Itulah Hidup - GMAHK Bumi Anggrek, Bekasi

advertisement
War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h
0 9 - 2013
:
VIDA
p
u
d
i
H
h
a
l
Itu
upan
Bagaimana kehid eta,
, Juli
io
r
a
M
a
d
a
p
g
n
data
.
dan yang lainnya
11
Satu Rumah
pada satu Saat
20
Pelajaran dari
Kehidupan yang
Didorong oleh Misi
26
Belajar dari
Hukum Taurat
0 9 - 2 013
The International Paper for Seventh-day Adventists
S e p te mb e r 2 013
C E R I TA
:
VID’s A
Life
That
How life came to
Mario, Julieta, and
many more
11
One Home
20
at a Time
Lessons From
a Mission-driven Life
26
Learning
From the Law
16
S A M P U L
VIDA:
Itulah Hidup
Oleh Lael Caesar
Sebuah usaha misionaris membawa
kehidupan dan harapan kepada
masyarakat di Honduras.
8
P A N O R A M A
S E D U N I A
Dipanggil untuk Memproklamasikan
Pekabaran Kehidupan
Oleh Ted N. C. Wilson
Mereka memiliki desakan bagi sedunia.
11 Satu Rumah pada Satu Saat
ke h idupan
ad v ent
Pekerjaan penting dari pelayanan keluarga di setiap tingkatan gereja
20
kisa h
oran g
ad v ent
Pelajaran dari Kehidupan yang
Didorong oleh Misi
Oleh Alejo Aguilar
Pendidikan tidak hanya menghasilkan orang Kristen, itu memelihara orang Kristen.
bagi Kota-Nya
22Rumah
Oleh Heather Vanden Hoven
renun g an
Ketika Yesus datang ke kota, Dia selalu membawa sesuatu dengan-Nya.
24
ro h
nubuat
Ellen White dan Kepercayaan
Dasar Advent
Oleh Merlin D. Burt
Dia telah menjadi suatu alat, tapi tidak dalam cara pikiran banyak orang.
yang Asli
14Merefleksikan
Oleh Daniela Gelbrich
keper c ayaan
dasar
Apakah artinya hidup seperti Kristus di abad kedua puluh satu?
D E PA R T E M E N TA L
3
LAPORAN SEDUNIA
3
Sekilas Berita
6 Fitur Berita
10Sebuah One-Day Church
26P E R T A N Y A A N
DAN
Belajar dari Hukum
Taurat
27 P E L A J A R A N A L K I T A B
Merindukan Kekekalan
www.adventistworld.org
Tersedia dalam 13 bahasa secara online
2
Adventist World | 09 - 2013
28 P E R T U K A R A N
IDE
JAWA B A N A L K I TA B
32-48 D A R I I N D O N E S I A
Warta Gereja Advent
(WGA)
Pada sampul: Jose Suazo (kanan) berpose dengan
Steven Grabiner, Ketua Outpost Centers International.
Kisah tentang perjalanan rohani Jose, dan misi yang
ia koordinasi di El Suyatal, Honduras, dimulai pada
halaman 16.
Berjalan kepada Sukacita
B
*tidak nama asli mereka.
LAPORAN SEDUNIA
Orang Advent Mengurapi
Pendeta Kyrgyzstan
P h o t o
Pertama
E S D
eberapa menyebutnya “janji ilahi”—persimpangan kehidupan kita yang tampaknya acak dengan oknum surgawi yang berniat
agar kita sadari. Di tengah-tengah ketergesaan
dan kesibukan kita, Yesus mengatur kehidupan bahwa dua murid-Nya bertemu, menemukan keyakinan masing-masing, dan dengan
demikian meningkatkan sukacita kerajaan.
Saat-saat seperti tidak mungkin direncanakan, tidak juga sering dapat dijelaskan, bahkan dengan tahun-tahun ke belakang. Bukan
suatu kalender kebetulan atau perhitungan
strategis yang bisa menghasilkan persahabatan saleh yang telah membawa kita. Kita
meng­agumi pada semua sukacita dan kekayaan yang mungkin telah terlupakan jika kita tidak diizinkan rahmat yang tidak terencana ini
terjadi. Bagaimanakah jika, kita memohon
dalam rasa takut yang kudus, kita tidak berhenti dekat tangga untuk mengikat tali sepatu
atau mengajukan satu pertanyaan? Bagaimanakah jika kita tidak memperhatikan bisikan
roh dan mendekati orang asing setelah acara
gereja?
Lima tahun yang lalu saya tidak menyadari bahwa John* eksis—atau berapa banyak
doanya dan nasihatnya telah memperkaya hidup saya. Perjalanannya dengan Yesus telah
begitu baik sesuai dengan kebutuhan saya
sendiri bahwa saya telah sering mencurahkan
rasa terima kasih kepada Tuhan atas persahabatan yang hanya Dia yang dapat tunjukkan.
Lima bulan yang lalu saya berhenti sebelum memasuki lift, tertangkap dalam genggaman Roh Kudus untuk sekitar 15 detik—
cukup untuk bertemu David* di sebuah konvensi. Dalam waktu satu jam saya belajar, saya
takjub bahwa ia telah berdoa supaya kita diberi kesempatan untuk bicara, untuk berbagi,
untuk berdoa bersama sebagai saudara dalam
Kristus. Hari ini, menyeberangi sekian mil,
kami berkomunikasi melalui Skype atau telepon setidaknya setiap minggu.
Ketika Anda membaca cerita sampul bulan ini, “VIDA: Itulah Hidup,” Anda juga
akan kagum pada janji Ilahi yang membawa
keselamatan bagi begitu banyak orang. Dan
seperti saya, Anda juga dapat menundukkan
kepala dan memuji tangan yang masih membimbing kita ke kehidupan yang kaya, hidup berkelimpahan yang Dia janjikan kepada semua orang yang
mengikuti-Nya.
Kiri: PENDETA PERTAMA: Talgat S. Kubegenov, di mimbar dengan istrinya,
diurapi selama acara konferensi misi di gereja Advent Tokmok di Provinsi Chuy
pada 14 Juni. Dia adalah orang Kyrgyzstan pertama yang diurapi sebagai
pendeta Advent. Kanan: PELAYAN YANG TELAH LAMA: Kubegenov adalah
mantan perwira polisi dan difungsikan sebagai pendeta Advent selama
bertahun-tahun.
nn Seorang mantan polisi di negara Asia Tengah Kirgistan telah diurapi sebagai pendeta pribumi pertama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Talgat S. Kubegenov diurapi selama konferensi misi di gereja Advent
Tokmok di Tokmok di Provinsi Chuy pada 14 Juni.
Kubegenov, 39 tahun, telah melayani sebagai pendeta dari dua jemaat
dan telah bekerja sebagai sekretaris-bendahara denominasi tersebut di Misi Kirgistan sejak 2010.
Kubegenov adalah lulusan dari Academy of Home Affairs Ministry dan
bergabung dengan gereja pada tahun 2002. Ia diurapi sebagai penatua gereja lokal pada tahun 2005, dan pada tahun 2008 gereja Advent mempekerjakan dia sebagai pelopor global misi.
“Itu mengharukan hati untuk melihat langkah kecil ini tapi sukses,” kata Ben Schoun, wakil ketua gereja Advent sedunia, yang menghadiri upacara tersebut. “Saya sadar bahwa beberapa negara di kawasan itu sulit bagi
gereja untuk dikerjakan, tapi Tuhan membantu kita menyelesaikan beberapa hal yang sangat indah.”
Kirgistan, yang berbatasan dengan China, adalah bekas Republik Soviet. Telah menjadi sebuah negara merdeka saat Uni Soviet bubar tahun
1991. Banyak warga bekerja di bidang pertambangan dan pertanian. Populasinya saat ini sekitar 5,5 juta. Sebagian besar penduduk adalah Muslim,
dan banyak juga Ortodoks Rusia.
Pekabaran Advent datang ke Asia Tengah melalui misionaris Jerman
Philipp Trippel pada tahun 1906, kata Denis Pasir, Direktur Misi Advent
Bersambung ke halaman berikut
09 - 2013 | Adventist World
3
Inter-Amerika: Gereja
Merayakan Pendukung
Penginjil Awam dan
Anggota Aktif Terlama
nn Para pemimpin tertinggi Advent dari
Divisi Inter-Amerika (IAD) mengapresiasi para pendukung penginjil awam dan
anggota aktif terlama dari seluruh wilayah selama upacara khusus di kantor pusat IAD di Miami, Florida. Banyak anggota komite eksekutif yang hadir.
“Inter-Amerika tidak akan InterAmerika tanpa orang awam,” kata Pendeta Israel Leito, ketua gereja di InterAmerika. Leito menyampaikan apresiasi
kepada anggota awam yang mewakili lebih dari 1,5 juta anggota di seluruh wilayah yang menonton secara online
streaming.
4
Adventist World | 09 - 2013
L i b n a
untuk Uni Misi Selatan, yang berbasis di
Almaty, Kazakhstan. Pada tahun 1915
dibangun gereja Advent Orlovka yang
menjadi gereja pertama denominasi tersebut di wilayah itu, kemudian dikenal
sebagai Turkistan. Saat itu ada 50 anggota.
Orang Advent dan Kristen lainnya
menghadapi penganiayaan berat pada
masa pemerintahan Uni Soviet, kata
Sand. Banyak anggota mengubur Alkitab
mereka setiap kali usai membaca Alkitab.
Saat ini gereja Advent di Kirgistan
memiliki hampir 800 anggota dan mengoperasikan satu-satunya Sekolah Dasar di Uni Misi Selatan.
Gereja di Kirgistan mempekerjakan
pelopor global Misi yang bekerja di negara itu. Pada konferensi misi bulan ini sekitar selusin pionir global misi lulus dari
program pelatihan, kata Schoun. Awal
bulan ini gereja juga membuka studio
Radio Advent yang barudi Bishkek, rumah bagi gereja Advent di Daerah Misi
Kirgistan.
—Dilaporkan oleh Ansel Oliver, Adventist News Network
S t e v e n s / IA D
LAPORAN SEDUNIA
Kiri: ANGGOTA DIAPRESIASI: Manuel Nuñez, kaum awam
dari Venezuela Barat, menunjukkan penghargaan setelah
diapresiasi di kantor pusat Divisi Inter-Amerika di Miami,
Florida, 25 Mei 2013. Nuñez berada di antara 22 kaum
awam yang beredar yang diakui untuk dedikasi dan komitmen mereka di daerah
masing-masing gereja di Inter-Amerika dalam merayakan tahun pelayanan kaum
awam. Kanan: TAHUN-TAHUN PELAYANAN: Penginjil awam Marva Farquaharson
tersenyum setelah mendapat medali khusus untuk menjadi anggota aktif yang luar
biasa selama 36 tahun di wilayah Uni Karibia Atlantik yang berbasis di Bahama.
“Divisi Anda menghargai usaha Anda dan pekerjaan yang Anda lakukan dalam pemenuhan misi gereja,” kata Leito.
“Anda bagian integral dari gereja ini, dan
kami berterima kasih untuk bermitra dengan para pendeta kita demikian juga
para guru, profesional, perawat, dokter,
dan semua yang bergabung untuk memberitakan Injil.”
Dua puluh dua orang awam yang luar biasa dari setiap wilayah gereja IAD,
atau serikat pekerja, dihormati dengan
medali, piala, buku penginjilan, dan dana
untuk digunakan terhadap upaya penginjilan mereka.
Acara spesial ini diisi dengan pertemuan pelatihan kepemimpinan selama
dua hari, dan merupakan bagian dari
jadwal sibuk tahun perayaan penginjilan
awam.
Sergio Moctezuma, pensiunan dari
direktur pelayanan perorangan dan direktur Sekolah Sabat untuk gereja di
IAD, juga dikenal membentuk jumlah
anggota awam selama beberapa dekade.
“Para kaum awam di Inter-Amerika
dibentuk oleh Pastor Moctezuma,” kata
Leito. “Karena karyanya dan istrinya memungkinkan kita untuk mendapatkan
manfaat dari kepemimpinan luar biasa
ini, hari ini kita memiliki satu kekuatan
awam terkuat di seluruh gereja sedunia.”
Marva Farquharson berada di antara
orang awam yang diapresiasi. Dia mewakili wilayah Uni Karibia Atlantik yang
terdiri dari Bahama, Cayman Islands,
dan Turks dan Caicos.
Selama 36 tahun ia telah mengabarkan, terlatih, dan membagikan kebenaran Alkitab di New Providence dan sepanjang puluhan pulau di Bahama. Ketika
dia tidak bekerja sebagai direktur sumber
daya manusia untuk Rumah Sakit
Umum di Bahama, ia menggunakan
waktu liburan dan biaya sendiri untuk
bekerja dengan para pemimpin di Konferens Bahama Selatan dalam penanaman
gereja, proyek penjangkauan masyarakat,
pelatihan pemuda, dan menjangkau
orang-orang dalam penjara.
“Tuhan menempatkan sesuatu yang
elastis dalam pelayanan saya,” kata Farquharson, ketika dia mengacu pada bagaimana uangnya tersebar saat ia berkhotbah. Dia tidak selalu mencatat semua individu yang telah bergabung dengan gereja melalui upaya penginjilan
nya, tetapi ia yakin jumlahnya ada beberapa ratus.
Dia adalah wanita Bahama pertama
yang diurapi menjadi penatua gereja pada tahun 1985 dan telah menjadi salah
satu pemimpin awam yang beredar di
antara 19.500 orang awam aktif di wilayah tersebut, membawa ratusan orang
percaya baru ke dalam gereja, menurut
Dr. Leonard Johnson, Ketua Uni Karibia
Atlantik.
Dengan hanya empat tahun menjadi
Advent, seorang bernama Jose Puentes,
semua hidupnya adalah tentang membiarkan Tuhan menuntun dia dalam pelayanannya. Ia berada di antara ribuan
umat yang aktif untuk dipilih sebagai
pendukung pengunjilan awam mewakili
Kolombia Utara.
Seorang mantan polisi, Puentes, usia
26 tahun, mengkoordinasikan program
pelayanan seluruh kota seperti “Jesus the
Great Hope,” di mana lebih dari 100
orang muda melakukan perjalanan di
bus di seluruh Kota Medellin untuk berdoa bagi orang banyak, menawarkan studi Alkitab, dan mendistribusikan literatur. Puentes juga menggembalai masyarakat beradat di hutan Kolombia utara
dan terinspirasi untuk melanjutkan
pengabdiannya selama kesempatan itu.
“Adalah kehormatan besar untuk berada di sini, untuk menyaksikan kesatuan pemimpin gereja kita dalam budaya
yang berbeda di Inter-Amerika,” kata
Puentes.
Selain 22 orang awam yang beredar
di Inter-Amerika, yang sudah lama aktif
di seluruh setiap wilayah gereja diapresiasi.
Hadassa Henry Johnson Jamaika,
usia 101, adalah yang tertua yang tetap
sebagai orang Advent, dengan 91 tahun
sejak ia dibaptis. Berikutnya adalah Consuelo Cummings dari Amerika Selatan
Tengah, usia 102 tahun, dengan 90 tahun
menjadi anggota gereja yang aktif, dan
Eligio Rosado dari Puerto Rico, usia 105
tahun, dengan 89 tahun di gereja.
—Dilaporkan oleh Libna Stevens, Divisi
Inter-Amerika
Mahasiswa Advent Brasil
Bergabung di Tantangan
Global Wiraswasta
nn Mahasiswa di kampus—5.000 mahasiswa dari Northeast Brazil College (dikenal dengan singkatan Portugis, FADBA) di Kota Cachoeira, Negara Bagian
Bahia, Brasil, baru-baru ini memperoleh
akses ke program tantangan kewirausahaan global.
Fakultas tersebut menghubungi markas Enactus Brasil, program kewirausahaan sosial terbesar di dunia. Sejak Juli
2013 tim Enactus-FADBA dikumpulkan
dan mampu berpartisipasi dalam acara
yang disponsori oleh organisasi.
Hadir di lebih dari 35 negara, dan
mencapai lebih dari 120 negara lain dengan proyek-proyek mereka, Enactus
mempromosikan kewirausahaan dan
pemberdayaan ekonomi, menyusul
proyek-proyek sosial yang berhubungan
dengan studi universitas, dilakukan sepenuhnya oleh mahasiswa dan diawasi oleh
guru.
Lembaga yang berpartisipasi menciptakan “tim” bertanggung jawab atas proyek. Tim yang dilatih selama proses berlangsung, yang berpuncak pada perayaan
kejuaraan nasional di mana proyek disajikan.
Proyek terbaik, dinilai oleh CEO dan
eksekutif perusahaan besar nasional dan
multinasional, mewakili negara pada Piala Dunia Enactus, yang tahun ini akan
diadakan di Cancun, Meksiko.
Brasil saat ini memiliki 30 tim. Yang
paling terakhir adalah tim FADBA, yang
hadir, bersama dengan universitas besar
negara yang paling baru-baru ini mengikuti Kejuaraan Nasional Enactus, yang
diadakan di São Paulo pada tanggal 3-4
Juli.
Profesor Fabio Bergamo, penasihat
fakultas untuk tim Enactus-FADBA, dan
administrasi bisnis mahasiswa, Taís Angels diundang untuk menjadi pengamat
acara. Di sana mereka memiliki kesempatan untuk mengalami semangat menarik dari Enactus, sebuah komunitas yang
memiliki lebih dari 700 siswa di negara
dan lebih dari 65.000 di seluruh dunia.
Tim Enactus-FADBA memiliki sekitar 30 siswa, dan mereka mendefinisikan
proyek awal mereka ditujukan untuk
membantu masyarakat yang terlupakan
di daerah Reconcavo Baiano sekitar Salvador, ibukota negara bagian Bahia.
—Dilaporkan oleh staf Adventist World.
Situs Web Menjelaskan
Pemeriksaan Penghakiman
nn Para mahasiswa doktrin Gereja Advent Hari Ketujuh memiliki sumber online baru yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pemeriksaan penghakiman. Disebut www.1844madesimple.
org, situs web tersebut menyajikan video
kuliah dan materi dengan latar belakang
pemahaman orang Advent akan Daniel 8:14, dijelaskan oleh Clifford Goldstein, Editor Pedoman Pendalaman Alki-
MAHASISWA BRASIL,
PROFESOR: Fabio
Bergamo, penasihat
fakultas FADBA untuk
tim Enactus-FADBA,
dan urusan administrasi
mahasiswa, Taís Angels di
final 2013 Enactus Brazil di
São Paulo.
09 - 2013 | Adventist World
5
LAPORAN SEDUNIA
Oleh Ansel Oliver, Adventist News Network,
melaporkan dari Atteridgeville, Gauteng, Afrika Selatan
tab dan penulis buku 1844 Made Simple,
yang diterbitkan 25 tahun yang lalu. Meskipun buku ini sulit untuk ditemukan
di media cetak, situs online tersebut mengandung esensi pesan Goldstein.
“Saya menunjukkan bagaimana Injil
merupakan pusat penghakiman,” Goldstein menjelaskan dalam sebuah kolom
Adventist Review baru-baru ini. “Saya
berpendapat bahwa satu-satunya cara
untuk sepenuhnya menghargai Injil adalah untuk memahaminya dalam terang
penghakiman.”
Dia menambahkan, “Di situs ini Anda dapat menonton video online atau
mengunduhnya, baik secara keseluruhan
atau dalam beberapa bagian. Selain video, kita memiliki podcast dan sumber bagi mereka yang ingin tahu lebih dalam.
Karena situs tersebut adalah baru, podcast dan sumber yang masih kurang, tapi
kami akan menambahkan lebih banyak.“
—Dilaporkan oleh staf Adventist World.
Tetap Berkomitmen
pada Allah, Carson
berbicara kepada
Ahli bedah ternama menghadiri Ketua
GC dalam acara di Afrika Selatan.
6
Adventist World | 09 - 2013
W o r ld
s ta f f
A
Ad v e n t i s t
DANIEL MENJELASKAN: Halaman depan
www.1844madesimple.org, sebuah
situs web yang disponsori oleh General
Conference yang berisikan pelajaran dari
Clifford Goldstein pada elemen kunci akan
ajaran Advent.
Pemuda Advent
hli bedah otak ternama Dr. Ben
Carson memohon para pemuda
Advent untuk melatih kemauan
mereka dan tetap berkomitmen kepada
Allah dalam sebuah seri dengan tiga
penekanan untuk Kongres Pemuda
Advent Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.
Carson mengabdi selama lebih dari
dua setengah dekade sebagai kepala bedah saraf pediatrik di Rumah Sakit
Johns Hopkins di Baltimore, Maryland,
Amerika Serikat, dan merupakan pembicara kunci di Impact South Africa.
Acara ini menarik lebih dari 3.100 remaja Advent dan dewasa muda dari seluruh dunia selama dua minggu pelayanan masyarakat, lokakarya, dan ibadah.
“Allah telah memberi kita masing-masing sesuatu yang luar biasa. Ini
disebut kemauan. Anda tidak harus
menyerah,“ kata Carson pada beberapa
hal yang mengalihkan pikiran orangorang muda dari menyadari potensi penuh mereka.
Selama 13 Juli 2013, pelayanan iba-
dah Sabat, Carson juga menceritakan
pengalamannya dalam menjadi seorang
ahli bedah saraf, seperti yang diceritakan
dalam buku Gifted Hands. Dia mengkreditkan Allah dalam memungkinkan
dia untuk membuat dampak melalui kariernya, meskipun itu sangat berbeda dari ambisi masa kecilnya untuk menjadi
seorang dokter misionaris.
“Jangan merasa terlalu besar bagi Allah, jangan pernah menyangkal Tuhan,
tidak peduli di mana Dia akan membawa Anda, tidak peduli apa peran Anda di
dalam,” kata Carson. “Jika Anda menempatkan Dia di dalam hidup Anda,
Anda akan sukses luar biasa.”
Pada sisi pendengar, Argentina Ezequiel Durán, 26 tahun, mengatakan pidato Carson adalah beberapa penekanan
baginya. “Dia adalah pemimpin yang baik dan contoh bagi orang-orang muda.
Ia mendedikasikan seluruh hidupnya
untuk Tuhan. Saya suka itu.“
Carson dan pembicara lain berbicara
kepada pendengar dengan lebih dari
18.000 peserta—pemuda dan anggotakomunitas di Stadium Lucas Masterpiec-
D a r y l
G u n g a d o o / ANN
A n sel
Ol i v e r / ANN
Kiri: PEMBICARA YANG BERBEDA: Seorang anggota Advent, Dr. Ben Carson berbicara
di acara Impact South Africa, kongres pemuda Advent sedunia di Pretoria pada Jumat
12 Juli 2013. Dia mengutip Roma 8:31—“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan
melawan kita?” Kanan: PELAYANAN SABAT: Moeketsi Toka, penduduk Pretoria, Afrika
Selatan, menyaksikan kebaktian Sabat di stadium Lucas Masterpieces Moripe pada
Sabtu 13 Juli 2013. Pelayanan berskala besar diadakan pada hari terakhir acara Dampak
Impact South Africa, kongres Pemuda Advent sedunia.
es Moripe di pinggiran Kota Pretoria ini.
Dalam khotbahnya, Pdt. Ted N.C.
Wilson, Ketua GMAHK General Confe­
rence, kurang lebih sama menegaskan kepada pemuda dan mendesak mereka untuk terus melaksanakan misi gereja.
“Kami mengasihimu, dan kita bergantung pada Anda untuk masa depan,”
kata Wilson. “Pengaruhi kota Anda. Pengaruhi negara Anda. Saudara-saudaraku, pengaruhi dunia bagi Yesus Kristus! “
Memang, Shereen Rodney, 24 tahun,
dari Inggris, mengatakan dia datang ke
kongres untuk pekerjaan pelayanan masyarakat, bahwa sekitar 1.000 peserta
memberikan pelayanan masyarakat selama satu minggu pertama kongres. Di
kursi stadion, katanya, “Kami sedang
mencari untuk meniru beberapa hal ketika kami kembali ke rumah. Ini akan
menjadi seperti reaksi yang berantai.“
Gilbert Cangy, Direktur Pelayanan
Pemuda Advent GC dan para penyelenggara kongres, mengatakan acara tersebut
berhasil diintegrasikan pemuda dari seluruh dunia sebagai sebuah keluarga iman.
