64 FORMULASI MASKER PEEL OFF EKSTRAK RIMPANG

advertisement
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
FORMULASI MASKER PEEL OFF EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI
(Cyperus rotundus L.) SEBAGAI ANTI JERAWAT
Farida Rahim1 & Dedi Nofiandi1
1Sekolah
Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang
email: [email protected]
ABSTRAK
Rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tanaman liar yang banyak digunakan
untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti gatal-gatal di kulit,
bisul dan keputihan. Beberapa penelitian yang telah dilaporkan menyebutkan rimpang rumput
teki mempunyai aktivitas sebagai antibakteri salah satunya terhadap bakteri staphylococcus
epidermidis. Tujuan penelitian ini adalah formulasi masker peel off dari ekstrak dan fraksi
rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan konsentrasi 5 %, selanjutnya di uji
aktivitas antibakterinya terhadap bakteri staphylococcus epidermidis menggunakan metoda
difusi agar. Evaluasi masker peel off meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, pH, uji
daya menyebar, uji iritasi kulit, pemeriksaan stabilitas terhadap suhu, dan uji elastisitas. Hasil
evaluasi masker peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.)
memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sebagai sediaan masker wajah. Hasil uji
aktivitas antibakteri dilakukan dengan menghitung daerah bening di sekitar kertas cakram.
Pada pengujian ekstrak dan fraksi, aktivitas yang paling baik ditunjukkan oleh fraksi etil
asetat (16,41 mm) yang merupakan kategori sedang, ekstrak etanol dan fraksi heksana
tergolong kategori lemah. Untuk pengujian formula masker peel off aktivitas yang paling baik
adalah F3 (18,16 mm) yaitu formula masker fraksi etil asetat 5 %, dengan kategori sedang, F1
dan F2 tergolong kategori lemah.
Kata kunci: Rimpang, Cyperus rotundus.L, masker peel off, Staphylococcus epidermidis
PENDAHULUAN
Rumput teki (Cyperus rotundus L.)
merupakan tumbuhan obat yang termasuk
dalam family Cyperaceae. Tepung rimpang
teki sering digunakan sebagai bedak dingin
dengan aroma yang khas menyegarkan,
sedikit berbau mentol, dan karena baunya
yang khas, juga sering digunakan sebagai
pencuci mulut, Air rebusan rimpang rumput
teki biasanya juga digunakan sebagai obat
kumur, sakit gigi (Heyne, 1987).
Umbi
teki
ini
mengandung
komponen-komponen kimia antara lain
minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, polifenol,
resin, amilum, tanin, triterpen, d-glukosa, dfruktosa dan gula tak mereduksi (Murnah,
1995). Rimpang teki (Cyperus rotundus L.)
merupakan tanaman liar yang banyak
digunakan untuk mengobati penyakit yang
disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti
gatal-gatal di kulit, bisul, dan keputihan.
Beberapa penelitian yang telah dilaporkan
menyebutkan
rimpang
rumput
teki
mempunyai aktivitas sebagai antibakteri
(Abdul, 2008). Hasil penelitian yang juga
telah dilaporkan adalah ekstrak etanol
rimpang
teki
mempunyai
aktivitas
antibakteri
terhadap
Staphylococcus
epidermidis (Marlina, 2010). Penelitian
formulasi dan uji kesukaan masker peel off
dari ekstrak etanol rimpang rumput teki juga
telah dilakukan, dengan variasi konsentrasi
ekstrak 1%, 3%, dan 5%, dimana hasil uji
kesukaan menyebutkan bahwa konsentrasi
ekstrak etanol rimpang rumput teki 5% lebih
disukai (Rahim,dkk, 2013)
64
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Kulit merupakan organ yang pertama
terkena dampak buruk polusi, paparan sinar
ultraviolet yang dapat merusak kulit. Selain
itu, aktifitas sehari-hari juga dapat
menimbulkan masalah pada kulit terutama
kulit wajah. Apabila kulit wajah tidak
dibersihkan dan dirawat dengan teratur akan
mengakibatkan sel kulit mati, menumpuk
dan menghambat produksi kolagen, sehingga
memicu terbentuknya garis-garis halus dan
kerutan pada kulit. Selain itu juga dapat
menimbulkan kulit kusam, kering, dan flek
pada wajah serta memudahkan tumbuhnya
bakteri yang dapat memicu terjadinya
jerawat. Oleh karena itu, perawatan kulit
sangat diperlukan untuk memelihara agar
kulit tetap sehat, indah dan terlihat bersih.
Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan masker wajah.
Masker adalah salah satu kosmetik
perawatan kulit. Namun, proses pemakaian
masker pada umumnya cukup rumit, padahal
gaya hidup masyarakat perkotaan dipenuhi
dengan kesibukan. Sehingga dibutuhkan
produk masker yang praktis dalam
pemakaiannya, salah satunya adalah dengan
memakai masker peel off. Masker peel off
merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit
yang berbentuk gel dan setelah diaplikasikan
ke kulit dalam waktu tertentu hingga
mengering, sediaan ini akan membentuk
lapisan film transparan yang elastis, sehingga
dapat dikelupaskan. Masker peel off
memiliki banyak keunggulan dibandingkan
masker jenis lain yaitu sediaannya berbentuk
gel yang sejuk mampu merelaksasikan dan
membersihkan wajah secara maksimal
dengan mudah (Morris, 1993).
Berdasarkan uraian di atas maka
dicoba memformulasi ekstrak dan fraksi
rimpang rumput teki menjadi sediaan masker
peel off dengan konsentrasi 5 % dan menguji
aktivitas
antibakterinya
menggunakan
bakteri Staphylococcus epidermidis yang
merupakan salah satu bakteri pemicu
terjadinya jerawat.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah gelas ukur, cawan petri,
tabung reaksi, autoclaf, erlemeyer, penjepit,
pinset, batang pengaduk, spatula, inkubator,
lampu spritus, jarum ose, kapas steril, koran
bekas, kaca arloji, vial, pH meter, beaker
glass, homogenizer, vortex, refraktometer
abbe, polarimeter dan piknometer, botol
maserasi, oven, pipet tetes, corong, pisau,
spatel, timbangan digital, rotary evaporator.
Pengolahan Sampel
Rimpang rumput teki dibersihkan dan
ditumbuk halus, dimasukkan ke dalam botol
gelap maserasi dengan etanol 95% selama
3x24 jam. Hasil maserasi disaring dan semua
filtrat digabung kemudian pelarut diuapkan
dengan rotary evaporator sehingga diperoleh
ekstrak kental. Diambil sebagian ekstrak
kental ditambahkan 200 ml air, dilakukan
fraksinasi dengan menggunakan pelarut nheksan sehingga diperoleh dua fraksi yaitu
fraksi n-heksan dan fraksi air. Fraksi nheksan diuapkan dengan rotary evaporator
sehingga diperoleh fraksi kental. Diambil
fraksi air, dilakukan fraksinasi dengan
menggunakan pelarut etil asetat sehingga
didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat.
Fraksi etil asetat diuapkan dengan rotary
evaporator sehingga diperoleh fraksi kental.
Bahan
Rimpang rumput teki, etanol, heksan,
etil asetat, Polivinil alcohol 72000,
Propilenglikol, PVP (Poli Vinil Porilidon)
K30, Propil paraben, Metil paraben, Etanol,
Aqua Rosae, Aquadest, Biakan bakteri
Staphylococcus epidermidis, Nutrient Agar,
dapar asetat pH 4, dapar fosfat pH 7,
kloroform, serbuk Mg dan HCl, norit, H2SO4
(pekat), H2SO4 2 N, asam asetat anhidrat,
kloroform amoniak 0,05 N, pereaksi mayer.
65
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Pembuatan Basis dan Sediaan Masker
Peel Off Rimpang Rumput Teki
Pembuatan Masker Peel Off Ekstrak dan
Fraksi Rimpang Rumput
Timbang semua bahan 5 % ekstrak
etanol rimpang rumput teki (Cyperus
rotundus L.), 5 % fraksi n-heksan rimpang
rumput teki (Cyperus rotundus L.), 5 %
fraksi etil asetat rimpang rumput teki
(Cyperus rotundus L.), Lalu ditambahkan
basis masker sedikit demi sedikit, gerus
sampai homogen.
