Indonesia yang Ramah dan Peduli Anak

advertisement
Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
“Indonesia yang Ramah dan Peduli Anak
Dimulai dari Pengasuhan dalam Keluarga”
Mengenal Lebih
Dekat DM Tipe
1 Anak / 03
Juli 2013 Vol.17 No. 3
Perdarahan
Antepartum / 08
Imunoterapi Ampuh
Atasi Alergi Pada
Anak / 27
ISSN : 14106450
Gelar Pameran Pelayanan Publik Jawa Timur
Surabaya, 28-30 Juni 2013
Gubernur Jawa Timur, H. Soekarwo, memukul gong sebagai simbolis dibukanya Gelar Pameran Pelayanan Publik 2013.
Foto Kanan, (dari kiri) Rasiyo (Sekda Provinsi Jawa Timur), Sunarso Suyoso, dr., SpKK(K),Rahma Pantja Fadjarwati (staf Poli OTI),
Widyowati (staf Instalasi PKRS & Humas) di stan RSUD Dr. Soetomo.
Berkunjung di stand RSUD Dr. Soetomo tampak kiri Drs.H. Akhmad Sukardi, MM (Asisten Administrasi Umum Sekda Prov. Jawa Timur)
dan gambar kanan, no. 2 kiri H. Ardo Sahak, SE, MM (Ka. Biro Organisasi Prov. Jatim) dan Tulus Widodo (PT. Telkom).
Foto bersama tampak no. 2 kiri , Drs. Heru Mistiyono (Kabid. Tata Usaha) dan Eko Mulyono Husodo, SKM (Kasi. Peralatan Medik),
Hans Lumintang, dr, SpKK(K) (Staf Medik SMF Kesehatan Kulit & Kelamin) di depan stan RSUD Dr. Soetomo. Dan kanan penjaga stan
RSUD Dr. Soetomo dari Ambulans, Poli OTI, Sport Klinik, Instalasi Bank Jaringan, dan Instalasi PKRS & Humas.
daftar isi
juli 2013 Vol. 17 No. 3
BERITA UTAMA
02
“Indonesia Yang Ramah Dan Peduli
Anak Dimulai Dari Pengasuhan
Dalam Keluarga”
(Tema Hari Anak Nasional 2013)
03
17
9.
10.
11.
12.
13.
14.
39
•
•
Rujak Gobet
Mengolah Salak
RUANG UNIK & LUCU
40
kuis mimbar
COVER :
Hj. Nina Soekarwo menjenguk bayi
kembar tiga, dengan dua kondisi
dempet dada dan perut, Nurul
– Rahma, dan satu pisah, Alvino,
tersebut lahir di Banyuwangi pada
29 Januari 2013 lalu. Dengan bobot
Alvino 1,3 kg dan 1 kg untuk Nurul
– Rahma pada Rabu Tanggal 19
Juni 2013 di RSUD Dr. Soetomo.
Beliau didampingi Direktur RSUD
Dr. Soetomo beserta ibu Rini Dodo
Anondo dan Ketua Tim Kembar
Siam Agus Harianto, dr, SpA(K)
Dari Redaksi
berita foto
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
30
38
ARTIKEL KESEHATAN
1. Mengenal lebih dekat Diabetes Melitus Tipe 1 Anak
2. Profilaksis Pasca Pajanan Mengurangi Risiko
Tertular Infeksi HIV 99,9%
3. Dukungan Nutrisi Bagi Pasien HIV/ AIDS
4. Perdarahan Antepartum
5. Pendidikan Kesehatan Pasien Stroke
6. Imunoterapi Ampuh Atasi Alergi Pada Anak
27
RUANG WANITA
Pertandingan Persahabatan Bulu Tangkis
Peresmian Ruang Kemoterapi
Penerimaan Satya Lencana Karya Satya
Piagam Penghargaan The Best Industrial Customer Lomba Senam Kebugaran Jasmani
Seminar awam seksual
HUT PKK Sumber Waras
HUT ke 50 Departemen/ Instalasi Patologi
Klinik
CRM Irna Medik
Musrenbang Tingkat RS 2013
Seminar Nasional Keperawatan
Peringatan Hari Anak Nasional oleh Dharma Wanita
Persatuan
Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama Bakti Sosial/ Sosial Surgery
Indonesia Yang Ramah dan Peduli Anak dimulai dari
Pengasuhan dalam Keluarga adalah tema Hari Anak Nasional
2013 yang kita gunakan sebagai tema Majalah Mimbar Juli
2013, dapat dibaca di berita utama. Pentingnya pengasuhan
anak dalam keluarga di tengah kemajuan media elektronika
maupun godaan keduniawian yang cukup hebat, membuat kita
semua harus terus waspada dan mendidik anak yang berjiwa
tidak komersial namun berjiwa sosial dan empati terhadap
penderitaan anak lain. Bila pengasuhan anak banyak ke arah
keduniawian dan bisnis maka anak-anak akan berperilaku tidak
ada rasa pertemanan/persahabatan, kekeluargaan maupun hati
nurani, dan kemanusiaan, yang ada hanya berperasaan yang
menguntungkan dan tidak merugikan anak-anak itu sendiri.
Ada enam artikel kesehatan dan tiga sekilas info yang
bermanfaat bagi kita semua. Juga berita foto RSUD Dr. Soetomo
yang cukup bervariasi perlu kita ketahui semua.
Selamat membaca dan juga selamat mengisi Sudoku obat
anti pikun dan kuis lainnya, dan tidak terasa Majalah Mimbar
yang kita sayangi ini pada edisi Juli 2013 ini merupakan Ulang
Tahun Majalah Mimbar yang ke 16. Semoga Majalah Mimbar
tetap di hati kita semua.
Susunan Redaksi
Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo
BERITA BAGIAN
1. Hospital Expo IX Tahun 2013
2. Peringatan Hari Kesehatan Pendengaran
Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar
SEKILAS INFO
1. Kendali Mutu, Ayo Maju !
2. Makanan ’Pintar’ Penajam Konsentrasi
3. Cara sehat menurunkan berat badan
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.
Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.
Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas
Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas
Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,
Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS
Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama
35
Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM
RUANG SENI
Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.
Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123
Kata-kata Hikmah
• eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
Foto-foto : ZM
36
tokoh
Hj. Warsiti Suherman, S..Keb.Bd
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah,
pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang
menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah,
tanpa mengubah isi.
juli 2013 mimbar 1
berita utama
‘‘Indonesia Yang Ramah Dan Peduli Anak
Dimulai Dari Pengasuhan Dalam Keluarga”
Tema Hari Anak Nasional 2013
LATAR BELAKANG
Anak merupakan awal matarantai manusia yang sangat
menentukan wujud dan kehidupan suatu bangsa pada masa
depan. Oleh karena itu, menyiapkan generasi muda yang
berkualitas sebagai penerus dan pewaris bangsa berarti
membangun dan menyejahterakan kehidupan anak sedini
mungkin. Kepada anak perlu diberikan bekal keimanan,
kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat
kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila,
cerdas, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sebagai kelompok penduduk berusia kurang dari 18 tahun,
anak mempunyai potensi untuk dikembangkan agar dapat
berpartisipasi aktif dalam pembangunan pada masa kini dan
mendatang. Mereka adalah kelompok yang perlu disiapkan
untuk kelangsungan bangsa dan negara. Mewujudkan anak
sebagai generasi penerus yang berkualitas berimplikasi
pada perlunya pemenuhan hak dan perlindungan anak.
Komitmen untuk memberikan jaminan terpenuhinya hak dan
perlindungan anak merupakan hak asasi manusia yang wajib
dihormati, dan dijamin oleh negara, pemerintah, masyarakat,
keluarga dan orang tua.
Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) bermula dari sebuah
gagasan maju yang berkeinginan melihat anak-anak, sebagai
aset kemajuan bangsa, bergembira, bermain dan ceria. Dalam
rangka pembinaan generasi penerus dan untuk mewujudkan
kesejahteraan anak, maka ditetapkanlah tanggal 23 Juli
sebagai Hari Anak Nasional berdasarkan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 pada tanggal
19 Juli 1984. Peringatan HAN pada hakekatnya merupakan
momentum penting untuk menggugah kepedulian dan
partisipasi seluruh bangsa Indonesia dalam menghormati,
menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa membedabedakan atau diskriminatif, memberikan yang terbaik untuk
anak, menjamin semaksimal mungkin kelangsungan hidup
dan tumbuh kembangnya. Disamping itu, Peringatan HAN juga
untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran anak akan
hak, kewajiban, dan tanggung jawabnya kepada orang tua,
masyarakat, serta kepada bangsa dan negara.
HAN merupakan hari yang sepenuhnya menjadi milik anak
Indonesia di dalam dan di luar negeri. Pada hari tersebutsetiap
anak Indonesia memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk
mengungkapkan diri dalam berbagai kegiatan positif. Seluruh
komponen bangsa, baik unsur pemerintah, dunia usaha, dan
masyarakat berpartisipasi dalam peringatan HAN di Nasional,
provinsi, kabupaten/ kota, dan di luar negeri.
MAKNA
Peringatan HAN dimaknai sebagai kepedulian seluruh
bangsa Indonesia terhadap perlindungan dan pemenuhan hak
anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal,
sehingga menjadi generasi penerus yang berkualitas, tangguh,
kreatif, jujur, sehat, cerdas, berprestasi, dan berakhlak mulia.
Selain itu, Peringatan HAN merupakan momentum untuk
terus berupaya meningkatkan sekaligus mengajak seluruh
komponen bangsa Indonesia, baik orang tua, keluarga,
masyarakat termasuk dunia usaha, maupun pemerintah
dan negara, untuk melaksanakan kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undangundang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
yaitu melakukan upaya perlindungan dan mewujudkan
kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap
pemenuhan hak-haknya dan perlakuan tanpa diskriminasi
2 mimbar juli 2013
MAKSUD dan TUJUAN
1. Maksud
a. Peringatan HAN dimaksudkan agar seluruh
komponen bangsa Indonesia, yaitu negara,
pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua
bersama-sama mewujudkan kesejahteraan anak
dengan menghormati hak-hak anak dan memberikan
jaminan terhadap pemenuhannya tanpa perlakuan
diskriminatif.
b. Menggugah dan meningkatkan kesadaran seluruh
komponen bangsa Indonesia bahwa anak merupakan
generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa, dan
oleh karena itu kepada anak perlu diberikan bekal
keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan,
jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran
jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi
manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas, dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Tujuan
a) Meningkatkan peran serta pemerintah, dunia usaha,
masyarakat, keluarga dan orang tua dalam pemenuhan
hak dan perlindungan anak; b) Menunjukkkan
kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia
berkomitmen untuk memenuhi hak-hak anak sesuai
dengan Konvensi Hak-hak Anak.
TEMA, SUB TEMA dan SLOGAN
1. Tema
‘’Indonesia Yang Ramah Dan Peduli Anak Dimulai Dari
Pengasuhan Dalam Keluarga”
2. Sub Tema
1) Perkuat jati diri anak Indonesia melalui penanaman nilainilai luhur budaya bangsa; 2) Penuhi hak identitas anak
melalui akta kelahiran; 3) Kembangkan potensi anak sejak
dini sesuai minat dan bakatnya; 4) Ciptakan lingkungan
yang aman dan nyaman untuk anak; 5) Dengarkan dan
hargai suara dan pendapat anak; 6)Tingkatkan kepedulian
untuk mencegah kekerasan terhadap anak; 7) Wujudkan
anak Indonesia yang sehat, cerdas, tangguh dan mandiri; 8) Ilmu pengetahuan dan teknologi yang sehat sebagai
media pengembangan inovasi dan kreatifitas anak.
3. Slogan
1) Stop kekerasan terhadap anak; 2) Partisipasi dan
kemandirian anak tentukan masa depan bangsa; 3)
Dukung keluarga dalam membangun kemandirian dan
daya tahan anak; 4) Anak cerdas gunakan Internet sehat;
5) Bersama kita wujudkan Indonesia Layak Anak.
LOGO HARI ANAK NASIONAL 2013
Makna Logo :
Menggambarkan figur anak laki laki dan perempuan
yang sedang bergandengan tangan merangkai simbol
nasionalisme (Bendera), intelektual (buku), cita cita dan
prestasi (Bintang). Bermakna sebagai generasi penerus
harus memiliki nasionalisme, rasa cinta tanah air, solidaritas,
kecerdasan, cita-cita yang tinggi.
Sumber : Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Anak
Nasional Tahun 2013 Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak RI
artikel kesehatan
Mengenal Lebih dekat Diabetes melitus Tipe 1 Anak
Oleh : Nur Rochmah, dr., Sp.A - Staf Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo-FK Universitas Airlangga Surabaya
“
Apakah mungkin anak-anak menderita kencing manis?“
Pertanyaan ini sering kali ditanyakan pada edukasi
keluarga penderita diabetes melitus tipe 1 anak yang
baru terdiagnosis. Insiden DM tipe 1 di beberapa negara
bervariasi dan sering ditemukan pada ras Kaukasia.1,2 Studi
di 50 negara tahun 1990-1994 mendapatkan 19.164 kasus
DM tipe 1 dari 75,1 juta anak di bawah 14 tahun. Insiden
terendah di China dan Venezuela 0,1/100.000 per tahun
sedangkan insiden tertinggi di Sardinia 36,8/100.000 dan
Finlandia 36,5/100.000 per tahun.8 Insiden DM tipe 1 di 27
negara Asia termasuk rendah (<4,99/100.000 per tahun)
kecuali di Israel dan Kuwait. Insiden DM tipe 1 meningkat
di semua populasi terutama umur 10-14 tahun.1,2,8 Insiden
DM tipe 1 pada laki-laki dan perempuan tidak berbeda
bermakna walaupun beberapa laporan menunjukkan lakilaki lebih banyak.9-11 Data penderita diabetes mellitus tipe
1 di SMF Endokrin Rumah Sakit DR.Soetomo pada akhir
tahun 2012 terdapat sekitar 60 anak, sedangkan data
secara Nasional diambil dari data Semarang terdapat 700
anak. Diabetes mellitus tipe 1 (DM tipe 1) atau DM tergantung
insulin (insulin-dependent diabetes mellitus) tidak dapat
disembuhkan, tetapi kualitas hidup (quality of life) anak
dapat dipertahanan dengan kontrol metabolik yang baik.15
Pengelolaan DM tipe 1 ditujukan agar anak terbebas
dari gejala penyakit, menikmati kehidupan sosial dan
terhindar dari komplikasi.1,2,6,7 Tantangan pengelolaan DM
tipe 1 dapat berasal dari regimen pengobatan, perubahan
fisiologi dan emosi yang dikaitkan pertumbuhan dan
perkembangan normal.3,6,7 Penyakit DM tipe 1 akan
merubah pola hidup (life style) pada banyak individu yang
terkadang sulit diimplementasikan dan berdampak nyata
pada kehidupan sosial ekonomi.3,4,7 Kekhawatiran orang
tua tentang kualitas hidup, tumbuh kembang dan aspek
psikososial anak harus diperhatikan sebagai parameter
keberhasilan penanganan DM tipe 1.1,2,6
Kapan anak didiagnosis Diabetes melitus Tipe 1?
Diagnosis diabetes melitus didukung adanya
klinis polidipsi, poliuria, polifagia, berat badan turun,
hiperglikemia (≥ 200 mg/dl) pada glukosa darah sewaktu,
dan lebih dari 126 mg/dl pada gula darah puasa,
ketonemia, glukosuria
Apakah terapi Diabetes Anak Tipe 1?
Terapi Diabetes melitus Tipe 1 anak meliputi terapi
insulin, diet, exercise, edukasi, dan kontrol; metabolik.
Berikut tabel regimen insulin yang dipakai
Tabel 1. Jenis Insulin
Berikut adalah regimen pemberian insulin pada anak
Tabel 2. Regimen pemberian insulin1-3
Keterangan: R=rapid acting (regular, lispro, aspart) insulin, I=intermediate
acting (NPH, lente) insulin, L=long acting (ultra lente, glargine)
Sampai dengan Maret 2012, terdapat 52 anak dengan
DM tipe 1 di Poli Endokinologi Anak, RSUD Dr. Soetomo
Surabaya. Perbandingan laki-laki dan perempuan adalah
1:2,3 yang mana 76% berasal dari luar Surabaya. Umur
rata-rata saat ini adalah 13,6 (7-20) tahun dan umur saat
diagnosis ditegakkan adalah 10,5 (2-15) tahun, 67% dengan
ketoasidosis diabetes. Metode basal bolus diterapkan pada
13% anak dengan HbA1c evaluasi sebesar 7,3% sedangkan
rata-rata HbA1c anak dengan metode suntikan dua kali
sehari (metode split-mix injection) sebesar 8,8%.12
Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Pada
Penderita Diabetes Melitus Anak ?
Pertumbuhan dan perkembangan anak dengan DM
tipe 1 tergantung dari pemberian insulin dan kontrol
metabolik.6,13-15 Kurva pertumbuhan akan setara anak
sehat dengan pemberian insulin yang adekuat.13-16 Edukasi
menjadi bagian penting dalam manajemen DM tipe 1
yang harus dimulai ketika diagnosis dibuat.15 Edukasi yang
diikuti self management oleh anak dan keluarganya dapat
menurunkan dampak psikososial DM tipe 1.3,17 Kendala dari
faktor penderita diantaranya pendidikan, sosioekonomi dan
kepercayaan diri anak maupun orang tua yang didukung
pemantauan mandiri (home/self monitoring).1-3,7,15,16
Pencapaian tumbuh kembang anak yang optimal
bukanlah hal yang mudah, dipengaruhi oleh aspek anatomifisiologi, kompetensi psikologi dan lingkungan sekitar.18
Berkenaan dampak DM tipe 1, perkembangan anak
tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik (nature) atau
lingkungan (nurture) saja.19-21 Model biopsikososial tumbuh
kembang anak juga menekankan peran kekuatan intrinsik
dan ekstrinsik.19 Meskipun dengan penyakit kronis, anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal apabila
kebutuhan akan asuh, asih dan asah dapat terpenuhi.18,20
Perkembangan yang optimal juga terjadi apabila komponen
ekologi yang meliputi ekosistem mikro, meso, ekso, makro
dan krono terjaga interaksi dan hubungannya.22 Interaksi
berbagai faktor akan menciptakan kualitas hidup anak yang
baik. Adaptasi anak dengan DM tipe 1 sebagai penentu
kualitas hidup juga dipengaruhi oleh umur, status sosial
juli 2013 mimbar 3
artikel kesehatan
ekonomi, modalitas terapi, respons psikologis dan keluarga.4
Anak dengan kondisi kronik misalnya DM tipe 1 sering
mengalami masalah terkait makan yang dipengaruhi oleh
masalah perilaku dan gangguan metabolism. Masalah makan
diketahui dengan cara memantau ukuran antropometri,
asupan kalori, evaluasi medis, laboratorium, cara makan,
kondisi keluarga dan masalah sosial lain.18 Perencanaan
makan diatur untuk mencukupi kebutuhan zat gizi yang
adekuat untuk tumbuh kembang optimal.
