BAB 4 IMPLEMENTAS I DAN EVALUAS I 4.1 S pesifikasi Kebutuhan Program Untuk merancang dan menjalankan program ini diperlukan hardware dan software yang spesifikasinya adalah sebagai berikut. 4.1.1 Spesifikasi hardware Spesifikasi kebutuhan hardware yang dianjurkan: a. Processor : Intel Core 2 Duo Processor T7100 (1,8 GHz, 800 MHz FSB, 2 M B L2 Cache) b. RAM : 1 GB c. Hard Disk : kapasitas secukupnya ≥ 60 GB d. Monitor e. Mouse f. Keyboard 4.1.2 Spesifikasi software Sedangkan untuk kebutuhan software, spesifikasinya adalah sebagai berikut: a. Operating System : Microsoft Windows XP Profesional atau OS Windows lain yang setara. b. Software aplikasi: Microsoft Visual Studio for C# c. Software aplikasi untuk browsing (menjelajahi atau menjalankan program yang terdapat di internet, contoh program aplikasi browser ini adalah Internet Explorer atau Mozilla Firefox. 53 4.2 Implementasi Program Aplikasi Implementasi program aplikasi penyelesaian persamaan matematis strukturstruktur epidemis menggunakan persamaan differensial dimulai dengan program aplikasi Microsoft Visual Studio 2008. Dengan menggunakan program aplikasi penjelajah internet yang ada (Internet Explorer atau yang sejenis), dibuka file MainSite untuk memunculkan layar utama program aplikasi ini. 4.2.1 Layar Utama Tampilan awal saat program MainSite dijalankan adalah layar utama atau main page, seperti yang tampak pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Tampilan Layar Utama Pada layar utama terdapat tiga tab. Tab pertama hanya berupa teks yang menyajikan M etode Runge-Kutta Orde 4 secara ringkas. Penjelasan ringkas ini dipasang 54 sebab penghitungan numerik persamaan differensial sistem epidemis menggunakan metode Runge-Kutta orde 4 ini. Tab kedua dan ketiga dapat dipilih salah satu, sesuai dengan model epidemis yang hendak diteliti. 4.2.2 Layar Tampilan SIS Model Pada tampilan SIS Model akan muncul form yang harus diisi dengan parameterparameter persamaan differensial model SIS. By default, diberikan nilai untuk parameter-parameter itu seperti pada Gambar 4.2 di bawah ini. Gambar 4.2 Tampilan Model SIS Rentang waktu yang diteliti adalah 10000 satuan waktu, dengan DT (= h, galat pemotongan) 0.02. Nilai selang 0.02 dipilih sebagai selang by default untuk kemudahan 55 penghitungan, mengingat rumus M etode Runge-Kutta Orde 4 melibatkan ½h dalam penghitungannya. Di bawah form isian parameter-parameter model SIS terdapat tiga tombol: Calculate, View Time-Plot, dan View Phase-plane S–I. Sesuai dengan diagram alur Gambar 3.1, perlu dilakukan penghitungan terhadap sistem persamaan differensial lebih dahulu, oleh karena itu tombol Calculate dipilih. 4.2.3 Layar Tampilan Tombol Calculate Bila tombol Calculate diklik, akan tampil layar seperti pada Gambar 4.3 ini. Gambar 4.3 Tampilan Hasil Penghitungan SIS Model Di bawah form parameter-parameter modelnya, program akan menampilkan hasil penghitungan setiap persamaan differensial pada setiap selang yang diberikan. Contoh di atas memberikan (10000 × 50 =) 5000000 data hasil penghitungan. Untuk 56 memudahkan dalam mencari data, diterapkan sistem paging atau pembagian data menjadi 250 data per halaman. Data yang belum terlihat dalam satu halaman dapat dilihat dengan menggunakan scroll baik naik maupun turun. 