosi Kesehatan.
14) Penyalur Tenaga Kerja Potensial
15) Penciptaan Wirausaha Baru.
IV - 99
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
16) Pembangunan Pusat Seni dan budaya di Kabupaten/Kota
17) Pengembangan dan Pelestarian Cagar Budaya
18) Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
19) Fasilitasi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
20) Pembangunan Gelanggang Olah Raga di Kab/Kota
IV - 100
IV - 101
IV - 102
IV - 103
IV - 104
IV - 105
IV - 106
IV - 107
IV - 108
IV - 109
IV - 110
IV - 111
IV - 112
IV - 113
IV - 114
IV - 115
IV - 116
IV - 117
IV - 118
IV - 119
IV - 120
IV - 121
IV - 122
IV - 123
IV - 124
IV - 125
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2015 yang dituangkan dalam Bab
V ini merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi Program dan Kegiatan yang
telah dilakukan pada Bab sebelumnya. Adapun penjabarannya disajikan dalam (i) Rencana
Program dan Kegiatan OPD/Biro Provinsi Jawa Barat dan (ii) Usulan Rencana Program dan
KegiatanKategori Bantuan Keuangan, Hibah, Bantuan Sosial dan SubsidiTahun 2015.
Mengenai penyajian Matrik Rencana Program dan Kegiatan yang digunakan dalam Bab
V ini mengacu kepada: (i) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota; (ii) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan, serta (iii) Peraturan Gubernur Nomor 79
Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun
2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Rencana Program dan Kegiatan yang Prioritas bersifat menyeluruh yaitu selain memuat
Rencana Program dan Kegiatan yang akan didanai oleh APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2015,
juga memuat Rencana Program dan Kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan sumber pembiayaan dari APBN Tahun 2015, serta sumber pembiayaan dari
partisipasi dunia usaha melalui CSR (Corporate Social Responsibility)/TJSLP (Tanggung Jawab
Sosial Lingkungan Perusahaan).
5.1.
Rencana Program dan Kegiatan Tematik
Rencana Program dan Kegiatan Tematik ini dikelompokan dalam Rencana Program dan
Kegiatan Tematik Sektoral serta Rencana Program dan Kegiatan Tematik Kewilayahan.
5.1.1.
Rencana Program dan Kegiatan Tematik Sektoral
Rencana Kerja Kegiatan Tematik Sektoral merupakan rencana kerja prioritas
pembangunan yang dikelompokan dalam 10 (sepuluh) Common Goals dengan 46 (Emapt Puluh
Enam) Kegiatan Tematik sektoral, sebagai berikut :
1. Common Goals 1 Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan
a. Sasaran 1 : Menyelenggarakan pendidikan formal dasar dan menengah
1) Kegiatan Tematik 1: Jabar Bebas Putus Jenjang Sekolah
Output :
a)
Terwujudnya pendidikan dasar gratis jenjang sekolah dasar dan
menengah
b)
Tersalurkannya dana BOS provinsi ke kabupaten/kota
V-1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b.
c)
Terpeliharanya ruang kelas SD, SMP, dan SMA atau sederajat
secara efektif
d)
Terselenggaranya SMP terbuka
e)
Tersedianya beasiswa bagi siswa sekolah menengah atas dan
kejuruan dari kalangan masyarakat kurang mampu
f)
Tersedianyainsentif pendidik dan tenaga kependidikan SD/MI,
SMP/MTS, SMA, SMK daerah terpencil dan atau perbatasan
provinsi
g)
Tercapainya standar kompetensi guru
Sasaran 2:Menyelenggarakan pendidikan nonformal Paket A, B dan C plus
Kewirausahaan dan keaksaraan fungsional (KF)
2) Kegiatan Tematik 2: Peningkatan Pelayanan Pendidikan Non Formal
Plus Kewirausahaan Dengan Sasaran 15 Tahun Ke Atas.
Output :
c.
a)
Meningkatnyapenduduk non usia sekolah yang menyelesaikan
pendidikan non formal paket a, b dan c
b)
Terlaksananya pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF)
c)
Terselenggaranya pelatihan bahasa asing dan ketrampilan
lainnya bagi calon tenaga kerja luar negeri
d)
Terlaksananya fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan
pendidikan kesetaraan plus kewirausahaan.
e)
Tersedianyainsentif bagi tutor dan tenaga kependidikan
pendidikan kesetaraan di daerah terpencil
Sasaran 3 : Mengembangkan pendidikan luar biasa dan pendidikan inklusif
3) Kegiatan Tematik 3 : Pendidikan Berkebutuhan Khusus
Output :
a)
Tersedianya sarana pendidikan luar biasa yang memadai
b)
Terwujudnya sinergitas dan pengendalian pendidikan inklusif
c)
Terwujudnya data yang akurat dan lengkap tentang Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK)
V-2
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
d.
Sasaran 4: Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi
4) Kegiatan Tematik 4 : Peningkatan Relevansi dan Kualitas Pendidikan
Tinggi
Output :
e.
a)
Terlaksananya penegrian perguruan tinggi
b)
Tersedianya beasiswa perguruan tinggi untuk mahasiswa.
c)
Terlaksananya pengembangan iptek
meningkatkan daya saing jawa barat
d)
Terlaksananya penyelenggaraan kerjasama kuliah kerja nyata
tematik , kerjasama penelitian dan studi
dan
seni
untuk
Sasaran 5: Meningkatnya Kualitas Tenaga Pendidik
5)
Kegiatan Tematik 5 :Peningkatan Fasilitas Pendidikan
Kompetensi Tenaga Pendidik
dan
Output:
a)
Terlaksnanya pembangunan kampus, sarana dan prasarana
laboratorium.
b)
Terlaksananya pengembangan kerjasama perguruan tinggi
dengan pemerintah daerah dan dunia usaha
2. Common Goals 2 Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;
a.
Sasaran 1: Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana serta prasarana
kesehatan pada Puskesmas dan RSUD
1)
Kegiatan Tematik 1: Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar Di
Puskesmas, Puskesmas PONED dan Pemenuhan Sumber Daya
Kesehatan
Output:
a)
Tersedianya jumlah bidan, dokter, dokter gigi ptt provinsi
sesuai kebutuhan;
b)
Tersedianya insentif bagi dokter, dokter gigi dan bidan ptt
provinsi jawa barat
c)
Terehabilitasi dan terlaksananya rekonstruksi sarana dan
prasarana kesehatan pasca bencana
d)
Terwujudnyapeningkatan kualitas sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan rumah sakit.
V-3
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b.
Sasaran 2: Menurunnya angka kematian ibu dan angka kematian bayi
2)
Kegiatan Tematik 2: Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Dasar Ibu dan
Anak
Output:
c.
a)
Terlaksananya gerakan penyelamatan masa depan : gizi buruk,
posyandu, dan penyediaan fasilitas perawatan masyarakat
gakin
b)
Terlaksananya perlindungan pada ibu hamil, ibu nifas, bayi dan
anak
c)
Terfasilitasinya ruang perawatan bagi pelayanan kesehatan ibu
dan anak
Sasaran 3: Terwujudnya sistem rujukan pelayanan kesehatan dan
penunjang
3)
Kegiatan Tematik 3: Peningkatan Layanan Rumah Sakit Rujukan dan
Rumah Sakit Jiwa
Output:
d.
a)
Terfasilitasinya bagi penderita Hiv Aids, Tbc, Flu Burung,
Narkoba dan Kesehatan Jiwa
b)
Terlaksananya peningkatan dan perluasan fungsi Rumah Sakit
provinsi
c)
Terlaksananya peningkatan pelayanan kesehatan jiwa
Sasaran 4: Meningkatnya upaya pencegahan, pemberantasan, pengendalian
penyakit menular dan tidak menular serta Peningkatan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
4)
Kegiatan Tematik 4 : Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyakit
Tidak Menular serta Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Output :
a)
Terlaksananya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular dan tidak menular
b)
Terlaksananya komunikasi, informasi dan edukasi phbs
c)
Terlaksananya pencegahan dan penanggulangan KLB penyakit
d)
Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
e)
Teroptimalisasinya fungsi rujukan pelayanan kesehatan
f)
Terlaksananya upaya promotif dan preventif dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
V-4
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
3. Common Goals 3 Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku
a.
