PENGANTAR KOMUNIKASI DATA MAKALAH Disusun sebagai Tugas pada Mata Kuliah Sistem Telekomunikasi Oleh : Edwin Satria Nugraha 14102018 Khoerul Umam 14102024 Ros Novia Citra D 14102038 PROGRAM STUDI INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi adalah gerbang awal menuju kehidupan manusia yang lebih baik dan efisien sebagai efek dari ilmu pengetahuan berkomunikasi yang dikembangkan oleh manusia. Dahulu untuk saja manusia masih kesulitan, namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masalah komunikasi sudah bukan menjadi masalah. Ketika perangkat komunikasi berupa telepon pertama kali ditemukan oleh Alexander Graham Bell, hal tersebut belum disadari oleh kebanyakan umat manusia namun dengan penemuan itu ternyata menjadi awal dari perkembangan telekomunikasi yang akhirnya menjadi berkembang pesat seperti sekarang. Piranti telekomunikasi pertama kali masih menggunakan kabel yang besar rumit dan banyak, perangkat kabel memang masih digunakan sampai sekarang namun para ahli masih memikirkan untuk beralih ke telekomunikasi yang bersifat mobile dan praktis. Dan hal tersebutlah yang menjadi landasan dan latar belakang bagi kemajuan pengembangan telekomunikasi nirkabel (wireless / unguided). Contoh sebuah kasus bagaimana akses data sebuah kantor yang mempunyai cabang diberbagai daerah, apabila demikian bagaimana dengan data yang akan diperoleh berasal dari cabang-cabang yang tersebardi beberapa tempat yang jauh letaknya dari pusat komputer pusat. Di sini pentingnya dibangun suatu sistem komputerisasi, terutama untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pengolahan data. Tetapi kenyataannya, dalam sirkulasi suatu sistem pengolahan data, pengolahan itu sendiri hanya satu bagian. Secara garis besar suatu sistem sirkulasi pengolahan data terdiri dari pengumpulan data,pemrosesan, dan distribusi. Dari sirkulasi ini masalah yang banyak dijumpaidari perusahaan-perusahaan justru dalam hal pengumpulan data dan distribusidata dan informasi untuk beberapa lokasi. B. Rumusan Masalah 1. apa yang menyebabkan pertukaran data kurang efisien ? 2. Bagaimana kemajuan teknologi mengubah sistem kerja komputer yang dulunya banyak menggunakan kabel menjadi melalui wireles? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mendeskripsikan solusi pengiriman data yang masih menggunakan kabel 2. Untuk menjelaskan kenapa komunikasi data menggunakan jaringan lebih efisien D. Manfaat Penulisan 1. Hasil penulisan ini dapat digunkana sebagai referensi di perpustakaan Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto. 2. Hasil penulisan ini akan menjadi bacaan bagi orang yang akan melakukan penulisan serupa. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi Data Komunikasi data adalah pertukaran data antara dua perangkat melalui beberapa bentuk media transmisi seperti kabel kawat. Untuk terjadinya data komunikasi, perangkat harus berkomunikasi menjadi sebuah bagian dari sistem komunikasi, yang terdiri dari kombinasi dari hardware ( peralatan fisik ) dan perangkat lunak ( program ). Efektivitas sistem komunikasi data tergantung pada empat karakteristik yang mendasar: pengiriman, akurasi, ketepatan waktu, dan jitter. B. Perbandingan Komunikasi Digital Dan Analog Sistem komunikasi analog adalah sistem yang mentransmisikan isyarat analog, yaitu time signal yang berada pada nilai kontinyu pada interval waktu yang terdefinisikan. Jika time signal analog tersebut dicuplik, maka yang terjadi adalah urutan bilanganbilangan (nilai-nilai) yang harus ditransmisikan. Daftar nilai ini masih berupa nilai analog yang bisa bernilai sembarang. Sistem ini belum digital dan dikatakan sebagai sistem diskret terhadap waktu (discrete time) atau sistem tercuplik (sampled system). Jika nilainilai tercuplik tersebut dibuat menjadi himpunan diskret (misalkan integer), maka