Makanan dan proses makan tidak sekedar pemenuhan
kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang dan
mempertahankan hidup. Proses makan dipengaruhi
perkembangan kognitif dalam keterampilan dan kebiasaan
makan serta pengetahuan tentang gizi. Teori perkembangan
kognitif Piaget dapat menerangkan perkembangan
ketrampilan makan tersebut pada anak.22,30 Masalah makan
diperkirakan terjadi pada 10% anak dengan DM tipe 1 dan
meningkat pada anak yang lebih muda.4
Hal yang tidak kalah penting dalam pengelolaan DM
tipe-1 di samping aspek medis adalah edukasi. DM tipe-1
merupakan suatu long-life disease, keberhasilan pencapaian
normoglikemik tergantung gaya hidup anak dan dinamika
keluarga. Edukasi diharapkan dapat menyadarkan penderita
bahwa DM tipe-1 bukan merupakan penghalang untuk
meraih cita-cita.1,2
Patogenesis DM tipe 1 terjadi dari kombinasi faktor
genetik, autoimun dan kelainan metabolik yang mana
predisposisi terjadi pada destruksi sel β-pancreas melalui
proses autoimun, autoreaktif sel T.9,38
Keberhasilan kontrol metabolik dan tumbuh kembang
optimal anak tak terlepas dari kerjasama dan interaksi antar
komponen ekosistem baik anak, keluarga, sekolah dan
lingkungan pendukung lain. Perkembangan anak tidak
hanya ditentukan oleh faktor genetk (nature) atau produk
lingkungan (nurture) saja.19,20 Model biopsikososial tumbuh
kembang anak mengakui pentingnya kekuatan intrinsik dan
ekstrinsik.19 Tinggi badan anak misalnya adalah fungsi antara
faktor genetik (biologis), kebiasaan makan (psikologis)
dan terpenuhinya makanan bergizi (sosial). Pandangan
sosiokultural Bronfenbrenner menekankan adanya interaksi
langsung agen sosial dengan kelima sistem dalam teori
ekologi yang terdiri dari sistem mikro, meso, ekso, makro
dan sistem krono.22 Model teori Bronfenbrenner dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Hubungan antar komponen ekosistem
berdasarkan teori ekologi Bronfenbrenner dalam
Adolescence Perkembangan Remaja oleh Santrock (2003)22
Hal di atas menjadi dasar keberhasilan kontrol metabolik
yang dibuktikan dengan tercapainya sasaran pengelolaan
diabetes berdasarkan UKK Endokrinologi IDAI yaitu terbebas
dari gejala penyakit, terhindar dari komplikasi dan anak
dapat menikmati kehidupan sosial.
4 mimbar juli 2013
DAFTAR PUSTAKA
1. Rustama DS, Subardja D, Oentario MC, Yati NP, Satriono, Harjantien N.
Diabetes mellitus. In: Batubara JRL, Tridjaya B, Pulungan AB, editors.
Buku ajar endokrinologi anak. 1st ed. Jakarta: UKK Endokrinologi
Anak dan Remaja, Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2010.p.125-61.
2. UKK Endokrinologi Anak dan Remaja. Konsensus nasional
pengelolaan diabetes mellitus tipe 1. Jakarta: UKK Endokrinologi
Anak dan Remaja, Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2009.
3. Tamborlane V, Ahern J. Diabetes melitus in children and adolescent.
Pediatric endocrinology: a practical clinical guide. New Jersey:
Humana Press; 2003.p.523-32.
4. Whittemore R, Jaser S, Guo J, Grey M. A conceptual model of childhood
adaptation to type 1 diabetes. Nurs Outlook 2010;58(5):242-51.
5. Alemzadeh R, Wyatt DT. Diabetes mellitus in children. In: Kliegman
RM, Behram RE, Jenson HB, Stanton BF, editors. Nelson textbook of
pediatrics. 18 ed. Philadelphia: Sauder Elsevier; 2007.p.2404-31.
6. Stipancic G, La Grasta Sabolic L, Jurcic Z. Growth disorders in children
with type 1 diabetes mellitus. Coll Antropol 2006;30(2):297-304.
7. Clarke WL. Behavioral challenges in the management of childhood
diabetes. J Diabetes Sci Technol 2011;5(2):225-8.
8. Karvonen M, Viik-Kajander M, Moltchanova E, Libman I, LaPorte R,
Tuomilehto J. Incidence of childhood type 1 diabetes worldwide.
Diabetes Mondiale (DiaMond) Project Group. Diabetes Care
2000;23(10):1516-26.
9. Haller MJ, Silverstein JH, Rosenblooh AL, Rosenbloom A. Type 1
diabetes in the child and adolescent. In: Lifshitz F, editor. Pediatric
endocrinology. New York: Informa Healthcare; 2007.p.63-77.
10. Krischer JP, Cuthbertson DD, Greenbaum C. Male sex increases
the risk of autoimmunity but not type 1 diabetes. Diabetes Care
2004;27(8):1985-90.
11. Weets I, Van Autreve J, Van der Auwera BJ, Schuit FC, Du Caju MV,
Decochez K, et al. Male-to-female excess in diabetes diagnosed in
early adulthood is not specific for the immune-mediated form nor is
it HLA-DQ restricted: possible relation to increased body mass index.
Diabetologia 2001;44(1):40-7.
12. Data jumlah penderita DM tipe 1 di Poli Endokrinologi Anak RSUD Dr.
Soetomo Surabaya tahun 2012. Surabaya: Poli Endokrinologi Anak,
RSUD Dr. Soetomo, 2012:data tidak dipublikasikan.
13. Jackson RL. Growth and maturation of children with insulindependent diabetes mellitus. Pediatr Clin North Am 1984;31(3):54567.
14. Connors MH. Growth in the diabetic child. Pediatr Clin North Am
1997;44(2):301-6.
15. Escobar O, Deash AL, Becker DJ. Management of child with type 1
diabetes. Pediatric endocrinology. New York: Informa Healthcare;
2007.p.101-22.
16. Lehman RM. Poorly Controlled Diabetes? Adolesc Med 1996;7(3):40508.
17. Grey M, Boland EA, Davidson M, Yu C, Tamborlane WV. Coping skills
training for youths with diabetes on intensive therapy. Appl Nurs Res
1999;12(1):3-12.
18. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak dengan kondisi kesehatan
kronis. In: Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh
IG, Wiradisura S, editors. Buku ajar II: Tumbuh kembang anak dan
remaja. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia - CV Sagung Seto;
2008.p.61-70.
19. Narendra. Pengukuran antropometri pada penyimpangan tumbuh
kembang anak. Continuing education ilmu kesehatan anak:
kapita selekta ilmu kesehatan anak: informasi perkembangan ilmu
kesehatan anak terkini. Surabaya: FK Unair- RSU dr. Soetomo - IDAI
Cabang Jawa Timur, 2004:18-27.
20. Tanuwijaya. Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak. In: Narendra
MB, Sutaryo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IG, Wiradisuria S,
editors. Buku ajar I: Tumbuh kembang anak dan remaja. Jakarta:
Ikatan Dokter Anak Indonesia- CV Sagung Seto; 2008.p.13-21.
21. Tirtaningsih NW, Hadi SN, Soeatmadji HSM. Genetika klinik dalam
tumbuh kembang. In: Moersintowarti N, Sularso TS, Soetjiningsih,
Suyitno H, Ranuh IG, Wiradisura S, editors. Buku ajar II: Tumbuh
kembang anak dan remaja. JAkarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia CV Sagung Seto; 2008.p.189-98.
22. Santrock JW. Teori dan metode. Adolescence perkembangan remaja.
Jakarta: Erlangga; 2003.p.40-73.
PROFILAKSIS PASCA PAJANAN MENGURANGI RISIKO TERTULAR INFEKSI HIV 99,9%
dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD, KPTI dan Misutarno, S.Kep., Ns
H
IV adalah virus yang menurunkan kekebalan tubuh
manusia. Kasus HIV AIDS sudah menyebar hampir
ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Kasus HIV
AIDS di Indonesia juga sudah menyebar ke semua provinsi,
dengan jumlah kasus terbesar di DKI Jakarta, Jawa Timur
(Jatim), dan Papua jumlah. Di Jatim jumlah kasus HIV adalah
sebesar 14.817 (56,8% dari estimasi), sedangkan jumlah
kasus AIDS di Jatim menduduki peringkat ke-3 di Indonesia
setelah DKI dan Papua sebesar 822 kasus.
RSUD Dr. Soetomo sebagai rumah sakit rujukan ODHA
berdasarkan Keputusan Menteri RI Nomor 782/MENKES/
SK/IV/2011 tentang Rumah Sakit Rujukan bagi Orang
dengan HIV dan AIDS (ODHA) memiliki tugas penting
dalam penanganan HIV di Jawa Timur dan Indonesia bagian
Timur. Kasus HIV AIDS di RSUD Dr. Soetomo sampai tahun
2012 tercatat pada data kunjungan pasien baru HIV AIDS
mencapai 805 pasien (menurun 2,9 % dari tahun 2011),
sedangkan data kunjungan poli upipi tahun 2012 mencapai
14433 pasien (meningkat 27,5% dari tahun 2011) dan yang
rawat inap mencapai 679 pasien (menurun 12,5% dari tahun
2011).
Adapun faktor penularan infeksi HIV AIDS adalah sebagai
berikut:
• Wanita dan pria tuna susila
• Pria homoseksual
• Pria dan wanita dengan banyak mitra seksual
• Intervena drug user (IDU)
• Mitra seksual dari kelompok di atas
• Penerima tranfusi darah dari kelompok diatas
• Tenaga kesehatan (tertusuk jarum)
Sedangkan media penularan HIV adalah cairan tubuh
manusia, yang meliputi:
• Darah
• Cairan vagina
• Cairan simen
• Cairan otak
Data tentag kasus tertusuk jarum di RSUD Dr. Soetomo
adalah sebagai berikut:
Grafik 1 Data Tertusuk Jarum RSUD Dr. Soetomo
Tahun 2011 - Maret 2013 (Sumber: Data VCT UPIPI)
Dari Grafik 1 dapat dilihat bahwa kasus tertusuk jarum
tidak menentu jumlahnya. Dari tahun 2011 yang kasusnya
tinggi kemudian tahun 2012 menurun dan tahun 2013
sampai dengan Maret mengalami kenaikan. Hal ini
disebabkan karena sudah adanya kesadaran dari petugas
yang mengalami kecelakaan tersebut untuk melaporkan.
Dari jumlah tersebut, jenis pekerjaannya adalah sebagai
berikut:
Grafik 2 Data Tertusuk Jarum berdasarkan Jenis Pekerjaan
RSUD Dr. Soetomo Tahun 2011 - Maret 2013
(Sumber: Data VCT UPIPI)
Dari Grafik 2 dapat diketahui bahwa jumlah tertinggi
kasus tertusuk jarum adalah dengan jenis pekerjaan
dokter, yaitu 10 kasus. dari jumlah kasus tersebut, hasil dari
pemeriksaan HIV-nya adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil Pemeriksaan HIV Kasus Tertusuk Jarum
RSUD Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2011 – Maret 2013
No
Tahun
Tes HIV I
Tes HIV II
Tes HIV III
Tes HIV IV
Jumlah
Hasil
Negatif
Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif Positif Negatif
1
2011
0
31
0
31
0
31
0
31
31
2
2012
0
9
0
9
0
9
0
9
9
3
sd Maret
2013
0
10
JUMLAH
0
50
0
40
0
40
0
40
40
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa belum
ada kasus HIV yang positif dari kejadian tertusuk jarum.
Walaupun belum ada data tentang petugas kesehatan
yang terinfeksi HIV akibat pekerjaannya, stigma dan
diskriminasi terhadap ODHA (Orang dengan HIV AIDS)
juga muncul dari petugas kesehatan. Selain pemahaman
akan pengertian, gejala, ciri-ciri, dan pencegahan HIV
AIDS, diperlukan pemahaman cara penanganan terhadap
pajanan virus ini.
Untuk pencegahan tertularnya infeksi HIV di tempat
kerja,baik itu tertusuk jarum atau terciprat cairan tubuh
pasien, diterapkanlah profilaksis pasca pajanan (PPP). PPP
adalah pengobatan ARV jangka pendek untuk menurunkan
kemungkinan terjadinya infeksi pasca pajanan,baik di
juli 2013 mimbar 5
artikel kesehatan
tempat kerja maupun melalui hubungan seksual. Dengan
kata lain, profilaksis berarti pencegahan infeksi dengan
obat. Pajanan adalah peristiwa yang menimbulkan
risiko penularan. Jadi profilaksis pascapajanan berarti
penggunaan obat untuk mencegah infeksi setelah terjadi
peristiwa yang berisiko. Terkait dengan PPP, ada tiga
macam pajanan itu: • Pajanan di tempat kerja. Pajanan ini biasa terjadi
dalam sarana medis, dan berasal jika darah, air mani,
cairan vagina atau ASI dari seorang yang terinfeksi
HIV masuk ke aliran darah orang lain, dalam hal ini
biasanya petugas perawatan kesehatan. Peristiwa yang
termaksud biasanya kecelakaan akibat tertusuk jarum
suntik bekas pakai secara tidak sengaja pada petugas.
Pajanan juga dapat terjadi dengan pisau bedah, atau
jika darah atau cairan lain pasien kena luka terbuka,
atau mulut, hidung atau mata petugas atau orang lain.
• Pajanan akibat hubungan seks berisiko, misalnya
bila kondom pecah atau lepas saat seorang Odha
berhubungan seks dengan pasangan HIV-negatif.
• Pajanan akibat perkosaan. Pemerkosa hampir pasti
tidak memakai kondom. Tambahannya, jika hubungan
seks terjadi secara paksa, yang sering disertai kekerasan,
risikonya lebih tinggi.
Tatalaksana Pajanan Darah di RSUD Dr. Soetomo
Jangan Panik !
Tapi selesaikan dalam <4 jam, jika tidak, harus kurang
dari 3 hari
• Segera bersikan area pajanan :
• Luka tusukan jarum suntik atau luka iris segera cuci
dengan sabun dan air mengalir.
• Percikan pada mukosa hidung, mulut, atau kulit
segera bilas dengan guyuran air.
• Mata diirigasi dengan air mengalir bersih, larutan
garam fisiologis atau air steril.
• Jari yang tertusuk tidak boleh dihisap dgn mulut
seperti kebanyakan tindakan refleks untuk menghisap
darah.
• Lapor pada atasan
• Lapor pada K3RS
• Lapor pada Tim AIDS RSUD Dr. Soetomo telp. 550 1163;
5014077 untuk dilakukan konseling PPP. Atau bisa
menghubungi:
• dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD, KPTI - Koordiator UPIPI (08123259941)
• Solichin, S.ST - Karu Cendana (081330447931)
• Misutarno, S.Kep, Ns. - Wakaru Cendana
(081555747860)
• Rugaiyah Adam, S.ST, SPd., M.Ps - PJ Poli UPIPI
(0818329965)
• Ruang Cendana (UPIPI) (0315501163)
Risiko Penularan Akibat Pajanan di Tempat Kerja Kemungkinan
terjadinya
penularan
akibat
tertusuk
jarum
suntik
adalah
rendah,
yaitu
rata-rata 0,3%. Kurang lebih satu dari 300 kasus akan
Tatalaksana PPP
menghasilkan infeksi HIV pada petugas kesehatan. Risiko
• Konseling pra tes untuk petugas kesehatan yang terpajan
lebih tinggi jika: • tusukan dalam; • Lakukan pemeriksaan awal
• darah dapat terlihat pada alat yang menyebabkan luka; • HIV
• jarum atau alat sebelumnya ditempatkan pada
• Hepatitis B dan C
pembuluh darah pasien; atau • Beri konseling untuk tidak menjadi donor darah, harus
• pasien sumber mempunyai viral load HIV yang tinggi.
berperilaku seksual dan suntikan yang aman sampai hasil
diketahui
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Pajanan? • Konseling pasca tes dan berikan hasil tes awal secepat
• Luka tusuk: bilas dengan air mengalir dan sabun atau
mungkin kepada terpajan
antiseptik. Jangan dihisap dengan mulut, dan jangan
ditekan karena ini tidak berguna. Disinfeksi luka dan
Kategori Sumber
daerah sekitar kulit dengan betadine selama lima menit
Kode
Kategori Sumber (KS)
atau alkohol selama tiga menit. HIV
Asimtomatik
dan CD4 tinggi
1
• Pajanan mulut: ludahkan dan berkumur. AIDS,
Viral
Load
tinggi
atau CD4 rendah
2
• Pajanan hidung: hembuskan keluar dan bersihkan
dengan air. Kategori Pajanan
• Pajanan mata: bilas selama beberapa menit dengan
air bersih. Kode
Kategori Pajanan (KP)
• Hubungan seks: jangan bilas vagina. Setelah
Volume sedikit, mis. Satu tetes dalam waktu
dibersihkan, laporkan pajanan agar dapat segera
1
singkat
diselidiki.
Keputusan harus diambil apakah PPP akan dimulai,
Volume banyak, mis. Beberapa tetes dalam
berdasarkan hasil penyelidikan. Keadaan yang dianggap
2
waktu lama
cukup berat untuk mulai PPP termasuk: Jarum berlubang yang besar, tusukan yang
• pajanan pada banyak darah; 3
dalam, darah terlihat di jarum
• darah bersentuh pada luka yang terbuka; • darah dapat terlihat pada jarum yang menusuk; atau
pajanan pada darah, air mani atau cairan vagina
seseorang dengan viral load yang tinggi.
6 mimbar juli 2013
Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pasjan
Kategori
Pajanan
(KP)
Kategori Sumber
pajanan (KS HIV)
Rekomendasi Pengobatan
1
1 (rendah
• Obat tidak dianjurkan
• Risiko toksisitas obat lebih tinggi daripada risiko terinfeksi HIV
1
2 (tinggi)
• Pertimbangkan AZT+3TC
• Pajanan memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan
2
1 (rendah)
• Dianjurkan AZT+3TC. Kebanyakan pajanan masuk dalam kategori ini,
namun belum pernah ditemukan kenaikan risiko penularan
2
3
2
1 atau 2
• Dianjurkan AZT+3TC+Aluvia
• Ditemukan adanya kenaikan risiko tertular
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:
AZT (Zidovudine) : 2 kali sehari @ 300mg
3TC (Lamivudine) : 2 kali sehari @ 150mg
Aluvia : 2 kali sehari @ 500mg
INGAT....!
• PPP harus dimulai sesegera mungkin stl pajanan,
sebaiknya dlm waktu 2 – 4 jam.
• Pemberian PPP stlh 72 jam dilaporkan tdk efektif
• Diberikan 1 bln penuh sejak awal pemberian
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Informasi Kepada Orang Terpajan
Tertusuk Jarum :
• Risiko HIV = 3 : 1000 • Reriko HBV 27 – 37 : 100
PPP kegawatan pajanan dan sumber pasien
PPP tidak 100% efektif
ARV
Efek samping obat (ESO) ARV
Gunakan kondom Konfirmasi setelah 3 bulan
Penjelasan yg jelas mengenai risiko & tindakan yg dpt
digunakan utk melepaskan stress & kegelisahan!
Keputusan PPP hrs ditangan terpajan!
Tanda tangani formulir penolakan jika menolak PPP
Pemeriksaan Tindak Lanjut
• Dievaluasi & ditindak lanjuti dalam 72 jam setelah pajanan
• Obs gejala toxisitas sedikitnya 2 mgg
• Pemeriksaan anti body HIV dengan 3 metode berbeda
• Evaluasi secara berkala, bulan ke-1, bulan ke-3, bulan ke6, dan bulan ke-12
Follow Up Klinis
Amati tanda-tanda yang menunjukan serokonversi HIV
(dalam 50-70%) dalam waktu 3 sampai 6 minggu
• Demam akut,
• Lymphadenopathy yang tersebar,
• Erupsi kulit
• Faringitis,
• Gejala-gejala flu non-specific,
• ulkus mulut atau area genital.
Efek Samping PPP
Efek samping yang paling umum termasuk mual dan
rasa tidak nyaman. Efek samping lain dapat dilihat pada
lembaran informasi masing-masing obat.
Pajanan pada Infeksi Lain
Harus diingat bahwa ada beberapa infeksi lain yang
diangkut darah, dengan daya menular yang jauh lebih
tinggi dibandingkan HIV. Infeksi ini termasuk virus hepatitis
B dan C, yang sering menyertai HIV pada orang yang
terinfeksi melalui penggunaan jarum suntik bergantian.
Semua infeksi ini dapat dicegah dengan penggunaan
standard precaution. Kewaspadaan ini termasuk
penggunaan sarung tangan lateks dan pelindung lain
waktu melaksanakan tindakan yang berisiko pada semua
pasien, bukan hanya mereka yang diketahui terinfeksi
penyakit tersebut.
Remember This
• Profilaksis pascapajanan (PPP) adalah penggunaan
ARV secepatnya setelah terjadi peristiwa yang berisiko
penularan HIV, untuk mencegah infeksi HIV. PPP dapat
mengurangi risiko terinfeksi hingga 79%.