Sasaran 1: Meningkatnya efektivitas pergerakan orang, barang dan jasa di
pusat kegiatan ekonomi
1)
Kegiatan Tematik 1 : Penanganan Kemacetan Lalu Lintas di
Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya
Output:
b.
a)
Terlaksananya percepatan pembangunan jalan tol strategis
BIUTR dan Soreang – Pasirkoja (SOROJA).
b)
Terlaksananya percepatan pembangunan Fly Over Buah Batu,
Kopo, Cimareme, dan Underpass Padalarang.
c)
Terlaksananya percepatan pembangunan jalan lintas cepat
Banjaran dan Majalaya.
d)
Terlaksananya peningkatan infrastruktur transportasi ke sentra
industri, sentra pertanian dan wisata
e)
Terlaksananya pengembangan transportasi masal perkotaan di
kawasan perbatasan
Jabar-DKIJakarta dan kawasan
Metropolitan Bandung Raya.
f)
Terfasilitasinya pembangunan kereta api cepat Jakarta –
Bandung.
g)
Terfasilitasinya pembangunan sarana dan prasarana angkutan
masal di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya
h)
Tertibnya penyelenggaraan lalu lintas angkutan orang dan
barang di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya
melalui penyediaan prasarana dan fasilitas lalu lintas angkutan
jalan serta manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Sasaran 2: Tersedianya infrastruktur strategis pendukung pengembangan
wilayah dan kegiatan ekonomi,
2)
Kegiatan Tematik 2 : Pembangunan dan pengembangan
Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung - Cirebon, Cianjur –
Sukabumi – Bogor, Jakarta - Cirebon, Bandung - Tasikmalaya serta
Jabar Selatan
Output:
a)
Terlaksananya percepatan pembangunan Jalan Tol Cileunyi –
Sumedang – Dawuan (CISUMDAWU) dan Tol Bogor –CiawiSukabumi (BOCIMI), Sukabumi – Ciranjang - Padalarang.
b)
Terlaksananya pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya
(CITAS)
V-5
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c)
Terlaksananya percepatan pembangunan jalan lintas cepat
Sukabumi, Kabupaten Cirebon, Ciamis dan Tasikmalaya
d)
Terlaksananya peningkatan dan pelebaran jalan Kadipaten – Bts
Majalengka/Indramayu – Jatibarang dan Fly Over Jatibarang
e)
Terlaksananya pembangunan jalan Alternatif Lingkar Gentong
f)
Terlaksananya peningkatan jalan Cibeber – Sukanagara,
Sukanagara – Sindangbarang, Bts Tangerang/Bogor – Parung
dan Parung Panjang - Bunar
g)
Terlaksananya pembangunan jalan Poros Timur Puncak SentulKota Bunga dan Simpang Sukamakmur-Cariu
h)
Terlaksananya pembangunan jalan Horisontal Poros Tengah
Jonggol–Pangkalan-Purwakarta
i)
Terlaksananya peningkatan dan pelebaran jalan vertikal Poros
Timur Pangandaran–Ciamis–Cikijing-Cirebon, jalur vertikal
Poros Barat Palabuhanratu - Cikidang - Cibadak -Bogor - Depok
– Jakarta
j)
Terlaksananya pembangunan Jalur Horisontal Tengah SelatanSelatan Jabar Selatan (Palabuhanratu - Kiaradua -Tanggeung —
Cukul — Cikajang — Karangnunggal - Banjarsari –
Pangandaran)
k)
Terlaksananya peningkatan
horisontal Jabar Selatan
l)
Terlaksananya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
(BIJB) Kertajati dan Aerocity
m)
Terlaksananya pembangunan Pelabuhan Laut Internasional
Cilamaya, Pelabuhan Laut di Palabuhanratu, serta
pengembangan Pelabuhan Laut lainnya di Jabar Selatan dan
Utara
n)
Terlaksananya pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon sebagai
pintu gerbang ekonomi Jawa Barat bagian timur
o)
Terlaksananya pengembangan terminal angkutan umum
regional terpadu dan modern
p)
Terlaksananya penanganan dampak sosial dan lingkungan
pembangunan Waduk Jatigede
q)
Terlaksananya pengembangan dan memfungsikan Bandara
Nusawiru
r)
Terfasilitasinya pembangunan jalur Kereta Api Stasiun
Kejaksaan Cirebon – Pelabuhan Cirebon, Kadipaten – Kertajati –
Arjawinangun – Cirebon, Short Cut Cibungur – Tanjung Rasa,
Rancaekek – Tanjung Sari dan Bandung – Ciwidey, serta
V-6
dan
pelebaran
jalan
poros
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
pembangunan jalur Kereta Api Super Cepat (High Speed
Railway) Jakarta-Bandung-Kertajati-Cirebon
c.
Sasaran 3: Meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan perhubungan,
3)
Kegiatan Tematik 3: Infrastruktur Jalan dan Perhubungan
Output:
d.
a)
Terwujudnya kemantapan jalan provinsi diatas 95% dan jalan
kabupaten/kota diatas 75%
b)
Terlaksananya peningkatan fasilitas perhubungan (rambu,
marka dan penerangan jalan umum)
c)
Pengembangan sistem transportasi darat dan perkeretaapian
serta sistem transportasi masal (Mass Rapid Transport)
d)
Terlaksananya pengembangan sistem transportasi udara, laut,
sungai, danau dan angkutan perairan lainnya
e)
Terfasilitasinya ketersediaan prasarana dan fasilitas Lalu Lintas
dan angkutan jalan di perbatasan antar Provinsi dan antar
Kota/Kabupaten
Sasaran 4:Meningkatnya infrastruktur sumber daya air dan irigasi sebagai
penyedia air baku serta pengendali banjir dan kekeringan
4)
Kegiatan Tematik 4:Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi
Strategis
Output:
e.
a)
Terwujudnya kondisi baik jaringan irigasi diatas 70%
b)
Terfasilitasinya pembangunan Bendung Rengrang di Kabupaten
Sumedang; Waduk Sadawarna, Waduk Kuningan, Waduk
Matenggeng, dan Daerah Irigasi Leuwigoong serta Derah Irigasi
Caringin
c)
Terlaksananya perlindungan dan pengelolaan situ serta mata
air
Sasaran 5: Kawasan Terwujudnya pengembangan Kawasan Industri
Terpadu dan pengembangan infrastruktur permukiman dan perumahan
5)
Kegiatan Tematik 5:Kawasan Industri Terpadu, Infrastruktur
Permukiman dan Perumahan
V-7
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Output:
f.
a)
Terfasilitasinya pengembangan
drainase skala metropolitan;
drainase
perkotaan
dan
b)
Terfasilitasinya upaya peningkatan kualitas infrastruktur dasar
permukiman di daerah rawan sanitasi;
c)
Terfasilitasinya pemberdayaan masyarakat dalam permukiman
sehat;
d)
Terlaksananya penataan kawasan permukiman kumuh;
e)
Terfasilitasinya peningkatan ketersediaan rumah layak huni
bagi rakyat miskin dan buruh (Masyarakat Berpengasilan
Rendah/MBR);
f)
Terfasilitasinya peningkatan ketersediaan rumah melalui
pembangunan perumahan dan Kawasan Siap Bangun (Kasiba)
dan Lingkungan Siap Bangun (Lisiba);
g)
Terfasilitasinya peningkatan ketersediaan rumah melaui
pembangunan hunian vertikal (rusun) di perkotaan dan
kawasan rusun transit tenaga kerja;
h)
Terfasilitasinya pengembangan kawasan perdesaan potensial
melalui penyediaan infrastuktur permukiman;
i)
Terfasilitasinya peningkatan kualitas bangunan dan lingkungan
permukiman; dan
j)
Terfasilitasinya ketersediaan dan peningkatan kualitas Ruang
Terbuka Hijau Perkotaan.
Sasaran 6: Terwujudnya pengembangan energi baru terbarukan
6)
Kegiatan Tematik 6: Jabar Mandiri Energi Perdesaan untuk Listrik
dan Bahan Bakar Kebutuhan Domestik
Output:
a)
Terfasilitasinya pengembangan jaringan listrik perdesaan
b)
Terfasilitasinya pengembangan pemanfaatan energi alternatif
perdesaan dan desa mandiri energi
c)
Terfasilitasinya pengembangan pemanfaatan energi baru
terbarukan untuk konservasi energi tidak terbarukan
d)
Terfasilitasinya pengembangan pemanfaatan energi panas bumi
e)
Terfasilitasinya pengembangan pendayagunaan
sumber daya mineral dan air tanah
V-8
potensi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
g.