sistem menjadi digital. Gambar 1 menunjukkan kekontrasan hubungan antara sistem komunikasi analog dan sistem komunikasi digital. Pada sistem analog, terdapat penguat (amplifier) di sepanjang jalur transmisi. Setiap penguat menghasilkan penguatan (gain), baik menguatkan isyarat pesan maupun derau tambahan yang menyertai di sepanjang jalur transmisi tersebut. Pada sistem digital, penguat digantikan regenerative repeater. Fungsi pengulang (repeater) selain menguatkan isyarat, juga “membersihkan” isyarat tersebut dari derau. Pada isyarat “unipolar baseband”, isyarat masukan hanya mempunyai dua nilai 0 atau 1. Jadi pengulang harus memutuskan, mana dari kedua kemungkinan tersebut yang boleh ditampilkan pada interval waktu tertentu, untuk menjadi nilai sesungguhnya di sisi penerima. Jadi keuntungan pertama komunikasi digital adalah kesalahan (error) hampir selalu dapat dikoreksi. Gambar 1.Perbandingan komunikasi analog dan komunikasi digital Keuntungan kedua sistem komunikasi digital adalah bahwa hanya berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Karena itu nilai-nilai dapat dimanipulasi dengan menggunakan rangkaian-rangkaian logika , atau jika perlu, dengan mikroprosessor. Operasi-operasi matematika yang rumit dapat secara mudah ditampilkan untuk mendapatkan fungsi-fungsi pemrosesan isyarat atau keamanan dalam transmisi isyarat. Keuntungan ketiga berhubungan dengan rentang dinamik. Ilustrasinya adalah seperti dicontohkan dalam perekaman disk. Perekaman disk piringan hitam analog mempunyai masalah terhadap rentang dinamik yang terbatas. Suara-suara yang sangat keras memerlukan variasi bentuk alur yang ekstrem, dan sulit bagi jarum perekam untuk mengikuti variasi-variasi tersebut. Perekaman secara digital tidak mengalami masalah, karena semua nilai amplitudenya, baik yang sangat tinggi maupun yang sangat rendah, ditransmisikan menggunakan urutan isyarat terbatas yang sama. Namun, di dunia ini tidak ada yang ideal, demikian pula halnya dengan sistem komunikasi digital. Kerugian sistem digital dibandingkan dengan sistim analog adalah, bahwa sistem digital memerlukan lebar bidang yang besar. Sebagai contoh, sebuah kanal suara tunggal dapat ditransmisikan menggunakan single-sideband AM dengan lebar bidang yang kurang dari 5 kHz. Dengan menggunakan sistem digital, untuk mentransmisikan isyarat yang sama, diperlukan lebar bidang hingga empat kali sistem analog. Kerugian yang lain adalah selalu harus tersedia sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar. C. Komunikasi Data Serial Dan Paralel Komunikasi antara dua perangkat atau lebih sangatlah penting, sehingga proses pertukaran data atau komputasi bisa dilakukan, hingga kinerja sistem keseluruhan menjadi lebih produktif. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu perangkat harus mengirimkan binary data dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yakni komunikasi transmisi data secara serial atau paralel. 1. Paralel Data Ketika menggunakan cara komunikasi paralel, seluruh bit dari binary word atau bilangan dikirimkan secara serentak.Adalah sebuah bus, yang merupakan sekumpulan jalur data paralel, untuk melintaskan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Sebuah data bus memiliki nomor jalur data yang dibutuhkan dalam aplikasi tersebut. Meski begitu, karakteristik utama dari transfer data bus paralel, ada pada wujud fisik. Sebuah bus biasanya dalam wujud connector, dengan banyak jalur kabel. Dimana setiap kabel merepresentasikan sebuah bit data. Karena seluruh bit dikirimkan secara serentak melalui paralel bus, perpindahan data bisa menjadi sangat cepat. Keuntungan utama dari pengiriman data secara komunikasi paralel ialah pada kecepatannya yang tinggi. Dengan rangkaian high-speed logic, sebuah data binary word dapat dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lainnya