• PPP hanya dipakai setelah penyelidikan menunjukkan
ada risiko pada orang yang terpajan. Hanya 0,3%
pajanan menghasilkan infeksi HIV. Karena ARV
dapat menyebabkan efek samping yang cukup
berat, sebaiknya PPP hanya dipakai jika benar-benar
dibutuhkan.
• PPP terdiri dari dua atau tiga obat yang dipakai dua
kali sehari selama empat minggu. PPP tidak 100%
efektif; berarti PPP tidak menjamin pajanan pada HIV
tidak akan menghasilkan infeksi. Cara terbaik untuk
mencegah terjadinya penularan pada sarana medis
adalah melaksanakan kewaspadaan universal pada
semua pasien.
juli 2013 mimbar 7
artikel kesehatan
Dukungan Nutrisi Bagi Pasien HIV/AIDS
A
Oleh : Nono Tri Nugroho, S.Gz
Nutrisionis Pelaksana Lanjutan Instalasi Gizi RSUD Dr Soetomo Surabaya
IDS (Acquaried Immuno Deficiency Syndrome)
merupakan tahap akhir dari perjalanan HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang melemahkan kekebalan
tubuh orang yang terinfeksi virus tersebut. Menurut laporan
UNAIDS (United Nations Programme on HIV/AIDS) tahun
2012 dinyatakan terdapat 34 juta jiwa penderita HIV pada
tahun 2011. Indonesia termasuk negara yang menunjukan
peningkatan jumlah penderita yaitu terjadi peningkatan
sebesar lebih dari 25%.
Infeksi virus HIV secara progresif akan menghancurkan
sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga orang tersebut
akan mudah terkena infeksi dan akhirnya berujung pada
kematian. Infeksi oportunistik mengambil keuntungan dari
lemahnya sistem kekebalan tubuh. Gejala yang ditimbulkan
akibat adanya infeksi tersebut akan menurunkan nafsu
makan, diare, demam, yang dapat mengakibatkan
menurunnya asupan zat gizi dan gangguan metabolisme.
Keadaan
ini
akan
mempercepat
terjadinya
penurunan berat badan dan gangguan pertumbuhan
serta memperparah keadaan sakit. Pemenuhan zat gizi
merupakan salah satu titik penting dalam memutus rantai
infeksi maupun terjadinya gizi buruk.
HIV dan Gizi Buruk
HIV dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk disebabkan
karena menurunnya asupan makan, meningkatnya
kebutuhan energi, dan gangguan penyerapan zat
gizi. Keadaan ini kemudian akan melemahkan sistem
kekebalan dan meningkatkan terjadinya infeksi yang akan
memperparah keadaan sakit.
1. Penurunan konsumsi makanan yang disebabkan
gangguan saat makan akibat adanya jamur sehingga
menurunkan nafsu makan. Menurunnya selera makan
bisa juga terjadi akibat adanya depresi pada penderita
sementara bagi penderita yang telah mendapatkan
terapi medis dapat juga mengalami hilangnya nafsu
makan, muntah. Penurunan konsumsi bisa juga
disebabkan semakin menurunnya daya beli karena
produktifitas penderita HIV / AIDS menjadi kecil.
2. Peningkatan kebutuhan energi disebabkan reaksi
tubuh terhadap infeksi HIV serta infeksi oportunistik
dimana penderita akan menjadi demam. Secara
umum terjadi peningkatan kebutuhan energi
sebesar 10% pada tahap asimtiomatik dan 20% pada
tahap simtomatik. Untuk kebutuhan protein WHO
merekomendasikan sebesar 12 – 15% dari total energi
sementara untuk lemak tidak ada rekomendasi khusus.
Adapun kebutuhan vitamin dan mineral disarankan
untuk memenuhi kebutuhan minimal sesuai RDA.
3. Penurunan penyerapan zat gizi diantaranya
dikarenakan muntah dan diare. Penurunan absorbsi
lemak akan berakibat terhadap absorbsi vitamin larut
dalam lemak terutama tentu vitamin A dan E yang
mempunyai peran dalam sistem kekebalan tubuh. Pemenuhan Gizi Penderita HIV / AIDS
Berdasarkan panduan penuntun diet yang dibuat oleh
Dr Sunita Almatsier, M.Sc disyaratkan bahwa pendertita HIV
8 mimbar juli 2013
/ AIDS perlu mendapatkan :
a. Energi
Energi diberikan tinggi dengan memperhatikan
faktor aktifitas , factor stress, dan kenaikan
suhu tubuh. Setiap kenaikan suhu sebesar 1o C.
Sementara menurut ‘manual training Nutrition
and HIV/AIDS’ yang dibuat oleh Food and Nutrition
Technical Assistance pada tahun 2008 menyarankan
perlunya tambahan energi sebesar 10% dari RDA
(Recommended Daily Allowance ) pada periode
asimtomatik dan 20% pada periode simtomatik.
b. Protein
Protein diberikan berkisar 1.1 – 1.5 gram / Kg BB.
Menurut Prof. Nasronudin, penderita HIV / AIDS
memerlukan tambahan protein sebesar 50 – 100%
disebabkan terjadinya penurunan sintesa protein.
Penurunan ini akan berakibat pada penurunan
kemampuan untuk mempertahankan fungsi
enzim, penurunan kemampuan memperbaiki sel.
Disarankan juga untuk memilih protein dengan
kandungan asam amino rantai cabang seperti
leucine, isoleucine, dan valine karena dapat
menghambat terjadinya degradasi protein.
c. Lemak
Lemak diberikan berkisar 10 – 25% dari total
Kalori. Pemberian lemak diperlukan terutama
lemak merupakan pelarut vitamin A, E yang
diharapkan dapat membantu memperkuat sistem
kekebalan tubuh. Selain itu terdapat juga efek
samping pemberian obat antiretroviral yang dapat
meningkatkan kadar trigliserida dan kholesterol.
d. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral diberikan sebesar 150% dari
angka kecukupan gizi terutama vitamin A, C, E,
zinc, dan selenium yang berperan dalam sistem
kekebalan tubuh.
Vitamin A
Vitamin A sudah banyak dikenal sebagai antioksidan.
Pada penderita HIV / AIDS akan banyak menghasilkan
ROS (Reaktif Oksigen Spesies) yang dapat menyebabkan
opotosis. Opoptosis dalam jangka panjang akan
menyebabkan terjadinya sepsis dan menuju MODS
(Sindrom Disfungsi Multi Organ) yang dapat menyebabkan
kematian. Anti oksidan berperan untuk meredam ROS. Dr
Semba dari Universitas Johns Hopkins melaporkan bahwa
defisiensi vitamin A berhubungan dengan rendahnya
kadar CD-4 dan meningkatkan resiko kematian pada
penderita HIV / AIDS.
Vitamin C
Bulletin of Experimental Treatment for Aids menyatakan
hahwa beberapa penelitian laboratorium menunjukkan
bahwa vitamin C dapat menghambat replikasi viral
selain berperan dalam perbaikan jaringan. Sementara
Prof Nasronudin menulis bahwa pemberian vitamin C
sebesar 60 – 1000 mg bermanfaat untuk mencegah laju
progresifitas infeksi HIV
Vitamin E
Vitamin E berperan dalam metabolisme dan menjaga
fungsi kekebalan. Alonso Heredia, PhD dari Universitas
Maryland meyakini bahwa suplementasi vitamin E dapat
memperlambat replikasi HIV. Prof Nasronudin menulis
bahwa pemberian vitamin E sebesar 30 – 800 IU diperlukan
untuk menghambat pengaruh negatif antiretroviral.
Vitamin E bersama vitamin A dapat menurunkan ROS dan
viral load.
Zinc
Zinc merupakan zat gizi yang penting karena berperan
dalam berbagai metaloenzim. Enzim tymidine kinase,
RNA polymerase, DNA polymerase berperan sebagai
katalis dalam replikasi dan transkripsi DNA. Defisiensi zinc
akan menyebabkan atropi jaringan lymphoid sehingga
akan menurunkan jumlah T dan B lymphosit. Dalam
penanganan pasien HIV, zinc berperan untuk meredam
replikasi sel yang terinduksi HIV. Penelitian Asikin pada
tahun 2011 menunjukkan bahwa suplementasi zinc pada
pasien HIV / AIDS yang dirawat di RSUD Dr Soetomo secara
nyata meningkatkan nilai CD-4.
Selenium
Selenium diperlukan dalam pembentukan glutation
yang berperan sebagai antioksidan endogen. Penelitian
Schutz, RD menunjukkan terjadinya peningkatan cell
mediated immunity dengan pemberian suplementasi
selenium dan vitamin E. Sementara itu Penelitian
Hoffmann dari universitas Honolulu, Hawaii menunjukkan
bahwa suplementasi selenium pada tikus meningkatkan
kekebalan.
e. Serat
Serat disarankan dalam bentuk serat terlarut. Serat
diperlukan untuk dapat membantu menjaga gula
darah tetap normal dan mencegah meningkatnya
kadar cholesterol. Pada penderita HIV / AIDS
sering terjadi lipodystropy yang menyebabkan
perubahan komposisi tubuh atau juga dikenal
dengan ‘fat redistribution syndrome’ Lypodistropy
juga menyebabkan gangguan metabolic dalam
tubuh. Penelitian Hendricks yang dimuat pada The
American Journal of Clinical Nutrition,2003 tentang
diet tinggi serat pada penderita HIV menunjukkan
bahwa diet tinggi serat dapat mencegah terjadinya
pemakaian cadangan lemak. Hal itu berarti
‘FRS’ terhambat. Mulligan, PhD dari Universitas
California,San Francisco menulis bahwa penurunan
massa tubuh pada penderita HIV/AIDS sebesar 54%
sampai 66% berhubungan dengan peningkatan
resiko kematian.Serat terlarut banyak terdapat pada
asparagus, wortel, bawang, anggur, jeruk, mangga,
f. Cairan
Cairan diberikan cukup, Mengingat penderita
HIV / AIDS banyak mengalami diare maka
pemberian cairan menjadi perhatian agar tidak
terjadi dehidrasi. Dehildarasi yang berat akan
menyebabkan ‘shock’ Kejadian diare pada penderita
HIV / AIDS disebabkan oleh parasit, efek samping
obat antiretroviral, atau obat antibiotic yang dapat
membunuh ‘bakteri baik’ di usus.
Masalah Gizi Penderita HIV
Asuhan gizi yang baik diharapkan dapat menjaga dan
meningkatkan status gizi penderita, memperkuat kekebalan,
dan meningkatkan respon terhadap pemberian terapi
retroviral maupun pemberian terapi medis lainnya.
Langkah-langkah dalam asuhan gizi seperti melakukan
penilaian status gizi, anamnesa terhadap makanan dan
gejala yang dialami pasien diharapkan dapat membantu
dalam memberikan konseling terhadap hal-hal yang dapat
mempengaruhi keadaan gizi pasien. Sebagai contoh
diantaranya :
Interaksi Obat & Makanan Dalam Terapi
Dalam penanganan pasien HIV / AIDS hal-hal yang
berkaitan dengan pemberian terapi dapat berpengaruh
terhadap keadaan gizi pasien. Beberapa hal yang berkaitan
mengenai interaksi obat dan makanan diantaranya ;
- Makanan dapat mempengaruhi efektifitas obat
- Obat dapat mempengaruhi penyerapan zat gizi
- Obat dapat mempengaruhi asupan makanan
- Kombinasi obat tertentu dengan makanan dapat
memberi dampak kurang baik
Pengaruh makanan terhadap efektifitas obat disebabkan
adanya kemungkinan bahwa makanan dapat menghambat
atau juga memperkuat penyerapan, metabolisme, distribusi
maupun ekskresi obat-obat tertentu. Contohnya, makanan
dapat menurunkan absorbsi isoniazid yang digunakan
dalam pengobatan TB. Maka pemberian isoniazid sebaiknya
diberikan 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Contoh
lain adalah pemberian ARV–zidovudine akan menurun
efektifitasnya jika berinteraksi dengan makanan tinggi lemak.
Gejala
Anoreksia
Diare
Demam
Pengaturan Makanan
Merangsang nafsu makan
dengan memberikan makanan
yang disukai.
Makan dalam bentuk porsi
kecil tetapi frekwensinya
sering
Memberikan cairan untuk
menghindari dehidrasi seperti
pemberian air, sup, sari buah.
Makan makanan yang
mengandung serat terlarut
seperti pisang untuk
membantu menahan cairan
Makan makanan mudah cerna
seperti nasi, roti,
Hindari susu, kopi, teh, serta
makanan bergas seperti
kubis, bawang, dan softdrink
Makan sup, minum
Mual dan
muntah
Makan dalam porsi kecil tapi
frekwensinya sering.
Makan makanan gurih seperti
krakers
Minum sari jeruk hangat atau
teh
Jamur di
mulut
Makan makanan yang lunak
atau lembut seperti bubur,
telur orak arik, sup
Hindari makanan yang
mengandung gula serta yang
pedas atau asin
Anemia
Makan yang berprotein tinggi
dan mengandung zat besi
seperti daging, telur, kacang,
bayam
Penanganan
Dapat diberikan
terapi medis
Cuci tangan dengan
sabun dan air
disaat menyiapkan
makanan/minuman
Minum yang banyak,
istirahat cukup,
pemberian obat
penurun panas
Hindari perut yang
kosong dan hindari
istirahat langsung
setelah makan, beri
waktu beberapa
menit setelah makan
jika ingin istirahat.
Bilas mulut dengan
air hangat setelah
makan untuk
menghindari iritasi
dan menjaga
agar daerah yang
berjamur tidak
berkembang
Jika perlu diberi
suplementasi
vitamin C atau Fe
serta asam folat.
juli 2013 mimbar 9
artikel kesehatan
Sementara pengaruh obat terhadap penyerapan zat gizi
diantaranya dapat terjadi pada pemberian isoniazid yang
berdampak menghambat metabolisme piridoksin sehingga
perlu diberi suplementasi piridoksin. Obat ARV seperti
ritonafir akan meningkatkan cholesterol sehingga pasien
perlu membatasi makanan yang mengadung cholesterol
tinggi.
Obat juga dapat mempengaruhi asupan makanan karena
terkadang mempunyai efek samping seperti anoreksia,
mual, kembung, konstipasi sehingga pasien merasa enggan
untuk makan sehingga asupan makanannya berkurang.
Oleh karena itu perlu upaya-upaya agar pasien tetap dapat
memperoleh asupan yang cukup. Beberapa hal mengenai
interaksi obat terhadap makanan diantaranya :
Contoh Kasus
Ny. J berusia 25 tahun dengan tinggi badan 158 cm
dan berat badan 37 Kg serta beralamat T4 (tempat tinggal
Obat
Terapi
Bagaimana
Sebaiknya
Kemungkinan
Efek Samping
Abacavir ®
Antiretroviral
Diberikan tanpa
mempertimbangkan
makanan tertentu
Efavirenz ®
Antiretroviral
Diberikan bersama
makanan tapi yang
tidak tinggi lemak
Zidovudine ®
Antiretroviral
Diberikan tanpa
mempertimbangkan
makanan tertentu
atau dapat dgn
makanan rendah
lemak
Anoreksia, anemia,
mual, muntah,
pusing, lemas,
konstipasi, dyspneu
Lamivudine ®
Antiretroviral
Diberikan tanpa
mempertimbangkan
makanan tertentu
Stavudine ®
Antiretroviral
Saquinavir ®
Antiretroviral
Diberikan tanpa
mempertimbangkan
makanan tertentu
Diberikan bersama
snack serta hindari
bawang putih
Isoniazid ®
Tuberculosis
Mual, muntah,
pusing, diare,
batuk, lemas,
anemia, nyeri otot
Anoreksia, mual,
muntah, pusing,
diare,
Perubahan rasa,
mual, muntah, nyeri
lambung, diare,
konstipasi, pusing
Anoreksia, diare
Rifampin ®
Tuberculosis
Fluconazole ®
Candidiasis
Diberikan 1 jam
sebelum makan
atau 2 jam sesudah
makan
Diberikan 1 jam
sebelum makan
atau 2 jam sesudah
makan
Diberikan bersama
makanan
Mual, muntah,
demam, diare,
hipotensi, dyspneu,
batuk, pusing
Meningkatkan
kadar cholesterol,
trigliserida,
anoreksia, mual,
muntah, dyspepsia,
Mual, muntah, diare,
kehilangan nafsu
makan
Analisa Dukungan Nutrisi
Perencanaan
Prinsip Diet :Tinggi Energi Tinggi Protein
Tujuan Diet : Meningkatkan status gizi
Kebutuhan Energi : {( 52.2 Kg x 24 x 0.95) x 1.2 x 1.6} +
200 = 2485 Kalori
Kebutuhan Protein : (52.2 Kg x 1.5 gr/KgBB) + 10 gr =
88 gram (14.2%)
Kebutuhan Lemak : 25 % → 69 gram
Kebutuhan Karbohidrat : 60.8% → 378 gram
Pengamatan Asupan Nutrisi
Asupan Energi
Asupan Protein
Mual, muntah, diare
tidak tetap) masuk rumah sakit pada tanggal 8 april 2013
dengan keluhan lemas, pusing, mual, muntah, diare, batuk,
ada jamur di mulut.Saat ini Ny J sedang hamil 6 bulan dan
sudah mendapat terapi ARV selama 2 tahun.
Dokter mendiagnosa HIV/AIDS IV + Grav + GEA+ Anemia
Data fisik klinis Ny J menunjukkan bahwa keadaan
umumnya lemah tetapi kesadaranya normal dengan nilai
GCS 456. Ny J mengalami diare, mual, muntah, batuk,
anemia, dengan tekanan darah 120/80 mmHg serta nadi
88 kali permenit. Respiratory rate Ny J 20 kali permenit
sementara suhu tubuhnya 36.80 C.
Ny J mempunyai kebiasaan makan nasi 3 x sehari dengan jumlah sekitar 1 – 1.5 centong nasi, dengan lauk
ikan 2 potong sehari serta 1 – 3 x perminggu mengkonsumsi
10 mimbar juli 2013
daging sapi maupun daging ayam sebanyak 1 potong. Ny
J juga mengkonsumsi lebih dari 1 x perhari tempe tahu
sebanyak 2 potong. Adapun sayur yang sering dikonsumsi
adalah kangkung dan sawi putih sementara untuk
konsumsi buah lebih senang dengan buah pisang. Ny J
juga meminum susu dan teh manis lebih dari 1 x perhari.
Data laboratorium pada tanggal 8 April menunjukkan
nilai leukosit 8900 /ml, 6.5% limfosit, Hb 7.2 mmHg,
albumin 2.06 gr/dl, GDA 51 mg/dl, BUN / SK sebesar 21.7 /
0.1 sedangkan SGOT / SGPT sebesar 19 / 40 U /l
Dokter memberikan terapi nutrisi parenteral, PZ,
cotrim forte, ceftriaxon, asam folat, atapulgit, PRC, OMZ
dan albumin 20% ditunjang dengan pemberian diet
TKTP. Ahli gizi memberikan tambahan susu proten selain
susu panenteral yang sudah termasuk dalam standar
pemberian makanan bagi pasien di ruang Cendana.
Pada tanggal 16 April 2013 pasien sudah membaik dan
dapat dipulangkan dengan diberikan rujukan konsultasi
ke poli kandungan mengingat pasien adalah ibu hamil.
Asupan Lemak
Asupan Karbohidrat
Asupan Vitamin A
Asupan Vitamin C
Asupan Fe
Asupan Zinc
Perkembangan Pasien
Kondisi
Diare
Mual
Muntah
Batuk
Candidiasis
Leukosit
% limfosit
TLC
Hb
Albumin
GDA
BUN
SK
PCO2
Tek. Darah
Suhu
Nadi
RR
GCS
K. Umum
Berat
badan
0
+
+
+
+
+
8900
6.5%
578.5
7.3
2.06
51
21.7
0.1
21.8
120/80
36.8
88
20
456
Lemah
37
1
+
+
+
+
2
+
+
+
+
90/60
36.8
80
20
456
80/60
36
76
20
456
Hari Pengamatan
3
4
+
+
+
+
+
+
+
+
110/70
36.9
90
24
456
110/80
36.8
90
24
456
5
+
+
8400
7.3%
613.2
10.7
3.1
115
19
0.9
30.6
110/80
36.7
90
24
456
6
+
+
7
+
+
110/80
36
80
24
456
110/80
36
80
24
456
Cukup
38
Pembahasan
Dari data perkembangan pasien dan asupan nutrisi
terlihat bahwa terjadi peningkatan asupan energi, protein,
lemak, dan karbohidrat pada hari ke-5 pengamatan setelah
kondisi mual dan diare teratasi. Peningkatan asupan nutrisi
diikuti peningkatan nilai GDA dan PCO2 serta respiratori rate
tetapi masih dalam batas normal.
