War t a G e re j a Ma s ehi Ad v e nt Har i Ke t u j u h 0 9 - 2013 : VIDA p u d i H h a l Itu upan Bagaimana kehid eta, , Juli io r a M a d a p g n data . dan yang lainnya 11 Satu Rumah pada satu Saat 20 Pelajaran dari Kehidupan yang Didorong oleh Misi 26 Belajar dari Hukum Taurat 0 9 - 2 013 The International Paper for Seventh-day Adventists S e p te mb e r 2 013 C E R I TA : VID’s A Life That How life came to Mario, Julieta, and many more 11 One Home 20 at a Time Lessons From a Mission-driven Life 26 Learning From the Law 16 S A M P U L VIDA: Itulah Hidup Oleh Lael Caesar Sebuah usaha misionaris membawa kehidupan dan harapan kepada masyarakat di Honduras. 8 P A N O R A M A S E D U N I A Dipanggil untuk Memproklamasikan Pekabaran Kehidupan Oleh Ted N. C. Wilson Mereka memiliki desakan bagi sedunia. 11 Satu Rumah pada Satu Saat ke h idupan ad v ent Pekerjaan penting dari pelayanan keluarga di setiap tingkatan gereja 20 kisa h oran g ad v ent Pelajaran dari Kehidupan yang Didorong oleh Misi Oleh Alejo Aguilar Pendidikan tidak hanya menghasilkan orang Kristen, itu memelihara orang Kristen. bagi Kota-Nya 22Rumah Oleh Heather Vanden Hoven renun g an Ketika Yesus datang ke kota, Dia selalu membawa sesuatu dengan-Nya. 24 ro h nubuat Ellen White dan Kepercayaan Dasar Advent Oleh Merlin D. Burt Dia telah menjadi suatu alat, tapi tidak dalam cara pikiran banyak orang. yang Asli 14Merefleksikan Oleh Daniela Gelbrich keper c ayaan dasar Apakah artinya hidup seperti Kristus di abad kedua puluh satu? D E PA R T E M E N TA L 3 LAPORAN SEDUNIA 3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita 10Sebuah One-Day Church 26P E R T A N Y A A N DAN Belajar dari Hukum Taurat 27 P E L A J A R A N A L K I T A B Merindukan Kekekalan www.adventistworld.org Tersedia dalam 13 bahasa secara online 2 Adventist World | 09 - 2013 28 P E R T U K A R A N IDE JAWA B A N A L K I TA B 32-48 D A R I I N D O N E S I A Warta Gereja Advent (WGA) Pada sampul: Jose Suazo (kanan) berpose dengan Steven Grabiner, Ketua Outpost Centers International. Kisah tentang perjalanan rohani Jose, dan misi yang ia koordinasi di El Suyatal, Honduras, dimulai pada halaman 16. Berjalan kepada Sukacita B *tidak nama asli mereka. LAPORAN SEDUNIA Orang Advent Mengurapi Pendeta Kyrgyzstan P h o t o Pertama E S D eberapa menyebutnya “janji ilahi”—persimpangan kehidupan kita yang tampaknya acak dengan oknum surgawi yang berniat agar kita sadari. Di tengah-tengah ketergesaan dan kesibukan kita, Yesus mengatur kehidupan bahwa dua murid-Nya bertemu, menemukan keyakinan masing-masing, dan dengan demikian meningkatkan sukacita kerajaan. Saat-saat seperti tidak mungkin direncanakan, tidak juga sering dapat dijelaskan, bahkan dengan tahun-tahun ke belakang. Bukan suatu kalender kebetulan atau perhitungan strategis yang bisa menghasilkan persahabatan saleh yang telah membawa kita. Kita meng­agumi pada semua sukacita dan kekayaan yang mungkin telah terlupakan jika kita tidak diizinkan rahmat yang tidak terencana ini terjadi. Bagaimanakah jika, kita memohon dalam rasa takut yang kudus, kita tidak berhenti dekat tangga untuk mengikat tali sepatu atau mengajukan satu pertanyaan? Bagaimanakah jika kita tidak memperhatikan bisikan roh dan mendekati orang asing setelah acara gereja? Lima tahun yang lalu saya tidak menyadari bahwa John* eksis—atau berapa banyak doanya dan nasihatnya telah memperkaya hidup saya. Perjalanannya dengan Yesus telah begitu baik sesuai dengan kebutuhan saya sendiri bahwa saya telah sering mencurahkan rasa terima kasih kepada Tuhan atas persahabatan yang hanya Dia yang dapat tunjukkan. Lima bulan yang lalu saya berhenti sebelum memasuki lift, tertangkap dalam genggaman Roh Kudus untuk sekitar 15 detik— cukup untuk bertemu David* di sebuah konvensi. Dalam waktu satu jam saya belajar, saya takjub bahwa ia telah berdoa supaya kita diberi kesempatan untuk bicara, untuk berbagi, untuk berdoa bersama sebagai saudara dalam Kristus. Hari ini, menyeberangi sekian mil, kami berkomunikasi melalui Skype atau telepon setidaknya setiap minggu. Ketika Anda membaca cerita sampul bulan ini, “VIDA: Itulah Hidup,” Anda juga akan kagum pada janji Ilahi yang membawa keselamatan bagi begitu banyak orang. Dan seperti saya, Anda juga dapat menundukkan kepala dan memuji tangan yang masih membimbing kita ke kehidupan yang kaya, hidup berkelimpahan yang Dia janjikan kepada semua orang yang mengikuti-Nya. Kiri: PENDETA PERTAMA: Talgat S. Kubegenov, di mimbar dengan istrinya, diurapi selama acara konferensi misi di gereja Advent Tokmok di Provinsi Chuy pada 14 Juni. Dia adalah orang Kyrgyzstan pertama yang diurapi sebagai pendeta Advent. Kanan: PELAYAN YANG TELAH LAMA: Kubegenov adalah mantan perwira polisi dan difungsikan sebagai pendeta Advent selama bertahun-tahun. nn Seorang mantan polisi di negara Asia Tengah Kirgistan telah diurapi sebagai pendeta pribumi pertama Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Talgat S. Kubegenov diurapi selama konferensi misi di gereja Advent Tokmok di Tokmok di Provinsi Chuy pada 14 Juni. Kubegenov, 39 tahun, telah melayani sebagai pendeta dari dua jemaat dan telah bekerja sebagai sekretaris-bendahara denominasi tersebut di Misi Kirgistan sejak 2010. Kubegenov adalah lulusan dari Academy of Home Affairs Ministry dan bergabung dengan gereja pada tahun 2002. Ia diurapi sebagai penatua gereja lokal pada tahun 2005, dan pada tahun 2008 gereja Advent mempekerjakan dia sebagai pelopor global misi. “Itu mengharukan hati untuk melihat langkah kecil ini tapi sukses,” kata Ben Schoun, wakil ketua gereja Advent sedunia, yang menghadiri upacara tersebut. “Saya sadar bahwa beberapa negara di kawasan itu sulit bagi gereja untuk dikerjakan, tapi Tuhan membantu kita menyelesaikan beberapa hal yang sangat indah.” Kirgistan, yang berbatasan dengan China, adalah bekas Republik Soviet. Telah menjadi sebuah negara merdeka saat Uni Soviet bubar tahun 1991. Banyak warga bekerja di bidang pertambangan dan pertanian. Populasinya saat ini sekitar 5,5 juta. Sebagian besar penduduk adalah Muslim, dan banyak juga Ortodoks Rusia. Pekabaran Advent datang ke Asia Tengah melalui misionaris Jerman Philipp Trippel pada tahun 1906, kata Denis Pasir, Direktur Misi Advent Bersambung ke halaman berikut 09 - 2013 | Adventist World 3 Inter-Amerika: Gereja Merayakan Pendukung Penginjil Awam dan Anggota Aktif Terlama nn Para pemimpin tertinggi Advent dari Divisi Inter-Amerika (IAD) mengapresiasi para pendukung penginjil awam dan anggota aktif terlama dari seluruh wilayah selama upacara khusus di kantor pusat IAD di Miami, Florida. Banyak anggota komite eksekutif yang hadir. “Inter-Amerika tidak akan InterAmerika tanpa orang awam,” kata Pendeta Israel Leito, ketua gereja di InterAmerika. Leito menyampaikan apresiasi kepada anggota awam yang mewakili lebih dari 1,5 juta anggota di seluruh wilayah yang menonton secara online streaming. 4 Adventist World | 09 - 2013 L i b n a untuk Uni Misi Selatan, yang berbasis di Almaty, Kazakhstan. Pada tahun 1915 dibangun gereja Advent Orlovka yang menjadi gereja pertama denominasi tersebut di wilayah itu, kemudian dikenal sebagai Turkistan. Saat itu ada 50 anggota. Orang Advent dan Kristen lainnya menghadapi penganiayaan berat pada masa pemerintahan Uni Soviet, kata Sand. Banyak anggota mengubur Alkitab mereka setiap kali usai membaca Alkitab. Saat ini gereja Advent di Kirgistan memiliki hampir 800 anggota dan mengoperasikan satu-satunya Sekolah Dasar di Uni Misi Selatan. Gereja di Kirgistan mempekerjakan pelopor global Misi yang bekerja di negara itu. Pada konferensi misi bulan ini sekitar selusin pionir global misi lulus dari program pelatihan, kata Schoun. Awal bulan ini gereja juga membuka studio Radio Advent yang barudi Bishkek, rumah bagi gereja Advent di Daerah Misi Kirgistan. —Dilaporkan oleh Ansel Oliver, Adventist News Network S t e v e n s / IA D LAPORAN SEDUNIA Kiri: ANGGOTA DIAPRESIASI: Manuel Nuñez, kaum awam dari Venezuela Barat, menunjukkan penghargaan setelah diapresiasi di kantor pusat Divisi Inter-Amerika di Miami, Florida, 25 Mei 2013. Nuñez berada di antara 22 kaum awam yang beredar yang diakui untuk dedikasi dan komitmen mereka di daerah masing-masing gereja di Inter-Amerika dalam merayakan tahun pelayanan kaum awam. Kanan: TAHUN-TAHUN PELAYANAN: Penginjil awam Marva Farquaharson tersenyum setelah mendapat medali khusus untuk menjadi anggota aktif yang luar biasa selama 36 tahun di wilayah Uni Karibia Atlantik yang berbasis di Bahama. “Divisi Anda menghargai usaha Anda dan pekerjaan yang Anda lakukan dalam pemenuhan misi gereja,” kata Leito. “Anda bagian integral dari gereja ini, dan kami berterima kasih untuk bermitra dengan para pendeta kita demikian juga para guru, profesional, perawat, dokter, dan semua yang bergabung untuk memberitakan Injil.” Dua puluh dua orang awam yang luar biasa dari setiap wilayah gereja IAD, atau serikat pekerja, dihormati dengan medali, piala, buku penginjilan, dan dana untuk digunakan terhadap upaya penginjilan mereka. Acara spesial ini diisi dengan pertemuan pelatihan kepemimpinan selama dua hari, dan merupakan bagian dari jadwal sibuk tahun perayaan penginjilan awam. Sergio Moctezuma, pensiunan dari direktur pelayanan perorangan dan direktur Sekolah Sabat untuk gereja di IAD, juga dikenal membentuk jumlah anggota awam selama beberapa dekade. “Para kaum awam di Inter-Amerika dibentuk oleh Pastor Moctezuma,” kata Leito. “Karena karyanya dan istrinya memungkinkan kita untuk mendapatkan manfaat dari kepemimpinan luar biasa ini, hari ini kita memiliki satu kekuatan awam terkuat di seluruh gereja sedunia.” Marva Farquharson berada di antara orang awam yang diapresiasi. Dia mewakili wilayah Uni Karibia Atlantik yang terdiri dari Bahama, Cayman Islands, dan Turks dan Caicos. Selama 36 tahun ia telah mengabarkan, terlatih, dan membagikan kebenaran Alkitab di New Providence dan sepanjang puluhan pulau di Bahama. Ketika dia tidak bekerja sebagai direktur sumber daya manusia untuk Rumah Sakit Umum di Bahama, ia menggunakan waktu liburan dan biaya sendiri untuk bekerja dengan para pemimpin di Konferens Bahama Selatan dalam penanaman gereja, proyek penjangkauan masyarakat, pelatihan pemuda, dan menjangkau orang-orang dalam penjara. “Tuhan menempatkan sesuatu yang elastis dalam pelayanan saya,” kata Farquharson, ketika dia mengacu pada bagaimana uangnya tersebar saat ia berkhotbah. Dia tidak selalu mencatat semua individu yang telah bergabung dengan gereja melalui upaya penginjilan nya, tetapi ia yakin jumlahnya ada beberapa ratus. Dia adalah wanita Bahama pertama yang diurapi menjadi penatua gereja pada tahun 1985 dan telah menjadi salah satu pemimpin awam yang beredar di antara 19.500 orang awam aktif di wilayah tersebut, membawa ratusan orang percaya baru ke dalam gereja, menurut Dr. Leonard Johnson, Ketua Uni Karibia Atlantik. Dengan hanya empat tahun menjadi Advent, seorang bernama Jose Puentes, semua hidupnya adalah tentang membiarkan Tuhan menuntun dia dalam pelayanannya. Ia berada di antara ribuan umat yang aktif untuk dipilih sebagai pendukung pengunjilan awam mewakili Kolombia Utara. Seorang mantan polisi, Puentes, usia 26 tahun, mengkoordinasikan program pelayanan seluruh kota seperti “Jesus the Great Hope,” di mana lebih dari 100 orang muda melakukan perjalanan di bus di seluruh Kota Medellin untuk berdoa bagi orang banyak, menawarkan studi Alkitab, dan mendistribusikan literatur. Puentes juga menggembalai masyarakat beradat di hutan Kolombia utara dan terinspirasi untuk melanjutkan pengabdiannya selama kesempatan itu. “Adalah kehormatan besar untuk berada di sini, untuk menyaksikan kesatuan pemimpin gereja kita dalam budaya yang berbeda di Inter-Amerika,” kata Puentes. Selain 22 orang awam yang beredar di Inter-Amerika, yang sudah lama aktif di seluruh setiap wilayah gereja diapresiasi. Hadassa Henry Johnson Jamaika, usia 101, adalah yang tertua yang tetap sebagai orang Advent, dengan 91 tahun sejak ia dibaptis. Berikutnya adalah Consuelo Cummings dari Amerika Selatan Tengah, usia 102 tahun, dengan 90 tahun menjadi anggota gereja yang aktif, dan Eligio Rosado dari Puerto Rico, usia 105 tahun, dengan 89 tahun di gereja. —Dilaporkan oleh Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika Mahasiswa Advent Brasil Bergabung di Tantangan Global Wiraswasta nn Mahasiswa di kampus—5.000 mahasiswa dari Northeast Brazil College (dikenal dengan singkatan Portugis, FADBA) di Kota Cachoeira, Negara Bagian Bahia, Brasil, baru-baru ini memperoleh akses ke program tantangan kewirausahaan global. Fakultas tersebut menghubungi markas Enactus Brasil, program kewirausahaan sosial terbesar di dunia. Sejak Juli 2013 tim Enactus-FADBA dikumpulkan dan mampu berpartisipasi dalam acara yang disponsori oleh organisasi. Hadir di lebih dari 35 negara, dan mencapai lebih dari 120 negara lain dengan proyek-proyek mereka, Enactus mempromosikan kewirausahaan dan pemberdayaan ekonomi, menyusul proyek-proyek sosial yang berhubungan dengan studi universitas, dilakukan sepenuhnya oleh mahasiswa dan diawasi oleh guru. Lembaga yang berpartisipasi menciptakan “tim” bertanggung jawab atas proyek. Tim yang dilatih selama proses berlangsung, yang berpuncak pada perayaan kejuaraan nasional di mana proyek disajikan. Proyek terbaik, dinilai oleh CEO dan eksekutif perusahaan besar nasional dan multinasional, mewakili negara pada Piala Dunia Enactus, yang tahun ini akan diadakan di Cancun, Meksiko. Brasil saat ini memiliki 30 tim. Yang paling terakhir adalah tim FADBA, yang hadir, bersama dengan universitas besar negara yang paling baru-baru ini mengikuti Kejuaraan Nasional Enactus, yang diadakan di São Paulo pada tanggal 3-4 Juli. Profesor Fabio Bergamo, penasihat fakultas untuk tim Enactus-FADBA, dan administrasi bisnis mahasiswa, Taís Angels diundang untuk menjadi pengamat acara. Di sana mereka memiliki kesempatan untuk mengalami semangat menarik dari Enactus, sebuah komunitas yang memiliki lebih dari 700 siswa di negara dan lebih dari 65.000 di seluruh dunia. Tim Enactus-FADBA memiliki sekitar 30 siswa, dan mereka mendefinisikan proyek awal mereka ditujukan untuk membantu masyarakat yang terlupakan di daerah Reconcavo Baiano sekitar Salvador, ibukota negara bagian Bahia. —Dilaporkan oleh staf Adventist World. Situs Web Menjelaskan Pemeriksaan Penghakiman nn Para mahasiswa doktrin Gereja Advent Hari Ketujuh memiliki sumber online baru yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pemeriksaan penghakiman. Disebut www.1844madesimple. org, situs web tersebut menyajikan video kuliah dan materi dengan latar belakang pemahaman orang Advent akan Daniel 8:14, dijelaskan oleh Clifford Goldstein, Editor Pedoman Pendalaman Alki- MAHASISWA BRASIL, PROFESOR: Fabio Bergamo, penasihat fakultas FADBA untuk tim Enactus-FADBA, dan urusan administrasi mahasiswa, Taís Angels di final 2013 Enactus Brazil di São Paulo. 09 - 2013 | Adventist World 5 LAPORAN SEDUNIA Oleh Ansel Oliver, Adventist News Network, melaporkan dari Atteridgeville, Gauteng, Afrika Selatan tab dan penulis buku 1844 Made Simple, yang diterbitkan 25 tahun yang lalu. Meskipun buku ini sulit untuk ditemukan di media cetak, situs online tersebut mengandung esensi pesan Goldstein. “Saya menunjukkan bagaimana Injil merupakan pusat penghakiman,” Goldstein menjelaskan dalam sebuah kolom Adventist Review baru-baru ini. “Saya berpendapat bahwa satu-satunya cara untuk sepenuhnya menghargai Injil adalah untuk memahaminya dalam terang penghakiman.” Dia menambahkan, “Di situs ini Anda dapat menonton video online atau mengunduhnya, baik secara keseluruhan atau dalam beberapa bagian. Selain video, kita memiliki podcast dan sumber bagi mereka yang ingin tahu lebih dalam. Karena situs tersebut adalah baru, podcast dan sumber yang masih kurang, tapi kami akan menambahkan lebih banyak.“ —Dilaporkan oleh staf Adventist World. Tetap Berkomitmen pada Allah, Carson berbicara kepada Ahli bedah ternama menghadiri Ketua GC dalam acara di Afrika Selatan. 6 Adventist World | 09 - 2013 W o r ld s ta f f A Ad v e n t i s t DANIEL MENJELASKAN: Halaman depan www.1844madesimple.org, sebuah situs web yang disponsori oleh General Conference yang berisikan pelajaran dari Clifford Goldstein pada elemen kunci akan ajaran Advent. Pemuda Advent hli bedah otak ternama Dr. Ben Carson memohon para pemuda Advent untuk melatih kemauan mereka dan tetap berkomitmen kepada Allah dalam sebuah seri dengan tiga penekanan untuk Kongres Pemuda Advent Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Carson mengabdi selama lebih dari dua setengah dekade sebagai kepala bedah saraf pediatrik di Rumah Sakit Johns Hopkins di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, dan merupakan pembicara kunci di Impact South Africa. Acara ini menarik lebih dari 3.100 remaja Advent dan dewasa muda dari seluruh dunia selama dua minggu pelayanan masyarakat, lokakarya, dan ibadah. “Allah telah memberi kita masing-masing sesuatu yang luar biasa. Ini disebut kemauan. Anda tidak harus menyerah,“ kata Carson pada beberapa hal yang mengalihkan pikiran orangorang muda dari menyadari potensi penuh mereka. Selama 13 Juli 2013, pelayanan iba- dah Sabat, Carson juga menceritakan pengalamannya dalam menjadi seorang ahli bedah saraf, seperti yang diceritakan dalam buku Gifted Hands. Dia mengkreditkan Allah dalam memungkinkan dia untuk membuat dampak melalui kariernya, meskipun itu sangat berbeda dari ambisi masa kecilnya untuk menjadi seorang dokter misionaris. “Jangan merasa terlalu besar bagi Allah, jangan pernah menyangkal Tuhan, tidak peduli di mana Dia akan membawa Anda, tidak peduli apa peran Anda di dalam,” kata Carson. “Jika Anda menempatkan Dia di dalam hidup Anda, Anda akan sukses luar biasa.” Pada sisi pendengar, Argentina Ezequiel Durán, 26 tahun, mengatakan pidato Carson adalah beberapa penekanan baginya. “Dia adalah pemimpin yang baik dan contoh bagi orang-orang muda. Ia mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Saya suka itu.“ Carson dan pembicara lain berbicara kepada pendengar dengan lebih dari 18.000 peserta—pemuda dan anggotakomunitas di Stadium Lucas Masterpiec- D a r y l G u n g a d o o / ANN A n sel Ol i v e r / ANN Kiri: PEMBICARA YANG BERBEDA: Seorang anggota Advent, Dr. Ben Carson berbicara di acara Impact South Africa, kongres pemuda Advent sedunia di Pretoria pada Jumat 12 Juli 2013. Dia mengutip Roma 8:31—“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” Kanan: PELAYANAN SABAT: Moeketsi Toka, penduduk Pretoria, Afrika Selatan, menyaksikan kebaktian Sabat di stadium Lucas Masterpieces Moripe pada Sabtu 13 Juli 2013. Pelayanan berskala besar diadakan pada hari terakhir acara Dampak Impact South Africa, kongres Pemuda Advent sedunia. es Moripe di pinggiran Kota Pretoria ini. Dalam khotbahnya, Pdt. Ted N.C. Wilson, Ketua GMAHK General Confe­ rence, kurang lebih sama menegaskan kepada pemuda dan mendesak mereka untuk terus melaksanakan misi gereja. “Kami mengasihimu, dan kita bergantung pada Anda untuk masa depan,” kata Wilson. “Pengaruhi kota Anda. Pengaruhi negara Anda. Saudara-saudaraku, pengaruhi dunia bagi Yesus Kristus! “ Memang, Shereen Rodney, 24 tahun, dari Inggris, mengatakan dia datang ke kongres untuk pekerjaan pelayanan masyarakat, bahwa sekitar 1.000 peserta memberikan pelayanan masyarakat selama satu minggu pertama kongres. Di kursi stadion, katanya, “Kami sedang mencari untuk meniru beberapa hal ketika kami kembali ke rumah. Ini akan menjadi seperti reaksi yang berantai.