“Kami benar-benar memeluk keragaman di acara ini,” kata Cangy. “Ada
tempat di kongres ini untuk semua
orang—dari setiap negara, dari setiap budaya.”
Celina Sunder Singh, 20 tahun, dari
India, mengatakan kongres ini menawarkannya kesempatan untuk bertemu
orang baru dalam lingkungan yang mendukung. “Sangat menyenangkan untuk
mengetahui begitu banyak orang yang
memiliki iman yang sama seperti Anda,
dan belajar beberapa kata dalam setiap
bahasa itu menyenangkan,” katanya. “Favorit saya adalah bahasa Spanyol.”
Setelah kebaktian pagi, puluhan peserta pergi keluar ke seluruh lingkungan
terdekat untuk mendistribusikan 20.000
eksemplar buku The Great Hope. Buku
ini merupakan versi singkat dari buku
pendiri gereja Advent, Ellen G. White,
The Great Controversy.
Malam itu, kembali di pangkalan
kongres di Saint George Hotel and Convention Centre, laporan diberikan dari finalis 13 divisi sedunia. Setiap pemerintah
daerah disajikan sepanjang minggu, dengan pakaian nasional berwarna-warni
dan laporan video.
Cangy juga berterima kasih kepada
tim penyelenggara, yang membantu
mengkoordinasi segala sesuatu dari proyek pelayanan dan lokakarya untuk
memproduksi malam kebaktian yang
menampilkan musik dan khotbah oleh
penginjil David Asscherick.
“Dengan kasih karunia Allah kita
menyelesaikan dengan baik,” kata Cangy.
“Kami memberikan kepada Allah semua
kemuliaan, dan kami berterima kasih
atas kemurahan-Nya.“ n
Associate Editor Adventist World Lael
Caesar juga menghadiri kongres Pemuda
Advent di Pretoria. Bacalah blognya secara online di http://bit.ly/16Gx14u.
—Editor
09 - 2013 | Adventist World
7
PA N O R A M A S E D U N I A
G
ambar tersebut cukup
dikenal—tiga malaikat
terbang di tengah-te­
ngah surga. Kita melihat mereka dalam lukisan yang indah
dan berwarna-warni di kaca jendela, pada tanda-tanda suatu gereja dan slide presentasi penginjilan. Kita bahkan dapat membedakan logo resmi versi gereja Advent.
Namun seberapa baik kita tahu
pekabaran yang dikirim dari surga ditemukan dalam Wahyu 14, dan
bagaimanakah kita nyaman dalam mewartakan hal itu? Apakah
tidak ada cara yang lebih penuh
kasih dan lebih sensitif untuk
membagikan iman kita?
Tentu saja kita dipanggil untuk melakukan pekerjaan Yesus
dalam menunjukkan kasih sayang dan
memberikan bantuan bagi mereka yang
membutuhkan. Seperti kita ketahui,
“metode Kristus saja yang akan memberikan kesuksesan sejati dalam menjangkau orang banyak. Juruselamat berbaur
dengan manusia sebagai seorang yang
menginginkan kebaikan mereka. Dia
menunjukkan simpati-Nya bagi mereka,
melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka. Kemudian Ia berkata mereka, “Ikutlah Aku.‘”1
Membuat Pekabaran dapat
Diakses
Kita dipanggil untuk menunjukkan
kasih Tuhan di dunia, dan bagian dari
kasih tersebut adalah belas kasihan, berbagi akan kebenaran Alkitab, bukan hanya pada bagian yang paling nyaman bagi kita. Membuat takjub, pekabaran kebenaran yang mengubah hidup dan peringatan yang ditemukan dalam Wahyu
14 yang diakses oleh semua orang adalah
salah satu hal yang paling penuh kasih
dan bertanggung jawab yang bisa kita lakukan—dan itu bukan sesuatu yang bisa
kita lakukan pada kita sendiri. Ellen
White menulis, “Ada pria dan wanita di
mana-mana yang hatinya rentan yang
terinspirasi dengan kebenaran. Jika mereka yang memiliki pengetahuan tentang
kebenaran sekarang akan bekerja bersama-sama dengan Roh Allah, kita akan
melihat pekerjaan besar dicapai.“2
Kita hidup di zaman yang menarik
8
Adventist World | 09 - 2013
Oleh Ted N. C. Wilson
Dipanggil untuk
memproklamasikan
Pekabaran Kehidupan
an, mereka, bersama dengan pekabaran
malaikat ketiga, akan diberikan kembali
pada akhir zaman sebagai panggilan Allah untuk dunia ini.4
Pekabaran pertama, ditemukan dalam Wahyu 14:6, 7, menyatakan keindahan abadi Injil keselamatan Kristus—
melalui kebenaran Kristus dan anugerahNya—kuasa pembenaran-Nya dan penyucian-Nya. Malaikat yang sama mengumumkan bahwa saat penghakiman telah datang atas dunia, dan memanggil
orang-orang kembali ke penyembahan
yang benar dari Allah, mengakui Dia sebagai Pencipta mereka. Pemberitahuan
bahwa kita hidup di waktu penghakiman
didasarkan pada kegenapan nubuat dalam Daniel 8:14—Sampai lewat dua ribu
tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat
kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar. Sejak 22 Oktober 1844, kita telah hidup dalam periode waktu yang
dikenal sebagai pemeriksaan atau praAdvent penghakiman—pembersihan bait suci surgawi.
Panggilan untuk menyembah Allah
sebagai Pencipta secara otomatis menempatkan semua orang pada tanggung
jawab untuk mengobservasi hari yang
menghormati tindakan kreatif-Nya. Se-
namun serius. Di seluruh dunia, orangorang merasakan sesuatu yang luar biasa.
Kehancuran masyarakat melalui sekularisme, dunia politik kacau, ketidakstabilan
dan keserakahan luas akan ekonomi dunia, bencana besar alam buatan manusia
mengganggu planet—semua membawa
keresahan dan ketidakpastian. Suatu
waktu yang tepat untuk berbagi akan harapan yang lebih baik yang kita miliki
dalam kedatangan Yesus yang segera dan
berita penting yang ditemukan dalam
Wahyu 14?
Orang Advent “telah diberi pekerjaan
yang paling suci—memproklamasikan
pekabaran malaikat pertama, kedua, dan
ketiga malaikat. Tidak ada pekerjaan
yang paling penting dan besar selain
itu.“3 Mengingat sifat penting dari pekabaran ini, betapa pentingnya untuk
mempelajari dengan hati-hati dan siap
untuk berbagi dengan dunia yang sedang
sekarat.
Pekabaran Pertama: Sembahlah
Allah
Sementara pemberitahuan malaikat
pertama dan kedua untuk pertama kali
dinyatakan oleh orang-orang percaya
Advent di awal pertengahan tahun 1840-
I M A G E
BY
N i k o l a
C h u h le v / D I G ITA L L Y
M O D IFI E d
buah ciptaan tidak bisa menghormati Pencipta-Nya sambil menentang perintah untuk menjaga
hari Sabtu, hari Sabat, hari ketujuh dalam seminggu, yang kudus.
Allah sendiri menetapkan hari ini
selain sebagai peringatan ciptaanNya.
Tapi ada lebih banyak lagi yang
mengakui dan menyembah Allah sebagai Pencipta. Harus ada kemauan untuk menolak teori-teori palsu tentang
asal usul kehidupan. Tidak mungkin untuk percaya pada evolusi dan mengatakan bahwa Allah adalah Pencipta langit
dan bumi dan semua kehidupan yang dikandungnya. Kedua konsep tersebut tidak bertentangan. Evolusi dasarnya adalah sebuah bentuk agama palsu. Secara
realistis, hal ini melibatkan lebih banyak
iman untuk percaya pada evolusi dibandingkan penciptaan. Evolusi tidak hanya
agama, tetapi merupakan bagian dari
spiritualisme, sebagai “spiritualisme
mengajarkan ‘bahwa manusia adalah
makhluk hasil perkembangan, bahwa itu
adalah takdirnya sejak lahir untuk kemajuan, bahkan keabadian, menuju Ketuhanan.’”5 Spiritualisme, dalam berbagai
bentuk, akan memainkan peran utama
dalam peristiwa penutupan sejarah bumi.
Pekabaran Kedua: Tinggalkan
Babel di Belakang
Pekabaran malaikat kedua, ditemukan dalam Wahyu 14:8, mengumumkan
jatuhnya Babel, pertama kali digenapi
pada musim panas 1844. Karena pengumuman ini mengikuti kronologis, dalam
nubuatan Wahyu 14, pemberitaan penghakiman, dan karena gereja yang menerima pekabaran ini dulunya adalah murni, Babel yang dimaksud di sini mengacu
pada gereja-gereja yang menolak peringatan dari penghakiman. Pekabaran
kedua, “Babel sudah rubuh,” sangat penting bahwa itu diulang dalam Wahyu
18:1-4. Umat ​​Tuhan yang masih di Babel
diminta keluar sehingga mereka tidak
akan bersalah dalam dosa-dosanya dan
tidak akan menerima malapetaka. Oleh
karena itu, Babel didasari oleh gereja-gereja yang mengajarkan kesalahan teologis yang diwariskan gereja era abad pertengahan.
Meskipun jatuhnya Babel dimulai pada musim panas 1844, itu adalah proses
bertahap dan tidak akan lengkap sampai
dua kondisi berikut: (1) gereja menolak
tiga pekabaran dari Wahyu 14 dan menerima khayalan kuat dan keajaiban
akan kebohongan Setan, dan (2) gerejagereja murtad sepenuhnya bersatu dengan dunia, menerima dan percaya apa
yang dunia terima dan ajarkan.6
Bagi umat Allah yang masih di Babel
yang memahami pentingnya untuk keluar, mereka harus memahami dosa dan
kesalahan Babel. Hal ini menempatkan
tanggung jawab yang besar atas umat sisa
Allah, yang diidentifikasi dalam Wahyu
12:17, yang “menuruti perintah Allah
dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.”
Pemberitaan pekabaran tiga malaikat
akan menemui amarah dan perlawanan
sengit karena mengekspos Babel serta artinya, meskipun hal itu dilakukan dengan kasih Kristen dan keotentikan Alkitab.
Pekabaran Ketiga: Setia
Pekabaran malaikat ketiga dalam
Wahyu 14:9-11, berisi peringatan yang
jelas: tidak menyembah binatang itu, patungnya, atau menerima tandanya. Melakukan hal ini akan mengakibatkan kebinasaan. Pekabaran ini didasarkan pada
nubuat Wahyu 13. Binatang itu merupakan jemaat yang murtad. Kedua binatang
nubuatan dalam pasal 13, yang mewakili
Amerika Serikat, membuat suatu gambar
akan binatang ini.
Meskipun Amerika Serikat telah dikenal sebagai tanah kebebasan beragama,
sesuai dengan nubuatan Alkitab waktunya akan datang ketika kebebasan beragama itu akan berkurang dan kekuatan
agama akan mengontrol pemerintah
bahwa hukum akan diteruskan memenuhi keinginan Kristen yang murtad.
Hasil akhirnya adalah tidak bertoleransi
terhadap siapa pun yang tidak setuju dengan tuntutan gereja/negara. Sementara
skenario ini mungkin tampak tidak
mungkin dengan peningkatan pesat dari
sekularisme di seluruh dunia, kita dapat
mengetahui dengan kepastian yang mutlak bahwa nubuatan ini akan digenapi,
seperti nubuatan sebelumnya dalam Alkitab telah digenapi persis seperti yang
diperkirakan.
Tanda dari binatang ini—ketaatan
akan hari selain Sabat hari ketujuh—adalah lembaga menetapkan otoritas binatang itu. Satu gereja berani menawarkan
bahwa hari itu telah diubah dari Sabat
hari ketujuh yang dilembagakan pada
Penciptaan, dari Sabtu ke Minggu. Gereja-gereja lain menunjukkan bahwa mereka beribadah pada hari Minggu sebagai
peringatan kebangkitan Kristus. Tidak
satu pun pernyataan tersebut memiliki
landasan Alkitabiah. Akibatnya, pengakuan akan Sang Pencipta akan lenyap.
Hasil Kemurtadan
Beberapa peristiwa akan memberikan
kontribusi ke Amerika Serikat membentuk sebuah gambar akan binatang itu,
menuntut agar pemerintah memberlakukan hukum yang mengharuskan semua
orang untuk menaati hari Minggu sebagai hari Sabat, dan memberikan kuasa
super Amerika Serikat, dampak internasional akan perubahan ini akan sangat
luar biasa. Kesempatan pertama adalah
kemerosotan moral yang parah di masyarakat. Yang kedua adalah bencana
alam dan buatan manusia, bersama dengan kesulitan keuangan. Faktor ketiga
adalah tekanan yang dibawa pemerintah
dengan pemimpin agama, yang akan menyalahkan pemelihara Sabat yang benar
karena menyebabkan krisis.
Pemimpin agama murtad tidak akan
mampu menyanggah bukti Alkitabiah
bagi kesucian hari Sabat, dan ini akan
mengisi kemarahan mereka. Akibatnya,
pemelihara Sabat akan dianiaya dan dipenjarakan. Di tengah semua peristiwa
ini, proklamasi pekabaran malaikat ketiga akan memiliki efek yang belum pernah terlihat sebelumnya. Orang akan
melihat bahwa nubuatan sedang digenapi persis seperti yang dinyatakan.
Pembentukan gambar binatang dan
diberlakukannya hukum hari Minggu
akan diberlakukan pada seluruh dunia
oleh binatang dari Wahyu 13, dan akan
menyebabkan kehancuran nasional dan
internasional.
Setia Sampai Akhir
Mereka yang telah menerima Yesus
dan pekabaran-Nya yang diberikan oleh
tiga malaikat dalam Wahyu 14 akan berpegang teguh kepada Juruselamat mere-
09 - 2013 | Adventist World
9
PA N O R A M A S E D U N I A
Sebuah
One-Day Church
1
Ellen G. White, The Ministry of Healing (Mountain View, Calif.:
Pacific Press Pub. Assn., 1905), hlm. 143.
2
Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View,
Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 3, hlm. 64.
3
Ibid., jld. 9, hlm. 19.
4
Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.:
Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 604.
5
Ibid., hlm. 554.
6
Ibid., hlm. 390.
7
Ibid., hlm. 612.
Ted N. C. Wilson adalah
Ketua GMAHK General
Conference.
10
Adventist World | 09 - 2013
D u e r k se n
Tiga Pria di Atap
D i c k
ka, menolak untuk meninggalkan kebenaran-kebenaran penting. Mereka
akan menyadari bahwa mereka harus
melakukan tugas mereka dalam menyampaikan pekabaran ini dan mereka
menyerahkan hasilnya dengan Allah.
Mereka akan memiliki “wajah yang bersinar” yang akan “mempercepat dari
tempat ke tempat untuk memberitakan
pekabaran surga.... Mukjizat akan dikerjakan, orang sakit akan sembuh, dan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban akan
mengikuti yang beriman.... Dengan demikian penduduk bumi akan dibawa untuk mengambil posisi mereka. Pekabaran
ini akan dibawa dengan tidak begitu banyak argumen oleh suatu keyakinan
mendalam akan Roh Allah.... Sinar cahaya menembus ke mana-mana, kebenaran
terlihat dengan jelas, dan anak-anak Allah yang jujur memutuskan
​​
pita yang
menghalangi mereka.... Meskipun banyak agen gabungan melawan kebenaran, sejumlah besar akan mengambil posisi mereka pada sisi Tuhan.“7
Saya mendorong Anda untuk belajar
dan berdoa mengenai pekabaran tiga
malaikat yang ditemukan di pasal empat
belas dari “Wahyu Yesus Kristus, yang
dikaruniakan Allah kepada-Nya untuk
menunjukkan hamba-Nya... hal yang harus segera terjadi“ (Wahyu 1:1). n
Ketika Anda bergabung ke Maranatha Volunteers International pada
sebuah proyek misi gereja atau gedung sekolah, Anda selalu menemukan
bantuan dari tim pegawai lokal Maranatha. Beberapa pekerja seperti
ini—tiga pria di atap”—di Valley View University, sekolah besar Advent di
Ghana—berasal dari negara di mana pembangunan berlangsung. Anggota
lain dari kru Maranatha termasuk pekerja dari Ekuador, Panama, Mozambik,
India, dan negara-negara lainnya.
Maranatha adalah suatu urusan
dari orang banyak yang sedang
membangun. “Tiga pria di atap”
ini—bersama dengan semua pekerja
lainnya dari negara lain—menjamin
menggenapi misi Maranatha: “Kami
membangun masyarakat melalui
pembangunan gedung yang sangat
dibutuhkan.” Para pekerja biasanya
mulai dengan sedikit atau tanpa
pengalaman konstruksi, dan akhirnya
BEKERJA BERSAMA: Kerja sama
menjadi pengawas proyek bangunan.
adalah bagian penting dari proyek
Sebagian besar bangunan
One-Day Church/School dan
sekolah dasar dan menengah di
proyek lainnya.
kampus Valley View University
di Ghana adalah struktur pekerjaan One-Day, dibuat di Dodge Center,
Minnesota, dimuat dalam kontainer, diangkut ke Pantai Timur, kemudian
masukkan ke kargo kapal kontainer menuju Accra, di mana Maranatha
lokal dan pemimpin gereja Advent bernegosiasi persyaratan bea cukai dan
menyerahkan kontainer itu ke lokasi pembangunan.
Valley View University memiliki ribuan mahasiswa. Namun, sampai Maret
2013, tidak memiliki sekolah dasar dan menengah setempat untuk merawat
anak-anak staf dan untuk melayani “feeder system” untuk universitas.
Sangat cepat berubah. Berkat kemurahan hati ratusan pendonor, “tiga
orang di atap” telah bekerja dengan sejumlah relawan internasional, dan
telah menyelesaikan 20 bangunan pertama dari lebih 40 bangunan Sekolah
One-Day.
Dari semuanya, “membangun orang untuk kerajaan itu” adalah satusatunya tujuan bangunan One-Day.
Maranatha Volunteers International adalah yang mengkoordinasikan
perjalanan misi lain ke Valley View University, Januari 2014. Untuk informasi
lebih lanjut atau untuk mendaftar, kunjungi www.maranatha.org.
Program One-Day Church adalah upaya kerja sama
antara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Adventistlaymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha
Volunteers International. Kisah-kisah ini datang kepada
Anda setiap bulan dari juru cerita Maranatha, Dick
Duerksen.
Satu
umah
R
pada Satu aat
S
K E H I D U PA N A DV E N T
halaman mereka. Meskipun keterlibatan
dengan CCC, bagaimanapun, Romy masih belum sepenuhnya menyerah kepada
Tuhan.
Ketika Romy akhirnya pensiun dari
pekerjaannya, Bing berharap bahwa ia
akan dibaptis. Pekerjaan Romy mengharuskan dia untuk bekerja pada hari Sabat,
sekarang tidak menghalangi dia dari memelihara hari ketujuh yang kudus. Tapi
Romy memulai bisnis yang membutuhkan bekerja setiap hari Sabat.
Mengembalikan arti
keluarga melalui pelayanan
M
Para Pemimpin Pelayanan Rumah Tangga Advent
isi pelayanan rumah tangga Advent didasarkan pada pemulihan persatuan sekaligus menekankan ajaran Alkitab yang berhubungan dengan
karunia rumah tangga. Di bawah kepemimpinan Willie dan Elaine
Oliver, Direktur Departemen Pelayanan Rumah tangga General Conference, ratusan uni, konferens, dan jemaat-jemaat yang datang bersama-sama untuk memperkuat keluarga. Berikut adalah tiga kisah tentang bagaimana pelayanan rumah
tangga Advent menjangkau dan menyentuh hidup di seluruh dunia.
C o u r t es y
o f
t h e
f a m i ly
Doa
Orang
Benar
Sebagaimana yang
dikisahkan kepada Eugene
dan Irene Cruz
M
eskipun satu perbedaan yang sangat penting antara mereka, Romy
dan Bing Manalasan tampak bahagia dalam pernikahan mereka. Bing adalah seorang Advent dan Romy anggota denominasi Kristen lainnya. Dari luar tampak
seolah-olah perbedaan agama tidak memiliki banyak pengaruh pada hubungan
mereka, tapi Bing tidak puas bahwa dia
dan suaminya bukan dari iman yang sama. Dia berdoa untuk Romy, mengetahui bahwa ia dapat ditobatkan hanya melalui karya Roh Kudus. Dia berpegangan
pada harapan bahwa suatu hari suaminya akan beribadah dengan dia.
Sebuah Titik Balik di Korea
Saat berlibur di Korea, Romy, Bing,
dan putri mereka memutuskan untuk
beribadah di gereja Advent terdekat. Pada salah satu dari sekian banyak penumpang yang butuh untuk sampai ke gereja,
pintu kereta tiba-tiba ditutup, memisahkan Romy dari istri dan putrinya. Dia tidak punya paspor, tidak ada uang atau
ponsel, dan terburuk dari semua, dia tidak tahu satu pun bahasa Korea.
Takut tersesat di negara asing, Romy
berbicara kepada Allah, mencurahkan
ketakutan dan kekhawatiran. Setelah ia
mengakhiri doanya, ia melihat istri dan
putrinya turun kereta. Romy tahu Tuhan
telah menjawab doanya.
Pindah ke Penyerahan Penuh
KELUARGA MANALASAN:
Romy dan Bing
Pelayanan Keluarga dalam Aksi
Pada bulan Februari 2004 Romy dan
Bing diundang untuk retret akhir pekan
tahunan yang diselenggarakan oleh
Christian Couples’ Circle (CCC) dari gereja Advent Pasay, di Divisi Asia Pasifik
Selatan, melalui Departemen Pelayanan
Keluarga divisi. Selama retret Romy terkesan dengan kehangatan dan persahabatan dari pasangan yang mendorong satu sama lain dalam jalan-jalan mereka
dengan Kristus.
Tersentuh oleh pengalaman mereka
pada retret, Romy dan Bing terinspirasi
untuk memulai babak CCC di kampung
Selama acara CCC 2012 Pasay, Romy
berbagi dalam kelompok diskusi, fokus
diskusi tersebut membuat dia untuk komitmen penuh kepada Tuhan—menutup usahanya pada hari Sabat. Salah satu
pendeta menceritakan tentang seorang
pria di Guam yang telah menutup usahanya pada hari Sabat, dan bagaimana Tuhan telah memberkati dia dengan bisnis
bahkan lebih.
Pulang ke rumah, Romy bertemu dengan stafnya dan menjelaskan bahwa toko akan ditutup selama jam Sabat. Romy
mengharapkan reaksi negatif dari para
staf, dan khawatir bahwa ia akan kehilangan mereka—atau bahkan beberapa
klien. Tapi toko Romy diberkati Tuhan.
Kliennya meningkat, begitu banyak sehingga Romy harus mempekerjakan lebih banyak karyawan dan memindahkan
09 - 2013 | Adventist World
11
K E H I D U PA N A DV E N T
usahanya ke lokasi yang lebih besar.
Beberapa bulan kemudian jemaat tersebut, Romy dan Bing menghadiri pertemuan penginjilan. Setelah bertahun-tahun tanpa keputusan, Romy secara publik mengabdikan hidupnya kepada Tuhan melalui baptisan pada bulan Juni
2012. Pertobatan Romy adalah situasi kasih dan dukungan dari keluarga dan te-
man-temannya. Doa bertahun-tahun
Bing, kesabaran, dan kesaksiannya akhirnya membuahkan hasil. n
Eugene dan Irene Cruz adalah mantan
Ketua Jemaat Pasay cabang dari Christian
Couples Circle.