Asupan protein yang tinggi diatas kebutuhan tetapi
masih dalam batas aman yaitu sekitar 2.1 gram / Kg BB
dikarenakan penggunaan nutrisi parenteral dengan
kandungan asam amino 50 gram. Kandungan asam amino
rantai cabang dengan kadar rata-rata 24% diharapkan dapat
mengurangi degradasi protein otot. Sementara asupan asam
lemak esensial dengan kandungan rata-rata sebesar 38%
diharapkan dapat menjaga tekanan darah serta menunjang
sistem imunitas dan pernafasan.
Asupan vitamin A dan C sudah mencukupi kebutuhan
sehingga dapat membantu dalam meningkatkan imunitas
serta kadar Hb untuk mendukung terapi medikamentosa
yang diberikan. Nilai TLC (Total Lymphocite Count)
menunjukkan peningkatan meski masih tergolong dalam
kategori keadaan defisiensi berat.
Meskipun kandungan serat dikonsumsi dibawah
kebutuhan tetapi keadaan diare masih terjadi sampai
dengan hari ke-4 pengamatan. Setelah diare teratasi maka
konsumsi serat meningkat.
Sementara itu konsumsi Fe dan Zinc masih dibawah
kebutuhan dikarenakan bahan makanan yang dikonsumsi
bukan tergolong bahan makanan yang tinggi kandungan
zinc nya sementara kandungan Fe sebenarnya sudah
memenuhi jika kondisi ibu tidak sedang hamil. Perlu
dipertimbangkan untuk pemberian suplementasi Zinc
pada pasien HIV/AIDS atau dibuat menu khusus dengan
penggunaan bahan makanan tinggi kandungan Zinc.
Kondisi pasien setelah mendapat dukungan nutrisi
berangsur membaik dengan indikator peningkatan kadar
albumin, Hb, keadaan umum, berat badan, serta asupan
makanan. Pasien juga sudah diberi penyuluhan tentang
diet TETP dan diet Ibu Hamil serta motivasi untuk dapat
menjalankan anjuran diet yang diberikan.
Bahan Pustaka
Asikin, Adhiyanti, Pengaruh Zinc Sulphat Terhadap Peningkatan Jumlah
Asupan Serat
Limfosit T-CD4 Pada Pasien HIV / AIDS di UPIPI RSUD Dr Soetomo Surabaya,
Universitas Airlangga, 2011
Bulletin of Experimental Treatments for AIDS, vol 18 no 2, 2006
Harvard University Health Service, Fiber Content of Food in Common Portion, May
2004
Hoffmann, Dietary Selenium Modulates Activation and Differentiation of CD4+ T
Cells in Mice Through a Mechanism Involving Cellular Free Triols, The Journal of
Nutrition, 2010
Mulligan, Katleen, HIV – Associated Wasting, University of California, HIV InSite
project of the UCSF Center for HIV Information. Copyright 2013, Regents of the
University of California
Nasronudin, HIV & AIDS Pendekatan Bologi Molekuler, Klinis, Dan Sosial, Airlangga
University Press, 2007
Semba, Richard D, Nutrition and Hiv Infection, The Johns Hopkins University,
Baltimore-Maryland, 2006
Singhal, Neera, A Clinical Review of Micronutrients in HIV Infection, Journal of The
International Association of Providers of AIDS Care, diakses dari http://jia.
sagepub.com/content/1/2/63.abstract tanggal 19 Maret 2013
The Food And Nutrition Technical Assistance, Nutrition and Hiv / AIDS – a Trainning
Manual for Nurse and Midwife, August 2008
Disampaikan pada Temu Ilmiah Dietetik
Peran Nutrisi Pada Peanganan Pasien HIV / AIDS di Gedung Pusat
Diagnostik Terpadu lt.3 – RSUD Dr Soetomo Surabaya, 18 Mei 2013
juli 2013 mimbar 11
seputar
artikel
kesehatan
soetomo
PERDARAHAN ANTEPARTUM
P
Oleh : Tim Irna Obgyn
erdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam
pada kehamilan di atas 28 minggu atau lebih dan
sering disebut atau digolongkan perdarahan trimester
ketiga. (Ida Bagus Gde Manuaba, 1998: 253). Perdarahan
antepartum adalah perdarahan dari trektus Genitalis setelah
kehamilan 28 minggu, yang mungkin disebabkan karena
vaginitis, polip serviks, servisitis, varises vagina dan serviks
dan lesi ganas pada vagina atau serviks. (Wagstaff, T. Ian,
1997: 137). Penyebab perdarahan antepartum
Sebab-sebab utama perdarahan antepartum adalah :
1. Kelainan plasenta previa.
Plasenta previa ialah plasenta yang letaknya abnormal,
yaitu pada segmen bawah uterus, sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. ( Sarwono,
2006 ).
Pendarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri
merupakan gejala utama dan pertama dari plasenta
previa. Perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur
atau bekerja biasa, perdarahan pertama biasanya tidak
banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal. Perdarahan
berikutnya hampir selalu banyak dari pada sebelumnya,
apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan
dalam. Sejak kehamilan 20 minggu segmen bawah
uterus, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan
serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta yang melekat dari
dinding uterus. Pada saat ini dimulai terjadi perdarahan
darah berwarna merah segar.
Plasenta previa merupakan suatu kesulitan kehamilan
12 mimbar juli 2013
yang terjadi pada trimesters ketiga kehamilan yang
dapat mengakibatkan kematian bagi ibu dan janin. Ini
adalah salah satu penyebab pendarahan vaginal yang
paling banyak pada trimester ketiga. Plasenta previa
biasanya digambarkan sebagai implantation dari
plasenta di dekat ostium interna uteri (didekat cervix
uteri).
Kelainan plasenta previa dapat di klasifikasikan sesuai
letak plasenta :
1. Plasenta Previa Totalis.
Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat
implantasi, jelas tidak mungkin bayi dilahirkan in order
to vaginam (normal/spontan/biasa), karena risiko
perdarahan sangat hebat.
2. Plasenta Previa Parsialis
Bila hanya sebagian/separuh plasenta yang menutupi
jalan lahir. Pada tempat implantasi ini pun risiko
perdarahan masih besar dan biasanya tetap tidak
dilahirkan melalui pervaginam.
3. Plasenta Previa Marginalis
Bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi
jalan lahir, bisa dilahirkan pervaginam tetapi risiko
perdarahan tetap besar.
4. Low Lying Placenta (Plasenta Letak Rendah)
Lateralis plasenta, tempat implantasi beberapa
millimeter atau cm dari tepi jalan lahir risiko perdarahan
tetap ada namun bisa dibilang kecil, bisa dilahirkan
pervaginam dengan aman. Pinggir plasenta berada kirakira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan, sehingga
tidak akan teraba pada pembukaan jalan lahir.
1. Kelainan solusio plasenta.
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau
keseluruhan plasenta dari implantasi normal (korpus
uteri) setelah kehamilan 20 minggu dan sebelum janin
lahir.Sedangkan Abdul Bari Saifuddin dalam bukunya
mendefinisikan solusio plasenta adalah terlepasnya
plasenta dari tempat implantasi normal sebelum janin
lahir, dan definisi ini hanya terjadi bila terjadi pada
kehamilan di atas 22 minggu atau berat janin pada 500
gram.
Solusio plasenta digambarkan sebagai separasi
prematur plasenta dari dinding rahim. Pasien dengan
solusio plasenta secara khas memiliki gejala dengan
pendarahan, kontraksi uteri, dan fetal distres.
Solusio plasenta dimulai dengan terjadinya perdarahan
ke dalam desidua basalis dan terbentuknya hematom
subkhorionik yang dapat berasal dari pembuluh darah
miometrium atau plasenta, dengan berkembangnya
hematom subkhorionik terjadi penekanan dan
perluasan pelepasan plasenta dari dinding rahim.
Kelainan solusio plasenta dapat di klasifikasikan
menurut derajat lepasnya plasenta :
1. Solusio plasenta parsialis
Apabila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari
perlekatannya.
2. Solusio plasenta totalis
Apabila seluruh plasenta sudah terlepas dari
perlekatannya.
3. Prolapsus plasenta
Apabila plasenta turun ke bawah dan dapat teraba
pada pemeriksaan dalam.
Pada solusio plasenta yang berat terjadi perdarahan
dalam otot-otot rahim dan di bawah perimetrium kadangkadang juga dalam ligamentum latum. Perdarahan ini
menyebabkan gangguan kontraktilitas uterus dan warna
uterus berubah menjadi biru atau ungu yang biasa
disebut Uterus couvelaire.
Penanganan perdarahan antepartum
1. Penanganan perdarahan antepartum plasenta
previa.
Setiap perdarahan trimester ke 3 yang lebih dari show
(perdarahan inisial), harus dikirim ke RS tanpa dilakukan
manipulasi apapun baik rektal maupun vaginal.
Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit, janin
masih hidup, belum inpartu, kehamilan <37 minggu,
bb <2500gr, maka kehamilan dapat dipertahankan
dengan istirahat dan pemberian obat-obatan seperti
spasmolitika, progestin. Observasi dengan teliti.
Sambil mengawasi, kita periksa golongan darah dan
siapkan donor transfusi darah. Bila memungkinkan
kehamilan dipertahankan setua mungkin agar janin
terhindar dari prematuritas.
Bila kekurangan darah berikan transfusi darah dan obatobatan penambah darah.
Harus diingat bahwa bila ditemukan ibu hamil dengan
tersangka plasenta previa di rujuk segera ke RS dimana
terdapat fasilitas operasi dan donor transfusi darah.
2. Penanganan perdarahan antepartum solusio
plasenta.
Penanganan perdarahan antepartum solusio plasenta
didasarkan kepada berat atau ringannya gejala klinis,
yaitu:
1. Solusio plasenta ringan
Ekspektatif, bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu
dan bila ada perbaikan (perdarahan berhenti, perut
tidak sakit, uterus tidak tegang, janin hidup) dengan
tirah baring dan observasi ketat, kemudian tunggu
persalinan spontan. Bila ada perburukan (perdarahan
berlangsung terus, gejala solusio plasenta makin
jelas, pada pemantauan dengan USG daerah solusio
plasenta bertambah luas), maka kehamilan harus
segera diakhiri. Bila janin hidup, lakukan seksio sesaria,
bila janin mati lakukan amniotomi disusul infus
oksitosin untuk mempercepat persalinan.
2. Solusio plasenta sedang dan berat
Bila tanda dan gejala klinis solusio plasenta jelas
ditemukan, penanganan di rumah sakit meliputi
transfusi darah, amniotomi, infus oksitosin dan jika
perlu seksio sesaria.Apabila diagnosis solusio plasenta
dapat ditegakkan berarti perdarahan telah terjadi
setidaknya 1000 ml. Maka transfusi darah harus segera
diberikan. Amniotomi akan merangsang persalinan
dan mengurangi tekanan intrauterin. Keluarnya
cairan amnion juga dapat mengurangi perdarahan
dari tempat implantasi dan mengurangi masuknya
tromboplastin ke dalam sirkulasi ibu yang mungkin
akan mengaktifkan faktor-faktor pembekuan dari
hematom subkhorionik dan terjadinya pembekuan
intravaskuler dimana-mana. Persalinan juga dapat
dipercepat dengan memberikan infus oksitosin yang
bertujuan untuk memperbaiki kontraksi uterus yang
mungkin saja telah mengalami gangguan.
Melakukan deteksi dini kemungkinan terjadinya
perdarahan antepartum dan membantu penatalaksanaan
secara dini sangat diperlukan, sehingga dapat mengurangi
angka mortalitas.
Penatalaksanaan perdarahan antepartum yang baik dapat
mengurangi angka mortalitas dan morbiditas ibu dan janin.
Penggunaan Ultrasonography ( USG ) pada plasenta previa sangat
akurat dan menunjang diagnosa secara cepat.
juli 2013 mimbar 13
artikel kesehatan
PENDIDIKAN KESEHATAN PASIEN STROKE
Oleh: M. Khoerul Anam, S.Kep.,Ns. - Pelaksana Keperawatan R. Seruni (Saraf) A
A. Pendidikan Kesehatan
Filsuf Yunani Plato pernah mengatakan bahwa tugas
pendidikan adalah membebaskan dan memperbaharui,
lepas dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran,
sedangkan pemikir besar pendidikan Indonesia Ki Hajar
Dewantara memberi petuah pendidikan yang sangat
bermakna yaitu ada tiga unsur pendidikan yang harus
berjalan sinergis yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kesehatan adalah keadaan lengkap fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial dan bukan hanya yang obsence dari
penyakit dan infernity.
Jadi yang dimaksud dengan pendidikan kesehatan
adalah usaha/kegiatan untuk membantu individu, keluarga,
dan masyarakat dalam meningkatkan perilakunya untuk
mencapai kesehatan secara optimal.
Pendidikan pasien dan keluarga membantu pasien
berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang diberikan dan
mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang
asuhannya. Berbagai staf yang berbeda dalam rumah sakit
memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarganya.
Pendidikan termasuk baik kebutuhan pengetahuan pasien
selama proses pemberian pelayanan maupun kebutuhan
pengetahuan pasien setelah pulang untuk dirujuk ke
pelayanan kesehatan lain atau pulang ke rumah. Sehingga,
pendidikan dapat mencakup informasi sumber–sumber di
komunitas untuk tambahan pelayanan dan tindak lanjut
pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana akses ke
pelayanan emergensi bila dibutuhkan.
Pemerintah Indonesia sangat perhatian terhadap hal
yang terkait pendidikan dan atau pendidikan kesehatan,
sehingga hak dan kewajiban individu, keluarga, kelompok,
masyarakat, dan pemerintah akan hal tersebut diatur dalam
peraturan dan undang-undang, yaitu sebagai berikut :
1. UUD 1945
2. UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. UU nomor 44 TAHUN 2009 tentang rumah sakit
4. Akreditasi 2012 (Rumah Sakit Bertaraf Internasional)
RSUD dr. Soetomo telah mengimplementasikan
peraturan dan undang-undang tersebut terkait pendidikan
kesehatan melalui salah satunya revitalisasi rekam medik
yaitu dengan adanya RM 7 (Formulir Edukasi Pasien dan
Keluarga Terintegrasi).
B. Pendidikan Kesehatan Klien Stroke
Materi : Mengelola Pemulihan Pasca Stroke
: Menyajikan unsur-unsur utama dari
TIU perawatan pasca-rumah sakit dalam
memulihkan pasien stroke
TIK : Setelah diberikan pendidikkan kesehatan ini,
pasien akan dapat :
1. Menyebutkan tujuan utama perawatan
untuk pemulihan pasca stroke
2. Menjelaskan unsur-unsur dasar program
rehabilitasi medis pasca stroke
3. Merangkum perubahan gaya hidup
yang dianjurkan untuk mengurangi
kekambuhan pasca stroke
14 mimbar juli 2013
4. Mendiskusikan proses rehabilitasi fisik
pasca stroke
Pendidikan kesehatan sudah dan akan diberikan
selama pasien rawat inap, perawat menjelaskan penyebab
gejala pasien stroke dan alasan di balik perawatan
(Summers et al., 2009). Pendidikan kesehatan diberikan
kepada pasien, keluarga, dan pengasuh. Setelah rawat
inap, orang-orang tersebut akan membuat keputusan
kesehatan. Keputusan ini harus didasarkan pada informasi
yang akurat dan realistis. Sebagai contoh, pasien pascastroke non perdarahan perlu memahami obat mereka,
mereka perlu tahu:
• Mengapa mereka mengambil obat antiplatelet
• Bagaimana obat bekerja
• Apa bahaya tertentu obat tersebut
• Penambahan obat lain yang akan memperburuk
risiko perdarahan
• Bahwa terapi antiplatelet akan terus seumur
hidupnya
Peran Perawat Dalam Proses Pemulangan
Perawat merupakan pemain kunci dalam mengatur
perencanaan pulang pasien dari rumah sakit. Sepanjang
hari perawat bersama pasien, dan mereka telah melihat
berbagai macam keterbatasan pasien dan dependensi.
Sementara pasien masih di rumah sakit, perawat di
tim stroke memulai transisi pasien ke dalam program
rehabilitasi yang diawasi. Perawat mengatur penilaian
keterbatasan yang dimiliki pasien, yang mana penilaian
secara formal oleh spesialis-ahli fisioterapi, terapis
okupasi, terapis bicara, psikolog, dan ahli gizi. Para
Memulihkan keterampilan yang hilang melalui rehabilitasi
fisik merupakan tujuan utama kesatu dari pemulihan pascarumah sakit. Setelah stroke, pasien mencapai kemampuan
maksimal mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari
lebih lambat ketika stroke mereka telah meninggalkan
kecacatan.
Pasien memakan waktu lebih lama untuk pulih dari
kelumpuhan akibat stroke, dan kemajuan mereka lambat.
Karena beberapa keterampilan kembali sangat lambat
sementara kemampuan lainnya tidak pernah kembali,
rehabilitasi fisik pasca stroke mencoba untuk membantu
pasien melanjutkan hidup mereka dengan belajar
keterampilan pengganti serta dengan bekerja untuk
memulihkan kemampuan hilang. Pikiran dan tubuh mereka
belajar adaptasi baru, pasien stroke secara medis rentan.
Seperlima dari laki-laki dan 1/4 dari wanita yang pernah
stroke pertama mereka akan mati dalam waktu satu tahun,
dan 1/4 dari penderita stroke akan mengalami stroke lagi
dalam waktu 5 tahun (University Hospital, nd). Oleh karena
itu, setelah keluar dari rumah sakit, pasien perlu untuk
bergaya hidup sehat dan mematuhi rejimen medis yang
mengurangi risiko stroke lebih lanjut. Pencegahan stroke
berulang melalui rehabilitasi medis adalah tujuan utama
kedua pemulihan pasca-rumah sakit.
profesional kemudian membuat rekomendasi yang
dapat dipertimbangkan sebelum dokter telah mulai
merencanakan pemulangan pasien.
Perawat juga sebagai pendidik keluarga. Perawat
menjelaskan patologi stroke khususnya yang dialami
pasien, menggambarkan masalah-masalah yang akan
dihadapi pasien, dan menguraikan metode untuk
mencegah terulangnya stroke. Seorang perawat akan
menunjukkan bagaimana mengelola masalah kesehatan,
memberikan nasihat kepada pengasuh dan keluarga
tentang cara komunikasi dengan pasien aphasic atau
defisit motorik dan sensorik. Seorang perawat juga harus
memeriksa untuk melihat bahwa tindak lanjut kunjungan
dengan dokter dijadwalkan dan bahwa keluarga dan
pasien menyadari janji ini.
Dalam diskusi mereka dengan pasien dan keluarga,
perawat harus menjelaskan bahwa hampir 3/4 penderita
stroke akhirnya akan membutuhkan bantuan keluarga
mereka di rumah dan karenannya biaya juga harus
dipikirkan terlebih dahulu.
1. Tujuan utama perawatan untuk pemulihan pasien
stroke :
Dua Goal Mayor Proses Pemulihan Pulang dari rumah
sakit adalah awal dari apa yang sering merupakan
proses yang sulit. Setelah stroke, pasien mempunyai
keterbatasan kemampuan untuk berinteraksi dengan
dunia luar atau keterbatasan kemandirian melaksanakan
keinginan mereka. Misalnya, mereka mungkin tidak
dapat berbicara dengan jelas, atau mereka mungkin tidak
dapat memindahkan salah satu anggota badan mereka.
2. Menjelaskan unsur-unsur dasar program rehabilitasi
medis bagi penderita stroke :
Setelah stroke, kesehatan pasien tidak stabil, dan mereka
beresiko untuk masalah jantung dan stroke berulang.