“ Gilbert Cangy, Direktur Pelayanan Pemuda Advent GC dan para penyelenggara kongres, mengatakan acara tersebut berhasil diintegrasikan pemuda dari seluruh dunia sebagai sebuah keluarga iman. “Kami benar-benar memeluk keragaman di acara ini,” kata Cangy. “Ada tempat di kongres ini untuk semua orang—dari setiap negara, dari setiap budaya.” Celina Sunder Singh, 20 tahun, dari India, mengatakan kongres ini menawarkannya kesempatan untuk bertemu orang baru dalam lingkungan yang mendukung. “Sangat menyenangkan untuk mengetahui begitu banyak orang yang memiliki iman yang sama seperti Anda, dan belajar beberapa kata dalam setiap bahasa itu menyenangkan,” katanya. “Favorit saya adalah bahasa Spanyol.” Setelah kebaktian pagi, puluhan peserta pergi keluar ke seluruh lingkungan terdekat untuk mendistribusikan 20.000 eksemplar buku The Great Hope. Buku ini merupakan versi singkat dari buku pendiri gereja Advent, Ellen G. White, The Great Controversy. Malam itu, kembali di pangkalan kongres di Saint George Hotel and Convention Centre, laporan diberikan dari finalis 13 divisi sedunia. Setiap pemerintah daerah disajikan sepanjang minggu, dengan pakaian nasional berwarna-warni dan laporan video. Cangy juga berterima kasih kepada tim penyelenggara, yang membantu mengkoordinasi segala sesuatu dari proyek pelayanan dan lokakarya untuk memproduksi malam kebaktian yang menampilkan musik dan khotbah oleh penginjil David Asscherick. “Dengan kasih karunia Allah kita menyelesaikan dengan baik,” kata Cangy. “Kami memberikan kepada Allah semua kemuliaan, dan kami berterima kasih atas kemurahan-Nya.“ n Associate Editor Adventist World Lael Caesar juga menghadiri kongres Pemuda Advent di Pretoria. Bacalah blognya secara online di http://bit.ly/16Gx14u. —Editor 09 - 2013 | Adventist World 7 PA N O R A M A S E D U N I A G ambar tersebut cukup dikenal—tiga malaikat terbang di tengah-te­ ngah surga. Kita melihat mereka dalam lukisan yang indah dan berwarna-warni di kaca jendela, pada tanda-tanda suatu gereja dan slide presentasi penginjilan. Kita bahkan dapat membedakan logo resmi versi gereja Advent. Namun seberapa baik kita tahu pekabaran yang dikirim dari surga ditemukan dalam Wahyu 14, dan bagaimanakah kita nyaman dalam mewartakan hal itu? Apakah tidak ada cara yang lebih penuh kasih dan lebih sensitif untuk membagikan iman kita? Tentu saja kita dipanggil untuk melakukan pekerjaan Yesus dalam menunjukkan kasih sayang dan memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Seperti kita ketahui, “metode Kristus saja yang akan memberikan kesuksesan sejati dalam menjangkau orang banyak. Juruselamat berbaur dengan manusia sebagai seorang yang menginginkan kebaikan mereka. Dia menunjukkan simpati-Nya bagi mereka, melayani kebutuhan mereka, dan memenangkan kepercayaan mereka. Kemudian Ia berkata mereka, “Ikutlah Aku.‘”1 Membuat Pekabaran dapat Diakses Kita dipanggil untuk menunjukkan kasih Tuhan di dunia, dan bagian dari kasih tersebut adalah belas kasihan, berbagi akan kebenaran Alkitab, bukan hanya pada bagian yang paling nyaman bagi kita. Membuat takjub, pekabaran kebenaran yang mengubah hidup dan peringatan yang ditemukan dalam Wahyu 14 yang diakses oleh semua orang adalah salah satu hal yang paling penuh kasih dan bertanggung jawab yang bisa kita lakukan—dan itu bukan sesuatu yang bisa kita lakukan pada kita sendiri. Ellen White menulis, “Ada pria dan wanita di mana-mana yang hatinya rentan yang terinspirasi dengan kebenaran. Jika mereka yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran sekarang akan bekerja bersama-sama dengan Roh Allah, kita akan melihat pekerjaan besar dicapai.“2 Kita hidup di zaman yang menarik 8 Adventist World | 09 - 2013 Oleh Ted N. C. Wilson Dipanggil untuk memproklamasikan Pekabaran Kehidupan an, mereka, bersama dengan pekabaran malaikat ketiga, akan diberikan kembali pada akhir zaman sebagai panggilan Allah untuk dunia ini.4 Pekabaran pertama, ditemukan dalam Wahyu 14:6, 7, menyatakan keindahan abadi Injil keselamatan Kristus— melalui kebenaran Kristus dan anugerahNya—kuasa pembenaran-Nya dan penyucian-Nya. Malaikat yang sama mengumumkan bahwa saat penghakiman telah datang atas dunia, dan memanggil orang-orang kembali ke penyembahan yang benar dari Allah, mengakui Dia sebagai Pencipta mereka. Pemberitahuan bahwa kita hidup di waktu penghakiman didasarkan pada kegenapan nubuat dalam Daniel 8:14—Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar. Sejak 22 Oktober 1844, kita telah hidup dalam periode waktu yang dikenal sebagai pemeriksaan atau praAdvent penghakiman—pembersihan bait suci surgawi. Panggilan untuk menyembah Allah sebagai Pencipta secara otomatis menempatkan semua orang pada tanggung jawab untuk mengobservasi hari yang menghormati tindakan kreatif-Nya. Se- namun serius. Di seluruh dunia, orangorang merasakan sesuatu yang luar biasa. Kehancuran masyarakat melalui sekularisme, dunia politik kacau, ketidakstabilan dan keserakahan luas akan ekonomi dunia, bencana besar alam buatan manusia mengganggu planet—semua membawa keresahan dan ketidakpastian. Suatu waktu yang tepat untuk berbagi akan harapan yang lebih baik yang kita miliki dalam kedatangan Yesus yang segera dan berita penting yang ditemukan dalam Wahyu 14? Orang Advent “telah diberi pekerjaan yang paling suci—memproklamasikan pekabaran malaikat pertama, kedua, dan ketiga malaikat. Tidak ada pekerjaan yang paling penting dan besar selain itu.“3 Mengingat sifat penting dari pekabaran ini, betapa pentingnya untuk mempelajari dengan hati-hati dan siap untuk berbagi dengan dunia yang sedang sekarat. Pekabaran Pertama: Sembahlah Allah Sementara pemberitahuan malaikat pertama dan kedua untuk pertama kali dinyatakan oleh orang-orang percaya Advent di awal pertengahan tahun 1840- I M A G E BY N i k o l a C h u h le v / D I G ITA L L Y M O D IFI E d buah ciptaan tidak bisa menghormati Pencipta-Nya sambil menentang perintah untuk menjaga hari Sabtu, hari Sabat, hari ketujuh dalam seminggu, yang kudus. Allah sendiri menetapkan hari ini selain sebagai peringatan ciptaanNya. Tapi ada lebih banyak lagi yang mengakui dan menyembah Allah sebagai Pencipta. Harus ada kemauan untuk menolak teori-teori palsu tentang asal usul kehidupan. Tidak mungkin untuk percaya pada evolusi dan mengatakan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi dan semua kehidupan yang dikandungnya. Kedua konsep tersebut tidak bertentangan. Evolusi dasarnya adalah sebuah bentuk agama palsu. Secara realistis, hal ini melibatkan lebih banyak iman untuk percaya pada evolusi dibandingkan penciptaan. Evolusi tidak hanya agama, tetapi merupakan bagian dari spiritualisme, sebagai “spiritualisme mengajarkan ‘bahwa manusia adalah makhluk hasil perkembangan, bahwa itu adalah takdirnya sejak lahir untuk kemajuan, bahkan keabadian, menuju Ketuhanan.’”5 Spiritualisme, dalam berbagai bentuk, akan memainkan peran utama dalam peristiwa penutupan sejarah bumi. Pekabaran Kedua: Tinggalkan Babel di Belakang Pekabaran malaikat kedua, ditemukan dalam Wahyu 14:8, mengumumkan jatuhnya Babel, pertama kali digenapi pada musim panas 1844. Karena pengumuman ini mengikuti kronologis, dalam nubuatan Wahyu 14, pemberitaan penghakiman, dan karena gereja yang menerima pekabaran ini dulunya adalah murni, Babel yang dimaksud di sini mengacu pada gereja-gereja yang menolak peringatan dari penghakiman. Pekabaran kedua, “Babel sudah rubuh,” sangat penting bahwa itu diulang dalam Wahyu 18:1-4. Umat Tuhan yang masih di Babel diminta keluar sehingga mereka tidak akan bersalah dalam dosa-dosanya dan tidak akan menerima malapetaka. Oleh karena itu, Babel didasari oleh gereja-gereja yang mengajarkan kesalahan teologis yang diwariskan gereja era abad pertengahan. Meskipun jatuhnya Babel dimulai pada musim panas 1844, itu adalah proses bertahap dan tidak akan lengkap sampai dua kondisi berikut: (1) gereja menolak tiga pekabaran dari Wahyu 14 dan menerima khayalan kuat dan keajaiban akan kebohongan Setan, dan (2) gerejagereja murtad sepenuhnya bersatu dengan dunia, menerima dan percaya apa yang dunia terima dan ajarkan.6 Bagi umat Allah yang masih di Babel yang memahami pentingnya untuk keluar, mereka harus memahami dosa dan kesalahan Babel. Hal ini menempatkan tanggung jawab yang besar atas umat sisa Allah, yang diidentifikasi dalam Wahyu 12:17, yang “menuruti perintah Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus.” Pemberitaan pekabaran tiga malaikat akan menemui amarah dan perlawanan sengit karena mengekspos Babel serta artinya, meskipun hal itu dilakukan dengan kasih Kristen dan keotentikan Alkitab. Pekabaran Ketiga: Setia Pekabaran malaikat ketiga dalam Wahyu 14:9-11, berisi peringatan yang jelas: tidak menyembah binatang itu, patungnya, atau menerima tandanya. Melakukan hal ini akan mengakibatkan kebinasaan. Pekabaran ini didasarkan pada nubuat Wahyu 13. Binatang itu merupakan jemaat yang murtad. Kedua binatang nubuatan dalam pasal 13, yang mewakili Amerika Serikat, membuat suatu gambar akan binatang ini. Meskipun Amerika Serikat telah dikenal sebagai tanah kebebasan beragama, sesuai dengan nubuatan Alkitab waktunya akan datang ketika kebebasan beragama itu akan berkurang dan kekuatan agama akan mengontrol pemerintah bahwa hukum akan diteruskan memenuhi keinginan Kristen yang murtad. Hasil akhirnya adalah tidak bertoleransi terhadap siapa pun yang tidak setuju dengan tuntutan gereja/negara. Sementara skenario ini mungkin tampak tidak mungkin dengan peningkatan pesat dari sekularisme di seluruh dunia, kita dapat mengetahui dengan kepastian yang mutlak bahwa nubuatan ini akan digenapi, seperti nubuatan sebelumnya dalam Alkitab telah digenapi persis seperti yang diperkirakan. Tanda dari binatang ini—ketaatan akan hari selain Sabat hari ketujuh—adalah lembaga menetapkan otoritas binatang itu. Satu gereja berani menawarkan bahwa hari itu telah diubah dari Sabat hari ketujuh yang dilembagakan pada Penciptaan, dari Sabtu ke Minggu. Gereja-gereja lain menunjukkan bahwa mereka beribadah pada hari Minggu sebagai peringatan kebangkitan Kristus. Tidak satu pun pernyataan tersebut memiliki landasan Alkitabiah. Akibatnya, pengakuan akan Sang Pencipta akan lenyap. Hasil Kemurtadan Beberapa peristiwa akan memberikan kontribusi ke Amerika Serikat membentuk sebuah gambar akan binatang itu, menuntut agar pemerintah memberlakukan hukum yang mengharuskan semua orang untuk menaati hari Minggu sebagai hari Sabat, dan memberikan kuasa super Amerika Serikat, dampak internasional akan perubahan ini akan sangat luar biasa. Kesempatan pertama adalah kemerosotan moral yang parah di masyarakat. Yang kedua adalah bencana alam dan buatan manusia, bersama dengan kesulitan keuangan. Faktor ketiga adalah tekanan yang dibawa pemerintah dengan pemimpin agama, yang akan menyalahkan pemelihara Sabat yang benar karena menyebabkan krisis. Pemimpin agama murtad tidak akan mampu menyanggah bukti Alkitabiah bagi kesucian hari Sabat, dan ini akan mengisi kemarahan mereka. Akibatnya, pemelihara Sabat akan dianiaya dan dipenjarakan. Di tengah semua peristiwa ini, proklamasi pekabaran malaikat ketiga akan memiliki efek yang belum pernah terlihat sebelumnya. Orang akan melihat bahwa nubuatan sedang digenapi persis seperti yang dinyatakan. Pembentukan gambar binatang dan diberlakukannya hukum hari Minggu akan diberlakukan pada seluruh dunia oleh binatang dari Wahyu 13, dan akan menyebabkan kehancuran nasional dan internasional. Setia Sampai Akhir Mereka yang telah menerima Yesus dan pekabaran-Nya yang diberikan oleh tiga malaikat dalam Wahyu 14 akan berpegang teguh kepada Juruselamat mere- 09 - 2013 | Adventist World 9 PA N O R A M A S E D U N I A Sebuah One-Day Church 1 Ellen G. White, The Ministry of Healing (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1905), hlm. 143. 2 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 3, hlm. 64. 3 Ibid., jld. 9, hlm. 19. 4 Ellen G. White, The Great Controversy (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1911), hlm. 604. 5 Ibid., hlm. 554. 6 Ibid., hlm. 390. 7 Ibid., hlm. 612. Ted N. C. Wilson adalah Ketua GMAHK General Conference. 10 Adventist World | 09 - 2013 D u e r k se n Tiga Pria di Atap D i c k ka, menolak untuk meninggalkan kebenaran-kebenaran penting. Mereka akan menyadari bahwa mereka harus melakukan tugas mereka dalam menyampaikan pekabaran ini dan mereka menyerahkan hasilnya dengan Allah. Mereka akan memiliki “wajah yang bersinar” yang akan “mempercepat dari tempat ke tempat untuk memberitakan pekabaran surga.... Mukjizat akan dikerjakan, orang sakit akan sembuh, dan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban akan mengikuti yang beriman.... Dengan demikian penduduk bumi akan dibawa untuk mengambil posisi mereka. Pekabaran ini akan dibawa dengan tidak begitu banyak argumen oleh suatu keyakinan mendalam akan Roh Allah.... Sinar cahaya menembus ke mana-mana, kebenaran terlihat dengan jelas, dan anak-anak Allah yang jujur memutuskan pita yang menghalangi mereka.... Meskipun banyak agen gabungan melawan kebenaran, sejumlah besar akan mengambil posisi mereka pada sisi Tuhan.“7 Saya mendorong Anda untuk belajar dan berdoa mengenai pekabaran tiga malaikat yang ditemukan di pasal empat belas dari “Wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah kepada-Nya untuk menunjukkan hamba-Nya... hal yang harus segera terjadi“ (Wahyu 1:1). n Ketika Anda bergabung ke Maranatha Volunteers International pada sebuah proyek misi gereja atau gedung sekolah, Anda selalu menemukan bantuan dari tim pegawai lokal Maranatha. Beberapa pekerja seperti ini—tiga pria di atap”—di Valley View University, sekolah besar Advent di Ghana—berasal dari negara di mana pembangunan berlangsung. Anggota lain dari kru Maranatha termasuk pekerja dari Ekuador, Panama, Mozambik, India, dan negara-negara lainnya. Maranatha adalah suatu urusan dari orang banyak yang sedang membangun. “Tiga pria di atap” ini—bersama dengan semua pekerja lainnya dari negara lain—menjamin menggenapi misi Maranatha: “Kami membangun masyarakat melalui pembangunan gedung yang sangat dibutuhkan.” Para pekerja biasanya mulai dengan sedikit atau tanpa pengalaman konstruksi, dan akhirnya BEKERJA BERSAMA: Kerja sama menjadi pengawas proyek bangunan. adalah bagian penting dari proyek Sebagian besar bangunan One-Day Church/School dan sekolah dasar dan menengah di proyek lainnya. kampus Valley View University di Ghana adalah struktur pekerjaan One-Day, dibuat di Dodge Center, Minnesota, dimuat dalam kontainer, diangkut ke Pantai Timur, kemudian masukkan ke kargo kapal kontainer menuju Accra, di mana Maranatha lokal dan pemimpin gereja Advent bernegosiasi persyaratan bea cukai dan menyerahkan kontainer itu ke lokasi pembangunan. Valley View University memiliki ribuan mahasiswa. Namun, sampai Maret 2013, tidak memiliki sekolah dasar dan menengah setempat untuk merawat anak-anak staf dan untuk melayani “feeder system” untuk universitas. Sangat cepat berubah. Berkat kemurahan hati ratusan pendonor, “tiga orang di atap” telah bekerja dengan sejumlah relawan internasional, dan telah menyelesaikan 20 bangunan pertama dari lebih 40 bangunan Sekolah One-Day. Dari semuanya, “membangun orang untuk kerajaan itu” adalah satusatunya tujuan bangunan One-Day. Maranatha Volunteers International adalah yang mengkoordinasikan perjalanan misi lain ke Valley View University, Januari 2014. Untuk informasi lebih lanjut atau untuk mendaftar, kunjungi www.maranatha.org. Program One-Day Church adalah upaya kerja sama antara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Adventistlaymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Kisah-kisah ini datang kepada Anda setiap bulan dari juru cerita Maranatha, Dick Duerksen. Satu umah R pada Satu aat S K E H I D U PA N A DV E N T halaman mereka. Meskipun keterlibatan dengan CCC, bagaimanapun, Romy masih belum sepenuhnya menyerah kepada Tuhan. Ketika Romy akhirnya pensiun dari pekerjaannya, Bing berharap bahwa ia akan dibaptis. Pekerjaan Romy mengharuskan dia untuk bekerja pada hari Sabat, sekarang tidak menghalangi dia dari memelihara hari ketujuh yang kudus. Tapi Romy memulai bisnis yang membutuhkan bekerja setiap hari Sabat. Mengembalikan arti keluarga melalui pelayanan M Para Pemimpin Pelayanan Rumah Tangga Advent isi pelayanan rumah tangga Advent didasarkan pada pemulihan persatuan sekaligus menekankan ajaran Alkitab yang berhubungan dengan karunia rumah tangga. Di bawah kepemimpinan Willie dan Elaine Oliver, Direktur Departemen Pelayanan Rumah tangga General Conference, ratusan uni, konferens, dan jemaat-jemaat yang datang bersama-sama untuk memperkuat keluarga. Berikut adalah tiga kisah tentang bagaimana pelayanan rumah tangga Advent menjangkau dan menyentuh hidup di seluruh dunia. C o u r t es y o f t h e f a m i ly Doa Orang Benar Sebagaimana yang dikisahkan kepada Eugene dan Irene Cruz M eskipun satu perbedaan yang sangat penting antara mereka, Romy dan Bing Manalasan tampak bahagia dalam pernikahan mereka. Bing adalah seorang Advent dan Romy anggota denominasi Kristen lainnya. Dari luar tampak seolah-olah perbedaan agama tidak memiliki banyak pengaruh pada hubungan mereka, tapi Bing tidak puas bahwa dia dan suaminya bukan dari iman yang sama. Dia berdoa untuk Romy, mengetahui bahwa ia dapat ditobatkan hanya melalui karya Roh Kudus. Dia berpegangan pada harapan bahwa suatu hari suaminya akan beribadah dengan dia. Sebuah Titik Balik di Korea Saat berlibur di Korea, Romy, Bing, dan putri mereka memutuskan untuk beribadah di gereja Advent terdekat. Pada salah satu dari sekian banyak penumpang yang butuh untuk sampai ke gereja, pintu kereta tiba-tiba ditutup, memisahkan Romy dari istri dan putrinya. Dia tidak punya paspor, tidak ada uang atau ponsel, dan terburuk dari semua, dia tidak tahu satu pun bahasa Korea. Takut tersesat di negara asing, Romy berbicara kepada Allah, mencurahkan ketakutan dan kekhawatiran. Setelah ia mengakhiri doanya, ia melihat istri dan putrinya turun kereta. Romy tahu Tuhan telah menjawab doanya. Pindah ke Penyerahan Penuh KELUARGA MANALASAN: Romy dan Bing Pelayanan Keluarga dalam Aksi Pada bulan Februari 2004 Romy dan Bing diundang untuk retret akhir pekan tahunan yang diselenggarakan oleh Christian Couples’ Circle (CCC) dari gereja Advent Pasay, di Divisi Asia Pasifik Selatan, melalui Departemen Pelayanan Keluarga divisi. Selama retret Romy terkesan dengan kehangatan dan persahabatan dari pasangan yang mendorong satu sama lain dalam jalan-jalan mereka dengan Kristus. Tersentuh oleh pengalaman mereka pada retret, Romy dan Bing terinspirasi untuk memulai babak CCC di kampung Selama acara CCC 2012 Pasay, Romy berbagi dalam kelompok diskusi, fokus diskusi tersebut membuat dia untuk komitmen penuh kepada Tuhan—menutup usahanya pada hari Sabat. Salah satu pendeta menceritakan tentang seorang pria di Guam yang telah menutup usahanya pada hari Sabat, dan bagaimana Tuhan telah memberkati dia dengan bisnis bahkan lebih. Pulang ke rumah, Romy bertemu dengan stafnya dan menjelaskan bahwa toko akan ditutup selama jam Sabat. Romy mengharapkan reaksi negatif dari para staf, dan khawatir bahwa ia akan kehilangan mereka—atau bahkan beberapa klien. Tapi toko Romy diberkati Tuhan. Kliennya meningkat, begitu banyak sehingga Romy harus mempekerjakan lebih banyak karyawan dan memindahkan 09 - 2013 | Adventist World 11 K E H I D U PA N A DV E N T usahanya ke lokasi yang lebih besar. Beberapa bulan kemudian jemaat tersebut, Romy dan Bing menghadiri pertemuan penginjilan. Setelah bertahun-tahun tanpa keputusan, Romy secara publik mengabdikan hidupnya kepada Tuhan melalui baptisan pada bulan Juni 2012. Pertobatan Romy adalah situasi kasih dan dukungan dari keluarga dan te- man-temannya. Doa bertahun-tahun Bing, kesabaran, dan kesaksiannya akhirnya membuahkan hasil. n Eugene dan Irene Cruz adalah mantan Ketua Jemaat Pasay cabang dari Christian Couples Circle. Cara Allah bagi Satu Keluarga Oleh Raimund Fuchs K etika Hans Fleischhacker berusia 17 tahun, hal terakhir yang ia minati adalah Kekristenan. Ibunya, yang adalah seorang Kristen, sering mendesaknya untuk pergi ke gereja dengannya, tapi jawabannya selalu sama: “Aku bisa tidur lebih nyaman di rumah daripada tidur di bangku gereja.” Tapi ketika Hans tumbuh dewasa, ia mulai berkencan dengan seorang wanita muda bernama Anita, yang serius tentang iman Kristianinya. Bersama dengan dia mengubah pandangannya tentang Tuhan, dan ia mendapati dirinya percaya akan hal yang Anita lakukan. Pasangan ini menikah dan dikaruniai dua putra. Sebuah Pengantar Advent Sebagai anak-anak mereka tumbuh dewasa, Hans dan Anita berkenalan dengan pasangan Advent. Melalui persahabatan ini mereka melihat kehidupan dan dunia dari perspektif yang berbeda. Mereka ingin tahu lebih banyak, dan segera mulai mengambil pelajaran Alkitab dengan teman-teman baru mereka. Anita hampir berhenti dari pendidikannya pada satu titik karena dia begitu kuat percaya pada apa yang dia sedang pelajari sendiri melalui iman Kristen. Dalam pencariannya untuk membuktikan kesalahan Alkitab, bagaimanapun, ia menemukan Advent yang tampaknya terus lebih de- 12 Adventist World | 09 - 2013 kat dengan kebenaran Alkitab daripada apa yang dia pelajari sebelumnya. Sementara orangtuanya belajar tentang orang Advent, Hannes, Hans dan anak tertua Anita, sedang dipersiapkan untuk upacara gerejanya. Pada awalnya dia tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam pelajaran yang diambil orangtuanya. Bawah: KAKEK NENEK YANG BANGGA: Hans dan Anita dengan cucu mereka. Kanan: AYAH DAN ANAK: Hans dengan kedua anaknya, Michael (kiri) dan Hannes. Selama mereka belajar Alkitab, entah bagaimana, Hannes membiarkan pintu kamarnya terbuka sedikit, ingin tahu tentang apa yang sedang diajarkan. Mengubah Perilaku Apa yang ia dengar mengangkat banyak pertanyaan, dan Hannes membutuhkan jawaban. Ia mengunjungi gurunya untuk konfirmasi, tetapi jawaban pria itu tidak lengkap dan tidak memuaskan. Hannes dan orangtuanya memutuskan bahwa gereja Advent paling dekat dengan ajaran yang telah mereka pelajari dari Alkitab. Pada awalnya Hans dan putra bungsu Anita, Michael, tampak senang untuk pergi bersama dengan keyakinan baru keluarganya. Dia menghadiri kebaktian Sabat dan berpartisipasi dalam programprogram anak-anak. Kemudian, pada usia 16 tahun, Michael memutuskan ia tidak lagi tertarik pada kehidupan gereja. Orangtuanya menginginkan dia untuk terus datang, sehingga ia enggan setuju. Tapi dia mengambil setiap kesempatan untuk memprovokasi orang-orang yang berbagi akan keyakinan orangtuanya. C o u r t es y o f t h e f a m i ly Kemenangan Akhir Raimund Fuchs menjabat sebagai Di- o f t h e f a m i ly Yesus memperoleh kemenangan dalam kehidupan Michael. Dia membuat keputusan bagi Kristus dan dibaptis dalam Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Saat ini Hans, Anita, dan anak-anak mereka adalah anggota Advent yang setia, terlibat dalam pelayanan berkomitmen untuk keluarga dan pemuda. Orangtua, jangan pernah menyerah pada anak-anak Anda. Teladan dan kesabaran Anda dapat membuat perbedaan dalam hidup mereka. n C o u r t es y Ketika mereka melihat perilaku Michael lepas kendali, orangtua Michael berdoa untuknya, berharap Tuhan akan campur tangan. Suatu hari, di luar ide untuk bagaimana untuk mengajar anak mereka, Hans dan Anita duduk bersama Michael dan berkata, “Engkau dapat pergi ke mana pun engkau inginkan, dan melakukan apa pun yang engkau sukai; kami tidak akan memaksamu apa pun untuk melakukan segala yang engkau tidak ingin lakukan.