dalam waktu yang relatif singkat. Kelemahan dari jalur paralel ialah kurang reliable untuk digunakan pada jarak jauh. Pengiriman data pada jarak yang jauh, akan mengalami penurunan tingkat kecepatan pengiriman data. Hal tersebut diakibatkan oleh masalah induktansi dan kapasitansi dari kable fisik. Meski transmisi secara paralel dapat dilakukan dengan cepat, namun transmisi tersebut relatif mahal, karena harus ada rangkaian untuk setiap bit pada kedua perangkat, baik pengirim maupun penerima. Untuk itu dibutuhkan satu kabel untuk setiap bit, serta kabel ground yang terpisah. Hal tersebut akan meningkatkan tingkat kerumitannya. 2. Serial Data Cara lain dalam transmisi data ialah melalui jalur komunikasi serial. Dengan cara komunikasi serial method, sebuah bits dari kumpulan data word akan dikirimkan berurutan satu-satu, atau secara sequential. Tergantung dari sistem yang digunakan, LSB (Least Significant Bit) atau MSB (Most Significant Bit) yang akan dikirimkan terlebih dahulu. Dalam beberapa hal, kecepatan transmisi data ditentukan oleh jumlah bit, serta lamanya pengiriman setiap bit tersebut. Hal ini merupakan kelemahan dari transmisi komunikasi serial. Meski, transmisi serial lebuh pelan dari transmisi paralel, untuk transmisi serial relatif lebih mudah digunakan dan cocok diterapkan dalam banyak aplikasi. Nilai lebih dari transmisi serial ialah pada kemudahan, ringkas, dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan transmisi paralel. Hanya dibutuhkan satu jalur untuk menghubungkan beberapa perangkat, berbeda dengan transmisi paralel yang membutuhkan banyak jalur. Sebagai tambahan, hanya satu rangkaian pengirim dan penerima yang dibutuhkan. Transmisi serial digunakan pada komunikasi data secara wireless. D. Transmisi Sinkron Dan Asinkron 1. Tranmisi sinkron, Pada tranmisi sinkron, data dikirim dalam bentuk berkelompok (blok) dalam kecepatan yang teteptanpa bit awal dan bit ahir. Awalan blok ( start block) dan akhiran blok (stop block) diidentifikasikan dalam bentuk bytes dengan susunan yang spesifik. Clock pada penerima dioprasikan secara kontinyu dan dikunci agar sama dengan clock yang ditrima pengirim. Untuk mendapatkan keadaan yang sesuai, informasi clock harus dikirimkan lewat jalur yang sama bersama-sama dengan data dan memanfaatkan metode pengkodean tertentu sehingga informasi clock dapat diikutsertakan. Data dikirimkan secar terus menerus tanpa adanya gap atau pembatas. Sedangkan clock dapat ditempatkan di bagian terminal, pada perangkat interface ataupun pada bagian modem. Pada pengiriman sinkron, data dikirim tanpa gap sehingga diperlukan adanya buffering yang baik pada pengirim dan pe-nerima. Pemakaian bufering tersebut membuat pengiriman sinkron memerlukan biaya implementasi yang lebih mahal tetapi dapat bekerja dengan baik pada laju yang lebih tinggi. Laju pengiriman dapat diubah dengan mengubah clock pengiriman dan kecepatan data pada waktu yang sama. Saluran-saluran sinkron banyak dimanfaatkan pada host jaringan komputer. Hal itu mengingat throughput yang lebih besar yang diperlukan untuk sejumlah terminal yang dihubung-kan pada bagian CPU. Variasi ukuran frame mulai 1500 byte sampai 4096 byte. Dalam komunikasi sinkron, sbh line 56 kbps mampu membawa data sampai 7000 byte per detik. Contoh interface berbasisi transmisi sinkron : Ethernet. contoh : pengiriman pesan 1600 bit - Transmisi sinkron >overhead = 100/(1600+100)x100%=5,88% - Transmisi asinkron > overhead =400/(1600+400)100%=20% Secara prinsip primary akan selalu kirim log terbaru jika standby terkoneksi. Dan jika terjadi gap karena putus koneksi, akan ada gap resolve oleh fal dan akan request gap log ke promary (terlihat jelas di alert log). Yang jadi masalah adalah pada beberapa situasi, bisa terjdi archived log yang seharusnya ada tidak tersedia di primary ketika di minta standby. Akibatnya memang tidak pernah sinkron. Jadi, log selanjutnya walaupun lengkap, jika terjadi missing 1 aja log terdahulu dan belum apply, maka standby tidak bisa singkron selama laog tersebut tidak tersedia (terhapus, coorupt, backup archived log gagal restore). Kelebihan transmisi sinkron untuk blok data yg panjang, jauh lebih efesien dibandingkan transmisi asinkron, dan transmisi asinkron memerlukan overhead sebesar 20% atau lebih. 