Sasaran 7: Pemenuhan Terwujudnya pengembangan penyediaan air baku
7)
Kegiatan Tematik 7 : Pemenuhan Kecukupan Air Baku dan
Pengembangan Infrastruktur Air Bersih Perkotaan dan Perdesaan di
Jawa Barat
Output:
a)
Terfasilitasinya upaya peningkatan cakupan pelayanan air
minum di Metropolitan, Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW) melalui pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional.
b)
Terfasilitasinya penyediaan sarana dan prasarana air bersih di
perkotaan dan perdesaan terutama di wilayah rawan air minum
dan wilayah tertinggal
4. Common Goals 4 Meningkatkan ekonomi pertanian;
a.
Sasaran 1 : Meningkatnya produksi benih/bibit di Jawa Barat
1)
Kegiatan Tematik 1: Jabar Sebagai Sentra Produksi Benih/Bibit
Nasional
Output:
b.
a)
Terwujudnya Jawa Barat menjadi penyuplai benih/bibit seluruh
Indonesia
b)
Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas agro
input, melalui teknologi tepat guna
c)
Terkendalinya pelestarian sumberdaya dan pemanfaatan
potensi plasma nutfah
d)
Terkendalinya ketersediaan dan pasokan
produksi pertanian di wilayah Jawa Barat
input/sarana
Sasaran 2 : Mengembangkan produk pertanian Jawa Barat;
2)
Kegiatan Tematik 2: Pengembangan Agribisnis, Forest Business,
Marine Business, dan Agroindustry
Output:
a)
Meningkatnya nilai tambah pengolahan hasil pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan
b)
Meningkatnya aneka usaha ekonomi produktif sekitar hutan
dan pengelolaan kehutanan
V-9
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c.
c)
Meningkatnya jumlah kawasan industri pengolahan dan
ketersediaan aneka produk olahan hasil pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan dan kehutanan
d)
Meningkatnya pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam
hutan
e)
Terfasilitasinya pengembangan kelembagaan kelompok tani
sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan
kehutanan
f)
Piloting penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan
masyarakat sekitar hutan
Sasaran 3: Terwujudnya pengelolaan luas lahan pertanian berkelanjutan
dan pengendalian stok pangan serta keanekaragaman bahan pangan pada
sentra produksi.
3)
Kegiatan Tematik 3 : Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan,
Pemenuhan 13 Juta Ton GKG dan Swasembada Protein Hewani
Output:
d.
a)
Meningkatnya lahan pertanian
b)
Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas padi
c)
Tercapainya populasi satu juta sapi dan sepuluh juta domba.
d)
Terwujudnya peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana
produksi pertanian tanaman pangan dan peternakan
e)
Terwujudnya penguatan kelembagaan
SDM/pertanian dan peternakan
f)
Terkendalinya pasca panen dan pengolahan hasil produksi
pertanian/peternakan
dan
kompetensi
Sasaran 4: Terkendalinya Tingkat Kerawanan Pangan dan Kecukupan Gizi
Masyarakat
4)
Kegiatan Tematik 4: Jawa Barat Bebas Rawan Pangan
Output:
a)
Terjaminnya ketersediaan pangan pokok, bahan olahan pangan
b)
Terwujudnya peningkatan penganekaragaman, konsumsi
pangan yang beragam, bergizi, berimbang, aman dan halal
c)
Terfasilitasinya pemanfaatan sistem resi gudang pada sentra
produksi padi.
d)
Terfasilitasinya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
segar dan perdagangan bahan pangan berbahaya.
V - 10
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
e.
e)
Terfasilitasinya distribusi pangan masyarakat
f)
Tersedianya cadangan pangan pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota
g)
Meningkatnya penanganan daerah rawan pangan
Sasaran 5 : Meningkatnya Dukungan Infrastruktur di Sentra Produksi
Pangan
5)
Kegiatan Tematik 5:Meningkatnya Dukungan Infrastruktur (Jalan,
Jembatan dan Irigasi) di Sentra Produksi Pangan
Output:
a)
Tersedianya informasi kondisi infrastruktur fisik (jalan,
jembatan dan irigasi) di sentra produksi pangan
b)
Terwujudnya
peningkatan
kualitas
dan
kuantitas
infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi) menuju dan di
kawasan sentra produksi pangan
5. Common Goals 5 Meningkatkan ekonomi non pertanian
a.
Sasaran 1: Meningkatnya perluasan lapangan kerja, kesempatan berusaha
dan peningkatan kemampuan tenaga kerja
1)
Kegiatan Tematik 1: Peningkatan Budaya Masyarakat Bekerja,
Perluasan Lapangan Kerja dan Kesempatan Berusaha UMKM
Output
b.
a)
Menciptakan wirausahawan baru
b)
Meningkatnya kapasitas SDM KUMKM
c)
Meningkatnya akses teknologi tepat guna bagi kumkm
d)
Meningkatnya pemasaran dan pengembangan jaringan kumkm
e)
Pengembangan dan pendirian paviliun/gerai KUMKM Jabar
Sasaran 2 : Meningkatnya perbaikan iklim usaha yang kondusif untuk
mempertahankan dan menumbuhkan investasi
2)
Kegiatan Tematik 2 : Perkuatan Peran BUMD Dalam Pembangunan
dan Mewujudkan Jawa Barat Sebagai Tujuan Investasi
V - 11
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Output:
c.
a)
Meningkatnya kontribusi keberadaan BUMD terhadap PAD per
tahun
b)
Meningkatnya peran Lembaga Keuangan Non Perbankan
c)
Meningkatnya realisasi investasi (PMA + PMDN) di Jawa Barat
Sasaran 3 : Meningkatnya peran kelembagaan keuangan perbankan dan
non perbankan dalam memacu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat
3)
Kegiatan Tematik 3 : Pengembangan Skema Pembiayaan Alternatif
Output:
d.
a)
Meningkatnya akses Pembiayaan bagi KUMKM melalui KCR
b)
Meningkatnya fasilitasi Pembiayaan Koperasi, Usaha Mikro
Kecil dan menengah
c)
Meningkatnya KUMKM Berdaya Saing
d)
Meningkatnya tata Kelola Kelembagaan Koperasi
Sasaran 4 : Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas unggulan
daerah yang bernilai tambah dan berdaya saing
4)
Kegiatan Tematik 4 : Pengembangan Industri Manufaktur
Output:
a)
Berkembangnya industri-industri unggulan (industri tekstil dan
produk tekstil, industri komponen otomotif serta industri alas
kaki) dan industri potensial lainnya
e. Sasaran 5 : Meningkatnya industri kreatif dan penumbuhan wirausahawan
muda kreatif
5)
Kegiatan Tematik 5 : Pengembangan Industri Kreatif dan
Wirausahawan Muda Kreatif
Output :
a)
Berkembangnya industri-industri unggulan (industri kreatif,
industri telematika,) dan industri potensial lainnya
b)
Meningkatnya unit usaha Industri Kecil Menengah (IKM)
V - 12
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
6.
Common Goals 6 Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam, LIngkungan Hidup
dan Kebencanaan
a.
Sasaran1:Meningkatnya luas dan
berkurangnya luasan lahan kritis,
1).
fungsi
kawasan
lindung serta
Kegiatan Tematik 1: Konservasi dan Rehabilitasi Kawasan Lindung
45%
Output:
b.
a)
Meningkatnya pemantapan kawasan hutan di Jawa Barat
b)
Tertanggulanginya permasalahan gangguan dan perambahan
kawasan hutan
c)
Terlaksananya rehabilitasi lahan di hulu DAS Besar di Jawa
Barat
d)
Terfasilitasi dan terkoordinasikannya kebijakan kawasan
lindung, konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman
hayati
e)
Meningkatnya pengelolaan
ekosistem pesisir dan laut
f)
Meningkatnya pengelolaan
pengembangan hutan daerah
g)
Terfasilitasinya Pengembangan RTH Perkotaan
h)
Terlaksananya pengembangan Eco-Village di DAS Citarum
i)
Terfasilitasinya pengembangan model desa konservasi di
kawasan lindung
j)
Terlaksananya penyusunan rencana induk pelestarian dan
pengendalian pemanfaatan kawasan lindung
lingkungan dan rehabilitasi
taman
hutan
raya
dan
Sasaran 2: Meningkatnya kualitas udara dan air serta pengelolaan sampah
terpadu
2).