Formula Basis Masker (Fitri, 2011)
Tabel 1. Formula Basis Masker
Komposisi
Formula (%)
Polivinil alcohol
72000
Propilenglikol
PVP (Poli Vinil
Pirolidon) K30
Propil Paraben
Metil Paraben
Etanol
Aq Rosae
Air Suling ad
10
10
5
Evaluasi Masker Peel Off Ekstrak dan
Fraksi Rimpang Rumput Teki
Meliputi pemeriksaan organoleptis,
pemeriksaan homogenitas, pemeriksaan pH,
uji daya menyebar, uji kecepatan mongering,
uji iritasi kulit, pemeriksaan stabilitas
terhadap suhu, uji elastisitas
0,05
0,1
12,5
1
100
Pembuatan Basis
Semua bahan ditimbang, Polivinil
alcohol 72000 ditambah dengan air suling
sebanyak enam kalinya lalu dipanaskan
dalam gelas piala, diaduk sampai warnanya
bening dan homogen. PVP K30 diaduk
dalam lumpang dengan penambahan sedikit
air suling. Kedua masa tersebut dicampurkan
dan ditambah propilenglikol, diaduk sampai
homogen. Metil paraben dan propil paraben
yang sebelumnya telah dilarutkan dengan
etanol ditambahkan lalu diaduk sampai
terbentuk masa yang homogen.
Pengujian Aktivitas Antibakteri Masker
peel off
a. Sterilisasi alat dan bahan
Alat yang akan digunakan terlebih
dahulu telah dicuci bersih dan dikeringkan
sebelum disterilkan. Beberapa alat seperti :
cawan petri, corong dibungkus dengan kertas
koran, tabung reaksi, Erlemeyer, gelas ukur,
pipet tetes di tutup mulutnya dengan kapas
steril lalu dibungkus satu persatu dengan
kertas koran. Semua alat disterilkan dalam
oven pada suhu 1600C selama 2 jam. Pinset,
jarum ose dan kaca objek disterilkan dengan
cara di flamber menggunakan lampu spritus.
b. Pembuatan Nutrient Agar (NA)
Serbuk Nutrient Agar sebanyak 38
gram dilarutkan dalam 1 L air suling dalam
labu Erlemeyer goyang-goyang diatas
pemanas ( hot plate ) ad mendidih sampai
tidak terlihat lagi butiran-butiran kecil
(homogen). Labu ditutup dengan kapas yang
dibungkus dengan kain kasa, kemudian
disterilkan dalam autoklav pada suhu 1210C
selama 15 menit. Dikeluarkan media dan
dibiarkan dingin 50–450C, lalu ditambah 5%
darah domba secara aseptik, dicampur ad
homogen dan dihindari adanya buih, dicek
pHnya lalu tuangkan ke dalam cawan petri
yang disterilkan 15-20 ml di dinginkan.
c. Pembuatan suspensi mikroba uji
Formula Masker Peel Off Ekstrak dan
Fraksi Rimpang Rumput Teki
Tabel 2. Formula Masker
Formula
Komposisi
F1
F2
F3
(%) (%) (%)
Rimpang
5
5
5
rumput teki
Basis ad
100 100 100
Keterangan :
F1 = formula ekstrak etanol rimpang rumput
teki
F2 = formula fraksi n-heksan rimpang
rumput teki
F3 = formula fraksi etil asetat rimpang
rumput teki
66
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Koloni bakteri disuspensikan dalam
larutan NaCl fisiologis steril dalam tabung
reaksi
dan
dihomogenkan
dengan
menggunakan alat Vortex kemudian diukur
kekeruhan dari suspensi yang setara dengan
kekeruhan standar Mc.Farland 0,5.
d. Pengujian aktifitas antibakteri masker peel
off
Suspensi bakteri disebarkan secara
merata diatas permukaan media dengan
menggunakan lidi kapas steril. Dibiarkan ± 3
menit, kemudian dicelupkan kertas cakram
pada masing-masing formula masker peel
off. diinkubasi selama 24 jam pada suhu ± 37
0C dalam inkubator. Diamati dan diukur
diameter daya hambat yang terbentuk yang
ditandai dengan terbentuknya daerah bening
disekitar kertas cakram.