Cara Allah
bagi Satu
Keluarga
Oleh Raimund Fuchs
K
etika Hans Fleischhacker berusia 17
tahun, hal terakhir yang ia minati
adalah Kekristenan. Ibunya, yang adalah
seorang Kristen, sering mendesaknya untuk pergi ke gereja dengannya, tapi jawabannya selalu sama: “Aku bisa tidur
lebih nyaman di rumah daripada tidur di
bangku gereja.” Tapi ketika Hans tumbuh dewasa, ia mulai berkencan dengan
seorang wanita muda bernama Anita,
yang serius tentang iman Kristianinya.
Bersama dengan dia mengubah pandangannya tentang Tuhan, dan ia mendapati dirinya percaya akan hal yang
Anita lakukan. Pasangan ini menikah
dan dikaruniai dua putra.
Sebuah Pengantar Advent
Sebagai anak-anak mereka tumbuh
dewasa, Hans dan Anita berkenalan dengan pasangan Advent. Melalui persahabatan ini mereka melihat kehidupan dan
dunia dari perspektif yang berbeda. Mereka ingin tahu lebih banyak, dan segera
mulai mengambil pelajaran Alkitab dengan teman-teman baru mereka. Anita
hampir berhenti dari pendidikannya pada satu titik karena dia begitu kuat percaya pada apa yang dia sedang pelajari sendiri melalui iman Kristen. Dalam pencariannya untuk membuktikan kesalahan
Alkitab, bagaimanapun, ia menemukan
Advent yang tampaknya terus lebih de-
12
Adventist World | 09 - 2013
kat dengan kebenaran Alkitab daripada
apa yang dia pelajari sebelumnya.
Sementara orangtuanya belajar tentang orang Advent, Hannes, Hans dan
anak tertua Anita, sedang dipersiapkan
untuk upacara gerejanya. Pada awalnya
dia tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam pelajaran yang diambil orangtuanya.
Bawah: KAKEK NENEK YANG
BANGGA: Hans dan Anita dengan
cucu mereka. Kanan: AYAH DAN
ANAK: Hans dengan kedua anaknya,
Michael (kiri) dan Hannes.
Selama mereka belajar Alkitab, entah bagaimana, Hannes membiarkan pintu kamarnya terbuka sedikit, ingin tahu tentang apa yang sedang diajarkan.
Mengubah Perilaku
Apa yang ia dengar mengangkat banyak pertanyaan, dan Hannes membutuhkan jawaban. Ia mengunjungi gurunya untuk konfirmasi, tetapi jawaban
pria itu tidak lengkap dan tidak memuaskan. Hannes dan orangtuanya memutuskan bahwa gereja Advent paling dekat
dengan ajaran yang telah mereka pelajari
dari Alkitab.
Pada awalnya Hans dan putra bungsu
Anita, Michael, tampak senang untuk
pergi bersama dengan keyakinan baru
keluarganya. Dia menghadiri kebaktian
Sabat dan berpartisipasi dalam programprogram anak-anak. Kemudian, pada
usia 16 tahun, Michael memutuskan ia
tidak lagi tertarik pada kehidupan gereja.
Orangtuanya menginginkan dia untuk
terus datang, sehingga ia enggan setuju.
Tapi dia mengambil setiap kesempatan
untuk memprovokasi orang-orang yang
berbagi akan keyakinan orangtuanya.
C o u r t es y
o f
t h e
f a m i ly
Kemenangan Akhir
Raimund Fuchs menjabat sebagai Di-
o f
t h e
f a m i ly
Yesus memperoleh kemenangan dalam kehidupan Michael. Dia membuat
keputusan bagi Kristus dan dibaptis dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Saat ini Hans, Anita, dan anak-anak mereka adalah anggota Advent yang setia,
terlibat dalam pelayanan berkomitmen
untuk keluarga dan pemuda.
Orangtua, jangan pernah menyerah
pada anak-anak Anda. Teladan dan kesabaran Anda dapat membuat perbedaan
dalam hidup mereka. n
C o u r t es y
Ketika mereka melihat perilaku Michael lepas kendali, orangtua Michael
berdoa untuknya, berharap Tuhan akan
campur tangan. Suatu hari, di luar ide
untuk bagaimana untuk mengajar anak
mereka, Hans dan Anita duduk bersama
Michael dan berkata, “Engkau dapat pergi ke mana pun engkau inginkan, dan
melakukan apa pun yang engkau sukai;
kami tidak akan memaksamu apa pun
untuk melakukan segala yang engkau tidak ingin lakukan.“
Dengan air mata di matanya Michael
berkata, “Aku tidak bisa melakukan itu!
Kalian telah mengajari saya yang benar
dari yang salah dengan kata-kata dan teladan kalian. Aku tidak bisa terus hidup
dengan cara ini.“
KELUARGA STEPANEKS: Maike,
Brian, dan kedua anak mereka.
rektur Pelayanan Rumah Tangga di Uni
Austria ketika ia menulis kisah ini.
pernikahan kami. Api itu berkobar lagi.
Menyalakan
Kembali Api
Bekerja Melalui Perubahan
Oleh Maike Stepanek
T
idak lama setelah pernikahan kami
yang sempurna, suami saya dan saya
menemukan diri kami tidak bahagia dalam pernikahan kami. Selama bertahuntahun saya merasa ditolak oleh kurangnya minat Brian ke saya, sementara Brian
merasa tidak dihargai dan dijauhi. Hal
ini memberikan kami perasaan tak berdaya, siap untuk menyerah dan melanjutkan. Tapi sementara kami mencari sesuatu, Tuhan selalu memberikan kelangsungan hidup bagi bahkan situasi yang
paling putus asa.
Penyembuhan Dimulai
Sally Lam-Phoon, Direktur Pelayanan Rumah Tangga Divisi Asia Pasifik
Utara, dan suaminya, Chek Yat, datang
ke Jemaat Inggris Ilsan di Goyang City,
Korea Selatan, dan program melaksanakan program memperkuat pernikahan.
Mereka memperkenalkan kami akan
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), kuesioner yang dirancang untuk membantu
orang memahami bagaimana kita memandang dunia dan orang-orang di sekitar kita. Melalui enam sesi konseling pernikahan, suami saya dan saya mulai mengerti satu sama lain pada tingkat yang
lebih dalam dan bagaimana berkomunikasi dan menerima perbedaan satu sama
lain.
Saya belajar bahwa Brian adalah seorang introver, sementara saya ekstrover.
Kami berdua belajar bahwa ekstrover
dan introver ada pada kendaraan sosial
yang berbeda. Sementara saya tahu tidak
ada orang asing, Brian lebih terkesan ragu-ragu tentang kepada siapa ia bersosialisasi. Ia cenderung untuk menjaga pikirannya sendiri, sementara saya mengungkapkan hampir setiap pemikiran baru yang muncul di kepala saya. Memahami perbedaan ini, dan bahwa keduanya berdua memiliki hal positif dan negatif, membantu kami menemukan kembali satu sama lain. Kami belajar bagaimana untuk lebih bekerja sama dalam
Semuanya berubah lagi ketika kami
memiliki anak-anak. Lebih stres lagi dalam hubungan kami ketika kami pindah
ke negara asing agar Brian bisa menjadi
mahasiswa penuh waktu. Dalam kekacauan pikiran dan kurang tidur dan masalah keuangan, kami kembali ke tempat
kami mulai—pernikahan kami tergantung pada keseimbangan. Kami tidak
memiliki energi atau waktu untuk ibadah, yang mana kami selalu menghadapi
masalah yang sama seperti sebelumnya,
tetapi dengan kekacauan yang lebih besar. Kami pura-pura bahagia, memfokuskan semua energi kami pada anak-anak,
tapi kami diabaikan pernikahan kami.
Meskipun ada kecerobohan kami,
Tuhan terbukti selalu selangkah lebih
maju. Dia membantu kami untuk melihat bahwa kami harus jujur dengan-Nya,
​​
dengan keluarga kami, dan dengan
orang-orang di sekitar kami. Kami sangat berterima kasih untuk alat-alat yang
telah diberikan kepada kami untuk
membangun kembali pernikahan kami.
Api itu terbakar sekali lagi. n
Maike Stepanek menulis dari Thailand, di
mana Brian melanjutkan pendidikannya di
Asia-Pacific International University.
09 - 2013 | Adventist World
13
K E P E R C AYA A N D A S A R
Oleh Daniela Gelbrich
MEREFLEKSIKAN
yang
Asli
Menemukan kuasa Kristus dalam kehidupan sehari-hari
K
ami menolak mereka yang hidupnya bertentangan dengan teori
atau keyakinan mereka, dan kami
juga menolak orang yang mengaku Kristen yang memanfaatkan kepercayaan
orang banyak. Meskipun manusia tidak
dapat menjadi teladan dari kesempurnaan, dalam dunia yang rusak, kita sangat
membutuhkan orang-orang yang menunjukkan nilai kehidupan nyata yang
terkait erat dengan Allah dan kerajaanNya.
Kebebasan dari Diri
Kita hidup di dunia yang berubah cepat, di mana nilai-nilai dibuat dan dijatuhkan sesuai dengan keinginan kenyamanan atau filsafat manusia. Seperti
orang Advent, kita ditakdirkan untuk
memimpin orang lain untuk bertemu dengan Allah yang selalu hadir. Bahkan, kita dipanggil untuk menjadi teladan kekuatan Allah yang penuh kasih yang menginginkan kita untuk ditebus dari kejahatan hidup. Meskipun demikian, realitasnya menangkap kita. Sebagai bangsa
yang jatuh, terpisah dari Allah, kita berperilaku sesuai dengan kehancuran kita.
Kita merasa kekosongan, dipicu oleh
adanya kejahatan di dalam hati kita, dan
14
Adventist World | 09 - 2013
mencari kehidupan yang bermakna. Seringkali prioritas nomor satu kita adalah
“Saya,” dan kita siap untuk membela kepentingan kita berapa pun baiayanya. Kita memang egois.
Suatu tempat di luar Eden, kita harus
menemukan penebusan. Kita perlu penyembuhan dari kejahatan luka yang telah diberikan pada kita. Sebagai orang
Kristen, kita dapat melihat di luar batas
kehancuran manusia. Kita melihat rencana Allah yang unik untuk memulihkan
kemanusiaan yang rusak demi martabat
sejati. Sebagai orang Kristen kita percaya
pada Tuhan yang membebaskan kita dari
kejahatan, yang membawa kita ke dalam
perjanjian-Nya, dan memungkinkan kita
untuk menyembah-Nya sebagai satu-satunya Allah yang benar—Dia memberikan obat untuk masalah keberadaan kita.
Itu sebabnya, dalam mengandalkan sepenuhnya pada kasih karunia Tuhan, kita
dipanggil untuk menjadi orang saleh
yang berpikir, merasa, dan bertindak selaras dengan nilai-nilai surgawi. Memang, penebusan dan perilaku Kristen
berjalan beriringan. Realitas penebusan
menyiratkan perubahan karakter yang
mendalam dan kebebasan dari belenggu
keegoisan. Umat ​​manusia ditakdirkan
untuk menjadi kudus seperti Allah itu
kudus, pada semua tingkat eksistensi manusia (Imamat 11:44; 19:2; 20:26, 1 Petrus 1:6).
Citra Allah yang Tak Terlihat
Kita diciptakan menurut gambar Allah. Oleh karena itu, Allah mengutus
Anak-Nya, yang “adalah gambar Allah
yang tidak kelihatan” (Kol. 1:15), sehingga mengungkapkan makna dan isi martabat manusia sejati. Bagaimanakah
Anak Allah, yang adalah gambaran dari
Allah yang tidak kelihatan, berhubungan
dengan manusia terjebak dalam pembenaran diri dan menipu diri sendiri? Bagaimanakah Dia menunjuk umat manusia untuk penyebab yang lebih besar dan
lebih layak? Jawabannya sederhana: Ia
hidup. Dia mengungkapkan Bapa-Nya
dalam kehidupan sehari-hari-Nya, Ia
berbagi, dan Dia hanya bergantung pada
Bapa. Yesus tidak mempercayakan diriNya kepada manusia, karena Dia tahu
kehancuran mereka (Yohanes 2:24, 25).
Meskipun demikian, Dia dekat dengan
manusia, berkenalan dengan kesengsaraan dan cobaan. Dia menaruh kepercayaan-Nya semata-mata dalam Bapa-Nya.
Dia tidak menentukan sendiri dalam te-
rang pendapat orang lain.
Ia didasarkan pada Tuhan, hidup dalam hubungan konstan dengan Bapa surgawi-Nya dan menunjukkan nilai-nilai
pemerintahan Allah dalam hidup-Nya.
Bahkan, hidup-Nya menunjukkan bahwa iman yang otentik mengungkapkan
dirinya dalam semua aspek eksistensi
manusia. Yesus tidak menunjukkan pilih
kasih, melainkan menganggap orang sama-sama berharga. Memang, Ia “tergerak oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka seperti domba tidak memiliki gembala” (Markus 6:34). Dia sangat peduli, Ia terlibat, dan Dia tidak
mengusir orang-orang yang datang kepada-Nya (Yohanes 6:37). Dia bebas untuk mengasihi tanpa syarat, tetap menjadi teman sejati meskipun ditinggalkan,
ditolak, dan ditolak. Dia mengasihi manusia tanpa pernah memaafkan kejahatan atau hanya sedikit berekspresi pada
ketidakadilan. Kasihnya tidak buta tapi
nyata.
Dia adalah hamba manusia, memilih
untuk melayani secara bebas tanpa pernah menjadi budak atau lelucon mereka.
“Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia men-
derita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil“ (1 Petrus 2:23). Kehidupan pribadi-Nya tidaklah setara dengan nilai diri-Nya, tetapi Ia hidup secara khusus bagi Allah. Itu lebih penting
bagi-Nya untuk menghayati nilai-nilai
Bapa-Nya dan mengungkapkan hati Bapa-Nya daripada membela hak-hak-Nya.
Kata-kata dan tindakan-Nya selalu tepat.
Sebagai duta surga, di mana kasih sejati
dan keadilan pemerintahan tertinggi, Ia
sungguh-sungguh dengan apa yang Dia
katakan dan mengatakan apa yang benar
(Mat. 5:21-26).
Takdir Kita
Sebagai orang Kristen kita mengaku
mengikuti Yesus dan karena itu kita milik Allah. Kita telah ditebus untuk kehidupan yang dirancang sesuai nilai-nilai
Allah. Karakter Allah adalah titik referensi kita untuk kasih sejati dan kedewasaan. Kita tahu bahwa dibutuhkan keberanian untuk berenang melawan arus
dan melepaskan kesenangan dosa yang
memikat. Sebagaimana kita dihadapkan
dengan kehancuran kita, kita mengakui
bahwa kita membutuhkan penebusan
dan Allah Pengampun dosa. Dia memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan karakter
Kristus. Untuk melakukannya, kita perlu
berjalan dekat dengan Kristus. Kita juga
perlu menghabiskan waktu untuk merenungkan Tuhan dan siapa Dia sebenarnya. Kita harus bersedia untuk mempertanyakan diri kita sendiri dan memiliki
kepekaan informasi Alkitabiah yang selaras dengan Tuhan dan apa yang tidak selaras. Kita harus bergantung pada Allah
Israel dan firman-Nya yang tidak pernah
gagal karena hal ini memungkinkan kita
untuk merebut keindahan dan kebebasan kehidupan yang berpusat pada Kristus. Perilaku Kristen berhubungan erat
dengan bentuk karakter Allah, menerangi semua aspek kehidupan manusia.
Inilah yang dibutuhkan dunia yang rusak
ini. n
Daniela Gelbrich, Ph.D.,
adalah profesor Perjanjian Lama di Friedensau
Adventist University di
Jerman.
Perilaku
KRISTEN
Kita dipanggil untuk menjadi orang saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak selaras dengan prinsip-prinsip surgawi. Karena
Roh Kudus menciptakan dalam diri kita karakter Tuhan kita, kita
melibatkan diri kita hanya pada hal-hal yang akan menghasilkan
kemurnian Kristus, kesehatan, dan sukacita dalam hidup kita.
Ini berarti bahwa kesenangan dan hiburan kita harus memenuhi
standar tertinggi dalam rasa dan keindahan Kristen. Sementara
mengakui adanya perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi, yaitu keindahan sejati yang tidak fokus
pada hal-hal luar saja, tetapi dalam hal yang tidak dapat dimus-
nahkan dari roh yang lembut dan tenang. Ini juga berarti bahwa
karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, kita harus merawat
mereka dengan baik. Seiring dengan olahraga dan istirahat, kita
harus menerapkan pola makan yang paling sehat dan menjauhi
makanan haram yang diidentifikasi dalam Kitab Suci. Minuman
beralkohol, tembakau, dan penggunaan obat-obatan yang tidak
bertanggung jawab dan narkotik yang berbahaya bagi tubuh kita,
kita harus menjauhkan diri dari hal-hal itu juga. Sebaliknya, kita
harus terlibat dalam apapun yang membuat pikiran dan tubuh kita
ke dalam disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira,
dan baik. (Rm. 12:1, 2; 1 Yoh. 2:6, Ef. 5:1-21, Flp. 4:8, 2 Kor. 10:5; 6:147; 1 Ptr. 3:1-4;. 1 Kor. 6:19, 20; 10:31, Im. 11:1-47;. 3 Yoh. 2).
09 - 2013 | Adventist World
15
C E R I TA S A M P U L
M
ario dan Julieta Suazo
sedang menangis. José
kesayangan mereka telah
meninggalkan rumah. Itu adalah
hal yang pertama dalam 14 tahun
hidupnya untuk saling berpisah.
José saat itu akan pergi ke Amerika.
Mereka tidak tahu kemudian, tetapi
itu adalah awal hidup baru.
Pelatihan Misionaris
Mario dan Julieta telah membesarkan
putra mereka dengan cara terbaik yang
mereka tahu. Julieta masih ingat doa José
dan saudaranya, Mario junior, berdoa setiap pagi selama bertahun-tahun sebelum
turun dari mobil untuk sekolah: “Dalam
nama Yesus saya menyatakan bahwa saya seorang pria di hati Allah sendiri dan
seorang hamba dari Allah Yang Mahatinggi. “Kasih José untuk Tuhan bersinar
dalam kepemimpinannya antara rekanrekannya di sekolah dan di gereja. Dia
pernah peka terhadap kebutuhan orang
lain. Julieta mengatakan, “Tidak sulit bagi saya untuk melihat bahwa ia memiliki
panggilan dari Allah.”
Gereja tidak hanya mengasihi José.
Dia mengasihi ayahnya dan pertanian di
negara itu. Dia mengasihi semua orang
dan semua kehidupan sains, ruang, arsitektur, olahraga (khususnya sepak bola),
menunggang kuda, dan berenang. Gambar, desain, lukisan, binatang, dan komputer terlibat sangat subur, pikiran seorang muda.
Julieta selalu percaya bahwa kehidupan anaknya akan menjadi kesaksian yang
indah bagi Allah.
Badai Perubahan
Bibi José dan Paman Elva Ignacio
Bautista adalah misionaris Injili bersemangat. Mereka memiliki dan mengoperasikan Camp Bethel, sebuah kamp interdenominasi terletak di Tegucigalpa, Ibukota Honduras. Lokasi perkemahan itu
mengatur sekolah di mana banyak pen-
deta dilatih.
Tapi satu hari kelompok misionaris
yang sangat berbeda tiba di perkemahan
itu. Badai Mitch baru saja menghancurkan negara bagian ini. Tidak seperti badai Mitch yang telah dikenal di wilayah
itu sejak Badai San Calixto di tahun
1.780.1 Untuk Honduras saja, lebih dari
5.600 tewas, lebih dari 8.000 lainnya hilang, dan sekitar US $ 3,8 miliar pada kerusakan ekonomi, kehancuran akan 50
tahun kemajuan, menurut Presiden
Honduras Carlos Flores Facussé.2
Para misionaris adalah mahasiswa
dari Akademi Laurelbrook di Dayton,
Tennessee (AS) yang datang untuk
membantu setelah badai. Elva membawa
mereka masuk karena mereka tidak punya tempat lain untuk tinggal. Semakin
lama mereka tinggal, semakin mereka
terpesona. Dia belum pernah melihat
orang-orang muda baik itu para pekerja
keras dan spiritual. Ketika mereka membantunya di dapur, mereka bercerita ten-
ar
Oleh Lael Caes
p
u
d
i
H
Itulah
n
a
p
u
d
i
h
e
k
a
n
a
Bagaim
,
o
i
r
a
M
a
d
a
p
g
n
data
.
n
i
a
l
g
n
a
y
,
a
t
e
i
l
Ju
tang Laurelbrook Academy. Elizabeth,
Putri Elva, menjelaskan: “Ibu saya melihat orang-orang muda yang tidak takut
untuk mengatakan bahwa mereka mengasihi Allah.”
Sangat terpikat akan kisah Elva, bahwa dia meminta Elizabeth jika dia ingin
menghadiri Laurelbrook. “Saya tidak pernah berpikir ibuku akan membiarkan saya pergi keluar sendiri. Itu menakjubkan!
“Jelas Elizabeth. Namun pada tahun 2001
tahun pertama sekolahnya adalah di Laurelbrook.
Perubahan Lainnya
Bibi Elva terus merekrut untuk Laurelbrook. Dia mulai mencoba untuk meyakinkan orangtua José tentang sekolah
itu. “Adik saya berbicara begitu luar biasa akan sekolah itu,” kata Julieta. “Dia
memberiku brosur yang menjelaskan filosofi sekolah itu. Saya menyadari bahwa
prioritas Laurelbrook adalah spiritual.
“Dia memikirkan pengiriman José. Dua
tahun dia lulus dari sekolah—sekolah di
mana dia dan teman-temannya ikuti sejak mereka berusia 5 tahun. Namun, entah bagaimana, ia dan Mario berdua tahu
bahwa ini akan menjadi keputusan terbaik bagi kehidupan José.
Mengetahui bahwa tidak membuat
perpisahan mereka lebih mudah. “Aku
membuat kesepakatan dengan Julieta untuk tidak menangis ketika José pergi,”
kata Mario. “Tapi pada hari dia pergi, ka-
mi berdua menangis.” José mengingat
nasihat ibunya tentang sekolah barunya:
“Jangan berdebat dengan orang-orang
Advent gila, mereka bukan orang jahat.
Mereka percaya pada hari Sabat, tapi kau
tahu kebenarannya. Ambillah keuntungan dari situasi.“
José dan Mario menikmati perjalanan terakhir mereka dengan sang ayah
untuk sementara waktu, seperti saat-saat
nostalgia dia menemani ayahnya keluar
ke peternakan. Kunjungan Mario untuk
Laurelbrook meninggalkan kesan akan
pikiran terbuka dan sekular. Dia berkata,
“Ketika aku kembali [ke Honduras], saya
yakin bahwa José berada di tangan yang
sangat baik.”
Misionaris José
Bagi José, tiba di Laurelbrook berarti
ia bisa melakukan penginjilan sendiri.
“Saya bertanya banyak pertanyaan.
Dekan Rick Carr mendengar tentang hal
itu, sehingga ia mengundang saya untuk
belajar Alkitab. Saya percaya bahwa saya
akan bisa meluruskan mereka melalui
Alkitab. “José mulai mengambil pendidikan tersebut. Dia belajar lebih dari
yang ia bayangkan, dan membuat keputusan yang mengubah hidup untuk kebenaran Allah. Suatu semangat komitmen
total kepada Tuhan yang ia telah pelajari
dari ibunya, pada kehidupan yang telah
dipersiapkan baginya. Jadi ketika dekan
Stephen Conway menegaskan, “Jika Anda percaya, ikutlah dibaptis,” José tahu ia
harus. Sepupu Elizabeth menjadi salah
satu yang pertama bertobat. “Segera setelah ia belajar kebenaran ia menerimanya,” katanya. “Saya mengagumi hal ini.