Kegiatan Tematik 2: Pengendalian Pencemaran Limbah Industri,
Limbah Domestik dan Pengelolaan Sampah Regional
Output:
a)
Terlaksananya penanganan secara terpadu pencemaran
limbah industri di Rancaekek, Trusmi, Dukupuntang dan
Sukaregang
b)
Terfasilitasinya pembangunan Tempat Pemrosesan dan
Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional di Legok Nangka
di Kab. Bandung dan Nambo di Kab. Bogor
V - 13
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c)
Terlaksananya
optimalisasi
dan
persiapan
operasionalisasi Tempat Pemrosesan Kompos
Sarimukti di Kab. Bandung Barat
d)
Terlaksananya revitalisasi TPPAS Regional Leuwigajah di Kota
Cimahi dan Kab. Bandung Barat;
e)
Terfasilitasinya penanganan air limbah domestik di PKN dan
PKW melalui perluasan ketersediaan sarana dan prasarana
pengolahan air limbah serta penyediaan instalasi
pengolahan/penampungan air limbah komunal dan IPAL
kawasan
f)
Terlaksananya pembinaan dalam rangka peningkatan
cakupan pelayanan persampahan, pengurangan timbulan
sampah pada sumbernya dan meningkatnya kapasitas
kelembagaan pengelolaan dan pemanfaatan sampah
g)
Terpantaunya kualitas air sungai strategis dan waduk besar di
Jawa Barat
h)
Teridentifikasinya sumber-sumber pencemaran air di sungai
dan waduk besar
i)
Terawasinya pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3
pada industri dan rumah sakit
j)
Terfasilitasinya
lingkungan
k)
Tertanganinya kasus pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan dan terawasinya ketaatan industri yang telah
mendapat sangsi administrasi, ADR, dan pidana
l)
Terfasilitasi dan terbinanya produksi bersih dan teknologi
lingkungan untuk UMKM
m)
Terfasilitasinya penilaian dokumen lingkungan (AMDAL) di
Jawa Barat
n)
Tersusunnya kajian daya dukung dan daya tampung sebagai
landasan kebijakan pembangunan daerah
o)
Terfasilitasi dan terkoordinasinya tata kelola lingkungan dan
tersusunnya Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai dasar
dalam penentuan kebijakan pembangunan
p)
Terfasilitasi dan terbinanya teknis Program Adipura,
Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya Lingkungan di Jawa Barat
q)
Terlaksananya kampanye dan penyuluhan lingkungan
r)
Terlaksananya pembinaan dan pengembangan laboratorium
lingkungan menuju terwujudnya West Java Environmental
Forensic Laboratory
V - 14
peningkatan
kapasitas
SDM
pasca
(TPK)
pengelola
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c.
Sasaran 3: Menurunkan Meningkatnya efektivitas mitigasi dan percepatan
penanganan bencana.
3).
Kegiatan Tematik 3 : Penanganan Bencana Longsor dan Banjir
Output:
7.
a)
Terlaksananya gerakan rehabilitasi hutan dan lahan di Jawa
Barat
b)
Meningkatnya
bersertifikat
c)
Terlaksananya pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
Bodebekpunjur dan Kawasan Bandung Utara
d)
Terlaksananya peningkatan manajemen air untuk penanganan
banjir dan kekeringan
e)
Terlaksananya percepatan penanganan korban bencana alam
f)
Terlaksananya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan
masyarakat terhadap bencana dengan bantuan early warning
system kebencanaan
g)
Terfasilitasinya pengembangan mitigasi bencana alam geologi
untuk mengurangi resiko bencana
h)
Terlaksana dan terpantaunya implementasi rencana aksi
daerah penurunan emisi gas rumah kaca
i)
Terlaksananya pembinaan dan pengembangan Kampung Iklim
penyediaan
benih/bibit
tanaman
hutan
Common Goals 7 Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta
kepemudaan dan olahraga
a.
Sasaran 1: Meningkatkan infrastruktur sarana dan prasarana olahraga
bertaraf internasional dan Kepemudaan
1)
Kegiatan Tematik 1: Pengembangan Fasilitas Olahraga dan
Kepemudaan
Output:
a)
Tersedianya sarana dan prasarana olahraga yang memadai
b) Tersedianya sarana dan prasarana aktivitas kepemudaan dalam
rangka perwujudan pemuda mandiri
V - 15
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b.
Sasaran 2:Pelestarian seni budaya tradisional dan benda cagar budaya di
Jawa Barat
2)
Kegiatan Tematik 2 : Pelestarian Seni Budaya Tradisonal dan Benda
Cagar Budaya di Jawa Barat.
Output:
a)
Terlestarikannya nilai – nilai tradisional, kesejarahan,
kepurbakalaan, dan museum bagi pengembangan budaya daerah.
b) Terlindunginya situs – situs cagar budaya di jawa barat
c.
Sasaran 3 :Meningkatnya Gelar Karya dan Kreativitas Seni Budaya di Jawa
Barat,
3) Kegiatan Tematik 3 :GelarKarya dan Kreativitas Seni Budaya di Jawa
Barat
Output :
a) Termanfaatkan keragaman dan kekayaan seni budaya di Jawa
Barat
b) Terlaksananya gelar karya seni kreatif daerah di Jawa Barat
d.
Sasaran 4 :Meningkatnya Pengembangan destinasi wisata 4)
Kegiatan Tematik 4 :Pengembangan Destinasi Wisata
Output :
a)
8.
Terfasilitasinya event pariwisata pada kawasan Objek Wisata
di Jawa Barat.
Common Goals 8 Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan
a.
Sasaran 1 : Meningkatnya Meningkatnya ketahanan keluarga dan
keluarga berencana
1) Kegiatan Tematik 1: Peningkatan Ketahanan Keluarga dan Program
Keluarga Berencana
Output:
a)
Terfasiltasinya pemakaian alat kontrasepsi
b)
Terlaksananya peningkatan ekonomi keluarga Pra sejahtera
dan KS I serta Pengembangan Bina keluarga
c)
Terfasilitasi Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) sebagai
motivator Ketahanan Keluarga
d)
Tersedianya neraca
penduduk melalui KB
V - 16
kependudukan
dan
terkendalinya
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b.
e)
Tersedianya database
f)
Tersebarnya Informasi KB
Sasaran 2
: Meningkatkan
Pengokohan Ekonomi Keluarga
Pemberdayaan
Perempuan
dan
2) Kegiatan Tematik 2: Peningkatan Pemberdayaan Perempuan dan
Ekonomi Keluarga
Output:
c.
a)
Terlaksananya penerapan perencanaan dan pelaksanaan
Anggaran Responsif Gender
b)
Terfasilitasinya pelayanan lembaga ekonomi dan lapang kerja
bagi perempuan
c)
Terfasilitasinya keterlibatan perempuan dalam partisipasi
politik dan jabatan politik
d)
Terlindunginya perempuan melalui pencegahan kekerasan dan
perdagangan perempuan
e)
Terfasilitasinya lembaga-lembaga
berbagai jenis kekerasan
f)
Tersedianya data gender dan anak
g)
Terbentuknya usaha ekonomi perempuan
perlindungan
terhadap
Sasaran 3: Meningkatnya pengelolaan kependudukan
3) Kegiatan Tematik 3: Peningkatan Pengelolaan Kependudukan
Output:
9.
a)
Meningkatnya pngelelolaan administrasi kependudukan
b)
Meningkatnya akurasi data kependudukan
Common Goals 9 Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan
sosial dan keamanan
a.