HASIL DAN DISKUSI
Hasil
Tabel 3. Hasil Evaluasi Organoleptis Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang
Rumput Teki
Formula
Organoleptis
Minggu ke
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
F0
Bentuk
Warna
Bau
AE
B
KM
AE
B
KM
AE
B
KM
AE
B
KM
AE
B
KM
AE
B
KM
AE
B
KM
AE
B
KM
F1
Bentuk
Warna
Bau
Bentuk
Warna
Bau
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
AK
CM
KM
Bentuk
Warna
Bau
Bentuk
Warna
Bau
AK
CM
KM
AK
B
KMD
AK
CM
KM
AK
B
KMD
AK
CM
KM
AK
B
KMD
AK
CM
KM
AK
B
KMD
AK
CM
KM
AK
B
KMD
AK
CM
KM
AK
B
KMD
AK
CM
KM
AK
B
KMD
AK
CM
KM
AK
B
KMD
F2
F3
P
Keterangan :
P
: Masker pembanding
AE
: Agak encer
B
: Bening
KM
: Khas mawar
AK
: Agak kental
K
CM
C
KMD
67
: Kental
: Coklat muda
: Coklat
: Khas madu
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Tabel 4. Hasil Evaluasi pH Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Teki
Minggu keFormula
Ratarata
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
F0
5,20
5,32
5,43
5,52
5,58
5,61
5,63
5,81
5,51
F1
5,04
5,10
5,14
5,21
5,23
5,19
5,22
5,32
5,18
F2
5,02
5,02
5,08
5,16
5,21
5,17
5,19
5,08
5,12
F3
5,40
5,20
5,60
5,60
5,10
5,13
5,18
5,29
5,31
P
5,14
5,16
5,19
5,20
5,21
5,23
5,23
5,41
5,22
Tabel 5. Hasil Evaluasi Daya Menyebar Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang
Rumput Teki
Pertambahan Luas (cm2) dengan Beban
Formula
1g
2g
5g
F0
7,71
9,08
10,17
F1
5,31
7,07
7,71
F2
4,90
6,15
9,08
F3
5,31
7,07
11,34
P
6,15
7,71
7,71
Tabel 6. Hasil Evaluasi Waktu Mengering Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang
Rumput Teki
For
Waktu Mengering
mula
Panelis
Panelis
Panelis
Panelis
Panelis
Panelis
RataI
II
III
IV
V
VI
Rata
F0
00’.21”.0 00’.21”.3 00’.21”. 00’.21”.2 00’.20”.5 00’.22”.05 00’.21”.2
9”’
6”’
56”’
8”’
2”’
”’
5”’
F1
00’.27”.2 00’.27”.3 00’.28”. 00’.29”.3 00’.28”.4 00’.29”.52 00’.28”.3
3”’
6”’
39”’
3”’
6”’
”’
8”’
F2
00’.28”.2 00’.29”.3 00’.27”. 00’.33”.4 00’.26”.3 00’.26”.54 00’.27”.2
7”’
3”’
42”’
2”’
2”’
”’
8”’
F3
00’.23”.5 00’.25”.2 00’.25”. 00’.25”.3 00’.25”.5 00’.24”.52 00’.25”.3
1”’
1”’
52”’
2”’
2”’
”’
3”’
P
00’.22”.2 00’.22”.2 00’.22”. 00’.21”.4 00’.29”.0 00’.22”.03 00’.23”.1
5”’
1”’
13”’
2”’
3”’
”’
7”’
Keterangan :
’ : Jam
’’ : Menit
’’’
: Detik
68
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Tabel 7. Diameter Daya Hambat Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak, Fraksi dan Formula
Masker Peel Off terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis
Sediaan Uji
Ekstrak etanol
Diameter Daya Hambat
(mm)
X
X rata-rata
10,20
10,31
10
10,75
Respon
Pertumbuhan
lemah
Fraksi Heksana
10,25
10,25
10,75
10,41
lemah
Fraksi Etil Asetat
16,50
16
16,75
16,41
sedang
F0
9,25
9,60
9,60
9,48
tidak ada
F1
10,30
10,80
10,34
10,48
lemah
F2
11,60
11,73
11,64
11,65
lemah
F3
18
18
18,50
18,16
sedang
P
19
20,5
21
20,51
kuat
Gambar 1. Foto hasil uji aktivitas ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki terhadap bakteri
Staphylococcus epidermidis
69
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Gambar 2. Foto hasil uji aktivitas F0, F1, F2, F3 dan Pembanding terhadap bakteri
Staphylococcus epidermidis
pembawa dari sediaan sehingga proses
sineresis dapat dicegah, selain itu
propilenglikol juga dapat meningkatkan
viskositas dari sediaan, dimana sediaan
diharapkan cukup kental sehingga mudah
dioleskan pada kulit wajah tetapi masih
dapat mengalir. Untuk mencegah timbulnya
bakteri dan jamur pada sediaan dalam basis
juga ditambahkan pengawet, yaitu metil
paraben dan propil paraben. Digunakan
dalam bentuk kombinasi karena dapat
meningkatkan efeknya terhadap bakteri dan
jamur tersebut. Sebagai pelarut digunakan
etanol dan air suling. Etanol akan
memberikan rasa dingin ketika masker
diaplikasikan pada kulit wajah sehingga
dapat menimbulkan rasa nyaman dan dapat
mempercepat proses pengeringan dari
masker (Wade and Waller, 1994).