Secara medis, tujuan pasca-rumah sakit untuk pasien stroke
untuk menghindari atau untuk cepat menangani dengan
komplikasi medis dan untuk mencegah terulangnya stroke.
Rencana untuk menjaga kesehatan pasien bisa disebut
rehabilitasi medis. Sejumlah kondisi medis perlu ditangani
dalam program rehabilitasi medis. Koordinasi berbagai
rejimen medis dan gaya hidup yang diperlukan untuk
mengurangi risiko stroke bisa menjadi tugas lain yang
kompleks. Sebagai bantuan, rehabilitasi medis dapat diatur
lebih efisien menggunakan suatu program pengelolaan
penyakit yang komprehensif yang akan memastikan
perawatan medis menyeluruh setelah merencanakan
pemulangan pasien (Furie et al., 2009).
Unsur-unsur dasar program rehabilitasi medis misalnya:
a. Mengobati prothrombotic
b. Mengobati Hipertensi
c. Mengobati Diabetes dan Mengurangi Kelebihan Berat
Badan
d. Mengobati Dislipidemia
e. Mengobati Depresi
3. Merangkum perubahan gaya hidup yang dianjurkan
untuk mengurangi kekambuhan stroke:
Rehabilitasi medis adalah paling efektif ketika pasien
membuat perubahan terapeutik dalam kehidupan seharihari mereka. Perokok harus berhenti, orang-orang yang
berat harus menurunkan berat badan, orang yang tidak
gerak harus latihan, dan tinggi lemak, diet tinggi kalori harus
diganti dengan rendah lemak diet tinggi serat. Masingmasing modifikasi gaya hidup dapat memperlambat
perkembangan aterosklerosis dan membantu menjaga
tekanan darah rendah. Ini adalah tugas dari tim rehabilitasi
medik untuk bekerja dengan pasien. Tim medis perlu
menawarkan saran praktis bahwa pasien dapat mengikuti
dan bahwa pasien percaya adalah hal terbaik.
juli 2013 mimbar 15
artikel kesehatan
Imunoterapi Ampuh Atasi Alergi Pada Anak
Oleh : Nunung (Poli Anak)
ini, penggunaan obat-obatannya (tablet, sirup, inhaler dll)
berkurang atau tidak memakai obat lagi, hal ini dikarenakan
kekambuhan dan gejala penyakitnya berkurang atau hilang
sama sekali. Efektivitas imunoterapi juga berlangsung
untuk jangka panjang, setelah selesai satu seri penyuntikan
imunoterapi akan bertahan selama bertahun-tahun bahkan
ada uji klinik yang menyatakan bahwa efek imunoterapi
akan menetap selamanya.
Kapan imunoterapi di mulai ?
Imunoterapi dapat dimulai segera mungkin setelah lebih
dahulu menjalani pemeriksaan tes alergi. Pada umumnya
seseorang yang akan menerima imunoterapi, harus dalam
keadaan sehat (tidak sedang menderita penyakit lain, selain
penyakit alergi).
"
Imunoterapi adalah cara yang digunakan untuk
membuat alergen menjadi sahabat anak yang
menderita alergi.
Apakah Imunoterapi ?
IMUNOTERAPI adalah serangkaian seri suntikan
vaksinasi alergi. Suntikan tersebut mengandung alergen
tertentu dimana pasien tersebut alergi terhadapnya.
Dosis awal adalah rendah yang kemudian secara bertahap
dosis dinaikkan sehingga mencapai dosis optimal dan
dilanjutkan dengan dosis penunjang dengan interval
waktu yang dijarangkan. Dan alergen yang disuntikan
kepada pasien tersebut, sebelumnya telah dicari
berdasarkan tes tusuk kulit (Skin Prick Test) maupun tes
darah RAST IgE spesifik.
Bagaimana cara kerja imunoterapi ?
Suntikan ini mengurangi jumlah antibodi Ig E di dalam
darah dan merangsang tubuh untuk membentuk suatu
antibodi pertahanan yang disebut IgG.
Efektifkah Imunoterapi ini ?
Keberhasilan pengobatan dengan imunoterapi
tergantung dari kualitas ekstrak alergen yang digunakan
dan kepatuhan pasien dalam menjalani imunoterapi. Pada
masa sekarang ini, pembuatan ekstrak alergen sudah maju,
sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi. Sejumlah uji
klinik telah dilakukan pembuktikan efektivitas imunoterapi
ini terhadap penyakit-penyakit alergi khususnya pilek dan
asma.
Apakah imunoterapi lebih efektif ketimbang
pengobatan ?
Penyakit alergi adalah suatu penyakit yang disebabkan
adanya reaksi spesifik pada sistem imun. Jadi hanya
imunoterapi yang menawarkan suatu pengobatan yang
spesifik.
Telah dibuktikan bahwa pasien-pasien yang menderita
penyakit-penyakit alergi, setelah menerima imunoterapi
16 mimbar juli 2013
Biaya pengobatan menjadi lebih murah ?
Pada akhirnya biaya pengobatan yang dikeluarkan
pasien penderita alergi lebih hemat dengan melakukan
imunoterapi, daripada mereka yang tidak mendapatkan
imunoterapi.
Pertandingan Persahabatan Bulu Tangkis RSUD Dr. Soetomo
dengan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Sabtu, 20 April 2013
Pertandingan persahabatan dari RSUD Dr. Soetomo dipimpin oleh Wadir Umum & Keuangan Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAK. Tampak
kanan Wadir Umum dan Keuangan RSUD Dr. Soetomo dengan Direktur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang saling bertukar cinderi mata.
Kedua Tim dari RSUD Dr. Soetomo dan RSUD Dr. Saiful Anwar foto bersama.
Peresmian Ruang Kemoterapi ‘One Day Care’ di Irna Bedah oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo pada Rabu 10 Juli 2012, ruang tersebut
berkapasitas 22 bed diharapkan mampu mengatasi antrean panjang pasien kemoterapi.
juli 2013 mimbar 17
seputar soetomo
Penerimaan Satya Lencana Karya Satya
Pegawai RSUD Dr. Soetomo pada Senin 29 April 2013
Bertepatan dengan apel pagi pada hari Senin 29 April 2013 yang dipimpin oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH
tampak para penerima Piagam Penghargaan sebanyak 42 pegawai juga mengikuti apel pagi, dengan lama bekerja 10 Tahun 1 orang,
20 Tahun 13 orang dan 30 Tahun 28 orang.
Tampak kiri Direktur RSUD Dr. Soetomo menyematkan Pin Satya Lencana Karya Satya kepada mantan Wadir Penunjang Medik RSUD Dr.
Soetomo Dr. Usman Hadi, dr, SpPD-KPTI dan kanan salah satu pegawai menerima ucapan selamat dari Direktur RSUD Dr. Soetomo.
RSUD Dr. Soetomo menerima Piala dan Piagam Penghargaan sebagai satu dari 100 pelanggan terbaik kategori Pelanggan Industri &
Komersial tahun 2012 dalam acara ‘Commercial & Industrial Customer Gathering’ yang diselenggarakan oleh PDAM Surya Sembada Kota
Surabaya pada Selasa 2 Juli 2013 di Singgasana Hotel Surabaya. Tampak dua dari kiri perwakilan dari RSUD Dr. Soetomo
foto bersama dengan jajaran Direksi PDAM.
Lomba senam kebugaran jasmani memperebutkan Piala Budhe Karwo se-Jawa Timur di Royal Plaza Surabaya pada Selasa tanggal 7 Mei
2013. Tampak kanan Tim dari RSUD Dr. Soetomo unjuk kebolehan.
Seminar awam seksual untuk lansia yang diselenggarakan oleh Poli Andrologi pada Selasa tanggal 2 April 2013, tampak kiri Kepala URJ
Andrologi TjahyoDjojo Tanojo, dr, MS, Sp, And sebagai salah satu pembicara pada seminar tersebut dan kanan salah satu pasien setia Poli
Andrologi yang mendapat piagam penghargaan karena telah memberdayakan Poli Andrologi.
Hari Ulang Tahun PKK Sumber Waras yang ke-11 dirayakan di Ruang Pertemuan Instalasi Rawat Jalan pada 28 Mei 2013 tampak Kepala
Instalasi Rawat Jalan Roestiniadi DS, dr, SpTHT-KL dan ketua PKK Sumber Waras Ibu Nunik memotong kue Ulang Tahun dan tampak kanan
para pemenang lomba dalam rangka HUT tersebut.
juli 2013 mimbar 19
seputar soetomo
Hari Ulang Tahun ke 50 Departemen / Instalasi Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga / RSUD Dr. Soetomo - Minggu, 19 Mei 2013
Djoko Marsudi, dr, SpPK berfoto bersama pembicara, dr. Agus Ali Fauzi, dan MC, Pak Tjatur. Para pembicara dalam sesi Presentasi Ilmiah beserta
moderator, dr. Aryati, Sp.PK, berfoto bersama Ketua Patologi Klinik.
Seluruh karyawan Instalasi Patologi Klinik berfoto bersama usai acara.
Seluruh alumni Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berfoto bersama usai acara.
20 mimbar juli 2013
Customer Relationship Management (CRM) Irna MedikSelasa 25 Mei 2013
Dengan Tema : ’Komunikasi Yang Baik Meningkatkan Pelayanan’
Para peserta CRM menerima cindera mata dari panitia.
Tim dan panitia CRM foto bersama.
Sholat tarawih bersama Direktur, staf dan karyawan RSUD Dr. Soetomo tampak dari kiri Direktur RSUD Dr. Soetomo, Dekan FK. Unair, Wadir
Pelayanan Medik dan Ketua Binroh RSUD Dr. Soetomo. Kanan dengan penceramah Prof. Dr. H. Ahmad Saiful Anam, MA (Guru Besar IAIN Sunan
Ampel Surabaya) pada hari Minggu tanggal 14 Juli 2013 di Masjid An-Nuur RSUD Dr. Soetomo.
juli 2013 mimbar 21
seputar soetomo
Musrenbang Tingkat RS 2013 - RSUD Dr. Soetomo
Malang, 14 – 15 Juni 2013
Penandatanganan kontrak kinerja oleh seluruh Kepala Bidang, Bagian, Instalasi, dan SMF. Foto Kanan, (dari kiri ) Wakil Direktur Pelayanan
Medik, Ibu Nani Wijaya (Anggota Dewan Pengawas RSUD Dr. Soetomo), Direktur, Priyono Setyabakti, dr., MS,MPH (Anggota Dewan
Pengawas RSUD Dr. Soetomo), Hardiono, dr., Sp.An, KIC, KAKV, Philia Setiawan, dr., Sp.An., KIC.
Tampak kiri Ketua Dewan Pengawas RSUD Dr. Soetomo, Sophiati Sutjahjani, dr., M.Kes, saat presentasi. Dan tampak kanan peserta
Musrenbang 2013 bernyanyi bersama untuk memeriahkan suasana dalam acara ramah tamah.
Peserta Musrenbang 2013 menyimak pemaparan presentasi pembicara pada hari kedua.
22 mimbar juli 2013
Foto bersama seluruh peserta Musrenbang RSUD Dr. Soetomo tingkat Rumah Sakit Tahun 2013
bersama Jajaran Direksi RSUD Dr. Soetomo.
Peserta Musrenbang foto bersama usai senam pagi dan terapi tertawa yang dipimpin oleh Agus Ali Fauzi, dr., PSD,Pale,Med (ECU).
seputar soetomo
Seminar Nasional Keperawatan
Perawatan Terpadu pasien Celah Bibir dan Langit-langit sejak lahir hingga dewasa
Surabaya, 29-30 Juni 2013
Prof. M. Sjaifuddin Noer, dr., Sp.BPRE (K) memberikan presentasi dalam seminar. Penyerahan Doorprize dari CLP Center kepada peserta
yang beruntung.
Para pembicara seminar dan Smile Train selaku sponsor berfoto bersama. Kepala Smile Train memberikan doorprize kepada peserta.
Panitia Seminar berfoto bersama.
Seluruh peserta berfoto bersama usai seminar.
Posyandu, Pemeriksaan Deteksi Pendengaran, dan Seminar
Dalam Rangka Memperingati Hari Anak Nasional 2013
Oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSUD Dr. Soetomo dan FK. Unair
Surabaya, Selasa – 2 Juli 2013
Pelaksanaan Posyandu dan Pemeriksaan Deteksi Pendengaran bagi anak usia dini di wilayah sekitar.
Penampilan Paduan Suara Dharma Wanita RSUD Dr. Soetomo – FK Unair . gambar Kanan, Ketua Panitia, Ibu Gadis Agung Prasmono,
memberikan kenang-kenangan kepada anak dari Yayasan Penyandang Anak Cacat (YPAC) yang telah berpartisipasi membacakan puisi.
Tampak salah satu peserta dari Tim Penggerak PKK di wilayah Jatim bertanya saat sesi tanya jawab dalam Seminar bertema “Menyiapkan
Generasi Emas Menjadi Generasi yang Lebih Sehat dan Cerdas Melalui Stimulasi Janin dalam Kandungan, Deteksi Tumbuh Kembang dan
Deteksi Pendengaran”. Tampak kanan, pembagian doorprize oleh panitia kepada peserta.
Ketua DWP FK. Unair, Ibu Dyah Agung Pranoto, Ketua DWP RSUD Dr. Soetomo, Ibu Rini Dodo Anondo dan Ketua Panitia (No. 3,4 dan 5
dari kiri) berfoto bersama pembicara seminar dan moderator.
juli 2013 mimbar 25
seputar soetomo
Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama antara RSUD Dr. Soetomo : 1) dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri, Kota
Mojokerto tentang Pemeriksaan Kesehatan Bakal Calon Walikota & Wakil Walikota Tahun 2013, 2) dengan RSUD Dr. Mohamad Saleh Kota
Probolonggo tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan, 3) dengan PT Human Resources Provider tentang Penyediaan Tenaga Kerja
Operator Telepon dan 4) dengan PT Link Net tentang Penyediaan Layanan Televisi Kabel & Internet di Graha Amerta (kiri). Dan kanan para
peserta mendapat ucapan selamat dari Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH, Wadir Pelayanan Medik Dr. Kohar Hari Santoso,
dr, SpAnKIC , Wadir Penunjang medik Dra. Sri Widajati, Apt, SpFRS pada Kamis tanggal 2 Mei 2013 di Ruang Sidang I RSUD Dr. Soetomo.
Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama antara RSUD
Dr. Soetomo dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten
Probolinggoo tentang Pemeriksaan Kesehatan Bakal Calon Bupati &
Wakil Bupati Tahun 2013 pada Rabu 12 Juni 2013.
Dr Heman Kere dari RSUD Luwuk bersama Tim Bedah Kepala Leher
RSUD Dr Soetomo / FK Unair PABI/PEBKLI bersama Dr Ferry (RSUD
Palu Anestesi) dalam acara bakti sosial Strauma / gondok di RSUD
Luwuk Sulteng.
26 mimbar juli 2013
Bakti sosial / sosial surgery pada 12-16 Juni 2013 di RSUD Luwuk
oleh tim di bawah Prof. Sunarto Reksoprawiro, dr., SpB(K).Onk-KL.
Nampak Tim Bedah Kepala Leher RSUD Dr. Soetomo-FK Unair
PARI/PEBKLI bersama Tim RSUD Luwuk Sulteng.
Selain acara bakti sosial operasi gondok, di gelar acara kuliah
umum oleh Prof Sunarto dengan IDI Kab Banggai dan Bupati
Banggai, M Sofhan Mile, serta Talkshow dengan radio Setia Nada
oleh Dr Urip Murtedjo sebagai Ketua PP PABI & Tim Bedah KL
RSUD Dr. Soetomo.
sekilas info
Hospital Expo IX Tahun 2013
R
Oleh : Seksi Pemasaran
SUD Dr. Soetomo adalah salah satu penyelenggara
pelayanan publik di bidang kesehatan. Sebagai
penyelenggara pelayanan publik RSUD Dr. Soetomo
wajib memberikan informasi mengenai berbagai
pelayanan kesehatan yang ada kepada masyarakat
luas. Dengan adanya perkembangan masyarakat yang
semakin kritis dan menuntut kepuasan pelayanan yang
tinggi khususnya dalam bidang pelayanan kesehatan,
maka rumah sakit memandang perlu memberikan
perhatian yang serius dan menempatkan Pemasaran
sebagai program prioritas. Rumah sakit berkomitmen
untuk senantiasa berupaya meningkatkan mutu dan
mengembangkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Di sisi lain RSUD Dr. Soetomo sebagai Pusat rujukan
wilayah Indonesia Timur serta rumah sakit Pendidikan
mempunyai berbagai produk pelayanan kesehatan
yang dapat dimanfaatkan oleh institusi kesehatan,
institusi pendidikan maupun masyarakat luas. Produkproduk pelayanan, pelatihan dan penelitian kesehatan
tersebut belum semuanya diketahui dan dimanfaatkan
oleh masyarakat. Oleh karenanya perlu dilakukan upaya
pemasaran yang tepat, terarah, dan terkoordinir.
Salah satu upaya pemasaran yang dapat dilakukan
adalah melalui kegiatan pameran. Diharapkan melalui
kegiatan pameran ini institusi kesehatan, institusi
pendidikan, maupun masyarakat luas dapat lebih
mengenal produk layanan yang ada di RSUD Dr. Soetomo.
Adapun salah satu pameran rutin yang diikuti oleh RSUD
Dr. Soetomo yaitu Hospital Expo yang diselenggarakan
oleh Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)
Jawa Timur. Tahun 2013 ini ialah tahun ke-sembilan
terselenggaranya Hospital Expo dan kali keempat bagi
RSUD Dr. Soetomo mengikuti pameran tersebut.
Pameran Hospital Expo IX ini diselenggarakan selama
tiga hari berturut-turut pada tanggal 23–25 April 2013
dan bertempat di Hotel Shangri-La Surabaya. Pada
pameran ini, RSUD Dr. Soetomo menyajikan empat materi
pelayanan yang lebih difokuskan pada pelayanan rujukan
dari Rumah Sakit lain yang tergabung dalam PERSI, yaitu :
1. Klinik Fertilitas dari GrahaAmerta
Klinik Fertilitas memberikan pelayanan bayi tabung.
Pada pameran ini, kami sengaja mengambil tema ini
untuk dipasarkan ke pengunjung pameran tentang
pelayanan bayi tabung dari Klinik Fertilitas Graha
Amerta. Semua informasi terkait pelayanan dari Klinik
Fertilitas Graha Amerta tertuang pada media informasi
yang terdiri dari brosur, leaflet, slide show, dan poster
yang terpampang pada dinding saat pameran.
2. Tes Pathernity dan Identifikasi jenazah dari Instalasi
kedokteran Forensik
Tes Paternitas adalah tes DNA untuk menentukan
apakah seseorang (laki-laki) adalah ayah/bapak biologis
dari seorang anak. Tes ini membandingkan pola DNA
anak dengan terduga ayah untuk memeriksa bukti
pewarisan DNA yang menunjukkan kepastian adanya
hubungan biologis. Pelayanan ini diambil untuk materi
pameran Hospex tahun ini untuk dipasarkan lebih luas
lagi agar Rumah Sakit lain,maupun masyarakat umum
tahu lebih banyak terkait pelayanan tersebut. Semua
informasi terkait Tes Pathernity dan Identifikasi jenazah
tertuang pada media informasi yang terdiri dari slide
show dan poster.
3. Diagnosis TB dari Mikrobiologi Klinik
Instalasi Mikrobiologi Klinik menyajikan pelayanan
diagnosis TB dengan menggunakan peralatan-peralatan
yang lebih canggih. Dengan menggunakan alat-alat
tersebut, waktu pelayanan menjadi lebih cepat. Pelayanan
ini diambil pada pameran Hospital Expo IX untuk
memberikan informasi lebih luas kepada masyarakat
umum maupun instansi-instansi lain. Informasi terkait
pelayanan Diagnosis TB dari Mikrobiologi Klinik
terangkum pada poster dan slide show.