Sasaran 1:Meningkatkan Menurunnya penduduk miskin di Jawa Barat
1) Kegiatan Tematik 1: Pengurangan Kemiskinan
Output:
a)
Terfasilitasinya bantuan sosial
masyarakat, usaha mikro dan kecil
V - 17
berbasiskan
keluarga,
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b.
b)
Tersedianya pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan
c)
Terfasilitasinya pendampingan usaha untuk kemandirian
Sasaran 2: Meningkatnya pemberdayaan dan perlindungan sosial
2) Kegiatan Tematik 2: Peningkatan Rehabilitasi Sosial, Pemberdayaan
Sosial, Jaminan Sosial dan Perlindungan Sosial Terhadap PMKS;
Output:
c.
a)
Terfasilitasinya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (
PMKS) melalui panti dan luar panti
b)
Terfasilitasinya bantuan kepada korban bencana dalam
meningkatkan keberfungsian sosialnya
c)
Terfasilitasinya para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia
(PKRI)/Janda PKRI dan Keluarga Pahlawan
Sasaran 3: Terwujudnya rasa aman dan nyaman bagi masyarakat
3)
Kegiatan Tematik 3: Peningkatan Ketentraman dan Keamanan
Masyarakat
Output:
a)
Meningkatnya jumlah dan kualitas anggota Satpol PP dan
Linmas
b)
Menurunnya gangguan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat
c)
Menurunnya jumlah unjuk rasa ke tingkat provinsi
10. Common Goals 10 Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan.
a.
Sasaran 1: Meningkatnya kinerja aparatur dalam mewujudkan Good
Governance
1)
Kegiatan
Tematik
1:
Profesionalisme Aparatur
Modernisasi
Pemerintahan
dan
Output:
a)
Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan manajemen
pemerintahan di daerah Provinsi Jawa Barat
b) Terwujudnya peningkatan pendapatan
daerah melalui
ekstensifikasi dan intensifikasi pendapatan asli daerah (pad), dan
penggalian potensi peningkatan sumber-sumber pendapatan
diluar pad (dana transfer/dana perimbangan), pemanfaatan
V - 18
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
penerbitan obligasi daerah serta optimalisasi
CSR/TJSLP bagi sektor dunia usaha di jawa barat
c)
program
Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan manajemen
keuangan dan kekayaan daerah Provinsi Jawa Barat
d) Tersusunnya analisis jabatan dan beban kerja
e)
Terkelolanya penyelenggaraan perpustakaan dan kearsipan
sesuai dengan pedoman yang ada
f)
Terfasilitasinya peningkatan kemampuan dan profesionalisme
aparatur dalam pengadaan barang dan jasa
g)
Tersusunnya dokumen rencana aksi daerah pencegahan dan
pemberantasan korupsi (ppk) Provinsi Jawa Barat
h) Tersusunnya data standar kompetensi jabatan yang akurat
i)
b.
Terselenggaranya koordinasi perencanaan diklat aparatur
Provinsi Jawa Barat.
Sasaran 2: Meningkatnya pelayanan data informasi kepada masyarakat
2)
Kegiatan Tematik 2: Peningkatan Kualitas Komunikasi Organisasi
dan Komunikasi Publik
Output:
a)
Terinformasikannya kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
dan pelaksanaan pembangunan Jawa Barat ke Masyarakat
b) Terselenggaranya koordinasi, komunikasi Informasi
dan
Kemitraan Media, dialog Interaktif masyarakat serta
pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat dan Forum
Komunikasi Media Tradisional dan Pekan Informasi Nasional.
c.
Sasaran 3: Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan
politik, hukum, ketertiban dan keamanan masyarakat serta peran
kelembagaan masyarakat dalam pembangunan
3)
Kegiatan Tematik 3: Penataan Sistem Hukum dan Penegakan
Hukum
Output:
a)
Terfasilitasinya peningkatan kapasitas parpol dan masyarakat
sipil serta terfasilitasinya peningkatan FKUB dan FKDM
b) Tersusunnya produk hukum yang mengakomodasi nilai-nilai
agama, kearifan lokal dan nilai-nilai hidup lainnya yang
berkeadilan
V - 19
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
c)
Tersusunnya legal opinion perkara tata usaha negara.
d) Tersusunnya peraturan perundang-undangan, kesadaran hukum
dan ham
d.
e)
Tersusunnya produk hukum sebagai pelaksanaan peraturan
daerah baik dalam bentuk peraturan kepala daerah maupun
keputusan kepala daerah yang bersifat penetapan (beschikking)
atau pengaturan (regeling).
f)
Terdokumentasikannya peraturan perundang-undangan pusat
dan daerah baik secara manual maupun secara komputerisasi
Sasaran 4: Meningkatnya harmonisasi pembangunan antar wilayah dan
wilayah perbatasan
4)
Kegiatan Tematik 4: Kerjasama Program Pembangunan dan
Pendanaan Multipihak
Output:
a)
Tersusunnya kerjasama pembangunan wilayah perbatasan
b) Terselenggaranya koordinasi dan sinergitas pembangunan lintas
Kabupaten/Kota di wilayah
c)
Terwujudnya batas daerah yang jelas dan pasti baik dari aspek
yuridis maupun fisik di lapangan antar Kabupaten/Kota dan
antar Provinsi
d) Terselenggara fasilitasi kerjasama antar daerah Kabupaten/Kota
dalam rangka mewujudkan SDM Jawa Barat yang produktif dan
berdaya saing berbasis kewilayahan.
e)
Terwujudnya pengembangan kerjasama pembangunan ekonomi
regional antar Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
f)
Terfasilitasinya
peningkatan
kerjasama
antar daerah
Kabupaten/Kota dalam bidang ketersediaan dan kualitas
infrastruktur regional di Jabar.
g)
Terfasilitasinya kerjasama antar Kabupaten/Kota dalam
peningkatan daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
h) Tersusunnya kerjasama Provinsi dengan Kabupaten/ Kota,
Provinsi dengan Provinsi lain dan Provinsi dengan pusat
i)
e.
Terlaksananya penegasan batas wilayah Provinsi Jabar dengan
Banten
Sasaran 5: Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Pengendalian dan
Akuntabilitas Pembangunan
V - 20
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5)
Kegiatan Tematik 5: Peningkatan Kualitas Perencanaan,
Pengendalian dan Akuntabilitas Pembangunan Serta Pengelolaan Aset
dan Keuangan
Output:
f.
a)
Terwujudnya perencanaan yang partisipatif dan akuntabel
serta berbasis penelitian
b)
Terwujudnya sinergitas perencanaan, pengendalian program
dan pengelolaan administrasi keuangan
c)
Terwujudnya upaya peningkatan kinerja OPD
d)
Terwujudnya peningkatan kualitas pengelolaan manajemen
pemerintahan daerah yang didukung oleh para analis kebijakan
pembangunan professional
e)
Terselenggaranya koordinasi, pembinaan, monitoring dan
pengendalian perencanaan pembangunan pada seluruh sektor
di Jawa Barat
f)
Terselenggaranya sinergitas pembangunan antara Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Sasaran 6: Meningkatnya kualitas Sarana dan Prasarana Pemerintahan
6)
Kegiatan Tematik 6:
Pemerintahan dan desa
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Output:
a)
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
kerja aparatur sesuai standar daerah.
V - 21
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Gambar 5.1
Kegiatan Tematik Sektoral Tahun 2015
Dalam RKPD 2015 ini terdapat 45 kegiatan tematik sektoral yang dikemas berdasarkan
prioritas pembangunan (Common Goals) dan tindak lanjut dari penjabaran RPJMD Provinsi Jawa
Barat tahun 2013 - 2018, sebagai berikut :,
Common Goal 1 Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan,yaitu Wajar Dikdas 9
tahun secara gratis; Beasiswa siswa miskin untuk SMA/SMK; Beasiswa mahasiswa miskin dan
berprestasi serta bantuan tugas akhir; Bantuan dana kesejahteraan guru negeri, sukwan dan
honorer; Bantuan dana bagi guru madrasah diniyah/penyuluh agama; Rehabilitasi gedung
sekolah; Pendidikan paket B dan C secara masal untuk usia 15 tahun keatas; Penegerian
Perguruan Tinggi di 4 Wilayah; Penyelenggaraan kerjasama Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik;
Penyelenggaraan pendidikan penggerak pembangunan; Perkuatan tim ahli pada
UPTD/UPTB/Instalasi; Pembangunan Stadion Sepakbola di 4 wilayah; Dukungan PON XVI;
Pembangunan Plasa Terbuka untuk Kreatifitas dan Gelar Budaya di Kabupaten/Kota;
Pengembangan RSBI dan Sekolah Luar Biasa serta Program sertifikasi Guru.
Common Goal 2 Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatanyaitu
Dukungan dokter, bidan dan tenaga medis di RSU di daerah terpencil; Penanggulangan gizi buruk;
Dukungan alat kesehatan; Peningkatan pelayanan kesehatan bagi PMKS dan community outreach
(komunitas yang belum mendapat perhatian); Penanganan Penyakit Kusta, Filariasis dan
penyakit pandemic lainnya.
