Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 FORMULASI MASKER PEEL OFF EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) SEBAGAI ANTI JERAWAT Farida Rahim1 & Dedi Nofiandi1 1Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang email: [email protected] ABSTRAK Rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tanaman liar yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti gatal-gatal di kulit, bisul dan keputihan. Beberapa penelitian yang telah dilaporkan menyebutkan rimpang rumput teki mempunyai aktivitas sebagai antibakteri salah satunya terhadap bakteri staphylococcus epidermidis. Tujuan penelitian ini adalah formulasi masker peel off dari ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan konsentrasi 5 %, selanjutnya di uji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri staphylococcus epidermidis menggunakan metoda difusi agar. Evaluasi masker peel off meliputi pengamatan organoleptis, homogenitas, pH, uji daya menyebar, uji iritasi kulit, pemeriksaan stabilitas terhadap suhu, dan uji elastisitas. Hasil evaluasi masker peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sebagai sediaan masker wajah. Hasil uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan menghitung daerah bening di sekitar kertas cakram. Pada pengujian ekstrak dan fraksi, aktivitas yang paling baik ditunjukkan oleh fraksi etil asetat (16,41 mm) yang merupakan kategori sedang, ekstrak etanol dan fraksi heksana tergolong kategori lemah. Untuk pengujian formula masker peel off aktivitas yang paling baik adalah F3 (18,16 mm) yaitu formula masker fraksi etil asetat 5 %, dengan kategori sedang, F1 dan F2 tergolong kategori lemah. Kata kunci: Rimpang, Cyperus rotundus.L, masker peel off, Staphylococcus epidermidis PENDAHULUAN Rumput teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tumbuhan obat yang termasuk dalam family Cyperaceae. Tepung rimpang teki sering digunakan sebagai bedak dingin dengan aroma yang khas menyegarkan, sedikit berbau mentol, dan karena baunya yang khas, juga sering digunakan sebagai pencuci mulut, Air rebusan rimpang rumput teki biasanya juga digunakan sebagai obat kumur, sakit gigi (Heyne, 1987). Umbi teki ini mengandung komponen-komponen kimia antara lain minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, polifenol, resin, amilum, tanin, triterpen, d-glukosa, dfruktosa dan gula tak mereduksi (Murnah, 1995). Rimpang teki (Cyperus rotundus L.) merupakan tanaman liar yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh aktivitas bakteri seperti gatal-gatal di kulit, bisul, dan keputihan. Beberapa penelitian yang telah dilaporkan menyebutkan rimpang rumput teki mempunyai aktivitas sebagai antibakteri (Abdul, 2008). Hasil penelitian yang juga telah dilaporkan adalah ekstrak etanol rimpang teki mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis (Marlina, 2010). Penelitian formulasi dan uji kesukaan masker peel off dari ekstrak etanol rimpang rumput teki juga telah dilakukan, dengan variasi konsentrasi ekstrak 1%, 3%, dan 5%, dimana hasil uji kesukaan menyebutkan bahwa konsentrasi ekstrak etanol rimpang rumput teki 5% lebih disukai (Rahim,dkk, 2013) 64 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Kulit merupakan organ yang pertama terkena dampak buruk polusi, paparan sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit. Selain itu, aktifitas sehari-hari juga dapat menimbulkan masalah pada kulit terutama kulit wajah. Apabila kulit wajah tidak dibersihkan dan dirawat dengan teratur akan mengakibatkan sel kulit mati, menumpuk dan menghambat produksi kolagen, sehingga memicu terbentuknya garis-garis halus dan kerutan pada kulit. Selain itu juga dapat menimbulkan kulit kusam, kering, dan flek pada wajah serta memudahkan tumbuhnya bakteri yang dapat memicu terjadinya jerawat. Oleh karena itu, perawatan kulit sangat diperlukan untuk memelihara agar kulit tetap sehat, indah dan terlihat bersih. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan masker wajah. Masker adalah salah satu kosmetik perawatan kulit. Namun, proses pemakaian masker pada umumnya cukup rumit, padahal gaya hidup masyarakat perkotaan dipenuhi dengan kesibukan. Sehingga dibutuhkan produk masker yang praktis dalam pemakaiannya, salah satunya adalah dengan memakai masker peel off. Masker peel off merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit yang berbentuk gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu tertentu hingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang elastis, sehingga dapat dikelupaskan. Masker peel off memiliki banyak keunggulan dibandingkan masker jenis lain yaitu sediaannya berbentuk gel yang sejuk mampu merelaksasikan dan membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah (Morris, 1993). Berdasarkan uraian di atas maka dicoba memformulasi ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki menjadi sediaan masker peel off dengan konsentrasi 5 % dan menguji aktivitas antibakterinya menggunakan bakteri Staphylococcus epidermidis yang merupakan salah satu bakteri pemicu terjadinya jerawat. METODOLOGI PENELITIAN Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur, cawan petri, tabung reaksi, autoclaf, erlemeyer, penjepit, pinset, batang pengaduk, spatula, inkubator, lampu spritus, jarum ose, kapas steril, koran bekas, kaca arloji, vial, pH meter, beaker glass, homogenizer, vortex, refraktometer abbe, polarimeter dan piknometer, botol maserasi, oven, pipet tetes, corong, pisau, spatel, timbangan digital, rotary evaporator. Pengolahan Sampel Rimpang rumput teki dibersihkan dan ditumbuk halus, dimasukkan ke dalam botol gelap maserasi dengan etanol 95% selama 3x24 jam. Hasil maserasi disaring dan semua filtrat digabung kemudian pelarut diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental. Diambil sebagian ekstrak kental ditambahkan 200 ml air, dilakukan fraksinasi dengan menggunakan pelarut nheksan sehingga diperoleh dua fraksi yaitu fraksi n-heksan dan fraksi air. Fraksi nheksan diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh fraksi kental. Diambil fraksi air, dilakukan fraksinasi dengan menggunakan pelarut etil asetat sehingga didapatkan fraksi air dan fraksi etil asetat. Fraksi etil asetat diuapkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh fraksi kental. Bahan Rimpang rumput teki, etanol, heksan, etil asetat, Polivinil alcohol 72000, Propilenglikol, PVP (Poli Vinil Porilidon) K30, Propil paraben, Metil paraben, Etanol, Aqua Rosae, Aquadest, Biakan bakteri Staphylococcus epidermidis, Nutrient Agar, dapar asetat pH 4, dapar fosfat pH 7, kloroform, serbuk Mg dan HCl, norit, H2SO4 (pekat), H2SO4 2 N, asam asetat anhidrat, kloroform amoniak 0,05 N, pereaksi mayer. 65 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Pembuatan Basis dan Sediaan Masker Peel Off Rimpang Rumput Teki Pembuatan Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Timbang semua bahan 5 % ekstrak etanol rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.), 5 % fraksi n-heksan rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.), 5 % fraksi etil asetat rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.), Lalu ditambahkan basis masker sedikit demi sedikit, gerus sampai homogen. Formula Basis Masker (Fitri, 2011) Tabel 1. Formula Basis Masker Komposisi Formula (%) Polivinil alcohol 72000 Propilenglikol PVP (Poli Vinil Pirolidon) K30 Propil Paraben Metil Paraben Etanol Aq Rosae Air Suling ad 10 10 5 Evaluasi Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Teki Meliputi pemeriksaan organoleptis, pemeriksaan homogenitas, pemeriksaan pH, uji daya menyebar, uji kecepatan mongering, uji iritasi kulit, pemeriksaan stabilitas terhadap suhu, uji elastisitas 0,05 0,1 12,5 1 100 Pembuatan Basis Semua bahan ditimbang, Polivinil alcohol 72000 ditambah dengan air suling sebanyak enam kalinya lalu dipanaskan dalam gelas piala, diaduk sampai warnanya