Dalam pembuatan sediaan farmasi
diperlukan
tahapan-tahapan
seperti
preformulasi, formulasi dan proses evaluasi.
Preformulasi memerlukan pertimbangan
karakteristik fisika, kimia dan biologi dari
semua bahan obat dan bahan–bahan
tambahan yang digunakan dalam membuat
produk tersebut. Ekstrak dan fraksi rimpang
rumput teki sebagai bahan obat perlu
dilakukan
pemeriksaan
meliputi
organoleptis,
kelarutan,
pH,
susut
pengeringan dan kadar abu sesuai dengan
persyaratan Depkes 2006, hasil pemeriksaan
ini telah memenuhi persyaratan.
Diskusi
Penelitian
ini
bertujuan
memformulasi ekstrak dan fraksi rimpang
rumput teki (Cyperus rotundus L.) dalam
bentuk sediaan kosmetika yaitu masker peel
off dengan konsentrasi 5%, dimana selama
ini rumput teki dikenal hanya sebagai
tanaman gulma yang kurang diperhatikan
oleh masyarakat. Sebelumnya telah ada
penggunaan rimpang rumput teki ini dalam
bentuk bedak dingin dengan aromanya yang
menyegarkan dan digunakan juga dalam obat
kumur (Heyne, K. 1987). Minyak atsiri yang
terkandung di dalam rimpang rumput teki
telah diketahui punya khasiat sebagai anti
bakteri sehingga dapat juga berkhasiat
sebagai obat anti jerawat.
Basis masker peel off menggunakan
polivinil alkohol, polivinil alkohol dalam hal
ini digunakan sebagai pembentuk gel dimana
penambahan
bahan
tersebut
akan
menghasilkan basis gel yang dapat
membentuk lapisan film yang bersifat elastis
sehingga lapisan film yang terbentuk dapat
diangkat dengan mudah tanpa retak atau
robek. Selain
polivinil alkohol juga
ditambahkan polivinil pirolidon sebagai
pensuspensi dan pendispersi yang dapat
memperlambat pengendapan dengan cara
meningkatkan viskositas dan memudahkan
ekstrak untuk terdispersi sehingga lebih
homogen. Pada basis juga ditambahkan
propilenglikol, digunakan sebagai humektan
yang dapat mencegah kehilangan zat
70
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Pemeriksaan terhadap bahan-bahan
tambahan juga perlu dilakukan, pemeriksaan
meliputi organoleptis, kelarutan, bobot jenis
dan titik lebur. Hasil pemeriksaan telah
memenuhi persyaratan sesuai dengan
Farmakope Indonesia edisi IV dan Handbook
of Pharmaceutical excipient. Dengan
demikian bahan-bahan yang akan digunakan
sudah dapat dipakai untuk pembuatan
masker peel off.
Pada evaluasi organoleptis masker
peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput
teki yang dilakukan secara visual selama 8
minggu didapatkan hasil F0 (bentuk agak
encer, warna bening, bau khas mawar); F1
(bentuk agak kental, warna coklat muda, bau
khas mawar); F2 (bentuk agak kental, warna
coklat muda, bau khas mawar); F3 (bentuk
agak kental, warna muda, bau khas mawar);
P (bentuk agak kental, warna bening, bau
khas madu), bentuk warna dan bau dari F1,
F2 dan F3 sama karena karena konsentrasi
ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki yang
digunakan dalam formulasi sama yaitu 5 %.