V - 22
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
Common Goal 3 Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku, yaitu
fasilitasi pembangunan jalan tol strategis BIUTR dan Soreang – Pasirkoja
(SOROJA);Terlaksananya percepatan pembangunan Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan
(CISUMDAWU) dan Tol Bogor - Ciawi-Sukabumi (BOCIMI), Sukabumi – Ciranjang Padalarang;Terlaksananya pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya (CITAS); Pembangunan
Fly Over Buah Batu, Kopo, Cimareme, dan Undepass Padalarang;Pembangunan jalan lintas
cepatBanjaran dan Majalaya;Terlaksananya percepatan pembangunan jalan lintas cepat
Sukabumi, Kabupaten Cirebon, Ciamis dan Tasikmalaya; Terlaksananya peningkatan dan
pelebaran jalan Kadipaten – Bts Majalengka/Indramayu – Jatibarang dan Fly Over Jatibarang;
Terlaksananya pembangunan jalan Alternatif Lingkar Gentong; Terlaksananya peningkatan jalan
Cibeber – Sukanagara, Sukanagara – Sindangbarang, Bts Tangerang/Bogor – Parung dan Parung
Panjang – Bunar; Terlaksananya pembangunan jalan Poros Timur Puncak Sentul-Kota Bunga dan
Simpang Sukamakmur-Cariu; Terlaksananya pembangunan jalan Horisontal Poros Tengah
Jonggol-Pangkalan-Purwakarta; Terlaksananya peningkatan dan pelebaran jalan vertikal Poros
Timur Pangandaran-Ciamis-Cikijing-Cirebon, jalur vertikal Poros Barat Palabuhanratu - Cikidang
- Cibadak -Bogor - Depok – Jakarta; Terlaksananya pembangunan Jalur Horisontal Tengah SelatanSelatan Jabar Selatan (Palabuhanratu - Kiaradua -Tanggeung — Cukul — Cikajang —
Karangnunggal - Banjarsari –Pangandaran); Terlaksananya peningkatan dan pelebaran jalan
poros horisontal Jabar Selatan; Peningkatan infrastruktur transportasi ke sentra industri, sentra
pertanian dan wisata; Terwujudnya kemantapan jalan provinsi diatas 95% dan jalan
kabupaten/kota diatas 75%; Pengembangan sistem transportasi darat dan perkeretaapian serta
sistem transportasi masal (Mass Rapid Transport); Pengembangan transportasi masal perkotaan
di kawasan perbatasan Jabar-DKIJakarta dan kawasan Metropolitan Bandung Raya;
Pembangunan Kereta Api Cepat (High Speed Railway) Jakarta – Bandung – Kertajati - Cirebon;
Terfasilitasinya pembangunan sarana dan prasarana angkutan masal di Metropolitan Bodebek –
Karpur dan Bandung Raya; Terfasilitasinya pembangunan jalur Kereta Api Stasiun Kejaksaan
Cirebon – Pelabuhan Cirebon, Kadipaten – Kertajati – Arjawinangun – Cirebon, Short Cut Cibungur
– Tanjung Rasa, Rancaekek – Tanjung Sari dan Bandung – Ciwidey; Tertibnya penyelenggaraan
lalu lintas angkutan orang dan barang di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya;
Terfasilitasinya ketersediaan prasarana dan fasilitas Lalu Lintas dan angkutan jalan di perbatasan
antar Provinsi dan antar Kota/Kabupaten; Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
(BIJB) Kertajati dan Aerocity; Terlaksananya pengembangan dan memfungsikan Bandara
Nusawiru;Terlaksananya pengembangan sistem transportasi udara, laut, sungai, danau dan
angkutan perairan lainnya; Dukungan Pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya,Pelabuhan Laut di
Palabuhanratu, serta pengembangan Pelabuhan Laut lainnya di Jabar Selatan dan Cirebon;
Terlaksananya pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon sebagai pintu gerbang ekonomi Jawa
Barat bagian timur; Penanganan masalah dampak sosial dan lingkungan pembangunan Waduk
Jatigede;Fasilitasi Pembangunan Bendung Rengrang/Sumedang; Dukungan Pembangunan
Waduk Sadawarna; Dukungan Pembangunan Waduk Kuningan; Dukungan Pembangunan Waduk
Matenggeng;
Pembangunan
Daerah
Irigasi
Leuwigoong
serta
Daerah
Irigasi
Caringin;Terwujudnya kondisi baik jaringan irigasi diatas 70%; Terlaksananya perlindungan dan
pengelolaan situ serta mata air; Terfasilitasinya pengembangan drainase perkotaan dan drainase
skala metropolitan; Terlaksananya penataan kawasan permukiman kumuh; Terfasilitasinya
peningkatan ketersediaan rumah layak huni bagi rakyat miskin dan buruh (Masyarakat
Berpengasilan Rendah/MBR); Terfasilitasinya peningkatan ketersediaan rumah melalui
V - 23
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
pembangunan perumahan danKawasan Siap Bangun (Kasiba) dan Lingkungan Siap Bangun
(Lisiba); Terfasilitasinya pengembangan kawasan perdesaan potensial melalui penyediaan
infrastuktur
permukiman;
Terfasilitasinya
pengembangan
jaringan
listrik
perdesaan;Pengembangan pemanfaatan energi alternatif perdesaan dan desa mandiri energi;
pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan; Terfasilitasinya upaya peningkatan
cakupan pelayanan air minum di Metropolitan, Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) melalui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional;
Terfasilitasinya penyediaan sarana dan prasarana air bersih di perkotaan dan perdesaan
terutama di wilayah rawan air minum dan wilayah tertinggal
Common Goal 4Meningkatkan Ekonomi Pertanian, yaitu Dukungan Jabar dalam Program
Peningkatan Beras Nasional (P2BN) surplus 10 juta ton beras Tahun 2014; Perlindungan lahan
pertanian berkelanjutan; Pusat perberasan Subang-Indramayu; Program swasembada
daging/protein hewani (sapi, kambing, dan unggas); Penggerak dan penyuluh pertanian;
Penanggulangan kerawanan pangandi 250 desa rawan pangan; Penyediaan benih ikan dan benih
padi;Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan agroindustry; serta dukungan
dukungan infrastruktur di sentra produksi pangan.
Common Goal 5 Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian, yaituPenyediaan Kredit Cinta
Rakyat (KCR); Koperasi dan Jabar Cyber Koperasi; Revitalisasi pasar tradisional; Penciptaan 2 juta
lapangan kerja baru dan 100.000 wirausahawan baru; Perkuatan peran BUMD dalam
pembangunan sertafasilitasi untuk mempermudah proses penanaman modal PMA/PMDN dalam
rangka meningkatkan penyerapan tenaga kerja mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi;
Pengembangan industri kreatif; Pelatihan Kewirausahaan Muda Kreatif.
Common Goal 6 Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan
Kebencanaan, yaitu Peningkatan pemantapan kawasan hutan di Jawa Barat;Penanggulangan
permasalahan gangguan dan perambahan kawasan hutan;Rehabilitasi lahan di hulu DAS Besar di
Jawa Barat;Fasilitasi dan koordinasi kebijakan kawasan lindung, konservasi sumber daya alam
dan keanekaragaman hayati;Peningkatan pengelolaan lingkungan dan rehabilitasi ekosistem
pesisir dan laut;Peningkatan pengelolaan taman hutan raya dan pengembangan hutan
daerah;Pengembangan
RTH
Perkotaan;Pengembangan
Eco-Village
di
DAS
Citarum;Pengembangan model desa konservasi di kawasan lindung;Penyusunan rencana induk
pelestarian dan pengendalian pemanfaatan kawasan lindung;Penanganan masalah pencemaran
limbah industri di Rancaekek, Trusmi, Dukupuntang dan Sukaregang; Fasilitasi pembangunan
Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional di Legok Nangka di Kab.