bening dan homogen. PVP K30 diaduk dalam lumpang dengan penambahan sedikit air suling. Kedua masa tersebut dicampurkan dan ditambah propilenglikol, diaduk sampai homogen. Metil paraben dan propil paraben yang sebelumnya telah dilarutkan dengan etanol ditambahkan lalu diaduk sampai terbentuk masa yang homogen. Pengujian Aktivitas Antibakteri Masker peel off a. Sterilisasi alat dan bahan Alat yang akan digunakan terlebih dahulu telah dicuci bersih dan dikeringkan sebelum disterilkan. Beberapa alat seperti : cawan petri, corong dibungkus dengan kertas koran, tabung reaksi, Erlemeyer, gelas ukur, pipet tetes di tutup mulutnya dengan kapas steril lalu dibungkus satu persatu dengan kertas koran. Semua alat disterilkan dalam oven pada suhu 1600C selama 2 jam. Pinset, jarum ose dan kaca objek disterilkan dengan cara di flamber menggunakan lampu spritus. b. Pembuatan Nutrient Agar (NA) Serbuk Nutrient Agar sebanyak 38 gram dilarutkan dalam 1 L air suling dalam labu Erlemeyer goyang-goyang diatas pemanas ( hot plate ) ad mendidih sampai tidak terlihat lagi butiran-butiran kecil (homogen). Labu ditutup dengan kapas yang dibungkus dengan kain kasa, kemudian disterilkan dalam autoklav pada suhu 1210C selama 15 menit. Dikeluarkan media dan dibiarkan dingin 50–450C, lalu ditambah 5% darah domba secara aseptik, dicampur ad homogen dan dihindari adanya buih, dicek pHnya lalu tuangkan ke dalam cawan petri yang disterilkan 15-20 ml di dinginkan. c. Pembuatan suspensi mikroba uji Formula Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Teki Tabel 2. Formula Masker Formula Komposisi F1 F2 F3 (%) (%) (%) Rimpang 5 5 5 rumput teki Basis ad 100 100 100 Keterangan : F1 = formula ekstrak etanol rimpang rumput teki F2 = formula fraksi n-heksan rimpang rumput teki F3 = formula fraksi etil asetat rimpang rumput teki 66 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Koloni bakteri disuspensikan dalam larutan NaCl fisiologis steril dalam tabung reaksi dan dihomogenkan dengan menggunakan alat Vortex kemudian diukur kekeruhan dari suspensi yang setara dengan kekeruhan standar Mc.Farland 0,5. d. Pengujian aktifitas antibakteri masker peel off Suspensi bakteri disebarkan secara merata diatas permukaan media dengan menggunakan lidi kapas steril. Dibiarkan ± 3 menit, kemudian dicelupkan kertas cakram pada masing-masing formula masker peel off. diinkubasi selama 24 jam pada suhu ± 37 0C dalam inkubator. Diamati dan diukur diameter daya hambat yang terbentuk yang ditandai dengan terbentuknya daerah bening disekitar kertas cakram. HASIL DAN DISKUSI Hasil Tabel 3. Hasil Evaluasi Organoleptis Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Teki Formula Organoleptis Minggu ke I II III IV V VI VII VIII F0 Bentuk Warna Bau AE B KM AE B KM AE B KM AE B KM AE B KM AE B KM AE B KM AE B KM F1 Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM AK CM KM Bentuk Warna Bau Bentuk Warna Bau AK CM KM AK B KMD AK CM KM AK B KMD AK CM KM AK B KMD AK CM KM AK B KMD AK CM KM AK B KMD AK CM KM AK B KMD AK CM KM AK B KMD AK CM KM AK B KMD F2 F3 P Keterangan : P : Masker pembanding AE : Agak encer B : Bening KM : Khas mawar AK : Agak kental K CM C KMD 67 : Kental : Coklat muda : Coklat : Khas madu Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Tabel 4. Hasil Evaluasi pH Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Teki Minggu keFormula Ratarata I II III IV V VI VII VIII F0 5,20 5,32 5,43 5,52 5,58 5,61 5,63 5,81 5,51 F1 5,04 5,10 5,14 5,21 5,23 5,19 5,22 5,32 5,18 F2 5,02 5,02 5,08 5,16 5,21 5,17 5,19 5,08 5,12 F3 5,40 5,20 5,60 5,60 5,10 5,13 5,18 5,29 5,31 P 5,14 5,16 5,19 5,20 5,21 5,23 5,23 5,41 5,22 Tabel 5. Hasil Evaluasi Daya Menyebar Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Teki Pertambahan Luas (cm2) dengan Beban Formula 1g 2g 5g F0 7,71 9,08 10,17 F1 5,31 7,07 7,71 F2 4,90 6,15 9,08 F3 5,31 7,07 11,34 P 6,15 7,71 7,71 Tabel 6. Hasil Evaluasi Waktu Mengering Masker Peel Off Ekstrak dan Fraksi Rimpang Rumput Teki For Waktu Mengering mula Panelis Panelis Panelis Panelis Panelis Panelis RataI II III IV V VI Rata F0 00’.21”.0 00’.21”.3 00’.21”. 