Ia mempengaruhi saya banyak dalam keputusan saya karena dia berbicara dengan jelas kepada saya dan menegur cara
yang saya yang salah. “
“Saya tidak ingin memberitahu
orangtua saya bahwa saya telah dibaptis,”
kenang José. “Ketika saya memberitahu
hal ini, ibu saya mulai menangis. Lalu dia
berkata, ‘saya percaya Tuhan membawa
kamu ke sana untuk mengajarkan halhal ini—dan kembali untuk mengajar kami.’” Kata-kata tulusnya lebih terkesan
nubuat dari yang bisa ia dibayangkan.
Hidup telah berubah untuk seluruh keluarga.
Pergi ke Eropa
Selama tahun terakhir di Laurelbrook, batas pemikiran José secara dramatis diperluas ketika Eddie Ramirez, seorang perekrut dari European Bible
School (EBS) di Norwegia mengunjungi
Laurelbrook. “Tuhan membuat sesuatu
mungkin bagi saya untuk menghabiskan
dua tahun di Norwegia sebagai mahasiswa dan anggota staf,” jelas José. Saat ia
Atas: BERMULA DI SINI: Para siswa Laurelbrook Academy di
Tennessee, menolong para korban badai di Honduras, memulai
rantai kejadian yang menuntun kepada pembentukkan VIDA.
Kana: PELATIHAN MISIONARIS: Central American Bible
Institute (Instituto Biblico Centroamericano [IBC]) memberikan
pelatihan 10 bulan dalam penginjilan perorangan.
09 - 2013 | Adventist World
17
C E R I TA S A M P U L
Atas: PENCARI BAKAT: Direktur humas, Naomi Jackson, menggunakan
bakat musiknya untuk mengembangkan profil VIDA di Amerika Serikat.
Kanan: PELATIHAN PRAKTIK: Siswa Central-American Bible Institute
mempraktikkan kemampuannya dengan menemui banyak orang.
dilatih dan bekerja ia memikirkan rumahnya. “Saya mulai berpikir kampung
ayahku di Desa El Suyatal. Itu jauh dari
kota dan belum cukup dekat. Aku mulai
bermimpi meniru pengalaman Norwegia
di Honduras, “kenang José. Dia sedang
memikirkan sekolah pelayanan yang lain
untuk Honduras.
Mario ingat panggilan telepon José
dari rumah yang membahas keinginannya bagi Norwegia dan ide-idenya untuk
memulai sesuatu yang sama di kampung
halamannya. “Dari awal dia tinggal di
Norwegia, dia mengatakan kepada kami
tentang ide untuk memulai sebuah proyek di El Suyatal. Kami memutuskan untuk mendukung dia dalam segala hal.“
“Ibuku ingin aku melakukan pekerjaan untuk kelulusan, tapi saya ingin sebuah tempat seperti EBS—sebuah sekolah
Central American Bible. Ayahku berkata,
‘José, Tuhan memberi engkau pengalaman ini. Tuhan telah memberi saya semua
yang saya miliki sehingga engkau dapat
memulai hal ini. Pemberian saya bukanlah suatu kebetulan.‘”
Jadi itu terjadi pada tahun 2006, kembali ke Honduras mempelajari menjadi
insinyur teknik, José berusia 19 tahun
menggunakan pemberian perkebunan
jambu biji enam hektar dari ayahnya untuk memulai VIDA bagi Allah. Julieta te-
18
Adventist World | 09 - 2013
lah dalam perjalanan: “Kita memahami
mengapa Tuhan telah memimpin ayahnya, 15 tahun yang lalu, untuk membeli
tanah di Suyatal. Tuhan telah merencanakan proyek yang kemudian lahir dalam pikiran dan hati José. “
Hidup Baru di El Suyatal
Sebelum ada VIDA tidak ada seorang
Advent dalam populasi El Suyatal yang
sekitar 5.000 jiwa. Tetapi dengan para
penolong dari EBS dan Laurelbrook, José
mengadakan pertemuan penginjilan di
daerah sementara proyek pelayanannya
mulai berakar dan tumbuh. Orang-orang
menyambut khotbah itu. Beberapa bahkan mencela pemimpin agama tinggi
mereka: “Anda telah mengajar kami kebohongan,” seorang berteriak. Trinito,
seorang warga lanjut usia, adalah orang
pertama yang dibaptis di sungai kecil
yang mengalir melalui pemukiman. Sementara pendeta memeriksa dengan bertanya apakah ia setuju dengan semua
doktrin ini, Trinito menjawab, “Tentu
saja pendeta, saya percaya hal-hal ini, jika tidak, saya tidak akan berada di sini
untuk dibaptis.” Setelah keluar dari air, ia
mengumumkan: “Saya dapat mati dengan tenang karena saya telah bertemu
dengan Yesus.” José sangat senang oleh
karena ayahnya juga memberikan hati-
nya kepada Tuhan, karena ia sebelumnya
telah memberikan tanahnya. Sekarang ia
dan anaknya akan bekerja sama dalam
setiap tugas, memenuhi misi Allah pada
bagian dunia mereka.
Julieta mengikuti dengan dekat. Dia
menyukai pekabaran kesehatan dan percaya bahwa Ellen White adalah seorang
nabi Allah. Dia mengatakan, “Suami saya
telah terlibat dalam hampir segala sesuatu! Saya ada di belakang mereka, mendukung mereka dalam doa dan dalam semua yang saya dapat lakukan.“
VIDA Bekerja
VIDA, suatu institusi misionaris yang
dimulai di El Suyatal pada tahun 2006,
adalah singkatan mantra yang berarti
“hidup” dan berdiri untuk Vision Integral para el Desarrollo Asistencial—Sebuah visi terpadu pengembangan bermanfaat. Sebanyak seperti yang lain, VIDA
mengintegrasikan masyarakat di dunia:
Heike Olschewski, Kepala Divisi Kesehatan dan Pola Hidup, adalah praktisi
kesehatan berpengalaman dari Jerman
dengan 20 tahun pengalaman dalam sektor nonprofit. Eliazar Moro, dari Belize,
teman sekelas José dari Laurelbrook dan
EBS, mengelola keuangannya. Direktur
penginjilannya adalah Erick Montenegro
Oreamuno, dari Costa Rica. New Englander Joseph Nally datang ke VIDA se-
Atas: PENDIDIKAN BILINGUAL: Pusat pendidikan Campos Blancos menawarkan
pendidikan berkualitas dalam bahasa Spanyol dan Inggris. Kanan: KEBENARAN
SEDERHANA: Erick Montenegro Oreamuno, Direktur Penginjilan VIDA,
mempertajam kemampuan pelajaran Alkitabnya.
bagai koki vegan terlatih dan sekarang
berpartisipasi di Central American Bible
Institute. Manuela Fankhauser, dari
Swiss, berpartisipasi di sekolah bilingual
Campos Blancos yang dimulai dengan
dua siswa dan sekarang memiliki 35. Seorang Amerika, Naomi Jackson, direktur
hubungan masyarakat, adalah musisi terlatih yang mendedikasikan beberapa
minggu setiap tahun untuk mempromosikan organisasi melalui musiknya di
Amerika Serikat.
“Dua bulan adalah rata-rata waktu
tinggal bagi para pengunjung dan relawan,” José menjelaskan, akan program
pelatihan misionaris VIDA, tapi itu berkisar dari dua minggu sampai empat bulan. Sekolah Alkitab lain melaksanakan
program pelatihan 10 bulan, dengan empat jam setiap kelas dan kerja praktik per
hari. Waktu yang digunakan tim internasional VIDA dinvestasikan dalam pertumbuhan mereka sendiri dan pengembangan proyek termasuk melakukan jalan pagi ke bukit-bukit sekitar untuk perenungan pribadi setiap hari.
Naomi Jackson menjelaskan awal
proyek terjadi: “EBS berpartisipasi dalam
tiga misi perjalanan, masing-masing dua
bulan panjang, dari tahun 2007 sampai
tahun 2009.... Marta dan Werner Rusch,
kemudian para direksi EBS, selalu mendukung VIDA dan terus mengunjungi
dan melayani perjalanan misi tahunan.
“Pendukung lainnya termasuk Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh Skotselv,
yang merupakan gereja lokal EBS, Yayasan Heartgood, Sekolah Misi Matteson—juga dari Norwegia—dan mereka
yang berpikiran misionaris dari berbagai
negara.
“Kami bersyukur kepada Tuhan untuk masing-masing dan setiap salah satu
misionaris yang memberikan segalanya
kepada Tuhan untuk proyek ini,” kata
José. Tanpa mereka, pelayanan ini tidak
akan pernah sama. Tuhan memberkati
masing-masing mereka!“
Kerinduan untuk Penyelesaian
Pekerjaan
Pemimpin muda VIDA memahami
bahwa mereka, dan semua yang mereka
miliki, adalah milik Allah dan pekerjaanNya. Seperti yang diakui Mario: “Hal ini
mengisi saya dengan keheranan dengan
mendengar anak saya berkata,” Papito,
tidak semua yang Anda sebut milik Anda adalah benar-benar milikmu. Ini semua milik Allah.“ Tapi José mengajarkan hanya apa yang dia hidupkan dan
percayai. Komitmen total yang ia pelajari
di masa kecil, dari hal jujur, ayah yang
bekerja keras, sang ibu yang misionaris,
bibi, dan paman, terlihat dalam pekerjaan sehari-hari di kampus, kunjungan ke-
sehatan ke masyarakat sekitar, studi Alkitab dan inisiatif penginjilan di rumah
El Suyatal, dan setiap doa komite eksekutif dalam perencanaan. Dan karena segala sesuatu yang dimiliki VIDA dan telah
diberikan kepada maksud Allah, Allah
telah melihat hal itu sesuai untuk diberkati. Orang banyak kagum pada pekerjaan kesehatan di sana. Secara materi, VIDA mulai dengan satu bangunan senilai
sekitar $ 5.000. Secara bangunan fisik saat ini telah bernilai hampir $400.000.3
VIDA beroperasi pada gairah untuk
menyelesaikan pekerjaan. “Allah tidak
membutuhkan bakat-bakat atau sumber
daya kita sebagai manusia,” tegas José,
“Dia membutuhkan kelemahan kita yang
memberinya kesempatan untuk melakukan pekerjaan-Nya. Allah telah melakukannya di sini menggunakan orang muda untuk melakukan hal yang besar. Dibutuhkan lebih banyak kaum awam untuk bergabung pada pelayanan ini. Saat
kaum awam berkejaran untuk bekerja sama dengan para pendeta, pekerjaan akan
terselesaikan.’”
Mario dan Julieta menantikan hari
itu, hari yang mulia, hidup yang kekal.
Tapi mereka sudah menuai dalam sukacita. n
1
www.gobierno.pr/NR/rdonlyres/49EA64D0-305B-4881-8B8504B518004BD5/0/Ciclones_en_PR.pdf.
2
www.ncdc.noaa.gov/oa/reports/mitch/mitch.html.
3
Kontribusi pajak dapat dikurangi untuk mendukung VIDA
International dan dapat dilakukan melalui Outpost Centers
International (OCI ), 5132 Layton Lane Apison, Tennessee
37302; [email protected].
Lael Caesar adalah
Associate Editor
Adventist World yang
telah menerima inspirasi
baru bagi pelayanan saat
mengajar di VIDA.
09 - 2013 | Adventist World
19
Kisah Orang Advent
D IVI S I
I n t e r - Ame r i k a
B
elajar di sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
membutuhkan jumlah usaha dan pengorbanan yang sangat besar. Faktanya, beberapa orang mengutip fakta ini
ketika mencoba untuk berasalan mengenai ketidakpedulian
mereka kepada pendidikan Kristen. Sayangnya, kita menerima
tantangan seperti ini di Divisi Inter-Amerika.
Apakah investasi dan usaha oleh gereja, orangtua, dan
setiap siswa untuk belajar di sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sepadan? Apakah benar ada perbedaan
antara seorang muda belajar di sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan seseorang yang tidak menikmati
hak istimewa itu?
Baik, kehidupan itu sendiri telah menyediakan saya dengan sebuah jawaban. Pada waktu yang sama, saya telah belajar dua pelajaran hebat yang akan saya ilustrasikan melalui
cerita kehidupan. Memang, kesaksian berikut memberikan
sekilas ke dalam apa yang ingin dicapai oleh pendidikan yang
didorong oleh misi di universitas-universitas Advent di InterAmerika untuk mahasiswa-mahasiswa mereka.1 Diterapkan
secara tepat, pelajaran-pelajaran ini berhubungan erat dengan
pencapaian misi Allah bagi jemaat-Nya.
20
Adventist World | 09 - 2013
P HOTO S C OURT E S Y
pa b l o s a e n z
Anak tertua dari delapan bersaudara, Pablo Sáenz—atau
“Pablito,” sebagaimana teman-teman dekatnya memanggilnya—memulai kehidupannya dalam cara tunggal. Dia benarbenar dilahirkan ke dalam tangan seorang paman, sejak dia lahir secara tiba-tiba hingga tidak ada waktu untuk menghubungi bidan, bahkan ayahnya sendiri.
Ketika Pablito berumur 4 tahun, pemaparan dari berjalan
jauh di hujan lebat di Chiapas, Meksiko Selatan, meninggalkannya dengan kasus buruk bronchitis. Sepanjang masa kecilnya dia menderita oleh efek yang melemahkan dari infeksi itu.
Terlepas dari semua itu, pada umur 12 tahun dia telah menjadi
seorang pengkhotbah awam yang, tanpa mempedulikan jarak,
memulai misi berkhotbah di jemaat-jemaat daerah setempat.
Misi ini membuat Pablo muda menyadari pentingnya musik dalam gereja. Dia memutuskan untuk belajar bagaimana
memainkan gitar. Sebagaimana dia mengembangkan talenta
bermusiknya, dia menggunakan keseluruhannya dengan memuji Allah dan membagikan firman-Nya. Pablo akhirnya merekam dua album, termasuk beberapa lagu yang dia karang
sendiri.
Itu merupakan waktu yang dia luangkan di sekolah Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh, bagaimanapun, itu meninggalkan tanda yang tak terlupakan dalam hidupnya. Terima kasih
kepada pendidikan Advent, kehidupan Pablo, dia akui saat ini
berbeda dan penuh arti. Ini adalah dua pelajaran yang, sebagai
tambahan kepada pendidikannya, Pablito telah belajar berterima kasih kepada pendidikan Advent yang lebih tinggi.
OF
Jangan Biarkan Masa Lalumu Menghentikanmu
Pelajaran
dari
ehidupan
K
Didorong oleh Misi
yang
Oleh Alejo Aguilar
Adventisme
di Divisi
Inter-Amerika
Belajar untuk Menghargai Rencana Allah Bagimu
“Jika saya tidak meninggalkan rumah saya dengan tujuan
mendapatkan pendidikan di sekolah Advent,” Pablo mengakui,
“Saya pada saat ini akan bekerja di ladang kacang dan jagung,
dan memunguti cacatés [sejenis buah breadnut yang umum di
wilayah pegunungan Meksiko Selatan].”
Allah, bagaimanapun juga, memiliki rencana lain bagi dia,
yang mana jauh melebihi harapan Pablo sendiri. Hanya satu tahun sebelum dia harus memutuskan untuk lanjut ke perguruan
tinggi, Pablo mulai bekerja sebagai penginjil literatur. Konsisten dengan rencana Tuhan untuk hidupnya, aktivitas pelayanan ini memotivasi dia untuk memutuskan menghadiri Universitas Linda Vista di Meksiko Selatan.
Menghadiri institusi Advent untuk pendidikan yang lebih
tingi adalah impian yang menjadi kenyataan, kebahagiaan
yang, ketika melihat ke belakang, bagaimanapun, menghasilkan
perasaan yang bercampur aduk dalam benak Pablo. Pada satu
sisi, mengingat banyak rintangan yang dia alami dalam mencapai itu meninggalkannya dengan sisa rasa kesedihan dan nostalgia. Di sisi yang lain, dia mulai menyukai situasinya sekarang, di mana dia mendapat gambaran yang lebih jelas tentang
masa depan yang menjanjikan yang menunggu dia di pihak Allah. Pablo merasakan Allahnya adalah Allah yang bukan saja
menolongnya tiba di mana dia sekarang, namun juga Seorang
yang akan menemaninya dalam mewujudkan impian terbesarnya—akhirnya membuat hal itu kepada rumah surgawi-Nya.
Tidak ada keraguan bahwa rencana Allah bagi kita merupakan
yang terbaik!
Belajar untuk Lebih Bergantung kepada Allah
“Selama saya tinggal di Universitas Linda Vista,” Pablo
mengingat kembali, “Saya harus bekerja dengan ternak di peternakan, dan juga sebagai asisten pandai besi dan tukang kayu.
Saya bisa melakukan semua ini, bagaimanapun, karena Allah
membuat sebagian besar masalah kesehatan saya menghilang
beberapa bulan setelah saya masuk kuliah.”
Bergantung pada Allah mengajarkan Pablo bahwa terlibat
dalam rencana Tuhan tidak hanya menolongnya untuk mengatasi masalah kesehatannya, namun juga membuatnya menyadari apa pun yang mungkin menjauhkannya dari rencana Allah
bagi hidupnya.
Pablo juga belajar untuk mempercayai Allah ketika dia pergi untuk mendapatkan sumber keuangan untuk membayar kuliahnya. Ayahnya selalu melawan keputusan anaknya untuk belajar teologi, dan menjelaskan dia tidak akan membayar uang
kuliahnya. Namun bahkan halangan signifikan seperti ini tidak
menghalangi Pablo dari belajar. Dia sekarang sedang menyelesaikan gelar teologinya di Navojoa University, salah satu dari
institusi akademik Divisi Inter-Amerika, yang terletak di Meksiko Barat Laut.
“Hidup itu terlalu singkat,” kata Pablo. “Setiap menit adalah
istimewa, dan kita harus menggunakan semua itu untuk kepentingan Allah dan kemanusiaan. Kita seharusnya tidak pernah
lupa untuk bergantung kepada pertolongan Tuhan. Ini adalah
sesuatu yang saya pelajari hanya setelah menghadiri sekolah
Advent.
“Saya tidak mengatakan ini karena saya mendapatkan keistimewaan dari belajar di universitas Advent. Tapi saya bersyukur kepada Allah karena telah menolong saya mendapatkan
pendidikan itu, dan saya merasa Dia telah memampukan saya
untuk menjadi seorang pengkhotbah persuasif. Saya tahu bahwa Allah memiliki rencana yang jelas bagi kehidupan saya.
Waktu yang saya gunakan di sekolah Advent telah menolong
saya untuk mengerti lebih baik dan menghargai rencana-rencana itu ketika saya berjuang untuk memperoleh alat-alat yang
saya perlukan untuk secara efektif mencapai rencana Ilahi di
masa depan.”
Pekerjaan Penebusan
Salah satu prioritas dan tujuan utama dalam sekolah-sekolah adalah untuk mendorong sebuah roh pelayanan dan kerinduan yang lebih dalam untuk kekekalan. Kita juga mengerti
bahwa untuk mendidik adalah untuk membebaskan, dan bahwa Allah telah secara khusus mempercayakan kita dengan tugas untuk bekerja terhadap penebusan jiwa-jiwa. Kita harus tetap meminta pertolongan-Nya untuk secara bijaksana mengemban suatu tanggung jawab yang suci.
Masih banyak yang harus dicapai dalam rangka untuk memenuhi misi kita di Divisi Inter-Amerika. Kami berharap untuk mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua yang, seperti rencana Allah bagi hidup mereka mulai terungkap, membuat komitmen untuk terus mengikuti meskipun ada rintangan
dan halangan. Kesaksian dari keberanian mereka memperbarui
keberanian kita sendiri untuk tetap percaya dan menyelesaikan
misi yang Pencipta Agung telah percayakan pada kita! n
1
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Inter-Amerika mengoperasikan 14 universitas. Dalam
kelas-kelas, Allah setiap harinya bermanifestasi dalam kehidupan 19.608 mahasiswa/i dan 1.354
guru mereka, menurut Gamaliel Florez, Direktur Pendidikan divisi (hingga Mei 2013).
2
Penulis ingin mengucapkan syukur kepada Allah untuk memberikan dia keistimewaan untuk
menjadi bagian dari fakultas teologi di Navojoa University, di mana dia juga memulai pelatihan
untuk penginjilan, dan di mana selama 10 tahun yang lalu dia bertemu banyak mahasiswa dengan
kehidupan yang dipengaruhi oleh pendidikan Advent.
Alejo Aguilar adalah profesor teologi di
Navojoa University di northwestern Meksiko
Barat Laut.
09 - 2013 | Adventist World
21
Rumah bagi Kot
Oleh Heather VandenHoven
RENUNGAN
Ketika kita tidak mengharapkannya, Dia
K
isah tidak mengatakan
dia keluar mencari Yesus,
atau bahkan bahwa Yesus
mencarinya. Lukas hanya mengatakan
dalam kisah itu tentang seorang janda
di Nain bahwa “Dan ketika Tuhan
melihat janda itu, tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata
kepadanya: “Jangan menangis!”
Sambil menghampiri usungan itu
Ia menyentuhnya, dan sedang para
pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai
anak muda, Aku berkata kepadamu,
bangkitlah!” Maka bangunlah orang
itu dan duduk dan mulai berkata-kata,
dan Yesus menyerahkannya kepada
ibunya” (Lukas 7:13-15).
Tidak Ada Harapan
Yesus berada di kota pada hari yang
sedih bagi wanita yang sudah janda. Suaminya telah meninggal beberapa saat sebelumnya, dan sekarang ia berduka atas
kematian anaknya. Kehilangannya tidak
hanya berarti pergolakan emosional, tapi
akan mengubah hidupnya selamanya.
Tanpa anak untuk menyediakan dan melindungi dirinya, dia tak berdaya. Tanpa
dukungan emosional dari anaknya, dia
22
Adventist World | 09 - 2013
ditakdirkan untuk tahun-tahun kesepian.
Kemungkinan besar dia akan menjalani
hari-hari yang tersisa sebagai tunawisma,
sendirian, dan lapar. Orang-orang kota
itu, berjalan dengan dia dalam prosesi
pemakaman saat dia mengalami kesedihan, akan lama pergi ketika hidup akan
kembali ke rutinitas hidup. Dia tak berdaya, dan tragedinya baru saja dimulai.
Dia harus berurusan sendiri dengan penyerangan kehidupan yang telah dilemparkan ke arahnya.
Tidak Sendirian
Tetapi pada hari itu Yesus berjalan
melalui kota dan ke dalam hidupnya. Dia
membawa penyembuhan dan kasih sayang, siap untuk mengusir perasaan putus asa dan memberikan perlindungan
padanya. Yang dia tidak sadari adalah
bahwa Yesus telah membuat urusan-Nya
untuk membantu orang-orang seperti dirinya, dan sore itu gilirannyalah untuk
menerima rahmat.
“’Hati Yesus pergi kepadanya.” Cerita
bisa berhenti di situ dan masih menangkap kekayaan yang menakjubkan kebenaran bagi kita. Hanya kata-kata saja menunjukkan kepada kita bahwa dalam
pelayanan-Nya, Yesus lebih dari sekadar
menyembuhkan; Dia benar-benar merasakan sakit—Dia merasakan belas kasihan terhadap dilema kita. Bagaimana
mendorong untuk mengetahui bahwa
hati-Nya telah keluar bagi kita dan bahwa Dia merasa kasihan bagi kita. Juruselamat kita peduli! Dia tidak hanya berjalan di kota kita, Dia mampir untuk menjadi Juruselamat dalam hidup kita.
Tapi cerita belas kasih ini tidak berhenti pada “hati Yesus yang pergi kepadanya.” Ini dilanjutkan dengan menunjukkan kasih karunia Tuhan yang luar
biasa yang hanya Yesus Kristus sendiri
yang dapat memberikannya dan Dia
mengulurkan hadiah ini untuk putrinya
di Nain. Ketika Yesus melihat wanita itu
menangis, Ia pergi kepadanya dan berkata, “Jangan menangis,” karena Dia menyadari kebutuhannya yang besar akan
harapan. Yesus mendekati peti mati yang
memegang anak wanita yang tengah berduka, tidak diragukan lagi menyebabkan
kebingungan di antara mereka yang berkumpul. Tapi kemudian ia melakukan
sesuatu yang indah—Dia menyentuh peti mati dan berkata “Bangunlah!” Kepada
orang mati.