Dari hasil evaluasi organoleptis terhadap
masker yang meliputi bentuk, warna, dan
bau ini menunjukkan bahwa sediaan masker
tidak mengalami perubahan pada saat
penyimpanan. Hal ini terjadi karena tidak
terjadinya interaksi antara bahan yang dapat
menyebabkan perubahan-perubahan pada
sediaan dan menghasilkan suatu sediaan
yang stabil pada penyimpanan.
Evaluasi pH masker peel off rimpang
rumput teki yang diamati selama 8 minggu
menunjukkan hasil yang berubah-rubah
setiap minggunya. pH ini berkisar antara; F0
= 5,20 – 5,81, pada F1 = pH 5,04 – 5,32,
pada F2 = pH 5,02 – 5,21, pada F3 = pH
5,10 – 5,60, pada P kisaran= pH 5,14 – 5,41.
pH kulit nomal berkisar antara pH 4,5 – 6,5,
ini menunjukkan semua formula mempunyai
pH yang sesuai dengan pH normal kulit.
Pengukuran
konsistensi
dapat
dilakukan dengan cara uji daya menyebar,
prinsipnya menghitung pertambahan luas
yang diberikan oleh sediaan apabila diberi
beban dengan berat 1g, 2g, dan 5g. Dari hasil
pemeriksaan pertambahan luas, terlihat
bahwa masker peel off dari ekstrak dan
fraksi rimpang rumput teki semakin
bertambah beban semakin meningkat
pertambahan luasnya. Pertambahan luas
menggambarkan konsistensi dari masker
peel off, konsistensi sediaan yang baik akan
memberikan kenyamanan terhadap panelis
karena masker dapat menempel dengan baik
pada wajah.
Pemeriksaan uji waktu mengering
yang dilakukan pada 6 orang panelis
menunjukkan
formula
pada
F3
(00’.25”.33”’) memiliki waktu mengering
lebih cepat dibandingkan F1 (00”.28”.38”’)
dan F2 (00”.27”.2”’). Waktu mengering F3
juga hampir mendekati waktu mengering
pembanding (00’.23”.17”’), sedangkan pada
F0 (00’.21”.25”’) lebih cepat mengering
dibandingkan F1, F2, dan F3, karena pada F0
tidak
terdapat
ekstrak
yang
akan
mempengaruhi penguapan pelarut sehingga
waktu yang diperlukan untuk mengering
juga lebih cepat. Masker yang lebih cepat
mengering
memberikan
kenyamanan
terhadap pemakaian sedangkan masker yang
lebih lama mengering menyebabkan panelis
kurang nyaman dalam penggunaannya.
Pada pemeriksaan uji iritasi kulit dari
sediaan dilakukan dengan metoda uji tempel
tertutup terhadap 10 orang panelis. Uji ini
dilakukan pada lengan bagian atas dalam
dengan diameter 2 cm2 selama 3 x 24 jam.
Hasil menunjukkan bahwa masker tidak
mengiritasi kulit panelis, ditandai dengan
tidak adanya muncul warna merah dan gatalgatal pada kulit panelis.
Pemeriksaan stabilitas terhadap suhu
kamar dan suhu dingin (0-40C) menunjukkan
bahwa masker peel off ekstrak etanol
rimpang rumput teki ini stabil selama
delapan minggu penyimpanan, tidak terjadi
pemisahan
dan
perubahan
fisik.
Menunjukkan bahwa tidak terjadinya
penguraian zat aktif yang digunakan karena
perubahan suhu.
Pemeriksaan elastisitas dilakukan
dengan menggunakan kaca objek ukuran 5 x
50 mm, menunjukkan kemampuan masker
peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput
teki untuk diregangkan ketika ditarik,
sehingga diketahui persen kemampuan
71
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
regangnya.Sediaan masker peel off ekstrak
dan fraksi rimpang rumput teki memiliki
elastisitas yang lebih tinggi (F0 256,6%, F1
290%, F2 283,3%, F3 286,6% )
dibandingkan dengan sediaan pembanding
(223,3%).
