i SKRIPSI LEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL DANI BUDI SATRIA NIM 0903005189 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i LEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Udayana DANI BUDI SATRIA NIM 0903005189 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii iii iv KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA, karena atas rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “LEGALITAS PENGANCAMAN DAN PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH NEGARA DALAM HUKUM INTERNASIONAL”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari penyajiannya maupun dalam penyusunannya. Hal ini sematamata karena kemampuan dan pengetahuan penulis yang sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan bantuan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana; 2. Bapak I Ketut Sudiarta, S.H., M.H., Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Udayana; 3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H., Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Udayana; v 4. Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H., Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Udayana; 5. Bapak Ida Bagus Erwin Ranawijaya S.H., M.H., sebagai Ketua Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana; 6. Bapak I Gede Putra Ariana S.H., M.Kn sebagai Sekretaris Bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Udayana; 7. Bapak Dr. I Gusti Ketut Ariawan S.H., M.H., sebagai Pembimbing Akademik saya pada Fakultas Hukum Universitas Udayana; 8. Bapak Dr. Putu Tuni Cakabawa Landra, S.H., M.Hum., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya membimbing saya selama ini dengan penuh suka cita walaupun ditengah kesibukan beliau namun sempat meluangkan waktunya untuk saya, sehingga banyak ilmu dan nalar hukum yang saya peroleh dari beliau. 9. Bapak I Made Budi Arsika S.H., LL.M., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya membimbing saya selama ini dengan penuh suka cita walaupun ditengah kesibukan beliau namun sempat meluangkan waktunya untuk saya, sehingga banyak ilmu dan nalar hukum yang saya peroleh dari beliau. 10. Bapak/Ibu pegawai di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah banyak membantu penulis selama proses belajar, serta dalam penyelesaian urusan administrasi, informasi perkuliahan dan lain sebagainya. vi 11. Kedua Orang Tua, Slamet Achwan dan Diah Sasi Rofi’ah, beserta kakak saya Dimas Budi Bintara Jaya atas kasih sayang serta doa restunya baik materiil maupun imateriil dalam memotivasi dan mendorong saya tanpa henti-hentinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan; 12. Teman Penulis, Fahmi Hasan, Teguh Swarna Dwipa, Fredyan Priambodo, Kutha Giri, Rendi Kristiwanto, Muammar Khadafi, Adhitama Candrika, Rina, Yelischa, Arga, Norman, Yudhistira, dan terutama kekasih saya yang sangat saya cintai, Rismanda Dewanti yang telah sabar dan memotivasi saya tanpa henti mulai awal hingga akhir penulisan skripsi ini; 13. Teman-teman angkatan 2009 di Program Reguler dan Ekstensi Fakultas Hukum Universitas Udayana yang selalu memberikan dukungan selama penulisan skripsi ini; 14. Serta semua orang yang telah membantu untuk mewujudkan skripsi ini dan tidak bisa disebutkan satu-persatu telah banyak memberikan bantuan moril sehingga terwujudnya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih kurang sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang bermanfaat serta membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Denpasar, Juni 2015 Penulis vii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DALAM ....................................................... i HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM.............. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................ iii HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI......... iv KATA PENGANTAR........................................................................ v DAFTAR ISI ...................................................................................... viii HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ......................... xiii ABSTRAK.......................................................................................... xiv ABSTRACT ....................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah......................................... 1 1.2. Rumusan Masalah.................................................. 7 1.3. Ruang Lingkup Masalah ........................................ 