4. HIV / AIDS
Unit Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi (UPIPI) HIV
/ AIDS merupakan salah satu pelayanan unggulan dan
menjadi karakteristik di RSUD Dr. Soetomo. UPIPI telah
banyak berkontribusi dalam penanggulangan penyakit
HIV / AIDS di kawasan Surabaya maupun luar kota.
Pelayanan ini diambil untuk materi pameran Hospital
Expo agar informasi terkait UPIPI dapat lebih dikenal oleh
masyarakat umum maupun instansi-instansi lain.
Pada pameran Hospital Expo IX tahun 2013 ini, UPIPI juga
memberikan beberapa media informasi kepada pengunjung
pameran berupa makalah penelitian, leaflet, slide show, dan
poster.
Selain keempat materi tersebut yang disajikan, juga ada
konsultasi dan demontrasi pelayanan :
1. Basic Life Support dari IRD, tanggal 23 April 2013
Pada demonstrasi Basic Life Support dari IRD ini,
menampilkan demo pertolongan pertama terhadap
korban gagal nafas. Banyak pengunjung pameran yang
ikut berpartisipasi dalam demonstrasi Basic Life Support,
termasuk di antaranya Ketua Umum PERSI Pusat, Wakil
Gubernur Jawa Timur, dan Ketua Umum PERSI Jawa
Timur.
2. Akupuntur dari URJ Komplementer Alternatif, tanggal 24
April 2013
Demonstrasi Teknik Pengobatan Akupuntur ini
dilakukan oleh terapis dari URJ Komplementer Alternatif.
juli 2013 mimbar 27
sekilas info
Pengobatan Akupuntur ini dilakukan dengan cara
menusukkan jarum ke beberapa titik yang dianggap
perlu untuk ditusuk (sesuai dengan keluhan). Antusiasme
dari pengunjung pameran pada demonstrasi akupuntur
ini juga tinggi bahkan terlibat secara langsung untuk
mencoba teknik akupuntur.
3. Orthodonsia dari Instalasi Gigi dan Mulut, tanggal 25
April 2013
Instalasi Gigi Mulut berperan serta pada pameran Hospital
Expo IX tahun 2013 ini. Tema yang diambil yaitu tentang
Orthodonsia, perawatan pada gigi yang memerlukan
brachet. Pada demonstrasi kali ini, dokter dari Instalasi
Gigi dan Mulut memberikan beberapa informasi, tips,
dan saran bagi pengunjung yang mempunyai keluhan
pada gigi terutama untuk yang harus di lakukan pasang
brachet (kawat gigi).
Dalam rangka untuk
pada 3 Maret 2013,
M
enurut WHO, angka gangguan pendengaran
di dunia saat ini telah mencapai sebanyak
hampir sekitar 360 juta dimana 91% adalah
dewasa dan 9% adalah anak-anak, serta tingginya
angka prevalensi gangguan pendengaran pada
dewasa di atas usia 65 tahun. Asia Tenggara memiliki
prevalensi gangguan pendengaran yang tertinggi di
seluruh dunia. Dampak pada gangguan pendengaran
ini terutama amat berpengaruh dalam produktivitas
kerja, pendidikan serta kualitas hidup sehingga tidak
dapat tercapai hasil yang maksimal. Selain itu, faktor
usia berpengaruh pada penurunan kemampuan
pendengaran, keadaan ini disebut sebagai presbikusis
dengan prevalensi yang ditemukan pada usia 60 atau
67 tahun sekitar 77% di seluruh dunia. Gangguan
pendengaran yang tidak diatasi dengan baik dapat
mempengaruhi komunikasi dan berkontribusi
pada kehidupan sosial. Hal ini sering menyebabkan
penderita merasa kurang dihargai dan dengan
stigma memiliki kelambatan dalam memahami kata
yang didengar maupun diucapkan. Individu yang
mengalami penurunan pendengaran sering memilih
untuk menarik diri dari kehidupan sosial.
Dalam rangka untuk memperingati hari kesehatan
pendengaran yang jatuh pada tanggal 3 Maret
2013, dilakukan beberapa kegiatan dari bagian THTKomunitas RS.Soetomo, Surabaya.
Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan,
skrining pendengaran di berbagai sekolah, Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Posyandu.
Diharapkan dengan kegiatan ini dapat membuat
masyarakat makin mengerti betapa pentingnya
menjaga kesehatan pendengaran demi meningkatkan
kualitas hidup. Berikut kegiatan-kegiatan yang
dilakukan dalam rangka memperingati hari kesehatan
pendengaran diantaranya :
Kunjungan Wakil Gubernur Jatim, Syaifullah Yusuf ke stand RSUD Dr.
Soetomo didampingi oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo, Dodo Anondo, MPH
Jumlah pengunjung pada pameran Hospex IX tahun
2013 ini sebanyak 169 pengunjung yang berasal dari Rumah
Sakit lain, Instansi pendidikan, perusahaan farmasi, dan
masyarakat umum. Tamu-tamu VIP yang berkunjung ke
stand pameran RSUD Dr. Soetomo yaitu Wakil Gubernur
Jawa Timur, H. Syaifullah Yusuf ; Ketua Umum PERSI Pusat, Dr.
dr. Sutoto, M.Kes ; Ketua PERSI Jawa Timur, dr. Dodo Anondo,
MPH.
Dalam kesempatan ini kami membuka peluang bagi
unit kerja yang telah siap secara internal dan memerlukan
publikasi pelayanan, dapat menyampaikan usulan kepada
Bidang Pemasaran & Rekam Medik untuk kegiatan tahun
2014.
Semoga dengan berpartisipasinya RSUD Dr. Soetomo
dalam pameran-pameran kesehatan dapat lebih
meningkatkan citra positif RSUD Dr. Soetomo.
28 mimbar juli 2013
Skrining pendengaran,
penyuluhan dan pemeriksaan
telinga murid SMP dan
SMA Ulul Albab Sepanjang
pada Selasa, 26 Februari
2013 ditandai dengan
penandatanganan kanvas
dengan slogan dan motto.
Pemeriksaan Kesehatan di
Puskesmas Wates Mojokerto
dan Penyuluhan di SMAN 2
Mojokerto
Kamis, 28 Februari 2013
oleh Dr.dr.NyiloPurnami,
Sp.THT-KL(K) diikuti oleh
tanya jawab dan pemberian
souvenir kepada siswa SMU
2 Mojokerto
memperingati hari kesehatan pendengaran yang jatuh
dilakukan beberapa kegiatan dari bagian THTKomunitas RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Telinga pada Kegiatan
”Motor Pintar“ pada Sabtu, 9 Maret 2013, tampak Panitia Kegiatan
“Motor Pintar”.
Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan Telinga pada Seminar
” World Down Syndrome Day “ Kamis, 21 Maret 2013, tampak
panggung ”World Down Syndrome Day".
Pemeriksaan Kesehatan dan Skrining
Pendengaran Lansia di Mojokerto pada Selasa, 26 Maret 2013,
tampak petugas sedang melakukan skrining pendengaran Lansia
Pemeriksaan Kesehatan Telinga di SLB Karya Mulia pada Jumat,
9 April 2013 tampak para Pengajar, Siswa SLB Karya Mulia yang
memiliki double handicap dan Tim Kesehatan berfoto bersama.
Pemeriksaan Kesehatan Telinga pada Acara Pertemuan Tuna
Laring Jumat, 19 April 2013 tampak para anggota Tuna Laring
berlatih sendawa agar dapat mengeluarkan suara sehingga dapat
berkomunikasi dengan orang lain.
Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan pada acara Festival Pelopor
Kartini pada Minggu, 21 April 2013 tampak Lokasi stand Pameran di
Jl. Kartini Gresik.
juli 2013 mimbar 29
sekilas info
KENDALI MUTU, AYO MAJU!
Oleh : Dewi Maryam, M, Kep.
M
utu pelayanan kesehatan telah dimulai
semenjak dari tempo dulu seperti yang telah
ditemukan dalam berupa dokumen-dokumen
tulisan, gambar, relief maupun patung kuno. Kendali mutu
pelayanan kesehatan dimulai dari diri dokter sampai awal
1900-an, selanjutnya oleh perawat dan teman sejawat (peer
review, pada tahun 1920), kemudian melalui data statistik
pada tahun 1920-1940 dan kegiatan menjaga mutu melalui
Quality Assurance (1960), Gugus Kendali Mutu (1960) dan
Continous Quality Improvement (1980), dimana mutu
merupakan tanggung jawab bersama.
Dalam perkembangannya ada tiga model penekanan
pengorganisasian pelayanan kesehatan yang utama :
1. Pendekatan
Profesional
(Organisasi
fungsional
profesional), dimana pusat organisasi pelayanan
kesehatan adalah para dokter dan paramedis.
2. Pendekatan
Birokratis,
yang
mengacu
pada
pengorganisasian berdasar teori manajemen modern
dengan prinsip-prinsip manajemen.
3. Model atau pendekatan peningkatan mutu berkelanjutan
(Continous Quality Improvement)
dengan
sejarah
pertumbuhan
dan
Sesuai
perkembangannya, maka program peningkatan mutu
pelayanan terdiri dari :
1. Quality Assurance
Dimulai semenjak tahun 1960an, dimana dalam masa ini
terlihat bahwa peningkatan mutu pelayanan berorientasi
kepada provider (pemberi pelayanan), umpan balik pada
provider dalam upaya peningkatan pelayanan, quality
assurance ini pula merupakan suatu sistim prosedur yang
digunakan untuk mengevaluasi nursing care. Quality
Assurance adalah mencakup beberapa komponen antara
lain adalah utilization review, medical care, evaluation, risk
management, tinjauan sejawat, evaluasi mutu perawatan
pasien dan sebagainya. Sering pula diartikan sebagai
menjamin mutu atau memastikan mutu yang berarti
meyakinkan orang, mengusahakan sebaik-baiknya,
mengamankan atau menjaga. (Wijono, D. : 2000)
2. Total Quality Management
Total Quality Management (TQM) atau Manajemen
Mutu Menyeluruh adalah suatu konsep manajemen yang
telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu dari
berbagai praktek manajemen serta usaha peningkatan
dan pengembangan produktivitas. Di masa lampau,
literatur manajemen berfokus pada fungsi-fungsi kontrol
kelembagaan, termasuk perencanaan, pengorganisasian,
perekrutan staf, pemberian arahan, penugasan, strukturisasi
dan penyusunan anggaran. Konsep manajemen ini
membuka jalan menuju paradigma berpikir baru yang
memberi penekanan pada kepuasan pelanggan, inovasi dan
peningkatan mutu pelayanan secara berkesinambungan.
Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya “perubahan
paradigma” adalah menajamnya persaingan, ketidakpuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan dan produk,
pemotongan anggaran serta krisis ekonomi. Meskipun akar
TQM berasal dari model-model perusahaan dan industri,
namun kini penggunaannya telah merambah sturuktur
manajemen, baik di lembaga pemerintah maupun lembaga
30 mimbar juli 2013
nirlaba. (Total Quality Management, 2004, http:www.
deliveri.org/guidelines/policy/pg_6/pg_6_appendixi.
htm.)
TQM adalah pendekatan berorientasi pelanggan yang
memperkenalkan perubahan manajemen yang sistematik
dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk
dan pelayanan suatu organisasi.
3. Quality Improvement
Dimulai semenjak tahun 1990an, digunakan untuk :
-
mengevaluasi nursing care yang berfokus
kepada semua pemberi pelayanan, tidak hanya
pada penampilan praktek individu yang antara
lain meliputi hasil pada klien atau pendidikan
kesehatan pada klien.
-
Dibandingkan dengan standar institusi, efektifitas
kerja dan dibandingkan dengan organisasi lain.
GKM adalah kegiatan pemecahan masalah mutu untuk
perbaikan pelayanan suatu unit kerja, menggunakan
pendekatan pemecahan masalah PDCA baik tulta (tujuh
langkah) ataupun delta (delapan langkah). Ada 3 ide dasar
dalam Gugus Kendali Mutu :
1. Sumbangan bagi perbaikan
2. Menghormati harkat manusia
3. Setiap orang memiliki potensi
Tujuan dari pembentukan GKM adalah :
Pengembangan diri dan kepemimpinan
Meningkatkan produktivitas
Efisiensi sumber daya
Meningkatkan kerjasama dan peran serta karyawan
Menggerakkan seluruh karyawan dalam pemecahan
berbagai masalah pekerjaan
Meningkatkan komunikasi dan interaksi antara
karyawan dan pimpinan
Mendapatkan kepuasan kerja
Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan
serta iklim yang sehat dan aman
Optimalisasi daya pikir dan potensi karyawan
MEMBUAT RISALAH KENDALI MUTU
Ada beberapa syarat dalam penentuan masalah, yaitu :
masalah terjadi secara berulang-ulang (repetitive), terjadi
ditempat kerja, tidak melibatkan unit lain, dalam batas
wewenang gugus menyelesaikan, penting tapi tidak
mendesak. Sedangkan dalam penentuan Tema yang akan
kita ambil, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan
yaitu : tingkat kesulitan penyelesaian masalah, hubungan
dengan target, perkiraan waktu/biaya penyelesaian,
perkiraan hasil yang diharapkan, dan tingkat pemahaman
anggota akan masalah, serta tingkat kepentingan/
kedaruratan.
Secara umum, persoalan mutu dapat ditemukan pada
hal-hal berikut ini :
1. Deviasi pada proses/hasil produksi ; pada setiap
proses dan hasil dalam suatu rangkaian produksi
pada umumnya memiliki suatu standar yang terukur,
sehingga bila proses atau hasil tidak sesuai standar,
dapat dikatakan telah terjadi penyimpangan (deviasi)
dan ini adalah persoalan mutu yang harus segera
diatasi untuk mencegah penyimpangan semakin
berlarut-larut.
2. Keluhan pelanggan (konsumen)
Mutu identik dengan kepuasan pelanggan. Tidak
perlu menunggu banyak keluhan yang kita peroleh,
satu saja keluhan sudah cukup bagi kita untuk segera
menyelesaikannya.
3. Perubahan kebijakan mutu
Setiap perubahan kebijakan tentu harus ditindaklanjuti
dengan penyesuaian disegala bidang agar tidak
menghadapi kendala secara internal.
4. Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi dapat menjadi sumber persoalan mutu
yang sangat potensial untuk ditindaklanjuti oleh setiap
tahapan proses didalam suatu instansi/perusahaan.
5. Penerapan Standart Manajemen mutu nasional/
internasional
SMN, ISO, CSR, JCI atau standart manajemen
internasional lainnya dalam penerapannya, masingmasing standar itu memiliki tuntutan yang berbedabeda dan harus dipenuhi, sehingga perusahaan yang
mengadopsi standart tersebut mendapatkan predikat
baik dimata rekanan dan pelanggan. Pada prakteknya,
memenuhi tuntutan standart tersebut mengharuskan
setiap proses didalam perusahaan harus berusaha
melakukan perbaikan mutu berkelanjutan, itulah sebabnya
penerapannya menjadi salah satu sumber persoalan yang
harus terus menerus diatasi.
Ada beberapa kegiatan yang harus kita kerjakan dalam
pembuatan risalah GKM
1. Langkah 1, Menentukan tema dan judul (PLAN)
- Tuliskan gambaran secara singkat bagaimana
penetapan tema dan judul
- Tuliskan juga alat kendali mutu yang digunakan
dalam penetapan tema dan judul
- Uraikan alas an pemilihan judul dengan
menggunakan dimensi QCDSM
- Akhir langkah ini harus disetujui oleh pimpinan
2. Langkah 2, mencari penyebab masalah (PLAN)
- Gambarkan bagaimana mencari penyebab
masalah dari inventarisasi factor penyebab hingga
penentuan calon penyebab dominan
- Gambarkan alat kendali mutu yang digunakan
3. Langkah 3, menguji factor penyebab (PLAN)
- Gambarkan bagaimana melakukan pengujian
terhadap penyebab dominan secara singkat
- Gambarkan alat kendali mutu yang digunakan
4. Langkah 4, membuat rencana dan melaksanakan
perbaikan (DO)
- Gambarkan
secara
singkat
bagaimana
mengembangkan perbaikan dan target keberhasilan
- Diakhir langkah ini harus diketahui /disetujui oleh
pimpinan
5. Langkah 5, meneliti hasil perbaikan (CHECK)
- Bandingkan penyebab untuk data sebelum dan
sesudah perbaikan
- Bandingkan judul untuk data sebelum dan sesudah
perbaikan
- Tuliskan alat kendali mutu yang digunakan
6. Langkah 6, membuat standar baru (ACTION)
- Tuliskan standar prosedur yang dihasilkan pada
perbaikan masalah
- Tuliskan standar hasil yang diperoleh
- Standar yang dihasilkan harus disyahkan oleh
pimpinan
7. Langkah 7, menemukan data baru dan menentukan
rencana berikutnya (ACTION)
- Gambarkan secara singkat bagaimana menetapkan
rencana berikutnya
- Gambarkan juga alat kendali mutunya
- Pada akhir langkah ini harus diketahui pimpinan
Ada beberapa alat bantu kendali mutu yang dapat kita
gunakan dalam pembuatan risalah GKM, yaitu :
1. Stratifikasi atau pemilahan
Upaya untuk memilah kedalam kelompok yang lebih
kecil sehingga menjadi jelas dan memudahkan untuk
ditindaklanjuti.
2. Check Sheet
Lembar periksa data yang praktis untuk mengumpulkan
dan menyusun data secara otomatis sebagai sumber
informasi bagi tindakan atau pengambilan keputusan
lebih lanjut. Ada beberapa macam check sheet,
berdasarkan fungsinya ada 2, yaitu 1) Recording Tally
Sheet (digunakan untuk mencatat suatu kejadian atau
proses) dan 2) Inspection Tally Sheet (digunakan untuk
melakukan pemeriksaan atau pengendalian)
3. Diagram Pareto
Salah satu alat bantu yang handal dalam pengendalian
mutu, cara membuat :
1. Tentukan metoda dan waktu pengambilan data
2. Buat stratifikasi data berdasarkan satuan atau waktu
yang terpakai, frekuensi kejadian atau berdasarkan
nilai ekonomisnya.
3. Susunlah data dalam “lembar data untuk diagram
pareto” yang memuat jumlah data masing-masing
factor, presentase, jumlah kumulatif dan presentasi
kumulatif.
4. Gambar diagram pareto dengan urutan :
a. Buat sumbu x dan y, tentukan skala
b. Dari lembar data yang sudah tersedia, gambarlah
balok masing-masing factor dengan ukuran lebar
yang sama, sesuai jumlah data
c. Dengan menggunakan jumlah kumulatif,
tentukan titik kumulatif masing-masing factor,
lanjutkan dengan menarik garis kumulatif, dimulai
dari titik 0 (perpotongan sumbu x dan y)
d. Tuliskan masing masing label factor dibawah garis
horizontal
e. Tuliskan jumlah masing-masing factor diatas balok
f. Tuliskan persentase kumulatif pada bagian
sebelah kanan gambar diagram
g. Tuliskan ukuran yang dipakai (satuan, frekuensi
juli 2013 mimbar 31
sekilas info
dst) pada garis vertical (sumbu y)
h. Cantumkan juga di ujung kiri atas diagram : total
data dan periode pengambilan data
i. Jangan lupa untuk mencantumkan judul
Agar diagram pareto memberikan hasil yang
maksimal, maka yang paling penting ditindaklanjuti
adalah ANALISA PARETO, sebaiknya analisa tidak dibatasi
dari satu segi saja akan tetapi pada berbagai pengukuran,
misalnya berdasarkan pada satuan, frekuensi, waktu atau
financial, karena banyak kasus yang menunjukkan bahwa
bila ditinjau dari segi frekuensi mungkin tidak tampak
prioritas yang menonjol tapi bila dianalisa berdasarkan
financial ternyata memperlihatkan perbedaan yang
mencolok.