“ Dengan air mata di matanya Michael berkata, “Aku tidak bisa melakukan itu! Kalian telah mengajari saya yang benar dari yang salah dengan kata-kata dan teladan kalian. Aku tidak bisa terus hidup dengan cara ini.“ KELUARGA STEPANEKS: Maike, Brian, dan kedua anak mereka. rektur Pelayanan Rumah Tangga di Uni Austria ketika ia menulis kisah ini. pernikahan kami. Api itu berkobar lagi. Menyalakan Kembali Api Bekerja Melalui Perubahan Oleh Maike Stepanek T idak lama setelah pernikahan kami yang sempurna, suami saya dan saya menemukan diri kami tidak bahagia dalam pernikahan kami. Selama bertahuntahun saya merasa ditolak oleh kurangnya minat Brian ke saya, sementara Brian merasa tidak dihargai dan dijauhi. Hal ini memberikan kami perasaan tak berdaya, siap untuk menyerah dan melanjutkan. Tapi sementara kami mencari sesuatu, Tuhan selalu memberikan kelangsungan hidup bagi bahkan situasi yang paling putus asa. Penyembuhan Dimulai Sally Lam-Phoon, Direktur Pelayanan Rumah Tangga Divisi Asia Pasifik Utara, dan suaminya, Chek Yat, datang ke Jemaat Inggris Ilsan di Goyang City, Korea Selatan, dan program melaksanakan program memperkuat pernikahan. Mereka memperkenalkan kami akan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), kuesioner yang dirancang untuk membantu orang memahami bagaimana kita memandang dunia dan orang-orang di sekitar kita. Melalui enam sesi konseling pernikahan, suami saya dan saya mulai mengerti satu sama lain pada tingkat yang lebih dalam dan bagaimana berkomunikasi dan menerima perbedaan satu sama lain. Saya belajar bahwa Brian adalah seorang introver, sementara saya ekstrover. Kami berdua belajar bahwa ekstrover dan introver ada pada kendaraan sosial yang berbeda. Sementara saya tahu tidak ada orang asing, Brian lebih terkesan ragu-ragu tentang kepada siapa ia bersosialisasi. Ia cenderung untuk menjaga pikirannya sendiri, sementara saya mengungkapkan hampir setiap pemikiran baru yang muncul di kepala saya. Memahami perbedaan ini, dan bahwa keduanya berdua memiliki hal positif dan negatif, membantu kami menemukan kembali satu sama lain. Kami belajar bagaimana untuk lebih bekerja sama dalam Semuanya berubah lagi ketika kami memiliki anak-anak. Lebih stres lagi dalam hubungan kami ketika kami pindah ke negara asing agar Brian bisa menjadi mahasiswa penuh waktu. Dalam kekacauan pikiran dan kurang tidur dan masalah keuangan, kami kembali ke tempat kami mulai—pernikahan kami tergantung pada keseimbangan. Kami tidak memiliki energi atau waktu untuk ibadah, yang mana kami selalu menghadapi masalah yang sama seperti sebelumnya, tetapi dengan kekacauan yang lebih besar. Kami pura-pura bahagia, memfokuskan semua energi kami pada anak-anak, tapi kami diabaikan pernikahan kami. Meskipun ada kecerobohan kami, Tuhan terbukti selalu selangkah lebih maju. Dia membantu kami untuk melihat bahwa kami harus jujur dengan-Nya, dengan keluarga kami, dan dengan orang-orang di sekitar kami. Kami sangat berterima kasih untuk alat-alat yang telah diberikan kepada kami untuk membangun kembali pernikahan kami. Api itu terbakar sekali lagi. n Maike Stepanek menulis dari Thailand, di mana Brian melanjutkan pendidikannya di Asia-Pacific International University. 09 - 2013 | Adventist World 13 K E P E R C AYA A N D A S A R Oleh Daniela Gelbrich MEREFLEKSIKAN yang Asli Menemukan kuasa Kristus dalam kehidupan sehari-hari K ami menolak mereka yang hidupnya bertentangan dengan teori atau keyakinan mereka, dan kami juga menolak orang yang mengaku Kristen yang memanfaatkan kepercayaan orang banyak. Meskipun manusia tidak dapat menjadi teladan dari kesempurnaan, dalam dunia yang rusak, kita sangat membutuhkan orang-orang yang menunjukkan nilai kehidupan nyata yang terkait erat dengan Allah dan kerajaanNya. Kebebasan dari Diri Kita hidup di dunia yang berubah cepat, di mana nilai-nilai dibuat dan dijatuhkan sesuai dengan keinginan kenyamanan atau filsafat manusia. Seperti orang Advent, kita ditakdirkan untuk memimpin orang lain untuk bertemu dengan Allah yang selalu hadir. Bahkan, kita dipanggil untuk menjadi teladan kekuatan Allah yang penuh kasih yang menginginkan kita untuk ditebus dari kejahatan hidup. Meskipun demikian, realitasnya menangkap kita. Sebagai bangsa yang jatuh, terpisah dari Allah, kita berperilaku sesuai dengan kehancuran kita. Kita merasa kekosongan, dipicu oleh adanya kejahatan di dalam hati kita, dan 14 Adventist World | 09 - 2013 mencari kehidupan yang bermakna. Seringkali prioritas nomor satu kita adalah “Saya,” dan kita siap untuk membela kepentingan kita berapa pun baiayanya. Kita memang egois. Suatu tempat di luar Eden, kita harus menemukan penebusan. Kita perlu penyembuhan dari kejahatan luka yang telah diberikan pada kita. Sebagai orang Kristen, kita dapat melihat di luar batas kehancuran manusia. Kita melihat rencana Allah yang unik untuk memulihkan kemanusiaan yang rusak demi martabat sejati. Sebagai orang Kristen kita percaya pada Tuhan yang membebaskan kita dari kejahatan, yang membawa kita ke dalam perjanjian-Nya, dan memungkinkan kita untuk menyembah-Nya sebagai satu-satunya Allah yang benar—Dia memberikan obat untuk masalah keberadaan kita. Itu sebabnya, dalam mengandalkan sepenuhnya pada kasih karunia Tuhan, kita dipanggil untuk menjadi orang saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak selaras dengan nilai-nilai surgawi. Memang, penebusan dan perilaku Kristen berjalan beriringan. Realitas penebusan menyiratkan perubahan karakter yang mendalam dan kebebasan dari belenggu keegoisan. Umat manusia ditakdirkan untuk menjadi kudus seperti Allah itu kudus, pada semua tingkat eksistensi manusia (Imamat 11:44; 19:2; 20:26, 1 Petrus 1:6). Citra Allah yang Tak Terlihat Kita diciptakan menurut gambar Allah. Oleh karena itu, Allah mengutus Anak-Nya, yang “adalah gambar Allah yang tidak kelihatan” (Kol. 1:15), sehingga mengungkapkan makna dan isi martabat manusia sejati. Bagaimanakah Anak Allah, yang adalah gambaran dari Allah yang tidak kelihatan, berhubungan dengan manusia terjebak dalam pembenaran diri dan menipu diri sendiri? Bagaimanakah Dia menunjuk umat manusia untuk penyebab yang lebih besar dan lebih layak? Jawabannya sederhana: Ia hidup. Dia mengungkapkan Bapa-Nya dalam kehidupan sehari-hari-Nya, Ia berbagi, dan Dia hanya bergantung pada Bapa. Yesus tidak mempercayakan diriNya kepada manusia, karena Dia tahu kehancuran mereka (Yohanes 2:24, 25). Meskipun demikian, Dia dekat dengan manusia, berkenalan dengan kesengsaraan dan cobaan. Dia menaruh kepercayaan-Nya semata-mata dalam Bapa-Nya. Dia tidak menentukan sendiri dalam te- rang pendapat orang lain. Ia didasarkan pada Tuhan, hidup dalam hubungan konstan dengan Bapa surgawi-Nya dan menunjukkan nilai-nilai pemerintahan Allah dalam hidup-Nya. Bahkan, hidup-Nya menunjukkan bahwa iman yang otentik mengungkapkan dirinya dalam semua aspek eksistensi manusia. Yesus tidak menunjukkan pilih kasih, melainkan menganggap orang sama-sama berharga. Memang, Ia “tergerak oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba tidak memiliki gembala” (Markus 6:34). Dia sangat peduli, Ia terlibat, dan Dia tidak mengusir orang-orang yang datang kepada-Nya (Yohanes 6:37). Dia bebas untuk mengasihi tanpa syarat, tetap menjadi teman sejati meskipun ditinggalkan, ditolak, dan ditolak. Dia mengasihi manusia tanpa pernah memaafkan kejahatan atau hanya sedikit berekspresi pada ketidakadilan. Kasihnya tidak buta tapi nyata. Dia adalah hamba manusia, memilih untuk melayani secara bebas tanpa pernah menjadi budak atau lelucon mereka. “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia men- derita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil“ (1 Petrus 2:23). Kehidupan pribadi-Nya tidaklah setara dengan nilai diri-Nya, tetapi Ia hidup secara khusus bagi Allah. Itu lebih penting bagi-Nya untuk menghayati nilai-nilai Bapa-Nya dan mengungkapkan hati Bapa-Nya daripada membela hak-hak-Nya. Kata-kata dan tindakan-Nya selalu tepat. Sebagai duta surga, di mana kasih sejati dan keadilan pemerintahan tertinggi, Ia sungguh-sungguh dengan apa yang Dia katakan dan mengatakan apa yang benar (Mat. 5:21-26). Takdir Kita Sebagai orang Kristen kita mengaku mengikuti Yesus dan karena itu kita milik Allah. Kita telah ditebus untuk kehidupan yang dirancang sesuai nilai-nilai Allah. Karakter Allah adalah titik referensi kita untuk kasih sejati dan kedewasaan. Kita tahu bahwa dibutuhkan keberanian untuk berenang melawan arus dan melepaskan kesenangan dosa yang memikat. Sebagaimana kita dihadapkan dengan kehancuran kita, kita mengakui bahwa kita membutuhkan penebusan dan Allah Pengampun dosa. Dia memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan karakter Kristus. Untuk melakukannya, kita perlu berjalan dekat dengan Kristus. Kita juga perlu menghabiskan waktu untuk merenungkan Tuhan dan siapa Dia sebenarnya. Kita harus bersedia untuk mempertanyakan diri kita sendiri dan memiliki kepekaan informasi Alkitabiah yang selaras dengan Tuhan dan apa yang tidak selaras. Kita harus bergantung pada Allah Israel dan firman-Nya yang tidak pernah gagal karena hal ini memungkinkan kita untuk merebut keindahan dan kebebasan kehidupan yang berpusat pada Kristus. Perilaku Kristen berhubungan erat dengan bentuk karakter Allah, menerangi semua aspek kehidupan manusia. Inilah yang dibutuhkan dunia yang rusak ini. n Daniela Gelbrich, Ph.D., adalah profesor Perjanjian Lama di Friedensau Adventist University di Jerman. Perilaku KRISTEN Kita dipanggil untuk menjadi orang saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak selaras dengan prinsip-prinsip surgawi. Karena Roh Kudus menciptakan dalam diri kita karakter Tuhan kita, kita melibatkan diri kita hanya pada hal-hal yang akan menghasilkan kemurnian Kristus, kesehatan, dan sukacita dalam hidup kita. Ini berarti bahwa kesenangan dan hiburan kita harus memenuhi standar tertinggi dalam rasa dan keindahan Kristen. Sementara mengakui adanya perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi, yaitu keindahan sejati yang tidak fokus pada hal-hal luar saja, tetapi dalam hal yang tidak dapat dimus- nahkan dari roh yang lembut dan tenang. Ini juga berarti bahwa karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, kita harus merawat mereka dengan baik. Seiring dengan olahraga dan istirahat, kita harus menerapkan pola makan yang paling sehat dan menjauhi makanan haram yang diidentifikasi dalam Kitab Suci. Minuman beralkohol, tembakau, dan penggunaan obat-obatan yang tidak bertanggung jawab dan narkotik yang berbahaya bagi tubuh kita, kita harus menjauhkan diri dari hal-hal itu juga. Sebaliknya, kita harus terlibat dalam apapun yang membuat pikiran dan tubuh kita ke dalam disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira, dan baik. (Rm. 12:1, 2; 1 Yoh. 2:6, Ef. 5:1-21, Flp. 4:8, 2 Kor. 10:5; 6:147; 1 Ptr. 3:1-4;. 1 Kor. 6:19, 20; 10:31, Im. 11:1-47;. 3 Yoh. 2). 09 - 2013 | Adventist World 15 C E R I TA S A M P U L M ario dan Julieta Suazo sedang menangis. José kesayangan mereka telah meninggalkan rumah. Itu adalah hal yang pertama dalam 14 tahun hidupnya untuk saling berpisah. José saat itu akan pergi ke Amerika. Mereka tidak tahu kemudian, tetapi itu adalah awal hidup baru. Pelatihan Misionaris Mario dan Julieta telah membesarkan putra mereka dengan cara terbaik yang mereka tahu. Julieta masih ingat doa José dan saudaranya, Mario junior, berdoa setiap pagi selama bertahun-tahun sebelum turun dari mobil untuk sekolah: “Dalam nama Yesus saya menyatakan bahwa saya seorang pria di hati Allah sendiri dan seorang hamba dari Allah Yang Mahatinggi. “Kasih José untuk Tuhan bersinar dalam kepemimpinannya antara rekanrekannya di sekolah dan di gereja. Dia pernah peka terhadap kebutuhan orang lain. Julieta mengatakan, “Tidak sulit bagi saya untuk melihat bahwa ia memiliki panggilan dari Allah.” Gereja tidak hanya mengasihi José. Dia mengasihi ayahnya dan pertanian di negara itu. Dia mengasihi semua orang dan semua kehidupan sains, ruang, arsitektur, olahraga (khususnya sepak bola), menunggang kuda, dan berenang. Gambar, desain, lukisan, binatang, dan komputer terlibat sangat subur, pikiran seorang muda. Julieta selalu percaya bahwa kehidupan anaknya akan menjadi kesaksian yang indah bagi Allah. Badai Perubahan Bibi José dan Paman Elva Ignacio Bautista adalah misionaris Injili bersemangat. Mereka memiliki dan mengoperasikan Camp Bethel, sebuah kamp interdenominasi terletak di Tegucigalpa, Ibukota Honduras. Lokasi perkemahan itu mengatur sekolah di mana banyak pen- deta dilatih. Tapi satu hari kelompok misionaris yang sangat berbeda tiba di perkemahan itu. Badai Mitch baru saja menghancurkan negara bagian ini. Tidak seperti badai Mitch yang telah dikenal di wilayah itu sejak Badai San Calixto di tahun 1.780.1 Untuk Honduras saja, lebih dari 5.600 tewas, lebih dari 8.000 lainnya hilang, dan sekitar US $ 3,8 miliar pada kerusakan ekonomi, kehancuran akan 50 tahun kemajuan, menurut Presiden Honduras Carlos Flores Facussé.2 Para misionaris adalah mahasiswa dari Akademi Laurelbrook di Dayton, Tennessee (AS) yang datang untuk membantu setelah badai. Elva membawa mereka masuk karena mereka tidak punya tempat lain untuk tinggal. Semakin lama mereka tinggal, semakin mereka terpesona. Dia belum pernah melihat orang-orang muda baik itu para pekerja keras dan spiritual. Ketika mereka membantunya di dapur, mereka bercerita ten- ar Oleh Lael Caes p u d i H Itulah n a p u d i h e k a n a Bagaim , o i r a M a d a p g n data . n i a l g n a y , a t e i l Ju tang Laurelbrook Academy. Elizabeth, Putri Elva, menjelaskan: “Ibu saya melihat orang-orang muda yang tidak takut untuk mengatakan bahwa mereka mengasihi Allah.” Sangat terpikat akan kisah Elva, bahwa dia meminta Elizabeth jika dia ingin menghadiri Laurelbrook. “Saya tidak pernah berpikir ibuku akan membiarkan saya pergi keluar sendiri. Itu menakjubkan! “Jelas Elizabeth. Namun pada tahun 2001 tahun pertama sekolahnya adalah di Laurelbrook. Perubahan Lainnya Bibi Elva terus merekrut untuk Laurelbrook. Dia mulai mencoba untuk meyakinkan orangtua José tentang sekolah itu. “Adik saya berbicara begitu luar biasa akan sekolah itu,” kata Julieta. “Dia memberiku brosur yang menjelaskan filosofi sekolah itu. Saya menyadari bahwa prioritas Laurelbrook adalah spiritual. “Dia memikirkan pengiriman José. Dua tahun dia lulus dari sekolah—sekolah di mana dia dan teman-temannya ikuti sejak mereka berusia 5 tahun. Namun, entah bagaimana, ia dan Mario berdua tahu bahwa ini akan menjadi keputusan terbaik bagi kehidupan José. Mengetahui bahwa tidak membuat perpisahan mereka lebih mudah. “Aku membuat kesepakatan dengan Julieta untuk tidak menangis ketika José pergi,” kata Mario. “Tapi pada hari dia pergi, ka- mi berdua menangis.” José mengingat nasihat ibunya tentang sekolah barunya: “Jangan berdebat dengan orang-orang Advent gila, mereka bukan orang jahat. Mereka percaya pada hari Sabat, tapi kau tahu kebenarannya. Ambillah keuntungan dari situasi.“ José dan Mario menikmati perjalanan terakhir mereka dengan sang ayah untuk sementara waktu, seperti saat-saat nostalgia dia menemani ayahnya keluar ke peternakan. Kunjungan Mario untuk Laurelbrook meninggalkan kesan akan pikiran terbuka dan sekular. Dia berkata, “Ketika aku kembali [ke Honduras], saya yakin bahwa José berada di tangan yang sangat baik.” Misionaris José Bagi José, tiba di Laurelbrook berarti ia bisa melakukan penginjilan sendiri. “Saya bertanya banyak pertanyaan. Dekan Rick Carr mendengar tentang hal itu, sehingga ia mengundang saya untuk belajar Alkitab. Saya percaya bahwa saya akan bisa meluruskan mereka melalui Alkitab. “José mulai mengambil pendidikan tersebut. Dia belajar lebih dari yang ia bayangkan, dan membuat keputusan yang mengubah hidup untuk kebenaran Allah. Suatu semangat komitmen total kepada Tuhan yang ia telah pelajari dari ibunya, pada kehidupan yang telah dipersiapkan baginya. Jadi ketika dekan Stephen Conway menegaskan, “Jika Anda percaya, ikutlah dibaptis,” José tahu ia harus. Sepupu Elizabeth menjadi salah satu yang pertama bertobat. “Segera setelah ia belajar kebenaran ia menerimanya,” katanya. “Saya mengagumi hal ini. Ia mempengaruhi saya banyak dalam keputusan saya karena dia berbicara dengan jelas kepada saya dan menegur cara yang saya yang salah. “ “Saya tidak ingin memberitahu orangtua saya bahwa saya telah dibaptis,” kenang José. “Ketika saya memberitahu hal ini, ibu saya mulai menangis. Lalu dia berkata, ‘saya percaya Tuhan membawa kamu ke sana untuk mengajarkan halhal ini—dan kembali untuk mengajar kami.’” Kata-kata tulusnya lebih terkesan nubuat dari yang bisa ia dibayangkan. Hidup telah berubah untuk seluruh keluarga. Pergi ke Eropa Selama tahun terakhir di Laurelbrook, batas pemikiran José secara dramatis diperluas ketika Eddie Ramirez, seorang perekrut dari European Bible School (EBS) di Norwegia mengunjungi Laurelbrook. “Tuhan membuat sesuatu mungkin bagi saya untuk menghabiskan dua tahun di Norwegia sebagai mahasiswa dan anggota staf,” jelas José. Saat ia Atas: BERMULA DI SINI: Para siswa Laurelbrook Academy di Tennessee, menolong para korban badai di Honduras, memulai rantai kejadian yang menuntun kepada pembentukkan VIDA. Kana: PELATIHAN MISIONARIS: Central American Bible Institute (Instituto Biblico Centroamericano [IBC]) memberikan pelatihan 10 bulan dalam penginjilan perorangan. 