4.2.4 Layar Tampilan Tombol View Time-Plot Selanjutnya, data hasil penghitungan untuk setiap persamaan differensial yang terlibat dalam model dapat ditampilkan dalam diagram kurva parameter S dan I terhadap waktu t. Kurva mereka akan muncul bila tombol View Time-Plot dipilih atau ditekan. Hasilnya akan ditampilkan seperti pada Gambar 4.4 di bawah ini. 4.4 Tampilan Time-Plot Kurva perubahan S terhadap dibedakan dengan kurva perubahan I terhadap waktu dengan dua cara. Pertama, dengan warna yang berbeda, kurva S diberi warna biru dan kurva I diberi warna merah. Kedua, dengan sumbu tegak yang berbeda, kurva S menempati sumbu tegak sebelah kiri, sedangkan kurva I menempati sumbu tegak di bagian kanan dari diagram. M embandingkan kedua kurva tersebut dapat ditelaah 57 perilaku sistem epidemis yang diwakili oleh sistem persamaan differensialnya. Pada contoh di sini, tampak bahwa baik kelompok S maupun kelompok I akan mengarah pada satu nilai yang tetap (S → 2000 dan I → 20). Salah satu kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa penyakit menular yang dimodelkan oleh sistem persamaan differensial ini bersifat endemis (menetap dalam populasi). 4.2.5 Layar Tampilan Tombol View Phase-plane Diagram bidang-fase dari persamaan differensial yang bersangkutan akan tampil bila tombol View Phase-plane dipilih, seperti pada Gambar 4.5 di bawah ini. Gambar 4.5 Tampilan Phase-plane Diagram bidang-fase dari sistem yang ditelaah menampilkan bentuk yang spiral ke dalam. Kendati tidak ditunjukkan dalam diagram, arah spiral dapat ditentukan dengan 58 membandingkan lagi dengan diagram time-plot sebelumnya. Bentuk spiral ke dalam menunjukkan bahwa sistem epidemis yang ditelaah menuju ke suatu titik keseimbangan. 4.2.6 Layar Tampilan SIR Model M irip seperti pada SIS Model, tampilan SIR Model berbentuk form yang, by default, diisi dengan nilai-nilai seperti pada Gambar 4.6 di bawah ini. Gambar 4.6 Tampilan SIR Model Dibandingkan dengan model SIS, dapat ditemukan bahwa perbedaannya terletak pada penambahan parameter R, yang mengakibatkan bertambahnya persamaan differensial ke dalam sistemnya, yang pada gilirannya memperbanyak kemungkinan diagram bidang-fase, mengingat diagram bidang-fase hanya melibatkan dua parameter. 59 4.2.7 Layar Tampilan Tombol Calculate (2) Bila tombol Calculate dipilih, akan tampil layar seperti pada Gambar 4.7 ini. Gambar 4.7 Tampilan Hasil Penghitungan SIR Model Pada tabel hasil penghitungan terdapat masing-masing persamaan differensial dari sistemnya, ditambahkan satu kolom untuk nilai R. Hal lainnya sama dengan penjelasan pada tampilan hasil penghitungan model SIS. 4.2.8 Layar Tampilan Tombol View Time-Plot (2) Selanjutnya, data hasil penghitungan untuk setiap persamaan differensial yang terlibat dalam model ditampilkan dalam diagram kurva parameter S, I dan R terhadap 60 waktu t. Kurva mereka akan muncul bila tombol View Time-Plot dipilih atau ditekan. Hasilnya akan ditampilkan seperti pada Gambar 4.8 di bawah ini. 4.8 Tampilan Time-Plot M irip dengan kurva model SIS, ketiga kurva penyusun model SIR dibedakan dengan dua cara. Pertama, dengan warna yang berbeda, kurva S diberi warna biru, kurva I warna merah, dan R hijau. Kedua, dengan sumbu tegak yang berbeda, kurva S dan R menempati sumbu tegak sebelah kiri, sedangkan kurva I menempati sumbu tegak di bagian kanan dari diagram. Pada contoh di sini, tampak kelompok S dan kelompok R akan “bertukar tempat”, sedangkan I akan menuju nol. Diagram time-plot ini sesuai dengan sifat model SIR, bahwa pada akhirnya penyakit menular dalam model ini akan menghilang. Namun, menurut perhitungan secara matematis, tidak perlu seluruh populasi harus tertulari dulu dan menjadi imun terhadap penyakit menular yang bersangkutan. Dengan kata lain, kelompok S tidak niscaya pada akhirnya akan “berpindah” masuk ke kelompok R (Robeva, 2008(1), p68-69). 