Pada saat itu wanita berduka ini menyaksikan keajaiban—anaknya dikemba-
a-Nya
membawa harapan
likan padanya. Yesus melakukan semua
tindakan dalam cerita ini, dan dia menerima semua rahmat. Dia mengakui situasi keputusasaan, Dia melihat kebutuhannya, Dia memelihara—Yesus Juruselamat! Saat itu adalah saat Dia berkata kepada anak perempuan miskin itu, “Ayahdi sini, sayang; semuanya akan baik-baik.
Aku melihat apa yang terjadi padamu,
dan hal itu menyakiti Saya juga. Saya telah menempatkan anak Anda kembali
bersama-sama terutama untuk Anda. Saya mengasihimu.“
Sore itu Yesus memberikan harapan
kepada seorang ibu melalui kebangkitan
anaknya. Mungkin bahkan harapan luar
dugaan bagaimana dia akan hidup di bumi, tetapi juga harapan dalam Juruselamat yang akan menyelamatkannya lagi,
tapi kali ini untuk selamanya. Melalui kisah seorang perempuan Yesus memberikan jutaan demonstrasi akan hati-Nya.
Dia memberi teladan kedalaman kasih
sayang-Nya dan kesediaan-Nya untuk
membuat orang kembali bersama-sama.
Yesus di Kota Anda
Apakah Anda pernah berharap Yesus
akan mampir ke kota Anda, bahwa Dia
akan berjalan ke dalam hidup Anda?
ART W ORK
BY
J e a n - B a p t i s t e
W i c a r
“ Melalui satu kisah seorang
wanita, Yesus telah
memberikan... sebuah teladan
akan dalamnya pengasihanNya dan keinginannya untuk
membuat manusia kembali
bersama-sama.”
Apakah Anda berharap bahwa Dia akan
melihat kebutuhan dan memahami apa
yang Anda hadapi? Mungkin Anda hanya ingin merasa dicintai, diperhatikan,
atau diurus, tetapi hidup Anda terus menerus dibanjiri dengan komplikasi dan
sakit hati. Mungkin Anda telah kehilangan orang yang dicintai, uang, atau pekerjaan Anda. Mungkin Anda telah berdoa
pagi, Anda telah berhasil melewati kehidupan sehari-hari, tetapi Anda tahu bahwa Anda harus pergi melalui semua itu
lagi esok dan hari berikutnya. Anda sudah bertanya-tanya kapan akan menjadi
kesempatan Anda untuk menerima belas
kasihan Yesus yang telah berjanji untuk
semua anak-Nya.
Juruselamat kita membuat janji sederhana namun kuat dalam firman-Nya
bahwa kita tidak pernah sendirian, bahkan di saat-saat kita lemah kita. “Aku
akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan” (Yesaya 41:10).
Atau mendengarkan ini: “Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku”
(Yesaya 49:16). Matius 10:31 mengatakan, “Sebab itu janganlah kamu takut,
karena kamu lebih berharga dari pada
banyak burung pipit,” dan Mazmur mengatakan bahwa “TUHAN itu baik kepada
semua orang, dan penuh rahmat terhadap
segala yang dijadikan-Nya” (Mzm. 145:9).
Sama seperti hati Yesus pergi ke janda
di Nain, bahwa kasih sayang dan pemeliharaan yang sama diperluas juga kepada
kita saat ini. Melalui firman-Nya yang tertulis Dia telah meyakinkan bahwa kita tahu tentang saat Dia berjalan melalui kota
janda ini. Kita diberitahu tentang tindakan
belas kasih-Nya dalam kehidupannya sehingga kita memiliki keberanian. Kita dapat didorong bahwa Ia juga ada di kota kita dan bertindak dengan kebaikan dalam
hidup kita. Suatu hari prosesi tersebut
akan berhenti dan Dia akan berkata “Bangunlah!” Untuk jutaan yang telah beristirahat di dalam Dia. Kita kemudian akan
pulang ke tempat-Nya! Saya tidak sabar—
datanglah, Tuhan Yesus! n
Heather VandenHoven
menulis dari Angwin,
Kalifornia, AS, di mana
ia dan suaminya hidup
dengan anak perempuan
mereka yang berusia 12 tahun.
09 - 2013 | Adventist World
23
ROH
NUBUAT
Oleh Merlin D. Burt
dan
U
asar Ad
Kepercayaan
D
Perannya dalam menyempurnakan
mat Advent percaya bahwa Allah memanggil Ellen G.
White untuk sebuah penginjilan kerasulan yang memainkan peran vital pada permulaan dan pembangunan
gereja. Penglihatan dan mimpi nubuatan membentang sepanjang periode kurang dari 70 tahun, dari 1844 hingga 1915.
Wahyu khusus ini adalah suara pembenaran yang menjaga
gereja dan individu dekat kepada iman Alkitabiah. Mereka tidak memunculkan kepercayaan dasar Advent apa pun, tapi
malahan orang percaya yang bersatu dan memperkaya pemahaman Alkitabiah mereka. Peran ini jelas di dalam sejarah perkembangan doktrin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
Dalam melihat kepada doktrin khusus paling penting dari
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—bait suci dan Sabat dan
hubungannya dalam pekabaran tiga malaikat—kita melihat ini
dipertunjukkan. Sebagai ilustrasi lebih jauh, kita akan melihat
peran Ellen White dalam pengajaran persepuluhan.
Bait Suci di Surga
Pada bulan Maret 1845, O.R.L. Croiser menerbitkan artikel
pertamanya dalam Day-Dawn menyarankan bahwa Yesus memulai penginjilan-Nya pada Bilik Maha Suci di bait suci surgawi pada 22 Oktober 1844. Dia lebih jauh mengembangkan ide
hari anti tipikal pendamaian dalam artikel panjang berjudul
“Hukum Musa” pada 7 Februari 1846, Day-Star Extra.1
Ellen White mengkonfirmasi presentasinya ketika dia menulis pada 1847: “Tuhan [menunjukkan] kepada saya dalam suatu penglihatan, lebih dari satu tahun lalu, bahwa Saudara Crosier memiliki terang sejati, pada pembersihan bait suci.”2 Ketika
Ellen White memperkaya sebuah pengertian tentang bait suci
surgawi dengan mengindentifikasi Yesus sebagai imam besar
kita, karena penjelasan Alkitabiah Crosier yang membangun
dasarnya.
Sabat
Sabat hari ketujuh datang kepada orang Advent melalui pengaruh Gereja Baptis Hari Ketujuh. Rachel Oakes, seorang anggota Gereja Baptis Hari Ketujuh di Washington, New Hampshire, membagikan Sabat dengan Frederick Wheeler. Wheeler
mungkin mempengaruhi T.M. Preble, yang pada bagiannya
menulis sebuah artikel dan traktat pada Februari dan Maret
1845 yang membawa Joseph Bates kepada Sabat.3 Bates menulis
traktat penting Sabat, Sabat hari ketujuh adalah sebuah tanda
abadi, di Agustus 1846.4
24
Adventist World | 09 - 2013
Baru saja menikah, James dan Ellen White mempelajari
traktat ini dengan Alkitab mereka dan menjadi pemelihara Sabat. Ellen White tidak menerima penglihatan pada Sabat hingga tahun berikutnya. Dia telah mendengar Bates berbicara mengenai Sabat sesuai dengan bacaan traktatnya namun “tidak
merasakan kepentingannya.”5 Allah tidak memberikan dia
penglihatan untuk mengarahkan pemikirannya terhadap Sabat.
Melainkan, Dia menunggu agar Ellen mempelajari Alkitab untuk menyelesaikan imannya pada masalah doktrinal penting
ini.
Sabat dan Bait Suci Bersatu
Perkembangan teologi paling penting untuk Advent bukanlah Sabat ataupun bait suci surgawi sebagai doktrin individual,
melainkan menyatukan dua hal kepada pekabaran terakhir untuk dunia. Edisi kedua Januari 1847 dari traktat Joseph Bates
mengenai Sabat mempresentasikan ide bahwa Sabat memilik
“kebenaran saat ini,” atau kepentingan zaman akhir, berdasarkan Wahyu 11:19 dan 14:12.
Wahyu 11:19 menjelaskan bait suci dibuka di surga dengan
pemandangan tabut perjanjian di bilik mahasuci. Dalam tabut
ada sepuluh hukum. Pekabaran tiga malaikat memanggil kita
untuk menyembah Allah sebagai Pencipta dan menjelaskan rasul-rasul sebagai mereka yang “memelihara hukum Allah dan
memiliki kesaksian Yesus.” Untuk Bates, Sabat memiliki kepentingan akhir zaman karena hubungannya dengan pelaayanan
Yesus di bilik mahasuci.
Ellen White membaca traktat revisi Bates. Pada April 1847
“penglihatan terang Sabat” dia memberikan demonstrasi visual
Wahyu 11:19 dan mengkonfirmasi apa yang Bates telah terbitkan. Dalam penglihatan dia melihat Yesus, di bilik mahasuci,
membuka tabut perjanjian dan mengambil sepuluh hukum.
Ketika Dia membuka kedua loh batu, dia melihat sebuah “lingkaran cahaya kemuliaan” di sekitar hukum keempat.6 Penglihatannya menambahkan aplikasi penting untuk pengertian Alkitab mereka. Dia melihat bahwa orang Advent “maju dan
mengakui Sabat sepenuhnya.”
Penglihatan yang meyakinkan ini menolong menjangkarkan kepentingan eskatologi Sabat dan menyediakan dorongan
untuk sebuah proklamasi penginjilan baru dari pekabaran dalam konteks Sabat. Doktrin ini menyatu dengan pekabaran tiga
malaikat dan fondasi teologi utama untuk misi penginjilan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
vent
doktrin
Dengan demikian kita melihat bahwa dasar doktrin utama
dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—bait suci, Sabat, dan
penyatuan dari keduanya untuk misi penginjilan—tidak berdasarkan penglihatan Ellen White, namun melainkan pada pembelajaran Alkitab yang hati-hati. Penglihatan memainkan peran
saling melengkapi dalam mengkonfirmasi, memperbaiki, dan
memperkaya. Ellen White selalu menjelaskan bahwa iman
orang Advent dan praktiknya berdasarkan Alkitab, bukan
penglihatan. Dalam traktatnya yang pertama pada tahun 1851
dia menulis: “Saya merekomendasikan Anda, para pembaca,
Firman Allah sebagai aturan bagi iman dan perbuatanmu. Dengan firman itu kita akan dihakimi. Allah ada, dalam firman
itu, berjanji untuk memberikan penglihatan di ‘zaman akhir’;
bukan untuk sebuah aturan iman yang baru, namun untuk kenyamanan umat-Nya, dan untuk memperbaiki mereka yang
menyimpang dari kebenaran Alkitab.”7
Persepuluhan
Semua kepercayaan dasar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh datang melalui pembelajaran Alkitab dan tidak berasal dari
penglihatan Ellen White. Satu contoh lebih jauh adalah mengenai persepuluhan.
Pada bulan April 1858 J. N. Andrews mengadakan kelas Alkitab di Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat, untuk belajar
bagaimana penginjilan pekabaran harus didukung.8 Ini membawa kepada pengakuan di tahun 1859 mengenai rencana
memberi bernama pemberian kebajikan sistematis, telah disebut persembahan sistematis.
Pedoman pertama bahwa “saudara” harus menyisihkan dari
5 hingga 25 sen per minggu dan “saudari” dari 2 hingga 10 sen
per minggu. Tambahannya, mereka yang memiliki rumah akan
diminta untuk menyisihkan dari 1 hingga 5 sen per minggu per
nilai $100. Persepuluhan tidak pernah disebutkan.
Ellen White mendukung pemberian kebajikan sistematis
dengan kalimat ini: “Allah sedang memimpin umat-Nya dalam
rencana pemberian kebajikan sistematis.”9 Tapi Allah tidak
mengubah rencana untuk merefleksikan ajaran Alkitab mengenai persepuluhan melalui penglihatannya. Tidak hingga tahun
1876 hingga 1879, rencana Alkitab mengenai persepuluhan
yang saat ini dilakukan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh diimplementasikan.10 Lalu Allah menggunakan karunia
bernubuat untuk memberikan pengarahan kepada bagaimana
cara terbaik untuk mengaplikasikan persepuluhan untuk menI M A G E S
C OURT E S Y
OF
TH E
E lle n
G .
W h i t e
E s tat e
dukung penginjilan pekabaran dan misi gereja.
Lagi khayal itu mengkonfirmasi, memperbaiki, dan memperkaya; khayal itu tidak membuat sesuatu yang baru. Allah
menunggu hingga gereja-Nya mempelajari materi dari Alkitab.
Adalah lebih penting bagi orang Advent untuk membangun
iman mereka pada fondasi Alkitab daripada mengambil kesimpulan secara cepat kepada pandangan yang benar melalui penglihatan nubuatan.
Kita bisa bersyukur untuk cara pelayanan nubuat dari Ellen
white berinteraksi dengan perkembangan doktrin Advent. Salah satu tanda bahwa dia adalah nabi yang sesungguhnya adalah orientasinya terhadap firman. Allah menggunakan karunia
bernubuat untuk mendorong, mengkonfirmasi, memperbaiki,
dan memperkaya kepercayaan dasar Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh. Alkitab masih menjadi sumber segala doktrin.
Adalah melalui pembelajaran yang hati-hati dan bukan melalui
khayal, Allah membawa gereja Advent kepada kepercayaan dasar yang kita sekarang hargai dan bagikan kepada dunia. n
O.R.L. Crosier dan F. B. Hahn, Day-Dawn diterbitkan pada halaman terakhir Ontario Messenger,
26 Mar. 1845; O.R.L. Crosier, “The Law of Moses,” Day-Star Extra, 7 Feb. 1846.
Ellen G. White to Eli Curtis, Apr. 21, 1847, in [James White], A Word to the “Little Flock”
(Brunswick, Maine: James White, 1847), hlm. 12.
3
Thomas M. Preble, “The Sabbath,” Review and Herald, Aug. 23, 1870, dicetak ulang dari Hope of
Israel, 28 Feb. 1845; Tract, Showing That the Seventh Day Should be Observed as the Sabbath, Instead
of the First Day; “According to the Commandment” (Nashua, N.H.: Murray and Kimball, 1845).
4
Joseph Bates, The Seventh Day Sabbath, A Perpetual Sign, From the Beginning to the Entering Into
the Gates of the Holy City, According to the Commandment (New Bedford, Mass.: Benjamin Lindsey,
1846).
5
Ellen G. White, Testimonies for the Church (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn.,
1948), jld. 1, hlm. 75, 76.
6
Ellen G. White, Early Writings (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1882), hlm. 33.
7
Ibid., hlm. 78.
8
John N. Loughborough, The Church, Its Order, Organization, and Discipline, hlm. 107.
9
E. G. White, Testimonies for the Church, jld. 1, hlm. 19.
10
D. M. Canright, “Systematic Benevolence, or the Bible Plan of Supporting the Ministry,” Review
and Herald, 17 Feb. 1876; “Systematic Benevolence,” Review and Herald, 12 Des. 1878.
1
2
Merlin D. Burt adalah Direktur Kantor Cabang
Ellen G. White Estate berlokasi di Andrews
University di Berrien Springs, Michigan, Amerika Serikat.
09 - 2013 | Adventist World
25
P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B
Belajar dari
Apakah yang
Hukum Taurat
dimaksud Paulus
Ini adalah pertanyaan
mengenai peran hukum
dengan “Jadi hukum Taurat
taurat. Saya akan memberikan ringkasan singadalah penuntun bagi kita
kat tentang hukum Taurat di dalam Galatia, lalu
sampai Kristus datang”
lihatlah beberapa ilustrasi
yang digunakan oleh Pau(Gal. 3:24)?
lus, termasuk yang Anda sebutkan, untuk memperjelas peran
hukum Taurat.
1. Hukum Taurat: Guru-guru palsu di Galatia
mengharuskan orang percaya disunat supaya dapat
menjadi bagian dari umat Allah. Menurut Paulus, ajaran seperti ini bertentangan dengan konsep keselamatan melalui
Kristus (Galatia 1:6-9). Paulus mengartikan penerapan ini sebagai upaya untuk menggunakan hukum Taurat sebagai suatu
unsur yang berkontribusi dalam penelusuran kita mengenai
penerimaan Ilahi. Bagi Paulus, penerimaan Ilahi secara eksklusif adalah di dalam Kristus, bukan atas dasar pekerjaan hukum
Taurat (Galatia 2:16). Titik kritis tampaknya cukup jelas: Hukum Taurat tidak bisa memberikan apa yang sangat kita butuhkan, yakni kehidupan (Galatia 3:20), yang dapat diperoleh
hanya melalui Kristus. Apabila hukum Taurat dapat memberikan kehidupan, maka kematian Kristus tidak perlu dilakukan.
Sang rasul bahkan berpendapat bahwa bukannya memberikan kehidupan, namun hukum Taurat membawa kita kepada
kematian! Dia menyatakan: “Sebab aku telah mati oleh hukum
Taurat untuk hukum Taurat” (Galatia 2:19). Hukum taurat hanya bisa mengucapkan kutukan terhadap kita karena manusia
yang berdosa tidak dapat menaatinya (Galatia 3:10; Lihat Rm.
8:6-8). Kristus memberikan hidup karena Ia mengambil alih
kutukan hukum Taurat, mati ganti kita, dan menebus kita dari
kutukan yang mematikan (Galatia 3:13): “Aku telah disalibkan
dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam”(Galatia
2:20). Ketika tiba saat penghakiman kita, hukum taurat tidak
memberikan kontribusi apa pun. Dalam Kristus tidak ada kematian yang disebabkan oleh hukum taurat terhadap saya, dan
sekarang saya menikmati hidup melalui Dia.
2. Hukum Taurat dan Penjara Dosa: Menggunakan
ilustrasi penjara, Paulus bertanya: “Apakah maksudnya hukum
Taurat?” (Galatia 3:19). Kemudian ia menyatakan bahwa hukum Taurat telah diberikan kepada bangsa Israel “disebabkan
adanya pelanggaran.” Meskipun kalimat itu bisa ditafsirkan dalam beberapa cara, interpretasi terbaik dalam konteks ini ada-
26
Adventist World | 09 - 2013
lah bahwa hukum Taurat menyatakan dosa, membuat kita menyadari dosa kita, kehancuran kita (Rm. 3:20), tetapi tidak dapat
menyelesaikan masalah.
Untuk memperjelas, Paulus mengindikasikan bahwa menurut Alkitab seluruh dunia adalah tawanan “di bawah kekuasaan
dosa” (Galatia 3:22) dan bahwa sipir penjara itu adalah hukum
Taurat (ayat 23; Lihat Rm. 11:32). Ia menyatakan kembali gagasan bahwa kita berada di bawah kutuk hukum taurat sampai kedatangan Kristus. Umat manusia telah dipenjarakan, menantikan pelaksanaan hukuman. Satu-satunya jalan keluar dari penjara ini adalah iman di dalam Kristus. Dia datang, “takluk kepada
hukum Taurat” (Galatia 4:4), masuk dalam penjara dosa untuk
menebus mereka yang “berada di bawah hukum Taurat,” dan
membuat mereka anak-anak Allah (ayat 5). Kutukan hukum
Taurat menjadikan keselamatan melalui Kristus tak terpisahkan.
3. Hukum Taurat sebagai Pengajar: Di dalam bahasa Yunani kata “pengajar” (Galatia 3:24; paidagogos) tidak memiliki
terjemahan yang setara dalam bahasa Inggris. Hal ini biasanya
digunakan untuk menunjuk kepada seorang budak atau orang
merdeka yang dipekerjakan untuk melindungi anak sang tuan
dari gangguan, mengajarinya dalam hal moril dan dalam penggunaan bahasa dan bicara, dan untuk menerapkan disiplin setiap
kali diperlukan. Ketika anak itu dewasa pengawasan paidagogos
berakhir. Istilah ini menggabungkan ide-ide dari disiplin yang
ketat, penyerahan, dan instruksi.
Paulus menggunakan ilustrasi ini untuk menunjukkan bahwa sebelum kedatangan Kristus kita tidak memiliki kebebasan
dan seperti layaknya budak, kita tunduk kepada kekuasaan di
mana kita tidak punya kendali. Hukum Taurat memerintahkan
dan mendisiplin kita, tetapi tidak memiliki kekuatan penebusan.
Meskipun penekanannya pada hukum Taurat tidaklah seperti
halnya menunjuk kepada Kristus, gagasan tersebut tidaklah hilang sama sekali. Sang anak sangat menantikan masa dewasa untuk menikmati kebebasan, dan bagi Paulus masa kecil kita diakhiri dengan kedatangan Kristus. Saat ini kepatuhan terhadap
hukum Taurat merupakan ungkapan kasih dan syukur (lihat
Gal. 5:6, 13, 14, 19-24; Rm. 8:3, 4). Bagi mereka yang ada di dalam Kristus kegunaan hukum taurat untuk menghukum telah
berakhir. n
Angel Manuel Rodríguez hidup dalam masa
pensiun yang aktif setelah melayani gereja
sebagai pendeta, profesor, dan teologi.
P E L A JA R A N A L K I TA B
P h o t o
b y
J ess i e
E a s t m a n
Merindukan
Kekekalan
Oleh Mark A. Finley
J
auh di dalam hati kita merindukan kekekalan. Ketika
kita menyaksikan aksi teror dan kekerasan yang
mengerikan, serta penderitaan yang tak berujung
di planet kita ini, kita sadar bahwa dunia ini bukanlah
rumah kita. Hati kita mengatakan kepada kita bahwa
kita diciptakan untuk sesuatu yang lebih baik. Kita
tidak diciptakan untuk kesedihan, penderitaan, dan
kematian. Kita diciptakan untuk menjadi bahagia, sehat,
dan suci. Dalam pelajaran Alkitab bulan ini kita akan
mengeksplorasi rencana Allah yang luar biasa bagi masingmasing kita, dan menemukan bahwa rencana Allah akan
lebih baik daripada yang kita bayangkan.
1
Baca Wahyu 21:1 dan 2 Petrus 3:13. Kata-kata apakah
yang Yohanes dan Petrus gunakan untuk menggambarkan
masa depan Allah yang kekal? Apakah ekspresi yang mereka gunakan untuk menegaskan kenyataan apa yang telah
direncanakan oleh Tuhan bagi kita?
Para penulis Alkitab membayangkan dunia Allah yang kekal
sebagai tempat yang nyata. Mereka menggambarkannya sebagai “surga dan dunia yang baru.” Dunia Allah pada masa yang
akan datang bukanlah impian yang muluk-muluk; itu bukanlah
suatu dongeng belaka. Semua yang telah dilenyapkan oleh dosa
akan dikembalikan. Allah akan menciptakan kembali dunia ini
dengan lebih fantastis daripada yang dapat kita bayangkan.
Eden akan dikembalikan dengan lebih mulia daripada sebelumnya, dalam segala keindahan yang megah.
2
Apakah kita memiliki tubuh nyata, atau kita akan berwujud roh? Bandingkan Filipi 3:20, 21 dengan 1 Korintus
15:51-57. Lihat juga Yesaya 35:5, 6.
Para murid mengenali Yesus ketika Ia menampakkan diri kepada mereka setelah kebangkitan-Nya dengan ciri-ciri fisik-Nya.
Meskipun Dia memiliki kemuliaan, tubuh yang baka, Ia masih
bisa dikenali. Tubuh yang baka bukanlah semacam roh tak terlihat. Jika langit baru dan bumi baru adalah nyata, kita pun
akan memiliki tubuh nyata untuk tinggal di tempat yang nyata
ini.
3
Baca Yesaya 65:17, 21, 22. Apakah yang dimaksud dengan beberapa kegiatan yang akan kita lakukan di sepanjang kekekalan?