09 - 2013 | Adventist World 17 C E R I TA S A M P U L Atas: PENCARI BAKAT: Direktur humas, Naomi Jackson, menggunakan bakat musiknya untuk mengembangkan profil VIDA di Amerika Serikat. Kanan: PELATIHAN PRAKTIK: Siswa Central-American Bible Institute mempraktikkan kemampuannya dengan menemui banyak orang. dilatih dan bekerja ia memikirkan rumahnya. “Saya mulai berpikir kampung ayahku di Desa El Suyatal. Itu jauh dari kota dan belum cukup dekat. Aku mulai bermimpi meniru pengalaman Norwegia di Honduras, “kenang José. Dia sedang memikirkan sekolah pelayanan yang lain untuk Honduras. Mario ingat panggilan telepon José dari rumah yang membahas keinginannya bagi Norwegia dan ide-idenya untuk memulai sesuatu yang sama di kampung halamannya. “Dari awal dia tinggal di Norwegia, dia mengatakan kepada kami tentang ide untuk memulai sebuah proyek di El Suyatal. Kami memutuskan untuk mendukung dia dalam segala hal.“ “Ibuku ingin aku melakukan pekerjaan untuk kelulusan, tapi saya ingin sebuah tempat seperti EBS—sebuah sekolah Central American Bible. Ayahku berkata, ‘José, Tuhan memberi engkau pengalaman ini. Tuhan telah memberi saya semua yang saya miliki sehingga engkau dapat memulai hal ini. Pemberian saya bukanlah suatu kebetulan.‘” Jadi itu terjadi pada tahun 2006, kembali ke Honduras mempelajari menjadi insinyur teknik, José berusia 19 tahun menggunakan pemberian perkebunan jambu biji enam hektar dari ayahnya untuk memulai VIDA bagi Allah. Julieta te- 18 Adventist World | 09 - 2013 lah dalam perjalanan: “Kita memahami mengapa Tuhan telah memimpin ayahnya, 15 tahun yang lalu, untuk membeli tanah di Suyatal. Tuhan telah merencanakan proyek yang kemudian lahir dalam pikiran dan hati José. “ Hidup Baru di El Suyatal Sebelum ada VIDA tidak ada seorang Advent dalam populasi El Suyatal yang sekitar 5.000 jiwa. Tetapi dengan para penolong dari EBS dan Laurelbrook, José mengadakan pertemuan penginjilan di daerah sementara proyek pelayanannya mulai berakar dan tumbuh. Orang-orang menyambut khotbah itu. Beberapa bahkan mencela pemimpin agama tinggi mereka: “Anda telah mengajar kami kebohongan,” seorang berteriak. Trinito, seorang warga lanjut usia, adalah orang pertama yang dibaptis di sungai kecil yang mengalir melalui pemukiman. Sementara pendeta memeriksa dengan bertanya apakah ia setuju dengan semua doktrin ini, Trinito menjawab, “Tentu saja pendeta, saya percaya hal-hal ini, jika tidak, saya tidak akan berada di sini untuk dibaptis.” Setelah keluar dari air, ia mengumumkan: “Saya dapat mati dengan tenang karena saya telah bertemu dengan Yesus.” José sangat senang oleh karena ayahnya juga memberikan hati- nya kepada Tuhan, karena ia sebelumnya telah memberikan tanahnya. Sekarang ia dan anaknya akan bekerja sama dalam setiap tugas, memenuhi misi Allah pada bagian dunia mereka. Julieta mengikuti dengan dekat. Dia menyukai pekabaran kesehatan dan percaya bahwa Ellen White adalah seorang nabi Allah. Dia mengatakan, “Suami saya telah terlibat dalam hampir segala sesuatu! Saya ada di belakang mereka, mendukung mereka dalam doa dan dalam semua yang saya dapat lakukan.“ VIDA Bekerja VIDA, suatu institusi misionaris yang dimulai di El Suyatal pada tahun 2006, adalah singkatan mantra yang berarti “hidup” dan berdiri untuk Vision Integral para el Desarrollo Asistencial—Sebuah visi terpadu pengembangan bermanfaat. Sebanyak seperti yang lain, VIDA mengintegrasikan masyarakat di dunia: Heike Olschewski, Kepala Divisi Kesehatan dan Pola Hidup, adalah praktisi kesehatan berpengalaman dari Jerman dengan 20 tahun pengalaman dalam sektor nonprofit. Eliazar Moro, dari Belize, teman sekelas José dari Laurelbrook dan EBS, mengelola keuangannya. Direktur penginjilannya adalah Erick Montenegro Oreamuno, dari Costa Rica. New Englander Joseph Nally datang ke VIDA se- Atas: PENDIDIKAN BILINGUAL: Pusat pendidikan Campos Blancos menawarkan pendidikan berkualitas dalam bahasa Spanyol dan Inggris. Kanan: KEBENARAN SEDERHANA: Erick Montenegro Oreamuno, Direktur Penginjilan VIDA, mempertajam kemampuan pelajaran Alkitabnya. bagai koki vegan terlatih dan sekarang berpartisipasi di Central American Bible Institute. Manuela Fankhauser, dari Swiss, berpartisipasi di sekolah bilingual Campos Blancos yang dimulai dengan dua siswa dan sekarang memiliki 35. Seorang Amerika, Naomi Jackson, direktur hubungan masyarakat, adalah musisi terlatih yang mendedikasikan beberapa minggu setiap tahun untuk mempromosikan organisasi melalui musiknya di Amerika Serikat. “Dua bulan adalah rata-rata waktu tinggal bagi para pengunjung dan relawan,” José menjelaskan, akan program pelatihan misionaris VIDA, tapi itu berkisar dari dua minggu sampai empat bulan. Sekolah Alkitab lain melaksanakan program pelatihan 10 bulan, dengan empat jam setiap kelas dan kerja praktik per hari. Waktu yang digunakan tim internasional VIDA dinvestasikan dalam pertumbuhan mereka sendiri dan pengembangan proyek termasuk melakukan jalan pagi ke bukit-bukit sekitar untuk perenungan pribadi setiap hari. Naomi Jackson menjelaskan awal proyek terjadi: “EBS berpartisipasi dalam tiga misi perjalanan, masing-masing dua bulan panjang, dari tahun 2007 sampai tahun 2009.... Marta dan Werner Rusch, kemudian para direksi EBS, selalu mendukung VIDA dan terus mengunjungi dan melayani perjalanan misi tahunan. “Pendukung lainnya termasuk Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Skotselv, yang merupakan gereja lokal EBS, Yayasan Heartgood, Sekolah Misi Matteson—juga dari Norwegia—dan mereka yang berpikiran misionaris dari berbagai negara. “Kami bersyukur kepada Tuhan untuk masing-masing dan setiap salah satu misionaris yang memberikan segalanya kepada Tuhan untuk proyek ini,” kata José. Tanpa mereka, pelayanan ini tidak akan pernah sama. Tuhan memberkati masing-masing mereka!“ Kerinduan untuk Penyelesaian Pekerjaan Pemimpin muda VIDA memahami bahwa mereka, dan semua yang mereka miliki, adalah milik Allah dan pekerjaanNya. Seperti yang diakui Mario: “Hal ini mengisi saya dengan keheranan dengan mendengar anak saya berkata,” Papito, tidak semua yang Anda sebut milik Anda adalah benar-benar milikmu. Ini semua milik Allah.“ Tapi José mengajarkan hanya apa yang dia hidupkan dan percayai. Komitmen total yang ia pelajari di masa kecil, dari hal jujur, ayah yang bekerja keras, sang ibu yang misionaris, bibi, dan paman, terlihat dalam pekerjaan sehari-hari di kampus, kunjungan ke- sehatan ke masyarakat sekitar, studi Alkitab dan inisiatif penginjilan di rumah El Suyatal, dan setiap doa komite eksekutif dalam perencanaan. Dan karena segala sesuatu yang dimiliki VIDA dan telah diberikan kepada maksud Allah, Allah telah melihat hal itu sesuai untuk diberkati. Orang banyak kagum pada pekerjaan kesehatan di sana. Secara materi, VIDA mulai dengan satu bangunan senilai sekitar $ 5.000. Secara bangunan fisik saat ini telah bernilai hampir $400.000.3 VIDA beroperasi pada gairah untuk menyelesaikan pekerjaan. “Allah tidak membutuhkan bakat-bakat atau sumber daya kita sebagai manusia,” tegas José, “Dia membutuhkan kelemahan kita yang memberinya kesempatan untuk melakukan pekerjaan-Nya. Allah telah melakukannya di sini menggunakan orang muda untuk melakukan hal yang besar. Dibutuhkan lebih banyak kaum awam untuk bergabung pada pelayanan ini. Saat kaum awam berkejaran untuk bekerja sama dengan para pendeta, pekerjaan akan terselesaikan.’” Mario dan Julieta menantikan hari itu, hari yang mulia, hidup yang kekal. Tapi mereka sudah menuai dalam sukacita. n 1 www.gobierno.pr/NR/rdonlyres/49EA64D0-305B-4881-8B8504B518004BD5/0/Ciclones_en_PR.pdf. 2 www.ncdc.noaa.gov/oa/reports/mitch/mitch.html. 3 Kontribusi pajak dapat dikurangi untuk mendukung VIDA International dan dapat dilakukan melalui Outpost Centers International (OCI ), 5132 Layton Lane Apison, Tennessee 37302; [email protected]. Lael Caesar adalah Associate Editor Adventist World yang telah menerima inspirasi baru bagi pelayanan saat mengajar di VIDA. 09 - 2013 | Adventist World 19 Kisah Orang Advent D IVI S I I n t e r - Ame r i k a B elajar di sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh membutuhkan jumlah usaha dan pengorbanan yang sangat besar. Faktanya, beberapa orang mengutip fakta ini ketika mencoba untuk berasalan mengenai ketidakpedulian mereka kepada pendidikan Kristen. Sayangnya, kita menerima tantangan seperti ini di Divisi Inter-Amerika. Apakah investasi dan usaha oleh gereja, orangtua, dan setiap siswa untuk belajar di sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh sepadan? Apakah benar ada perbedaan antara seorang muda belajar di sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dengan seseorang yang tidak menikmati hak istimewa itu? Baik, kehidupan itu sendiri telah menyediakan saya dengan sebuah jawaban. Pada waktu yang sama, saya telah belajar dua pelajaran hebat yang akan saya ilustrasikan melalui cerita kehidupan. Memang, kesaksian berikut memberikan sekilas ke dalam apa yang ingin dicapai oleh pendidikan yang didorong oleh misi di universitas-universitas Advent di InterAmerika untuk mahasiswa-mahasiswa mereka.1 Diterapkan secara tepat, pelajaran-pelajaran ini berhubungan erat dengan pencapaian misi Allah bagi jemaat-Nya. 20 Adventist World | 09 - 2013 P HOTO S C OURT E S Y pa b l o s a e n z Anak tertua dari delapan bersaudara, Pablo Sáenz—atau “Pablito,” sebagaimana teman-teman dekatnya memanggilnya—memulai kehidupannya dalam cara tunggal. Dia benarbenar dilahirkan ke dalam tangan seorang paman, sejak dia lahir secara tiba-tiba hingga tidak ada waktu untuk menghubungi bidan, bahkan ayahnya sendiri. Ketika Pablito berumur 4 tahun, pemaparan dari berjalan jauh di hujan lebat di Chiapas, Meksiko Selatan, meninggalkannya dengan kasus buruk bronchitis. Sepanjang masa kecilnya dia menderita oleh efek yang melemahkan dari infeksi itu. Terlepas dari semua itu, pada umur 12 tahun dia telah menjadi seorang pengkhotbah awam yang, tanpa mempedulikan jarak, memulai misi berkhotbah di jemaat-jemaat daerah setempat. Misi ini membuat Pablo muda menyadari pentingnya musik dalam gereja. Dia memutuskan untuk belajar bagaimana memainkan gitar. Sebagaimana dia mengembangkan talenta bermusiknya, dia menggunakan keseluruhannya dengan memuji Allah dan membagikan firman-Nya. Pablo akhirnya merekam dua album, termasuk beberapa lagu yang dia karang sendiri. Itu merupakan waktu yang dia luangkan di sekolah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, bagaimanapun, itu meninggalkan tanda yang tak terlupakan dalam hidupnya. Terima kasih kepada pendidikan Advent, kehidupan Pablo, dia akui saat ini berbeda dan penuh arti. Ini adalah dua pelajaran yang, sebagai tambahan kepada pendidikannya, Pablito telah belajar berterima kasih kepada pendidikan Advent yang lebih tinggi. OF Jangan Biarkan Masa Lalumu Menghentikanmu Pelajaran dari ehidupan K Didorong oleh Misi yang Oleh Alejo Aguilar Adventisme di Divisi Inter-Amerika Belajar untuk Menghargai Rencana Allah Bagimu “Jika saya tidak meninggalkan rumah saya dengan tujuan mendapatkan pendidikan di sekolah Advent,” Pablo mengakui, “Saya pada saat ini akan bekerja di ladang kacang dan jagung, dan memunguti cacatés [sejenis buah breadnut yang umum di wilayah pegunungan Meksiko Selatan].” Allah, bagaimanapun juga, memiliki rencana lain bagi dia, yang mana jauh melebihi harapan Pablo sendiri. Hanya satu tahun sebelum dia harus memutuskan untuk lanjut ke perguruan tinggi, Pablo mulai bekerja sebagai penginjil literatur. Konsisten dengan rencana Tuhan untuk hidupnya, aktivitas pelayanan ini memotivasi dia untuk memutuskan menghadiri Universitas Linda Vista di Meksiko Selatan. Menghadiri institusi Advent untuk pendidikan yang lebih tingi adalah impian yang menjadi kenyataan, kebahagiaan yang, ketika melihat ke belakang, bagaimanapun, menghasilkan perasaan yang bercampur aduk dalam benak Pablo. Pada satu sisi, mengingat banyak rintangan yang dia alami dalam mencapai itu meninggalkannya dengan sisa rasa kesedihan dan nostalgia. Di sisi yang lain, dia mulai menyukai situasinya sekarang, di mana dia mendapat gambaran yang lebih jelas tentang masa depan yang menjanjikan yang menunggu dia di pihak Allah. Pablo merasakan Allahnya adalah Allah yang bukan saja menolongnya tiba di mana dia sekarang, namun juga Seorang yang akan menemaninya dalam mewujudkan impian terbesarnya—akhirnya membuat hal itu kepada rumah surgawi-Nya. Tidak ada keraguan bahwa rencana Allah bagi kita merupakan yang terbaik! Belajar untuk Lebih Bergantung kepada Allah “Selama saya tinggal di Universitas Linda Vista,” Pablo mengingat kembali, “Saya harus bekerja dengan ternak di peternakan, dan juga sebagai asisten pandai besi dan tukang kayu. Saya bisa melakukan semua ini, bagaimanapun, karena Allah membuat sebagian besar masalah kesehatan saya menghilang beberapa bulan setelah saya masuk kuliah.” Bergantung pada Allah mengajarkan Pablo bahwa terlibat dalam rencana Tuhan tidak hanya menolongnya untuk mengatasi masalah kesehatannya, namun juga membuatnya menyadari apa pun yang mungkin menjauhkannya dari rencana Allah bagi hidupnya. Pablo juga belajar untuk mempercayai Allah ketika dia pergi untuk mendapatkan sumber keuangan untuk membayar kuliahnya. Ayahnya selalu melawan keputusan anaknya untuk belajar teologi, dan menjelaskan dia tidak akan membayar uang kuliahnya. Namun bahkan halangan signifikan seperti ini tidak menghalangi Pablo dari belajar. Dia sekarang sedang menyelesaikan gelar teologinya di Navojoa University, salah satu dari institusi akademik Divisi Inter-Amerika, yang terletak di Meksiko Barat Laut. “Hidup itu terlalu singkat,” kata Pablo. “Setiap menit adalah istimewa, dan kita harus menggunakan semua itu untuk kepentingan Allah dan kemanusiaan. Kita seharusnya tidak pernah lupa untuk bergantung kepada pertolongan Tuhan. Ini adalah sesuatu yang saya pelajari hanya setelah menghadiri sekolah Advent. “Saya tidak mengatakan ini karena saya mendapatkan keistimewaan dari belajar di universitas Advent. Tapi saya bersyukur kepada Allah karena telah menolong saya mendapatkan pendidikan itu, dan saya merasa Dia telah memampukan saya untuk menjadi seorang pengkhotbah persuasif. Saya tahu bahwa Allah memiliki rencana yang jelas bagi kehidupan saya. Waktu yang saya gunakan di sekolah Advent telah menolong saya untuk mengerti lebih baik dan menghargai rencana-rencana itu ketika saya berjuang untuk memperoleh alat-alat yang saya perlukan untuk secara efektif mencapai rencana Ilahi di masa depan.” Pekerjaan Penebusan Salah satu prioritas dan tujuan utama dalam sekolah-sekolah adalah untuk mendorong sebuah roh pelayanan dan kerinduan yang lebih dalam untuk kekekalan. Kita juga mengerti bahwa untuk mendidik adalah untuk membebaskan, dan bahwa Allah telah secara khusus mempercayakan kita dengan tugas untuk bekerja terhadap penebusan jiwa-jiwa. Kita harus tetap meminta pertolongan-Nya untuk secara bijaksana mengemban suatu tanggung jawab yang suci. Masih banyak yang harus dicapai dalam rangka untuk memenuhi misi kita di Divisi Inter-Amerika. Kami berharap untuk mengapresiasi dan berterima kasih kepada semua yang, seperti rencana Allah bagi hidup mereka mulai terungkap, membuat komitmen untuk terus mengikuti meskipun ada rintangan dan halangan. Kesaksian dari keberanian mereka memperbarui keberanian kita sendiri untuk tetap percaya dan menyelesaikan misi yang Pencipta Agung telah percayakan pada kita! n 1 Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Divisi Inter-Amerika mengoperasikan 14 universitas. Dalam kelas-kelas, Allah setiap harinya bermanifestasi dalam kehidupan 19.608 mahasiswa/i dan 1.354 guru mereka, menurut Gamaliel Florez, Direktur Pendidikan divisi (hingga Mei 2013). 2 Penulis ingin mengucapkan syukur kepada Allah untuk memberikan dia keistimewaan untuk menjadi bagian dari fakultas teologi di Navojoa University, di mana dia juga memulai pelatihan untuk penginjilan, dan di mana selama 10 tahun yang lalu dia bertemu banyak mahasiswa dengan kehidupan yang dipengaruhi oleh pendidikan Advent. Alejo Aguilar adalah profesor teologi di Navojoa University di northwestern Meksiko Barat Laut. 09 - 2013 | Adventist World 21 Rumah bagi Kot Oleh Heather VandenHoven RENUNGAN Ketika kita tidak mengharapkannya, Dia K isah tidak mengatakan dia keluar mencari Yesus, atau bahkan bahwa Yesus mencarinya. Lukas hanya mengatakan dalam kisah itu tentang seorang janda di Nain bahwa “Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya” (Lukas 7:13-15). Tidak Ada Harapan Yesus berada di kota pada hari yang sedih bagi wanita yang sudah janda. Suaminya telah meninggal beberapa saat sebelumnya, dan sekarang ia berduka atas kematian anaknya. Kehilangannya tidak hanya berarti pergolakan emosional, tapi akan mengubah hidupnya selamanya. Tanpa anak untuk menyediakan dan melindungi dirinya, dia tak berdaya. Tanpa dukungan emosional dari anaknya, dia 22 Adventist World | 09 - 2013 ditakdirkan untuk tahun-tahun kesepian. Kemungkinan besar dia akan menjalani hari-hari yang tersisa sebagai tunawisma, sendirian, dan lapar. Orang-orang kota itu, berjalan dengan dia dalam prosesi pemakaman saat dia mengalami kesedihan, akan lama pergi ketika hidup akan kembali ke rutinitas hidup. Dia tak berdaya, dan tragedinya baru saja dimulai. Dia harus berurusan sendiri dengan penyerangan kehidupan yang telah dilemparkan ke arahnya. Tidak Sendirian Tetapi pada hari itu Yesus berjalan melalui kota dan ke dalam hidupnya. Dia membawa penyembuhan dan kasih sayang, siap untuk mengusir perasaan putus asa dan memberikan perlindungan padanya. Yang dia tidak sadari adalah bahwa Yesus telah membuat urusan-Nya untuk membantu orang-orang seperti dirinya, dan sore itu gilirannyalah untuk menerima rahmat. “’Hati Yesus pergi kepadanya.” Cerita bisa berhenti di situ dan masih menangkap kekayaan yang menakjubkan kebenaran bagi kita. Hanya kata-kata saja menunjukkan kepada kita bahwa dalam pelayanan-Nya, Yesus lebih dari sekadar menyembuhkan; Dia benar-benar merasakan sakit—Dia merasakan belas kasihan terhadap dilema kita. Bagaimana mendorong untuk mengetahui bahwa hati-Nya telah keluar bagi kita dan bahwa Dia merasa kasihan bagi kita. Juruselamat kita peduli! Dia tidak hanya berjalan di kota kita, Dia mampir untuk menjadi Juruselamat dalam hidup kita. Tapi cerita belas kasih ini tidak berhenti pada “hati Yesus yang pergi kepadanya.” Ini dilanjutkan dengan menunjukkan kasih karunia Tuhan yang luar biasa yang hanya Yesus Kristus sendiri yang dapat memberikannya dan Dia mengulurkan hadiah ini untuk putrinya di Nain. Ketika Yesus melihat wanita itu menangis, Ia pergi kepadanya dan berkata, “Jangan menangis,” karena Dia menyadari kebutuhannya yang besar akan harapan. Yesus mendekati peti mati yang memegang anak wanita yang tengah berduka, tidak diragukan lagi menyebabkan kebingungan di antara mereka yang berkumpul. Tapi kemudian ia melakukan sesuatu yang indah—Dia menyentuh peti mati dan berkata “Bangunlah!” Kepada orang mati. Pada saat itu wanita berduka ini menyaksikan keajaiban—anaknya dikemba- a-Nya membawa harapan likan padanya. Yesus melakukan semua tindakan dalam cerita ini, dan dia menerima semua rahmat. Dia mengakui situasi keputusasaan, Dia melihat kebutuhannya, Dia memelihara—Yesus Juruselamat! Saat itu adalah saat Dia berkata kepada anak perempuan miskin itu, “Ayahdi sini, sayang; semuanya akan baik-baik. Aku melihat apa yang terjadi padamu, dan hal itu menyakiti Saya juga. Saya telah menempatkan anak Anda kembali bersama-sama terutama untuk Anda. Saya mengasihimu.