2014/11/28 Bioesai Anti Tumor/Kanker KIMIA BIOESAI 2014 CANCER Penyakit degeneratif dengan pertumbuhan seluler yang tidak dapat dikontrol/diatur dan menyebar dalam tubuh TUMOR Keadaan pertumbuhan seluler yang abnormal shg membentuk kelainan benjolan pada tubuh Membutuhkan pengobatan jangka Cukup dengan pengangkatan panjang, spt pembedahan, radiasi, tumor. kemoterapi Kondisi yang serious Biasanya tidak berbahaya. 1 2014/11/28 LYMPHOMA Kanker yang berawal dari kelenjar getah bening Tipe Kanker LEUKEMIA kelainan yang dimuai dari sumsum tulang ADENOMA Kelainan yang terjadi dari tiroid, pituitary. 2 2014/11/28 PenyebabTUMOR Bahan kimia: Benzena Minum alkohol Toksin lingkungan (aflatoxins) Sinar matahari berlebihan Genetik Obesitas Radiasi Virus : 3 2014/11/28 Gangguan kontrol pertumbuhan Kegagalan dalam melakukan bunuh diri sel. Apoptosis atau bunuh diri sel suatu proses normal untuk menghancurkan sel tua atau sel rusak. 4 2014/11/28 Keseimbangan Pada pembentukan kanker kulit, keseimbangan antara pembelahan sel dan hilangnya sel mengalami perubahan. Sel Basal membelah lebih cepat dibandingkan kematian sel yang lepas pada permukaan Invasi dan metastasis neoplasma Pertumbuhan sel yang meningkat menghasilkan suatu massa disebut tumor atau neoplasma. Kalau tiada ada proses bunuh diri maka tumor terus tumbuh, Kanker bisa tumbuh ke seluruh tubuh, melalui: invasi dan metastasis. Invasi dan penetrasi langsung dari migrasi sel kanker ke jaringan sekitar; melalui pembuluh limfe dan darah, ke jaringan lainnya 5 2014/11/28 Hiperplasia dan Displasia 6 2014/11/28 G2 S PHASE SPECIFIC Cytosine Arbinoside Hydroxyurea DNA S PHASE SPECIFIC Synthesis SELF LIMITING 6-Mercaptpurine Methotrexate. M M PHASE PROPHASE METAPHASE SPECIFIC ANAPHASE vincristine TELOPHASE vinblastine Premitotic Interval S paclitaxel MITOSIS PHASE NONSPECIFIC • Tumor Suppressor alkylating agents, cis-platinum Genes -ve (p53) 1 nitrosoureas, • Growth Factors dacarbazine antibiotics+ve R Oncogenes G G0 G Differentiation procarbazine PENTOSTATIN Purine synthesis 0 Pyrimidine synthesis Inhibits adenosine Deaminase PALA Inhibits Pyrimidine Biosynthesis Ribonucleotides 6-MERCAPTOPURINE HYDROXYUREA 6-THIOGAUNINE Inhibit Purine ring biosynthesis Inhibit Neocleotide Inhibit Ribonucleotide Reductase Deoxyribonucleotides interconversions METHOTREXATE Inhibit dihydrofolate reduction, blocks TMP and Purine synthesis 5-FLOUROURACIL Inhibit TMP Synthesis DNA 7 2014/11/28 CYTARABINE FLUDARABINE 2-CHLORODEOXY BLEOMYCIN ETOPOSIDE TENIPOSIDE DNA Damage DNA and Prevent repair DACTINOMYCINE DAUNORUBICIN DOXORUBICIN MITOXANTRONE Intercalate with DNA Inhibit RNA synthesis ADENOSINE Inhibit DNA Synthesis ALKYLATING AGENTS MITOMYCETIN CISPLATIN PROCARBAZINE DACARBAZINE RNA (Transfer, messenger, ribosomal) PACLITAXEL VINCA ALKALOIDS COLCHICINE A-ASPARAGINASE Deaminate asparagine Inhibits protein synthesis PROTEINS Enzymes Form adducts w/ DNA Microtubules Inhibit function of Microtubules Sel hidup dan sel mati • Esai penanda DNA • Esai morfologis • Esai reproduktif • Esai Integritas membran •Esai Fungsi 8 2014/11/28 Kriteria utama untuk esai viabilitas Category of viability assay Membrane integrity assay Functional assay DNA labeling assay Assays Principles -Exclusion dyes -Fluorescent dyes -LDH leakage -Annexin v assay The determination of membrane integrity via dye exclusion from live cells -MTT, XTT assay -Crystal violet/ Acid phosphatase(AP) assay -Alamar Blue oxidationreduction assay - Neutral red assay -[3H]-thymidin/ BrdU incorporation Examining metabolic components that -Fluorescent conjugates Morphological mechanism based assay -Microscopic observation -Caspase 3 detection -PARP cleavage assay Reproductive assay -Colony formation assay are necessary for cell growth cell selection and viability assay Determination of morphological change Determination of growth rate Esai Integritas Membran 9 2014/11/28 Prinsip Trypan Blue dye Exclusion Methods Pewarna Ekslusi Memberi gambaran yang membedakan sel hidup dan sel mati termasuk tidak adanya fungsi transpor zat melalui membran plasma karena hilangnya intergritas membran. Sel harus dihitung dalam rentang waktu 3-5 min karena berpengaruh pada bertambahnya jumlah warna yang terserap sejalan dengan waktu. - Sel hidup (Viable cells) : kecil, bulat dan refraktif - Sel mati (Non-viable cells) : bengkak, lebih besar dan biru tua 10 2014/11/28 Sel hidup vs sel mati ?? Pewarna Fluorescen Ethidium bromide (EtBr) dan propidium iodide (PI) PI berikatan denan asam nukleat pada kerusakan membran : teknik flow cytometric tergantung pada fluorescence, PI sangat ideal untuk