2. Transmisi Asinkron, Jika pada transmisi sinkron tidak memiliki bit awalan dan akhitan, maka transmisi tak sinkron memiliki kedua bit tersebut. Pada transmisi ini, informasi akan diuraikan menjadi karakter dan masing masing karakter tersebut memiliki bit yang diidentifikasikan sebagai awalan blok (star block) dan bit akhiran blok (stop block). Pengiriman data tak sinkron ini lebih sederhana dibanding-kan dengan pengiriman data sinkron karena hanya isyarat data saja yang dikirimkan. Clock penerima dibangkitkan secara lokal di dalam penerima dan tetap dijaga agar sesuai dengan clock pengirim. Bit awal dan bit akhir yang dikirimkan tidak membawa informasi tetapi hanya menunjukkan awal dan akhir setiap karakter. Seperti pada gambar 4.4, terlihat bahwa setiap karakter memiliki panjang 10 bit dengan perincian sebagai berikut: • 1 bit awalan blok. • 1 bit akhiran blok. • 7 bit berisi data. • 1 bit sebagai paritas (bit ke delapan). Sistem tak sinkron tidak begitu efisien karena hanya 7 dari 10 bit karakter yang dikirim berisikan informasi sesungguhnya. Sedangkan 3 informasi hanya sebagai pelengkap pengiriman. Pada aplikasinya, saluran tak sinkron banyak digunakan un-tuk komunikasi terminalterminal dalam lingkungan rumah (within house}. Kanal seri pada setiap PC menggunakan metode pengiriman tak sinkron untuk menghubungkannya ke printer, modem atau peralatan eksternal lainnya seperti scanner dan lain-lain sehingga dapat dioperasikan sebagai intellegent terminal. Dari sisi biaya, metode tak sinkron juga lebih murah dibanding-kan dengan metode sinkron karena setiap byte yang diterima dibedakan dengan bit awal dan bit akhir sehingga dapat melaku-kan penyesuaian dengan mudah. Sedangkan kelemahan metode transmisi tak sinkron adalah hanya cocok digunakan untuk laju transmisi yang rendah dengan dua penyebab sebagai berikut: • Bahwa clock yang beroperasi bebas hanya memenuhi syarat pada laju yang rendah. • Adanya bit awal dan bit akhir mengurangi efisiensi pengiriman bit sebesar 20 %. Awal dari suatu karakter ditandai dengan start bit dengan nilai biner 0, bit bit untuk karakter diikuti oleh suatu bit parity, yaitu pada posisi MSB ( Most Significant Bit). Setelah bit parity, dikirimkan stop bit dengan nilai biner 1. Contoh : jika karakter ABC dikirim tanpa bit parity dengan 01000001100100001101100001111... kode ASCII. Maka pola bitnya adalah 1 frame = karakter + start bit + stop bit. E. Protokol Komunikasi Komputer Atau OSI Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang. Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut: Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya. Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking). Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan. Bagaimana format pesan yang digunakan. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya Mengakhiri suatu koneksi. Untuk memudahkan memahami Protokol, kita mesti mengerti Model OSI. Dalam Model OSI terdapat 7 layer dimana masing-masing layer mempunyai jenis protokol sesuai dengan peruntukannya. Prinsip-prinsip Desain Protokol Dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan: Efektivitas Kehandalan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Standarisasi Protokol Agar protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat maka dibutuhkan standardisasi protokol. Banyak lembaga dunia yang bekerja untuk standardisasi protokol. Yang saat ini banyak mengeluarkan standardisasi protokol yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet. TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogens. Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF. Protokol Komunikasi TCP/IP Pada TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, di antaranya adalah : 1. Protokol lapisan aplikasi Protokol lapisan aplikasi bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol: Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Domain Name System (DNS) Hypertext Transfer Protocol (HTTP) File Transfer Protocol (FTP) Telnet Simple Mail Transfer Protocol (SMTP) Simple Network Management Protocol (SNMP) dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokolprotokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT). 2. Protokol lapisan antar-host : Protokol lapisan antar-host berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah: Transmission Control Protocol (TCP) User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. 3. Protokol lapisan internetwork bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah: Internet Protocol (IP) Address Resolution Protocol (ARP) Internet Control Message Protocol (ICMP) Internet Group Management Protocol (IGMP). 4. Protokol lapisan antarmuka jaringan bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, Sepert: LAN (Contoh: Ethernet dan Token Ring) MAN/WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas: o Public Switched Telephone Network (PSTN) o Integrated Services Digital Network (ISDN) o Asynchronous Transfer Mode (ATM)) UDP ( User Datagram Protokol) UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut: Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP. UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut: UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP. PENGGUNAAN UDP UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut: Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS) Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP). Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat kami simpulkan,bahwa Komunikasi data dapat didefinisikan sebagai interaksi antar device yang terhubung dalam sebuah jaringan. Media dalam komunikasi data yang sering digunakan yaitu kabel, wireless atau wifi, bluetooth, dll. Namun sekarang ada media yang lebih cepat dan efisien yaitu media fiber optik, dengan media ini proses transmisi data lebih cepat dan lebih efisien di banding menggunakan komunikasi data yang lain. Adapun manfaat komunikasi data diantaranta yaitu Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar efisien tanpa kesalahan dan ekonomis dari suatu tempat ke tempat yang lain.Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukung dari jarak jauh (remote computer use). B. Saran Dengan semakin berkembangnya komunikasi data pada zaman sekarang ini, kita diharapkan mampu memilih dengan teliti mana yang bermanfaat dan yang kurang bermanfaat, agar dengan berkembangnya komunikasi data ini dapat kita maksimalkan sebaik mungkin tidak hanya tergerus oleh arus perkembangan zaman. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. (2009, Maret 10). geyosoft. Diambil kembali dari http://www.geyosoft.com/2012/komunikasi-data anonymous. (2010, Desember 7). wikipedia. Diambil kembali dari https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_%28komputer%29 anonymous. (2012, April 9). slideshare. Diambil kembali dari http://www.slideshare.net/EsirAndes/makalah-perbedaan-analog-dan-digital slideshare. (t.thn.). Diambil kembali dari anonymous. slideshare. (2013, February 8). Diambil kembali dari anonymous: slideshare telecomeng. (2014, January 6). telecomeng. Diambil kembali dari http://telecomeng.blogspot.co.id/2011/06/perbandingan-komunikasi-analog-dan.html