7 1.4. Tujuan Penelitian ................................................... 8 1.4.1. Tujuan Umum.............................................. 8 1.4.2. Tujuan Khusus............................................. 9 1.5. Manfaat Penelitian ................................................. 9 1.5.1. Manfaat Teoritis........................................... 9 1.5.2. Manfaat Praktis............................................ 10 1.6. Landasan Teoritis................................................... 10 1.6.1. Ius ad Bellum............................................... 10 viii BAB II 1.6.2. The Use of Force ......................................... 11 1.7. Metode Penelitian .................................................. 12 1.7.1. Jenis Penelitian ............................................ 12 1.7.2. Jenis Pendekatan.......................................... 13 1.7.3. Sumber Bahan Hukum ................................. 14 1.7.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ............ 15 1.7.5. Teknik Analisis............................................ 16 TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN NUKLIR 2.1. Pengertian Tentang Nuklir ..................................... 17 2.1.1. Definisi........................................................ 17 2.1.2. Penelitian Ilmiah Tentang Nuklir ................. 18 2.2. Senjata Nuklir ........................................................ 20 2.2.1. Definisi........................................................ 20 2.2.2. Negara-Negara Yang Memanfaatkan Nuklir 22 2.3. Pengaturan Hukum Internasional Mengenai Senjata Nuklir.................................................................... 25 2.3.1. Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapon ....................................................... 25 2.3.2. Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty..... 28 2.3.3. Treaty on the Southeast Asia NuclearWeapon-Free Zone dan Perjanjian Nuklir Regional Lainnya ........................................ ix 30 2.4. Lembaga Internasional Yang Mengatur Penggunaan Senjata Nuklir .................................. BAB III 32 LEGALITAS ANCAMAN ATAU PENGGUNAAN SENJATA NUKLIR OLEH SUATU NEGARA BERDASARKAN HUKUM INTERNASIONAL 3.1. Konsep Ancaman Dalam Hukum Internasional ...... 37 3.1.1. Definisi Ancaman ........................................ 37 3.2. Penggunaan Kekuatan (The Use of Force) Dalam Hukum Internasional ............................................. 3.2.1. Piagam Perserikatan 37 Bangsa-Bangsa (Charter of the United Nations /UN Charter) 37 3.2.2. Nicaragua Case ........................................... 40 3.3. Legalitas Ancaman Dan Penggunaan Senjata Nuklir Berdasarkan Sumber-Sumber Hukum Internasional.......................................................... 42 3.3.1. Perjanjian Internasional................................ 43 3.3.1.1. Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons ........................... 43 3.3.1.2. Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty............................................. 44 3.3.1.3. Treaty on the Southeast Asia Nuclear-Weapon-Free Zone Dan Perjanjian Nuklir Regional Lainnya x 44 3.3.2. Hukum Kebiasaan........................................ 47 3.3.3. Prinsip Hukum Umum ................................. 49 3.3.4. Doktrin ........................................................ 51 3.3.5. Putusan Pengadilan ...................................... 52 3.3.6. Resolusi (Majelis Umum dan Dewan Keamanan) .................................................. BAB IV 54 SANKSI YANG DAPAT DITERAPKAN TERHADAP NEGARA YANG MENJADIKAN SENJATA NUKLIR SEBAGAI ANCAMAN 4.1. Kajian Teoritik Mengenai Sanksi Terhadap Penerapan Hukum Internasional ............................ 4.2. Bentuk-Bentuk Sanksi Pelanggaran 57 Hukum Internasional.......................................................... 62 4.2.1. Sanksi Diplomatik........................................ 62 4.2.1.1. Bentuk Sanksi Diplomatik .............. 62 4.2.1.2. Penerapan Sanksi Diplomatik.......... 64 4.2.2. Sanksi Ekonomi ........................................... 66 4.2.2.1. Bentuk Sanksi Ekonomi.................. 67 4.2.2.2. Penerapan Sanksi Ekonomi ............. 68 4.2.3. Sanksi Militer .............................................. 72 4.2.3.1. Bentuk Sanksi Militer ..................... 72 4.2.3.2. Penerapan Sanksi Militer ................ 73 4.3. Proses Penjatuhan Sanksi Internasional .................. 