00’.21”.2 00’.20”.5 00’.22”.05 00’.21”.2 9”’ 6”’ 56”’ 8”’ 2”’ ”’ 5”’ F1 00’.27”.2 00’.27”.3 00’.28”. 00’.29”.3 00’.28”.4 00’.29”.52 00’.28”.3 3”’ 6”’ 39”’ 3”’ 6”’ ”’ 8”’ F2 00’.28”.2 00’.29”.3 00’.27”. 00’.33”.4 00’.26”.3 00’.26”.54 00’.27”.2 7”’ 3”’ 42”’ 2”’ 2”’ ”’ 8”’ F3 00’.23”.5 00’.25”.2 00’.25”. 00’.25”.3 00’.25”.5 00’.24”.52 00’.25”.3 1”’ 1”’ 52”’ 2”’ 2”’ ”’ 3”’ P 00’.22”.2 00’.22”.2 00’.22”. 00’.21”.4 00’.29”.0 00’.22”.03 00’.23”.1 5”’ 1”’ 13”’ 2”’ 3”’ ”’ 7”’ Keterangan : ’ : Jam ’’ : Menit ’’’ : Detik 68 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Tabel 7. Diameter Daya Hambat Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak, Fraksi dan Formula Masker Peel Off terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Sediaan Uji Ekstrak etanol Diameter Daya Hambat (mm) X X rata-rata 10,20 10,31 10 10,75 Respon Pertumbuhan lemah Fraksi Heksana 10,25 10,25 10,75 10,41 lemah Fraksi Etil Asetat 16,50 16 16,75 16,41 sedang F0 9,25 9,60 9,60 9,48 tidak ada F1 10,30 10,80 10,34 10,48 lemah F2 11,60 11,73 11,64 11,65 lemah F3 18 18 18,50 18,16 sedang P 19 20,5 21 20,51 kuat Gambar 1. Foto hasil uji aktivitas ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis 69 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Gambar 2. Foto hasil uji aktivitas F0, F1, F2, F3 dan Pembanding terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pembawa dari sediaan sehingga proses sineresis dapat dicegah, selain itu propilenglikol juga dapat meningkatkan viskositas dari sediaan, dimana sediaan diharapkan cukup kental sehingga mudah dioleskan pada kulit wajah tetapi masih dapat mengalir. Untuk mencegah timbulnya bakteri dan jamur pada sediaan dalam basis juga ditambahkan pengawet, yaitu metil paraben dan propil paraben. Digunakan dalam bentuk kombinasi karena dapat meningkatkan efeknya terhadap bakteri dan jamur tersebut. Sebagai pelarut digunakan etanol dan air suling. Etanol akan memberikan rasa dingin ketika masker diaplikasikan pada kulit wajah sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan dapat mempercepat proses pengeringan dari masker (Wade and Waller, 1994). Dalam pembuatan sediaan farmasi diperlukan tahapan-tahapan seperti preformulasi, formulasi dan proses evaluasi. Preformulasi memerlukan pertimbangan karakteristik fisika, kimia dan biologi dari semua bahan obat dan bahan–bahan tambahan yang digunakan dalam membuat produk tersebut. Ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki sebagai bahan obat perlu dilakukan pemeriksaan meliputi organoleptis, kelarutan, pH, susut pengeringan dan kadar abu sesuai dengan persyaratan Depkes 2006, hasil pemeriksaan ini telah memenuhi persyaratan. Diskusi Penelitian ini bertujuan memformulasi ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) dalam bentuk sediaan kosmetika yaitu masker peel off dengan konsentrasi 5%, dimana selama ini rumput teki dikenal hanya sebagai tanaman gulma yang kurang diperhatikan oleh masyarakat. Sebelumnya telah ada penggunaan rimpang rumput teki ini dalam bentuk bedak dingin dengan aromanya yang menyegarkan dan digunakan juga dalam obat kumur (Heyne, K. 1987). Minyak atsiri yang terkandung di dalam rimpang rumput teki telah diketahui punya khasiat sebagai anti bakteri sehingga dapat juga berkhasiat sebagai obat anti jerawat. Basis masker peel off menggunakan polivinil alkohol, polivinil alkohol dalam hal ini digunakan sebagai pembentuk gel dimana penambahan bahan tersebut akan menghasilkan basis gel yang dapat membentuk lapisan film yang bersifat elastis sehingga lapisan film yang terbentuk dapat diangkat dengan mudah tanpa retak atau robek. Selain polivinil alkohol juga ditambahkan polivinil pirolidon sebagai pensuspensi dan pendispersi yang dapat memperlambat pengendapan dengan cara meningkatkan viskositas