Eden yang dipulihkan akan menjadi tempat sukacita yang luar
biasa. Gambaran “Mereka akan membangun rumah dan men-
diaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya” ini kaya dengan lambang kedamaian yang sempurna, kepuasan batin, dan kebahagiaan abadi. Menurut nubuat
Yesaya kita benar-benar akan membangun rumah dan mendiaminya. Kita akan menanami kebun dan menikmati hasil alam
yang dihasilkan. Namun ada sesuatu yang lebih di sini daripada
yang tampak di permukaan: Kita akan sepenuhnya kekal, tanpa
rasa takut, kecemasan, dan kekhawatiran.
4
Bagaimanakah Alkitab menggambarkan hubungan kita
di surga? Baca Matius 8:11 dan perhatikan khususnya ungkapan “duduk dengan Abraham, Isak, dan Yakub di dalam
Kerajaan Sorga.” Apakah maksud kalimat ini? Ulangi dengan
kata-kata Anda sendiri.
5
Baca Wahyu 21:2, 3; 22:3, 4. Apakah yang akan menjadi
sukacita terbesar kita dalam bumi yang baru? Di mana hubungan atas segalanya akan sangat berharga bagi kita?
6
Baca Wahyu 21:4, Yesaya 35:10, Yesaya 65:24, 25. Apakah janji teguh yang Tuhan berikan tentang kekekalan?
7
Bandingkan Mikha 4:8 dengan Kisah Para Rasul 3:19-21.
Gagasan apakah yang menjadi kunci untuk melihat sekilas
dunia baru Allah?
Nabi Mikha berbicara tentang kembalinya “pemerintahan yang
dahulu.” Petrus menggunakan istilah “pemulihan segala sesuatu”
dalam Kisah Para Rasul. Ungkapan adalah kunci untuk memahami rencana Allah yang megah bagi kita untuk selamanya karena mengarahkan kita kembali kepada ciptaan Tuhan di Taman
Eden.
Surga adalah tempat yang nyata untuk orang yang nyata yang
akan turut serta dalam kegiatan nyata. Rasa malu karena dunia
yang hilang dalam dosa dan penderitaan sebuah planet karena
pemberontakannya akan dikembalikan melalui pengorbanan
Kristus. Di Eden yang baru kita akan menyembah Kristus yang
menebus kita selamanya. Seluruh alam semesta akan berkumpul
di sekeliling takhta Allah dan bernyanyi, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan
hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian” (Why. 5:12).
Ini adalah sukacita surga yang terbesar, dan sebuah alasan
untuk memuliakan Allah yang kekal. n
09 - 2013 | Adventist World
27
PERTUKARAN IDE
Adventist
World pada
iPad
Siapakah Kita ini?
Saya sangat senang menerima dan membaca majalah Adventist World. Saya sangat bersyukur untuk artikel yang ditulis
oleh Ketua General Conference kita, Ted
NC Wilson.
Terima kasih untuk menulis “Siapakah kita ini?” (Mei 2013). Banyak dari kita telah lupa, atau tidak pernah tahu, pekabaran penting ini. Mungkin sebagian
dari kita telah menjadi Advent tetapi tidak pernah mempelajari mengenai pekabaran tiga malaikat. Beberapa mengajarkan bahwa hal yang penting untuk menjadi Advent adalah mengasihi Yesus. Memang benar bahwa yang pertama kita
harus mengasihi Yesus, tapi seperti apa
yang ditulis Wilson, “Pemberian pekabaran tiga malaikat adalah alasan Allah
membangkitkan gerakan Advent.”
Kita memiliki mandat dari surga untuk memberikannya kepada dunia, dan
tentu saja kita harus memberikannya dalam semangat Yesus.
The International Paper for Seventh-day Adventists
June 2013
Essam Habib
Middle East & North African Union
SYRIA
UNITY
in
diversity
Anna Gavelo
Euro-Asia Division
RUSSIA
Kang Dong Won (Lance)
Northern Asia-Pacific Division
SOUTH KOREA
Josh Wood
South Pacific Division
AUSTRALIA
Alveena Pillay
Southern Africa-Indian Ocean Division
SOUTH AFRICA
12
A Heart
Like
His
24
For the Least
of These
26
Fools and
Their
Folly
Surat
Kesatuan dalam Perbedaan
Saya menulis surat ini berkenaan dengan
cerita sampul Sandra Blackmer “Kesatuan dalam Perbedaan” (Juni 2013). Saya
sangat menyukainya. Dia berbicara kepada masalah yang juga sedang dihadapi
dalam masyarakat Jerman. Sayangnya,
sering kali sulit untuk menangani keberagaman di sini.
Selama dua tahun saya telah membaca Adventist World di Jerman. Sampai
saat ini kesan saya adalah bahwa semuanya sangat konservatif. Tren-tren masa
kini tampak benar-benar menakutkan
dan telah menimbulkan kekhawatiran
dalam diri saya. Tapi laporan mengenai
14 orang pemuda Advent ini tampaknya
benar-benar melegakan.
Darlene Cyr
Berkeley Springs, Virginia
Barat, Amerika Serikat
Bagi para pembaca yang berminat: Untuk
secara gratis terhubung kepada Adventist
World melalui aplikasi (app) bagi perangkat elektronik seperti smartphone
dan tablet, kunjungi perangkat “app
store” Anda.
—Editor
PUJIAN
Saya harus membayar biaya pendidikan
universitas yang sangat besar, yang telah
menghalangi saya untuk mengambil ujian
selama dua semester terakhir. Tolong
doakan agar Allah membuka pintu bagi
saya untuk melanjutkan pendidikan saya.
Nixon, Kenya
28
Lai Roldan
Davao City, Filipina
Kita memiliki mandat dari
surga untuk memberikan
pekabaran tiga malaikat kepada
—Darlene Cyr, West Virginia, Amerika Serikat
dunia.
Wilfried Krause
Jerman
Doa
Terima kasih untuk membuat majalah Adventist
World tersedia di
smarts gadgets
(ponsel, komputer
tablet, dll.) melalui aplikasi. Dengan cara
ini jauh lebih mudah bagi kita untuk
mempelajari banyak hal mengenai apa
yang sedang terjadi dan betapa Tuhan telah memberkati umat Advent dengan
hikmat, kasih, dan akses untuk begitu banyak sumber.
Terima kasih. Tuhan memberkati
Anda.
Adventist World | 09 - 2013
Tolong berdoa bagi sekolah Advent Colatina. Kami membutuhkan lahan, atau
bangunan, agar sekolah dapat tetap terbuka—telah beroperasi di lokasi gereja
namun tidak memenuhi persyaratan
pendidikan pemerintah.
Ecinue, Brasil
Saya sangat membutuhkan doa saudara karena saya pikir saya sudah “kehilangannya.”
Saya menghadapi tantangan yang serius,
dan telah mencapai titik di mana saya tidak
bisa berdoa karena saya merasa Allah telah
meninggalkan saya. Pergi ke gereja telah
menjadi sebuah masalah, dan sejujurnya saya tidak merasa nyaman dengan tentang hal
itu. Tolong doakan pula saya agar mendapatkan pekerjaan. Terima kasih.
Julta, Denmark
Ingin Lagi
Saya suka artikel-artikel di dalam Advent­
ist World. Bagaimanakah saya bisa mendapatkan salinan majalah secara teratur?
Saya bukanlah seorang anggota Advent.
Soneye Oladapo
Lagos, Nigeria
Adventist World adalah majalah yang diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh. Yang didistribusikan bagi anggota secara gratis. Anda juga dapat mengakses majalah secara gratis melalui internet
di www.adventistworld.org. Kami bersyukur bahwa majalah ini dapat memenuhi
kebutuhan yang diperlukan.
—Editor
Memberikan Penghargaan
Saya tersentuh setiap kali saya temui Adventist World. Kehidupan rohani saya diteguhkan, dan saya tidak sabar menunggu untuk Tuhan kita yang akan datang!
Bonganih Bonderah
Zomba, Malawi
Saya seorang mahasiswa Advent. Saya suka membaca tentang bagaimana Tuhan
membantu orang di seluruh dunia,
menggunakan gereja-Nya melalui majalah seperti Adventist World. Terima kasih.
top
Dunia pariwisata menghasilkan
sekitar US $ 1,3 triliun per tahun (9
persen dari produk bruto
domestik). Tujuan wisata paling top berdasarkan daerah geografisnya adalah:
Eropa (52 persen)
Asia-Pasifik (22 persen)
Amerika (16 persen)
Timur Tengah (5 persen)
Afrika (5 persen)
Source: Hemispheres/UNWTO Tourism Highlights
Dibangunkan oleh Firman-Nya
Abraham Kemboi
Kenya
Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab
Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya.
Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih
dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab
setiap hari. Untuk menngunduh Panduan Bacaan
Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org,
atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap
hari melalui e-mail.
Untuk bergabung, mulai di sini:
Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor
Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus
jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan
untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan
dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota,
provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat
tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih
tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk
akan terbitkan.
1 Oktober 2013 • Mazmur 55
Saudara sepupu saya telah didiagnosis
dengan kanker yang telah menyebar ke
tulang. Tolong berdoa agar Tuhan memimpin dalam semua keputusan mereka
dan memberi mereka hikmat dan petunjuk. Doakan juga para medis yang menangani. Terima kasih.
Carol, Amerika Serikat
Saudara sepupu saya telah hidup dengan
kanker selama 10 tahun. Dan sekarang
telah menjalar ke bagian tulang belakang.
Dia memiliki tumor pada tulang belakangnya, yang menyebabkan kelumpuhan pada tungkai bawah. Sumber keuangan kami untuk membawanya mendapatkan perawatan sangat terbatas. Mohon
ingat kami dalam doa-doa saudara.
Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami
permohon­an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas
jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50
kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang
jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama
saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat
mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat
ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD
20904-6600 U.S.A.
Evans, Zambia
09 - 2013 | Adventist World
29
PERTUKARAN IDE
G e n e r a l
C o n f e r e n ce
115
Tahun Lalu
A r c h i v es
River Plate Adventist University didirikan pada tanggal 26 September 1898,
pada pertemuan dari Misi Amerika Selatan di Crespo, Entre Rios, Argentina.
Kota Nelson Z. diberi nama sesuai dengan nama direktur pertamanya, dan
pada awal tahun 1899 ia mulai mengajar enam siswa di rumahnya.
Sekolah ini didirikan berkat desakan Luis Ernst (1874-1952), yang tiba dalam pertemuan dengan menjinjing koper di tangannya, dan meminta untuk
mengikuti pelajaran di sekolah yang belum berdiri. Meskipun belum ada sekolah yang dapat dihadiri, Ernst tinggal di Entre Ríos dan membantu menggali sumur serta membangun bangunan pertama sekolah. Dilatih sebagai seorang pendeta, Ernst melanjutkan untuk melayani gereja di Paraguay, Argentina, dan Uruguay.
Sekarang, dengan hampir 3.000 mahasiswa, universitas beroperasi pada
Sekolah Ilmu Kesehatan, Administrasi Bisnis, Pendidikan, Teologi, dan Kedokteran.
Wanita yang makan dua
porsi kenari atau lebih
per minggu mengurangi
risiko terkena diabetes
tipe 2 sebesar 20 persen.
Sumber: Journal of Nutrition
PON
(500 gram)
Jumlah (dalam pon) berat tubuh
manusia yang bertambah dalam
lima hari ketika mereka tidur hanya
lima jam per malam.
Dipanggil oleh
Allah
George Muchiri tinggal di Nairobi,
Kenya. Dilatih sebagai seorang montir
mobil, ia merasakan panggilan Allah
saat dewasa dan memulai pelayanan
penginjilannya, berbagi pekabaran
tentang kasih Allah dan karunia keselamatan.
Sebagai bagian dari pelayanannya,
ia membagi-bagikan hingga 300 salinan Adventist World setiap minggu. Ia
memperkirakan bahwa sejak tahun
2005 ia telah mendistribusikan lebih
dari 45.000 majalah dari pintu ke pintu di lingkungannya, di pasar, di kafe,
dan untuk orang asing yang ditemuinya di jalan dan transportasi umum.
Tetapi tunggu dulu, apakah kami
telah menyebutkan bahwa George buta? Sebuah kesalahan diagnosis medis
menyebabkan dia kehilangan penglihatannya pada tahun 2001.
Tapi itu tidak menghambatnya.
George memulai bisnis kecil, dan ia
adalah seorang “pendeta” di Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh Nairobi
Jericho. “Tuhan bisa menggunakan
siapa saja untuk melakukan pekerjaan-Nya,” katanya. Dan dia tahu.
Sumber: Men’s Health/University of Colorado
Untuk membaca kesaksiannya,
kunjungi
thedayibecameblind.com.
30
Adventist World | 09 - 2013
“Lihatlah, Aku Datang Segera”
O KATA ATAU KURANG
55O
Tokoh Alkitab
Favorit Saya...
n Paulus merasa semangat untuk jiwa. Mungkin itu
karena dia tidak pernah lupa apa yang telah Tuhan lakukan dalam hidupnya (lihat 2 Kor. 12:10). Jika setiap
hari kita ingat di mana Tuhan menemukan kita, kita
tidak akan kehilangan semangat.
—Arturo Viscount, Juliaca, Peru
Tokoh Alkitab favorit saya adalah wanita yang
menderita penyakit yang mengerikan dan berkonsultasi dengan banyak dokter yang hanya mengambil
uangnya. Meskipun wanita itu tidak memiliki kekuatan dia tetap teguh, dan Yesus menyembuhkannya.
n
—Michelle Gonzalez, Villavicencio, Colombia
Tokoh Alkitab favorit saya adalah Tikhikus (Efesus
6:21, 22; Kol. 4:7, 8). Dia melayani dengan setia sebagai utusan antara Paulus dan jemaat, sama seperti kita
mewakili Roh Kudus dengan yang kita temui hari ini.
n
—Nqobile I. Mutimukulu, Gwanda, Zimbabwe
Tak lama setelah pembaptisan saya, saya diminta
untuk membaca kitab Ayub. Dalam pasal 1 Allah
menghormati Ayub, sehingga membuatnya menjadi target serangan Setan. Namun melalui semuanya
itu Ayub mempertahankan integritasnya. Saya berharap Tuhan akan membuat saya layak atas kepercayaan yang Dia berikan dalam diri saya.
n
—Antonio Camilo de Oliveira, via e-mail
Berikutnya, bertahu kami 50 kata atau kurang janji Alkitab favorit Anda. Kirimkan respons Anda ke letters@
AdventistWorld.org. Tulis pada kolom subjek “50 Words
or Less.” Pastikan menginformasikan kota dan negara dari
mana Anda menulis.
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,
mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,
dan pengharapan.
Penerbit
Adventist World adalah majalah periodik internasional
milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.
Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.
Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi
Bill Knott
Wakil Penerbit
Claude Richli
Manajer Percetakan Internasional
Chun, Pyung Duk
Dewan Penerbit
Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua;
Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson;
Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion;
Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas;
Karnik Doukmetzian, penasihat hukum
Komite Koordinasi Adventist World
Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn;
Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee
Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland
Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors),
Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi,
Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran
Redaksi Bertempat di Seoul, Korea
Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man
Editor Online
Carlos Medley
Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca
Merle Poirier
Editor-at-large
Mark A. Finley
Senior Advisor
E. Edward Zinke
Manajer Finansial
Rachel J. Child
Asisten Redaksi
Marvene Thorpe-Baptiste
Asisten Editor
Gina Wahlen
Dewan Manajemen
Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun,
Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn,
Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki,
Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson
Pengarah Seni dan Desain
Jeff Dever, Brett Meliti
Para Penasihat
Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng,
Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson,
Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa,
Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun,
Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler,
Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara,
Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander
Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang
siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old
Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.
Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638
E-mail: Internet: [email protected]
Situs Web: www.adventistworld.org
Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari
ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia
(LAI). Digunakan dengan izin.
Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara
berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,
dan Amerika Serikat.
Vol. 9, No. 9
09 - 2013 | Adventist World
31
DARI INDONESIA
Tatap Muka dengan Ahok
Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
P
ada hari Kamis tanggal 13 Juni
2013 diadakan pertemuan tatap
muka dengan pemimpin pemerintahan yaitu ke kantor Wakil Gubernur Jakarta Bapak Ahok. Setelah tiba di kantor, tidak berapa lama maka wagub
pun datang dan bertatap muka dengan
rombongan dari Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Pertemuan itu sangat bersahabat. Tapi dalam perbincangan itu wagub mengatakan betapa
ia sangat sibuk setelah menjadi wagub,
hampir tidak ada waktu buat keluarga
sendiri. Ini diungkapkan karena sibuknya tugas yang harus dilakukan memperbaiki kondisi Jakarta yang menurut
beliau telah 40 tahun masalah itu berjalan sampai saat ini.
Setelah berdiskusi maka kemudian Pdt. Ronny Wenas
membacakan satu ayat dari Firman Tuhan untuk memberikan
kekuatan kepada bapak Wagub DKI Jakarta. Dan setelah ayat
itu dibacakan maka Ketua Konferens DKI Jakarta mendoakan
secara khusus Bapak Ahok. Setelah berdoa kesempatan baik di-
lakukan denngan memberikan kenang-kenangan beberapa buku kepadanya dan beliau sangat senang menerimanya. Demikianlah pertemuan dengan bapak Wagub DKI Jakarta. n
—Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Direktur Komunikasi &
Kebebasan Beragama, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya
Kebersamaan dalam Perkemahan
Perkemahan RumahTangga, BWA dan Pemuda
G
ereja memiliki banyak cara untuk mempertahankan
serta meningkatkan kualitas hubungan antara anggota
jemaat satu dengan yang lain, salah satunya adalah kegiatan perkemahan bersama. Pekerjaan Tuhan di Distrik Jambi
dalam beberapa tahun ini telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan, baik pertumbuhan anggota jemaat, pembangunan gereja dan membuka pelayanan di wilayah-wilayah baru. Untuk pertama kali Distrik Jambi mengadakan kegiatan
perkemahan bersama yang dilaksanakan pada hari Kamis-­
Minggu (11-14 Juli 2013). Bertempat di hutan Kota Jambi, acara bersejarah ini terselenggara atas kerinduan seluruh umat Tuhan di sana. Bersamaan dengan itu selama bulan Juni-Juli ini
ada 15 mahasiswa kependetaan dari UNAI Bandung sedang
mengikuti kegiatan Field School di Distrik Jambi. Mereka tersebar di berbagai wilayah untuk bergabung dalam kegiatan penginjilan dan pelayanan di jemaat sebagai bagian dari tuntutan
dari kampus. Sebelum para mahasiswa ini meninggalkan Jambi
maka acara perkemahan ini merupakan kegiatan yang sangat
indah untuk berada bersama-sama dengan semua anggota je-
32
Adventist World | 09 - 2013
maat khususnya yang berada di Kota Jambi.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Bapak A.H. Sagala, Bendahara Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)dan tercatat
ada 115 orang mendaftar sebagai peserta dalam perkemahan
ini. Sepanjang hari Jumat dan Sabat kegiatan dibuat terpisah,
orangtua mengikuti sesi seminar yang dibawakan oleh Bapak
A.H. Sagala dan Ibu, sementara remaja dan pemuda berada dalam kelas permainan yang dipimpin oleh Pdt. Victor Sinaga dibantu oleh Sdr. Eka Nurcahyadi. Dan pada sore hari para mahasiswa memimpin acara ‘cari jejak’ dan diikuti oleh seluruh
peserta termasuk para orangtua.
Kebaktian hari Sabat diadakan di lokasi perkemahan, anggota jemaat yang tidak ikut perkemahan turut bergabung dalam kebaktian bersama di tempat ini, walau dalam keadaan dan
kondisi terbatas tapi jemaat tetap menikmati sukacita perbaktian hari Sabat.
Acara malam minggu diisi dengan kegiatan bermain dan
bernyanyi bersama, ada permainan untuk anak muda dan ada
juga pasangan suami istri, semua menikmati kegembiraan, can-
da tawa yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Dan pada hari Minggu pagi, diadakan kebaktian sekaligus ramah tamah perpisahan bagi para mahasiswa kependetaan
yang akan berangkat kembali ke Bandung
setelah hampir dua bulan bersama melayani umat Tuhan di Jambi.
Banyak kesan dan pelajaran indah yang
didapatkan dalam kegiatan ini, hubungan
keluarga dan sesama anggota jemaat semakin kuat, roh mementingkan diri semakin
hilang, dan kiranya anggota jemaat di Jambi akan mengalami kebangunan rohani dan
tetap giat bekerja melayani Tuhan. n
—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga,
Departemen Komunikasi Daerah Sumatera
Kawasan Selatan.
Pengorganisasian Jemaat ke-69
Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)
G
ereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur diberkati Tuhan, di mana pada Sabat, 13
Juli 2013 telah diukir sejarah baru di Konferens Jawa
Kawasan Timur yaitu acara pengorganisasian jemaat baru,
GMAHK Jemaat "Imanuel" Ngijo, Karang Ploso, Malang sebagai Jemaat yang ke-69 di wilayah KJKT.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pengantar pelajaran Sekolah Sabat dan persiapan perjamuan suci dan setelah itu
pengorganisasian Jemaat Imanuel Ngijo yang beranggotakan
42 jiwa dilaksanakan.
Acara cukup padat karena perjamuan suci yang biasanya
untuk persiapan pengorganisasian jemaat dilakukan pada Jumat malam, kali ini diadakan Sabat pagi, ditambah dengan acara Penyerahan anak, serta penyerahan sertifikat tanah gereja
Ngijo. Bendahara KJKT menyerahkan materi perlengkapan
bendahara jemaat dan buku catatan keanggotaan kepada ketua
jemaat terpilih Ibu Rikeche Hermawan yang merupakan pendiri, penyemangat dan pencari jiwa paling efektif, karena daerah Ngijo ini diawali dengan tidak ada seorang pun.
Dari jemaat induk juga diadakan penyerahan sertifikat tanah dan bangunan gereja Jemaat Imanuel Ngijo oleh Bpk.
Wusamekto, Ketua Jemaat Lawang ke KJKT yang diterima
oleh Pdt. Henky Wijaya, Ketua KJKT.
Puji Tuhan, acara berlangsung dengan
lancar dan dihadiri oleh seluruh anggota Jemaat Lawang sebagai jemaat induk, dan biarlah peristiwa ini memberi inspirasi bagi
seluruh jemaat untuk rindu menanam jemaat baru, membuka care group, meningkatkannya menjadi Sekolah Sabat cabang
dan mempersiapkannya untuk dapat diorganisasikan menjadi jemaat baru, inilah misi gereja yang seharusnya dilakukan. Sudahkah gereja kita melakukannya? Dengan pertolongan Tuhan mari kita lakukan lebih giat
lagi. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Abri Santoso, Dir
SS/PP Konferens Jawa Kawasan Timur.
09 - 2013 | Adventist World
33
DARI INDONESIA
Pengorganisasian Jemaat ke-153
Jemaat Taman Baladika
P
uji Tuhan tepat pada hari Minggu, 23 Juni
2013 proses pengorganisasian jemaat baru
yang ke-153 yaitu Taman Baladika Asri di daerah
Banten berlangsung dengan baik. Selama tujuh
tahun jemaat ini menjadi perkumpulan baru walaupun harus mengalami banyak tantangan dan
pergumulan baik dari lingkungan maupun dalam
penarikan jiwa tapi Tuhan tetap campur tangan
dan akhirnya Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya mengorganisasi perkumpulan baru ini menjadi jemaat yang mandiri.
Jemaat ini juga sangat giat dalam evangelisasi
melalui KPA dan sudah menarik banyak jiwa kepada Tuhan. Dalam khotbahnya yang disampaikan oleh Ketua Konferens DKI Jakarta Pdt. W.L.
Limbong, beliau menekankan agar jemaat yang
baru ini tetap semangat karena ini adalah awal
dari perjalanan jemaat yang baru ini dan menjaga
kesatuan jemaat bahkan diharapkan akan menghasilkan cabang yang baru nanti. Tentu semua naggota jemaat yang baru
sangat senang dalam mengikuti proses pengorganisasian jemaat baru ini.