“ Sore itu Yesus memberikan harapan kepada seorang ibu melalui kebangkitan anaknya. Mungkin bahkan harapan luar dugaan bagaimana dia akan hidup di bumi, tetapi juga harapan dalam Juruselamat yang akan menyelamatkannya lagi, tapi kali ini untuk selamanya. Melalui kisah seorang perempuan Yesus memberikan jutaan demonstrasi akan hati-Nya. Dia memberi teladan kedalaman kasih sayang-Nya dan kesediaan-Nya untuk membuat orang kembali bersama-sama. Yesus di Kota Anda Apakah Anda pernah berharap Yesus akan mampir ke kota Anda, bahwa Dia akan berjalan ke dalam hidup Anda? ART W ORK BY J e a n - B a p t i s t e W i c a r “ Melalui satu kisah seorang wanita, Yesus telah memberikan... sebuah teladan akan dalamnya pengasihanNya dan keinginannya untuk membuat manusia kembali bersama-sama.” Apakah Anda berharap bahwa Dia akan melihat kebutuhan dan memahami apa yang Anda hadapi? Mungkin Anda hanya ingin merasa dicintai, diperhatikan, atau diurus, tetapi hidup Anda terus menerus dibanjiri dengan komplikasi dan sakit hati. Mungkin Anda telah kehilangan orang yang dicintai, uang, atau pekerjaan Anda. Mungkin Anda telah berdoa pagi, Anda telah berhasil melewati kehidupan sehari-hari, tetapi Anda tahu bahwa Anda harus pergi melalui semua itu lagi esok dan hari berikutnya. Anda sudah bertanya-tanya kapan akan menjadi kesempatan Anda untuk menerima belas kasihan Yesus yang telah berjanji untuk semua anak-Nya. Juruselamat kita membuat janji sederhana namun kuat dalam firman-Nya bahwa kita tidak pernah sendirian, bahkan di saat-saat kita lemah kita. “Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yesaya 41:10). Atau mendengarkan ini: “Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku” (Yesaya 49:16). Matius 10:31 mengatakan, “Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit,” dan Mazmur mengatakan bahwa “TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya” (Mzm. 145:9). Sama seperti hati Yesus pergi ke janda di Nain, bahwa kasih sayang dan pemeliharaan yang sama diperluas juga kepada kita saat ini. Melalui firman-Nya yang tertulis Dia telah meyakinkan bahwa kita tahu tentang saat Dia berjalan melalui kota janda ini. Kita diberitahu tentang tindakan belas kasih-Nya dalam kehidupannya sehingga kita memiliki keberanian. Kita dapat didorong bahwa Ia juga ada di kota kita dan bertindak dengan kebaikan dalam hidup kita. Suatu hari prosesi tersebut akan berhenti dan Dia akan berkata “Bangunlah!” Untuk jutaan yang telah beristirahat di dalam Dia. Kita kemudian akan pulang ke tempat-Nya! Saya tidak sabar— datanglah, Tuhan Yesus! n Heather VandenHoven menulis dari Angwin, Kalifornia, AS, di mana ia dan suaminya hidup dengan anak perempuan mereka yang berusia 12 tahun. 09 - 2013 | Adventist World 23 ROH NUBUAT Oleh Merlin D. Burt dan U asar Ad Kepercayaan D Perannya dalam menyempurnakan mat Advent percaya bahwa Allah memanggil Ellen G. White untuk sebuah penginjilan kerasulan yang memainkan peran vital pada permulaan dan pembangunan gereja. Penglihatan dan mimpi nubuatan membentang sepanjang periode kurang dari 70 tahun, dari 1844 hingga 1915. Wahyu khusus ini adalah suara pembenaran yang menjaga gereja dan individu dekat kepada iman Alkitabiah. Mereka tidak memunculkan kepercayaan dasar Advent apa pun, tapi malahan orang percaya yang bersatu dan memperkaya pemahaman Alkitabiah mereka. Peran ini jelas di dalam sejarah perkembangan doktrin Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dalam melihat kepada doktrin khusus paling penting dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—bait suci dan Sabat dan hubungannya dalam pekabaran tiga malaikat—kita melihat ini dipertunjukkan. Sebagai ilustrasi lebih jauh, kita akan melihat peran Ellen White dalam pengajaran persepuluhan. Bait Suci di Surga Pada bulan Maret 1845, O.R.L. Croiser menerbitkan artikel pertamanya dalam Day-Dawn menyarankan bahwa Yesus memulai penginjilan-Nya pada Bilik Maha Suci di bait suci surgawi pada 22 Oktober 1844. Dia lebih jauh mengembangkan ide hari anti tipikal pendamaian dalam artikel panjang berjudul “Hukum Musa” pada 7 Februari 1846, Day-Star Extra.1 Ellen White mengkonfirmasi presentasinya ketika dia menulis pada 1847: “Tuhan [menunjukkan] kepada saya dalam suatu penglihatan, lebih dari satu tahun lalu, bahwa Saudara Crosier memiliki terang sejati, pada pembersihan bait suci.”2 Ketika Ellen White memperkaya sebuah pengertian tentang bait suci surgawi dengan mengindentifikasi Yesus sebagai imam besar kita, karena penjelasan Alkitabiah Crosier yang membangun dasarnya. Sabat Sabat hari ketujuh datang kepada orang Advent melalui pengaruh Gereja Baptis Hari Ketujuh. Rachel Oakes, seorang anggota Gereja Baptis Hari Ketujuh di Washington, New Hampshire, membagikan Sabat dengan Frederick Wheeler. Wheeler mungkin mempengaruhi T.M. Preble, yang pada bagiannya menulis sebuah artikel dan traktat pada Februari dan Maret 1845 yang membawa Joseph Bates kepada Sabat.3 Bates menulis traktat penting Sabat, Sabat hari ketujuh adalah sebuah tanda abadi, di Agustus 1846.4 24 Adventist World | 09 - 2013 Baru saja menikah, James dan Ellen White mempelajari traktat ini dengan Alkitab mereka dan menjadi pemelihara Sabat. Ellen White tidak menerima penglihatan pada Sabat hingga tahun berikutnya. Dia telah mendengar Bates berbicara mengenai Sabat sesuai dengan bacaan traktatnya namun “tidak merasakan kepentingannya.”5 Allah tidak memberikan dia penglihatan untuk mengarahkan pemikirannya terhadap Sabat. Melainkan, Dia menunggu agar Ellen mempelajari Alkitab untuk menyelesaikan imannya pada masalah doktrinal penting ini. Sabat dan Bait Suci Bersatu Perkembangan teologi paling penting untuk Advent bukanlah Sabat ataupun bait suci surgawi sebagai doktrin individual, melainkan menyatukan dua hal kepada pekabaran terakhir untuk dunia. Edisi kedua Januari 1847 dari traktat Joseph Bates mengenai Sabat mempresentasikan ide bahwa Sabat memilik “kebenaran saat ini,” atau kepentingan zaman akhir, berdasarkan Wahyu 11:19 dan 14:12. Wahyu 11:19 menjelaskan bait suci dibuka di surga dengan pemandangan tabut perjanjian di bilik mahasuci. Dalam tabut ada sepuluh hukum. Pekabaran tiga malaikat memanggil kita untuk menyembah Allah sebagai Pencipta dan menjelaskan rasul-rasul sebagai mereka yang “memelihara hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” Untuk Bates, Sabat memiliki kepentingan akhir zaman karena hubungannya dengan pelaayanan Yesus di bilik mahasuci. Ellen White membaca traktat revisi Bates. Pada April 1847 “penglihatan terang Sabat” dia memberikan demonstrasi visual Wahyu 11:19 dan mengkonfirmasi apa yang Bates telah terbitkan. Dalam penglihatan dia melihat Yesus, di bilik mahasuci, membuka tabut perjanjian dan mengambil sepuluh hukum. Ketika Dia membuka kedua loh batu, dia melihat sebuah “lingkaran cahaya kemuliaan” di sekitar hukum keempat.6 Penglihatannya menambahkan aplikasi penting untuk pengertian Alkitab mereka. Dia melihat bahwa orang Advent “maju dan mengakui Sabat sepenuhnya.” Penglihatan yang meyakinkan ini menolong menjangkarkan kepentingan eskatologi Sabat dan menyediakan dorongan untuk sebuah proklamasi penginjilan baru dari pekabaran dalam konteks Sabat. Doktrin ini menyatu dengan pekabaran tiga malaikat dan fondasi teologi utama untuk misi penginjilan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. vent doktrin Dengan demikian kita melihat bahwa dasar doktrin utama dari Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh—bait suci, Sabat, dan penyatuan dari keduanya untuk misi penginjilan—tidak berdasarkan penglihatan Ellen White, namun melainkan pada pembelajaran Alkitab yang hati-hati. Penglihatan memainkan peran saling melengkapi dalam mengkonfirmasi, memperbaiki, dan memperkaya. Ellen White selalu menjelaskan bahwa iman orang Advent dan praktiknya berdasarkan Alkitab, bukan penglihatan. Dalam traktatnya yang pertama pada tahun 1851 dia menulis: “Saya merekomendasikan Anda, para pembaca, Firman Allah sebagai aturan bagi iman dan perbuatanmu. Dengan firman itu kita akan dihakimi. Allah ada, dalam firman itu, berjanji untuk memberikan penglihatan di ‘zaman akhir’; bukan untuk sebuah aturan iman yang baru, namun untuk kenyamanan umat-Nya, dan untuk memperbaiki mereka yang menyimpang dari kebenaran Alkitab.”7 Persepuluhan Semua kepercayaan dasar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh datang melalui pembelajaran Alkitab dan tidak berasal dari penglihatan Ellen White. Satu contoh lebih jauh adalah mengenai persepuluhan. Pada bulan April 1858 J. N. Andrews mengadakan kelas Alkitab di Battle Creek, Michigan, Amerika Serikat, untuk belajar bagaimana penginjilan pekabaran harus didukung.8 Ini membawa kepada pengakuan di tahun 1859 mengenai rencana memberi bernama pemberian kebajikan sistematis, telah disebut persembahan sistematis. Pedoman pertama bahwa “saudara” harus menyisihkan dari 5 hingga 25 sen per minggu dan “saudari” dari 2 hingga 10 sen per minggu. Tambahannya, mereka yang memiliki rumah akan diminta untuk menyisihkan dari 1 hingga 5 sen per minggu per nilai $100. Persepuluhan tidak pernah disebutkan. Ellen White mendukung pemberian kebajikan sistematis dengan kalimat ini: “Allah sedang memimpin umat-Nya dalam rencana pemberian kebajikan sistematis.”9 Tapi Allah tidak mengubah rencana untuk merefleksikan ajaran Alkitab mengenai persepuluhan melalui penglihatannya. Tidak hingga tahun 1876 hingga 1879, rencana Alkitab mengenai persepuluhan yang saat ini dilakukan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh diimplementasikan.10 Lalu Allah menggunakan karunia bernubuat untuk memberikan pengarahan kepada bagaimana cara terbaik untuk mengaplikasikan persepuluhan untuk menI M A G E S C OURT E S Y OF TH E E lle n G . W h i t e E s tat e dukung penginjilan pekabaran dan misi gereja. Lagi khayal itu mengkonfirmasi, memperbaiki, dan memperkaya; khayal itu tidak membuat sesuatu yang baru. Allah menunggu hingga gereja-Nya mempelajari materi dari Alkitab. Adalah lebih penting bagi orang Advent untuk membangun iman mereka pada fondasi Alkitab daripada mengambil kesimpulan secara cepat kepada pandangan yang benar melalui penglihatan nubuatan. Kita bisa bersyukur untuk cara pelayanan nubuat dari Ellen white berinteraksi dengan perkembangan doktrin Advent. Salah satu tanda bahwa dia adalah nabi yang sesungguhnya adalah orientasinya terhadap firman. Allah menggunakan karunia bernubuat untuk mendorong, mengkonfirmasi, memperbaiki, dan memperkaya kepercayaan dasar Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Alkitab masih menjadi sumber segala doktrin. Adalah melalui pembelajaran yang hati-hati dan bukan melalui khayal, Allah membawa gereja Advent kepada kepercayaan dasar yang kita sekarang hargai dan bagikan kepada dunia. n O.R.L. Crosier dan F. B. Hahn, Day-Dawn diterbitkan pada halaman terakhir Ontario Messenger, 26 Mar. 1845; O.R.L. Crosier, “The Law of Moses,” Day-Star Extra, 7 Feb. 1846. Ellen G. White to Eli Curtis, Apr. 21, 1847, in [James White], A Word to the “Little Flock” (Brunswick, Maine: James White, 1847), hlm. 12. 3 Thomas M. Preble, “The Sabbath,” Review and Herald, Aug. 23, 1870, dicetak ulang dari Hope of Israel, 28 Feb. 1845; Tract, Showing That the Seventh Day Should be Observed as the Sabbath, Instead of the First Day; “According to the Commandment” (Nashua, N.H.: Murray and Kimball, 1845). 4 Joseph Bates, The Seventh Day Sabbath, A Perpetual Sign, From the Beginning to the Entering Into the Gates of the Holy City, According to the Commandment (New Bedford, Mass.: Benjamin Lindsey, 1846). 5 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1948), jld. 1, hlm. 75, 76. 6 Ellen G. White, Early Writings (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1882), hlm. 33. 7 Ibid., hlm. 78. 8 John N. Loughborough, The Church, Its Order, Organization, and Discipline, hlm. 107. 9 E. G. White, Testimonies for the Church, jld. 1, hlm. 19. 10 D. M. Canright, “Systematic Benevolence, or the Bible Plan of Supporting the Ministry,” Review and Herald, 17 Feb. 1876; “Systematic Benevolence,” Review and Herald, 12 Des. 1878. 1 2 Merlin D. Burt adalah Direktur Kantor Cabang Ellen G. White Estate berlokasi di Andrews University di Berrien Springs, Michigan, Amerika Serikat. 09 - 2013 | Adventist World 25 P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B Belajar dari Apakah yang Hukum Taurat dimaksud Paulus Ini adalah pertanyaan mengenai peran hukum dengan “Jadi hukum Taurat taurat. Saya akan memberikan ringkasan singadalah penuntun bagi kita kat tentang hukum Taurat di dalam Galatia, lalu sampai Kristus datang” lihatlah beberapa ilustrasi yang digunakan oleh Pau(Gal. 3:24)? lus, termasuk yang Anda sebutkan, untuk memperjelas peran hukum Taurat. 1. Hukum Taurat: Guru-guru palsu di Galatia mengharuskan orang percaya disunat supaya dapat menjadi bagian dari umat Allah. Menurut Paulus, ajaran seperti ini bertentangan dengan konsep keselamatan melalui Kristus (Galatia 1:6-9). Paulus mengartikan penerapan ini sebagai upaya untuk menggunakan hukum Taurat sebagai suatu unsur yang berkontribusi dalam penelusuran kita mengenai penerimaan Ilahi. Bagi Paulus, penerimaan Ilahi secara eksklusif adalah di dalam Kristus, bukan atas dasar pekerjaan hukum Taurat (Galatia 2:16). Titik kritis tampaknya cukup jelas: Hukum Taurat tidak bisa memberikan apa yang sangat kita butuhkan, yakni kehidupan (Galatia 3:20), yang dapat diperoleh hanya melalui Kristus. Apabila hukum Taurat dapat memberikan kehidupan, maka kematian Kristus tidak perlu dilakukan. Sang rasul bahkan berpendapat bahwa bukannya memberikan kehidupan, namun hukum Taurat membawa kita kepada kematian! Dia menyatakan: “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat” (Galatia 2:19). Hukum taurat hanya bisa mengucapkan kutukan terhadap kita karena manusia yang berdosa tidak dapat menaatinya (Galatia 3:10; Lihat Rm. 8:6-8). Kristus memberikan hidup karena Ia mengambil alih kutukan hukum Taurat, mati ganti kita, dan menebus kita dari kutukan yang mematikan (Galatia 3:13): “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam”(Galatia 2:20). Ketika tiba saat penghakiman kita, hukum taurat tidak memberikan kontribusi apa pun. Dalam Kristus tidak ada kematian yang disebabkan oleh hukum taurat terhadap saya, dan sekarang saya menikmati hidup melalui Dia. 2. Hukum Taurat dan Penjara Dosa: Menggunakan ilustrasi penjara, Paulus bertanya: “Apakah maksudnya hukum Taurat?” (Galatia 3:19). Kemudian ia menyatakan bahwa hukum Taurat telah diberikan kepada bangsa Israel “disebabkan adanya pelanggaran.” Meskipun kalimat itu bisa ditafsirkan dalam beberapa cara, interpretasi terbaik dalam konteks ini ada- 26 Adventist World | 09 - 2013 lah bahwa hukum Taurat menyatakan dosa, membuat kita menyadari dosa kita, kehancuran kita (Rm. 3:20), tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah. Untuk memperjelas, Paulus mengindikasikan bahwa menurut Alkitab seluruh dunia adalah tawanan “di bawah kekuasaan dosa” (Galatia 3:22) dan bahwa sipir penjara itu adalah hukum Taurat (ayat 23; Lihat Rm. 11:32). Ia menyatakan kembali gagasan bahwa kita berada di bawah kutuk hukum taurat sampai kedatangan Kristus. Umat manusia telah dipenjarakan, menantikan pelaksanaan hukuman. Satu-satunya jalan keluar dari penjara ini adalah iman di dalam Kristus. Dia datang, “takluk kepada hukum Taurat” (Galatia 4:4), masuk dalam penjara dosa untuk menebus mereka yang “berada di bawah hukum Taurat,” dan membuat mereka anak-anak Allah (ayat 5). Kutukan hukum Taurat menjadikan keselamatan melalui Kristus tak terpisahkan. 3. Hukum Taurat sebagai Pengajar: Di dalam bahasa Yunani kata “pengajar” (Galatia 3:24; paidagogos) tidak memiliki terjemahan yang setara dalam bahasa Inggris. Hal ini biasanya digunakan untuk menunjuk kepada seorang budak atau orang merdeka yang dipekerjakan untuk melindungi anak sang tuan dari gangguan, mengajarinya dalam hal moril dan dalam penggunaan bahasa dan bicara, dan untuk menerapkan disiplin setiap kali diperlukan. Ketika anak itu dewasa pengawasan paidagogos berakhir. Istilah ini menggabungkan ide-ide dari disiplin yang ketat, penyerahan, dan instruksi. Paulus menggunakan ilustrasi ini untuk menunjukkan bahwa sebelum kedatangan Kristus kita tidak memiliki kebebasan dan seperti layaknya budak, kita tunduk kepada kekuasaan di mana kita tidak punya kendali. Hukum Taurat memerintahkan dan mendisiplin kita, tetapi tidak memiliki kekuatan penebusan. Meskipun penekanannya pada hukum Taurat tidaklah seperti halnya menunjuk kepada Kristus, gagasan tersebut tidaklah hilang sama sekali. Sang anak sangat menantikan masa dewasa untuk menikmati kebebasan, dan bagi Paulus masa kecil kita diakhiri dengan kedatangan Kristus. Saat ini kepatuhan terhadap hukum Taurat merupakan ungkapan kasih dan syukur (lihat Gal. 5:6, 13, 14, 19-24; Rm. 8:3, 4). Bagi mereka yang ada di dalam Kristus kegunaan hukum taurat untuk menghukum telah berakhir. n Angel Manuel Rodríguez hidup dalam masa pensiun yang aktif setelah melayani gereja sebagai pendeta, profesor, dan teologi. P E L A JA R A N A L K I TA B P h o t o b y J ess i e E a s t m a n Merindukan Kekekalan Oleh Mark A. Finley J auh di dalam hati kita merindukan kekekalan. Ketika kita menyaksikan aksi teror dan kekerasan yang mengerikan, serta penderitaan yang tak berujung di planet kita ini, kita sadar bahwa dunia ini bukanlah rumah kita. Hati kita mengatakan kepada kita bahwa kita diciptakan untuk sesuatu yang lebih baik. Kita tidak diciptakan untuk kesedihan, penderitaan, dan kematian. Kita diciptakan untuk menjadi bahagia, sehat, dan suci. Dalam pelajaran Alkitab bulan ini kita akan mengeksplorasi rencana Allah yang luar biasa bagi masingmasing kita, dan menemukan bahwa rencana Allah akan lebih baik daripada yang kita bayangkan. 1 Baca Wahyu 21:1 dan 2 Petrus 3:13. Kata-kata apakah yang Yohanes dan Petrus gunakan untuk menggambarkan masa depan Allah yang kekal? Apakah ekspresi yang mereka gunakan untuk menegaskan kenyataan apa yang telah direncanakan oleh Tuhan bagi kita? Para penulis Alkitab membayangkan dunia Allah yang kekal sebagai tempat yang nyata. Mereka menggambarkannya sebagai “surga dan dunia yang baru.” Dunia Allah pada masa yang akan datang bukanlah impian yang muluk-muluk; itu bukanlah suatu dongeng belaka. Semua yang telah dilenyapkan oleh dosa akan dikembalikan. Allah akan menciptakan kembali dunia ini dengan lebih fantastis daripada yang dapat kita bayangkan. Eden akan dikembalikan dengan lebih mulia daripada sebelumnya, dalam segala keindahan yang megah. 2 Apakah kita memiliki tubuh nyata, atau kita akan berwujud roh? Bandingkan Filipi 3:20, 21 dengan 1 Korintus 15:51-57. Lihat juga Yesaya 35:5, 6. Para murid mengenali Yesus ketika Ia menampakkan diri kepada mereka setelah kebangkitan-Nya dengan ciri-ciri fisik-Nya. Meskipun Dia memiliki kemuliaan, tubuh yang baka, Ia masih bisa dikenali. Tubuh yang baka bukanlah semacam roh tak terlihat. Jika langit baru dan bumi baru adalah nyata, kita pun akan memiliki tubuh nyata untuk tinggal di tempat yang nyata ini. 3 Baca Yesaya 65:17, 21, 22. Apakah yang dimaksud dengan beberapa kegiatan yang akan kita lakukan di sepanjang kekekalan? Eden yang dipulihkan akan menjadi tempat sukacita yang luar biasa. Gambaran “Mereka akan membangun rumah dan men- diaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya” ini kaya dengan lambang kedamaian yang sempurna, kepuasan batin, dan kebahagiaan abadi. Menurut nubuat Yesaya kita benar-benar akan membangun rumah dan mendiaminya. Kita akan menanami kebun dan menikmati hasil alam yang dihasilkan. Namun ada sesuatu yang lebih di sini daripada yang tampak di permukaan: Kita akan sepenuhnya kekal, tanpa rasa takut, kecemasan, dan kekhawatiran. 4 Bagaimanakah Alkitab menggambarkan hubungan kita di surga? Baca Matius 8:11 dan perhatikan khususnya ungkapan “duduk dengan Abraham, Isak, dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga.” Apakah maksud kalimat ini? Ulangi dengan kata-kata Anda sendiri. 5 Baca Wahyu 21:2, 3; 22:3, 4. Apakah yang akan menjadi sukacita terbesar kita dalam bumi yang baru? Di mana hubungan atas segalanya akan sangat berharga bagi kita? 6 Baca Wahyu 21:4, Yesaya 35:10, Yesaya 65:24, 25. Apakah janji teguh yang Tuhan berikan tentang kekekalan? 