dan memudahkan ekstrak untuk terdispersi sehingga lebih homogen. Pada basis juga ditambahkan propilenglikol, digunakan sebagai humektan yang dapat mencegah kehilangan zat 70 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Pemeriksaan terhadap bahan-bahan tambahan juga perlu dilakukan, pemeriksaan meliputi organoleptis, kelarutan, bobot jenis dan titik lebur. Hasil pemeriksaan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Farmakope Indonesia edisi IV dan Handbook of Pharmaceutical excipient. Dengan demikian bahan-bahan yang akan digunakan sudah dapat dipakai untuk pembuatan masker peel off. Pada evaluasi organoleptis masker peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki yang dilakukan secara visual selama 8 minggu didapatkan hasil F0 (bentuk agak encer, warna bening, bau khas mawar); F1 (bentuk agak kental, warna coklat muda, bau khas mawar); F2 (bentuk agak kental, warna coklat muda, bau khas mawar); F3 (bentuk agak kental, warna muda, bau khas mawar); P (bentuk agak kental, warna bening, bau khas madu), bentuk warna dan bau dari F1, F2 dan F3 sama karena karena konsentrasi ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki yang digunakan dalam formulasi sama yaitu 5 %. Dari hasil evaluasi organoleptis terhadap masker yang meliputi bentuk, warna, dan bau ini menunjukkan bahwa sediaan masker tidak mengalami perubahan pada saat penyimpanan. Hal ini terjadi karena tidak terjadinya interaksi antara bahan yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan pada sediaan dan menghasilkan suatu sediaan yang stabil pada penyimpanan. Evaluasi pH masker peel off rimpang rumput teki yang diamati selama 8 minggu menunjukkan hasil yang berubah-rubah setiap minggunya. pH ini berkisar antara; F0 = 5,20 – 5,81, pada F1 = pH 5,04 – 5,32, pada F2 = pH 5,02 – 5,21, pada F3 = pH 5,10 – 5,60, pada P kisaran= pH 5,14 – 5,41. pH kulit nomal berkisar antara pH 4,5 – 6,5, ini menunjukkan semua formula mempunyai pH yang sesuai dengan pH normal kulit. Pengukuran konsistensi dapat dilakukan dengan cara uji daya menyebar, prinsipnya menghitung pertambahan luas yang diberikan oleh sediaan apabila diberi beban dengan berat 1g, 2g, dan 5g. Dari hasil pemeriksaan pertambahan luas, terlihat bahwa masker peel off dari ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki semakin bertambah beban semakin meningkat pertambahan luasnya. Pertambahan luas menggambarkan konsistensi dari masker peel off, konsistensi sediaan yang baik akan memberikan kenyamanan terhadap panelis karena masker dapat menempel dengan baik pada wajah. Pemeriksaan uji waktu mengering yang dilakukan pada 6 orang panelis menunjukkan formula pada F3 (00’.25”.33”’) memiliki waktu mengering lebih cepat dibandingkan F1 (00”.28”.38”’) dan F2 (00”.27”.2”’). Waktu mengering F3 juga hampir mendekati waktu mengering pembanding (00’.23”.17”’), sedangkan pada F0 (00’.21”.25”’) lebih cepat mengering dibandingkan F1, F2, dan F3, karena pada F0 tidak terdapat ekstrak yang akan mempengaruhi penguapan pelarut sehingga waktu yang diperlukan untuk mengering juga lebih cepat. Masker yang lebih cepat mengering memberikan kenyamanan terhadap pemakaian sedangkan masker yang lebih lama mengering menyebabkan panelis kurang nyaman dalam penggunaannya. Pada pemeriksaan uji iritasi kulit dari sediaan dilakukan dengan metoda uji tempel tertutup terhadap 10 orang panelis. Uji ini dilakukan pada lengan bagian atas dalam dengan diameter 2 cm2 selama 3 x 24 jam. Hasil menunjukkan bahwa masker tidak mengiritasi kulit panelis, ditandai dengan tidak adanya muncul warna merah dan gatalgatal pada kulit panelis. Pemeriksaan stabilitas terhadap suhu kamar dan suhu dingin (0-40C) menunjukkan bahwa masker peel off ekstrak etanol rimpang rumput teki ini stabil selama delapan minggu penyimpanan, tidak terjadi pemisahan dan perubahan fisik. Menunjukkan bahwa tidak terjadinya penguraian zat aktif yang digunakan karena perubahan suhu. Pemeriksaan