Mari kita doakan agar jemaat ini terus bertumbuh dan tetap setia hingga kedatangan Yesus nanti. n
—Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Direktur Komunikasi &
Kebebasan Beragama, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya.
Makanan untuk Buka Puasa
Pelayanan anak kecil dan pemuda Jemaat Kalasan
S
abat sore, 27 Juli 2013 sebuah kesempatan yang indah diberikan oleh Tuhan bagi anak-anak kecil dan Pemuda Advent
Jemaat Kalasan, Kota Madiun untuk membagikan makanan
dan minuman buka puasa bagi tukang becak, pengemis, gelandangan, untuk berbuka puasa. Kegiatan sosial ini dibuat pada
hari Sabat sore menjelang tutup Sabat, makanan dan minuman
ini dibagikan sebagai wujud kepedulian terhadap saudarasaudara di sekitar
yang mungkin saja
terlupakan dan tidak
beruntung serta kesulitan mencari hidup untuk makan
setiap hari.
Beberapa rombogan anak-anak kecil, orang muda dan
disertai orangtua
34
Adventist World | 09 - 2013
tersebut di beberapa kendaraan menyusuri setiap jalan di Kota
Madiun dan berhenti di titik-titik tertentu untuk membagikan
makanan yang sudah dikemas dan minuman.
Sebelum memulai kegiatan diawali dengan doa bersama di
halaman parkir gereja, lalu rombongan berangkat, setelah
membagikan seluruh makanan maka semua kembali berkumpul di gereja membagikan kisah dan kesaksian bagaimana respons dari mereka yang diberikan makanan dan minuman, ratarata anak-anak muda ini sangat tersentuh hati ketika membagikan sesuatu kepada yang berkekurangan tersebut.
Ada suatu sukacita yang dirasakan sesudah kegiatan ini selesai, menurut Ketua Jemaat Bpk. Yonathan Triwidiarso, kegiatan seperti ini baru kali diadakan sepanjang sejarah Jemaat
Kalasan. Puji Tuhan, segala kemuliaan dan hormat hanya bagi
Dia. n
—Dilaporkan oleh Dale D. Sompotan, Madiun, Konferens
Jawa Kawasan Timur.
Kampore Pathfinder
Daerah Nusa Tenggara (DNT)
P
uji syukur dan terima kasih kepada Tuhan, yang telah memberkati
acara Kampore Pathfinder Daerah
Nusa Tenggara yang dihadiri oleh 350
orang anggota Pathfinder dimulai pada
tanggal 26-30 Juni 2013 di Bumi Perkemahan Nontoen, Kecamatan Amarasi,
Kabupaten Kupang yang dilaporkan
oleh Ketua Pelaksana MG Okto Buli, ketika upacara pembukaan digelar pada
pukul 16.00 WITA, yang dimulai dengan
parade kontingen dari berbagai distrik
dengan seragam lengkap berjalan dengan semangat untuk berbaris rapi dan
bergabung bersama dalam upacara pembukaan yang dihadiri Wakil Bupati Kupang, sekaligus bertindak selaku pemimpin upacara. Dalam sambutan wakil bupati memberikan beberapa poin penting
yang harus diingat oleh anggota pathfinder: (1) Milikilah kepribadian yang menjadi berkat bagi sesama dan terlebih bagi Tuhan. (2) Milikilah kepribadian yang
bisa mandiri serta daya guna. (3) Milikilah kepribadian yang
bisa menghadapi tantangan di era globalisasi.
Kampore Pathfinder ini juga dihadiri oleh MG Pdt.Y.Y. Fina, selaku Ketua Daerah Kalimantan Barat sebagai pembicara
khotbah pada Sabat siang yang dihadiri kurang lebih seribu
orang. Dan tugas yang paling mulia yang pernah Allah berikan
kepada manusia adalah mempersiapkan orang muda menjadi
penghuni kerajaan surga dan menjadi sepasukan yang siap sedia terlibat dalam penginjilan, inilah garis besar khotbah yang
disampaikan.
Permainan dan Tantangan
Walaupun tantangan cukup berat dalam kegiatan ini, di
mana pada hari kedua diguyur hujan yang sangat lebat dan
membuat tenda-tenda peserta kampore terendam air namun
semangat Pathfinder terus berkobar.
Diadakan juga acara pelantikan kelas ABSTC yang berjumlah 50 orang yang memenuhi tuntutan
serta pelantikan kelas kemajuan dari setiap kelas yang berjumlah 115 orang dan
9 orang master guide, 12 orang kelas pemimpin, 23 orang kelas teman, 23 orang
kelas sahabat, 8 orang kelas penjelajah
dan 31 orang kelas penyelidik pada acara
Sabat sore. Penutupan kam­pore dilangsungkan pada Minggu pagi pukul 10 pagi dengan tantangan kepada semua peserta agar terus bersemangat melayani
pekerjaan Tuhan dan siap untuk mengikuti kampore se-Divisi Asia Pasifik Selatan di Cibubur, Jakarta pada tahun 2014.
—Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo,
Dir. PA dan Komunikasi DNT.
09 - 2013 | Adventist World
35
DARI INDONESIA
Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Jemaat Kalasan, Madiun
K
egiatan sosial dilaksanakan oleh GMAHK
Jemaat Kalasan Kota Madiun pada hari
Minggu, 28 Juli 2013 yaitu seminar kesehatan,
pemeriksaan kesehatan serta donor darah
yang bekerja sama dengan PMI Kota Madiun.
Kegiatan dilaksanakan di gereja dan di ruang sekolah, tepat pukul 09.00 pagi. Seminar
kesehatan dibawakan oleh Ibu Margono di
dalam gereja khusus untuk para lansia (lanjut
usia) lalu kemudian disaat bersamaan dimulaikan juga donor darah di salah satu ruang
kelas SD Imanuel. Setelah sekitar satu jam
mengadakan seminar kesehatan, para lansia
diarahkan untuk memeriksakan diri mereka
kepada petugas yang sudah bersedia di ruang
kelas yang lain untuk pemeriksaan gula darah,
asam urat dan tensi. Sekitar 70-an orang terlibat dalam kegiatan ini.
Sementara itu kegiatan donor darah terus
berlanjut, ada sekitar 20-an pendonor yang
mendonorkan darah mereka dalam kegiatan
hari itu, program ini adalah program Departemen Kesehatan GMAHK Kalasan di bawah
pimpinan Bpk. Tjahjono Djinarwan dan pemimpin KP (Kelompok Peduli) Lansia Jemaat Kalasan, Bpk.
Suharto.
Terima kasih juga kepada PMI Kota Madiun yang berkenan datang melayani di Jemaat Kalasan. Kepada semua pendo-
nor yang sudah mendonorkan darahnya, terima kasih banyak
atas kesediaannya. n
—Dilaporkan oleh Dale D. Sompotan, Madiun, Konferens Jawa Kawasan Timur.
Donor Darah di Bulan Puasa
Setetes darah berjuta harapan
S
alah satu kegiatan penting departemen kesehatan dalam
“Reach Out” adalah kegiatan pelayanan masyarakat melalui donor darah. Berketepatan di bulan puasa bagi saudara
kita umat mayoritas, kebutuhan darah melalui PMI tetap tinggi
namun stok sangat terbatas karena berkurangnya para pendonor di bulan puasa ini. Kita terpanggil untuk berperan serta dalam kegiatan kemanusiaan ini, dan Departemen Kesehatan
DSKS bekerja sama dengan RS Advent Bandar Lampung merencanakan kegiatan yang baik ini. Tim pelayanan kesehatan
Bandar Lampung mempersiapkan serta mempromosikan kegiatan ini di jemaat-jemaat terdekat agar turut berpartisipasi dalam acara ini. Semangat yang sama juga terasa di antara pegawai rumah sakit melalui dr. R. Lisal yang turut mengarahkan
dan mempromosikan di hadapan staf dan pegawai RS Advent
tersebut.
36
Adventist World | 09 - 2013
Dan hasilnya pada hari Minggu, 21 Juli 2013 yang lalu, bertempat di RSA petugas dari PMI sudah siap melayani para pendonor yang datang. Hari itu ada 85 orang yang sudah mendonorkan darahnya dan diterima dengan baik oleh PMI Bandar
Lampung. Bahkan di hari yang sama juga ada acara yang sama
dilakukan di Pangkalpinang, Bangka (10 Orang), Palembang (5
orang).
Sudah tentu kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat
baik dari pihak PMI, karena rasa kepedulian yang tinggi dari
umat Advent yang rela menjadi pendonor darah di saat bulan
puasa seperti ini yang membutuhkan stok darah yang cukup,
demikian disampaikan panitia dalam acara ini. Kiranya kepedulian ini merupakan cara kita untuk membagikan kasih Kristus yang juga rela berkorban ‘mencurahkan darah-Nya’ untuk
keselamatan jiwa-jiwa yang berdosa
di dunia ini.
Biarlah pelayanan ini menjadi
khotbah yang nyata dari umat Advent kepada lingkungan sekitar,
dan terus berlanjut di waktu-waktu
yang akan datang. Ibu Ch. Sitorus
dan dr. R. Lisal menjelaskan hal
yang sama kepada beberapa wartawan dari media-media lokal yang
turut meliput kegiatan yang baik
ini. Terima kasih kepada RSA Bandar Lampung dan semua umat Tuhan yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, dan kiranya
pelayanan kita membawa nilai kehidupan bagi orang lain yang kita
tidak kenal. n
—Dilaporkan oleh Victor J.
Sinaga & Ibu Ch. Sitorus,
Daerah Sumatera Kawasan Selatan.
Pengharapan di Ujung Zaman
D
engan tema “Pengharapan di Ujung Zaman,” KKR Kota Balikpapan telah menuai 19 jiwa melalui baptisan
yang suci pada hari Sabat, 4 Mei 2013.
Dengan penuh semangat Pdt. Jimmy Havelaar, Direktur
Kesehatan Uni Indonesia Kawasan Barat sebagai pembicara
tunggal telah membawakan khotbah sepanjang satu minggu 28
April-4 Mei 2013 dengan penuh semangat, yang disambut penuh antusias oleh anggota jemaat se-Distrik Balikpapan dan
tamu-tamu.
KKR yang diadakan di gedung Ex Benoa Patra Balikpapan
setiap malam dihadiri anggota-anggota jemaat se-Distrik Balikpapan dan tamu-tamu dengan jumlah pengunjung rata-rata
600 peserta dengan jumlah tamu setiap malam rata-rata 56 undangan. Sedangkan anak-anak yang mengikuti APTA dari ma-
Balikpapan, Kalimantan Timur
lam ke malam ada 90 peserta yang hadir.
Di bawah koordinasi ketua pelaksana KKR, Pdt. Gadner S
Abineno, panitia serta dukungan dari officers dan staf Daerah
Kalimanatan Kawasan Timur, gembala-gembala jemaat, semua
anggota jemaat se-Distrik Balikpapan dan para donator. Maka
KKR Kota Balikpapan ini dapat berjalan lancar dan sukses.
Sebelum KKR dibuka secara resmi oleh Walikota Balikpapan Bapak Rizal Efendi melalui kata sambutan yang dibacakan
olek Bapak Pasaribu, Kepala Dinas Satpol PP Balikpapan hadir
juga ketua BKSGB (Badan Kerja Sama Gereja-gereja Balikpapan) ikut menyampaikan kata sambutan mewakili umat Kristen se-Kota Balikpapan, sedangkan yang mewakili Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Pdt. R. Pakpahan selaku Ketua Daerah Kalimantan Kawasan Timur
Ceramah kesehatan telah dibawakan oleh para dokter
Advent, dengan sangat menarik dan kehadiran Yayasan Ora
et Labora Balikpapan yang memberikan pengobatan gratis
kepada tamu-tamu dan anggota jemaat yang hadir. Tidak
ketinggalan pekabaran melalui lagu dari malam ke malam
silih berganti memuji Tuhan melalui Jemaat Agape, Jemaat
Filadelfia, Jemaat Martadinata, Jemaat Batu Ampar, Jemaat
Bukit Moria, Jemaat makarios dan Jemaat Galilea. n
­­­ Dilaporkan oleh Pdt. Gadner S. Abineno, Ketua
—
Pelaksana KKR.
09 - 2013 | Adventist World
37
DARI INDONESIA
Reunifikasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Dua badan hukum disatukan
B
adan Hukum Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
(GMAHK) Se-Indonesia akhirnya bergabung dengan
badan hukum GMAHK Di-Indonesia. Hal ini ditandai dengan kesepakatan bersama oleh kedua belah pihak pada hari Rabu 24 Juli 2013 dalam Konferensi Nasional
GMAHK ke-4 di Universitas Advent Indonesia, Parongpong, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Naskah kesepakatan ini ditandatangani oleh Ketua Majelis Pusat, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin dan Sekretaris Majelis
Pusat, Pdt. Yotam Bindosano, MA mewakili GMAHK di Indonesia. Sedangkan Pdt. Rudy Patty, Benaya Tampubolon,
Hengky Hermawan dan Pdt. Sianipar, mewakili GMAHK
Se-Indonesia, sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.
Turut menyaksikan peristiwa penting ini adalah Pdt.
Noldy Sakul, Ketua Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT); Pdt. Wendell Mandolang, Sekretaris Eksekutif Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB); Burken F. Sihotang MBA, Bendahara UIKB; Herry Sumanti, Bendahara
UKIKT dan segenap peserta konfernas yang berjumlah 193
38
Adventist World | 09 - 2013
orang.
Peristiwa bersejarah ini di membuka lembaran baru dalam perjalanan sejarah GMAHK di mana kerinduan kedua
belah pihak untuk berunifikasi akhirnya terwujud.
Pekabaran gereja Advent diawali dengan kedatangan keluarga misionaris, Pdt. Ralph Waldo Munson pada akhir tahun 1899 di tanah Padang, Sumatera Barat. Dengan berjalannya waktu, maka dibentuklah organisasi gereja yang pada
tahun 1905 bernama Advent Zendinggenootschap in East Indies.
Nama tersebut terus dipakai hingga dibentuknya suatu
perkumpulan yang disebut Indonesia Union Mission Corporation of Seventh-day Adventists yang disahkan Departemen
Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember
1953.
Seiring dengan berjalannya waktu, perubahan terjadi lagi. Pemimpin-pemimpin pusat pada waktu itu, menyepakati
untuk membentuk dan menyetujui organisasi kita bernama
‘Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Indonesia’ pada
tanggal 14 Desember 1965. Di dalam perjalanannya
GMAHK Se-Indonesia tetap eksis hingga tahun 1980.
Setelah peristiwa ini, tiba-tiba ada momentum yang sangat penting, gereja mengadakan Konferensi Luar Biasa di
Bali tanggal 24 Desember 1985 dan membatalkan akta yang
dibuat oleh para pemimpin GMAHK Se-Indonesia pada
waktu itu.
Ketika akta ini dibatalkan, secara otomatis, gereja kita secara fondasi hukum kembali ke Indonesia Union Mission
Corporation of SDA. Waktu itu, Anggaran Dasar GMAHK
Se-Indonesia belum disahkan di Kementerian Kehakiman.
Pada saat ini dibentuklah GMAHK Di-Indonesia dengan
organisasi yang bersifat lembaga keagamaan dan terdaftar di
Kementerian Agama RI.
Setelah itu maka terjadilah perbedaan-perbedaan pendapat serta kemelut yang berkepanjangan masing-masing pihak dengan alasan dan landasan masing-masing. Seiring dengan itu juga, muncul kerinduan untuk menyatukan dua
badan hukum ini.
Mengapakah Perlu Rekonsiliasi?
Tim Penyelesaian Perbedaan Pendapat antara GMAHK
Se-Indonesia dan GMAHK Di-Indonesia menjelaskan bahwa rekonsiliasi ini penting sebab menyangkut peristiwa hukum.
“Dari kacamata hukum, sudah terjadi hal yang tidak patut. Oleh sebab itu terjadilah perbedaan.” Demikian kata Joe
Laluyan SH, Penasihat hukum GMAHK. “GMAHK Se-Indonesia mempertahankan nama ini, sebab waktu itu seluruh
asset-aset sudah terdaftar di badan pertanahan menjadi aset
milik GMAHK Se-Indonesia.”
Apakah Sebenarnya Maksud KLB di Bali
dalam Membatalkan GMAHK Se-Indonesia?
GMAHK Se-Indonesia dibatalkan oleh Konferensi Luar
Biasa di Bali tahun 1985 dengan tujuan mengubah bentuk
organisasi dari perkumpulan menjadi badan hukum gereja.
Mengapa GMAHK Se-Indonesia keberatan dengan dibentuknya GMAHK Di-Indonesia?
Dalam anggaran dasar yang baru ini, ditentukan di sana
bahwa officers bisa melakukan pengalihan hak atas aset-aset
milik gereja. Waktu itu pihak Se-Indonesia melakukan protes, upaya hukum, kepada GMAHK Di-Indonesia, dengan
satu tujuan yaitu melindungi aset-aset gereja yang akan dialihkan.
Dengan rekonsiliasi saat ini, apa nama badan hukum kita yang resmi?
Dengan adanya perbedaan-perbedaan itu, maka perlu
dikembalikan atau dikoreksi kepada keadaan semula, di ma-
na kesatuan ini harus dibentuk dalam suatu penyelesaian, istilah popular adalah rekonsiliasi. Segala sesuatu yang terkait
kepada GMAHK Se-Indonesia, dengan adanya kesepakatan
ini sudah tidak ada lagi. Jadi yang ada sekarang adalah
GMAHK Di-Indonesia.
Dengan rekonsiliasi ini, keuntungan apakah yang didapatkan?
Kita semua berbakti dalam satu payung hukum
GMAHK Di-Indonesia. Kemelut-kemelut daripada perbedaan-perbedaan ini menimbulkan dampak hukum dan kerugian kepada semua pihak, oleh sebab itu kita akhiri dan
sepakat untuk selesaikan. Cara kita mengakhirinya adalah
dalam bentuk akta notaris.
Apakah Isi Kesepakatan Itu?
Butir kesepakatan bersama penyelesaian GMAHK Se-Indonesia dan Di-Indonesia:
1. Pembukaan anggaran dasar akan menceritakan sejarah bahwa GMAHK Se-Indonesia adalah bagian
dari sejarah perkembangan gereja.
2. Buku putih tentang pelurusan sejarah secara luas
dan komprehensif akan diterbitkan, supaya kita mengetahui bagaimana pergerakan gereja kita .
3. GMAHK Se-Indonesia resmi bergabung ke
GMAHK Di-Indonesia.
4. Teknis penggabungan dan penyerahan aset-aset
bergerak dan tidak bergerak akan dibuat akta otentik tersendiri.
Pdt. J.S. Peranginangin dalam sambutannya menilai ini
adalah peristiwa yang sangat indah di mana kasih Tuhan
adalah ‘kasih yang menutupi banyak dosa.”
Ia pun mengajak Pdt. Rudi Patty dan pihaknya untuk sama-sama berperan aktif dalam menginjil. “Mulai sekarang
mari kita duduk sama-sama membangun gereja ini dan memikirkan pekerjaan Tuhan.”
Dalam sambutannya, Pdt. Patty menuturkan bahwa apa
yang sudah lalu menjadi pengalaman yang cukup berharga
bagi dirinya. “Saya rindu pekerjaan yang dirintis keluarga
saya ini cepat selesai, ” kata Pdt. Patty yang juga adalah anak,
cucu, dan keponakan dari seorang pendeta.” Saya begitu
gembira. Segala sesuatu perbedaan kita lupakan, dan sebagai
anak Tuhan mari bersatu hati karena tujuan kita bukan di
dunia ini tetapi di surga.” n
—Dilaporkan oleh Joe Laluyan, SH, Penasihat Hukum
GMAHK dan Bruce G .J. Sumendap, MBA, Departemen
Komunikasi UIKB.
09 - 2013 | Adventist World
39
DARI INDONESIA
Prestasi dari Desa
Perguruan Advent Purwodadi
D
i penghujung tahun ajaran 2013 dalam berbagai
kesibukan belajar dan kegiatan yang lainnya, Yessy Nuarmining T. Anak asuh Yayasan Advent Peduli Indonesia di Purwodadi yang juga duduk di kelas 10
SMA Advent Purwodadi (East Java Academy) menyempatkan diri untuk mengikuti Lomba Cipta Puisi Tingkat
SMA se-Jawa Timur dengan tema Cinta Budaya Jawa Timur yang diselenggarakan oleh UPT Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya.
Yessy Nurmaining T. yang berminat dan mempunyai
bakat membuat puisi, melalui pembinaan dan bimbingan
yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia Bapak Gibson
Hutabarat, SS membuahkan hasil mendapat penghargaan
sebagai Juara Harapan II Lomba Cipta Puisi Tingkat SMA
se-Jawa Timur yang menyisihkan ribuan siswa bahkan ratusan Sekolah SMA se-Jawa Timur.
Bapak E.T. Panjaitan, Direktur SLA Purwodadi dalam
acara chapel hari Jumat 19 Juli 2013 menyerahkan penghargaan dan motivasi kepada seluruh siswa Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi bahwa di desa pun kita bisa berprestasi dan menjadi juara, melalui potensi yang kita miliki jikalau kita mau mengembangkannya dengan baik maka tidak menutup
kemungkinan untuk berhasil.
Sekolah dengan bangga memberikan penghargaan bebas
SPP selama 3 bulan untuk tahun ajaran 2013-2014 bagi Yessy
Nurmaining T. yang sekarang sudah duduk di bangku kelas XI
IPS SLA Purwodadi. Selamat dan sukses, mudah-mudahan boleh memberikan motivasi dan inspirasi kepada seluruh siswa
dan sekolah untuk lebih banyak berprestasi melalui kompetisikompetisi dari dinas pendidikan maupun dari penyelenggara
pihak swasta. Kiranya nama Tuhan juga ditinggikan dengan
apa yang sudah dicapai oleh SLA Purwodadi, sesuai dengan
janjinya bahwa anak-anak Tuhan harus menjadi kepala bukan
menjadi ekor. n
—Dilaporkan Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah
Lanjutan Advent Purwodadi.
19 Jiwa Baru di Pulau Peling
KKR Berita Pengharapan
S
ehari menjelang dimulainya Kebaktian Kebangunan Rohani “Berita Pengharapan” di Pulau Peling, hujan deras
mengguyur sehingga mengkhawatirkan jemaat yang sementara mempersiapkan jalannya KKR tersebut. Namun dengan motivasi dari para pendeta yang ada, akhirnya jemaat berdoa sungguh-sungguh sehingga hujan berhenti tatkala KKR dimulaikan.
Peristiwa yang luar biasa ini terjadi di Desa Bangunemo,
Pulau Peling, Luwuk, Sulawesi Tengah. KKR yang dikoordinasi
oleh pendeta jemaat, Pdtm. Demron Kuhu tersebut, menghadirkan Pdt. Charles Muaya, STh, Direktur Pemuda, Komunikasi dan Pendidikan Daerah Misi Sulawesi Tengah sebagai pembicara tunggal KKR Berita Pengharapan tersebut.
KKR tersebut dibuka dengan kata-kata sambutan oleh Ca-
40
Adventist World | 09 - 2013
mat Bulagi Utara. Diikuti dengan lagu-lagu pujian dan pembahasan Alkitab yang berapi-api oleh pembicara. Di setiap akhir
khotbah, yaitu sekitar 30-45 menit, pembicara memberikan kesempatan bagi para pendengar untuk bertanya dan berdiskusi.
Walaupun ada banyak pertanyaan yang dilontarkan, terutama
oleh beberapa pendeta pantekosta yang hadir, namun semua
dapat dijawab dengan baik oleh pembicara.