Bandung dan Nambo di Kab. Bogor; Optimalisasi dan persiapan pasca operasionalisasi Tempat
Pemrosesan Kompos (TPK) Sarimukti di Kab. Bandung Barat; Revitalisasi TPPAS Regional
Leuwigajah di Kota Cimahi dan Kab. Bandung Barat; Penanganan air limbah domestik di PKN dan
PKW; Pembinaan dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan persampahan, pengurangan
timbulan sampah pada sumbernya dan meningkatnya kapasitas kelembagaan pengelolaan dan
pemanfaatan sampah; Pemantauan kualitas air sungai strategis dan waduk besar di Jawa Barat;
Identifikasi sumber-sumber pencemaran air di sungai dan waduk besar; Pengawasan
pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3 pada industri dan rumah sakit; Peningkatan
kapasitas SDM pengelola lingkungan; Penanganan kasus pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan dan terawasinya ketaatan industri yang telah mendapat sangsi administrasi, ADR, dan
pidana; Pembinaan produksi bersih dan teknologi lingkungan untuk UMKM; Penilaian dokumen
lingkungan (AMDAL) di Jawa Barat; Penyusunan kajian daya dukung dan daya tampung sebagai
V - 24
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
landasan kebijakan pembangunan daerah; Fasilitasi dan koordinasi tata kelola lingkungan dan
tersusunnya Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai dasar dalam penentuan kebijakan
pembangunan; Pembinaan teknis Program Adipura, Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya
Lingkungan di Jawa Barat; Pelaksanaan kampanye dan penyuluhan lingkungan; Pembinaan
pembinaan dan pengembangan laboratorium lingkungan menuju terwujudnya West Java
Environmental Forensic Laboratory;Gerakan rehabilitasi hutan dan lahan di Jawa Barat;
Peningkatan enyediaan benih/bibit tanaman hutan bersertifikat; Pengendalian pemanfaatan
ruang kawasan Bodebekpunjur dan Kawasan Bandung Utara; Peningkatan manajemen air untuk
penanganan banjir dan kekeringan; Percepatan penanganan korban bencana alam; Peningkatan
kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana dengan bantuan early warning system
kebencanaan; Pengembangan mitigasi bencana alam geologi untuk mengurangi resiko bencana;
Implementasi dan pemantauan rencana aksi daerah penurunan emisi gas rumah kaca; Pembinaan
dan pengembangan Kampung Iklim.
Common Goal 7 Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan
dan olahraga, yaitu Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa Barat;
Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat; Pengembangan destinasi wisata;
Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan.
Common Goal 8 Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan yaitu
Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana; Peningkatan pemberdayaan
perempuan dan ekonomi keluarga.
Common Goal 9 Menanggulangi kemiskinan, Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial
dan Keamanan, yaituPengurangan kemiskinan Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial, jaminan sosial dan perlindungan sosial terhadap PMKS; Peningkatan ketentraman dan
keamanan masyarakat
Common Goal 10 Modernisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan,yaitu
Penyelenggaraan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun
2014; dukungan program keamanan dan ketertiban masyarakat; Implementasi aplikasi Paperless
office pada seluruh OPD/Biro Provinsi Jawa Barat; Program Sistem Manajemen Mutu seluruh
OPD/Biro Provinsi Jawa Barat; Program 300 Doktor Research Assistant; Pemantapan Sistem Satu
Data Pembangunan Jawa Barat; Perkuatan tim ahli analis kebijakan pembangunan; Penataan dan
Pengendalian Kawasan Cepat Tumbuh; Manajemen Pengembangan Metropolitan di Jawa Barat;
Reaktualisasi Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP); Implementasi
pengembangan wilayah Jawa Barat bagian selatan dan pengembangan wilayah Jawa Barat bagian
utara; Dukungan penyelesaian daerah otonomi baru di Jawa Barat; Peningkatan wawasan
kebangsaan; Kerukunan umat beragama dan sarana/prasaran peribadatan; Perkuatan dan
pengembangan BUMD; Peningkatan kualitas kerjasama komunikasi antar stakeholders;Sertifikasi
organisasi kemasyarakatan; Penataan dan pengelolaan barang milik daerah; Sinergitas dan
koordinasi antar OPD dalam pelayanan perijinan terpadu; Sinergi program pemerintah-provinsikabupaten/kota; Pemilihan kegiatan tematik yang lebih fokus untuk pencapaian target;
Peningkatan pendapatan asli daerah berdasar potensi yang sesungguhnya; Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); Pengendalian akurasi
pelaksanaan pembangunan dengan prinsip SIDLACOM (Survey Investigation, Design, Land
Acquisition, Construction, Operation and Maintenance).; keberpihakan terhadap kabupaten/kota
dengan capaian IPM rendah.
V - 25
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
5.1.2.
Rencana Program dan Kegiatan Tematik Kewilayahan
Rencana Program dan Kegiatan Tematik Kewilayahan merupakan rencana
pembangunan yang didasarkan pada keberadaan potensi unggulan di setiap Wilayah Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) Jawa Barat, dengan perincian sebagai berikut yang
berpedoman pada hasil Pra Musrenbang Provinsi Tahun 2014, diamanatkan untuk
mengaktualisasi peran BKPP dalam perkuatan realisasi kerjasama pelaksanaan 20 kegiatan
tematik kewilayahan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP- I Bogor:
a.
Mengembangkan sentra ternak sapi potong, sapi perah, ayam ras dan unggas lokal;
b.
Mengembangkan agribisnis ikan air tawar, dan ikan hias untuk pasar regional dan global;
c.
Mengembangkan pusat pemuliaan padi varietas pandan wangi dan varietas unggul
lainnya;
d.
Mengembangkan agrowisata koridor Bogor-Puncak-Cianjur; ekowisata pemandangan
alam dan bahari koridor Bogor, Sukabumi Pelabuhanratu dan mengelola cagar biosfer
Cibodas.
e.
Mengembangkanpusat pertumbuhan baru (growth center) Pelabuhan Ratu dan
Metropolitan BODEBEK KARPUR.
Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP- II Purwakarta:
a.
Mengembangkan industri manufaktur;
b.
Mengembangkan industri keramik dan gerabah;
c.
Mengembangkan industri perberasan dan makanan, olahan berbasis bahan baku lokal,
perkebunan, budidaya ikan air tawar dan air payau,serta ternak sapi perah, sapi potong,
kambing/domba, ayam ras serta unggas lokal;
d.
Mengembangkan wisata sejarah dan wisata pilgrimage (ziarah);
e.
Mengembangkan metropolitan BODEBEK KARPUR
Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP- III Cirebon:
a.
Mengembangkan industri mangga gedong gincu dan industrialisasi perikanan ;
b.
Mengembangkan sistem perdagangan komoditi beras dan palawija;
c.
Mengembangkanindustri batik dan rotan, serta industri makanan olahanberbahan baku
lokal;;
d.
Melestarikan keraton, wisata sejarah, wisata ziarah (pilgrimage) dan mengembangkan
ekowisata;
e.
Mengembangkan Metropolitan Cirebon Raya serta Kawasan BIJB dan AerocityKertajati.
Kegiatan Tematik Kewilayahan di WKPP-IV Priangan:
a.
Mengembangkan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di Jatinangor;
V - 26
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
b.
Mengembangkanklaster unggas, perikanan budidaya air tawar dan tangkap,
serta ternak sapi perah, sapi potong, domba Garut, kambing dan jejaringnya serta
pengembangan sentra produksi pakan ternak;
c.
Mengembangkan produksi tanaman industri (kopi, teh, kakao, karet, atsiri) dan
hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias) yang berorientasi ekspor;
d.
Mengembangkan jasa perdagangan, industri kreatif dan pariwisata;
e.
MengembangkanMetropolitan Bandung Raya, pusat pertumbuhan baru (growth
center) Pangandaran dan Rancabuaya.
5.1.3
Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat
Saat ini di Provinsi Jawa Barat terdapat 3 (tiga) Wilayah Metropolitan, meliputi
Metropolitan Bogor Depok Bekasi Karawang Purwakarta (Bodebek Karpur) meliputiKota Bogor,
Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan
Kabupaten Purwakarta, Metropolitan Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi,
Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang dan Metropolitan
Cirebon Raya meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten
Majalengka, dan Kabupaten Indramayu.Selain itu terdapat 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan (Growth
Center) meliputi: Pusat Pertumbuhan Pangandaran, Palabuhanratu, dan Rancabuaya.