7 Bandingkan Mikha 4:8 dengan Kisah Para Rasul 3:19-21. Gagasan apakah yang menjadi kunci untuk melihat sekilas dunia baru Allah? Nabi Mikha berbicara tentang kembalinya “pemerintahan yang dahulu.” Petrus menggunakan istilah “pemulihan segala sesuatu” dalam Kisah Para Rasul. Ungkapan adalah kunci untuk memahami rencana Allah yang megah bagi kita untuk selamanya karena mengarahkan kita kembali kepada ciptaan Tuhan di Taman Eden. Surga adalah tempat yang nyata untuk orang yang nyata yang akan turut serta dalam kegiatan nyata. Rasa malu karena dunia yang hilang dalam dosa dan penderitaan sebuah planet karena pemberontakannya akan dikembalikan melalui pengorbanan Kristus. Di Eden yang baru kita akan menyembah Kristus yang menebus kita selamanya. Seluruh alam semesta akan berkumpul di sekeliling takhta Allah dan bernyanyi, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian” (Why. 5:12). Ini adalah sukacita surga yang terbesar, dan sebuah alasan untuk memuliakan Allah yang kekal. n 09 - 2013 | Adventist World 27 PERTUKARAN IDE Adventist World pada iPad Siapakah Kita ini? Saya sangat senang menerima dan membaca majalah Adventist World. Saya sangat bersyukur untuk artikel yang ditulis oleh Ketua General Conference kita, Ted NC Wilson. Terima kasih untuk menulis “Siapakah kita ini?” (Mei 2013). Banyak dari kita telah lupa, atau tidak pernah tahu, pekabaran penting ini. Mungkin sebagian dari kita telah menjadi Advent tetapi tidak pernah mempelajari mengenai pekabaran tiga malaikat. Beberapa mengajarkan bahwa hal yang penting untuk menjadi Advent adalah mengasihi Yesus. Memang benar bahwa yang pertama kita harus mengasihi Yesus, tapi seperti apa yang ditulis Wilson, “Pemberian pekabaran tiga malaikat adalah alasan Allah membangkitkan gerakan Advent.” Kita memiliki mandat dari surga untuk memberikannya kepada dunia, dan tentu saja kita harus memberikannya dalam semangat Yesus. The International Paper for Seventh-day Adventists June 2013 Essam Habib Middle East & North African Union SYRIA UNITY in diversity Anna Gavelo Euro-Asia Division RUSSIA Kang Dong Won (Lance) Northern Asia-Pacific Division SOUTH KOREA Josh Wood South Pacific Division AUSTRALIA Alveena Pillay Southern Africa-Indian Ocean Division SOUTH AFRICA 12 A Heart Like His 24 For the Least of These 26 Fools and Their Folly Surat Kesatuan dalam Perbedaan Saya menulis surat ini berkenaan dengan cerita sampul Sandra Blackmer “Kesatuan dalam Perbedaan” (Juni 2013). Saya sangat menyukainya. Dia berbicara kepada masalah yang juga sedang dihadapi dalam masyarakat Jerman. Sayangnya, sering kali sulit untuk menangani keberagaman di sini. Selama dua tahun saya telah membaca Adventist World di Jerman. Sampai saat ini kesan saya adalah bahwa semuanya sangat konservatif. Tren-tren masa kini tampak benar-benar menakutkan dan telah menimbulkan kekhawatiran dalam diri saya. Tapi laporan mengenai 14 orang pemuda Advent ini tampaknya benar-benar melegakan. Darlene Cyr Berkeley Springs, Virginia Barat, Amerika Serikat Bagi para pembaca yang berminat: Untuk secara gratis terhubung kepada Adventist World melalui aplikasi (app) bagi perangkat elektronik seperti smartphone dan tablet, kunjungi perangkat “app store” Anda. —Editor PUJIAN Saya harus membayar biaya pendidikan universitas yang sangat besar, yang telah menghalangi saya untuk mengambil ujian selama dua semester terakhir. Tolong doakan agar Allah membuka pintu bagi saya untuk melanjutkan pendidikan saya. Nixon, Kenya 28 Lai Roldan Davao City, Filipina Kita memiliki mandat dari surga untuk memberikan pekabaran tiga malaikat kepada —Darlene Cyr, West Virginia, Amerika Serikat dunia. Wilfried Krause Jerman Doa Terima kasih untuk membuat majalah Adventist World tersedia di smarts gadgets (ponsel, komputer tablet, dll.) melalui aplikasi. Dengan cara ini jauh lebih mudah bagi kita untuk mempelajari banyak hal mengenai apa yang sedang terjadi dan betapa Tuhan telah memberkati umat Advent dengan hikmat, kasih, dan akses untuk begitu banyak sumber. Terima kasih. Tuhan memberkati Anda. Adventist World | 09 - 2013 Tolong berdoa bagi sekolah Advent Colatina. Kami membutuhkan lahan, atau bangunan, agar sekolah dapat tetap terbuka—telah beroperasi di lokasi gereja namun tidak memenuhi persyaratan pendidikan pemerintah. Ecinue, Brasil Saya sangat membutuhkan doa saudara karena saya pikir saya sudah “kehilangannya.” Saya menghadapi tantangan yang serius, dan telah mencapai titik di mana saya tidak bisa berdoa karena saya merasa Allah telah meninggalkan saya. Pergi ke gereja telah menjadi sebuah masalah, dan sejujurnya saya tidak merasa nyaman dengan tentang hal itu. Tolong doakan pula saya agar mendapatkan pekerjaan. Terima kasih. Julta, Denmark Ingin Lagi Saya suka artikel-artikel di dalam Advent­ ist World. Bagaimanakah saya bisa mendapatkan salinan majalah secara teratur? Saya bukanlah seorang anggota Advent. Soneye Oladapo Lagos, Nigeria Adventist World adalah majalah yang diproduksi oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Yang didistribusikan bagi anggota secara gratis. Anda juga dapat mengakses majalah secara gratis melalui internet di www.adventistworld.org. Kami bersyukur bahwa majalah ini dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan. —Editor Memberikan Penghargaan Saya tersentuh setiap kali saya temui Adventist World. Kehidupan rohani saya diteguhkan, dan saya tidak sabar menunggu untuk Tuhan kita yang akan datang! Bonganih Bonderah Zomba, Malawi Saya seorang mahasiswa Advent. Saya suka membaca tentang bagaimana Tuhan membantu orang di seluruh dunia, menggunakan gereja-Nya melalui majalah seperti Adventist World. Terima kasih. top Dunia pariwisata menghasilkan sekitar US $ 1,3 triliun per tahun (9 persen dari produk bruto domestik). Tujuan wisata paling top berdasarkan daerah geografisnya adalah: Eropa (52 persen) Asia-Pasifik (22 persen) Amerika (16 persen) Timur Tengah (5 persen) Afrika (5 persen) Source: Hemispheres/UNWTO Tourism Highlights Dibangunkan oleh Firman-Nya Abraham Kemboi Kenya Perjalanan Menemukan Bersama melalui Alkitab Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Bergabung dengan orang percaya lainnya di lebih dari 180 negara yang sedang membaca pasal Alkitab setiap hari. Untuk menngunduh Panduan Bacaan Alkitab setiap hari, kunjungi RevivedbyHisWord.org, atau mendaftar untuk menerima pasal Alkitab setiap hari melalui e-mail. Untuk bergabung, mulai di sini: Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang masuk akan terbitkan. 1 Oktober 2013 • Mazmur 55 Saudara sepupu saya telah didiagnosis dengan kanker yang telah menyebar ke tulang. Tolong berdoa agar Tuhan memimpin dalam semua keputusan mereka dan memberi mereka hikmat dan petunjuk. Doakan juga para medis yang menangani. Terima kasih. Carol, Amerika Serikat Saudara sepupu saya telah hidup dengan kanker selama 10 tahun. Dan sekarang telah menjalar ke bagian tulang belakang. Dia memiliki tumor pada tulang belakangnya, yang menyebabkan kelumpuhan pada tungkai bawah. Sumber keuangan kami untuk membawanya mendapatkan perawatan sangat terbatas. Mohon ingat kami dalam doa-doa saudara. Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon­an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A. Evans, Zambia 09 - 2013 | Adventist World 29 PERTUKARAN IDE G e n e r a l C o n f e r e n ce 115 Tahun Lalu A r c h i v es River Plate Adventist University didirikan pada tanggal 26 September 1898, pada pertemuan dari Misi Amerika Selatan di Crespo, Entre Rios, Argentina. Kota Nelson Z. diberi nama sesuai dengan nama direktur pertamanya, dan pada awal tahun 1899 ia mulai mengajar enam siswa di rumahnya. Sekolah ini didirikan berkat desakan Luis Ernst (1874-1952), yang tiba dalam pertemuan dengan menjinjing koper di tangannya, dan meminta untuk mengikuti pelajaran di sekolah yang belum berdiri. Meskipun belum ada sekolah yang dapat dihadiri, Ernst tinggal di Entre Ríos dan membantu menggali sumur serta membangun bangunan pertama sekolah. Dilatih sebagai seorang pendeta, Ernst melanjutkan untuk melayani gereja di Paraguay, Argentina, dan Uruguay. Sekarang, dengan hampir 3.000 mahasiswa, universitas beroperasi pada Sekolah Ilmu Kesehatan, Administrasi Bisnis, Pendidikan, Teologi, dan Kedokteran. Wanita yang makan dua porsi kenari atau lebih per minggu mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 20 persen. Sumber: Journal of Nutrition PON (500 gram) Jumlah (dalam pon) berat tubuh manusia yang bertambah dalam lima hari ketika mereka tidur hanya lima jam per malam. Dipanggil oleh Allah George Muchiri tinggal di Nairobi, Kenya. Dilatih sebagai seorang montir mobil, ia merasakan panggilan Allah saat dewasa dan memulai pelayanan penginjilannya, berbagi pekabaran tentang kasih Allah dan karunia keselamatan. Sebagai bagian dari pelayanannya, ia membagi-bagikan hingga 300 salinan Adventist World setiap minggu. Ia memperkirakan bahwa sejak tahun 2005 ia telah mendistribusikan lebih dari 45.000 majalah dari pintu ke pintu di lingkungannya, di pasar, di kafe, dan untuk orang asing yang ditemuinya di jalan dan transportasi umum. Tetapi tunggu dulu, apakah kami telah menyebutkan bahwa George buta? Sebuah kesalahan diagnosis medis menyebabkan dia kehilangan penglihatannya pada tahun 2001. Tapi itu tidak menghambatnya. George memulai bisnis kecil, dan ia adalah seorang “pendeta” di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Nairobi Jericho. “Tuhan bisa menggunakan siapa saja untuk melakukan pekerjaan-Nya,” katanya. Dan dia tahu. Sumber: Men’s Health/University of Colorado Untuk membaca kesaksiannya, kunjungi thedayibecameblind.com. 30 Adventist World | 09 - 2013 “Lihatlah, Aku Datang Segera” O KATA ATAU KURANG 55O Tokoh Alkitab Favorit Saya... n Paulus merasa semangat untuk jiwa. Mungkin itu karena dia tidak pernah lupa apa yang telah Tuhan lakukan dalam hidupnya (lihat 2 Kor. 12:10). Jika setiap hari kita ingat di mana Tuhan menemukan kita, kita tidak akan kehilangan semangat. —Arturo Viscount, Juliaca, Peru Tokoh Alkitab favorit saya adalah wanita yang menderita penyakit yang mengerikan dan berkonsultasi dengan banyak dokter yang hanya mengambil uangnya. Meskipun wanita itu tidak memiliki kekuatan dia tetap teguh, dan Yesus menyembuhkannya. n —Michelle Gonzalez, Villavicencio, Colombia Tokoh Alkitab favorit saya adalah Tikhikus (Efesus 6:21, 22; Kol. 4:7, 8). Dia melayani dengan setia sebagai utusan antara Paulus dan jemaat, sama seperti kita mewakili Roh Kudus dengan yang kita temui hari ini. n —Nqobile I. Mutimukulu, Gwanda, Zimbabwe Tak lama setelah pembaptisan saya, saya diminta untuk membaca kitab Ayub. Dalam pasal 1 Allah menghormati Ayub, sehingga membuatnya menjadi target serangan Setan. Namun melalui semuanya itu Ayub mempertahankan integritasnya. Saya berharap Tuhan akan membuat saya layak atas kepercayaan yang Dia berikan dalam diri saya. n —Antonio Camilo de Oliveira, via e-mail Berikutnya, bertahu kami 50 kata atau kurang janji Alkitab favorit Anda. Kirimkan respons Anda ke letters@ AdventistWorld.org. Tulis pada kolom subjek “50 Words or Less.” Pastikan menginformasikan kota dan negara dari mana Anda menulis. Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasional milik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia. Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya. Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott Wakil Penerbit Claude Richli Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man Editor Online Carlos Medley Koordinator Teknik dan Pelayanan Pembaca Merle Poirier Editor-at-large Mark A. Finley Senior Advisor E. Edward Zinke Manajer Finansial Rachel J. Child Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste Asisten Editor Gina Wahlen Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yang siap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A. Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638 E-mail: Internet: [email protected] Situs Web: www.adventistworld.org Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dari ALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). Digunakan dengan izin. Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secara berkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria, dan Amerika Serikat. Vol. 9, No. 9 09 - 2013 | Adventist World 31 DARI INDONESIA Tatap Muka dengan Ahok Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya P ada hari Kamis tanggal 13 Juni 2013 diadakan pertemuan tatap muka dengan pemimpin pemerintahan yaitu ke kantor Wakil Gubernur Jakarta Bapak Ahok. Setelah tiba di kantor, tidak berapa lama maka wagub pun datang dan bertatap muka dengan rombongan dari Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Pertemuan itu sangat bersahabat. Tapi dalam perbincangan itu wagub mengatakan betapa ia sangat sibuk setelah menjadi wagub, hampir tidak ada waktu buat keluarga sendiri. Ini diungkapkan karena sibuknya tugas yang harus dilakukan memperbaiki kondisi Jakarta yang menurut beliau telah 40 tahun masalah itu berjalan sampai saat ini. Setelah berdiskusi maka kemudian Pdt. Ronny Wenas membacakan satu ayat dari Firman Tuhan untuk memberikan kekuatan kepada bapak Wagub DKI Jakarta. Dan setelah ayat itu dibacakan maka Ketua Konferens DKI Jakarta mendoakan secara khusus Bapak Ahok. Setelah berdoa kesempatan baik di- lakukan denngan memberikan kenang-kenangan beberapa buku kepadanya dan beliau sangat senang menerimanya. Demikianlah pertemuan dengan bapak Wagub DKI Jakarta. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Direktur Komunikasi & Kebebasan Beragama, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya Kebersamaan dalam Perkemahan Perkemahan RumahTangga, BWA dan Pemuda G ereja memiliki banyak cara untuk mempertahankan serta meningkatkan kualitas hubungan antara anggota jemaat satu dengan yang lain, salah satunya adalah kegiatan perkemahan bersama. Pekerjaan Tuhan di Distrik Jambi dalam beberapa tahun ini telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan, baik pertumbuhan anggota jemaat, pembangunan gereja dan membuka pelayanan di wilayah-wilayah baru. Untuk pertama kali Distrik Jambi mengadakan kegiatan perkemahan bersama yang dilaksanakan pada hari Kamis-­ Minggu (11-14 Juli 2013). Bertempat di hutan Kota Jambi, acara bersejarah ini terselenggara atas kerinduan seluruh umat Tuhan di sana. Bersamaan dengan itu selama bulan Juni-Juli ini ada 15 mahasiswa kependetaan dari UNAI Bandung sedang mengikuti kegiatan Field School di Distrik Jambi. Mereka tersebar di berbagai wilayah untuk bergabung dalam kegiatan penginjilan dan pelayanan di jemaat sebagai bagian dari tuntutan dari kampus. Sebelum para mahasiswa ini meninggalkan Jambi maka acara perkemahan ini merupakan kegiatan yang sangat indah untuk berada bersama-sama dengan semua anggota je- 32 Adventist World | 09 - 2013 maat khususnya yang berada di Kota Jambi. Acara ini secara resmi dibuka oleh Bapak A.H. Sagala, Bendahara Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)dan tercatat ada 115 orang mendaftar sebagai peserta dalam perkemahan ini. Sepanjang hari Jumat dan Sabat kegiatan dibuat terpisah, orangtua mengikuti sesi seminar yang dibawakan oleh Bapak A.H. Sagala dan Ibu, sementara remaja dan pemuda berada dalam kelas permainan yang dipimpin oleh Pdt. Victor Sinaga dibantu oleh Sdr. Eka Nurcahyadi. Dan pada sore hari para mahasiswa memimpin acara ‘cari jejak’ dan diikuti oleh seluruh peserta termasuk para orangtua. Kebaktian hari Sabat diadakan di lokasi perkemahan, anggota jemaat yang tidak ikut perkemahan turut bergabung dalam kebaktian bersama di tempat ini, walau dalam keadaan dan kondisi terbatas tapi jemaat tetap menikmati sukacita perbaktian hari Sabat. Acara malam minggu diisi dengan kegiatan bermain dan bernyanyi bersama, ada permainan untuk anak muda dan ada juga pasangan suami istri, semua menikmati kegembiraan, can- da tawa yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Dan pada hari Minggu pagi, diadakan kebaktian sekaligus ramah tamah perpisahan bagi para mahasiswa kependetaan yang akan berangkat kembali ke Bandung setelah hampir dua bulan bersama melayani umat Tuhan di Jambi. Banyak kesan dan pelajaran indah yang didapatkan dalam kegiatan ini, hubungan keluarga dan sesama anggota jemaat semakin kuat, roh mementingkan diri semakin hilang, dan kiranya anggota jemaat di Jambi akan mengalami kebangunan rohani dan tetap giat bekerja melayani Tuhan. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan. Pengorganisasian Jemaat ke-69 Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) G ereja Masehi Advent Hari Ketujuh Konferens Jawa Kawasan Timur diberkati Tuhan, di mana pada Sabat, 13 Juli 2013 telah diukir sejarah baru di Konferens Jawa Kawasan Timur yaitu acara pengorganisasian jemaat baru, GMAHK Jemaat "Imanuel" Ngijo, Karang Ploso, Malang sebagai Jemaat yang ke-69 di wilayah KJKT. Acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pengantar pelajaran Sekolah Sabat dan persiapan perjamuan suci dan setelah itu pengorganisasian Jemaat Imanuel Ngijo yang beranggotakan 42 jiwa dilaksanakan. Acara cukup padat karena perjamuan suci yang biasanya untuk persiapan pengorganisasian jemaat dilakukan pada Jumat malam, kali ini diadakan Sabat pagi, ditambah dengan acara Penyerahan anak, serta penyerahan sertifikat tanah gereja Ngijo. Bendahara KJKT menyerahkan materi perlengkapan bendahara jemaat dan buku catatan keanggotaan kepada ketua jemaat terpilih Ibu Rikeche Hermawan yang merupakan pendiri, penyemangat dan pencari jiwa paling efektif, karena daerah Ngijo ini diawali dengan tidak ada seorang pun. Dari jemaat induk juga diadakan penyerahan sertifikat tanah dan bangunan gereja Jemaat Imanuel Ngijo oleh Bpk. Wusamekto, Ketua Jemaat Lawang ke KJKT yang diterima oleh Pdt. Henky Wijaya, Ketua KJKT. Puji Tuhan, acara berlangsung dengan lancar dan dihadiri oleh seluruh anggota Jemaat Lawang sebagai jemaat induk, dan biarlah peristiwa ini memberi inspirasi bagi seluruh jemaat untuk rindu menanam jemaat baru, membuka care group, meningkatkannya menjadi Sekolah Sabat cabang dan mempersiapkannya untuk dapat diorganisasikan menjadi jemaat baru, inilah misi gereja yang seharusnya dilakukan. Sudahkah gereja kita melakukannya? Dengan pertolongan Tuhan mari kita lakukan lebih giat lagi. n —Dilaporkan oleh Pdt. Abri Santoso, Dir SS/PP Konferens Jawa Kawasan Timur. 