Beberapa hari sebelum KKR dilaksanakan, telah diadakan
baptisan gelombang 1 terhadap seorang anak muda yang bernama Jebrianto Kude atas permintaannya sendiri setelah lama
mendalami Firman Tuhan di bawah bimbingan pendeta jemaat. Tepat pada malam ketiga KKR berjalan, orangtua dari Jebrianto, membawa semua majelis gereja mereka datang dan membuat keributan di luar lokasi KKR.
Secara khusus, sang ayah menuntut pembicara yang telah
membaptiskan anaknya tanpa izin darinya. Bahkan orangtua
Jebrianto memaksa anaknya dengan ancaman ataupun berbagai tawaran menarik seperti uang 20 juta, sawah, dan sebagainya agar anak tersebut kembali dan menyangkal imannya. Namun anak itu berkeras untuk tetap mempertahankan imannya
walau dengan ancaman diusir dan tidak diakui sebagai anak sekali pun. Karena ibadah yang segera akan dimulai, maka pembicara akhirnya meninggalkan massa yang membuat keributan
tersebut di bawah penanganan Pdt. Pelnis Tatuhas, pendeta
Wilayah serta Pdtm. Demron Kuhu, untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Akhir dari KKR tersebut, ada 19 jiwa yang memberikan diri
mereka untuk dibaptiskan. Salah satu di antaranya terdapat juga seorang bapak yang sudah 39 tahun membenci orang Advent dengan keras. Namun puji Tuhan bapak Yos ini akhirnya
menyerahkan diri. Sedangkan Jebrianto sendiri memutuskan
untuk melanjutkan kuliah kependetaan di Unklab, walaupun
harus dengan biaya sendiri. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Gembala Jemaat
Wilayah Palolo, Sulteng.
Kunjungan Kerj Ketua UIKB di Pulau Bangka
B
Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)
angka adalah salah satu pulau
terluar dari wilayah pelayanan
Daerah Sumatera Kawasan
Selatan (DSKS). Umat Tuhan di pulau penghasil timah ini selalu mendapatkan perhatian yang serius dalam pelayanan pekerjaan penginjilan
baik melalui KKR Saturation UIKB
tahun 2012 yang lalu dan juga melaksanakan Bakti Sosial (Charity
Clinic) sebanyak tiga kali dalam kurun satu tahun ini. Ada dua jemaat
yang sudah di organisasi di pulau ini:
Jemaat Pangkalpinang dan Jemaat
Mentok. Sejak beberapa tahun yang
lalu, pelayanan di Jemaat Mentok
09 - 2013 | Adventist World
41
DARI INDONESIA
sempat terhambat oleh adanya dualisme kepemimpian administrasi dan penggembalaan jemaat yang membuat sebagian
anggota jemaat sedikit kebingungan untuk mau mengikut
yang mana. Namun setelah menunggu beberapa tahun ini
GMAHK Jemaat Mentok kembali berada di bawah koordinasi
pelayanan Daerah Sumatera Kawasan Selatan.
Pada hari Sabat, 3 Agustus 2013, diadakan kebaktian gabungan se-Pulau Bangka di Jemaat Mentok. Acara bersejarah
ini bahkan dihadiri langsung oleh Pdt. J.S. Peranginangin (Ketua GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat), dan hadir juga
Pdt. E. Simanjuntak (Ketua GMAHK DSKS), Pdt. S. Sitorus
(Sekretaris DSKS) bersama rombongan dari kantor daerah.
Selain itu, hadir juga para donator dan penopang pelayanan
pengijilan di Mentok dari Jakarta, Bapak Hengki Hermawan
dan Bapak Kaleb Suriman.
Jarak yang cukup jauh dari berbagai tempat di pulau ini tidak menyurutkan niat anggota jemaat untuk hadir dalam kebaktian gabungan istimewa ini. Dalam khotbahnya Pdt. J.S.
Peranginangin mengingatkan kembali bahwa “umat Advent
adalah istimewa di hadapan Tuhan, dan itu sudah terlihat
nyata ketika Allah menyertai perjalanan bangsa Israel di padang belantara. Umat itu dikhususkan untuk menyembah Allah, dituntun untuk mengenal siapa Allah, dan panggilan itu
juga berlaku bagi kita saat ini.”
Pesan dari khotbah ini agar umat Tuhan di Pulau Bangka
ini tetap dipersatukan dalam doa, penyembahan dan perbaktian yang kudus kepada Allah.
Setelah kebaktian berakhir, semua anggota jemaat turut
menikmati jamuan makan yang sudah disediakan oleh jemaat
setempat. Dan acara penting berikutnya dimulai tepat pukul
42
Adventist World | 09 - 2013
14.00 WIB. Hampir dua jam, anggota jemaat dan para pemimpin gereja bersatu dan berdiskusi dari hati ke hati. Giliran
pertama oleh Bapak Hengki Hermawan (Salah satu donator
pembangunan Gedung Gereja MAHK Jemaat Mentok), mengisahkan sejarah keterlibatan beliau dalam mendukung pelayanan di tempat itu. Dengan tulus semuanya dimotivasi untuk
pelayanan penginjilan, dan tetap berkomitmen akan menopang pekerjaan Tuhan melalui berkat-berkat yang dipercayakan Tuhan bagi keluarga ini. Hal senada juga diungkapkan
oleh Bapak Kaleb Suriman, yang selama ini juga turut serta
membantu menopang pekerjaan penginjilan di jemaat ini.
Terakhir, sambutan hangat disampaikan oleh ketua uni,
bahwa secara administrasi organisasi gereja Advent di Indonesia ini telah bersatu di bawah satu badan hukum (Ketika
acara Konfernas di Bandung).
Semua pihak memiliki niat yang mulia untuk kemajuan
pekerjaan Tuhan melalui gereja ini. Dan harapan yang sama
kembali ditegaskan kepada semua umat Tuhan di Bangka
(Mentok dan Pangkalpinang) bahwa pekerjaan ini harus dikerjakan bersama-sama, dan kita tidak perlu lagi mempersoalkan kekurangan pihak satu dengan yang lain, maka kita akan
bersama-sama melihat Pulau Bangka ini akan lebih maju di
masa mendatang.
Mari kita doakan agar pekerjaan Tuhan di Pulau Bangka
ini akan semakin maju di waktu yang akan datang. n
—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan.
Sekolah Alkitab Liburan (SAL)
Bagan Batu, Daerah Sumatera Kawasan Tengah
P
ada tanggal 8-12 Juli 2013, acara Sekolah Alkitab Liburan (SAL) di Bagan Batu dilaksanakan di TK Nusantara, milik salah seorang anggota GMAHK Jemaat Bagan Batu. Acara tersebut sangat meriah dengan jumlah
kehadiran kurang lebih 70 orang tiap hari yang dimulai
pukul 15.00 WIB dan didominasi anak-anak yang bukan
Advent, di mana orangtua mereka juga sangat senang
dan mendukung acara dengan mengantarkan anak-anak
mereka setiap hari untuk acara tersebut. Seluruh anakanak sangat bergembira dengan acara tersebut karena selama ini mereka tidak pernah mengikuti kegiatan seperti
itu apalagi acara itu dilaksanakan mengisi saat hari libur
sekolah, itulah sebabnya mereka sangat mengharapkan
agar acara seperti ini rutin dilaksanakan setiap libur sekolah.
Acara yang diisi dengan kegiatan belajar berdoa, mewarnai, benyanyi dan cerita Alkitab menjadikan suasana
semakin gembira. Acara itu sendiri berjalan dengan baik
berkat pelayanan Ibu M. Pakpahan, Ibu A. Siahaan, Ibu
H. Manik dan kerjasama yang baik dengan Ibu U. Ginting
sebagai Pemilik Yayasan T. Nusantara dengan beberapa guruguru TK Nusantara.
Kita doakan melalui acara tersebut semoga anak-anak akan
mengerti kebenaran yang sesungguhnya. n
—Dilaporkan oleh Drs. L. Haloho, Dept. Komunikasi
GMAHK Jemaat Bagan Batu, Daerah Sumatera Kawasan
Tengah.
212 Kantong Darah Terkumpul
H
ari Minggu, 28 Juli 2013, Komunitas Advent DKI Jakarta kembali berkumpul untuk mengikuti program
Donor Darah Akbar yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan GMAHK Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya. Acara yang mengambil tempat di Gedung Pertemuan Advent Jl. MT Haryono Kav. 4-5, Jakarta Selatan ini, berlangsung
dari pukul 8 pagi sampai pukul 11.30 dan dibuka oleh Pdt. W.
L. Limbong, Ketua GMAHK Konferens DKI Jakarta. Dalam
sambutannya beliau menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan kepada Bpk. Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI atas
pemikiran ide dan saran untuk terlaksananya acara ini, meskipun beliau tidak bisa hadir oleh karena tugas yang begitu padat.
Jumlah pendonor yang telah mendaftar sampai pukul 9.30
pada paginya sudah mencapai angka lebih dari 500 pendonor.
Ke semua pendonor ini diarahkan kepada petugas PMI yang
datangnya dari Bekasi, Tangerang dan DKI Jakarta. Selama menunggu untuk mendonorkan darahnya, para pendonor disuguhkan seminar yang dikoorinasikan oleh tim Klinik Advent
Jakarta, mereka adalah dr. Edwin Siburian SpOG, dr. Sondang
Donor Darah Komunitas Advent di Jakarta
Panjaitan SpKK dan Ibu Pit Lin yang membahas tentang kesehatan reproduksi, kesehatan kulit dan juga pola hidup sehat.
Pada waktu yang sama juga dilaksanakan acara donor darah di
Jemaat Bogor, yang diikuti oleh jemaat-jemaat yang datang dari
wilayah 1 dan wilayah 2 sebagai bagian dari donor darah serentak se-Jakarta. Pada akhir dari pelaksanaan donor darah ini, dari para pendonor di GPA M.T. Haryono saja, sudah terkumpul
212 kantung darah. Kantung-kantung darah ini dibawa ke PMI
DKI Jakarta, Tangerang dan Bekasi.
Saat menyampaikan kata sambutan dalam acara pembukaan, panitia pelaksana, Pdt. Paul. E. Zai, Dir. Kesehatan
GMAHK Konferens DKI Jakarta menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para sponsor yang telah membantu dalam
pelaksanaan acara ini, baik dari Sari Roti, Club Sehat, Hydro
Coco, Love Juice. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para sponsor pribadi, di antaranya Bpk. Herry Kurniawan,
Bpk. Stevanus Widjaja, Bpk. Jansen Sinaga, Bpk. Victor Tampubolon, Bpk. Nanang L. dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Bentuk terima kasih ini dinyatakan da09 - 2013 | Adventist World
43
DARI INDONESIA
lam wujud pemberian cindera mata baik kepada para nara sumber seminar maupun kepada
para donatur dan sponsor. Dalam kesempatan
ini turut menyampaikan sambutan adalah Pdt.
Jimmy Havelaar, Dir. Kesehatan GMAHK UIKB, yang menyampaikan bahwa acara donor
darah serupa juga sudah dilaksanakan di beberapa daerah dan konferens di wilayah UIKB.
Acara donor darah ini merupakan agenda
tahunan dari GMAHK Konferens DKI Jakarta
yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia dan sudah dilaksanakan selama dua tahun terakhir ini. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama yang
membutuhkan darah, mengingat di setiap bulan puasa, PMI selalu kekurangan darah untuk
disalurkan di banyak rumah sakit. Acara ini juga dilaksanakan sebagai bagian dari perayaan
ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-68. Kita
doakan agar setiap tetes darah yang telah didonorkan dapat bermanfaat bagi setiap orang yang menerimanya.
Kita berharap agar ditahun-tahun yang akan datang acara yang
sama dapat dilaksanakan kembali, dan biarlah kita yang sudah
mendonorkan darahnya akan tetap sehat, sehingga di kesem-
patan mendatang lebih banyak lagi yang dapat mendonorkan
darahnya, dan lebih banyak lagi orang yang dapat diselamatkan. n
—Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Asso. Komunikasi
& Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya.
Retret Keluarga Jemaat Batam Mas
Daerah Sumatera Kawasan Tengah
J
emaat Batam Mas melakukan acara retret keluarga pada hari
Rabu, 8 Agustus 2013 tepatnya pada saat hari raya pertama
bagi umat mayoritas. Jemaat Batam Mas Retret bersama di
Pantai Nongsa Batam. Acara demi acara berjalan dengan baik
mulai dari keberangkatan dari Jemaat Batam Mas sampai ke lokasi. Selaku panitia pelaksana, Ibu L. Situmorang yang sudah
memimpin acara ini dan beberapa seksi acara yang sudah ditunjuk, berjalan dengan baik berkat perlindungan Tuhan.
Semua anggota jemaat sampai kepada Anak-anak merasakan sukacita dan bergembira mengikuti beberapa acara dan
games yang sudah dipimpin oleh Ibu J. Pohan dan dibantu oleh
saudara Samuel Pangaribuan dan Shelly Rajagukguk untuk
mengajak anak-anak bermain bersama baik itu games lomba
makan kerupuk dan lomba membawa kelereng di dalam sendok, dan juga acara games orang muda dan orangtua yang dipimpin langsung oleh Ibu J. Pohan dan Bpk. R. Situmorang.
Acara ini berjalan dengan baik sampai pada sore, ditutup
dengan pesan dan kesan yang disampaikan oleh beberapa peserta retret dan diakhiri dengan doa penutup oleh Pdt. U.
Sinambela. Semoga dengan acara retret ini Jemaat Batam Mas
semakin bersatu dan hanya nama Tuhan yang kita muliakan.
n
—Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Departemen
Komunikasi Jemaat Batam Mas.
Program Tukar Acara
Jemaat Pioneer Timika dan Timika Jaya SP2
S
alah satu Program kerja dari Pemuda Advent pioneer
Timika adalah Pertukaran Acara (Tukar Mimbar). Program ini terlaksana atas kerja sama dari PA Pioneer dan
PA Timika Jaya SP2 beserta dengan para sponsornya, sehingga
pada hari Sabat, 20 Juli 2013 acara tersebut dilaksanakan di Jemaat Timika Jaya SP2.
Adapun Anggota Jemaat Pioneer Timika pagi itu masih
ber-Sabat di Jemaat Timika, tetapi setelah makan siang sebagian besar anggota jemaat menuju ke Jemaat Timika Jaya SP2
untuk mendukung acara yang dilaksanakan oleh pemuda tersebut.
Acara-acara yang dilaksanakan pada hari Sabat tersebut
adalah: Acara keluarga, acara Sekolah Sabat, dan acara khotbah oleh Danny Kosasih sebagai Pemimpin PA Jemaat Pioneer
Timika. Di dalam khotbahnya menekankan sudah waktunya
Pemuda Advent harus tampil beda” yaitu: Tampil beda dalam
segi kerohanian; tampil beda dalam segi berpakaian; tampil beda dalam segi penampilan; tampil beda dalam segi makan dan
minuman dan; tampil beda dalam segi menjaga kesehatan tubuh.
Karena tubuh kita adalah bait suci Allah, karena itu kita harus menjaga agar jangan memasukan ke dalam tubuh kita halhal yang dapat merusak dan mengotori tubuh kita, kita harus
menjaga tubuh kita agar tetap bersih dan sehat.
Pada sore hari acara dilanjutkan dengan kegaitan PA yang
menarik, antara lain seminar tentang tantangan yang akan dihadapi oleh Pathfinder dari kedua jemaat, seminar ini dibawakan oleh ketua PA Jemaat Pioneer Timika, Sdr. Danny Kosasih.
Sesudah itu ada acara kuis Alkitab berhadiah yang dipandu
oleh Sdr. Billy Simboh dan Sdri. Juwita Kussoy, dan sebagai pemenang dalam acara kuis ini diberikan hadiah dan sertifikat.
Acara terakhir adalah sebuah fragmen dengan judul: “Cinta
dan Pengorbanan” oleh PA Jemaat Pioneer Timika. Fragmen
ini telah dikemas sedemikian rupa oleh sang sutradara Sdr.
Wellem Kadang, sehingga membuat sebagian besar anggota jemaat bahkan pemuda dan anak-anak tidak sadar telah meneteskan air mata, karena fragmen itu sangat menggugah hati dari anggota jemaat dan pemuda yang hadir saat itu.
Sebagai kesimpulan sekaligus renungan tutup Sabat dibawakan oleh Sdri. Octavia Nayoan, berkata: “Cinta memerlukan
pengorbanan sebagaimana Yesus mencintai saudara dan saya
sebagai orang berdosa. Allah mengutus Anak-Nya Yang Tunggal untuk rela mati di atas kayu salib untuk menebus semua kita.” Selanjutnya ia mengatakan, “sebagai orang muda Advent
jangan hanya mengatakan saya mencintai Yesus tetapi hanya di
mulut, tetapi biarlah di setiap saat, setiap waktu dan di setiap
tempat mari kita menceritakan kabar baik tentang Yesus. Supaya Yesus segera datang untuk menjemput kita semua masuk ke
dalam kerajaan surga yang sudah lama kita nanti-nantikan.”
Semoga acara-acara seperti ini akan terus dilaksanakan karena itu menambah ikatan persaudaraan di antara para pemuda Advent untuk lebih akrab dan erat lagi dalam Yesus. Dan
tentunya akan ada kedamaian sejati yang tercipta di antara
umat Allah.
—Dilaporkan oleh Maxy Manueke, Ketua Jemaat Pioneer
Timika.
09 - 2013 | Adventist World
45
DARI INDONESIA
Penguasa Jin Takluk di Bawah Salib
Daerah Misi Sulawesi Tengah (DMST)
B
erbekal kemampuannya untuk menguasai ratusan
yang disebut jin. Berbekal pengalamannya sebagai salah satu anggota elit dari salah satu ormas besar kaum
mayoritas di Indonesia yang pernah ikut berjihad di Afganistan serta kemampuannya untuk merakit bom-bom bunuh diri yang akan digunakan berperang membela agama Allah, Mohammad Anda meyakini bahwa dia berada dalam
agama yang paling benar. Bahkan demi agama ini, keluarga
sekalipun akan dia hancurkan tanpa ampun. Namun, sama
seperti Saulus, pria ini melihat seseorang berjubah putih
yang menyebut diri-Nya sebagai Nabi Isa. Dari sinilah titik
balik pertobatan itu menuntun pria pemilik berbagai macam jimat anti kebal itu untuk menyerahkan diri pada Yesus.
Peristiwa ini terjadi saat Mohammad Anda berada dalam
kapal yang hampir tenggelam di tengah laut. Berbagai cara
dia coba lakukan untuk menyelamatkan diri. Namun kali ini
tak satu pun usaha tersebut membuahkan hasil bahkan semua jimat dan jin dalam dirinya tak dapat berbuat apa-apa,
sehingga terbersit di pikirannya untuk coba berdoa, entah
kepada siapa saja yang mendengar agar dia mendapat pertolongan dan selamat.
Saat itulah dia melihat langit terbuka, dan seberkas se-
ngatan listrik panjang yang berputar-putar turun
dari atas menerpa
kepalanya. Saat itu
dia melihat seseorang yang berpakaian putih yang tidak di
kenalnya, namun memberikan kedamaian hati. Sejak penglihatan tersebut, Mohammad Anda selamat dari lautan dengan cara yang luar biasa. Dia mengambang terapungapung di tengah laut dari pukul 12 tengah malam sampai
terdampar di pinggir pantai pukul 9 pagi. Dari sinilah perjalanan iman Mohammad Anda dimulai.
Catatan dalam kitab suci Bani Kedar yang lebih banyak
menceritakan tentang Nabi Isa membuat pikirannya terus
bertanya-tanya mengenai pria yang dilihatnya di tengah laut
tersebut. Saat dia menonton televisi dan seorang hamba Tuhan mengadakan mukjizat penyembuhan, dia terjamah dan
mengalami mukjizat dengan kesembuhannya dari penyakit
usus buntu yang telah dideritanya selama bertahun-tahun.
Beliau sendiri menyakini bahwa kesembuhan ini adalah karena perbuatan Nabi Isa dalam mimpinya tersebut. Sejak
itu Mohammad Anda mulai bertualang dan bergabung dengan beberapa gereja Kristen, meski demikian, dalam hati-
Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/
daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma-
jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.
Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang
kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M
­ icrosoft Word/Word
Perfect, tanpa ada gambar/foto/image­ di dalam file dokumen
tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut).
Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format
jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar
tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.
Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan
maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat
pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk
menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan.
Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap
bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita
pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.
46
Adventist World | 09 - 2013
Info Penting!
bagi Para
Penulis Setia
Adventist World
Indonesia
WARTA
GEREJA ADVENT
“Lihatlah, Aku Datang Segera…”
Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,
mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,
dan pengharapan.
nya masih bertanya-tanya mengenai keselarasan perintah Allah dalam kitab suci yang ia miliki dan Alkitab
yang memerintahkan umat-Nya untuk beribadah pada
hari Sabtu. Dari beberapa gereja yang dimasukinya, tidak satu pun yang
memenuhi kriteria
Firman Tuhan tersebut.
Pertemuannya
dengan Sdr. Andarias, salah seorang
anggota Jemaat
Napu yang memiliki
nama yang hampir
sama dengannya,
menuntun Mohammad Anda ini untuk
berkenalan dengan
TSPM Agust W.
Politon yang deKiri Atas: Pdt S. Legi, Pdt. F. Mamalanggo, Mohammad
ngan setia menunAnda, Kel. Politon setelah baptisan. Paling Atas: Saat
tunnya lebih dalam
Mohammad Anda didoakan karena pertobatannya. Atas:
mempelajari AlkiPembakaran beberapa jimat milik Mohammad Anda.
tab yang kemudian
Bawah: Saat penyerahan jimat.
dimatangkan dalam
pelayanan Pdt. Steven Legi yang melayani wilayah Napu tersebut.
Puji Tuhan, akhirnya Mohammad Anda membuat keputusan yang terbesar
dalam hidupnya untuk menyerahkan diri dibaptiskan menjadi bagian dari anggota GMAHK Jemaat Napu. Upacara baptisan terhadap Sdr. Mohammad Anda
ini telah dilaksanakan dalam tiga tahap. Yang pertama adalah pemberian janji
untuk mengikuti Tuhan, yang kedua adalah pembakaran jimat-jimat pelindungnya yang telah setia menemaninya selama bertahuntahun, setelah itu baptisan
kudus yang dilaksanakan
oleh Pdt. F. Mamala­nggo,
Dir. Penatalayanan dan
Global Misi DMST pada
tanggal 13 Juli 2013 lalu. n
—Dilaporkan oleh Stenly
Karwur, Palu, Daerah
Misi Sulawesi Tengah.
Penerbit
Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)
Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184
Ketua Pengarah
J. S. Peranginangin
Ketua Bidang Usaha
A. Ricky
Bendahara
S. Manueke
Pemasaran
S.P. Rakmeni
Produksi
S. M. Simbolon
Pemimpin Redaksi
Roy M. Hutasoit
Redaksi Pelaksana dan Desain Isi
J. Pardede
Tim Redaksi
F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J. Wauran
F. Manurung, A. Siahaan
Komunikasi Uni
S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat
S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur
Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah
D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara
H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah
V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan
A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya
N. Serang, Jawa Barat
W. Siringoringo, Jawa Tengah
D. Maart, Jawa Kawasan Timur
D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur
J. Sihotang, Kalimantan Barat
D. Kana Djo, Nusa Tenggara
R. Keni, Minahasa Utara
Dj. Muntu, Minahasa
F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo
Ch. Muaya, Sulawesi Tengah
M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara
A. J. Uniana, Maluku
F. Macpal, Nusa Utara
H. Wambrauw, Papua
I. Lisupadang, Luwu Toraja
Izin
Departemen Penerangan RI
No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987
Alamat Redaksi
Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184
Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784
Email: [email protected]
Alamat Pemasaran
Tlp/Fax: 022-86062842
Email: [email protected] (Sirkulasi)
www.iphbdg.org
Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi
berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan
maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha
untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi
atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak
semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.
09 - 2013 | Adventist World
47
Yang
mengikat
It’s
what
anchorskita.
us.
w w w. a d ve n t i s t wo r l d. o rg
Like us on Facebook
Download