4. Histogram
Salah satu jenis grafik batang yang digunakan untuk
mengetahui penyebaran atau distribusi dari sekelompok
data hasil produksi. Dibuat dengan cara membagi data
pengukuran hasil produksi kedalam sub grup atau kelas,
kemudian menghitung frekuensi yang timbul pada
masing-masing kelas, dan jumlah ini kemudian sebagai
bagian vertical dari diagram. Manfaat dari histogram :
a. Mengetahui hasil pengembangan produk/jasa yang
baru
b. Mengetahui hasil penerapan alat atau tehnologi baru
c. Mengetahui
hasil
peningkatan
mutu-biaya,
penyerahan dan mutu
d. Mengetahui kondisi pengendalian proses
e. Mengetahui hasil pekerjaan administrasi, manajemen
penjualan, pelayanan dan juga hasil perbaikan.
5. Diagram Ishikawa
Diagram sebab akibat atau diagram tulang ikan,
dalam penggunaannya, membutuhkan alat bantu lain,
yaitu stratifikasi dan brainstorming (sumbang saran).
Stratifikasi perlu dilakukan agar penyebab bisa terurai
secara sistematis, sedangkan brainstorming akan
membantu untuk menemukan penyebab sebanyakbanyaknya sehingga penyebab yang sesungguhnya
dapat teridentifikasi dengan jelas.
Cara membuat diagram ishikawa :
a. Bagian akibat (kepala ikan) berada disebelah kanan,
memuat suatu persoalan, menunjukkan ukuran mutu
yang jelas.
b. Bagian penyebab, factor-faktor penyebab akan
mengisi bagian kecil yang disebut duri-duri tulang
ikan. Setiap ujung tulang ikan akan berupa anak panah
yang mengarah kekepala ikan, menggambarkan
bahwa semua factor penyebab tersebut berkorelasi
terhadap kepala ikan. Stratifikasi factor penyebab
yang paling sering digunakan adalah 4 M 1 E (man,
machine, method, material and environtment).
6. Nominal Group Technique
Alat bantu pengambil keputusan yang lebih baik
melalui tehnik pengumpulan ide/pendapat (seperti
brainstorming) dan yang kemudian ditentukan prioritas
berdasarkan nominasi kelompok melalui jumlah nilai
atau angka terbesar, tahapan NGT sama dengan tahapan
brainstorming akantetapi dalam tehniknya, terutama
tahaap pengumpulan ide, NGT berbeda karena pada
NGT dilakukan dengan “SILENTLY” (diam), dengan cara
menuliskan ide/pendapat pada kertas/kartu ide yang
tersedia, tanpa mencantumkan nama. Setiap anggota
memberikan ranking pada tiap ide, dengan metode yang
sama, pada daftar masing-masing (metode ini disepakati
32 mimbar juli 2013
bersama, misalnya memberikan angka terbesar pada
rangking tertinggi). Kemudian dilakukan diskusi untuk
memberikan penekanan logis terhadap urutan yang
diperoleh. NGT bermanfaat :
a. memungkinkan setiap orang dalam kelompoknya
mempunyai hak suara yang sama dengan anggota
lain
b. komitmen kelompok akan lebih besar bila
keputusan telah disepakati sesuai aturan masingmasing
c. Lebih memungkinkan setiap orang berkontribusi
karena bisa menghindari rasa malu/rendah diri
akibat tidak bisa menyampaikan ide secara lisan
seperti dalam brainstorming
d. Umumnya keputusan yang diambil akan lebih
bermutu karena ide yang unik, lebih banyak dan
lebih logis.
7. Peta kendali
Peta kendali adalah gambar yang menunjukan
perubahan-perubahan yang terjadi selama satu
periode produksi sehingga bisa diselidiki apakah suatu
titik abnormal terhadap standar batas maksimum
atau minimum yang telah ditentukan atau tidak.
Kegunaannya:

Untuk mengidentifikasi variasi

Untuk menentukan kontrol dan kapasitas statistical
control

Untuk mengetahui kapan perubahan perlu
dilakukan

Untuk mengetahui tanggung jawab guna perbaikan
8. Grafik
Adalah : Menuliskan/mencatat fakta atau data yang
diperoleh dari suatu kejadian dan digunakan sesuai
kebutuhan, tujuannya adalah :
- Menerangkan.
- Memahami keadaan.
- Mengendalikan suatu kondisi.
- Merencanakan.
- Menghitung.
Ada beberapa grafik yang biasa digunakan dalam
pembuatan risalah :
- Grafik batang
- Grafik sabuk
- Grafik garis
- Grafik Pai, yaitu Suatu Diagram berbentuk lingkaran
dengan menggambarkan komposisi beberapa
bagian dalam suatu pengukuran
- Grafik radar
- Grafik laba-laba, yaitu suatu diagram berbentuk
seperti sarang laba-laba, berfungsi sebagai alat
yang menunjukkan kemajuan suatu tim dalam
menjalankan aktifitas GKM.
9. Diagram pencar (scater)
Diagram yang menunjukkan hubungan/korelasi antara
2 faktor dan tingkatannya (kuat/lemah). Tujuannya
: Mengetahui adanya korelasi antara dua factor dan
Mengetahui trend korelasi
Ada 2 cara dalam membuat diagram scater :
1) Median, caranya : tentukan variable x dan y, lakukan
collecting data dan waktunya, lalu gambar sumbu x
dan y, tentukan nilai tertinggi dan terendah, berikan
tanda titik diagram, uji korelasi dan garis regresi.
2) R square, bisa dilakukan dengan penghitungan
manual atau dengan bantuan program SPSS.
sekilas info
Makanan” Pintar“
Penajam Konsentrasi
Banyak makanan dan suplemen yang digadang-gadang dapat mempertajam konsentrasi
dan fokus, memperluas daya ingat, perhatian, dan fungsi otak. Benarkah ?
T
idak dapat dipungkiri, ketika kita mengalami
penuaan, tubuh pun mengikuti. Berita bagusnya,
Anda dapat meningkatkan kesempatan untuk
mempertahankan otak tetap sehat jika menambahkan
makanan "pintar" berikut ke daam menu sehari-hari. Tentu
saja, konsumsi yang cukup adalah yang terbaik. Tidak
ber!ebihan.
Kafein
Tidak ada senjata rahasia untuk meningkatkan IQ atau
membuat Anda semakin pintar. Namun, beberapa unsur
tertentu, seperti kafein, menurut WebMD, dapat memberi
tenaga dan membantu Anda untuk lebih fokus dan
konsentrasi.
Terdapat dalam kopi, cokelat, minuman energi, dan
beberapa jenis obat, kafein membuat Anda terbangun
dengan cepat, walau efeknya hanya untuk jangka pendek.
Akan tetapi, jangan terlalu banyak mengonsumsi kafein,
Terlalu banyak akan memicu ketidaknyamanan dan
kegelisahan.
Gula
Gula adalah bahan bakar kesukaan otak. Bukan gula
pasir, melainkan glukosa, hasil metabohsme dari gula dan
karbohidrat yang Anda santap sehari-hari. Karena itu, satu
gelas minuman manis bisa menambah daya ingat, proses
berpikir, dan kemampuan mental. Efeknya sama seperti
efek kafein : jangka pendek.
Sebaliknya, terlalu banyak gula akan membuat memori
rusak, demikian pula tubuh Anda. Karena itu, jangan terlalu
banyak menambah karbohidrat dan sumber gula lainnya.
Dengan demikian, daya ingat anda tetap oke, sementara
berat badan tidak bertambah.
Sarapan
Tergoda untuk tidak sarapan ? Banyak studi
menyebutkan bahwa sarapan akan meningkatkan
daya ingat jangka pendek dan perhatian. Pelajar yang
selalu sarapan cenderung punya prestasi lebih baik bila
dibandingkan dengan yang melewatkan sarapan.
Jenis makanan terbaik untuk sarapan adalah produk
susu, buah-buahan, dan bijian utuh. Hanya saja, seperti
biasa, jangan sarapan terlalu banyak. Sarapn berlebih justru
akan menurunkan konsentrasi.
Ikan
Sumber protein yang berhubungan dekat dengan
kesehatan otak adalah ikan. Kaya akan omega-3, asam lemak
yang penting untuk fungsi dan perkembangan otak.
Menu yang kaya akan omega-3 dapat menurunkan risiko
terkena demensia dan stroke, memperlambat penurunan
fungsi mental, dan memainkan peran penting dalam
mempertahanikan daya ingat, terutama ketika usia semakin
menua.
Untuk kesehatan otak dan jantung, disarankan
mengonsumsi ikan dua kali per pekan.
Kacang dan Cokelat
Kacang adalah sumber antioksidan, terutama vitamin
E. Vitamin tersebut dapat mencegah penurunan fungsi
kognitif sejalan dengan bertambahnya usia. Cokelat hitam
juga mengandung antioksidan.
Nikmati kacang dan cokelat hitam untuk memperoleh
manfaatnya, tanpa harus mengalami kelebihan kalori, lemak
atau gula. Sekali lagi konsumsi harus dalam batasan cukup.
Alpukat dan Bijian Utuh
Setiap organ di dalam tubuh sangat tergantung pada
aliran darah, termasuk jantung dan otak. Mengonsumsi
menu yang kaya akan bijian utuh dan buah seperti alpukat
akan mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan
menurunkan kolesterol jahat.
Bijian utuh, seperti popcorn dan gandum, berkontribusi
dalam ketersediaan serat dan vitamin E. Walau alpukat
mengandung lemak, lemak tersebut adalah jenis tak jenuh
tunggal, yang bisa memperlancar peredaran darah.
Menu Makan Seimbang
Kedengarannya membosankan, tetapi menu makan
seimbang sangat bagus untuk kesehatan otak. Menu yang
minim nutrisi akan mengurangi kemampuan Anda untuk
berkonsentrasi. Makan terlalu banyak atau terialu sedikit
akan mengganggu kemampuan untuk fokus.
Makan terlalu berat akan membuat Anda mengantuk, sedangkan kalori
yang terlalu sedikit akan menyebabkan Anda kelaparan. Akibatnya,
karena mengantuk atau kelaparan, Anda tidak bisa berkonsentrasi.
Sumber : Dian Savitri, Tabloid Gaya Hidup Sehat, No.19/Th.XIII, 3-19 Agustus 2012, hal.18-19
juli 2013 mimbar 33
sekilas info
Cara Sehat
Menurunkan Berat Badan
1. Mulailah sekarang juga!
Menurunkan berat badan tak cukup hanya bermodalkan
niat. Anda perlu tekad dan semangat baja. Bagaimana berat
bisa turun, kalau Anda tak kunjung memulainya?
2. Pasang target yang masuk akal
Tetapkan target di awal program. Tak usah muluk-muluk.
Turun berat badan 0,5 kg per minggu adalah ideal. Bila
drastis justru berbahaya bagi kesehatan. Untuk tambahan
motivasi, gantunglah hot pants atau celana jins favorit Anda
yang sudah lama ngumpet di lemari, di tempat yang mudah
terlihat.
3. Tak perlu terlalu ketat
Anda tetap butuh 1.200-1.500 kalori per hari agar tubuh
tetap prima. Membabat kalori hingga tersisa 600 sampai
800 kalori per hari akan memperlambat proses metabolisme
tubuh. Jika metabolisme berjalan lambat, kesempatan
lemak menimbun dalam tubuh pun makin besar. Bukannya
langsing, malah penyakit yang datang.
4. Percepat makan pagi
Jangan menghapus makan pagi. Sebuah penelitian
mengungkapkan, 4.000 orang Amerika dewasa yang
berhasil menurunkan berat badannya sekitar 15 kg dalam
setahun adalah mereka yang tak pernah lupa sarapan.
Biasakan sarapan pukul 9.00 cobalah digeser menjadi pukul
7.00 agar proses pembakaran energi dimulai lebih cepat.
5. Jangan asal sarapan
Mulailah hari dengan sarapan 300-400 kalori, tapi bukan
dengan makanan berlemak tinggi. “Pilihlah setangkup
roti gandum panggang isi dadar 1 butir telur, ditambah 1
mangkuk salad. Atau, 100 gram nasi dengan 1 potong ikan
ditambah 1 mangkuk sayur,” saran dr. Pauline Endang SpGK,
dokter spesialis gizi klinis di Jakarta.
6. Kunyah makanan 36 kali!
Coba hitung, berapa jumlah kunyahan Anda sewaktu
makan? Jika kurang dari 36 kali, cobalah tambah. Makin
lama Anda mengunyah, makanan akan lebih mudah dicerna,
Anda pun akan lebih mudah merasa kenyang.
7. Perbanyak minum air putih
“Kurang minum bisa memperberat kerja ginjal yang
dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. Hal ini dapat
mengganggu sistem metabolisme tubuh,” kata dr. Endang.
Jika Anda rajin minum air putih 1,5 liter atau 8 – 10 gelas
per hari, tanpa diet apa pun, maka dalam waktu satu tahun
bobot Anda bisa turun hingga 2,5 kg.
8. Gerak, dong!
Olahraga selama 60-90 menit, 3-4 kali seminggu, wajib
dilakukan. Paduan aerobik berupa joging dan jalan kaki,
masing-masing berselang-seling setiap 3 menit, cukup
efektif membakar lemak. Jika tak sempat, berjalan kaki
34 mimbar juli 2013
keliling rumah atau ruangan kantor selama 5 menit setiap
selang satu jam bisa membakar 200-300 kalori.
9. Lebih banyak serat
Serat juga punya peran besar dalam mengusir lemak.
Makin banyak serat yang masuk dalam tubuh, volume
feses akan makin cepat membesar karena serat bersifat
menyerap air. Orang dewasa perlu 21 gram serat per
hari. “Jika Anda biasa makan buah dan sayur, tambahlah
porsinya menjadi 5 mangkuk per hari. Bagilah dalam 5 kali
makan,” anjur dr. Endang.
10. Buah saja tak cukup
Anda akan mudah kelaparan kalau hanya makan
buah atau sayur. Masukkan 15%-20% protein di setiap
menu Anda untuk meningkatkan metabolisme. Sistem
pencernaan butuh energi untuk melakukan proses
metabolisme. (f )
Jika cara di atas susah untuk programkan, silahkan
melihat solusi lainnya di http://goo.gl/qsCMo solusi
menurunkan berat badan tanpa olahraga, tanpa
pantangan makanan....
Sumber : http://www.obatcepatlangsing.com –
Kumpulan informasi untuk melangsingkan tubuh
ruang seni
MUTIARA HIKMAH
KATA-KATA HIKMAH
Membuat toko itu mudah,
membuatnya tetap buka itu seni.
--- Pepatah Kuno ---
Sahabatku, ada 3
1. 2. 3. Ada 3 hal yang menghancurkan kehidupan kita :
1. Kemarahan
2. Kesombongan
3. Dendam, iri, dengki.
Burung yang terlalu banyak berkicau
tidak membuat sarang.
--- Pepatah Afrika ---
Ada 3 hal yg tak boleh hilang dari kehidupan kita :
1. Cinta kasih
2. Keluarga
3. Sahabat
Iri dengar sukses orang lain akan
mendatangkan kehancuraan pada diri sendiri
--- pepatah Kuno ---
Ada 3 hal yang tak pernah kekal :
1. Kekayaan
2. Keberhasilan
3. Mimpi
Ada 3 hal yang membuat kita berharga :
1. Komitmen
2. Kerendahan hati
3. Kerja keras
Anda dapat melakukan apapun jika punya
antusiasme. Antusiasme itu adalah ragi yang
membuat harapan menjulang ke bintangbintang. Dengan antusiasme, akan ada
prestasi. Tanpa antusiasme,
yang ada hanya alibi.
--- Henry Ford ---
hal yang tak pernah kembali :
Waktu
Perkataan
Kesempatan
Ada 3 hal yang membuat kita kuat :
1. Keikhlasan
2. Harapan
3. Selalu mengingat Allah swt....
Sumber : luvabenbaby.blogspot.com
Kelemahan terbesar kita terletak pada
menyerah. Jalan paling pasti untuk sukses
adalah selalu mencoba sekali lagi.
--- Thomas Alva Edison ---
Hari Besar Kesehatan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
TANGGAL
9 Juli
12 Juli
17 Juli
23 Juli
01 Agustus
01-07 Agustus
15 September
16 September
17 September
21 September
24 September
28 September
30 September
04-12 September
KETERANGAN
Hari Keluarga Nasional
Hari Diabet Nasional
Hari Saka Bakti Husada
Hari Anak Nasional
Hari Remaja Asia
Pekan ASI Se- Dunia
Hari Peduli Limfoma se- Dunia
Hari Pangan Nasional
Hari Palang Merah Indonesia
Hari Alzheimer se- Dunia
Hari Jantung se- Dunia
Hari Rabies se- Dunia
Hari Hati Sedunia
Pekan Peduli Hepatitis B
Hari Besar Kesehatan
Sumber : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011
Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
juli 2013 mimbar 35
tokoh
Hj.Warsiti Suherman,S.Keb.Bd
Riwayat Pendidikan
Berhasil menyelesaikan pendidikan di SDN Magetan (Th 1979),
SMP Surabaya (Th 1982), Sekolah Perawat Kesehatan Angkatan
Laut (Th 1985), P2B Pamekasan (Th 1991), Akademi Kebidanan
Sutomo (Th 2002), dan S1 Bidan Unair (Th 2012).
Riwayat Hidup
Lahir di Magetan, pada tanggal 2 Mei 1966. Ayahnya bernama
Soekotjo, dan ibunya bernama Endang Sudarti. Ia tiga bersaudara,
yakni dr. Rijanto (kakak), dan Nastiti S.Sas (adik). Menikah pada 1991
di Surabaya dengan dr. Djamil Suherman, SpOG, yang sekarang
dinas di RSU Mardi Waluyo Blitar. Ia memiliki dua putri, yaitu Rahma
Wulan Pratiwi Suherman, yang kini masih studi di Fak Kedokteran
Unair, dan Levita Dyah Kartika Suherman, yang masih sekolah di
SMA 2 Surabaya.
Riwayat Pekerjaan
Tahun 1985 mulai berkerja di RSUD dr.Soetomo Surabaya
ditempatkan di Ruang Paru Wanita .
Tahun 1986 Diangkat sebagai CPNS dan PNS. Karena untuk
meningkatkan ilmu dan pengetahuan maka pada tahun 1990
melanjutkan pendidikan P2B di Pamekasan selama 1 Tahun, sesuai
dengan kompetensi kebidanan setelah lulus di pindah tugas di
bagian Ruang Kandungan yang saat ini Ruang Merak sebagai Bidan
Pelaksana.
Tahun 2005 sebagai wakil Kepala Ruang Merak.
Tahun 2007 sebagai Kepala Ruangan di Ruang Merak
Tahun 2011 sampai sekarang sebagai kepala keperawatan Irna
Obgin Pengalaman Suka dan Duka Selama Bekerja di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya
Tidak terasa sudah 28 Th mengabdi di Rumah Sakit tercinta ini
banyak sekali pengalaman dan kesempatan-kesempatan untuk
peningkatan menimba ilmu yang sangat bermanfaat dalam
memberikan pelayanan ke pasien,.Pertama kali bekerja saya
ditempatkan di Ruang Paru Wanita yang saat ini Ruang Palem II
berbagai pengalaman saya dapatkan yang sebelum nya tidak
pernah saya dapatkan salah satunya bagaimana merawat pasien
dengan haemoptoe profuse betapa paniknya melihat pasien batuk
yang mengeluarkan darah yang sangat banyak yang waktu
pendidikan dulu belum pernah saya tahu,ternyata dokter yang
sangat cekatan menangani pasien itu langsung pasien itu baik
kembali waktu itu yang jaga dr Wisnu Prajoko Spesialis Paru yang
waktu itu masih PPDS,pengalaman penanganan pasien haemotoe
sangat berharga bagi saya,
Karena cita cita saya ingin jadi bidan maka saya meneruskan
sekolah bidan, dengan permohonan ke bidang keperawatan dan
direktur Rumah Sakit Alhamdulillah permohonan saya di setujui.
waktu itu saya lulus bidan th 1991.