74 xi BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan............................................................ 79 5.2. Saran...................................................................... 80 DAFTAR BACAAN xii xiii ABSTRAK Senjata nuklir merupakan alat peledak yang kekuatannya dapat merusak yang berasal dari reaksi nuklir baik yang berupa reaksi fusi dan fisi. Nuklir telah diketahui mempunyai dampak kehancuran yang tidak hanya terjadi ketika nuklir itu meledak, tetapi hingga berpuluh-puluh tahun setelahnya dalam bentuk radiasi, cacat, kanker dan deformasi bentuk tubuh dari generasi-generasi yang akan datang. Hingga saat ini terdapat beberapa perjanjian internasional yang mengatur tentang nuklir, misalnya: Treaty On The Non-Proliferation Of Nuclear Weapons, Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty, Partial Test Ban Treaty, Treaty On The Southeast Asia Nuclear Weapon Free-Zone. Penggunaan nuklir sebagai senjata perang sangat dikecam dalam hukum internasional, tetapi beberapa negara tetap ingin mempunyai akses ke senjata nuklir, secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Mayoritas dengan alasan ingin mempunyai sistem pertahanan diri sendiri atau sebagai deterent (pencegah). Dalam hukum internasional, ada dua cara dalam memandang perang, yaitu alasan berperang (ius ad bellum) dan cara berperang (ius in bello). Ius ad Bellum adalah sebutan yang diberikan pada cabang hukum yang menentukan alasan-alasan yang sah bagi sebuah negara untuk berperang dan memfokuskan pada kriteria tertentu yang membuat sebuah perang itu dibenarkan. Pengembangan nuklir pada suatu negara dapat menimbulkan ketegangan oleh negara-negara lain dalam hubungan internasional. Tidak jarang negara-negara lain menentang keras pengembangan nuklir tersebut dengan menggunakan sanksi atau penggunaan kekerasan (the use of force) karena memandang pengembangan nuklir merupakan ancaman bagi perdamaian dunia internasional, akan tetapi negara yang mengembangkan nuklir memandang nuklir tersebut sebagai bentuk pertahanan bagi negara dalam situasi krisis. Hal inilah yang menjadi permasalahan utama dalam pengembangan nuklir oleh suatu negara. Untuk mendapatkan jawaban dan guna menguraikan permasalahan yang diangkat, maka digunakan jenis penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada, seperti instrumen hukum internasional, produk hukum nasional dan kasus-kasus yang terkait dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Kata Kunci: Nuklir, Penggunaan Kekerasan, Perang, Sanksi. xiv ABSTRACT A nuclear weapon is an explosive device which have destruction force derived from nuclear reactions either in the form of fusion and fission reactions. Nuclear has been known to have devastating impacts not only when a nuclear burst, but until decades later in the form of radiation, disabilities, cancers and deformation of the body of the generations to come. Until now there are several international treaties that regulate about nuclear, for example : Treaty On The Non-Proliferation Of Nuclear Weapons, Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty, Partial Test Ban Treaty, Treaty On The Southeast Asia Nuclear Weapon FreeZone. The use of nuclear as a weapon of war was heavily criticized in international law, but some states still want to have access to nuclear weapons, explicitly or covertly. Mostly the reasons are to have a self-defense system or as a deterent. In international law, there are two ways of looking at war, that is the reason to war (ius ad bellum) and how to war (ius in bello). Ius ad Bellum is the name given to the branch of law that determines the valid reasons for a state to wage war and focus on the specific criteria that make a war justified. Nuclear development in a state could increase the anxiety of other state in international relations. Oftentimes other states strongly opposed to nuclear development by using sanctions or the use of force for conceiving nuclear proliferation is a threat to international peace, but the state who developing nuclear considering nuclear as a form of defense for the state in crisis situations. This is the main issues of nuclear development by a State. To find the answers, and to elaborate on the issues raised, normative juridical research are used in this study, namely legal research done by examining existing library materials, such as international legal instrument, national law regulations and cases related to the problems being faced. Keyword: Nuclear, Use of Force, War, Sanction xv