Persentase
yang
tinggi
menunjukkan sediaan masker yang lebih
elastis, dimana berpengaruh terhadap
pengelupasan masker dari wajah yang tidak
menimbulkan sakit pada saat dikelupaskan.
Pengujian aktivitas antibakteri dari
ekstrak, fraksi dan sediaan masker peel off
dilakukan terhadap bakteri staphylococcus
epidermidis, yang merupakan salah satu
bakteri penyebab jerawat. Pengamatan
aktivitas antibakteri ini dilakukan dengan
menghitung daerah bening di sekitar kertas
cakram. Pada pengujian ekstrak dan fraksi,
aktivitas yang paling baik ditunjukkan oleh
fraksi etil asetat (16,41 mm) yang merupakan
kategori sedang, ekstrak etanol dan fraksi
heksana tergolong kategori lemah. Untuk
pengujian formula aktivitas yang paling baik
adalah F3 (18,16 mm) yaitu formula masker
fraksi etil asetat 5 %, dengan kategori
sedang. F1 dan F2 tergolong kategori lemah,
F3 memberikan hasil yang mendekati
pembanding (20,5 mm). Meskipun aktivitas
antibakteri formula yang dibuat terhadap
staphylococcus epidermidis tergolong lemah
dan sedang, formula ini sudah memenuhi
syarat suatu sediaan masker sehingga dapat
digunakan tidak saja sebagai antijerawat tapi
juga dapat digunakan untuk merawat dan
membersihkan kulit. Pada penelitian
selanjutnya dapat diuji aktivitas antibakteri
formula ini terhadap bakteri penyebab
jerawat yang lain atau bakteri kulit lainnya,
sehingga dapat memberikan hasil yang lebih
optimal.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
dapat dibuat kesimpulan bahwa:
1. Pada evaluasi masker peel off ekstrak
dan fraksi rimpang rumput teki (Cyperus
rotundus L.) memberikan hasil yang baik
dan memenuhi syarat sebagai sediaan
masker wajah.
2. F3 yaitu sediaan masker dengan fraksi
etil asetat 5% memberikan aktifitas
antibakteri
yang
paling
baik
dibandingkan F1 dan F2 yaitu terhadap
bakteri
staphylococcus
epidermidi
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Zeid., Nima, M., Jabier, Majid, S.,
Wagi, Raghidah, I., Hussain, Huda,
Abd Al Kareem., 2008, Extraction,
Identification
and
Antibacterial
Activity of Cyperus Oil from Iraqi C,
rotundus.Anonim, 2012, Pilih-Pilih
Masker,
www.sweetspearls.com,
(Februari 2012).
Departemen Kesehatan RI 2006, Monografi
Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia
Vol 2, BPOM RI, Jakarta.
Fitri, Ema, 2011, Formulasi Masker Peel Off
dari Ekstrak Metanol Kulit Buah
Asam Kandis (Garcincg cowa, roxb)
sebagai Kosmetik, Skripsi UNAND,
Padang.
Heyne,
K., 1987, Tumbuhan Berguna
Indonesia Jilid I, diterjemahkan oleh
Badan Litbang Kehutanan, Yayasan
Sarana Wana Jaya, Jakarta.
Marlina, S 2010, Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Rimpang Teki (Cyperus
rotundus) terhadap Staphylococcus
Epidermidis, Jurnal Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengertahuan Alam, Universitas
Islam Indonesia.
Morris, K, 1993, Depilatories Mask Scrubs
and
Bleaching
Preparation,
Paucher’s Perfumes Cosmetics and
Soaps Hieda Butler, Chapman and
Hall, London.
72
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014
Murnah, 1995, Pemeriksaan kualitatif dan
kuantitatif minyak atsiri dan tannin
dalam umbi teki, Jurnal kedokteran
Diponegoro 30 (3 dan 4): 234-23.
Rahim F, Wida N., Rara S, 2013. Formulasi
Masker Peel Off dari Ekstrak Etanol
Rimpang Rumput Teki (Cyperus
Rotundus L.), Scientia Vol.3 No.2,
Padang.
Wade, A and Weller, P.J.,1994, Handbook of
Pharmaceutical Excipients, Edisi II,
The Pharmaceutical Press, London.
73
Download