Selanjutnya tak kalah hebohnya saat mutasi ke bagian
Kebidanan dimana saya harus menerapkan ilmu tambahan baru
yang saya dapatkan dari ijazah kebidanan. Di Ruang Kandungan
(nama Merak saat ini) berbagai kasus yang saya dapati dan temanteman baru terutama Ibu-ibu Bidan Senior dengan berbagai
karakter. Saat itu pegawai siapapun yang di mutasi ke Bagian
Kebidanan pasti terbirit-birit karena sangat dikenal teman-teman
Bidan yang Galak ( sebutan Bidan saat itu) atau masuk ke sarang
macan, ternyata kenyataan nya tidak demikian dan tidak terbukti
sama sekali pada saya dan teman-teman yunior lain , karena Ibuibu Bidan ( saat itu Ka Ruang Ibu Juhairiyah ) yang ada di situ semua
baik baik dan sangat membimbing kami dengan sikapnya yang
disipiln dan santun .sehingga membiasakan kami bekerja dengan
disiplin dan ramah dalam meningkatkan pelayanan.
Pada tahun 2006, saya terpilih untuk perwakilan GKM ke
36 mimbar juli 2013
Kepala Perawatan
Irna OBGIN
Bandung bersama-sama dengan teman-teman Alhamdulilah
bisa mengharumkan RSUD Dr.Soetomo dapat juara 2 .
Pada tahun2009, berkesempatan untuk melunjutkan
pendidikan SI Bidan di Unair meskipun harus mengikuti 2 kali
seleksi,akhirnya diterima. pada masa pendidikan ini pula saya di
percaya untuk menjadi Kepala Perawatan di Irna Obgin karena
B.Endang Kusumaningtyas memasuki Purna tugas, Alhamdulillah
dan ucap syukur tak terhingga kepada Allh SWT walaupun
dengan kuliah saya tetap bisa bekerja dan bertanggung jawab
di Irna Obgin sampai lulus dan sampai sekarang Jabatan sebagai
kepala keperawatan ini sebenarnya banyak sekali kendala yang
saya hadapi dan harus saya kerjakan sementara itu saya harus
tetap mengabdi kepada keluarga dan suami yang jaraknya
berjauhan juga sebagai Pegawai Negeri yang tetap harus bertanggung jawab di RS Blitar ,harus bisa membagi waktu
antara, Keluarga di Surabaya juga di Blitar , anak-anak yang
tetap butuh perhatian, juga sebagai anggota Darma wanita,
tapi Alhamdulillah suami saya tetap mendukung pekerjaan dan
profesi saya, karena Rumah Sakit ini bisa di ibaratkan sebagai
keluarga ku yang ke dua.
Rasa cinta dengan Profesi ,inilah saya tetap iklas dan rela
mengabdi di rumah sakit walaupun harapan besar dari suami
saya harus pindah mengikuti beliau di tempat kerja yang
sekarang. Tetapi dari semua itu banyak hikmah yang saya dapat
karena rumah sakit ini rumah sakit rujukan terbesar di kawasan
Indonesia bagian timur tentunya banyak ilmu dan pengalaman
yang saya dapat terutama penanganan banyak kasus penyakit
dan managemen Rumah Sakit yang sangat tertata sesuai dengan
standar akreditasi.
Dan tidak kalah pentingnya saya mendapatkan suami juga di
Rumah Sakit tercinta ini.
Pesan-pesan
Terutama bagi teman Bidan dan perawat bekerjalah dengan
tulus dan iklas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dalam
memberikan pelayanan pada pasien, berilah senyummu setiap
waktu ,dengan senyum itulah membuat tentram dan damai
pada pasien , dan kita harus selalu mengingat bekerja adalah
ibadah dan amanah kalau dilakukan dengan tulus insyaallah
pahala besar akan kita dapatkan kelak.
Kesan
Saya sangat bersyukur, Bidan dalam pembuatan Asuhan
Kebidanan ,dan pembuatan dokumentasi di Rumah Sakit
ini sesuai dengan standar juga setiap tiga Bulan para bidan
mengadakan monitoring dan evaluasi ekternal secara rutin
yang dipimpin oleh bidan koordinator, setiap minggu bidan
penanggung jawab ruangan monitoring dan evaluasi internal
dalam pembuatan asuhan kebidanan, bidan juga bangga dan
bersyukur selalu di evaluasi oleh kementrian dari Jakarta. Bentuk
perhatian inilah yang membuat semangat para bidan.
Tokoh Mimbar kali ini
menampilkan sosok
Suparman yang sehari-hari
bekerja sebagai Anggota
Panitia Pemeriksa Barang di
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Bekerja dengan Hati yang
Ikhlas untuk Terus Memajukan
Pelayanan Rumah Sakit
SUPARMAN
Riwayat Pendidikan & Riwayat Hidup
Lahir di Kota Magetan pada tanggal 3 Juli 1957, Saya
pun mulai mengenyam pendidikan di kota tersebut.
Pendidikan Sekolah Dasar saya tempuh di SDN Takeran
Magetan tahun 1965 – 1971. Lulus SD, saya tidak langsung
melanjutkan SMP karena tidak ada biaya. Baru pada tahun 1978, saya bisa menempuh
pendidikan SMP di SMP Pembangunan Surabaya dan
meneruskan ke jenjang SMA di SMA Mahasiswa Surabaya
pada tahun 1981 – 1984.
Tahun 1985, saya menikah dengan seorang gadis
desa bernama Djuma’ati. Kami dikaruniai tiga orang anak,
bernama :
1. Awal Mu’amar, ST.
2. Muhammad Syaiful Rohman, Amd Rad.
3. Nur Azizah Aini
Riwayat pekerjaan mulai bekerja sampai saat ini
Saya pertama bekerja di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
pada Agustus 1982 dengan berijasah SMP. Awalnya saya
di tempatkan di Bagian Keuangan dan di Tugaskan di
Bagian loket karcis. Kemudian pada tanggal 1 Januari
1984 diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (Capeg)
dengan Golongan I/b. Tahun 1986, saya diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil (PNS) gol I/b, saat itu saya masih
bertugas di loket karcis.
Tahun 1987, saya mengajukan penyesuaian ijasah
SMA dikarenakan pertama kali masuk RSUD Dr. Soetomo
berijasah SMP. Melalui penyesuaian tersebut pangkat saya
naik menjadi Gol II/a pada tahun 1988.
Pada tahun 1996 saya diusulkan menjadi Anggota
Panitia Pemeriksa Barang. Lalu pada tahun 1997 Pimpinan
RSUD Dr. Soetomo menunjuk saya untuk mengikuti Anggota Panitia Pemeriksa Barang
pelatihan Bendaharawan A yang diadakan selama kurang
lebih 1 bulan. Berdasarkan pengalaman tersebut, akhirnya
saya diusukan menjadi Bendahara APBN mulai tahun 1999
sampai tahun 2008
Di tahun 2009, saya dipercaya kembali untuk menjadi
Anggota Panitia Pemerima Hasil Pekerjaan sampai tahun
2012. Di tahun 2013 saya tidak dijadikan sebagai anggota
panitia pemeriksa lagi, sebab pada bulan Agustus Tahun
2013 ini masa pensiun saya sudah datang.
Selain bekerja di RSUD Dr. Soetomo, saya juga bekerja di
Prof. dr. H. Sudjari Solichin,Sp.F (K) sejak tahun 1978 sebagai
sopir. Sebetulnya pekerjaan inilah yang merupakan awal
karir saya. Kemudian pada tahun 1985 saya membantu di
tempat praktek beliau di bagian pencatatan medik hingga
sekarang. Suka dan duka saat bekerja
Selama 30 tahun lebih mengabdi di RSUD Dr. Soetomo,
saya merasa sudah menjadi bagian dari keluarga besar RSUD
Dr. Soetomo. Karena selama bekerja saya mendapatkan
partner kerja yang saling membantu satu sama lain. Hal ini
sangat menguntungkan saya, sebab dengan begitu saya
dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa ada masalah hingga
tiba masa pensiun.
Karena itu saat masa pensiun tiba ini, saya merasa sangat
berat untuk berpisah dengan RSUD Dr. Soetomo. Terutama
saat saya harus meninggalkan teman-teman di RSUD Dr.
Soetomo. Pesan-pesan
o Terus majukan pelayanan di Rumah Sakit ini.
o Bekerjalah dengan hati yang Ihklas.
o Rawatlah pasien seperti keluarga sendiri.
juli 2013 mimbar 37
ruang wanita
Minuman segar
di musim kemarau
Udara Surabaya yang panas membuat orang ingin
minum terus, apalagi yang dingin dan manis. Tetapi
kadang ada beberapa orang yang tidak tahan dengan
minuman yang dijual atau khawatir setelah minum akan
membuat tenggorokan sakit, karena mungkin dalam
pembuatannya diberi tambahan pemanis buatan dan zat
pewarna bukan untuk makanan. Untuk menghindari halhal tersebut, mari kita luangkan sedikit waktu dan tenaga
untuk membuat minuman segar yang sehat untuk
keluarga kita.
Mengolah Salak
1. Setup Salak
Bahan :
• 1 kg buah salak
• ¼ kg gula pasir
• 5 buah cengkih
• 1 kerat kayu manis
RUJAK GOBET
Bahan :
- 1 buah mangga
- 1 buah bengkoang
- 2 buah kedondong
- 1 buah nanas
- 1 buah timun
Bumbu :
- ¼ Kg gula merah ( di sisir)
- 5 mata asam jawa ( ambil airnya)
- 5 buah cabe rawit
- Sedikit terasi (apabila suka,sesuai selera)
- Garam
Cara membuat :
1. Kupas buah, cuci, serut. Sisihkan
2. Haluskan cabe rawit, garam, terasi,
tambahkan air asam dan gula merah yang
disisir.
3. Campurkan pada buah yang sudah diserut,
masukan dalam lemari pendingin.
38 mimbar juli 2013
Cara membuat :
1) Kupas salak, potong –potong dagingnya bentuk
kotak
2) Rebus air, tambahkan gula pasir + cengkih dan
kayu manis sampai mendidih.
3) Masukan potongan salak biarkan mendidih
4) Sajikan dalam keadaan dingin
2. Salak rebus
Apabila salak yang kita beli tidak manis sesuai selera
(sepet), jangan terburu buru dibuang, rebus salak
tersebut dengan sedikit garam hingga lunak, tiriskan,
salak siap disajikan.
(Team OTI)
ruang unik & lucu
TERMOMETER DAN 3 MAHASISWA BARU
Ada seorang perawat A yang memperhatikan mahasiswa
yang sedang observasi dari jauh. Perawat itu mendengarkan
percakapan mereka.
Mahasiswa I : he q kug gak bisa nurunin air raksa di tem ini
ya,,,,,
Mahasiswa II : qjuga kok gak bisa ya,,, kug sulit amat,, gak
kyak biasanya,,,,
Mahasiswa III: masak sih.... gitu aja gak bisa... sini,, qw mab
dah ahli dalarn gtuan,,,.
Dengan sombongnya mahasiswa III langsung mengambil
2 tem sekaligus.
Ayo kalian lihat aku dengan benar-benar,
Mahasiswa III mulai rnenurunkan air raksa tanpa
mernperhatikan dan dia tidak tahu ada troli di sampingnya.
Akhirnya, pyyyaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrr .................... (2 tem pecah
sekaligus)
Mahasiswa I+II= dengan serentak gitu ya caranya,,,,,,,,,,,,
,hahahahahahahahah
Perawat: itu sih bukan cara nurunin air raksa tapi cara
memecahkan termorneter paling ampuh.
Akhirnya mhasiswa III malu dan minta maaf pada perawat
danjanji untuk menggantinya.
Tim Klomca Mimbar - Ruang Kemuning II
MEMBUAT SURAT JAMINAN DIANGGAP AMAl
Pada pagi hari sekitar pukul 06.00 saya ditugaskan oleh
atasan membantu petugas loket maskin untuk mengecek/
memverifikasi kelengkapan berkas pasien untuk mendapatkan
surat jaminan (sjp). Begitu ramai dan banyaknya pasien
sehingga membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Tiba-tiba
datang seorang nenek tua dan berkata :
Nenek
: mbak, ini punya saya sudah benar
Petugas : iya nek sebentar saya cek dulu
kelengkapannya
(Tiba-tiba nenek tersebut marah dan
menggebrak meja saya sambil berkata
dengan nada tinggi)
Nenek : mbak sayakan sudah bilang, punya saya ini
sudah benar. Saya ini lebih lama disini dan
pada mbaknya
Petugas : iya nek, tapi ini prosedur (dengan sabar
dan sedikit bingung dengan sikap nenek
tersebut)
Kemudian nenek tersebut pergi menuju loket mengambil
sjp.
Selang beberapa waktu ada petugas bilang dan berkata
sambil tersenyum "rnbak, tadi itu pasien jiwa"
Astagfirullahaladhzim...
Oemi Chasanah – Instalasi IKPK
SALAH NAMA SIH GAK APA2 ASAL JANGAN SALAH SUAMI....
Suatu ketika, pak parman (panggilan pak suparman bidang
keperawatan) mengurus dupak tenaga keperawatan di RSUD Dr.
Soetomo. Temen dari bu Kusmawati (IRNA Jiwa) bertanya pada bu
kusmawati "bu saya mau ngurus dupak niii... katanya kok sekarang
ngurus dupaknya sama pak parman ya? Pak parman tu yang mana
ya bu?" bu kus langsung menjawab "000,.. .parman itu suamiku
mbak, dia dinas di IRD" temennya menjawab "loh moso' seh bu?
Pak parman itu suamine sampeyan? Kok aku baru tahu ya?" bu
kus menjawab "iyooo....., beneran, wes ini tak kasih nomor hp-nya
nanti hubungin sendiri ya" temennya menjawab "owalaah, yawez
ntar tak hubungi mana nomornya? Makasih ya bu", bu kuspun
memberikan nomor suaminya pada temennya tersebut. Pada suatu
saat, pak parman (IRD) pun dapat telepon dari temennya bu kus
(istrinya), sontak saja pak parman yang tak tahu menahu masalah
dupak menjawab "loh bu, saya beneran ndak tahu masalah dupak,
sampeyan salah informasi paleng" temennya bu kuspun masih
tidak percaya "mosok seh pak, Jo guyonan toh pak, aku beneran
arep ngurus dupak ki piye?" pak parman (IRD) menjawab "loh tenan
kok bu, aku ndak ngerti masalah dupak, sampeyan tanya ke bidang
keperawatan ae langsung daripada pean bingung". Ketika dirumah
pak parman pun bercerita pada istrinya (bu kus) "dek, tadi loh aku
dapat telepon dari temene pean tanya masalah dupak, padahal aku
ini ndak ngerti apa2 masalah dupak,eh,dia gak percaya", seketika
itupun bu kus kaget dan baru sadar bahwa pak parman yang
dimaksud temennya tadi adalah pak suparman bidang keperawatan
"ya Allah pa, aku kliru, pak parman yang dimaksud temenku tadi itu
pak suparman bidang keperawatan paaa... hahaha" suaminya pun
menjawab "ooo....ancene pean ki deeeekk ................ Grrrrrrrrrr..........
Bidang Keperawatan
KATA MBAK SUGIK
Seorang bidan sedang melaksanakan dinas sore, kemudian
ada pasien kiriman dari poli kandungan atas nama "Ny. A "
dengan diagnosa obs. KE. Selanjutnya bidan "Y" menerima
pasien tersebut dan menjelaskan tentang penyakitnya serta
perawatan yang akan dilakukan.Tidak lama kemudian ada seorang
perempuan menghampiri bidan "Y" yang sedang melakukan
pendokumentasian dimeja bidan.
Ny. B : "Permisi suster saya mau minta izin pulang sebentar"
Bidan Y : "Maaf ibu, tadikan sudah saya jelaskan bahwa ibu
harus opname"
Ny. B : "Saya minta izin sebentar bu, soalnya anak saya tidak
ada yang jaga"
Bidan Y : "Iya bu saya ngerti perasaan ibu, tapi tadikan saya
sudah menjelaskan bahwa ibu itu harus tirah baring karena kalau
dibuat aktivitas takutnya akan terjadi Perdarahan".
Tidak lama kemudian ada seorang laki-laki berkata dari jauh
" maaf suster itu kembaran istri saya". Secara spontan Bidan Y
berkata" oalah bu..............."
Tim KLOMCA – Ruang Merpati
DIKENAL KARENA BAUNYA
Di sebuah acara resepsi pemikahan tampak seorang wanita setengah baya dengan gadis muda berbincang - bincang dengan
sesekali penuh tawa dan canda. Gadis muda itu sebut saja Bella sedangkan gadis setengah baya itu adalah Siti, mereka berbincang
membicarakan resep keluarga harmonis.
Siti : Supaya suamimu tetap sayang dan cinta sama kamu, sebaiknya kamu harus berdandan yang cantik sebelum tidur karena
setiap pria sangat menyukai kecantikan.
Bella : Wahh. . . .malah bikin repot, sitt..!!! Setiap pagi sarung bantal dan gulingnnya selalu cepat kotor kena make - up.
Siti : Ya ... terserah kamu mau pilih yang mana, bantal guling yang kotor atau suamimu bawa penyakit kotor.
Bella : yaaa... yaa... (sambil tertawa dan manggut - manggut)
Bambang - Instalasi Sanitasi Lingkungan
juli 2013 mimbar 39
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap
dan unit kerjanya !!!
ak :
bat 6 minggu
eja redaksi paling lam
dim
ai
mp
sa
hir
ak
ter
• Jawaban
terbitan
setelah terbit.
majalah “Mimbar”
mumkan pada
diu
ng
na
me
Pe
•
berikutnya.
di ganggu gugat.
mutlak tidak dapat
njukkan
• Keputusan juri
sendiri dengan menu
mengambil hadiah
rus
ha
ng
na
me
Pe
•
88
kartu identitas.
PKRS Telp. 1086-10
di kantor Instalasi
il
mb
dia
t
pa
da
h
• Hadia
pada Jam kerja.
. 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai
dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di
dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap
kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah
diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
8
7
3
5
4
1
2
6
9
5
9
2
6
3
7
4
8
1
1
4
6
9
2
8
7
5
3
9
8
4
3
6
2
5
1
7
6
3
7
4
1
5
9
2
8
2
1
5
7
8
9
3
4
6
3
6
8
2
7
4
1
9
5
7
2
9
1
5
6
8
3
4
4
5
1
8
9
3
6
7
2
1. Agus Aan Adriansyah
Seksi Pengembangan Bid.
Litbang
RSUD Dr. Soetomo
5
8
Tebak Siapa Dia:
Agus Salim, SE
Sekretaris Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :
1. Abdul Gafur
GBPT
RSUD Dr. Soetomo
2. Suparmiasih, S.Kep..Ns
Ruang Bona I
RSUD Dr. Soetomo
3. Zumaroh, SE
Bagian Kasir Irna Medik
RSUD Dr. Soetomo
1
6
8
5
1
3
6
9
7
5
6
4
7
3
1
4
5
9
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 17, No.2 :
7
7
3
Pemenang Su Doku :
Pemenangnya :
2
6
2
Jawaban Su Doku
40 mimbar juli 2013
8
3
8
5
7
1
Angket Berhadiah
Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi
Mimbar edisi ini :
1. ......................................................................
......................................................................
2. ......................................................................
......................................................................
Pemenang Angket Berhadiah :
1. Nur Asdi Marsony
Banpol PP RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & Seputar Soetomo )
2. Nur Ismaniah
Bagian K F T RSUD Dr. Soetomo
(Artikel Kesehatan & Seputar Soetomo )
Pelepasan Bayi Kembar Siam ‘Fania Agya Putri Aurora’
Oleh Ibu Dra.Hj. Nina Soekarwo, M.Si – Selasa 14 Mei 2013
Tampak kiri Fania dipangkuan ibunda didampingi bapak dan kanan mengikuti acara pelepasan dari kiri Ibu dan Bapak Bupati Ponorogo,
Ibu Dra Hj. Nina Soekarwo, M.Si, Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH beserta ibu,
Dekan FK. Unair Prof. Agung Pranoto, dr, MSc, SpPD, K-EMD dan Wadir Pelayanan Medik Dr. Kohar Hari Santoso, dr, SpAn.
Searah jarum jam pelepasan fania dimulai dari ketua Tim Operasi kembar siam diserahkan kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo,
kemudian diserahkan kepada Ibu Hj. Nisa Soekarwo, Msi, diteruskan kepada Bupati Ponorogo beserta Ibu dan terakhir
diserahkan kepada kedua orang tua Fania.
Download