elastisitas dilakukan dengan menggunakan kaca objek ukuran 5 x 50 mm, menunjukkan kemampuan masker peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki untuk diregangkan ketika ditarik, sehingga diketahui persen kemampuan 71 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 regangnya.Sediaan masker peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki memiliki elastisitas yang lebih tinggi (F0 256,6%, F1 290%, F2 283,3%, F3 286,6% ) dibandingkan dengan sediaan pembanding (223,3%). Persentase yang tinggi menunjukkan sediaan masker yang lebih elastis, dimana berpengaruh terhadap pengelupasan masker dari wajah yang tidak menimbulkan sakit pada saat dikelupaskan. Pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak, fraksi dan sediaan masker peel off dilakukan terhadap bakteri staphylococcus epidermidis, yang merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Pengamatan aktivitas antibakteri ini dilakukan dengan menghitung daerah bening di sekitar kertas cakram. Pada pengujian ekstrak dan fraksi, aktivitas yang paling baik ditunjukkan oleh fraksi etil asetat (16,41 mm) yang merupakan kategori sedang, ekstrak etanol dan fraksi heksana tergolong kategori lemah. Untuk pengujian formula aktivitas yang paling baik adalah F3 (18,16 mm) yaitu formula masker fraksi etil asetat 5 %, dengan kategori sedang. F1 dan F2 tergolong kategori lemah, F3 memberikan hasil yang mendekati pembanding (20,5 mm). Meskipun aktivitas antibakteri formula yang dibuat terhadap staphylococcus epidermidis tergolong lemah dan sedang, formula ini sudah memenuhi syarat suatu sediaan masker sehingga dapat digunakan tidak saja sebagai antijerawat tapi juga dapat digunakan untuk merawat dan membersihkan kulit. Pada penelitian selanjutnya dapat diuji aktivitas antibakteri formula ini terhadap bakteri penyebab jerawat yang lain atau bakteri kulit lainnya, sehingga dapat memberikan hasil yang lebih optimal. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dibuat kesimpulan bahwa: 1. Pada evaluasi masker peel off ekstrak dan fraksi rimpang rumput teki (Cyperus rotundus L.) memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sebagai sediaan masker wajah. 2. F3 yaitu sediaan masker dengan fraksi etil asetat 5% memberikan aktifitas antibakteri yang paling baik dibandingkan F1 dan F2 yaitu terhadap bakteri staphylococcus epidermidi DAFTAR PUSTAKA Abdul, Zeid., Nima, M., Jabier, Majid, S., Wagi, Raghidah, I., Hussain, Huda, Abd Al Kareem., 2008, Extraction, Identification and Antibacterial Activity of Cyperus Oil from Iraqi C, rotundus.Anonim, 2012, Pilih-Pilih Masker, www.sweetspearls.com, (Februari 2012). Departemen Kesehatan RI 2006, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia Vol 2, BPOM RI, Jakarta. Fitri, Ema, 2011, Formulasi Masker Peel Off dari Ekstrak Metanol Kulit Buah Asam Kandis (Garcincg cowa, roxb) sebagai Kosmetik, Skripsi UNAND, Padang. Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid I, diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan, Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta. Marlina, S 2010, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Teki (Cyperus rotundus) terhadap Staphylococcus Epidermidis, Jurnal Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengertahuan Alam, Universitas Islam Indonesia. Morris, K, 1993, Depilatories Mask Scrubs and Bleaching Preparation, Paucher’s Perfumes Cosmetics and Soaps Hieda Butler, Chapman and Hall, London. 72 Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014 Murnah, 1995, Pemeriksaan kualitatif dan kuantitatif minyak atsiri dan tannin dalam umbi teki, Jurnal kedokteran Diponegoro 30 (3 dan 4): 234-23. Rahim F, Wida N., Rara S, 2013. Formulasi Masker Peel Off dari Ekstrak Etanol Rimpang Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.), Scientia Vol.3 No.2, Padang. Wade, A and Weller, P.J.,1994, Handbook of Pharmaceutical Excipients, Edisi II, The Pharmaceutical Press, London. 73