09 - 2013 | Adventist World 33 DARI INDONESIA Pengorganisasian Jemaat ke-153 Jemaat Taman Baladika P uji Tuhan tepat pada hari Minggu, 23 Juni 2013 proses pengorganisasian jemaat baru yang ke-153 yaitu Taman Baladika Asri di daerah Banten berlangsung dengan baik. Selama tujuh tahun jemaat ini menjadi perkumpulan baru walaupun harus mengalami banyak tantangan dan pergumulan baik dari lingkungan maupun dalam penarikan jiwa tapi Tuhan tetap campur tangan dan akhirnya Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya mengorganisasi perkumpulan baru ini menjadi jemaat yang mandiri. Jemaat ini juga sangat giat dalam evangelisasi melalui KPA dan sudah menarik banyak jiwa kepada Tuhan. Dalam khotbahnya yang disampaikan oleh Ketua Konferens DKI Jakarta Pdt. W.L. Limbong, beliau menekankan agar jemaat yang baru ini tetap semangat karena ini adalah awal dari perjalanan jemaat yang baru ini dan menjaga kesatuan jemaat bahkan diharapkan akan menghasilkan cabang yang baru nanti. Tentu semua naggota jemaat yang baru sangat senang dalam mengikuti proses pengorganisasian jemaat baru ini. Mari kita doakan agar jemaat ini terus bertumbuh dan tetap setia hingga kedatangan Yesus nanti. n —Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Direktur Komunikasi & Kebebasan Beragama, Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya. Makanan untuk Buka Puasa Pelayanan anak kecil dan pemuda Jemaat Kalasan S abat sore, 27 Juli 2013 sebuah kesempatan yang indah diberikan oleh Tuhan bagi anak-anak kecil dan Pemuda Advent Jemaat Kalasan, Kota Madiun untuk membagikan makanan dan minuman buka puasa bagi tukang becak, pengemis, gelandangan, untuk berbuka puasa. Kegiatan sosial ini dibuat pada hari Sabat sore menjelang tutup Sabat, makanan dan minuman ini dibagikan sebagai wujud kepedulian terhadap saudarasaudara di sekitar yang mungkin saja terlupakan dan tidak beruntung serta kesulitan mencari hidup untuk makan setiap hari. Beberapa rombogan anak-anak kecil, orang muda dan disertai orangtua 34 Adventist World | 09 - 2013 tersebut di beberapa kendaraan menyusuri setiap jalan di Kota Madiun dan berhenti di titik-titik tertentu untuk membagikan makanan yang sudah dikemas dan minuman. Sebelum memulai kegiatan diawali dengan doa bersama di halaman parkir gereja, lalu rombongan berangkat, setelah membagikan seluruh makanan maka semua kembali berkumpul di gereja membagikan kisah dan kesaksian bagaimana respons dari mereka yang diberikan makanan dan minuman, ratarata anak-anak muda ini sangat tersentuh hati ketika membagikan sesuatu kepada yang berkekurangan tersebut. Ada suatu sukacita yang dirasakan sesudah kegiatan ini selesai, menurut Ketua Jemaat Bpk. Yonathan Triwidiarso, kegiatan seperti ini baru kali diadakan sepanjang sejarah Jemaat Kalasan. Puji Tuhan, segala kemuliaan dan hormat hanya bagi Dia. n —Dilaporkan oleh Dale D. Sompotan, Madiun, Konferens Jawa Kawasan Timur. Kampore Pathfinder Daerah Nusa Tenggara (DNT) P uji syukur dan terima kasih kepada Tuhan, yang telah memberkati acara Kampore Pathfinder Daerah Nusa Tenggara yang dihadiri oleh 350 orang anggota Pathfinder dimulai pada tanggal 26-30 Juni 2013 di Bumi Perkemahan Nontoen, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang yang dilaporkan oleh Ketua Pelaksana MG Okto Buli, ketika upacara pembukaan digelar pada pukul 16.00 WITA, yang dimulai dengan parade kontingen dari berbagai distrik dengan seragam lengkap berjalan dengan semangat untuk berbaris rapi dan bergabung bersama dalam upacara pembukaan yang dihadiri Wakil Bupati Kupang, sekaligus bertindak selaku pemimpin upacara. Dalam sambutan wakil bupati memberikan beberapa poin penting yang harus diingat oleh anggota pathfinder: (1) Milikilah kepribadian yang menjadi berkat bagi sesama dan terlebih bagi Tuhan. (2) Milikilah kepribadian yang bisa mandiri serta daya guna. (3) Milikilah kepribadian yang bisa menghadapi tantangan di era globalisasi. Kampore Pathfinder ini juga dihadiri oleh MG Pdt.Y.Y. Fina, selaku Ketua Daerah Kalimantan Barat sebagai pembicara khotbah pada Sabat siang yang dihadiri kurang lebih seribu orang. Dan tugas yang paling mulia yang pernah Allah berikan kepada manusia adalah mempersiapkan orang muda menjadi penghuni kerajaan surga dan menjadi sepasukan yang siap sedia terlibat dalam penginjilan, inilah garis besar khotbah yang disampaikan. Permainan dan Tantangan Walaupun tantangan cukup berat dalam kegiatan ini, di mana pada hari kedua diguyur hujan yang sangat lebat dan membuat tenda-tenda peserta kampore terendam air namun semangat Pathfinder terus berkobar. Diadakan juga acara pelantikan kelas ABSTC yang berjumlah 50 orang yang memenuhi tuntutan serta pelantikan kelas kemajuan dari setiap kelas yang berjumlah 115 orang dan 9 orang master guide, 12 orang kelas pemimpin, 23 orang kelas teman, 23 orang kelas sahabat, 8 orang kelas penjelajah dan 31 orang kelas penyelidik pada acara Sabat sore. Penutupan kam­pore dilangsungkan pada Minggu pagi pukul 10 pagi dengan tantangan kepada semua peserta agar terus bersemangat melayani pekerjaan Tuhan dan siap untuk mengikuti kampore se-Divisi Asia Pasifik Selatan di Cibubur, Jakarta pada tahun 2014. —Dilaporkan oleh Pdt. D. Kana Djo, Dir. PA dan Komunikasi DNT. 09 - 2013 | Adventist World 35 DARI INDONESIA Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Jemaat Kalasan, Madiun K egiatan sosial dilaksanakan oleh GMAHK Jemaat Kalasan Kota Madiun pada hari Minggu, 28 Juli 2013 yaitu seminar kesehatan, pemeriksaan kesehatan serta donor darah yang bekerja sama dengan PMI Kota Madiun. Kegiatan dilaksanakan di gereja dan di ruang sekolah, tepat pukul 09.00 pagi. Seminar kesehatan dibawakan oleh Ibu Margono di dalam gereja khusus untuk para lansia (lanjut usia) lalu kemudian disaat bersamaan dimulaikan juga donor darah di salah satu ruang kelas SD Imanuel. Setelah sekitar satu jam mengadakan seminar kesehatan, para lansia diarahkan untuk memeriksakan diri mereka kepada petugas yang sudah bersedia di ruang kelas yang lain untuk pemeriksaan gula darah, asam urat dan tensi. Sekitar 70-an orang terlibat dalam kegiatan ini. Sementara itu kegiatan donor darah terus berlanjut, ada sekitar 20-an pendonor yang mendonorkan darah mereka dalam kegiatan hari itu, program ini adalah program Departemen Kesehatan GMAHK Kalasan di bawah pimpinan Bpk. Tjahjono Djinarwan dan pemimpin KP (Kelompok Peduli) Lansia Jemaat Kalasan, Bpk. Suharto. Terima kasih juga kepada PMI Kota Madiun yang berkenan datang melayani di Jemaat Kalasan. Kepada semua pendo- nor yang sudah mendonorkan darahnya, terima kasih banyak atas kesediaannya. n —Dilaporkan oleh Dale D. Sompotan, Madiun, Konferens Jawa Kawasan Timur. Donor Darah di Bulan Puasa Setetes darah berjuta harapan S alah satu kegiatan penting departemen kesehatan dalam “Reach Out” adalah kegiatan pelayanan masyarakat melalui donor darah. Berketepatan di bulan puasa bagi saudara kita umat mayoritas, kebutuhan darah melalui PMI tetap tinggi namun stok sangat terbatas karena berkurangnya para pendonor di bulan puasa ini. Kita terpanggil untuk berperan serta dalam kegiatan kemanusiaan ini, dan Departemen Kesehatan DSKS bekerja sama dengan RS Advent Bandar Lampung merencanakan kegiatan yang baik ini. Tim pelayanan kesehatan Bandar Lampung mempersiapkan serta mempromosikan kegiatan ini di jemaat-jemaat terdekat agar turut berpartisipasi dalam acara ini. Semangat yang sama juga terasa di antara pegawai rumah sakit melalui dr. R. Lisal yang turut mengarahkan dan mempromosikan di hadapan staf dan pegawai RS Advent tersebut. 36 Adventist World | 09 - 2013 Dan hasilnya pada hari Minggu, 21 Juli 2013 yang lalu, bertempat di RSA petugas dari PMI sudah siap melayani para pendonor yang datang. Hari itu ada 85 orang yang sudah mendonorkan darahnya dan diterima dengan baik oleh PMI Bandar Lampung. Bahkan di hari yang sama juga ada acara yang sama dilakukan di Pangkalpinang, Bangka (10 Orang), Palembang (5 orang). Sudah tentu kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat baik dari pihak PMI, karena rasa kepedulian yang tinggi dari umat Advent yang rela menjadi pendonor darah di saat bulan puasa seperti ini yang membutuhkan stok darah yang cukup, demikian disampaikan panitia dalam acara ini. Kiranya kepedulian ini merupakan cara kita untuk membagikan kasih Kristus yang juga rela berkorban ‘mencurahkan darah-Nya’ untuk keselamatan jiwa-jiwa yang berdosa di dunia ini. Biarlah pelayanan ini menjadi khotbah yang nyata dari umat Advent kepada lingkungan sekitar, dan terus berlanjut di waktu-waktu yang akan datang. Ibu Ch. Sitorus dan dr. R. Lisal menjelaskan hal yang sama kepada beberapa wartawan dari media-media lokal yang turut meliput kegiatan yang baik ini. Terima kasih kepada RSA Bandar Lampung dan semua umat Tuhan yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, dan kiranya pelayanan kita membawa nilai kehidupan bagi orang lain yang kita tidak kenal. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga & Ibu Ch. Sitorus, Daerah Sumatera Kawasan Selatan. Pengharapan di Ujung Zaman D engan tema “Pengharapan di Ujung Zaman,” KKR Kota Balikpapan telah menuai 19 jiwa melalui baptisan yang suci pada hari Sabat, 4 Mei 2013. Dengan penuh semangat Pdt. Jimmy Havelaar, Direktur Kesehatan Uni Indonesia Kawasan Barat sebagai pembicara tunggal telah membawakan khotbah sepanjang satu minggu 28 April-4 Mei 2013 dengan penuh semangat, yang disambut penuh antusias oleh anggota jemaat se-Distrik Balikpapan dan tamu-tamu. KKR yang diadakan di gedung Ex Benoa Patra Balikpapan setiap malam dihadiri anggota-anggota jemaat se-Distrik Balikpapan dan tamu-tamu dengan jumlah pengunjung rata-rata 600 peserta dengan jumlah tamu setiap malam rata-rata 56 undangan. Sedangkan anak-anak yang mengikuti APTA dari ma- Balikpapan, Kalimantan Timur lam ke malam ada 90 peserta yang hadir. Di bawah koordinasi ketua pelaksana KKR, Pdt. Gadner S Abineno, panitia serta dukungan dari officers dan staf Daerah Kalimanatan Kawasan Timur, gembala-gembala jemaat, semua anggota jemaat se-Distrik Balikpapan dan para donator. Maka KKR Kota Balikpapan ini dapat berjalan lancar dan sukses. Sebelum KKR dibuka secara resmi oleh Walikota Balikpapan Bapak Rizal Efendi melalui kata sambutan yang dibacakan olek Bapak Pasaribu, Kepala Dinas Satpol PP Balikpapan hadir juga ketua BKSGB (Badan Kerja Sama Gereja-gereja Balikpapan) ikut menyampaikan kata sambutan mewakili umat Kristen se-Kota Balikpapan, sedangkan yang mewakili Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Pdt. R. Pakpahan selaku Ketua Daerah Kalimantan Kawasan Timur Ceramah kesehatan telah dibawakan oleh para dokter Advent, dengan sangat menarik dan kehadiran Yayasan Ora et Labora Balikpapan yang memberikan pengobatan gratis kepada tamu-tamu dan anggota jemaat yang hadir. Tidak ketinggalan pekabaran melalui lagu dari malam ke malam silih berganti memuji Tuhan melalui Jemaat Agape, Jemaat Filadelfia, Jemaat Martadinata, Jemaat Batu Ampar, Jemaat Bukit Moria, Jemaat makarios dan Jemaat Galilea. n ­­­ Dilaporkan oleh Pdt. Gadner S. Abineno, Ketua — Pelaksana KKR. 09 - 2013 | Adventist World 37 DARI INDONESIA Reunifikasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Dua badan hukum disatukan B adan Hukum Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Se-Indonesia akhirnya bergabung dengan badan hukum GMAHK Di-Indonesia. Hal ini ditandai dengan kesepakatan bersama oleh kedua belah pihak pada hari Rabu 24 Juli 2013 dalam Konferensi Nasional GMAHK ke-4 di Universitas Advent Indonesia, Parongpong, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Naskah kesepakatan ini ditandatangani oleh Ketua Majelis Pusat, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin dan Sekretaris Majelis Pusat, Pdt. Yotam Bindosano, MA mewakili GMAHK di Indonesia. Sedangkan Pdt. Rudy Patty, Benaya Tampubolon, Hengky Hermawan dan Pdt. Sianipar, mewakili GMAHK Se-Indonesia, sebagai ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota. Turut menyaksikan peristiwa penting ini adalah Pdt. Noldy Sakul, Ketua Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT); Pdt. Wendell Mandolang, Sekretaris Eksekutif Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB); Burken F. Sihotang MBA, Bendahara UIKB; Herry Sumanti, Bendahara UKIKT dan segenap peserta konfernas yang berjumlah 193 38 Adventist World | 09 - 2013 orang. Peristiwa bersejarah ini di membuka lembaran baru dalam perjalanan sejarah GMAHK di mana kerinduan kedua belah pihak untuk berunifikasi akhirnya terwujud. Pekabaran gereja Advent diawali dengan kedatangan keluarga misionaris, Pdt. Ralph Waldo Munson pada akhir tahun 1899 di tanah Padang, Sumatera Barat. Dengan berjalannya waktu, maka dibentuklah organisasi gereja yang pada tahun 1905 bernama Advent Zendinggenootschap in East Indies. Nama tersebut terus dipakai hingga dibentuknya suatu perkumpulan yang disebut Indonesia Union Mission Corporation of Seventh-day Adventists yang disahkan Departemen Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 1953. Seiring dengan berjalannya waktu, perubahan terjadi lagi. Pemimpin-pemimpin pusat pada waktu itu, menyepakati untuk membentuk dan menyetujui organisasi kita bernama ‘Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Indonesia’ pada tanggal 14 Desember 1965. Di dalam perjalanannya GMAHK Se-Indonesia tetap eksis hingga tahun 1980. Setelah peristiwa ini, tiba-tiba ada momentum yang sangat penting, gereja mengadakan Konferensi Luar Biasa di Bali tanggal 24 Desember 1985 dan membatalkan akta yang dibuat oleh para pemimpin GMAHK Se-Indonesia pada waktu itu. Ketika akta ini dibatalkan, secara otomatis, gereja kita secara fondasi hukum kembali ke Indonesia Union Mission Corporation of SDA. Waktu itu, Anggaran Dasar GMAHK Se-Indonesia belum disahkan di Kementerian Kehakiman. Pada saat ini dibentuklah GMAHK Di-Indonesia dengan organisasi yang bersifat lembaga keagamaan dan terdaftar di Kementerian Agama RI. Setelah itu maka terjadilah perbedaan-perbedaan pendapat serta kemelut yang berkepanjangan masing-masing pihak dengan alasan dan landasan masing-masing. Seiring dengan itu juga, muncul kerinduan untuk menyatukan dua badan hukum ini. Mengapakah Perlu Rekonsiliasi? Tim Penyelesaian Perbedaan Pendapat antara GMAHK Se-Indonesia dan GMAHK Di-Indonesia menjelaskan bahwa rekonsiliasi ini penting sebab menyangkut peristiwa hukum. “Dari kacamata hukum, sudah terjadi hal yang tidak patut. Oleh sebab itu terjadilah perbedaan.” Demikian kata Joe Laluyan SH, Penasihat hukum GMAHK. “GMAHK Se-Indonesia mempertahankan nama ini, sebab waktu itu seluruh asset-aset sudah terdaftar di badan pertanahan menjadi aset milik GMAHK Se-Indonesia.” Apakah Sebenarnya Maksud KLB di Bali dalam Membatalkan GMAHK Se-Indonesia? GMAHK Se-Indonesia dibatalkan oleh Konferensi Luar Biasa di Bali tahun 1985 dengan tujuan mengubah bentuk organisasi dari perkumpulan menjadi badan hukum gereja. Mengapa GMAHK Se-Indonesia keberatan dengan dibentuknya GMAHK Di-Indonesia? Dalam anggaran dasar yang baru ini, ditentukan di sana bahwa officers bisa melakukan pengalihan hak atas aset-aset milik gereja. Waktu itu pihak Se-Indonesia melakukan protes, upaya hukum, kepada GMAHK Di-Indonesia, dengan satu tujuan yaitu melindungi aset-aset gereja yang akan dialihkan. Dengan rekonsiliasi saat ini, apa nama badan hukum kita yang resmi? Dengan adanya perbedaan-perbedaan itu, maka perlu dikembalikan atau dikoreksi kepada keadaan semula, di ma- na kesatuan ini harus dibentuk dalam suatu penyelesaian, istilah popular adalah rekonsiliasi. Segala sesuatu yang terkait kepada GMAHK Se-Indonesia, dengan adanya kesepakatan ini sudah tidak ada lagi. Jadi yang ada sekarang adalah GMAHK Di-Indonesia. Dengan rekonsiliasi ini, keuntungan apakah yang didapatkan? Kita semua berbakti dalam satu payung hukum GMAHK Di-Indonesia. Kemelut-kemelut daripada perbedaan-perbedaan ini menimbulkan dampak hukum dan kerugian kepada semua pihak, oleh sebab itu kita akhiri dan sepakat untuk selesaikan. Cara kita mengakhirinya adalah dalam bentuk akta notaris. Apakah Isi Kesepakatan Itu? Butir kesepakatan bersama penyelesaian GMAHK Se-Indonesia dan Di-Indonesia: 1. Pembukaan anggaran dasar akan menceritakan sejarah bahwa GMAHK Se-Indonesia adalah bagian dari sejarah perkembangan gereja. 2. Buku putih tentang pelurusan sejarah secara luas dan komprehensif akan diterbitkan, supaya kita mengetahui bagaimana pergerakan gereja kita . 3. GMAHK Se-Indonesia resmi bergabung ke GMAHK Di-Indonesia. 4. Teknis penggabungan dan penyerahan aset-aset bergerak dan tidak bergerak akan dibuat akta otentik tersendiri. Pdt. J.S. Peranginangin dalam sambutannya menilai ini adalah peristiwa yang sangat indah di mana kasih Tuhan adalah ‘kasih yang menutupi banyak dosa.” Ia pun mengajak Pdt. Rudi Patty dan pihaknya untuk sama-sama berperan aktif dalam menginjil. “Mulai sekarang mari kita duduk sama-sama membangun gereja ini dan memikirkan pekerjaan Tuhan.” Dalam sambutannya, Pdt. Patty menuturkan bahwa apa yang sudah lalu menjadi pengalaman yang cukup berharga bagi dirinya. “Saya rindu pekerjaan yang dirintis keluarga saya ini cepat selesai, ” kata Pdt. Patty yang juga adalah anak, cucu, dan keponakan dari seorang pendeta.” Saya begitu gembira. Segala sesuatu perbedaan kita lupakan, dan sebagai anak Tuhan mari bersatu hati karena tujuan kita bukan di dunia ini tetapi di surga.” n —Dilaporkan oleh Joe Laluyan, SH, Penasihat Hukum GMAHK dan Bruce G .J. Sumendap, MBA, Departemen Komunikasi UIKB. 09 - 2013 | Adventist World 39 DARI INDONESIA Prestasi dari Desa Perguruan Advent Purwodadi D i penghujung tahun ajaran 2013 dalam berbagai kesibukan belajar dan kegiatan yang lainnya, Yessy Nuarmining T. Anak asuh Yayasan Advent Peduli Indonesia di Purwodadi yang juga duduk di kelas 10 SMA Advent Purwodadi (East Java Academy) menyempatkan diri untuk mengikuti Lomba Cipta Puisi Tingkat SMA se-Jawa Timur dengan tema Cinta Budaya Jawa Timur yang diselenggarakan oleh UPT Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya. Yessy Nurmaining T. yang berminat dan mempunyai bakat membuat puisi, melalui pembinaan dan bimbingan yang diberikan oleh guru bahasa Indonesia Bapak Gibson Hutabarat, SS membuahkan hasil mendapat penghargaan sebagai Juara Harapan II Lomba Cipta Puisi Tingkat SMA se-Jawa Timur yang menyisihkan ribuan siswa bahkan ratusan Sekolah SMA se-Jawa Timur. Bapak E.T. Panjaitan, Direktur SLA Purwodadi dalam acara chapel hari Jumat 19 Juli 2013 menyerahkan penghargaan dan motivasi kepada seluruh siswa Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi bahwa di desa pun kita bisa berprestasi dan menjadi juara, melalui potensi yang kita miliki jikalau kita mau mengembangkannya dengan baik maka tidak menutup kemungkinan untuk berhasil. Sekolah dengan bangga memberikan penghargaan bebas SPP selama 3 bulan untuk tahun ajaran 2013-2014 bagi Yessy Nurmaining T. yang sekarang sudah duduk di bangku kelas XI IPS SLA Purwodadi. Selamat dan sukses, mudah-mudahan boleh memberikan motivasi dan inspirasi kepada seluruh siswa dan sekolah untuk lebih banyak berprestasi melalui kompetisikompetisi dari dinas pendidikan maupun dari penyelenggara pihak swasta. Kiranya nama Tuhan juga ditinggikan dengan apa yang sudah dicapai oleh SLA Purwodadi, sesuai dengan janjinya bahwa anak-anak Tuhan harus menjadi kepala bukan menjadi ekor. n —Dilaporkan Petrus Souisa, Wakasek Humas Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi. 19 Jiwa Baru di Pulau Peling KKR Berita Pengharapan S ehari menjelang dimulainya Kebaktian Kebangunan Rohani “Berita Pengharapan” di Pulau Peling, hujan deras mengguyur sehingga mengkhawatirkan jemaat yang sementara mempersiapkan jalannya KKR tersebut. Namun dengan motivasi dari para pendeta yang ada, akhirnya jemaat berdoa sungguh-sungguh sehingga hujan berhenti tatkala KKR dimulaikan. Peristiwa yang luar biasa ini terjadi di Desa Bangunemo, Pulau Peling, Luwuk, Sulawesi Tengah. KKR yang dikoordinasi oleh pendeta jemaat, Pdtm. Demron Kuhu tersebut, menghadirkan Pdt. Charles Muaya, STh, Direktur Pemuda, Komunikasi dan Pendidikan Daerah Misi Sulawesi Tengah sebagai pembicara tunggal KKR Berita Pengharapan tersebut. KKR tersebut dibuka dengan kata-kata sambutan oleh Ca- 40 Adventist World | 09 - 2013 mat Bulagi Utara. Diikuti dengan lagu-lagu pujian dan pembahasan Alkitab yang berapi-api oleh pembicara. Di setiap akhir khotbah, yaitu sekitar 30-45 menit, pembicara memberikan kesempatan bagi para pendengar untuk bertanya dan berdiskusi. Walaupun ada banyak pertanyaan yang dilontarkan, terutama oleh beberapa pendeta pantekosta yang hadir, namun semua dapat dijawab dengan baik oleh pembicara. Beberapa hari sebelum KKR dilaksanakan, telah diadakan baptisan gelombang 1 terhadap seorang anak muda yang bernama Jebrianto Kude atas permintaannya sendiri setelah lama mendalami Firman Tuhan di bawah bimbingan pendeta jemaat. Tepat pada malam ketiga KKR berjalan, orangtua dari Jebrianto, membawa semua majelis gereja mereka datang dan membuat keributan di luar lokasi KKR. Secara khusus, sang ayah menuntut pembicara yang telah membaptiskan anaknya tanpa izin darinya. Bahkan orangtua Jebrianto memaksa anaknya dengan ancaman ataupun berbagai tawaran menarik seperti uang 20 juta, sawah, dan sebagainya agar anak tersebut kembali dan menyangkal imannya. Namun anak itu berkeras untuk tetap mempertahankan imannya walau dengan ancaman diusir dan tidak diakui sebagai anak sekali pun. Karena ibadah yang segera akan dimulai, maka pembicara akhirnya meninggalkan massa yang membuat keributan tersebut di bawah penanganan Pdt. Pelnis Tatuhas, pendeta Wilayah serta Pdtm. Demron Kuhu, untuk menyelesaikan masalah tersebut. Akhir dari KKR tersebut, ada 19 jiwa yang memberikan diri mereka untuk dibaptiskan. Salah satu di antaranya terdapat juga seorang bapak yang sudah 39 tahun membenci orang Advent