mengevaluasi sifat permeabilitas dari sel dalam jumlah besar. Hasilnya memberi akurasi statistik yang baik. PI impermeable terhadap plasma membran yang utuh Interkalasi dengan DNA or RNA merah 11 2014/11/28 Fluorescein diacetate (FDA) suatu nonpolar ester yang dapat melalui membran plasma dan di hidrolisasi oleh esterase intraseluler untuk hasilkan fluorescein bebas, polar fluorescein berada dalam sel yang masih memiliki membran plasma yang utuh. Sel hidup (Undamaged cell) : sangat fluorescen Sel rusak/mati (Damaged cell) : fluorescen lemah Hijau kekuningan pada 450-480 nm Ilustrasi dari prinsip esai sel hidup dengan PI/FDA Intact cell – PI and FDA ditambahkan ● FDA (Fluorescein diacetate) ● PI (Propidium iodide) Membran plasma rusak, fluorescein keluar sel Fluorescein dlm sel utuh PI masuk ke dalam sel 12 2014/11/28 Annexin V: Penanda dini suatu Apoptosis Indikasi apoptosis dengan adanya translokasi membran fosfolipid fosfatidilserin (PS) dari bagian dalam membran plasma ke bagian luarnya. Setelah terpapar dg lingkungan luar, tempat berikatan PS makin tersedia utk Annexin V, 35-36 kDa, Ca 2+-dependent, phospholipid binding protein dengan afinitas tinggi terhadapa PS Translokasi PS, dilanjutkan dengan proses apoptosis yaitu hilangnya integritas membran, fragmentasi DNA, dan kondensasi kromatin. Annexin V dapat dikonjugasi dengan biotin atau fluorochrome, cth FITC, PE, APC, Cy5, or Cy5.5. Deteksi dg flow cytometric 13 2014/11/28 - Translokasi PS terjadi juga pada kematian sel, maka bukan penanda absolut utk apoptosis. - Maka ditambahkan dengan pewarna 7-amino-actinomysin (7AAD) atau propidium iodide (PI), yang berikatan dg asam nukleat, hanya bisa melewati membran plasma saat masih utuh pada akhir apoptosis maupun nekrosis. Hasil /PI+ annexin-/PI-, annexin +/PI-, annexin+/PI+ and annexin – No Apoptosis = Cell Viability sel negatif terhadap Annexin V dan pewarna vital tidak mengalami apoptosis: translokasi PS belum terjadi dan membran masih utuh. Early Apoptosis Sel positif Annexin V dan pewarna vital masih negatif, berarti tahap awal apoptosis dimana translokasi PS telah terjadi, akan tetapi membran plasma masih utuh. Late Apoptosis or Cell Death Sel positif terhadap Annexin V dan pewarna vital, berarti tahap lanjut apoptosis atau sudah mati, translokasi PS sudah terjadi dan integritas membran sudah hilang. 14 2014/11/28 Prinsip Esai LDH Sel tumor memiliki konsentrasi LDH intraseluler yang tinggi dan membelah garam tetrazolium bila LDH ada dalam kultur LDH katalisasi reduksi dari NAD+ NADH dan H+ denga oksidasi laktat menjadi piruvat. Kedua: diaphorase menggunakan NADH and H+ utk katalisasi reduksi garam tetrazolium (INT) menjadi formazan (absorbsi 490-520 nm). 15 2014/11/28 Kebocoran LDH (lactate dehydrogenase) Nilai kuantitatifviability Aktivitas LDH dapat diukur dg mengukur saat reduksi dari piruvat dan laktat Reduksi diikat pada oksidasi NADH NAD+, spectrophotometric pada 340nm Pyruvate + NADH + H+ LDH ⇌ NAD+ + lactate Esai Fungsi/Proliferasi Sel 16 2014/11/28 Esai MTT Metode ini sensitif, kuantitatif dan uji kolorimetrik cukup baik, mengevaluasi proliferasi sel, sitotoksisitas, dan apoptosis. Berdasarkan kemampuan enzim dehidrogenase mitokondria pada sel hidup utk konversi warna kuning substrat utk mitokhondria dehidrogenasi, yaitu 3-(4,5dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyl tetrazolium bromide (MTT) direduksi menjadi produk formazan berwarna biru gelap yg tidak larut dlm air. Jumlah formazan yang dihasilkan sebanding dengan jumlah sel yang hidup dalam sampel MTT Formazan metabolically active Cell 17 2014/11/28 Uji Kolorimetrik MTT: 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyltetrazolium bromide akan direduksi menjadi produk formazan yang tidak larut berwarna ungu biru XTT (2,3-bis-(2-methoxy-4-nitro-5-sulfophenyl)-2Htetrazolium-5-carboxanilide) akan direduksi menjadi suatu derivat formazan yang larut, warna oranye terang. Keunggulan dg XTT tidak perlu menambahkan zat utk melarutkan formazan. MTT dan XTT Culture cells in a MTP for a certain period of time (37℃) MTT assay XTT assay Prepare labeling mixture Add MTT labeling reagent Add XTT labeling mixture Incubate cells (0.5-4 h, 37℃) Insoluble formazan Soluble formazan Add solubilizing solution (Isopropanol) and incubate Measure absorbance using an ELISA reader 570nm 18 2014/11/28 Example: MTT and XTT MTT XTT Jenny G., Mark H., Anna J., Inger K., Douglas Mc., Roland M., 2002. Evaluation of redox indicators and the use of digital scanners and spectrophotormeter for quantification of microbial growth in microplates. J. Micro. Methods. 50:63-73 19