Dalam rangka perwujudan 3 (tiga) metropolitan dan 3 (tiga) pusat pertumbuhan
tersebut, telah diterbitkan Kepgub No 70 tahun 2013 tentang “Pengelolaan Pembangunan Dan
Pengembangan Metropolitan Dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat” dan pada tahun 2014 sedang
diproses Raperda dan dilakukan penyusunan dokumen masterplan. Selanjutnya untuk tahun
2015, akan dilaksanakan penyusunan Detail Tata Ruang, Bisnis Plan dan pembentukan
kelembagaan serta menyepakati MoU antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di
wilayah 3 Metropolitan dan 3 Pusat Pertumbuhan sebagadai dasar pelaksanaan kebijakan..
5.2
Rencana Program dan Kegiatan Non Common Goals (Non Tematik)
Rencana kerja Non-Common Goals adalah merupakan rencana kerja penunjang yang
dikatagorikan bukan merupakan kegiatan prioritas pembangunan.Rencana kerja Non-Common
Goals diarahkan untuk kegiatan-kegiatan yang mendukung operasional dan peningkatan kinerja
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi OPD.
Kegiatan yang termasuk dalam lingkup Non-Common Goals adalah kegiatan tetap
danmengikat (fixed cost) dan kegiatan rutin (regular cost).Cakupan kegiatan tetap dan
mengikatyaitu kegiatan yang harus dialokasikan oleh OPD karena merupakan kebutuhan dasar
untukoperasional dan penunjang kinerja. Sedangkan kegiatan rutin adalah kegiatan yang
merupakantugas fungsi OPD dan bukan kegiatan unggulan namun akan berdampak luas apabila
tidakdilaksanakan.
Dalam Matriks Rencana Kerja Non Common Goals ini juga memuat rincian kegiatan dari
96 program pembangunan Provinsi Jawa Barat yang mengacu kepada RPJMD 2013 - 2018dan
sudah dituangkan berdasarkan Bidang Urusan Pemerintah Daerah baik Urusan Wajib danPilihan
V - 27
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
UrusanPemerintah Antar Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
DaerahKabupaten/Kota. Sedangkan Matrik Rencana Kerja yang pendanaannya bersumber dari
APBNmerupakan penjabaran program dan kegiatan yang mengacu kepada Prioritas Program
dariRencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015.
Status kegiatan pada RKPD ini masih bersifat sementara dan dapat mengalami
perbaikansejalan dengan perkembangan proses perencanaan, kondisi pembangunan dan
kebijakanPemerintah Provinsi Jawa Barat, sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 13
Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri DalamNegeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
5.3.
Matrik Rencana Program dan Kegiatan
Matrik Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2015 merupakan penjabaran dari uraian
substansi yang dijelaskan dalam sub bab 5.1 dan 5.2. Selengkapnya mengenai Matrik Rencana
Program dan Kegiatan tersebut diuraikan pada lampiran (berupa CD) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan judul Rencana Program dan Kegiatan OPD/Biro Provinsi Jawa Barat
serta matrik usulan program dan kegiatan kategori Bantuan Keuangan, Hibah, Bantuan Sosial dan
Subsidi Tahun 2015 yang alokasi pendanaannya diusulkan dari APBD Provinsi Jawa Barat.
V - 28
V - 29
V - 30
V - 31
V - 32
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
BAB VI
PENUTUP
Rencana Kerja Pemerinrah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat
Tahun 2013 – 2018. Dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 dan
hasil analisis, pemantauan serta evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2014. RKPD Tahun 2015
berada pada tahapan pengembangan untuk memantapkan Pembangunan secara menyeluruh.
Selanjutnya dengan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
sesuai dengan tujuan dan fungsinya, RKPD Tahun 2015 sebagai dokumen rencana operasional
Tahun 2015, dengan memusatkan pada pencapaian arah, tujuan, sasaran dan target prioritas
rencana pembangunan jangka pendek Tahun 2015. Penetapan prioritas rencana pembangunan
Tahun 2015, mengacu pada isu-isu strategis serta pendekatan kewilayahan, yang kemudian
difokuskan pada program dan kegiatan bagi pencapaian 10 (sepuluh) Common Goals dan Non
Common Goals. Dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut serta untuk
terwujudnya sinergitas kinerja pembangunan semua pihak yang terkait, maka ditetapkan kaidahkaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Seluruh OPD Provinsi Jawa Barat dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota serta seluruh
pelaku pembangunan di Jawa Barat, berkewajiban untuk melaksanakan programprogram dan kegitan-kegiatan yang telah ditetapkan dalam RKPD Tahun 2015, secara
sinergis dan terintegrasi.
2. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, peran serta kontribusi dunia usaha,
komunitas dan perguruan tinggi perlu terus digali dan didorong untuk dapat berperan
serta secara maksimal dan sekaligus berperan sebagai pengawas pelaksanaan
pembangunan.
3. Berdasarkan laporan hasil evaluasi dari seluruh OPD, BAPPEDA menyusun evaluasi,
mengkaji dan menganalisis lebih lanjut pelaksanaan RKPD Tahun 2015. Hasil evaluasi,
kajian dan analisis RKPD Tahun 2015 menjadi dasar bahan penyusunan perubahan RKPD
Tahun 2015 dan Penyusunan RKPD Tahun 2016.
4. Sebagai langkah awal dalam menyusun RAPBD Tahun 2015, RKPD 2015 dijabarkan lebih
lanjut dalam Dokumen Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUAAPBD) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2015, hasil kesepakatan
bersama dengan DPRD Provinsi Jawa Barat.
5. Dalam rangka sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi dan integrasi pelaksanaan programprogram dan kegiatan-kegiatan pembangunan, yang pendanaannya bersumber dari
APBD, APBN/BLN/PHLN dan sumber-sumber lainnya yang sah, maka setiap OPD/BIRO
harus menyusun dan membuat RENJA OPD/BIRO masing-masing, sebagai dasar
pelaksanaan rencana kegiatan Tahun 2015.
6. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan, Mekanisme
difasilitasi melalui RKPDJabar Online, Forum OPD serta Forum Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (MUSRENBANG), sehingga aspirasi dan kepentingan masyarakat yang
lebih luas dapat terakomodasi. Oleh karena itu diharapkan tim penyusun RKPD 2015
VI - 1
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
harus mengawal secara seksama aspirasi dan kepentingan masyarakat mulai dari tingkat
desa hingga tingkat pusat di dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (
MUSRENBANG).
7. Untuk menjamin konsistensi, sinergitas, harmonisasi, integrasi, efektivitas dan efesiensi
pelaksanaan pembangunan, setiap OPD wajib melakukan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan RKPD Tahun 2015, sesuai dengan TUPOKSI masing-masing dan melakukan
koreksi yang diperlukan serta melaporkan hasilnya secara berkala 3 (tiga) bulan kepada
Gubernur, melalui Biro Administrasi Pembangunan, Biro Keuangan dan BAPPEDA
Provinsi Jawa Barat.
8. Secara proaktif, BAPPEDA Provinsi Jawa Barat , wajib melakukan pengendalian dan
monitoring pelaksanaan RKPD Tahun 2014 serta menghimpun dan menganalisis laporan
3 (tiga) bulan pelaksanaan dari masing-masing OPD/Biro dan hasilnya disampaikan
kepada Gubernur.
9. Pada akhir tahun anggaran 2015, setiap kepala OPD/Biro wajib melakukan evaluasi
kinerja pelaksanaan RKPD Tahun 2015, sesuai dengan TUPOKSI masing-masing. Hasil
evaluasi dilaporkan lebih lanjut kepada Gubernur melalui Biro Administrasi
Pembangunan, Biro Keuangan dan BAPPEDA Provinsi Jawa Barat.
10. Tata cara penyusunan RKPD Tahun 2015 dan penyelenggaraan MUSRENBANG serta
Forum OPD Tahun 2015, mengacu pada peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6
Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Mekanisme penyelenggaraan MUSRENBANG dilakukan melalui tahapan menurut
tingkatan pemerintah daerah, melalui MUSRENBANG di tingkat Desa, Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten dan Kota, Provinsi Jawa Barat sampai dengan Tingkat Nasional,
perlu ditingkatkan kualitasnya.
11. RKPD Tahun 2015 berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember
2015. Langkah-langkah persiapan dimulai sejak tanggal ditetapkan hingga
pelaksanaannya, perlu terus dilakukan dengan memperhatikan dan menerapkan prinsipprinsip koordinasi, sinkronisasi, sinergitas, harmonisasi dan efektivitas dan efesiensi
dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
VI - 2
Download