dengan keras. Namun puji Tuhan bapak Yos ini akhirnya menyerahkan diri. Sedangkan Jebrianto sendiri memutuskan untuk melanjutkan kuliah kependetaan di Unklab, walaupun harus dengan biaya sendiri. n —Dilaporkan oleh Pdt. Stenly Karwur, Gembala Jemaat Wilayah Palolo, Sulteng. Kunjungan Kerj Ketua UIKB di Pulau Bangka B Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS) angka adalah salah satu pulau terluar dari wilayah pelayanan Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS). Umat Tuhan di pulau penghasil timah ini selalu mendapatkan perhatian yang serius dalam pelayanan pekerjaan penginjilan baik melalui KKR Saturation UIKB tahun 2012 yang lalu dan juga melaksanakan Bakti Sosial (Charity Clinic) sebanyak tiga kali dalam kurun satu tahun ini. Ada dua jemaat yang sudah di organisasi di pulau ini: Jemaat Pangkalpinang dan Jemaat Mentok. Sejak beberapa tahun yang lalu, pelayanan di Jemaat Mentok 09 - 2013 | Adventist World 41 DARI INDONESIA sempat terhambat oleh adanya dualisme kepemimpian administrasi dan penggembalaan jemaat yang membuat sebagian anggota jemaat sedikit kebingungan untuk mau mengikut yang mana. Namun setelah menunggu beberapa tahun ini GMAHK Jemaat Mentok kembali berada di bawah koordinasi pelayanan Daerah Sumatera Kawasan Selatan. Pada hari Sabat, 3 Agustus 2013, diadakan kebaktian gabungan se-Pulau Bangka di Jemaat Mentok. Acara bersejarah ini bahkan dihadiri langsung oleh Pdt. J.S. Peranginangin (Ketua GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat), dan hadir juga Pdt. E. Simanjuntak (Ketua GMAHK DSKS), Pdt. S. Sitorus (Sekretaris DSKS) bersama rombongan dari kantor daerah. Selain itu, hadir juga para donator dan penopang pelayanan pengijilan di Mentok dari Jakarta, Bapak Hengki Hermawan dan Bapak Kaleb Suriman. Jarak yang cukup jauh dari berbagai tempat di pulau ini tidak menyurutkan niat anggota jemaat untuk hadir dalam kebaktian gabungan istimewa ini. Dalam khotbahnya Pdt. J.S. Peranginangin mengingatkan kembali bahwa “umat Advent adalah istimewa di hadapan Tuhan, dan itu sudah terlihat nyata ketika Allah menyertai perjalanan bangsa Israel di padang belantara. Umat itu dikhususkan untuk menyembah Allah, dituntun untuk mengenal siapa Allah, dan panggilan itu juga berlaku bagi kita saat ini.” Pesan dari khotbah ini agar umat Tuhan di Pulau Bangka ini tetap dipersatukan dalam doa, penyembahan dan perbaktian yang kudus kepada Allah. Setelah kebaktian berakhir, semua anggota jemaat turut menikmati jamuan makan yang sudah disediakan oleh jemaat setempat. Dan acara penting berikutnya dimulai tepat pukul 42 Adventist World | 09 - 2013 14.00 WIB. Hampir dua jam, anggota jemaat dan para pemimpin gereja bersatu dan berdiskusi dari hati ke hati. Giliran pertama oleh Bapak Hengki Hermawan (Salah satu donator pembangunan Gedung Gereja MAHK Jemaat Mentok), mengisahkan sejarah keterlibatan beliau dalam mendukung pelayanan di tempat itu. Dengan tulus semuanya dimotivasi untuk pelayanan penginjilan, dan tetap berkomitmen akan menopang pekerjaan Tuhan melalui berkat-berkat yang dipercayakan Tuhan bagi keluarga ini. Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Kaleb Suriman, yang selama ini juga turut serta membantu menopang pekerjaan penginjilan di jemaat ini. Terakhir, sambutan hangat disampaikan oleh ketua uni, bahwa secara administrasi organisasi gereja Advent di Indonesia ini telah bersatu di bawah satu badan hukum (Ketika acara Konfernas di Bandung). Semua pihak memiliki niat yang mulia untuk kemajuan pekerjaan Tuhan melalui gereja ini. Dan harapan yang sama kembali ditegaskan kepada semua umat Tuhan di Bangka (Mentok dan Pangkalpinang) bahwa pekerjaan ini harus dikerjakan bersama-sama, dan kita tidak perlu lagi mempersoalkan kekurangan pihak satu dengan yang lain, maka kita akan bersama-sama melihat Pulau Bangka ini akan lebih maju di masa mendatang. Mari kita doakan agar pekerjaan Tuhan di Pulau Bangka ini akan semakin maju di waktu yang akan datang. n —Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan. Sekolah Alkitab Liburan (SAL) Bagan Batu, Daerah Sumatera Kawasan Tengah P ada tanggal 8-12 Juli 2013, acara Sekolah Alkitab Liburan (SAL) di Bagan Batu dilaksanakan di TK Nusantara, milik salah seorang anggota GMAHK Jemaat Bagan Batu. Acara tersebut sangat meriah dengan jumlah kehadiran kurang lebih 70 orang tiap hari yang dimulai pukul 15.00 WIB dan didominasi anak-anak yang bukan Advent, di mana orangtua mereka juga sangat senang dan mendukung acara dengan mengantarkan anak-anak mereka setiap hari untuk acara tersebut. Seluruh anakanak sangat bergembira dengan acara tersebut karena selama ini mereka tidak pernah mengikuti kegiatan seperti itu apalagi acara itu dilaksanakan mengisi saat hari libur sekolah, itulah sebabnya mereka sangat mengharapkan agar acara seperti ini rutin dilaksanakan setiap libur sekolah. Acara yang diisi dengan kegiatan belajar berdoa, mewarnai, benyanyi dan cerita Alkitab menjadikan suasana semakin gembira. Acara itu sendiri berjalan dengan baik berkat pelayanan Ibu M. Pakpahan, Ibu A. Siahaan, Ibu H. Manik dan kerjasama yang baik dengan Ibu U. Ginting sebagai Pemilik Yayasan T. Nusantara dengan beberapa guruguru TK Nusantara. Kita doakan melalui acara tersebut semoga anak-anak akan mengerti kebenaran yang sesungguhnya. n —Dilaporkan oleh Drs. L. Haloho, Dept. Komunikasi GMAHK Jemaat Bagan Batu, Daerah Sumatera Kawasan Tengah. 212 Kantong Darah Terkumpul H ari Minggu, 28 Juli 2013, Komunitas Advent DKI Jakarta kembali berkumpul untuk mengikuti program Donor Darah Akbar yang diselenggarakan oleh Departemen Kesehatan GMAHK Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya. Acara yang mengambil tempat di Gedung Pertemuan Advent Jl. MT Haryono Kav. 4-5, Jakarta Selatan ini, berlangsung dari pukul 8 pagi sampai pukul 11.30 dan dibuka oleh Pdt. W. L. Limbong, Ketua GMAHK Konferens DKI Jakarta. Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada Bpk. Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI atas pemikiran ide dan saran untuk terlaksananya acara ini, meskipun beliau tidak bisa hadir oleh karena tugas yang begitu padat. Jumlah pendonor yang telah mendaftar sampai pukul 9.30 pada paginya sudah mencapai angka lebih dari 500 pendonor. Ke semua pendonor ini diarahkan kepada petugas PMI yang datangnya dari Bekasi, Tangerang dan DKI Jakarta. Selama menunggu untuk mendonorkan darahnya, para pendonor disuguhkan seminar yang dikoorinasikan oleh tim Klinik Advent Jakarta, mereka adalah dr. Edwin Siburian SpOG, dr. Sondang Donor Darah Komunitas Advent di Jakarta Panjaitan SpKK dan Ibu Pit Lin yang membahas tentang kesehatan reproduksi, kesehatan kulit dan juga pola hidup sehat. Pada waktu yang sama juga dilaksanakan acara donor darah di Jemaat Bogor, yang diikuti oleh jemaat-jemaat yang datang dari wilayah 1 dan wilayah 2 sebagai bagian dari donor darah serentak se-Jakarta. Pada akhir dari pelaksanaan donor darah ini, dari para pendonor di GPA M.T. Haryono saja, sudah terkumpul 212 kantung darah. Kantung-kantung darah ini dibawa ke PMI DKI Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Saat menyampaikan kata sambutan dalam acara pembukaan, panitia pelaksana, Pdt. Paul. E. Zai, Dir. Kesehatan GMAHK Konferens DKI Jakarta menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada para sponsor yang telah membantu dalam pelaksanaan acara ini, baik dari Sari Roti, Club Sehat, Hydro Coco, Love Juice. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para sponsor pribadi, di antaranya Bpk. Herry Kurniawan, Bpk. Stevanus Widjaja, Bpk. Jansen Sinaga, Bpk. Victor Tampubolon, Bpk. Nanang L. dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Bentuk terima kasih ini dinyatakan da09 - 2013 | Adventist World 43 DARI INDONESIA lam wujud pemberian cindera mata baik kepada para nara sumber seminar maupun kepada para donatur dan sponsor. Dalam kesempatan ini turut menyampaikan sambutan adalah Pdt. Jimmy Havelaar, Dir. Kesehatan GMAHK UIKB, yang menyampaikan bahwa acara donor darah serupa juga sudah dilaksanakan di beberapa daerah dan konferens di wilayah UIKB. Acara donor darah ini merupakan agenda tahunan dari GMAHK Konferens DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia dan sudah dilaksanakan selama dua tahun terakhir ini. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan darah, mengingat di setiap bulan puasa, PMI selalu kekurangan darah untuk disalurkan di banyak rumah sakit. Acara ini juga dilaksanakan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-68. Kita doakan agar setiap tetes darah yang telah didonorkan dapat bermanfaat bagi setiap orang yang menerimanya. Kita berharap agar ditahun-tahun yang akan datang acara yang sama dapat dilaksanakan kembali, dan biarlah kita yang sudah mendonorkan darahnya akan tetap sehat, sehingga di kesem- patan mendatang lebih banyak lagi yang dapat mendonorkan darahnya, dan lebih banyak lagi orang yang dapat diselamatkan. n —Dilaporkan oleh Pdt. Andrey Daymbani, Asso. Komunikasi & Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya. Retret Keluarga Jemaat Batam Mas Daerah Sumatera Kawasan Tengah J emaat Batam Mas melakukan acara retret keluarga pada hari Rabu, 8 Agustus 2013 tepatnya pada saat hari raya pertama bagi umat mayoritas. Jemaat Batam Mas Retret bersama di Pantai Nongsa Batam. Acara demi acara berjalan dengan baik mulai dari keberangkatan dari Jemaat Batam Mas sampai ke lokasi. Selaku panitia pelaksana, Ibu L. Situmorang yang sudah memimpin acara ini dan beberapa seksi acara yang sudah ditunjuk, berjalan dengan baik berkat perlindungan Tuhan. Semua anggota jemaat sampai kepada Anak-anak merasakan sukacita dan bergembira mengikuti beberapa acara dan games yang sudah dipimpin oleh Ibu J. Pohan dan dibantu oleh saudara Samuel Pangaribuan dan Shelly Rajagukguk untuk mengajak anak-anak bermain bersama baik itu games lomba makan kerupuk dan lomba membawa kelereng di dalam sendok, dan juga acara games orang muda dan orangtua yang dipimpin langsung oleh Ibu J. Pohan dan Bpk. R. Situmorang. Acara ini berjalan dengan baik sampai pada sore, ditutup dengan pesan dan kesan yang disampaikan oleh beberapa peserta retret dan diakhiri dengan doa penutup oleh Pdt. U. Sinambela. Semoga dengan acara retret ini Jemaat Batam Mas semakin bersatu dan hanya nama Tuhan yang kita muliakan. n —Dilaporkan oleh Simson Siallagan, Departemen Komunikasi Jemaat Batam Mas. Program Tukar Acara Jemaat Pioneer Timika dan Timika Jaya SP2 S alah satu Program kerja dari Pemuda Advent pioneer Timika adalah Pertukaran Acara (Tukar Mimbar). Program ini terlaksana atas kerja sama dari PA Pioneer dan PA Timika Jaya SP2 beserta dengan para sponsornya, sehingga pada hari Sabat, 20 Juli 2013 acara tersebut dilaksanakan di Jemaat Timika Jaya SP2. Adapun Anggota Jemaat Pioneer Timika pagi itu masih ber-Sabat di Jemaat Timika, tetapi setelah makan siang sebagian besar anggota jemaat menuju ke Jemaat Timika Jaya SP2 untuk mendukung acara yang dilaksanakan oleh pemuda tersebut. Acara-acara yang dilaksanakan pada hari Sabat tersebut adalah: Acara keluarga, acara Sekolah Sabat, dan acara khotbah oleh Danny Kosasih sebagai Pemimpin PA Jemaat Pioneer Timika. Di dalam khotbahnya menekankan sudah waktunya Pemuda Advent harus tampil beda” yaitu: Tampil beda dalam segi kerohanian; tampil beda dalam segi berpakaian; tampil beda dalam segi penampilan; tampil beda dalam segi makan dan minuman dan; tampil beda dalam segi menjaga kesehatan tubuh. Karena tubuh kita adalah bait suci Allah, karena itu kita harus menjaga agar jangan memasukan ke dalam tubuh kita halhal yang dapat merusak dan mengotori tubuh kita, kita harus menjaga tubuh kita agar tetap bersih dan sehat. Pada sore hari acara dilanjutkan dengan kegaitan PA yang menarik, antara lain seminar tentang tantangan yang akan dihadapi oleh Pathfinder dari kedua jemaat, seminar ini dibawakan oleh ketua PA Jemaat Pioneer Timika, Sdr. Danny Kosasih. Sesudah itu ada acara kuis Alkitab berhadiah yang dipandu oleh Sdr. Billy Simboh dan Sdri. Juwita Kussoy, dan sebagai pemenang dalam acara kuis ini diberikan hadiah dan sertifikat. Acara terakhir adalah sebuah fragmen dengan judul: “Cinta dan Pengorbanan” oleh PA Jemaat Pioneer Timika. Fragmen ini telah dikemas sedemikian rupa oleh sang sutradara Sdr. Wellem Kadang, sehingga membuat sebagian besar anggota jemaat bahkan pemuda dan anak-anak tidak sadar telah meneteskan air mata, karena fragmen itu sangat menggugah hati dari anggota jemaat dan pemuda yang hadir saat itu. Sebagai kesimpulan sekaligus renungan tutup Sabat dibawakan oleh Sdri. Octavia Nayoan, berkata: “Cinta memerlukan pengorbanan sebagaimana Yesus mencintai saudara dan saya sebagai orang berdosa. Allah mengutus Anak-Nya Yang Tunggal untuk rela mati di atas kayu salib untuk menebus semua kita.” Selanjutnya ia mengatakan, “sebagai orang muda Advent jangan hanya mengatakan saya mencintai Yesus tetapi hanya di mulut, tetapi biarlah di setiap saat, setiap waktu dan di setiap tempat mari kita menceritakan kabar baik tentang Yesus. Supaya Yesus segera datang untuk menjemput kita semua masuk ke dalam kerajaan surga yang sudah lama kita nanti-nantikan.” Semoga acara-acara seperti ini akan terus dilaksanakan karena itu menambah ikatan persaudaraan di antara para pemuda Advent untuk lebih akrab dan erat lagi dalam Yesus. Dan tentunya akan ada kedamaian sejati yang tercipta di antara umat Allah. —Dilaporkan oleh Maxy Manueke, Ketua Jemaat Pioneer Timika. 09 - 2013 | Adventist World 45 DARI INDONESIA Penguasa Jin Takluk di Bawah Salib Daerah Misi Sulawesi Tengah (DMST) B erbekal kemampuannya untuk menguasai ratusan yang disebut jin. Berbekal pengalamannya sebagai salah satu anggota elit dari salah satu ormas besar kaum mayoritas di Indonesia yang pernah ikut berjihad di Afganistan serta kemampuannya untuk merakit bom-bom bunuh diri yang akan digunakan berperang membela agama Allah, Mohammad Anda meyakini bahwa dia berada dalam agama yang paling benar. Bahkan demi agama ini, keluarga sekalipun akan dia hancurkan tanpa ampun. Namun, sama seperti Saulus, pria ini melihat seseorang berjubah putih yang menyebut diri-Nya sebagai Nabi Isa. Dari sinilah titik balik pertobatan itu menuntun pria pemilik berbagai macam jimat anti kebal itu untuk menyerahkan diri pada Yesus. Peristiwa ini terjadi saat Mohammad Anda berada dalam kapal yang hampir tenggelam di tengah laut. Berbagai cara dia coba lakukan untuk menyelamatkan diri. Namun kali ini tak satu pun usaha tersebut membuahkan hasil bahkan semua jimat dan jin dalam dirinya tak dapat berbuat apa-apa, sehingga terbersit di pikirannya untuk coba berdoa, entah kepada siapa saja yang mendengar agar dia mendapat pertolongan dan selamat. Saat itulah dia melihat langit terbuka, dan seberkas se- ngatan listrik panjang yang berputar-putar turun dari atas menerpa kepalanya. Saat itu dia melihat seseorang yang berpakaian putih yang tidak di kenalnya, namun memberikan kedamaian hati. Sejak penglihatan tersebut, Mohammad Anda selamat dari lautan dengan cara yang luar biasa. Dia mengambang terapungapung di tengah laut dari pukul 12 tengah malam sampai terdampar di pinggir pantai pukul 9 pagi. Dari sinilah perjalanan iman Mohammad Anda dimulai. Catatan dalam kitab suci Bani Kedar yang lebih banyak menceritakan tentang Nabi Isa membuat pikirannya terus bertanya-tanya mengenai pria yang dilihatnya di tengah laut tersebut. Saat dia menonton televisi dan seorang hamba Tuhan mengadakan mukjizat penyembuhan, dia terjamah dan mengalami mukjizat dengan kesembuhannya dari penyakit usus buntu yang telah dideritanya selama bertahun-tahun. Beliau sendiri menyakini bahwa kesembuhan ini adalah karena perbuatan Nabi Isa dalam mimpinya tersebut. Sejak itu Mohammad Anda mulai bertualang dan bergabung dengan beberapa gereja Kristen, meski demikian, dalam hati- Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konferens/ daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi ma- jalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap teKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format M ­ icrosoft Word/Word Perfect, tanpa ada gambar/foto/image­ di dalam file dokumen tersebut (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file teks dokumen tersebut). Gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere­solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut. Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan diterbitkan bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk menerbitkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan diterbitkan. Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia. 46 Adventist World | 09 - 2013 Info Penting! bagi Para Penulis Setia Adventist World Indonesia WARTA GEREJA ADVENT “Lihatlah, Aku Datang Segera…” Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan. nya masih bertanya-tanya mengenai keselarasan perintah Allah dalam kitab suci yang ia miliki dan Alkitab yang memerintahkan umat-Nya untuk beribadah pada hari Sabtu. Dari beberapa gereja yang dimasukinya, tidak satu pun yang memenuhi kriteria Firman Tuhan tersebut. Pertemuannya dengan Sdr. Andarias, salah seorang anggota Jemaat Napu yang memiliki nama yang hampir sama dengannya, menuntun Mohammad Anda ini untuk berkenalan dengan TSPM Agust W. Politon yang deKiri Atas: Pdt S. Legi, Pdt. F. Mamalanggo, Mohammad ngan setia menunAnda, Kel. Politon setelah baptisan. Paling Atas: Saat tunnya lebih dalam Mohammad Anda didoakan karena pertobatannya. Atas: mempelajari AlkiPembakaran beberapa jimat milik Mohammad Anda. tab yang kemudian Bawah: Saat penyerahan jimat. dimatangkan dalam pelayanan Pdt. Steven Legi yang melayani wilayah Napu tersebut. Puji Tuhan, akhirnya Mohammad Anda membuat keputusan yang terbesar dalam hidupnya untuk menyerahkan diri dibaptiskan menjadi bagian dari anggota GMAHK Jemaat Napu. Upacara baptisan terhadap Sdr. Mohammad Anda ini telah dilaksanakan dalam tiga tahap. Yang pertama adalah pemberian janji untuk mengikuti Tuhan, yang kedua adalah pembakaran jimat-jimat pelindungnya yang telah setia menemaninya selama bertahuntahun, setelah itu baptisan kudus yang dilaksanakan oleh Pdt. F. Mamala­nggo, Dir. Penatalayanan dan Global Misi DMST pada tanggal 13 Juli 2013 lalu. n —Dilaporkan oleh Stenly Karwur, Palu, Daerah Misi Sulawesi Tengah. Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat) Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Ketua Pengarah J. S. Peranginangin Ketua Bidang Usaha A. Ricky Bendahara S. Manueke Pemasaran S.P. Rakmeni Produksi S. M. Simbolon Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit Redaksi Pelaksana dan Desain Isi J. Pardede Tim Redaksi F. Parhusip, R.S. Keni, F. Ngantung, J. Wauran F. Manurung, A. Siahaan Komunikasi Uni S. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan Barat S. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur Komunikasi Konferens/Daerah/Wilayah D. Lingga, Sumatera Kawasan Utara H. Sihaloho, Sumatera Kawasan Tengah V. J. Sinaga, Sumatera Kawasan Selatan A. Sagala, DKI Jakarta dan Sekitarnya N. Serang, Jawa Barat W. Siringoringo, Jawa Tengah D. Maart, Jawa Kawasan Timur D. Juniarto, Kalimantan Kawasan Timur J. Sihotang, Kalimantan Barat D. Kana Djo, Nusa Tenggara R. Keni, Minahasa Utara Dj. Muntu, Minahasa F. Kasenda, Bolaang Mangondow-Gorontalo Ch. Muaya, Sulawesi Tengah M. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara A. J. Uniana, Maluku F. Macpal, Nusa Utara H. Wambrauw, Papua I. Lisupadang, Luwu Toraja Izin Departemen Penerangan RI No. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987 Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184 Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784 Email: [email protected] Alamat Pemasaran Tlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi) www.iphbdg.org Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai dengan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan. 09 - 2013 | Adventist World 47 Yang mengikat It’s what anchorskita. us. w w w. a d ve n t i s t wo r l d. o rg Like us on Facebook