61 4.2.9 Layar Tampilan Tombol View Phase-plane (2) Diagram bidang-fase dari persamaan differensial yang bersangkutan akan tampil bila tombol View Phase-plane dipilih, seperti pada Gambar 4.9 di bawah ini. Gambar 4.9 Tampilan Phase-plane Dari tiga kemungkinan pasangan parameter untuk diagram bidang-fase (S-I, S-R, dan I-R), ditampilkan hanya diagram bidang-fase untuk S-I. Perilaku parameter ketiga dapat diperkirakan dengan membandingkan dua saja dari antara mereka (Robeva, 2008(2), p49). Salah satu penafsiran diagram bidang-fase ini adalah nilai maksimum dari kurva S-I: semakin tinggi (kendati pun seiring dengan waktu akan turun juga) kurva S-I, semakin lambat penyakit itu hilang dari orang yang terjangkiti. Semakin lama seorang menderita sakit, semakin besar peluangnya menularkan penyakitnya. Semakin besar peluangnya, semakin besar pula angka penyebarannya. Oleh karena itu, ketinggian kurva menjadi pertimbangan untuk tindakan medis yang harus dipilih dan dijalankan. 62 4.3 Penggunaan Aplikasi pada Data Primer Diperoleh data primer dari Laporan 20 Terbesar Penyakit Puskesmas Perumnas Emas, Tangerang, periode bulan September-November 2009. Dari data primer ini dipilih satu penyakit menular yang dapat ditelaah menggunakan model SIS, yaitu penyakit Infeksi Saluran Nafas Akut. Data-data yang ada dirangkum seturut keperluan masukan program sebagai berikut. Start Time Stop Time DT Init S Init I d/dt (S) d/dt (I) : : : : : : : 0 100 0.02 10000 4 –0.000032*S*I + 0.3*I 0.00032*S*I – 0.3*I Nilai α dan β didapat dari perhitungan seperti telah diulas pada Bab 3. Berikut ini tampilan halaman kalkulasi, time-plot diagram, dan diagram bidang-fase dari data primer yang sedang diteliti. Gambar 4.10 Tampilan M odel SIS Data Primer 63 Gambar 4.11 Kurva Time-plot Data Primer Gambar 4.12 Diagram bidang-fase Data Primer Pengolahan data primer di atas memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut. Pertama, kurva time-plot di atas menunjukkan bahwa dalam rentang waktu 100 satuan waktu, jumlah penderita akan bertambah, dan perhitungan ini sesuai dengan data primer rekam pasien puskesmas yang bersangkutan. Kedua, penyakit yang diteliti, dalam hal ini adalah penyakit infeksi saluran nafas akut, mempunyai kecenderungan epidemis, artinya jumlah penderita bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Dan ketiga, usaha 64 pengobatan yang dilakukan hanya menaikkan sedikit angka kesembuhan dan tidak mengurangi angka penyebaran secara berarti, akibatnya penyakit ini tetap berjangkit dalam populasi, atau yang dikenal sebagai endemi. Hal ini juga sesuai dengan data rekam pasien puskesmas yang bersangkutan dalam rentang waktu yang diteliti. 4.4 Evaluasi Setelah menjalankan program aplikasi penyelesaian struktur matematis sistemsistem epidemis menggunakan persamaan differensial ini, pengguna memperoleh gambaran perilaku sistem epidemis yang ditelaah, dan dengan gambaran yang diperoleh dapat dibuat keputusan mengenai langkah kongkrit penanggulangannya. Keunggulan dari program aplikasi ini adalah sebagai berikut. a. Program aplikasi ini dapat digunakan dengan mudah, pertama, karena program ini berbasis web, sehingga pengguna cukup memiliki browser internet untuk dapat menggunakannya. Kedua, karena tampilan diusahakan sesederhana mungkin, pengguna tinggal memasukkan parameter-parameter yang dimiliki dan program aplikasi akan menolong melakukan penghitungannya. b. Program aplikasi ini dapat membantu pelayan kesehatan masyarakat untuk menelaah pola penyakit menular di wilayahnya, sehingga dapat merancang program penanggulangannya se-efektif dan se-efisien mungkin. c. Program aplikasi ini dapat digunakan setiap saat, karena data selalu mengikuti rekam jejak penyakit menular yang ditelaah.